Anda di halaman 1dari 15

Asbabul Nuzul Al-Qur'an

Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Ulumul Qur'an

Dosen pembimbing : Imam Labib Habiburrohman Lc,M.Si.

Nama Anggota Kelompok 1 :

Cantika Nur (234110402060).1


Zahra Fauziana (234110402095).2
Zahra Mevia (234110402096).3
Zulfa Dwi Nurlaely (234110402097) .4

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN


ILMU KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI PROF. K.H. SAIFUDDIN
ZUHRI PURWOKERTO 2023

1
KATA PENGANTAR

Assalamualikum Warahmatullahi wabarakatuh,pertama dan yang paling utama marilah kita


panjatkan rasa syukur kita kepada Allah SWT yang mana dengan segala limpahan nikamat
yang dicurahkan dapat mempermudah semua aktivitas,terutama kemudahan dalam penulisan
makalah yang berkaitan tentang asbabun nuzul atau sebab-sebab turunya ayat dala Al-Qur'an.

Tidak lupa kami ucapkan terima kasih banyak kepada dosen pembimbing mata kuliah Ulumul
Qur'an yaitu Bapak Imam Labib Habiburrohman Lc,M.Si berkat bimbingannya sehingga kami
dari kelompok pertama dapat mengerti membuat makalah pada mata kuliah Ulumul
Quran,kemudian saya juga berterima kasih kepada teman-teman saya yang telah berkontribusi
menjadi bagian dari kelompok saya untuk membuat makalah yang berjudulkan asbabun nuzul
ayat dalam Al-Qur'an.

Sebelum penutupan kami harapkan pada pembaca dapat memahami penyebab dari turunnya
ayat-ayat yang menjadi landasan hujjah (alasan) umat Islam dalam menjalan syari'at yang
ditetapkan oleh Allah SWT,kemudian pembaca juga bisa mengetahui adanya permasalahan
atau syari'at melalui asbabun nuzul.

Purwokerto,07 September 2023

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................2
LATAR BELAKANG............................................................................................................4
RUMUSAN MASALAH........................................................................................................4
TUJUAN MASALAH............................................................................................................4

PENGERTIAN ASBABUN NUZUL .....................................................................................5


MACAM-MACAM ASBABUN NUZUL DAN DALILNYA...............................................6
PENAFSIRAN MENGGUNAKAN TEORI ASBABUN NUZUL........................................9

PENUTUP.............................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................13

3
LATAR BELAKANG

Bagaimana proses adanya penegakkan perintah dan larangan Allah SWT ?


Banyak nya orang-orang belum mengetahui apa itu asbabun nuzul.
Adanya dalil atau ayat yang turun pada suatu masalah.

RUMUSAN MASALAH

Pembahasan seputar banyaknya riwayat dalam asbabun nuzul sebuah ayat. Pembahasan
seputar banyaknya ayat yang turun dengan satu sebab yang sama. Pembahasan seputar
beberapa ayat yang turun pada sebuah permasalahn ataupun hukum-hukum dalam ajaran
Islam.

TUJUAN MASALAH

Mengetahui bagaimana proses adanya penegakkan perintah dan larangan Allah SWT.
Memberikan pengajaran tentang asbabun nuzul dari ayat pada sebuah permasalahan.
Menegtahui dalil atau ayat yang turun pada sebuah hukum atau masalah.

4
PENGERTIAN ASBABUN NUZUL

Secara bahasa, asbab al nuzul dapat diartikan sebagai sebab-sebab turunnya suatu ayat.1
Shubhi al-Shalih mendefinisikan asbab al-nuzul sebagai sesuatu yang menjadi sebab turunnya
suatu ayat atau beberapa ayat,atau suatu pernyataan yang menjadi sebab turunnya ayat sebagai
jawaban,atau sebagai penjelasan yang diturunkan pada waktu terjadinya suatu.

