12,000,000
10,000,000
8,000,000
6,000,000
4,000,000
2,000,000
an
ng
ng
NG
ru
ng
tam
a
r
sa
art
ay
ba
ed
ara
ala
BA
as
rab
ak
Ba
nd
an
M
ak
M
m
EM
IJ
Ba
Su
k
M
Se
Pe
DK
L
PA
4
KAWASAN PERKOTAAN
PALEMBANG-BETUNG-INDRALAYA-KAYUAGUNG
RTR KSK
RTRWK ! Perda Kab/Kota
RTRW KABUPATEN/KOTA RTR KSK ! Perda Kab/Kota
RDTR RDTR ! Perda Kab/Kota
6
PERTIMBANGAN DELINEASI WILAYAH
(PermenPU No. 15/2012)
3 pergerakan komuter yang tinggi antara • Kajian keterkaitan fungsional antar pusat2 pertumbuhan/
kawasan perkotaan inti dan kawasan kegiatan
perkotaan di sekitarnya • Infrastruktur yang menghubungkan pusat-pusat kegiatan
tersebut (jalan trans Timur Sumatera; jalan tol Bakauheni
– Kayu Agung – Palembang – Jambi – dst; jaringan jalan
KA; stasiun Kertapati; Pelabuhan Boom Baru dan Pel.
Tanjung Carat; Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II)
4 jarak dan waktu tempuh berdasarkan • Ketersediaan infrastruktur (transportasi) pendukung
pergerakan komuter (jaringan jalan, jalan tol, jalan kereta api, angkutan
sungai, dsb)
5 faktor keseimbangan ekologis dan • DAS, kondisi geologi, analisis kemampuan lahan
sumber daya air
TANJUNG API-API
Akan menjadi Pusat Kegiatan
BETUNG Industri dan Distribusi Barang
Ibu Kota Kecamatan. Regional & Nasional.
Lokasi Terminal Tipe A Terkait erat dg pusat kegiatan
Pusat Perdagangan & Jasa Lokal perdagangan & jasa di Kota
Palembang
KOTA PALEMBANG
Merupakan Kawasan Inti
PANGKALAN BALAI KAB. BANYUASIN
Ibu Kota Kab. Banyuasin Pusat kegiatan Perdagangan &
Jasa Skala Regional & Nasional,
Pusat Pelayanan Pertanian &
Perkebunan, Pusat Penelitian Pusat Distribusi, Pusat
Pertanian Transportasi, Pusat Pelayanan,
Pusat Pariwisata, Olah Raga, dsb
KAB. OGAN
KOMERING ILIR
KABOGAN ILIR
INDRALAYA
Ibukota Kabupaten Ogan Ilir. KAYU AGUNG
Pusast Pendidikan Merupakan Kawasan Perkotaan di
Pusat Pelayanan Kabupaten. Sekitarnya. Ditetapkan sebagai PKW
dan merupakan pusat pelayanan
pertanian & perkebunan di
sekitarnya
FUNGSI DAN PERAN PUSAT-PUSAT PERTUMBUHAN
Regional
• Pusat Distribusi Barang
• Pusat Pemerintahan Kab; Regional
• Pusat Pengembangan PANGKALAN BALAI • Pusat Industri
Pertanian/Perkebunan
TJ. API-API
SUNGSANG
• Pusat Pemerintahan Prov;
• Pusat Perdagangan & Jasa
KTM TELANG PALEMBANG Regional
• Pusat Distribusi Barang/Jasa
INDRALAYA INDRALAYA JEJAWI TULUNG
SumBagSel
• Pusat Pemerintahan Kab; UTARA KAYU AGUNG
SELAPANG
PKN
Pertanian/Perkebunan
PKL
PKLP
TUGU MULYO
9
2. PERKEMBANGAN WILAYAH TERBANGUN
Pertimbangan: Kota
Palembang memiliki fasum
fasos terlengkap dan harga Pengembangan Middle -
Kawasan OPI
Rp400-1M
properti yang relatif masih Upper Rp500-3M
“terjangkau” Pengembangan
Midlow
Rp230-350juta
Lokal
Rp150-200juta
Kayu Agung
Indralaya
Sumber: Coldweld Banker Indonesia, 2019
3. JARAK DAN WAKTU TEMPUH
• Jarak + 70 – 80 km
• Waktu tempuh jalan
nasional: 1,5 – 2 jam
• Kondisi cukup baik
• Jarak + 60 km • Akan dikembangkan jalan
KORIDOR 2
