Anda di halaman 1dari 36

Citra Pada Drone dan Satelit

Oleh :
Tabina Dea Anindya (1805551081)
K.Panji Dharmawan (1805551098)
Made Srinitha Milinia Utami (1805551099)
Ni Kadek Kristina Yanti (1805551103)
Luh Ayu Anggie Iswari Dewi (1805551109)
Ni Luh Putu Diah Putri Maheswari (1805551110)
Ida Ayu Gde Widya Savitri (1805551113)

Teknologi Informasi
Fakultas Teknik
Universitas Udayana
2019
Drone merupakan pesawat tanpa pilot. Pesawat ini dikendalikan secara
otomatis melalui program komputer yang dirancang, atau melalui kendali jarak jauh
dari pilot yang terdapat di dataran atau di kendaraan lainnya. Drone adalah wahana
yang dilengkapi sistem pengendali terbang melalui gelombang, navigasi presisi
(Ground Positioning System (GPS)), dan elektronik kontrol penerbangan sehingga
mampu terbang sesuai perencanaan terbang (autopilot).
Drone ini memungkinkan untuk melakukan pelacakan posisi dan orientasi dari
sensor yang diimplementasikan dalam sistem lokal atau koordinat global (Eisenbeiss,
2009). Dengan drone sendiri mengefisienkan waktu karena dapat memiliki citra suatu
wilayah kapan pun kita mau tidak terganung waktu seperti citra satelit waktu
perekamannya yang sudah diatur. Drone biasanya juga dilengkapi dengan peralatan
kamera resolusi tinggi dapat melakukan pemotretan foto udara. Penggunaan drone
menghasilkan gambar/citra dengan resosuli spasial yang besar, tidak terkendala awan,
karena pengoperasiaannya pada ketinggian di bawah awan. Melalui drone, skala
kedetailan data menjadi sangat tinggi dan proses pengumpulan datanya menjadi lebih
mudah (Zaco. et al, 2014)
Satelit adalah benda langit yang tidak memiliki sumber cahaya sendiri dan
bergerak mengelilingi planet tertentu sambil mengikuti planet tersebut beredar dengan
periode revolusi dan rotasi tertentu. Ada dua macam satelit, yakni satelit alam dan
satelit buatan. Satelit alam adalah benda-benda luar angkasa bukan buatan manusia
yang mengorbit sebuah planet atau benda lain yang lebih besar daripada dirinya,
contohnya Bulan yang merupakan satelit dari Bumi. Pergerakan satelit dalam
mengelilingi bumi secara umum mengikuti hukum Keppler yang didasarkan pada
beberapa asumsi yaitu pergerakan satelit hanya dipengaruhi oleh medan gaya berat
sentral bumi, satelit bergerak dalam bidang orbit yang tetap dalam ruang, massa satelit
tidak berarti dibandingkan massa bumi, satelit bergerak dalam ruang hampa, dan tidak
ada matahari, bulan, ataupun benda-benda langit lainnya yang mempengaruhi
pergerakan satelit.
Sementara satelit buatan merupakan benda buatan manusia yang diluncurkan
ke luar angkasa untuk keperluan tertentu. Sama seperti satelit alam, satelit buatan
tersebut merupakan sebuah benda diangkasa yang berputar mengikuti rotasi bumi.
Satelit dapat dibedakan berdasarkan bentuk dan keguaananya seperti: satelit cuaca,
satelit komonikasi, satelit iptek dan satelit militer. Untuk dapat beroperasi satelit
diluncurkan ke orbitnya dengan bantuan roket. Negara -negara maju seperti AS, Rusia,
Perancis, Cina, telah memiliki stasiun untuk melontarkan satelit ke orbitnya.
Biaya pemotretan dengan menggunakan drone kecil (<13,6 kg), lengkap
dengan ground station dan peluncur, berkisar dari ratusan ribu rupiah hingga satu jutaan
(Laliberte, 2009) dikutip oleh Shofiyanti (2011). Jika dibandingkan dengan citra satelit
yang biasa dipergunakan untuk aplikasi inderaja di pemetaan bidang tanah, seperti
Geoeye, Ikonos, Quickbird, Pleiades, dan Worldwiew-2, maka citra drone ini relative
lebih murah. Perbandingan harga citra yang dihasilkan drone rata-rata lebih murah
61,16 % (Rp. 20.462.500,-) jika pemesanan citra menggunakan luasan minimum
pemesanan 100 km2 , kecuali citra Pleiades relative lebih murah sekitar 42,87 % (Rp.
9.754.500,-). Dengan demikian penggunaan drone sebahai wahana pemetaan bidang
tanah sangat efisien biaya pemotretan. Peralatan yang relatif murah dan mudah
digunakan sangat diperlukan untuk percepatan pemetaan bidang tanah. Penggunaan
drone untuk percepatan pemetaan tanah adalah pilihan yang tepat karena hasil
pemotretan drone punya resolusi spasial yang tinggi sehingga sesuai dengan aturan
pemetaan bidang tanah dan harganya murah.

