Anda di halaman 1dari 90

ht

tp
s:
//ja jak
kt
im tim
ko
ta
ko
.b t
ps a.b
.g
o. ps
id .g
o.
id
ja ht
kt tps
im ://j
ko akt
ta imk
.b ota
ps .b
.g ps.
o. go
id .id
ja ht
kt tps
im ://j
ko akt
ta imk
.b ota
ps .b
.g ps.
o. go
id .id
Potensi Ekonomi Jakarta Timur
Analisis Hasil Listing Sensus Ekonomi 2016

Katalog BPS : 9102055.3172


Nomor Publikasi : 31720.1801
Ukuran Buku : 17,6 cm x 25 cm
Jumlah Halaman : xi + 73 Halaman

id .id
o. go
.g ps.
Naskah :
Seksi Neraca Wilayah dan Analisis Statistik - BPS Kota Administrasi Jakarta Timur
ps .b
.b ota
ta imk

Penanggung Jawab : Agus Wahyudi


Editor : Sugeng Rahardjo
ko akt

Penulis : Fauzia Miranti


Anggota : 1. Atika Puspita Sari
im ://j

2. Leilya Hari Kartika


kt tps
ht

Design Cover : Fitriyani

Diterbitkan oleh :
ja

BPS Kota Administrasi Jakarta Timur

Boleh dikutip dengan menyebut sumbernya

Dilarang mengumumkan, mendistribusikan, mengomunikasikan, dan/atau


menggandakan sebagian atau seluruh isi buku ini untuk tujuan komersial tanpa
izin tertulis dari Badan Pusat Statistik Kota Administrasi Jakarta Timur
Kata Pengantar
Sesuai amanat Undang-Undang (UU) Nomor 16
Tahun 1997 tentang Statistik, Badan Pusat Statistik (BPS)
berkewajiban melaksanakan kegiatan Sensus Ekonomi
setiap sepuluh tahun sekali pada tahun yang berakhiran
angka enam. Sensus Ekonomi 2016 (SE2016) merupakan
sensus ekonomi yang ke empat sejak diselenggarakan

id .id
pertama kali tahun 1986.

o. go
Pelaksanaan SE2016 dilakukan dalam beberapa
tahapan, salah satunya adalah listing atau pendaftaran

.g ps.
usaha/perusahaan yang dilaksanakan pada Mei 2016.
Tujuan listing adalah untuk memperoleh data dan
ps .b
informasi mengenai unit usaha/perusahaan beserta
.b ota
karakteristik usahanya. Data tersebut berguna bagi
perencanaan dan evaluasi pembangunan.
ta imk

Publikasi ini ditujukan untuk memperoleh


gambaran dan informasi potensi ekonomi Jakarta Timur
ko akt

berdasarkan hasil Sensus Ekonomi 2016.


im ://j

Kami mengucapkan terima kasih kepada semua


pihak yang telah ikut berpartisipasi baik secara langsung
kt tps

maupun tidak langsung dalam menyukseskan SE2016


hingga penyusunan publikasi ini dapat terlaksana.
ht

Semoga publikasi ini dapat memberikan manfaat kepada


segenap penggunanya.
Jakarta, Januari 2018
ja


Kepala Badan Pusat Statistik
Kota Administrasi Jakarta Timur

AGUS WAHYUDI

Potensi Ekonomi Jakarta Timur iii


Analisis Hasil Listing Sensus Ekonomi 2016
ja ht
kt tps
im ://j
ko akt
ta imk
.b ota
ps .b
.g ps.
o. go
id .id
Daftar Isi
Kata Pengantar iii
Daftar Isi v
Daftar Tabel vii
Daftar Gambar ix
Daftar Lampiran xi

id .id
Bab 1 1

o. go
Pendahuluan

.g ps.
1.1. Latar Belakang 3
1.2. Maksud dan Tujuan 5
ps .b
1.3. Cakupan Unit Usaha/Perusahaan dan Aktivitasnya 6
.b ota
1.4. Kriteria Skala Usaha 11
ta imk

Bab 2 13
ko akt

Potensi Ekonomi Jakarta Timur


2.1. Gambaran Perekonomian Jakarta Timur Tahun 2016 17
im ://j

2.2. Struktur Perekonomian Jakarta Timur Menurut 18


kt tps

Hasil Listing Sensus Ekonomi 2016 (SE2016)


ht

2.3. Jumlah Usaha Berdasarkan Skala Usaha 21


2.4. Potret Persebaran Ketenagakerjaan 22
2.5. Omset Usaha Hasil SE2016 24
2.6. Sektor Unggulan Jakarta Timur Berdasarkan Hasil SE2016 24
ja

Bab 3 27
Karakteristik Usaha Lainnya
3.1. Badan Usaha 31
3.2. Pemanfaatan Internet 33
3.3. Sistem Waralaba 36

Potensi Ekonomi Jakarta Timur v


Analisis Hasil Listing Sensus Ekonomi 2016
Bab 4 39
Perdagangan Dominasi Perekonomian Jakarta Timur
4.1. Peranan Sektor Perdagangan dalam 43
Perekonomian Jakarta Timur
4.2. Karakteristik Sektor Perdagangan 45
4.3. Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Perdagangan. 48

Bab 5 49
Potensi Usaha Mikro Kecil

id .id
5.1. Peran Usaha Mikro Kecil 53

o. go
5.2. Distribusi UMK Menurut Kategori 54

.g ps.
5.3. Penyerapan Tenaga Kerja UMK 55
5.4. Distribusi UMK Menurut Badan Usaha
ps .b 57
.b ota
5.5. Usaha Mikro Kecil Modern 58
ta imk

Bab 6 61
Kesimpulan
ko akt

Lampiran 65
im ://j
kt tps
ja ht

vi Potensi Ekonomi Jakarta Timur


Analisis Hasil Listing Sensus Ekonomi 2016
Daftar Tabel
Tabel 2.1. Jumlah Usaha/Perusahaan Hasil Listing SE2016 20
Jakarta Timur Menurut Lapangan Usaha
Tabel 2.2. Jumlah Tenaga Kerja Hasil Listing SE2016 23
Jakarta Timur Menurut Lapangan Usaha
Tabel 2.3. Nilai LQ Berdasarkan Hasil Listing SE2016 26

id .id
Menurut Lapangan Usaha
Tabel 4.1. Jumlah Usaha/Perusahaan Kategori Lapangan 47

o. go
Usaha Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi

.g ps.
dan Perawatan Mobil dan Sepeda Motor
ps .b
Menurut Badan Usaha
.b ota
Tabel 5.1. Jumlah Usaha Mikro Kecil (UMK) Hasil Listing SE2016 55
Jakarta Timur Menurut Lapangan Usaha
ta imk
ko akt
im ://j
kt tps
ja ht

Potensi Ekonomi Jakarta Timur vii


Analisis Hasil Listing Sensus Ekonomi 2016
ja ht
kt tps
im ://j
ko akt
ta imk
.b ota
ps .b
.g ps.
o. go
id .id
Daftar Gambar
Gambar 2.1. Persentase Jumlah Usaha/Perusahaan Hasil 19
Listing SE2016 Provinsi DKI Jakarta Menurut
Kabupaten/Kota
Gambar 2.2. Persentase Jumlah Usaha/Perusahaan 21
Hasil Listing SE2016 Jakarta Timur

id .id
Menurut Skala Usaha
Gambar 3.1. Persentase Jumlah Usaha/Perusahaan 32

o. go
Hasil Listing SE2016 Jakarta Timur

.g ps.
Menurut Badan Usaha
Gambar 3.2. ps .b
Persentase Usaha/Perusahaan yang 35
.b ota
Memanfaatkan Internet Menurut Skala Usaha
Gambar 4.1. Persentase Jumlah Usaha/Perusahaan Kategori 45
ta imk

Lapangan Usaha Perdagangan Besar dan Eceran;


Reparasi dan Perawatan Mobil dan Sepeda Motor
ko akt

Menurut Skala Usaha


im ://j

Gambar 4.2. Persentase Jumlah Usaha/Perusahaan Kategori 46


Lapangan Usaha Perdagangan Besar dan Eceran;
kt tps

Reparasi dan Perawatan Mobil dan Sepeda Motor


ht

Menurut Pemanfaatan Internet


Gambar 5.1. Persentase Penyerapan Tenaga Kerja Hasil Listing 56
SE2016 Jakarta Timur Menurut Skala Usaha
ja

Gambar 5.2. Persentase Usaha Mikro Kecil 57


Menurut Badan Usaha
Gambar 5.3. Persentase Usaha Mikro Kecil yang 59
Memanfaatkan Internet dalam
Menjalankan Usahanya
Gambar 5.4. Persentase Usaha Mikro Kecil 60
yang Menerapkan Sistem Waralaba

Potensi Ekonomi Jakarta Timur ix


Analisis Hasil Listing Sensus Ekonomi 2016
ja ht
kt tps
im ://j
ko akt
ta imk
.b ota
ps .b
.g ps.
o. go
id .id
Daftar Lampiran
Lampiran 1. PDRB Jakarta Timur Atas Dasar Harga Berlaku 67
Menurut Lapangan Usaha (MIliar Rupiah)
Lampiran 2. Jumlah Usaha/Perusahaan Hasil Listing SE2016 68
Menurut Kabupaten/Kota
Lampiran 3. Jumlah Usaha/Perusahaan Hasil Listing SE2016 69

id .id
Jakarta Timur Menurut Lapangan Usaha dan
Skala Usaha

o. go
Lampiran 4. Jumlah Usaha/Perusahaan Hasil Listing SE2016 70

.g ps.
Jakarta Timur Menurut Omset
Lampiran 5. ps .b
Jumlah Usaha/Perusahaan Hasil Listing SE2016 71
.b ota
Jakarta Timur Menurut Skala Usaha dan
Badan Usaha
ta imk

Lampiran 6. Jumlah Usaha/Perusahaan Hasil Listing SE2016 72


Menurut Skala Usaha dan Pemanfaatan Internet
ko akt

Lampiran 7. Jumlah Usaha/Perusahaan Hasil Listing SE2016 73


im ://j

Jakarta Timur Menurut Lapangan Usaha dan


Sistem Waralaba
kt tps
ja ht

Potensi Ekonomi Jakarta Timur xi


Analisis Hasil Listing Sensus Ekonomi 2016
ja ht
kt tps
im ://j
ko akt
ta imk
.b ota
ps .b
.g ps.
o. go
id .id
bab
ja ht
kt tps
im ://j
ko akt
ta imk
.b ota
ps .b
1
.g ps.
o. go
id .id

Pendahuluan
ja ht
kt tps
im ://j
ko akt
ta imk
.b ota
ps .b
.g ps.
o. go
id .id
Pendahuluan
Sensus Ekonomi 1.1. Latar Belakang
dilaksanakan
untuk Peningkatan produktivitas rakyat dan daya saing di
pasar internasional merupakan bagian dari Sembilan
memperoleh
Agenda Prioritas Nasional (Nawacita) tahun 2015-2019
data dasar

id .id
yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Untuk mendukung
mengenai agenda tersebut, diperlukan basis data yang menyeluruh

o. go
usaha/ dan akurat termasuk data yang menggambarkan peta

.g ps.
perusahaan perekonomian.
yang bergerak ps .b
Sensus Ekonomi dilaksanakan untuk mendapatkan
.b ota
di berbagai potret utuh perekonomian bangsa. Gambaran lengkap
tentang level dan struktur ekonomi non pertanian,
aktivitas usaha
ta imk

berikut informasi dasar dan karakteristiknya dapat


di luar usaha
tergambarkan pada tingkat nasional maupun regional.
ko akt

pertanian. Dengan demikian, data dan informasi statistik dalam


Sensus Ekonomi
im ://j

Sensus Ekonomi merupakan modal penting yang dapat


2016 merupakan dijadikan sebagai salah satu landasan dalam menentukan
kt tps

Sensus Ekonomi kebijakan perekonomian.


ht

yang ke empat Secara umum kegiatan Sensus Ekonomi dilakukan


dilaksanakan di untuk memperoleh data dasar mengenai usaha/
perusahaan yang bergerak di berbagai aktivitas usaha
Indonesia
ja

di luar usaha pertanian. Data utama yang dikumpulkan


mencakup jumlah dan struktur usaha menurut wilayah,
lapangan usaha, dan skala usaha. Di samping itu, informasi
pendukung lainnya turut memperkaya keragaman data
yang dewasa ini dibutuhkan untuk melihat perkembangan
usaha masyarakat seperti jaringan usaha, penggunaan
internet dalam kegiatan usaha (online), sistem waralaba
(franchise), kepemilikan usaha (ownership) serta kendala
dan prospek usaha.

Potensi Ekonomi Jakarta Timur


Analisis Hasil Listing Sensus Ekonomi 2016 3
Sensus Ekonomi di Indonesia telah dilaksanakan sebanyak tiga kali yaitu pada
tahun 1986, 1996, dan 2006. Adapun Sensus Ekonomi yang akan diselenggarakan
pada tahun 2016 disebut sebagai Sensus Ekonomi 2016 (SE2016). Dengan
demikian, kegiatan SE2016 merupakan kegiatan Sensus Ekonomi yang ke empat.
Sensus Ekonomi merupakan kegiatan yang berskala besar sehingga
pelaksanaannya dilakukan secara bertahap, mulai dari persiapan, listing atau
pendaftaran usaha/perusahaan, pencacahan Usaha Menengah Besar (UMB),
pencacahan Usaha Mikro Kecil (UMK), sampai dengan diseminasi hasil.

id .id
Tahap pertama adalah kegiatan listing atau pendaftaran usaha/perusahaan.
Listing merupakan kegiatan pendataan secara lengkap seluruh kegiatan unit

o. go
usaha/perusahaan di wilayah Indonesia kecuali Aktivitas Pertanian, Kehutanan

.g ps.
dan Perikanan (Kategori A); Aktivitas Administrasi Pemerintahan, Pertahanan
dan Jaminan Sosial Wajib (Kategori O); dan Aktivitas Rumah Tangga (Kategori
ps .b
.b ota
T). Tujuan kegiatan pendataan lengkap adalah untuk memperoleh data dan
informasi mengenai unit usaha/perusahaan beserta karakteristik usahanya.
ta imk

Dengan ketersediaan data yang lengkap mencakup seluruh wilayah Indonesia,


maka hasil Listing SE2016 (SE2016-L) dapat digunakan untuk mengidentifikasi
ko akt

aktivitas ekonomi yang ada di Indonesia.


im ://j

Pendaftaran usaha/perusahaan dilakukan di seluruh wilayah Indonesia


pada bulan Mei-Juni 2016 dengan menggunakan 2 macam kuesioner yaitu
kt tps

daftar SE2016-L1 dan SE2016-L2. Berdasarkan hasil pendaftaran usaha tersebut


ht

nantinya akan diperoleh kerangka sampel usaha/perusahaan berskala mikro dan


kecil, serta direktori usaha/perusahaan berskala menengah dan besar. Kegiatan
SE2016 selanjutnya atau tahap kedua akan dilaksanakan pada tahun 2017
ja

yang disebut pendaftaran usaha/perusahaan UMK dan UMB yaitu melakukan


pendataan untuk usaha mikro kecil dan usaha menengah besar yang dilakukan
secara lebih detail mengenai informasi yang dikumpulkan.
Kegiatan Listing SE2016 diawali dengan kegiatan pendaftaran bangunan dan
usaha/perusahaan yang berada di dalam bangunan tersebut. Jika keberadaan
suatu unit usaha/perusahaan telah diidentifikasi, maka kegiatan ini akan
dilanjutkan dengan melakukan pendataan karakteristik usaha dan informasi
lainnya.
Keberadaan suatu unit usaha/perusahaan akan diidentifikasi oleh petugas
lapangan dengan cara mengunjungi setiap bangunan yang berada di wilayah blok
sensus atau subblok sensus (area approach).

