Anda di halaman 1dari 18

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat anugerah-
Nya penulis dapat menyelesaikan Tugas Portofolio Materi Polinomial dengan tepat pada
waktunya. Selain bertujuan untuk memenuhi tugas mata pelajaran matematika, penyusunan
portofolio ini juga bertujuan untuk membentuk kemampuan siswa dalam hal polinomial,
menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang terkait dengan polinomial, serta berlatih
untuk berpikir kritis dan kreatif.
Dalam tugas portofolio ini, dijelaskan tentang materi pembelajaran bidang
matematika yang berfokus pada materi suku banyak, mulai dari pengertian, rumus-rumus,
hingga latihan soal.
Penyusunan portofolio ini tidak lepas dari adanya kerja sama dan bantuan dari
berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini perkenankanlah penulis untuk
mengucapkan terima kasih kepada :
a. Ibu Setyawati M.Pd selaku guru matematika yang telah mengajar serta
membimbing kami dalam mempelajari materi polinomial ini.
b. Kepada kedua orang tua yang sudah mendukung dan menyediakan fasilitas-
fasilitas yang dibutuhkan dalam penyusunan portofolio ini.
Penulis menyadari bahwa dalam portofolio ini masih banyak kekurangan dan jauh
dari kata sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun selalu penulis
harapkan demi kesempurnaan portofolio ini. Mudah-mudahan portofolio ini dapat bermanfaat
bagi pembaca dalam memahami konsep polinomial.

Malang, Februari 2016

Chaterine Febrianne P.

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................................1
DAFTAR ISI........................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG.................................................................................................. 3
B. TUJUAN PENULISAN................................................................................................4
C. MANFAAT PENULISAN............................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN
A. BENTUK UMUM..........................................................................................................5
B. OPERASI POLINOMIAL.............................................................................................6
C. KESAMAAN POLINOMIAL.......................................................................................6
D. POLINOMIAL SEBAGAI FUNGSI.............................................................................7
E. PENGERTIAN PEMBAGI, HASIL BAGI, DAN SISA PEMBAGIAN......................9
F. PEMBAGIAN POLINOMIAL DENGAN METODE HORNER.................................9
G. TEOREMA SISA.........................................................................................................11
H. TEOREMA FAKTOR..................................................................................................13
I. AKAR-AKAR PERSAMAAN....................................................................................14
J. POLINOMIAL DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI...........................................14
BAB III PENUTUP
A. KESIMPULAN............................................................................................................18
B. SARAN........................................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................19
LAMPIRAN ......................................................................................................................20

BAB I
PENDAHULUAN

2
A. LATAR BELAKANG
Dalam ilmu pengetahuan, matematika merupakan salah satu ilmu yang sangat
penting. Matematika digunakan sebagai dasar perkembangan ilmu-ilmu pengetahuan yang
lain. Salah satunya polinomial. Polinomial merupakan sub pokok dari cabang besar
matematika yaitu aljabar. Polinomial memiliki banyak manfaat untuk cabang ilmu
pengetahuan lain, diantaranya di bidang statistika polinomial digunakan untuk regresi linier,
penggambaran grafik pasar saham di bidang ekonomi, persamaan gerak parabola di bidang
fisika, dan sebagainya.
Selain dalam ilmu pengetahuan, matematika juga berperan penting dalam kehidupan
sehari-hari mulai dari matematika tingkat dasar hingga yang tersulit sekalipun. Mata
pelajaran matematika perlu diajarkan kapada semua peserta didik mulai dari tingkat sekolah
dasar untuk membekali peserta didik dengan kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis,
kritis dan kreatif, serta kemampuan bekerja sama. Ini diperlukan agar peserta didik dapat
memiliki kemampuan mengelola dan memanfaatkan informasi untuk menyesuaikan diri pada
zaman yang semakin modern.
Pada tugas portofolio ini, akan dibahas 2 Kompetensi Dasar, yaitu KD. 3.1 dan KD.
3.2 yang meliputi pengertian, bentuk umum, operasi yang berlaku, teorema faktor dan
teorema sisa, hingga penyelesaian dengan menggunakan akar-akar rasional persamaan
polinomial.

