tp
s:
//ja jak
kt
im tim
ko
ta
ko
.b t
ps a.b
.g
o. ps
id .g
o.
id
ja ht
kt tps
im ://j
ko akt
ta imk
.b ota
ps .b
.g ps.
o. go
id .id
ja ht
kt tps
im ://j
ko akt
ta imk
.b ota
ps .b
.g ps.
o. go
id .id
Potensi Ekonomi Jakarta Timur
Analisis Hasil Listing Sensus Ekonomi 2016
id .id
o. go
.g ps.
Naskah :
Seksi Neraca Wilayah dan Analisis Statistik - BPS Kota Administrasi Jakarta Timur
ps .b
.b ota
ta imk
Diterbitkan oleh :
ja
id .id
pertama kali tahun 1986.
o. go
Pelaksanaan SE2016 dilakukan dalam beberapa
tahapan, salah satunya adalah listing atau pendaftaran
.g ps.
usaha/perusahaan yang dilaksanakan pada Mei 2016.
Tujuan listing adalah untuk memperoleh data dan
ps .b
informasi mengenai unit usaha/perusahaan beserta
.b ota
karakteristik usahanya. Data tersebut berguna bagi
perencanaan dan evaluasi pembangunan.
ta imk
Kepala Badan Pusat Statistik
Kota Administrasi Jakarta Timur
AGUS WAHYUDI
id .id
Bab 1 1
o. go
Pendahuluan
.g ps.
1.1. Latar Belakang 3
1.2. Maksud dan Tujuan 5
ps .b
1.3. Cakupan Unit Usaha/Perusahaan dan Aktivitasnya 6
.b ota
1.4. Kriteria Skala Usaha 11
ta imk
Bab 2 13
ko akt
Bab 3 27
Karakteristik Usaha Lainnya
3.1. Badan Usaha 31
3.2. Pemanfaatan Internet 33
3.3. Sistem Waralaba 36
Bab 5 49
Potensi Usaha Mikro Kecil
id .id
5.1. Peran Usaha Mikro Kecil 53
o. go
5.2. Distribusi UMK Menurut Kategori 54
.g ps.
5.3. Penyerapan Tenaga Kerja UMK 55
5.4. Distribusi UMK Menurut Badan Usaha
ps .b 57
.b ota
5.5. Usaha Mikro Kecil Modern 58
ta imk
Bab 6 61
Kesimpulan
ko akt
Lampiran 65
im ://j
kt tps
ja ht
id .id
Menurut Lapangan Usaha
Tabel 4.1. Jumlah Usaha/Perusahaan Kategori Lapangan 47
o. go
Usaha Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi
.g ps.
dan Perawatan Mobil dan Sepeda Motor
ps .b
Menurut Badan Usaha
.b ota
Tabel 5.1. Jumlah Usaha Mikro Kecil (UMK) Hasil Listing SE2016 55
Jakarta Timur Menurut Lapangan Usaha
ta imk
ko akt
im ://j
kt tps
ja ht
id .id
Menurut Skala Usaha
Gambar 3.1. Persentase Jumlah Usaha/Perusahaan 32
o. go
Hasil Listing SE2016 Jakarta Timur
.g ps.
Menurut Badan Usaha
Gambar 3.2. ps .b
Persentase Usaha/Perusahaan yang 35
.b ota
Memanfaatkan Internet Menurut Skala Usaha
Gambar 4.1. Persentase Jumlah Usaha/Perusahaan Kategori 45
ta imk
id .id
Jakarta Timur Menurut Lapangan Usaha dan
Skala Usaha
o. go
Lampiran 4. Jumlah Usaha/Perusahaan Hasil Listing SE2016 70
.g ps.