Potensi Ekonomi Jakarta Timur


4
Analisis Hasil Listing Sensus Ekonomi 2016
Sedangkan pendataan karakteristik usaha dan informasi lainnya dilakukan
dengan cara melakukan wawancara dengan pemilik/pengelola unit usaha/
perusahaan atau penanggung jawab dari aktivitas ekonomi yang dilakukan oleh
unit usaha/perusahaan di tempat atau di bangunan tersebut (door to door).

1.2. Maksud dan Tujuan

Kegiatan Listing SE2016 dimaksudkan untuk memperoleh data dasar dari


unit usaha/perusahaan yang bergerak di berbagai aktivitas usaha kecuali usaha

id .id
pertanian. Data dasar yang dikumpulkan mencakup:

o. go
• Jumlah dan struktur unit usaha/perusahaan menurut wilayah, lapangan

.g ps.
usaha, maupun skala usaha.
• Nilai dan struktur produksi/penjualan/pendapatan usaha menurut wilayah,
ps .b
lapangan usaha, maupun skala usaha.
.b ota
• Jumlah dan struktur tenaga kerja menurut wilayah, lapangan usaha, dan
ta imk

skala usaha.
• Karakteristik dan informasi lain seperti jaringan usaha, penggunaan internet
ko akt

dalam kegiatan usaha (online), sistem waralaba (franchise), kepemilikan


usaha (ownership), dan klasifikasi usaha.
im ://j
kt tps

Secara khusus, kegiatan Listing SE2016 bertujuan untuk:


ht

• Menyajikan data dasar unit usaha/perusahaan dan aktivitas usaha di luar


usaha pertanian sampai wilayah administrasi yang terkecil (small area
statistics).
ja

• Menyusun peta dan direktori perusahaan UMB yang lengkap dan terpadu
untuk setiap wilayah Kabupaten/Kota.
• Memperoleh populasi dari Usaha Menengah Besar (UMB) dan Usaha Mikro
Kecil (UMK) menurut wilayah maupun lapangan usaha.
• Menyusun kerangka sampel (sampling frame) survei bidang ekonomi, kecuali
wilayah kabupaten daerah perdesaan.
• Mendapatkan informasi lain seperti penggunaan internet dalam kegiatan
usaha (online), sistem waralaba (franchise), serta kepemilikan unit usaha/
perusahaan (ownership).

Potensi Ekonomi Jakarta Timur


Analisis Hasil Listing Sensus Ekonomi 2016 5
1.3. Cakupan Unit Usaha/Perusahaan dan Aktivitasnya

Kegiatan Listing SE2016 mencakup seluruh unit usaha/perusahaan, baik


dengan menggunakan bangunan tetap/permanen, bangunan tidak tetap
maupun yang tidak menggunakan bangunan yang berada dalam batas-batas
wilayah Indonesia. Sedangkan aktivitas ekonominya mencakup seluruh kategori/
lapangan usaha, kecuali aktivitas pertanian, kehutanan, dan perikanan (Kategori
A), aktivitas administrasi pemerintahan, pertahanan, dan jaminan sosial wajib

id .id
(Kategori O), dan aktivitas rumah tangga sebagai pemberi kerja; aktivitas
yang menghasilkan barang dan jasa oleh rumah tangga yang digunakan untuk

o. go
memenuhi kebutuhan sendiri (Kategori T). Dengan demikian, cakupan aktivitas

.g ps.
ekonomi yang dilakukan oleh unit usaha/perusahaan yang dicakup dalam SE2016
adalah: ps .b
.b ota
• Kategori B: Pertambangan dan Penggalian
ta imk

Kategori ini mencakup kegiatan ekonomi/lapangan usaha pengambilan


mineral dalam bentuk alami, yaitu padat (batu bara dan bijih logam), cair (minyak
ko akt

bumi) atau gas (gas alam). Kegiatan ini dapat dilakukan dengan metode yang
im ://j

berbeda seperti penambangan dan penggalian di permukaan tanah atau di bawah


tanah, pengoperasian sumur pertambangan, penambangan di dasar laut dan
kt tps

lain-lain. Kategori ini juga mencakup kegiatan tambahan untuk penyiapan barang
ht

tambang dan galian mentah untuk dipasarkan seperti pemecahan, pengasahan,


pembersihan, pengeringan, sortasi, pemurnian bijih logam, pencairan gas alam
dan aglomerasi bahan bakar padat.
ja

• Kategori C: Industri Pengolahan


Kategori ini meliput kegiatan ekonomi/lapangan usaha di bidang perubahan
secara kimia atau fisik dari bahan, unsur atau komponen menjadi produk baru.
Bahan baku industri pengolahan berasal dari produk pertanian, kehutanan,
perikanan, pertambangan atau penggalian seperti produk dari kegiatan industri
pengolahan lainnya. Perubahan, pembaharuan atau rekonstruksi yang pokok dari
barang secara umum diperlakukan sebagai industri pengolahan. Unit industri
pengolahan digambarkan sebagai pabrik, mesin, atau peralatan yang khusus
digerakkan dengan mesin dan tangan.

Potensi Ekonomi Jakarta Timur


6
Analisis Hasil Listing Sensus Ekonomi 2016
Termasuk kategori industri pengolahan disini adalah unit yang mengubah
bahan menjadi produk baru dengan menggunakan tangan, kegiatan maklon atau
kegiatan penjualan produk yang dibuat di tempat yang sama di mana produk
tersebut dijual dan unit yang melakukan pengolahan bahan-bahan dari pihak lain
atas dasar kontrak.

• Kategori D: Pengadaan Listrik, Gas, Uap/Air Panas, dan Udara Dingin


Kategori ini mencakup kegiatan ekonomi/lapangan usaha pengadaan tenaga

id .id
listrik, gas alam, uap panas, air panas dan sejenisnya melalui jaringan, saluran
atau pipa infrastruktur permanen. Dimensi jaringan/infrastruktur tidak dapat

o. go
ditentukan dengan pasti termasuk kegiatan pendistribusian listrik, gas, uap panas,

.g ps.
dan air panas serta sejenisnya dalam lokasi pabrik atau bangunan tempat tinggal.
Kategori ini juga mencakup pengoperasian mesin pembangkit listrik dan gas,
ps .b
.b ota
yang menghasilkan, mengontrol dan menyalurkan tenaga listrik atau gas. Juga
mencakup pengadaan uap panas dan udara dingin/sistem tata udara. Termasuk
ta imk

kegiatan produksi es baik untuk kebutuhan konsumsi maupun kebutuhan lainnya.


ko akt

• Kategori E: Pengelolaan Air, Pengelolaan Air Limbah, Pengelolaan dan Daur


im ://j

Ulang Sampah, dan Kegiatan Remediasi


Kategori ini mencakup kegiatan ekonomi/lapangan usaha yang berhubungan
kt tps

dengan pengelolaan air. Kategori ini juga mencakup pengelolaan berbagai bentuk
ht

limbah/sampah, seperti limbah/sampah padat atau bukan yang berasal dari


rumah tangga dan industri, yang dapat mencemari lingkungan. Hasil dari proses
pengolahan limbah/sampah dapat dibuang atau menjadi input dalam proses
ja

produksi lainnya.

• Kategori F: Konstruksi
Kategori ini mencakup kegiatan ekonomi/lapangan usaha di bidang
konstruksi, yaitu kegiatan konstruksi umum dan konstruksi khusus pekerjaan
bangunan gedung dan bangunan sipil. Kegiatan konstruksi mencakup pekerjaan
baru, perbaikan, penambahan dan perubahan, pendirian bangunan atau struktur
prafabrikasi di lokasi proyek dan juga konstruksi yang bersifat sementara. Kegiatan
konstruksi umum berupa konstruksi bangunan tempat tinggal, bangunan kantor,
pertokoan, dan bangunan lainnya.

Potensi Ekonomi Jakarta Timur


Analisis Hasil Listing Sensus Ekonomi 2016 7
Sedangkan konstruksi bangunan sipil seperti jalan kendaraan bermotor, jalan
raya, jembatan, terowongan, jalan rel, lapangan udara, pelabuhan dan bangunan
air lainnya, sistem irigasi, sistem limbah, fasilitas olahraga, dan lain-lain. Kegiatan
konstruksi khusus, seperti penyiapan lahan, instalasi gedung dan penyelesaian
gedung dan lain-lain. Pekerjaan konstruksi dapat dilakukan atas nama sendiri
atau atas dasar balas jasa/kontrak. Sebagian pekerjaan dan dimungkinkan
keseluruhan pekerjaan konstruksi dapat disubkontrakan. Unit yang melakukan
subkontrak kegiatan konstruksi diklasifikasikan disini. Kategori ini mencakup juga
kegiatan perbaikan bangunan gedung dan bangunan sipil.

id .id
o. go
• Kategori G: Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi dan Perawatan Mobil
dan Sepeda Motor

.g ps.
Kategori ini meliputi kegiatan ekonomi/lapangan usaha di bidang perdagangan
ps .b
besar dan eceran (yaitu penjualan tanpa perubahan teknis) dari berbagai jenis
.b ota
barang, dan memberikan imbalan jasa yang mengiringi penjualan barang-barang
tersebut. Baik penjualan secara grosir (perdagangan besar) maupun eceran
ta imk

merupakan tahap akhir dalam pendistribusian barang dagangan. Kategori ini juga
mencakup reparasi mobil dan sepeda motor. Penjualan tanpa perubahan teknis
ko akt

juga mengikutkan kegiatan yang terkait dengan perdagangan.Seperti penyortiran,


pemisahan kualitas dan penyusunan barang, pencampuran, pembotolan,
im ://j

pengepakan, pembongkaran dari ukuran besar dan pengepakan ulang menjadi


kt tps

ukuran yang lebih kecil, penggudangan, baik dengan pendingin maupun tidak,
pembersihan dan pengeringan hasil pertanian, pemotongan lembaran kayu atau
ht

logam.
Perdagangan besar adalah penjualan kembali (tanpa perubahan teknis) baik
barang baru maupun barang bekas kepada pengecer, industri, komersial, institusi
ja

atau pengguna profesional, atau kepada pedagang besar lainnya, atau yang
bertindak sebagai agen atau broker dalam pembelian atau penjualan barang,
baik perorangan maupun perusahaan.

• Kategori H: Pengangkutan dan Pergudangan


Kategori ini mencakup penyediaan angkutan penumpang atau barang, baik
yang berjadwal maupun tidak, dengan menggunakan jalan rel, saluran pipa, darat,
perairan, atau udara dan kegiatan yang berhubungan dengan itu seperti fasilitas
terminal dan parkir, penanganan kargo/bongkar muat barang, pergudangan
dan lain-lain. Termasuk dalam kategori ini penyewaan alat angkutan dengan
pengemudi atau operator, juga kegiatan pos dan kurir.

Potensi Ekonomi Jakarta Timur


8
Analisis Hasil Listing Sensus Ekonomi 2016
• Kategori I: Penyediaan Akomodasi dan Penyediaan Makan Minum
Kategori ini mencakup penyediaan akomodasi penginapan jangka pendek
untuk pengunjung dan pelancong lainnya serta penyediaan makanan dan
minuman untuk konsumsi segera. Jumlah dan jenis layanan tambahan yang
disediakan dalam kategori ini sangat bervariasi. Tidak termasuk penyediaan
akomodasi jangka panjang seperti tempat tinggal utama, penyiapan makanan
atau minuman bukan untuk dikonsumsi segera atau yang dijual melalui kegiatan
perdagangan besar dan eceran.

id .id
• Kategori J: Informasi dan Komunikasi

o. go
Kategori ini mencakup produksi dan distribusi informasi dan produk

.g ps.
kebudayaan, persediaan alat untuk mengirimkan atau mendistribusikan
ps .b
produk-produk ini dan juga data atau kegiatan komunikasi, informasi, teknologi
.b ota
informasi dan pengolahan data serta kegiatan jasa informasi lainnya. Termasuk
penerbitan yang mencakup perolehan hak cipta untuk isinya (produk informasi)
ta imk

dan membuat isinya tersedia ke masyarakat umum dengan cara atau melalui
reproduksi dan distribusi dalam berbagai bentuk. Semua bentuk yang layak dari
ko akt

penerbitan (dalam bentuk cetakan, elektronik atau audio pada internet seperti
im ://j

produk multimedia seperti buku referensi CD room dan lain-lain) dicakup dalam
kategori ini.
kt tps
ht

• Kategori K: Aktivitas Keuangan dan Asuransi


Kategori ini mencakup jasa keuangan, termasuk asuransi, reasuransi dan
kegiatan dana pensiun dan jasa penunjang keuangan. Kategori ini juga mencakup
ja

kegiatan dari pemegang aset, seperti kegiatan perusahaan holding dan kegiatan
dari lembaga penjaminan atau pendanaan dan lembaga keuangan sejenis.

• Kategori L: Real Estat


Kategori ini mencakup kegiatan orang yang menyewakan, agen dan atau
broker/perantara dalam penjualan atau pembelian real estat, penyewaan real
estat dan penyediaan jasa real estat lainnya, seperti jasa penaksir real estat atau
bertindak sebagai agen pemegang wasiat real estat. Kegiatan dalam kategori
ini bisa dilakukan atas milik sendiri atau milik orang lain yang disewa dan bisa
dilakukan atas dasar balas jasa atau kontrak.

Potensi Ekonomi Jakarta Timur


Analisis Hasil Listing Sensus Ekonomi 2016 9
Termasuk kegiatan pembangunan gedung, yang disatukan dengan
pemeliharaan atau penyewaan bangunan tersebut. Kategori ini mencakup
pengelola bangunan real estat. Real estat adalah properti berupa tanah dan
bangunan.

• Kategori M: Aktivitas Profesional, Ilmiah dan Teknis


Kategori ini mencakup kegiatan profesional, ilmu pengetahuan, dan teknik,
yang membutuhkan keahlian khusus atau menghasilkan ilmu pengetahuan.

id .id
• Kategori N: Aktivitas Penyewaan dan Sewa Guna Usaha Tanpa Hak Opsi,

o. go
Ketenagakerjaan, Agen Perjalanan dan Penunjang Usaha Lainnya

.g ps.
Kategori ini mencakup kegiatan pendukung operasional bisnis secara umum,
yang berbeda dari kegiatan di kategori M.
ps .b
.b ota
• Kategori P: Pendidikan
ta imk

Kategori ini mencakup kegiatan pendidikan pada berbagai tingkatan dan untuk
berbagai pekerjaan, baik secara lisan atau tertulis seperti halnya dengan berbagai
ko akt

cara komunikasi. Kategori ini juga mencakup pendidikan yang diselenggarakan


im ://j

oleh institusi yang berbeda dalam sistem sekolah umum pada tingkat yang
berbeda-beda seperti halnya pendidikan untuk usia dewasa, program literasi dan
kt tps

lain-lain. Juga mencakup akademi dan sekolah militer, sekolah penjara dan lain-
ht

lain sesuai dengan tingkatan masing-masing. Untuk setiap tingkat pendidikan


pertama, kelompok ini mencakup pendidikan khusus termasuk siswa cacat baik
mental atau fisik. Kategori ini mencakup pendidikan negeri dan swasta, juga
ja

mencakup pengajaran yang terutama mengenai kegiatan olahraga dan hiburan


dan kegiatan penunjang pendidikan. Pendidikan dapat disediakan dalam ruangan,
melalui penyiaran radio dan televisi, internet dan surat menyurat.

