Anda di halaman 1dari 90

RENCANA

RENCANA TATA
TATA RUANG
RUANG WILAYAH
WILAYAH
Kabupaten Tojo Una Una

Oleh :
Agustina Nurul Hidayati

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH


Dan PENANAMAN MODAL
KABUPATEN TOJO UNA UNA
LATAR BELAKANG
P N H

1. Perlunya pengembangan dalam segala aspek : wilayah daratan, perencanaan


wilayah perbatasan, perencanaan wilayah pesisir, dan perencanaan wilayah
pulau pulau kecil.
2. Diperlukannya perencanaan pengembangan wilayah yang menyeluruh,
terpadu & aspiratif, sesuai UU No. 26 Tahun 2007, UU No. 32 Tahun 2004 dan
PP 16 Tahun 2009 tentang Penyusunan RTRW Kabupaten
3. Kewajiban penyusunan rencana tata ruang wilayah kabupaten sebagaimana
tertera dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2003 tentang Pembentukan
Kabupaten Tojo Una Una.
4. Pengembangan wilayah yang dilakukan harus memperhatikan lingkungan dan
Sumber Daya Manusia.
TUJUAN
1. Mewujudkan ruang wilayah yang meliputi kesesuaian fungsi kawasan,
(penetapan kawasan lindung dan budidaya),
2. Kesesuaian arah perkembangan (kawasan terbangun, infrastruktur, aktivitas
sosial ekonomi, distribusi penduduk),
3. Kesesuaian fungsi dan struktur wilayah
4. Mengidentifikasi dan mengembangkan sektor-sektor potensial untuk
tercapainya kesejahteraan masyarakat.
HIERARKHI PERENCANAAN TATA RUANG
P N H
UU No. 26 Tahun 2007

NASIONAL KEBIJAKSANAAN LINTAS


SEKTORAL
RTRW PROPINSI

KABUPATEN/
KOTA

KOTA RENCANA KABUPATEN


SEKTOR
PERKOTAAN
KOTA
RDTRK RDTRK KHUSUS
KHUSUS •PERTANIAN
•PARIWISATA PERDESAAN
KOTA •INDUSTRI
RTRK PERKOTAAN
KHUSUS
RTRK KHUSUS
PERDESAAN
BATAS ADMINISTRASI
P N H

Batas wilayah administrasi Kabupaten Tojo Una-una, :

Utara : Teluk Tomoni dan Gorontalo


Selatan : Kabupaten Morowali
Timur : Kabupaten Banggai
Barat : Kabupaten Poso

Meliputi :
• Kecamatan Tojo Barat
• Kecamatan Tojo
• Kecamatan Ulubongka
• Kecamatan Ampana Kota
• Kecamatan Ampana Tete
• Kecamatan Una Una
• Kecamatan Togean
• Kecamatan Walea Kepulauan
• Kecamatan Walea Besar
STRATEGI PENGEMBANGAN PROPINSI SULAWESI TENGAH
BAGI KABUPATEN TOJO UNA UNA
P N H

RENCANA SISTEM ENERGI


PROPINSI SULTENG

RENCANA STRUKTUR RUANG

Terminal Kelas C
Ampana, Marowo, Uekuli
KEPENDUDUKAN
P N H

Grafik Jumlah Penduduk Menurut Kecamatan


Kabupaten Tojo Una-Una
Tahun 2001-2005

32924

35000
20198
30000
13616
25000 12938 12287 Tahun 2001
9877
Jumlah Penduduk

9668 10440

20000 Tahun 2002


3743
15000 Tahun 2003

10000 Tahun 2004

5000
Tahun 2005
0
a
t

n
te

a
ara

r
ot a
gk

an
gia

sa
jo

Un
Te
on
To

lau

Be
B

To
a-
na
ub
jo

na

pu
Un

a
To

pa
Ul

ale
pa

Ke
Am

Am

W
a
ale
W
Kecamatan
POTENSI PENGGUNAAN LAHAN
P N H

Kawasan Rawan
Bencana
Kawasan Pelestarian
Alam Laut dan
Wisata

Kawasan
Sempadan Pantai

Hutan Lindung

Kawasan Bukan
Lindung
Cagar Alam
Hutan Lindung
POTENSI PENGEMBANGAN WILAYAH
P N H
KECAMATAN UNA UNA
1. Pusat pelayanan dan pengembangan wisata bahari
2. Sub Pusat Transportasi Laut Regional Ampana-
Gorontalo-Luwuk
3. Sebagai pusat pengembangan dan pelayanan sektor
pertanian dan pariwisata
4. Wilayah pendukung : Togean, Walea Kepulauan, Walea
Besar

KECAMATAN AMPANA KOTA


1. Pusat Pemerintahan
2. Pengembangan Industri
3. Pusat Transportasi Regional
4. Pusat Perdagangan dan Jasa Regional
5. Sebagai pusat pemerintahan dan pemukiman
perkotaan besrta fasilitas pendukungnya
6. Wilayah pendukung meliputi Ampana Tete

KECAMATAN TOJO
1. Pengembangan Pertanian
2. Pengembangan wilayah perbatasan
3. Sebagai pusat pengembangan perekonomian
4. Wilayah pendukung meliputi Kecamatan
Ulubongka dan Kecamatan Tojo Barat
Walea Kepulauan
Togean
• Pantai
Kawasan Pertambangan
• Pantai 1. Potensi bahan galian B :
• Wisata Bahari
• Wisata Bahari • Emas : Kecamatan Walea Kepulauan
• Flora Fauna • Belerang di Pulau Una Una
• Pola dan Tradisi Penduduk • Chloromite :
Kecamatan Ampana Kota
Una-una Kecamatan Ampana Tete dan
• Pantai Kecamatan Ulubongka.
Walea Besar
• Wisata Bahari 2. Bahan galian C
• Pantai
• Air Terjun granit dan marmer : Kecamatan Tojo dan
Ampana Kota • Wisata Bahari
• Flora Fauna Kecamatan Tojo Barat.
• Pantai • Flora Fauna
• Air Terjun • Pola dan Tradisi Penduduk
• Pemandian Alam
• Keindahan dan Keajaiban Alam

Ulubongka Peninggalan Sejarah Ampana Tete
•Pantai • Pantai
• Pegunungan
• Keindahan dan Keajaiban Alam
• Air Terjun
• Peninggalan Sejarah • Pegunungan
• Pemandian Alam
• Peninggalan Sejarah
TOJO BARAT
Pantai
• Air Terjun
• Peninggalan Sejarah

TOJO
•Peninggalan Sejarah
MASALAH PENGEMBANGAN WILAYAH
P N H

Masalah Topografi wilayah


1. Pola topografi yang terjal, terutama di Tojo Barat, Tojo dan
Ulubongka, menyebabkan keterbatasan untuk menjangkau
wilayah yang berpengaruh terhadap kelancaran sistem
Gunung Berapi Colo
distribusi dan kemudahan pergerakan masyarakat.
2. Pola Topografi yang terjal, menuntut pengembangan teknik
sistem transportasi yang sesuai dengan kontur wilayah,
sehingga dalam penanganannya terkait dengan kemampuan
wilayah, baik dari segi teknologi maupun dana

Pasokan air tawar sangat kurang karena


tidak terdapat sumber air yang dapat
Masalah SDM : dikembangkan
• Angka ketergantungan Sumber air tawar hanya didapatkan dari
(Dependency Ratio) tinggi sumur resapan air hujan
• Terbatasnya jenis
matapencaharian yang tersedia,
mempengaruhi produktifitas
tenaga kerja
• Tingkat urbanisasi tinggi.