Jakarta Timur Menurut Omset
Lampiran 5. ps .b
Jumlah Usaha/Perusahaan Hasil Listing SE2016 71
.b ota
Jakarta Timur Menurut Skala Usaha dan
Badan Usaha
ta imk
Pendahuluan
ja ht
kt tps
im ://j
ko akt
ta imk
.b ota
ps .b
.g ps.
o. go
id .id
Pendahuluan
Sensus Ekonomi 1.1. Latar Belakang
dilaksanakan
untuk Peningkatan produktivitas rakyat dan daya saing di
pasar internasional merupakan bagian dari Sembilan
memperoleh
Agenda Prioritas Nasional (Nawacita) tahun 2015-2019
data dasar
id .id
yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Untuk mendukung
mengenai agenda tersebut, diperlukan basis data yang menyeluruh
o. go
usaha/ dan akurat termasuk data yang menggambarkan peta
.g ps.
perusahaan perekonomian.
yang bergerak ps .b
Sensus Ekonomi dilaksanakan untuk mendapatkan
.b ota
di berbagai potret utuh perekonomian bangsa. Gambaran lengkap
tentang level dan struktur ekonomi non pertanian,
aktivitas usaha
ta imk
id .id
Tahap pertama adalah kegiatan listing atau pendaftaran usaha/perusahaan.
Listing merupakan kegiatan pendataan secara lengkap seluruh kegiatan unit
o. go
usaha/perusahaan di wilayah Indonesia kecuali Aktivitas Pertanian, Kehutanan
.g ps.
dan Perikanan (Kategori A); Aktivitas Administrasi Pemerintahan, Pertahanan
dan Jaminan Sosial Wajib (Kategori O); dan Aktivitas Rumah Tangga (Kategori
ps .b
.b ota
T). Tujuan kegiatan pendataan lengkap adalah untuk memperoleh data dan
informasi mengenai unit usaha/perusahaan beserta karakteristik usahanya.
ta imk
id .id
pertanian. Data dasar yang dikumpulkan mencakup:
o. go
• Jumlah dan struktur unit usaha/perusahaan menurut wilayah, lapangan
.g ps.
usaha, maupun skala usaha.
• Nilai dan struktur produksi/penjualan/pendapatan usaha menurut wilayah,
ps .b
lapangan usaha, maupun skala usaha.
.b ota
• Jumlah dan struktur tenaga kerja menurut wilayah, lapangan usaha, dan
ta imk
skala usaha.
• Karakteristik dan informasi lain seperti jaringan usaha, penggunaan internet
ko akt
• Menyusun peta dan direktori perusahaan UMB yang lengkap dan terpadu
untuk setiap wilayah Kabupaten/Kota.
• Memperoleh populasi dari Usaha Menengah Besar (UMB) dan Usaha Mikro
Kecil (UMK) menurut wilayah maupun lapangan usaha.
• Menyusun kerangka sampel (sampling frame) survei bidang ekonomi, kecuali
wilayah kabupaten daerah perdesaan.
• Mendapatkan informasi lain seperti penggunaan internet dalam kegiatan
usaha (online), sistem waralaba (franchise), serta kepemilikan unit usaha/
perusahaan (ownership).
id .id
(Kategori O), dan aktivitas rumah tangga sebagai pemberi kerja; aktivitas
yang menghasilkan barang dan jasa oleh rumah tangga yang digunakan untuk
o. go
memenuhi kebutuhan sendiri (Kategori T). Dengan demikian, cakupan aktivitas
.g ps.
ekonomi yang dilakukan oleh unit usaha/perusahaan yang dicakup dalam SE2016
adalah: ps .b
.b ota
• Kategori B: Pertambangan dan Penggalian
ta imk
bumi) atau gas (gas alam). Kegiatan ini dapat dilakukan dengan metode yang
im ://j
lain-lain. Kategori ini juga mencakup kegiatan tambahan untuk penyiapan barang
ht
id .id
listrik, gas alam, uap panas, air panas dan sejenisnya melalui jaringan, saluran
atau pipa infrastruktur permanen. Dimensi jaringan/infrastruktur tidak dapat
o. go
ditentukan dengan pasti termasuk kegiatan pendistribusian listrik, gas, uap panas,
.g ps.
dan air panas serta sejenisnya dalam lokasi pabrik atau bangunan tempat tinggal.