• Kategori Q: Aktivitas Kesehatan Manusia dan Aktivitas Sosial


Kategori ini mencakup kegiatan penyediaan jasa kesehatan dan kegiatan
sosial. Kegiatan yang termasuk cukup luas cakupannya, dimulai dari pelayanan
kesehatan yang diberikan oleh tenaga profesional terlatih di rumah sakit dan
fasilitas kesehatan lain, sampai kegiatan perawatan di rumah yang melibatkan
tingkatan kegiatan pelayanan kesehatan sampai kegiatan sosial yang tidak
melibatkan tenaga kesehatan professional.

Potensi Ekonomi Jakarta Timur


10
Analisis Hasil Listing Sensus Ekonomi 2016
• Kategori R: Kesenian, Hiburan, dan Rekreasi
Kategori ini mencakup segala bentuk kegiatan kesenian dan kebudayaan,
hiburan dan rekreasi masyarakat umum. Pertunjukan langsung, pengoperasian
museum, perpustakaan, dan olahraga termasuk didalamnya.

• Kategori S: Aktivitas Jasa Lainnya


Kategori ini mencakup berbagai kegiatan terkait jasa yang tidak dicakup
dalam kategori lainnya.

id .id
• Kategori U: Aktivitas Badan Internasional dan Badan Ekstra Internasional

o. go
Lainnya

.g ps.
Kategori ini mencakup berbagai kegiatan Badan Internasional, seperti
ps .b
perwakilan PBB, WHO, OPEC, dan Kedutaan Besar negara lain, tercakup pada
.b ota
kategori ini.
ta imk

Pada publikasi ini, dalam penyajian data akan dilakukan penggabungan


beberapa kategori dikelompokkan menjadi satu, seperti pengelompokan
ko akt

Pertambangan dan Penggalian (Kategori B); Pengadaan Listrik, Gas/Uap Air Panas
im ://j

dan Udara Dingin (Kategori D); serta Pengelolaan Air, Pengelolaan Air Limbah,
Pengelolaan dan Daur Ulang Sampah, dan Aktivitas Remediasi (Kategori E);
kt tps

kemudian pengelompokan Aktivitas Profesional, Ilmiah dan Teknis (Kategori M);


ht

dan Aktivitas Penyewaan dan Sewa Guna Usaha Tanpa Hak Opsi, Ketenagakerjaan,
Agen Perjalanan dan Penunjang Usaha Lainnya (Kategori N); serta pengelompokan
sektor jasa lainnya yang terdiri dari Kesenian, Hiburan, dan Rekreasi (Kategori R);
ja

Aktivitas Jasa Lainnya (Kategori S) dan Aktivitas Badan Internasional dan Badan
Ekstra Internasional Lainnya (Kategori U).

1.4. Kriteria Skala Usaha

SE2016 juga secara khusus memotret skala usaha yang diklasifikasikan


menjadi Usaha Mikro Kecil (UMK) dan Usaha Menengah Besar (UMB). Berikut ini
beberapa kriteria berdasarkan skala usaha.

Potensi Ekonomi Jakarta Timur


Analisis Hasil Listing Sensus Ekonomi 2016 11
• KRITERIA UMUM
Penentuan skala usaha berdasarkan badan hukum: seluruh usaha yang berbadan
hukum mayoritas dikategorikan sebagai Usaha Menengah dan Besar (UMB)
kecuali Kategori Industri yang hanya mempertimbangkan jumlah tenaga kerja.
Penentuan skala usaha berdasarkan UU No 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro,
Kecil, dan Menengah:
a. Usaha Menengah:
kekayaan bersih > 500 juta s/d 10 miliar rupiah (tidak termasuk tanah dan

id .id
bangunan tempat usaha); atau

o. go
Omset/tahun > 2,5 miliar s/d 50 miliar rupiah.
b. Usaha Besar:

.g ps.
diatas usaha menengah.
ps .b
.b ota
• KRITERIA KHUSUS BERDASARKAN KATEGORI
Industri
ta imk

Usaha Menengah : Jumlah Tenaga Kerja 20-99 orang


Usaha Besar : Jumlah Tenaga Kerja ≥ 100 orang
ko akt

Konstruksi
im ://j

Usaha Menengah : Kualifikasi M1 dan M2


kt tps

Usaha Besar : Kualifikasi B1 dan B1


Kualifiasi M1, M2, B1 dan B2 mengacu pada Peraturan Nomor 10 Tahun 2014
ht

Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi (LPJK)


Hotel
UMB merupakan hotel berbintang 1 s.d. 5
ja

Potensi Ekonomi Jakarta Timur


12
Analisis Hasil Listing Sensus Ekonomi 2016
bab
ja ht
kt tps
im ://j
ko akt
ta imk
.b ota
ps .b
2
.g ps.
o. go
id .id

Jakarta Timur
Potensi Ekonomi
ja ht
kt tps
im ://j
ko akt
ta imk
.b ota
ps .b
.g ps.
o. go
id .id
ja ht
kt tps
im ://j
ko akt
ta imk
.b ota
ps .b
.g ps.
o. go
id .id
ja ht
kt tps
im ://j
ko akt
ta imk
.b ota
ps .b
.g ps.
o. go
id .id
Potensi Ekonomi
Jakarta Timur
2.1. Gambaran Perekonomian Jakarta Timur
Struktur
Tahun 2016
ekonomi Jakarta
Timur sangat Kota Jakarta Timur merupakan wilayah terluas di

id .id
didominasi oleh Provinsi DKI Jakarta dengan luas sebesar 188,03 km2 (28,39

o. go
kelompok sektor persen dari total luas wilayah Provinsi DKI Jakarta) dan
tersier atau mempunyai jumlah penduduk terbanyak yaitu 2,87 juta

.g ps.
jasa dengan jiwa dengan kepadatan penduduk mencapai 15,26 ribu
kontribusi
ps .b
jiwa/km2 pada tahun 2016.
.b ota
Sebagai wilayah dengan penduduk terbesar, geliat
terhadap
perekonomian di Jakarta Timur cukup tinggi, dimana
ta imk

PDRB sebesar mampu menyumbangkan 17 persen perekonomian DKI


58 persen.
ko akt

Jakarta. Hal tersebut dapat dilihat dari angka Produk


Kelompok Domestik Regional Bruto (PDRB). PDRB merupakan jumlah
im ://j

sektor jasa nilai tambah yang dihasilkan seluruh unit usaha dalam
kt tps

tersebut suatu wilayah tertentu, atau merupakan jumlah nilai barang


dikenal dengan dan jasa akhir yang dihasilkan oleh seluruh unit ekonomi.
ht

PDRB Jakarta Timur tahun 2016 mencapai 380,92 triiliun


istilah sektor
rupiah, sedangkan PDRB DKI Jakarta mencapai 2.177
non-tradable
triliun rupiah. Dengan kontribusi yang sebesar ini dapat
ja

dimana pada dikatakan perkembangan perekonomian Jakarta Timur


umumnya cukup mempengaruhi kondisi perekonomian DKI Jakarta.
tidak langsung PDRB diklasifikasikan menjadi 17 lapangan usaha
menghadapi menurut Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia
persaingan (KBLI) tahun 2009. Dari 17 lapangan usaha yang ada
dengan luar dapat dikelompokkan menjadi 3 sektor utama, yakni
sektor primer, sekunder, dan tersier. Lapangan usaha yang
negeri (non-
termasuk dalam kelompok sektor primer adalah lapangan
traded)
usaha Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan; dan lapangan
usaha Pertambangan dan Penggalian.

Potensi Ekonomi Jakarta Timur


Analisis Hasil Listing Sensus Ekonomi 2016 17
Sementara yang masuk dalam kategori sektor sekunder adalah lapangan
usaha Industri Pengolahan; lapangan usaha Pengadaan Listrik dan Gas; lapangan
usaha Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang; dan lapangan
usaha Konstruksi. Sedangkan sisanya masuk dalam kategori sektor tersier yaitu
lapangan usaha Jasa-jasa.
Sektor tersier masih menjadi andalan bagi perekonomian Jakarta Timur
dengan kontribusi sebesar 57,66 persen pada tahun 2016. Setelah itu diikuti oleh
sektor sekunder yang memberikan kontribusi yang juga cukup tinggi yaitu 42,24

id .id
persen, sedangkan sektor primer memberikan kontribusi yang paling kecil yaitu
0,10 persen. Struktur yang demikian membuat perekonomian Jakarta Timur masih

o. go
berpotensi untuk berkembang lebih luas dan tumbuh lebih cepat sejalan dengan

.g ps.
semakin berkembangnya infrastruktur dan gaya hidup masyarakat Jakarta Timur.
ps .b
Ditinjau menurut kontribusi setiap lapangan usaha terhadap PDRB Jakarta
.b ota
Timur di tahun 2016, tiga lapangan usaha utama yang memberikan kontribusi
terbesar terhadap PDRB Jakarta Timur adalah lapangan usaha Industri Pengolahan;
ta imk

lapangan usaha Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi dan Perawatan Mobil
dan Sepeda Motor; dan lapangan usaha Konstruksi. Ketiganya memberi kontribusi
ko akt

sekitar 57,43 persen terhadap total PDRB Jakarta Timur. Lapangan usaha Industri
im ://j

Pengolahan menjadi penyumbang terbesar dalam pembentukan PDRB Jakarta


Timur dengan nilai kontribusi sebesar 29,97 persen. Penyumbang terbesar kedua
kt tps

adalah lapangan usaha Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi dan Perawatan
ht

Mobil dan Sepeda Motor dengan kontribusi sebesar 15,76 persen. Kontribusi
terbesar berikutnya diberikan oleh lapangan usaha Konstruksi dengan 11,69
persen.
ja

Sensus Ekonomi yang dilakukan pada tahun 2016 merupakan langkah awal
untuk melihat struktur perekonomian Jakarta Timur secara lebih rinci. Berikut ini
akan dijelaskan perekonomian Jakarta Timur berdasarkan SE2016.

2.2. Struktur Perekonomian Jakarta Timur Menurut Hasil


Listing Sensus Ekonomi 2016 (SE2016)

Dalam rangka Sensus Ekonomi 2016 (SE2016), pada bulan Mei-Juni 2016
telah dilakukan pendaftaran usaha/perusahaan yang tidak termasuk lapangan
usaha pertanian. Pendaftaran usaha tersebut menggunakan 2 (dua) macam
kuesioner, yaitu daftar SE2016-L1 dan SE2016-L2.

Potensi Ekonomi Jakarta Timur


18
Analisis Hasil Listing Sensus Ekonomi 2016
Daftar SE2016-L1 digunakan untuk mendaftar seluruh usaha di rumah tangga,
di lokasi permanen dan di lokasi tidak permanen. Lokasi usaha tidak permanen
ialah usaha yang berada di luar bangunan, atau di dalam bangunan tetapi di
koridor pertokoan/fasilitas umum. Daftar SE2016-L2 digunakan untuk mencatat
kegiatan usaha secara lengkap. Dari hasil pendaftaran diperoleh database UMK
dan UMB di seluruh wilayah Indonesia menurut kategori lapangan usaha, skala
usaha dan wilayah.
Berdasarkan hasil Listing SE2016, jumlah usaha non-pertanian di Jakarta

id .id
Timur sebanyak 267 ribu usaha yang dikelompokkan dalam 13 kategori lapangan
usaha sesuai dengan KBLI tahun 2015. Jumlah usaha ini mencapai 21,59 persen

o. go
dari jumlah total usaha Provinsi DKI Jakarta yang berjumlah 1,24 juta usaha. Jika

.g ps.
dibandingkan dengan kabupaten/kota lain di DKI Jakarta, maka Jakarta Timur
berada di posisi kedua terbanyak setelah Jakarta Barat.
ps .b
.b ota
Gambar 2.1. Persentase Jumlah Usaha/Perusahaan Hasil Listing SE2016
Provinsi DKI Jakarta Menurut Kabupaten/Kota
ta imk
ko akt
im ://j
kt tps
ja ht

Potensi Ekonomi Jakarta Timur


Analisis Hasil Listing Sensus Ekonomi 2016 19
Hasil pendaftaran SE2016 menunjukkan bahwa distribusi usaha menurut
KBLI 2015 di Jakarta Timur didominasi oleh lapangan usaha Perdagangan Besar
dan Eceran, Reparasi dan Perawatan Mobil dan Sepeda Motor (kategori G) yaitu
sebanyak 105.184 usaha atau 39,43 persen dari seluruh usaha yang ada di Jakarta
Timur. Pada urutan kedua diikuti oleh lapangan usaha Penyediaan Akomodasi dan
Penyediaan Makan Minum (kategori I) sebesar 25,98 persen atau 69.297 usaha.
Selanjutnya lapangan usaha Industri Pengolahan (kategori C) sebesar 6,74 persen
atau 17.990 usaha dan selebihnya 27,85 persen merupakan lapangan usaha

id .id
lainnya.
Lapangan usaha Industri Pengolahan yang memberikan kontribusi terbesar

o. go
dalam pembentukan PDRB Jakarta Timur hanya berada di posisi ketiga dalam

.g ps.
hal jumlah usaha. Hal ini disebabkan walaupun jumlah usaha di lapangan usaha
ps .b
Industri Pengolahan hanya terdapat sekitar 17 ribu usaha namun nilai tambah
.b ota
yang dihasilkan cukup besar.
Tabel 2.1. Jumlah Usaha/Perusahaan Hasil Listing SE2016
ta imk

Jakarta Timur Menurut Lapangan Usaha


Distribusi
ko akt

Lapangan Usaha Jumlah


(%)
im ://j

(1) (2) (3)


Pertambangan dan Penggalian; Pengadaan Listrik
kt tps

B, D, E. 1 548 0,58
dan Pengelolaan Air
C. Industri Pengolahan 17 990 6,74
ht

F. Konstruksi 3 424 1,28


Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi dan
G. 105 184 39,43
Perawatan Mobil dan Sepeda Motor
ja

H. Pengangkutan dan Pergudangan 15 828 5,93


Penyediaan Akomodasi dan Penyediaan
I. 69 297 25,98
Makan Minum
J. Informasi dan Komunikasi 7 551 2,83
K. Aktivitas Keuangan dan Asuransi 1 420 0,53
L. Real Estat 17 967 6,73
M, N. Jasa Perusahaan 5 031 1,89
P. Pendidikan 4 743 1,78
Q. Aktivitas Kesehatan Manusia dan Aktivitas Sosial 2 083 0,78
R, S, U. Jasa Lainnya 14 705 5,51
Jumlah 266 771 100,00

Potensi Ekonomi Jakarta Timur


20
Analisis Hasil Listing Sensus Ekonomi 2016
Distribusi usaha di Jakarta Timur memiliki kemiripan dengan distribusi usaha
di DKI Jakarta, dimana didominasi oleh lapangan usaha Perdagangan Besar
dan Eceran, Reparasi dan Perawatan Mobil dan Sepeda Motor (36,73 persen),
lapangan usaha Penyediaan Akomodasi dan Penyediaan Makan Minum (27,97
persen) dan lapangan usaha Industri Pengolahan (7,90 persen).