Adapun Qathan mendefinisikan asbab an-nuzul sebagai sesuatu hal yang karenanya Al-Qur'an
diturunkan untuk menerangkan status hukum, pada masa hal terjadi,baik berupa peristiwa atau
pertanyaan2. Jadi latar belakang yang melingkupi hal tersebut dan menjadi penyebab Allah
SWT menurunkan suatu wahyu kepada Nabi Muhammad SAW.

Ada perbedaan redaksional terkait pengertian asbabun nuzul di kalangan ulama. Namun, dapat
disimpulkan bahwa asbabun nuzul adalah kejadian atau peristiwa yang melatarbelakangi turunnya ayat

1
Shubhi al-Shalih Mabahits fi ulum Al-Qur'an,(Beirut: Dar al-Ilm al-Malayin 1985),hlm 160

2
Manna Khalil Qathan Mabahits fi ulum al-qur;an cet 3 (Riyaddh:Mansyurat al-Asr al-
Hadizt,1973),hlm 110

5
Al Quran dalam rangka menjawab, menjelaskan, dan menyelesaikan masalah-masalah yang muncul
dari kejadian tersebut.Asbabun nuzul juga dapat dikatakan sebagai bahan sejarah yang digunakan
untuk memberikan keterangan terhadap turunnya ayat-ayat Al Quran. Safril dalam jurnal Syahadah
menjelaskan, ilmu ini memberikan pemahaman terhadap hubungan nash dan realitas.

Al-Quran bukanlah merupakan sebuah "buku" dalam pengertian umum, karena ia tidak pernah
diformulasikan, tetapi diwahyukan secara berangsur-angsur kepada Nabi Muhammad SAW sejauh
situasi-situasi menuntutnya. Al-Quran pun sangat menyadari kenyataan ini sebagai suatu yang akan
menimbulkan keusilan di kalangan pembantahnya (QS. Al-Furqan [251: 32). 3Seperti yang diyakini
sampai sekarang, pewahyuan Al-Quran secara total dalam sekali waktu secara sekaligus adalah sesuatu
yang tidak mungkin, karena pada kenyataannya AlQuran diturunkan sebagai petunjuk bagi kaum
muslimin secara berangsur-angsur sesuai dengan kebutuhan-kebutuhan yang timbul.

MACAM-MACAM ASBABUN NUZUL BESERTA DALIL SUATU KEJADIAN

Berdasarkan jumlah sebab dan ayat yang turun, asbabun nuzul dibagi menjadi 2 macam. Sebagai
berikut:

1. Ta'addud Al-Ashbab Wa Al-Nazil Wahid

Ta'addud al-ashbab wa al-nazil wahid adalah beberapa sebab yang hanya melatarbelakangi
turunnya satu ayat atau wahyu. Dalam hal ini, turunnya wahyu bertujuan untuk menanggapi
beberapa peristiwa atau sebab. Contohnya dalam surat Al Ikhlas ayat 1-4:

٤ - ࣖ ‫ َو َلْم َيُك ْن َّلٗه ُكُفًو ا َاَح ٌد‬٣ - ‫ َلْم َيِلْد َو َلْم ُيْو َلْۙد‬٢ - ‫ ُهّٰللَا الَّص َم ُۚد‬١ - ‫ُقْل ُهَو ُهّٰللا َاَح ٌۚد‬

3
Anwar, Rosihon. Ulum Al-Quran.

6
Artinya: "Katakanlah (Muhammad), "Dialah Allah, Yang Maha Esa. Allah tempat meminta segala
sesuatu.(Allah) tidak beranak dan tidak pula diperanakkan. Dan tidak ada sesuatu yang setara
dengan Dia."

Ayat-ayat tersebut diturunkan sebagai tanggapan terhadap orang-orang musyrik Mekkah sebelum
Rasulullah SAW melakukan hijrah. Ayat tersebut juga diturunkan kepada kaum ahli kitab yang
ditemui di Madinah setelah Rasulullah SAW hijrah.