Kategori ini juga mencakup pengoperasian mesin pembangkit listrik dan gas,
ps .b
.b ota
yang menghasilkan, mengontrol dan menyalurkan tenaga listrik atau gas. Juga
mencakup pengadaan uap panas dan udara dingin/sistem tata udara. Termasuk
ta imk
dengan pengelolaan air. Kategori ini juga mencakup pengelolaan berbagai bentuk
ht
produksi lainnya.
• Kategori F: Konstruksi
Kategori ini mencakup kegiatan ekonomi/lapangan usaha di bidang
konstruksi, yaitu kegiatan konstruksi umum dan konstruksi khusus pekerjaan
bangunan gedung dan bangunan sipil. Kegiatan konstruksi mencakup pekerjaan
baru, perbaikan, penambahan dan perubahan, pendirian bangunan atau struktur
prafabrikasi di lokasi proyek dan juga konstruksi yang bersifat sementara. Kegiatan
konstruksi umum berupa konstruksi bangunan tempat tinggal, bangunan kantor,
pertokoan, dan bangunan lainnya.
id .id
o. go
• Kategori G: Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi dan Perawatan Mobil
dan Sepeda Motor
.g ps.
Kategori ini meliputi kegiatan ekonomi/lapangan usaha di bidang perdagangan
ps .b
besar dan eceran (yaitu penjualan tanpa perubahan teknis) dari berbagai jenis
.b ota
barang, dan memberikan imbalan jasa yang mengiringi penjualan barang-barang
tersebut. Baik penjualan secara grosir (perdagangan besar) maupun eceran
ta imk
merupakan tahap akhir dalam pendistribusian barang dagangan. Kategori ini juga
mencakup reparasi mobil dan sepeda motor. Penjualan tanpa perubahan teknis
ko akt
ukuran yang lebih kecil, penggudangan, baik dengan pendingin maupun tidak,
pembersihan dan pengeringan hasil pertanian, pemotongan lembaran kayu atau
ht
logam.
Perdagangan besar adalah penjualan kembali (tanpa perubahan teknis) baik
barang baru maupun barang bekas kepada pengecer, industri, komersial, institusi
ja
atau pengguna profesional, atau kepada pedagang besar lainnya, atau yang
bertindak sebagai agen atau broker dalam pembelian atau penjualan barang,
baik perorangan maupun perusahaan.
id .id
• Kategori J: Informasi dan Komunikasi
o. go
Kategori ini mencakup produksi dan distribusi informasi dan produk
.g ps.
kebudayaan, persediaan alat untuk mengirimkan atau mendistribusikan
ps .b
produk-produk ini dan juga data atau kegiatan komunikasi, informasi, teknologi
.b ota
informasi dan pengolahan data serta kegiatan jasa informasi lainnya. Termasuk
penerbitan yang mencakup perolehan hak cipta untuk isinya (produk informasi)
ta imk
dan membuat isinya tersedia ke masyarakat umum dengan cara atau melalui
reproduksi dan distribusi dalam berbagai bentuk. Semua bentuk yang layak dari
ko akt
penerbitan (dalam bentuk cetakan, elektronik atau audio pada internet seperti
im ://j
produk multimedia seperti buku referensi CD room dan lain-lain) dicakup dalam
kategori ini.
kt tps
ht
kegiatan dari pemegang aset, seperti kegiatan perusahaan holding dan kegiatan
dari lembaga penjaminan atau pendanaan dan lembaga keuangan sejenis.
id .id
• Kategori N: Aktivitas Penyewaan dan Sewa Guna Usaha Tanpa Hak Opsi,
o. go
Ketenagakerjaan, Agen Perjalanan dan Penunjang Usaha Lainnya
.g ps.
