Naskah :
Seksi Integrasi Pengolahan dan Diseminasi Statistik
Penyunting :
Seksi Integrasi Pengolahan dan Diseminasi Statistik
Gambar Cover :
Seksi Integrasi Pengolahan dan Diseminasi Statistik
Diterbitkan Oleh :
BPS Kabupaten Bireuen
Dicetak Oleh :
BPS Kabupaten Bireuen
Tim Penyusun
1.4 Metodologi
Ruang lingkup analisis hasil SKD 2020 adalah PST BPS Kabupaten Bireuen.
Adapun hasil tabulasi nasional serta berdasarkan provinsi dicantumkan pada
lampiran.
Analisis dilakukan terhadap karakteristik konsumen, kebutuhan data,
kepuasan konsumen terhadap kualitas data, serta kepuasan konsumen terhadap
pelayanan. Metode analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif melalui tabel
dan grafik, analisis tabulasi silang, analisis kesenjangan (gap analysis), Importance
and Performance Analysis (IPA), dan Customer Satisfaction Index (CSI) atau Indeks
Kepuasan Konsumen (IKK).
a. Analisis Tabulasi Silang
Tabulasi silang merupakan tabel yang menggambarkan hubungan
antara dua atau lebih variabel. Perbedaan dan hubungan antara dua atau
lebih variabel dapat diidentifikasi dengan tabulasi silang. Berbagai analisis
deskriptif hasil SKD 2020 disusun berdasarkan hasil tabulasi silang. Tabulasi
silang akan membantu dalam memahami baik profil konsumen, kebutuhan
dan ketersediaan data, maupun masalah lain.
b. Analisis Kesenjangan (Gap Analysis)
Analisis Kesenjangan (Gap Analysis) adalah analisis mengenai
kesenjangan antara harapan (tingkat kepentingan) pengguna layanan
dengan kinerja (tingkat kepuasan) pelayanan yang diberikan oleh unit
pelayanan yang bersangkutan. Pada analisis gap, harapan pengguna layanan
akan dibandingkan dengan kinerja layanan yang diberikan (delivered) oleh
unit pelayanan. Nilai kesenjangan atau GAP diperoleh dengan menghitung
selisih tingkat kepentingan dan tingkat kepuasan penggunan dari setiap
unsur rincian pelayanan. Berdasarkan hasil analisis kesenjangan, jika
ditemukan beberapa rincian pelayanan yang dibawah nilai rata-rata selisih
bobot maka rincian pelayanan tersebut perlu diprioritaskan untuk
diperbaiki. Semakin besar skor kesenjangan maka rincian pelayanan
1. Menghitung Penimbang
Penimbang diperoleh dengan cara membagi rata-rata tingkat kepentingan
masing-masing atribut pelayanan dengan jumlah rata-rata tingkat
kepentingan seluruh atribut pelayanan.
Rumus penimbang:
𝑦̅𝑖
𝑤𝑖 = 12 × 100%
∑𝑖=1 𝑦̅𝑖
dengan:
𝑤𝑖 = penimbang atribut pelayanan ke-i, ∑12
𝑖=1 𝑤𝑖 = 1
𝐼𝐾𝐾′ 𝐼𝐾𝐾 ′
𝐼𝐾𝐾 = × 100 = × 100
𝑠𝑘𝑎𝑙𝑎 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚 𝑝𝑒𝑟𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖𝑎𝑛 4
Sumber: PermenPANRB No. 14 Tahun 2017 tentang Pedoman Penyusunan Survei Kepuasan
Masyarakat Unit Penyelenggara Pelayanan Publik
dengan:
𝑤𝑖 = penimbang atribut pelayanan ke-i, ∑4𝑖=1 𝑤𝑖 = 1
𝑦̅𝑖 = rata-rata tingkat kepentingan atribut anti korupsi ke-i
i = 1,2,3,4
2. Menghitung rata-rata tertimbang skor kepuasan (IPAK’)
IPAK’ diperoleh dengan cara menghitung rata-rata tertimbang skor
kepuasan berdasarkan 4 (empat) atribut anti korupsi.
