Anda di halaman 1dari 35

MAKALAH

“Memahami Konsep Polinom dan Teoremanya”

Untuk memenuhi Tugas Kelompok

Kapita Selekta Matematika Atas

Dosen Pengampu: Ramon Muhandas, S.Pd, M.Pd.

Disusun Oleh:

Audry Suranti Farkhataini (12010526575)

Irma Ningsih (12010520093)

Izhmi Khairuni (12010522605)

Jelita (12010520072)

PRODI PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU

TA. 2021/2022

1
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih dan Maha


Penyayang. Puji syukur alhamdulillah penyusun dapat menyelesaikan makalah
dengan judul “Memahami konsep Polinom dan Teoremanya”.

Pada kesempatan ini penyusun menyadari bahwa penyusunan makalah ini


dapat terselesaikan karena adanya bantuan beberapa pihak. Oleh karena itu pada
kesempatan ini, izinkanlah penyusun menyampaikan ucapan terima kasih kepada
Bapak Ramon Muhandaz, S.Pd, M.Pd. sebagai dosen pengampu mata kuliah
Kapita Selekta Matematika Atas, serta kedua orang tua yang selalu memberikan
dukungan dan bimbingan dan teman-teman yang berpatisipasi dalam
menyelesaikan makalah ini.

Penyusun menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih jauh dari


kesempurnaan dan masih banyak kekurangan. Oleh karena itu penyusun
mengharapkan kritik dan saran pada semua pihak demi perbaikan dan
kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata, semoga makalah ini dapat berguna bagi penyusun khususnya
dan bagi rekan-rekan mahasiswa yang lainnya pada umumnya. Semoga makalah
ini bermanfaat bagi kita semua.

Tapung, 16 Oktober 2021

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................... 2

DAFTAR ISI ................................................................................................... 3

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 4

A. Latar Belakang ............................................................................................ 4

B. Rumusan Masalah ....................................................................................... 5

C. Tujuan .......................................................................................................... 5

BAB II PEMBAHASAN ............................................................................... 6

A. Pengertian dan jenis-jenis suku banyak ...................................................... 6

B. Menentukan nilai suku banyak dengan berbagai metode ............................ 7

C. Operasi antar suku banyak .......................................................................... 9

D. Kesamaan suku banyak ............................................................................... 16

E. Pembagian suku banyak dengan pembagi berbentuk linier ......................... 19

F. Pembagian suku banyak dengan pembagi berbentuk Kuadrat .................... 21

G. Teorema sisa ................................................................................................ 23

H. Teorema faktor ............................................................................................ 26

I. Akar-akar suku banyak ................................................................................. 28

J. Teorema vieta ............................................................................................... 30

BAB III PENUTUP ....................................................................................... 34

A. Kesimpulan ................................................................................................. 34

B. Saran ............................................................................................................ 34

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 35

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Polinom atau suku banyak adalah bentuk suku-suku dengan banyak


terhingga yang disusun dari peubah atau variabel dan konstanta. Operasi yang
digunakan hanya penjumlahan,pengurangan, perkalian, dan pangkat bilangan
bulat tak negatif. Banyak cara menyelesaikansuku banyak. Suku banyak
(polinomial) merupakan sebuah ungkapan aljabar yang variabel (peubahnya)
berpangkat bilangan bulat non negatif. Variabel peubah yaitu pengganti nilai yang
memberikan nilai berbeda pada fungsi. Penjumlahan dan pengurangan suku
banyak.Operasi penjumlahan dan pengurangan dua suku banyak atau lebih dapat
dilakukan jika setiap suku banyak yang dijumlahkan atau dikurangkan memiliki
variabel yang pangkatnya sama.Operasi perkalian suku banyak berarti mengalikan
setiap suku dari suku banyak dengan semua suku dari banyak suku lainnya.

Suku banyak atau polinom dalam variabel x yang berderajat n secara


umum dapat ditulis sebagaui berikut:

Anxn + an-1xn-1 + an-2xn-2 + … + a2x2 + a1x + a0

Derajat dari suatu sukubanyak dalam variabel x ditentukan oleh pangkat


yang paling tinggi bagi variabel x yang ada dalam sukubanyak itu. Sukubanyak
yang disusun atau ditulis dengan cara seperti itu dikatakan disusun mengikuti
“aturan pangkat turun” dalam variabel x. perlu diingat kembali bahwa variabel
suatu suku banyak tidaklah harus dalam variabel x, tetapi dapat saja dalam
variabel-variabel lainnya, seperti: a, b, c, … , s, t, …, u, … , y dan z.

Pada bab ini akan membahas mengenai pengertian dan jenis-jenis suku
banyak, menentukan nilai sukubanyak dengan berbagai metode, operasi antar
suku banyak, kesamaan suku banyak, pembagian suku banyak dengan pembagi
berbentuk linear, pembagian suku banyak dengan pembagi berbentuk kuadrat,
teorema sisa, teorema faktor, akar-akar suku banyak, dan teorema Vieta.

4
B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian dan jenis-jenis suku banyak


2. Menentukan nilai suku banyak dengan berbagai metode
3. Operasi antar suku banyak
4. Kesamaan suku banyak
5. Pembagian suku banyak dengan pembagi berbentuk linier
6. Pembagian suku banyak dengan pembagi berbentuk Kuadrat
7. Teorema sisa
8. Teorema faktor
9. Akar-akar suku banyak
10. Teorema vieta

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui Pengertian dan jenis-jenis suku banyak


2. Untuk Menentukan nilai suku banyak dengan berbagai metode
3. Untuk mengetahui Operasi antar suku banyak
4. Untuk mengetahui Kesamaan suku banyak
5. Untuk mengetahui Pembagian suku banyak dengan pembagi berbentuk
linier
6. Untuk mengetahui Pembagian suku banyak dengan pembagi berbentuk
Kuadrat
7. Untuk mengetahui Teorema sisa
8. Untuk mengetahui Teorema faktor
9. Untuk mengetahui Akar-akar suku banyak
10. Untuk mengetahui Teorema vieta

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian dan Jenis-Jenis Suku Banyak

Suku banyak atau polinominal merupakan pernyataan matematika yang


melibatkan penjumlahan perkalian pangkat dalam satu atau lebih variable dengan
koefisien. Bisa dibilang polinominal merupakan bentuk aljabar dengan pangkat
peubah bilangan bulat positif. Suku banyak dalam x berderajat n mempunyai
bentuk umum:
𝑎𝑛 𝑥 𝑛 + 𝑎𝑛−1 𝑥 𝑛−1 + 𝑎𝑛−2 𝑥 𝑛−2 +… + 𝑎2 𝑥 2 + 𝑎1 𝑥 1 + 𝑎0
Dengan:

• 𝑎𝑛 , 𝑎𝑛−1, 𝑎𝑛−2, 𝑎2, 𝑎1, dan 𝑎0 adalah konstanta real.