B. TUJUAN
 Memenuhi nilai tugas portofolio matematika peminatan KD. 3.1 dan KD. 3.2
tahun ajaran 2015/2016
 Menjelaskan pengertian polinomial, nilai polinomial, dan operasi yang berlaku
pada polinomial.
 Menjelaskan cara menentukan hasil bagi dan sisa pembagian suatu polinomial
melalui cara bersusun, horner, teorema faktor, dan teorema sisa.
 Menjelaskan cara menentukan akar-akar rasional dari persamaan polinomial.

3
C. MANFAAT
 Dapat digunakan sebagai tambahan sumber literatur lain untuk materi polinomial.
 Dapat menambah wawasan serta pengetahuan tentang polinomial.
 Dapat menjelaskan pengertian serta bentuk umum dari polinomial.
 Dapat menyelesaikan soal-soal yang berkaitan dengan operasi polinomial.
meliputi penjumlahan, pengurangan, pembagian, dan perkalian.
 Dapat menyelesaikan permasalahan yang terkait dengan pembagian polinomial.
 Dapat menentukan akar-akar rasional dari persamaan polinomial.

BAB II
PEMBAHASAN

KD. 3.1 Definisi Polinomial


1. Bentuk Umum
y = (x - 4)3 = x3 – 12x2 + 48x – 64
Ruas kanan dari persamaan tersebut termasuk salah satu contoh bentuk polinomial
dengan variabel x. Polinomial tersebut terdiri dari 4 suku, yaitu x3, – 12x2, 48x, dan – 64.
Koefisien polinomial dari x3, x2, dan x berturut-turut adalah 1, -12, dan 48. Sedangakn -64
disebut sebagai konstanta (suku tetap).
Derajatdalam
Suku banyak suatu polinomial
x berderajatditentukan dari pangkat
n dapat dinyatakan tertinggi
dengan : variabel pada polinomial
tersebut. Dengan demikian,
anxnderajat
+an-1xn-1dari
+an-2bentuk persamaan
xn-2+.....+a 2 di atas adalah 3.
2x +a1x+a0

dengan:
a. an, an-1, an-2, a2, a1, a0 adalah kostanta real
b. an koefisien xn, an-1 koefisien xn-1, an-2 koefisien xn-2, dan seterusnya
c. a0 disebut suku tetap (konstanta) 4
d. n bilangan cacah yang menyatakan derajat polinomial
NILAI PANGKAT NAMA POLINOMIAL CONTOH POLINOMIAL
0 Konstan 8
1 Linear x+4
2 Kuadrat x2+8x+16
3 Kubik 2x3 + 4x2 – 18
4 Kuartik x4 + 3x3 – x2 + 7x + 25

2. Operasi Polinomial
Polinomial juga menerapkan sifat dan aturan operasi aljabar, yaitu penjumlahan,
pengurangan, dan perkalian.
a. Penjumlahan dan Pengurangan
Dalam polinomial, suku-suku yang dapat dijumlah atau dikurangkan adalah suku
sejenis. Artinya baik variabel maupun pangkat variabelnya harus sama.
Contoh : (5x³+3x²-6) - (x²-4x+2) = 5x³+(3x²-x²)+4x+(-6-2)
= 5x³+2x²+4x-8

b. Perkalian
Untuk mengalihkan dua suku banyak atau lebih kita dapat menggunakan sifat
distributive perkalian terhadap penjumlahan atau pengurangan, kemudian baru
kita hitung hasilnya.
Contoh : (3x²+4x)(x³+5x-2) = 3x²(x³+5x-2)+4x(x³+5x-2)
= (3x⁵+15x³-6x²)+(4x⁴+20x²-8x)
= 3x⁵+4x⁴+15x³+14x-8x