2.3. Jumlah Usaha Berdasarkan Skala Usaha

Potret usaha hasil pengumpulan data pada pendataan lengkap usaha/

id .id
perusahaan SE2016 salah satunya adalah berdasarkan skala usaha. Hasil

o. go
pengumpulan data tersebut diklasifikasikan dengan kriteria khusus menjadi
Usaha Mikro, Kecil, Menengah, dan Besar. Hal menarik dari hasil listing tersebut

.g ps.
salah satunya adalah ternyata perekonomian Jakarta Timur sangat ditopang oleh
usaha mikro dan kecil. ps .b
.b ota
Besarnya share usaha/perusahaan UMK mencapai 95,26 persen (254.116
usaha), sementara itu UMB hanya tercatat sebanyak 6,54 persen (12.655 usaha).
ta imk

UMK terdiri dari usaha mikro dan usaha kecil dengan share masing-masing
sebanyak 83,22 persen dan 12,04 persen, sedangkan UMB terdiri dari usaha
ko akt

menengah dan usaha besar dengan share masing-masing sebesar 4,34 persen
im ://j

dan 0,40 persen.


Gambar 2.2. Persentase Jumlah Usaha/Perusahaan Hasil Listing SE2016
kt tps

Jakarta Timur Menurut Skala Usaha


ja ht

Potensi Ekonomi Jakarta Timur


Analisis Hasil Listing Sensus Ekonomi 2016 21
Jika dilihat berdasarkan lapangan usaha, baik UMK maupun UMB didominasi
oleh lapangan usaha Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi dan Perawatan
Mobil dan Sepeda Motor dengan masing-masing sebesar 39,62 persen (100.680
usaha mikro kecil) dan 35,59 persen (4.504 usaha menengah besar). Namun di
posisi terbanyak kedua dan ketiga antara UMK dan UMB terdapat perbedaan
posisi lapangan usaha. Untuk usaha mikro kecil di posisi kedua adalah lapangan
usaha Penyediaan Akomodasi dan Penyediaan Makan Minum sebesar 27,06
persen (68.766 usaha), kemudian diikuti lapangan usaha Real Estat sebesar

id .id
7 persen (17.793 usaha). Sedangkan untuk usaha menengah besar di posisi
terbanyak kedua adalah lapangan usaha Konstruksi dengan 17,72 persen (2.242

o. go
usaha), kemudian lapangan usaha Pengangkutan dan Pergudangan sebesar 9,24

.g ps.
persen (1.169 usaha).
ps .b
2.4. Potret Persebaran Ketenagakerjaan
.b ota
ta imk

Dalam pelaksanaan Listing SE2016 salah satu variabel yang dikumpulkan


adalah jumlah tenaga kerja per usaha/perusahaan. Dari hasil pendataan
ko akt

pendaftaran usaha SE2016, kita dapat melihat gambaran pekerja secara


im ://j

keseluruhan baik menurut kategori, wilayah maupun skala usaha.


Pekerja adalah semua orang yang terlibat secara langsung dalam pekerjaan/
kt tps

kegiatan usaha/perusahaan, termasuk pekerja outsourcing yang terlibat dalam


ht

proses produksi (yang dibayar langsung oleh perusahaan). Banyaknya pekerja


yang dicatat dalam kegiatan Listing SE2016 meliputi pekerja dibayar dan pekerja
tidak dibayar termasuk didalamnya pekerja honorer atau kontrak (pekerja tidak
ja

tetap). Dalam hal ini yang dimaksud dengan bekerja adalah kegiatan ekonomi
yang dilakukan oleh seseorang dengan maksud memperoleh atau membantu
memperoleh pendapatan atau keuntungan, paling sedikit satu jam (tidak
terputus) dalam seminggu yang lalu (periode pencacahan 1-31 Mei 2016).
Berdasarkan hasil pendaftaran usaha/perusahaan SE2016, tenaga kerja di
Jakarta Timur di luar sektor pertanian mencapai 903 ribu jiwa yang didominasi
oleh tenaga kerja dengan skala UMK sebesar 491 ribu jiwa atau 54,37 persen dari
total tenaga kerja. UMK mampu menyerap tenaga kerja lebih banyak dibanding
UMB yang hanya mampu menyerap tenaga kerja sebesar 45,63 persen dari total
tenaga kerja.

Potensi Ekonomi Jakarta Timur


22
Analisis Hasil Listing Sensus Ekonomi 2016
Distribusi tenaga kerja menurut lapangan usaha sejalan dengan jumlah
usahanya yaitu didominasi oleh lapangan usaha Perdagangan Besar dan Eceran,
Reparasi dan Perawatan Mobil dan Sepeda Motor, lapangan usaha Penyediaan
Akomodasi dan Penyediaan Makan Minum, dan lapangan usaha Industri
Pengolahan, ketiganya mampu menyerap 57,81 persen tenaga kerja, selebihnya
(42,19 persen) berada di lapangan usaha lainnya.

Tabel 2.2. Jumlah Tenaga Kerja Hasil Listing SE2016


Jakarta Timur Menurut Lapangan Usaha

id .id
Distribusi

o. go
Lapangan Usaha Jumlah
(%)

.g ps.
(1) (2) (3)
Pertambangan dan Penggalian; Pengadaan Listrik
B, D, E. 5 179 0,57
ps .b
dan Pengelolaan Air
.b ota
C. Industri Pengolahan 154 337 17,08
F. Konstruksi 79 182 8,76
ta imk

Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi dan


G. 241 649 26,75
Perawatan Mobil dan Sepeda Motor
ko akt

H. Pengangkutan dan Pergudangan 58 945 6,52


im ://j

Penyediaan Akomodasi dan Penyediaan


I. 126 297 13,98
Makan Minum
kt tps

J. Informasi dan Komunikasi 17 539 1,94


K. Aktivitas Keuangan dan Asuransi 19 142 2,12
ht

L. Real Estat 26 574 2,94


M, N. Jasa Perusahaan 61 309 6,79
P. Pendidikan 58 109 6,43
ja

Q. Aktivitas Kesehatan Manusia dan Aktivitas Sosial 20 162 2,23


R, S, U. Jasa Lainnya 35 040 3,88
Jumlah 903 464 100,00

Dari sekitar 903 ribu tenaga kerja di luar lapangan usaha pertanian, sekitar
26,75 persen tenaga kerja disumbang dari lapangan usaha Perdagangan Besar
dan Eceran, Reparasi dan Perawatan Mobil dan Sepeda Motor atau sekitar
241.649 jiwa. Sedangkan untuk lapangan usaha Industri Pengolahan, meskipun
memiliki jumlah usaha yang lebih sedikit dibanding lapangan usaha Penyediaan
Akomodasi dan Penyediaan Makan Minum namun menyerap tenaga kerja lebih
banyak.

Potensi Ekonomi Jakarta Timur


Analisis Hasil Listing Sensus Ekonomi 2016 23
Dari data SE2016 tersebut, lapangan usaha Industri Pengolahan menyerap
17,08 persen tenaga kerja (154.337 jiwa). Lapangan usaha Penyediaan Akomodasi
dan Penyediaan Makan Minum yang lebih besar secara jumlah usaha hanya
menyerap 126.297 tenaga kerja atau sekitar 13,98 persen.

2.5. Omset Usaha Hasil SE2016

Omset usaha berdasarkan hasil Listing SE2016 dibedakan dalam 4 kategori,


yaitu:

id .id
1. <= 300 juta rupiah;

o. go
2. 300 juta rupiah < omset <= 2,5 miliar rupiah;
3. 2,5 miliar rupiah < omset <= 50 miliar rupiah;

.g ps.
4. > 50 miliar rupiah.
ps .b
Kategori omset paling rendah yaitu kurang dari atau sama dengan 300 juta
.b ota
rupiah merupakan kelompok yang paling banyak, terdapat 83,30 persen dari total
usaha/perusahaan di Jakarta Timur, kemudian diikuti dengan kategori omset 300
ta imk

juta rupiah - 2,5 miliar rupiah dengan 13,34 persen, sedangkan kategori omset
2,5 miliar rupiah - 50 miliar rupiah dan kategori omset di atas 50 miliar rupiah
ko akt

masing-masing hanya sebesar 2,96 persen dan 0,40 persen.


Jika dilihat berdasarkan lapangan usaha, untuk semua kategori omset,
im ://j

lapangan usaha yang paling banyak adalah lapangan usaha Perdagangan Besar
kt tps

dan Eceran, Reparasi dan Perawatan Mobil dan Sepeda Motor, ini menunjukkan
ht

lapangan usaha tersebut sangat bervariasi dalam hal jumlah omsetnya. Usaha
yang paling banyak terdapat pada kategori omset 300 juta rupiah - 2,5 miliar
rupiah yaitu sebanyak 55,59 persen dari total usaha/perusahaan pada lapangan
usaha Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi dan Perawatan Mobil dan Sepeda
ja

Motor.

2.6. Sektor Unggulan Jakarta Timur Berdasarkan Hasil SE2016

Untuk menghitung sektor unggulan di Jakarta Timur digunakan analisis LQ


(Location Quotient). Analisis LQ digunakan untuk menunjukkan besarnya peranan
sektor perekonomian suatu wilayah dengan membandingkan sektor yang sama
pada wilayah yang lebih besar. Metode ini digunakan untuk mengidentifikasi
sektor ekonomi potensial yang menjadi unggulan dan dapat dikembangkan di
suatu wilayah. Di samping itu juga digunakan untuk mengidentifikasi keunggulan
komparatif (comparative advantage) suatu wilayah.

Potensi Ekonomi Jakarta Timur


24
Analisis Hasil Listing Sensus Ekonomi 2016
Rumus untuk mendapatkan sektor unggulan di suatu wilayah analisis adalah
sebagai berikut:

Sia / Sa
LQ =
Sir / Sr

Keterangan:

id .id
Sia : Jumlah usaha pada sektor i pada wilayah analisis a
Sa : Jumlah usaha pada wilayah analisis a

o. go
Sir : Jumlah usaha pada sektor i di wilayah referensi r

.g ps.
Sr : Jumlah usaha di wilayah referensi r
ps .b
.b ota
Pengukuran LQ menghasilkan kriteria sebagai berikut:
• Jika LQ > 1, sektor i di wilayah analisis a merupakan sektor unggulan, yaitu
ta imk

sektor yang tingkat spesialisasinya lebih tinggi pada wilayah analisis tersebut
daripada wilayah referensi.
ko akt

• Jika LQ = 1, sektor i di wilayah analisis a bukan merupakan sektor unggulan,


im ://j

yaitu sektor yang tingkat spesialisasinya sama dengan wilayah referensi.


• Jika LQ < 1, sektor i di wilayah analisis a bukan merupakan sektor unggulan,
kt tps

yaitu sektor yang tingkat spesialisasinya lebih rendah daripada wilayah


ht

referensi.

Berdasarkan kajian potensi wilayah dengan menggunakan instrumen LQ,


ja

sektor-sektor yang menjadi unggulan di Jakarta Timur (LQ > 1) adalah lapangan
usaha Real Estat (LQ = 1,39); lapangan usaha Pendidikan (LQ = 1,28); lapangan
usaha Informasi dan Komunikasi (LQ = 1,14); lapangan usaha Aktivitas Kesehatan
Manusia dan Aktivitas Sosial (LQ = 1,14) dan lapangan usaha Perdagangan Besar
dan Eceran; Reparasi dan Perawatan Mobil dan Sepeda Motor (LQ = 1,07).
Sedangkan selebihnya bukan merupakan sektor unggulan, karena nilai LQ di
bawah 1.

Potensi Ekonomi Jakarta Timur


Analisis Hasil Listing Sensus Ekonomi 2016 25
Lapangan usaha Penyediaan Akomodasi dan Penyediaan Makan Minum serta
lapangan usaha Industri Pengolahan yang mempunyai jumlah usaha terbanyak
kedua dan ketiga di Jakarta Timur ternyata bukan sektor unggulan di Provinsi DKI
Jakarta, dimana nilai LQ nya kurang dari 1, lapangan usaha Penyediaan Akomodasi
dan Penyediaan Makan Minum mempunyai nilai LQ = 0,93, sedangkan lapangan
usaha Industri Pengolahan mempunyai nilai LQ = 0,85. Hal ini disebabkan
ada wilayah lain yang jumlah usahanya lebih banyak, yaitu Jakarta Barat yang
mempunyai jumlah usaha paling banyak di DKI Jakarta berdasarkan dua lapangan

id .id
usaha tersebut.

o. go
Tabel 2.3. Nilai LQ Berdasarkan Hasil Listing SE2016

.g ps.
Menurut Lapangan Usaha
Jumlah Usaha Nilai
ps .b
Lapangan Usaha
Jakarta Timur DKI Jakarta LQ
.b ota
(1) (2) (3) (4)
ta imk

Pertambangan dan Penggalian; Pengadaan


B, D, E. 1 548 9 251 0,78
Listrik dan Pengelolaan Air
ko akt

C. Industri Pengolahan 17 990 97 643 0,85


F. Konstruksi 3 424 16 288 0,97
im ://j

Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi dan


G. 105 184 453 812 1,07
Perawatan Mobil dan Sepeda Motor
kt tps

H. Pengangkutan dan Pergudangan 15 828 85 682 0,86


ht

Penyediaan Akomodasi dan Penyediaan


I. 69 297 345 640 0,93
Makan Minum
J. Informasi dan Komunikasi 7 551 30 742 1,14
K. Aktivitas Keuangan dan Asuransi 1 420 10 119 0,65
ja

L. Real Estat 17 967 60 048 1,39


M, N. Jasa Perusahaan 5 031 23 829 0,98
P. Pendidikan 4 743 17 129 1,28
Aktivitas Kesehatan Manusia dan Aktivitas
Q. 2 083 8 445 1,14
Sosial
R, S, U. Jasa Lainnya 14 705 77 023 0,88
Jumlah 266 771 1 235 651 -

Potensi Ekonomi Jakarta Timur


26
Analisis Hasil Listing Sensus Ekonomi 2016
bab
ja ht
kt tps
im ://j
ko akt
ta imk
.b ota
ps .b
3
.g ps.
o. go
id .id

Lainnya
Karakteristik Usaha
ja ht
kt tps
im ://j
ko akt
ta imk
.b ota
ps .b
.g ps.
o. go
id .id
ja ht
kt tps
im ://j
ko akt
ta imk
.b ota
ps .b
.g ps.
o. go
id .id
ja ht
kt tps
im ://j
ko akt
ta imk
.b ota
ps .b
.g ps.
o. go
id .id
Karakteristik Usaha
Lainnya

Hasil Listing 3.1. Badan Usaha


Sensus Ekonomi
2016 di Badan usaha merupakan wadah bagi pengusaha untuk
melakukan usaha di Indonesia. Ada beberapa jenis status

id .id
Jakarta Timur badan usaha yang dikenal menurut hukum Indonesia, yaitu

o. go
menunjukkan badan usaha yang sering dikenal dengan PT/PT Persero/
jumlah usaha

.g ps.
Perum, CV, Firma, Koperasi/Dana Pensiun, Yayasan, Ijin
dengan sistem Khusus, dan Perwakilan Perusahaan/Lembaga Asing. Setiap
online sebesar
ps .b
badan usaha tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan.
.b ota
Pemilihan jenis badan usaha sangat penting mengingat
16 ribu usaha pemilihan badan usaha yang tepat dan sesuai maksud
ta imk

atau 6,10 dan tujuan usaha, akan mempermudah setiap pengusaha


persen dari 266 dalam menjalankan aktivitas bisnisnya, termasuk dalam
ko akt

ribu usaha, mempromosikan usahanya. Disamping mempermudah


im ://j

sementara pengurusan ijin, keuntungan lain dalam membentuk


badan usaha adalah mempunyai pembukuan yang jelas
kt tps

jumlah usaha sehingga dapat melakukan analisis dan evaluasi atas hasil
dengan sistem
ht

yang dicapai selama ini, dapat memprediksi keuntungan,


waralaba mempersiapkan rencana, bertindak sebagai warga
sebesar 2 ribu negara yang baik dengan cara melaporkan pajak, dapat
bekerjasama dengan pengusaha lain dengan hak dan
ja

atau 0,75
tanggung jawab yang lebih jelas.
persen dari Bentuk badan usaha menjadi sangat penting bagi
total seluruh pengusaha terutama apabila usaha tersebut dilakukan
usaha dengan kerjasama antara 2 (dua) orang atau lebih guna
mengatur aturan main dalam menjalankan usaha tersebut
serta memperjelas hak, kewajiban serta tanggung jawab
dari masing-masing pihak. Hal ini dilakukan untuk mencegah
perselisihan serta mencegah kecurangan salah satu pihak.
Disamping itu, usaha dengan bentuk badan usaha yang
tepat akan meningkatkan nilai jual usaha tersebut.