• Waktu tempuh Palembang –
tol sejajar jalan nasional
jalan nasional: 1,5 KORIDOR 1 Tanjung Api-api
– 2,5 jam Palembang –
• Kondisi jalan rusak Pangkalan Balai -
di beberapa ruas Betung
akibat angkutan
• Jarak + 70 – 80 km
barang (truk, dsb)
• Waktu tempuh jalan
nasional (via Indralaya):
KORIDOR 4
Palembang – 1,5 – 2 jam
Kayu Agung • Kondisi cukup baik
• Akan dikembangkan jalan
tol Palembang-Kayu
Agung à diperkirakan
• Jarak 20 – 30 km
jarak tempuh menjadi 30
• Waktu tempuh jalan
menit
nasional: 45 – 1,5 jam KORIDOR 3
• Waktu tempuh jalan tol: Palembang -
15 – 20 menit Indralaya
13
5. FAKTOR KESEIMBANGAN EKOLOGIS
PANGKALAN
BALAI TANJUNG
API-API
PALEMBANG
KAYU AGUNG
INDRALAYA
6. KETENTUAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
15
PERTIMBANGAN UTAMA
500,000
400,000 8.97 9.00
300,000 5.20
2.40 2.60 2.70
200,000
100,000
0
CEKUNG GERBAN
NG
A
TA
O
TA
K
AY
GR
SIL
BE
GI
SA
DU
GR
TA
AN
A
JABODET MEBIDAN AN G- SARBAGI MAMMIN PATUNGR
SU
A-
RB
N
DE
UN
IN
ID
TO
BA
SA
M
ABEK GRO BANDUN KERTOSU TA A-SATA AYA
BO
EB
T
R
PA
N
AM
KE
M
JA
GA
G-
G SILO
M
N
AN
KU
RB
CE
Series1 278,400 472,434 343,087 592,584 175,363 266,700 768,344
GE
CEKUNGAN GERBANG- MAMMINA-
JABODETABEK MEBIDANGRO SARBAGITA
BANDUNG KERTOSUSILO SATA
LUAS (Ha) 278.400 472.434 343.087 592.584 175.363 266.700
WILAYAH 12 kab/kota 4 kab/kota 5 kab/kota 7 kab/kota 4 kab/kota 4 kab/kota
52 kecamatan 85 kecamatan 15 kecamatan 46 kecamatan
JML PDDK 26 jt 5,2 jt 8,97 jt 9 jt 2,4 jt 2,6 jt
2 KAWASAN PATUNGRAYA AGUNG
DALAM KONSTELASI REGIONAL
Sasaran dan Prioritas Pembangunan P. Sumatera
(Rancangan RPJMN 2020-2024)
KPBPB
Sabang
KI & KEK Arun Lhokseumawe
Kab. Aceh Utara dan Kota
Lhokseumawe; Aceh
Kota Banda
Aceh
KI Kuala
WM Medan Tanjung
KI & KEK SEI MANGKEI
(Mebidangro) Kab. Simalungun, Sumatera Utara
KI Tanjung
KSPN Danau Toba Buton KPBPB
Kab. Samosir, Sumatera KI Batam
Utara DumaiKPBPB Pembangunan KPBPB
Karimun Bintan
KEK Galang Batang
KSPN Bukittinggi Kota Kab. Bintan, Kepulauan Riau
Kota Batam
Kota Baru Pekanbaru Kota
Padang Jambi
KSPN & KEK Tanjung
KEK Tanjung Api- Api Kelayang
Kab. Banyuasin, Sumatera Kab. Belitung, Kepulauan Bangka
Selatan Belitung
Kota Baru
Jalur Penghubung Koridor Ekonomi/MP3EI Palembang KSPN Palembang
WM Palembang Kota
Ibu Kota Prov/Pusat Ekonomi Kota (Patungrayaagung)
Bengkulu
Rencana Pengembangan Kawasan Strategis
KSPN Way Kambas
Rencana Pengembangan Pusat Kegiatan
Kota
Kawasan Metropolitan KI Lampung
Tanggamus
Kota Baru Daerah Tertinggal
PROYEK STRATEGIS NASIONAL (PSN)
Perpres No. 56/2018
AMBON
SAMPIT KENDARI JAYAPURA
SORONG
JAMBI
TELUK BAYUR
PALEMBANG
TANJUNG EMAS
PANJANG /SEMARANG
• DPN: Palembang-Bangka
Belitung dan sekitarnya
• Di dalam DPN tersebut
terdapat 6 (dua) KPPN
yang ditetapkan, dimana 2
(dua) diantaranya berlokasi
di Provinsi Sumatera
Selatan yaitu:
• KPPN Palembang
Kota dan sekitarnya
(Sungai Musi); serta
• KPPN Pagaralam dan
sekitarnya.