3. Kesamaan Polinomial

5
Kesamaan polinomial dapat dilambangan dengan “=”. Suku banyak f(x) memiliki
kesamaan dengan suku banyak g(x) jika kedua suku banyak itu mempunyai nilai yang sama
untuk semua variabel x bilangan real. Kesamaan kedua suku tersebut dapat ditulis dengan:
f(x) = g(x)

Misalnya jika kedua suku banyak tersebut dinyatakan dalam bentuk umum

f(x)=anxn+an-1xn-1+an-2xn-2+.....+a2x2+a1x+a0
g(x)= bnxn+bn-1xn-1+bn-2xn-2+.....+b2x2+b1x+b0

Jika f(x) = g(x), maka berlaku hubungan:


an=bn, an-1=bn-1, ....., a2=b2, a1=b1, a0=b0

Contoh Soal:
ax2 + ( a + b ) x + (a + b +c ) identik dengan 2x2 + 8x + 9. Tentukan nilai a, b dan c!

Penyelesaian:
Karena kedua polinom itu identik maka dapat ditulis:
ax2 + ( a + b ) x + (a + b +c ) = 2x2 + 8x + 9.
Dari kesamaan di atas, diperoleh kesamaan koefisien
Suku x2 => a = 2
Suku x => a + b = 8 atau b = 8 – 2
=6
Suku tetap => a + b + c = 9
c=9-2-6=1
Dengan demikian a = 2, b = 6 dan c = 1.

4.Polinomial sebagai fungsi


Suatu suku banyak dalam variasi x dapat dinyatakan sebagai fungsi f dengan variabel
x. Karena berupa fungsi, suku banyak dapat ditemukan nilainya. Ada 2 cara yang bisa
digunakan untuk menentukan nilai polinomial, yaitu dengan cara substitusi dan cara skema.
a. Cara substitusi

6
Dengan cara ini, nilai suatu suku banyak f(x) untuk x = k dapat diperoleh dengan
menggantikan (menyubstitusikan) nilai k bagi variabel x pada suku banyak f(x).
Oleh karena itu nilai suku banyak tersebut dapat rumuskan sebagai berikut:

f(x) = anxn + an-1 xn-1+. . .+a2x2+a1x+a0


Untuk x = k (k bilangan real)
f(k) = ankn + an-1 kn-1+. . .+a2k2+a1k+a0
Misalkan terdapat suku banyak f (x) = 3x3 + 2x2 + 4x - 5 . Tentukan nilai suku
banyak tersebut untuk x = 5 dan x = -7.
Penyelesaian:
Diketahui suku banyak f(x) = 3x3+ 2x2 + 4x - 5 .
Untuk x = 5 diperoleh f (5) = 3(5)3 + 2(5)2 + 4(5) – 5 = 440
Untuk x = -7 diperoleh f (-7) = 3(-7)3 + 2(-7)2 + 4(-7) – 5 = -1160

b. Cara Skema
Misalkan suku banyak f(x) = ax3 + bx2 + cx + d. Jika akan ditentukan nilai suku
banyak x = k, maka:
f(k) = ax3 + bx2 + cx + d
= (ax2 + bx + c)x + d
= ((ax + b)x + c)x + d
Sehingga f(k) = ((ak + b)k + c)k + d.

Dari bentuk persamaan terakhir, nilai suku banyak f(x) untuk x = k dapat
ditentukan secara bertahap sesuai langkah-langkah sebagai berikut:
1. Kalikan a dengan k, kemudian hasilnya ditambah b.
2. Kalikan hasil langkah ke-I dengan k, kemudian tambahkan hasilnya
dengan c.
3. Kalikan hasil langkah ke- II dengan k, kemudian tambahkan hasilnya
dengan d.

Hasil terakhir dari langkah – langkah tersebut adalah f(k) = ak3 + bk2 + ck + d
Bentuk tersebut dapat disajikan dalam bentuk skema berikut ini.

