tp
s:
//ka
ls
el
.b
ps
.g
o.
id
ht
tp
s:
//k
al
se
l.b
ps
.go
.id
Analisis Hasil SE2016-Lanjutan Potensi
Peningkatan Kinerja Usaha Mikro Kecil
Provinsi Kalimantan Selatan
ISBN : 978-602-0934-93-8
No. Publikasi : 63550.1904
Katalog : 9602002.63
Ukuran Buku : 17,6 x 25 cm
Jumlah Halaman : 102 + viii Halaman
.id
go
Naskah:
Bidang Neraca Wilayah dan Analisis Statistik
.
ps
Bidang Statistik Distribusi
l.b
Gambar Kulit:
se
Diterbitkan oleh:
//k
Dicetak oleh:
ht
Pengarah
Diah Utami
Penanggung Jawab
Awang Pramila
Editor
Awang Pramila
Rohdiana Kurniawati
.id
go
Penulis
Abdurrahman
.
ps
Muthya Mitasari
l.b
Wahdania Rosyada
Fitri Handayani
se
Agustin Wahyu S.
al
Zaky Musyarof
//k
Pengolah data
s:
Abdurrahman
tp
ht
Desain Cover
Mutiurrohman Sucianto
Foto
BPS Provinsi Kalimantan Selatan
ht
tp
s:
//k
al
se
l.b
ps
.go
.id
Kata Pengantar
P
ada tahun 2016 BPS telah melaksanakan
kegiatan pendataan lengkap atau listing Sensus
Ekonomi tahun 2016 (SE2016) yaitu untuk
mencatat semua kegiatan ekonomi di luar sektor
pertanian. Selanjutnya, untuk memperoleh gambaran
yang lebih rinci mengenai aktivitas Usaha Mikro Kecil
(UMK) dan Usaha Menengah Besar (UMB), pada tahun
2017 dilakukan SE2016-Lanjutan.
.id
Publikasi Potensi Peningkatan Kinerja Usaha Mikro
go
Kecil Provinsi Kalimantan Selatan merupakan
analisis terhadap hasil pencacahan 2016-Lanjutan di
.
ps
Kalimantan Selatan. Hasil pendataan UMK dan UMB
dari pendataan SE2016-Lanjutan dapat digunakan
l.b
Dalam publikasi ini dianalisis faktor-faktor penentu terhadap laba UMK di Kalimantan Selatan
tp
Dengan memanfaatkan hasil analisis, informasi yang diperoleh dapat dioptimalkan bagi
Pemerintah maupun stake holder terkait untuk upaya meningkatkan kinerja UMK. Diharapkan
dari hasil kajian ini, dapat memberikan kontribusi terhadap pengambilan kebijakan yang tepat
sasaran terkait pengembangan dan pembinaan UMK di Kalimantan Selatan.
Kepada semua pihak yang telah membantu dalam penerbitan publikasi ini, kami mengucapkan
terima kasih. Semoga publikasi Potensi Peningkatan Kinerja Usaha Mikro Kecil Provinsi
Kalimantan Selatan dapat memberikan manfaat kepada segenap pengguna data.
DIAH UTAMI
Analisis Hasil SE2016 Lanjutan Potensi Peningkatan Kinerja Usaha Mikro Kecil v
ht
tp
s:
//k
al
se
l.b
ps
.go
.id
Daftar Isi
Kata Pengantar v
Daftar Isi vii
Bab 1 1
UMK Sebagai Motor Penggerak Pertumbuhan Ekonomi
• Pentingnya Peran UMK dalam Perekonomian 3
• Tenaga Kerja UMK Sebagai Penggerak Ekonomi 10
.id
Bab 2 13
go
Karaktetistik UMK Kalimantan Selatan
.
ps
• Pengelolaan UMK Dilakukan Secara Sederhana 15
• UMK Terkonsentrasi pada Sektor Perdagangan 16
l.b
Bab 3 21
s:
Bab 4 33
Kinerja UMK Dari Sisi Keuangan
• Mengukur Kinerja Usaha 35
• Laba UMK Tahun 2016 Mengindikasikan Tetap 36
• Faktor-faktor yang mengengaruhi Besarnya Laba UMK 40
Bab 5 43
Prospek Usaha Mikro Kecil ke Depan
• Prospek UMK Mendatang Dinilai Cukup Cerah 46
• Prospek Usaha dan Akses Permodalan 48
• Prospek Usaha dan Kemitraan 48
• Prospek Usaha dan Penggunaan Internet 49
• Probabilitas UMK Terhadap Prospek Usaha 50
Analisis Hasil SE2016 Lanjutan Potensi Peningkatan Kinerja Usaha Mikro Kecil vii
KESIMPULAN 55
• Peran Penting UMK dalam Perekonomian 57
• Karakteristik UMK di Kalimantan Selatan 58
• Aksesibilitas Permodalan UMK di Kalimantan Selatan 59
• Peluang UMK Mendapatkan Akses Permodalan terhadap Lembaga 59
Keuangan
.id
• Peluang UMK Mendapatkan Akses Permodalan terhadap Lembaga 60
Keuangan
go
• Prospek UMK ke Depan 61
.
• Saran
ps 62
l.b
Daftar Pustaka 65
se
Lampiran 67
al
//k
s:
tp
ht
viii Analisis Hasil SE2016 Lanjutan Potensi Peningkatan Kinerja Usaha Mikro Kecil
.id
. go
ps
l.b
se
al
//k
s:
tp
ht
Analisis Hasil SE2016 Lanjutan Potensi Peningkatan Kinerja Usaha Mikro Kecil 1
ht
tp
s:
//k
al
se
l.b
ps
.go
.id
UMK sebagai Motor
Penggerak Pertumbuhan
Ekonomi
A. Pentingnya Peran UMK dalam Perekonomian
.id
pemerintah. Begitu pula yang terjadi di Indonesia secara umum dan
di Provinsi Kalimantan Selatan khususnya. Dari sisi jumlahnya, UMK
go
Aktivitas UMK begitu mendominasi dalam perekonomian Indonesia. Sehingga
.
merupakan langkah-langkah yang harus diambil untuk menggerakkan UMK
ps
kegiatan ekonomi menjadi perhatian baik dari sisi pemerintah, pengusaha, maupun
l.b
dari kehidupan Untuk memahami lebih jauh mengenai peranan dan kebijakan
al
masyarakat yang harus diambil terkait UMK, perlu dilakukan klasifikasi terlebih
//k
dalam mencukupi dahulu untuk menentukan definisi dari UMK itu sendiri. Belum
ada kesepakatan mengenai definisi UMK yang menjadi standar
s:
kebutuhan hidup
dan memiliki internasional (OECD, 2017). Hal ini dikarenakan ukuran mikro dan
tp
fleksibilitas yang kecilnya suatu usaha beragam untuk berbagai negara tergantung dari
ht
tinggi dalam ukuran ekonomi domestik. Secara garis besar, Badan Pusat Statistik
aktivitasnya. (BPS) menggunakan definisi UMK berdasarkan badan usaha selain
PT, kode Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI), dan nilai
pendapatan setahun. Untuk usaha mikro, nilai pendapatan setahun
yang termasuk dalam skala ini adalah yang kurang dari atau sama
dengan Rp 300 juta. Sedangkan untuk skala usaha kecil, rata-rata
dibatasi pada nilai pendapatan setahun antara Rp 300 juta sampai
dengan Rp 2,5 miliar. Khusus untuk kategori industri pengolahan,
pengelompokan UMK didasarkan pada jumlah tenaga kerja, yaitu
skala mikro berjumlah 1 – 4 orang dan skala kecil berjumlah 5 – 19
orang.
Analisis Hasil SE2016 Lanjutan Potensi Peningkatan Kinerja Usaha Mikro Kecil 3
UMK Sebagai Motor Penggerak Pertumbuhan Ekonomi
.id
dirasakan UMK lebih jauh dibandingkan
UMB (Usaha Menengah Besar) karena Gambar 1.2
go
minimnya interaksi dengan mata uang Persentase Banyaknya UMK terhadap
.
asing. Total Usaha Menurut Provinsi di Pulau
ps
Kalimantan (Persen)
l.b
4 Analisis Hasil SE2016 Lanjutan Potensi Peningkatan Kinerja Usaha Mikro Kecil
UMK Sebagai Motor Penggerak Pertumbuhan Ekonomi
Gambar 1.3
Persentase Banyaknya UMK Menurut Kabupaten/Kota terhadap Total UMK
Kalimantan Selatan (Persen)
.id
Sumber: BPS, SE2016-Lanjutan
. go
ps
Sektor UMK ini dapat membawa suatu lapangan kerja mereka (Barakat, 2001).
wilayah pada transisi ekonomi dengan Bahkan dengan kondisi perdagangan global
l.b
menggunakan keterampilan dan bakat yang mulai memanas, ekonomi dunia pun
se
orang secara efektif tanpa mensyaratkan menjadi semakin tidak stabil. Hal ini tentu
pelatihan tingkat tinggi, banyak modal, saja akan berdampak langsung dan tidak
al
dalam kegiatan usaha tersebut. UMK merupakan wilayah yang terbuka, dimana
tp
Analisis Hasil SE2016 Lanjutan Potensi Peningkatan Kinerja Usaha Mikro Kecil 5
UMK Sebagai Motor Penggerak Pertumbuhan Ekonomi
.id
pengaruhnya terhadap perekonomian akan ditargetkan Dinas Koperasi dan Usaha Kecil
semakin meluas. dan Menengah Provinsi Kalimantan Selatan
go
untuk dirinci lagi ke dalam program nyata
Gambar 1.4
.
peningkatan kontribusi UMK terhadap
ps
Persentase Omset UMK terhadap Total perekonomian wilayah maupun nasional
Omset Provinsi di Pulau Kalimantan Hasil
l.b
6 Analisis Hasil SE2016 Lanjutan Potensi Peningkatan Kinerja Usaha Mikro Kecil
UMK Sebagai Motor Penggerak Pertumbuhan Ekonomi
.id
lapangan usaha. Jumlah UMK yang terhadap total omset UMK di Kalimantan
terbanyak di Kalimantan Selatan disumbang Selatan. Begitu pula jumlah UMK kedua
go
oleh lapangan usaha perdagangan lapangan usaha tersebut juga berkontribusi
.
besar dan eceran yang mencapai 48,45 sejalan dengan omsetnya, yaitu mencapai
ps
persen atau 223.733 usaha. Nilai ini jauh 30,79 persen.
l.b
se
Gambar 1.5
Persentase Banyaknya UMK dan Nilai Omset UMK Provinsi Kalimantan Selatan
al
Keterangan:
Persentase Jumlah UMK B, D, E: Pertambangan dan
tp
Pengadaan Air
C: Industri Pengolahan
F: Konstruksi
G: Perdagangan Besar dan
Eceran
H: Pengangkutan dan
Pergudangan
I: Penyediaan Akomodasi dan
Makan Minum
J: Informasi dan Komunikasi
Persentase Omset UMK K: Aktivitas Keuangan
L: Real Estate
M, N: Jasa Perusahaan
P: Pendidikan
Q: Aktivitas Kesehatan
R, S: Jasa Lainnya
G I C R,S H P L J B,D,E F M,N Q K
Analisis Hasil SE2016 Lanjutan Potensi Peningkatan Kinerja Usaha Mikro Kecil 7
UMK Sebagai Motor Penggerak Pertumbuhan Ekonomi
.id
maka akan tepat jika fokus pengembangan besarnya potensi jumlah usaha dan omset
dan peningkatan kesejahteraan UMK UMK yang disumbangkan oleh lapangan
go
ditujukan pada ketiga lapangan usaha usaha tersebut akan sangat berkaitan erat
.
tersebut. Dengan lebih memberdayakan dengan peningkatan PDRB. Selain itu dengan
ps
sumber daya manusia pada lapangan usaha terus mendorong produktivitas UMK, maka
l.b
tersebut, maka dapat menjadi salah satu pertumbuhan ekonomi Kalimantan Selatan
usaha pendorong yang signifikan untuk pun akan ikut berdampak positif.
se
al
Gambar 1.6
//k
Struktur PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha Provinsi Kalimantan
s:
8 Analisis Hasil SE2016 Lanjutan Potensi Peningkatan Kinerja Usaha Mikro Kecil
UMK Sebagai Motor Penggerak Pertumbuhan Ekonomi
Peran UMK ini dapat juga sebagai salah satu Gambar 1.8
solusi untuk menjadi penyeimbang bagi Peramalan Harga Batubara Dunia Tahun
besarnya kontribusi pertambangan dan 2014 - 2025 (Dolar Amerika Serikat)
penggalian di Kalimantan Selatan. Selain
itu, dengan semakin berkembang dan
semakin kuatnya UMK diharapkan dapat
mengantisipasi penipisan sumber daya alam
yang terjadi akibat pengerukan tambangan
yang terus-menerus. Saat ini pemerintah
daerah sedang terus berupaya memajukan
sektor lain di luar pertambangan, khususnya
batubara. Hal ini dikarenakan ekonomi
wilayah yang sebagian besar ditopang
.id
oleh pertambangan batubara relatif tidak Sumber: World Bank
stabil untuk jangka panjang dan sangat
go
terpengaruh dengan kondisi ekonomi Selain itu, pada Gambar 1.7 tersebut
juga menunjukkan pengaruh yang cukup
.