Kebijakan Pengembangan Industri Nasional
WPPI:
WILAYAH PENGEMBANGAN INDUSTRI PENGEMBANGAN INDUSTRI PRIORITAS:
A. Muara Enim – Banyuasin
SUMATERA BAGIAN SELATAN (1) Industri Pangan; (2) Industri Hulu Agro; (3) Industri Logam
Kawasan Peruntukan Industri (KPI) Sesuai RTRWN, RTR Pulau, RTRW Kabupaten/Kota yang tidak memiliki
Kawasan Industri (KI) Diprioritaskan berada di WPPI Daerah di luar WPPI yang mempunyai
0%
0% 0% 1% 0% 0% Danau/Situ
4%
5% 9% 0% Empang
Hutan Rimba
Perkebunan/Kebun
61%
Permukiman
Perkembangan Kawasan Terbangun
2003
2017
Perkembangan Kawasan Terbangun
2003
2017
KAWASAN HUTAN
suatu pusat permukiman yang besar yang terdiri dari satu kota besar dan
beberapa kawasan yang berada di sekitarnya dengan satu atau lebih kota besar
melayani sebagai titik hubung (hub) dengan kota-kota sekitarnya tersebut.
PALEMBANG 1,623,099
MAKASSAR 1,671,001
SEMARANG 1,815,729
16 jt
2,2 jt
TANGERANG 2,139,891
1,3 jt
32,66% 32,68%
BEKASI 2,431,480
MEDAN 2,210,624
1,62 jt
1,8 jt
BANDUNG 2,440,717 1,67 jt
SURABAYA 2,917,680
2,9 jt
2,4 jt
JAKARTA 10,374,235
41
1. JUMLAH PENDUDUK
100%
90%
80%
Jumlah Penduduk
70%
60%
7,6%
10%
50%
40%
30%
20%
19,6%
10% 32,66% 32,68%
7,5%
0%
9,6%
2015 2018
Prov. Sumatera Selatan 8,052,315 8,379,320
Kaw. Metropolitan
2,629,683 2,738,218
8%
Patungraya Agung
• Sebaran penduduk
TJ. API-API
masih terpusat di Kota BETUNG
54.000 jiwa
56.000 jiwa
Palembang (60%)
PANGKALAN
• Kawasan Talang Kelapa BALAI
yang berbatasan dg 63.000 jiwa TALANG KELAPA
Kota Palembang 136.000 jiwa
menunjukkan
karakateristik jumlah
PALEMBANG
penduduk yang tinggi. 1.623.000 jiwa
INDRALAYA
42.000 jiwa KAYU AGUNG
69.000 jiwa
TJ. RAJA
44.000 jiwa
KEPADATAN
NO KAB/KOTA DAN KECAMATAN
KEPENDUDUKAN
(JIWA/KM2)
KOTA PALEMBANG
1 Ilir Barat II 22,783
Kepadatan Penduduk 2
3
Gandus
Seberang Ulu I
1,440
5,488
4 Kertapati 1,652
5 Seberang Ulu II 12,186
6 Plaju 5,613
7 Ilir Barat I 2,336
Luas Wilayah Kepadatan Penduduk Eksiting (Jiwa/Km2) 8 Bukit Kecil 17,039
No. Kecamatan 9 Ilir Timur I 15,437
(Km2) 2014 2015 2016 2017 2018 10 Kemuning 11,549
11 Ilir Timur II 6,828
1 Kota Palembang 366.48 4,191 4,253 4,313 4,371 4,429 12 Kalidoni 3,886
13 Sako 5,287
2 Kab. Banyuasin 8,687.20 71 72 73 74 75 14 Sematang Borang 2,652
15 Sukarami 2,961
3 Kab. Ogan Ilir 877.47 301 305 310 314 318 16 Alang-Alang Lebar 4,170
KAB. OGAN ILIR