Rumus IPAK’ :
4
′
∑4𝑖=1 𝑤𝑖 𝑥̅𝑖
𝐼𝑃𝐴𝐾 = 4 = ∑ 𝑤𝑖 𝑥̅𝑖
∑𝑖=1 𝑤𝑖
𝑖=1
dengan:
𝑥̅𝑖 = rata-rata tingkat kepuasan atribut anti korupsi ke-i
3. Menghitung IPAK
Penghitungan IPAK’ menghasilkan nilai berkisar antara 1 sampai 10
sesuai dengan skala penilaian konsumen terhadap perilaku anti korupsi.
IPAK merupakan hasil konversi nilai IPAK’ menggunakan rumus berikut:
𝐼𝑃𝐴𝐾 ′ 𝐼𝑃𝐴𝐾 ′
𝐼𝑃𝐴𝐾 = × 100 = × 100
𝑠𝑘𝑎𝑙𝑎 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚 𝑝𝑒𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖𝑎𝑛 10
Data dan informasi statistik yang dihasilkan oleh BPS, baik yang diperoleh
dari sensus, survei, maupun kompilasi produk administrasi, sangat diminati oleh
para konsumen. Data dan informasi tersebut dimanfaatkan oleh konsumen untuk
berbagai hal, antara lain sebagai data penunjang penelitian, perencanaan, serta
dasar pembuatan keputusan. Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi BPS dalam
menyajikan data yang lengkap, akurat, dan mutakhir.
Kecenderungan konsumen di PST BPS Kabupaten Bireuen dalam
menggunakan data BPS sebagai rujukan utama dapat dilihat pada Gambar 2.1.
Sebagian besar konsumen di PST BPS Kabupaten Bireuen menggunakan data BPS
sebagai data utama bagi kegiatan yang dilakukan dengan persentase sebesar
83,87%. Sementara itu, 16,13% konsumen tidak memanfaatkan data BPS sebagai
rujukan utama atau dapat dikatakan bahwa konsumen tersebut menggunakan data
BPS hanya sebagai informasi pendukung kegiatan yang dilakukan.
Rujukan Utama,
83.87%
Kelompok Umur
46-55 16-25
16.13% 22.58%
26-35
36-45
41.94%
Perempuan Laki-Laki
51,61% 48,39%
≤SMA
25.81%
D4/S1 D1/D2/D3
58.06% 12.9%
Pekerjaan Utama
PNS/TNI/Polri
51.61%
Wiraswasta
3.23%
Instansi/Institusi
Komersial (%)
0%
Pemerintahan(%)
64%
Pustaka Digital
25.58%
Konsultasi Statistik
41.86%
Pustaka Tercetak
25.58%
Data Mikro
Rekomendasi Kegiatan Statistik
2.33%
2.33%
Dalam SKD 2020, ditanyakan pula mengenai fasilitas utama yang digunakan
oleh konsumen untuk memperoleh data BPS. Fasilitas tersebut adalah website BPS,
AllStats BPS, Silatik, Sirusa, Romantik Online, telepon/faximile, e-mail/surat, datang
langsung ke PST, serta fasilitas lainnya.
Berdasarkan Gambar 2.9, dapat dilihat bahwa sebagian besar konsumen di
PST BPS Kabupaten Bireuen mendapatkan data melalui dating langsung ke PST
dengan persentase sebesar 54,84%. Selanjutnya, konsumen memilih mendapatkan
melalui website BPS dan fasilitas lainnya (22,58%). Sementara itu, tidak ada fasilitas
yang digunakan oleh konsumen untuk memperoleh data BPS di PST BPS Kabupaten
Bireuen melalui Allstats BPS, Silastik, Sirusa, Romantik Online, telepon/facsimile,
serta e-mail/surat(0 %).