global. Kondisi ini dapat terlihat dari
ps
Gambar 1.7 dimana sejak tahun 2014 hingga besar dari pergerakan harga batubara
l.b
2018 pertumbuhan ekonomi Kalimantan dunia dilihat dari pola yang serupa antara
Selatan dan China yang merupakan negara pertumbuhan ekonomi Kalimantan
se
tujuan ekspor Kalimantan Selatan memiliki Selatan dengan harga tersebut. Hal ini
al
pola yang sejalan. Kondisi ini cukup riskan perlu menjadi perhatian karena data
//k
mengingat adanya suasana yang kurang peramalan harga batubara dari Bank Dunia
stabil dalam perdagangan global antara menunjukkan kecenderungan yang terus
s:
China dan Amerika Serikat. menurun hingga tahun 2025. Jika ekonomi
tp
Analisis Hasil SE2016 Lanjutan Potensi Peningkatan Kinerja Usaha Mikro Kecil 9
UMK Sebagai Motor Penggerak Pertumbuhan Ekonomi
.id
OECD, e-commerce berguna untuk memudahkan pelaku UMK Kalimantan
memperluas bisnis UMK dan meningkatnya Selatan untuk terlibat di dalamnya, baik
go
efektivitasnya. Selain itu, kelompok melalui platform khusus maupun media
.
perusahaan kecil dapat memasuki sosial. Sehingga pemasaran produk tidak
ps
kemitraan elektronik dengan perusahaan hanya berkisar di wilayah lokal namun juga
l.b
Menurut The Department of Trade and secara jumlah pekerja UMK pun Kalimantan
ht
Industry (2005) dalam Oyelana & Adu (2015), Selatan mendominasi di Pulau Kalimantan
pengembangan dan pembangunan UMK sebesar 30,76 persen atau 964.235 pekerja.
adalah alat untuk penciptaan tenaga kerja, Begitu pula dengan serapan tenaga
pengurangan kemiskinan, dan penciptaan kerjanya, Kalimantan Selatan memiliki
pendapatan. Penciptaan tenaga kerja oleh serapan pekerja UMK terbesar dibanding
UMK ini akan memberikan manfaat untuk provinsi lain di Kalimantan, yaitu sebesar
perkembangan ekonomi dan menjamin 83,39 persen.
keseimbangan pertumbuhan ekonomi
antara wilayah perdesaan dan perkotaan. Selain itu, dilihat dari kondisi jumlah
Sehingga selain bermanfaat untuk ekonomi tenaga kerja Kalimantan Selatan dalam
secara keseluruhan, penciptaan tenaga sepuluh tahun terakhir ini juga mengalami
kerja ini juga berguna untuk mengurangi peningkatan yang cukup signifikan,
ketimpangan yang terjadi dan diharapkan yaitu mencapai 43,18 persen. Hal ini
mengarah pada pertumbuhan yang inklusif. menunjukkan adanya perkembangan UMK
yang terjadi di Kalimantan Selatan. Selain
Sejalan dengan jumlah usaha mikro dan itu, ini juga memberikan sinyal bahwa UMK
kecil yang dimiliki Kalimantan Selatan, memberikan pengaruh yang positif terhadap
10 Analisis Hasil SE2016 Lanjutan Potensi Peningkatan Kinerja Usaha Mikro Kecil
UMK Sebagai Motor Penggerak Pertumbuhan Ekonomi
.id
Sumber: BPS, SE2016-Lanjutan
go
Sumber: BPS, SE2016-Lanjutan
Gambar 1.10
.
Persentase Jumlah Pekerja UMK terhadap
ps perekonomian wilayah. Berikut ini adalah
Total Pekerja Menurut Provinsi di Pulau beberapa kendala pada UMK yang perlu
l.b
manual.
2. Sumber Daya Manusia (SDM). Hal ini
ht
Analisis Hasil SE2016 Lanjutan Potensi Peningkatan Kinerja Usaha Mikro Kecil 11
UMK Sebagai Motor Penggerak Pertumbuhan Ekonomi
.id
. go
ps
l.b
se
al
//k
s:
tp
ht
12 Analisis Hasil SE2016 Lanjutan Potensi Peningkatan Kinerja Usaha Mikro Kecil
.id
. go
ps
l.b
se
al
//k
s:
tp
ht
Analisis Hasil SE2016 Lanjutan Potensi Peningkatan Kinerja Usaha Mikro Kecil 13
ht
tp
s:
//k
al
se
l.b
ps
.go
.id
Karaktetistik UMK
Kalimantan Selatan
.id
merupakan kegiatan ekonomi yang tidak dapat dipisahkan dalam
kehidupan masyarakat sehari-hari dan memiliki fleksibilitas yang
go
UMK merupakan tinggi dalam aktivitasnya.
.
salah satu wadah
ps
yang paling tepat Hasil pencacahan SE2016-Lanjutan menunjukkan bahwa usaha
l.b
untuk menampung mikro lebih mendominasi dari sisi jumlah dibandingkan usaha kecil,
para tenaga yaitu mencapai 90 persen. UMK khususnya usaha mikro mempunyai
se
kerja yang tidak ciri jika tempat usahanya tidak selalu menetap, sewaktu-waktu
al
Analisis Hasil SE2016 Lanjutan Potensi Peningkatan Kinerja Usaha Mikro Kecil 15
Karaktetistik UMK Kalimantan Selatan
menjadi karyawan. Oleh karenanya, Ciri usaha mikro dan kecil lainnya adalah
kadangkala usaha mikro sering disebut usaha yang dijalani tergolong skala kecil.
sebagai usaha rumahan. Bagi usaha mikro Dimulai dari kegiatan produksi serta
dan kecil, tenaga kerja yang berasal dari barang yang dijual masih tergolong dalam
keluarga berperan sangat penting, yakni jumlah yang sedikit. Dalam menjalankan
dalam proses produksi. Mereka dilibatkan usahanya pun biasanya para pengusaha
dalam bekerja sama untuk menyetok mikro menggunakan pengalaman otodidak
bahan baku, mengolah, memproduksi, dan yang dimilikinya bergantung kemampuan
memasarkan produk barang/jasa. Tidak keahlian dan keuangan yang dimiliki.
sedikit pekerja keluarga yang dipekerjakan
berstatus tenaga kerja tidak dibayar
(pekerja keluarga).
.id
go
B. UMK Terkonsentrasi pada Sektor Perdagangan
.
ps
Berdasarkan hasil Sensus Ekonomi yang paling banyak digerakkan disebabkan
2016-Lanjutan, usaha mikro dan kecil oleh kemudahan dalam menjalankannya.
l.b
Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Penyediaan Makan Minum (Kategori I) dan
al
dan Perawatan Mobil dan Sepeda Motor usaha Industri Pengolahan (Kategori C)
(Kategori G), yakni sebanyak 48,45 persen. mempunyai kontribusi besar setelahnya,
//k
Hampir separuh dari total UMK berasal masing-masing 18,04 persen dan 12,75
s:
Sepeda Motor (Kategori G) menjadi sektor Sementara jika dilihat dari sebaran
Gambar 2.1
Persentase Jumlah UMK Menurut Kategori di Kalimantan Selatan
Sumber: BPS, SE2016-Lanjutan
16 Analisis Hasil SE2016 Lanjutan Potensi Peningkatan Kinerja Usaha Mikro Kecil
Karaktetistik UMK Kalimantan Selatan
.id
Tanah Bumbu 6,78
Balangan 2,57
jumlah usaha mikro kecil terbesar yaitu
34,53 persen, disusul Provinsi Kalimantan
go
Banjarmasin 18,80
Banjar Baru 5,67 Timur sebanyak 22,43 persen dan Provinsi
.
Kalimantan Selatan 100,00 Kalimantan Barat 21,89 persen. Provinsi
ps
Sumber: BPS, SE2016-Lanjutan Kalimantan Tengah sebanyak 17,28 persen
l.b
kota yang mempunyai penduduk terbesar ini dikarenakan Provinsi Kalimantan Utara
al
yakni Kota Banjarmasin dan Kabupaten merupakan provinsi termuda yang baru
Banjar, cukup mendominasi jumlah
//k
UMK di Kalimantan Selatan memiliki jika pelaku UMK memiliki visi yang jelas
karakteristik informal, yaitu usaha yang sehingga potensi di masa mendatang, UMK
dicirikan dengan tidak adanya status badan tersebut akan berubah menjadi perusahaan
hukum, tidak adanya sistem pencatatan yang besar, maka peran dari badan hukum
keuangan, dijalankan dengan modal yang sangat diperlukan.
terbatas dan keahlian yang terbatas,
serta penggunaan teknologi yang masih Badan usaha akan sangat bermanfaat dalam
sederhana. Dari sekian banyak pelaku perkembangan UMK. Misalnya saja dalam
UMK, baru sedikit yang menyadari bertapa pengajuan kredit kepada perbankan. Pihak
pentingnya badan hukum bagi bisnis bank akan lebih mudah untuk memberikan
mereka. Saat ini baru sebagian kecil dari kredit apabila UMK tersebut telah memiliki
pelaku UMK yang memiliki badan hukum badan usaha. Juga dalam hal perpajakan,
bagi usahanya. Memang jika dilihat dari akan lebih mudah jika pelaku UMK memiliki
sifat UMK, kegiatan UMK dapat berjalan badan hukum. Hal ini terlihat dari seberapa
meskipun tanpa badan hukum. Namun besar pengusaha UMK yang menerima
Analisis Hasil SE2016 Lanjutan Potensi Peningkatan Kinerja Usaha Mikro Kecil 17
Karaktetistik UMK Kalimantan Selatan
.id
Sumber: BPS, SE2016-Lanjutan
go
D. Separuh Pengusaha UMK adalah Laki-Laki
.
ps
Berdasarkan jenis kelamin, persentase Gambar 2.3
l.b
laki tidak terlalu jauh berbeda sekitar 45 Menurut Jenis Kelamin di Kalimantan
al
Salah satu faktor yang berperan penting melalui peningkatan pengetahuan di bidang
dalam usaha mikro kecil adalah Sumber Daya pemasaran, teknik produksi, dan keuangan.
Manusia (SDM). Selama ini pengembangan Sementara itu, keterampilan pelaku UMK
SDM di UMK merupakan upaya banyak sendiri di bidang pengelolaan SDM masih
pihak untuk membantu pengembangan kurang mendapat perhatian.
bisnis UMK. Hal ini banyak dilakukan
18 Analisis Hasil SE2016 Lanjutan Potensi Peningkatan Kinerja Usaha Mikro Kecil
Karaktetistik UMK Kalimantan Selatan
Gambar 2.4
Pelaku UMK Menurut Jenjang Pendidikan Sumber daya Manusia (SDM) sebagian
di Kalimantan Selatan Tahun 2016 pelaku usaha mikro kecil (UMK) dinilai
masih lemah. Selain pendidikan formal,
peningkatan kompetensi pekerja dapat
dilakukan melalui pelatihan kerja. Namun
hanya 3,91 persen UMK yang pekerjanya
pernah mengikuti pelatihan kerja. Oleh
karena itu, pemerintah daerah diharapkan
dapat memfasilitasi program-program
pelatihan kerja untuk meningkatkan
kapabilitas pekerja.
.id
go
Sumber: BPS, SE2016-Lanjutan
.
ps
Berdasarkan hasil SE2016 mayoritas
l.b
(9%).
tp
ht
Analisis Hasil SE2016 Lanjutan Potensi Peningkatan Kinerja Usaha Mikro Kecil 19
ht
tp
s:
//k
al
se
l.b
ps
.go
.id
.id
. go
ps
l.b
se
al
//k
s:
tp
ht
Analisis Hasil SE2016 Lanjutan Potensi Peningkatan Kinerja Usaha Mikro Kecil 21
ht
tp
s:
//k
al
se
l.b
ps
.go
.id
Aksesibilitas Permodalan
UMK
.id
dalam membangun iklim ekonomi usaha kecil dan meningkatkan
daya saing para pelaku UMK. Penghargaan yang diberikan oleh
go
Bagi UMK, Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah ini hanya
.
permodalan diberikan pada 3 kabupaten/kota se-Indonesia, dan Banjarbaru
ps
merupakan terpilih menjadi salah satunya.
l.b
kendala
utama selain Di bagian sebelumnya telah diuraikan bahwa Usaha Mikro Kecil
se
Lanjutan, lebih
dari 40 persen Beberapa permasalahan yang seringkali dijumpai seperti misalnya
tp
Analisis Hasil SE2016 Lanjutan Potensi Peningkatan Kinerja Usaha Mikro Kecil 23
Aksesibilitas Permodalan UMK
.id
bukan bank. kecil, bahkan tidak mencapai 1 persen.
go
Gambar 3.1 Perlu dicermati, dari sejumlah alasan yang
Persentase Pengusaha UMK Menurut
.
ps disampaikan responden, keluhan suku
Aksesibilitas Perbankan di Kalimantan bunga yang tinggi menjadi salah satu sebab
l.b
Selatan Tahun 2016 utama para pelaku usaha mikro kecil tidak
se
Gambar 3.2
Persentase Alasan Pengusaha UMK
Tidak Melakukan Kredit Perbankan di
Sumber: BPS, SE2016-Lanjutan Kalimantan Selatan Tahun 2016
24 Analisis Hasil SE2016 Lanjutan Potensi Peningkatan Kinerja Usaha Mikro Kecil
Aksesibilitas Permodalan UMK
dari dua sisi waktu, yaitu pada saat awal kredit adalah Penyediaan Akomodasi dan
pendirian usaha dan pada saat pencacahan. Makan Minum (kategori I), dengan jumlah
Pengguna modal utama ‘milik sendiri’ UMK sebesar 16,21 persen dari total UMK.
mengalami sedikit kenaikan, sekitar 0,56
persen pada saat pencacahan dibanding Gambar 3.4
awal pendirian usaha. Sebaliknya, ada Persentase Jumlah UMK Penerima Kredit
penurunan sumber modal utama baik yang Menurut Kategori di Kalimantan Selatan
berasal dari pinjaman bank maupun lembaga Tahun 2016
keuangan non-bank. Ini menunjukkan, ada
peningkatan kemandirian modal seiring
dengan berjalannya kegiatan usaha. Dan ini
merupakan satu hal yang positif.