7
KD. 3.2 Alogaritma Pembagian Polinomial
1. Pengertian Pembagi, Hasil Bagi, dan Sisa Pembagian
Bentuk Umum
F(x) = P(x).H(x) + S(x)
dimana :
F(x) = suku banyak
P(x) = pembagi
H(x) = hasil bagi
Misalnya:
S(x) = sisa
F(x) = 2x3 – 3x2 + x + 5 dibagi dengan P(x) = 2x2 – x – 1

Sehingga hasil baginya H(X) = x – 1, sisanya S(x) = x + 4

2. Pembagian Polinomial dengan Metode Horner


Pembagian secara bersusun dapat disederhanakan dengan menggunakan cara
skematik atau dikenal dengan horner.
a) Pembagian Polinomial oleh (x - k)
Jika suatu polinomial P(x) dibagi dengan (x - k), maka akan diperoleh
hubungan seperti berikut
P(x) = (x - k) H(x) + S(x)

8
Misalkan polinomial P(x) = 2x3 + 4x2 – 18 berderajat 3 akan dibagi
dengan (x – 3). Dari pembagi (x – 3), maka diperoleh x = 3, sehingga dapat
pembagian dengan cara horner dapat ditulis

Angka paling belakang menunjukkan sisa pembagian polinomial.


Sedangkan ketiga angka di depannya merupakan koefisien hasil bagi H(x)
yang mempunyai derajat 2.
Dengan demikian, hasil bagi H(x) = 2x2 + 10x + 30 dan sisa S(x) = 72
b) Pembagian Polinomial oleh (ax + b)
Pembagian suku banyak f(x) dibagi (ax + b), dapat diubah menjadi
bentuk f(x) dibagi x – (- b/a ). Berarti, nilai k = – b/a , sehingga pada
pembagian suku banyak f(x) tersebut dapat dirumuskan sebagai berikut.

Untuk lebih jelasnya, perhatikanlah contoh soal berikut ini.


Contoh soal
Tentukanlah hasil bagi dan sisanya jika memakai cara horner.
f(x) = 2x3 + x2 + 5x – 1 dibagi (2x – 1)
Penyelesaian
f(x) = 2x3 + x2 + 5x – 1 dibagi (2x – 1) dengan cara horner sebagai berikut:

9
f(x) = ( x – ½ ) (2x2 + 2x + 6) + 2
= (( 2x-1 ))/2 (2x2 + 2x + 6) + 2
= (2x – 1) (x2 + x + 3) + 2
Jadi, H(x) = x2 + x + 3 merupakan hasil bagi dan S(x) = 2 merupakan sisa
pembagian.

3. Teorema Sisa
P(x) = B(x) H(x) + S(x)
Jika P(x) polinomial berderajat n dan pembagi B(x) berderajat m, dengan m ≤ n, maka
derajat hasil bagi dan derajat sisa pembagian dapat ditulis sebagai berikut.
 H(x) adalah hasil bagi berderajat (n – m)
 S(x) adalah sisa pembagian berderajat maksimum (m – 1)

a) Pembagian oleh (x – k)

Jika polinomial P(x) berderajat n dibagi dengan (x- k),


maka sisa pembagiannya S(x) = P(k).
Sisa P(k) adalah nilai polinomial P(x) untuk x = k
Contoh soal:
Tentukan sisa pada pembagian suku banyak berikut :
F(x) = x6 – 4x4 + 22- 27 oleh (x + 2)
Jawab :
S(x) = F (2)
= (-2)6 – 4 (-2)4 + 2(-2) - 27
= 64 – 64 + 8 - 27
= -19

10
b) Pembagian oleh (ax – b)

Jika polinomial P(x) berderajat n dibagi dengan (ax + b ),


maka sisa pembagiannya S(x) = P(-b/a)
Sisa P(-b/a) adalah nilai polinomial P(x) untuk x = -b/a

Contoh Soal
1. Tentukan hasil bagi dan sisa pembagian dari (4x3 – 10x2 + 14x – 15) : (2x
– 5) menggunakan cara Horner.

Jadi, hasil baginya adalah = 2x2 + 7 dan sisanya adalah 20.


