Anda di halaman 1dari 34

DATA GEOSPASIAL

Rencana, Agenda Kerja dan Target Capaian


Pembinaan Data Geospasial di Tingkat Pusat
dan daerah Tahun 2021

Kelompok Kerja Data Geospasial - Badan Informasi Geospasial


Content
01 Geospasial Indonesia

02 One Map Policy

03 One Data Indonesia

04 Rencana, Agenda Target


Pembinaan Data Geospasial di Tingkat Pusat dan Daerah
Indonesia - Geospasial
Stage III
Stage I
Government regulation for
SDI Initiative
Implementation of IG Law Pres Act
onNGIN

90’s 2014

2011 2019

Stage II Stage IV
Law of GI Establishment of NSDI Press Act on National One Data
One Map Policy
One Data Indonesia
Rencana, Agenda Kerja
dan Target Capaian
Data
Pembinaan

Geospasial di
Tingkat Pusat dan
daerah Tahun 2021
RENCANA KERJA TAHUN 2021
No Program Kerja Kegiatan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Petunjuk Teknis Manajemen Data

Arsitektur Data
Data Induk dan Data Referensi
Basis Data
Kualitas Data

2 Implementasi Prinsip SDI (Implementasi dan Pembinaan Manajemen Data)


Integrasi Ina-Geoportal ke Portal Pembentukan dan Pengesahan Tim Integrasi Ina-Geoportal
3
SDI ke Portal SDI
Identifikasi dan Penyusunan Spesifikasi Kebutuhan Integrasi

Penyiapan Katalog Metadata dan API di Ina-Geoportal


Koordinasi Teknis antara Tim Integrasi Ina-Geoportal dan
Portal SDI
Penyusunan Dokumen Pengujian Integrasi
Ujicoba dan Evapel Integrasi/Harvesting Data Inageoportal
ke Portal SDI
4 Peningkatan SDM Sosialisasi

Bimbingan Teknis
PPIT PPTRA PPPIG PSKIG
KUGI, Berbagipakai/
Kebijakan Satu Peta Integrasi Spasial – Statistik Interoperabilitas,
untuk menjawab Tujuan Penjaminan Kualitas Standar dan Metadata
Sustainable Development dan Implementasi SDI
Goals
K EBIJAKAN
SATU PETA
PENYELENGGARAAN SATU DATA INDONESIA (Perpres 39/2019) PORTAL SDI

Perencanaan Pengumpulan Pemeriksaan Penyebarluasan


Data Data Data Data

PENYELENGGARAAN INFORMASI GEOSPASIAL (UU 4/2011 & PP 45/2021)


INA GEOPORTAL

Pengumpulan Penyimpanan dan


Pengolahan Pengamanan DG &
Penyebarlua Penggunaan
DG DG & IG IG san DG & IG IG

PENGGUNA

K/L/PD

PORTAL KSP
JIGN (Perpes 27/2014)
PENYELENGGARAAN KEBIJAKAN SATU PETA (Perpres 9/2016)
Overview Percepatan Kebijakan Satu Peta (PKSP)

Tentang Percepatan Pelaksanaan Kebijakan Satu Peta Pada


PERPRES Tingkat Ketelitian Peta Skala 1:50.000 Target
NO. 9 TAHUN 2016
(Diundangkan pada tanggal 4 Februari 2016) Pencapaian

TUJUAN KEBIJAKAN SATU PETA


85
1
STANDAR Peta Tematik
REFERENSI
BASIS DATA
GEO-PORTAL

MANFAAT KEBIJAKAN SATU PETA Produk


Sebagai acuan untuk: Kebijakan
▪ Acuan Perbaikan Data Spasial
Satu Peta

19
▪ Akurasi Perencanaan Tata Ruang

34
▪ Akurasi dalam Penyusunan Kebijakan dan
Pengambilan Keputusan

KEGIATAN UTAMA KEBIJAKAN SATU PETA Kementerian/ Provinsi


Lembaga
Kompilasi Integrasi Sinkronisasi

© Sekretariat Tim Percepatan Kebijakan Satu Peta, 2020


Capaian Kompilasi, Integrasi dan Sinkronisasi Kebijakan Satu Peta

Capaian Kompilasi Capaian Sinkronisasi

Telah terkompilasi
Peta Indikatif Tumpang Tindih antar Informasi Geospasial Tematik (PITTI)
100% (85 dari 85 peta tematik)

Peta Batas Administrasi

Ket :
! Desa/Kelurahan
Telah terkompilasi 362 Desa
Pelaksanaan Integrasi sejak 2016
(Perbup/Perwali/SK)
Pelaksanaan Integrasi sejak 2017
Pelaksanaan Integrasi sejak 2018 *Status Per 11 Februari 2020

Capaian Integrasi

Hasil Kompilasi telah diintegrasi terhadap peta dasar.