2. Ta'adud An-Nazil Wa Al-Asbab Wahid

Ta'adud an-nazil wa al-asbab wahid adalah satu sebab yang melatarbelakangi beberapa ayat.
Contohnya terdapat pada surat Ad-Dukhan ayat 10,15, dan 16. Allah SWT berfirman:

١٠ - ‫َفاْر َتِقْب َيْو َم َتْأِتى الَّسَم ۤا ُء ِبُدَخ اٍن ُّم ِبْيٍن‬

Artinya: "Maka tunggulah pada hari ketika langit membawa kabut yang tampak jelas," (QS. Ad-
Dukhan: 10).

١٥ - ‫ِاَّنا َك اِش ُفوا اْلَع َذ اِب َقِلْياًل ِاَّنُك ْم َع ۤا ِٕىُد ْو َۘن‬

Artinya: "Sungguh (kalau) Kami melenyapkan azab itu sedikit saja, tentu kamu akan kembali
(ingkar)." (QS. Ad-Dukhan: 15).

١٦ - ‫َيْو َم َنْبِط ُش اْلَبْطَشَة اْلُك ْبٰر ۚى ِاَّنا ُم ْنَتِقُم ْو َن‬

Artinya: "(Ingatlah) pada hari (ketika) Kami menghantam mereka dengan keras. Kami pasti
memberi balasan." (QS. Ad-Dukhan: 16).

Asbabun nuzul ketiga ayat tersebut terjadi pada saat kaum Quraisy durhaka kepada Nabi

7
Muhammad SAW. Beliau berdoa agar mereka (kaum Quraisy) mendapatkan kelaparan
sebagaimana pernah terjadi pada zaman Nabi Yusuf AS. Maka, Allah SWT menurunkan
penderitaan kepada kaum Quraisy sehingga turunlah QS. Ad-Dukhan ayat 10.

Kemudian, para kaum Quraisy menghadap Nabi SAW untuk meminta bantuan. Lalu, Rasulullah
SAW berdoa kepada Tuhan untuk diturunkan hujan. Allah SWT lalu menurunkan hujan dan
turunlah QS. Ad-Dukhan ayat 15.4

Namun, setelah mereka mendapatkan nikmat dari Allah SWT, mereka kembali sesat dan durhaka
maka turunlah ayat ke-16. Dalam riwayat tersebut dijelaskan bahwa siksaat yang dimaksud akan
turun saat Perang Badar.

Imam As- Suyuthi dalam bukunya Asbabun Nuzul menjelaskan, ilmu asbabun nuzul merupakan
rangkaian peristiwa berdasarkan riwayat para sahabat dan tabi'in serta penukilan Al Quran dan as-
sunnah.5 Tidak ada ruang bagi akal di dalamnya kecuali dengan melakukan tarjih antara berbagai
dalil atau menghimpun berbagai dalil yang kerap bertentangan.

Pada sebuah kisah yang tertulis dalam hadist bahwa Zubair mengajukan gugatan pada seorang
pemuda yang mengikuti jihad di perang Badar kemudian ia menghadap Rasulullah SAW dan yang
dipermasalahkan yaitu tentang saluran air yang mengalir dari tempat tinggi.Keduanya mengairi
kebun kurma masing-masing kemudian Rasulullah bersabda "airkanlah kebunmu Zubair
kemudian biarkan air itu mengakir ke kebun tetanggamu."6

Rasulullah SAW dengan keputusan ini telah memenuhi hak-hak Zubair.Padahal,sebelumnya itu ia
mengisyaratkan keputusan yang memberikan kelonggaran kepadannya dan kepada orang
Anshar.Sebenarnya,ia telah memberikan hak kepada Zubair Sewajarnya.Lalu Zubair berkata, "Aku