1. Latar belakang adanya satelit dan drone


Drone merupakan pesawat tanpa awak yang dapat dikendalikan dari jauh.
Pesawat tanpa awak atau drone ini adalah sebuah mesin yang bisa terbang, yang
fungsinya yaitu dapat dikendalikan dari jarak yang cukup jauh oleh seorang pilot.
Pesawat tanpa awak ini mampu mengendalikan dirinya sendiri.
Di zaman dahulu drone digunakan untuk kepentingan perang oleh para militer,
yang tujuannya adalah untuk memata-matai para musuh di daerah yang terdapat
konflik. Secara garis besarnya, penggunaan drone ini biasa dipakai atau digunakan di
bidang kemiliteran. Perbedaan drone dengan rudal adalah rudal tidak dapat digunakan
kembali, sedangkan drone bisa digunakan lagi.
Pengambilan foto udara semakin berkembang pesat. Saat ini telah banyak
pemanfaatan dari drone yaitu salah satunya untuk melakukan pemetaan. Penggunaan
teknologi drone dalam melakukan pemetaan dinilai menguntungkan karena hasil dari
proses tersebut akurat, cepat, dan lebih efisien baik waktu maupun tenaga.Hasil
pemetaan dengan menggunakan teknologi drone akan dilakukan dengan pengolahan
citra. Pengolahan citra (Image Processing/IP) adalah proses pengolahan dengan
masukan berupa citra dan keluaran berupa citra yang lebih baik dari sebelumnya.
Dengan menggunakan IP dapat mempermudah dalam hal pemetaan maupun
pendeteksian suatu objek.
Drone mengalami perkembangan yang cukup pesat khususnya di bidang
teknologi dari tahun ke tahun, dari masa ke masa. Pesawat tanpa awal ini sangat
berguna di beberapa kejadian yang terjadi di zaman dahulu, salah satunya pada saat
perang dunia ke-I meletus. Awalnya drone hanya digunakan di Amerika saja, tapi
lambat laun drone pun digunakan di beberapa negara lainnya.
Dengan semakin berkembangnya teknologi drone maka lambat laun drone pun
digunakan di Indonesia, bahkan kini drone menjadi suatu fenomena yang modern di
Indonesia. karena semakin banyak orang yang menggunakan drone untuk kepentingan
atau kegiatan tertentu. Bahkan untuk sebagian jurnalis profesional, drone dijadikan alat
bantu untuk pengambilan gambar foto atau video.
Penggunaan drone bagi para jurnalis tersebut, memberikan manfaatnya yang
cukup banyak salah satunya yaitu untuk mengurangi resiko saat para jurnalis itu
mengambil foto atau video di tempat yang cukup berbahaya. Sejarah drone di Indonesia
dimulai di tahun 2000 silam, tetapi perkembanganya saat itu kurang bagus karena tidak
dilakukan oleh 1 badan saja.
Kemudian seiring dengan berjalannya waktu, dibentuklah suatu asosiasi yang
melibatkan beberapa badan profesional di Indonesia, yang bertugas untuk
mengembangkan fungsi dari pesawat tanpa awal tersebut. Penggunaan drone di
Indonesia juga berhubungan dengan kemiliteran, walaupun seiring dengan
perkembangannya drone juga digunakan sebagai camera. Untuk beberapa profesi
tertentu yang berhubungan dengan camera, drone biasa digunakan untuk kepentingan
pekerjaannya. Sejarah drone camera dimulai dengan perusahaan gadget yang
mengadopsi penggunaan drone tersebut.
Penggunaan drone ini memiliki fungsi untuk menciptakan suatu kamera drone
komersial, sehingga pada akhirnya kamera drone ini dapat digunakan untuk kegiatan
sehari-hari. Sama dengan mainan remote control lainnya, drone juga memiliki cara
penggunaan yang sama. Drone yang cukup modern bahkan dilengkapi dengan chip
yang dapat mengirim file ke smartphone.
Jadi setiap gambar yang diambil oleh drone dapat dilihat secara langsung
melalui smartphone. Hal ini tentu sangat memudahkan dan kita bisa memanfaatkan
kecanggihan teknologi drone tersebut. Namun sesuai dengan aturan undang-undang
yang ada, baca drone untuk pemetaan, ada beberapa tempat atau daerah yang tidak
boleh digunakan untuk dimasuki oleh drone.
Jika ingin mengadakan suatu penelitian tertentu atau pengambilan gambar yang
menyangkut tempat-tempat tertentu di Indonesia, maka harus meminta izin kepada
institusi yang memiliki wewenang di daerah tersebut. Beberapa kawasan yang tidak
boleh dimasuki oleh drone adalah penerbangan bandara, keselamatan operasi
penerbangan, dan area ketinggian lebih dari 150 m.
Seiring dengan berkembangnya permintaan akan pemetaan suatu wilayah
dalam berbagai bidang, maka semakin berkembang pula berbagai macam metode
pemetaan. Dengan memanfaatkan kemajuan teknologi kamera udara, film dan pesawat,
maka pekerjaan pemetaan dapat dilakukan dengan waktu yang relatif cepat dan akurasi
tinggi. Ditinjau dari efisiensi biaya pada pemetaan menggunakan metode foto udara
sangat dipengaruhi oleh jenis kamera dan wahana yang digunakan. Untuk luas area
yang relatif lebih kecil pemotretan menggunakan kamera matrik menjadi tidak optimal,
karena biaya operasional yang dikeluarkan tidak sebanding dengan kecilnya volume
pekerjaan. Hal ini memacu para fotogametriawan untuk mengembangkan metode
alternatif pemotretan udara dengan biaya relatif murah dan cukup akurat. Salah satu
metode alternatif adalah menggunakan kamera non matrik sebagai instrument
pemotretan udara. Kamera non matrik yang menjadi salah satu instrument penting pada
sebuah misi pemotretan udara yang sejak awal bukan didesain untuk keperluan
fotogametri. Kamera non matrik memiliki kualitas gambar yang baik namun kualitas
geometriknya kurang. Proses perencanaan, pelaksanaan serta tahap akhir foto udara
format kecil tidak serumit proses foto udara konvensional meskipun area cakupannya
tidak begitu luas. Hal ini sangat mendukung dalam pekerjaan pemetaan, selain itu
wahana yang digunakan dalam pemotretan adalah pesawat tanpa awak, sehingga
menjangkau daerah yang tidak dapat dijangkau oleh pesawat besar. Penginderaan jauh
merupakan suatu teknik untuk mengumpulkan informasi mengenai objek dan
lingkungannya dari jarak jauh tanpa sentuhan fisik.
Data yang diperoleh dalam penginderaan jauh tanpa sentuhan fisik didapat
dengan menggunakan sensor yang dipasang pada wahana penginderaan jauh. Wahana
yang digunakan bermacam-macam yaitu pesawat, balon udara, dan satelit. Citra satelit
yang dimanfaatkan oleh pengamat menggunakan gelombang elektromagnetik yang
dipancarkan dan dipantulkan sinar matahari ditangkap oleh sensor. Data penginderaan
jauh pada dasarnya merupakan informasi intensitas panjang gelombang yang perlu
diberikan kodenya agar dapat dipahami oleh pengamat dan selanjutnya dapat
diinterpretasi dengan pengetahuan dalam penginderaan jauh mengenai sifat-sifat
radiasi gelombang elektromagnetik. Pengumpulan data penginderaan jauh dilakukan
dengan menggunakan alat pengindera disebut sensor. Sensor pengumpul data
penginderaan jauh umunya dipasang dalam suatu platform yang berupa pesawat
terbang atau satelit. Data penginderaan jauh berupa citra (imagery). Data tersebut dapat
dianalisis untuk mendapatkan informasi tentang objek, daerah atau fenomena yang
diteliti.
Proses penerjemahan data penginderaan jauh menjadi informasi disebut
interpretasi data. Apabila interpretasi dilakukan secara digital maka disebut interpretasi
citra digital (Digital image interpretation). Interpretasi citra merupakan perbuatan
mengkaji foto udara atau citra dengan maksud untuk mengidentifikasi obyek dan
menilai arti pentingnya obyek tersebut. Keterangan rinci diperoleh dari tahap akhir
interpretasi dengan mengumpulkan keterangan lebih lanjut yaitu tahap analisis.
Pengenalan obyek pada citra dapat diketahui dengan menggunakan unsurunsur
interpretasi, yaitu rona atau warna, bentuk, ukuran, tekstur, pola, bayangan, situs dan
asosiasi.
Foto udara adalah gambaran permukaan bumi hasil perekaman sensor yang
berupa kamera dan sensor tersebut dibawa atau diterbangkan menggunakan wahana
pesawat terbang untuk merekam obyek-obyek dipermukaan bumi. Mutu dari foto udara
ditunjukkan oleh ketajaman obyek, resolusi foto, dan teknik interpretasi. Resolusi foto
udara didefinisikan sebagai jarak terpendek dari obyek yang masih dapat dibedakan
dalam foto udara. Semakin tinggi resolusi foto, semakin baik mutu foto yang
bersangkutan, artinya foto tersebut dapat membedakan obyek-obyek yang berukuran
kecil. Secara umum faktor-faktor yang mempengaruhi resolusi adalah mutu dari sistem
lensa kamera. Saat ini dengan semakin majunya teknologi, foto udara dapat diperoleh
menggunakan sebuah sensor kamera yang diterbangkan menggunakan wahana pesawat
tanpa awak atau pesawat yang dikendalikan menggunakan remot pengendali. Teknik
ini sangatlah baik untuk memperoleh data foto udara terbaru dimana saat ini sangat
minim data foto udara. Pada beberapa tahun terakhir, dunia penerbangan telah
mengalami perkembangan yang sangat cepat. Banyak sekali penemuan-penemuan
serta perkembangan yang terjadi didalamnya. Autopilot pertama kali dikembangkan
untuk sebuah peluru kendali, seiring perkembangan zaman saat ini autopilot banyak
digunakan sebagai dasar pada sistem navigasi transportasi udara. Autopilot merupakan
suatu sistem yang dapat memandu gerak pesawat tanpa adanya campurtangan dari
manusia.
Dengan adanya sistem ini seorang pilot tidak harus mengontrol secara penuh
pesawatnya tanpa takut terjadi kecelakaan. Karena didalam autopilot yang paling
sederhana unit yang berisi perintah, kontroler dan sistem pengaturan terbang. Dengan
mengisikan perintah-perintah khusus, seorang pilot dapat mengontrol pesawatnya
tanpa harus berada pada pesawat. Pemotretan dapat dilakukan apabila kondisi
penyinaran matahari dipermukaan bumi sangat baik dan waktu perekaman yang paling
efektif yaitu pukul 09.00 sampai pukul 10.00 ini dikarenakan posisi matahari yang
menyinari permukaan bumi dari arah samping sehingga dapat menimbulkan bayangan
dari obyek yang disinarinya.
Pemotretan menggunakan pesawat tak berawak ini sangat efektif, mengingat
daerah kajian yang tidak terlalu luas dan medan yang mudah dijangkau menggunakan
pesawat tak berawak. Hasil dari pemotretan ini berupapotongan-potongan foto yang
selanjutnya akan dilakukan penggabungan foto atau mozaik foto. Foto yang telah
digabungkan atau di mozaik dapat digunakan sebagai acuan dalam identifikasi penutup
lahan, monitoring pola perubahan lahan, manajemen dan perencanaan wilayah. Secara
umum dapat dikatakan bahwa kegiatan mengkaji foto udara dapat berperan dalam
mengurangai secara signifikan kegiatan survei terestrial dalam inventarisasi dan
monitoring sumberdaya alam. Kegiatan survei terestris dengan adanya teknologi ini
hanya dilakukan untuk membuktikan suatu jenis obyek atau fenomena yang ada
dilapangan untuk disesuaikan dengan hasil analisis data.

