Anda di halaman 1dari 15

PEMANFAATAN PENGINDERAAN JAUH DAN SISTEM

INFORMASI GEOGRAFIS UNTUK ANALISIS WILAYAH IJIN


USAHA PERTAMBANGAN TERHADAP RENCANA TATA RUANG
DAN KAWASAN HUTAN
(STUDI KASUS KABUPATEN MURUNG RAYA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH)

1) 2)
Yustinus Hendra Wiryanto , Abdul Rahman
Dosen1), Mahasiswa2) Fakultas Teknik,Universitas Palangka Raya

Abstrak : Penginderaan jauh/PJdan sistem informasi geografis/SIG dapat


dimanfaatkan untuk menganalisis apapun yang berkaitan dengan fenomena
kenampakan alam dan lokasi diatas permukaan bumi/georeferenced. Tujuan
penulisan makalah ini untuk menunjukkan pemanfaatan teknologi PJ dan SIG dalam
bidang pertambangan Dalam kegiatan pertambangan salah satu yang dapat dianalisis
adalah terkait fenomena perubahan visual kenampakan hutan/vegetasi, air/tubuh air
dan lahan terbuka berupa jalan tambang,atau pit tambang melalui interpretasi citra
satelit yang berbeda waktu perekaman. Selain itu dengan SIG dapat dilakukan
analisis overlay antara wilayah ijin usaha pertambangan terhadap rencana tata ruang
dan kawasan hutan. Bahwa pemanfaatan Penginderaan jauh dan SIG dapat
membantu pengusaha dan pemerintah melakukan monitoring dan evaluasi perubahan
pemanfaatan lahan dari kondisi awal sampai waktu tertentu dalam wilayah ijin usaha
pertambangan yang telah ditetapkan. Juga melakukan crosscheck terhadap peta
rencana tata ruang dan kawasan hutan.Studi kasus dilakukan pada wilayah kabupaten
Murung Raya, Provinsi Kalimantan Tengah.

Kata Kunci : penginderaan jauh, sistem informasi geografis, wilayah izin usaha
pertambangan.

PENDAHULUAN yang pada penelitian ini adalah peta


Latar Belakang penutupan lahan, peta wilayah izin usaha
Teknologi penginderaan jauh yang pertambangan/WIUP, peta Kawasan
dapat digunakan untuk analisis penutup Hutan dan Peta Rencana Tata ruang.
lahan adalah penggunaan citra satelit Studi kasus dilakukan pada Wilayah
dalam penelitian ini citra satelit Landsat 8 kabupaten Murung Raya Provinsi
OLI. Dengan menampilkan peta kondisi Kalimantan Tengah, yang mempunyai
visual lapangan menjadikan teknologi cukup banyak WIUP dan ketersediaan
penginderaan jauh bisa dimanfaatkan Citra Landsat 8 OLI liputan/perekaman 2
untuk memastikan monitoring tahun terakhir.Citra Landsat 8 OLI yang
perkembangan kegiatan dalam wilayah digunakan adalah Path 118 Row 60 dengan
izin usaha pertambangan secara terstruktur liputan/perekaman 04 Januari 2014, 26 April
dan menjadi bahan untuk pengambilan 2014, 28 Maret 2015 dan 03 Agustus 2015
kebijakan baik dari perusahaan mapun serta Path 118 Row 61 liputan/ perekaman
pemerintah. 26 April 2014, 28 Maret 2015 dan 03
Sistem informasi geografis berbasis Agustus 2015.
komputer dapat melakukan analisis Melalui pemanfaatan teknologi
spasial melalui overlay dan pengolahan penginderaan jauh dan sistem informasi
data spasial beberapa layer peta tematik geografis dapat dilakukan analisis spasial

Jurnal Teknik Pertambangan (JTP) 67


Agustus 2016
overlay peta wilayah izin usaha Path/Raw 122/065 dengan 127 titik
pertambangan, terhadap peta rencana tata sampel, 131/056 dengan 132 titik sampel
ruang dan peta kawasan hutan untuk dan 155/062 dengan 111 titik sampel.
memonitor perubahan kondisi lapangan Metode perhitungan akurasi mengacu pada
melalui citra satelit. National Standard for spasial Data
Accuracy (NSSDA) dengan beberapa
Maksud modifikasi didalamnya yaitu menghitung
Maksud yang ingin dicapai dalam eror dan bias pada titik sampel.
penelitian ini adalah menunjukkan Persyaratan jumlah titik sample cek
pemanfaatan teknologi penginderaan jauh mengacu pada persyaratan jumlah titik
dan system informasi geografis dalam sampel cek yang digunakan (NSSDA)
menganalisis penutup lahan WIUP – pada standar akurasi circular error 95%.
Operasi Produksi/OP serta menganalisis Rahayu dan Danang Surya Candra,
fungsi kawasan WIUP – OP berdasarkan 2014 melakukan penelitian dengan judul
fungsi kawasan hutan dari Keputusan Koreksi Radiometrik Citra Landsat -8
Menteri Kehutanan Nomor 529 Tahun Kanal Multispektral Menggunakan Top Of
2012 dan fungsi kawasan pada pola ruang Atmosphere (TOA) Untuk Mendukung
RTRW Provinsi Kalimantan Tengah dari Klasifikasi Penutup Lahan, menghasilkan
Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan dari koreksi ToA menunjukan bahwa pada
Tengah Nomor 05 Tahun 2015. band 4 terjadi perbedaan nilai reflektansi
yang signifikan untuk objek hutan dan
Tujuan sawah sehingga untuk membedakan kedua
Tujuan dari penulisan makalah ini objek tersebut digunakan band 4 dalam
untuk 1. Untuk menentukan karakteristik proses klasifikasi. Pada band 5 dan 6
nilai reflektansi kanal OLI landsat 8 pada terjadi perbedaan nilai reflektansi antara
WIUP Operasi Produksi Di Kabupaten objek lahan gundul dan permukiman yang
Murung Raya, 2. Cara melakukan signifikan, sehingga untuk membedakan
klasifikasi penutup lahan menggunakan kedua objek tersebut dapat digunakan band
interpretasi citra landsat 8 OLI 3. 5 dan 6. Pada band 1 terjadi perbedaan
Melakukan overlay peta penutupan lapan reflektansi antara air laut, danau dan
terhadap rencana tata ruang dan kawasan sungai secara signifikan. Sehingga untuk
hutan 4. Melakukan perhitungan luas membedakan objek air laut, danau dan
sesuai klasifikasi penutup lahan pada sungai dapat digunakan band 1 karena
Wilayah Izin Usaha Pertambangan terjadi perbedaan nilai reflektansi yang
(WIUP) Operasi Produksi signifikan pada band tersebut.
Nur Febrianti dan Parwati Sofan
KAJIAN PUSTAKA Tinjauan tahun 2014 tentang Ruang Terbuka Hijau
Penelitan terdahulu di DKI Jakarta Berdasarkan Analisis
Dianovita dan Riyan Mahendra, Spasial dan Spektral Data Landsat 8,
2014 melakukan Kajian Ketelitian menyimpulkan bahwa perhitungan ruang
Geometri Citra Landsat 8 Level 1T terbuka hijau lebih baik menggunakan
menghasilkan perhitungan akurasi metode indek vegetasi untuk menghindari
horizontal untuk landsat 8 level 1T pada terjadinya kesalahan pengkelasan jenis
circular error 90% yaitu 10, 37 m, 11, 83 penggunan lahan. Dalam penelitian ini
m dan 10,55 m. Sedangkan circular error penggunaan data landsat 8 dengan metode
95% yaitu 11,83 m, 13, 49 m dan 12,03 m. NDVI menghasilkan 8 kelas setiap kondisi
Secara keseluruhan data yang diolah, land use tahun 2013 yaitu :
ketelitian untuk landsat 8 level 1T kurang 1. Rumput (NDVI : 0,363)
dari setengah pixel. Data landsat yang 2. Lahan terbuka (NDVI : 0,255)
digunakan dalam penelitian ini yaitu 3. Kebun Campur (NDVI : 0,380)