4 Kab. Ogan Kemering Ilir 905.73 196 199 202 204 207 1 Kandis 362
Jumlah 10,836.88 239 243 246 250 253 2 Tanjung Raja 752
3 Rantau Panjang 557
4 Sungai Pinang 645
5 Pemulutan 383
1. Kota Palembang 43 jiwa/Ha 6
7
Pemulutan Selatan
Pemulutan Barat
256
377
2. Indralaya 4 jiwa/Ha 8 Indralaya 431
9 Indralaya Utara 118
3. Kayu Agung 5 jiwa/Ha 10 Indralaya Selatan 374
KAB. OGAN KOMERING ILIR
4. Pangkalan Balai 2 jiwa/Ha 1 Jejawi 207
5. KTM Telang 1 jiwa/Ha 2
3
Kayuangung
Pampangan
526
64
4 Sirah Pulau Padang 454
Kepadatan
penduduk
mendominasi
WWk-‐ 1
KAB. BANYUASIN
Betung 159
WWk
tertentu
kawasan
perkotaan
2
3
Suak Tapeh
Banyuasin III
81
208
4 Sembawa 157
5 Talang Kelapa 206
6 Tanjung Lago 58
Penduduk
yang
bermigrasi
ke
luar
wilayah
7 Banyuasin I 199
8 Air Kumbang 26
cukup
banyak
(terutama
dari
Kota
Palembang)
9 Rambutan 107
10 Makarti Jaya 86
11 Air Saleh 104
12 Banyuasin II 14
Sumber: BPS, 2018. Diolah 13 Muara Telang 95
14 Sumber Marga Telang 127
Dominasi aktivitas ekonomi dicirikan dengan kegiatan
INDUSTRI dan JASA (karena perkembangan proses
teknologi, distribusi & komunikasi)
PEREKONOMIAN
14 Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial 3,311.89 635.57 934.24 879.05
17 Jasa Lainnya 1,312.09 75.14 46.99 95.47 KABUPATEN BANYUASIN 45 23 32 SEKTOR TERSIER
KOTA PALEMBANG 0 48 54
Sumber: BPS, 2018. Diolah
0 20 40 60 80 100 120
POTENSI EKONOMI KABUPATEN/KOTA
KAB. BANYUASIN
KOTA PALEMBANG
SEKTOR
TERSIER
SEKTOR
32% PRIMER SEKTOR
45% SEKUNDE
R
47%
SEKTOR
SEKTOR TERSIER
SEKUND 53%
ER
23%
KAB. OKI
SEKTOR
SEKUND
ER
41%
PEREKONOMIAN
45,000.00
NILAI EKSPOR 5 KOMODITI TERBESAR
Pertanian, Kehutanan dan SUMATERA SELATAN
40,000.00 Perikanan
35,000.00 Kayu, Barang Buah-buahan
Industri Pengolahan Pupuk dari Kayu 2%
30,000.00 3% 3%
25,000.00 Konstruksi
20,000.00
Perdagangan Besar dan Eceran;
15,000.00 Reparasi Mobil dan Motor
10,000.00
Informasi dan Komunikasi Karet dan
Bahan Bakar Barang dari
5,000.00
Mineral Karet
- Administrasi Pemerintahan, 33% 59%
KOTA KAB. KAB. OGAN KAB. OKI Pertahanan dan Jaminan Sosial
PALEMBANG BANYUASIN ILIR
Sektor properti komersial termasuk hunian vertikal telah berkembang menyebar ke luar Jakarta
hampir 20 tahun terakhir
awal ‘90 tengah ‘90 awal ‘00 tengah ‘00 tengah ’00 s.d sekarang
Perkantoran Perkantoran Retail Retail Batam, Makassar, Balikpapan,
