Anda di halaman 1dari 15

ASBABUN NUZUL

Disusun oleh:

1. Alfin Hamdani /22201013033


2. Tsabita Nurina Rahadi /22201013030
3. Afidiah Nur Syafaati / 22201013027
4. Adinda Riskiatus Sabriina / 22201013025

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM MALANG

2022
KATA PENGANTAR

memanjatkan puji syukur kepada Allah SWT, karena atas berkah dan
karunianya kami dapat menyelesaikan makalah ini, yang berjudul Asbabun
Nuzul, harapan kita sebagai manusia dapat mengetahui, serta memahami
sebab- sebab turunnya Al quran. Dan juga tidak lupa mengucapkan terima
kasih kepada pihak yang telah mendukung dalam pembuatan makalah ini.
kami sebagai penulis sadar bahwasannya makalah ini jauh dari
kesempurnaan, maka dari itu kritik maupun saran diharapkan dapat
diberikan kepada pembaca untuk lebih menyempurnakan informasi dalam
makalah ini.

Malang, 15 Oktober 2022

penulis
Daftar Isi
BAB 1
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang Masalah

Mukjizat Rasullah Shallahu ‘alaihi wasallam yang paling mulia, agung,


serta menjadi mukjizat yang sampai hari ini abadi dan menjadi bukti nyata
yaitu Al Qur’ an Al Karim. Al Qur’an menjadi satu satunya kitab yang masih
terbukti keasliannya bahkan menjadi pedoman kehidupan umat manusia dari
aspek apapun baik agama, sosial, Budaya, dan sains. Dikalangan pesantren
yang setiap harinya tidak lepas dari kajian kajian mengenai Al Qur’an baik
dari ilmu Tafsir, ilmu Tajwid, ilmu Qiro’at, ilmu Amtsal, ilmu Tawarikh An
Nuzul, ilmu Tilawah, ilmu Gharib, ilmu Gharib, ilmu Jadal, ilmu Ma’rifat, dan
lain lain. Al Qur’an Al Karim menjadi tali bagi umat mulim sebagai mana
firman Allah SWT di surat Ali Imron ayat 103 :

‫وعتصموا بحبل هللا جمعا وال تفرقوا‬

Artinya: “Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (Agama) Allah, dan
janganlah kamu bercerai berai”. (QS. Ali Imron : 103).

Ayat di atas menjelaskan bahwasanya perintah Allah SWT agar selalu


berpedoman kepada Agama Islam yang telah di ajarkan Rasullah SAW
melalui Al Qur’an dan Hadist Nabi yang telah di sampaikan dari sahabat satu
hingga ke sahabat yang lainnya. Dan larangan bagi umat islam agar tidak
terpecah belah, karena menjadi bencana besar bagi umat muslim sedunia jika
masih adanya pecah belah. Pecahnya umat muslim di sebabkan kurang nya
pengetahuan agama dan kurangnya pemahaman dalam Al Qur’an.

‫تركث فيكم امرين لن تضلوا ما تمسكتم بهما كتا ب هلل وسنة نبيه‬

Artinya: “Kutinggalkan kalian dua perkara, yang mana kalian tidak tersesat
selagi masih berpegang teguh padanya, yaitu Al Qur’an dan Hadist”.
Imam Maziry dalam kitabnya Jami’ Al Mi’yar Berkata : “Al Qur’an merupakan
pondasi agama islam, porosnya hukum, tempat berlindungnya penganut
agama, ayat kerasulan, serta bukti kebenaran Agama yang dibawanya.
Kehujjahan dan kewajiban mengamalkannya merupakan sesuatu yang sudah
barang tentu diketahui (ma’lum bi dhorury) oleh kita tanpa membutuhkan
adanya dalil penguat”. Inilah yang dimaksud dari makna’at tamassuk bid diin’

2. Identifikasi Masalah

1. Apa Pengertian Asbabun Nuzul ?


2. Bagaimana Sejarah Asbabun Nuzul ?
3. Apa Macam-Macam Asbabun Nuzul ?
4. Apa Redaksi dan Makna Ungkapan Asbabun Nuzul ?
5. Apa Urgensi dan Kegunaan Asbabun Nuzul ?