• 𝑎𝑛 koefisien 𝑥 𝑛 , 𝑎𝑛−1 koefisien 𝑥 𝑛−1, 𝑎1 koefisien 𝑥 1 dan seterusnya.
• 𝑎0 disebut suku tetap.
• n bilangan cacah yang menyatakan derajat suku banyak.

Adapun jenis-jenis suku banyak, antara lain :


1. Monomial merujuk kepada bentuk yang hanya memiliki satu suku,
contohnya adalah 5yz, 7z, atau . Sementara itu,
2. Binomial terdiri dari dua suku, contohnya adalah 4z – 7 dan 3y2 + z.
3. Trinomial, seperti namanya, merujuk kepada bentuk yang tersusun dari 3
suku, contohnya seperti 3y2 + 5yz – 8 atau 9x – 4y2 + 3.
4. Terakhir, aljabar yang memiliki lebih dari 3 suku disebut dengan
polinomial, contohnya adalah 2y2 + 5yz + 3z2 – 8.
Namun, secara umum kita dapat menyebut semua bentuk aljabar sebagai
polinomial.
Berdasarkan variabelnya, suku-suku pada aljabar dapat dibagi menjadi
suku sejenis dan tidak sejenis. Untuk membedakannya, perhatikan contoh berikut
ini.
1. 4x2, -2x2, dan -7x2 → Merupakan suku sejenis karena variabelnya
berpangkat sama.

6
2. 4x2, 5y2, dan -7z2 → Merupakan suku tidak sejenis karena variabelnya
berbeda (x, y, dan z)
3. 4y2, 5y3, dan -7y4 → Merupakan suku tidak sejenis karena variabelnya
berpangkat berbeda
Maka, dapat kita simpulkan bahwa suku-suku dalam aljabar dianggap
sejenis ketika variabel dan pangkatnya sama.

B. Menentukan Nilai Suku Banyak Dengan Berbagai Metode


1. Metode Subtitusi
Untuk menjelaskan metode substitusi ini, saya akan menggunakan bentuk
suku banyak yang berderajat tiga. Misalkan Misalkan suku banyak f(x) = ax 3 +
bx2 + cx + d. Jika kita ingin mencari nilai f(x) untuk x = k, maka nilai x pada
fungsi suku banyak kita ganti k, sehingga didapat nilai suku banyak f(x) untuk x =
k adalah f(k) = ak3 + bk2 + ck + d. Hal ini juga berlaku untuk suku banyak
berbeda derajat lainnya.
Contoh 1.1
1. Tentukan nilai suku banyak berikut ini untuk nilai x yang diberikan f(x) =
2x3 + 4x2-18, untuk x = 5 ?
Penyelesaian :
f(x) = 2x3 + 4x2-18
f(5) = 2(5)3 + 4(5)2-18
f(5) = 2(125) + 4(25) – 18
f(5) = 250 + 100 – 18
f(5) = 332
Jadi, nilai suku banyak f(x) = 2x3 + 4x2-18, untuk x = 5 adalah 332.
Contoh 1.2
Tentukan nilai suku banyak berikut ini untuk nilai x yang diberikan f(x) =
x4+3x3-x2+7x+25,untuk x = (-2) ?
Penyelesaian :
f(x) = x4 + 3x3 – x2 + 7x + 25
f(-2) = (-2)4 + 3(-2)3 – (-2)2 + 7(-2) + 25
f(-2) = 16 + 3(-8) – 4 - 14 + 25

7
f(-2) = 16 - 24 - 4 - 14 + 25
f(-2) = -1
Jadi, nilai suku banyak f(x) untuk x = (-2) adalah (-1)

2. Metode Skema (Horner)

Metode skema dikenal juga dengan metode Bangun, Horner, ataupun


sintetik. Untuk menunjukkan bagaimana konsep metode ini, dalam hal ini akan
digunakan kembali suku banyak berderajat 3. Bentuk penyelesaian dalam
menentukan nilai suku banyak f(x) = ax3 + bx2 + cx + d untuk nilai x = k dengan
cara skema dapat dinyatakan seperti berikut ini.

Dimana, ak3 + bk2 + ck + d merupakan nilai dari suku banyak yang dicari.
Cara ini, berlaku juga untuk suku banyak berderajat lainnya. Untuk lebih
memahami tentang cara ini, perhatikan contoh soal beserta pembahasannya
berikut ini.

Contoh 2.1

Hitunglah nilai suku banyak untuk nilai x yang diberikan berikut ini, f(x) =
x3 + 2x2 + 3x – 4, untuk x = 5 ?

Penyelesaian
Dengan cara Skema (Horner)

Jadi, nilai suku banyak f(x) untuk x=5 adaalah 186.

8
Contoh 2.2

Hitunglah nilai suku banyak untuk nilai x yang diberikan berikut ini. f(x) =
2x3– 3x2 + 9x + 12, untuk x=1/2 ?
Penyelesaian
Dengan cara Skema