Akar Permasalahan Tumpang Tindih Pemanfaatan Lahan Nasional:

Tumpang Tindih RTRW Prov Tumpang Tindih Izin/Hak Atas Tanah pada
dengan RTRW Kab/Kota Tatakan (RTRW & Kawasan Hutan) yang
Telah Selaras

Kombinasi Tumpang Tindih yang Melibatkan


Tumpang Tindih RTRW dengan
RTRW, Kaw. Hutan, dan/atau Izin/Hak Atas
Kawasan Hutan
Tanah

© Sekretariat Tim Percepatan Kebijakan Satu Peta, 2020


Arahan Presiden dalam Rapat Terbatas Kebijakan Satu Peta

Pada tanggal 6 Februari 2020, telah dilakukan Rapat Terbatas Pelaksanaan Kebijakan Satu Peta bersama dengan Menteri dan Kepala
Lembaga. Dalam Rapat Terbatas tersebut, Presiden memberikan arahan strategis terhadap Pelaksanaan Kebijakan Satu Peta, sebagai berikut:

K/L/P agar berkomitmen mendukung program penyelesaian


permasalahan tumpang tindih lahan khususnya untuk melindungi hak –
Menyetujui Revisi Perpres 9/2016 tentang hak masyarakat dan kepastian investasi
Percepatan Pelaksanaan Kebijakan Satu
Peta diantaranya dilakukan dengan
penambahan tematik baru
Kemenko Bidang Perekonomian bersama-
sama dengan K/L terkait agar melakukan
Penyelesaian Tumpang Tindih Pemanfaatan Ruang agar
Penyiapan Grand Design Pembangunan
mendahulukan penyelesaian hak-hak masyarakat Data Centre Nasional
dengan tetap memperhatikan kepastian investasi

Kementerian LHK berserta K/L terkait agar segera menyelesaikan


permasalahan Kawasan Hutan dalam rangka percepatan
Kementerian Dalam Negeri dan Kementerian ATR/BPN penyusunan dan penetapan RTRW Provinsi dan RTRW
agar mendorong percepatan penyusunan dan Kabupaten/Kota
penetapan Perda RTRW Provinsi dan RTRW
Kabupaten/Kota serta RDTR
Penyusunan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) tentang
penggunaan dana desa untuk mempercepat penetapan
Batas Administrasi Desa
Menyetujui penambahan anggaran dalam rangka penyelesaian
permasalahan tumpang tindih di 34 Provinsi. Adapun kebutuhan
anggaran untuk penyelesaian tumpang tindih di 14 Provinsi Kementerian ATR/BPN berserta Kementerian/Lembaga terkait agar
dengan realokasi anggaran pada tahun 2020 membahas peningkatan kualitas dokumen RTRW dalam rangka
mendorong pemanfaatan produk RTRW untuk kepastian administrasi,
kepastian hukum maupun kebutuhan investasi

Arahan Presiden dalam RATAS sebagai dasar tindak lanjut penyelesaian tumpang tindih melalui kegiatan sinkronisasi PKSP
Prioritisasi IGT dalam Revisi Perpres 9/2016

SETELAH KESEPAKATAN

IGT Perpres 9/2016 Tambahan IGT Baru 72** IGT


85+1* IGT

159 IGT dari


24 K/L Walidata
RENAKSI TAHUN 2020-2024
PADA REVISI PERPRES 9/2016
* Tambahan IGT Sinkronisasi terintegrasi
(IGT TORA, Sawit dan PITTI)
** Jumlah total dari Perwujudan IGT dan
Penguatan Tema IGT

