Anda di halaman 1dari 12

NUZULUL QUR’AN

Diajukan untuk memenuhi tugas

Mata Kuliah: Ulumul Qur’an

Dosen Pengampu: Nur Mardia, SH. MH

Oleh:

Ahmad Maulana (190102010011)

Merinda Erika Apriliani (190102010008)

Muniroh (190102010040)

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ANTASARI


FAKULTAS SYARIAH
JURUSAN HUKUM KELUARGA ISLAM
BANJARMASIN
2019
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................i
DAFTAR ISI....................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................... 1

A. Latar Belakang....................................................................1
B. Rumusan masalah...............................................................1

BAB II PEMBAHASAN .............................................................2

A. Pengertian Nuzulul Qur’an.................................................2


B. Proses Turunnya Al-Qur’an...............................................2
C. Hikmah Turunnya Al-Qur’an.............................................6

BAB III KESIMPULAN DAN PENUTUP......................................9

A. Kesimpulan.........................................................................9
B. Penutup...............................................................................9

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................10

i
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Dalam mempelajari ilmu Al-Qur’an, ada beberapa hal penting untuk


dipelajari dan salah satunya adalah bagaimana Al-Qur’an diturunkan. Karena
dengan mengetahui bagaimana proses turunnya Al-Qur’an kita dapat mengerti
seperti apa proses turunnya Al-Qur’an.
Al-Qur’an adalah kitab suci kaum muslim dan menjadi sumber ajaran
islam yang pertamadan utama yang harus di imani dan diaplikasikan dalam
kehidupan agar memperoleh kebaikan di dunia dan di akhirat. Karena itu, tidaklah
berlebihan jika selama ini kaum muslim tidak hanya mempelajari isi dan pesan-
pesannya, tetapi juga telah berupaya semaksimal mungkin untuk menjaga
autentisitasnya. Upaya itu telah dilaksanakan sejak Nabi Muhammad SAW. masih
berada di makkah dan belum berhijrah kemadinah hingga saat ini. Dengan kata
lain upaya tersebut telah mereka laksanakan sejak Al-Qur’an diturunkan hingga
saat ini.
Jika hakikat Al-Qur’an sudah terjawab maka akan muncul pertanyaan
bagaimana Al-Qur’an diturunkan. Oleh karena itu kali ini kita akan bersama
sama mempelajarinya.

B. Rumusan Masalah.
1. Apa pengertian Nuzulul Qur’an?
2. Bagamana proses turunnya Al-Qur’an?
3. Apa hikmah dari peristiwa Nuzulul Qur’an?

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Nuzulul Qur’an

Secara etimologis Nuzulul Qur’an berarti suatu peristiwa turunnya Al-


Qur’an. Secara istilah penggunaan Nuzulul Qur’an bersifat Majazi, maksudnya
ialah mempermaklumkan Al-Qur’an dengan cara yang di kehendaki Allah SWT
sehingga di ketahui oleh Malaikat di Lauhul Mahfudz dan Nabi Muhammad
SAW. Di dalam hatinya yang suci.1

Dalam Al-Qur’an Nuzulul Qur’an di ungkapkan dengan dua ungkapan,


yaitu Nazzala-Yunazzilu-Tanzilan, artinya turun secara berangsur-angsur, dan
dengan kata Anzala-Yunzilu-Inzalan, artinya menurunkan. Penggunaan dua kata
itu lah yang menyebabkan terjadinya berbagai macam tahapan dan definisi
Nuzulul Qur’an yang mengkaji Al-Quran dari aspek bahasa.2

B. Proses Turunnya Al-Qur’an

Ada pun proses turunnya Al-Qur’an mulai dari Lauhul Mahfudz sampai
kepada Nabi Muhammad SAW. Dalam hal ini turunnya Al-Qur’an melalui
berbagai cara:
1. Al-Qur’an turun sekaligus dari lauhul mahfudz ke langit dunia pada
malam lailatul Qadar, kemudian di turunkan kepada Nabi Muhammad
SAW secara bertahap, sejak di angkatnya beliau menjadi Rasul hingga
wafat. Ada pun ulama yang berbeda pendapat mengenai berapa lama nabi
Muhammad menjadi rasul, sebagian mengatakan 20 tahun, sebagiannya
mengatakan 23 tahun, dan sebagian laginya 25 tahun. Perbedaan ini di
picu oleh perbedaan mereka menentukan berapa lama nabi Muhammad
menetap di Mekkah setelah di angkat menjadi rasul.3