.id
Gambar 3.3
Persentase Sumber Modal Utama
go
Pengusaha UMK di Kalimantan Selatan
.
Tahun 2016
ps
l.b
Analisis Hasil SE2016 Lanjutan Potensi Peningkatan Kinerja Usaha Mikro Kecil 25
Aksesibilitas Permodalan UMK
Ada hal menarik terkait permodalan agunan tambahan atau agunan tambahan
jika dianalisis menggunakan analisis belum cukup. Menurut Peraturan Menteri
determinan. Analisis determinan yang Koordinator Bidang Perekonomian RI
digunakan di sini bertujuan untuk melihat Nomor 8 Tahun 2015 tentang Pedoman
pola kecenderungan atau peluang Pelaksanaan KUR, Persyaratan dalam
(probabilitas) dari faktor-faktor tertentu Pengajuan KUR antara lain:
dari UMK untuk mengakses lembaga 1. Calon penerima KUR mikro memiliki
keuangan. Keterkaitan tersebut dianalisis usaha produktif dan layak yang telah
menggunakan model regresi logistik untuk berjalan minimum 6 (enam) bulan,
melihat seberapa besar faktor-faktor 2. Calon penerima KUR mikro telah
.id
tersebut berpengaruh. Sebagai variabel mengikuti pelatihan kewirausahaan,
go
dependen dalam model ini adalah akses 3. Calon penerima KUR mikro dapat
permodalan, dengan memberi kode 1 jika sedang menerima kredit/pembiayaan
.
ps
suatu usaha UMK mempunyai akses kredit lainnya antara lain berupa kredit
terhadap lembaga keuangan dan kode 0 kepemilikan rumah, kredit kendaraan
l.b
untuk UMK yang tidak mempunyai akses bermotor dan kartu kredit serta KUR
se
akses kredit untuk UMKM sebetulnya sudah izin usaha mikro yang diterbitkan
s:
sangat terbuka. Oleh sebab itu, lembaga Pemerintah Daerah setempat dan/atau
tp
Bank Indonesia telah mewajibkan Bank Dengan demikian, dari sisi eksternal
Umum untuk memberikan kredit atau perbankan seharusnya tidak ada hambatan.
pembiayaan kepada UMKM (Peraturan Oleh sebab itu, perlu diidentifikasi faktor
Bank Indonesia Nomor 12/12/PBI/2015). internal (kondisi usaha) yang diduga
Menurut peraturan tersebut, persentase memengaruhi akses permodalan tersebut.
pembiayaan/pemberian kredit untuk Dengan merangkum berbagai informasi,
UMKM terhadap total pemberian kredit maka untuk keperluan analisis regresi
bank umum pada tahun 2015 yang telah logistik, variabel penentu dan pembeda
ditetapkan paling rendah sebesar 5 persen, dalam akses permodalan sebagai berikut.
dan tahun 2016 sebesar 10 persen. 1. Status Badan Usaha
UMK yang memiliki badan usaha
Jenis kredit yang diberikan kepada UMKM memiliki peluang lebih besar untuk
adalah kredit usaha rakyat (KUR), yaitu memperoleh pembiayaan usaha
kredit atau pembiayaan modal kerja atau dari perbankan dibandingkan usaha
investasi kepada debitur usaha yang perorangan. Hal ini karena pihak
produktif dan layak namun belum memiliki perbankan biasanya mengidentifikasi
26 Analisis Hasil SE2016 Lanjutan Potensi Peningkatan Kinerja Usaha Mikro Kecil
Aksesibilitas Permodalan UMK
profil perusahaan termasuk badan telah memiliki jumlah aset dan omset
hukum dan identitas lainnya yang lebih besar yang dapat dijadikan sebagai
mendukung termasuk kepemilikan dan collateral bagi pihak perbankan.
sertifikasi usaha. 4. Lama Usaha
Dalam Peraturan Kementerian
2. Anggota Koperasi dan Kemitraan Usaha Koordinator Perekonomian No. 8 tahun
Dalam RPJMN 2015-2019 peningkatan 2015, calon penerima KUR di antaranya
kinerja kelembagaan dan usaha adalah mereka yang usahanya telah
koperasi menjadi target dalam berjalan minimum enam bulan.
peningkatan daya saing UMKM melalui Selain itu, UMK dengan umur usaha
penguatan permodalan. Dalam hal ini lebih panjang akan lebih mudah
target pemerintah adalah peningkatan mengakses pembiayaan ke perbankan.
partisipasi dalam permodalan dari Hal ini dimungkinkan terjadi karena
.id
sebesar 52,5 persen menjadi 55,5 semakin lama perusahaan beroperasi,
dalam lima tahun. maka usaha yang berjalan akan
go
Suatu unit usaha yang merupakan dianggap lebih konsisten terhadap
.
anggota cenderung memiliki peluang perubahan negatif yang mempengaruhi
ps
lebih besar mendapatkan permodalan, operasional perusahaan.
l.b
keuangan. Hal ini dimungkinkan karena, itu, usaha dengan berbasis online
tp
Analisis Hasil SE2016 Lanjutan Potensi Peningkatan Kinerja Usaha Mikro Kecil 27
Aksesibilitas Permodalan UMK
Tabel 3.1
Variabel Dependen dan Independen dalam Analisis Regresi Logistik
.id
3 Kemitraan Usaha (X5) Kemitraan Usaha
go
Kemitraan =1, jika UMK ada kemitraan dengan perusahaan lain, atau r307a
berkode 1;
.
ps
Kemitraan = 0, tidak ada kemitraan, atau r307a berkode 2.
l.b
4 Lama Usaha (X7) Lama usaha/perusahaan beroperasi sejak berdiri hingga saat pencacahan
(dalam tahun).
se
1;
Laporan Keuangan = 0, Jika UMK tidak ada laporan keuangan, atau r204b
berkode 2.
Berdasarkan hasil pada output pengolahan menggunakan SPSS diperoleh tabel inferensial
sebagai berikut:
28 Analisis Hasil SE2016 Lanjutan Potensi Peningkatan Kinerja Usaha Mikro Kecil
Aksesibilitas Permodalan UMK
Tabel 3.2
Hasil Output Tabel Inferensial
No Variabel B S.E. Wald Sig Exp(B)
1 Status Badan Usaha 0.564 0.087 42.465 0.000 1.758
2 Kemitraan Usaha 0.416 0.084 24.311 0.000 1.516
3 Lama Usaha -0.027 0.003 90.039 0.000 0.973
4 Penggunaan Internet 0.210 0.071 8.733 0.003 1.234
5 Laporan Keuangan -0.688 0.146 22.239 0.000 0.502
6 Anggota Koperasi 1.597 0.131 148.864 0.000 4.940
7 Skala USaha 0.780 0.064 148.616 0.000 2.181
8 Intersep -2.530 0.035 5122.416 0.000 0.080
Model Regresi logistik biner pada analisis Berdasarkan Hasil hitung omnibust test
.id
faktor yang diperoleh sebagai berikut: pada tabel diatas, angka Chi-Square model
sebesar 481,033 dan nilai signifikansi
go
sebesar 0,000. Nilai signifikansi yang lebih
dinyatakan FIT.
al
//k
UMK di Kaimantan Selatan, digunakan variabel dependen, digunakan nilai Cox &
ht
Analisis Hasil SE2016 Lanjutan Potensi Peningkatan Kinerja Usaha Mikro Kecil 29
Aksesibilitas Permodalan UMK
Hosmer and Lemeshow Test. Pengujian kecenderungan pelaku UMK yang tergabung
ini untuk melihat apakah model yang dalam suatu kemitraan dengan usaha/
kita gunakan sudah sesuai dengan data perusahaan lain, untuk memperoleh akses
empiris atau tidak. Hipotesis nol (H0) modalnya 1,516 kali lebih daripada yang
pada pengujian ini adalah model telah tidak memiliki kemitraan dengan usaha/
cukup menjelaskan data dengan hasil uji perusahaan lain.
probabilitas sebesar 0,138. Hal ini berarti
hipotesis nol gagal ditolak (diterima) karena Interpretasi serupa juga dapat diterapkan
hasil uji probabilitas sebesar 0,138 lebih pada variabel lainnya. Seperti misalnya
besar dari 0,05, yang artinya model telah variabel penggunaan internet yang memiliki
cukup menjelaskan data. rasio kecenderungan sebesar 1,234; variabel
ketergabungan sebagai anggota koperasi
Tabel 3.4 yang memiliki rasio kecenderungan sebesar
.id
Hasil Output Cox & Snell R Square dan 4,949; Selain itu adapula variabel skala
Nagelkerke R Square usaha yang memiliki rasio kecenderungan
go
sebesar 2,181. Peluang skala usaha kecil
analisis regresi logistik yang menggunakan modal. Hal ini dapat dilihat pada model
Odds ratio (rasio kecenderungan) dalam yang bertanda negatif. Sehingga dapat
tp
sendiri dalam tabel ditunjukkan pada kolom UMK, kenaikan usia lama berusaha justru
Exp (B). Berdasarkan hasil regresi linier menurunkan kecenderungan untuk
logistik di atas, data dapat diinterpretasikan memperoleh akses modal sebesar 0,973
sebagai berikut. kali. Boleh jadi ada prioritas pemberian
modal di Kalimantan Selatan diberikan
Pada variabel status badan usaha, nilai kepada pelaku UMK yang baru memulai
rasio kecenderungan sebesar 1,758. Hal usaha, dibanding UMK yang sudah memulai
ini berarti berdasarkan hasil data SE2016- usaha lebih lama yang dianggap lebih stabil
Lanjutan, kecenderugan pelaku UMK di dalam kegiatan usahanya.
Kalimantan Selatan yang memiliki badan
usaha utuk memperoleh akses modal 1,758 Hal ini serupa dengan variabel ketersediaan
kali lebih daripada pelaku UMK yang tidak laporan keuangan yang juga bertanda
berbadan usaha. negatif pada model logistik yang dihasilkan.
Pada variabel ini, pelaku UMK yang
Adapun pada variabel kemitraan usaha, mempunyai laporan keuangan memiliki
nilai rasio kecenderungan yang diperoleh kecenderungan untuk memperoleh akses
sebesar 1,516. Dengan demikian, ada modal sebesar 0,502 kali dibanding pelaku
30 Analisis Hasil SE2016 Lanjutan Potensi Peningkatan Kinerja Usaha Mikro Kecil
Aksesibilitas Permodalan UMK
.id
independen yang dilibatkan dalam analisis
ini tidak banyak memiliki pengaruh terhadap
go
akses permodalan pada bank atau lembaga
keuangan. Ada faktor lain yang lebih besar
.
ps
yang mempengaruhi dalam aksesibilitas
l.b
Analisis Hasil SE2016 Lanjutan Potensi Peningkatan Kinerja Usaha Mikro Kecil 31
ht
tp
s:
//k
al
se
l.b
ps
.go
.id
.id
. go
ps
l.b
se
al
//k
s:
tp
ht
Analisis Hasil SE2016 Lanjutan Potensi Peningkatan Kinerja Usaha Mikro Kecil 33
ht
tp
s:
//k
al
se
l.b
ps
.go
.id
Kinerja UMK dari Sisi
Keuangan
.id
dengan menggunakan modal yang minimal (Harjito dan Martono,
2011).
go
Berdasarkan
.
data hasil Ukuran lainnya adalah dengan menggunakan Nilai Tambah Ekonomis
ps
SE2016-Lanjutan, (Economic Value Added/EVA). Menurut Paul A. Dierks (2000), EVA
l.b
capaian yang Secara sistematis, EVA merupakan laba bersih (setelah dikurangi
al
positif, seperempat pajak) dikurangi dengan modal yang dinvestasikan dikalikan biaya
//k
UMK mengaku
mengalami kinerja usaha dapat diukur dengan menggunakan rasio-rasio
tp
peningkatan laba. keuangan seperti R/C (Revenue Cost) rasio, yaitu rasio pendapatan
ht
Pada analisis ini, sesuai dengan kondisi data yang tersedia dan tujuan
analisis, pengukuran kinerja menggunakan variabel laba. Sementara
untuk variabel EVA sulit mengukurnya karena ketersediaan data
yang terbatas.
