Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH

FAKTORISASI SUKU ALJABAR


DAN OPERASI PECAHAN DALAM BENTUK ALJABAR
(Disusun untuk untuk memenuhi Tugas mata kuliah aljabar)

Dosen Pengampu :

Yosefin Rianita Hadiyanti, S., M. Pd

Marthinus Ruamba, S. Pd., M. Pd.

Kelompok 3 :

1. Yustina Mirino (2022011034001)

2. Jeki Gobai (2023011034010)

3. Agrasya O Mayor (2023011034038)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

1
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS CENDERAWASIH
2023/2024
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat
dan rahmat-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah kami yang berjudul “Faktorisasi
Suku Aljabar dan Operasi Pecahan dalam Bentuk Aljabar”.
Aljabar”. Makalah ini dibuat untuk
memenuhi tugas kami pada mata kuliah Alajabar.
Alajabar . Kami berterima kasih kepada Ibu
Yosefin R. Hadiyanti, S. Pd., M.Pd. dan Kepada Bapa Marthinus Ruamba, S. Pd., M. Pd,
selaku dosen pengampu mata kuliah Aljabar yang telah membantu kami dalam
memberikan saran, nasehat, dan petunjuk yang membangun demi suksesnya
penyusunan makalah ini.

Kami selaku penulis menyadari bahwa, makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritikan dan saran yang bersifat
membangun dari seluruh pembaca, agar dapat dijadikan pedoman dalam
pengembangan makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat dan mendukung di dalam
bidang penidikan dan bagi pembaca.

Akhir kata, kami ucapkan terima kasih.

Jayapura, 15 September 2023

Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR 2

DAFTAR ISI 3

BAB I PENDAHULUAN 4

A. Latar Belakang 4

B. Rumusan Masalah 5

C. Tujuan Makalah 5

BAB II PEMBAHASAN 6

1. Faktorisasi Suku Aljabar 6

2. Pengertian Suku Pada bentuk Aljabar 6

3. Operasi Hitung Aljabar Pada Bentuk Aljabar 7

4. Operasi Pecahan dalam Bentuk Aljabar 13

BAB III PENUTUP 15

A. Kesimpulan 15

B. Latihan soal 16

DAFTAR PUSTAKA 17

3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Aljabar merupakan salah satu cabang dari Matematika. Dalam kurikulum
Indonesia, Aljabar diajarkan secara implisit maupun eksplisit, mulai dari tingkat sekolah
dasar hingga pendidikan tinggi Pembelajaran aljabar disekolah menengah pertama
maupun sekolah menengah atas mencakup pola dan bentuk, ekspresi dan operasi
aljabar serta penerepannya.

Penguasan konsep dan keterampilan aljabar menjadi salah satu tuntutan


kurikulum Indonesia sejak beberapa decade belakangan. Siswa pada tingkat sekolah
menengah pertama maupun sekolah menengah atas diharapkan sudah mampu
menguasai bahkan lancer menggunakan konsep aljabar, Baik dalam masalah
matematis maupun dalam kehidupan sehari-hari.

Seiring dengan perkembangan zaman, konsep aljabar juga digunakan dalam


berbagai bidang keilmuan. Ekspresi dan persamaan aljabar terlihat dalam perhitungan
untung rugi komunikasi dan informasi pun melibatkan aljabar tingkat lanjut, dalam
pembuatan koding dan logika bahasa mesin. Berbagai bentuk perhitungan dalam
kehidupan sehari –hari pun melibatkan konsep aljabar.

Atau dapat dikatakan tanpa pengetahuan aljabar yang benar, seseorang mungkin
untuk ceroboh dalam mengambil keputusan dan mengelola keungan serta kurang

4
mampu dalam memahami berbagai ide yang ada dalam ilmu kimia, fisika, ilmu bumi,
ekonomi, bisnis psikologi dan berbagai area lainnya,

Salah satu tujuan utama pembelajaran matematika adalah untuk menanamkan


dan memahamkan konsep matematika pada siswa. Konsep merupakan ide abstrak
yang menjadi definisi atau representasi dari suatu objek matematika. Pada tahap awal
pembelajaran aljabar secara formal ditingkat sekolah Menengah Pertama,siswa mulai
diperkenalkan dengan bentuk – bentuk formal dari ekspresi maupun operasi bentuk
aljabar

Ditahap ini, siswa mulai diajarkan mengenai konsep – konsep baru dan
mendasar, seperti pola gambar dan bilangan, ekspresi aljabar, relasi dan fungsi serta
persamaan dan konsep ini belum pernah diajarkan sebelumnya, namun merupakan
konsep dasar untuk materi – materi aljabar berikutnya.