1
Nur Kholis, M.Ag, Pengantar Studi Al- Qur’an dan Al-Hadits (Yogyakarta:TERAS,2008),64
2
Nur Kholis, M.Ag, Pengantar Studi Al- Qur’an dan Al-Hadits (Yogyakarta:TERAS,2008),64
3
Nur Kholis, M.Ag, Pengantar Studi Al- Qur’an dan Al-Hadits (Yogyakarta:TERAS,2008),65

2
2. Al-Qur’an di turunkan ke langit dunia setiap tahun pada malam Lailatul
Qadar, kemudian di turunkan secara bertahap kepada Nabi Muhammad.
Dalam kaitan ini setiap tahunnya pada malam Laiatul Qadar Allah SWT.
selalu menurunkan ayat Al-Qur’an sesuai dengan kadar “ kebutuhan” dan
“tuntutan” tahun tersebut.
3. Allah menjadikan malam Lailatu Qadar sebagai awal pembuka di
turunkannya Al-Qur’an secara bertahap.

Dari ketiga cara di atas, cara yang paling benar berdasarkan hadits yang
diriwayatkan oleh Ibnu Abbas dalam Mustadrak Al-Hakim, Al-Qur’an di
turunkan sekaligus ke langit dunia pada malam Lailatul Qadar, kemudian turun
secara bertahap selama 20 tahun.4

Adapun bukti historis turunnya Al-Qur’an secara bertahap sebagai berikut:

Al-Qur’an adalah petunjuk bagi umat manusia yang meletakkan dasar-


dasar prinsip dalam segala persoalan kehidupan manusia dan merupakan kitab
Universal (tidak menngkhususkan pembicaraannya kepada bangsa tertentu).5
Petunjuk itu merupakan sendi utama yang dimiliki agama Islam sebagai way of
life bagi penganutnya dan menjamin kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat
kelak.6
Allah juga menurunkan Al-Qur’an kepada Nabi Muhammad
melalui malaikat Jibril secara bertahap. Malaikat sebagai perantara Allah dengan
Manusia, karena Al-Qur’an merupakan pertunjuk manusia. Ayat-ayat Al Qur’an
di turunkan sesuai dengan peristiwa-peristiwa dan kejadian-kejadian serta
kebutuhan Nabi Muhammad SAW. pada masa beliau. Kejadian ini merupakan
peristiwa besar yang di alami beliau selama hidupnya.

‫ث َونَ َّز ْلنَاهُ تَ ْن ِزياًل‬ ِ َّ‫َوقُرْ آنًا فَ َر ْقنَاهُ لِتَ ْق َرَأهُ َعلَى الن‬
ٍ ‫اس َعلَ ٰى ُم ْك‬

4
Nur Kholis, M.Ag, Pengantar Studi Al- Qur’an dan Al-Hadits (Yogyakarta:TERAS,2008),65
5
Allamah M.H. Thabathaba’i, Mengungkap Rahasia Al-Qur’an (Bandung:Penerbit Mizan,1994),33
6
Nur Kholis, M.Ag, Pengantar Studi Al- Qur’an dan Al-Hadits (Yogyakarta:TERAS,2008),66

3
Dan Al-Qur’an itu telah kami turunkan dengan berangsur-angsur agar
kamu membacakannya perlahan-lahan kepada manusia dan kami menurunkannya
bagian demi bagian. ( Q.S AL-ISRA’ (17):106).

ِ ‫يز ْال َح ِك ِيم هَّللا ِ تَ ْن ِزي ُل ْال ِكتَا‬


‫ب ِم َن‬ ِ ‫ْال َع ِز‬
Kitab (ini) diturunkan dari Allah yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana
(Q.S Al-jathiyah (45): 2).