• Berkurangnya Lahan Resapan Air


karena pembangunan cenderung
mengarah ke wilayah pantai
• Debit air tawar relatif sedikit karena
dampak air laut
• Kesenjangan wilayah antara Pulau Besar dan Pulau Kecil,
• Keterbatasan SDM dan Infrastruktur,
• Kawasan Perbatasan kurang menonjol dalam menopang
perekonomian wilayah dan terdapat ketidakjelasan batas
dengan wilayah tetangganya,
• Potensi Perikanan & Kaws. Pesisir yang belum terekploitasi,
A. TUJUAN, KEBIJAKAN DAN
STRATEGI RTRW
KABUPATEN TOJO UNA-UNA

• MEWUJUDKAN RUANG
KABUPATEN TOJO UNA-UNA
SEBAGAI PUSAT
PENGEMBANGAN AGROBISNIS,
INDUSTRI DAN WISATA
BERBASIS BAHARI
STRATEGI PENGEMBANGAN WILAYAH
P N H

Pelatihan

SSWP TIMUR Sumber Daya


Manusia

Ampana Tete Ampana Kota Ulubongka


Infrastruktur
(Industri) (Pusat Pelayanan)(Pertambangan)

Kegiatan Utama :
1. Pusat Pelayanan Kegiatan Pendukung :
Wilayah 1. Home Industri
2. Perdagangan jasa 2. Jasa Penunjang Pariwisata
3. Perkebunan dan Pertanian
3. Agroindustri dan
Industri Pertambangan

SSWP BARAT Pelati


SSWP UTARA
Pelatihan Tojo Unahan
- Una
Sumber Daya
Tojo Barat Manusia
(Pusat Pelayanan)
(Pusat Pelayanan (Pertambangan dan Pelatihan
Sumber Daya
dan Budidaya Peternakan) Togean Walea KepulauanWalea Besar
Manusia
tanaman Infras
(Pariwisata) (Budidaya Laut) (Perkebunan) Sumber Daya
KegiatanTahunan)
Utama :
Infrastruktur 1. Pusat Pelayanan SSWP Kegiatan Pendukung : trukt Manusia
Kegiatan Utama : Kegiatan Pendukung :
2. Penyedia Bahan Baku
Pertambangan,
1. Peternakan
2. Home Industri
ur 1. Pertanian Perkebunan
1. Pusat Pelayanan SSWP
2. Pariwisata bahari 2. Kawasan Lindung
Infrastruktur
Perkebunan, 3. Agrowisata
Pertanian 3. Perikanan Laut 3. Jasa Pariwisata
RENCANA PENGEMBANGAN PEREKONOMIAN
P N H
Rencana Pengembangan Kawasan Unggulan Terpilih

Kecamatan Togean
Tanaman Pangan Perkebunan Kecamatan Walea Besar
- Ketela Pohon - Coklat Buah-buahan
- Ketela Rambat - Kelapa - Nanas
- Kacang Hijau - Cengkeh
- Kacang Kedelai - Kopi
Sayur-sayuran Buah-buahan
- Bayam - Nanas
- Tomat Peternakan
- Terong - Sapi
- Kangkung - Kambing

Kecamatan Walea Kepulauan


Tanaman Pangan Perkebunan
Kecamatan Ampana Kota - Jagung - Kelapa
Tanaman Pangan - Ketela Pohon - Kopi
- Jagung - Kacang Tanah - Coklat
- Ketela Pohon Sayur-sayuran Peternakan
- Ketela Rambat Kecamatan Una Una - Tomat - Sapi
Sayur-sayuran Tanaman Pangan Buah-buahan
-Terong - Ayam
- Terong - Padi - Jeruk Kampung
Perkebunan - Ketela Pohon - Nanas
Kecamatan Ulubongka -Kopi Sayur-sayuran - Pisang
Tanaman Pangan Perkebunan Buah-buahan - Terong - Jambu
Kecamatan Tojo
- Padi - Coklat - Pisang - Bayam - Mangga
Tanaman Pangan Buah-buahan
- Kacang Kedelai - Kelapa - Pepaya Perkebunan Peternakan
- Padi - Mangga
- Jagung - Kacang Hijau - Cengkeh Peternakan - Kelapa - Sapi
- Pisang
- Ketela Pohon - Kacang Tanah Buah-buahan - Itik - Kopi - Ayam Kampung
- Jambu
Sayur-sayuran - Mangga - Coklat
- Kacang Hijau - Durian
- Kacang Tanah - Bayam - Pisang
Peternakan
- Tomat - Jambu
Sayur-sayuran - Sapi
- Terong Peternakan Kecamatan Ampana Tete
- Bayam - Kambing
- Kangkung - Itik Sayur-sayuran
- Tomat - Itik
- Terong - Tomat
- Kangkung - Bayam
Perkebunan Perkebunan
- Coklat -Cengkeh
- Kelapa Buah-buahan
- Cengkeh - Nanas
- Mangga

Kecamatan Tojo Barat


Tanaman Pangan Buah-buahan
- Padi - Jeruk
- Jagung - Pisang
- Ketela Pohon - Jambu
- Ketela Rambat Peternakan
- Kacang Tanah - Sapi
Sayur-sayuran - Kambing
-Terong - Ayam Kampung
- Bayam
Perkebunan
- Coklat
- Kelapa
Infrastruktur Penunjang
MODAL
MODAL
PERTANIAN PERKEBUNAN PETERNAKAN
• Padi • Kelapa • Sapi PARIWISATA PERIKANAN TEKNOLOGI/
TEK
NOLOGI • Jagung • Kopi • Kambing SDM SDM • Pantai PUBLIKASI
• Ketela Pohon • Coklat • Unggas • Bahari

ALAM
ALAM

AGRO WISATA

AGRO INDUSTRI P ASAR

MODAL

HOME INDUSTRI
• Makanan
• Kerajinan Tangan
SDM TEK
• souvenir
NOLOGI
• Mebel
• Arang Tempurung
• Jasa Wisata
BAHAN BAKU
P ASAR
I. Potensi
1. Pertanian
Segar
-Tanaman Pangan
-Holtikultura
2. Perkebunan Agroindustri II. Potensi
3. Peternakan Industri:
1. Jasa
Olahan 2. Kerajinan
Agrowisata
3. Transportasi
Basis Ekologi
4. Wisata
(Rumah makan, Hotel,
Toko dll)
Teknologi, SDM

Jasa Pariwisata
SDM
Agro Industri
Teknologi, SDM

I. Potensi

1. Pariwisata Segar
2. Perikanan II. Potensi
3. Kehutanan Teknologi, SDM
Industri:
1. Jasa
Olahan 2. Kerajinan
3. Transportasi
4. Wisata
(Hotel, Rumah
Agroindustri Agrowisata makan, Toko dll)
Basis: Ekologi 5. Perkebunan

Fungsi Fungsi

PASAR
Pariwisata Perikanan
PASAR
I. Potensi
Segar
- Kehutanan Agroindustri
- Peternakan {Kecil, Sedang, Besar }
-Perkebunan
- Pertanian
Olahan II. Potensi
Agrowisata Industri:
{Basis Ekologi} 1. Jasa
2. Kerajinan
Teknologi, SDM 3. Transportasi
4. Wisata
(Rumah makan, Hotel,
Toko dll).
5. Penambangan
PENGGUNAAN KRITERIA 6. Pariwisata
LAHAN AKTIVITAS KEBERHASILAN PERKEBUNAN PERTANIAN
1. Konservasi • Menjaga fungsi lindung • Produktif
(Lindung) • perbaikan fungsi yang rusak • Kualitas tidak menurun
• Pengelolaan fungsi yang rusak • Lestari
• Fungsi optimal
2. Budidaya. Pengelolaan harus : • Produktif (berorientasi pasar)
(Pengembangan) • Bijaksana • Menguntungkan (optimalisasi)
• Sesuai kemampuan lahan • Lestari (sustainable) fungsi lahan
• Memenuhi kebutuhan
• Optimal
• Efisien
• Membatasi konversi lahan

3. Non - Budidaya • Penataan permukiman • Pemukiman yang asri


(non pertanian) • Penataan kawasan • Layak dan manusiawi
• Mencegah pencemaran lingkungan • Populasi penduduk yang memadai
• Pengendalian tekanan penduduk