2. Fungsi, tujuan dan manfaat dari drone dan satelit


a. Fungsi Drone
1. Orang-orang militer menggunakan drone untuk dapat melakukan berbagai
macam aktifitas intelejen yaitu dapat memonitor seluruh bagian wilayah yang
sangat berbahaya.
2. Badan pemerintah biasanya menggunakan drone untuk dapat melakukan
pemetaan menggunakan jalur udara. Drone ini sangat berperan penting untuk
melakukan penelitian terhadap monitor arah angin.
3. Drone juga dapat digunakan untuk membawa atau mengantarkan barang sebab
perusahaan di Amerika Serikat telah melengkapi fasilitas pengiriman badang
pada alat canggih tersebut.
4. Drone dapat mengambil potret gambar dengan memanfaatkan fasilitas kamera
yang diambil dari ketinggian kemudian juga dapat digunakan untuk pembuatan
film.
5. Memetakan lahan dan mengidentifikasi jumlah dan umur tanaman.
Kemampuan drone pertanian untuk survei tanaman dan pemetaan meliputi
penggambilan gambar secara otomatis dengan menggunakan sensor dan
kamera, dan penggunaan GPS untuk menentukan titik-titik pengambilan
gambar.
6. Teknologi Drone juga bisa digunakan untuk mmbantu mengantar peralatan
medis, salah satunya adalah Drone Berbahan Kertas yang diciptakan oleh
sebuah riset technologi yang berbasis di San Fransisco. Berkat perkembangan
teknologi, pesawat kertas yang dahulu hanya menjadi mainan bagi anak-anak
kini dapat menyelamatkan nyawa manusia.
7.
a. Satelit Alami
Satelit alami adalah suatu benda langit atau benda di luar angkasa yang telah
ada dan telah mengorbit pada sebuah planet. Pada planet Bumi mempunyai satelit alami
yaitu bulan, ketika mengitari bumi, bulan mengalami tiga gerakan secara bersamaan
yakni rotasi, revolusi mengelilingi bumi dan revolusi mengelilingi matahari. Berikut
fungsi dari satelit alami :
 Dengan tidak langsung bisa mengitari orbit planet dari hantaman benda langit
seperti asteroid dan komet
 Bisa mengatur kecepatan rotasi sebuah planet karena terdapat efek dari gaya
gravitasi
 Untuk menyeimbangkan perputaran siklus air laut yang berakibat terjadi
pasang surut laut
 Bisa mengurangi efek yang ditimbulkan dari radiasi sinar Ultraviolet
 Sebagai penerangan ketika malam hari
b. Satelit Buatan
Satelit buatan merupakan benda luar angkasa yang dibuat manusia yang
mengitari suatu planet. Pembuatan satelit mempunyai jenis dan fungsi tertentu dengan
tujuan untuk kebutuhan manusia. Jenis-jenis satelit menurut fungsinya antara lain
sebagai berikut:
 Satelit Navigasi
Jenis satelit yang fungsinya untuk pelayaran dan penerbangan. Satelit jenis ini
akan menyajikan informasi dimana posisi kapal dan pesawat yang sedang dalam
perjalanan.
 Satelit Geodesi
Jenis satelit yang fungsinya sebagai alat pemetaan bumi dan untuk memperoleh
informasi tentang gravitasi.
 Satelit Komunikasi
Jenis satelit buatan yang fungsinya sebagai alat komunikasi misalnya televisi,
radio, telepon
 Satelit Meteorologi
Jenis satelit buatan yang fungsinya sebagai alat meneliti atmosfer pada bumi
sehingga bisa memperkirakan cuaca yang akan terjadi
 Satelit Penelitian
Jenis satelit buatan yang fungsinya untuk melaksanakan penyelidikan di tata
surya dan juga alam semesta dengan bebas tanpa terpengaruh dengan atmosfer.
Satelit ini akan berupaya memperoleh informasi dan data terhadap matahari dan
juga bintang lain guna mengungkap rahasia alam
 Satelit Militer
Jenis satelit buatan yang fungsinya untuk alat pertahanan negara, satelit ini
dipakai yang diantaranya untuk mengetahui kekuatan senjata yang dipakai lawan
 Satelit Survey Sumber Daya Alam
Jenis satelit buatan yang fungsinya untuk penyelidikan dan juga pemetaan
sumber daya alam untuk kepentingan pertambangan, perikanan, pertanian, dan
lain-lainnya.

3. Bagian - bagian satelit dan drone


a. Bagian Drone

1. Kerangka (Frame)
Sebuah drone memerlukan kerangka atau dalam bahasa Inggris disebut sebagai
frame ataupun rig. Kerangka drone 4-motor, biasanya menyerupai huruf "x" ataupun
tanda "+". Keempat motor terpasang pada ujung-ujung kerangka tersebut.
Perbedaan utama antara keduanya adalah ke arah ke mana "muka" dari
pengendali utama atau flight controller menghadap. Gambar berikut dapat memberikan
ilustrasi perbedaan antara keduanya.

Kerangka "+" dan "x"

Sementara itu, ukuran sebuah drone khususnya multi-rotor, ditentukan dari


panjang diagonal kerangkanya, dalam satuan milimeter (mm). Drone 4-motor
umumnya memiliki diagonal dengan panjang 450mm, 330mm, 250mm ataupun lebih
kecil. Jadi, sebuah drone 4-motor sering disebut dengan menggunakan atribut 450
ataupun 330 drone, karena memiliki kerangka 450mm atau 330mm.
Drone 6-motor, atau hexacopter, umumnya memiliki panjang diagonal 550mm
atau lebih. Karena jumlah motornya yang banyak, ditambah panjangnya baling-baling,
yang diatur agar tidak saling bersentuhan, menyebabkan kerangka hexacopter harus
disesuaikan menjadi lebih besar dari kerangka quadcopter pada umumnya.

2. Motor dan Baling-baling (Motors and Propellers)


Motor dan baling-baling adalah penggerak utama yang mengakibatkan drone
dapat terbang di udara. Drone 4-motor memiliki 2 motor yang menggerakkan baling-
baling searah jarum jam (clockwise - cw). Dan 2 motor lainnya lagi menggerakkan
berlawanan arah jarum jam (counter-clockwise - ccw).
Dalam hal ini, 2 motor yang menggerakkan baling-baling searah jarum jam
akan cenderung mengakibatkan timbulnya momen torsi pada kerangka drone untuk
berputar berlawanan arah jarum jam. Sementara itu, 2 motor lainnya yang memutar
baling-baling berlawanan arah jarum jam juga mengakibatkan timbulnya momen torsi
pada kerangka drone, tapi ke arah sebaliknya. Pada akhirnya, keempat motor yang
menggerakkan baling-baling sesuai penjelasan sebelumnya, akan saling
menghilangkan momen-momen torsi yang mereka ciptakan sendiri.

Umumnya, motor-motor ini dilengkapi dengan propeller cap, atau baut


pengunci baling-baling. Jika baling-baling yang dipakai tidak memiliki ulir sendiri,
maka baut pengunci ini berfungsi untuk memastikan baling-baling terkunci rapat dan
ikut berputar sesuai dengan putaran motor. Warna dari propeller cap sering digunakan
untuk membedakan gerakan motor. Motor yang bergerak searah jarum jam (clockwise
- cw) biasanya dilengkapi dengan propeller cap yang berwarna hitam. Sementara
motor yang bergerak berlawanan arah jarum jam (counter-clockwise - ccw) biasanya
berwarna perak atau merah. Berikut ini gambar dua pasang motor dengan jenis berbeda
dan memiliki propeller caps yang berbeda pula (hitam - searah jarum jam dan perak
atau merah - berlawanan arah jarum jam).
3. Pengendali Utama (Flight Controller atau Main Controller)
Pengendali Utama, dikenal dalam bahasa Inggris sebagai flight controller (FC)
ataupun main controller (MC), merupakan komputer mini yang dipasang sebagai
pengendali utama sebuah drone. Dia bertugas mengumpulkan dan mengelola informasi
ketinggian, kecepatan, arah, kemiringan dan lain-lain dan mengusahakan agar drone
tetap dalam keadaan yang sesuai dengan yang diharapkan.
Sebuah flight controller yang baik dapat mengumpulkan sebanyak-banyaknya
informasi melalui berbagai peralatan sensor, yang "tertanam" dalam flight controller
itu sendiri, maupun yang terhubung dengannya.
Semakin banyak sensor yang "tertanam", ataupun yang dapat terhubung dengannya,
semakin baiklah (dan biasanya semakin mahal juga) flight controller tersebut. Adapun
jenis sensor yang umum "tertanam" dalam sebuah flight controller adalah sebagai
berikut.
 Accellerometer, sensor pendeteksi kecepatan dan perubahan posisi,
 Magnetometer, sensor pendeteksi ke arah mana flight controller menghadap
(kompas),
 Gyroscope, sensor pendeteksi perubahan arah gerak,
 Barometer, sensor pendeteksi perubahan tekanan udara (penentu ketinggian),
 dan biasanya juga sensor GPS.
Selain informasi yang didapat dari berbagai sensor yang "tertanam", flight controller
juga mendapat informasi melalui penerima (receiver) radio controller. Gambar berikut
ini menunjukkan dua flight controller yang cukup populer dipakai dalam membangun
drone: ArduCopter (Ardupilot) dan NAZA M V2.
Selain dua flight controller di atas, masih banyak lagi flight controller lainnya tersedia
di berbagai toko online dan toko hobi. Tapi, prinsip kerja mereka pada dasarnya adalah
sama.
Mereka menerima masukan dari penerima (receiver) radio controller, juga dari seluruh
sensor yang terhubung dengannya. Dari berbagai masukan ini, flight controller akan
bergerak sesuai perintah sambil berusaha menstabilkan diri sendiri selama di angkasa.