Jurnal Teknik Pertambangan (JTP) 68


Agustus 2016
4. Pemukiman (NDVI : 0,136) ryangmendeteksipantulanbalikdari
5. Industri (NDVI : 0.089) obyekyang
6. Tegalan (NDVI : 0,369) disinaridarisumberenergibuatan,misa
7. Sawah (NDVI : 0,256) lnyaradar.
8. Air (NDVI : 0.081) b. Wahana
Merupakan kendaraan untuk
Penginderaan Jauh membawa sensor, seperti truk, pesawat,
Penginderaanjauhadalah ilmu pesawat ruang
danseniuntukmemperoleh angkasa,satelit,balonudara,gantole,danlain-
informasitentangsuatuobyek, lain.
daerah,ataufenomenamelaluianalisisdataya c. Sensor
ngdiperolehdengansuatualattanpakontaklan Sensoradalahalatuntukmendeteksirad
gsung iasielektromagnetik,misalnya
denganobyek,area,ataufenomenayang kamera,scanner,dan lain-lain.Sensor
diselidiki. dipasangpada wahana
Salah satu bentuk dari penginderaan (platform)danletaknyajauhdariobyekyang
jauh adalah citra satelit yang dapat diindera.Energielektromagnetikyangdipanc
dianalisis secara spasial-digital dan arkanatau dipantulkan oleh
interpretasi visual sesuai kenampakannya obyekditangkap oleh sensordan
menggunakan perangkat lunak pemroses menghasilkan citra yangsesuaidengan
file digital citra satelit. kenampakanmukabumiyangdiindera.Setiap
Data citra akan menunjukkan sensor
kenampakan di lapangan sesuai tanggal mempunyaikepekaanspektralyangterbatas.
pemotretan/akuisisi data. Sehingga dapat Bataskemampuan
dilakukan analisis spasial-temporal memisahkansetiapobyekdinamakanresolusi
berdasarkan perbedaan waktu.Hal ini dapat . Berdasarkanfisikadasar,gelombang
menunjukkan lokasi IUP dan keadaan mematuhipersamaanumum berikut:
lapangan apakah masih tahap eksplorasi C=ѵλ
atau tahap operasi produksi. 8
C=kecepatan cahaya(3x10 m/detik)
Pada berbagai hal,penginderaan jauh ѵ=frekuensi(jumlahputaranperdetikyang
dapatdiartikan sebagai proses membaca. melaluititiktertentu)
Denganmenggunakanberbagaisensorkitam λ= panjang gelombang
engumpulkan
datadarijarakjauhyangdapatdianalisisuntuk Satuan yangpalingumumdigunakan
mendapatkaninformasitentang untuk mengukur panjang
obyek,daerah,ataufenomenayangditeliti. gelombangdidalamspektrum
Sistempenginderaanjauhsecaraumum elektromagnetikadalahmicrometer(µm)
tersusun atasbeberapakomponenyangsaling dan resolusi yang
berhubungan,yaitu: biasadigunakansebagaiparameterkemampu
a. Sumber Energi ansensordapatdibedakansepertiberikutini:
Sumberenergi yang digunakandalam  ResolusiSpasial :
penginderaanjauh secara umum Adalahukuranpikselyangdirekampada
adaduajenis,antara lain: citraraster.Contohnya,padaLandsat 8
 SistemPasif : Penginderaan jauh ukuran
menggunakansensoryang pikselnya30m(bandmultispektral),
mendeteksi pantulan atau 15m(bandpankromatik), dan100m
pancaran gelombang (band Thermal InfraRed Sensors).
elektromagnetik darisumberalam.  ResolusiSpektral : Adalah
 SistemAktif : lebarpanjanggelombangdarisaluranfreku
Penginderaanjauhmenggunakansenso ensiyangberbeda, biasanyahalini

Jurnal Teknik Pertambangan (JTP) 69


Agustus 2016
berhubunganpadajumlahsaluranfrekuens (USGS) dan National Aeronautics dan
iyangdirekamolehplatform. Space Admninistration (NASA) beserta
 ResolusiRadiometrik : NASA Goddard Space Flight Center.
Adalahjumlahperbedaanintensitasradias Landsat 8 merupakan seri kelanjutan misi
iyangdapatdibedakanolehsensor. satelit landsat sebelumnya (landsat 1
Landsat 8 memiliki resolusi radiometrik hingga landsat 7) untuk menjaga
sebesar 16 bits. kontinuitas ketersediaan data landsat.
 ResolusiTemporal : Untuk pengelolaan arsip data citra
Adalahfrekuensisatelit ataupesawat ini masih ditangani oleh Earth Resources
terbangmerekamkembalidaerah Observation and Science (EROS) Center .
yangsamapada waktu Landsat 8 memerlukan waktu 99 menit
yangberbeda.Haliniberhubungan untuk mengorbit bumi dan melakukan
dengan studitime-seriesatau dibutuhkan liputan pada area yang sama setiap 16 hari
untuk mosaikcitrapada sekali.
monitoringdeforestasi.Resolusitemporal Landsat 8 dilengkapi dua
digunakan pertamakalioleh sensor yang merupakan hasil
komunitasintelijen dimana pengembangan dari sensor yang
mengulangiperekaman daerah terdapat pada satelit – satelit pada
yangsamauntuk mengungkapkan program landsat sebelumnya. Kedua
perubahandalam sensor tersebut yaitu Sensor
infrastruktur,distribusipasukanperangata Operational Land Imager (OLI)
umodifikasi/pengenalanalat. yang terdiri kanal 1 – kanal 9 serta
Tutupanawandiatasdaerahatauobyekme Thermal Infrared Sensor (TIRS)
mbuat halinipentinguntukmengulangi yang dibuat oleh NASA Goddard
perekamanpadalokasi yang sama Space Flight Center terdapat dua
d. Detektor kanal (kanal 10 dan 11). Untuk
Adalahperalatanyangmenanganidatas mendapatkan citra Landsat 8, bisa
inyalyangditerjemahkandarideteksiolehsen langsung mengunduh di USGS
sor, contohnyafotografis,digital,danlain- melalui situs resminya. Di Indonesia,
lain. Lembaga Penerbangan dan Antariksa
e. Pemrosesan Nasional telah melakukan
Metodeyangdigunakanuntukmenang pengembangan stasiun penerima data
anidatasinyal,contohnyafotografis,digitald satelit LDCMdi Parepare untuk
anlain-lain. merekam citra LDCM mulai tahun
f. Institusi 2013.
Penentuanorganisasiuntukeksekusise Level 1T landsat 8 OLI adalah
mua produk citra landsat yang dikeluarkan oleh
levelteknologipenginderaanjauh,contohnya U.SGeological Survey (USGS) yang sudah
organisasi internasionaldannasional, dilakukan proses koreksi geometrik
universitas dan lain-lain sistemik. Selain itu penggunaan titik ikat
atau informasi posisi onboard untuk
Citra Landsat 8 OLI resampling citra sehingga terproyeksi
Salah satu teknologi pengindraan secara kartografi ke WGS 84. Data ini
jauh sangat pesat perkembangnya adalah juga terkoreksi medan (terrain) untuk
Citra Landsat. Satelit Landsat Data relief displacement. Untuk keterangan
Continuity Mission (LDCM) disebut lengkap terkait informasi data landsat 8
dengan Landsat 8 telah diluncurkan pada OLI bisa dilihat di file metadata yang
tanggal 11 Februari 2013, dengan wahana terdapat beriringan dengan citra landsat
Atlas V-401. Satelit ini merupakan project yang di unduh tersebut.
gabungan antara U.SGeological Survey