1. (x3 – 2x2 + 3x – 5) : (2x + 3) = (x3 – 2x2 + 3x – 5) : 2(x + 3/2)

Dengan menggunakan cara Horner untuk x = – 3/2 diperoleh skema sebagai


berikut.

c) Pembagian oleh bentuk kuadrat

Jika polinomial P(x) berderajat n dibagi dengan (x – a) (x – b),


maka sisa pembagiannya S(x) = rx + s, dimana P(a) = ra + s dan
11
P(b) = rb + s
4. Teorema Faktor.
Suatu suku banyak F(x) mempunyai faktor (x – k) jika F(k) = 0 (sisanya jika dibagi
dengan (x – k) adalah 0). Jika (x – k) adalah faktor dari F(x) maka k dikatakan sebagai akar
dari F(x).
TIPS

1. Untuk mencari akar suatu suku banyak dengan cara Horner, dapat dilakukan dengan
mencoba-coba dengan angka dari faktor-faktor konstanta dibagi faktor-faktor
koefisien pangkat tertinggi yang akan memberikan sisa = 0. Contohnya untuk x3 – 2x2
– x + 2 = 0, faktor-faktor konstantanya: ±1, ±2, faktor-faktor koefisien pangkat
tertinggi: ±1. Sehingga, angka-angka yang perlu dicoba: ±1 dan ±2 untuk 4x3 – 2x2 –
x + 2 = 0, faktor-faktor konstantanya: ±1, ±2, faktor-faktor koefisien pangkat
tertinggi: ±1, ±2, ±4. Sehingga, angka-angka yang perlu dicoba: ±1, ±2, ±1/2, ±1/4

2. Jika jumlah koefisien suku banyak = 0, maka pasti salah satu akarnya adalah x = 1.

3. Jika jumlah koefisien suku di posisi genap = jumlah koefisien suku di posisi ganjil,
maka pasti salah satu akarnya adalah x = –1

Contoh Soal
Tentukan penyelesaian dari x3 – 2x2 – x + 2 = 0

Jawab :
Faktor-faktor dari konstantanya, yaitu 2, adalah ±1 dan ±2 dan faktor-faktor
koefisien pangkat tertingginya, yaitu 1, adalah ±1, sehingga angka-angka yang perlu
dicoba: ±1 dan ±2

Karena jumlah seluruh koefisien + konstantanya = 0 (1 – 2 – 1 + 2 = 0), maka, pasti


x = 1 adalah salah satu faktornya, jadi:

12
Jadi x3 – 2x2 – x + 2 = (x – 1)(x2 – x – 2)
= (x – 1)(x – 2)(x + 1)
x = 1 x = 2 x = –1

Jadi himpunan penyelesaiannya: {–1, 1, 2}

5. Akar – akar Persamaan Polinomial


a) Untuk Polinomial Berderajat 2
Jika x1 dan x2 adalah akar-akar persamaan polinomial ax2 + bx + c = 0, maka
berlaku sifat sifat berikut.
 x1 + x2 = -b/a
 x1 x x2 = c/a
b) Untuk Polinomial Berderajat 3
Jika x1, x2, dan x3 adalah akar-akar persamaan polinomial ax3 + bx2 + cx + d = 0,
maka berlaku sifat- sifat berikut
 x1 + x2 + x3 = -b/a
 x1x2 + x1x3 + x2x3 = c/a
 x1 x x2 x x3 = -d/a
c) Untuk Polinomial Berderajat 4
Jika x1, x2, x3, dan x4 adalah akar-akar persamaan polinomial ax4 + bx3 + cx2 + dx
+ e = 0, maka berlaku sifat- sifat berikut
 x1 + x2 + x3 + x4 = -b/a
 x1x2 + x1x3 + x1x4 + x2x3 + x2x4 + x3x4 = c/a
 x1x2x3 + x1x2x4 + x2x3x4 = -d/a
 x1 x x2 x x3 x x4 = e/a