Jadi, nilai suku banyak f(x) untuk x = 1/2 adalah 16

C. Operasi Antar Suku Banyak


1. Penjumlahan dan Pengurangan
Penjumlahan atau pengurangan f(x) dengan sukubanyak g(x) dapat
ditentukan dengan cara menjumlahkan atau mengurangkan suku-suku
yang sejenis dari kedua sukubanyak itu.
2. Perkalian
Perkalian sukubanyak f(x) dengan suku banyak g(x) dapat ditentukan
dengan cara mengalikan suku-suku dari kedua sukubanyak itu. Dalam
mengalikan suku-suku dari kedua buah sukubanyak itu digunakan sifat
distributif perkalian baik distributif perkalian terhadap penjumlahan
maupun distributif perkalian terhadap pengurangan.
Contoh :
Diketahui dua buah sukubanyak f(x) dan g(x) dinyatakan dengan aturan
f(x) = x3 + x2 – 4 dan g(x) = x3 – 2x2 + x + 2. Tentukanlah :
a. f(x) + g(x) serta derajatnya
b. f(x) – g(x) serta derajatnya
c. f(x) . g(x) serta derajatnya
Jawab :
a. f(x) + g(x) = ( x3 + x2 – 4) + (x3 – 2x2 + x + 2)

f(x) + g(x) = (x3 + x3) + (x2 – 2x2) + x + ( -4 + 2)

f(x) + g(x) = 2x3 – x2 + x – 2

9
Jadi, f(x) + g(x) = 2x3 – x2 + x – 2 dan f(x) + g(x) berderajat 3.

b. (x) – g(x) = ( x3 + x2 – 4) – (x3 – 2x2 + x + 2)

f(x) – g(x) = (x3 – x3) + (x2 – (-2x2)) – x + (-4 – 2)

f(x) – g(x) = 3x2 – x – 6

Jadi, f(x) – g(x) = 3x2 – x – 6 dan f(x) – g(x) berderajat 2

c. f(x) . g(x) = ( x3 + x2 – 4)(x3 – 2x2 + x + 2)

f(x) . g(x) = x3(x3 – 2x2 + x + 2) + x2(x3 – 2x2 + x + 2) – 4(x3 – 2x2 + x +2)

f(x) . g(x) = x6 – 2x5 + x4 + 2x3 + x5 – 2x4 + x3 +2x2 – 4x3 + 8x2 – 4x + 8

f(x) . g(x) = x6 + (-2x5 + x5)+(x4 – 2x4)+(2x3 + x3 – 4x3)+(2x2 + 8x2)–4x– 8

f(x) . g(x) = x6 – x5 – x4 – x3 + 10x2 – 4x – 8

Jadi, f(x) . g(x) = x6 – x5 – x4 – x3 + 10x2 – 4x – 8 dan f(x) .


g(x) berderajat 6
3. Pembagian
Pembagian suku banyak dapat digambarkan sebagai pembagian antara dua
buah suku banyak atau lebih. Hasil dari pembagian suku banyak berupa
suatu fungsi baru tanpa sisa atau dengan sisa pembagian.
a. Pembagian Suku Banyak (x-k)
Bentuk pertama pembagian suku banyak yang akan dibahas adalah
pembagian suku banyak dengan (x-k). Ada dua cara yang dapat digunakan
untukmenentukan hasil pembagian yaitu cara bersusun dan cara horner.
Kedua cara menghasilkan hasil akhir yang sama. Masing-masing cara
memiliki kelebihan atau kekurangan untuk menyelesaikan suatu tipe soal
tertentu.

Persamaaan suku banyak dinyatakan melalui persamaan berikut :

𝑎𝑛 𝑥 𝑛 + 𝑎𝑛−1 𝑥 𝑛−1 + … + 𝑎2 𝑥 2 + 𝑎1 𝑥 1 + 𝑎0

10
Pembagian suku banyak f(x) oleh (x-k) menghasilkan hasil bagi H(x) dan
sisa S(x). Secara matematis, persamaan yang sesuai dengan pernyatan
tersebut dinyataakan sesuai persamaan berikut.

f(x) = (x-k).H(x)+S(x)

Keterangan :

• f(x) = suku banyak dengan pangkat tertinggi n


• H(x) = hasil bagi berupa suku banyak dengan pangkat tertinggi (n-
1)
• S(x) = sisa pembagian

Sebagai contoh, pembagian suku banyak f(x) = x2+6x-10 oleh (x-1). Untuk
mendapatkan hasil dari pembagian suku banyak tersebut dapat dilakukan
melalui dua cara. Kedua cara pembagaian suku banyak tersebut diberikan
melalui ulasan di bawah ini.

Cara Bersusun :

Pada pembahasan dibawah akan ditunjukkan cara menentukan hasil bagi


f(x) = x2+6x-10 oleh (x-1), dengan cara bersusun.

Pertama, perhatikan bahwa persamaan f(x) = x2+6x-10 mempunyai


pangkat tertinggi 2, sedagkan pembaginya x-1 mempunyai pangkat
tertinggi 1, agar x2 pada f(x) = x2+6x-10 dapat habis dikurag, maka perlu
mengalikan x-1 dengan x agar menghasilkan x2-1 sehingga x2 bisa saling
dikurangkan. Hasil pengurangan x2+6x dengan x2-1 adalah 7x.

Turunkan nilai (-10) sehingga bilangan yang harus dibagi selanjutnya


adalah 7x-10. Untuk mendapatkan nilai 7x, maka perlu mengalikan x-1
dengan 7, sehingga keduanya bisa saling mengurangkan. Diperoleh hasil
kali 7 dengan x-1 adalah 7x-7. Selanjtnya, kurangkan 7x-10 dan 7x-7 yaitu
(-3).

11
Sampai proses ini, tidak ada lagi yang bisa dibagi sehingga prosesya
selesai. Proses cara brsusun dapat dilihat dibawah ini.

Jadi, hasil bagi dari f(x) = x2+6x-10 adalah x+7 dan sisa pembagiannya
adalah (-3).

Cara Horner :

Pada pembahasan kali ini, akan ditunjukkan pembagian suku banyak


dengan cara horner. Untuk membandingkan hasil yang didapat dari caraa
horner dengan cara bersusun.

Perhatikan proses menentukan hasil bagi f(x) = x2+6x-10 oleh (x-1)


berikut.