Kategori ini mencakup kegiatan pendukung operasional bisnis secara umum,
yang berbeda dari kegiatan di kategori M.
ps .b
.b ota
• Kategori P: Pendidikan
ta imk
Kategori ini mencakup kegiatan pendidikan pada berbagai tingkatan dan untuk
berbagai pekerjaan, baik secara lisan atau tertulis seperti halnya dengan berbagai
ko akt
oleh institusi yang berbeda dalam sistem sekolah umum pada tingkat yang
berbeda-beda seperti halnya pendidikan untuk usia dewasa, program literasi dan
kt tps
lain-lain. Juga mencakup akademi dan sekolah militer, sekolah penjara dan lain-
ht
id .id
• Kategori U: Aktivitas Badan Internasional dan Badan Ekstra Internasional
o. go
Lainnya
.g ps.
Kategori ini mencakup berbagai kegiatan Badan Internasional, seperti
ps .b
perwakilan PBB, WHO, OPEC, dan Kedutaan Besar negara lain, tercakup pada
.b ota
kategori ini.
ta imk
Pertambangan dan Penggalian (Kategori B); Pengadaan Listrik, Gas/Uap Air Panas
im ://j
dan Udara Dingin (Kategori D); serta Pengelolaan Air, Pengelolaan Air Limbah,
Pengelolaan dan Daur Ulang Sampah, dan Aktivitas Remediasi (Kategori E);
kt tps
dan Aktivitas Penyewaan dan Sewa Guna Usaha Tanpa Hak Opsi, Ketenagakerjaan,
Agen Perjalanan dan Penunjang Usaha Lainnya (Kategori N); serta pengelompokan
sektor jasa lainnya yang terdiri dari Kesenian, Hiburan, dan Rekreasi (Kategori R);
ja
Aktivitas Jasa Lainnya (Kategori S) dan Aktivitas Badan Internasional dan Badan
Ekstra Internasional Lainnya (Kategori U).
id .id
bangunan tempat usaha); atau
o. go
Omset/tahun > 2,5 miliar s/d 50 miliar rupiah.
b. Usaha Besar:
.g ps.
diatas usaha menengah.
ps .b
.b ota
• KRITERIA KHUSUS BERDASARKAN KATEGORI
Industri
ta imk
Konstruksi
im ://j
Jakarta Timur
Potensi Ekonomi
ja ht
kt tps
im ://j
ko akt
ta imk
.b ota
ps .b
.g ps.
o. go
id .id
ja ht
kt tps
im ://j
ko akt
ta imk
.b ota
ps .b
.g ps.
o. go
id .id
ja ht
kt tps
im ://j
ko akt
ta imk
.b ota
ps .b
.g ps.
o. go
id .id
Potensi Ekonomi
Jakarta Timur
2.1. Gambaran Perekonomian Jakarta Timur
Struktur
Tahun 2016
ekonomi Jakarta
Timur sangat Kota Jakarta Timur merupakan wilayah terluas di
id .id
didominasi oleh Provinsi DKI Jakarta dengan luas sebesar 188,03 km2 (28,39
o. go
kelompok sektor persen dari total luas wilayah Provinsi DKI Jakarta) dan
tersier atau mempunyai jumlah penduduk terbanyak yaitu 2,87 juta
.g ps.
jasa dengan jiwa dengan kepadatan penduduk mencapai 15,26 ribu
kontribusi
ps .b
jiwa/km2 pada tahun 2016.
.b ota
Sebagai wilayah dengan penduduk terbesar, geliat
terhadap
perekonomian di Jakarta Timur cukup tinggi, dimana
ta imk
sektor jasa nilai tambah yang dihasilkan seluruh unit usaha dalam
kt tps
id .id
persen, sedangkan sektor primer memberikan kontribusi yang paling kecil yaitu
0,10 persen. Struktur yang demikian membuat perekonomian Jakarta Timur masih
o. go
berpotensi untuk berkembang lebih luas dan tumbuh lebih cepat sejalan dengan
.g ps.
