Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

ASBABUN NUZUL

Disusun Guna Memenuhi Tugas


Mata Kuliah: Ullumul Qur’an
Dosen Pengampu: Aat Hidayat, M.Pd.I

Di susun oleh :
1. Atik Mauliya Rohmah (1710910020)
2. Ashfa Nuroniyah (1710910028)
3. Habib Muthohar (1710910036)

PRODI TADRIS ILMU PENGETAHUAN SOSIAL


JURUSAN TARBIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS
2017/2018
A. PENDAHULUAN

Al-Qur’an adalah mu’jizat bagi umat islam yang diturunkan kepada


NabiMuhammad SAW untuk disampaikan kepada umat manusia. Al-Qur’an
sendiri dalam proses penurunannya mengalami banyak proses. Menurut Al-
Ja’bari Al-Qur’an itu diturunkan dalam dua cara: pertama, diturunkan sebagai
permulaan tanpa didahului suatu peristiwa atau pertanyaan. Kedua,
diturunkannya seiring terjadinya suatu peristiwa atau munculnya sebuah
pertanyaan (Asbabun Nuzul). Bagaimanapun juga sangat penting
mempelajari Asbabun Nuzul karena dengan mempelajari dan memahaminya,
kita akan lebih mudah memahami sekaligus menempatkan pemahamannya
kepada posisi yang benar serta lebih memperkuat iman dan taqwa kepada
Allah SWT. Al Wah berkata: “Tidak mungkin mengetahui penafsiran ayat
Al-Qur’an tanpa mengetahui kisahnya dan sebab turunnya”. Ibnu Daqiq
al-‘Id mengatakan: “Penjelasan Asbabun Nuzul merupakan jalan yang kuat
dalam memahami makna Al-Qur’an”.
Dalam tulisan singkat ini akan sedikit membahas tentang hal-hal yang
berkaitan dengan asbab an nuzul, mulai dari pengertian, macam-macam
asbabun nuzul, beberapa redaksi asbabun nuzul, bilangan asbabun nuzul
dalam suatu ayat, dan manfaat mempelajari asbabun nuzul. Adapun tujuan
mempelajari asbabun nuzul yaitu untuk mengetahui pengertiannya, macam-
macamnya, redaksi-redaksinya, berbilangnya asbabun nuzul, dan untuk
mengetahui manfaatnya.Namun, kesempurnaan makalah ini masih sangatlah
jauh, sehingga mungkin bagi kita untuk terus belajar dan mendalaminya
dilain waktu.
B. PEMBAHASAN

1. Pengertian Asbabun Nuzul


Secara etimologi asbabun nuzul terdiri dari dua kata “asbab dan
annuzul”.Asbab jama’ dari kata sababa yang artinya beberapa sebab dan
annuzul yang berarti turun, jadi asbabun nuzul adalah sebab-sebab
turunnya Al-Qur’an.
Sedangkan menurut terminologi terdapat banyak definisi,
diantaranya:
a. Menurut Ash-Shabuni

‫ فتنزل أية أوأيات كرمية يف شأ ن تلك‬،‫أوحتدث حادثة‬، ‫قد حتصل وأقعة‬

)‫ فهذاهومايسمى(سبب ألنزول‬،‫ألوأقعة أوأحلادثة‬


“Asbabun Nuzul adalah peristiwa atau kejadian yang menyebabkan
turunnya satu ayat atau beberapa ayat yang berhubungan dengan
peristiwa atau kejadian tersebut, baik berupa pertanyaan yang diajukan
kepada Nabi atau kejadin yang berkaitan dengan urusan agama”.
b. Subhi Shalih
‫مانزلت أآليةأوأآيات بسببه متضمنة له أومجيبة عنه أومبينة لحكمه زمن وقوعه‬
“Asbabun Nuzul adalah sesuatu yang menjadi sebab turunnya satu
atau beberapa ayat Al-Qur’an yang terkadang menyiratkan suatu
peristiwa sebagai respon atasnya atau sebagai penjelas terhadap
hukum-hukum ketika peristiwa itu terjadi”.1
Meskipun pengertian diatas sedikit berbeda, tapi dapat disimpulkan
bahwa Asbabun Nuzul adalah kejadian atau peristiwa yang melatar
belakangi turunnya ayat Al-Qur’an dalam rangka menjawab,
menjelaskan, dan menyelesaikan masalah-masalah yang timbul dari
kejadian tersebut.