Diperoleh hasil bagi f(x) = x2+6x-10 oleh (x-1) adalah H(x) = x+7 dan sisa
pembagiannya adalah S(x) = (-3). Atau dapat juga ditulis ke dalam
persamaan berikut.

f(x) = (x-1).H(x) + S(x)

f(x) = (x-1)(x+7) -3

b. Pembagian Suku Banyak Dengan (ax+b)

12
Langkah-langkah menentukan peembagian dengan ax+b menggunakan
cara bersusun tidak jauh berbeda degan menentukan pembagaian
polinomil dengan x-k pada pembahasan sebeelumnya. Sedangkan, bentuk
umum persamaan suku banyak,hasil, dan sisanya memiliki perbedaan.
Perbedaan bentuk umum pembagian sukubanyak untuk bentuk pembagi
berupa ax+b dapat dilihat dibawah ini.
Jika suku banyak f(x) dibagi dengan (ax+b) diperoleh hubungan :
𝐻(𝑥)
f(x) = (ax+b). + S(x)
𝑎

Keterangan :

• f(x) = suku banyak dengan pangkat tertinggi n


• H(x) = hasil bagi berupa suku banyak dengan pangkat tertinggi (n-
1)
• S(x) = sisa pembagian

Sebagai contoh, tentukanlah hasil bagi f(x) = x2 + 7 +1 oleh 3x-2.

Cara Bersususun :
1 23
x+ → H(x)
3 9
3𝑥−2𝑥2 + 7 + 1
√ 2 2
𝑥 − x
3

23
x +1
3
1 46
x−
3 9

55
→ S(x)
9

Cara Horner :
Bentuk pembagi (ax+b) memiliki nilai k = −𝑏𝑎 . Jadi, nilai k untuk 3x-2 →
2
k = 3 . Proses pembagian dengan cara horner dapat dilihat, dibawah ini.

13
23
Jadi, hasil bagi dari f(x) = x2 + 7 +1 oleh 3x-2 adalah H(x) = x + dan
3
55
sisanya adalah S(x) = . atau dapaat ditulis dalam persamaan berikut.
9
𝐻(𝑥)
f(x) = (ax-b). + S(x)
𝑎
1 23 55
f(x) = (3x+2). (x + )+
3 3 9
1 23 55
f(x) = (3x+2).( 3x + )+
9 9

Terlihat bahwa, kedua cara mendapatkan hasil yang sama.


c. Pembagian Suku Banyak Dengan a𝒙𝟐 +bx+c
Cara yang dapat dilakukan pada pembagian ini, dibedakan untuk dua
kondisi. Kondisi tersebut adalah pembagi yang tidak dapat difaktorkan dan
pembagi yang dapat difaktorkan.
• Pembagi Yang Tidak Dapat Difaktorkan
Pembagian suku banyak f(x) dengan a𝑥 2 +bx+c merupakan persamaan
kuadrat yang tidak dapat difaktorkan dilakukan dengan cara bersusun.
Contoh :
Tentukanlah hasil bagi dari 𝑥 3 - 2𝑥 2+6x+7 oleh 𝑥 2 -2+1 ?
Jawab :

Diperoleh hasil bagi dari 𝑥 3 - 2𝑥 2+6x+7 oleh 𝑥 2 -2+1 adalah x-1 dan
sisanya 4x+8.
• Pembagi Yang Dapat Difaktorkan

14
Apabila pembagi a𝑥 2 +bx+c dapat difaktorkan maka pembagian dapat
dilakukan dengan cara horner.
Contoh :
Tentukan hasil bagi dan sisa dari f(x) = 𝑥 3 -2𝑥 2-x+5 oleh 𝑥 2 -1 ?
Jawab :
Pembagian f(x) = 𝑥 3 -2𝑥 2-x+5 oleh 𝑥 2 -1 dapat dituliskan sebagai berikut.
f(x) = (𝑥 2 -1). H(x) + S(x)
𝑥 3 -2𝑥 2-x+5 = (𝑥 2 -1). H(x) + S(x)
𝑥 3 -2𝑥 2-x+5 = (x-1)(x+1). H(x) + S(x)
Untuk mencari hasil pembagian dan sisa akan digunakan cara horner,
dibawah ini.

Diperoleh hasil pembagiannya adalah H(x) = x-2 dan sisa S(x) = 3.


Sehingga, dapat ditulis ke dalam persamaan berikut.
f(x) = (𝑥 2 -1). H(x) + S(x)
f(x) = (𝑥 2 -1). (x-2) + 3
𝑥 3 -2𝑥 2-x+5 = (𝑥 2 -1). (x-2) + 3

Contoh Soal dan Pembahasan

1. Sisa pembagian f(x) oleh 𝑥 2 +3x-10 adalah 3x+2. Jika f(x) dibagi dengan
x-2, maka sisanya adalah…
A. 9
B. 8
C. 7
D. 6
E. 5

15
Jawab :

Bentuk pembagian f(x) dapat dituliskan seperti persamaan dibawah ini.

f(x) = (𝑥 2 +3x-10). H(x) + (3x+2)


f(x) = (x+5)(x-2). H(x) + (3x+2)

Akan ditentukan sisa hasil pembagian f(x) dengan x-2.

Perhatikan bahwa x-2 merupakan faktor dari (𝑥 2 +3x-10), sehingga untuk


mengetahui sisanya dapat dilakukan dengan mensubtitusikan x = 2 ke f(x).

f(x) = (x+5)(x-2). H(x) + (3x+2)

f(x) = (2+5)(2-2). H(2) + (3.2+2)

f(x) = 7 × 0. H(2) + (6+2)

f(x) = 0 + 8

f(x) = 8

D. Kesamaan Suku Banyak

Dua buah suku banyak (polinomial) dikatakan sama jika koefisien x yang
berpangkat sama besarnya adalah sama.

Misalnya:

𝑎𝑥 3 + 𝑏𝑥 2 + 𝑐𝑥 + 𝑑 = 𝑝𝑥 3 + 𝑞𝑥 2 + 𝑟𝑥 + 𝑠

maka berlaku

a=p

b=q

c=r

d=s

Dua buah sistem persamaan polinomial dikatakan memiliki kesamaan jika


keduanya :

16
• Memiliki derajat yang sama.
• Memiliki variabel dan koefisien seletak yang sama antara polinomial ruas
kiri dengan kanan.
Pada kesamaan polinomial tidak berlaku pindah ruas atau kali silang seperti yang
terjadi pada operasi aljabar.