Jurnal Teknik Pertambangan (JTP) 70


Agustus 2016
Koreksi Citra Kesalahan ini bisa disebabkan oleh
1. Koreksi Geometrik pengaruh hamburan dan serapan,
Tujuan dari koreksi geometrik tanggapan (response) amplitude yang
adalah menghasilkan data pengindraan tidak linier dan terjadi gangguan
jauh yang sesuai dengan kondisi koordinat pada transmisi data. Koreksi pada
sebenarnya dipermukaan tanah. Koreksi gangguan ini dapat menggunakan
geometeri memerlukan titik kontrol tanah model linier dan model kalibrasi
atau Ground Control Point (GCP) dengan bayangan awan.
kriteria titik tersebut harus jelas 3. Kesalahan Karena Pengaruh Sudut
kenampakannya pada citra, terletak pada Elevasi Matahari.
lokasi yang relatif stabil, tidak berubah dan Kesalahaninimenyebabkan
distribusi penyebaran yang merata. perubahan pencahayaan pada
Dalam Proses koreksi geometrik, terdapat permukaan bumi (karena sifat objek
tiga tujuan utama yang ingin dicapai yaitu: dan kepekaan objek menerima
 Melakukan rektifikasi (Pembetulan) tenaga dari luar tidak sama) dan
atau restorasi (Pemulihan) citra agar perubahan radiasi dari permukaan
koordinat citra sesuai dengan koordinat objek karena perubahaan sudut
geografi. pengamatan sensor.
 Registrasi (mencocokan) posisi citra Metode koreksi radiometrik umum yang
dengan citra lain atau digunakan adalah Top Of Atmosphere
mentransformasikan sistem koordinat (ToA). Adapun rumus yang digunakan
citra. adalah :
'
 Registrasi citra ke peta atau ρλ = MρQcal + Aρ
transformasi sistem koordinat citra ke dimana :
peta yang menghasilkan citra dengan '
ρλ = TOA reflektansi, tanpa koreksi
sistem proyeksi tertentu. untuk sudut matahari
Mρ = Reflectance_Multi_kanal_x dimana
2. Koreksi Radiometrik x adalah nomor kanal
Koreksi radiometrik merupakan
Aρ = Refelectance_Add_kanal_x, dimana
perbaikan akibat cacat atau kesalahan
Radiometrik. Kesalahan atau cacat x adalah nomor kanal
radiometrik yaitu kesalahan yang berupa Qcal = Nilai Digital Number (DN)
pergeseran nilai atau derajat keabuan Persamaan untuk koreksi dengan sudut
matahari yaitu :
elemen gambar (piksel) pada citra agar ' '
mendekati harga yang seharusnya. Ρλ=ρλ / cos(θSZ) = ρλ / sin(θSE)
Penyebab kesalahan Radiometrik dapat dimana :
dibedakan dalam tiga kelompok sebagai Ρλ = Toa Reflektansi
berikut : θSE = Sun Elevasion
1. Kesalahan Pada Sistem Optik θSZ = Sudut Zenit Matahari, θSZ = 90º - θSE
Kesalahan ini dapat disebabkan oleh Fungsi Nilai Reflektansi Landsat 8 OLI
bagian optik pembentuk citra buram Setiap kanal OLI pada landsat 8
dan perubahan kekuatan sinyal. memiliki karakteristik tersendiri dalam hal
Kesalahan akibat perubahan sinyal menangkap gelombang pantul dari tiap
mengakibatkan terjadi gangguan objek penutup lahan. Hal ini disebabkan
koheren (berhubungan) yang berupa karena radiasi gelombang elektomagnetik
gangguan periodik, gangguan sisir yang dideteksi oleh sensor yang dibawa.
dan gangguan garis. Berdasarkan dari informasi U.S
2. Kesalahan Karena Gangguan Energi Geological Survey, Kanal 1 memiliki dua
Radiasi Elektromagnetik Pada fungsi yaitu untuk menggambarkan daerah
Atmosfir. perairan dangkal dan untuk mendeteksi
partikel halus dan asap. Kanal 2 memiliki

Jurnal Teknik Pertambangan (JTP) 71


Agustus 2016
fungsi untuk membedakan tanah dengan NIR, satu berpusat sekitar pada 0,86 µm
tutupan vegetasi dan dedaunan yang gugur. dan yang lainnya di 1, 24 µm. Mengikuti
Kanal 3 memiliki fungsi untuk model NDVI yang sederhana, indeks
menekankan vegetasi di perbukitan yang NDWI didefiniskan sebagai ( Gao, 1996) :
sangat berguna untuk menilai kekuatan NDWI = (ρ(0,86 µm)-ρ(1,24 µm))/
tumbuhan. Kanal 4 memiliki fungsi untuk (ρ(0,86 µm)+ρ(1,24 µm))
mendeteksi tutupan vegetasi di permukaan
bumi. Kanal 5 digunakan untuk Sedangkan menurut Mc Feeter
menekankan isi dari biomasa dan untuk (1996) yaitu menggunakan panjang
mendeteksi garis pantai. Kanal 6 dan 7 gelombang kanal 2 (green) dan 4 (NIR)
memiliki fungsi untuk mengukur untuk landsat 7 dengan formula sebagai
kandungan air dalam tanah dan vegetasi. berikut :
Kanal 8 memiliki fungsi menghasilkan NDWI = (ρ2- ρ4)/( ρ2+ ρ4)
citra yang lebih tajam jika di lakukan fusi
multiresolusi dengan kanal lain. Kanal 9 Teknik Penajaman Fusi
memiliki fungsi untuk mendeteksi awan Multiresolusi Brovey Transformation
cirrus pada lapisan atmosfir. Transformasi ini mengubah nilai refletansi
Pengolahan Turunan Data Citra pada tiap saluran multispektral (R,G dan
Landsat 8 OLI B) menjadi nilai baru (RP, GP dan BP).
Normalized Difference Vegetation Persamaan Brovey Transformation
Index (NDVI) yang dipergunakan adalah:
NDVI yaitu suatu nilai hasil
pengolahan indeks vegetasi dari citra
satelit kanal inframerah dan kanal merah
yang menunjukan kerapatan vegetasi
setiap piksel secara relatif (Peraturan
Menteri Kehutanan, 2013). NDVI
diperoleh dari gabungan beberapa kanal R, G dan B adalah nilai saluran untuk
spesifik dari citra pengindraan jauh. Untuk reflektansi kanal dan P adalah nilai saluran
mendapatkan nilai NDVI, pada Citra untuk reflektansi kanal 8.
landsat 8 OLI menggunakan kanal 4 (Red)
dan kanal 5 (NIR). Adapun rumus dari Teknik Penajaman Fusi Citra
NDVI adalah : Multiresolusi Transformasi Hue
= −
+

