Anda di halaman 1dari 2

PENDAHULUAN

Latar Belakang
Sampai saat ini, Unmanned Aerial Vehicles (UAV), drone, atau juga sering dikenal
sebagai pesawat taanpa awak, sebagian besar dikembangkan dan digunakan untuk aplikasi
militer. Drone dikendalikan dari jarak jauh dengan menggunakan gelombang radio di
frekuensi 2.4GHz dan atau 5GHz. Mereka dilengkapi dengan berbagai macam sensor, salah
satunya yaitu Microcomputer sebagai navigasi autonomous atau autopilot sehingan
penerbangan tanpa banyak melibatkan pilot (remotely controlled) secara manual. Dengan
murahnya sensor tersebut, maka penggunaan non-militer dan terutama pada drone yang lebih
kecil memungkinkan untuk mengkmersialkan pemetaan dengan harga murah dan terjamin
kelayakan mutu dan keamanannya (Rizqi 2018).
Drone memungkinkan kita untuk memahami dunia fisik dengan menangkap data
udara (fotogrametri) untuk menghasilkan peta yang akurat dan model 3D di sekitar kita.
Dengan menganalisis peta dan model pesawat UAV, kita dapat mengambil keputusan yang
lebih cepat dan lebih tepat guna meningkatkan efisiensi, meningkatkan keamanan, dan
mendorong kinerja. Tidak mengherankan jika penggunaan drone pemetaan terus meningkat
di industri termasuk konstruksi, pertanian, survei, pertambangan, dan banyak lagi. Sebelum
melakukan penerbangan drone untuk pemetaan, diperlukan perancanaan penerbangan agar
memudahkan kita dalam melakukan pemetaan salah satunya dengan menggunakan
aplikasi/website dronedeploy.

TINJAUAN PUSTAKA
Drone adalah wahana yang dilengkapi sistem pengendali terbang melalui gelombang,
navigasi presisi (Ground Positioning System (GPS)), dan elektronik kontrol penerbangan
sehingga mampu terbang sesuai perencanaan terbang autopilot. Drone biasanya juga
dilengkapi dengan peralatan kamera resolusi tinggi dapat melakukan pemotretan foto udara.
Penggunaan drone menghasilkan gambar/citra dengan resolusi spasial yang besar, tidak
terkendala awan, karena pengoperasiaannya pada ketinggian di bawah awan. Melalui drone,
skala kedetailan data menjadi sangat tinggi dan proses pengumpulan datanya menjadi lebih
mudah (Utomo 2017). Kamera yang terdapat pada drone umumnya berupa kamera RGB (Red
Green Blue) seperti layaknya mata manusia yang sensitive terhadap tiga warna tersebut
(Shofiyanti 2011).

DAFTAR PUSTAKA
Rizqi M, 2018. PERENCANAAN JALUR TERBANG TANPA PILOT PADA PROSES
PENGUMPULAN DATA UNTUK PEMETAAN DENGAN PENERBANGAN
TANPA AWAK. Jurnal Link. 27(1): 13-19.
Utomo B. 2017. Drone untuk percepatan pemetaan bidang tanah. Media Komunikasi
Geografi. 18(2): 146-155.
Shofiyanti, R., (2011). Teknologi Pesawat Tanpa Awak untuk Pemetaan dan Pemantauan
Tanaman dan Lahan Pertanian. Informatika Pertanian. 20(2).
Suroso I. 2018. Peran Drone Dalam Aspek Kehidupan. Yogyakarya: Deepublish.

Anda mungkin juga menyukai