65
USAHA
MIKRO
KECIL
id
o.
.g
ps
.b
PROVINSI
PROVINSI KALIMANTAN
KALIMANTAN UTARA
UTARA
ra
ta
al
//k
s:
tp
A
ht
MIKRO
s:
tp
KECIL
ht
PROVINSI
PROVINSI KALIMANTAN
KALIMANTAN UTARA
UTARA
i
o.id
.g
ps
.b
ra
ta
al
//k
s:
No. ISBN: -
No. Publikasi: 65550.1807
No. Katalog: 9102067.65
Ukuran Buku: 20 cm x 20 cm
Jumlah Halaman: vi + 34 halaman
o .id
.g
B
PS pada tahun 2016 telah melaksanakan kegiatan pendataan lengkap atau
ps
listing Sensus Ekonomi Tahun 2016 (SE2016). Untuk memperoleh gambaran
.b
yang lebih rinci mengenai aktivitas Usaha Mikro Kecil (UMK) dan Usaha
Menengah Besar (UMB), pada tahun 2017 dilakukan SE2016 Lanjutan.
ra
Hasil pendataan SE2016 Lanjutan dapat digunakan sebagai dasar untuk analisis
ta
dan perumusan kebijakan ekonomi. Di antaranya untuk mengukur kinerja Usaha
al
Mikro Kecil (UMK), dengan memberikan gambaran karakteristik/kualitas sumber
//k
daya manusia, kondisi aksesibilitas permodalan, prospek usaha, dan kinerja
keuangannya. Informasi tersebut diharapkan dapat memberikan sumbangsih
s:
UMK. Dengan demikian, peran UMK dalam perekonomian menjadi semakin kuat
dan lapangan pekerjaan pun makin meningkat.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah ikut berpartisipasi
baik secara langsung maupun tidak langsung dalam menyukseskan SE2016-
Lanjutan.
iii
iv
ht
tp
s:
//k
al
ta
ra
.b
ps
.g
o .id
Daftar Isi
.id
KATA PENGANTAR ____________________________ III
o
.g
DAFTAR ISI __________________________________ V
ps
.b
PENDAHULUAN________________________________1
ra
UMK MENDOMINASI JUMLAH USAHA DI PROVINSI
ta
al
KALIMANTAN UTARA___________________________ 3
//k
SEDERHANA_________________________________ 13
PELAKU UMK PERLU PENINGKATAN KAPABILITAS____19
KINERJA USAHA DARI SISI KEUANGAN____________ 25
PROSPEK DAN KENDALA USAHA_________________ 31
v
vi
ht
tp
s:
//k
al
ta
ra
.b
ps
.g
o .id
Pendahuluan
D
.id
unia usaha Indonesia termasuk Meskipun mempunyai beberapa keunggulan, UMK juga
o
Kalimantan Utara, pada saat ini mempunyai banyak keterbatasan sehingga usaha ini tidak
.g
masih didominasi oleh Usaha Mikro mampu untuk berkembang. Keterbatasan-keterbatasan
ps
Kecil (UMK). Berdasarkan hasil SE2016 tersebut diantaranya minimnya akses perbankan;
Lanjutan, jumlah usaha UMK sekitar 51 kemampuan dan pengetahuan Sumber Daya Manusia (SDM)
.b
ribu unit usaha atau 98,09 persen dari yang masih rendah; dikelola dengan cara yang sederhana;
ra
total usaha nonpertanian Kalimantan penggunaan teknologi yang terbatas; dan belum mampu
Utara. UMK juga mampu menyerap tenaga mengimbangi perubahan selera konsumen khususnya yang
ta
kerja sebanyak 129,49 ribu orang atau berorientasi ekspor.
al
sekitar 71,76 persen dari jumlah tenaga
//k
kerja nonpertanian. Ketika krisis menerpa Mengingat pentingnya peran UMK dalam menggerakkan
Indonesia pada tahun 1997–1998, UMK roda perekonomian Kalimantan Timur, diharapkan kendala
s:
terbukti tetap berdiri kokoh di saat usaha- dan keterbatasan yang dihadapi tersebut tidak menyurutkan
tp
usaha besar berjatuhan. pelaku UMK untuk mengembangkan usaha dan bisnisnya.