Retail Retail Hotel Hotel Pekanbaru, Samarinda,
Apartemen Hotel
Palembang, Pontianak,
Hotel
Manado
Emerging Cities
§ Pertumbuhan ekonomi terus positif
§ Apartemen dan infrastruktur baru terus
tumbuh
§ Sektor properti mengalami perkembangan
secara bertahap hingga saat ini
§ Pengembangan skala besar dikembangkan
secara aktif
Kategori Kota-kota
Nascent Cities
Maturing City Jakarta, Surabaya, Medan, Bandung, Bali
§ Kegiatan perusahaan terbatas pada bisnis
Makassar, Batam, Balikpapan, Bodetabek, Yogyakarta, lokal
Emerging City
Semarang § Pengembangan properti sebagian besar
Nascent City Pontianak, Pekanbaru, Banjarmasin, Palembang terkonsentrasi pada sektor perumahan,
ruko, hotel, dan ritel
Sumber: Coldweld Banker Indonesia, 2019
Terdapat kemudahan dalam mobilitas aktivitas
penduduk (mobilitas pekerjaan, mobilitas perumahan,
mobilitas pergerakan)
JARINGAN TRANSPORTASI
Jaringan Jalan
JARINGAN JALAN:
1) Jalan NASIONAL
• Ruas Betung – Bts. Kota Palembang
• Ruas Jl. Kolonel H. Barlian-Jl. Sultan Mahmud
Badarudin-Jl. Sudirman-Jl. Rasid Sidik-Jl. Wahid
Hasyim-Jl. Ki Merogan (dlm Kota Palembang)
• Ruas Jl. Soekarno Hatta-Jl. Alamsyah
Ratuprawiranegara -Jl. Yusuf Singadekane-
Lingkar Selatan (dlm Kota Palembanag)
• Ruas Jl. Letjen Harun Sohar (Kota Palembang –
Tanjung Api-api
• Ruas Jalan Akses Bandara
• Ruas Jalan Veteran-Jl. Perintis Kemerdekaan-Jl.
Kol. NurAmin-Jl. Laks. Yos Sudarso-Jl. RE
Martadinata-Jl. Abdul Rozak-Jl. Soekamto-Jl.
Basuki Rahmat-Jl. Demang Lebar Daun-Jl. Srijaya
Negara-Jl. Prameswara (dalam Kota Palembang)
• Ruas Jalan Palembang – Simpang Indralaya
• Ruas Simpang Indralaya – Merajat – Kota Agung
• Ruas Simpang Indralaya - Pabumulih
2) Jalan PROVINSI
3) Jalan KABUPATEN/KOTA
4) Jalan BEBAS HAMBATAN
JARINGAN TRANSPORTASI
Jaringan Pergerakan
• Mobilitas aktivitas pergerakan antara Kota Inti
• Jalan Nasional
• Rencana Jalan Tol dengan pusat kegiatan di sekitarnya ditandai dengan
• Rencana Jalan KA ketersediaan prasarana transportasi dan angkutan
• Angkutan umum: bus umum serta fenomenanya
DAMRI, travel
• Palembang sebagai Kota Inti merupakan pusat
TJ. API-API
kegiatan ekonomi dan penyedia pelayanan.
Ketersediaan lahan dan harga yang masih
• Jalan AP
terjangkau serta kelengkapan fasilitas masih
• Rencana Jalan Tol menjadikan Palembang sbg pusat pelayanan
• Angkutan umum: bus sekaligus tempat tinggal.