Potensi Ekonomi Jakarta Timur


Analisis Hasil Listing Sensus Ekonomi 2016 31
Pada pendataan SE2016, badan usaha diklasifikasikan menjadi:
1. PT/PT Persero/Perum;
2. CV;
3. Firma;
4. Koperasi/Dana Pensiun;
5. Yayasan;
6. Ijin Khusus;
7. Perwakilan Perusahaan/Lembaga Asing;

id .id
8. Tidak Berbadan Usaha.
Berdasarkan hasil Listing SE2016, jumlah usaha/perusahaan di Jakarta

o. go
Timur yang memilki badan usaha hanya sebesar 6,81 persen dari seluruh usaha/

.g ps.
perusahaan yang ada. Selebihnya sebesar 93,19 persen usaha/perusahaan
ps .b
beroperasi tanpa memiliki badan usaha. Dari sekitar 6,81 persen usaha/
.b ota
perusahaan yang memiliki badan usaha, yang paling banyak adalah PT/PT
Persero/Perum yaitu sebesar 3,78 persen, kemudian ijin khusus sebesar 1,31
ta imk

persen, sedangkan badan usaha lain hanya memberikan persentase di bawah


satu persen.
ko akt

Gambar 3.1. Persentase Jumlah Usaha/Perusahaan Hasil Listing SE2016


im ://j

Jakarta Timur Menurut Badan Usaha


kt tps
ja ht

Potensi Ekonomi Jakarta Timur


32
Analisis Hasil Listing Sensus Ekonomi 2016
Banyaknya usaha/perusahaan yang tidak berbadan usaha dikarenakan
sebagian besar usaha/perusahaan di Jakarta Timur merupakan usaha mikro kecil
(UMK) yaitu terdapat 95,26 persen. Dari 254 ribu usaha UMK tersebut terdapat
97,08 persen usaha/perusahaan yang tidak berbadan usaha atau ada sebanyak
247 ribu usaha, dan hanya sekitar 2,92 persen saja usaha/perusahaan UMK yang
mempunyai badan usaha.
Sebaliknya untuk usaha menengah besar (UMB) hanya sekitar 15,01 persen
yang tidak berbadan usaha, selebihnya sebesar 84,99 persen memiliki badan
usaha, dimana badan usaha paling banyak adalah PT/PT Persero/Perum (75,47

id .id
persen).

o. go
3.2. Pemanfaatan Internet

.g ps.
ps .b
Terciptanya internet telah membawa perubahan yang sangat berarti dalam
.b ota
berbagai aspek. Internet, telah mengubah pola interaksi masyarakat, dan telah
memberikan kontribusi yang demikian besar bagi masyarakat, perusahaan/industri
ta imk

maupun pemerintah. Akses terhadap internet telah membawa perubahan yang


sangat berarti dalam berbagai aspek termasuk usaha/bisnis. Penetrasi internet
ko akt

di Indonesia yang terus mengalami peningkatan turut mendorong tumbuhnya


usaha berbasis online.
im ://j

Saat ini tidak sedikit para pelaku bisnis menggunakan internet, karena dengan
kt tps

internet mampu menunjang efektifitas dan efisiensi operasional perusahaan,


ht

terutama perannya sebagai sarana komunikasi untuk menunjang bisnis dan


mengembangkan usaha dan jaringan usaha. Bahkan saat ini internet membuat
bisnis/usaha semakin mudah untuk mendekatkan antara produsen dan pembeli.
Usaha/bisnis berbasis internet yang sangat marak saat ini dikenal dengan
ja

E-commerce atau bisnis berbasis online.


Bisnis usaha berbasis online adalah bisnis apapun yang menjual produk
berupa barang atau jasa yang dijalankan dengan media internet. Menjalankan
bisnis online ini dapat menggunakan laptop, tablet, smartphone, atau HP
melalui ponsel android, mudah dijalankan siapa saja, bisa dikerjakan di mana
saja selama ada akses internet. Bisnis online tumbuh dan terbuka lebar bagi
siapa saja yang mau berusaha seiring trend meningkatnya pengguna internet
di Indonesia. Menjalankan usaha online cukup fleksibel dan tidak memberatkan
pelaku bisnisnya, bisa dilakukan di rumah, dilakukan oleh siapa saja dari berbagai
kalangan, bahkan ibu rumah tangga. Para pelaku usaha hanya akan memanfaatkan
kecanggihan teknologi informatika.

Potensi Ekonomi Jakarta Timur


Analisis Hasil Listing Sensus Ekonomi 2016 33
Berkembangan bisnis online saat ini sangat pesat dan kegiatan berbelanja
online kini telah menjadi gaya hidup yang digandrungi oleh banyak orang. Kondisi
ini mendorong munculnya berbagai situs toko online yang hadir untuk bersaing
di industri pasar online di Indonesia. Bisnis online saat ini menjadi salah satu
peluang usaha yang banyak dilakukan oleh para pengusaha di Indonesia, karena
dengan usaha ini tidak lagi menunggu pembeli tapi menjemput pembeli dengan
memberikan berbagai kemudahan dan dapat menjangkau sampai dengan wilayah
yang cukup jauh. Jadi pembeli tidak perlu mengunjungi usaha cukup melihat

id .id
produk yang ditawarkan lewat internet. Tinggal bagaimana pengusaha tersebut
memberikan tampilan yang menarik pada situs internetnya.

o. go
Untuk memudahkan mengenali jenis usaha yang termasuk usaha online,

.g ps.
berikut ciri-ciri khusus usaha dengan sistem online:
• Memiliki legalitas; ps .b
.b ota
• Memiliki transaksi yang tak terbatas;
• Mendekatkan antara penjual dan pembeli/konsumen;
ta imk

• Barang yang ditawarkan tidak terbatas;


• Jaringan/jangkauan pasar yang sangat luas.
ko akt

Jakarta Timur dengan jumlah penduduk yang terbesar di Provinsi DKI Jakarta
im ://j

merupakan potensi pasar yang cukup besar bagi bisnis usaha online. Kalau
dilihat dari hasil Sensus Ekonomi 2016 jumlah pelaku usaha online saat ini masih
kt tps

cukup jauh dibandingkan dengan jumlah usaha dari pasar offline. Dari 267 ribu
ht

usaha/perusahaan di Jakarta Timur, yang memanfaatkan media internet untuk


menjual atau membeli barang/jasa hanya sebesar 6,10 persen (16.265 usaha/
perusahaan), namun ada sebanyak 2,88 persen (7.694 usaha/perusahaan) yang
ja

memanfaatkan media internet selain untuk menjual atau membeli barang/jasa,


sedangkan selebihnya sekitar 91,02 persen tidak memanfaatkan media internet
dalam menjual barang/jasanya.
Namun kalau dilihat saat ini semakin banyak pelaku usaha, baik perusahaan
besar maupun ritel, yang beralih atau mengembangkan usaha ke arah digital.
Kondisi tersebut memberi sinyal bahwa kedepannya jumlah pengusaha dan usaha
online di Jakarta Timur diperkirakan akan terus bertambah dan tumbuh seiring
dengan semakin banyaknya perusahaan yang mulai mengembangkan usaha ke
ranah digital.

Potensi Ekonomi Jakarta Timur


34
Analisis Hasil Listing Sensus Ekonomi 2016
Sebaran usaha online didominasi oleh lapangan usaha Perdagangan Besar
dan Eceran; Reparasi dan Perawatan Mobil dan Sepeda Motor sebanyak 4.690
usaha/perusahaan atau 28,83 persen dari seluruh usaha/perusahaan usaha
sistem online yang ada di Jakarta Timur. Kemudian diikuti oleh lapangan usaha
Pengangkutan dan Pergudangan sebesar 20,45 persen dan lapangan usaha
Konstruksi sebesar 13,03 persen.
Sementara itu, kecilnya jumlah usaha sistem online yang bergerak di
lapangan usaha seperti Pertambangan dan Penggalian, Pengadaan Listrik, Gas/

id .id
Uap Air Panas, dan Udara Dingin, serta Pengelolaan Air, Pengelolaan Air Limbah,
Pengelolaan dan Daur Ulang Sampah, dan Kegiatan Remediasi; lapangan usaha

o. go
Real Estat; serta lapangan usaha Aktivitas Kesehatan Manusia dan Aktivitas

.g ps.
Sosial karena mungkin dari sifat usaha di kategori tersebut yang memang lebih
ps .b
membutuhkan interaksi langsung dengan konsumen, disamping kurang fleksibel
.b ota
atau cukup sulit untuk berusaha di lapangan usaha tersebut.
ta imk

Gambar 3.2. Persentase Usaha/Perusahaan yang Memanfaatkan Internet


Menurut Skala Usaha
ko akt
im ://j
kt tps
ja ht

Potensi Ekonomi Jakarta Timur


Analisis Hasil Listing Sensus Ekonomi 2016 35
Dilihat dari skala usaha, menurut hasil Listing SE2016, usaha dengan sistem
online di Jakarta Timur didominasi oleh usaha dengan skala usaha mikro kecil,
yaitu sebanyak 10.744 usaha atau sekitar 66,06 persen, sedangkan skala usaha
menengah besar sebanyak 5.521 usaha atau 33,94 persen.

3.3. Sistem Waralaba

Tren usaha yang cukup berkembang saat ini selain usaha online adalah usaha

id .id
dengan sistem waralaba. Istilah waralaba di Indonesia mulai dikenal pertama
kali pada tahun 1979, dan yang memperkenalkan pertama kali adalah dengan

o. go
masuknya waralaba asing yang berasal dari Amerika Serikat. Usaha dengan sistem

.g ps.
waralaba memberikan kontribusi yang besar dalam pemberdayaan ekonomi
ps .b
rakyat mengingat usaha ini mempunyai keunggulan dalam membangkitkan
.b ota
kegairahan perekonomian rakyat.
Usaha dengan sistem waralaba menurut Peraturan Pemerintah No. 42 Tahun
ta imk

2007 mengemukakan pengertian tentang Franchise (Waralaba) adalah hak khusus


yang dimiliki oleh orang perseorangan atau badan usaha terhadap suatu sistem
ko akt

bisnis dengan ciri khas usaha di dalam rangka memasarkan barang dan jasa yang
im ://j

sudah terbukti berhasil dan dapat dimanfaatkan atau dipergunakan oleh pihak
lain berdasarkan perjanjian franchise (waralaba).
kt tps

Menurut Asosiasi Franchise Indonesia, yang dimaksud dengan franchise/


ht

waralaba adalah suatu sistem pendistribusian barang atau jasa kepada pelanggan
akhir dengan pengwaralaba (franchisor) yang memberikan hak kepada individu
atau perusahaan untuk melaksanakan bisnis dengan merek, nama, sistem,
ja

prosedur dan cara-cara yang telah ditetapkan sebelumnya dalam jangka waktu
tertentu meliputi area tertentu.
Dari hasil listing Sensus Ekonomi 2016 diperoleh total usaha/perusahaan
sebanyak 267 ribu yang terdiri dari 1.988 usaha/perusahaan (0,75 persen)
menjalankan usahanya dengan menerapkan sistem waralaba dan sebanyak
264.783 usaha/perusahaan tidak mengadopsi sistem waralaba.

Potensi Ekonomi Jakarta Timur


36
Analisis Hasil Listing Sensus Ekonomi 2016
Sebaran usaha dengan sistem waralaba menurut kelompok kategori
lapangan usaha tersebut memperlihatkan konsentrasi terbesar pada kategori
lapangan usaha Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi dan Perawatan
Mobil dan Sepeda Motor, yaitu sebesar 43,81 persen atau sebanyak 871 usaha
pewaralaba. Konsentrasi penyebaran usaha pewaralaba tertinggi kedua menurut
lapangan usaha terdapat pada kategori lapangan usaha Penyediaan Akomodasi
dan Penyediaan Makan Minum, yaitu sebesar 20,72 persen atau sebanyak 412
usaha waralaba.

id .id
Kemudian, terdapat kategori lapangan usaha yang tidak ditemukan adanya
usaha dengan menerapkan sistem waralaba, yaitu kelompok lapangan usaha:

o. go
kategori B, D, E (Pertambangan dan Penggalian, Pengadaan Listrik, Gas/Uap

.g ps.
Air Panas, dan Udara Dingin, serta Pengelolaan Air, Pengelolaan Air Limbah,
ps .b
Pengelolaan dan Daur Ulang Sampah, dan Kegiatan Remediasi), kategori F
.b ota
(Konstruksi), dan kategori K (Aktivitas Keuangan dan Asuransi). Hal ini wajar
mengingat usaha waralaba adalah seperti menjual merek dagang dan hal ini
ta imk

bukan sesuatu yang wajar terjadi pada kategori lapangan usaha tersebut.
Pola sebaran yang sama juga terlihat pada usaha tanpa menggunakan
ko akt

sistem waralaba. Persentase usaha non waralaba terbesar pada kategori


im ://j

lapangan Persentase usaha non waralaba terbesar pada kategori lapangan usaha
Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi dan Perawatan Mobil dan Sepeda
kt tps

Motor adalah yang tertinggi, yaitu sebesar 39,40 persen atau sebanyak 104.313
ht

usaha. Tertinggi kedua pada usaha bukan waralaba adalah kategori Penyediaan
Akomodasi dan Penyediaan Makan Minum, yaitu sebesar 26,02 persen atau
sebanyak 68.885 usaha.
ja

Dari sisi skala usaha, sebanyak 1.235 usaha atau sekitar 0,49 persen dengan
sistem waralaba masuk dalam kategori Usaha Mikro Kecil (UMK). Jumlah ini setara
dengan dua pertiga dari total usaha waralaba di Jakarta Timur. Hal ini berbeda
dengan usaha yang tidak menggunakan sistem waralaba, dimana usaha UMK
jumlahnya sangat besar yakni 99,51 persen. Selanjutnya pada usaha berskala
Menengah Besar (UMB), jumlah usaha dengan sistem waralaba lebih banyak
dibandingkan UMK yaitu ada sebanyak 753 usaha atau sebesar 5,95 persen.