1
Rosihan Anwar, Ullumul Qur’an,( Bandung: Pustaka Setia, 2006), hlm 61.
2. Macam-macam dan Pembagian Asbabun Nuzul
Macam-macam Asbabun Nuzul itu dibadi menjadi dua:
a. Ta’addud Al-Asbab Wa Al-Nazil Wahid
Beberapa sebab yang hanya melatar belakangi turunnya satu ayat
atau wahyu.Misalnya turunya Q.S. Al-Ikhlas [112]: 1-4
“Katakanlah, “Dialah Allah yang Maha Esa (1). Allah adalah
Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu(2). Dia tidak
beranak dan tidak pula diperanakkan(3). Dan tidak ada seorangpun
yang setara dengan dia(4).”
Ayat-ayat yang terdapat pada surat diatas turun sebagai tanggapan
terhadap orang-orang musyrik Makkah sebelum Nabi hijrah, dan
terhadap kaum ahli kitab yang ditemui di Madinah setelah hijrah.
b. Ta’addud an-Nazil Wa Al-Asbab Wahid
Satu sebab yang melatar belakangi turunnya beberapa ayat.
Contohnya (QS. Ad-Dukhan:10,15, dan 16).
“Maka tunggulah hari ketika langit membawa kabut yang nyata.”
“Sesungguhnya (kalau) kami akan melenyapkan siksaan itu agak
sedikit, sesungguhnya kamu akan kembali (ingkar).”
“(ingatlah) hari (ketika) menghantam mereka dengan hantaman yang
keras. Sesungguhnya kami memberi balasan.”
Asbab an-Nuzul dari ayat-ayat tersebut adalah dalam suatu riwayat
dikemukakan, ketika kaum Quraisy durhaka kepada Nabi SAW.Beliau
berdo’a supaya mereka mendapatkan kelaparan umum seperti
kelaparan yang pernah terjadi pada zaman nabi Yusuf.Alhasil mereka
menderita kekurangan, sampai-sampai merekapun makan tulang,
sehingga turunlah (QS. Ad-Dukhan: 10)
Kemudian mereka menghadap nabi saw untuk meminta bantuan.
Maka Rasulullah saw berdo’a agar diturunkan hujan. Akhirnya hujan
pun turun, maka turunlah ayat selanjutny (QS.Ad-Dukhan:15)
Namun, setelah mereka memperoleh kemewahan, merekapun
kembali kepada keadaan semula (sesat dan durhaka) maka turunlah
ayat ini (QS.Ad-Dukhan:16) dalam riwayat tersebut, dikemukakan
bahwa siksaan itu akan turun diwaktu perang badar.2
3. Redaksi atau Ungkapan yang Dipergunakan dalam Riwayat Asbabun
Nuzul
a. Sebab Al-Nuzul disebutkan dengan ungkapan yang jelas, seperti:

‫سبب نزول هذه األ ية كذا‬

(Sebab turunnya ayat ini demikian). Ungkapan ini secara definitif


menunjukkan sebab Al-Nuzul yang tidak mengandung kemungkinan
makna lain.

b. Muhtamilah (tidak pasti/kemungkinan)


Mengenai sumber yang dijelaskan dengan kemungkinan/tidak pasti
mengenai sebab nuzul ayat oleh perawi/dalam riwayat.3
4. Berbilangnya Asbabun Nuzul dalam Suatu Ayat
a. Berbilangnya Asbab an-Nuzul untuk satu ayat.
Pada kenyataannya, tidak setiap ayat memiliki riwayat
Asbaban-Nuzul dalam satu versi.Adakalanya satu ayat memiliki
beberapa versi riwayat Asbab an-Nuzul. Tentu saja hal itu tidak akan
menjadi persoalan bila riwayat-riwayat itu tidak mengandung
kontradiksi.
Bentuk variasi itu terkadang dalam redaksinya dan terkadang
pula dalam kualitasnya.
Untuk mengatasi variasi riwayat asbab an-nuzul dalam satu
ayat dari sisi redaksi, para ulama mengemukakan cara-cara berikut.
1) Tidak mempermasalahkannya
Cara ini ditempuh apabila variasi riwayat-riwayat asbab an-
nuzulini menggunakan redaksi muhtamilah (tidak pasti).
2) Mengambil versi riwayat asbab an-nuzul yang menggunakan
redaksi shorih.