4. Pengendali Kecepatan Elektronik (Electronic Speed Controller - ESC)


Flight controller dapat memerintahkan 2 motor di sebelah kiri untuk berputar
lebih cepat dari 2 motor lain di sebelah kanannya, untuk membuat drone "bergulir"
(rolling) ke kanan. Hal ini terjadi ketika flight controller mengirim sinyal untuk
menambah kecepatan berputar, kepada Pengendali Kecepatan Elektronik, atau ESC -
Electronic Speed Controller, yang terhubung dengan motor-motor di sebelah kiri.
Dengan demikian dapat dipahami bahwa ESC menerjemahkan sinyal dari flight
controller untuk menambah atau mengurangi daya sebuah motor yang terhubung
dengannya.
Sebuah ESC mampu memompa daya listrik cukup besar kepada motor yang terhubung
dengannya dalam suatu saat. Hal ini diperlukan, agar drone dapat terus terjaga
kestabilannya selama mengudara. Flight controller-lah yang secara terus menerus
mengirimkan sinyal-sinyal kepada ESC agar keempat motor berputar sesuai
instruksinya untuk menjaga kestabilan.
Berikut ini adalah contoh di mana empat buah ESC terhubung dengan bagian bawah
platform dari kerangka sebuah drone 4-motor.

Sementara itu, gambar berikut di bawah menunjukkan empat buah ESC yang
terhubung dengan sebuah Power Distribution Board (PDB).

PDB ini memiliki tugas tidak lebih hanya untuk mendistribusikan daya listrik dari
baterai kepada keempat ESC yang terhubung langsung dengannya.
5. Radio Controller (RC), Transmitter dan Receiver
Pengendali jarak jauh dengan menggunakan frekuensi radio, atau lebih dikenal
dengan nama radio controller (RC)saja, mutlak diperlukan untuk mengendalikan
drone 4-motor.
Pengendali ini memerlukan alat pemancar atau transmitter dan penerima atau
receiver. Pemancar selalu ada di tangan Anda, sang pengendali drone, sementara
penerima dipasang pada drone dan terhubung langsung dengan Pengendali Utama,
flight controller.
Radio controller yang diperlukan untuk mengendalikan drone membutuhkan
minimal 4 kanal atau channels untuk berkomunikasi dengan drone. Masing-masing
channel dipakai untuk mengendalikan: throttle atau lift, yaw atau rudder, pitch atau
elevator dan roll atau aileron.

Contoh dari sebuah RC transmitter.

Throttle atau lift digunakan untuk mengangkat atau menurunkan ketinggian


drone. Yaw atau rudder untuk menoleh atau memalingkan muka drone ke kiri dan
kanan. Pitch atau elevator untuk membuat drone maju atau mundur. Sedangkan roll
atau aileron membuat drone bergeser ke kiri atau kanan. Semua dilakukan mengikuti
perintah dari radio controller.
Jika flight controller memiliki beberapa mode penerbangan, atau flight mode,
maka diperlukan sedikitnya satu channel tambahan untuk melakukan perubahan flight
mode. Akan perlu beberapa channel tambahan pula untuk dapat mengendalikan gimbal
dan kamera. Semakin banyak peralatan yang akan dikendalikan melalui radio, semakin
banyak pula channel yang diperlukan untuk berkomunikasi dengan drone.
6. Baterai Lipo

Sebuah drone, tidak lengkap tanpa adanya baterai. Baterai yang paling umum
dipakai sekarang ini adalah baterai Lithium-ion Polymer, atau lebih sering disingkat
sebagai Li-Po atau Lipo saja. Umumnya, setiap sel baterai Lipo memiliki daya nominal
sebesar 3.7 Volt. Jika sebuah drone membutuhkan daya yang besar, karena motor-
motornya yang berdaya besar atau karena berat total drone besar, maka diperlukan
baterai dengan daya yang besar pula. Dengan demikian diperlukanlah baterai dengan
jumlah sel 2 sampai dengan 6 sel. Total daya listrik yang dibawa berkisar dari 7.4
sampai 22.2 Volt. Indikator jumlah sel dalam sebuah baterai Lipo ditampilkan dalam
satuan "S". Misalnya baterai dengan 2 sel, berindikasi "2S", 3 sel dengan "3S", 4 sel
dengan "4S" dan seterusnya.
Baterai-baterai tersebut juga memiliki kapasitas berbeda dan kemampuan
mengalirkan arus dalam satu waktu, yang berbeda pula. Kapasitas baterai umumnya
dinyatakan dalam skala milli-ampere per-hour (mAh), seperti 1000 mAh atau 5500
mAh. Sementara kemampuan mengeluarkan arus dalam satu waktu dinyatakan dalam
skala C (C rating), misalnya 30C, 45C ataupun 50C.
Sebuah baterai yang memiliki kapasitas 1000 mAh akan habis dipakai selama
satu jam dengan mengalirkan arus sebesar 1000 mA (1 Ampere = 1 A) secara konstan.
Jika baterai yang sama memiliki skala C sebesar 30C, artinya baterai tersebut mampu
mengalirkan arus sampai dengan 30 kali 1000 mA (= 30 A) dalam satu saat. Biasanya
arus akan maksimal dialirkan pada saat joystick di radio controller ditekan secara
penuh. Pada kasus ini, baterai tersebut akan total habis digunakan selama 2 menit jika
terus menerus mengalirkan arus sebesar 30 A.

7. Kamera berfungsi untuk mengambil gambar


b. Bagian Satelit
1. Magnetometer di cantelkan di sepanjang 13 meter lengan yang terbuat dari
fiberglass berfungsi untuk mendeteksi medan magnetik.

2. Antena (high gain antena) berbentuk piringan parabola dengan 3,7 meter
diameter berfungsi untuk berkomonikasi dengan bumi.
3. Low gain antena berguna untuk berkomunikasi dengan bumi saat voyager dekat
ke bumi