3. Tujuan

Dengan terbuatnya makalah ini kami bertujuan untuk mempelajari serta


memberikan informasi tentang pengertian, sejarah, macam-macam, redaksi dan
urgensi terkait materi Asbabun Nuzul.
BAB 2
PEMBAHASAN

2.

1. Pengertian Asbabun-Nuzul

Secara bahasa, Asbab an-Nuzul berarti sebab turunnya surat atau ayat
ayat al-Qur’an, yang diturunkan oleh Allah SWT kepada Nabi Muhammad
SAW secara berangsur-angsur dalam masa kurang lebih 23 tahun. Al-Qur’an
di turunkan untuk memperbaiki akhidah, ibadah, akhlak, dan pergaulan
manusia yang sudah menyimpang dari kebenaran. Oleh karena itu, dapat di
katakan bahwa terjadinya penyimpangan dan kerusakan dalam tata susila
kehidupan manusia merupakan salah satu sebab di turunkannya Al-Qur’an.
Beberapa ulama ada yang berbeda pendapat dalam mendefinisikan
tentang Azbabun An-Nuzul, diantaranya Subhi al-Shaleh, Az-Zargani, Ash-
Shabuni, dan Manna’ Khalil Al-Qattan.
Berikut pengertian terminologi yang di rumuskan oleh para ulama, di
antaranya:
1. Subhi al-Shalih memberikan definisi sebab an-Nuzul :

‫ما وال االيةاوااليات بسببه متضمنة له اومجييةعنه اومبينةلحكمه زمن وقوعه‬

" Sesuatu yang dengan sebabnya turun suatu ayat atau beberapa
ayat yang mengandung sebab itu, atau menerangkan hukumnya
pada masa terjadinya sebab tersebut " 1

Dari ayat diatas memberikan penjelasan bahwa sebab turunnya suatu


ayat adakalanya berbentuk pertanyaan dan berbentuk peristiwa.
Suatu ayat atau beberapa ayat turun untuk menerangkan hal yang
berhubungan dengan peristiwa tertentu atau memberi jawaban
terhadap pernyataan tertentu.

1
Ahmad Syadali dan Ahmad Rofi, Ulumul Qur’an I, Bandung: CV Pustaka
Setia, 1997, hal. 89-90.
2. Az-zarqoni: Asbab an-nuzul adalah hal khusus atau sesuatu yang
terjadi serta hubungan dengan turunnya ayat al-qur’an yang berfungsi
sebagi penjelasan hukum pada saat peristiwa itu terjadi.
3. Ash-shabuni: asbab an-nuzul adalah peristiwa atau kejadian yang
menyebabkan turunnya satu ayat atau beberapa ayat mulai yang
berhubungan dengan peristiwa dan kejadian tersebut, baik berupa
pertanyaan yang diajukan kepada nabi atau kejadian yang berkaitan
dengan urusan agama.
4. Mana’ Al-Qathathan: asbab an-nuzul adalah peristiwa- peristiwa yang
menyebabkan turunnya al-qur’an, berkenaan dengannya waktu
peristiwa itu terjadi, baik berupa kejadian atau pertanyaan yang
diajukana kepada nabi.

Semuanya menyimpulkan bahwa asbab an-nuzul adalah kejadian atau


peristiwa yang melatar belakangi turunnya ayat al-quran, dalam menjawab,
menjelaskan, dan menyelesaikan masalah-masalah yang timbul dari kejadian
tersebut. Dan juga sebagai bahan sejarah yang di pakai untuk memberikan
keterangan terhadap turunnya ayat Al-qur’an dan memberinya konteks
dalam memahami perintah- perintahnya. 2

2. Sejarah Asbabun Nuzul

Bentuk – bentuk peristiwa sejarah yang melatarbelakangi turunnya Al-


Qur’an sangat beragam diantaranya:

a. Konflik sosial, seperti ketegangan yang terjadi antara suku Aus dan
suku Khazrah.

b. Kesalahan besar, seperti kasus salah seorang sahabat yang


mengimami sholat dalam keadaan mabuk yang menyebabkan
kekeliruan di dalam membaca ayat.