Peluang untuk mengembangkan bisnis UMK terbuka lebar
ht
Keunggulan UMK dalam bertahan dari jika pelaku UMK mampu membaca situasi pasar. UMK
badai krisis karena berbagai alasan. mempunyai peran yang penting khususnya pada usaha-
Pertama, umumnya UMK menghasilkan usaha yang memanfaatkan sumberdaya alam maupun padat
barang konsumsi dan jasa yang dekat tenaga kerja.
dengan kebutuhan masyarakat. Kedua,
UMK tidak mengandalkan bahan baku Untuk melihat potensi dan kinerja UMK saat ini serta
impor serta lebih memanfaatkan sumber untuk melihat prospeknya dimasa mendatang, maka perlu
daya lokal baik dari sisi sumber daya dilakukan analisis kinerja UMK. Hal ini selaras dengan
manusia dan bahan baku, maupun Peraturan Pemerintah RI Nomor 17 Tahun 2013, yang
peralatannya. Ketiga, UMK pada umumnya menyatakan bahwa pengembangan Usaha Mikro, Usaha
menggunakan modal yang relatif rendah. Kecil, dan Usaha Menengah dilakukan melalui pendataan,
Dengan keunggulan tersebut, UMK identifikasi potensi, dan masalah yang dihadapi. Dengan
tidak begitu merasakan pengaruh krisis adanya identifikasi kinerja UMK dan permasalahan yang
ekonomi global, yang biasanya ditandai dihadapi, maka informasi tersebut dapat digunakan sebagai
dengan penurunan nilai tukar rupiah yang dasar dalam penyusunan regulasi atau kebijakan yang 1
dalam. mampu melindungi dan meningkatkan kinerja UMK.
2
ht
tp
s:
//k
al
ta
ra
.b
ps
.g
o .id
.id
o
.g
ps
UMK
.b
ra
Bagian
MENDOMINASI ta
1
al
JUMLAH
//k
s:
USAHA DI
tp
ht
3
U
MK mempunyai peran yang sangat (Kategori L) juga mempunyai kontribusi
penting dalam menggerakkan roda yang cukup besar yaitu masing-masing
.id
perekonomian di wilayah Kalimantan sebesar 7,98 persen, atau berjumlah sekitar
o
Utara. Pengelolaan usaha ini dilakukan 4.138 usaha, dan 7,16 persen (3.713 usaha).
.g
secara sederhana sehingga lebih banyak Sisanya, ada sebanyak 13 kategori yang
menjadi pilihan sebagai wadah usaha yang angka persentasenya dibawah 5 persen.
ps
menghasilkan nilai ekonomi. Usaha ini
Kota Tarakan, yang merupakan satu-
.b
menjadi pilihan utama karena memerlukan
satunya wilayah kota di Kalimantan Utara,
ra
modal yang relatif kecil. Oleh sebab itu
menjadi daerah dengan jumlah UMK
aktivitas UMK merupakan kegiatan ekonomi
ta
tertinggi di Kalimantan Utara. Proporsi
yang tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan
al UMK di Kota Tarakan mencapai sekitar
masyarakat dalam mencukupi kebutuhan
37,98 persen dari total UMK di Kalimantan
//k
hidup. Dengan kata lain, UMK berperan
Utara. Sementara itu, sekitar 20 persen
sebagai basic pembangunan ekonomi
s:
Utara mencapai 98,09 persen dari total UMK Kalimantan Utara berada di wilayah
jumlah usaha nonpertanian yang tercatat di Kabupaten Tana Tidung.
Kalimantan Utara. Jumlah UMK tersebar pada
semua kategori usaha nonpertanian, Usaha
Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi dan
Perawatan Mobil dan Sepeda Motor (Kategori
G) dengan jumlah sekitar lebih dari 25 ribu
usaha atau mencapai 48,38 persen dari total
UMK nonpertanian. Jumlah usaha Penyediaan
Akomodasi dan Penyediaan Makan Minum UMK
(Kategori I) berada dibawah kategori G, MENDOMINASI
dengan jumlahnya mencapai hampir 10 ribu JUMLAH
usaha atau sekitar 18,43 persen. Usaha Industri USAHA DI
Pengolahan (Kategori C) dan Usaha Real Estat
4 PROVINSI KALIMANTAN UTARA
Gambar 1.1.