Analisis Hasil SE2016 Lanjutan Potensi Peningkatan Kinerja Usaha Mikro Kecil 35
Kinerja UMK dari Sisi Keuangan
.id
peningkatan daya saing UMKM dilakukan 4. Peningkatan • Kepemilikan sertifikasi
produk
dengan cara:
go
5. Teknologi/ino- • Penjualan online
1. meningkatkan kualitas sumber daya vasi • Penggunaan komputer
.
manusia, • Akses internet
ps
2. meningkatkan akses pembiayaan dan
l.b
6. Efisiensi usaha • Laporan keuangan
perluasan skema pembiayaan, • Lama berusaha
3. meningkatkan nilai tambah produk dan
se
pemasaran
4. memperkuat kelembagaan usaha, dan 8. Perlindungan us- • Anggota asosiasi
//k
intah, swasta,
Mengacu pada sumber referensi di atas,
tp
dan masyarakat
maka variabel penentu dan pembeda umum)
ht
36 Analisis Hasil SE2016 Lanjutan Potensi Peningkatan Kinerja Usaha Mikro Kecil
Kinerja UMK dari Sisi Keuangan
.id
Sumber: BPS, SE2016-Lanjutan
dan pergudangan.
go
Tabel 4.2
.
ps
Persentase UMK Menurut Kondisi Laba 2016 Dibanding 2015 dan Kategori
l.b
se
al
//k
s:
tp
ht
Analisis Hasil SE2016 Lanjutan Potensi Peningkatan Kinerja Usaha Mikro Kecil 37
Kinerja UMK dari Sisi Keuangan
.id
laba yang lebih besar ke pengusaha perusahaan semakin meningkat.
UMK. Hal ini ditunjukkan oleh data
go
SE2016-Lanjutan, yaitu sekitar 25 Gambar 4.3
Persentase UMK Menurut Kondisi
.
persen UMK yang pernah menerima
ps
kredit dari lembaga keuangan selama Laba 2016 Dibandingkan 2015 dan
l.b
Gambar 4.2
tp
38 Analisis Hasil SE2016 Lanjutan Potensi Peningkatan Kinerja Usaha Mikro Kecil
Kinerja UMK dari Sisi Keuangan
.id
dibandingkan usaha mikro. Hal ini akan
Laporan Keuangan
berdampak pada laba yang lebih besar
go
pula. Seperti yang digambarkan pada
.
grafik di bawah ini, lebih dari 25 persen
ps
pengusaha berskala kecil menyatakan
l.b
Gambar 4.5
s:
Skala Usaha
Analisis Hasil SE2016 Lanjutan Potensi Peningkatan Kinerja Usaha Mikro Kecil 39
Kinerja UMK dari Sisi Keuangan
.id
Kepemilikan sertifikasi
Variabel terikat dalam hal ini laba diperoleh Punya sertifikat 0,412 0,008 1,51
dari pertanyaan pada kueisoner SE 2016-
go
Tidak punya serti- 0 1
UMK Rincian 308. Pada rincian tersebut fikat *
.
Lama usaha -0,004 0,003 0,996
terdapat pertanyaan dengan empat
ps
Laporan keuangan
pilihan jawaban. Untuk memenuhi tujuan Punya laporan 0,367 0 1,444
l.b
Skala usaha
kecenderungannya, maka dari 4 pilihan Kecil 0,187 0 1,206
//k
Mikro * 0 1
jawaban disederhanakan menjadi 2
Pendidikan 0,001 0,002 1,001
s:
pilihan jawaban ‘menurun’ dan ‘tidak dapat Tabel 4.3 menyajikan estimasi parameter,
dibandingkan’). signifikansi, dan rasio kecenderungan untuk
fungsi logit yang dihasilkan. Berdasarkan
Dengan variabel terikat yang berupa data estimasi parameter tersebut maka model
kategorik bernilai 1 (laba meningkat) dan 0 yang terbentuk adalah:
(laba menurun), maka model regresi yang ln (p1/p0) = 0,382 - 0,118 KREDIT +
dipakai adalah model regresi logistik biner. 0,412 SERTIFIKASI – 0,004 LAMA + 0,367
Dalam analisis ini hanya disertakan variabel- LAPORAN + 0,187 SKALA + 0,001 DIDIK
variabel bebas yang signifikan menjelaskan
hubungannya dengan laba usaha UMK di Model persamaan yang diperoleh
Kalimantan Selatan. Tidak semua variabel menggambarkan kecenderungan suatu
bebas yang secara teori memengaruhi laba perusahaan memperoleh laba usaha
usaha berpengaruh signifikan terhadap meningkat dibandingkan dengan menurun.
laba usaha setelah melalui pengolahan Berdasarkan signifikansi yang disajikan pada
data. Hasil estimasi parameter yang Tabel 4.3, semua variabel bebas signifikan
diperoleh berdasarkan pengolahan dengan secara statistik, hal ini diartikan bahwa
menggunakan software SPSS version 16.0 faktor-faktor yang memengaruhi laba usaha
40 Analisis Hasil SE2016 Lanjutan Potensi Peningkatan Kinerja Usaha Mikro Kecil
Kinerja UMK dari Sisi Keuangan
UMK secara nyata di Kalimantan selatan pengaruh positif terhadap laba usaha.
adalah penerimaan kredit, kepemilikan Peluang perusahaan bersertifikasi
sertifikasi, lama usaha, keberadaan laporan mengalami peningkatan laba adalah
keuangan, skala usaha, dan pendidikan 1,51 kali peluang perusahaan yang
pekerja. tidak bersertifikasi. Artinya perusahaan
bersertifikasi mempunyai kecenderungan
Pola kecenderungan laba usaha UMK lebih besar untuk memperoleh peningkatan
di Kalimantan Selatan dapat dilihat dari laba dibandingkan perusahaan yang tidak
rasio kecenderungan (Exp(B)). Faktor bersertifikasi.
akses kredit mempunyai pengaruh negatif
terhadap laba usaha. Artinya, perusahaan Lama usaha mempunyai pengaruh negatif
atau usaha yang pernah menerima kredit terhadap laba usaha. Artinya, semakin lama
dari lembaga keuangan di tahun 2016 perusahaan atau usaha beroperasi secara
.id
mempunyai kecenderungan lebih kecil komersial maka perusahaan atau usaha
untuk menyatakan perolehan labanya di tersebut mempunyai kecenderungan lebih
go
tahun 2016 lebih meningkat dibandingkan kecil untuk mengalami peningkatan laba.
.
dengan tahun 2015. Sekilas temuan ini tampak tidak sejalan
ps
dengan hasil penelitian Poernamasari
l.b
Dengan kata lain, perusahaan atau (2016) yang menyatakan umur usaha
usaha yang pernah menerima kredit memiliki hubungan positif terhadap akses
se
dari lembaga keuangan di tahun 2016 pembiayaan perbankan. Peluang usaha yang
al
usaha yang tidak menerima kredit di lebih muda. Pembiayaan dari perbankan
tp
2016. Temuan ini nampak berbeda merupakan tambahan modal yang dapat
ht
dengan fakta yang umum terjadi di digunakan untuk meningkatkan laba. Jadi,
lapangan, dimana penerimaan kredit bagi secara tidak langsung seharusnya semakin
perusahaan merupakan tambahan modal lama suatu usaha labanya cenderung
untuk menghasilkan barang dan jasa meningkat.
dan pada akhirnya akan meningkatkan
laba usaha. Namun patut dimengerti Kondisi UMK yang berbeda di Kalimantan
perbedaan tersebut dimungkinkan karena Selatan diduga karena peningkatan laba
yang ditanyakan adalah laba tahun 2016 yang dirasakan oleh pengusaha tidak
dibandingkan dengan 2015, sementara cukup besar sehingga menurut persepsi
penerimaan kredit yang ditanyakan adalah responden dikatakan labanya menurun.
penerimaan kredit pada tahun 2016. Hal ini sebenarnya perlu dibuktikan dengan
Sehingga untuk usaha yang baru pertama catatan yang akurat dari laporan keuangan.
kali menerima kredit di 2016 belum Namun sayangnya sebagian besar UMK
merasakan pengaruh positifnya terhadap tidak memiliki laporan keuangan.
laba.
Laporan keuangan mempunyai pengaruh
Kepemilikan sertifikat mempunyai positif terhadap laba usaha. Artinya,
Analisis Hasil SE2016 Lanjutan Potensi Peningkatan Kinerja Usaha Mikro Kecil 41
Kinerja UMK dari Sisi Keuangan
.id
perencanaan pengembangan usaha dengan
lebih baik. Mengingat besarnya pengaruh keberadaan
go
sertifikasi terhadap kecenderungan
.
Skala usaha mempunyai pengaruh positif peningkatan laba suatu usaha, maka
ps
terhadap laba usaha. Peluang usaha berskala sebaiknya UMK perlu melakukan sertifikasi
l.b
mikro. Hal ini dapat diduga karena usaha dipilih oleh konsumen.
al
42 Analisis Hasil SE2016 Lanjutan Potensi Peningkatan Kinerja Usaha Mikro Kecil
.id
. go
ps
l.b
se
al
//k
s:
tp
ht
Analisis Hasil SE2016 Lanjutan Potensi Peningkatan Kinerja Usaha Mikro Kecil 43
.id
. go
ps
l.b
se
al
//k
s:
tp
ht
44 Analisis Hasil SE2016 Lanjutan Potensi Peningkatan Kinerja Usaha Mikro Kecil
Prospek Usaha Mikro Kecil
ke Depan
.id
Dengan mempelajari kinerja UMK, maka dapat diprediksi mengenai
go
Pengusaha UMK prospek UMK di masa mendatang. Sebagai pondasi ekonomi
.
yang menyatakan kerakyatan, masa depan UMK menjadi sangat penting untuk
ps
bahwa usaha membangun kerangka perekonomian Indonesia yang kokoh.
l.b
mereka akan Prospek usaha dapat diprediksi dari pandangan para pelaku usaha
lebih baik di masa yang telah berkecimpung di dalamnya. Apabila kinerja ke depan
se
mendatang ada dipandang pesimis oleh pelaku UMK, maka akan menjadi warning
al
sekitar 43 persen. bagi Pemerintah Pusat dan Daerah untuk lebih memberikan
//k
Analisis Hasil SE2016 Lanjutan Potensi Peningkatan Kinerja Usaha Mikro Kecil 45
Prospek Usaha Mikro Kecil ke Depan
.id
mereka yang menyatakan bahwa prospek
go
usahanya akan menjadi lebih baik lagi di
masa mendatang mencapai lebih dari 32
.
ps
persen pelaku UMK. Ini mengindikasikan
bahwa UMK memang usaha yang cukup
l.b
nominal yang tidak terlalu besar. Namun usaha yang pesimis umumnya kelompok
s:
bagi sebagian usaha yang berskala mikro usaha yang mempunyai keterbatasan-
tp
dan rumahan, serta bersifat sebagai usaha keterbatasan. Misal terbatas dalam
sampingan, hal ini bukan menjadi masalah.
ht
46 Analisis Hasil SE2016 Lanjutan Potensi Peningkatan Kinerja Usaha Mikro Kecil
Prospek Usaha Mikro Kecil ke Depan
.id
aktivitas yang tercakup adalah kegiatan masa depan. Sumber-sumber komoditas
dari pemegang aset, seperti kegiatan tambang, jelas akan terus berkurang
go
perusahaan holding, kegiatan dari lembaga depositnya jika terus dikeruk. Sebab,
.
penjaminan atau pendanaan dan lembaga barang tambang adalah komoditas yang
ps
keuangan sejenis. Dari seluruh kategori, tidak dapat diperbarui. Ekonomi jenis ini
l.b
hanya kategori ini yang lebih separuh dari disebut ekonomi yang tidak berkelanjutan.
