Anda di halaman 1dari 6

Jurnal Electronics, Informatics, and Vocational Education (ELINVO), Volume 1, Nomor 3, November 2016

SINGLE PROPELLER DRONE (SINGRONE): INOVASI RANCANG


BANGUN DRONE SINGLE PROPELLER SEBAGAI WAHANA
PEMETAAN LAHAN BERBASIS UNMANED AERIAL VEHICLE (UAV)
Mohammad Giffari Anta Pradana, Ridho Prasakti, Singgih Bekti Worsito, Nuryake Fajaryati
Prodi Pendidikan Teknik Elektronika, Jurusan Pendidikan Teknik Elektronika FT UNY
Email: giffariamizade@gmail.com

ABSTRAK

Dewasa ini, teknologi sebagai faktor memberikan kontribusi yang signifikan dalam peningkatan
kualitas hidup manusia. Salah satu teknologi yang berkembang saat ini adalah drone. Drone adalah
pesawat tanpa awak yang dikendalikan dengan sebuah remote control , di lengkapi dengan GPS sebagai
navigasi, dan lock position. Pada umumnya drone digunakan untuk berbagai hal, seperti pemantauan lalu
lintas, pemetaan lahan, investigasi dan sebagainya. Namun penggunaan drone dengan menggunakan
banyak propeller merupakan salah satu masalah penggunaan drone. Semakin banyak propeller yang
digunakan, maka masa hidup drone di udara juga akan semakin berkurang. Hal ini diarenakan baterai
yang digunakan oleh wahana tersebut banyak digunakan untuk mensupply propeller agar dapat berputar.
Berdasarkan permasalahan tersebut kami mempunyai gagasan untuk membuat drone yang praktis dan
efesien energi, sehingga daya tempuhnya dapat lebih lama, karena penggunaan baterai yang hemat yaitu
SINGRONE Inovasi Rancang Bangun Drone Single Propeller sebagai Wahana Pemetaan Lahan Berbasis
UAV. Dengan potensi perkembangan tekonologi tersebut dirasa drone merupakan objek yang dibutuhkan
oleh masyrakat Indonesia, terutama dalam hal pemetaan lahan
Kata kunci: Drone, Pemetaan, Propeller

PENDAHULUAN dikendalikan dengan sebuah remote control,


dilengkapi dengan GPS sebagai navigasi, dan
Teknologi sebagai faktor yang lock position. Remot drone dapat di gantikan
memberikan kontribusi yang signifikan dalam dengan smartphone menggunakan aplikasi
peningkatan kualitas hidup dan pembangunan yang dapat di unduh di playstore menggunakan
ekonomi terlihat dari fenomena terjadinya proses koneksi wifi direct, Maupun koneksi sinyal
transisi perekonomian dunia yang semula wireless. Saat ini drone sudah banyak beredar
berbasiskan pada sumber daya (resources-based dipasaran. Kebanyakan drone yang beredar di
economy), menjadi perekonomian yang pasaran adalah drone dengan tipe tricopter,
berbasiskan pengetahuan (knowladge-based quad copter, heksa copter, okta copter dan
economy). Seiring dengan majunya peradaban sebagainya. Pada umumnya drone digunakan
manusia beserta segala teknologi dan kegiatan untuk berbagai hal, seperti pemantauan lalu
pembelajarannya, meng-haruskan pendidik lintas, pemetaan lahan, investigasi dan
untuk menguasai segala keahlian dari sebagainya. Namun penggunaan drone atau
menggunakan, meneliti, dan mengajarkan pesawat tanpa awak dengan menggunakan
peralatan-peralatan penunjang pembelajaran banyak propeller merupakan salah satu masalah
yang selalu berkembang. Berbagai perlombaan penggunaan drone. Semakin banyak propeller
mengenai kompetensi keahlian baik teknis yang digunakan, maka masa hidup drone di
maupun non-teknis telah banyak udara juga akan semakin berkurang. Karena
diselenggarakan di berbagai wilayah diseluruh baterai yang digunakan oleh wahana tersebut
Indonesia demi meningkatkan pengembangan banyak digunakan untuk mensupali propeller
teknologi serta dapat menjadi ajang atau agar dapat berputar.
program kekreativitasan mahasiswa. Berdasarkan permasalahan tersebut kami
Drone adalah pesawat tanpa awak yang mempunyai gagasan untuk membuat drone

