KOMPAS.com - Riset yang dilakukan oleh Dodge Data & Analytics dan Mckinsey & Company baru-
baru ini mengidentifikasi, menjaga proyek berjalan sesuai jadwal dan menjaga biaya proyek
merupakan dua hal yang sangat penting bagi para pemilik perusahaan konstruksi. Namun, data yang
sama mengungkapkan 53 persen proyek konstruksi rampung melebihi jadwal yang telah ditetapkan.
Selain itu, 66 persen proyek yang sudah selesai melebihi dana yang direnanakan.
Dengan angka sebesar itu, tidak mengherankan jika drone menjadi salah satu alat yang sering
digunakan dalam proyek konstruksi. Sebelum penggunaan drone marak, pendokumentasian
perkembangan pembangunan memiliki tantangan tersendiri. Para pekerja proyek membutuhkan
pelacakan berbasis kertas, atau bahkan fotografi dengan menggunakan pesawat dan helikopter. Kedua
metode ini sama-sama tidak akurat serta mahal. Penggunaan drone mulai marak sejak empat tahun
lalu. Namun pada waktu itu, perusahaan menghabiskan dana ribuan dollar AS hanya untuk
mendapatkan izin menerbangkan drone.
Namun kini, biaya untuk mengoperasikan drone berkurang hingga 90 persen, membuatnya menjadi
metode yang murah kantong. Manfaat drone dalam proyek konstruksi
1. Memonitor perkembangan proyek
Pendokumentasian harian memungkinkan manajer proyek mengetahui apakah kontraktor
mampu menyelesaikan pembangunan sesuai tenggat waktu atau tidak.
Untuk memantau perkembangan kemajuan proyek konstruksi, foto harus diambil tiap
minggu. Hal ini dilakukan agar kemajuan proses konstruksi dapat langsung dipantau setiap
saat. Drone juga memugkinkan semua pekerjaan terpantau dengan baik, termasuk ketinggian
dan sudut hanya dengan menekan tombol. Selain itu, alat ini juga mampu mengontrol setiap
detail pekerjaan dalam skala mikroskopis, tanpa harus berjalan mengelilingi lokasi proyek.
2. Memberikan gambaran visual secara jelas
Drone dapat dengan cepat menangkap citra dari lokasi proyek bahkan mampu menghasilkan
peta 3 dimensi. Teknologi ini juga memiliki kemampuan untuk terbang sangat dekat dengan
obyek sehingga dapat menangkap gambar dengan resolusi tinggi, khususnya di lokasi yang
sulit dijangkau. Ini memungkinkan para pekerja untuk langsung mengidentifikasi adanya
kerusakan tanpa harus mengelilingi lokasi. Gambar-gambar ini memberikan pemindaian
panas, yang mampu menunjukkan adanya kerusakan seperti air, AC, panel surya, dll.
3. Memudahkan komunikasi dan kolaborasi
Drone bisa membawa lokasi ke dalam ruangan. Dengan teknologi ini, semua orang yang
berkepentingan dalam sebuah proyek dapat langsung membuat keputusan hanya dengan
melihat gambaran real. perubahan desain juga bisa langsung didiskusikan saat itu juga.
Normalnya, perubahan bisa memakan waktu bermimggu-minggu. Namun dengan alat ini,
semua orang bisa langsung berkoordinasi tanpa harus memakan waktu lama.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Manfaat "Drone" bagi Proyek Konstruksi",
https://properti.kompas.com/read/2018/09/20/200415121/manfaat-drone-bagi-proyek-konstruksi.
Penulis : Rosiana Haryanti
Editor : Hilda B Alexander
Pemetaan dari sudut pandang udara telah menjadi bagian penting dari kegiatan konstruksi, baik kelas
industri ataupun komersial. Sebuah perkembangan baru dalam industri telah memasukan penggunaan
drone di lapangan. Sehingga, dengan menggunakan citra udara dengan kualitas dan resolusi tinggi,
memungkinkan hasil yang detail dan akurat untuk kegiatan pembangunan.
Pada dasarnya, pekerjaan konstruksi bukanlah sesuatu yang main-main, baik dalam tahapan
perencanaan ataupun pelaksanaannya. Pengetahuan yang baik akan area yang akan dibangun menjadi
salah satu faktor penting untuk melihat kelayakan area yang menjadi lokasi pembangunan.
Pemetaan udara saat ini sudah didominasi oleh penggunaan drone, salah satunya di bidang konstruksi.
Aplikasi drone dalam bidang survey dan konstruksi berkaitan dengan peningkatan tingkat resolusi dan
safety . Keuntungan lainnya dalam pekerjaan menggunakan drone untuk mengumpulkan data adalah
mengurangi kebutuhan untuk peralatan besar dan kompleks serta personil di lapangan, mengurangi
waktu pekerjaan, dan mengurangi biaya.
Pengaplikasian drone sebagai teknologi pemetaan udara yang unggul dalam resolusi dan safety nya,
tentunya dapat menghasilkan data awal yang dapat dilanjutkan untuk melakukan survei tanah, wilayah
dan objek untuk penyusunan perencanaan lokasi, monitoring proyek secara berkala, identifikasi area
dengan mengelompokan bagian-bagian sekitar area pembangunan, dan masih banyak lagi
pemanfaatan pemetaan udara yang bisa memudahkan konstruksi dalam melakukan pembangunannya.
Output yang dibutuhkan dalam kegiatan konstruksi berkisar pada peta citra, peta topografi, dan peta
tematik (seperti peta tata guna lahan ataupun peta tutupan lahan). Dengan pengambilan data
menggunakan drone yang tidak memakan waktu, output yang dibutuhkan pun dapat diproses dengan
lebih cepat.
UAV (juga dikenal sebagai drone) datang dalam berbagai bentuk dan ukuran serta masing-masing
mempunyai kelebihan dan kekurangannya, sehingga menentukan keputusan menggunakan mana yang
cocok, sesuai dan paling pas digunakan, karena semua ini berhubungan proses dan hasil dalam
pemetaan. Ada 2 jenis UAV yang cocok untuk perkerjaan survei yakni fixed wing dan rotary wing .
Jadi mana yang paling baik untuk digunakan untuk pemetaan? Apakah Fix Wing atau Rotary Wing?
disini penjelasannya.
Pesawat UAV dibedakan menjadi 2 yakni Fixed Wing dan Rotary Wing . UAV fixed wing
merupakan pesawat tanpa awak yang mempunyai sayap seperti pesawat terbang, sedangkan jenis
drone rotary wing merupakan pesawat tanpa awak yang menggunakan daya untuk terbang
menggunakan baling-baling yang berputar.