Dilihat dari ungkapan ayat di atas (untuk arti menurunkan) semuanya


menggunakan kata tanzil bukan inzal. Hal ini menunjukkan bahwa Al-Qur’an
diturunkan secara bertahap atau berangsur-angsur. Berbeda dengan kitab samawi
sebelumnya seperti Taurat, Injil, dan Zabur turunnya sekaligus, tidak bertahap. 7
Sebagaimana yang ditunjukkan oleh firman Allah

ۚ ‫َواحِدَ ًة جُمْ َل ًة ْالقُرْ آنُ َع َل ْي ِه َل ُن ِّز ْواَل َل َك َف رُوا الَّذِي َن َو َقا َل‬
‫ِّت َك ٰ َذل َِك‬ َ ‫ت رْ تِياًل َو َر َّت ْل َناهُ ۖفَُؤ اد‬
َ ‫َك ِب ِه لِ ُن َثب‬ َ
“Berkatalah orang-orang yang kafir. “Mengapa Al-Qur’an itu tidak
diturunkkan kepadanya sekali turun saja?.” Demikianlah supaya kami perkuat
hatimu dengannya dan kami membacanyaa secara tartil (teratur dan benar). (Q.S.
Al-Furqan (25):32).

Pertanyaan orang kafir itulah yang dijadikan landasan beberapa ahli tafsir,
bahwasanya orang kafir merasa heran dengan turunnya Al-Qur’an secara
berangsur-angsur karena mereka mengetahui bahwa kitab-kitab sebelumnya
diturunkan secara sekaligus.

Ayat Al-Qur’an yang pertama kali turun adalah surah Al-Alaq ayat 1-5:

7
Nur Kholis, M.Ag, Pengantar Studi Al- Qur’an dan Al-Hadits (Yogyakarta:TERAS,2008),67

4
“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan, Dia telah
menciptakan manusia dari segumpal darah, Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha
Pemurah, yang mengajar (Manusia) dengan perantara kalam. Dia mengajar
kepada manusia apa yang tidak diketahuinya,

Awalnya Rasulullah diberitahu lewat mimpi pada bulan kelahiran beliau,


yaitu pada bulan Rabi’ul Awwal. Setelah itu diturunkan kepada beliau dalam
keadaan sadar. Sebagaimana hadist itu sendiri berasal dari Aisyah R.A. yang
diriwayatkan oleh Al-Buhkari dan Muslim.8

Peristiwa diturunkannya Al-Quran tepatnya pada malam senin 17


Ramadhan tahun 41 dari kelahiran beliau bertepatan dengan 6 Agustus 610 M di
gua Hira. Ketika turunnya wahyu yang pertama beliau masih diangkat sebagai
seorang Nabi, dan belum ditugasi untuk menyampaikan kepada orang lain, namun
setelah turun wahyu yang kedua (Q.S Al-Mudatsir (74): 1-7) Beliau ditugasi
untuk menyampaikan wahyu-wahyu yang diterimanya.9

‫ك َف َط ِّه ْر‬#َ ‫) َوثِيا َب‬3( ‫) َو َر َّب َك َف َك ِّب ْر‬2( ‫) قُ ْم َفَأ ْنذ ِْر‬1( ‫يا َأ ُّي َها ا ْل ُمدَّ ِّث ُر‬
)5( ‫الر ْج َز َفاهْ ُج ْر‬ ُّ ‫) َو‬4(
ْ ‫) َول َِر ِّب َك َف‬6( ‫َوال َت ْم ُننْ َت ْس َت ْك ِث ُر‬
)7( ‫اص ِب ْر‬
“Hai orang yang berkemul (Berselimut), Bangunlah, lalu berilah
peringatan!. Dan tuhanmu agungkanlah! Dan pakaianmu bersihkanlah, dan
perbuatan dosa tinggalkanlah, dan janganlah kamu memberi (dengan maksud)
memperoleh (balasan) yang lebih banyak. Dan untuk (memenuhi perintah)
Tuhanmu, bersabarlah.

Secara historis, sejarah diturunkannya Al-Qur’an dibagi dalam tiga


periode agar lebih jelas tujuan pokok Al-Qur’an tersebut:
Periode pertama, terdapat dalam kandungan Al-Qur’an yang berkisar pada
tiga hal yang pertama “pendidikan bagi Rasulullah dalam bentuk kepribadiannya
(Q.S Al-Mudatssir (74): 1-7)” Kedua, Pengetahuan dasar mengenai ketuhanan

8
Nur Kholis, M.Ag, Pengantar Studi Al- Qur’an dan Al-Hadits (Yogyakarta:TERAS,2008),68
9
Nur Kholis, M.Ag, Pengantar Studi Al- Qur’an dan Al-Hadits (Yogyakarta:TERAS,2008),69

5
(Q.S Al-A’la (87) dan Q.S Al- Ikhlas (112) dan dasar-dasar akhlak islamiyah dan
pembentukan masyarakat muslim.