4. Kamera berfungsi untuk mengambil gambar


5. Infrared spektrometer dan radiometer berfungsi untuk mengukur panas dan
posisi target yang akan di foto
6. Cosmic ray detector berfungsi untuk mengukur energi dari spektrum electron
7. Generator radio isotop untuk memproduksi arus listrik sebesar 400 watt
8. Star tracker berfungsi untuk mendeteksi bintang-bintang yang bercahaya
4. Jenis - jenis satelit dan drone
a. Jenis Satelit
1. Satelit Astronomi
Satelit astronomi digunakan untuk mengamati benda-benda langit seperti
bintang, planet, galaksi, dan objek luar angkasa lainnya yang jauh. Sebagai contoh,
terdapat satelit Hubble yang diluncurkan pada tahun 1990 yang digunakan untuk
memotret Rose Nebula.
2. Satelit Komunikasi
Satelit komunikasi adalah satelit buatan yang digunakan untuk tujuan
telekomunikasi. Telekomunikasi itu sendiri adalah teknik pengiriman atau
penyampaian suatu informasi, dari suatu tempat ke tempat yang lain. Dalam kaitannya
bentuk “telekomunikasi”, bentuk komunikasi dibagi menjadi tiga macam, yaitu
komunikasi satu arah (simplex), komunikasi dua arah (duplex), dan komunikasi semi
dua arah (half duplex).
Contoh kegiatan sehari-hari yang memanfaatkan bantuan satelit komunikasi
adalah penggunaan radio, televisi, dan ponsel. Komunikasi disalurkan menggunakan
frekuensi gelombang mikro, menghasilkan transmisi gelombang mikro yang banyak
digunakan untuk sarana komunikasi.
3. Satelit Pengamat Bumi (GPS Satellite)
Satelit pengamat bumi adalah satelit yang dirancang khusus untuk mengamati
bumi dari orbit, mirip dengan satelit mata-mata (militer) tetapi ditujukan untuk
penggunaan non-militer seperti pengawasan lingkungan, meteorologi, pembuatan peta
(sebagai GPS), dan lain-lain. Banyak jenis observasi dapat dibuat dari satelit, termasuk
pengintai militer, pemetaan medan, fotografi astronomi, inspeksi internasional,
pengamatan awan, dan fotografi Bumi-berguna dalam ilmu bumi.
4. Satelit Cuaca
Sebuah satelit cuaca adalah jenis satelit yang paling digunakan untuk memantau
cuaca dan iklim bumi. Satelit ini merupakan satelit meteorologi yang mampu melihat
lebih dari awan dan sistem cuaca. Lampu-lampu kota, kejadian kebakaran, efek dari
polusi, aurora, pasir dan badai debu, salju, pemetaan es, batas-batas arus laut, aliran
energi, dll, jenis lain dari informasi lingkungan dikumpulkan dengan menggunakan
satelit cuaca.
5. Satelit Militer
Satelit pengintai (secara resmi disebut satelit pemantau) adalah sebuah satelit
pemantau Bumi atau satelit komunikasi yang digelar untuk keperluan militer maupun
intelejen. Satelit ini biasanya merupakan teleskop bintang yang diarahkan ke Bumi dan
bukan ke arah bintang. Generasi awal dari satelit ini ialah Corona dan Zenit yang
mekanismenya yaitu, mereka mengambil foto dari angkasa, kemudian melontarkan
kaleng berisi negatif film ke bumi untuk diambil kemudian.
6. Satelit Tenaga Surya
Satelit tenaga surya adalah satelit yang diusulkan dibuat di orbit Bumi tinggi yang
menggunakan transmisi tenaga gelombang mikro untuk menyorotkan tenaga surya
kepada antena sangat besar di Bumi yang dapat digunakan untuk menggantikan sumber
tenaga konvensional.
7. Satelit Navigasi
Satelit navigasi adalah satelit yang menggunakan sinyal radio yang disalurkan ke
penerima di permukaan tangan untuk menentukan lokasi sebuah titik di permukaan
bumi. Salah satu satelit navigasi yang sangat populer adalah GPS milik Amerika
Serikat selain itu ada juga Glonass milik Rusia. Bila pandangan antara satelit dan
penerima di tanah tidak ada gangguan, maka dengan sebuah alat penerima sinyal satelit
(penerima GPS), bisa diperoleh data posisi di suatu tempat dengan ketelitian beberapa
meter dalam waktu nyata.
b. Jenis Drone
Drone memiliki klasifikasi yang beragam, bisa berdasarkan bentuknya,
kegunaannya, dan pengguna. Pertama, drone atau yang bisa juga disebut UAV
(Unmanned Aerial Vehicle), bisa dibagi menjadi dua berdasarkan bentuknya, yaitu
fixed wing drone dan rotary wings drone.
Fixed wing drone merupakan drone yang menggunakan sayap untuk terbang,
sedangkan rotary wings drone merupakan drone yang menggunakan baling-baling
untuk terbang. Rotary wings drone kemudian dibagi lagi menjadi enam jenis yang
terdiri sebagai berikut.

 Single Copter Drone


Drone ini mengadopsi model helicopter. Jenis ini paling sulit untuk
dikendalikan karena tidak memiliki kestabilan, tetapi cukup mudah untuk
melakukan manuver.
 Double Copter Drone
Drone yang dilengkapi dengan dua motor dan baling-baling. Meski jenis ini
merupakan pembaharuan dari jenis sebelumnya, kestabilan yang dimiliki Dual
Copter Drone juga masih kurang bagus.
 Tricopter Drone
Drone yang dilengkapi dengan tiga motor dan baling-baling. Jenis ini memiliki
desain berbentuk ringkih dan tipis. Meskipun begitu, akibat jumlah baling-baling
yang masih minim membuat drone ini masih kurang stabil.
 Quadcopter
Quadcopter drone dilengkapi dengan empat motor dan baling-baling. Drone ini
merupakan jenis yang paling sering ditemui di masyarakat. Kestabilan dari drone
ini sudah cukup bagus, namun dapat ditinjau lagi dari satu merk dengan merk drone
lainya.
 Hexacopter
Memiliki enam motor dan baling-baling membuat Hexacopter drone menjadi
drone yang stabil untuk digunakan. Apabila suatu waktu satu atau dua baling-
balingnya mati, Hexacopter drone masih bisa terbang dengan stabil.
 Octocopter
Drone jenis ini merupakan jenis yang paling stabil karena dilengkapi dengan
delapan motor dan baling-baling.
Setelah mengetahui jenis drone berdasarkan bentuknya, berikut merupakan
jenis drone berdasarkan kegunaannya.
 Solar Eagle
Drone ini digunakan untuk kegiatan kemiliteran saja. Solar Eagle mendapatkan
sumber tenaga dari sinar matahari.
 Global Hawk
Sama dengan Solar Eagle, Global Hawk drone juga digunakan untuk kegiatan
kemiliteran. Drone ini digunakan untuk memantau kerusakan pada reactor nuklir.
 Predator
Predator drone digunakan oleh Amerika Serikat untuk memonitor operasi
militer di daerah-daerah tertentu dan daerah-daerah rawan yang berpotensi
membahayakan stabilitas negara. Predator drone dapat melaju hingga kecepatan
160 kilometer per jam dan dilengkapi pula dengan persenjataaan.
 Copter
Copter merupakan drone digunakan untuk keperluan fotografi dan videografi
dengan resolusi kamera yang bermacam-macam.
 Minidrone
Minidrone diperuntukkan untuk mainan dengan harga yang cengerung murah.
Berikutnya terdapat jenis-jenis drone berdasarkan kebutuhan pengguna.
 Drone Konsumer
Drone konsumer digunakan untuk kebutuhan hobi seperti fotografi, videografi,
atau traveling. Drone jenis ini umumnya dilengkapi dengan kamera beresolusi
tinggi untuk menghasilkan foto dan video yang bagus.
 Drone Profesional
Drone profesional hampir mirip dengan drone konsumer, hanya saja telah
diperbaharui dengan kemampuan yang jauh lebih tinggi. Peningkatan kemampuan
tersebut terletak pada resolusi kamera yang tinggi, jangkauan terbang lebih jauh,
kapasitas baterai yang lebih besar, dan tambahan lain yang superior.
 Drone Militer
Sesuai dengan namanya, drone jenis ini dikhususkan untuk keperluan militer.
Drone UAV Predator dan Reaper adalah jenis yang paling umum digunakan, di
Indonesia drone yang digunakan seperti Puna Sriti, Puna Alap-alap, Puna Gagak,
Puna Pelatuk, dan Puna Wulung.
 Drone Industrial
Drone industrial merupakan peningkatan dari drone professional dengan
teknologi multirotor atau berbaling-baling banyak yang biasanya di atas empat.
Drone industrial umumnya digunakan untuk keperluan industry film skala besar
dan pertanian (menyemprotkan pupuk dan pestisida pada tanaman). Contoh dari
drone industrial di antaranya adalah Yamaha Rmax, DJI MG1, dan DJI Matrice
600.
 Drone Penelitian
Drone penelitian ini digunakan untuk keperluan penelitian seperti survey
pemetaan atau kebutuhan akademis.
 Drone Internet
Drone internet digunakan sebagai penetrasi sambungan internet pada daerah
terpencil yang tidak terjangkau oleh jaringan internet umum.