Contoh soal

1. Tentukan nilai a dari kesamaan 𝑥 2 − 3𝑥 + 14 ≡ (x−1)(x−2) + 3a

Pembahasan:

𝑥 2 − 3𝑥 + 14 ≡ (x − 1) (x − 2) + 3a

≡ 𝑥 2 − 3𝑥 + 2 + 3𝑎

≡ 𝑥 2 − 3𝑥 + (2 + 3𝑎)

Perhatikan, (2+3a) adalah konstanta suku banyak di ruas kanan dan konstanta di
ruas kiri adalah 14,maka dengan ketentuaan kesamaan nilai a ditentukan sebagai
berikut.
14=2+3a
3a=12
a=4

2. Tentukan nilai a,b, dan c dari kesamaan:

𝑥 2 − 2𝑥 + 7= (x + 3) (ax + b) + c

Pembahasan:

𝑥 2 − 2𝑥 + 7 = (x + 3) (ax + b) + c

= 𝑎𝑥 2 + 3𝑎𝑥 + 𝑏𝑥 + 3𝑏 + 𝑐

= 𝑎𝑥 2 + (3𝑎 + 𝑏)𝑥 + 3𝑏 + 𝑐

Dari kesamaan suku banyak diperoleh:

a=1

3a + b = −2

3b + c = 7

17
a = 1 ⇒ 3a + b = −2

3(1) + b = −2

b=−5

b = −5 ⇒ 3b + c = 7

3(−5) + c = 7

−15 + c = 7

c = 22

Jadi, nilai a,b, dan c berturut-turut adalah 1,5 dan 22

3. Tentukan nilai a dan b yang memenuhi persamaan

Pembahasan:

Bentuk di atas bisa diolah menjadi :

Jadi,

20 = a(x +1)+ b(x — 3)

20 = ax + a +bx — 3b

20 = ax + bx + a — 3b

0.x + 20 = (a + b)x + a — 3b

a+b=0
a - 3b = 20 _
4b = -20 maka b = - 5
a = -b = 5

18
E. Pembentuk Suku Banyak Dengan Pembagi Berbentuk Linier

• Pembagian dengan (x – k)

Jika pembagi suatu suku banyak/polinomial adalah (x – k), maka persamaan


pembagian dapat dituliskan sebagai berikut

f(x) = P(x) H(x) + S


atau
f(x)=(x–k)H(x)+S

Dimana f(x) merupakan suku banyak, (x – k) adalah pembaginya, H(x) adalah


hasil baginya, dan S merupakan sisa pembagiannya. Oleh karena pembagi P(x) =
x – k berderajat satu, maka sisa S maksimum berderajat nol atau berupa suatu
konstanta yang tidak memuat variabel

Contoh 1
Tentukanlah hasil bagi dan sisanya, jika:
x3 + 7x2 + 4 dibagi (x – 2)
Penyelesaian:

o Cara Biasa

Jadi, hasil baginya H(x) = x2 + 9x + 18 dan sisa S = 40

19
• Cara Skema/Horner

Jadi, hasil baginya H(x) = x2 + 9x + 18 dan sisa S = 40

Dengan menggunakan Teorema Sisa 1, kita juga dapat menentukan sisa


pembagiannya yaitu:

S = f(x)

S = f(2)

= (2)3 + 7(2)2 + 4

= 8 + 28 + 4

= 40

• Pembagian dengan (ax + b)

Pembagian suku banyak f(x) dengan (ax + b), dapat dinyatakan sebagai
berikut. Nilai S (sisa)

Contoh 1

Tentukanlah hasil bagi dan sisanya, jika 6x3 - 2x2 – x + 7 dibagi (3x + 2)

Penyelesaian:

Untuk menyelesaiakan soal di atas akan digunakan dengan cara horner, untuk cara
biasa silahkan anda coba sendiri

20
Dari cara horner di atas diperoleh H(x) = 6x2 – 6x + 3, sehingga hasil baginya

dan sisa pembagiannya adalah 5

F. Pembentuk Suku Banyak Dengan Pembagi Berbentuk Kuadrat(ax2 +


bx + c)

Pembagian suku banyak dengan ax2 + bx + c, di mana a ≠ 0 dapat dilakukan


dengan cara biasa apabila ax2 + bx + c tidak dapat difaktorkan, sedangkan jika
ax2 + bx + c dapat difaktorkan dapat dilakukan dengan cara Horner.

Contoh 1

Tentukanlah hasi bagi dan sisanya, jika 4x3 + x2 + 2x – 5 dibagi (x2 + 2x – 3)

Penyelesaian

Jadi, hasil baginya 4x - 7 dan sisanya adalah 28x - 26

Berikut ini adalah contoh soal lainnya yang berkaitan dengan pembagian suku
banyak, yang mungkin akan menambah pemahaman anda mengenai pembagian
suku banyak

21
Contoh 2

Tentukan nilai a sehingga 2x3 + x2 – 13x + a habis dibagi (x – 2), kemudian


tentukan hasil baginya

Penyelesaian

Untuk menyelesaikan soal di atas kita dapat menggunakan Teorema Sisa 1.


Karena 2x3 + x2 – 13x + a habis dibagi (x – 2) maka sisanya 0. Kita substitusikan
x = 2 pada suku banyak

f(x) = S

f(2) = 0

2(2)3 + 22 – 13(2) + a = 0

16 + 4 - 26 + a = 0

-6 + a = 0

a=6

Sehingga, suku banyak menjadi 2x3 + x2 – 13x + 6. Untuk menentukan hasil


baginya kita dapat menggunakan cara Horner

Jadi, nilai a adalah 6 dan hasil baginya adalah 2x2 + 5x – 3

Contoh 3

Tentukanlah nilai a dan b, jika x3 + ax + b habis dibagi (x2 + x + 1)

Penyelesaian

Karena x3 + ax + b habis dibagi (x2 + x + 1) maka sisanya adalah 0. Dengan


menggunakan pembagian cara biasa diperoleh

22
Dari, bentuk di atas diperoleh

ax + x = -x

(a + 1)x = -x

a + 1 = -1

a = -2

dan

b = -1

Jadi, nilai a = -2 dan b = -1

G. Teorema Sisa

Menentukan Sisa Pembagian Suku Banyak oleh Bentuk Linear

Dalam menentukan sisa pembagian suku banyak oleh bentuk linear, kita
dapat menggunakan teorema sisa.
Teorema Sisa 1
Jika suku banyak P(x) dibagi (x – a), maka sisa pembagiannya adalah P(a).