Saturation Value (HSV)


Maksud dari fusi citra adalah
menggabungkan citra multispektral dengan
citra pankromatik untuk mendapatkan
2.1.1 Normalized Difference Water Indeks kelebihan nilai resolusi spasial dan
(NDWI) spektral. Dalam Landsat 8, fusi citra ini
NDWI diusulkan pertama dalam menjadikan resolusi spasial citra menjadi
teknik pengindraan jauh oleh Gao (1996) 15 meter.
untuk deteksi kandungan air vegetasi. Pada nilai tingkat kecerahan (value)
Indeks ini menggunakan radiances atau yang sama nilai saturation akan
reflectances dari saluran merah disekitar menggambarkan kedekatan suatu warna
0,66 µm dan saluran inframerah dekat pada warna abu-abu. Pada sistem nilai
sekitar 0,86 µm. Saluran merah terletak di saturasi memiliki rentang antara 0
wilayah penyerapan klorofil yang kuat, (minimum) dan 1 atau 100% (maksimum).
sedangkan saluran inframerah dekat ini Sedangkan Hue merupakan salah
terletak pada pantulan tinggi dari kanopi satu elemen dalam ruang warna (HSV)
vegetasi. NDWI menggunakan dua saluran yang mewakili nilai warna sehingga nilai

Jurnal Teknik Pertambangan (JTP) 72


Agustus 2016
toleransi hue juga akan mempengaruhi penutup lahan tertentu untuk melakukan
nilai warna yang terseleksi dalam proses kegiatan produksi, perubahan, ataupun
segmentasi. Nilai hue dipresentasikan perawatan pada penutup lahan tersebut.
dalam bentuk lingkaran dan memiliki Sedangkan Pengguna lahan adalah suatu
o o
rentang berupa sudut antara 0 – 360 bentuk pemanfaatan atau fungsi dari
(Putranto B.Y. Budi dkk, 2010). perwujudan suatu bentuk penutup lahan.

Klasifikasi Citra Tidak Terselia Database


Nama lain dari klasifikasi ini adalah Dalam dunia pertambangan,
klasifikasi Tidak terbimbing pembuatan database sangat penting untuk
(unsupervised). Maksud dari klasifikasi ini melakukan perencanaan, tahap kegiatan
adalah dengan memanfaatkan perhitungan sampai evaluasi. Secara umum pengertian
alogaritma sehingga menghasilkan database adalah kumpulan data yang
kategori sesuai dengan kebutuhan. Proses tersusun secara sistematis dan mudah
awal menentukan kelas yang sudah dipahami untuk disampaikan kepihak luar.
dikelompokan oleh software SIG dan Proses memasukkan dan mengambil
selanjutnya dari hasil kelas tersebut data ke dan dari media penyimpanan data
dianggab memiliki informasi yang sama memerlukan perangkat lunak yang disebut
bisa digabungkan menjadi 1 kelas (lihat dengan sistem manajemen basis data
gambar 2.3). (database management system/DBMS).
Dalam Arcgis 10.3 pembuatan Menurut wikipedia, database adalah
klasifikasi ini bisa menggunakan perintah kumpulan informasi yang disimpan di
reclassify pada spatial analyst tools. dalam komputer secara sistematik
sehingga dapat diperiksa menggunakan
suatu program komputer untuk
memperoleh informasi dari basis data
tersebut.
Dalam pengertian untuk SIG,
umumnya mencakup lokasi spasial dan
bentuk dari feature yang disimpan dalam
bentuk titik, garis, polygon, pixel/grid/cell
atau Triangulated Irregular Network
(TIN) lengkap dengan data atributnya.
Gambar 1. Cara Kerja Metode Dalam atribut memiliki kolom dan baris.
Unsupervised Ini merupakan kumpulan data baik data
kualitatif maupun data kuantitatif.
Penutup Lahan Sistem informasi Geografis
Dalam berbagai pustaka, ada ESRI, 1990 mendefinisikan SIG
berbagai pengartian terkait penutup lahan, sebagai suatu kumpulan yang terorganisir
namun berdasarkan fungsinya, penutup dari perangkat keras komputer, perangkat
lahan sangat berkaitan erat dengan lunak, data geografi dan personil yang
penggunaan lahan. Berdasarkan Standar dirancang secara efisien untuk
Nasional Indonesia (SNI) 7645-1:2010 memperoleh, menyimpan, mengupdate,
Tentang Klasifikasi Penutup lahan – memanipulasi, menganalisis, dan
Bagian 1: Skala Kecil dan Menengah, menampilkan semua bentuk informasi
yang dimaksud dengan Penutup lahan yang bereferensi geografi. SIG kini
adalah tutupan biofisik pada permukaan menjadi disiplin ilmu yang independen
bumi yang dapat diamati merupakan suatu dengan nama “Geomatic”,
hasil pengaturan, aktivitas dan perlakukan “Geoinformatics”, atau “Geospatial
manusia yang dilakukan pada jenis Information Science” yang digunakan pada