2
Roisho Anwar, Ulumul Qur’an (Bandung: Pustaka Setia, 2006), h. 61.
c. Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh salah seorang sahabat
kepada Nabi, baik berkaitan dengan sesuatu yang telah lewat, sedang,
atau yang akan terjadi.3

3. Macam – Macam Asbab An-Nuzul

Dari segi jumlah sebab dan ayat yang turun, asbab an-nuzul dapat
dibagi menjadi dua :4

1. Ta’addud Al-Asbab Wa Al-Nazil Wahid, adalah beberapa sebab yang


hanya melatarbelakangi turunnya satu ayat atau wahyu. Dalam surat
Al-Ikhlas ayat 1-4:

)٤( ‫) ولم يكن له كفوا احد‬٣( ‫) لم يلد ولم يولد‬٢( ‫) هلل الصمد‬١( ‫قل هو هلل احد‬

Artinya: “katakanlah (Muhammad), Dialah Allah, Yang Maha Esa. Allah


tempat meminta segala sesuatu. Allah tidak beranak dan tidak pula di
peranakkan. Dan tidak ada sesuatu yang setara dengan dia.”

Ayat – ayat tersebut diturunkan sebagai tanggapan terhadap orang-


orang musyrik mekkah sebelum Rasulullah SAW melakukan hijrah. Ayat
tersebut juga diturunkan kepada kaum ahli kitab yang ditemui di madinah
setelah Rasulullah SAW hijrah.

2. Ta’addud An-Nazil Wa Al-Asbab Wahid, adalah beberapa sebab yang


hanya melatarbelakangi turunnya satu ayat atau wahyu. Dalam surat
Ad-Dukhan ayat 10,15,dan 16 :
‫فارتقب يوم تاتى السماء بدخان مبين‬

Artinya: "Maka tunggulah pada hari ketika langit membawa kabut yang
tampak jelas," (QS. Ad-Dukhan: 10).

3
Ramli Abdul Wahid, Ulumul Qur’an, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 1996,
hal.40
4
Muhammad Ali Ash-Shaabuuniy, At-Tibyaan Fii Uluumil Qur,an, Alih Bahasa
oleh. Aminuddin, studi ilmu al-Qur’an (Bandung: Pustaka Setia, 1998), h. 52.
‫اناكاشفواالعذاب قليالانكم عاءدون‬

Artinya: "Sungguh (kalau) Kami melenyapkan azab itu sedikit saja, tentu
kamu akan kembali (ingkar)." (QS. Ad-Dukhan: 15).

‫يوم نبطل البطشةالكبرى انامنتقمون‬

Artinya: "(Ingatlah) pada hari (ketika) Kami menghantam mereka dengan


keras. Kami pasti memberi balasan." (QS. Ad-Dukhan: 16).

Asbabun nuzul ketiga ayat tersebut terjadi pada saat kaum Quraisy
durhaka kepada Nabi Muhammad SAW. Beliau berdo’a supaya mereka
kelaparan, yang dulunya pernah terjadi pada zaman nabi yusuf. Yang
akhirnya mereka menderita kekurangan makanan, sampai - sampai
merekapun memakan tulang, sehingga turunlah ayat (QS. Ad-dukhan/44:10),

Kemudian mereka (Kaum Quraisy) menghadap nabi saw untuk


meminta bantuan. Dengan baik hati Rasulullah SAW berdoa agar di turunkan
hujan. Lalu Allah SWT mengabulkan nya dan menurunkan hujan, maka
turunlah ayat selanjutnya (QS. Ad-dukhan/44: 15),

Namun setelah mereka memperoleh kenikmatan nya dari Allah SWT,


merekapun mengulanginya lagi seperti semula yaitu kembali sesat dan
durhaka, maka turunlah ayat ini (QS. Ad-dukhan/44: 16) dalam riwayat
tersebut dikemukakan bahwa nantinya siksaan itu akan turun pada waktu
perang badar terjadi.