5. Mekanisme Kerja Drone


Untuk dapat terbang, tentunya pemilihan material yang mendukung sangat
diperlukan. Drone menggunakan bahan komposit ringan untuk bodinya, sehingga
dapat mengurangi bobotnya dengan signifikan dan juga akan memudahkan ketika
UAV ini melakukan manuver di udara.
Terdapat 2 bagian penting dari pesawat tanpa awak ini, yaitu pesawat itu sendiri
dan sistem pengendali, atau bisa disebut remote control.
Selain ringan, material komposit ini juga haruslah keras, oleh sebab itu drone
yang digunakan oleh militer dapat bergerak dan terbang dengan sangat tinggi.
Berbagai ukuran drone telah hadir. Untuk drone yang memiliki ukuran besar,
biasanya digunakan untuk kepentingan militer, seperti Predator. Sementara yang
memiliki ukuran kecil, biasa digunakan oleh publik, karena dapat dikendalikan
melalui remote tangan, juga memerlukan landasan pacu yang pendek. Militer
melengkapi drone dengan kamera infra merah, GPS dan laser.
Bagian depan atau 'hidung' dari drone merupakan tempat dari sensor dan sistem
navigasi berada. Sementara itu, sisa dari bodinya, merupakan inovasi lengkap dan
ringan, karena tidak ada kerugian ruang yang digunakan untuk mengangkut
manusia.
Material komposit atau campuran yang digunakan merupakan material yang
terbuat dari campuran yang kompleks, di mana mampu untuk menyerap getaran
dan mengurangi kebisingan yang ditimbulkan.
Teknologi Drone
Di bawah ini adalah teknologi yang terdapat pada model drone Phantom 2 Vision+ :
 Radar pelacak dan kembali ke asal
Radar pelacak akan menampilkan posisi dan lokasi aktual dari drone. Jika melebihi
jarak kontrol, maka drone akan kembali ke tempat lepas landasnya secara otomatis
dan mendarat dengan aman.
 Tampilan waktu-nyata pada parameter penerbangan. Melihat pada perangkat
mobile sama seperti apa yang terlihat oleh kamera drone.
 Teknologi No Fly Zone
Demi keselamatan dan mencegah kecelakaan penerbangan pada area yang
terbatas, Phantom UAV menyediakan fitur No Fly Zone, yang terbagi dalam dua
kategori yaitu A dan B.
 GPS dengan mode Ready To Fly
Ketika kompas s dikalibrasi , maka drone kemudian akan mencari GPS satelit.
Ketika lebih dari enam ditemukan, maka memungkinkan drone untuk terbang
dengan mode Ready To Fly.
 Kompas internal dan fungsi safety
Teknologi ini memungkinkan UAV dan sistem pengendali mengetahui di mana
lokasi penerbangan sebenarnya. Kalibrasi kompas diperlukan untuk mengatur titik
kembali. Titik kembali ini merupakan tempat drone kembali karena kehilangan
sinyal antara drone dan sistem pengendali atau remote control. Dikenal juga dengan
sebutan fail-safe function.
 Teknologi FPV (First Person View)
Teknologi ini memungkinkan pengguna melihat video secara langsung yang di
ambil oleh kamera yang menempel pada UAV seperti menjadi pilot sesungguhnya
yang berada di dalam drone.
FPV ini memungkinkan drone untuk dapat terbang lebih jauh dan lebih tinggi
sehingga tidak terkendala oleh hambatan, seperti terbang di dalam ruangan ataupun
melintasi hutan, dan tetap menyajikan gambar yang bagus.
 Flight Assistan Port
Sistem pengendali penerbangan yang dapat berkomunikasi dengan asisten PC
melalui kabel USB mikro. Memungkinkan untuk melakukan konfigurasi UAV dan
meng-upgrade firmware.
 Indikator LED untuk penerbangan
Indikator ini ditemukan di bagian depan dan belakang dari drone. LED di bagian
dpan menunjukkan bagian 'hidung' pesawat, sedangkan indikator LED di bagian
belakang menyala untuk menunjukkan status penerbangan drone aktual, ketika
baterai untuk penerbangan ini aktif.
 Sistem pengendali UAV
Perangkat nirkabel ini menggunakan frekuensi 5.8 GHz. Drone dan sistem
pengendali sudah harus dipasangkan terlebih dahulu ketika selesai diproduksi dari
pabriknya.
 UAV penerima pengendali
Penerimaa atau receiver ini menangkap frekuensi 5.8 GHz dan posisinya berada
di bawah UAV.
 Teknologi range extender
Perangkat komunikasi nirkabel ini beroperasi pada perangkat 2.4 GHz.
Tujuannya adalah untuk memperluas jangkauan komunikasi antara smartphone
dengan drone di area terbuka yang memiliki halangan. Jarak transmisi bisa
mencapai 700 meter. Setiap kisaran extender ini memiliki alamat MAC dan nama
jaringan (SSID) yang unik.
 Smartphone App dengan fitur Ground Station
Smartphone App dapat diperoleh melalui Google Playstore ataupun di Apple
Store. Fitur spesifik yang terdapat pada Phantom 2 Vision+ adalah fungsi ground
station. Memungkinkan untuk melakukan misi penerbangan dengan menempatkan
titik rute lokasi, dan mengatur ketinggian titik rute serta kecepatannya secara
keseluruhan. UAV dapat melakukan misi penerbangan ini secara otomatis.
 Kamera dengan kinerja tinggi
Phantom 2 Vision+ menggunakan kamera dengan kualitas tinggi dan kartu
memori berkapasitas 4GB yang dapat dilepas. Kameranya dapat mengambil video
full HD pada 1080p/30 fps atau 720p/60 fps, yang memberikan pengalaman video
sejernih kristal dan juga pilihan untuk tampilan dalam gerak lambat. Untuk foto
dapat diambil dengan resolusi 14MP.
 Gimbal dan Tilt Control
Teknologi ini memungkinakan kamera menciptakan angle yang unik.
Menggunakan 3 axial stabilized gimbal dan 2 mode kerja, yaitu FPV mode dan
non-FPV mode.
 Sensor
Untuk menyediakan tampilan 3D dan juga landscape, maka sensor seperti
Multispectral, Lidar, Photogrammetry, dan Thermal sensor, saat ini digunakan.
DEM's atau Digital Elevation Maps dari daratan, memberikan data yang presisi
untuk ladang, flora dan fauna, juga pepohonan.
 Anti-Drop Kit
Membuat kamera lebih stabil ketika terhubung dengan drone.
 Software untuk video editing / Adobe DNG Raw / Lens profile
Memiliki software editing video yang handal seperti Adobe DNG Rawa dan
Lens profile. Dengan software ini, semua video asli dapat disimpan untuk diproses
lebih lanjut nantinya. Bahkan untuk kamera DJI phantom 2 Vsison+, memiliki
penghilang distorsi barrel
 Sistem operasi pada teknologi drone
Beberapa pesawat tanpa awak menggunakan sistem operasi MS Windows.
Namun, semakin banyak inovator UAV menggunakan versi berbeda dari Linux.
Bahkan Linux Foundation telah meluncurkan Dronecode project. Proyek ini
merupakan suatu open source kolaboratif, untuk pengembangan pesawat tanpa
awak melalui struktur yang tidak mencari keuntungan di bawah Linux Foundation.
Drone juga bisa diibaratkan sebagai komputer yang terbang. Dengan sistem
operasi, pengendali, main board yang diberi kode pemrograman, maka perangkat
ini mungkin untuk diretas. Seperti pada komputer, pengguna juga dapat melindungi
perangkat ini dari para peretas.

Beberapa Teknologi Drone Paling Mutakhir


Berikut ini adalah teknologi mutakhir dari beberapa model drone yang sudah
dipatenkan, yang pastinya menarik untuk disimak :
 DJI Phantom 4, memiliki teknologi untuk menghindari tabrakan. Menjadi drone
yang digunakan untuk banyak fungsi seperti film udara, fotografi dan
fotogrametri.

DJI Phantom 4
Credit: © DJI technology

 DJI Inspire 1, memiliki desain dan motor yang dipatenkan. Drone multifungsi
dengan gimbal untuk film udara profesional, fotografi, fotogrametri,
multispectral dan thermal imaging.

DJI Inspire 1
Credit: © DJI technology

 Yuneec Typhoon H Pro, menggunakan teknologi anti tabrakan Realsense dari


Intel. Sangat cocok untuk fotografi udara profesional dan film.
Yuneec Typhoon H Pro
Credit: © Yuneec technology

 3DR Solo, Drone multifungsi dan dapat digunakan untuk film udara profesional,
fotografi, fotogrametri, multispectral dan thermal imaging.

3DR Solo
Credit: © 3DR technology
Semua drone tersebut memiliki pengendali penerbangan yang cerdas, seperti
Follow Me, Active Tracking, Return To Home, Waypoints dan sebagainya.