C. Hikmah Turunnya Al-Qur’an


Adapun beberapa hikmah diturunkannya al-Qur’an secara berangsur-
angsur antara lain:
1. Menguatkan dan meneguhkan hati Nabi Muhammad SAW dalam
menghadapi celaan orang-orang musyrik:

ۚ ‫َواحِدَ ًة جُمْ َل ًة ْالقُرْ آنُ َع َل ْي ِه َل ُن ِّز ْواَل َل َك َف رُوا الَّذِي َن َو َقا َل‬
‫ِّت َك ٰ َذل َِك‬ َ ‫ت رْ تِياًل َو َر َّت ْل َناهُ ۖفَُؤ اد‬
َ ‫َك ِب ِه لِ ُن َثب‬ َ

“Berkatalah orang-orang yang kafir: mengapa Al-Qur’an itu tidak


diturunkan kepadanya sekali turun saja? Demikianlah supaya kami perkuat
hatimu dengannya dan kami membacanya secara tartil (teratur dan benar).
(Q.S. Al-Furqan (25):32).

2. Memuliakan Nabi Muhammad SAW. Dan menunjukkan sifat lemah


lembut Allah kepada beliau:

‫نز ْل َن ا َل ْو‬َ ‫آن َه َذا َأ‬ َ ْ‫ص ِّدعًا َخاشِ عًا لَّ َرَأ ْي َت ُه َج َب ٍل َع َلى ْالقُر‬
َ ‫مِّنْ ُّم َت‬
َ ‫اس َنضْ ِر ُب َها اَأْلمْ َثا ُل َوت ِْل‬
‫ك هَّللا ِ َخ ْش َي ِة‬ ِ ‫ُون َل َعلَّ ُه ْم لِل َّن‬
َ ‫َي َت َف َّكر‬
“kalau sekiranya kami turunkan Al-Qur’an ini kepada sebuah gunung,
pasti kamu akan melihatnya tunduk terpecah belah disebabkan
ketakutannya kepada Allah. Dan perumpamaan-perumpamaan itu kami
buat untuk manusia supaya berfikir. (Q.S. Al-Hasyr (59):21).

6
3. Kesesuaian dengan peristiwa dan pentahapan dalam penetapan hukum,
misalnya tahapan dalam pelanggaran khamar sebagaimana ayat berikut ini:

‫ون ِم ْنهُ َس َكرًا َو ِر ْزقًا َح َسنًا ۗ ِإ َّن‬ َ ‫ب تَتَّ ِخ ُذ‬ ِ ‫يل َواَأْل ْعنَا‬
ِ ‫ت النَّ ِخ‬
ِ ‫َو ِم ْن ثَ َم َرا‬
‫ون‬ َ ِ‫فِي ٰ َذل‬
َ ُ‫ك آَل يَةً لِقَ ْو ٍم يَ ْعقِل‬
“dan dari buah kurma dan anggur, kamu buat minuman yang memabukkan
dan rezki yang baik. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar
terdapat tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang memikirkan. (Q.S. An-
Nahl (16):67).

ِ َّ‫ك َع ِن ْال َخ ْم ِر َو ْال َمي ِْس ِر ۖ قُلْ فِي ِه َما ِإ ْث ٌم َكبِي ٌر َو َمنَافِ ُع لِلن‬
‫اس‬ َ َ‫يَ ْسَألُون‬
َ ِ‫ون قُ ِل ْال َع ْف َو ۗ َك ٰ َذل‬
‫ك‬ َ ُ‫ك َما َذا يُ ْنفِق‬ •َ َ‫َوِإ ْث ُمهُ َما َأ ْكبَ ُر ِم ْن نَ ْف ِع ِه َما ۗ َويَ ْسَألُون‬
َ ‫ت لَ َعلَّ ُك ْم تَتَفَ َّكر‬
‫ُون‬ ِ ‫يُبَي ُِّن هَّللا ُ لَ ُك ُم اآْل يَا‬
“mereka bertanya kepadamu tentang khamar dan judi. Katakanlah: “pada
keduanya terdapat dosa yang besar dan manfaat yang besar bagi manusia,
tetapi dosa keduanya lebih besar dari manfaatnya”. Dan mereka bertanya
kepadamu apa yang mereka nafkahkan. Katakanlah:” ayat yang lebih dari
keperluan. “demikianlah Allah menerengkan ayat-ayat kepadamu supaya
kamu berfikir, (Q.S. Al-Baqarah (2):219).