INPUT PROSES OUT PUT


B.RENCANA STRUKTUR RUANG
P N H
SSWP UTARA
Pusat : Wakai, Kecamatan Una-una (orde III)
Fungsi dan Peran :
Sub Pusat Pelabuhan Skala Regional
Pusat Pemerintahan Skala Lokal
Pelayanan Umum Skala Lokal
Pengembangan dan Bahan Baku Perikanan Skala Lokal dan Regional
Kegiatan Utama :
Pengembangan Pariwisata Bahari
Budidaya Perikanan Laut
Kawasan Penyangga dan Perlindungan Hutan dan Mangrove
Budidaya Tanaman Tahunan dan Musiman SWP TIMUR
Kecamatan Pendukung ; Togean, Walea Kepulauan, dan Walea Besar Pusat : Kota Ampana (Orde I)
Fungsi dan Peran :
Pemerintahan Skala Regional
SSWP BARAT Pelayanan Umum Skala Regional
Pusat : Uekuli Kecamatan Sub Transportasi Skala Regional
Tojo Pusat Pertumbuhan Wilayah Sekitar
Fungsi dan Peran : Kegiatan Utama :
Pusat Pemerintahan Skala Lokal Pengembangan Perdagangan dan Jasa
Pelayanan Umum Skala Lokal Pengembangan Pariwisata
Sub Terminal Transportasi dan Kecamatan Pendukung ;
Agrobisnis Ampana Tete (orde II) dan Ulubongka (Orde III)
Penyediaan Bahan Baku
Pertanian dan
Perkebunan Pemenuhan Fasilitas Pelayanan Keterangan :
1. Pusat SSWP
Kegunaan Utama : 2. Kota Kecamatan
Pengembangan Tanaman 3. Desa Pusat
Tahunan dan Musiman 3 Pertumbuhan
Pengembangan Home Industry 4. Pusat Desa
Hasil Prtanian dan 3 2 3
Perkebunan
Kecamatan Pendukung ;
Tojo Barat
3 3
2 1 2
RENCANA SISTEM TRANSPORTASI
P N H
TRANSPORTASI DARAT

RENCANA JARINGAN JALAN


RENCANA SISTEM TRANSPORTASI
P N H
TRANSPORTASI DARAT

Pengembangan rute angkutan lebih lanjut di


RENCANA PENGEMBANGAN
Kabupaten Tojo Una Una diarahkan melalui
SARANA TRANSPORTASI DARAT
beberapa jurusan untuk melengkapi rute yang
telah ada sebelumnya dan dianggap mewakili
Rencana Terminal Barang dalam usaha penyebaran perangkutan regional,
antara lain :
Rencana Terminal Induk
• Pengembangan angkutan perdesaan dengan
Rencana Sub Terminal
jalur Tojo Barat – Tojo – Ulubongka. Rute ini
sangat potensial untuk dikembangkan
mengingat jalur yang dilalui merupakan pusat-
pusat distribusi beberapa jenis komoditas,
baik komoditas pertanian, perkebunan,
kerajinan
• Pengembangan rute pedesaan dengan jalur
Ampana Tete – Dataran Bulan
• Peningkatan pengembangan rute Palu –
Ampana – Luwuk, sehingga melewati jalur
Trans Sulawesi
• Peningkatan frekuensi angkutan perkotaan di
Ampana Kota
• Pengembangan rute angkutan antar
kecamatan
• Pengembangan angkutan antar desa dalam
kecamatan, mengingat kondisi pemukiman
berpola linier, karena kondisi topografi

Untuk perangkutan barang, rencana lokasi lebih


diarahkan di Desa Labuan Kecamatan Ampana Kota
yang jalurnya berdekatan dengan bandara dan
pelabuhan barang. Dengan lokasi yang berdekatan
tersebut, diharapkan kegiatan perekonomian dapat
meningkat dengan kemudahan distribusi barang.
DIMENSI JALAN
Damaja Damija Dawasja
Hierarki Jalan
(meter) (meter) (meter)
DIMENSI JALAN Primer
DAN Arteri 20-25 25-30 35-50
PENGEMBANGAN JARINGAN JALAN Kolektor 15-20 20-25 30-45

KABUPATEN TOJO UNA-UNA Lokal 10-15 15-20 25-35

Sekunder
Arteri 15-20 20-25 25-40
Lokal 7-9 9-12 12-15

Kecamatan Panjang Desa

 Tojo Barat : 27 km  Arteri primer : Maleitojo – Matako – Bambalo – Galuga – Toliba – Ujung Tibu –
Nggawia – Tmbiano – Tatari – Kabalo – Mawomba
 Tayawa – Buruntaripa – Bugi – Malino
20 km  Kabalo – Tanamawau Perkebunan
60 km  Tanamawau – Desa Pancasila - Morowali
15 km  Bambalo – Perkebunan Tajuju – Galuga
 Tojo :  Arteri primer : Lemoro – Tayawa – Uekuli – Betaua – Baano – Uedele – Sandada –
Tojo – Pancuma – Tongku - Podi
17 km  Uekuli – Kalemba II (Trans)
12 km  Ujung Masologi – Air terjun Kandela
7 km  Tongku – Perkebunan Tondafani
15 km  Pancuma – Tongku lewat perkebunan
20 km  Tojo – Perkebunan – Uerate
 Ulubongka :  Arteri primer : Tampanombo – Cempa – Marowo
63 km  Marowo – Kambiluyu – Uekambuno Trans – Poontofu

48 km  Mire – Lintetua – Poontofu


70 km  Poontofu – Kajo Morongka – Uentangko
 Ampana  Arteri primer : Malotong – Bailo – Ampana – Uentanaga
Kota : Bawah – Sabuliro Toba
 Arteri sekunder : Malotong – Bailo – Ampana – Uentanaga
Atas – Dondo
 Kolektor primer :
 Ampana  Arteri primer : Pusungi – Tete A – Uebone – Mantangisi –
Tete : Bantuga – Urundaka – Balanggala – Tampabatu – Sabo –
Balingara
 Arteri sekunder : Pusungi – Tete A – Tete B
 Una – Una : 37 km  Wakai – Tumbulawa –Molowagu – Kulingkinari
42 km  Wakai – Tumbulawa – malino – Molowagu – Bomba - Kulingkinari
5 km  Luangan – Kambutu
4,1 km  Kolongian – Katambua
10 km  Kolongian – Kampungbaru Atas
 Togean 70 km  Lebiti – Longger, Lebiti – Beko. Langger – Baulu
10 km  Katupat – Lembanato – Titirii – Baulu
 Tobil – Sampobai – danda – Beko – Langger
 Titirii – Matobiyai – Kilat
4 km  Lembanato – Katupat
 Lebiti – Bungayo – Benteng – Bangkagi
 Walea Kepulauan 17 km  Dolong B – Tutung – Kolamin – Loe – Dolong A
12 km  Popolii – Luok – Tuni
10 km  Luok – Tutung
12 km  Dolong – Lempek – Popolii
15 km  Pautu – Kalia
15 km  Kalia – Talatako Perkebunan – Tumotok
12 km  Malenge – Kadoda
4 km  Malenge – Tanjung
 Walea Besar 8,6 km  Pasokan – Tuwuan – Tingki – Katogop
600 m  Jalur lingkar Pasokan – Kondongan
10,3 m  Pasokan – Biga
5 – 6 km  Jalan lintas untuk kantong produksi Pasokan – Katogop
6 km  Katogop – Pongidan – Tongidon – Biga
RENCANA SISTEM TRANSPORTASI
P N H
TRANSPORTASI LAUT

Pelabuhan Penyebrangan
Rencana Pengembangan Transportasi Laut Peningkatan kualitas fasilitas pendukung
penyeberangan,
yang termasuk dalam aspek ini yaitu :
: Pelabuhan Nasional • Fasilitas ruang tunggu,
• Penataan perparkiran,
: Pelabuhan Wisata • Pengaturan Pedagang Kaki Lima,
Perbaikan sistem regulasi penyeberangan,
: Pelabuhan Nelayan menyangkut kapal yang datang dan pergi
serta kendaraan yang akan diseberangkan,
: Pelabuhan Nasional
misalnya dengan pengaturan waktu
seberang menurut kapal dan jenis
kendaraan.
Pelabuhan Bongkar Muat
Penanganan terhadap pelabuhan bongkar muat
ini diarahkan sebagai berikut :
• Meningkatkan fungsi pelabuhan bongkar muat
yang ada di Pelabuhan Ampana menjadi
pelabuhan yang juga melayani kegiatan bongkar
muat komoditi hasil bumi yang lain seperti
peternakan dan perkebunan, selain untuk bongkar
muat kayu dan bahan bangunan lainnya
• Meningkatkan kualitas fasilitas pendukung
pelabuhan bongkar muat, termasuk gudang dan
sistem pengangkutan barang dengan
menggunakan sistem teknologi yang lebih modern