UMK menyatakan optimis paling besar. Ada Iklim usaha pertambangan di provinsi
se
57,06 persen UMK kategori ini mengaku ini juga jauh menurun. Setidaknya sejak
al
prospek usaha mendatang lebih baik. Ini tahun 2012, sektor usaha ini menunjukkan
//k
dan asuransi mempunyai prospek yang gulung tikar dan melakukan PHK. Imbasnya
tp
Tabel 5.1
Persentase UMK menurut Lapangan Usaha dan Prospek Usaha Kalimantan Selatan
Sama Lebih Tidak Dapat
Lapangan Usaha Lebih Baik Sama Baik Jumlah
Buruk Buruk Dibandingkan
B, D, E 15,34 26,73 5,84 22,81 29,28 100,00
C 31,02 37,47 5,56 4,97 20,97 100,00
F 28,76 33,63 7,78 7,13 22,69 100,00
G 34,06 33,88 5,60 5,47 20,98 100,00
H 24,92 28,04 10,13 15,38 21,53 100,00
I 33,72 36,10 4,72 5,22 20,23 100,00
J 36,36 32,82 4,91 6,26 19,66 100,00
K 57,05 23,68 0,49 5,19 13,60 100,00
L 26,96 44,78 4,23 4,93 19,10 100,00
M, N 39,28 30,46 4,84 6,11 19,31 100,00
P 41,59 37,78 2,38 1,76 16,50 100,00
Q 36,24 35,00 2,82 4,85 21,10 100,00
R, S 30,64 35,49 6,60 7,17 20,10 100,00
Jumlah/ Total 32,91 34,70 5,54 6,07 20,78 100,00
Sumber: BPS, SE2016-Lanjutan
Analisis Hasil SE2016 Lanjutan Potensi Peningkatan Kinerja Usaha Mikro Kecil 47
Prospek Usaha Mikro Kecil ke Depan
UMK yang memiliki akses permodalan ke persoalan serius, jika sosialisasi perkreditan
lembaga keuangan ternyata cenderung menjangkau UMK di lokasi manapun, tidak
memiliki pandangan bahwa prospek terkecuali daerah pelosok.
usahanya akan lebih baik di masa
mendatang. Hal ini ditunjukkan oleh data Bagi UMK, kemudahan akses ke lembaga
SE2016-Lanjutan. Pada Kelompok UMK yang keuangan adalah hal yang sangat penting.
mempunyai aksesibilitas permodalan ke Untuk mengembangkan usaha, pelaku UMK
lembaga keuangan, 42 persen di antaranya juga berharap kredit untuk permodalan dari
menyatakan bahwa prospek usahanya di bank maupun lembaga keuangan lainnya.
masa mendatang lebih baik. Sedangkan Pada saat tertentu UMK terkendala biaya
yang tidak mempunyai aksesibilitas produksi, di saat permintaan pasar semakin
.id
permodalan ke lembaga keuangan yang meningkat. Sementara sumber permodalan
memberikan pernyataan prospek ke depan yang dimiliki sendiri kurang mendukung.
go
lebih baik, persentasenya lebih rendah,
Gambar 5.2
.
yakni hanya sekitar 32 persen saja. Pada
ps
Persentase UMK Menurut Prospek UMK
kondisi sebaliknya UMK yang mempunyai
l.b
Usaha yang menjalin kemitraan baik dengan kemitraan menyatakan bahwa prospek
pemerintah, swasta, maupun masyarakat usahanya di masa mendatang lebih baik.
umum cenderung memiliki prospek usaha Sedangkan pada UMK yang tidak menjalin
yang lebih cerah dibandingkan dengan kemitraan, hanya 32,56 persen yang
usaha yang tidak menjalin kemitraan. menyatakan prospek usahanya lebih baik di
Berdasarkan hasil SE2016-Lanjutan, masa mendatang.
hampir 40 persen dari total kelompok
UMK di Kalimantan Selatan yang menjalin Hal ini cukup memberikan indikasi, UMK
48 Analisis Hasil SE2016 Lanjutan Potensi Peningkatan Kinerja Usaha Mikro Kecil
Prospek Usaha Mikro Kecil ke Depan
.id
UMK untuk berkembang menjadi lebih Sumber: BPS, SE2016-Lanjutan
kuat.
. go
ps
D. Prospek Usaha dan Penggunaan Internet
l.b
perilaku usaha UMK. Ciri utamanya adalah Persentase UMK Menurut Prospek UMK
al
Analisis Hasil SE2016 Lanjutan Potensi Peningkatan Kinerja Usaha Mikro Kecil 49
Prospek Usaha Mikro Kecil ke Depan
Sulaeman (2010) mengatakan bahwa tidak. Pada bagian ini menggunakan model
kemampuan UMKM untuk mampu logistik untuk mendapatkan faktor-faktor
bersaing terutama di era perdagangan yang berpengaruh.
bebas, ditentukan oleh dua kondisi utama. Oleh karena itu, sebagai variabel dependen
Pertama, lingkungan internal UMKM yang atau sebagai variabel target yang menjadi
kondusif, mencakup aspek kualitas SDM, kajian ini adalah pengakuan pelaku UMK
.id
penguasaan teknologi dan informasi, terkait prospek usahanya mendatang. Jika
struktur organisasi, sistem manajemen, pelaku UMK mengaku prospek usahanya
go
kultur/budaya bisnis, kekuatan modal, menjanjikan di masa mendatang disebut
.
jaringan bisnis dengan pihak luar, dan prospektif, atau jika kondisi usahanya
ps
tingkat kewirausahaan (entrepreneurship). mendatang sama baik atau lebih baik
l.b
Faktor yang kedua adalah lingkungan dibanding saat ini. Sebaliknya, yang
eksternal yang kondusif. Hal ini terkait mengatakan sama buruk dan lebih buruk
se
50 Analisis Hasil SE2016 Lanjutan Potensi Peningkatan Kinerja Usaha Mikro Kecil
Prospek Usaha Mikro Kecil ke Depan
5. Status Badan Usaha yang terbagi Dalam pengujian analisis faktor-faktor yang
menjadi berbadan hukum (1) dan tidak mempengaruhi prospek UMK di Kaimantan
berbadan hukum (0) Selatan, digunakan hipotesis sebagai
6. Laporan Keuangan yang terbagi berikut:
menjadi ada laporan keuangan (1) dan • H0 = Penambahan variabel
tidak ada laporan keuangan (0 independen tidak dapat memberi
pengaruh pada model.
Berdasarkan hasil pada output pengolahan • H1 = Penambahan variabel
menggunakan SPSS diperoleh tabel independen dapat memberikan
inferensial sebagai berikut. pengaruh pada model.
Tabel 5.2
Nilai Koefisien, Standar Error, Wald dan Tabel 5.3
Nilai Signifikansi dari Model Logistik yang Omnibus Koefisien Model
.id
Terbentuk Menurut Variabel Item Nilai
go
No Variabel B S.E. Wald Sig Chi-square 176,666
.
df 6
1 Kredit 0,139 0,051 7,373 0,007
ps
Signifikansi 0,000
2 Skala 0,295 0,047 38,716 0,000
l.b
Badan
nilai α = 0,05) sehingga H0 ditolak.
//k
Hukum
6 Laporan 0,278 0,086 10,527 0,001 Dengan demikian penambahan variabel
s:
7 Intersep 0,678 0,014 2.281,650 0,000 nyata terhadap model. Dengan kata lain,
model ini dapat digunakan lebih lanjut
ht
Analisis Hasil SE2016 Lanjutan Potensi Peningkatan Kinerja Usaha Mikro Kecil 51
Prospek Usaha Mikro Kecil ke Depan
dependen. Adapun nilai Cox & Snell R Odds Ratio (rasio kecenderungan) dalam
Square sebesar 0,009, menyatakan bahwa paparan interpretasinya. Odds ratio ini
0,9 persen keragaman dapat dijelaskan sendiri dalam tabel ditunjukkan pada kolom
oleh model. Exp (B). Berdasarkan hasil regresi linier
logistik di atas, data dapat diinterpretasikan
Hasil kesesuaian ini memang relatif rendah. sebagai berikut.
Ini artinya variabel penjelas lain, berada di
luar cakupan dari hasil SE2016-Lanjutan. Tabel 5.5
Meski demikian, model masih dapat Nilai Odds Ratio Menurut Variabel
digunakan, karena pengujian model baik Variabel Odds Ratio
secara keseluruhan maupun masing-masing Kredit 1,149
variabel menunjukkan hasil yang signifikan Skala 1,343
atau bermakna secara statistik. Sehingga Kemitraan 1,186
.id
analisis untuk melihat pola kecenderungan Penggunaan Internet 1,438
(odds ratio) –pun masih dapat digunakan. Status Badan Hukum 1,179
go
Laporan Keuangan 1,320
.
ps
Tabel 5.4
Nilai Statistik untuk Kesesuaian Model
l.b
0,858
mer-Lemeshow Test)
prospek lebih baik/sama baiknya pada
tp
52 Analisis Hasil SE2016 Lanjutan Potensi Peningkatan Kinerja Usaha Mikro Kecil
Prospek Usaha Mikro Kecil ke Depan
.id
lebih tinggi bagi pelakunya dibandingkan
yang tidak memiliki badan usaha. Angka
go
kecenderungannya sebesar 1,179. UMK
yang berbadan lebih teratur dalam
.
ps
mengelola bisnis, mempunyai catatan
l.b
transaksi usaha.
se
Analisis Hasil SE2016 Lanjutan Potensi Peningkatan Kinerja Usaha Mikro Kecil 53
ht
tp
s:
//k
al
se
l.b
ps
.go
.id
.id
. go
ps
l.b
se
al
//k
s:
tp
ht
Analisis Hasil SE2016 Lanjutan Potensi Peningkatan Kinerja Usaha Mikro Kecil 55
ht
tp
s:
//k
al
se
l.b
ps
.go
.id
Kesimpulan dan
Rekomendasi Kebijakan
.id
UMK dan UMB digabung, maka Kalimantan Selatan adalah provinsi
go
penyumbang terbesar jumlah usaha total pada pulau Kalimantan,
Pendampingan yakni mencapai 466.372 usaha atau sebesar 34,35 persen. Lebih
.
sangat
ps
spesifik lagi untuk Usaha Mikro Kecil, Kalimantan Selatan juga
bermanfaat mendominasi wilayah pulau Kalimantan mencapai 34,53 persen.
l.b
bagi UMK untuk Hal ini memberikan sinyal bahwa pergerakan ekonomi Kalimantan
meningkatkan
se
usaha kontribusi sebesar 33,21 persen, atau mencapai 85,63 triliun. Jika
tp
Analisis Hasil SE2016 Lanjutan Potensi Peningkatan Kinerja Usaha Mikro Kecil 57
Kesimpulan dan Rekomendasi Kebijakan
dengan persentase omset UMK lapangan peningkatan PDRB. Selain itu dengan terus
usaha perdagangan besar dan eceran mendorong produktivitas UMK, maka
yang juga mendominasi ekonomi wilayah. pertumbuhan ekonomi Kalimantan Selatan
Kontribusi omset UMK tersebut bahkan pun akan ikut berdampak positif.
melampaui 50 persen dari total omset UMK
di Kalimantan Selatan, yaitu sebesar Rp Kemudian, peran penting UMK dalam
52,84 triliun. Sejalan dengan hal tersebut, perekonomian Kalimantan Selatan pun
jika dilihat pada indikator perekonomian dapat dirasakan secara langsung oleh
yaitu Produk Domestik Regional Bruto masyarakat. Serapan pekerja UMK
(PDRB), sektor perdagangan besar dan Kalimantan Selatan adalah yang terbesar
eceran juga berkontribusi cukup besar. di Pulau Kalimantan, yakni sebesar 83,39
Sektor tersebut menyumbang 10,01 persen persen. Jumlah ini terus meningkat yang
terhadap ekonomi Kalimantan Selatan. mana dapat dilihat dari pertumbuhan
.id
Hal ini menunjukkan dengan besarnya jumlah pekerja UMK yang mengalami
potensi jumlah usaha dan omset UMK peningkatan sebesar 43,18 persen dalam
go
yang disumbangkan oleh lapangan usaha kurun waktu 10 tahun (2006-2016).
.
tersebut akan sangat berkaitan erat dengan
ps
l.b
se
58 Analisis Hasil SE2016 Lanjutan Potensi Peningkatan Kinerja Usaha Mikro Kecil
Kesimpulan dan Rekomendasi Kebijakan
laki-laki yang berperan sebagai pencari dan tamatan perguruan tinggi (9 persen).
nafkah utama dalam keluarga. UMK di Kalimantan Selatan memang terus
berkembang dengan komposisi tersebut,
Karakteristik kelima adalah kurangnya namun pengelolaan UMK yang baik meliputi
pengetahuan dan keterampilan SDM. kegiatan yang membutuhkan wawasan
Sebanyak 42 persen pelaku UMK adalah luas. Peningkatan keterampilan secara non-
tamatan SD/sederajat ke bawah, diikuti formal pun masih sering diabaikan oleh
tamatan SMP/sederajat (22 persen), para pelaku UMK.
tamatan SMA/SMK/sederajat (27 persen),
.id
UMK di Kalimantan Selatan mengalami bukan bank. Adapun alasan pengusaha UMK
go
sejumlah permasalahan, antara lain tidak pernah melakukan kredit separuhnya
keterbatasan modal, rendahnya adalah alasan lainnya, diikuti suku bunga
.
pemanfaatan teknologi, rendahnya
ps yang tinggi dan tidak ada agunan.
keterampilan SDM, keterbatasan
l.b
Masalah modal sendiri menjadi masalah adanya kebijakan pemerintah yang kurang
utama yang dihadapi oleh pengusaha bersahabat dengan pelaku UMK, seperti
al
UMK. Mayoritas usaha mikro dan kecil di salah satunya suku bunga tinggi yang
//k
Kalimantan Selatan tidak mempunyai akses ditentukan oleh pemerintah. Di sisi lain,
s:
non-bank. Hanya sekitar 7 persen dari total juga menunjukkan perkembangan yang
UMK di Kalimantan Selatan yang mengaku positif. Dalam pengembangannya, pelaku
ht
pernah melakukan kredit, baik yang berasal UMK cenderung lebih banyak menggunakan
dari bank dan lembaga keuangan bukan modal sendiri dibanding pinjaman bank
bank. Mayoritas atau sebanyak 93 persen dan non-bank. Ketidaktergantungan pelaku
mengaku tidak pernah melakukan kredit UMK kepada modal pinjaman menjadi
dengan bank maupun lembaga keuangan sinyal positif.