semakin berkembangnya infrastruktur dan gaya hidup masyarakat Jakarta Timur.
ps .b
Ditinjau menurut kontribusi setiap lapangan usaha terhadap PDRB Jakarta
.b ota
Timur di tahun 2016, tiga lapangan usaha utama yang memberikan kontribusi
terbesar terhadap PDRB Jakarta Timur adalah lapangan usaha Industri Pengolahan;
ta imk
lapangan usaha Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi dan Perawatan Mobil
dan Sepeda Motor; dan lapangan usaha Konstruksi. Ketiganya memberi kontribusi
ko akt
sekitar 57,43 persen terhadap total PDRB Jakarta Timur. Lapangan usaha Industri
im ://j
adalah lapangan usaha Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi dan Perawatan
ht
Mobil dan Sepeda Motor dengan kontribusi sebesar 15,76 persen. Kontribusi
terbesar berikutnya diberikan oleh lapangan usaha Konstruksi dengan 11,69
persen.
ja
Sensus Ekonomi yang dilakukan pada tahun 2016 merupakan langkah awal
untuk melihat struktur perekonomian Jakarta Timur secara lebih rinci. Berikut ini
akan dijelaskan perekonomian Jakarta Timur berdasarkan SE2016.
Dalam rangka Sensus Ekonomi 2016 (SE2016), pada bulan Mei-Juni 2016
telah dilakukan pendaftaran usaha/perusahaan yang tidak termasuk lapangan
usaha pertanian. Pendaftaran usaha tersebut menggunakan 2 (dua) macam
kuesioner, yaitu daftar SE2016-L1 dan SE2016-L2.
id .id
Timur sebanyak 267 ribu usaha yang dikelompokkan dalam 13 kategori lapangan
usaha sesuai dengan KBLI tahun 2015. Jumlah usaha ini mencapai 21,59 persen
o. go
dari jumlah total usaha Provinsi DKI Jakarta yang berjumlah 1,24 juta usaha. Jika
.g ps.
dibandingkan dengan kabupaten/kota lain di DKI Jakarta, maka Jakarta Timur
berada di posisi kedua terbanyak setelah Jakarta Barat.
ps .b
.b ota
Gambar 2.1. Persentase Jumlah Usaha/Perusahaan Hasil Listing SE2016
Provinsi DKI Jakarta Menurut Kabupaten/Kota
ta imk
ko akt
im ://j
kt tps
ja ht
id .id
lainnya.
Lapangan usaha Industri Pengolahan yang memberikan kontribusi terbesar
o. go
dalam pembentukan PDRB Jakarta Timur hanya berada di posisi ketiga dalam
.g ps.
hal jumlah usaha. Hal ini disebabkan walaupun jumlah usaha di lapangan usaha
ps .b
Industri Pengolahan hanya terdapat sekitar 17 ribu usaha namun nilai tambah
.b ota
yang dihasilkan cukup besar.
Tabel 2.1. Jumlah Usaha/Perusahaan Hasil Listing SE2016
ta imk
B, D, E. 1 548 0,58
dan Pengelolaan Air
C. Industri Pengolahan 17 990 6,74
ht
id .id
perusahaan SE2016 salah satunya adalah berdasarkan skala usaha. Hasil
o. go
pengumpulan data tersebut diklasifikasikan dengan kriteria khusus menjadi
Usaha Mikro, Kecil, Menengah, dan Besar. Hal menarik dari hasil listing tersebut
.g ps.
salah satunya adalah ternyata perekonomian Jakarta Timur sangat ditopang oleh
usaha mikro dan kecil. ps .b
.b ota
Besarnya share usaha/perusahaan UMK mencapai 95,26 persen (254.116
usaha), sementara itu UMB hanya tercatat sebanyak 6,54 persen (12.655 usaha).