Pelabuhan Nelayan
Dalam pengembangannya lebih diarahkan pada
aspek-aspek berikut :
• Pembangunan pelabuhan nelayan yang lebih
kondusif dengan fasilitas yang memadai,
seperti dermaga atau tambatan perahu,
penampungan ikan, pelelangan ikan dan pasar
nelayan (pasar ikan)
• Penataan kualitas lingkungan kawasan
dermaga termasuk fasilitas pendukungnya,
seperti lokasi penampungan ikan, pelelangan
ikan, pasar dan lokasi pengasapan ikan
• Perencanaan utilitas pendukung pelabuhan
nelayan, seperti listrik, drainase, tempat
pembuanga sampah (TPS)
RENCANA SISTEM TRANSPORTASI
P N H
TRANSPORTASI UDARA

Lokasi yang terpilih berdasarkan kajian


Studi Kelayakan dan Pemilihan Lokasi
Bandar Udara Kabupaten Tojo Una
Una adalah Desa Labuan Kecamatan
Ampana Kota, Desa Tete A Kecamatan
Ampana Tete dan Desa Pusungi
Kecamatan Ampana Tete. Berdasarkan
hasil analisis kajian studi tersebut,
lokasi yang sesuai adalah Desa
Labuan Kecamatan Ampana Kota.
Dengan adanya bandar udara tersebut,
dapat meningkatkan pengembangan
wilayah Kabupaten Tojo Una Una,
dengan rute yang diusulkan adalah :
1. Ampana – Palu PP
2. Ampana – Luwuk PP
3. Ampana – Gorontalo PP
RENCANA PENGEMBANGAN UTILITAS
P N H
PENGELOLAAN DAS PENGELOLAAN DAS
Pemetaan Catchment Area
CACTCHMENT AREA Pemetaan dilakukan dengan cara melihat peta
kontur, kemudian ditentukan kontur tertinggi
pada lembah sungai, dimana nantinya jatuhnya
air hujan dan resapan air tanah masuk ke badan
sungai

Proteksi Catchment Area


Konservasi lahan harus dijaga, yaitu dengan
mengusahakan agar vegetasi di catchment area
tetap terjaga tidak adanya pengurangan atau
perubahan bentuk vegetasi. Karena vegetasi ini
batang dan daunnya berfungsi sebagai penahan
jatuhnya air hujan, sedangkan akarnya berfungsi
sebagai penahan gerakan tanah. Sebab jika
hujan turun, tanpa adanya penahan air hujan,
maka akan terjadi longsoran dan bentuk muka
BENDUNG/BENDUNGAN bumi akan berubah dimana akan dapat
mempengaruhi luasan catchment area.

Saran dan Rekomendasi


Program yang harus dilakukan dalam usaha
pelestarian kawasan hutan atau konservasi
hutan, dapat ditinjau dari segi :
1. Hutan merupakan sumber kekayaan alam
dan harus dilestarikan
2. Adanya pembatasan antara perkembangan
permukiman dengan wilayah hutan
3. Peningkatan penanamankembali tanaman
keras sebagai tanaman pelindung.
4. Pengembangan sistem pertanian dengan
cara strip cultur/terasiring
5. Menyusun tolak ukur dan kreteria serta
norma/aturan sesuai dengan kondisi
setempat untuk menjaga kelestarian hutan,
terutama untuk mencegah penebangan liar
dan eksploitasi hutan tanpa ijin.
RENCANA PENGEMBANGAN UTILITAS
P N H
PEMANFAATAN AIR BAKU
Berdasarkan klasifikasi sistem air baku, maka pemanfaatannya diarahkan
sebagai berikut :
• Pemanfaatan yang maksimal dari sejumlah mata air yang ada untuk
pemenuhan kebutuhan air baku
• Distribusi air baku bagi daerah-daerah yang minus air.
• Penataan sistem perpipaan, pada daerah yang sumber air bakunya
berasal dari mata air, sehingga diperoleh sistem distribusi yang merata
baik untuk wilayah itu sendiri maupun untuk wilayah sekitarnya.
• Untuk daerah yang rawan (wilayah kering) terhadap penyediaan air
bersih, maka dikembangkan pembuatan saluran resapan air pada setiap
rumah dengan menggunakan sistem sederhana

Rencana Pengembangan Tandon Air Beton Tanam

HIDRANT
UMUM

HIDRAN UMUM

Bendungan
SKEMA SISTEM MAG

Pengolahan
TANDON AIR
BETON TANAM

HIDRANT
UMUM

PMA POMPA
HIDRAN UMUM
Perm
uk iman

SKEMA SISTEM MAP


RENCANA PENGEMBANGAN UTILITAS
P N H
JARINGAN IRIGASI

KAWASAN SUPPLY
AIR BERSIH

RENCANA
PINTU AIR

Catchment Area Catchment Area

Check Dam Check Dam

Aliran Sungai

RENCANA
CHECK DAM Endapan Material
RTRW Kabupaten Tojo Una Una
2008 - 20028
RENCANA PENGEMBANGAN UTILITAS
P N H
JARINGAN LISTRIK

PLTD
PLTD

PLTD

PLTD

PLTM
S. Balinggala
S.Sabo
PLTA
S.Padauloyo
S.Bongka

Jalur Buatan

PLTM
Bendungan untuk
membelokkan aliran air

Bak Penenang

S.Betaua Dan penyaring

Pensthok ( pipa parahlon

S.Tojo
untuk mengalirkan air)

Rumah
Turbin

Air dikembalikan
Sungai
ke sungai
RENCANA PENGEMBANGAN UTILITAS
P N H

JARINGAN KOMUNIKASI

PENGEMBANGAN TELEKOMUNIKASI
DI KEPULAUAN :
- Telepon Satelit (VISAT, BYRU,DLL)
- Pengembangan Telpon Seluler
Minimal di setiap ibukota kecamatan
dan kawasan potensial pengembangan
wisata

PENGEMBANGAN TELEKOMUNIKASI
DI DARATAN :
- Telepon Kabel terutama di setiap ibukota kecamatan
- Pengembangan Telpon Seluler.
Pada lahan datar dan kepadatan bangunan rendah
radius pelayanan maksimal setiap
menara pemancar 5 km
RENCANA PENGEMBANGAN UTILITAS
P N H
PERSAMPAHAN Alternatif penanganan sampah yang dapat
dilakukan sendiri oleh masyarakat antara lain
:

1. Pembuatan Lubang Sampah Individual


2. Pembakaran Sampah
Pembakaran sampah sudah umum dilakukan oleh
masyarakat perdesaan, baik secara individual langsung
maupun kelompok masyarakat, sampah dimasukan
terlebih dulu di suatu tempat (lubang tanah) kemudian
Lapisan tanah
setebal 3 cm dibakar.
3. Daur Ulang ( Recycle )
Sampah (10 cm) Daur ulang adalah upaya pemanfaatan limbah melalui
pengolahan fisik atau kimia untuk menghasilkan produk
yang sama atau produk yang lain.
Gambar Lubang sedang diisi 4. Pengunaan Kembali ( Reuse )
sampah Penggunaan kembali adalah pemanfaatan limbah dengan
jalan menggunakannya kembali untuk keperluan yang
sama atau fungsinya sama, tanpa mengalami pengolahan
ataupun perubahan bentuk.
Tanah Penutup
Akhir 30 cm
5. Perolehan kembali ( Reduce )
Perolahan kembali adalah upaya pemanfaatan
limbah/sampah dengan jalan memprosesnya, untuk
memperoleh kembali salah satu atau lebh
materi/komponen yang terkandubng didalamnya.
Sampah

Untuk kawasan perkotaan, Kota Ampana


Dikembangkan satu TPA dan sistem jaringan
penanganan persampahan perkotaan.
Gambar 4.
Lubang sudah terisi penuh

Gambar Lubang yang sudah terisi Gambar Pembakaran sampah pada


lubang tanah
penuh
C. RENCANA POLA PEMANFAATAN RUANG
P N H

hutan lindung
6.893,76 ha

hutan lindung
hutan lindung
5.664,84 ha
51.061,52 ha
kawasan
bergambut/huta
n bakau 41,81
ha

hutan lindung
6843,30 ha
RENCANA POLA PEMANFAATAN RUANG
P N H
Rencana Penggunaan Lahan di Kabupaten Tojo Una Una

Kabupaten Tojo Una Una


Kecamatan Tojo Barat
Kecamatan Tojo
Kecamatan Ulubongka
Kecamatan Ampana Kota
Kecamatan Ampana Tete
Kecamatan Una Una
Kecamatan Togean
Kecamatan Walea Kepulauan
Kecamatan Walea Besar
RENCANA POLA PEMANFAATAN RUANG
P N H
Rencana Penggunaan Lahan di Kecamatan Tojo Barat