Jurnal Teknik Pertambangan (JTP) 73


Agustus 2016
berbagai departemen pemerintahan dan bentuk softcopy maupun dalam bentuk
universitas. hardcopy seperti dalam bentuk: peta, table,
Dari definisi diatas maka SIG dapat grafik, dan lain-lain.
diuraikan menjadi beberapa subsistem,
yaitu: Kompenen SIG
a. Input 1. Perangkat Keras (Hardware)
Input datamerupakan proses Komputer(komputertunggal,
identifikasi dan pengumpulan data yang komputer sistem jaringan dengan server,
dibutuhkan untuk aplikasi tertentu. Proses komputer dengan jaringan global internet)
ini terdiri dari pengumpulan data, merupakan komponen yang harus tersedia
pemformatan ulang, georeferensing, untuk mengoperasikan SIG berbasis
kompilasi dan dokumentasi data. komputer. Perangkat keras SIG meliputi
Komponen masukan data mengubah data perangkat keras, pemasukan data,
dari data mentah atau bentuk asli ke suatu pemrosesan data dan penyajian hasil serta
bentuk yang dapat digunakan SIG.Data penyimpanan (storage)
yang diperlukan untuk suatu kegiatan 2. Perangkat Lunak (Software)
umumnya tersedia dalam berbagai bentuk Perangkat lunak yang mempunyai
yang berbeda seperti: peta analog, table, fungsi di atas dan fasilitas untuk
grafik / diagram, set data digital asli, peta, penyimpanan analisis dan penayangan
foto udara, citra satelit, hasil pengukuran informasi geografi. Persyaratan penting
lapangan dan format digital dari sumber yang harus dipenuhi software SIG adalah:
lain. Keuntungan yang diperoleh dengan  Merupakan Database Management
lingkup yang luas dari berbagai sumber System (DBMS).
informasi menjadi format yang  Fasilitas untuk pemasukan dan
kompatibel. manipulasi data Geografi.
b. Manipulasi  Fasilitas untuk query, analisis dan
Penyesuaian terhadap data masukan visualisasi.
untuk proses lebih lanjut, misalnya:  Graphical User Interface (GUI) yang
penyamaan skala, pengubahan sistem baik untuk mempermudah akses
proyeksi, generalisasi, dan sebagainya. fasilitas yang ada.
c. Pengolahan Data 3. Data
Digunakan Database Management Data SIG dibedakan menjadi data
System (DBMS) untuk membantu grafis (atau disebut juga data spasial) dan
menyimpan, mengorganisasikan, dan data atribut. Data grafis masih dapat
mengelola data. dibedakan menjadi dua, yaitu data raster
d. Query dan data vektor. Data grafis mempunyai
Penelusuran data menggunakan lebih tiga elemen: titik (node), garis (arc), luasan
dari satu layer dapat memberikan (poligon), dalam bentuk vektor ataupun
informasi untuk analisis dan memperoleh raster yang mewakili Geometrik, ukuran,
data yang diinginkan, contoh: bentuk, posisi, dan arah.
e. Analisis Pada struktur data vektor data titik
Kemampuan untuk analisis data merupakan sepasang koordinat (X,Y)
spasial untuk memperoleh informasi baru. tanpa dimensi (tidak mempunyai panjang
Dengan pembuatan model skenario “ What dan luas). Garis merupakan pasangan-
if ”. Salah satu fasilitas yang banyak pasangan koordinat yang mempunyai titik
dipakai adalah analisis tumpang susun peta awal dan titik akhir, disebut berdimensi 1,
(overlay). mempunyai panjang tetapi tidak
f. Visualisasi mempunyai luas. Area (poligon)
Penyajian hasil berupa informasi merupakan kumpulan pasangan-pasangan
baru atau basis data yang ada baik dalam koordinat dimana titik awal sama dengan

Jurnal Teknik Pertambangan (JTP) 74


Agustus 2016
titik akhir, disebut berdimensi 2, ukuran sudah dilaksanakan rekonsiliasi WP sudah
dimensi panjang dan luas. Permukaan ditetapkan dengan Kepmen Nomor
(surface) merupakan suatu area dengan 4003K/30/MEM/2013.
besaran (X,Y,Z) disebut berdimensi 3,
mempunyai ukuran luas, panjang dan Izin Usaha Pertambangan
ketinggian. Sebelum adanya Undang-Undang
4. Sumber Daya Manusia Nomor 4 Tahun 2009, kegiatan usaha
Teknologi SIG memerlukan sumber pertambangan dipayungi hukum oleh
daya manusia yang mengelola sistem. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1967
Kedisiplinan faktor yang sangat Tentang Ketentuan – Ketentuan Pokok
berpengaruh dalam keberhasilan ini. Pertambangan. Dasar hukum dari legalnya
aktifitas pertambangan ada bermacam
Analisis Overlay/Tumpang Susun bentuk seperti Kontrak Karya (KK),
Tumpang Susun adalah Perjanjian Karya Penguasaan
menggabungkan dua atau lebih data grafis Pertambangan Batubara (PKP2B), Kuasa
dan atau atribut pada sebuah software Pertambangan (KP), Surat Izin
sistem informasi geografi.Langkah Pertambangan Daerah (SIPD) dan Izin
tumpang susun dilakukan bisa pada proses Pertambangan Rakyat.
awal untuk mengorientasikan sebelum Semenjak Ditetapkannya Undang-
masuk kedalam analisis data. Selain itu, Undang Nomor 4 Tahun 2009 Tentang
setelah proses analisis data, proses Pertambangan Mineral dan Batubara,
tumpang susun juga dilakukan sebelum bentuk legalitasnya menjadi Izin.
proses layout untuk menghasilkan peta Berdasarkan pasal 36 Undang-Undang
setelah melalui analisis data. Nomor 4 Tahun 2009, IUP terdiri menjadi
2 tahap yaitu :
Wilayah Pertambangan 1. IUP Eksplorasi meliputi kegiatan
Menurut UUnomor 4 Tahun 2009 penyelidikan umum, eksplorasi dan
Tentang Pertambangan Mineral dan studi kelayakan.
Batubara, wilayah pertambangan (WP) 2. IUP Operasi Produksi meliputi kegiatan
adalah wilayah yang memiliki potensi konstruksi, penambangan, pengolahan
mineral dan/atau batubara dan tidak terikat dan pemurnian serta pengangkutan dan
dengan batas administrasi pemerintahan penjualan.
yang merupakan bagian dari tata ruang Untuk mengetahui informasi
nasional yang merupakan landasan bagi geografi dari kedua jenis IUP tersebut,
penetapan kegiatan pertambangan. berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 15
Dalam PP nomor 22 Tahun 2010 Tahun 2012 Tentang Pengelolaan
telah diatur tentang wilayah Pertambangan Mineral dan Batubara Yang
pertambangan.Wilayah Usaha Berkelanjutan dan Berwawasan
Pertambangan (WUP) adalah bagian dari Lingkungan pada Bab IV pasal 27
WP yang telah memiliki ketersediaan memuat keterangan tentang IUP
data, potensi, dan/atau informasi Eksplorasi dan Operasi Produksi wajib
geologi.Usaha pertambangan memuat ketentuan berupa lokasi dan luas
wilayah serta rencana umum tata ruang.
dilaksanakan dalam bentuk Izin usaha
pertambangan (IUP).SelanjutnyaWilayah
Fungsi Kawasan dalam Pola Ruang
Izin Usaha Pertambangan (WIUP) adalah
RTRW Provinsi Kalimantan Tengah
wilayah yang diberikan kepada Sesuai dengan amanat pasal 23 ayat
pemegang IUP. (6) Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007
Progres penetapan wilayah Tentang Penataan Ruang, Pemerintah
pertambangan untuk Pulau Kalimantan
ProvinsiKalimantanTengah