Tidak Puas
4.95%
Puas
95.05%
Puas
89,01%
Gambar 3.3. Persentase Kepuasan Konsumen terhadap Akses Data BPS di PST
BPS Kabupaten Bireuen
Tidak Puas
0%
Puas
100%
Tabel 3. 1 Tingkat Kepuasan, Tingkat Kepentingan, dan Gap per Atribut Pelayanan di
PST BPS Kabupaten Bireuen
Tabel 3.1. menjelaskan tingkat kepuasan, tingkat kepentingan, dan gap dari
responden menurut atribut pelayanan. Dari tabel tersebut atribut data pada website
BPS mudah dicari memiliki gap paling jauh yaitu sebesar -0,30. Hal itu berarti
kepuasan konsumen dari data pada website BPS masih jauh dari kepentingan yang
diharapkan. Sedangkan atribut yang tidak memiliki gap sama sekali ialah
keberadaan fasilitas pengaduan mudah diketahui.
Tingkat
No. Atribut Pelayanan Kepuasan Kepentingan Keseuaian
(%)
Persyaratan pelayanan yang ditetapkan, mudah
1. 9,06 9,00 100,72
dipenuhi/disiapkan
Prosedur/alur pelayanan yang ditetapkan, mudah
2. 9,13 8,97 101,80
diikuti/dilakukan
Jangka waktu penyelesaian pelayanan yang
3. 9,10 8,90 102,17
ditetapkan, sesuai dengan yang diterima
Biaya pelayanan yang dibayarkan, sesuai dengan
4. 9,26 9,06 102,14
biaya yang ditetapkan
Kuadran C : Kuadran D :
Prioritas Cenderung
Rendah Berlebihan
Keterangan:
1: Persyaratan pelayanan yang ditetapkan, mudah dipenuhi/disiapkan
2: Prosedur/alur pelayanan yang ditetapkan, mudah diikuti/dilakukan
3: Jangka waktu penyelesaian pelayanan yang ditetapkan, sesuai dengan yang diterima
4: Biaya pelayanan yang dibayarkan, sesuai dengan biaya yang ditetapkan.
5: Produk pelayanan yang diterima, sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan
6: Sarana prasarana pendukung pelayanan memberikan kenyamanan
7: Data BPS mudah diakses melalui fasilitas utama yang digunakan
8: Data pada website BPS mudah dicari.1)
9: Konten pada website BPS mudah diunduh.1)
10: Petugas pelayanan atau aplikasi pelayanan online merespon dengan baik.
11: Petugas pelayanan atau aplikasi pelayanan online) mampu memberikan informasi yang
jelas.
12: Keberadaan fasilitas pengaduan mudah diketahui. Contoh fasilitas pengaduan: kotak
pengaduan, website pengaduan, dll.
13: Proses penanganan pengaduan mudah diketahui, jelas, dan tidak berbelit-belit.2)
Gambar 3.5. Importance and Performance Analysis Pelayanan BPS di PST BPS
Kabupaten Bireuen
Tidak Puas
3,23%
Puas
96,77%
3,23
tidak ada diskriminasi dalam pelayanan
96,77
Tabel 4.1 Tingkat Kepentingan, Tingkat Kepuasan, dan Gap menurut Atribut
Pelayanan dalam Penerapan Perilaku Anti Korupsi di PST BPS
Kabupaten Bireuen
Indeks Perilaku Anti Korupsi (IPAK) adalah indikator yang juga digunakan
untuk mendapatkan gambaran persepsi konsumen terhadap perilaku anti korupsi
pada pelayanan data dan informasi statistsik oleh BPS. Berbeda dengan indikator
Orang-data adalah pasangan satu-satu antara setiap konsumen dengan jenis data yang
dicari. Misalnya, seorang pengguna data mencari lima jenis data, maka dihitung lima orang-
data.
Dalam mencari data, konsumen bisa mencari lebih dari satu series data untuk jenis
data yang sama dan akan dihitung dengan satuan orang-data. Artinya, apabila seorang
pengguna data mencari satu jenis data sebanyak sepuluh tahun, orang tersebut akan
dihitung sebagai satu pengguna data dan sepuluh orang-data.