Bukti :
Untuk polinomial f(x) dan pembagi (x-a) berlaku P(x) = (hasil bagi) (x-a) + sisa.
Dengan mensubtitusikan x = a didapat P(a) = (hasil bagi) (a − a) + sisa ↔
𝑃(𝑎) = 𝑠𝑖𝑠𝑎. 𝑇𝑒𝑟𝑏𝑢𝑘𝑡𝑖.
Untuk lebih memahami mengenai penerapan teorema tersebut, perhatikanlah contoh
berikut ini.

23
Contoh soal
Tentukanlah sisa pembagian dari f(x) = x3 + 4x2 + 6x + 5 dibagi (x + 2).

Penyelesaian
Cara 1: Cara biasa
f(x) = x3 + 4x2 + 6x + 5
Cara 2: Sintetik (Horner)
f(–2) = (–2) + 4  (–2) + 6  (–2) + 5
3 2

= –8 + 4  4 – 12 + 5
= –8 + 16 – 12 + 5
= 1 +
Jadi, sisa pembagiannya 1.

𝑏
Jika suku banyak f(x) dibagi (ax + b), maka sisa pembagiannya adalah f 𝑎

Teorema Sisa 2
Untuk lebih memahami mengenai penerapan teorema tersebut, perhatikanlah contoh
berikut ini.
Contoh soal
Tentukan sisa pembagian dari f(x) = 5x3 + 21x2 + 9x – 1 dibagi (5x + 1).

Menentukan sisa pembagian suku banyak oleh bentuk kuadrat

dalam menentukan sisa pembagian suku banyak oleh bentuk kuadarat,kita dapat
menggunakan teorema sisa berikut ini.

24
Jika suatu suku banyak f(x) dibagi (x – a)(x – b), maka sisanya adalah px + q
di mana f(a) = pa + q dan f(b) = pb + q.

Teorema sisa 3

Contoh soal :

Jika 𝑓(𝑥) = 𝑥 3 − 2𝑥 2 + 3𝑥 − 1 𝑑𝑖𝑏𝑎𝑔𝑖 𝑥 2 + 𝑥 −


2, 𝑡𝑒𝑛𝑡𝑢𝑘𝑎𝑛𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑎 𝑝𝑒𝑚𝑏𝑎𝑔𝑖𝑎𝑛𝑛𝑦𝑎.

Penyelesaian :

Pada 𝑓(𝑥) = 𝑥 3 − 2𝑥 2 + 3𝑥 − 1𝑑𝑖𝑏𝑎𝑔𝑖𝑥 2 + 𝑥 − 2, 𝑏𝑒𝑛𝑡𝑢𝑘𝑥 2 + 𝑥 − 2

𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡 𝑑𝑖 𝑓𝑎𝑘𝑡𝑜𝑟𝑘𝑎𝑛𝑚𝑒𝑛𝑗𝑎𝑑𝑖(𝑥 + 2)(𝑥 − 1).

𝐵𝑒𝑟𝑑𝑎𝑠𝑎𝑟𝑘𝑎𝑛 𝑡𝑒𝑜𝑟𝑒𝑚𝑎 𝑠𝑖𝑠𝑎 3, 𝑚𝑎𝑘𝑎 𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡 𝑑𝑖𝑙𝑎𝑘𝑢𝑘𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑠𝑒𝑏𝑎𝑔𝑎𝑖 𝑏𝑒𝑟𝑖𝑘𝑢𝑡.

(𝑥 + 2)(𝑥 − 1)  (𝑥 − (−2))(𝑥 − 1) 𝑚𝑢𝑘𝑎 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑎 = −2 𝑑𝑎𝑛 𝑏 = 1.

Nilai p dapat dicari dengan mengeminilasi q dari persamaan (1) dan (2).

Nilai p dapat dicari dengan mengeminilasi q dari persamaan (2)

25
H. Teorema Faktor

Teorema faktor dapat digunakan untuk menentukan faktor lain atau akar-akar

𝑗𝑖𝑘𝑎 𝑓(𝑥) 𝑠𝑢𝑎𝑡𝑢 𝑠𝑢𝑘𝑢 𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘, 𝑚𝑎𝑘𝑎 (𝑥


− 𝑎) 𝑚𝑒𝑟𝑢𝑝𝑎𝑘𝑎𝑛 𝑓𝑎𝑘𝑡𝑜𝑟 𝑑𝑎𝑟𝑖 𝑃(𝑥)

𝑗𝑖𝑘𝑎 𝑑𝑎𝑛 ℎ𝑎𝑛𝑦𝑎 𝑗𝑖𝑘𝑎 𝑃(𝑎) = 0

rasional dari sistem persamaan suku banyak menggunakan metode horner.

Bukti :

Karena kalimatnya adalah biimplikasi dengan kata hubung ‘jika dan hanya jika’
kita perlu membuktikan dalam dua arah.

• Kita buktikan (x − a) factor dari P(x) → 𝑃(𝑎) = 0


anggap (x − a)𝑚𝑒𝑟𝑢𝑝𝑎𝑘𝑎𝑛 𝑓𝑎𝑘𝑡𝑜𝑟 𝑑𝑎𝑟𝑖 𝑃(𝑥), 𝑚𝑎𝑘𝑎
𝑃(𝑥) = (ℎ𝑎𝑠𝑖𝑙 𝑏𝑎𝑔𝑖)(𝑥 − 𝑎)
→ 𝑃(𝑎) = (ℎ𝑎𝑠𝑖𝑙 𝑏𝑎𝑔𝑖)(𝑎 − 𝑎) = 0
• Kita buktikan 𝑃(𝑎) = 0 → (𝑥 − 𝑎) 𝑓𝑎𝑘𝑡𝑜𝑟 𝑑𝑎𝑟𝑖 𝑃(𝑥)
Anggap 𝑃(𝑎) = 0, 𝑚𝑎𝑘𝑎
𝑃(𝑥) = (ℎ𝑎𝑠𝑖𝑙 𝑏𝑎𝑔𝑖)(𝑥 − 𝑎) + 𝑠𝑖𝑠𝑎
→ 𝑃(𝑎) = (ℎ𝑎𝑠𝑖𝑙 𝑏𝑎𝑔𝑖)(𝑎 − 𝑎) + 𝑠𝑖𝑠𝑎 → 0 = 0 + 𝑠𝑖𝑠𝑎 = 0
→ (𝑥 − 𝑎)𝑓𝑎𝑘𝑡𝑜𝑟 𝑃(𝑥)
Karena kedua impikasi terbukti benar, maka teorema factor sudah terbukti.