6. Penerapan Polinomial dalam Kehidupan Sehari - hari


Suku banyak merupakan suatu konsep pengerjaan dalam proses hitung berbentuk
( anxn + an-1xn-1 +an-2xn-2 + … + xo ). Dalam kehidupan sehari-hari penghitungan dalam
suku banyak tidak terlalu digunakan karena prosesnya terlalu banyak dan rumit. Dalam
penerapannya suku banyak biasanya digunakan untuk membuat suatu alat transportasi atau
yang lainnya. Misal pada alat transportasi, suku banyak digunakan untuk menentukan

13
perbandingan antara bagian yang satu dengan bagian yang lainnya. Dalam hal ini
penggunanya bisa mengukur dan mempertimbangkan suatu ukuran yang diinginkan agar bisa
mengetahui keseimbangan, berat, struktur, bentuk, dan ukuran alat tersebut. Jika unsur-unsur
tersebut diketahui maka pengerjaan suatu alat transportasi tersebut bisa dipermudah selain itu
tidak perlu ada perasaan was-was dalam pembentukan maupun pengerjaannya. Sehingga
benda tersebut akan cepat selesai dengan hasil yang memuaskan.
Dalam bidang lain suku banyak digunakan untuk menghitung suatu tumpukan-
tumpukan barang yang berbentuk sama dengan jumlah isi yang berbeda. Dengan demikian
sipengguna bisa mengetahui berapa banyak barang yang ada dalam beberapa tumpukan yang
berbeda tempatnya dan jumlahnya.
Misalnya ada suatu box kecil yang hanya bisa diisi dengan 20 butir telur. Lalu ada box
sedang yang isinya 2 kalinya isi dari box kecil. Dan juga ada box besar yang bisa diisi dengan
4 kalinya box kecil. Jika box kecil ada 3 tumpukan, box sedang ada 1 tumpukan, dan box
besar ada 2 tumpukan maka rumusnya yaitu :
f(x) = x3 + x32 + x2
f(x) = x3 + 4x2 + 2x
f(20) = 203 + 4.202 + 2.20
f(20) = 80000 + 1600 + 40
f(20) = 81640

Jadi jumlah keseluruhan jumlah telur yang ada dari tumpukan-tumpukan tersebut
berjumlah 81640 butir telur.

Beberapa contoh lain aplikasi polinomial dalam kehidupan sehari hari :


a. PENERBANGAN PESAWAT
Semakin maraknya jatuhnya pesawat di indonesia ini sebenarnya disebabkan oleh
beberapa faktor yang mungkin bisa mempengaruhi terbangnya pesawat dan karena
beberapa faktor itulah pesawat dapat jatuh. Beberapa faktor tersebut seperti kesalahan
pilot, mesin pesawat, body yang tidak layak, cuaca, dan lain-lain. Dengan masalah seperti
itu maka diperlukan inisiatif yaitu untuk menerapkan suku banyak sebagai faktor-faktor
tersebut jika faktor itu kita beri nama suku x1, x2, x3, …., xn maka terdapat banyak suku
dalam satu kesatuan. Oleh sebab itu maka penerapan suku banyak sangat diperlukan
dalam penerbangan pesawat terbang.

14
b. JARAK SEPEDA MOTOR
Saat kita berkendara dengan sepeda motor maka kita akan mengetahui kecepatan
sepeda motor kita melalui jarum pada spedo. Tapi pernahkah kita berfikir jika kita
memisalkan hubungan antara jarak yang ditempuh itu adalah x(t). Dan kita juga
memisalkan waktu untuk menempuh itu adalah (t). Maka akan terjadi persamaan gerak
sebuah sepeda motor itu dapat dinyatakan x(t) = 48t2 – 3t. Dalam hal ini, x(t) dalam meter
dan t dalam menit. Sehingga dengan persamaan tersebut kita dapat menerapkan suku
banyak dalam menghitung misalnya jarak sepeda motor setelah 3 menit, 6 menit, maupun
1 jam ( 60 menit ).