Persentase Usaha/Perusahaan Nonpertanian Menurut Status Usaha di Kalimantan Utara, 2017
98,09% 1,91%
Usaha
Usaha Menengah
Mikro Besar
Kecil
o .id
.g
ps
.b
ra
ta
Sumber: BPS, SE2016-Lanjutan
al
//k
Tabel 1.1.
s:
Jumlah dan Persentase UMK Nonpertanian Menurut Kabupaten/Kota di Kalimantan Utara, 2017
tp
ht
5
Sumber: BPS, SE2016-Lanjutan
Gambar 1.2.
Persentase Jumlah UMK Nonpertanian Menurut Kategori di Kalimantan Utara, 2017
.id
L. Real Estat 7,16
o
.g
S. Aktivitas Jasa Lainnya 3,71
ps
H. Pengangkutan dan Pergudangan 3,66
.b
P. Pendidikan 2,89
ra
ta
J. Informasi dan Komunikasi 2,17
al
1,49
//k
F. Konstruksi
.b
ra
Bagian
SEBAGAI ta
2
al
PENYERAP
//k
s:
TENAGA KERJA
tp
ht
TERBANYAK
7
J
umlah UMK sangat besar di Kalimantan 71,76 persen tenaga kerja non pertanian di
Utara tentu memiliki peranan yang sangat Kalimantan Utara.
.id
penting dalam hal ketenagakerjaan.
Sama halnyadengan jumlah usaha,
o
Jumlah UMK yang tinggi memiliki peluang
penyerapan tenaga kerja UMK terjadi paling
.g
yang tinggi dalam hal penyerapan tenaga
banyak adalah oleh usaha pada Kategori
kerja sehingga berpotensi dalam mengurangi
ps
Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi
angka pengangguran di wilayah tersebut.
dan Perawatan Mobil dan Sepeda Motor
.b
Berdasarkan data Sakernas 2017, tingkat
(kategori G), yaitu lebih dari 52 ribu pekerja
ra
pengangguran di Kalimantan Utara mencapai
atau mencapai 40,49 persen dari total tenaga
5,54 persen. Jika dilihat berdasarkan
ta
kerja pada UMK nonpertanian. Usaha yang
tingkat pendidikan, penganggur terbanyak
al tingkat penyerapan tenaga kerja juga cukup
merupakan lulusan pendidikan menengah,
tinggi adalah usaha pada aktivitas Penyediaan
//k
mencapai sekitar 7,76 persen. Pada umumnya,
Akomodasi dan Penyediaan Makan Minum
tingginya kontribusi lulusan menengah
s:
4,35
4,02
o .id
.g
ps
.b
ra
Pendidikan Dasar ke Pendidikan Pendidikan
Bawah Menengah Tinggi
ta
al Sumber: BPS, Indikator Pasar Tenaga Kerja Indonesia, Agustus, 2017
//k
Gambar 2.2.
s:
71,76%
tp
28,24%
ht
Usaha
Usaha Mikro
Menengah Kecil
Besar
9
Sumber: BPS, SE2016-Lanjutan atau SE2016-Listing
Gambar 2.3.