Kabupaten Tojo Una Una


Kecamatan Tojo Barat
Kecamatan Tojo
Kecamatan Ulubongka
Kecamatan Ampana Kota
Kecamatan Ampana Tete
Kecamatan Una Una
Kecamatan Togean
Kecamatan Walea Kepulauan
Kecamatan Walea Besar
RENCANA POLA PEMANFAATAN RUANG
P N H
Rencana Penggunaan Lahan di Kecamatan Tojo

Kabupaten Tojo Una Una


Kecamatan Tojo Barat
Kecamatan Tojo
Kecamatan Ulubongka
Kecamatan Ampana Kota
Kecamatan Ampana Tete
Kecamatan Una Una
Kecamatan Togean
Kecamatan Walea Kepulauan
Kecamatan Walea Besar
RENCANA POLA PEMANFAATAN RUANG
P N H
Rencana Penggunaan Lahan di Kecamatan Ulubongka

Kabupaten Tojo Una Una


Kecamatan Tojo Barat
Kecamatan Tojo
Kecamatan Ulubongka
Kecamatan Ampana Kota
Kecamatan Ampana Tete
Kecamatan Una Una
Kecamatan Togean
Kecamatan Walea Kepulauan
Kecamatan Walea Besar
RENCANA POLA PEMANFAATAN RUANG
P N H
Rencana Penggunaan Lahan di Kecamatan Ampana Kota

Kabupaten Tojo Una Una


Kecamatan Tojo Barat
Kecamatan Tojo
Kecamatan Ulubongka
Kecamatan Ampana Kota
Kecamatan Ampana Tete
Kecamatan Una Una
Kecamatan Togean
Kecamatan Walea Kepulauan
Kecamatan Walea Besar
RENCANA POLA PEMANFAATAN RUANG
P N H
Rencana Penggunaan Lahan di Kecamatan Ampana Tete

Kabupaten Tojo Una Una


Kecamatan Tojo Barat
Kecamatan Tojo
Kecamatan Ulubongka
Kecamatan Ampana Kota
Kecamatan Ampana Tete
Kecamatan Una Una
Kecamatan Togean
Kecamatan Walea Kepulauan
Kecamatan Walea Besar
RENCANA POLA PEMANFAATAN RUANG
P N H
Rencana Penggunaan Lahan di Kecamatan Una Una

Kabupaten Tojo Una Una


Kecamatan Tojo Barat
Kecamatan Tojo
Kecamatan Ulubongka
Kecamatan Ampana Kota
Kecamatan Ampana Tete
Kecamatan Una Una
Kecamatan Togean
Kecamatan Walea Kepulauan
Kecamatan Walea Besar
RENCANA POLA PEMANFAATAN RUANG
P N H
Rencana Penggunaan Lahan di Kecamatan Togean

Kabupaten Tojo Una Una


Kecamatan Tojo Barat
Kecamatan Tojo
Kecamatan Ulubongka
Kecamatan Ampana Kota
Kecamatan Ampana Tete
Kecamatan Una Una
Kecamatan Togean
Kecamatan Walea Kepulauan
Kecamatan Walea Besar
RENCANA POLA PEMANFAATAN RUANG
P N H
Rencana Penggunaan Lahan di Kecamatan Walea Kepulauan

Kabupaten Tojo Una Una


Kecamatan Tojo Barat
Kecamatan Tojo
Kecamatan Ulubongka
Kecamatan Ampana Kota
Kecamatan Ampana Tete
Kecamatan Una Una
Kecamatan Togean
Kecamatan Walea Kepulauan
Kecamatan Walea Besar
RENCANA POLA PEMANFAATAN RUANG
P N H
Rencana Penggunaan Lahan di Kecamatan Walea Besar

Kabupaten Tojo Una Una


Kecamatan Tojo Barat
Kecamatan Tojo
Kecamatan Ulubongka
Kecamatan Ampana Kota
Kecamatan Ampana Tete
Kecamatan Una Una
Kecamatan Togean
Kecamatan Walea Kepulauan
Kecamatan Walea Besar
RENCANA PENGURANGAN
RESIKO BENCANA GEOLOGI
DI KABUPATEN TOJO UNA-UNA

TANAH LONGSOR
BANJIR
LETUSAN GUNUNGAPI
GEMPABUMI
TSUNAMI
TANAH
LONGSOR

Longsoran di tebing sungai sebelah barat


Sansarino

Batuan Serpentinit yang lapuk dan terkekarkan, Mega landslide, Longsoran yang sangat besar
mudah runtuh. di hulu S. Podi
Lokasi : KM PLU 334
TANAH
LONGSOR
Longsor pada badan jalan. Dasar jalan berupa batuan
serpentinit terkekarkan kuat. Lokasi S. Bongka ke arah
barat,

1. Penguatan lereng rawan longsor di sepanjang sisi jalan raya


2. Rehabilitasi dan reboisasi daerah-daerah penyangga dan resapan air terutama di wilayah Kecamatan
Ulubongka bagian selatan, Kecamatan Tojo bagian tenggara dan Kecamatan Tojo Barat bagian
selatan.
3. Pengendalian penebangan dan pemanfaatan lahan di daerah penyangga dan resapan air
4. Pengendalian penambangan pada daerah-daerah penyangga dan resapan air
5. Pengendalian pemukiman di daerah penyangga, resapan air dan daerah rawan longsor
6. Inventarisasi dan pengawasan ketat daerah-daerah rawan
7. Pemasangan rambu-rambu bahaya pada daerah rawan longsor
8. Peningkatan ketahanan masyarakat Penguatan kelembagaan penanganan bencana tanah longsor
9. Peraturan daerah yang mengatur sanksi hukum bagi pelanggaran tata ruang di daerah rawan longsor

10. Penguatan dan peningkatan kerjasama dan partisipasi organisasi non pemerintah
BANJIR

Endapan material hasil banjir


Lokasi : S. Podi

1. Rehabilitasi dan reboisasi lahan kritis dan SWS rusak terutama di wilayah Kecamatan Ulubongka bagian
selatan (Uetangko, Uematopa, dsk) , Kecamatan Tojo bagian tenggara dan Kecamatan Tojo Barat
bagian selatan
2. Normalisasi sungai dan pengurangan sedimentasi di muara sungai.
3. Pengendalian penebangan dan pemanfaatan lahan
4. Pengendalian penambangan pada daerah-daerah penyangga
5. Pengendalian pemukiman di daerah penyangga dan daerah rawan banjir
6. Inventarisasi dan pengawasan ketat daerah-daerah rawan banjir
7. Pemasangan rambu-rambu bahaya pada daerah rawan banjir
8. Peningkatan ketahanan masyarakat terhadap bahaya banjir
9. Penguatan kelembagaan dan mekanisme penanganan bencana banjir
10. Peraturan daerah yang mengatur sanksi hukum bagi pelanggaran tata ruang di daerah rawan banjir
11. Penguatan dan peningkatan kerjasama dan partisipasi organisasi non pemerintah dalam penanganan
bencana banjir
BANJIR

Daerah Terlanda Banjir Bandang di sekitar


Muara Sungai Podi

Jembatan S. Podi yang hanyut diterjang


banjir bandang

Sungai Podi, Kecamatan Tojo, 2006


U

LETUSAN GUNUNG API


1. Pembangunan stasiun pengamat dan pemasangan seismograf di Gunung Colo
2. Gunung
Pemasangan
Coloalarm dan komunikasi tanda bahaya
3. Pemasangan rambu-rambu daerah bahaya di Gunung Colo
4. Penyiapan kantong-kantong pengungsi di Kecamatan Ampana Kota dan sekitarnya
5. Pemasangan jalur evakuasi dan lokasi perlindungan di Gunung Colo dan wilayah Kecamatan Una-Una
6. Pengendalian pemukiman di daerah bahaya
7. Penguatan kapasitas masyarakat dalam penanggulangan bahaya letusan gunung api terutama di wilayah Kecamatan
Una-Una dan Kecamatan Walea Besar melalui pelatihan dan penyuluhan
8. Penguatan kelembagaan dan mekanisme penanganan bencana
9. Penguatan akses informasi dan komunikasi ke dan dari instansi-instansi kegunungapian dan kebencanaan
10. Penguatan dan peningkatan kerjasama dan partisipasi organisasi non pemerintah dalam penanganan bencana letusan
GEMPA BUMI