4. Redaksi Dan Makna Ungkapan Asbabun Nuzul

Ada dua jenis redaksi yang digunakan oleh perawi dalam


mengungkapkan riwayat Asbab An-Nuzul, tetapi ada salah satunya yang
tidak secara pasti menunjukkan asbabun nuzul itu sendiri, yaitu Sharih
(jelas) dan Muhtamilah (kemungkinan).

1. Sarih ( jelas )
Yang berarti benar adanya sebuah peristiwa setelah menjelaskan pokok -
pokok masalah nya. Berikut contoh ungkapan dan lafadz Asbab An-Nuzul
yang menggunakan redaksi sarih.

“sebab turun ayat ini adalah...”

“telah terjadi... maka turunlah ayat...”

“rasulullah saw pernah di tanya tentang ... maka turunlah ayat…"

Contoh lain terdapat pada al-maidah ayat 2 :

‫يايهاالذين امنواالتحلواسعاءراللهوالالشهرالحراموالالهدي والالقالءدوالامين البيت الحرام يبلغ فضالمن‬


‫ربهم ورضوان واذاحللتم فاصطادوا واليجرمنكم شنان قوم ان صدوكم عن المسجد الحرام ان‬
‫تعتدواوتعاونواعلى البروالتقوى والتعاونواعلى االسم والعدوان واتقوااللهان اللهشديدالعقاب‬

Contoh lain terdapat pada :

‫نساؤكم حرث لكم فاتوحرثكم انشءتم‬

Tidak menggunakan kata ‫ س بب‬seperti di atas. Akan tetapi, menggunakan


ungkapan ‫ ف نزالت‬atau ‫ فانزهللا‬, yang dimulai dengan Fa’ setelah peristiwa
dijelaskan. Meskipun kedua lafadz itu berbeda, mereka mengandung arti
yang sama dan saling bersangkutan.

2. Muhtamilah (kemungkinan)

Yang berarti masih belum pasti kebenaran dalam sebuah peristiwa. Berikut
contoh ungkapan dan lafadz Asbab An-Nuzul yang menggunakan redaksi
Muhtamilah.

“....ayat ini diturunkan berkenaan dengan ...”

“saya kira ayat ini diturunkan berkenaan dengan ....”

“saya kira ayat ini tidak diturunkan kecuali berkenaan dengan....”

Contoh lain terdapat pada surah al - Baqarah ayat 223 :


‫نساؤكم حرث لكم فاتوا حرث كم انى شتم وقدمواالنفسكم وتقوااللهواعلمواانكم مليون وبشر‬
‫المؤمنين‬

Contoh lain terdapat pada :

‫فنزلت هذه االيةفي‬

Ungkapan yang tidak menggunakan kata ‫ سبب‬dan juga tidak menggunakan


‫ف‬setelah peristiwa. Akan tetapi, ia menggunakan kata ‫في‬sebelum
menjelaskan peristiwa. Maka hal ini tidak dapat dikatakan sebagai asbabun
nuzul secara pasti, namun ada dua hal yang bisa dijadikan kemungkinan
yaitu, mungkin bisa disebut Asbabun Nuzul dan mungkin juga tidak atau
bukan disebut Asbabun Nuzul.

5. Urgensi Dan Kegunaan Asbabun Nuzul

Az-Zarqani dan As-Suyuthi menjelaskan adanya halangan yang


berpendapat bahwa mengetahui Asbab an-Nuzul merupakan hal yang sia-sia
dalam memahami al-Qur’an. Mereka beranggapan bahwa mencoba
memahami al-Qur’an dengan meletakan ke dalam konteks historis adalah
sama dengan membatasi pesan-pesannya pada ruang dan waktu tertentu.
Namun, keberatan seperti ini tidak berdasar, karena tidak mungkin
menguniversalkan pesan al-Qur’an diluar masa dan tempat pewahyuan,
kecuali melalui yang semestinya terhadap makna al-Qur’an dalam konteks
kesejarahannya.

Az-Zarqani mengemukakan urgensi Asbab Al-Nuzul dalam memahami


al-Qur’an, sebagai berikut:

1. Menbantu dalam memahami sekaligus mengatasi ketidakpastian dalam


menangkap pesan ayat-ayat al-Qur’an.