Persentase Penyerapan Tenaga Kerja UMK Nonpertanian Menurut Kategori di Kalimantan Utara, 2017
P. Pendidikan 13,53
.id
C. Industri Pengolahan 8,79
o
F. Konstruksi 5,28
.g
ps
L. Real Estat 3,95
.b
S. Aktivitas Jasa Lainnya 2,85
ra
H. Pengangkutan dan Pergudangan 2,39
ta
N. Aktivitas Penyewaan dan Sewa al
Guna Usaha Tanpa Hak Opsi,
1,52
//k
Ketenagakerjaan, Agen Perjalanan
dan Penunjang Usaha Lainnya
s:
Rata-rata Penyerapan
Kategori Jumlah Usaha Jumlah Tenaga Kerja
Tenaga Kerja
.id
C. Industri Pengolahaan 4 138 11 382 3
o
D. Pengadaan Listrik Gas/Uap Air Panas dan 51 103 2
.g
Udara Dingin
ps
E. Pengelolaan Air, Pengelolaan Air Limbah, 196 318 2
Pengelolaan dan Daur Ulang Sampah, dan
.b
Aktivitas Remediasi
ra
F. Konstruksi 773 6 838 9
ta
G. Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi dan 25 084 52 428 2
Perawatan Mobil dan Sepeda Motor al
//k
H. Pengangkutan dan Pergudangan 1 900 3 091 2
I. Penyediaan Akomodasi dan Penyediaan 9 555 20 204 2
s:
Makan Minum
tp
.b
ra
Bagian
UMK ta
3
al
DILAKUKAN
//k
s:
SECARA
tp
ht
SEDERHANA
13
PENGELOLAAN
UMK
DILAKUKAN
SECARA
SEDERHANA
P
enyerapan tenaga kerja yang besar
UMK di Indonesia memiliki karakteristik
.id
informal, yaitu usaha yang dicirikan
o
dengan tidak adanya status badan usaha,
.g
tidak adanya sistem pencatatan keuangan,
produknya, kemitraan menjadi salah satu cara yang
dijalankan dengan modal yang terbatas dan
ps
tepat. Namun demikian, upaya tersebut masih
keahlian yang terbatas, serta penggunaan
belum menjadi pilihan bagi UMK. Keterbatasan
.b
teknologi yang masih sederhana.
informasi menjadi salah satu kendala untuk menjalin
ra
Pengelolaan yang sederhana ini tentunya
kemitraan dengan perusahaan besar. Tercatat hanya
akan berpengaruh terhadap pendapatan
ta
sekitar 11 persen UMK yang menjalin kemitraan
yang diperoleh UMK. Salah satu upaya untuk
al dengan perusahaan besar.
meningkatkan kinerja UMK adalah menjalin
//k
kemitraan dengan perusahaan yang lebih Jika dibandingkan antar kategori, UMK pada
besar untuk mendapatkan pembinaan, kategori M (Aktivitas Profesional, Ilmiah, dan Teknis)
s:
bantuan modal, maupun lainnya. Upaya merupakan UMK dengan pengelolaan relatif paling
tp
tersebut diharapkan dapat meningkatkan baik diantara kategori lainnya. Besaran proporsi
ht
pendapatan UMK sekaligus meningkatkan UMK pada Kategori tersebut cukup tinggi dalam
taraf hidup masyarakat. hal status kepemilikan badan usaha, penggunaan
komputer dan pemanfaatan internet. Selain itu,
Data SE2016 menunjukan bahwa pengelolaan
Kategori Pendidikan, Kategori Aktivitas Kesehatan
UMK dilakukan secara sederhana. Hal ini
Manusia dan Aktivitas Sosial, dan Kategori Aktivitas
tercermin dari proporsi usaha yang memiliki
Penyewaan dan Sewa Guna Usaha Tanpa Hak Opsi,
status badan usaha belum mencapai 90 persen.
Ketenagakerjaan, Agen Perjalanan dan Penunjang
Mayoritas UMK juga belum menggunakan
Usaha Lainnya juga memiliki pengelolaan yang
komputer. Begitu juga dengan pemanfaatan
cukup baik.
internet, tercatat hanya sekitar 11 persen UMK
yang sudah memanfaatkan jaringan internet.
Untuk meningkatkan pendapatan UMK
sekaligus meningkatkan daya saing
14
Gambar 3.1.
Persentase UMK Nonpertanian Menurut Status Badan Usaha di Kalimantan Utara, 2017
81,10%
Tidak
Berbadan
Usaha
.id
18,90%
o
.g
Berbadan
ps
Usaha
.b
ra
ta
al Sumber: BPS, SE2016-Lanjutan
//k
Gambar 3.2.
s:
91,72%
Tidak
Menggunakan
Komputer
8,28%
Menggunakan
Komputer
15
Sumber: BPS, SE2016-Lanjutan
Gambar 3.3.