Potensi Ekonomi Jakarta Timur


Analisis Hasil Listing Sensus Ekonomi 2016 37
ja ht
kt tps
im ://j
ko akt
ta imk
.b ota
ps .b
.g ps.
o. go
id .id
bab
ja ht
kt tps
im ://j
ko akt
ta imk
.b ota
ps .b
4
.g ps.
o. go
id .id

Dominasi
Perdagangan

Jakarta Timur
Perekonomian
ja ht
kt tps
im ://j
ko akt
ta imk
.b ota
ps .b
.g ps.
o. go
id .id
ja ht
kt tps
im ://j
ko akt
ta imk
.b ota
ps .b
.g ps.
o. go
id .id
ja ht
kt tps
im ://j
ko akt
ta imk
.b ota
ps .b
.g ps.
o. go
id .id
Perdagangan
Dominasi Perekonomian
Jakarta Timur
Kategori 4.1. Peranan Sektor Perdagangan dalam
lapangan usaha Perekonomian Jakarta Timur
Perdagangan

id .id
Besar dan Sektor perdagangan berperan dalam mendukung

o. go
Eceran; kelancaran penyaluran arus barang dan jasa, memenuhi

.g ps.
Reparasi dan kebutuhan pokok rakyat, serta mendorong pembentukan
Perawatan harga yang wajar. Pembangunan sektor perdagangan
ps .b
Mobil dan sangat penting dalam upaya mempercepat pertumbuhan
.b ota
Sepeda Motor ekonomi dan pemerataan, memberikan kontribusi yang
ta imk

signifikan dalam penciptaan lapangan usaha serta perluasan


mendominasi
kesempatan kerja dan pada gilirannya peningkatan
jumlah usaha di
ko akt

pendapatan.
Jakarta Timur
im ://j

Lapangan usaha Perdagangan Besar dan Eceran;


berdasarkan Reparasi dan Perawatan Mobil dan Sepeda Motor
kt tps

hasil SE2016 merupakan salah satu lapangan usaha dengan cakupan yang
ht

yaitu sebesar cukup luas. Lapangan usaha ini secara umum mencakup 2
39,43 persen sub lapangan usaha, antara lain Perdagangan, Reparasi dan
Perawatan Mobil dan Sepeda Motor; juga Perdagangan
ja

Besar dan Eceran, Bukan Mobil dan Sepeda Motor.


Sub lapangan usaha Perdagangan, Reparasi dan
Perawatan Mobil dan Sepeda Motor memiliki cakupan
semua kegiatan (kecuali industri dan penyewaan) yang
berhubungan dengan mobil dan motor, termasuk lori
dan truk, sebagaimana perdagangan besar dan eceran,
perawatan dan pemeliharaan mobil dan motor baru
maupun bekas. Termasuk perdagangan besar dan eceran
suku cadang dan aksesori mobil dan motor, juga mencakup
kegiatan agen komisi yang terdapat dalam perdagangan
besar dan eceran kendaraan.

Potensi Ekonomi Jakarta Timur


Analisis Hasil Listing Sensus Ekonomi 2016 43
Sementara sub lapangan usaha Perdagangan Besar dan Eceran, Bukan Mobil
dan Sepeda Motor mencakup kegiatan ekonomi di bidang perdagangan besar
dan eceran (yaitu penjualan tanpa perubahan teknis) dari berbagai jenis barang,
baik penjualan secara grosir (perdagangan besar) maupun eceran dan merupakan
tahap akhir dalam pendistribusian barang dagangan selain produk mobil dan
sepeda motor. Perdagangan besar nasional dan internasional atas usaha sendiri
atau atas dasar balas jasa atau kontrak (perdagangan komisi) juga merupakan
cakupan dalam subkategori ini.

id .id
Jakarta Timur sebagai kota metropolitan mempunyai potensi yang besar di
sektor perdagangan dimana terdapat sentra-sentra perdagangan seperti Kawasan

o. go
Sentra Meubel Klender, Kawasan Pasar Induk Beras Cipinang, Kawasan Jatinegara,

.g ps.
Kawasan Sentra Primer Timur dan Kawasan Cililitan. Selain itu juga didukung
ps .b
dengan tersedianya mall, pasar baik tradisional maupun modern, ditambah lagi
.b ota
dengan begitu menjamurnya mini market yang tersebar hampir di seluruh sudut
Kota Jakarta Timur.
ta imk

Sementara itu, setiap tahun jumlah kendaraan yang ada di Jakarta Timur selalu
bertambah, hal ini bisa dilihat dari kondisi jalan di Jakarta Timur yang semakin
ko akt

hari semakin macet, dengan demikian dapat dibayangkan besarnya nilai tambah
im ://j

yang tercipta oleh sub kategori Reparasi dan Perawatan Mobil dan Sepeda Motor.
Hal tersebut di atas menempatkan kategori lapangan usaha Perdagangan Besar
kt tps

dan Eceran; Reparasi dan Perawatan Mobil dan Sepeda Motor sebagai kegiatan
ht

ekonomi utama dalam penciptaan nilai tambah serta penyerapan tenaga kerja.
Menurut data PDRB tahun 2016, lapangan usaha tersebut mampu
menciptakan nilai tambah sebesar 60 triliun rupiah serta menyumbang 15,76
ja

persen dari total PDRB Jakarta Timur yang mencapai 380,92 triliun rupiah.
Namun dalam pembentukan PDRB, lapangan usaha Perdagangan Besar dan
Eceran; Reparasi dan Perawatan Mobil dan Sepeda Motor berada di posisi kedua
setelah lapangan usaha Industri Pengolahan yang menyumbang 29,97 persen
atau sebesar 114,16 triliun rupiah.
Sejalan dengan hal tersebut, berdasarkan hasil listing SE2016, jumlah usaha
kategori ini mencapai 105.184 usaha atau 39,43 persen dari seluruh usaha yang
disensus. Kemudian, bila dilihat dari skala usahanya, kategori tersebut sangat
didominasi oleh usaha dengan skala mikro dan kecil (UMK).

Potensi Ekonomi Jakarta Timur


44
Analisis Hasil Listing Sensus Ekonomi 2016
Proporsi UMK mencapai 95,72 persen dari total usaha di kategori tersebut.
sedangkan usaha dengan skala menengah dan besar (UMB) hanya sebesar 4,28
persen. Hal tersebut menunjukkan bahwa kategori lapangan usaha Perdagangan
Besar dan Eceran; Reparasi dan Perawatan Mobil dan Sepeda Motor memberikan
dampak ekonomi bagi masyarakat.

Gambar 4.1. Persentase Jumlah Usaha/Perusahaan Kategori Lapangan Usaha


Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi dan Perawatan Mobil
dan Sepeda Motor Menurut Skala Usaha

id .id
o. go
.g ps.
ps .b
.b ota
ta imk
ko akt
im ://j
kt tps
ja ht

4.2. Karakteristik Sektor Perdagangan

UMK terdiri dari usaha mikro dan usaha kecil, jika dipisahkan antara skala
mikro dan kecil, dari 100.680 usaha UMK sekitar 81,50 persen merupakan usaha
mikro dan selebihnya sebesar 18,50 persen merupakan usaha kecil. Sedangkan
untuk usaha menengah dan besar, dari 4.504 usaha UMB di kategori lapangan
usaha Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi dan Perawatan Mobil dan Sepeda
Motor ada sekitar 92,07 persen merupakan usaha menengah dan sisanya sebesar
7,93 persen merupakan usaha besar.

Potensi Ekonomi Jakarta Timur


Analisis Hasil Listing Sensus Ekonomi 2016 45
UMK mendominasi kategori ini dibandingkan UMB, hal ini disebabkan karena
sektor perdagangan menjadi sektor favorit bagi UMK terutama bagi pelaku usaha
rumah tangga, dikarenakan untuk menjalankan sektor ini tidak dituntut memiliki
keahlian khusus dan berpendidikan tinggi. Sektor ini juga dapat dimulai dengan
modal kecil. Usaha pada kategori ini dapat dilakukan mulai dari cara konvensional
sampai memanfaatkan teknologi yang sedang berkembang. Cara-cara konvensial
dapat diandalkan dalam sektor ini dengan melihat ramainya pasar-pasar tradisional
yang memanfaatkan cara konvensional untuk menjalankan usaha pada kategori

id .id
ini. Disisi lain, banyak juga pedagang yang menawarkan barang melalui media
sosial, ataupun situs-situs e-commerce yang ada.

o. go
Namun pemanfaatan internet di lapangan usaha ini masih sangat sedikit,

.g ps.
dimana dari 105 ribu usaha di lapangan usaha Perdagangan Besar dan Eceran;
ps .b
Reparasi dan Perawatan Mobil dan Sepeda Motor, hanya sekitar 4,46 persen
.b ota
yang memanfaatkan internet dalam menjual atau membeli barang dan jasanya,
sedangkan sekitar 2,25 persen yang memanfaatkan internet selain menjual atau
ta imk

membeli barang dan jasanya, sementara sebagian besar usaha/perusahaan di


lapangan usaha ini tidak memanfaatkan internet yaitu sebesar 93,29 persen.
ko akt

Gambar 4.2. Persentase Jumlah Usaha/Perusahaan Kategori Lapangan Usaha


im ://j

Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi dan Perawatan Mobil


kt tps

dan Sepeda Motor Menurut Pemanfaatan Intenet


ja ht

Potensi Ekonomi Jakarta Timur


46
Analisis Hasil Listing Sensus Ekonomi 2016
Hal tersebut menggambarkan model usaha konvensional masih menjadi
primadona dan pilihan para pedagang di Jakarta Timur dalam menjalankan
usahanya. Padahal kalau mau digali lebih dalam, bisnis dengan memanfaatkan
internet kemungkinan mampu mendongkrak omset penjualan, mempermudah
pemasaran, menekan modal usaha dan tentunya menghemat waktu Apalagi di
era digital seperti sekarang, pergeseran pola konsumsi akan sangat berpengaruh
terhadap usaha perdagangan, ditambah dengan anjuran dari pemerintah untuk
mulai memakai e-money akan sangat berimbas pada nasib para pedagang.

id .id
Usaha dengan cara konvensional sebagian besar tidak mempunyai badan
usaha. Sejalan dengan hal tersebut, sebagian besar usaha/perusahaan di kategori

o. go
lapangan usaha Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi dan Perawatan Mobil dan

.g ps.
Sepeda Motor tidak mempunyai badan usaha yaitu ada sebanyak 95,41 persen
ps .b
atau 100.356 usaha/perusahaan, selebihnya sebanyak 4,59 persen mempunyai
.b ota
badan usaha.
Tabel 4.1. Jumlah Usaha/Perusahaan Kategori Lapangan Usaha
ta imk

Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi dan Perawatan Mobil


ko akt

dan Sepeda Motor Menurut Badan Usaha


im ://j

Badan Usaha Jumlah Persentase


kt tps

(1) (2) (3)

PT/PT Persero/Perum 2.840 2,70


ht

CV 741 0,70

Firma 27 0,03
ja

Koperasi/Dana Pensiun 131 0,12

Yayasan 30 0,03

Ijin khusus 1.025 0,97

Perwakilan perusahaan/lembaga asing 34 0,03

Tidak berbadan usaha 100.356 95,41

Jumlah 105.184 100,00

Potensi Ekonomi Jakarta Timur


Analisis Hasil Listing Sensus Ekonomi 2016 47
Dengan adanya dominasi usaha berskala mikro dan kecil pada kategori
lapangan usaha Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi dan Perawatan Mobil
dan Sepeda Motor yang tidak memiliki badan usaha, mayoritas usaha/perusahaan
di kategori ini masih memiliki omset yang rendah. Sebanyak 82.503 usaha atau
78,44 persen di Jakarta Timur mempunyai omset di bawah 300 juta rupiah.

4.3. Penyerapan Tenaga Kerja di Sektor Perdagangan

id .id
Berdasarkan hasil listing SE2016, kategori lapangan usaha Perdagangan Besar
dan Eceran; Reparasi dan Perawatan Mobil dan Sepeda Motor mendominasi

o. go
perekonomian Jakarta Timur. Proporsi jumlah usaha di kategori tersebut

.g ps.
mencapai 39,43 persen dari total usaha di Jakarta Timur. Sejalan dengan itu,
ps .b
kategori lapangan usaha Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi dan Perawatan
.b ota
Mobil dan Sepeda Motor juga menjadi pencipta lapangan kerja paling besar di
Jakarta Timur, SE2016 mencatat kategori tersebut menyerap 242 ribu orang atau
ta imk

26,75 persen dari tenaga kerja di Jakarta Timur yang tercatat sebesar 903 ribu
orang. Dengan kata lain, satu diantara tiga tenaga kerja pada usaha non pertanian
ko akt

bekerja pada perusahaan kategori lapangan usaha Perdagangan Besar dan Eceran;
im ://j

Reparasi dan Perawatan Mobil dan Sepeda Motor.


Berdasarkan data tersebut di atas, terlihat bahwa meskipun secara jumlah
kt tps

usaha kategori tersebut paling dominan, namun daya serap tenaga kerja serta
ht

produktifitasnya tidak setinggi proporsi jumlah usahanya. Hal tersebut terjadi


karena 95 persen lebih usaha di kategori tersebut merupakan usaha mikro kecil
atau UMK yang tidak membutuhkan banyak pekerja.
ja

Dengan semakin banyaknya tenaga kerja di lapangan kerja usaha Perdagangan


Besar dan Eceran; Reparasi dan Perawatan Mobil dan Sepeda Motor, akan
mendorong peningkatan nilai tambah di kategori itu sendiri dan pertumbuhan
ekonomi secara umum. Peningkatan pertumbuhan ekonomi tersebut secara
timbal balik akan mendorong peningkatan penyerapan tenaga kerja yang lebih
tinggi. Sehingga siklus yang diciptakan akan memberikan manfaat ekonomi dan
sosial bagi Jakarta Timur.

Potensi Ekonomi Jakarta Timur


48
Analisis Hasil Listing Sensus Ekonomi 2016
bab
ja ht
kt tps
im ://j
ko akt
ta imk
.b ota
5
ps .b
.g ps.
o. go
id .id

Mikro Kecil
Potensi Usaha
ja ht
kt tps
im ://j
ko akt
ta imk
.b ota
ps .b
.g ps.
o. go
id .id
ja ht
kt tps
im ://j
ko akt
ta imk
.b ota
ps .b
.g ps.
o. go
id .id
ja ht
kt tps
im ://j
ko akt
ta imk
.b ota
ps .b
.g ps.
o. go
id .id
Potensi Usaha
Mikro Kecil
5.1. Peran Usaha Mikro Kecil
Usaha/
perusahaan di Usaha Mikro Kecil (UMK) memainkan peran penting
Jakarta Timur dalam perekonomian Indonesia. Dengan jumlah usaha yang

id .id
didominasi besar, UMK mampu menyediakan lapangan usaha yang

o. go
oleh usaha/ bervariasi dalam jumlah yang besar. Besarnya lapangan
perusahaan

.g ps.
usaha yang tersedia dapat membantu mengurangi
dengan skala pengangguran serta meningkatkan pendapatan sehingga
mikro kecil
ps .b
pada akhirnya UMK diharapkan dapat mempercepat
.b ota
pertumbuhan ekonomi.
(UMK).
UMK memiliki berbagai keunggulan, diantaranya
ta imk

Persentase kemampuan menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar


UMK yang
ko akt

serta kemampuan bertahan ketika terjadi guncangan


mencapai 95,26 menjadikan UMK sebagai salah satu sektor penting dalam
im ://j

persen mampu perekonomian Indonesia. Hal ini terbukti ketika terjadi


kt tps

menyerap krisis ekonomi tahun 1997/1998, UMK mampu bertahan


tenaga kerja bahkan berkembang dalam masa krisis. Kemampuan UMK
ht

54,37 persen bertahan pada saat krisis disebabkan oleh beberapa hal,
yaitu jenis usaha yang pada umumnya relatif fleksibel
dari total tenaga
serta memiliki ketergantungan yang rendah pada dana
ja

kerja di luar perbankan (unbankable) dan impor bahan baku.


sektor pertanian Peran penting UMK dalam perekonomian Jakarta
Timur begitu nyata. Keutamaannya sebagai penyerap
tenaga kerja, penciptaan output yang signifikan dalam
perekonomian serta daya tahan terhadap guncangan
ekonomi, terutama ditinjau dari sisi ketenagakerjaannya,
merupakan sebuah justifikasi yang tepat untuk mengetahui
bagaimana gambaran sebaran, potensi dan produktivitas
tenaga kerja di Jakarta Timur.