© Sekretariat Tim Percepatan Kebijakan Satu Peta, 2020


DAFTAR IGT DALAM RENAKSI REVISI PERPRES PKSP PERIODE 2020-2024

D.1. Perwujudan IGT Status D.3. Perwujudan IGT Potensi


1. Peta Penetapan Lokasi Pengadaan Tanah bagi Kepentingan Umum Skala 1:50.000
2. Peta Zona Nilai Tanah minimal skala 1: 10.000 1. Peta Neraca Penatagunaan Tanah skala 1: 50.000
3. Peta Penggunaan dan Kepemilikan Tanah (Hak Milik) Skala 1:5.000 2. Peta Lahan Sawah yang Dilindungi minimal skala 1: 5.000
4. Peta Aset Tanah, Gedung dan Bangunan Milik BUMN minimal skala 1:50.000
3. Peta Kawasan Gudang BUMN skala 1:50.000
5. Peta Batas Wilayah Administrasi Kewenangan Pengelolaan Sumber Daya Laut Provinsi Skala 1:250.000 -
1: 25.000 4. Peta Cekungan Air Tanah minimal skala 1:250.000
6. Peta Wilayah Kerja dan Wilayah Penugasan Panas Bumi Indonesia skala 1:50.000 5. Peta Kerentanan Likuifaksi skala 1: 100.000.
7. Peta Izin Lokasi Perairan di Wilayah Pesisir dan Pulau- Pulau Kecil dan Peta kesesuaian kegiatan 6. Peta Patahan Aktif Indonesia skala 1: 50.000
pemanfaatan ruang laut skala 1:50.000 7. Peta Sebaran Terminal Bahan Bakar Minyak dan Terminal LPG skala 1:50.000
8. Peta Izin Lokasi di Laut dan Peta Perizinan berusaha terkait pemanfaatan di Laut Skala 1:50.000 8. Peta Lokasi Kilang Minyak skala 1:50.000
9. Peta Wilayah Adat di Perairan Laut Skala 1:50.000 9. Peta Kerentanan Pesisir skala 1: 250.000 - 1: 50.000
10. Peta Kawasan Berikat dan Kawasan Lainnya Di bawah Pengawasan Pabean Skala 1:50.000 10. Peta Potensi Perikanan Budidaya skala 1: 50.000
11. Peta Aset Tanah, Gedung dan Bangunan Milik Negara(BMN) minimal 1:50.000 skala
11. Peta Wilayah Kerja dan Pengoperasian Pelabuhan Perikanan (WKOPP) skala 1 : 50.000
12. Peta Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan (IPPKH) skala 1:50.000
13. Peta Indikatif Penghentian Pemberian Izin Baru skala 1:250.000 12. Peta Potensi Sumberdaya Arkeologi Maritim skala 1: 250.000 dan 1 : 100.000
14. Peta Pelepasan Kawasan Hutan skala 1:50.000 13. Peta Lahan Garam skala 1 :25.000
15. Peta Tata Batas Area Kerja Izin Pemanfaatan Hutan (IUPHHK- HA/HT/RE) skala 1:50.000 14. Peta Sebaran Lokasi Akses Layanan Keuangan skala 1:50.000
16. Peta Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan emasyarakatan Skala 1: 50.000 15. Peta Rawan Erosi skala 1:50.000
17. Peta Hak Pengelolaan Hutan Desa Skala 1: 50.000 16. Peta Lahan Kritis skala 1:50.000
18. Peta Izin Pengelolaan Hutan Perhutanan Sosial Skala 1:50.000 17. Peta Rawan Kebakaran Hutan dan Lahan skala 1: 250.000
19. Peta Fungsi Ekosistem Gambut skala 1: 50.000 18. Peta Mangrove Nasional skala 1:25.000
20. Peta Fungsi Ekosistem Gambut skala 1: 50.000
19. Peta Daya Dukung Daya Tampung Lingkungan Hidup (DDDTLH) minimal skala 1:50.000
21. Peta Izin Usaha Perkebunan skala 1:50.000
22. Peta Sebaran Kegiatan Industri skala 1: 50.000 20. Peta Pemantauan Sampah Laut skala 1:250.000
23. Peta Daerah Lingkungan Kerja dan Lingkungan Kepentingan Pelabuhan skala 1: 50.000 21. Peta Daerah Irigasi Rawa skala 1:5.000
24. PetaKawasan Keamanan Operasional Penerbangan (KKOP) skala 1:5000 22. Peta Daerah Irigasi Tambak skala 1:5.000
25. Peta Wilayah Pusat Pertumbuhan Industri skala 1:50.000 23. Peta Neraca Sumber Daya Air skala 1:50.000
26. PetaProyek Strategis Nasional (PSN) skala 1:50.000 24. Peta Lokasi Danau, Situ dan Embung skala 1:50.000
25. Peta Kawasan Permukiman Kumuh skala 1:5.000
26. Peta Lokasi Kegiatan Logistik dan Pergudangan skala 1:50.000
27. Peta Sebaran Pasar Rakyat dan Pasar Desa skala 1:50.000 – 1:5.000
D.2. Perwujudan IGT Perencanaan Ruang 28. Peta Sebaran Pasar Induk, Terminal Agribisnis, Pasar Komoditi dan Pusat Distribusi Regional skala
1. Peta Recana Tata Ruang Pulau/Kepulauan skala 1: 500.000. 1:50.000 - 1:5.000
2. Peta Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) skala 1: 5.000 29. Peta Alur Pelayaran Laut skala 1:50.000
3. Peta Rencana Zonasi Kawasan Antarwilayah skala 1: 500.000 - 1: 50.000 30. Peta Sarana Bantu Navigasi Pelayaran skala 1:50.000
4. Peta Rencana Zonasi Kawasan Strategis Nasional Tertentu skala 1: 500.000 - 1: 5.000 31. Peta Sebaran Sarana Bantu Navigasi Pelayaran (SBNP) Penyeberangan skala 1:50.000
5. Peta Rencana Zonasi Kawasan Strategis Nasional skala 1: 500.000 - 1: 5.000 32. Peta Ruang Udara skala 1:50.000
33. Peta Cetak Sawah Indonesia skala 1: 5.000
34. Peta Lahan Pertanian Tanaman Pangan skala 1:50.000
35. Peta Lahan Pertanian Hortikultura skala 1: 50.000
36. Peta Lahan Perkebunan skala 1: 50.000
37. Peta Lahan Perkebunan skala 1: 50.000
38. Peta Rawan Banjir skala 1: 50.000
39. Peta Seismisitas Gempa Bumi skala 1:50.000 - 1:25.000
40. Peta Terumbu Karang skala 1: 50.000
41. Peta Sebaran Objek Vital Nasional Skala 1:50.000
I
• UU
NTEGRASI
SPASIAL- STATISTIK
Dasar Hukum :
No 4/2011
tentang IG Pasal 24
• SK DIGT no 2 Tahun
Latar Belakang :
Menindaklanjuti Perpres TPB (Tujuan Pembangunan
Berkelanjutan) No. 59 Tahun 2017 tentang
Pelaksanaan TPB, perlu implementasi nyata utk
Tujuan :
- Mengintegrasikan Data Spasial Desa akurat dan
FGD Studi Pustaka