Analisis Hasil SE2016 Lanjutan Potensi Peningkatan Kinerja Usaha Mikro Kecil 59
Kesimpulan dan Rekomendasi Kebijakan
akses modal 1,516 kali lebih daripada yang memperoleh akses modal sebesar 0,973
tidak memiliki kemitraan dengan usaha/ dibandung UMK yang usia usahanya lebih
perusahaan lain. Interpretasi serupa dapat baru dan pelaku UMK yang mempunyai
diterapkan pada variabel lain. Namun, laporan keuangan memiliki kecenderungan
kecenderungan yang berbeda terjadi pada untuk memperoleh akses modal sebesar
lama usaha dan ketersediaan laporan 0,502 kali dibanding UMK yang tidak
keuangan. Kenaikan usia lama usaha UMK mempunyai laporan keuangan.
justru menurunkan kecenderungan untuk
.id
Berdasarkan data SE2016-Lanjutan, kepemilikan sertifikat (seperti standarisasi,
go
menunjukkan bahwa hampir separuh kehalalan dari MUI, dan sertifikasi
pengusaha UMK menyatakan perolehan internasional), persentase jumlah UMK
.
ps
laba mereka tidak mengalami perubahan. yang mengalami kenaikan laba lebih banyak
Sementara jumlah pengusaha UMK yang terjadi pada UMK yang memiliki sertifikat.
l.b
lebih banyak dari jumlah pengusaha UMK terjadi lebih banyak pada UMK yang tidak
yang menyatakan mengalami kenaikan. memiliki sertifikat.
al
//k
Berdasarkan sektor usaha, persentase Dilihat dari hubungan antara laba dengan
s:
jumlah UMK yang paling banyak mengalami laporan keuangan, persentase jumlah
tp
kenaikan laba adalah UMK yang bergerak UMK yang mengalami kenaikan laba lebih
di sektor aktivitas keuangan dan asuransi, bayak terjadi pada UMK yang memiliki
ht
yaitu sebesar 34,64 persen. Sementara laporan keuangan. Sementara stagnasi dan
penurunan laba terjadi pada UMK yang penurunan laba lebih banyak terjadi pada
bergerak di sektor pertambangan, energi, UMK yang tidak memiliki laporan keuangan.
pengelolaan air, dan limbah, serta sektor Dilihat dari hubungan antara laba dengan
pengangkutan dan pergudangan. skala usaha, persentase jumlah UMK yang
mengalami kenaikan laba lebih banyak
Dilihat dari hubungan antara laba dengan terjadi pada UMK berskala kecil. Sementara
penerimaan kredit, persentase jumlah stagnasi dan penurunan laba lebih banyak
UMK yang mengalami kenaikan laba lebih terjadi pada UMK berskala mikro.
banyak terjadi pada UMK yang menerima
kredit dibanding UMK yang tidak menerima Dengan analisis regresi logistik biner,
kredit. Stagnasi laba lebih banyak terjadi hubungan variabel-variabel di atas dapat
pada UMK yang tidak menerima kredit. dijelaskan lebih lanjut. Didapatkan hasil
Sementara UMK penerima kredit lebih bahwa variabel penerimaan kredit,
sering mengalami penurunan laba. kepemilikan sertifikat, lama usaha,
Dilihat dari hubungan antara laba dengan kepemilikan laporan keuangan, skala
60 Analisis Hasil SE2016 Lanjutan Potensi Peningkatan Kinerja Usaha Mikro Kecil
Kesimpulan dan Rekomendasi Kebijakan
.id
masa mendatang dinilai cukup cerah.
Hampir sepertiga pengusaha UMK mengaku Dilihat dari sisi akses peminjaman modal
go
bahwa prospek usaha mereka akan menjadi ke lembaga keuangan, pengusaha UMK
lebih baik ke depannya, berbanding jauh
. yang memiliki akses menyatakan prospek
ps
dengan 6,07 persen pengusaha UMK yang usaha mereka akan lebih baik persentase
l.b
mengaku prospek usaha mereka akan lebih jumlahnya lebih besar dibanding pengusaha
buruk. Hal ini menjadi sinyal positif karena yang tidak punya akses. Berbanding
se
Selatan yang ditopang oleh UMK sejatinya UMK yang menyatakan prospek usaha
//k
mampu memberikan harapan yang positif. mereka akan lebih buruk, walau perbedaan
s:
Maka, pemerintah harus mengambil antara pengusaha yang tidak memiliki dan
peran lebih besar unuk membina dan memiliki akses tidak terlalu besar.
tp
Analisis Hasil SE2016 Lanjutan Potensi Peningkatan Kinerja Usaha Mikro Kecil 61
Kesimpulan dan Rekomendasi Kebijakan
penjualan luring atau offline. Selisih lebih baik/sama baiknya pada masa
keduanya cukup besar, yakni 47,50 persen mendatang daripada pengusaha UMK yang
berbanding 33,32 persen. Sementara pada tidak mendapatkan kredit peminjaman
pengusaha UMK yang menyatakan prospek modal. Kemudian, nilai odds ratio pada
usaha miliknya ke depan akan lebih buruk variabel skala usaha adalah sebesar 1,343,
juga persentase jumlahnya lebih besar pada yang berarti pengusaha UMK berskala kecil
pengusaha yang masih berbasis offline berpeluang 1,343 kali lebih besar memiliki
dibanding online. prospek lebih baik/sama baik pada masa
mendatang daripada pengusaha UMK
Pola-pola di atas juga dapat dianalisis berskala mikro. Pola serupa terjadi pada
lebih lanjut dengan analisis determinan, semua variabel lainnya, yakni jalinan
melalui nilai odds ratio pada prospek usaha kemitraan, basis internet penjualan
ke depan. Nilai odds ratio pada variabel (online), status badan hukum, dan laporan
.id
kredit adalah sebesar 1,149, yang berarti keuangan dengan secara berurut-urut nilai
pengusaha UMK yang memiliki akses ke odds ratio-nya adalah sebesar 1,186, 1,438,
go
kredit peminjaman modal berpeluang 1,179, dan 1,320.
.
1,149 kali lebih besar memiliki prospek
ps
l.b
G. Saran
se
al
saran dan rekomendasi tersebut adalah lanjut, hampir separuh jumlah UMK
sebagai berikut. di Kalimantan Selatan bergerak di
1. Pengalihan perekonomian Kalimantan sektor perdagangan besar dan eceran,
Selatan yang terlalu bergantung pada bahkan lebih dari separuh jika digabung
batubara. Berdasarkan gambaran dengan sektor industri pengolahan.
perbandingan antara perekonomian Dilihat dari sumbangsih dalam PDRB
Kalimantan Selatan, Tiongkok, dan Kalimantan Selatan, dua sektor
harga batubara, terlihat bahwa tersebut secara berurut-urut berada di
ketiganya memiliki pola yang sama. posisi keempat dan ketiga penyumbang
Hal ini sangat riskan mengingat terbesar PDRB. Pengembangan lebih
pertambangan batubara relatif tidak lanjut dan perencanaan matang
stabil untuk jangka panjang dan sangat yang melibatkan masyarakat dan
terpengaruh oleh kondisi ekonomi pemerintah harus dilakukan agar
global. Langkah pemerintah yang perekonomian Kalimantan Selatan tidak
mulai mengurangi ketergantungan lagi bergantung pada pertambangan
dengan sektor pertambangan dirasa batubara yang cenderung tidak stabil.
sudah tepat. Di lain sisi, pemerintah
62 Analisis Hasil SE2016 Lanjutan Potensi Peningkatan Kinerja Usaha Mikro Kecil
Kesimpulan dan Rekomendasi Kebijakan
.id
bahwa dengan adanya status badan
3. Peningkatan pendidikan dan hukum pada UMK-nya akan sangat
go
keterampilan SDM. Pelaku UMK memudahkan dalam pengembangan
didominasi oleh tamatan SD/Sederajat
. ke depannya, khususnya dalam akses
ps
dan ke bawah. Jika diperhatikan lebih permodalan dan kepengurusan pajak
l.b
jauh, hal ini menjadi sangat miris yang akan menjadi lebih mudah.
mengingat penyerapan pekerja di
se
Analisis Hasil SE2016 Lanjutan Potensi Peningkatan Kinerja Usaha Mikro Kecil 63
Kesimpulan dan Rekomendasi Kebijakan
.id
perkembangan teknologi. Kalaupun
akses tersebut sudah ada, pelaku
go
UMK sering kali tidak peduli dengan
.
perkembangan teknologi. Seperti
ps
keberadaan e-commerce yang masih
l.b
64 Analisis Hasil SE2016 Lanjutan Potensi Peningkatan Kinerja Usaha Mikro Kecil
Daftar Pustaka
.id
Barakat NY (2001). The role of small and medium enterprises in the
economy. Jordan Times, Thursday, October 1.
go
Cook P, Nixson F (2000). Finance and small and medium-seized
.
enterprise development. IDPM, University of Manchester,
ps
Finance and Development Research Programme Working
l.b
Munir, Moh. (2005). Peran Usaha Kecil dan Menengah (UKM) dalam
ht
.id
Perbankan Kepada Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah di Provinsi Jawa Timur,
Universitas Indonesia
go
Indriyatni, l., 2013, Analisis Faktor-faktor yang Berpengaruh Terhadap Keberhasilan Usaha
.
Mikro dan Kecil (Studi Pada Usaha Kecil di Semarang Barat), STIE Pelita Nusantara,
ps
Semarang
l.b
se
al
//k
s:
tp
ht
66 Analisis Hasil SE2016 Lanjutan Potensi Peningkatan Kinerja Usaha Mikro Kecil
ht
tp
s:
//k
al
se
l.b
ps
.go
.id
ht
tp
s:
//k
al
se
l.b
ps
.go
.id
Lampiran
Lampiran 1.
Banyaknya UMK Menurut Lapangan Usaha di Kalimantan Selatan
Hasil SE2016-Lanjutan
.id
[02] KOTA BARU 580 2 774 430 14 820 1 483
[03] BANJAR 1 315 10 245 1 225 29 836 2 614
go
[04] BARITO KUALA 280 3 511 474 15 983 850
[05] TAPIN 106 2 638 241 8 251 474
.
[06] HULU SUNGAI
ps
196 4 926 341 12 764 1 363
SELATAN
l.b
Analisis Hasil SE2016 Lanjutan Potensi Peningkatan Kinerja Usaha Mikro Kecil 69
Lampiran
Lampiran 1.
Banyaknya UMK Menurut Lapangan Usaha di Kalimantan Selatan
Hasil SE2016-Lanjutan (Lanjutan)
.id
[02] KOTA BARU 4 938 908 107 352 378
go
[03] BANJAR 10 318 1 140 115 1 342 732
[04] BARITO KUALA 4 975 658 81 238 269
.
[05] TAPIN 4 374 270 57 406 155
ps
[06] HULU SUNGAI
5 474 496 39 400 192
SELATAN
l.b
UTARA
[09] TABALONG 5 105 543 35 489 208
//k
[XX] KALIMANTAN
83 293 9 206 1 022 9 435 5 059
SELATAN
70 Analisis Hasil SE2016 Lanjutan Potensi Peningkatan Kinerja Usaha Mikro Kecil
Lampiran
Lampiran 1.
Banyaknya UMK Menurut Lapangan Usaha di Kalimantan Selatan
Hasil SE2016-Lanjutan (Lanjutan)
.id
SELATAN
[07] HULU SUNGAI
go
995 264 1 229 31 949
TENGAH
[08] HULU SUNGAI
.
968 ps 320 1 134 43 186
UTARA
[09] TABALONG 790 253 988 25 237
l.b
[10] TANAH
753 219 1 098 31 329
BUMBU
se
[XX] KALIMANTAN
12 045 4 332 20 431 461 762
SELATAN
s:
tp
ht
Analisis Hasil SE2016 Lanjutan Potensi Peningkatan Kinerja Usaha Mikro Kecil 71
Lampiran
Lampiran 2.
Banyaknya Tenaga Kerja UMK Menurut Lapangan Usaha di Kalimantan Selatan
Hasil SE2016-Lanjutan
.id
[02] KOTA BARU 1 814 5 440 2 447 27 632 1 922
[03] BANJAR 2 508 21 152 5 597 50 937 3 373
go
[04] BARITO KUALA 534 7 392 2 756 27 020 1 262
[05] TAPIN 268 4 750 1 599 14 420 614
.
ps
[06] HULU SUNGAI
387 10 793 2 209 21 010 1 749
SELATAN
l.b
[10] TANAH
4 182 7 217 2 156 28 772 1 519
BUMBU
s:
[XX] KALIMANTAN
16 550 123 548 39 895 388 271 24 264
SELATAN
72 Analisis Hasil SE2016 Lanjutan Potensi Peningkatan Kinerja Usaha Mikro Kecil
Lampiran
Lampiran 2.
Banyaknya Tenaga Kerja UMK Menurut Lapangan Usaha di Kalimantan Selatan
Hasil SE2016-Lanjutan (Lanjutan)
.id
[02] KOTA BARU 8 627 1 263 531 495 1 136
[03] BANJAR 19 476 1 785 676 1 644 1 655
go
[04] BARITO KUALA 8 693 966 248 321 658
[05] TAPIN 8 625 450 261 467 292
.
[06] HULU SUNGAI
ps
9 854 662 238 434 570
SELATAN
l.b
Analisis Hasil SE2016 Lanjutan Potensi Peningkatan Kinerja Usaha Mikro Kecil 73
Lampiran
Lampiran 2.