Sebaran pusat-pusat gempabumi di Touna


(1973 – 2006)

1. Pemasangan alarm dan komunikasi tanda bahaya (alarm warning systems) di seluruh
wilayah Kabupaten Ampana
2. Standarisasi kualitas bangunan tahan gempa bumi
3. Sosialisasi tanggap darurat dan mekanisme evakuasi korban gempa bumi
4. Penguatan kapasitas masyarakat dalam menghadapi bahaya gempa bumi
5. Penguatan kelembagaan dan mekanisme penanganan bencana gempa bumi
6. Penguatan akses informasi dan komunikasi ke dan dari instansi-instansi yang menangani
kegempaan dan kebencanaan
7. Penguatan dan peningkatan kerjasama dan partisipasi organisasi non pemerintah dalam
penanganan bencana gempa bumi
PETA DAERAH RAWAN BENCANA GEMPA BUMI
TSUNAMI
1. Sosialisasi mengenai potensi bahaya
tsunami di Kabupaten Tojo Una-Una
2. Pemasangan buoy (tsunami warning
system) di perairan utara Kabupaten
Tojo Una-Una
3. Pembangunan bangunan pemecah
gelombang di kawasan pesisir
wilayah Kabupaten Tojo Una-Una
4. Penguatan kelembagaan dan
mekanisme penanganan bencana
tsunami
5. Penguatan dan peningkatan
kerjasama dan partisipasi organisasi
non pemerintah dalam penanganan
bencana tsunami
RENCANA PENGURANGAN RESIKO BENCANA
P N H

Gunung Berapi Colo


-Daerah bahaya I radius 3 km
- Daerah bahaya II radius 8 km
Mitigasi : Permukiman difokuskan di
Rencana Penataan Ruang untuk Zona Fungsi Pada kawasan pantai
Kawasan Rawan Tsunami

Cut

Fill

Terasering & Pelebaran bahu jalan


 Fungsi : Melandaikan lereng dan
Konstruksi Bangunan stabilitas badan jalan
Tahan Gempa
I. Jalan dan Jembatan
a. Pengamanan & perbaikan jalan yang telah ada
Ada 3 titik lokasi perhatian sepanjang dari arah Barat – Timur jalan regional Trans Sulawesi
yang melintas di Kabupaten Jojo Una-una
1. DAS Podi
Kondisi Skenario
Pembuatan trase jalan dan jembatan baru

*) Hasil foto citra satelit

Jembatan baja
Trase jalan baru
Jalan lama
Ilustrasi gambar penempatan jembatan sebagai
penghubung trase jalan baru di atas Sungai Podi

atan
emb
si J
Loka
Ilustrasi gambar penempatan jembatan sebagai
penghubung trase jalan baru di atas Sungai Podi

Jalan Lama

Jalan Baru t an
ba
je m
a si
k
Lo
I. Jalan dan Jembatan
2. Material Hanyutan Sungai di Kecamatan Ulubongka
Kondisi Skenario
1. Pembuatan alur sungai baru

Alur sungai
terbentuk

2. Peninggian jalan dan pembuatan jembatan baru

Jembatan

Alur sungai
terbentuk
I. Jalan dan Jembatan
3. Longsoran tebing di Kecamatan Ulubongka
Kondisi Skenario
1. Terasering / pelandaian

Alur –alur
terasering
I. Jalan dan Jembatan
3. Longsoran tebing di Kecamatan Ulubongka
Kondisi Skenario
2. Perkuatan lereng dgn jaring bronjong dan dilapis beton
I. Jalan dan Jembatan
3. Longsoran tebing di Kecamatan Ulubongka
Skenario
3. Pelebaran & pengamanan tebing sisi jurang / laut

Timbunan

Timbunan
Pasangan
batu / beton

Pasangan
batu / beton
II. Pendayagunaan Sungai
a. Sumber Energi Listrik

PLTMH
(Tete)
PLTA
Ulubongka

PLTMH
(Tojo)
II. Pendayagunaan Sungai
b. Irigasi Pertanian

DAS
(Tete)
DAS
Ulubongka

DAS
(Tojo)
III. Bangunan dan Perumahan
Rumah Hunian
IV. Sarana dan Prasarana
a. Pelabuhan Tambang
RENCANA PERMUKIMAN PERKOTAAN DAN PERDESAAN

• Uetangko sebanyak 2 unit


• Sabo
• Katambua (transmigrasi nelayan)
• Wakai (transmigrasi nelayan)
• Togean (transmigrasi nelayan Kawasan Perkotaan

Kawasan Agropolitan

Pemukiman Transmigrasi
Di Kabupaten Tojo Una Una terdapat beberapa lokasi transmigrasi,
antara lain adalah :
1. UPT yang telah diserahkan ke PEMDA
• Dataran Bulan I Kecamatan Ampana Tete 500 KK 1817 jiwa
• Dataran Bulan II Kecamatan Ampana Tete 340 KK 1225 jiwa
• Dataran Bulan III Kecamatan Ampana Tete 200 KK 733 jiwa
• Uekambuno I Kecamatan Ulubongka 380 KK 1307 jiwa
• Uekambuno II Kecamatan Ulubongka 305 KK 1091 jiwa
• Malino IV Dataran Bugi Kecamatan Tojo 300 KK 1214 jiwa
2. Lokasi yang masih dibina oleh Disnakertrans :
• UPT Kalemba I Kecamatan Tojo 127 KK 523 jiwa
• UPT Kalemba II Kecamatan Tojo 87 KK 288 jiwa

Agropolitan Dataran Bulan

Agropolitan Bungkakoi

Agropolitan Kalemba
ARAHAN KONSERVASI TANAH
P N H
ARAHAN KONSERVASI TANAH
P N H
RENCANA PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR DAN PERIKANAN
P N H
Rencana Zona Kawasan Pesisir dan Perikanan

Konsep pengembangan Wilayah pesisir dan


laut : Konsep Konservasi dan
ap
t angk Sustainable, dengan pola
n
ana
p erik dali
aya terken
B udid

Perlindungan Mangrove

1. Proteksi dan sistem pengawasan yang ketat terhadap aktivitas pembuangan limbah
ke laut, terutama terhadap wilayah laut bagian timur Tojo Una Una.
2. Pengawasan sistem penangkapan yang menggunakan bahan peledak atau bahan
kimia lainnya
3. Pengembangan budidaya rumput laut, Mutiara dan perikanan tambak: peningkatan
kualitas produksi, manajemen pemasaran dengan melihat peluang pasar serta
perbaikan manajemen kelembagaan penunjang
4. Pembatasan terhadap pengalihfungsian tanah di sekitar pantai.
5. Peningkatan sarana dan prasarana penghhubung dan pengembangan sistem
pemukiman daerah pesisir yang serasi dan seimbang.
6. Penanganan komprehensif peningkatan kualitas hidup nelayan, melalui peminjaman
modal, mengembangkan koperasi nelayan, dan sistem pemasaran hasil laut yang
BudidayaPeri dikoordinasikan oleh lembaga/instansi terkait.
kanan Darat
RENCANA PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR DAN PERIKANAN
P N H

Arahan Pengembangan Sektor Perikanan


1. Pemanfaatan perikanan tangkap pada perairan laut sekitar pantai dan teluk serta laut lepas yang
langsung berhubungan dengan Teluk Tomini dengan peningkatan alat tangkap dan sarana perahu..
2. Budidaya perikanan tambak atau air payau perlu adanya pembatasan dan pengendalian secara ketat
dalam pengolahan limbah tambak yang berpotensi menimbulkan pencemaran air laut sekitar teluk.
Disamping itu perlu adanya intensifikasi pengelolaan tambak yang ada dan diversifikasi budidaya
perikanan tambak untuk meningkatkan hasil dan memutus rantai penyakit Juga perlu dilakukan
adalah pembuatan green belt berupa Mangrove pada sekitar sungai serta tanaman tahunan pada
daerah sekitar tambak untuk perlindungan tambak.
3. Perlu adanya pengembangan budidaya rumput laut untuk meningkatkan pendapatan nelayan.
4. Peningkatan TPI (Tempat Pelelangan Ikan) di Kecamatan Ampana Kota dan Una Una menjadi PPI
(Pelabuhan Pendaratan Ikan)
5. Rencana pengembangan untuk tambatan perahu bagi nelayan.
6. Fasilitas lain untuk pengembangan TPI adalah tempat penjemuran ikan. Penjemuran ikan adalah
tempat untuk pengeringan ikan dengan cara diangin-anginkan diudara terbuka.

