GOWA
2022
2
PROPOSAL TESIS
Diajukan Sebagai Syarat Masuk Magister (S2) Universitasi Hasanuddin
Oleh:
MAKASSAR
2022
3
BAB I
PENDAHULUAN
Saat ini perkembangan dalam permintaan akan informasi geospasial suatu wilayah dalam
berbagai macam bidang, semakin berkembang juga metode dalam melakukan kegiatan
pemetaan semakin hari semakin meningkat, salah satunya di tandai dengan berkembangnya
teknologi untuk menunjang kegiatan survei dan pemetaan adalah pesawat terbang tanpa awak
(PTTA) atau secara umum disebut dengan pengguanaan teknologi drone atau Unmanned
Aerial Vehicle (UAV). Pemetaan dengan Unmanned Aerial Vehicle (UAV) merupakan suatu
strategi atau cara untuk pemetaan dengan skala besar dengan waktu yang lebih cepat dan
efisien dan tentunya kita dapat menghemat waktu dibandingkan dengan menggunakan
Teknik fotogrametri yang makin berkembang sekarang ini menjadikan Unmanned Aerial
Vehicle (UAV) sebagai salah satu platform yang semakin populer untuk pekerjaan pemetaan
karena kelebihannya dalam kemampuan akuisisi Jurnal Ilmiah Media Engineering Vol.10
No.1, Mei 2020 (47-58), ISSN: 2087-9334 48 foto udara dengan resolusi spasial yang tinggi.
Penggunaan Ground Control Point (tiitk kontrol tanah) tidak lepas dari pekerjaan
fotogrametri agar produk foto udara memiliki akurasi tinggi. Pemasangan dan Pengukuran
GCP telah diatur standarnya dalam dokumen SNI 19-6724-2002 serta Peraturan Kepala
Badan Informasi Geospasial No 6 tahun 2018 tentang Pedoman Teknis Ketelitian Peta Dasar.
Teknologi drone itu sendiri sudah digunakan di berbagai negara bukan hanya untuk
mengambil gambar foto udara atau video, namun juga digunakan dalam proses penginderaan
Terkait pemetaan ini akan dilakukan di wilayah IUP CV. TIGA UTAMA pada
4
Tengah,
primer dilapangan?
4. Apakah monitoring dengan Metode Fotogrametri dapat mengukur elevasi dan volume
Maksud dari penelitian ini adalah untuk memenuhi syarat kelulusan pendidikan
tingkat strata dua (S2) pada Program Studi Magister Teknik Geologi, Jurusan Teknik
1. Menganalisis penggunaan Drone secara teknikal dan non teknikal dari awal persiapan
3. Menganilisis ilustrasi data render Drone untuk mempermudah Analisa data survey
survey.
5
2. Ilustrasi penelitian hanya dilakukan pada titik wilayah perencanaan hauling IUP
3. Analisa penggunaan Drone pada tahapan survey berasal dari metode kerja,
Adapun maanfaat yang diharapkan dapat diambil dari penelitian ini yaitu:
Teknologi Drone
2. Dari hasil penelitian diharapkan dapat digunakan sebagai bahan atau acuan teknis
untuk para surveyor, atau praktisi lapangan dalam membuat rencan yang matang
pada pengambilan data hingga sampai ke pengolahan data yang efektif dan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Pemanfaatan drone ini sejak tahun 2005 hingga 2013 meningkat tiga kali lipat dan
meliputi berbagai bidang penggunaan seperti untuk militer, komersial, penelitian, maupun
kombinasi dari beberapa bidang (Colomina dan Molina, 2014). Dalam segi aspek keilmuan,
teknologi drone ini sudah digunakan di berbagai bidang keilmuan untuk mendukung
penelitian, seperti bidang kehutanan (Getzin, dkk., 2012; Koh dan Wich, 2012), pertanian
(Diaz-Varela, dkk., 2014), perikanan (Hodgson, dkk., 2013), konservasi satwa (Jones IV,
dkk., 2006), pantai (Klemas, 2015), hidrologi (d’Oleire-Oltmanns, dkk., 2012), dan bidang
Sabo (Turner, dkk., 2015; Rossi, dkk., 2016). Untuk pembuatan peta Digital Elevation
Model (DEM) atau peta topografi, penggunaan drone dengan menggunakan kamera masih
belum banyak dimanfaatkan secara luas. Yang lazim digunakan dalam pemetaan adalah
drone yang dilengkapi dengan LIDAR (Light Detection and Ranging) maupun TLS
(Terrestrial Laser Scanning Quedraogo, dkk 2014). Teknik yang digunakan dalam
pembuatan peta DEM dengan menggunakan kamera drone ini dinamakan photogrammetry
(Rock, dkk., 2011; Sze, dkk., 2015). Dengan teknik ini maka properti dari geometri suatu
obyek yang didapat dari banyak gambar dapat diketahui. Gambar-gambar tersebut harus di
tumpang tindihkan satu dengan yang lainnya pada bagian gambar yang sama. Semakin luas
daerah yang tumpang tindih, maka hasil yang diperoleh akan semakin akurat.