Jurnal Teknik Pertambangan (JTP) 75


Agustus 2016
mengeluarkan Peraturan Daerah Provinsi tetap dan hutan produksi yang dapat
Kalimantan Tengah Nomor 05 Tahun 2015 dikonversi.
Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah b. Non Kawasan Hutan : terdiri dari
Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2015 – kawasan peruntukan pertanian,
2035 yang mengatur tingkat Provinsi perternakan, perkebunan, perikanan
Kalimantan Tengah. Dalam PERDA laut,industri,pariwisata,
tersebut berdasarkan pola ruang membagi pemukiman, transmigrasi,
fungsi kawasan menjadi Kawasan Lindung technopark perkebunan, technopark
dan Kawasan Budi daya. pertambangan, technoparkperikanan,
technopark kehutanan, technopark
Kawasan Lindung pertanian, technopark perternakan
Berdasarkan Peraturan Daerah dan sebagainya serta kawasan
Nomor 05 Tahun 2015 Tentang Rencana peruntukan lainnya.
Tata Ruang Wilayah Provinsi Kalimantan
Tengah Tahun 2015 - 2035, Kawasan Fungsi Kawasan dalam Kawasan Hutan
Lindung adalah wilayah yang ditetapkan Berdasarkan Undang- Undang
dengan fungsi utama melindungi Nomor 41 Tahun 1999 tentang kehutanan
kelestarian lingkungan hidup yang Jo Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor
mencakup sumber daya alam dan sumber 45/PUU-IX/2011, Kawasan Hutan adalah
daya buatan. wilayah tertentu yang ditetapkan oleh
Yang termasuk dari kategori pemerintah untuk dipertahankan
kawasan lindung provinsi berdasarkan keberadaanya sebagai hutan tetap.
Peraturan Daerah ini diantaranya adalah : Di Kalimantan Tengah, penunjukan
a. Hutan Lindung kawasan hutan dilakukan berdasarkan
b. Kawasan Hutan Adat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor SK.
c. Kawasan yang memberikan 529/Menhut-II/2012 tetang perubahan atas
perlindungan terhadap kawasan Keputusan Menteri Pertanian Nomor
bawahanya. 759/KPTS/UM/10/1982 Tentang
d. Kawasan Perlindungan Setempat Penunjukan Areal Hutan di Wilayah
e. Kawasan Cagar Budaya Provinsi Daerah Tingkat I Kalimantan
f. Kawasan Pelestarian Alam dan Tengah seluas ± 15.300.000 Ha (Lima
Kawasan Suaka Alam Belas Juta Tiga Ratus Ribu Hektar)
g. Kawasan Rawan Bencana Alam Sebagai Kawasan Hutan.
h. Kawasan Lindung lainnya Kawasan Hutan terbagi menjadi
menjadi 3 fungsi yaitu fungsi konservasi,
Kawasan Budidaya fungsi lindung dan fungsi produksi.
Berdasarkan Peraturan Daerah a. Hutan Konservasi
Nomor 05 Tahun 2015 Tentang Rencana Hutan Konservasi adalah kawasan hutan
Tata Ruang Wilayah Provinsi Kalimantan dengan ciri khas tertentu, yang mempunyai
Tengah Tahun 2015 – 2035, yang fungsi pokok pengawetan keanekaragaman
dimaksud dengan kawasan budi daya tumbuhan dan satwa serta ekosistemnya.
adalah wilayah yang ditetapkan dengan Hutan konservasi terbagi menjadi 3 yaitu
fungsi utama untuk dibudidayakan atas kawasan hutan suaka alam, kawasan hutan
dasar kondisi dan potensi sumber daya pelestarian alam dan taman buru.
alam dan sumber daya buatan. b. Hutan Lindung
Yang termasuk dari kategori kawasan budi Hutan lindung adalah kawasan hutan yang
daya provinsi berdasarkan Peraturan mempunyai fungsi pokok sebagai
Daerah ini diantaranya adalah : perlindungan sistem penyangga kehidupan
a. Hutan Produksi : terdiri dari hutan untuk mengatur tata air, mencegah banjir,
produksi terbatas, hutan produksi

Jurnal Teknik Pertambangan (JTP) 76


Agustus 2016
mengendalikan erosi, mencegah intrusi air World Geodetic System (WGS) 84 dengan
laut dan memelihara kesuburan tanah. Proyeksi Peta Universal Transverse
c. Hutan Produksi Mercator (UTM) Zona 50S, khusus untuk
Hutan Produksi adalah kawasan hutan PT Borneo Prima pada Zona 50N.
yang mempunyai fungsi pokok
memproduksi hasil hutan. Hutan Produksi Pengolahan Data
terbagi menjadi 3 yaitu hutan produksi Koreksi Citra
terbatas (HPT), hutan produksi tetap (HP) Citra Landsat 8 OLI level 1T yang
dan hutan produksi yang dapat di konversi dipublikasikan berisikan produk data L1R
(HPK). (Level 1 Radiometrik) yang terkoreksi
Studi Kasus Kabupaten Murung Raya geometrik secara sistematik menggunakan
Povinsi Kalimantan Tengah Ground Control points (GCPs) atau
Kabupaten Murung Raya adalah informasi posisi onboard. Sistem Proyeksi
kabupaten yang berada Di Provinsi yang digunakan adalah Universal
Kalimantan Tengah dengan luas ± Transverse Mercator (UTM) dengan
2.382.000 Ha dengan Izin Usaha datum World Geodetic Sistem(WGS) 84.
Pertambangan Operasi Produksi baik Data L1T juga telah terkoreksi medan
mineral dan batubara yang cukup banyak. (terrain correction) dari pergeseran relief
Berdasarkan data awal tahun 2016 (relief displacement).Peneliti tidak
terdapat 19 Izin usaha pertambangan melakukan koreksi geometrik dan tapi
operasi produksi yang memiliki luas diatas melakukan koreksi radiometrik.
100 Ha dalam bentuk IUP Operasi
Produksi maupun PKP2B serta Kontrak Komposit Citra
Karya. Citra digital ditampilkan dalam
Wilayah Penelitian ini berdasarkan komposit warna menggunakan tiga warna
batas administrasi berada di Kabupaten utama : Merah, Hijau dan Biru (RGB).
Murung Raya pada Izin Usaha Penggabungan kanal yang digunakan
Pertambangan Operasi Produksi dengan untuk RGB pada landsat 8 OLI adalah
luas diatas 100 Ha keatas. Secara geografi kanal 432, 654 dan 764. Hal ini
Kabupaten Murung Raya terletak di daerah disebabkan karena kanal 432 dan 654
khatulistiwa yaitu pada posisi merupakan tampilan natural color dan 764
00º47’25,24” Lintang Utara (Latitude adalah false color. Penggunaan komposit
North), 00º51’51,87” Lintang Selatan kanal RGB 432 didasari secara teori
(Latitude South), 113º12’40,98” Bujur merupakan komposit dari spektrum
Timur (Longitude East), dan 115º08’6,52” tampak yang menghasilkan visualiasi data
Bujur Timur (Longitude East). Wilayah mendekati yang dapat dideteksi oleh mata
Administrasi Kabupaten Murung Raya manusia normal sehingga apabila sebuah
terdiri dari 10 Kecamatan yang terdiri dari objek benda seperti tanah terbuka
115 Desa dan 9 Kelurahan. dilapangan memiliki karakteristik
Dalam pengolahaan data yang berwarna putih maka pada hasil data
dilakukan analisis lebih lanjut WIUP-OP komposit ini memberikan karakteristik
adalah yang masuk administratif yang hampir sama. Untuk penggunaan
Kabupaten Murung Raya dengan komposit kanal RGB 654 didasari atas
menggunakan data tapal batas dari Dinas buku pedoman pemanfaatan data landsat-8
Pekerjaan Umum Provinsi Kalteng (Batas untuk deteksi daerah tergenang banjir
Provinsi) dan Sekretariat Daerah Provinsi (inundated area) dari LAPAN tahun 2015
Kalimantan Tengah (Batas Kabupaten yang menjelaskan daerah tergenang banjir
Murung Raya). memiliki warna biru pada komposit
Untuk Pengolahaan data pada tersebut. Untuk penggunaan komposit
penelitian ini menggunakan datum Global kanal RGB 764 didasari secara teori