Banyaknya Tenaga Kerja UMK Menurut Lapangan Usaha di Kalimantan Selatan
Hasil SE2016-Lanjutan (Lanjutan)
.id
SELATAN
[07] HULU SUNGAI
8 386 876 1 857 64 314
go
TENGAH
[08] HULU SUNGAI
10 511 732 1 447 82 690
.
UTARA
ps
[09] TABALONG 7 894 1 532 1 568 54 376
l.b
[10] TANAH BUMBU 9 197 844 1 770 71 414
[11] BALANGAN 5 201 492 924 25 098
se
[XX] KALIMANTAN
116 753 17 048 33 988 964 235
//k
SELATAN
s:
tp
ht
74 Analisis Hasil SE2016 Lanjutan Potensi Peningkatan Kinerja Usaha Mikro Kecil
Lampiran
Lampiran 3.
Banyaknya UMK Menurut Lapangan Usaha dan Status Badan Usaha Usaha atau
Perusahaan di Kalimantan Selatan Hasil SE2016-Lanjutan
Koperasi/Dana
Lapangan Usaha PT/PT Persero/Perum CV Firma Yayasan
Pensiun
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
B, D, E 0 18 0 2 0
C 34 385 0 2 0
F 4 587 0 0 0
G 0 602 12 346 109
H 0 201 1 35 0
I 0 299 0 89 0
J 0 16 0 10 6
.id
K 0 4 0 446 8
L 0 58 0 12 0
go
M,N 0 293 2 5 7
P 0 36 0 0 3 232
.
Q 0 29
ps 0 0 36
R,S 0 155 0 43 0
l.b
Analisis Hasil SE2016 Lanjutan Potensi Peningkatan Kinerja Usaha Mikro Kecil 75
Lampiran
Lampiran 3.
Banyaknya UMK Menurut Lapangan Usaha dan Status Badan Usaha Usaha atau
Perusahaan di Kalimantan Selatan Hasil SE2016-Lanjutan (Lanjutan)
.id
K 147 0 417 1 022
L 189 0 9 176 9 435
go
M,N 496 0 4 256 5 059
P 5 709 0 3 068 12 045
.
Q 1 783
ps
0 2 484 4 332
R,S 622 0 19 611 20 431
l.b
76 Analisis Hasil SE2016 Lanjutan Potensi Peningkatan Kinerja Usaha Mikro Kecil
Lampiran
Lampiran 4.
Banyaknya UMK Menurut Wilayah dan Status Badan Usaha Usaha atau Perusahaan di
Kalimantan Selatan Hasil SE2016-Lanjutan
Koperasi/Dana
Kabupaten/Kota PT/PT Persero/Perum CV Firma Yayasan
Pensiun
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
[01] TANAH LAUT 14 164 2 18 279
[02] KOTA BARU 0 206 0 176 280
[03] BANJAR 2 237 0 80 413
[04] BARITO KUALA 0 164 0 40 339
[05] TAPIN 0 66 0 88 151
[06] HULU SUNGAI SELATAN 0 96 0 24 121
[07] HULU SUNGAI TENGAH 4 126 0 25 266
.id
[08] HULU SUNGAI UTARA 0 45 0 50 383
[09] TABALONG 5 143 0 67 179
go
[10] TANAH BUMBU 0 222 1 62 215
[11] BALANGAN 0 57 0 19 91
.
[71] BANJARMASIN 8
ps 764 12 257 462
[72] BANJAR BARU 5 393 0 84 219
l.b
Analisis Hasil SE2016 Lanjutan Potensi Peningkatan Kinerja Usaha Mikro Kecil 77
Lampiran
Lampiran 4.
Banyaknya UMK Menurut Wilayah dan Status Badan Usaha Usaha atau Perusahaan di
Kalimantan Selatan Hasil SE2016-Lanjutan (Lanjutan)
Perwakilan
Tidak Berbadan
Kabupaten/Kota Ijin Khusus dari Instansi Berwenang Perusahaan/ Jumlah
Usaha
Lembaga Asing
(1) (7) (8) (9) (10)
[01] TANAH LAUT 1 423 0 33 249 35 149
[02] KOTA BARU 1 880 0 25 933 28 475
[03] BANJAR 2 131 0 61 740 64 603
[04] BARITO KUALA 1 829 0 27 584 29 956
[05] TAPIN 1 014 0 17 247 18 566
[06] HULU SUNGAI SELATAN 853 0 27 329 28 423
.id
[07] HULU SUNGAI TENGAH 680 0 30 848 31 949
[08] HULU SUNGAI UTARA 1 166 0 41 542 43 186
go
[09] TABALONG 1 524 0 23 319 25 237
[10] TANAH BUMBU 3 717 0 27 112 31 329
.
[11] BALANGAN 477 0 11 245 11 889
ps
[71] BANJARMASIN 2 037 0 83 262 86 802
l.b
[72] BANJAR BARU 1 899 0 23 598 26 198
[XX] KALIMANTAN SELATAN 20 630 0 434 008 461 762
se
al
//k
s:
tp
ht
78 Analisis Hasil SE2016 Lanjutan Potensi Peningkatan Kinerja Usaha Mikro Kecil
Lampiran
Lampiran 5.
Banyaknya UMK Menurut Lapangan Usaha dan Tahun Mulai Beroperasi Secara
Komersial Usaha atau Perusahaan di Kalimantan Selatan Hasil SE2016-Lanjutan
.id
L 1 211 721 2 301 4 784 418 9 435
M, N 670 565 1 144 2 467 213 5 059
go
P 6 364 1 439 2 430 1 733 79 12 045
.
Q 1 398 527 ps 875 1 455 77 4 332
R, S 5 304 2 232 4 385 7 864 646 20 431
Jumlah 100 643 55 177 103 510 191 938 10 494 461 762
l.b
se
al
//k
s:
tp
ht
Analisis Hasil SE2016 Lanjutan Potensi Peningkatan Kinerja Usaha Mikro Kecil 79
Lampiran
Lampiran 6.
Banyaknya UMK Menurut Wilayah dan Tahun Mulai Beroperasi Secara Komersial Usaha
atau Perusahaan di Kalimantan Selatan Hasil SE2016-Lanjutan
.id
[09] TABALONG 4 714 3 182 5 971 10 934 436 25 237
go
[10] TANAH BUMBU 4 418 3 138 7 604 15 298 871 31 329
[11] BALANGAN 1 586 1 051 2 954 5 993 305 11 889
.
[71] BANJARMASIN 20 853 10 405 ps 19 901 33 041 2 602 86 802
[72] BANJAR BARU 4 448 2 892 5 019 12 847 992 26 198
[XX] KALIMANTAN SELATAN 100 643 55 177 103 510 191 938 10 494 461 762
l.b
se
al
//k
s:
tp
ht
80 Analisis Hasil SE2016 Lanjutan Potensi Peningkatan Kinerja Usaha Mikro Kecil
Lampiran
Lampiran 7.
Banyaknya UMK Menurut Lapangan Usaha dan Penggunaan Komputer
di Kalimantan Selatan Hasil SE2016-Lanjutan
.id
L 175 9 260 9 435
go
M, N 2 013 3 046 5 059
P 7 642 4 403 12 045
.
Q 1 071 3 261 4 332
ps
R, S 1 565 18 866 20 431
l.b
Jumlah 24 937 436 825 461 762
se
al
//k
s:
tp
ht
Analisis Hasil SE2016 Lanjutan Potensi Peningkatan Kinerja Usaha Mikro Kecil 81
Lampiran
Lampiran 8.
Banyaknya UMK Menurut Wilayah dan Penggunaan Komputer
di Kalimantan Selatan Hasil SE2016-Lanjutan
.id
[08] HULU SUNGAI UTARA 1 356 41 830 43 186
[09] TABALONG 1 514 23 723 25 237
go
[10] TANAH BUMBU 1 856 29 473 31 329
[11] BALANGAN 794 11 095 11 889
.
[71] BANJARMASIN 5 565 81 237 86 802
ps
[72] BANJAR BARU 2 354 23 844 26 198
l.b
[XX] KALIMANTAN SELATAN 24 937 436 825 461 762
se
al
//k
s:
tp
ht
82 Analisis Hasil SE2016 Lanjutan Potensi Peningkatan Kinerja Usaha Mikro Kecil
Lampiran
Lampiran 9.
Banyaknya UMK Menurut Wilayah dan Penggunaan Internet di Kalimantan Selatan
Hasil SE2016-Lanjutan
.id
[08] HULU SUNGAI UTARA 43 186 41 015 2 171
[09] TABALONG 25 237 22 888 2 349
go
[10] TANAH BUMBU 31 329 29 167 2 162
[11] BALANGAN 11 889 11 038 851
.
[71] BANJARMASIN 86 802
ps 78 632 8 170
[72] BANJAR BARU 26 198 21 995 4 203
l.b
Analisis Hasil SE2016 Lanjutan Potensi Peningkatan Kinerja Usaha Mikro Kecil 83
Lampiran
Lampiran 10.
Banyaknya UMK Menurut Wilayah dan Keperluan Menggunakan Internet
di Kalimantan Selatan Hasil SE2016-Lanjutan
Sarana Penjualan
Sarana Ko- Sarana Pemasa-
Kabupaten/Kota Mencari Informasi dan/atau Pem- Lainnya
munikasi ran/Iklan
belian
.id
[07] HULU SUNGAI TENGAH 935 1 067 365 416 137
[08] HULU SUNGAI UTARA 1 792 1 611 472 746 205
go
[09] TABALONG 2 066 1 275 753 885 169
.
[10] TANAH BUMBU 1 657 1 608 ps 755 965 180
[11] BALANGAN 584 572 269 323 158
[71] BANJARMASIN 6 521 6 092 4 166 4 322 487
l.b
84 Analisis Hasil SE2016 Lanjutan Potensi Peningkatan Kinerja Usaha Mikro Kecil
Lampiran
Lampiran 11.
Banyaknya UMK Menurut Lapangan Usaha dan Kemitraan
di Kalimantan Selatan Hasil SE2016-Lanjutan
.id
L 9 435 9 392 43
go
M, N 5 059 4 607 452
P 12 045 10 657 1 388
.
Q 4 332 3 863 469
ps
R, S 20 431 19 878 553
l.b
Jumlah 461 762 439 254 22 508
se
al
//k
s:
tp
ht
Analisis Hasil SE2016 Lanjutan Potensi Peningkatan Kinerja Usaha Mikro Kecil 85
Lampiran
Lampiran 12.
Banyaknya UMK Menurut Lapangan Usaha dan Jenis Kemitraan
di Kalimantan Selatan Hasil SE2016-Lanjutan
.id
J 171 862 60 78 15
K 93 49 40 62 14
go
L 22 11 32 0 0
M, N 79 255 120 31 75
.
P 554 287
ps 41 833 261
Q 66 236 28 152 185
l.b
R, S 59 328 150 66 84
Jumlah 4 021 16 123 5 085 1 860 1 403
se
al
//k
s:
tp
ht
86 Analisis Hasil SE2016 Lanjutan Potensi Peningkatan Kinerja Usaha Mikro Kecil
Lampiran
Lampiran 13.
Banyaknya UMK Menurut Wilayah dan Kemitraan
di Kalimantan Selatan Hasil SE2016-Lanjutan
.id
[08] HULU SUNGAI UTARA 43 186 42 166 1 020
[09] TABALONG 25 237 23 303 1 934
go
[10] TANAH BUMBU 31 329 28 873 2 456
[11] BALANGAN 11 889 11 135 754
.
[71] BANJARMASIN 86 802
ps 83 366 3 436
[72] BANJAR BARU 26 198 24 401 1 797
l.b
Analisis Hasil SE2016 Lanjutan Potensi Peningkatan Kinerja Usaha Mikro Kecil 87
Lampiran
Lampiran 14.
Banyaknya UMK Menurut Wilayah dan Jenis Kemitraan
di Kalimantan Selatan Hasil SE2016-Lanjutan
.id
[07] HULU SUNGAI TENGAH 263 1 384 695 146 106
[08] HULU SUNGAI UTARA 227 777 241 66 7
go
[09] TABALONG 316 1 491 246 98 69
.
[10] TANAH BUMBU 364 1 959 ps 329 140 161
[11] BALANGAN 137 455 130 46 57
[71] BANJARMASIN 709 2 252 828 316 219
l.b
88 Analisis Hasil SE2016 Lanjutan Potensi Peningkatan Kinerja Usaha Mikro Kecil
Lampiran
Lampiran 15.
Banyaknya Pekerja UMK Menurut Lapangan Usaha dan Status Pekerja
di Kalimantan Selatan Hasil SE2016-Lanjutan
.id
K 4 258 179 0 0 379 4 816
L 9 994 76 22 0 1 595 11 687
go
M, N 7 978 3 351 2 0 1 314 12 645
.
P 103 287 12 172 ps 237 0 1 057 116 753
Q 15 143 844 31 0 1 030 17 048
R, S 25 807 4 870 5 0 3 306 33 988
l.b
Jumlah 643 023 123 638 446 0 197 128 964 235
se
al
//k
s:
tp
ht
Analisis Hasil SE2016 Lanjutan Potensi Peningkatan Kinerja Usaha Mikro Kecil 89
Lampiran
Lampiran 16.