Potensi Ekonomi Jakarta Timur


Analisis Hasil Listing Sensus Ekonomi 2016 53
Pendataan usaha/perusahaan pada Sensus Ekonomi 2016 dilakukan
untuk mendata seluruh usaha pada semua jenis skala usaha. Usaha- usaha ini
dikelompokkan berdasarkan kriteria tertentu sehingga dapat dibedakan menjadi
usaha/perusahaan dengan skala mikro, kecil, menengah, dan besar.
Kriteria pengelompokan usaha berdasarkan skala usaha tercantum dalam
Undang-undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah.
Di dalam Undang-undang ini disebutkan bahwa kriteria usaha mikro dan kecil
secara berturut-turut memiliki hasil penjualan tahunan (omset) paling banyak

id .id
300 juta rupiah dan antara 300 juta sampai dengan 2,5 miliar rupiah. Kriteria
pendukung lainnya adalah pengelompokan skala usaha berdasarkan jumlah

o. go
tenaga kerja pada kategori Industri Pengolahan. Usaha mikro adalah usaha yang

.g ps.
memiliki jumlah tenaga kerja 1-4 orang, sedangkan usaha kecil bila jumlah tenaga
ps .b
kerjanya berkisar 5-19 orang.
.b ota
Selain pengelompokan berdasarkan omset dan jumlah tenaga kerja,
pengelompokan skala usaha untuk kategori Konstruksi mempertimbangkan
ta imk

pengklasifikasian kualifikasi yang dimiliki usaha/perusahaan tersebut. UMK pada


kategori Konstruksi meliput usaha/perusahaan yang memiliki kualifikasi dibawah
ko akt

M1 dengan nilai proyek dibawah 2,5 miliar rupiah. Kriteria pengelompokan


im ://j

lainnya terdapat pada kategori Penyediaan Akomodasi dan Penyediaan Makan


Minum, yaitu khusus untuk hotel non bintang (melati dan akomodasi lainnya)
kt tps

tergolong ke dalam UMK.


ht

5.2. Distribusi UMK Menurut Kategori


ja

Berdasarkan hasil Listing Sensus Ekonomi 2016, jumlah usaha mikro kecil
mendominasi kegiatan ekonomi dengan proporsi sebesar 95,26 persen dari
total usaha/perusahaan. Dari 254 ribu UMK yang ada di Jakarta Timur, sekitar
74 persen didominasi oleh tiga kategori lapangan usaha yaitu: Perdagangan
Besar dan Eceran, Reparasi dan Perawatan Mobil dan Sepeda Motor (Kategori
G); Penyediaan Akomodasi dan Penyediaan Makan Minum (Kategori I); serta Real
Estat (Kategori L).
Jumlah UMK di kategori lapangan usaha Perdagangan Besar dan Eceran,
Reparasi dan Perawatan Mobil dan Sepeda Motor mencatat kontribusi terbesar
yaitu 39,62 persen dari seluruh UMK yang ada.

Potensi Ekonomi Jakarta Timur


54
Analisis Hasil Listing Sensus Ekonomi 2016
Kemudian kontribusi terbesar kedua dari kategori lapangan usaha Penyediaan
Akomodasi dan Penyediaan Makan Minum yaitu 27,06 persen. Dan kontribusi
terbesar ketiga dari kategori lapangan usaha Real Estat yaitu 7 persen. Sedangkan
UMK yang memberikan kontribusi paling kecil dari kategori lapangan usaha
Aktivitas Keuangan dan Asuransi dengan kontribusi hanya sebesar 0,23 persen.

Tabel 5.1. Jumlah Usaha Mikro Kecil (UMK) Hasil Listing SE2016
Jakarta Timur Menurut Lapangan Usaha
Distribusi

id .id
Lapangan Usaha Jumlah
(%)

o. go
(1) (2) (3)
Pertambangan dan Penggalian; Pengadaan Listrik

.g ps.
B, D, E. 1 484 0,58
dan Pengelolaan Air
C. Industri Pengolahan 17 329 6,82
F. Konstruksi
ps .b 1 182 0,47
.b ota
Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi dan
G. 100 680 39,62
ta imk

Perawatan Mobil dan Sepeda Motor


H. Pengangkutan dan Pergudangan 14 659 5,77
ko akt

Penyediaan Akomodasi dan Penyediaan


I. 68 766 27,06
Makan Minum
im ://j

J. Informasi dan Komunikasi 7 361 2,90


kt tps

K. Aktivitas Keuangan dan Asuransi 592 0,23


L. Real Estat 17 793 7,00
ht

M, N. Jasa Perusahaan 3 908 1,54


P. Pendidikan 3 931 1,55
Q. Aktivitas Kesehatan Manusia dan Aktivitas Sosial 1 978 0,78
ja

R, S, U. Jasa Lainnya 14 453 5,69


Jumlah 254 116 100,00

5.3. Penyerapan Tenaga Kerja UMK

Jumlah penduduk Jakarta Timur yang besar menghadapkan Jakarta Timur


pada peluang dan tantangan terkait ketenagakerjaan. Jika seluruh angkatan kerja
mampu terserap dengan baik maka Jakarta Timur memiliki peluang besar dalam
hal pengurangan pengangguran serta pengentasan kemiskinan.

Potensi Ekonomi Jakarta Timur


Analisis Hasil Listing Sensus Ekonomi 2016 55
Akan tetapi, jika yang terjadi adalah sebaliknya, Jakarta Timur akan
berhadapan pada masalah pengangguran yang tinggi dan berdampak terhadap
peningkatan angka kemiskinan. Salah satu aktivitas ekonomi di Jakarta Timur
yang saat ini mampu menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar adalah usaha
mikro kecil.
Berdasarkan hasil pendaftaran usaha/perusahaan SE2016, UMK mampu
menyerap tenaga kerja sebesar 491 ribu atau 54,37 persen dari total tenaga kerja
di Jakarta Timur. UMK mampu menyerap tenaga kerja lebih banyak dibanding

id .id
UMB. Meskipun satu unit UMK memiliki sedikit tenaga kerja dibanding satu unit
UMB, namun jumlah UMK di Jakarta Timur yang jauh lebih besar dibandingkan

o. go
dengan UMB menjadikan UMK secara keseluruhan mampu menyerap tenaga

.g ps.
kerja yang besar. Sebaliknya meskipun UMB membutuhkan tenaga kerja yang
banyak, tetapi karena jumlah UMB di Jakarta Timur jauh lebih sedikit dibanding
ps .b
UMK menjadikan penyerapan tenaga kerja pada keseluruhan UMB di Jakarta
.b ota
Timur lebih sedikit dibanding penyerapan tenang kerja pada keseluruhan UMB.
ta imk

Persentase UMK di Jakarta Timur mencapai 95,26 persen sedangkan UMB hanya
4,74 persen saja. Kemampuan menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar
ko akt

tersebut menjadikan UMK sebagai salah satu solusi untuk mengatasi masalah
im ://j

pengangguran dan dampaknya terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat.


kt tps

Gambar 5.1. Persentase Penyerapan Tenaga Kerja Hasil Listing SE2016


Jakarta Timur Menurut Skala Usaha
ja ht

Potensi Ekonomi Jakarta Timur


56
Analisis Hasil Listing Sensus Ekonomi 2016
5.4. Distribusi UMK Menurut Badan Usaha

Kegiatan ekonomi pada umumnya dilakukan oleh pelaku-pelaku ekonomi


baik secara perorangan yang menjalankan perusahaan atau usahanya yang
mempunyai badan usaha tertentu maupun tidak berbadan usaha. Para
pengusaha di Indonesia pada hakikatnya juga memiliki perilaku yang sangat
bervariasi, baik mengenai eksistensinya di dalam peraturan kegiatannya maupun
kedudukan institusinya. Usaha pada strata terendah biasanya dilakukan secara

id .id
perorangan dengan kekuatan modal yang relatif terbatas dan tidak berbadan
usaha. Sementara pada strata menengah ke atas, suatu usaha yang dioperasikan

o. go
sudah berbentuk badan usaha tertentu.

.g ps.
UMK di Jakarta Timur sebagian besar tidak memiliki badan usaha, yaitu
ps .b
sebanyak 247 ribu UMK atau 97,08 persen yang beroperasi tanpa memiliki badan
.b ota
usaha. Sedangkan UMK yang memiliki badan usaha hanya sebesar 2,92 persen
dari seluruh UMK yang ada. Jika dilihat berdasarkan UMK yang memiliki badan
ta imk

usaha, UMK yang berbadan usaha ijin khusus yang paling banyak yaitu sebesar
1,29 persen, kemudian CV sebesar 0,67 persen dan yayasan sebesar 0,52 persen
ko akt

dan sisanya 0,44 persen merupakan badan usaha lainnya.


im ://j

Gambar 5.2. Persentase Usaha Mikro Kecil Menurut Badan Usaha


kt tps
ja ht

Potensi Ekonomi Jakarta Timur


Analisis Hasil Listing Sensus Ekonomi 2016 57
5.5. Usaha Mikro Kecil Modern

Kepercayaan konsumen terhadap produk-produk yang dihasilkan oleh


Usaha Mikro Kecil (UMK) sudah cukup tinggi. Hal ini sejalan dengan semakin
ketatnya persaingan antar UMK yang ada di Jakarta Timur. UMK dituntut untuk
terus berinovasi agar mendapatkan kepercayaan penuh dari para konsumen.
Untuk menjawab tuntutan tersebut, pemanfaatan internet dan sistem waralaba
menjadi hal yang penting untuk dilakukan oleh para penggiat UMK. UMK yang

id .id
menjalankan usahanya dengan memanfaatkan internet dan atau menerapkan
sistem waralaba dalam hal ini disebut sebagai UMK Modern.

o. go
UMK di Jakarta Timur secara kuantitas memiliki jumlah yang sangat besar.

.g ps.
Sebanyak 95,26 persen dari usaha/perusahaan yang ada di Jakarta Timur
ps .b
merupakan usaha berskala mikro kecil. Hal ini membuat UMK memilki peranan
.b ota
penting tidak hanya dalam pembentukan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)
melainkan juga dalam penyerapan tenaga kerja. Oleh karena itu, pengembangan
ta imk

UMK sangat diperlukan dalam mendukung ekonomi kerakyatan.


Beragam upaya dapat dilakukan dalam pengembangan UMK, diantaranya
ko akt

dengan memanfaatkan media internet untuk usaha dan menerapkan sistem


im ://j

waralaba. Seiring dengan perkembangan zaman, teknologi informasi dan


komunikasi terus berkembang secara pesat. Jika tidak ingin tertinggal, setiap
kt tps

usaha harus dapat mengikuti kemajuan tersebut. Tren yang berkembang saat ini
ht

adalah pemanfaatan internet dalam operasional usaha/perusahaan. Peningkatan


jumlah pengguna internet bisa dipandang sebagai peningkatan calon konsumen
potensial. Internet mampu memangkas jarak. Keberadaannya membuat jarak
ja

yang jauh seakan-akan menjadi dekat. Internet memberikan peluang untuk


memperoleh berbagai informasi dengan mudah, murah, dan cepat.
Berbagai peluang serta kemudahan melalui pemanfaatan internet dapat
digunakan oleh para pengusaha UMK untuk mengembangkan usahanya.
Pemerintah pun sangat mendukung pemanfaatan internet untuk usaha. Media
konvensional seperti TV, koran, dan radio merupakan sarana untuk mengiklankan
produk yang dihasilkan oleh para pelaku usaha. Namun bagi para pelaku usaha
yang berskala UMK promosi melalui media tersebut sangat mungkin tidak
dilakukan karena biaya yang harus dikeluarkan cukup besar.

Potensi Ekonomi Jakarta Timur


58
Analisis Hasil Listing Sensus Ekonomi 2016
Sejak berkembangnya industri media berbasis online, pemilik usaha mikro dan
kecil memiliki kesempatan untuk berkiprah mengembangkan usahanya. Beriklan
di media online jauh lebih murah dibandingkan dengan media konvensional.
Jangkauannya juga luas karena jumlah pengguna smartphone saat ini terus
tumbuh pesat. Melalui smartphone, orang melihat berita terbaru, mengakses
media sosial, chatting, melakukan transaksi perbankan dan belanja online.
Kegiatan transaksi jual beli melalui media internet memang sedang
berkembang pesat di kalangan masyarakat Indonesia. Melalui media internet,

id .id
para pengusaha atau pedagang online akan memiliki jangkauan konsumen yang
lebih luas. Para konsumen pun akan semakin dimudahkan dalam memperoleh

o. go
produk-produk yang diinginkan, tanpa harus menghabiskan waktu dan tenaga

.g ps.
lebih dalam mencari produk secara langsung.
ps .b
Di Jakarta Timur, jumlah dan persentase UMK yang telah memanfaatkan
.b ota
internet masih sangat rendah. Hasil pendataan Listing SE2016 menunjukkan
hanya sebanyak 10.744 usaha atau 4,23 persen UMK di Jakarta Timur yang telah
ta imk

memanfaatkan media internet untuk kegiatan usahanya.


ko akt

Gambar 5.3. Persentase Usaha Mikro Kecil yang Memanfaatkan Internet


dalam Menjalankan Usahanya
im ://j
kt tps
ja ht

Potensi Ekonomi Jakarta Timur


Analisis Hasil Listing Sensus Ekonomi 2016 59
Berbagai kendala yang dihadapi pemerintah dalam mendorong pengusaha
UMK untuk memanfaatkan teknologi informasi, diantaranya pemahaman terhadap
teknologi, pola pikir pengusaha, dan pengoperasian teknologi itu sendiri. Oleh
karena itu, peran pemerintah sangat diperlukan untuk memberikan pemahaman
serta pelatihan kepada para pengusaha dalam mendukung pemanfaatan internet
oleh UMK.
Selain pemanfaatan internet, upaya lain dalam pengembangan UMK
adalah dengan menerapkan sistem waralaba. Penerapan sistem waralaba

id .id
dapat mendorong UMK untuk lebih inovatif, profesional, dan berdaya saing
pada skala nasional bahkan dalam lingkup internasional, terutama dalam hal

o. go
mempromosikan produk-produk Jakarta Timur.