Jurnal Teknik Pertambangan (JTP) 77


Agustus 2016
merupakan komposit dari kanal yang Yang masuk dalam kategori ini adalah
memiliki karakteristik untuk mengukur penutup lahan terbuka berair seperti
kandungan air dalam tanah dan vegetasi. sungai, lokasi bukaan tambang yang
berair, lokasi bukaan lahan tempat
Pemotongan Citra tampungan air hujan, tailing yang
Pemotongan Citra dillakukan untuk didominasi berair dan lokasi tergenang
mendapatkan lokasi data citra yang berair lainnya yang berada pada WIUP-
terfokus pada WIUP Operasi Produksi. OP berdasarkan pengolahaan data citra
Selain itu, pemotong dilakukan untuk landsat 8 OLI. Kategori ini dibagi
menghilangkan tutupan awan dan menjadi 2 kelas yaitu 1 dan 2.
bayangan awan yang terdapat pada data 3. Lahan Terbuka
citra dengan memanfaatkan kanal QA pada Yang termasuk dalam kategori ini
Citra Landsat 8 L1T. adalahlubang bukaan tambang tidak
berair, permukiman dalam hal ini
Penajaman Citra bangunan yang dibuat oleh manusia
Penajaman citra (Image seperti gedung atau bangunan lainnya,
enhancement) merupakan operasi untuk lokasi stockpile, jalan dan lahan terbuka
menghasilkan citra baru yang memiliki lainnya dalam aktifitas pertambangan
kenampakan visual dan krakteristik mapun diluar aktifitas pertambangan
spektral yang berbeda. Penajaman citra yang berada dalam WIUP-OP seperti
yang perlu dilakukan meliputi penajaman pemukiman.
kontras (contrast enhancement) dan
penajaman spasial (spatial enhhancement). Analisis Spasial menggunakan Overlay
Dalam penelitian ini, penajaman Data raster yang sudah memiliki
spasial menggunakan metode fusi citra informasi penutup lahan terlebih dahulu
multiresolusi sehingga komposit citra yang dirubah menjadi data vektoruntuk
dihasilkan memiliki resolusi spasial 15 mempermudah tumpang susun dengan
meter dengan menggabungkan kanal 8 WIUP-OP sehingga diketahui luasannya.
(saluran pankromatik) dengan kanal Setelah itu dilakukan kembali
multispektral dengan teknik HSV tumpang susun dengan data spasial
(Transformasi Hue Saturation Value) pada kawasan hutan dan pola ruang RTRWP
komposit kanal RGB 432 dan 764. Untuk Kalimantan Tengah untuk mendapatkan
kompositkanal RGB 654, metode fusi citra informasi fungsi kawasan beserta luasnya
multiresolusi menggunakan teknik Brovey yang dituangkan dalam format tabel.
Transformation. Untuk resampling yang Syarat proses tumpang susun ini harus
digunakan pada semua fusi citra ini adalah mengikuti kaidah kartografi.
Nearest Neighboard.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Klasifikasi Citra Berdasarkan Keputusan Menteri
Untuk klasifikasi penutupan lahan pada Energi Dan Sumberdaya Mineral Nomor
penelitian ini membagi dalam 3 kategori 4003 K/30/MEM/2013 Tentang Penetapan
penutup lahan yaitu : Wilayah Pertambangan Pulau Kalimantan,
1. Bervegetasi Kabupaten Murung Raya berada pada
Yang masuk dalam kategori ini adalah lokasi mulai dari yang terluas sampai yang
penutup lahan bervegetasi berdasarkan terkecil adalah WUP Batubara, WUP
pengolahaan data citra landsat 8 OLI. Logam, WPN, WUP bukan Logam &
Kategori ini dibagi lagi menjadi 3 Batuan, WUP Radioaktif dan WPR.
subkelas yaitu bervegetasi 1, 2 dan 3. Dari keseluruhan data WIUP – OP
2. Terbuka Berair Di Kabupaten Murung Raya terdapat 18
pemegang WIUP – OP dengan komoditas