c. POLINOMIAL UNTUK PEMODELAN ATAU FISIKA POLINOMIAL


Dapat digunakan untuk model situasi yang berbeda, seperti di pasar saham untuk
melihat bagaimana harga akan bervariasi dari waktu ke waktu. Bisnis orang juga
menggunakan polinomial ke pasar model, seperti dalam untuk melihat bagaimana
menaikkan harga barang akan mempengaruhi penjualan. Selain itu, polinomial juga
digunakan dalam fisika untuk menggambarkan lintasan proyektil.
Integral polinomial (penjumlahan polinomial banyak) dapat digunakan untuk
mengekspresikan energi, inersia dan perbedaan tegangan.

d. POLINOMIAL DALAM INDUSTRI


Bagi orang-orang yang bekerja di industri yang berhubungan dengan fenomena fisik
atau situasi pemodelan untuk masa depan, polinomial berguna setiap hari. Ini termasuk
semua orang dari insinyur sampai pengusaha.

e. Menentukan ukuran karton


Contoh soalnya: dari sebuah karton yang berbentuk persegi panjang berukuran 100
cm x 210 cm akan dibuat kotak. Kotak tersebut dibentuk dengan memotong enam persegi
berukuran sama. Berapa ukuran kotak agar volumenya 10.500?

f. Rumus kecepatan, percepatan dalam ilmu fisika pada umumnya menggunkan konsep
suku banyak.

15
g. Roller Coaster
Roller Coaster yang pertama kali disebut Russian Montains dibangun khusus di
perbukitan es Saint Petersburg pada tahun 1784. Pembuatan roller coaster tidak lepas dari
konsep polinom (suku banyak). Bentuk kurva polinom merupakan salah satu hal yang
menginspirasi bentuk lintasan roller coaster. Selain itu prinsip kerjanya menggunakan
persamaan polinomial dalam perhitungaannya, antara lain dalam menentukan jarak,
ketinggian dan kecepatan roller coaster.

16
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Suku banyak atau polinomial dalam variabel x yang berderajat n secara umum dapat
ditulis sebagai berikut.
anxn+an-1xn-1+an-2xn-2+.....+a2x2+a1x+a0
dengan :
 an, an-1, an-2,....,a2,a1,a0 adalah bilangan-bilangan real dengan syarat an ≠ 0.
an adalah dari x2, an-1 adalah koefisien dari xn-1, an-2 adalah koefisien dari
xn-2,....., demikian seterusnya. ao disebut suku tetap (konstanta).
 n adalah bilangan cacah yang menyatakan derajat suku banyak.
Derajat dari suatu suku banyak dalam variabel x ditentukan oleh pangkat yang paling
tinggi bagi variabel x yang ada dalam suku banyak tersebut.
Suku banyak yang ditulis dengan cara seperti di atas dapat dikatakan disusun
mengikuti “aturan pangkat turun” dalam variabel x. Variabel suatu suku banyak tidaklah
harus ditulis dalam variabel x, tetapi bisa juga ditulis dalam variabel-variabel lainnya, seperti:
a, b, c, d, ...., l, m, ...., s, t, ...., y, dan z.

B. SARAN
Dengan penyusunan portofolio ini, penulis berharap pengetahuan mengenai suku
banyak dapat lebih dipahami lagi oleh orang lain dan dapat diaplikasikan dalam aspek
kehidupan.

DAFTAR PUSTAKA

17
 http://naafiah-afia.blogspot.co.id/2014/10/v-behaviorurldefaultvmlo.html
 http://digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-20393-1208100031-Chapter1.pdf
 https://www.scribd.com/doc/208052856/Makalah-Tentang-Suku-Banyak#scribd
 Seri PAKEM Matematika XI Peminatan Matematika dan Ilmu Alam penerbit
MEDIATAMA
 http://riaanggraenicute.blogspot.co.id/2011/01/polinom.html
 http://sholihatunnisa96.blogspot.co.id/2015/05/makalah-polinomial-suku-banyak.html
 http://rumus-matematika.com/suku-banyak-polinomial/

LAMPIRAN

18

Anda mungkin juga menyukai