157
Jurnal Electronics, Informatics, and Vocational Education (ELINVO), Volume 1, Nomor 3, November 2016

yang praktis dan efesien energi, sehingga daya ini melalui beberapa metode yang teratur dan
tempuhnya dapat lebih lama, karena terstruktur.
penggunaan baterai yang hemat yaitu Metode yang digunakan dalam
SINGRONE Inovasi Rancang Bangun Drone pengembangan alat ini mengikuti model Linear
Single Propeller sebagai Wahana Pemetaan Sequential Model (LSM) yang terdiri dari 5
Lahan Berbasis UAV. Dengan potensi tahapan yang berulang yaitu tahap analisis dan
perkebangan tekonologi tersebut dirasa drone studi literatur, desain/ perancangan sistem,
merupakan objek yang dibutuhkan oleh perakitan hardware (assembly hardware),
masyrakat Indonesia, terutama dalam hal pengkodean (coding-software), dan pengujian.
pemetaan lahan. Kelima tahapan ini akan berulang hingga
Singrone bekerja dengan meman-faatkan dipenuhinya kondisi ideal yaitu sistem
hanya satu propeller untuk membuat wahana berfungsi dengan baik sesuai yang
terbang di udara. Dengan satu propeller maka direncanakan.
daya baterai dapat digunakan untuk terbang
Analisis dan Studi Literatur
lebih lama, terutama dalam pemetaan lahan
Pada tahap analisis dan studi literatur
yang biasanya membutuhkan waktu yang relatif
dilakukan dengan mencari data primer dan
lama. Singrone dilengkapi juga dengan GPS
sekunder. Pengambilan data primer dilakukan
untuk menambah fitur dan fungsi navigasi yang
melalui wawancara dan observasi langsung
lebih luas untuk menyisir area lahan yang akan
dengan tim dari robot KRTI UNY. Sedangkan
dipetakan.
data sekunder diperoleh dari buku, jurnal,
maupun artikel online. Dalam tahapan ini,
METODE dilaksanakan studi literatur mengenai
karakteristik mikrokontoler dan sensor yang
Single propeller drone dimulai pada digunakan dalam pembuatan drone, sistem
bulan Juni 2016. Tempat pelaksanaan di mekanik serta analisis propeller yang akan
bengkel robotika fakultas teknik UNY dan digunakan. Dari studi tersebut diperoleh data
pengambilan data dilaksanakan pada indoor spesifikasi motor brushless.
dan outdoor sekitar Fakultas Teknik
Universitas Negeri Yogyakarta. Pelak-sanaan