Persentase UMK Nonpertanian Menurut Pemanfaatan Internet dalam Usaha
di Kalimantan Utara, 2017
88,42% 11,58%
Tidak
.id
Menggunakan
Menggunakan Internet
Internet
o
.g
ps
.b
ra
Sumber: BPS, SE2016-Lanjutan
ta
al
//k
Gambar 3.4.
s:
88,79%
Tidak
Menjalin
11,21%
Kemitraan Menjalin
Kemitraan
16
Sumber: BPS, SE2016-Lanjutan
Tabel 3.1. Persentase UMK yang Berbadan Usaha, Menggunakan Komputer, Memanfaatkan
Internet dan Menjalin Kemitraan di Kalimantan Utara, 2017
.id
C. Industri Pengolahaan 20,42 6,89 9,13 10,44
D. Pengadaan Listrik Gas/Uap Air Panas dan 0,00 60,78 68,63 13,73
o
Udara Dingin
.g
E. Pengelolaan Air, Pengelolaan Air Limbah, 2,04 2,04 1,02 9,18
ps
Pengelolaan dan Daur Ulang Sampah,
.b
dan Aktivitas Remediasi
ra
F. Konstruksi 42,69 34,15 33,64 19,53
G. Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi 17,50 4,66 10,48 13,48
ta
dan Perawatan Mobil dan Sepeda Motor al
H. Pengangkutan dan Pergudangan 20,89 3,53 6,42 8,37
//k
I. Penyediaan Akomodasi dan Penyediaan 13,33 2,75 4,17 5,37
s:
Makan Minum
tp
.b
ra
Bagian
UMK ta
4
al
//k
PERLU PENINGKATAN
s:
KAPABILITAS
tp
ht
19
S
alah satu faktor yang menunjang sebanyak 45,09 persen. Meskipun masih
keberhasilan suatu usaha adalah sumber rendah, namun persentase ini bisa dianggap
.id
daya manusia, yaitu pelaku usaha dan cukup tinggi mengingat masih berlakunya
o
pekerja. Usaha UMK kebanyakan dikelola stereotipe bahwa laki-laki adalah pencari
.g
secara sederhana, karena itu sebagian besar nafkah. Berpijak dari hal tersebut, patut
usahanya dilakukan oleh perorangan. Dalam diduga bahwa UMK juga diljalankan sebagai
ps
hal ini, seluruh proses usaha atau dari produksi penunjang perekonomian keluarga.
.b
sampai pemasaran dikerjakan sendiri oleh
Untuk lebih meningkatkan kinerja usaha,
ra
pengusaha.
pengusaha UMK harus mempunyai
ta
Di samping itu, masih banyak UMK yang bekal dan pengetahuan bisnis yang
dibantu oleh pekerja tidak dibayar/pekerja
al mencukupi. Sayangnya, kualitas pendidikan
keluarga. Hal ini terlihat dari hasil SE2016, pengusahanya secara umum masih cukup
//k
dimana 21,66 persen pekerja UMK adalah rendah. Sekitar 33,63 persen pengusaha
s:
71,63% 21,66%
Tidak Dibayar
Tetap dan Kontrak
o .id
.g
ps
6,71%
.b
Tidak Tetap/Harian/
ra
Outsourcing
ta
al Sumber: BPS, SE2016-Lanjutan
//k
s:
Gambar 4.2.
Persentase Pengusaha UMK Nonpertanian Menurut Jenis Kelamin
tp
45,09% 54,91%
Perempuan Laki-Laki
21
Sumber: BPS, SE2016-Lanjutan
Gambar 4.3.
12,39%
Persentase Pengusaha UMK Nonpertanian Menurut Pendidikan
di Kalimantan Utara, 2017
Perguruan Tinggi
33,04%
SD ke Bawah
33,63%
.id
SMA/SMK
o
.g
ps
20,94%
.b
ra
Sumber: BPS, SE2016-Lanjutan
SMP
ta
al
//k
Tabel 4.1.