ta imk
UMK terdiri dari usaha mikro dan usaha kecil dengan share masing-masing
sebanyak 83,22 persen dan 12,04 persen, sedangkan UMB terdiri dari usaha
ko akt
menengah dan usaha besar dengan share masing-masing sebesar 4,34 persen
im ://j
id .id
7 persen (17.793 usaha). Sedangkan untuk usaha menengah besar di posisi
terbanyak kedua adalah lapangan usaha Konstruksi dengan 17,72 persen (2.242
o. go
usaha), kemudian lapangan usaha Pengangkutan dan Pergudangan sebesar 9,24
.g ps.
persen (1.169 usaha).
ps .b
2.4. Potret Persebaran Ketenagakerjaan
.b ota
ta imk
tetap). Dalam hal ini yang dimaksud dengan bekerja adalah kegiatan ekonomi
yang dilakukan oleh seseorang dengan maksud memperoleh atau membantu
memperoleh pendapatan atau keuntungan, paling sedikit satu jam (tidak
terputus) dalam seminggu yang lalu (periode pencacahan 1-31 Mei 2016).
Berdasarkan hasil pendaftaran usaha/perusahaan SE2016, tenaga kerja di
Jakarta Timur di luar sektor pertanian mencapai 903 ribu jiwa yang didominasi
oleh tenaga kerja dengan skala UMK sebesar 491 ribu jiwa atau 54,37 persen dari
total tenaga kerja. UMK mampu menyerap tenaga kerja lebih banyak dibanding
UMB yang hanya mampu menyerap tenaga kerja sebesar 45,63 persen dari total
tenaga kerja.
id .id
Distribusi
o. go
Lapangan Usaha Jumlah
(%)
.g ps.
(1) (2) (3)
Pertambangan dan Penggalian; Pengadaan Listrik
B, D, E. 5 179 0,57
ps .b
dan Pengelolaan Air
.b ota
C. Industri Pengolahan 154 337 17,08
F. Konstruksi 79 182 8,76
ta imk
Dari sekitar 903 ribu tenaga kerja di luar lapangan usaha pertanian, sekitar
26,75 persen tenaga kerja disumbang dari lapangan usaha Perdagangan Besar
dan Eceran, Reparasi dan Perawatan Mobil dan Sepeda Motor atau sekitar
241.649 jiwa. Sedangkan untuk lapangan usaha Industri Pengolahan, meskipun
memiliki jumlah usaha yang lebih sedikit dibanding lapangan usaha Penyediaan
Akomodasi dan Penyediaan Makan Minum namun menyerap tenaga kerja lebih
banyak.
id .id
1. <= 300 juta rupiah;
o. go
2. 300 juta rupiah < omset <= 2,5 miliar rupiah;
3. 2,5 miliar rupiah < omset <= 50 miliar rupiah;
.g ps.
4. > 50 miliar rupiah.
ps .b
Kategori omset paling rendah yaitu kurang dari atau sama dengan 300 juta
.b ota
rupiah merupakan kelompok yang paling banyak, terdapat 83,30 persen dari total
usaha/perusahaan di Jakarta Timur, kemudian diikuti dengan kategori omset 300
ta imk
juta rupiah - 2,5 miliar rupiah dengan 13,34 persen, sedangkan kategori omset
2,5 miliar rupiah - 50 miliar rupiah dan kategori omset di atas 50 miliar rupiah
ko akt
lapangan usaha yang paling banyak adalah lapangan usaha Perdagangan Besar
kt tps
dan Eceran, Reparasi dan Perawatan Mobil dan Sepeda Motor, ini menunjukkan
ht
lapangan usaha tersebut sangat bervariasi dalam hal jumlah omsetnya. Usaha
yang paling banyak terdapat pada kategori omset 300 juta rupiah - 2,5 miliar
rupiah yaitu sebanyak 55,59 persen dari total usaha/perusahaan pada lapangan
usaha Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi dan Perawatan Mobil dan Sepeda
ja
Motor.
Sia / Sa
LQ =
Sir / Sr
Keterangan:
id .id
Sia : Jumlah usaha pada sektor i pada wilayah analisis a
Sa : Jumlah usaha pada wilayah analisis a
o. go
Sir : Jumlah usaha pada sektor i di wilayah referensi r
.g ps.