26
Contoh soal :

tentukan faktor-faktor dari:

𝑥 3 − 2𝑥 2 − 𝑥 + 2

2𝑥 3 + 7𝑥 2 + 2𝑥 − 3

Penyelesaian

𝑗𝑖𝑘𝑎(𝑥 − 𝑘)𝑚𝑒𝑟𝑢𝑝𝑎𝑘𝑎𝑛𝑓𝑎𝑘𝑡𝑜𝑟𝑠𝑢𝑘𝑢𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘𝑥 3 − 2𝑥 2 − 𝑥 +
2, 𝑚𝑎𝑘𝑎 𝑘 𝑚𝑒𝑟𝑢𝑝𝑎𝑘𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑚𝑏𝑎𝑔𝑖

𝑑𝑎𝑟𝑖 2, 𝑦𝑎𝑖𝑡𝑢 ± 1 𝑑𝑎𝑛 ± 2. 𝐾𝑒𝑚𝑢𝑑𝑖𝑎𝑛, 𝑑𝑖𝑐𝑜𝑏𝑎 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖


− 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑡𝑒𝑟𝑠𝑒𝑏𝑢𝑡. 𝑀𝑖𝑠𝑎𝑙𝑘𝑎𝑛 , 𝑑𝑖𝑐𝑜𝑏𝑎𝑐𝑎𝑟𝑎

honorer dengan pembagi (x − 1).

Jadi faktor-faktornya adalah (x−1 )(x − 2)(x +1 )

𝑗𝑖𝑘𝑎(𝑥 − 𝑘)𝑚𝑒𝑟𝑢𝑝𝑎𝑘𝑎𝑛𝑓𝑎𝑘𝑡𝑜𝑟𝑠𝑢𝑘𝑢𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 2𝑥 3 + 7𝑥 2 + 2𝑥 −
3, 𝑚𝑎𝑘𝑎 𝑘 𝑚𝑒𝑟𝑢𝑝𝑎𝑘𝑎n

𝑝𝑒𝑚𝑏𝑎𝑔𝑖 𝑑𝑎𝑟𝑖 3, 𝑦𝑎𝑖𝑡𝑢 ± 1 𝑑𝑎𝑛±. 𝐾𝑒𝑚𝑢𝑑𝑖𝑎𝑛, 𝑑𝑖𝑐𝑜𝑏𝑎 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 − 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑡𝑒𝑟𝑠𝑒𝑏𝑢𝑡.

𝑀𝑖𝑠𝑎𝑙𝑘𝑎𝑛 , 𝑑𝑖𝑐𝑜𝑏𝑎𝑐𝑎𝑟𝑎 honorer d3engan pembagi (x + 1).

27
Jadi faktor-faktornya adalah (x + 1 )(x + 3)(2x +1 ).

I. Akar-Akar Suku Banyak

Akar-akar suku banyak adalah nilai yang menyebabkan suku banyak


tersebut bernilai 0. Akar-akar suku banyak dapat diperoleh dengan cara
memfaktorkannya, seperti cara dalam mencari akar-akar rasional suku banyak.
Adapun cara yang dapat digunakan untuk memfaktorkan suku banyak, antara lain:

1. Jika a0 = 0, maka salah satu akar suku banyak adalah 0

2. Jika jumlah koefisien suku banyak adalah 0, maka satu akar suku banyak
adalah 1 (suku banyak bisa dibagi x-1).

3. Jika jumlah koefisien x yang berpangkat genap sama dengan jumlah


koefisien x yang berpangkat ganjil, maka satu akar suku banyak adalah -1
(suku banyak bisa dibagi x+1).

Contoh soal :

1. Tentukan akar-akar rasional suku banyak x4 - 6x3 + 11x2 -6x = 0 ?

Penyelesaian :

• Nilai a0 = 0 maka salah satu akar suku banyak adalah 0. Sehingga, x(x3 -
6x2 + 11x -6).

• Selesaikan polinom berderajat 3 yang ada di dalam tanda kurung dengan


mengikuti langkah ke-2 : jumlah koefisien suku banyak = 0.

1-6+11-6 = 0
Maka, salah satu akarnya adalah 1,sehingga dapat dibagi (x-1).
1 1 -6 11 -6
1 -5 6

1 -5 6 0

28
• Dengan demikian, suku banyak dapat difaktorkan menjadi :

x(x-1) (x2 -5x +6) = 0


x (x-1) (x-2) (x-3)
x=0, x=1, x=2, x=3
• Jadi, HP ={0, 1,2,3}

2. Tentukan akar-akar rasional suku banyak dari x5 -4x4 -3x3 +10x2 +8x ?

Penyelesaian :

• Nilai a0 = 0, maka salah satu akarnya = 0. Menjadi, x(x4 -4x3-3x2 +


10x+8).

• Selesaikan polinom berpangkat 3 yang ada didalam kurus dengan


mengikuti langkah ke-3 : jumlah koefisien x berpangkat ganjil dan genap
= 0.

Jumlah koefisien x berpangkat ganjil = -4+10 = 6


Jumlah koefisien x berpangkat genap = 1-3+8 = 6

Karena, jumlahnya sama, maka bisa dibagi (x+1).

-1 1 -4 -3 10 8

-1 5 -2 -8

1 -5 2 -8 0

x(x-1) (x3 -5x2 +2x+8) = 0

• Selesaikan polinom berderajat 3 yang ada di dalam tanda kurung dengan


menggunakan langkah ke-3: jumlah koefisien x berpangkat ganjil dan
genap = 0.

Jumlah koefisien x berpangkat ganjil = 1+2 = 3


Jumlah koefisien x berpangkat genap = -5+8 = 3
Karena jumlahnya sama, maka bisa dibagi (x+1).

29
-1 1 -5 2 8

-1 6 -8

1 -6 8 0

x(x+1) (x+1) (x2 -6x+8) = 0

• Dengan demikian, suku banyak dapat difaktorkan menjadi :

x(x+1) (x+1) (x2 -6x+8) = 0

x(x+1) (x+1) (x-2) (x-4) = 0

x=0, x=-1, x=2, x=4

• Jadi, HP = {-1, 0, 2, 4}

J. Teorema Vieta

Teorema vieta menyatakan rumus-rumus jumlah dan hasil kali akar-akar


pada persamaan polinom. Dengan menggunakan teorema ini, kita bisa
mendapatkan berbagai perhitungan akar-akar walaupun tidak mengetahui nilai-
nilai akarnya. Akan tetapi, kita dapat memanfaatkan koefisien yang terdapat pada
suku banyak tersebut.