s:
Persentase UMK Nonpertanian Menurut Kategori dan Status Pekerja di Kalimantan Utara, 2016
tp
Kategori Tetap dan Kontrak Tidak Tetap/ Harian/ Tidak Dibayar/ Pekerja
Outsourcing Keluarga
ht
.id
M. Aktivitas Profesional, Ilmiah, dan 88,79 4,98 6,23
Teknis
o
N. Aktivitas Penyewaan dan Sewa 70,14 14,04 15,82
.g
Guna Usaha Tanpa Hak Opsi,
ps
Ketenagakerjaan, Agen Perjalanan,
dan Penunjang Usaha Lainnya
.b
P. Pendidikan 95,72 2,76 1,52
ra
Q. Aktivitas Kesehatan Manusia dan 91,81 4,53 3,66
ta
Aktivitas Sosial
R. Kesenian, Hiburan, dan Rekreasi
al 63,34 18,03 18,63
//k
S. Aktivitas Jasa Lainnya 79,62 8,94 11,44
Total 71,63 6,71 21,66
s:
tp
23
24
ht
tp
s:
//k
al
ta
ra
.b
ps
.g
o .id
.id
o
.g
ps
KINERJA
.b
ra
Bagian
USAHA DARI ta
5
al
SISI KEUANGAN
//k
s:
tp
ht
25
KINERJA
USAHA DARI
SISI KEUANGAN
K
inerja usaha merupakan hasil dari
kegiatan pemanfaatan sumber daya Teknis) juga cukup menguntungkan dengan
.id
usaha yang dapat diukur dengan beragam rasio pengeluaran terhadap pendapatan sebesar
o
cara, yang salah satunya adalah laba usaha. 0,40. Selain itu, kategori tersebut mampu
.g
Berdasarkan hasil SE2016 Lanjutan, perolehan memperoleh pendapatan hingga 2 kali lipat biaya
ps
laba UMK di Kalimantan Utara secara umum pengeluaran. Sementara itu, Kategori J (Informasi
menunjukkan capaian yang positif. Hanya saja, dan Komunikasi) dan Kategori P (Pendidikan)
.b
ada lebih dari seperempat UMK menyatakan merupakan jenis aktivitas usaha yang memberikan
ra
bahwa keuntungan usaha mereka di tahun rasio pengeluaran terhadap pendapatan yang
2016 mengalami penurunan jika dibandingkan paling tinggi diantara kategori lainnya dengan
ta
dengan tahun sebelumnya. Tercatat, sektor
al rasio masing-masing mencapai 0,83 dan 0,80.
UMK di Kalimantan Utara secara keseluruhan
Meskipun paling menguntungkan, namun secara
//k
mampu menghasilkan pendapatan mencapai
rata-rata upah atau balas jasa pekerja pada usaha
lebih dari Rp 14 triliun.
s:
yang sekaligus bentuk kinerja suatu usaha. Pendidikan [Kategori P] dan Aktivitas Kesehatan
Semakin rendah rasio ini, menandakan semakin Manusia dan Aktivitas Sosial [Kategori Q] yang
baik atau semakin menguntungkannya justru memiliki balas jasa pekerja tertinggi, yaitu
suatu usaha. Pada gambar dapat terlihat masing-masing sekitar 35 juta dan 32 juta per
bahwa UMK pada kategori L (Real Estat) dan pekerja.
kategori G (Perdagangan Besar dan Eceran,
Jika dirinci menurut wilayah, maka pada tabel
Reparasi dan Perawatan Mobil dan Sepeda
terlihat bahwa UMK di Kota Tarakan, Kabupaten
Motor) merupakan kategori lapangan usaha
Malinau dan Kabupaten Nunukan adalah yang
yang paling menguntungkan dengan rasio
cukup profitable di Kalimantan Utara, karena hanya
masing-masing sebesar 0,30 dan 0,31. Selain
memiliki rasio sebesar 0,51. Berarti, sektor UMK
itu UMK pada kategori L mampu mendulang
nya mampu mengais keuntungan melebihi biaya
pendapatan hingga tiga kali lipat biaya yang
yang dikeluarkan. Sebaliknya, rasio pengeluaran
dikeluarkan.
tertinggi ada di Kabupaten Bulungan, dengan
26 Kategori M (Aktivitas Profesional, Ilmiah, dan rasio mencapai 0,57.
Tabel 5.1.
Banyaknya Usaha/Perusahaan dan Rasio Pengeluaran terhadap Pendapatan UMK Menurut
Kabupaten/Kota di Kalimantan Utara
.id
4. Nunukan 13 342 0,51
o
5. Tarakan 19 688 0,51
.g
Total 51 844 0,53
ps
.b
ra
Sumber: BPS, SE2016-Lanjutan
ta
al
//k
s:
Gambar 5.1.