Gambar 1. Spesifikasi Motor Brushless

158
Jurnal Electronics, Informatics, and Vocational Education (ELINVO), Volume 1, Nomor 3, November 2016

Desain dan Perancangan Sistem Kompas), Sensor Barometer (Sensor Tekanan


untuk ketinggian) dan nilai Yaw, Pitch, Roll dari
Pada proses ini dibagi menjadi 3 tahap Single Propeller Drone. Selain nilai dari sensor
yaitu desain bentuk mekanik drone, desain tertampil juga nilai dari servo dan motor
elektronik, dan desain program pengendali brushless sebagai keluaran dari kontroler.
untuk sistem elektronik yang dibuat. Pada Kontroler dan GUI dapat bekerja secara
pembuatan desain mekanik menggunakan terintegrasi dan dapat bekerja sesuai yang
software desain 3D (Solidworks 2014) agar diharapkan dengan menggunakan sambungan
desain drone dapat memperhatikan ukuran dan serial dengan converter USB FTDI.
bentuk secara presisi sehingga saat membuat
Pengujian Perangkat
rangka drone secara nyata akan terbentuk sesuai
Setelah pembuatan rangka, pemasangan
dengan yang diharapkan.
elektronik, dan pengkodean selesai selanjutnya
Secara garis besar sistem terdiri dari tiga
adalah tahap pengujian, pada tahap ini dilakukan
bagian utama yaitu: 1) Sensor, dan remote
pengujian pada Singrone. Pengujian dilakukan
control, sebagai input atau masukan. 2)
baik didalam maupun diluar ruangan, untuk
Mikrokontroler dan GUI sebagai kontrol dan
mengecek respon kerja sensor, servo, motor
monitoring dari Singrone. 3) Propeller dan
brushless dan remote control. Pada tahap
servo sebagai output.
percobaan dilakukan untuk mengetahui dan
Perancangan program kendali meng-
menguji kekurangan dalam Singrone sehingga
gunakan software Arduino yang digunakan
Singrone dapat dievaluasi dan diperbaiki
dalam memogram sistem kendali pada kontroler
menjadi lebih baik pada percobaan selanjutnya.
elektronik yang telah dirancang sebelumnya.
Dalam membuat rancangan program harus dapat
memperhitungkan perubahan-perubahan data HASIL DAN PEMBAHASAN
dari semua sensor dan masukan agar dapat
mengendalikan 4 buah servo dan 1 buah motor Pada versi pertama bentuk dari Singrone
brushless. Respon yang diharapkan dalam terlihat kaku dan cukup rapuh karena susunan
program yang dibuat adalah agar drone dapat rangka utama kurang memiliki penahan tekanan
terbang stabil dan dapat dikendalikan pada sayap Singrone. Singrone memiliki sirip
menggunakan remote. sebanyak 4 buah yang digerakan oleh 4 buah
servo. Sebagai pengangkat drone menggunakan
Perakitan Hardware motor brushless dengan kemampuan sebesar
Implementasi perakitan hardware 2200 KV dan ESC (Electronic Speed
berfungsi untuk memuat pemasangan mekanis Controller) sebesar 40 Ampere. Kontroler utama
Singrone, pemasangan elektronik berupa menggunakan Arduino Nano dan sensor
sensor, kontroler, servo, esc(electronic speed MPU6050 (Sensor Gyro dan Accelero 6 Axis).
controller) dan motor brushless. Dalam Receiver remote menggunakan frekuensi 2,4
pemasangan single propeller drone, pemasangan GHz dengan banyak channel sebanyak 6
elektronik dan pemasangan mekanik dapat channel. Baterai yang digunakan adalah batterai
efektif dan efisien serta dapat bekerja secara LiPo (Lithium Polymer) 3 Cell dengan kapasitas
ideal dan siap diuji cobakan. sebesar 1300 mAH. Singrone versi pertama ini
Pengkodean dilakukan beberapa uji coba di dalam ruangan
Pengkodean pada kontroler menggunakan dan diluar ruangan.
software Arduino. Pengkode-an yang telah
dibuat akan diuji dan di cek respon dari sensor-
sensor dengan mengamati GUI (Gaphical User
Interface). Informasi yang tertampildi dalam
GUI berupa nilai keluaran dari Sensor Gyro
(Sensor Kemiringan), Sensor Accelero (Sensor
Percepatan), Sensor Magnetometer (Sensor

159
Jurnal Electronics, Informatics, and Vocational Education (ELINVO), Volume 1, Nomor 3, November 2016

servo terlalu besar, sehingga pergerakan


Singrone menjadi teralu responsif dan
bertambah sulit untuk dikendalikan.
Ukuran sirip penggerak dan pergeseran
servo pengendali sirip sangat penting dan
berpengaruh terhadap pergerakan dan respon
kendali dari Singrone, pada percobaan pertama
di lapangan pengaruh sirip terlalu besar
sehingga saat dikendalikan dengan remote drone
sulit dikendalikan.

Brushless
Motor
Gambar 2. Singrone V_1

Percobaan pertama dilakukan di dalam ES

ruangan guna menguji kecepatan, arah motor


brushless dan sirip agar sesuai dengan arah Servo 1
perputaran yang dikendalikan dengan remote. Receiver Servo 2
Selain itu diuji juga respo n antara remote dan 2,46 Hz Arduino Nano
drone terjadi jeda waktu pergerakan atau delay Servo 3