4
Pendapat Ibnu Mas'ud dalam sebauah Hadist
5
Qathan Ulumul Qur'an
6
Qathan Ulumul Qur'an,hlm 120-121

8
tidak mengira ayat berikut turun mengenai persoalan di atas,"maka demi Tuhanmu, mereka pada
hakikatnya tidak beriman hingga menjadikan kamu hakim terhadap perkara yang mereka
perselisihkan."7

Ibnu Taimittah mengatakan bahwa ucapan mereka berkenaan dengan turunnya urusn ini,terkadang
dimaksud sebagai penjelas mengenai sebab nuzul,dan terkadang dimaksudkan bahwa urusan itu
termasuk ke dalam cakupan ayat walaupun tidak ada sebab nuzul-nya8.

PENAFSIRAN AYAT MENGGUNAKAN TEORI ASBAB AL-NUZUL

Al-Qur’an diturunkan sedikit demi sedikit selama 23 tahun masa kenabian. Ayat demi ayat
diturunkan oleh Allah dalam keadaan yang berbeda-beda. Dalam ranah sosial, ada banyak ayat Al-
Qur’an yang diturunkan sebagai jawaban atas problem yang dialami oleh Nabi Muhammad dan
para sahabat. Menyikapi hal ini, para ulama membuka ranah penelitian baru dalam ilmu tafsir yang
disebut denganasbabun nuzul (secara bahasa: "sebab-sebab atau latar historis turunnya ayat Al-
Qur'an",).

Para mufassir Al-Qur’an sepakat bahwa:

‫س••••••••بب ال••••••••نزول معناه ما نزلت اآلية أيام وقوعه متض••••••••منة ل••••••••ه أو مبينة لحكمه‬

7
QS An-Nisa (4) Hadist riwayat Bukhari,Muslim,Abu Daud,Tirmidzi,Nasa'I,dan Ibnu Majjah
8
Qathan,Mabahits fi Ulumul Qur'an hlm 122

9
“Asbabun nuzul adalah diturunkan ayat Al-Qur’an atas sebuah kejadian untuk mengabadikannya
atau menjelaskan hukum atas kejadian tersebut.”

Di antara contoh asbabun nuzul adalah riwayat yang menjelaskan kejadian yang melatarbelakangi
diturunkannya hukum larangan meminum khamr dalam Al-Quran, yaitu:

“Diriwayatkan dari Ibnu Abbas bahwa suatu ketika dua kabilah dari golongan Anshar mengadakan
perjamuan yang disuguhi dengan minuman khamr. Kemudian mereka minum khamr hingga
mabuk sehingga terjadilah perkelahian di antara mereka. Ketika mereka telah sadar dari
mabuknya, maka sebagian mereka menyadari bekas luka yang ada di wajahnya seraya berkata,
‘Sungguh saudaraku fulan telah melukaiku, seandainya ia berbelas kasihan niscaya ia tidak akan
melukaiku’. Terbakarlah permusuhan di antara dua kabilah tersebut karena luka yang mereka
dapatkan. Kemudian, Allah menurunkan ayat Al-Qur’an

‫اْج َتِنُبوُه‬ ‫ْيَطاِن َف‬ ‫ِل الَّش‬ ‫اُب َو األْز الُم ِر ْج ٌس ِم ْن َع َم‬ ‫ُر َو األْنَص‬ ‫ُر َو اْلَم ْيِس‬ ‫ا اْلَخ ْم‬ ‫ِإَّنَم‬

Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman! Sesungguhnya minuman keras, berjudi, berkurban
untuk berhala, dan mengundi nasib dengan anak panah adalah perbuatan keji dan termasuk
perbuatan setan. Maka jauhilah…” (QS Al-Maidah : 90)

Dikecualikan dari definisi asbabun nuzul adalah setiap ayat yang diturunkan tidak sebagai jawaban
atas pertanyaan para sahabat ataupun kejadian di masa Nabi Muhammad. Contohnya kisah-kisah
umat dan para nabi terdahulu yang diturunkan sebagai peringatan bagi umat Nabi Muhammad. Hal

10
ini disebabkan tidak memenuhi kriteria dari definisi asbabun nuzul yang telah disepakati oleh para
ulama tafsir.