Persentase UMK menurut Kondisi Laba 2016 dibanding 2015
tp
21,74%
Meningkat
11,72%
Tidak Dapat
Dibandingkan
35,50% 31,04%
Tetap Menurun
27
Sumber: BPS, SE2016-Lanjutan
Gambar 5.2.
Rasio pengeluaran terhadap pendapatan menurut Lapangan Usaha di Kalimantan Utara, 2017
P. Pendidikan 0,80
.id
Q. Aktivitas Kesehatan Manusia dan
Aktivitas Sosial
0,64
o
N. Aktivitas Penyewaan dan Sewa
.g
Guna Usaha Tanpa Hak Opsi, 0,64
ps
Ketenagakerjaan, Agen Perjalanan,
dan Penunjang Usaha Lainnya
.b
C. Industri Pengolahan 0,63
ra
D. Pengadaan Listrik Gas/Uap Air
0,62
ta
Panas dan Udara Dingin
F. Konstruksi 0,59
s:
tp
.id
C. Industri Pengolahaan 20 208
o
D. Pengadaan Listrik Gas/Uap Air Panas dan 20 423
.g
Udara Dingin
ps
E. Pengelolaan Air, Pengelolaan Air Limbah, 17 570
Pengelolaan dan Daur Ulang Sampah,
.b
dan Aktivitas Remediasi
ra
F. Konstruksi 21 211
ta
G. Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi 15 421
dan Perawatan Mobil dan Sepeda Motor
al
//k
H. Pengangkutan dan Pergudangan 20 851
I. Penyediaan Akomodasi dan Penyediaan 15 946
s:
Makan Minum
tp
Total 22 813 29
Sumber: BPS, SE2016-Lanjutan
30
ht
tp
s:
//k
al
ta
ra
.b
ps
.g
o .id
.id
o
.g
ps
PROSPEK DAN
.b
ra
Bagian
KENDALA ta
6
al
USAHA
//k
s:
tp
ht
31
PROSPEK
DAN
KENDALA
USAHA
.id
PJMN 2015–2019 menargetkan adanya
peningkatan usaha-usaha yang
o
.g
berpotensi tumbuh dan inovatif, yaitu
usaha yang memiliki prospek bagus di masa
ps
mendatang. Dalam SE2016-Lanjutan, prospek terutama dalam hal permodalan seperti adanya
.b
adalah harapan atau kemungkinan, yang pengawasan/peningkatan kemudahan akses
berkaitan dengan kondisi usaha atau tendensi permodalan khususnya untuk UMK. Selain itu,
ra
bisnis ke depan, baik dari sisi perolehan perlunya pengawasan yang lebih ketat agar
ta
keuntungan maupun omset. Adapun jumlahal menghindari munculnya kegiatan usaha yang
pengusaha atau pengelola UMK yang tidak sehat yang dapat mengakibatkan praktek
//k
menyatakan bahwa usaha mereka akan menjadi monopoli atau persaingan usaha yang tidak
lebih baik di masa mendatang mencapai lebih sehat.
s:
dari sepertiganya.
tp
32
Gambar 6.1.
Persentase UMK Menurut Prospek Usaha/Perusahaan Pada Tahun 2018 di Kalimantan Utara
26,01%
38,65% Tidak Dapat
Dibandingkan
Lebih Baik
.id
4,44%
o
.g
Lebih Buruk
ps
3,39%
.b
ra
27,51% Sama Buruk
ta
Sama Baik
al Sumber: BPS, SE2016-Lanjutan
//k
s:
Gambar 6.2.
tp
75,06%
Ada
Kendala
24,94%
Tidak
Ada
Kendala
33
Sumber: BPS, SE2016-Lanjutan
Gambar 6.3.
Persentase UMK yang Memiliki Kendala Usaha berdasarkan Jenis Kendala Usaha
di Kalimantan Utara, 2017
46,66%
34,48%
24,71%
o .id
.g
ps
.b
13,93%
ra
ta
al 8,92%
//k
6,68%
s:
4,60%
tp
3,12%
2,58%
ht
1,02%
Pungutan Peraturan Lainnya Tenaga Bahan Bakar Infra- Bahan Pemasaran Adanya Permodalan/
Liar dan Kerja Minyak (BBM) struktur Baku/ Pesaing Likuiditas
Birokrasi dan Energi Barang
Pemerintah Dagangan