antara perintah yang dikirim dari remote dan Servo 4


respon dari Singrone. Pengujian lain juga
dilakukan seperti di hentakan dan diputar-putar
MPU
untuk menguji pemasangan mekanik dan 6050
elektronik agar tidak akan ada yang lepas pada
saat drone terbang, karena jika drone terbang
dan ada bagian yang lepas maka kesetabilan dan Gambar 3. Blok rangkaian Elektronik
fungsi kerja dari drone akan rusak dan tidak Singrone V_1
stabil sehingga sulit dikendalikan bahkan jatuh. Singrone versi dua dibuat karena pada
Percobaan di luar ruangan dilakukan versi pertama mengalami kerusakan. Singrone
dibeberapa tempat, yang pertama dilakukan di versi dua dibuat dengan bentuk dasar bulat
halaman tetapi saat dilakukan percobaan dengan beberapa rangka penopang sehingga
Singrone masih kurang stabil pada saat terbang. rangka Singrone versi dua menjadi cukup kuat.
Selanjutnya dilakukan di lapangan luas sehingga Jumlah sirip penggerak yang digunakan
percobaan dapat lebih maksimal dengan lebih bejumlah 4 buah dengan digerakan dengan 4
sedikit gangguan, gangguan yang ada pada buah servo.
lapangan luas adalah angin yang terkadang
cukup besar yang dapat mengganggu
keseimbangan Singrone saat uji coba terbang,
sehingga sebelum melakukan ujicoba cek
terlebih dahulu keadaan angin dan posisi agar
bisa melakukan take off dengan benar. Pada
pengujian pertama di lapangan luas drone dapat
terbang dengan cukup stabil dan tinggi, akan
tetapi angin yang cukup besar menyebabkan
Singrone menjadi kehilangan keseimbangan.
Setelah kehilangan keseimbangan Singrone
dikendalikan menggunakan remote untuk
mengembalikan posisi agar seimbang dan stabil Gambar 4. Singrone V_2
lagi tetapi pengaruh ukuran sirip dan pergerakan

160
Jurnal Electronics, Informatics, and Vocational Education (ELINVO), Volume 1, Nomor 3, November 2016

Untuk mengangkat Singrone versi dua


menggunakan motor brushless dengan Brushless
Motor
spesifikasi 2200 KV dan ESC (Electronic Speed
Controller) sebesar 40 Ampere. Propeler yang
ES
digunakan memiliki spesifikasi 7” x 5. Baterai
yang digunakan adalah baterai LiPo dengan
Servo 1
kapasitas 1300 mAH 3 cell. Kontroler yang ATMega BMP
Receiver 328P 085
digunakan adalah Multiwii 2.6, sensor yang 2,46 Hz
Servo 2

digunakan dalah MPU6050, HMC5883L MPU HMC


Servo 3
5883
(Magnetometer 3 axis), BMP085 (Sensor 6050
Servo 4
tekanan) yang kesemua sensorya telah terpasang
di dalam Multiwii 2.6. Pada Singrone versi dua
MPU 6050
dilakukan percobaan di dalam ruangan dan juga
di luar ruangan. Gambar 5. Blok rangkaian Elektronik
Pada percobaan didalam ruangan diuji Singrone V_2
respon sensor dan servo terhadap perubahan
pergerakan dari Singrone. Nilai-nilai perubahan
Pada Singrone versi dua rangka yang
data dan respon dari sensor dipantau dan diatur
dibuat lebih kuat dan lebih ringan. Rangka
menggunakan GUI menggunakan penghubung
menjadi lebih kuat karena menggunakan
USB FTDI dari Singrone ke laptop. Pengaturan
penahan rangka dari kayu balsa dan kawat.
yang dilakukan mengatur respon dari
Sehingga walaupun terkena benturan ringan
pergerakan servo dan arah sirip sudah sesuai
tidak akan langsung rusak. Selain itu beban
dengan rancangan atau belum. Dengan mengatur
rangka lebih ringan dibandingkan dengan versi
respon sensor terhadap servo maka dapat
pertama sehingga dapat membuat drone lebih
dihasilkan kestabilan pada drone, sehingga
efisien. Sedangkan dari segi elektronik,
drone dapat terbang dengan stabil dengan
pengkabelan menjadi lebih rapi dan tertata.
membawa kamera tanpa banyak bergetar dan
Sensor sensor yang digunakan pada Singrone
berputar. Saat di dalam ruangan Singrone versi
versi dua juga lebih lengkap dan terpadu pada
dua dicoba dengan cara digantung sehingga
satu buah rangkaian sehingga mengurangi noise
dapat diuji Percobaan diluar ruangan dilakukan
dan gangguan sambungan.
untuk menguji respon kestabilan dari drone
dengan terbang dan mendarat dengan baik.