Cara Menerbangkan Drone


Tutorial pemetaan dengan drone cara mudah dan cepat untuk hasil optimal ini
akan membahas proses pembuatan map dengan uav dji hingga uav special mapping
purpose fds yaitu fixed wing, airmapper talon, drone x8 dan nimbus vtol yang jauh
lebih efisien untuk aerial mapping.
1. Memilih drone / UAV yang tepat.
Hal pertama yang harus anda lakukan adalah memilih Drone / UAV. Berikut
panduan memilih drone paling tepat untuk pemeetaan udara Terdapat banyak pilihan
drone di pasar pastikan untuk membeli drone pemetaan yang menyenangkan untuk
digunakan setelah jam kerja dan cukup baik untuk aplikasi profesional
(mapping/survey), ada beberapa pilihan yang harus Anda pertimbangkan – salah satu
contoh yaitu drone DJI (Phantom 3, 4 atau Mavic Pro). dengan harga terjangkau dengan
kamera built-in, dan ada banyak aplikasi smartphone yang mendukung copters DJI,
jika anda memerlukan kecepatan pemetaan dengan kata lain ketahanan terbang lebih
lama maka disarankan untuk membeli drone custom seperti air surveyor, air rotor, fds
nimbus yang memiliki ketahanan terbang hingga 1 jam dalam sekali misi per baterai
hal ini merupakan faktor recursive untuk anda pertimbangkan untuk mencapai tingkat
efisiensi tinggi.
2. Memilih software pemetaan drone.
Setelah Anda mendapatkan drone DJI Anda atau drone custom air surveyor, air
rotor, fds nimbus , maka tentukan aplikasi untuk membuat jalur penerbangan dan
pengolahan fot mission planner merupakan software yang tepat untuk mobile maupun
desktop computer. Aplikasi ini akan membantu merencanakan penerbangan Anda
dengan benar, dan akan mengambil alih kendali drone DJI/ drone custom fds anda
untuk secara otomatis menyelesaikan survei udara berdasarkan gps. Setelah misi
penerbangan, Anda dapat mengunggah data yang dikumpulkan ke software pemroses
seperti agisoft, pix4d, drone deploy pada artikel ini menggunakan data mapper untuk
membuat peta ortmosaic yang pada dasarnya penggabungan gambar aerial dari drone
Anda, diubah menjadi kartometrik, serta model 3D dan poinnt cloud. Proses yang mirip
dengan film 3D. Jika Anda mengambil gambar objek yang sama dari setidaknya dua
perspektif, Anda akan mendapatkan tampilan 3D stereoskopik. Itu sebabnya gambar
dari drone Anda harus tumpang tindih secara signifikan untuk hasil terbaik .
Software untuk mengolah foto udara & flight plan dengan drone :
 Agisoft
 Pix4d
 Dronedeploy
 Data mapper
 Mission planner
3. Planning the flight / waypoint

Perhatian yang harus Anda utamakan saat menerbangkan drone adalah


keselamatan. Untuk proyek pemetaan pertama Anda pilih area tanpa pohon/obstacle
dan struktur tinggi dan jangan terbang di atas orang. Area proyek tidak boleh terlalu
besar dan terlalu kecil. usahakan minimal 100x100m (atau 300x300ft) Setelah Anda
memilih area atau struktur yang ingin Anda petakan dan Anda harus menginstal
software mission planner untuk membuat waypoint pertama anada silahkan cek
halaman berikut.
4. Lepas landas/ takeoff

Untuk melepas Anda perlu menghubungkan smartphone ke drone DJI Anda


dan cukup tekan “Fly”. Konfirmasi dan lepas landas. jika menggunakan drone custom
seperti airmapper, airsurveyor dan jenis lainya anda bisa melakukan arming melalui
transmitter anda dengan switch maupun kombinasi stick.
5. Tinjau dan amati foto pertama
Jika Anda memiliki kesempatan untuk mengecek gambar yang masih ada di
lapangan, silakan lakukan. Khususnya, pada awal kali, itu akan menghemat banyak
waktu. Selama penerbangan pertama , daripada harus kembali ke lapangan dua kali
untuk mendapatkan efek yang saya inginkan. Anda juga dapat menggunakan waktu itu
untuk menghapus gambar yang tidak relevan sebelum diproses. Gambar langit atau
diambil pada sudut yang aneh mungkin secara negatif mempengaruhi efek akhir dari
model orthomosaic dan peta 3D.
6. Unggah gambar untuk diproses di dalam software data mapper, agisoft,
drone deploy atau pix4d
Sekarang saatnya mengunggah data Anda. Untuk melakukan itu Anda perlu
membuka datamapper.com dan membuat akun. Anda tidak perlu memberikan detail
kartu kredit Anda dan bulan pertama gratis.
Buka Survei dan pilih Unggah Survei. Outputnya bisa berupa gambar area datar
dari area yang dipetakan disebut “orthomosaic” atau titik 3D cloud. Mengunggah
gambar Anda mungkin membutuhkan waktu beberapa menit, dan kemudian data perlu
diproses. Bilah status pemrosesan ditampilkan di situs web, dan prosesnya mungkin
memerlukan waktu beberapa menit hingga beberapa jam tergantung pada kecepatan
koneksi internet dan lingkup proyek Anda.
CARA KERJA SATELIT LANDSAT
Penginderaan jauh adalah suatu teknologi untuk mengidentifikasi dan memahami
benda atau kondisi lingkungan melalui keunikan pantulan atau pancaran. Citra sebagai
keluaran suatu sistem perekaman data penginderaan iauh dapat bersifat optik berupa
foto, bersilat analog berupa sinyal-sinyal video seperti gambar pada monitor televisi
atau bersifat digital yang dapat langsung disimpan pada suatu pita magnetik.
Komputer digital bekerja dengan angka-angka presisi terhingga, sehingga hanya
citra dan kelas Diskrit-Oiskrit yang dapat diolah dengan komputer yang lebih dikenal
sebagai citra digital yang merupakan suatu array dua dimensi atau sebuah matriks.
Pengenalan pola sering juga merupakan bagian dan pengolahan citra seperti misalnya
proses klasifikasi. Karakteristik suatu obyek pada pengamatan secara spektral biasanya
mempunyai pola tertentu sebagai contoh diambil citra hasil pengamatan sistem satelit
sumber daya alam landsat, sedangkan teknik-teknik peningkatan citra meliputi
konversi skala keabuan ( Grey Scale ) biasanya diterapkan pada keluaran citra untuk
menginterprestasikan sebuah citra. Atmosfer terdiri dari berbagai partikel yang selain
bersifat sebagai penghantar energi matahari dapat juga menimbulkan gangguan pada
data yang direkarn, sasarannya dalam hal ini adalah suatu daerah pada permukaan
bumi, pengolahan citra secara digital pada aplikasi ini baru berkembang setelah
digunakan sistem satelit dalam teknik penginderaan jauh.
Data penginderaan jauh diolah secara otomatis oleh komputer dan atau secara
manual ditafsirkan oleh seseorang dan akhirnya dimanfaatkan dalam bidang
kedokteran, pertanian, kehutanan, ilmu kelautan, pemetaan, lingkungan, tata ruang kota
dan lain-lain. Data penginderaan jauh yang diperoleh dari satelit TM-Landsat.S oleh
stasiun bumi dalam bentuk data digital High Dencity Digital Tape ( HDDT ) ditransfer
ke dalam Computer Compatible Tape ( CCT ) agar dapat disimpan di dalam sebuah
disket atau hardisk pada komputer PC. Data penginderaan jauh dalam tahap ini
menggunakan sistem klasifikasi terawasi dengan metode minimum distance pada
aplikasi pemetaan tata ruang kota khususnya Jakarta - Tangerang dengan menggunakan
aplikasi dalam bahasa pemrograman Pascal.

Arah Orbit Satelit


Satelit merupakan wahana yang sering digunakan untuk mendapatkan suatu
citra. Satelit yang berisikan sensor inderaja ini memiliki arah orbit yang unik dan
disesuaikan dengan kebutuhan data yang akan dikaji. Berdasarkan arah orbitnya, orbit
satelit dibedakan menjadi dua jenis, yaitu orbit polar dan orbit stasioner.
Orbit polar mengorbit secara vertikal dan hampir mendekati bidang utara –
selatan. Sudut inklinasi yang dibentuk dari arah orbit ini sekitar 8 – 9 derajat saja.
Biasanya ketinggian satelit ini berkisar antara 600 – 1 000 km. Arah orbit ini biasanya
diatur agar memotong ekuator pada waktu yang tetap, hal ini juga seringkali disebut
dengan orbit sinkron matahari (sun synchronous orbit).
Jenis orbit yang lainnya adalah orbit geostationer. Orbit ini biasa disebut juga
orbit sinkron bumi (geo-synchronous orbit). Satelit dengan arah orbit ini biasanya
berada pada ketinggian 36 000 km dan biasa digunakan untuk keperluan penginderaan
jauh lingkungan, cuaca, dan komunikasi.
Satelit dengan jenis orbit ini pun memiliki kecepatan yang sama dengan gerak
rotasi bumi sehingga seolah-olah berada di suatu tempat dan tidak berubah posisi. Jenis
satelit ini mampu menangkap gelombang di tempat yang sama dalam waktu yang
berbeda-beda (resolusi temporal).