Adapun rumus jumlah dan hasil kali akar-akar persamaan polinom yang
dimaksud, antara lain :

1. Persamaan Kuadrat

ax2 + bx + c = 0
x1 + x2 = -b/a
x1 . x2 = c/ac

2. Persamaan Kubik

ax3+ bx2+ cx+d = 0

x1 + x2 + x3 = -b/a

30
x1x2 + x1x3 + x2x3 = c/a

x1 . x2 . x3 = -d/a

3. Persamaan Kuartik

ax4+ bx3+ cx2 + dx + e = 0

x1 + x2 + x3 + x4 = -b/a

x1 x2 + x1 x3 + x1x4 + x2x3 + x2x4 + x3x4 = c/a

x1x2x3 + x1x2x4 + x1x3x4 + x2x3x4 = -d/a

x1 . x2 . x3 . x4 = e/a

4. Persamaan Kuintik

ax5+ bx4+ cx3+ dx2 + ex + f = 0

x1 + x2 + x3 + x4 + x5 = -b/2

x1 x2 + x1 x3 + x1x4 + x2x3 + x2x4 + x2x5 + x3x4 +x3x5 + x4x5 = c/a

x1x2x3 + x1x2x4 + x1x2x5 + x1x3x4 + x1x3x5 + x1x4x5 + x2x3x4 + x2x3x5 +


x2x4x5 + x3x4x5 = -d/a

x1x2x3x4 + x1x2x3x5 + x1x2x4x5 + x1x3x4x5 + x2x3x4x5 = e/a

x1 . x2 . x3 . x4 . x5 = -f/a

Contoh Soal:

1. Diketahui akar akar α, β, dan γ dalam persamaan kubik x³ – 6x² + 3x – 7


= 0. Hitunglah nilai dari:

a.1/α + 1/β + 1/γ

b. α² + β² + γ²

Penyelesaian :

Misalkan, x1 = α

31
x2 = β

x3 = γ

a) αβ + αγ + βγ = c/a

= 3/1

=3

α.β.γ = -d/a

= -(-7)/1

=7

Maka, 1/α + 1/β + 1/γ = βγ + αγ + αβ/αβγ

= 3/7

b) α + β + γ = -b/a

= -(-6) /1

=6

Maka, α² + β² + γ² = (α + β + γ)² – 2(αβ + αγ + βγ)

= 6² – 2.3

= 36 – 6

= 30

2. Diketahui akar α dan β dimiliki oleh persamaan kuadrat 3x² – 9x – 12 =


0. Hitunglah nilai dari (α² – 4α – 6)(β² -5β – 8)?

Penyelesaian :

Misalkan, x1 = α

x2 = β

32
α + β = -b/a = -(-9)/3 = 3

αβ = c/a = -12/3 = -4

3x² – 9x – 12 = 0

3x² = 9x + 12

x² = 3x + 4

Kemudian, gantilah variabel x dengan α dan β, menjadi :

α² = 3α + 4

β² = 3β + 4

Maka, subtitusikan nilai α² dan β² pada soal :

(α² – 4α – 6)(β² -5β – 8) = ( 3α + 4– 4α – 6)( 3β + 4-5β – 8)

= (-α - 2) (-2β -4)

= 2αβ + 4α + 4β + 8

= 2(αβ) + 4 (α + β) + 8

= 2(-4) + 4 (3) + 8

= -8 + 12 + 8

= 12

33
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Pengertian dan jenis-jenis suku banyak
Suku banyak atau polinominal merupakan pernyataan matematika
yang melibatkan penjumlahan perkalian pangkat dalam satu atau
lebih variable dengan koefisien.
2. Menentukan nilai suku banyak dengan berbagai metode
Metode Subtitusi dan metode skema (horner)
3. Operasi antar suku banyak
4. Kesamaan suku banyak
Dua buah suku banyak (polinomial) dikatakan sama jika koefisien
x yang berpangkat sama besarnya adalah sama.
5. Pembagian suku banyak dengan pembagi berbentuk linier
6. Pembagian suku banyak dengan pembagi berbentuk Kuadrat
7. Teorema sisa
8. Teorema faktor
9. Akar-akar suku banyak
10. Teorema vieta

4. Saran

Penulis menyadari bahwa dalam makalah ini masih terdapat banyak


kekurangan dan masih jauh dari sempurna, sehingga kritik dan saran
dari pembaca dan dosen pengampu kami harapkan demi kesempurnaan
makalah ini, dan makalah selanjutnya

34
DAFTAR PUSTAKA

https://www.studiobelajar.com/suku-banyak/

https://www.kelaspintar.id/blog/edutech/suku-dan-bentuk-aljabar-2435/

https://www.madematika.net/2015/11/menentukan-nilai-suku-
banyakpolinomial.html

https://aryanthi137.wordpress.com/2011/12/30/operasi-antar-sukubanyak/

https://books.google.co.id/books?id=NiDzDwAAQBAJ&pg=RA1-
PA38&dq=konsep+polinom+dan+teoremanya&hl=en&sa=X&ved=2ahUKEwiSj
ei6wMzzAhXNSH0KHS9SAp0Q6AF6BAgJEAM#v=onepage&q=konsep%20po
linom%20dan%20teoremanya&f=false

https://idschool.net/sma/pembagian-suku-
banyak/https://supermatematika.com/kesamaan-suku-banyak

https://www.madematika.net/2015/12/pembagian-suku-banyak-dan-contoh-
soalnya.html

https://yan-fardian.blogspot.com/2018/03/kesamaan-pada-suku-banyak.html

https://id.scribd.com/embeds/429804125/content?start_page=1&view_mode=scro
ll&access_key=key-fFexxf7r1bzEfWu3HKwf

file:///C:/Users/User%2027/Downloads/toaz.info-modul-mtk-peminatan-kls-xi-
polinomialpdf-pr_cb869194e89f532d1dd8908801029bd6.pdf

35

Anda mungkin juga menyukai