.g ps.
Hasil Listing SE2016 menunjukkan bahwa dari 254 ribu UMK yang ada di
ps .b
seluruh Jakarta Timur, hanya 0,49 persen yang menerapkan sistem waralaba.
.b ota
Rendahnya UMK yang menerapkan sistem waralaba kemungkinan disebabkan
oleh masih rendahnya peluang untuk memperoleh kesempatan menjadi penerima
ta imk

waralaba (franchise). Hal ini berkaitan dengan adanya dominasi kepemilikan di


satu tangan dari suatu waralaba yang mana pemberi waralaba sering kali hanya
ko akt

menunjuk satu penerima waralaba.


im ://j

Gambar 5.4. Persentase Usaha Mikro Kecil


yang Menerapkan Sistem Waralaba
kt tps
ja ht

Potensi Ekonomi Jakarta Timur


60
Analisis Hasil Listing Sensus Ekonomi 2016
bab
ja ht
kt tps
im ://j
ko akt
ta imk
.b ota
ps .b
6
.g ps.
o. go
id .id

Kesimpulan
ja ht
kt tps
im ://j
ko akt
ta imk
.b ota
ps .b
.g ps.
o. go
id .id
Kesimpulan
1. Sensus Ekonomi (SE) merupakan amanat Undang-Undang No. 16 Tahun 1997
tentang Statistik, dimana penyelenggaraan SE dilaksanakan sepuluh tahun
sekali, yaitu tahun yang berakhiran angka 6. SE di Indonesia telah dilaksanakan
sebanyak 4 kali oleh Badan Pusat Statistik, diawali pada tahun 1986, kedua
tahun 1996, dan ke tiga tahun 2006. Sensus Ekonomi merupakan kegiatan
pendataan lengkap atas seluruh unit usaha/perusahaan (kecuali sektor

id .id
pertanian) yang berada dalam batas-batas wilayah suatu negara. Seluruh

o. go
informasi yang dikumpulkan bermanfaat untuk mengetahui gambaran

.g ps.
tentang struktur ekonomi suatu negara baik menurut wilayah, lapangan
usaha, maupun skala usaha.
ps .b
2. Berdasarkan hasil Listing SE2016, jumlah usaha non-pertanian di Jakarta Timur
.b ota
sebanyak 267 ribu usaha yang dikelompokkan dalam 13 kategori lapangan
ta imk

usaha sesuai dengan KBLI tahun 2015. Jumlah usaha ini mencapai 21,59
persen dari jumlah total usaha Provinsi DKI Jakarta yang berjumlah 1,24 juta
ko akt

usaha. Jika dibandingkan dengan kabupaten/kota lain di DKI Jakarta, maka


Jakarta Timur berada di posisi kedua terbanyak setelah Jakarta Barat.
im ://j

3. Jumlah usaha di Jakarta Timur didominasi oleh lapangan usaha Perdagangan


kt tps

Besar dan Eceran, Reparasi dan Perawatan Mobil dan Sepeda Motor sebanyak
ht

39,43 persen dari seluruh usaha yang ada di Jakarta Timur. Pada urutan
kedua diikuti oleh lapangan usaha Penyediaan Akomodasi dan Penyediaan
Makan Minum sebesar 25,98 persen. Selanjutnya lapangan usaha Industri
Pengolahan sebesar 6,74 persen dan selebihnya 27,85 persen merupakan
ja

lapangan usaha lainnya.


4. Bila dibedakan menurut skala usaha, besarnya share usaha/perusahaan Usaha
Mikro Kecil (UMK) mencapai 95,26 persen (254.116 usaha), sementara itu
Usaha Menengah Besar (UMB) hanya tercatat sebanyak 6,54 persen (12.655
usaha).
5. Jumlah tenaga kerja di Jakarta Timur di luar sektor pertanian mencapai 903
ribu jiwa yang didominasi oleh tenaga kerja dengan skala UMK sebesar 54,37
persen dari total tenaga kerja. UMK mampu menyerap tenaga kerja lebih
banyak dibanding UMB yang hanya mampu menyerap tenaga kerja sebesar
45,63 persen dari total tenaga kerja.

Potensi Ekonomi Jakarta Timur


63
Analisis Hasil Listing Sensus Ekonomi 2016
6. Distribusi tenaga kerja menurut lapangan usaha sejalan dengan jumlah
usahanya yaitu didominasi oleh lapangan usaha Perdagangan Besar dan
Eceran, Reparasi dan Perawatan Mobil dan Sepeda Motor, lapangan usaha
Penyediaan Akomodasi dan Penyediaan Makan Minum, dan lapangan usaha
Industri Pengolahan, ketiganya mampu menyerap 57,81 persen tenaga kerja,
selebihnya (42,19 persen) berada di lapangan usaha lainnya.
7. Untuk menghitung sektor unggulan di Jakarta Timur digunakan analisis LQ
(Location Quotient). Analisis LQ digunakan untuk menunjukkan besarnya
peranan sektor perekonomian suatu wilayah dengan membandingkan sektor

id .id
yang sama pada wilayah yang lebih besar. Berdasarkan hasil LQ, sektor-sektor

o. go
yang menjadi unggulan di Jakarta Timur adalah lapangan usaha Real Estat (LQ

.g ps.
= 1,39); lapangan usaha Pendidikan (LQ = 1,28); lapangan usaha Informasi
dan Komunikasi (LQ = 1,14); lapangan usaha Aktivitas Kesehatan Manusia
ps .b
dan Aktivitas Sosial (LQ = 1,14) dan lapangan usaha Perdagangan Besar dan
.b ota
Eceran; Reparasi dan Perawatan Mobil dan Sepeda Motor (LQ = 1,07).
ta imk

8. Kategori lapangan usaha Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi dan


Perawatan Mobil dan Sepeda Motor merupakan kategori yang dominan di
ko akt

Jakarta Timur, baik dari jumlah usahanya maupun dalam hal penyerapan
im ://j

tenaga kerja. Jumlah usaha di kategori ini ada sebanyak 105.184 usaha/
perusahaan, dimana sebagian besar merupakan usaha mikro kecil yaitu 95,72
kt tps

persen. Kategori ini mampu menyerap tenaga kerja yang cukup besar yaitu
ht

241 ribu atau sekitar 26,75 persen dari total tenaga kerja di Jakarta Timur.
9. Jumlah usaha mikro kecil mendominasi kegiatan ekonomi dengan proporsi
sebesar 95,26 persen dari total usaha/perusahaan. Dari 254 ribu UMK yang
ja

ada di Jakarta Timur, sekitar 74 persen didominasi oleh tiga kategori lapangan
usaha yaitu: Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi dan Perawatan Mobil
dan Sepeda Motor (Kategori G); Penyediaan Akomodasi dan Penyediaan
Makan Minum (Kategori I); serta Real Estat (Kategori L).

Potensi Ekonomi Jakarta Timur


64
Analisis Hasil Listing Sensus Ekonomi 2016
ja ht
kt tps
im ://j
ko akt
ta imk
.b ota
ps .b
.g ps.
o. go
id .id

Lampiran
ja ht
kt tps
im ://j
ko akt
ta imk
.b ota
ps .b
.g ps.
o. go
id .id
Lampiran 1. PDRB Jakarta Timur Atas Dasar Harga Berlaku
Menurut Lapangan Usaha (MIliar Rupiah)
Distribusi
Lapangan Usaha PDRB (%)
(1) (2) (3)

A. Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 366 0,10


B. Pertambangan dan Penggalian - -

id .id
C. Industri Pengolahan 114 156 29,97

o. go
D. Pengadaan Listrik dan Gas 2 027 0,53

.g ps.
Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah,
E. 205 0,05
Limbah dan Daur Ulang
F. Konstruksi
ps .b 44 538 11,69
.b ota
Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi
ta imk

G. 60 052 15,76
dan Perawatan Mobil dan Sepeda Motor
H. Pengangkutan dan Pergudangan 21 683 5,69
ko akt

Penyediaan Akomodasi dan Penyediaan


im ://j

I. 17 723 4,65
Makan Minum
kt tps

J. Informasi dan Komunikasi 15 773 4,14


ht

K. Aktivitas Keuangan dan Asuransi 5 979 1,57


L. Real Estat 18 393 4,83
ja

M, N. Jasa Perusahaan 18 112 4,75


Administrasi Pemerintahan, Pertahanan
O. 15 904 4,18
dan Jaminan Sosial
P. Pendidikan 29 342 7,70
Aktivitas Kesehatan Manusia dan
Q. 6 414 1,68
Aktivitas Sosial
R, S, T U. Jasa Lainnya 10 255 2,69
Jumlah 380 922 100,00

Potensi Ekonomi Jakarta Timur


Analisis Hasil Listing Sensus Ekonomi 2016 67
Lampiran 2. Jumlah Usaha/Perusahaan Hasil Listing SE2016
Menurut Kabupaten/Kota

Persentase
Kabupaten/Kota Jumlah (%)
(1) (2) (3)

Kepulauan Seribu 3 773 0,31

id .id
Jakarta Selatan 247 807 20,05

o. go
Jakarta Timur 266 771 21,59

.g ps.
Jakarta Pusat 162 874 13,18
ps .b
.b ota
Jakarta Barat 322 049 26,06
ta imk

Jakarta Utara 232 377 18,81


ko akt

DKI Jakarta 1 235 651 100,00


im ://j
kt tps
ja ht

Potensi Ekonomi Jakarta Timur


68
Analisis Hasil Listing Sensus Ekonomi 2016
Lampiran 3. Jumlah Usaha/Perusahaan Hasil Listing SE2016
Jakarta Timur Menurut Lapangan Usaha dan Skala Usaha

Lapangan Usaha UMK UMB Jumlah


(1) (2) (3) (4)
Pertambangan dan Penggalian;
B, D, E. Pengadaan Listrik dan Pengelolaan 1 484 64 1 548
Air

id .id
C. Industri Pengolahan 17 329 661 17 990

o. go
F. Konstruksi 1 182 2 242 3 424

.g ps.
Perdagangan Besar dan Eceran;
G. Reparasi dan Perawatan Mobil 100 680 4 504 105 184
ps .b
dan Sepeda Motor
.b ota
H. Pengangkutan dan Pergudangan 14 659 1 169 15 828
ta imk

Penyediaan Akomodasi dan


I. 68 766 531 69 297
Penyediaan Makan Minum
ko akt

J. Informasi dan Komunikasi 7 361 190 7 551


im ://j

K. Aktivitas Keuangan dan Asuransi 592 828 1 420


kt tps

L. Real Estat 17 793 174 17 967


ht

M, N. Jasa Perusahaan 3 908 1 123 5 031

P. Pendidikan 3 931 812 4 743


ja

Aktivitas Kesehatan Manusia dan


Q. 1 978 105 2 083
Aktivitas Sosial
R, S, U. Jasa Lainnya 14 453 252 14 705
Jumlah 254 116 12 655 266 771

Potensi Ekonomi Jakarta Timur


Analisis Hasil Listing Sensus Ekonomi 2016 69
Lampiran 4. Jumlah Usaha/Perusahaan Hasil Listing SE2016
Jakarta Timur Menurut Omset

Persentase
Kategori Omset Jumlah
(%)
(1) (2) (3)

<= 300 Juta Rupiah 222 214 83,30

id .id
300 juta rupiah < omset <= 2,5 miliar

o. go
35 583 13,34
rupiah

.g ps.
2,5 miliar rupiah < omset <= 50 miliar
rupiah ps .b 7 905 2,96
.b ota
=> 50 miliar rupiah 1 069 0,40
ta imk
ko akt

Jumlah 266 771 100,00


im ://j
kt tps
ja ht

Potensi Ekonomi Jakarta Timur


70
Analisis Hasil Listing Sensus Ekonomi 2016
Lampiran 5. Jumlah Usaha/Perusahaan Hasil Listing SE2016
Jakarta Timur Menurut Skala Usaha dan Badan Usaha

Badan Usaha UMK UMB Jumlah

(1) (2) (3) (4)

PT/PT Persero/Perum 520 9 551 10 071

id .id
CV 1 705 239 1 944

o. go
Firma 72 8 80

.g ps.
Koperasi/Dana Pensiun 445 53 498
ps .b
.b ota
Yayasan 1 327 646 1 973
ta imk

Ijin khusus 3 266 235 3 501


Perwakilan perusahaan/
74 24 98
ko akt

lembaga asing
im ://j

Tidak berbadan usaha 246 707 1 899 248 606


kt tps

Jumlah 254 116 12 655 266 771


ja ht

Potensi Ekonomi Jakarta Timur


Analisis Hasil Listing Sensus Ekonomi 2016 71
Lampiran 6. Jumlah Usaha/Perusahaan Hasil Listing SE2016
Menurut Skala Usaha dan Pemanfaatan Internet

Keterangan UMK UMB Jumlah

(1) (2) (3) (4)

Memanfaatkan internet
untuk menjual atau membeli 10 744 5 521 16 265

id .id
barang/jasa

o. go
Memanfaatkan internet

.g ps.
selain menjual atau membeli 5 339 2 355 7 694
barang/jasa ps .b
.b ota
Tidak memanfaatkan Internet 238 033 4 779 242 812
ta imk

Jumlah 254 116 12 655 266 771


ko akt
im ://j
kt tps
ja ht

Potensi Ekonomi Jakarta Timur


72
Analisis Hasil Listing Sensus Ekonomi 2016
Lampiran 7. Jumlah Usaha/Perusahaan Hasil Listing SE2016
Jakarta Timur Menurut Lapangan Usaha dan Sistem Waralaba

Tidak
Pemberi Penerima Menerapkan
Lapangan Usaha Jumlah
Waralaba Waralaba Waralaba

(1) (2) (3) (4) (5)


Pertambangan dan

id .id
B, Penggalian; Pengadaan
D, - - 1 548 1 548

o. go
Listrik dan Pengelolaan
E. Air

.g ps.
C. Industri Pengolahan 3 9 17 978 17 990
F. Konstruksi ps .b - - 3 424 3 424
.b ota
Perdagangan Besar dan
Eceran; Reparasi dan
G. 295 576 104 313 105 184
ta imk

Perawatan Mobil dan


Sepeda Motor
ko akt

Pengangkutan dan
H. 59 287 15 482 15 828
Pergudangan
im ://j

Penyediaan Akomodasi
I. dan Penyediaan Makan 114 298 68 885 69 297
kt tps

Minum
ht

Informasi dan
J. 16 19 7 516 7 551
Komunikasi
Aktivitas Keuangan dan
K. - - 1 420 1 420
Asuransi
ja

L. Real Estat 10 9 17 948 17 967


M, Jasa Perusahaan 37 44 4 950 5 031
N.
P. Pendidikan 28 56 4 659 4 743
Aktivitas Kesehatan
Q. Manusia dan Aktivitas 9 8 2 066 2 083
Sosial
R,
S, Jasa Lainnya 34 77 14 594 14 705
U.
Jumlah 605 1 383 264 783 266 771

Potensi Ekonomi Jakarta Timur


Analisis Hasil Listing Sensus Ekonomi 2016 73
ja ht
kt tps
im ://j
ko akt
ta imk
.b ota
ps .b
.g ps.
o. go
id .id
ja ht
kt tps
im ://j
ko akt
ta imk
.b ota
ps .b
.g ps.
o. go
id .id
ja ht
kt tps
im ://j
ko akt
ta imk
.b ota
ps .b
.g ps.
o. go
id .id

Anda mungkin juga menyukai