Data Statistik yang tersedia saat ini untuk


2020 tentang Tim memenuhi harapan SDGs No one Left Behind, oleh menyusun Peta Geostatistik yang menjawab 17
Kerja Penyusunan karena itu BIG menjawab tantangan Bappenas untuk
Integrasi Spasial menyusun informasi geospasial SDGs dalam satuan
Tujuan dan 169 Target SDGs
- Sebagai Platform berbagai Data Tabular dalam
DGeostatistik
Konsep Peta
Statistik wilayah terkecil yaitu desa, sekaligus memanfaatkan satu Data Spasial
peta batas desa yang telah dilakukan oleh BIG,
Inventarisasi Kebutuhan Data

Penerima Manfaat :
• Bappenas D
Rencana Pengumpulan Data
• BPS
• K/L Terkait
• Pemda terkait Pengumpulan Data (Peta Dasar
dan Data Statistik)

Pembangunan Basis Data


Hasil Yang Diharapkan :
Target Lokasi : Sistem Informasi Geostatistik yang menyajikan
Peta Integrasi Spasial - Statistik level Desa Kompilasi data spasial dengan
2021-2024 Seluruh Desa di Indonesia selesai
yang menjawab 17 Tujuan dan 169 Target SDGs data tabular
2021 - Jawa 25.269 Desa
sehingga dapat menjadi Tools yang handal bagi
2022 - Sumatera 25.589 Desa
Pemerintah dalam pengambilan keputusan
2023 - Kalimantan - Maluku - Bali-Nusra 14.889 Desa
2024 - Sulawesi-Papua 18.184 Desa D
IGT Geostatistik
Road map integrasi spasial-statistik
COORDINATION FINALIZATION
Review work by expert group platform improvement
and other organizations
Coordination with local goverment
evaluation of data to collect and evaluate data down to
availability village level region 3
Coordination with local Application of Data Format and
goverment to collect and statistical data integration through
evaluate data down to electronic service / API of each
village level region 1 institution from INA-SDI Database