Tabel 1. Perbandingan Singrone V1 dan V2


Singrone V-1 Singrone V-2
Berat 825 gram 630 gram
Propeller 7" x 5 7" x 5
Motor Brushless 2200 kV 2200 kV
Baterai 1300 mAH 1300 mAH
Sensor Gyro Accelero MPU6050 MPU6050
Sensor Barometer (Tekanan) x BMP085
Sensor Magnetometer (Arah) x HMC5883L

161
Jurnal Electronics, Informatics, and Vocational Education (ELINVO), Volume 1, Nomor 3, November 2016

SIMPULAN SMS (Short Message Service).


Semarang: Universitas Diponegoro.
Berdasarkan hasil dan pembahasan Jonser Sihotang. 2009. AEROMODELLING
yang telah dipaparkan di atas, maka dapat RESEARCH AND DEVELOPMENT
disimpulkan sebagai berikut: Berdasarkan hasil CENTER. Universitas Guna Darma.
dari pelaksanaan dapat disimpulkan bahwa http://www.gunadarma.ac.id/library/articl
desain alat, desain sistem, dan Singrone sebagai es/graduate/civilengineering/2009/Artike
inovasi rancang bangun drone single propeller l_20303024.pdf. Pada 23 Oktober 2015.
sebagai wahana pemetaan lahan berbasis UAV Khedi. 2015. Beberapa Fungsi Drone Komersial
smart trainer for archer dengan komponen yang Perlu Anda Ketahui. Diakses dari:
utama sensor, remot kontrol, mikrokontroller, http://techno.khedisfile.com/2015/07/31
GUI, propeller dan servo. /beberapa-fungsi-drone-komersial-
Dari hasil pengujian didapatkan bahwa yang-perlu-anda-ketahui/. Pada 10
Drone dengan satu propeller dapat terbang April 2016.
secara seimbang meskipun masih sulit Muzakhim, Azam. 2011. Telemetri dan
dikendalikan, sehingga penelitian ini
Telekontrol antar Mikrokontroller
dibutuhkan berbagai teori dan percobaan
Menggunakan Xbeepro Wireless.
kembali agar bisa disempurnakan.
Dari data tersebut juga dapat disimpulkan Jurnal Elektro. Volume 09 Nomor 02
keunggulan Singrone versi dua dibandingkan hal 6.
versi sebelumnya yaitu : (1) Singrone versi dua Syahrul. ____. Karakteristik dan Pengontrolan
dibuat dengan bentuk dasar bulat dengan Servomotor. Jurnal Bidang Rekayasa.
beberapa rangka penopang sehingga rangka Volume 8 Nomor 2 hal 143.
Singrone versi dua menjadi cukup kuat
dibanding versi pertama dari Singrone terlihat
kaku dan cukup rapuh karena susunan rangka
utama kurang memiliki penahan tekanan pada
sayap Singrone. (2) Singrone versi dua
menggunakan sensor berometer dan
magnetometer sehingga pada saat drone terbang
lebih stabil atau seimbang dibandingkan
Singrone versi sebelumnya.
Singrone dapat dikembangkan kembali
dari segi tampilan fisik serta mekanik sehingga
kedepanya, Singrone dapat terbang dengan
stabil dan mudah dikendalikan. Jadi, walaupun
bekerja dengan memanfaatkan hanya satu
propeller untuk membuat wahana terbang
diudara. Singrone inovasi rancang bangun
Drone Single Propeller sebagai wahana
pemetaan lahan berbasis UAV ini dapat bekerja
sesuai dengan harapan.

DAFTAR RUJUKAN

Budiawan, Tiyo, Imam Santosa, Ajub Ajulian


Zahra.____. Mobile Tracking GPS
(Global Positioning System) Melalui

162

Anda mungkin juga menyukai