DAMRI, Trans Musi,
bus AKAP • Ketersediaan jaringan transportasi meningkatkan
aksesbilitas antar-pusat kegiatan
PALEMBANG
PANGKALAN BALAI
• Jalan KP
• Rencana Jalan Tol
• Angkutan umum: bus
• Jalan AP DAMRI, bus AKAP
• Jalan Tol INDRALAYA
• Jalan KA
• Angkutan umum: bus
DAMRI, Trans Musi, KA
KAYU AGUNG
MAKSUD
PERJALANAN
55
JARINGAN TRANSPORTASI
Jaringan Pergerakan
• Jarak + 70 – 80 km
• Waktu tempuh jalan
nasional: 1,5 – 2 jam
• Kondisi cukup baik
• Jarak + 60 km • Akan dikembangkan jalan
KORIDOR 2
• Waktu tempuh Palembang –
tol sejajar jalan nasional
jalan nasional: 1,5 KORIDOR 1 Tanjung Api-api
– 2,5 jam Palembang –
• Kondisi jalan rusak Pangkalan Balai -
di beberapa ruas Betung
akibat angkutan
• Jarak + 70 – 80 km
barang (truk, dsb)
• Waktu tempuh jalan
nasional (via Indralaya):
KORIDOR 4
Palembang – 1,5 – 2 jam
Kayu Agung • Kondisi cukup baik
• Akan dikembangkan jalan
tol Palembang-Kayu
Agung à diperkirakan
• Jarak 20 – 30 km
jarak tempuh menjadi 30
• Waktu tempuh jalan
menit
nasional: 45 – 1,5 jam KORIDOR 3
• Waktu tempuh jalan tol: Palembang -
15 – 20 menit Indralaya
56
JARINGAN TRANSPORTASI
Terminal
TERMINAL
TIPE
NO KAB/KOTA TERMINAL
A B C
1 KOTA PALEMBANG KARYAJAYA A
ALANG-ALANG LEBAR A
PLAJU C
JAKABARING B
TANGGA BUNTUNG C
LEMABANG C
ALANG-ALANG
SAKO C
LEBAR 2 KAB. BANYUASIN BETUNG A
BETUNG 3 KAB. OGAN ILIR KM 32 INDRALAYA B
4 KAB. OKI KAYU AGUNG A
TANJUNG RAJA C
TULUNG SELAPAN C
TERM.
ALANG-‐
KARYA JAYA ALANG
LEBAR
JAKABARING
INDRALAYA
Terminal Tipe A
50
Perjalanan (%)
40
30
20
10
0
Bekerja Belajar Lain²
140000
120000
100000
80000
60000
40000
20000
0
2013 2014 2015 2016 2017
Jumlah Perjalanan 180 3,234 3,048 3,568 3,980
Angkutan umum penghubung: Jumlah Penumpang 9,197 125,281 81,477 86,397 128,250
bus DAMRI dan travel Jumlah Kendaraan 4,128 74,542 64,481 73,107 98,025
JARINGAN TRANSPORTASI
Kereta Api
No Kereta Api Rute
1 Penumpang
Palembang-Tanjungkarang
Palembang-Lubuklinggau
Palembang-Prabumulih
2 Barang
KA BBM Kertapati-Lubuklinggau/Lahat
KA Semen Baturaja-Kertapati
KA Batubara 1 Sukacinta-Kertapati
Ka Batubara 2 Tanjungenim Baru-Kertapati
3 Bus Rel Kertajaya Kertapati-Indralaya
JARINGAN TRANSPORTASI
Angkutan Laut
Pel. Tanjung
• PELABUHAN UMUM:
Pel. Tanjung Carat • Pel. Boom Baru
Api-api
• Pel. Sungai Lais
PKN
PKW
PKWp Hirarki 1
PKL
Hirarki 2
PKLp
Hirarki 3
64
PUSAT-PUSAT KEGIATAN UTAMA
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL
DIREKTORAT JENDERAL TATA RUANG
Regional
• Pusat Distribusi Barang
• Pusat Pemerintahan Kab; Regional
• Pusat Pengembangan PANGKALAN BALAI • Pusat Industri
Pertanian/Perkebunan
TJ. API-API
SUNGSANG