2020 2021 2022 2023 2024

PREPARATION EVALUATION PUBLICATION


developing a platform platform improvement platform finalization.
prototype
Coordination with local
Integration of statistical data
SDGS indicator goverment to collect and
using APIs from each institution
determination evaluate data down to
simultaneously from One Data
village level region 2
Portal Database
data collection in Proposal and finalization of
Publication
Ministries and statistical data format for the
Departments Platform in One Data Portal
PLATFORM INTEGRASI SPASIAL-STATISTIK
Standar dan Metadata Geospasial

STANDAR DATA

Persyaratan Teknis Data : sebuah


01 produk dari
Tata cara
Metode proses perolehan
01

Spesifikasi teknis
02 tertentu
Produk Data
02
OverView Kualitas Data
Lingkup Spesifikasi Pengiriman produk data
Standar/Spesifikasi Identifikasi Produk Data Metadata
03 Produk Data Pemerolehan data
Isi dan struktur data
Pemeliharaan data
Penyajian
Sistem Referensi Informasi tambahan
Data
STANDAR PROSES UNTUK MEMPEROLEH DATA
Metadata
- Informasi referensi metadata
- Judul/Nama
- Tanggal referensi data
- Identifier untuk data
Amanat Pasal 49, UU No. 4 Tahun 2011, yaitu penyelenggara - Informasi kontak untuk konten
data Kandungan Gizi
Nama Produk
IG wajib memberitahukan kualitas IG yang - Lokasi Geografis
- Bahasa Data
diselenggarakanya dalam bentuk metadata, dan telah
- Kategori topik data
berlakunya standar nasional tentang metadata melalui - Resolusi spasial Komposisi
- Jenis data Tanggal diproduksi
adopsi dari ISO 19115 dan ISO 19115-2 melalui SNI/ISO - Abstrak data Kadaluarsa
19115:2014 mengenai metadata vektor dan SNI/ISO 19115- - Informasi jangkauan data
- Silsilah data
2:2014 mengenai metadata raster yang disusun dalam - Tautan data online
- Kata kunci
Country Profile Metadata Indonesia pada Perka BIG No 30 - Batasan pada akses
Tahun 2013 penggunaan data
- Tanggal pengisian metadata
- Titik kontak metadata Metadata adalah data yang menjelaskan riwayat
dan karakteristik DG dan IG (PerBIG 2/2020)
RENCANA PENYEDIAAN STANDAR DATA DAN METADATA

Juni -
Desember
Mei

April Sinkronisasi dan


Januari - Harmonisasi
Maret Penetapan Standar Data
Januari -
Maret Harmonisasi Standar data dan Metadata

Standar data dan Metadata


Penyusunan
Struktur dan dan Metadata.
Penyusunan
Standar Data format baku
Geospasial Metadata
S
TANDAR DAN METADATA

GEOSPASIAL

KELOMPOK KERJA DATA GEOSPASIAL


a. Pelaksanaan implementasi prinsip Satu Data Indonesia sesuai arahan Dewan Pengarah dan
Pembina Data tingkat pusat;
b. Koordinasi antara Dewan Pengarah dan Pembina Data tingkat pusat dengan Instansi Daerah
dalam memastikan implementasi prinsip Satu Data Indonesia di dalam Forum Satu Data
Indonesia tingkat pusat;
c. Ketersediaan data sesuai dengan daftar Data dan Data Prioritas yang sudah ditentukan;
d. Memastikan kelengkapan data sesuai dengan daftar Data dan Data prioritas yang sudah
ditentukan;
e. Mendukung kesiapan arsitektur dan informasi SPBE;
f. Memantau penyelenggaraan Satu Data Indonesia oleh Walidata Instansi Pusat dan Instansi
Daerah;
g. Pengusulan pemberian insentif dan disinsentif terhadap penyelenggara Satu Data Indonesia
tingkat pusat dan tingkat daerah; dan
h. Menyusun laporan pelaksanaan tugas paling sedikit 1 (satu) kali dalam 1 (satu) tahun kepada
Forum Satu Data Indonesia tingkat pusat.
PROGRAM KERJA
IMPLEMENTASI KEBIJAKAN SATU DATA INDONESIA