Sikap para ulama ketika menemukan perbedaan asbabun nuzul dalam satu ayat yang sama adalah
sebagai berikut:

Pertama, ketika ada dua riwayat yang menjelaskan asbabun nuzul pada ayat yang sama dengan
kategori riwayat dapat dipercaya maka keduanya dapat diterima sebagai asbabun nuzul pada ayat
tersebut tanpa ditolak salah satu dari keduanya. Dan kedua riwayat ini berfungsi sebagai penguat
hukum yang dibawa oleh ayat tersebut. Sangat mungkin terjadi sebuah ayat yang sama diturunkan
lebih dari satu kali sebagai jawaban atas beberapa kejadian yang terjadi di masa Nabi Muhammad
saw. Misalnya,

Riwayat pertama, “Diriwayatkan dari Abu Hurairah ‘Suatu ketika Nabi Muhammad saw sedang
berdiri di depan jenazah sahabat Hamzah yang mati syahid. Rasulullah mengatakan ‘Akan aku
balaskan dengan terbunuhnya 70 orang dari mereka (orang-orang kafir Quraisy) sebagai balasan
atas wafatmu’. Maka, turunlah Jibril dengan membawa ayat, ‘Dan jika kamu membalas maka
balaslah dengan (balasan) yang sama dengan siksaan yang ditimpakan kepadamu...” (QS An-Nahl:
126),” (HR al-Baihaqi).9

Riwayat kedua, “Diriwayatkan dari Ubay bin Ka’ab, ‘Suatu ketika pada perang Uhud terbunuh 64
orang dari kalangan Anshar dan 6 orang dari kalangan Muhajirin. Seseorang dari kalangan Anshar
mengatakan, ‘Seandainya terjadi lagi perang dengan mereka (orang-orang kafir Quraisy), akan kita
bunuh ratusan orang dari golongan mereka’. Maka, ketika terjadi penaklukkan kota Makkah

9
Syaikh Shafiyyurrahman Al Mubarakfuri Sirrah Nabawiyah bab perang Uhud

11
(Fathu Makkah) turunlah ayat ‘Dan jika kamu membalas, maka balaslah dengan (balasan) yang
sama dengan siksaan yang ditimpakan kepadamu...” (QS An-Nahl: 126),” (HR al-Hakim).10

Dalam kasus ini, kita tahu bahwa seluruh ayat dalam surat an-Nahl adalah Makiyah(diturunkan di
kota Makkah). Maka, dapat disimpulkan bahwa QS An-Nahl ayat 126 diturunkan tiga kali yaitu
pertama diturunkan di kota Makkah sebelum nabi hijrah, kemudian di perang uhud sebagaimana
riwayat pertama, dan terakhir di kota Makkah pada saat penakhlukkan kota Makkah (Fathu
Makkah) sebagaimana riwayat yang kedua.11

Kedua, ketika ada dua riwayat yang menjelaskan asbabun nuzulpada ayat yang sama, tetapi
riwayat yang pertama dengan redaksi “Ayat ini turun untuk menjelaskan hukum ini” sedangkan
riwayat yang kedua dengan redaksi “Ayat ini dengan sebab kejadian seperti ini”; maka ditetapkan
riwayat kedua sebagai asbabun nuzul karena memakai redaksi yang lebih jelas dalam
menceritakan sebab turunnya ayat tersebut. Misal contoh,