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dari unsur – unsur aljabar?

2. Bagaimana cara mengoperasikan hitung bentuk aljabar?

3. Bagaimana cara mengoperasikan hitung bentuk pecahan


aljabar?

4. Apa yang dimaksud pemfaktoran dan bagaimana cara


mengoperasikannya?

C. Tujuan Makalah

1. Mengetahui tentang unsur – unsur aljabar

2. Memahami tentang operasi hitung bentuk aljabar

3. Memahami tentang operasi hitung bentuk pecahan aljabar


5
4. Memahami tentang Pemfaktoran

BAB II

PEMBAHASAN

1. Faktorisasi Suku Aljabar

Bentuk – bentuk aljabar

Persamaan – persamaan dimana pengerjaan terhadap variabelnya dalam bentuk


jumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian disebut bentuk-bentuk aljabar.

Contoh :

6
i. 3x + 7 = 22

ii. X–4= 6

iii. x³ + 5 = 13

2 1
iv. - =3
3 2x

2. Pengertian Suku pada bentuk Aljabar

a. Suku tunggal & suku banyak

2a, 3ab, - a²b, 2x + 5, 6p² + 5pq. 2x – 6y – 4, 3x – 4xy + 15y adalah merupakan


bentuk – bentuk aljabar.

2a, 3ab, -a²b merupakan bentuk aljabar suku satu atau tunggal

2x + 5, 6p² + 5pq merupakan bentuk aljabar suku dua atau binom

2x – 6y – 4, 3x – 4y + 15y merupakan bentuk aljabar suku ketiga atau trinom

Bentuk seperti : 2x³ + 3x² + 7x – 5 disebut : suku banyak atau polynomial dengan
satu perubah

Bentuk seperti : x²y + 3xy² - 3y + 5y + 7 disebut suku banyak atau polinomial


dengan dua peubah.

Suku banyak atau polinom adalah bentuk aljabar yang terdiri atas tiga suku atau
lebih.

Contoh :

i. a – 3ab + 8c Suku Tiga

ii. m³ - m² - 7m + 9 Suku empat } Suku banyak

iii. 9x³ - 4x²y – 5x + 7y – 4y² Suku lima

7
b. Suku – suku banyak jenis

Suku – suku yang sejenis pada bentuk aljabar memiliki variabel – variabel yang
sama dan pangkat dari masing – masing variabel juga sama.

3y {3ydisebut koefisien
disebut variabel
-13y{
-13 disebut koefisien
xy disebut variabel

9x³ - 4x²y – 5x + 7y – 4x³ + 6xy² + 2y – 4y²

Bentuk aljabar diatas terdiri atas 8 suku dan memiliki suku – suku sejenis yaitu :

i. 9x³ dan - 4x³,

ii. 7y dan 2y

-4x²y dan 6xy² bukan suku sejenis, karena x² ≠ x dan y ≠ y , demikian juga
dengan suku – suku lain yang belum disebutkan.

3. Operasi Hitung Pada Bentuk Aljabar

Penjumlahan dan pengurangan bentuk aljabar

Hal – hal yang diperhatikan :

i. Suku – suku yang sejenis

ii. Sifat distributif perkalian terhadap penjumlahan dan pengurangan yaitu :

 ab + ac = a (b + c) atau a (b + c) = ab + ac

 ac – ac = a (b – c) atau a (b – c) = ab – ac

iii. Hasil perkalian dua bilangan bulat

a) Hasil perkalian dua bilangan bulat positif adalah bilangan bulat


positif

8
b) Hasil perkalian dua bilangan bulat negatif adalah bilangan bulat
positif

c) Hasil perkalian bilangan bulat positif dengan bilangan bulat negatif


adalah bilangan bulat negatif

Ditulis :

(+) x (+) = +

(-) x (-) = +

(+) x (-) = -

Contoh 1 :

Tentukanlah penjumlahan dari 5² - 2xy -y² dan 2x² + xy – 7y²

Jawab : = (5x² - 2xy - y²) + (2x² + xy – 7y²)

= 5x² - 2xy - y² + 2x² + xy – 7y²

=5x² + 2x² - 2xy + xy - y² - 7y²

= (5 + 2) x² + (-2 + 1) xy + (-1 – 7) y²

= 7x² - xy – 8y²

Contoh 2 :

Kurangilah 2x + 5 dengan 3x – 4

Jawab : = (2x + 5) – (3x – 4)

= (2x + 5) -1 (3x – 4)