Sr : Jumlah usaha di wilayah referensi r
ps .b
.b ota
Pengukuran LQ menghasilkan kriteria sebagai berikut:
• Jika LQ > 1, sektor i di wilayah analisis a merupakan sektor unggulan, yaitu
ta imk
sektor yang tingkat spesialisasinya lebih tinggi pada wilayah analisis tersebut
daripada wilayah referensi.
ko akt
referensi.
sektor-sektor yang menjadi unggulan di Jakarta Timur (LQ > 1) adalah lapangan
usaha Real Estat (LQ = 1,39); lapangan usaha Pendidikan (LQ = 1,28); lapangan
usaha Informasi dan Komunikasi (LQ = 1,14); lapangan usaha Aktivitas Kesehatan
Manusia dan Aktivitas Sosial (LQ = 1,14) dan lapangan usaha Perdagangan Besar
dan Eceran; Reparasi dan Perawatan Mobil dan Sepeda Motor (LQ = 1,07).
Sedangkan selebihnya bukan merupakan sektor unggulan, karena nilai LQ di
bawah 1.
id .id
usaha tersebut.
o. go
Tabel 2.3. Nilai LQ Berdasarkan Hasil Listing SE2016
.g ps.
Menurut Lapangan Usaha
Jumlah Usaha Nilai
ps .b
Lapangan Usaha
Jakarta Timur DKI Jakarta LQ
.b ota
(1) (2) (3) (4)
ta imk
Lainnya
Karakteristik Usaha
ja ht
kt tps
im ://j
ko akt
ta imk
.b ota
ps .b
.g ps.
o. go
id .id
ja ht
kt tps
im ://j
ko akt
ta imk
.b ota
ps .b
.g ps.
o. go
id .id
ja ht
kt tps
im ://j
ko akt
ta imk
.b ota
ps .b
.g ps.
o. go
id .id
Karakteristik Usaha
Lainnya
id .id
Jakarta Timur badan usaha yang dikenal menurut hukum Indonesia, yaitu
o. go
menunjukkan badan usaha yang sering dikenal dengan PT/PT Persero/
jumlah usaha
.g ps.
Perum, CV, Firma, Koperasi/Dana Pensiun, Yayasan, Ijin
dengan sistem Khusus, dan Perwakilan Perusahaan/Lembaga Asing. Setiap
online sebesar
ps .b
badan usaha tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan.
.b ota
Pemilihan jenis badan usaha sangat penting mengingat
16 ribu usaha pemilihan badan usaha yang tepat dan sesuai maksud
ta imk
jumlah usaha sehingga dapat melakukan analisis dan evaluasi atas hasil
dengan sistem
ht
atau 0,75
tanggung jawab yang lebih jelas.
persen dari Bentuk badan usaha menjadi sangat penting bagi
total seluruh pengusaha terutama apabila usaha tersebut dilakukan
usaha dengan kerjasama antara 2 (dua) orang atau lebih guna
mengatur aturan main dalam menjalankan usaha tersebut
serta memperjelas hak, kewajiban serta tanggung jawab
dari masing-masing pihak. Hal ini dilakukan untuk mencegah
perselisihan serta mencegah kecurangan salah satu pihak.
Disamping itu, usaha dengan bentuk badan usaha yang
tepat akan meningkatkan nilai jual usaha tersebut.
id .id
8. Tidak Berbadan Usaha.
Berdasarkan hasil Listing SE2016, jumlah usaha/perusahaan di Jakarta
o. go
Timur yang memilki badan usaha hanya sebesar 6,81 persen dari seluruh usaha/
.g ps.