Riwayat pertama, “Diriwayatkan dari Ibnu Umar, beliau mengatakan “Turunnya ayat “Istrimu
adalah ladang bagimu, maka datangilah ladangmu itu kapan saja dengan cara yang kamu suka.
Dan utamakanlah (yang baik) untuk dirimu… (QS Al-Baqarah ayat 223)” adalah sebagai
penjelasan keharaman menggauli perempuan dari duburnya” (HR al-Bukhari).Riwayat kedua,
“Diriwayatkan dari Jabir, beliau mengatakan “Dahulu, orang-orang yahudi meyakini bahwa
barang siapa yang menggauli istrinya dari arah belakang tubuhnya niscaya anaknya terlahir dalam
keadaan buta matanya. Maka, Allah turunkan ayat “Istrimu adalah ladang bagimu, maka
datangilah ladangmu itu kapan saja dengan cara yang kamu suka. Dan utamakanlah (yang baik)
untuk dirimu…(QS Al-Baqarah ayat 223)” (HR Muslim).

10
Syaikh Shafiyyurrahman Al Mubarakfuri Sirrah Nabawiyah bab perang Uhud
11
Syaikh Shafiyyurrahman Al Mubarakfuri Sirrah Nabawiyah bab Fathul Makkah

12
Dalam kasus ini, ditetapkan riwayat kedua sebagai asbabun nuzul QS Al-Baqarah ayat 223 karena
lebih jelas dalam menunjukkan sebab turunnya ayat. Sedangkan riwayat pertama cenderung lebih
sebagai ijtihad Ibnu Umar dalam mengambil hukum dari ayat Al-Qur’an.Ada kalanya beberapa
ayat diturunkan dengan sebab yang sama. Hal ini sangat banyak terjadi dalam Al-Qur’an.
Terkadang sebuah kejadian menjadi sebab turunnya beberapa ayat yang tersebar dalam beberapa
surat Al-Qur’an. Misal contoh

Riwayat pertama, “Diriwayatkan dari Ummu Salamah, beliau mengatakan “Duhai Rasulullah, aku
tidak mendengar Allah menyebutkan derajat keutamaan perempuan yang ikut hijrah (ke kota
Madinah)”. Maka, Allah menurunkan ayat “Maka Tuhan mereka memperkenankan
permohonannya (dengan berfirman), “Sesungguhnya Aku tidak menyia-nyiakan amal orang yang
beramal di antara kamu, baik laki-laki maupun perempuan…(QS Ali Imran ayat 195)” (HR At-
Turmudzi)

Riwayat kedua, “Diriwayatkan dari Ummu Salamah, beliau mengatakan “Duhai Rasulullah,
engkau sering menyebutkan keutamaan laki-laki dan engkau sangat jarang menyebutkan
keutamaan perempuan”. Maka, Allah menurunkan ayat “Sungguh, laki-laki dan perempuan
Muslim, laki-laki dan perempuan mukmin, laki-laki dan perempuan yang tetap dalam
ketaatannya….(QS Al-Ahzab ayat 35)” (HR Al-Hakim).

PENUTUP

Telah usai pembahasan pada makalah yang berjudulkan asbabbun nuzul pada ayat dalam Al-
Qur'an ,kami harap pada pembaca mengerti dan memahami bagaimana proses adanya hukum-
hukum syari'at ataupun permasalahan maka buktinya dapat diketahui melalui Sejarah asbabun
nuzul.

13
DAFTAR PUSTAKA

Shubhi al-Shalih Mabahits fi ulum Al-Qur'an,(Beirut: Dar al-Ilm al-Malayin 1985),hlm 160
Manna Khalil Qathan Mabahits fi ulum al-qur;an cet 3 (Riyaddh:Mansyurat al-Asr al-
Hadizt,1973),hlm 110
Anwar, Rosihon. Ulum Al-Quran.
Pendapat Ibnu Mas'ud dalam sebauah Hadist
Qathan Ulumul Qur'an
Qathan Ulumul Qur'an,hlm 120-121
QS An-Nisa (4) Hadist riwayat Bukhari,Muslim,Abu Daud,Tirmidzi,Nasa'I,dan Ibnu Majjah
Qathan,Mabahits fi Ulumul Qur'an hlm 122

14
15

Anda mungkin juga menyukai