• Pusat Pemerintahan Prov;
• Pusat Perdagangan & Jasa
Regional
KTM TELANG
PALEMBANG
Pertanian/Perkebunan
PKL
PKLP
TUGU MULYO
ANALISIS STRUKTUR RUANG
Besaran Kota Berdasarkan Jumlah Penduduk
• Sebaran penduduk
TJ. API-API
masih terpusat di Kota BETUNG
54.000 jiwa
56.000 jiwa
Palembang (60%)
PANGKALAN
• Kawasan Talang Kelapa BALAI
yang berbatasan dg 63.000 jiwa TALANG KELAPA
Kota Palembang 136.000 jiwa
menunjukkan
karakateristik jumlah
PALEMBANG
penduduk yang tinggi. 1.623.000 jiwa
INDRALAYA
42.000 jiwa KAYU AGUNG
69.000 jiwa
TJ. RAJA
44.000 jiwa
ANALISIS STRUKTUR RUANG
Sebaran Fasilitas Utama
PALEMBANG
Terminal, Staisun KA,
Pelabuhan, RS,Bandara,
Perguruan Tinggi,
Fasilitas OR, Perdagangan
INDRALAYA & Jasa Regional
RS, Perguruan Tinggi,
Terminal, Stasiun KA
KAYU AGUNG
Terminal, RS
KARAKTERISTIK KAWASAN PERKOTAAN
KAWASAN INTI
PERKOTAAN
TJ. API-API
PERKEMBANGAN
KAWASAN SEKITAR
PALEMBANG
POTENTIALLY
URBAN
TALANG
KELAPA
JAKABARING
INDRALAYA
TJ. RAJA
KAYU AGUNG
Tren Properti Perumahan di Palembang dsk
~ Rumah Tapak
Pengembangan
Low <Rp200 juta
Pengembangan Pengembangan
Midlow Midlow
Rp250-500juta Rp250-500juta
Kawasan
Baru
Rp550-3,5M Kota Lama
Rp1,5M - 6M
Kawasan OPI
Pengembangan Middle - Rp400-1M
Upper Rp500-3M
Pengembangan
Midlow
Rp230-350juta
Lokal
Rp150-200juta
Kayu Agung
Indralaya
Sumber: Coldweld Banker Indonesia, 2019
Trend Properti di Kota Palembang dsk
TPA Sukawinatan
• Luas 25 Ha
• Sistem: control landfill
• Dikembangkan waste to
energy (kerjasama ESDM)
• Akan ditutup 2025
TPA Karyajaya
• Luas 18 Ha
• Sudah beroperasi
TPA
Sukawinatan
• Berada di daerah rawa,
sehingga tidak mendapat izin
TPA
Karyajaya
KemenLHK
Direncanakan pengembangan
TPA Regional
• Lokasi: Kab. Banyuasin
ISU, POTENSI DAN TANTANGAN
4 PENGEMBANGAN KAWASAN
PERKOTAAN PATUNGRAYA-
AGUNG
POTENSI PENGEMBANGAN
KEBUTUHAN
ANGKUTAN
KEBUTUHAN
INTEGRASI
FEEDER
YG
MENGHUB.
INFRASSTRUKTUR
ANGKUTAN
UMUM
MASAL
LINGKUNGAN
(SPAM,
TPA,
&
KAW.
LAINNYA
DSB)
KEBUTUHAN
INTEGRASI
INFRASSTRUKTUR
LINGKUNGAN
(SPAM,
TPA,
DSB)
KEMACETAN
LALIN
AKIBAT
KERUSAKAN
JALAN
KONDISI
JALAN
PROVINSI
KURANG
BAIK,
SHG
KAW.
JEJAWI
TERTINGGAL
2. TANJUNG API-API
• Pusat Ekonomi (Industri) skala nasional –
rencana
• Pusat Distribusi Barang dan Jasa (Pelabuhan)
ANALISIS PENENTUAN KAW. PERKOTAAN
DI SEKITARNYA
PUSAT
PENGEMBANGAN
PERTANIAN PERMUKIMAN,
KTM
TELANG PERTANIAN
KI
GASING
KAW.
PERKOTAAN
DI
SEKITARNYA
KOTA INTI
(PUSAT PELAYANAN
NASIONAL & REGIONAL)
PANGKALAN
BALAI
BETUNG
PALEMBANG
JAKABARING
PERMUKIMAN, FAS. OLAH
PUSAT TRANSPORTASI RAGA, PARIWISATA
TANJUNG
API-‐API
TELANG
PANGKALAN
BALAI
BETUNG
PALEMBANG
HINTERLAND
INDRALAYA
TJ.