Jenis data yang dibahas merupakan rincian data yang dicari oleh setiap
konsumen. Jenis data akan dibahas menurut kelompok kedeputian (ragam data)
yang terdapat di BPS. Ragam data dibagi menjadi enam jenis, yaitu ragam data
statistik sosial, ragam data statistik produksi, ragam data statistik distribusi dan
jasa, ragam data neraca dan analisis statistik, ragam data metodologi dan informasi
statistik, serta ragam data lainnya. Adapun pencarian jenis data yang dibahas pada
bagian ini hanya mencakup wilayah penyedia data BPS Kabupaten Bireuen.
Gambar 5.1 menjelaskan persentase pencarian data dari penyedia data BPS
Kabupaten Bireuen menurut ragam data. Dari jumlah tersebut, 61,82% merupakan
pencarian data pada ragam data sosial. Selanjutnya, 12,73% merupakan pencarian
data pada ragam data Neraca Wilayah dan Analisis Statistik. Kemudian ragam data
Produksi, ragam data Integrasi Pengolahan dan Diseminasi Statistik, dan ragam data
Distribusi berturut-turut sebesar 10,91%; 7,27%; dan 7,27%.
Dari hasil SKD 2020, dapat diidentifikasi tingkat penyajian data (level data)
yang dicari oleh konsumen. Secara umum, yang mencari data dari penyedia data BPS
Kabupaten Bireuen, 83,67% data yang dicari adalah data level Kabupaten/Kota.
Data selanjutnya adalah data level Desa/Kelurahan (13.27%) dan data level
Kecamatan (1,56%) serta data level Provinsi (1,02%. Level data tidak dicari oleh
konsumen adalah data level Nasional, dan lainnya. Adapun sebaran level data secara
lengkap ditunjukkan dalam Gambar 5.2.
Desa/Kelurahan Provinsi
Kecamatan 13.27% 1.02%
2.04%
Lainnya
0%
Individu
0% Kabupaten/Kota
Nasional 83.67%
0%
Gambar 5.2. Persentase Pencarian Data menurut Level Data dari Penyedia
Data BPS Kabupaten Bireuen
Jenis data yang dicari oleh pengguna dapat dibedakan menurut periode data.
Periode data dalam SKD terdiri dari periode data sepuluh tahunan, lima tahunan,
tiga tahunan, tahunan, semesteran, triwulanan, bulanan, mingguan, harian, dan
lainnya. Gambar 5.3 menunjukkan bahwa hanya ada dua jenis periode data yang
dicari yaitu tahunan (95,92%) dan sepuluh tahunan (4,08%). Sementara itu, tidak
ada pencarian data untuk data lima tahunan, tiga tahunan, semesteran, triwulanan,
bulanan, mingguan, harian, dan lainnya.
10 Tahunan
4.08%
Tahunan
95.92%
Hasil SKD menghasilkan persentase perolehan data apakah data yang yang
dicari dapat diperoleh atau tidak oleh pengguna data. Data yang diperoleh tersebut
juga dapat dibedakan dengan kesesuaiannya. Data yang sesuai adalah jenis data
yang sesuai dengan kebutuhan pengguna data. Data yang diperoleh namun tidak
sesuai adalah jenis data yang diperoleh tetapi kurang sesuai dengan kebutuhan.
Ketidaksesuaian data yang diperoleh dapat disebabkan oleh ketidaksesuaian jenis,
Belum diperoleh
0%
Tidak diperoleh
0%
Seluruh data (100%) dapat diperoleh dan sesuai dengan kebutuhan pengguna.
Sehingga tidak terdapat pengguna data yang menggunakan data pengganti dan tidak
memperoleh data yang dicari. Data yang tidak diperoleh disebabkan oleh tidak
tersedia data pengganti sebagai pendekatan/proksi dari data yang dibutuhkan.
Tabel 5.1 menampilkan rincian data yang paling banyak dicari pada masing-
masing ragam data. Data yang paling banyak dicari pada ragam data statistik sosial
adalah kependudukan (55,88%). Pada ragam data statistik produksi, data pertanian
merupakan data yang paling banyak dicari (50,00%). Data perdagangan merupakan
data yang paling banyak dicari dari ragam data statistik distribusi dan jasa
(50,00%). PDRB menurut lapangan usaha menjadi data yang paling banyak dicari
dari ragam data neraca dan analisis statistik (71,43%). Katalog publikasi BPS
merupakan satu-satunya data yang dicari dari ragam data IPDS (100,00%).