= (2x + 5) -3x + 4

= 2x – 3x + 5 + 4

9
= -x + 9

 Perkalian faktor – faktor dinyatakan sebagai penjumlahan suku – suku

Telah dijelaskan bahwa bentuk aljabar yang mempunyai dua suku seperti x + 1
dan x + 4 disebut suku dua atau binomial. Kita dapat menghitung hasil ganda
suku dua dengan memakai hukum distributive sebagai berikut :

( x + 1) (x + 4)

= x (x + 4 ) + 1 (x + 4 )

Contoh :

(2x – 3) (3x – 5)

= 2x (3x – 5) -3 (3x – 5)

= 6x² - 10x – 9x + 15

= 6x² -19x + 15

Nampak bahwa perkalian dua suku dua, menghasilkan suku banyak dengan 4
suku yang ke 2 suku diantaranya dapat dijumlahkan ( karena sejenis). Skema
berikut ini menunjukkan bahwa hasil kali dua suku tiga dapat diperoleh dengan
mencongak,

aₗx + bₗy + cₗ

aₗa₂x² a₂bₗxy a₂cₗx


aₗb₂xy bₗb₂y² b₂cₗy
aₗc₂x bₗc₂y cₗc₂
a₂x + b₂y + c₂

Hasilnya

aₗa₂x² + (a₂bₗ + aₗb₂)xy + bₗb₂y² + (a₂cₗ +aₗc₂)x + (b₂cₗ + bₗc₂)y + cₗc₂

10
(x -3) (x + 5) → (x – 3) (x + 5 ) = x² + 2x – 15

Hasil kali “dalam” ialah (2) dan hasil “luar” ialah (3) dijumlahkan menghasilkan suku
tengah : -3x + 5x = 2x suku pertaman didapat dari hasil kali (1) dan suku ketiga
didapat dari hasil kali (4)

Jika perkalian dua suku banyak dinyatakan sebagai penjumlahan beberapa suku, maka
dikatakan bahwa perkalian itu dijabarkan dan penjumlahan itu disebut hasil penjabaran
dari perkalian tersebut,

Hal Hal yang perlu diingat :

1. x ( x + k ) = x (x) + x (k) = x² + kx

2. x ( x + y + k) = x (x) + x (y) + x (k) = x² + xy + kx

3. ( x + p) (x + q) = x (x) + x (q) + p(x) + p(q)

= x² + (p + q) x + pq

4. (x + p) (x + p + r) = x (x) + x (q) + x(r) + p(x) + p (q) + p(r)

= x² + xq + xr + px +pq + pr

 Dua buah suku dua kuadrat yang penting

1. (a + b)² = (a + b) (a + b)  sifat distributif perkalian terhadap penjumlahan

= a(a + b) + b(a + b)

= a² + ab + ab + b²

= a²+ 2 ab + b² jadi : a² + 2 ab + b²

2. (a – b)² = (a – b) (a – b)  sifat distributif perkalian terhadap pengurangan

= a (a – b) – b(a – b)

= a² – ab – ab + b²

= a²– 2 ab + b² jadi : (a – b)² = a²– 2 ab + b²

(Bentuk 1 dan 2 dapat di lihat pada pemangkatan suku dua dengan


menggunakan segitiga Pascal)

11
Contoh 1

(x + 3 )² = x² + 2 (x) (3) + 9

= x² + 6x + 9

Contoh 2.
(3x – 4y)² = (3x)² + 2(3x) (-4y)²
=9x² - 24xy + 16y²
 Identitas

Kalimat 2x = 8 merupakan kalimat terbuka.

Kalimat itu menjadi benar, bila “x” diganti dengan “4”dan salah bila diganti
dengan lambang bilangan yang lain. Sedang kalimat 2y + y = 3y adalah kalimat
yang benar untuk semua pengganti “y”yang berupa bilangan nyata. Kalimat
semacam ini disebut identitas. (x – y)²= x ² + 2xy + y² dan (x –y)² = x² – 2xy + y²
juga merupakan identitas

Untuk membuktikan bahwa suatu persamaan merupakan identitas, maka


perlu ditunjukkan bahwa bentuk ruas kiri dapat dijadikan sama dengan bentuk
ruas kanan, atau sebaliknya.