RAJA
KAYU
AGUNG
JARINGAN INFRASTRUKTUR UTAMA
• KORIDOR 1
• Jalan Arteri Primer
• Rencana Jalan Tol Palembang –
Betung - Jambi
KORIDOR
2
• KORIDOR 2
KORIDOR
1
• Jalan Arteri Primer
• Rencana Jalan Tol Palembang –
Tanjung Api-Api
• Jalan KA Simpang – Tj. Api-Api
• Jalan KA Muara Enim – Tj. Api-api
• KORIDOR 3
KORIDOR
3
• Jalan Arteri Primer KORIDOR
4
• Jalan Tol Palembang – Indralaya
• Jalan KA Kertapati – Indralaya
• KORIDOR 4
• Jalan Kolektor Primer
• Jalan Tol Palembang – Kayu Agung
• Jalan KA Palembang – Indralaya – Jaringan Sungai menjadi pelengkap, terutama untuk
Kayu Agung – Lampung angkutan penumpang pada daerah yang belum
terlayani jaringan jalan darat serta angkutan barang
Konsep Pengembangan Transportasi Sungai
• Sungai Sugihan
Alang-‐Alang
Lebar
Stasiun LRT
Terminal Tipe A Pusat
Kota
Kawasan Perdangan
Dekat dengan Bandara Palembang
dan Jasa
& Staisun LRT
Jakabaring
Terminal Tipe A Karya
Jaya/
Staisun KA KertapaW
Rencana Terminal Tipe B
Pengembangan Staisun LRT
Kawasan Terpadu Kegiatan
perdaganan & jasa,
Kawasan Sport
Ceinter Nasional
Terminal Tipe B
Stasiun KA
Kaw. Perguruan Tinggi Indralaya
& Pemerintahan
Kabupaten
Konsep Pengembangan Jaringan Kelistrikan
Sumber Airbaku:
• Sungai Musi à Kota
Palembang dsk
• Sungai Komering à
Kab. Ogan Ilir & Kab.
OKI
• Sungai Limau à Kab.
Banyuasin
• Sungai Lempuing à
Kab. OKI
ZONA LINDUNG = zona yang ditetapkan karakteristik ZONA BUDIDAYA = zona yang ditetapkan karakteristik
pemanfaatan ruangnya berdasarkan dominasi fungsi pemanfaatan ruangnya berdasarkan dominasi fungsi
kegiatan masing- masing zona pada Kawasan Lindung kegiatan masing- masing zona pada Kawasan Budi Daya
L1 KAWASAN YANG MEMBERIKAN PERLINDUNGAN B1 zona dengan karakteristik sebagai kawasan yang
THD KAWASAN BAWAHANNYA memiliki kualitas daya dukung lingkungan tinggi,
• Hutan Lindung kualitas pela-yanan sarpras tinggi, dan bangunan
• Kawasan Resapan AIr gedung dengan intensitas tinggi.
• Kawasan Lindung Gambut
B2 zona dengan karakteristik sebagai kawasan yang
L2 KAWASAN PERLINDUNGAN SETEMPAT mempunyai kualitas daya dukung lingkungan tinggi
• Sempadan Pantai dan kualitas pelayanan sarpras tinggi.
• Sempadan Sungai
B3 kawasan yang memiliki kualitas daya dukung
• Kaw. Sekitar Waduk/Rawa
lingkungan sedang serta kualitas pelayanan sarpras
• RTH Kota
sedang.
L3 KAWASAN KONSERVASI
B4 zona dengan karakteristik sebagai kawasan yang
• Taman Nasional (TN)
memiliki kualitas daya dukung ling-kungan sedang
• Suaka Margasatwa (SM)
dan mempunyai kesesu-aian lingkungan untuk
• Taman Wisata Alam (TWA)
budidaya pertanian.
L4 KAWASAN RAWAN BENCANA ALAM
B5 zona dengan karakteristik sebagai kawasan yang
memiliki kualitas daya dukung lingkungan sedang,
L5 KAWASAN LINDUNG LAINNYA
mempunyai kesesuaian lingkungan untuk budi daya
• Hutan Rawa
pertanian, dan mempunyai jaringan irigasi.
• Kaw. Perlindungan Plasma Nutfah
B6 zona dengan karakteristik sebagai kawasan yang
memiliki kualitas daya dukung lingkungan sedang dan
rendah serta mempunyai kesesuaian lingkungan
untuk hutan produksi.
KONSEP POLA RUANG
HUTAN LINDUNG
KAWASAN
KONSERVASI
BUDIDAYA
INTENSITAS
RENDAH
à
PERTANIAN
TANAMAN
PANGAN
BUDIDAYA
INTENSITAS
RENDAH
à
PERKEBUNAN
SELESAI
TERIMAKASIH