Dalam menyediakan data, BPS menyajikan dua jenis sumber data, yaitu
publikasi dan data mikro. Publikasi yang disajikan berbentuk hardcopy dan sofcopy.
Gambar 5.5 menyajikan persentase perolehan data berdasarkan jenis publikasi.
Berdasarkan Gambar tersebut, jenis publikasi paling banyak diperoleh konsumen
pada penyedia data BPS Kabupaten Bireuen ialah publikasi softcopy (64,06%), bila
dibandingkan dengan publikasi hardcopy (35,94%).
Publikasi BPS, baik softcopy maupun hardcopy, menyajikan data BPS dalam
bentuk data agregat atau data yang telah diolah dan siap dipakai konsumen.
Berdasarkan hasil SKD 2020, publikasi dari penyedia data BPS Kabupaten Bireuen
yang paling banyak diperoleh konsumen adalah Kabupaten Bireuen Dalam Angka
(63,64%), Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bireuen Menurut Lapangan
Usaha dan Tabulasi Jumlah Penduduk Kabupaten Bireuen masing-masing (7,27%).
Adapun publikasi yang paling banyak diperoleh konsumen dari penyedia data BPS
Kabupaten Bireuen dapat dilihat pada Tabel 5.2.
Tabel 5.2 Publikasi yang Paling Banyak Diperoleh dari Penyedia Data BPS
Kabupaten Bireuen
Bab ini membahas tentang kepuasan konsumen terhadap kualitas data yang
diperoleh dari penyedia data BPS Kabupaten Bireuen. Kepuasan konsumen tersebut
digambarkan dalam bentuk persentase konsumen yang puas dengan data BPS
terhadap konsumen yang memperoleh data BPS. Satuan konsumen yang digunakan
adalah orang-data (pasangan satu-satu antara konsumen dengan jenis data yang
dicari).
Pengukuran kualitas data pada analisis SKD 2020 menggunakan gabungan
variabel pengukuran Indikator Kinerja Utama (IKU) BPS dan dimensi kualitas pada
Kerangka Penjaminan Kualitas BPS (BPS Quality Assurance Framework, BPS-QAF).
Variabel dan dimensi tersebut adalah:
1. Kelengkapan
Data BPS lengkap dari aspek cakupan wilayah atau tahun data.
2. Akurasi
Data BPS mampu mengukur kondisi yang sebenarnya.
3. Kemutakhiran
Data BPS up to date/terkini, sehingga masih menggambarkan kondisi/fenomena
yang terjadi saat ini.
4. Relevansi
Data BPS sudah memenuhi kebutuhan, baik cakupan maupun konten.
5. Koherensi dan komparabiiltas
Data BPS konsisten dan selaras dengan statistik lain dari sumber yang berbeda
dalam menggambarkan peristiwa/fenomena, sehingga dapat dibandingkan antar
wilayah dan waktu.
6. Aksesibilitas
Data BPS mudah diakses.
7. Interpretabilitas
Data BPS disajikan secara jelas dan mudah dipahami.
8. Aktualitas dan ketepatan waktu
Puas
94,74%
Gambar 6.1. Persentase Kepuasan Terhadap Kualitas Data secara Umum di BPS
Kabupaten Bireuen, 2020
Kepuasan konsumen terhadap kualitas data yang diperoleh dari penyedia data
BPS Kabupaten Bireuen bukan hanya dapat disajikan secara umum, tetapi juga dapat
digambarkan melalui 3 (tiga) aspek kualitas data yang ditangkap dalam SKD 2020
yaitu kelengkapan data, akurasi data, dan kemutakhiran data. Berdasarkan Gambar
6.2, lebih dari 94% konsumen merasa puas terhadap data yang diperoleh pada
masing-masing aspek kualitas data. Kemutakhiran data menjadi aspek kualitas data
dengan persentase kepuasan konsumen paling tinggi (100%).