Gambar 2. Konsep penginderaan Jarak jauh

Pengindraan jauh dengan proses satelit seperti tampak pada gambar di samping,
melalui berbagai proses berikut.
1. Spektrum Elektromagnetik : Sinar matahari sebagai spektrum elektromagnetik
mengenai sasaran (objek) yang diinginkan.
2. Penyinaran : Matahari sebagai sumber energi alami digunakan dalam proses
satelit sebagai sistem pasif (searah). Sinar yang masuk dihambat oleh atmosfir
melalui serapan, pantulan,dan kemudian diteruskan.
3. Pemantulan dan Penangkapan : Hasil penyinaran dari sasaran (objek) yang
berupa pantulan kemudian ditangkap oleh alat perekam data (citra satelit).
4. Perekaman : Hasil perekaman dari citra satelit diterima oleh piringan penerima
data, dalam hal ini data secara digital, baru kemudian diolah (dicetak, disimpan,
dan sebagainya) dan digunakan oleh pengguna data.
Pengambilan data spasial sendiri dilapangan dapat menggunakan metode
trestrial survey atau metode graound base dan juga metode penginderaan jauh. Kedua
metode itu dapat dijelaskan sebagai berikut:
 Metode ground based, merupakan metode pengambilan data secara langsung
dilapangan. Pengukuran dilakukan secara in-situ melalui kegiatan survey lapangan.
Gambar 1. Bagan alur pengambilan data dengan metode ground based
• Metode penginderaan jauh (Remote Sensing), merupakan pengukuran dan
pengambilan data spasial berdasarkan perekaman sensor pada perangkat kamera udara,
scanner, atau radar. Contoh hasil perekaman yang dimaksud adalah citra.

PANDUAN APLIKASI Penginderaan Jauh Tingkat Dasar 3


Gambar 2. Bagan alur pengambilan data dengan metode penginderaan jauh 1.2. Prinsip
perekaman sensor Prinsip perekaman oleh sensor dalam pengambilan data melalui
metode penginderaan jauh dilakukan berdasarkan perbedaan daya reflektansi energi
elektromagnetik masing-masing objek di permukaan bumi. Daya reflektansi yang
berbeda-beda oleh sensor akan direkam dan didefinisikan sebagai objek yang berbeda
yang dipresentasikan dalam sebuah citra.

Gambar 3. Proses perekaman permukaan bumi oleh sensor Penginderaan Jauh


Gelombang elektromagnetik yang dipantulkan permukaan bumi akan melewati
atmosfer sebelum direkam oleh sensor. Awan, debu, atau partikelpartikel lain yang
berada di atmosfer akan membiaskan pantulan gelombang ini. Atas dasar pembiasan
yang terjadi, sebelum dilakukan analisa terhadap citra diperlukan kegiatan koreksi
radiometrik.
PANDUAN APLIKASI Penginderaan Jauh Tingkat Dasar4
1.3. Karakteristik Data Citra
Gambar 4. Karakteristik data citra Data Citra satelit sebagai hasil dari perekaman satelit
memiliki beberapa karakter yaitu:
1. Karakter spasial atau yang lebih dikenal sebagai resolusi spasial, bahwa data citra
penginderaan jauh memiliki luasan terkecil yang dapat direkam oleh sensor. Sebagai
contoh untuk Landsat TM memiliki luasan terkecil yang mampu direkam adalah 30 x
30 m dan mampu merekam daerah selebar 185 km. 1 Scene citra landsat memiliki luas
185 km x 185 km.
2. Karakteristik spektral atau lebih sering disebut sebagai resolusi spektral, Data
penginderaan jauh direkam pada julat panjang gelombang tertentu. Masing-masing
satelit biasanya membawa lebih dari satu jenis sensor dimana tiap sensor akan memiliki
kemampuan untuk merekam julat panjang gelombang tertentu.
3. Karakteristik Temporal, Bahwa citra satelit dapat merekam suatu wilayah secara
berulang dalam waktu tertentu, sebagai contoh satelit Landsat 3 dapat melakukan
perekaman ulang terhadap satu wilayah setelah selang 18 hari.
Sedangkan data penginderaan jauh berdasarkan jenis produk datanya dapat dibagi
menjadi dua yaitu:
1. Citra foto. Citra foto dihasilkan oleh alat perekam kamera dengan detektor berupa
film, dengan mekanisme perekaman serentak, biasanya direkam dalam spektrum
tampak atau perluasannya, dewasa ini berkembang teknologi digital yang dapat
menggantikan peran film sebagai media penyimpanan obyek.
2. Citra non foto. Citra non foto dihasilkan oleh sensor non kamera mendasarkan pada
penyiaman atau kamera yang detektornya bukan film, proses perekamannya parsial dan
direkam secara elektronik.

Keunggulan citra satelit


Menurut Sutanto (1194-8-23), penggunaan pengindraan jauh(satelit) baik diukur dari jumlah
bidang penggunaannya maupun dari frekuensi penggunaannya pada tiap bidang mengalami
pengingkatan dengan pesat. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor antara lain:

 Citra menggambarkan objek, daerah, dan gejala di permukaan bumi dengan wujud dan
letak objek yang mirip ujud dan letak di permukaan bumi, relatif lengkap, meliputi daerah
yang luas, serta bersifat permanen.
 Dari jenis citra tertentu dapat ditimbulkan gambaran tiga dimensional apabila
pengamatannya dilakukan dengan alat yang disebut stereoskop.
 Karaktersitik objek yang tidak tampak dapat diwujudkan dalam bentuk citra sehingga
dimungkinkan pengenalan objeknya.
 Citra dapat dibuat secara cepat meskipun untuk daerah yang sulit dijelajahi secara
terestrial.
 Merupakan satu-satunya cara untuk pemetaan daerah bencana.
 Citra sering dibuat dengan periode ulang yang pendek.

Keterbatasan citra satelit

Berupa ketersediaan citra SLAR yang belum sebanyak ketersediaan citra lainnya. Dari citra
yang ada juga belum banyak diketahui serta dimanfaatkan (Lillesand dan Kiefer, 1979) Di
samping itu juga harganya yang relative mahal dari pengadaan citra lainnya (Curran, 1985)

Kelemahan citra satelit

Walaupun mempunyai banyak kelebihan, pengindraan jauh(satelit) juga memiliki kelemahan


antara lain sebagai berikut

 Orang yang menggunakan harus memiliki keahlian khusus


 Peralatan yang digunakan mahal
 Sulit untuk memperoleh citra foto ataupun citra nonfoto.
Keuntungan menggunakan drone :

1. Bentuknya yang kecil dan mudah dibuat juga membuatnya lebih ekonomis atau
biayanya lebih murah.
2. Kegunaan pesawat tanpa awak di kalangan militer misalnya, sebagai pesawat
penyerang, pengintai atau mata-mata, dapat digunakan sebagai patroli
perbatasan.
3. Pesawat ini juga memiliki banyak manfaat untuk melihat luas lahan dan kontur,
ini memudahkan perencanaan pembangunan lahan. Tentunya pemerintah
mampu membuat tata kota sesuai kondisi lahannya. Pesawat ini juga bisa
dimanfaatkan untuk memantau luas lahan dan kebakaran hutan, membuat peta
tambang bidang pertambangan.
4. Dalam pengembangan bidang iptek pesawat Drone ini sebagai media untuk
mempelajari aerodinamika dan penerapannya, pemetaan kota, bidang pertanian
untuk daerah pemetaan lahan bahkan pemantauan dan pengawasan lalu lintas.
5. Sistem navigasi yang canggih.
6. Bersifat portable sehingga bias digunakan dimanapun berada.
7. Tidak memerlukan pilot untuk menerbangkan pesawat tersebut.

Kerugian menggunakan drone:

1. Bila dilakukan ditempat umum dapat mengganggu penerbangan pesawat


komersial dan militer.
2. Ada oknum yang menyalahgunakan sehingga terjadi hal yang kurang baik
sebagai contoh pada 20 Juli 2015 lalu ada drone jatuh di Menara BCA, karena
mengalami turbulensi. Setelah dibuka isinya ternyata ada alat perekam visual
pada obyek-obyek penting di kawasan Kota Jakarta. Motifnya saat ini masih
diselidiki.
3. Harganya mahal, waktu untuk pengamatan tidak lama.
4. Tidak dapat menjangkau daerah yang sangat terpencil dikarenakan minimnya
bahan bakar.
5. Rawan rusak apabila digunakan diatas lautan karena bentuknya yang kecil.

http://remotesensing1a.blogspot.com/2009/12/citra-satelit-landsat.html
https://www.fulldronesolutions.com/tutorial-pemetaan-drone-cara-mudah-dan-
cepat-untuk-hasil-resolusi-tinggi/
https://jaditeknologi.blogspot.com/2016/08/cara-kerja-dan-teknologi-drone.html
https://foresteract.com/penginderaan-jauh/

Anda mungkin juga menyukai