Teknis Ketepatan Peta Dasar, yang mengatur ketelitian peta yang dapat diperhitungkan.
7
Spesifikasi memberikan gambaran tentang metode uji presisi yang digunakan untuk
menentukan tingkat kesalahan presisi dan toleransi untuk grafik pada skala tertentu.
Penggunaan drone di Indonesia masih jarang, yang menjadi indikasi keakuratan citra udara
yang diambil. Metode pengukuran akurasi geometris belum mudah dipahami oleh para
peneliti dan praktisi menggunakan data pencitraan dari survei drone. Bahwa kualitas posisi
horizontal foto udara UAV umumnya berada pada orde 2 x Ground Square Distance
(GSD), sedangkan akurasi vertikal umumnya berada pada orde 3 x GSD (Rokhmana, 2015).
Fisiografi Bungku
Morfologi di daerah Lembar Bungku dapat dibagi menjadi lima satuan, yakni dataran
dataran rendah umumnya mempunyai ketinggian antara 0-50 m mdpl. Morfologi dataran
dan morfologi karst, memiliki ketinggian antara 400-800 m mdpl, dicirikan oleh adanya
pebukitan kasar, sungai bawah tanah maupun dolina. Pola Aliran Sungai umumnya
Satuan batuan di Lembar Bungku dapat dikelompokkan atau ditempatkan dalam dua
mendala, yaitu Mendala Banggai-Sula dan Mendala Sulawesi Timur (Sukamto, 1975a).
Terdapat :
FORMASI TOKALA (TRJt) : perselingan batugamping klastika, batu pasir sela, wake,
FORMASI NANAKA (Jn) : konglomerat, batupasir mikaan, serpih dan lensa batubara.
FORMASI MASIKU (JKm) : batusabak, serpih, flit, batupasir, batugamping dengan buncak
rijang. Batusabak, berwarna kelabu sampai coklat kehitaman, berlapis baik, padat.
FORMASI SALODIK (Tems) : kalsilutit, batugamping pasiran, napal, batupasir juga rijang.
FORMASI MATANO (Km) : kalsilutit, napal, serpih dan rijang. Kalsilutit, berbutir halus,
9
berwarna kelabu, padat-keras, lapisannya baik, tebal lapisan berkisar antara 10 - 15 cm.
sisipan lignit.
Struktur utama di lembar Bungku berupa patahan (sesar) dan lipatan. Sesar meliputi
sesar turun, sesar geser, sesar naik maupun sesar sungkup. Penyesaran diduga berlangsung
sejak Mesozoikum. Lipatan yang terdapat di Lembar ini tergolong lipatan terbuka, tertutup,
maupun pergentengan.
Kekar terdapat dalam hampir semua satuan batuan, tetapi terutama dalam batuan beku
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Lokasi penelitian terletak di wilayah IUP CV. TIGA UTAMA kecamatan Mamosalato
Kabupaten Morowali Sulawesi Tengah. Berada pada koordinat 121 1° 35'’ – 0° 57’ Lintang
Secara umum metode penelitian yang dilakukan peneliti dibagi menjadi dua yakni metode
kelengkapan saat flight mission pengambilan data drone, Metode kedua yaitu metode
1. Tahap Persiapan;
5. Tahap Akhir.
12
Pada Flight Mission memiliki luasan 8km. Jarak terbang dan Overlay75%. Pada daerah
5. Proses selanjutnya yaitu Build Mesh, (salah satu keluaran utama dari pemrosesan
6. Proses Model texture berfungsi untuk melihat model fisik 3D dari kenampakan -