ARAHAN DEWAN PENGARAH


1. Penyusunan Standar Data Geospasial Instansi Pusat
2. Penyusunan Struktur Baku dan Format Baku Metadata Geospasial Instansi
Tingkat Pusat
3. Harmonisasi Standar Data Geospasial dan Struktur Baku dan Format Baku
Metadata Geospasial Instansi Tingkat Pusat
4. Penetapan Standar Data Geospasial dan Struktur Baku dan Format Baku
Metadata Geospasial Instansi Tingkat Pusat
5. Penyelarasan Prinsip Data
6. Implementasi Prinsip SDI
7. Penyusunan Kaidah Interoperabilitas Data
8. Harmonisasi Kaidah Interoperabilitas Data
9. Penetapan Kaidah Interoperabilitas Data
PRINSIP DATA
Spesifikasi
➢ Konsep METADATA
Produk Data GEOMETRI

Spesifikasi
➢ Definisi
➢ Klasifikasi
Produk Data ➢ Ukuran
ATRIBUT
Implementasi ➢ Satuan

Dataset Prinsip ini tertuang dalam Spesifikasi Produk Data


Penjelasan Geospasial yang mengacu ke Standar Nasional Indonesia
(SNI) International Standard Organization (ISO) 19131 tentang
Metadata
Spesifikasi Produk Data (SPD).
KUGI : Standar Data Geospasial
❑ Konsep merupakan ide yang mendasari data dan tujuan data tersebut diproduksi dituangkan dalam Nama Unsur
yang berada dalam FC_FeatureTypeName.

❑ Definisi merupakan penjelasan tentang data yang memberi batas atau membedakan secara jelas arti dan
cakupan Data tertentu dengan Data yang lain dituangkan dalam dua jenis, yaitu yang memiliki geometri sebagai
unsur menjadi FC_FeatureType.Definition atau hanya memiliki atribut menjadi Atribut Definition.

❑ Klasifikasi merupakan penggolongan Data secara sistematis ke dalam kelompok atau kategori berdasarkan
kriteria yang ditetapkan oleh Pembina Data atau dibakukan secara luas yang dituangkan dalam jenis kategori
sebuah unsur menjadi Kategori dalam KUGI ataupun klasifikasi atribut yang dituangkan dalam pendefinisian
Atribut Code.

❑ Ukuran merupakan unit yang digunakan dalam pengukuran jumlah, kadar, atau cakupan yang dituangkan dalam
FC_FeatureAttribute.valueMeasurementUnit.

❑ Satuan merupakan besaran tertentu dalam Data yang digunakan sebagai standar untuk mengukur atau menakar
sebagai sebuah keseluruhan dituangkan dalam Atribut Code secara umum dan implementasinya dalam basis
data secara semantic dijelaskan dalam FC_ListedValue sebagai satuan unit.
STANDAR DATA (KONTUR)
PERPRES 39 TAHUN 2019

• Konsep : Data ketinggian yang bisa digambarkan dengan berbagai cara, seperti titik-titik
tinggi, matriks tinggi (model elevasi digital).
• Definisi : Garis khayal yang menghubungkan titik-titik dengan ketinggian yang sama, atau
warna yang mencerminkan ketinggian.
• Klasifikasi : Selang dan Indeks kontur (SNI 6502 : 2010)
• Ukuran : Bilangan Desimal
• Satuan : Meter
STANDAR BASIS DATA : KUGI
Z C 0 3 0 5 0 3 8 0
Katalog Unsur Geografi Indonesia
Kategori Sub Kategori Geometri Skala Kode Unsur
adalah pemberian kode dan struktur
kode, penetapan tipe, operasi, atribut, GEOMETRI KODE SKALA KODE
Titik 2D 01 1:1.000.000 01
asosiasi, dan aturan-aturan
Garis 2D 02 1:500.000 02
pendokumentasian atas unsur yang Poligon 2D 03 1:250.000 03
Titik 3D 04 1:100.000 04
direpresentasikan dalam data geografis
Garis 3D 05 1:50.000 05
Poligon 3D 06 1:25.000 06
Mesh 07 1:10.000 07
1:5.000 08
ZC03050380 1:2.500 09
1:1.000 10
http://kugi.ina-sdi.or.id/
STANDAR DATA DAN METADATA
PETUNJUK TEKNIS MANAJEMEN DATA