TEMPAT PELELANGAN IKAN

TATA LETAK TPI


1:500

No. URAIAN LUAS

A TEMPAT PELELANGAN IKAN 10 x 21 Gambar Tambatan


F
Perahu Untuk Nelayan
A B KAMAR KECIL 6x6
E
C DEPO ES 6x6 PENJEMURAN IKAN

D DEPO BAHAN BAKAR 6x6 TATA LETAK

E BANGUNAN PENGEMBANGAN TPI 300

F AREA PARKIR 1000

TOTAL LAHAN 50 x 100


B C D
LAHAN UNTUK PENGEMBANGAN 25 x 100

LAHAN YANG ADA LAHAN UNTUK PENGEMBANGAN


Gambar Rencana Fasilitas
Gambar Denah Rencana Tempat Pelelangan Ikan Untuk Desa Nelayan Penjemuran Ikan
RENCANA PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR DAN PERIKANAN

TPI Desa
Popolii

PPI Desa Arahan Pengembangan


Wakai Pemukiman Pesisir
Arahan pengembangan pemukiman pada
wilayah pesisir pantai Kabupaten Tojo Una
Una, meliputi :
TPI Desa 1. Pembatasan secara ketat pemukiman nelayan
Pasokan pada sempadan pantai
PPI Kelurahan
TPI Desa 2.Perbaikan kondisi bangunan dan lingkungan
Dondo kampung nelayan.
Lebiti
3. Perbaikan kualitas lingkungan
TPI Desa 4. Perbaikan infrastuktur jalan.
Cempa 5. Pengadaan untilitas berupa air minum serta
listrik.
6. Pengadaan MCK.
7. Perbaikan saluran drainase.
TPI Desa 8. Perbaikan penanganan sampah.
Bahari
PELUANG DIVERSIFIKASI BUDIDAYA PERIKANAN

Produk dan
No Potensi Lokasi Cara Input Potensi Pengembangan Pemasaran
Produksi/tahun
1 Tuna (Thunnus), Semua  Penangkapan ikan  Ikan kaleng  Ekspor
produksi 917 kecamatan dari Perairan Teluk  Fillet  Penuhi kebutuhan
ton/th Tomini  Ikan beku dalam negeri/lokal
 Ikan kering
 Ikan segar
2 Layang Semua  Penangkapan ikan  Ikan kaleng  Ekspor
(Decapterussp), kecamatan dari Perairan Teluk  Fillet  Penuhi kebutuhan
produksi 1.360,5 Tomini  Ikan beku dalam negeri/lokal
ton/th  Ikan kering
 Ikan segar
3 Cakalang Semua  Penangkapan ikan  Ikan kaleng  Ekspor
(Katsuwonus kecamatan dari Perairan Teluk  Fillet  Penuhi kebutuhan
Pelamis), Tomini  Ikan beku dalam negeri/lokal
produksi 719,1  Ikan kering
ton/th  Ikan segar
4 Ikan bandeng Kec. Tojo  Budi daya tambak  Bandeng presto  Penuhi kebutuhan
(Chanos- Kec. Tojo Barat  Pembenihan  Bandeng asap dalam negeri/lokal
chanos) Kec. Una - Una (hetchery)  Bandeng segar
 Pembesaran
5 Udang windu Kec. Tojo  Budi daya tambak  Udang beku  Ekspor
(Penaeus Kec. Tojo Barat  Pembenihan  Udang segar  Penuhi dalam negeri
Monodon Fab), Kec. Una - Una (hetchery)  Olahan udang
produksi 1.110,2 (krupuk, petis, dll)
ton/th
PELUANG DIVERSIFIKASI BUDIDAYA PERIKANAN

6 Kerang mutiara, Kec. Una – Una Budi daya Perhiasan Ekspor


produksi 525,3 ton/th Kec. Togean Pembenihan
Kec. Walea
Kepulauan

7 Lobster, produksi 6,5 Kec. Tete Penangkapan Lobster hidup Ekspor


ton/th Kec Una – Una Budi daya Lobster beku maupun Penuhi kebutuhan dalam
Kec. Togean Pembesaran pingsan negeri/lokal
Kec. Walea
Kepulauan

8 Rumput laut, jenis Kec. Ampana Budidaya Industri farmasi Ekspor rumput laut kering
ekonomis yaitu Tete Industri makanan dan Ekspor untuk bahan industri
gracilaria dan Kec. Ulubongka minuman farmasi
Euchema cottoni, Kec. Tojo Caragenan Ekspor caragenan
produksi 400 ton/th Kec. Tojo Barat Industri olahan rumah Penuhi kebutuhan dalam
Kec. Una – Una (dodol, permen, dll) negeri
Kec. Togean
Kec. Walea
Kepulauan
Kec. Walea
Besar

9 Ikan air tawar, jenis Kec. Tojo Budidaya (karamba Ikan segar Ekspor
nila dan mas Kec. Ulubongka maupun kolam) Ikan pingsan Penuhi kebutuhan dalam
Pembenihan Fillet nila negeri/lokal
Pembesaran
RENCANA PENGEMBANGAN PERTAMBANGAN

Arahan Pengembangan sektor pertambangan :


1. Pembatasan aktivitas penambangan dengan menetapkan
titik-titik yang tidak boleh dilaksanakan penambangan pada
masing-masing wilayah kecamatan
2. Jika aktivitas penambangan terpaksa dilakukan pada tanah
perbukitan, maka diupayakan agar tanah yang telah digali
difungsikan dengan maksimal, misalnya dengan alih fungsi
tanah menjadi kegiatan pertanian atau perkebunan
3. Mengembangkan sistem teknologi tepat guna dan ramah
lingkungan dalam kegiatan eksploitasi penambangan
sehingga tercapai efisiensi waktu dan tenaga serta dapat
memaksimalkan hasil penambangan
4. Mendatangkan ahli pertambangan untuk mengetahui
kapasitas produksi tambang galian B dan C di Kabupaten
Tojo Una Una, sehingga akan dapat ditentukan langkah
penanganan lebih lanjut jika bahan tambang telah habis,
hal ini berkaitan dengan pengembangan matapencaharian
baru bagi penambang jika suatu saat aktivitas penambangan telah
mencapai titik jenuh
5. Mengembangkan sistem pemasaran terpadu dengan
mengembangkan kerjasama antara pemodal besar dengan
penambang yang bermodal kecil. Dalam hal ini pemodal
besar adalah sebagai penampung sekaligus memasarkan
hasil tambang
6. Mengembangkan skala pemasaran hasil tambang, baik
skala lokal, regional ataupun nasional
PENGELOLAAN KAWASAN TAMBANG YANG MASUK DALAM LAHAN KAWASAN HUTAN

Penunjukan kawasan hutan Luas


Nama
No yang digunakan untuk Ketentuan
Kecamatan Hektar
daerah tambang
1 Kec. Hutan Produksi Terbatas 2292.328243 Dapat diselenggarakan untuk kegiatan pertambangan strategis namun demikian
Ulubongka harus dengan persetujuan DPR untuk alih fungsinya
    Hutan Produksi Yang Dapat 6144.173901 Dapat diselenggarakan untuk kegiatan pertambangan
Dikonversi
    Hutan Produksi Tetap 1913.982733 Dapat digunakan tetapi harus menghijaukan lahan kritis seluas KP
    Hutan Lindung 2548.875334 Dapat diselenggarakan untuk kegiatan pertambangan strategis namun demikian
harus dengan persetujuan DPR untuk alih fungsinya
    Area Penggunaan Lain 8190.977897 Dapat diselenggarakan untuk kegiatan pertambangan
2 Kec. Ampana Kota Area Pengguanaan Lain 4718.289082 Dapat diselenggarakan untuk kegiatan pertambangan
    Hutan Produksi Tetap 2029.357615 Dapat digunakan tetapi harus menghijaukan lahan kritis seluas KP
    Hutan Produksi Terbatas 333.8254022 Dapat diselenggarakan untuk kegiatan pertambangan strategis namun demikian
harus dengan persetujuan DPR untuk alih fungsinya
3 Kec. Ampana Tete Area Penggunaan Lain 1649.887513 Dapat diselenggarakan untuk kegiatan pertambangan
4 Kec. Tojo Area Pengguanaan Lain 18226.53279 Dapat diselenggarakan untuk kegiatan pertambangan
    Hutan Lindung 45624.25613 Dapat diselenggarakan untuk kegiatan pertambangan strategis namun demikian
harus dengan persetujuan DPR untuk alih fungsinya
    Hutan Produksi Tetap 18609.15206 Dapat digunakan tetapi harus menghijaukan lahan kritis seluas KP
    Hutan Produksi Yang Dapat 39.86675973
Dapat diselenggarakan untuk kegiatan pertambangan
Dikonversi
    Hutan Produksi Terbatas 3763.379467 Dapat diselenggarakan untuk kegiatan pertambangan strategis namun demikian
harus dengan persetujuan DPR untuk alih fungsinya
Sumber : Rencana
RENCANA PENGEMBANGAN KEGIATAN INDUSTRI