Contoh 1

3x – 1 = 14

3x – 1 + 1 = 14 + 1

3x = 15

3x 15
=
3 3

x=5

Contoh 2

-2x = 8

(-2) x = 8

12
-2x 8
=
-2 -2

x = -4

 Faktorisasi bentuk x² + 2y² + y² dan x² - 2xy + y²

Hal-hal yang perlu diperhatikan :

i. Suku pertama dan suku ketiga merupakan bentuk kuadrat

ii. Suku tengah merupakan hasil kali 2 terhadap akar kuadrat suku pertama
dan suku ketiga

Contoh :

1. x² + 6x + 9

Sehingga dapat difaktorkan dengan cara berikut

x² + 6x + 9 = (x)² + 2 (x) (3) + (3)² = (x + 3)²

2. a² +6a + 9 = (a)² + 2(a) (3) + 3² = (a + 3)²

3. x² - 18x +81 = (x)² - 2 (x) (9) + (9)

= (x – 9)²

 Selisih dua kuadrat :

Jika a dan b adalah bilangan-bilangan nyata sembarang maka degan hukum


distributif didapat :

(a + b) (a – b) = (a + b)a – (a + b)b

= a² + ab – ab – b²

= a² – b²

Jadi : a ² – b² = (a + b) (a – b)

Pada ruas kiri adalah selisih dua bilangan kuadrat dan pada ruas kanan

13
adalah perkalian dua faktor dimana faktor pertama dan faktor kedua masing-
masing merupakan penjumlahan dan selisih dua bilangan.

Contoh

1. a² – 9 = a² – 3 = (a + 3) (a – 3)

2. 4a²- 25 = (2a) - 5² = (2a + 5) (2a - 5)

3. 2a² – 8b² = 2 (a² – 4b² )

= 2 {a²– (2b)²}

= 2 (a + 2b) (a – 2b)

4. Jabarkan 2 (3x + 2y) (3x – 2y)

Jawab :

2 (3x + 2y) (3x – 2y)

= 2 {(3x)² – (2y)²}

= 2 ( 9x² - 4y² )

= 18x² – 8y²

 Faktorisasi bentuk ax² + bx + c dengan a = 1

Pada bagian ini, akan dipelajari pemfaktoran bentuk ax² + bx + c dengan a = 1.

Misalnya, bentuk seperti berikut ini.

x² + 10x – 21, berarti a = 1, b = 10, dan c = -21

x² + 12x + 20, berarti a = 1, b = -12, dan c = 20

Memfaktorkan bentuk x²+ bx + c dapat dilakukan dengan cara menentukan pasangan


bilangan yang memenuhi syarat sebagai berikut

14
(i) Bilangan konstan c merupakan hasil perkalian.

(ii) Koefisien x, yaitu b merupakan hasil penjumlahan

Faktorisasi bentuk x²+ bx + c adalah:

x²+ bx + c = (x + p) (x + q)

dengan syarat c = p  q dan b = p + q

Contoh:

Faktorkanlah bentuk-bentuk berikut ini!

1. x² + 10x + 16

2. x² - 9x + 18

Jawab:

1. x² + 10x + 16

p x q = 16

p + q = 10, yaitu p = 8 dan q = 2

Karena hasil kalinya bilangan positif, yaitu 16 dan hasil jumlahnya juga
bilangan positif, yaitu 10, maka kedua pasangan bilangan bertanda positif.

Jadi, x² + 10x + 16 = ( x +2)(x + 8) atau ( x + 8)( x + 2)

2. x² - 9x + 18

Karena hasil kalinya bilangan positif, yaitu 16 dan hasil jumlahnya juga
bilangan positif yaitu 10, maka kedua pasangan bilangan bertanda positif.

Jadi, x² - 9x +18 = (x -3 ) (x – 6) atau (x – 6) (x – 3)

3. x² + 7x + 12 = (x + 3) (x + 4) atau (x + 3)

p x q=12
p+q=7 }
p = 3 dan q = 4

 Faktorisasi bentuk ax² + bx + c dengan a ≠ 1


Langkah – langkah :

15
…………...

ax² + bx + c = ax² + px + qx + c

p q

p x q = a x c dan p +q = b

Contoh :

Faktorkanlah bentuk-bentuk berikut ini!

1. 6x² - 11x + 3 p x q = 18, (-2) x (-9) =18

p + q = -11 (-2) + (-9) = 11


2. 3x² + 5x – 12
jadi p = -2 dan q = -9
Jawab :

1. 6x² - 11x + 3 = 6x² - 2x – 9x +3

= 2x (3x – 1) -3 (3x – 1)

= (3x – 1) (2x – 3)

2. 3x² + 5x – 12 = 3x² + 9x – 4x – 12

=3x (x + 3) -4 (x + 3 )

= (x + 3) (3x – 4)

16
4. Operasi Pecahan Dalam Bentuk Aljabar

a. Menyederhanakan Pecahan Aljabar

Hal- hal yang perlu diperhatikan :

i. Penyebut suatu pecahan tidak boleh nol

ii. Suatu pecahan tidak boleh disederhanakan dengan cara membagi


pembilang dan penyebut dengan nol, karena pembagian dengan nol, tidak
terdefinisikan.

