Disusun oleh :
Data ini sangat tinggi jika dibandingkan dengan data kematian akibat
kecelakaan lalu lintas di negara-negara tetangga. Keselamatan jalan di Indonesia
sendiri telah diatur dalam Undang-Undang No. 38 Tahun 2004 tentang Jalan,
Peraturan Pemerintah No. 34 Tahun 2006 tentang Jalan, dan Undang-Undang No.
22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.
Dengan memberikan fasilitas jalan yang baik, maka diharapkan terjadi nya
kasus kecelakaan pun menurun. Adapun peningkatan jalan sendiri yakni kegiatan
penanganan untuk meningkatkan kemampuan ruas – ruas jalan dalam kondisi
yang kurang baik atau kurang layak agar ruas jalan tersebut dalam kondisi yang
layak sesuai dengan umur rencana (Raka G. L. 2020).
Selain dari jalan yang mendapatkan peningkatan, sebuah struktur kerja
dalam peningkatan tersebut juga harus menjadi sebuah faktor perhatian. Adanya
keselamatan dan juga kesehatan para pekerja merupakan sebuah tujuan penting
dalam struktur kerja, setiap tahun nya kecelakaan kerja mengalami peningkatan
tersendiri.
Oleh sebab itu pada penulisan essay kali ini, kami sebagai penulis
memberikan sebuah solusi dengan memanfaatkan Pesawat Tanpa Awak (UAV)
atau DRONE dalam proses pengambilan data pemetaan lapangan maupun
pemantauan situasi kerja. Adapun kelebihan dari (UAV) adalah sebagai suatu
strategi atau cara untuk pemetaan dengan skala besar dengan waktu yang lebih
cepat dan efisien dan tentunya dapat menghemat waktu dibandingkan dengan
survey konvensional (Putu, Fabian, lucía. 2020).
Dan disisi lain pemanfaatan (UAV) juga dapat sebagai media wahana
pemantauan kinerja para pekerja di lapangan. Oleh karena itu, Pesawat Tanpa
Awak (UAV) atau DRONE sendiri bisa dijadikan sebagai upaya Digitalisasi
penerapan K3 dalam lingkup ketenagakerjaan.
PEMBAHASAN
Dalam segi perencanaan jalan ada beberapa hal yang tidak dapat dilepas
yakni data kontur, pada umum nya data kontur dihasilkan dari hasil total station,
(Ricky. M . F., & Riyadhsyah t. 2020). Secara umum proses pemetaan peta
topografi sendiri dapat dihasilkan salah satu nya menggunakan pengukuran secara
terestris, adapun media yang umum digunakan adalah Total Station (TS).
Adapun fungsi dari Total Station sendiri yakni, bisa dipergunakan pada
berbagai macam tahapan survei seperti survei pematokan, survei pendahuluan
serta survey titik kontrol. (Ferdiansyah N., & Roni A. 2020). Keunggulan dari
metode ini sendiri yakni, bawasan nya dalam setiap proses nya bisa dipantau
secara langsung dengan mata telanjang. Namun, kelemahan dalam metode ini
yakni bawasan nya dalam proses nya diwajibkan untuk turun kedalam medan
lapangan.
Oleh karna itu sesuai dengan topik utama dipilih nya drone sebagai
wahana untuk membuat kontur. Dengan tujuan survei pemetaan sekaligus
pembuktian bahwasanya drone bisa dijadikan media survey dengan baik dan
cepat.
Peta Kontur
Sumber : Dokumentasi Pribadi
KESIMPULAN
Kesimpulan dari penulisan essay ini ialah bahwa pesawat tanpa awak
(UAV) mampu menjadi salah satu alternatif dalam melakukan penerapan K3
dalam sistem pemetaan digital guna membuat perencanaan jalan.
Data yang telah diperoleh dari pemetaan digital kemudian akan diolah
sehingga didapatkan peta kontur, tanpa memerlukan adanya observasi secara
langsung kedalam medan survey.
Prahasta, Eddy. 2008. Model permukaan dijital : Pengolahan data DTM (Digital
Terrain Model) & DEM (Digital Elevation Model) dengan perangkat
lunak: surfer, global mapper dan quick grid. Bandung : Informatika
Raka, Ganesh Laksana. 2020. TA: Pemeliharaan dan Peningkatan Jalan pada Ruas
Jalan Cipeundeuy-Rajamandala. Institut Teknologi Nasional Bandung
Winanti, Elizabeth Titiek dkk. 2022. Pelatihan Pengolahan Data Hasil Pengukuran
Waterpass, Theodolit, Total Station Bagi Guru Teknik Konstruksi dan
Properti SMK Wilayah Kabupaten Jombang dan Sekitarnya. Jurnal
Abadimas Adi Buana. Vol. 5 No. 2. 246
Nunik. S,. 2021. Analisis Faktor Faktor Penyebab Kecelakaan Kerja Pada Pekerja
Konstruksi: Literature Review. Journal Of Health Quality Development.