4. Tantangan dan mukjizat

‫ق َوَأحْ َس َن تَ ْف ِسيرًا‬
ِّ ‫اك بِ ْال َح‬ َ َ‫َواَل يَْأتُون‬
َ َ‫ك بِ َمثَ ٍل ِإاَّل ِجْئن‬
“tidaklah orang-orang kafir itu datang kepadamu (membawa)sesuatu yang
ganjil, melainkan kami datangkan kepadamu suatu yang benar dan yang
paling baik penjelasannya, (Q.S.A-Furqan (25):33).

7
5. Mempermudah hafalan dan memahami

َ ‫ث فِي اُأْل ِّمي‬


‫ِّين َر ُسواًل ِم ْنهُ ْم يَ ْتلُو َعلَ ْي ِه ْم آيَاتِ ِه َوي َُز ِّكي ِه ْم‬ َ ‫هُ َو الَّ ِذي بَ َع‬
ٍ ِ‫ضاَل ٍل ُمب‬
‫ين‬ َ ‫اب َو ْال ِح ْك َمةَ َوِإ ْن َكانُوا ِم ْن قَ ْب ُل لَفِي‬ َ َ‫َويُ َعلِّ ُمهُ ُم ْال ِكت‬
“dialah yang mengutus kepada kaum yang buta huruf seorang rasul
diantara mereka, yang membacakan ayat-ayatnya kepada mereka,
mensucikan mereka dan mengajarkan mereka kitab dan hikmah (as-
sunnah) dan sesungguhnya mereka sebelumnya benar-benar dalam
kesesatan yang nyata. (Q.S. Al-Jumu’ah (62):2).

8
BAB III
KESIMPULAN DAN PENUTUP

(KESIMPULAN)
A. Pengertian Nuzulul Qur’an
Peristiwa turunnya Al-Qur’an yang turun secara berangsur-angsur
pada malam 17 Ramadhan.
B. Proses Turunnya Al-Qur’an
Al-Qur’an turun sekaligus dari lauhul mahfudz ke langit dunia
pada malam lailatul Qadar, kemudian di turunkan kepada Nabi
Muhammad SAW secara bertahap selama 20 tahun.
C. Hikmah Turunnya Al-Qur’an
1. Menguatkan dan meneguhkan hati Nabi Muhammad SAW
dalam menghadapi celaan dari orang-orang musyrik.
2. Memuliaka Nabi Muhammad SAW dan menunjukkan sifat
lemah lembut Allah SWT. kepada beliau
3. Kesesuaian dengan peristiwa dan pentahapan dalam penetapan
suatu hukum
4. Tantangan dan mukjizat
5. Mempermudah hapalan dan memahami Al-Qur’an

(PENUTUP)
Terima kasih kepada Bu Dosen yang telah memberikan kesempatan
kepada kami untuk membuat makalah mengenai Ulumul Qur’an ini. Kami
memohon maaf apabila adanya kesalahan kata atau materi yang kami muat di
dalam makalah ini. Kami dengan senang hati menerima kritik dan saran kalian
terhadap makalah kami.

9
DAFTAR PUSTAKA

Kholis, nur,M.Ag. 2008. Pengantar Studi Al-Qur’an dan Al-Hadits.


Yogyakarta: TERAS
Ash-Shabuny, Mohammad Aly. 1996. Pengantar Study Al-Qur’an(AT-TIBYAN).
Bandung: PT Alma’arif
Thabathaba’i, Allamah M.H.1994. Mengungkap Rahasia Al-Qur’an.
Bandung: Penerbit Mizan
Al-Ibyariy, Ibrahim. 1995. Pengenalan Sejarah Al-Qur’an.
Jakarta Utara: PT RajaGrafindo Persada
Masyhur, Drs. H. Kahar. 1992. Pokok-Pokok Ulumul Qur’an.
Jakarta: PT Rineka Cipta

10

Anda mungkin juga menyukai