Penyederhanaan suatu pecahan dapat disederhanakan dengan cara


memfaktorkan pembilang atau penyebutnya

ax-a a (x-1) a
= =
x²-x x (x-1) x

Catatan :

 (a – b) = (b – a)

ab b
 =
ac c

b a d ad
 = . =
c b c bc
d

b. Penjumlahan dan pengurangan Aljabar

Keduanya dapat dilakukan dengan menyamakan penyebut – penyebutnya,


kemudian menjumlahkan atau mengurangkan pembilang-pembilangnya. Untuk
menyamakan penyebutnya, tentukanlah KPK dari penyebut – penyebut tersebut.
a b a+b
+ =
c c c
a 5a a+5a 6a 2a a b a-b
+ = = = - =
8 8 8 8 4 c c c

17
x y bx ay bx-ay
- = - =
a b ab ab ab
Ingat :

a a a
+ ≠
b c b+c

a c a+c
+ ≠ +
b d b+d
c. Perkalian dan Pembagian Pecahan Aljabar

1. Perkalian pecahan aljabar, yaitu :

a c axc
x = Mengalikan pembilang dengan pembilang dan
b d bxd
penyebut dengan penyebut
Contoh :
3a 6b 2a x 6b
x =
3b a² 3b x a2
12ab
= 2
3a b
4
a

2. Pembagian pecahan aljabar, yaitu :

a c a c axd
: = x = Mengalikan pecahan tersebut terhadap
b d b d bxc
kebalikannya

Contoh

18
a 2a a a-3
: = x
a+2 a-3 a+2 2a
a (a-3)
2a ( a+2)
a-3
=
2 (a+2)
a-3
=
2a+4

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Faktorisasi suku aljabar yaitu bentuk – bentuk aljabar pada persamaan –
persamaan dimana pengerjaan terhadap variabelnya dalam bentuk jumlahan,
pengurangan, perkalian dan pembagian disebut bentuk – bentuk aljabar.

Faktorisasi suku aljabar juga dibagi menjadi tiga yaitu pengertian suku
pada bentuk aljabar, Operasi Hitung pada bentuk aljabar, Operasi pecahan dalam
bentuk aljabar.

Pengertian suku pada bentuk aljabar juga terdiri dari suku tunggal, suku
banyak dan suku – suku sejenis

Operasi hitung pada bentuk aljabar yaitu penjumlahan dan pengurangan


bentuk aljabar,Perkalian faktor – faktor dinyatakan sebagai penjumlahan suku –
suku, Dua buah suku kuadrat yang penting,Identitas,Faktorisasi bentuk x² + 2xy +
y², Selisih dua kuadrat, Faktorisasi bentuk ax² + bx + c dengan a = 1, Faktorisasi
bentuk ax² + bx + c dengan a ≠1.

19
Operasi pecahan dalam bentuk aljabar yaitu menyederhanakan Pecahan
aljabar, hal- hal yang perlu diperhatikan penyebut suatu pecahan tidak boleh nol
dan suatu pecahan tidak boleh disederhanakan dengan cara membagi pembilang
dan penyebut dengan nol, karena pembagian dengan nol tidak terdefinisikan.
Penyederhanaan suatu pecahan dapat disederhanakan dengan cara
memfaktorkan pembilang atau penyebutnya.

Penjumlahan dan pengurangan aljabar keduanya dapat dilakukan dengan


menyamakan penyebut-penyebutnya, Kemudian mengurangkan pembilang –
pembilangnya. Untuk menyamakan penyebutnya, Tentukanlah KPK dari penyebut
– penyebut tersebut.

Perkalian dan pembagian pecahan aljabar yaitu Mengalihkan pembilang


dengan pembilang dan penyebut dengan penyebut, Mengalihkan pecahan
tersebut dengan kebalikannya.

B. Latihan Soal

Sederhanakanlah

1. 2ab – 3c + a - 4b + 5c – 2b =

2. 3x³y – 4xy² + 2xy - x²y + 3xy² - 5xy + xy³ + 5xy²=

20
Selesaikanlah

3. 3x – 7 = 8

DAFTAR PUSTAKA
Aufman, Baker, Nation. 2011. College Algebra amd Trigonometry, Serventh Edition

Brooks/ Cole, Cengange Learning

Michael Sulivan. 2012. Algebra & Trigonometry, Ninth Edition. Chicago State

21
University

Kristanto, Y. D., & Santoso, E. B. (2017). Aljabar dan Trigonometri. Yogyakarta:

Sanatha Dharma University Press

22

Anda mungkin juga menyukai