Gambar 6.2. Persentase Kepuasan Konsumen Terhadap Data yang Diperoleh dari
Penyedia Data BPS Kabupaten Bireuen Menurut Aspek Kualitas Data
Ragam Data
Kepuasan konsumen terhadap kualitas data juga disajikan menurut ragam
data. Berdasarkan Gambar 6.3, seluruh ragam data memiliki persentase kepuasan
lebih dari 50%. Ragam data Sosial, Produksi, dan IPDS merupakan ragam yang
memiliki persentase kepuasan konsumen terbesar yaitu sebesar 100%. Menyusul
kemudian ragam Neraca Wilayah dan Analisis Statistik (Nerwilis) serta Distribusi
masing-masing sebesar 85,71%, dan 50%.
90
80
70
60
30
50
20
10
0
Sosial Produksi Distribusi Nerwilis IPDS
7.1 Kesimpulan
Survei Kebutuhan Data (SKD) adalah survei yang dirancang oleh BPS untuk
mengidentifikasi tingkat kebutuhan dan tingkat kepuasan konsumen terhadap data
dan pelayanan BPS. Hal tersebut dilakukan dalam rangka meningkatkan kualitas
data dan informasi statistik serta memberikan pelayanan publik yang lebih baik.
SKD 2020 Bireuen dilaksanakan di PST BPS Kabupaten Bireuen selama Bulan 1
Januari 2020 sampai dengan akhir periode pencacahan.
Metode yang digunakan untuk menganalisis data hasil SKD 2020 meliputi
analisis deskriptif, analisis tabulasi silang, analisis kesenjangan, analisis kuadran
Importance and Performance Analysis (IPA), dan penghitungan Indeks Kepuasan
Konsumen (IKK) serta Indeks Persepsi Anti Korupsi (IPAK).
Berdasarkan hasil analisis SKD 2020, dapat diambil kesimpulan:
1. Hasil SKD 2020 menunjukkan bahwa konsumen di PST BPS Kabupaten
Bireuen sangat beragam. Walaupun demikian, mayoritas konsumen di PST
BPS Kabupaten Bireuen berasal dari pemerintah daerah, yaitu sebesar
48,39%, dengan pemanfaatan data terbesar digunakan untuk perencanaan
dan evaluasi (pemerintahan) sebesar 64%. Tidak hanya itu, sebagian besar
konsumen menggunakan data BPS sebagai rujukan utama (83,87%).
2. Jenis layanan yang paling sering digunakan oleh konsumen di PST BPS
Kabupaten Bireuen adalah layanan konsultasi statistik (41,86%). Sementara
itu, fasilitas utama yang paling banyak digunakan untuk memperoleh data
BPS adalah PST/Perpustakaan BPS (54,84%).
3. Level dan periode data yang paling sering dicari oleh konsumen di PST BPS
Kabupaten Bireuen adalah level kabupaten/kota (83,67%). Sementara itu,
periode tahunan merupakan periode data yang paling banyak dicari oleh
konsumen (95,92%).
Berdasarkan hasil SKD 2020, saran dan rekomendasi yang menjadi prioritas
utama yang diberikan kepada unit pelayanan PST BPS Kabupaten Bireuen adalah
perbaikan dalam kemudahan mencari data pada website BPS. Perbaikan juga perlu
dilakukan pada atribut-atribut yang menjadi prioritas perbaikan berikutnya,
meliputi:
a. Persyaratan pelayanan yang ditetapkan, mudah dipenuhi/disiapkan.
b. Konten pada website BPS mudah diunduh.
c. Keberadaan fasilitas pengaduan mudah diketahui.
d. Proses penanganan pengaduan mudah diketahui, jelas, dan tidak
berbelit-belit.
Martilla, JA, & James, JC. 1977. Importance- Performance Analysis. Journal of
Marketing, 41(1),13-17.
Parasuraman, A. Valerie. 2001. Delivering Quality Service. New York: The Free Press.