Tojo Barat dan Tojo :


Agorindustri, industri pengolahan hasil peternakan,
Industri hasil hutan, Industri perikanan
Ulubogka :
Agroindustri dan industri pengolahan hasil
tambang non polutif, Industri perikanan
Ampana Kota dan Ampana tete :
Industri Pariwisata, Agroindustri, Industri kecil
Menengah Hasil hutan, industri pengolahan
hasil tambang non polutif, Industri perikanan
Una-una, Togean, Walea Kepulauan dan Walea Besar :
Industri Pariwisata, Agroindustri, Industri kecil
Menengah Hasil hutan, Industri perikanan

LAHAN KAWASAN PEMUKIMAN SENTRA


KOMPLEK ESTATE
PERUNTUHAN BERIKAT/ INDUSTRI INDUSTRI SARANA USAHA
KRITERIA INDUSTRI INDUSTRI
INDUTRI BONDED ZONE KECIL KECIL INDUSTRI KECIL
(IMLD,IKD,AI) (IK, IA)
(IMLD,IKD,AI,IK) (IMLD,IKD,AI,IK) (IK) (IK)

Luas lahan per Minimum 4,5 Ha 0,1– 4,5Ha Maksimum 3 Ha 0,1 – 4,5 Ha Maks 100 m2 Tak tertentu Maksimum 100 m2
unit usaha
Air bersih Minimum 12 1/dt Ha 1-12 1/dt/Ha Maksimum 8 1/dt Ha 1-12 1/dt/Ha Max 8 1/dt Ha Max 8 1/dt Ha Maksimum 8 1/dt Ha

Listrik Minimum 200 KVA/Ha Max 200 KVA/ Ha Max 80 KVA/ Ha Max 80 KVA/ Ha Max 80 KVA/Ha 80 KVA/ Ha Maksimum 80 KVA/
Ha
Jumlah tenaga 60 Orang/Ha 80 Orang/Ha 80 Orang/Ha 80 Orang/Ha 300 – 500 300 – 1000 300 – 500 or/Ha
kerja Orang/Ha Orang/Ha

Kualits limbah Gol. 1 Gol 1 Gol 2 Gol 1 Gol 2 Gol 2 Gol 2


industri

Building 40% 60% 60% 60% 60% 60% 60%


coverage
RENCANA PENGEMBANGAN PARIWISATA

RENCANA JALUR KUNJUNGAN


WISATAWAN KE TOGIAN

a e
i Utam ourism MANADO
aks cot
Atr ari&E GORONTALO
t a Bah
a
Wis PAPAYATO

Pusat Akomodasi
Wisata Pesisir & dan Transportasi PALU
kuliner TOGIAN
Wisata Utama
POSO

Wisata AMPANA PAGIMANA


TENTENA
Minat
Khusus

MAKASSAR TORAJA
LUWUK
RENCANA PENGEMBANGAN KEPULAUAN
P N H
Clustering Pulau - pulau Kecil Yang Berorientasi
Pada Kawasan Lain Yang Telah Berkembang
Clustering Perikanan Budidaya

KAWASAN LAIN

CAPTIVE MARKET
WP 2 CLUSTER 3

PUSAT WP 2
CLUSTER 3
WP 1
CLUSTER 2

PUSAT WP 1
CLUSTER 1 CLUSTER 2

CLUSTER 1

WP : Wilayah Pengembangan
Pulau – Pulau Kecil
PUSAT
ADMINISTRASI

Clustering Perikanan Tangkap


Clustering Pariwisata
- Situs - Pertambangan ramah lingkungan
-Ruang Terbuka Hijau
- Sarana prasarana
- Sarana prasarana - Situs
hankam
perlindungan pantai
- Situs
RENCANA PENGEMBANGAN KEPULAUAN
P N H
Rencana Pengelompokan Pulau-pulau Untuk Kegunaan Utama Kecamatan Una Una

Cluster Pariwisata

Jalur Destination

Jalur Pelayanan

Cluster Perikanan
Budidaya Laut
Pemasaran Perikanan

Pelayanan Perikanan
RENCANA PENGEMBANGAN KEPULAUAN
P N H
Rencana Pengelompokan Pulau-pulau Untuk Kegunaan Utama Kecamatan Togean

Cluster Pariwisata

Jalur Destination

Jalur Pelayanan

Cluster Perikanan
Budidaya Laut
Pemasaran Perikanan

Pelayanan Perikanan
RENCANA PENGEMBANGAN KEPULAUAN
P N H
Rencana Pengelompokan Pulau-pulau Untuk Kegunaan Utama Kecamatan Walea Kepulauan

Cluster Pariwisata

Jalur Destination

Jalur Pelayanan

Cluster Perikanan
Budidaya Laut
Pemasaran Perikanan

Pelayanan Perikanan
RENCANA PENGEMBANGAN KEPULAUAN
P N H
Rencana Pengelompokan Pulau-pulau Untuk Kegunaan Utama Kecamatan Walea Besar

Cluster Pariwisata

Jalur Destination

Jalur Pelayanan
RENCANA PENGEMBANGAN KAWASAN PERBATASAN
P N H

Pengembangan Pariwisata Kepulauan :


1. Peningkatan dan penambahan fasilitas
jasa pariwisata
2. Membentuk sistem linkage pariwisata
3. Manajemen parriwisata
4. Peningkatan akses antar pulau kecil di
Kecamatan Togean
5. Penyediaan prasarana air bersih
6. Penyediaan Listrik Pengembangan Industri Hasil Pertanian:
1. Peningkatan kualitas pasar desa
2. Peningkatan fasilitas pengolahan hasil
Pengembangan UPT dengan pertanian
meningkatkan produksi pertanian : 3. Peningkatan kualitas jalan menuju kantong
1. Peningkatan Kualitas fasilitas perdagangan untuk penyediaan produksi dan lokasi pemasaran
peralatan dan bahan baku sektor pertanian 4. Penyediaan prasarana air bersih
2. Penyediaan dan peningkatan pasar desa 5. Penyediaan Listrik
3. Peningkatan Kualitas jalan dan membentuk jalan baru menuju
kantong produksi dan pemasaran
4. Peningkatan jaringan irigasi

Pengembangan Industri Hasil Pertanian :


1. Peningkatan Kualitas Pasar Desa
2. Peningkatan Fasilitas Pengolahan Hasil Pertanian
3. Peningkatan Kualitas jalan menuju kantong produksi
4. Peningkatan kualitas jalan menuju lokasi pemasaran
5. Peningkatan jaringan air bersih

Peningkatan jl penghubung
ke Morowali
PENGEMBANGAN KAWASAN STRATEGIS
P N H

IS M
OUR
O T
EC

PENGEMBANGAN KAWASAN
STRATEGIS PERKOTAAN
AMPANA
Gas Alam
Batu Sabak
Batu Gamping

Pasir Batu (Sirtu)

Marmer
Kawasan Pengendalian Ketat
• Kawasan Perkotaan
• Sepanjang Arteri Primer
• Kawasan Kritis
• Kawasan Pariwisata
• Kawasan Industri
• Kawasan Kepulauan Togean
• Kawasan Pesisir dan Laut
• Kawasan Perbatasan
Usulan kawasan
Pengembangan
Batas WIlayah
Luas daratan setelah
penambahan :
689.341 ha

Anda mungkin juga menyukai