Jurnal Teknik Pertambangan (JTP) 78


Agustus 2016
batubara dan 1 Pemegang WIUP – OP Analisis spasial Kawasan Hutan
komoditas logam. Untuk kelas penutup lahan
Nilai Reflektansi pada WIUP OP bervegetasi baik kelas 1, 2 dan 3 dan lahan
Berdasarkan hasil pengamatan secara terbuka secara umum menunjukan lokasi
visual komposit kanal 4328 pada setiap tersebut adalah kelas bervegetasi dan lahan
data landsat 8 OLI yang digunakan, IUP – terbuka pada kondisi faktual dilapangan.
OP yang sudah melakukan penambangan Artinya bahwa penutup lahan hasil
adalah PT. Indo Muro Kencana, PT. pengolahaan data citra landsat 8 OLI
Asmin Koalindo Tuhup dan PT. Marundra tersebut mencerminkan kondisi penutup
Graha Mineral. Sedangkan IUP – OP yang lahan dilapangan sesuai dengan kaidah
lain secara umum berdasarkan pengamatan akademik pengolahan interpretasi citra dan
secara visual dari data landsat 8 OLI fungsi kawasan dalam kawasan hutan
dengan keseluruhan tanggal perekamnnya adalah mencerminkan rencana sebuah
masih tahap kontruksi, pembukaan jalan, fungsi kawasan yang idealnya sebuah
dan perencanaan lainnya lokasi wilayah berdasarkan Undang-
Undang Nomor 41 tahun 1999 Tentang
AnalisisspasialRTRWP Kalteng Kehutanan.
Untuk kawasan perairan yang Berdasarkan data yang didapat
terdapat pada WIUP – OP secara menunjukan bagian WIUP-OP yang
keseluruhan sebesar 0,487%. Selain itu masuk Areal Penggunaan Lain, perairan
terdapat 5,064% masuk fungsi kawasan dan kawasan hutan baik hutan lindung,
lindung berupa hutan lindung dan sisanya hutan produksi dan hutan produksi
kawasan budidaya. Dalam kawasan terbatas, dan hutan produksi yang dapat
budidaya terdapat 22,983% masuk hutan dikonversi.
produksi tetap, 45,231% masuk hutan
produksi terbatas, 12,101% masuk hutan SIMPULAN
produksi yang dapat dikonversi, 0,595% Pemanfatan teknologi penginderaan
masuk kawasan permukiman, 0,004% jauh berupa data Citra Landsat 8 OLI
masuk kawasan perkebunan, 0,003% dengan tanggal perekaman berbeda dan
masuk kawasan pertambangan dan 7,309% perangkat lunak untuk pemrosesan data
masuk kawasan budidaya lainnya. citra dapat menghasilkan klasifikasi nilai
Untuk kawasan lindung secara reflektansi sesuai dengan kondisi di
umum dalam rencana tata ruang tidak lapangan dengan supervised sampling
diperkenankan melakukan aktifitas terpilih danpengecekan di lapangan.
penambangan. Namun khusus untuk Pemilihan kanal yang tepat dapat
daerah kawasan hutan lindung, dalam menunjukkan perbedaan yang kontras secara
peraturan perundang-undangan dibolehkan visualtutupan lahan bervegetasi, lahan
melakukan aktifitas penambangan dengan terbuka, baik itu terbuka tambang, jalan,
metode tambang bawah tanah lahan gundul, pemukiman, bangunan
(underground mining) setelah lainnya, dan lahan terbuka berair.
mendapatkan izin pinjam pakai kawasan Salah satu cara klasifikasi tutupan
hutan. lahan pada citra landsat 8 OLI dengan
Pada kawasan budi daya dengan metode NDVI dan NDWI. Kategori
peruntukan kawasan hutan apa bila penutup lahan yang didapat dari hasil
melakukan aktifitas penambangan maka penelitian dalam metode ini menghasilkan
pemegang WIUP-OP wajib mengurus Izin tutupan lahan bervegetasi, lahan terbuka
Pinjam Pakai Kawasan Hutan (IPPKH) dan lahan terbuka berair atau badan
sebelum melaksanakan aktifitas air/perairan.
penambangan. Sistem informasi geografis/SIG
mampu melakukan pemrosesan data

Jurnal Teknik Pertambangan (JTP) 79


Agustus 2016
georeferenced, dalam bentuk file digital, WIUP – OP hasil klasifikasi dengan fungsi
menumpang susunkan dan menghitung kawasan hutan dan rencana tata ruang
luas hasil analisis dengan melakukan
tumpang susun antara penutup lahan

DAFTAR PUSTAKA

Burrough, P.A. 1985. "Principles of Geographical Information Systems for Land Resources
Assessmenl". Clarendon Press, Oxford
Dianovita dan Mahendra, Riyan, 2014.Kajian Ketelitian Geometri Citra Landsat 8 Level 1T.
Dari Prosiding Penguatan Kemandirian Melalui Peningkatan Kualitas Penyelenggaraan
Pengindraan Jauh Untuk Mendukung Pembangunan Nasional.LAPAN. Bogor.
Febrianti, Nur dan Sofan, Parwati, 2014.Ruang Terbuka Hijau di DKI Jakarta Berdasarkan
Analisis Spasial dan Spektral Data Landsat 8.Dari Prosiding Penguatan Kemandirian
Melalui Peningkatan Kualitas Penyelenggaraan Pengindraan Jauh Untuk Mendukung
Pembangunan Nasional.LAPAN. Bogor.
Lillesland, Thomas. M dan Ralph W. Kiefer. 2007. Penginderaan Jauh dan Interpretasi Citra.
Yogyakarta. Gadjah Mada University Press
Peraturan Daerah Nomor 15 Tahun 2012 Tentang Pengelolaan Pertambangan Mineral dan
Batubara Yang Berkelanjutan Dan Berwawasan Lingkungan, 2012, Lembar Daerah
Provinsi Kalimantan Tengah, No. 15. Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Tengah.
Palangka Raya.
Peraturan Daerah (PERDA) Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi (RTRWP) Kalimantan
Tengah Nomor 05 Tahun 2015 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi
Kalimantan Tengah Tahun 2015 – 2035.Lembar Daerah Provinsi Kalimantan Tengah,
No. 05. Sekretaris Daerah. Palangka Raya
Peraturan Pemerintah Republik IndonesiaNomor 22 Tahun
2010TentangWilayahPertambangan

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2010Tentang Pelaksanaan


Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral Dan Batubara
Pusat Pemanfaatan Pengindraan Jauh LAPAN, 2015. Pedoman Pemanfaatan Data Landsat -8
Untuk Deteksi Daerah Tergenang Banjir ( Inundated Area). LAPAN. Bogor.
Putranto,B.Y Budi, Hapsari, widi dan Wijana,Karton, 2010. Segmentasi Warna Citra dengan
Deteksi Warna HSV Untuk Mendektesi Objek. Universitas Kristen Duta Wacana.
Yogyakarta.
Rahayu dan Candra D.S, 2014.Koreksi Radiometrik Citra Landsat -8 Kanal Multispektral
Menggunakan Top Of Atmosphere (TOA) Untuk Mendukung Klasifikasi Penutup Lahan.
Dari Prosiding Penguatan Kemandirian Melalui Peningkatan Kualitas Penyelenggaraan
Pengindraan Jauh Untuk Mendukung Pembangunan Nasional.LAPAN. Bogor.
SK.529/Menhut-II/2012 tentang perubahan atas keputusan menteri pertanian nomor
759/KPTS/UM/10/1982 tentang penunjukan areal hutan di wilayah Provinsi Daeah
Tingkat I Kalimantan Tengah seluas ± 15.300.000 Ha (Lima Belas Juta Tiga atus Ribu
hektar) sebagai KawasanHutan.
Standar Nasional Indonesia, 2010. Klasifikasi Penutup Lahan. Badan Standardisasi Nasional.
Jakarta
Undang-undang Nomor 41 Tahun 1999 Tentang Kehutanan. Lembar Negara RI tahun 1999
No. 167. Sekretariat Negara, Jakarta.
Undang-Undang Nomor 4 tahun 2009 Tentang Pertambangan Mineral dan Batubara. Lembar
Negara RI Tahun 2009, No. 04. Sekretariat Negara. Jakarta.

Jurnal Teknik Pertambangan (JTP) 80


Agustus 2016
Undang-undang Nomor 04 Tahun 2011 Tentang Informasi Geospasial. Lembar Negara RI
Tahun 2011 No. 49. Sekretariat Negara. Jakarta.
USGS, 2014.Using the USGS Landsat 8
Product.https://landsat.usgs.gov/Landsat8_Using_Product.php (November 2015)
USGS, 2015.The landsat 8 Data Users Handbook verson 1.0. http://landsat.gsfc.nasa.gov/
(November 2015)

Jurnal Teknik Pertambangan (JTP) 81


Agustus 2016

Anda mungkin juga menyukai