2
Muhammad Ali Ash-shabuni, Study Ilmu Al-Qur’an,( Bandung: Pustaka Setia,1998), hlm 52.
3
Ahmad Syadali, Ullumul Qur’an, (Bandung: Pustaka Setia, 1997), hlm 109-110.
Cara ini digunakan bila salah satu versi riwayat asbab an-nuzul itu
tidak menggunakan redaksi shorih
3) Mengambil versi riwayat yang shohih (valid)
Cara ini digunakan apabila seluruh riwayat itu menggunakan
redaksi “shorih”(pasti), tetapi kualitas salah satunya tidak shohih.
Adapun terhadap variasi riwayat Asbab an-Nuzul dalam satu
ayat, versi berkualitas, para ulama mengemukakan langkah-langkah
sebagai berikut.
1) Mengambil versi riwayat yang shohih.
Cara ini mengambil bila terdapat dua versi riwayat tentang asbab
an-nuzul satu ayat, satu ayat berkualitas shohih, sedangkan yang
lainnya tidak. Misalnya dua versi riwayat asbab an-nuzul
kontradiktif untuk surat Adh-Dhuha[93] ayat 1-3.
a) Melakukan study selektif (tarjih)
Langkah ini diambil bila kedua versi asbab an-nuzul yang
berbeda beda itu kualitasnya sama-sama shahih. Seperti asbab
an-nuzul yang berkaitan denga turunnya ayat tentang roh.
b) Melakukan study kompromi (jama’)
Langkah ini diambil bila kedua riwayat yang kontradiktif itu
sama-sama memiliki status keshahihan hadits yang sederajat
dan tidak mungkin dilakukan tarjih.
b. Variasi ayat untuk satu sebab
Terkadang disuatu kejadian menjadi sebab bagi turunnya, dua
ayat atau lebih.Hal ini dalam Ullumul Qur’an disebut dengan istilah
“Ta’addud Nazil wa As-Sabab Al-Wahid” (terbilang ayat yang turun,
sedangkan sebab turunnya satu). Contoh satu kejadian yang menjadi
sebab bagi dua ayat yang diturunkan, sedangkan antara yang satu
dengan yang lainnya berselang lama adalah riwayat asbab an-nuzul
yang diriwayatkan oleh Ibn Jarir Ath-Thahari, Ath-Thabrani, dan Ibn
Mardawiayah dari Ibn Abbas.
Demikian pula Al-Hakim meriwayatkan hadits yang sama dan
mengatakan, “Maka Allah menurunkan surah Al-Muhadalah[58] ayat
18-19 4
5. Manfaat Mempelajari Asbabun Nuzul
Adapun manfaat mempelajari Asbabun Nuzul yaitu:
a. Membawa kepada pengetahuan tentang rahasia Allah dalam
mensyariatkan agama-Nya melalui Al-Qur’an.
Pengetahuan yang demikian akan memberi manfaat, baik bagi
orang muslim maupun non-muslim. Bagi orang muslim, ia akan
bertambah keimanannya dan memiliki hasrat yang besar untuk
menerapkan hukum-hukum Allah, sebab terlihat baginya keistimewaa-
keistimewaan yang terkandung dalam hukum-hukum yang diteteapkan
dalam Al-Qur’an.Sebaliknya, bagi non-muslim hikmah-hikmah yang
terkandung dalam syari’at Allah itu akan mengiringinya beriman,
sebab ia mengetahui bahwa syari’at Allah datang untuk kemaslahatan
manusia, bukan untuk penindasan atau pemerasan.
b. Membantu dalam memahami ayat.
c. Menolak dugaan adanya pembatasan dalam ayat, yang menurut
lahirnya mengandung pembatasan.
Contohnya, dalam QS. Al-An’am(6):145
Untuk menolak terhadap dugaan terhadap pembatasan dalam ayat
itu, dapat diketahui melalui sebab turunnya yang berkenaan dengan
sikap orang-orang kafir yang suka mengharamkan apa yang dihalalkan
oleh Allah dan menghalalkan apa yang diharamkan-Nya. Hal itu
dilakukan karena pembangkangan dan penolakan mereka terhadap
Allah dan Rasul-Nya.Oleh sebab itu, ayat ini turun dalam bentuk
pembatasan formal sebagai tekanan yang keras dari Allah dan Rasul-
Nya kepda mereka.

4
Ibid hlm 136-139.
d. Akan mempermudah orang menghafal ayat-ayat Al-Qur’an serta
memperkuat keberadaan wahyu dalam ingatan orang-orang yang
mendengarnya jika mengetahui sebab turunnya.5

5
Abu Anwar, Ullumul Qur’an,( Pekan Baru: Amzah, 2009), hlm 29.
C. KESIMPULAN

1. Asbabun Nuzul adalah suatu kejadian atau peristiwa yang melatar


belakangi turunnya ayat Al-Qur’an dalam rangka menjawab, menjelaskan,
dan menyelesaikan masalah-masalah yang timbul dari kejadian tersebut.
2. Macam-macam Asbabun Nuzul:
a. Ta’addud Al-Asbab Wa Al-Nazil Wahid
b. Ta’addud an-Nazil Wa Al-Asbab Wahid
3. Redaksi yang dipergunakan dalam riwayat Asbab an-Nuzul
a. Sarih (jelas)
b. Muhtamilah (tidak pasti/kemungkinan)
4. Berbilangnya Asbab an-Nuzul dalamusatu ayat
a. Berbilangnya asbabun nuzul untuk satu ayat.
b. Variasi ayat untuk satu sebab.
5. Manfaat mempelajari Asbab an-Nuzul, diantaranya:
a. Membawa kepada pengetahuan tentang rahasia Allah dalam
mensyariatkan agama-Nya melalui Al-Qur’an.
b. Membantu dalam memahami ayat.
c. Menolak dugaan adanya pembatasan dalam ayat, yang menurut
lahirnya mengandung pembatasan.
d. Akan mempermudah orang menghafal ayat-ayat Al-Qur’an serta
memperkuat keberadaan wahyu dalam ingatan orang-orang yang
mendengarnya jika mengetahui sebab turunnya.
DAFTAR PUSTAKA

Anwar, Rosihan.Ullumul Qur’an. Bandung: Pustaka Setia, 2006.

Ali Asyabuni, Muhammad. Study Ilmu Al-Qu’an. Bandung: Pustaka


Setia,1998.

Syadali, Ahmad. Ullmul Qur’an. Bandung: Pustaka Setia,1997.

Anwar, Abu. Ullumul Qur’an. Pekan Baru: Amzah,2009.

Anda mungkin juga menyukai