2. Mengatasi keraguan ayat yang diduga mengandung pengertian umum


3. Mengkhususkan hukum yang terkandung dalam ayat al-Qur’an, yaitu sebab
yang bersifat khusus (khusus as-sabab) dan bukan lafazh yang bersifat umum
(umum al-lafazh).

4. Mengidentifikasikan pelaku yang menyebabkan ayat al-Qur’an turun.

5. Memudahkan untuk menghapal dan memahami ayat, serta untuk


memantapkan wahyu ke dalam hati orang yang mendengarnya.

Asbab an-nuzul memiliki makna yang penting dalan menafsirkan al-


qur’an. Seseorang tidak akan mencapai pengertian yang baik jika tidak
memahami  riwayat asbab an-nuzul suatu ayat. Al-Wahidi (W.468H/1075M.)
seorang ulama dalam bidang ini mengemukakan; “pengetahuan tentang tafsir
dan ayat-ayat tidak mungkin, jika tidak dilengkapi dengan pengetahuan
tentang peristiwa dan penjelasan dengan turunnya suatu ayat.

Sementara ibnu daqiq al-id menyatakan bahwa penjelasan asbab an-


nuzul Merupakan salah satu jalan yang baik dalam rangka memahami al-
qur’an.  Pemahaman asbab an-nuzul akan sangat membantu dalam
memahami konteks turunnya ayat. karena peluang terjadinya kesalahan akan
semakin besar jika mengabaikan riwayat asbab an-nuzul.

Sebagaimana dijelaskan oleh manna khalil al-qattan dalam bukunya


mabahith fi ulum al-qur’an diantara faedah ilmu asbab an-nuzul dalam dunia
pendidikan, para pendidik megalami banyak kesulitan dalam penggunaan
media pendidikan yang dapat membangkitkan perhatian anak didik supaya
jiwa mereka siap menerima pelajaran dengan penuh minat dan seluruh
potensi intelektualnya terdorong untuk mendengarkan dan mengikuti
pelajaran.

Kesimpulan
Dari pembahasan-pembahasan yang telah dipaparkan di atas, maka dapat
ditarik dapat beberapa kesimpulan:

1. Secara bahasa, Sabab an-Nuzul berarti sebab turunnya surat atau ayat
ayat al-Qur’an.
2. Pendapat Ulama dalam mendefinisikan Asbabun An-Nuzul :
a. Menurut Az-zarqoni
Asbab an-nuzul adalah hal khusus atau sesuatu yang terjadi
serta hubungan dengan turunnya ayat al-qur’an yang berfungsi
sebagi penjelasan hukum pada saat peristiwa itu terjadi.
b. Ash-shabuni
Asbab An-Nuzul adalah peristiwa atau kejadian yang
menyebabkan turunnya satu ayat atau beberapa ayat mulai yang
berhubungan dengan peristiwa dan kejadian tersebut, baik berupa
pertanyaan yang diajukan kepada nabi atau kejadian yang
berkaitan dengan urusan agama.
c. Mana’ Al-Qathathan
Asbab An-nuzul adalah peristiwa- peristiwa yang menyebabkan
turunnya al-qur’an, berkenaan dengannya waktu peristiwa itu
terjadi, baik berupa kejadian atau pertanyaan yang diajukana
kepada nabi.
3. Sejarah Asbabun Nuzul yang melatarbelakangi turunnya Al-Qur’an
yaitu :
- Konflik social, suku Aus dengan suku Khazrah
- Kesalahan besar, seorang sahabat yang mengimami sholat pada
saat keadaan mabuk yang menyebabkan kekeliruan di dalam
membaca ayat.
- Pertanyaan pertanyaan sahabat
4. Macam-macam asbab an nuzul:
 Ta’addud al- asbab wa al-nazil, adalah beberapa sebab yang hanya
melatar belakangi turunnya ayat atau wahyu.
 Ta’addud an-nazil wa al-asbab wahid, adalah beberapa sebab yang
hanya melatarbelakangi turunnya al-qura
Daftar Pustaka

Anda mungkin juga menyukai