a. Arsitektur Data;
1. Spesifikasi Data
a. Format Data mengacu ke standar Open Geospatial Consortium (https://www.ogc.org/docs/is)
b. Struktur Baku Data Induk dan Data Referensi mengacu ke Spesifikasi Produk Data (SPD) yang dituangkan
dalam Katalog Unsur Geografi Indonesia (KUGI)
2. Ketentuan Data mengacu ke proses penyelenggaraan IG
b. Data Induk dan Data Referensi
1. Sesuai struktur dan format baku yang mengacu ke SPD
2. IG yang mengikuti kaidah manajemen kualitas (akurat, mutakhir, dan dapat dibagipakaikan)
3. Melalui proses uji abstrak (menghindari duplikasi) Katalog Unsur Geografis
c. Basis Data
1. Penyediaan Basis Data Penyimpanan, Pengamanan, Penyebarluasan di Simpul Jaringan dan
Penghubung Simpul Jaringan
2. Penyediaan Basis Data replika untuk menjamin ketersediaan akses data yang terus menerus.
3. Pengamanan Basis Data di Simpul Jaringan dan Penghubung Simpul Jaringan
4. Pemeliharaan Basis Data di Simpul Jaringan dan Penghubung Simpul Jaringan
d. Kualitas Data.
1. Melakukan Kontrol Kualitas dan Evaluasi Kualitas
2. Melakukan Penjaminan Kualitas
STANDAR DATA DAN METADATA
PENJELASAN

1. Format Data disusun berdasarkan Standar Open Geospatial Consortium


(https://www.ogc.org/docs/is)
2. Spesifikasi Produk Data disusun berdasarkan SNI ISO 19131
3. Katalog Unsur Geografis disusun berdasarkan SNI ISO 19110
4. Manajemen Kualitas
a. Kontrol Kualitas dan Evaluasi Kualitas disusun berdasarkan SNI ISO
19157
b. Penjaminan Kualitas disusun berdasarkan SNI ISO 19158
5. Metadata disusun berdasarkan SNI 8843-1 2019 tentang Profil Metadata
Spasial Indonesia
INTEROPERABILITAS

PP 82 tahun 2012 Penyelenggaraan STE, pasal 23 :


INTEROPERABILITAS DATA Penyelenggaraan Sistem Elektronik harus menjamin berfungsinya
Sistem Elektronik sesuai dengan peruntukkannya dengan tetap
memperhatikan Interoperabilitas dan kompatibilitas dengan Sistem
Elektronik sebelumnya dan/atau system Elektronik yang terkait.

Perpres 39/2019 Satu Data Indonesia, Pasal 9 :


(1) Data yang dihasilkan oleh Produsen Data harus memenuhi kaidah
Interoperabilitas Data.
(2) Untuk memenuhi kaidah Interoperabilitas Data sebagaimana
dimaksud pada ayat (1), Data harus:
Kemampuan Data untuk a. konsisten dalam sintak/bentuk, struktur/skema/komposisi
dipertukarkan atau dibagipakaikan penyajian, dan semantik/ artikulasi keterbacaan; dan
antarsistem yang saling berinteraksi b. disimpan dalam format terbuka yang dapat dibaca sistem
elektronik.
Interoperabilitas System (format service)

• WMS – Web Map Service

(peta basemap)
• WFS – Web Feature Service

(peta + download)

• CSW – Catalogue Service for Web

(Metadata)
KUGI sbg Kode Referensi

KODE REFERENSI

KODE KUGI NAMA WILAYAH OBJEK PAJAK

AA01040080 DKI Jakarta ..


SATU DATA
AA01040080 Jawa Barat ..
AA01040080 Jawa Timur …
KATALOG
… …
UNSUR
GEOGRAFI … …
INDONESIA

SATU PETA
TEMATIK/
KODE
KODE KUGI STATISTIK/
REFERENSI
KEUANGAN
Implementasi Standar data dan Metadata
IG Simpul Jaringan Prov. Sumsel

IG Pengukuhan Kws Hutan Hasil KSP


Metadata

Atribut Dbase

Metadata
THANK YOU
BADAN INFORMASI GEOSPASIAL

Anda mungkin juga menyukai