Banyaknya Pekerja UMK Menurut Wilayah dan Status Pekerja
di Kalimantan Selatan Hasil SE2016-Lanjutan
.id
[08] HULU SUNGAI UTARA 52 569 10 379 0 0 19 742 82 690
go
[09] TABALONG 36 919 7 420 6 0 10 031 54 376
[10] TANAH BUMBU 49 852 5 244 10 0 16 308 71 414
.
[11] BALANGAN 17 893 2 279 ps 42 0 4 884 25 098
[71] BANJARMASIN 122 449 22 981 266 0 26 252 171 948
[72] BANJAR BARU 44 310 6 208 15 0 9 286 59 819
l.b
[XX] KALIMANTAN SELATAN 643 023 123 638 446 0 197 128 964 235
se
al
//k
s:
tp
ht
90 Analisis Hasil SE2016 Lanjutan Potensi Peningkatan Kinerja Usaha Mikro Kecil
Lampiran
Lampiran 17.
Banyaknya UMK Menurut Lapangan Usaha dan Akses Permodalan
di Kalimantan Selatan Hasil SE2016-Lanjutan
.id
K 1 022 135 887
L 9 435 366 9 069
go
M, N 5 059 397 4 662
P 12 045 112 11 933
.
Q 4 332
ps 76 4 256
R, S 20 431 1 001 19 430
l.b
Analisis Hasil SE2016 Lanjutan Potensi Peningkatan Kinerja Usaha Mikro Kecil 91
Lampiran
Lampiran 18.
Banyaknya UMK Menurut Lapangan usaha dan Alasan Utama Tidak Menerima Kredit
di Kalimantan Selatan Hasil SE2016-Lanjutan
.id
K 14 3 50 89 0 731
L 554 501 483 1 395 49 6 087
go
M, N 211 274 343 760 77 2 997
P 258 296 1 219 587 37 9 536
.
Q 136 132
ps 269 338 0 3 381
R, S 1 496 1 065 2 639 2 700 150 11 380
l.b
92 Analisis Hasil SE2016 Lanjutan Potensi Peningkatan Kinerja Usaha Mikro Kecil
Lampiran
Lampiran 19.
Banyaknya UMK menurut Wilayah dan Akses Permodalan
di Kalimantan Selatan Hasil SE2016-Lanjutan
.id
[08] HULU SUNGAI UTARA 43 186 2 537 40 649
[09] TABALONG 25 237 1 997 23 240
go
[10] TANAH BUMBU 31 329 4 646 26 683
[11] BALANGAN 11 889 1 010 10 879
.
[71] BANJARMASIN 86 802
ps 4 772 82 030
[72] BANJAR BARU 26 198 2 901 23 297
l.b
Analisis Hasil SE2016 Lanjutan Potensi Peningkatan Kinerja Usaha Mikro Kecil 93
Lampiran
Lampiran 20.
Banyaknya UMK menurut Wilayah dan Alasan Utama Tidak Pernah Menerima Kredit
dari Lembaga Keuangan di Kalimantan Selatan Hasil SE2016-Lanjutan
.id
[08] HULU SUNGAI UTARA 3 136 1 958 10 160 5 240 54 20 101
[09] TABALONG 768 1 787 2 804 4 244 211 13 426
go
[10] TANAH BUMBU 1 207 1 860 4 094 3 428 1 020 15 074
[11] BALANGAN 535 1 302 477 2 134 19 6 412
.
[71] BANJARMASIN 5 938 6 135
ps 9 021 17 543 1 251 42 142
[72] BANJAR BARU 2 289 1 142 2 790 3 614 149 13 313
l.b
[XX] KALIMANTAN SELATAN 33 801 26 883 57 321 67 148 3 767 239 188
se
al
//k
s:
tp
ht
94 Analisis Hasil SE2016 Lanjutan Potensi Peningkatan Kinerja Usaha Mikro Kecil
Lampiran
Lampiran 21.
Banyaknya UMK Menurut Lapangan Usaha dan Jenis Kendala Perusahaan
di Kalimantan Selatan Hasil SE2016-Lanjutan
.id
G 223 733 47 291 176 442 92 837 23 785 76 862
H 18 818 3 652 15 166 4 143 1 099 5 371
go
I 83 293 22 129 61 164 32 686 4 883 24 087
J 9 206 2 780 6 426 3 129 318 2 194
.
K 1 022 400 622 280 9 150
ps
L 9 435 5 727 3 708 1 258 115 1 410
l.b
M, N 5 059 1 607 3 452 1 483 303 1 396
P 12 045 6 691 5 354 2 493 309 422
se
Jumlah 461 762 119 934 341 828 169 650 46 333 135 755
//k
s:
tp
ht
Analisis Hasil SE2016 Lanjutan Potensi Peningkatan Kinerja Usaha Mikro Kecil 95
Lampiran
Lampiran 21.
Banyaknya UMK Menurut Lapangan Usaha dan Jenis Kendala Perusahaan
di Kalimantan Selatan Hasil SE2016-Lanjutan (Lanjutan)
Bahan Peraturan
Lapangan Usaha Bakar Minyak dan Birokra- Pungutan Adanya
Infrastruktur Tenaga Kerja Lainnya
(BBM) dan si Pemer- Liar Pesaing
Energi intah
(1) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14)
B, D, E 776 1 946 376 1 460 159 1 409 522
C 1 382 2 577 1 973 521 378 18 901 4 372
F 31 207 343 155 79 3 204 333
G 3 809 11 596 3 458 2 266 4 093 109 583 5 831
.id
H 2 161 1 495 148 687 736 10 093 1 436
I 2 592 2 044 1 400 739 920 37 754 1 925
go
J 34 363 91 23 29 4 347 316
K 0 16 94 15 15 250 114
.
L 20 157 22
ps 25 26 2 081 297
M, N 36 219 186 104 47 2 293 162
l.b
96 Analisis Hasil SE2016 Lanjutan Potensi Peningkatan Kinerja Usaha Mikro Kecil
Lampiran
Lampiran 22.
Banyaknya UMK Menurut Lapangan Usaha dan Komposisi Permodalan
di Kalimantan Selatan Hasil SE2016-Lanjutan
Awal Pendirian
Pinjaman Lembaga
Keuangan Non-Bank Pinjaman Perorangan,
Lapangan Usaha Milik Sendiri Pinjaman Bank
(Koperasi, Modal Keluarga, dan Lainnya
Ventura)
.id
G 15 314 206 564 173 589 3 258 174 913 564 165 354 7 405
go
H 2 101 16 446 14 217 450 14 290 398 13 422 710
I 3 726 78 899 64 786 877 65 254 225 63 040 1 511
.
J 560 8 619 7 057
ps 88 7 048 29 6 719 160
K 202 714 711 5 570 141 668 13
l.b
L 451 8 961 7 582 174 7 691 0 7 500 158
M, N 460 4 500 3 810 82 3 856 34 3 601 263
se
Jumlah 28 896 427 351 357 100 5 855 359 057 1 817 341 361 12 865
s:
tp
ht
Analisis Hasil SE2016 Lanjutan Potensi Peningkatan Kinerja Usaha Mikro Kecil 97
Lampiran
Lampiran 22.
Banyaknya UMK Menurut Lapangan Usaha dan Komposisi Permodalan
di Kalimantan Selatan Hasil SE2016-Lanjutan (Lanjutan)
Saat Pencacahan
Pinjaman Lembaga
Keuangan Non-Bank Pinjaman Perorangan,
Lapangan Usaha Milik Sendiri Pinjaman Bank
(Koperasi, Modal Keluarga, dan Lainnya
Ventura)
.id
G 10 486 212 109 175 063 2 581 174 988 345 170 505 3 269
go
H 971 17 700 14 644 121 14 499 90 14 056 96
I 1 982 80 861 65 138 757 65 360 79 64 619 483
.
J 325 8 859 7 103 53 7 032 21 6 929 82
ps
K 176 746 731 0 607 104 669 24
l.b
L 177 9 235 7 670 89 7 698 0 7 645 38
M, N 223 4 753 3 832 60 3 850 35 3 809 52
se
Jumlah 18 689 438 926 359 672 4 365 359 529 987 351 085 5 537
s:
tp
ht
98 Analisis Hasil SE2016 Lanjutan Potensi Peningkatan Kinerja Usaha Mikro Kecil
Lampiran
Lampiran 23.
Banyaknya UMK Menurut Wilayah dan Komposisi Permodalan
di Kalimantan Selatan Hasil SE2016-Lanjutan
Awal Pendirian
Pinjaman Lembaga
Keuangan Non-Bank Pinjaman Perorangan,
Kabupaten/Kota Milik Sendiri Pinjaman Bank
(Koperasi, Modal Keluarga, dan Lainnya
Ventura)
.id
4 241 59 480 48 325 658 48 497 315 46 005 1 361
[04] BARITO KUALA 2 489 27 164 24 484 427 24 356 218 22 435 1 329
go
[05] TAPIN 888 17 631 12 602 126 12 626 34 11 913 828
[06] HULU SUNGAI
1 779 26 124 22 122 277 22 342 109 20 808 918
.
SELATAN
ps
[07] HULU SUNGAI
1 366 30 490 28 077 206 28 129 28 27 200 632
TENGAH
l.b
UTARA
[09] TABALONG 882 23 785 21 894 535 22 342 30 22 047 183
al
[10] TANAH BUMBU 2 942 27 780 20 679 741 20 805 245 19 352 1 235
//k
[72] BANJAR BARU 1 668 24 178 21 324 481 21 631 111 20 717 615
[XX] KALIMANTAN
tp
28 896 427 351 357 100 5 855 359 057 1 817 341 361 12 865
SELATAN
ht
Analisis Hasil SE2016 Lanjutan Potensi Peningkatan Kinerja Usaha Mikro Kecil 99
Lampiran
Lampiran 23.
Banyaknya UMK Menurut Wilayah dan Komposisi Permodalan
di Kalimantan Selatan Hasil SE2016-Lanjutan (Lanjutan)
Saat Pencacahan
Pinjaman Lembaga
Keuangan Non-Bank Pinjaman Perorangan,
Kabupaten/Kota Milik Sendiri Pinjaman Bank
(Koperasi, Modal Keluarga, dan Lainnya
Ventura)
.id
3 268 60 852 48 813 580 48 635 162 47 382 703
[04] BARITO KUALA 1 568 28 214 24 872 237 24 351 182 23 337 664
go
[05] TAPIN 496 18 028 12 616 100 12 639 5 12 382 114
[06] HULU SUNGAI
865 27 194 22 297 188 22 264 52 21 850 181
.
SELATAN
ps
[07] HULU SUNGAI
822 31 068 28 061 268 28 121 36 27 723 294
TENGAH
l.b
UTARA
[09] TABALONG 538 24 183 22 036 319 22 353 0 22 201 112
al
[10] TANAH BUMBU 1 672 29 182 20 897 490 20 966 108 20 209 423
//k
[72] BANJAR BARU 1 382 24 518 21 646 391 21 663 46 21 146 351
[XX] KALIMANTAN
tp
18 689 438 926 359 672 4 365 359 529 987 351 085 5 537
SELATAN
ht
100 Analisis Hasil SE2016 Lanjutan Potensi Peningkatan Kinerja Usaha Mikro Kecil
Lampiran
Lampiran 24.
Banyaknya UMK Menurut Lapangan Usaha dan Prospek Usaha
di Kalimantan Selatan Hasil SE2016-Lanjutan
Tidak Dapat
Lapangan Usaha Lebih Baik Sama Baik Sama Buruk Lebih Buruk Jumlah
Dibandingkan
.id
K 583 242 5 53 139 1 022
go
L 2 544 4 225 399 465 1 802 9 435
M, N 1 987 1 541 245 309 977 5 059
.
P 5 009 4 550 287
ps 212 1 987 12 045
Q 1 570 1 516 122 210 914 4 332
R, S 6 260 7 251 1 348 1 465 4 107 20 431
l.b
Jumlah 151 951 160 228 25 560 28 049 95 974 461 762
se
al
//k
s:
tp
ht
Analisis Hasil SE2016 Lanjutan Potensi Peningkatan Kinerja Usaha Mikro Kecil 101
Lampiran
Lampiran 25.
Banyaknya UMK Menurut Wilayah dan Prospek Usaha
di Kalimantan Selatan Hasil SE2016-Lanjutan
Tidak Dapat
Kabupaten/Kota Lebih Baik Sama Baik Sama Buruk Lebih Buruk Jumlah
Dibandingkan
.id
[07] HULU SUNGAI
13 187 14 308 813 836 2 805 31 949
TENGAH
go
[08] HULU SUNGAI
13 554 17 192 1 973 1 840 8 627 43 186
UTARA
.
[09] TABALONG 4 988 12 919 2 768 1 774 2 788 25 237
ps
[10] TANAH BUMBU 10 565 9 028 2 499 3 106 6 131 31 329
l.b
[11] BALANGAN 4 018 6 614 541 352 364 11 889
[71] BANJARMASIN 24 942 22 865 3 890 6 353 28 752 86 802
se
102 Analisis Hasil SE2016 Lanjutan Potensi Peningkatan Kinerja Usaha Mikro Kecil
ht
tp
s:
//k
al
se
l.b
ps
.go
.id