perusahaan yang ada. Selebihnya sebesar 93,19 persen usaha/perusahaan
ps .b
beroperasi tanpa memiliki badan usaha. Dari sekitar 6,81 persen usaha/
.b ota
perusahaan yang memiliki badan usaha, yang paling banyak adalah PT/PT
Persero/Perum yaitu sebesar 3,78 persen, kemudian ijin khusus sebesar 1,31
ta imk
id .id
persen).
o. go
3.2. Pemanfaatan Internet
.g ps.
ps .b
Terciptanya internet telah membawa perubahan yang sangat berarti dalam
.b ota
berbagai aspek. Internet, telah mengubah pola interaksi masyarakat, dan telah
memberikan kontribusi yang demikian besar bagi masyarakat, perusahaan/industri
ta imk
Saat ini tidak sedikit para pelaku bisnis menggunakan internet, karena dengan
kt tps
id .id
produk yang ditawarkan lewat internet. Tinggal bagaimana pengusaha tersebut
memberikan tampilan yang menarik pada situs internetnya.
o. go
Untuk memudahkan mengenali jenis usaha yang termasuk usaha online,
.g ps.
berikut ciri-ciri khusus usaha dengan sistem online:
• Memiliki legalitas; ps .b
.b ota
• Memiliki transaksi yang tak terbatas;
• Mendekatkan antara penjual dan pembeli/konsumen;
ta imk
Jakarta Timur dengan jumlah penduduk yang terbesar di Provinsi DKI Jakarta
im ://j
merupakan potensi pasar yang cukup besar bagi bisnis usaha online. Kalau
dilihat dari hasil Sensus Ekonomi 2016 jumlah pelaku usaha online saat ini masih
kt tps
cukup jauh dibandingkan dengan jumlah usaha dari pasar offline. Dari 267 ribu
ht
id .id
Uap Air Panas, dan Udara Dingin, serta Pengelolaan Air, Pengelolaan Air Limbah,
Pengelolaan dan Daur Ulang Sampah, dan Kegiatan Remediasi; lapangan usaha
o. go
Real Estat; serta lapangan usaha Aktivitas Kesehatan Manusia dan Aktivitas
.g ps.
Sosial karena mungkin dari sifat usaha di kategori tersebut yang memang lebih
ps .b
membutuhkan interaksi langsung dengan konsumen, disamping kurang fleksibel
.b ota
atau cukup sulit untuk berusaha di lapangan usaha tersebut.
ta imk
Tren usaha yang cukup berkembang saat ini selain usaha online adalah usaha
id .id
dengan sistem waralaba. Istilah waralaba di Indonesia mulai dikenal pertama
kali pada tahun 1979, dan yang memperkenalkan pertama kali adalah dengan
o. go
masuknya waralaba asing yang berasal dari Amerika Serikat. Usaha dengan sistem
.g ps.
waralaba memberikan kontribusi yang besar dalam pemberdayaan ekonomi
ps .b
rakyat mengingat usaha ini mempunyai keunggulan dalam membangkitkan
.b ota
kegairahan perekonomian rakyat.
Usaha dengan sistem waralaba menurut Peraturan Pemerintah No. 42 Tahun
ta imk
bisnis dengan ciri khas usaha di dalam rangka memasarkan barang dan jasa yang
im ://j
sudah terbukti berhasil dan dapat dimanfaatkan atau dipergunakan oleh pihak
lain berdasarkan perjanjian franchise (waralaba).
kt tps
waralaba adalah suatu sistem pendistribusian barang atau jasa kepada pelanggan
akhir dengan pengwaralaba (franchisor) yang memberikan hak kepada individu
atau perusahaan untuk melaksanakan bisnis dengan merek, nama, sistem,
ja
prosedur dan cara-cara yang telah ditetapkan sebelumnya dalam jangka waktu
tertentu meliputi area tertentu.
Dari hasil listing Sensus Ekonomi 2016 diperoleh total usaha/perusahaan
sebanyak 267 ribu yang terdiri dari 1.988 usaha/perusahaan (0,75 persen)
menjalankan usahanya dengan menerapkan sistem waralaba dan sebanyak
264.783 usaha/perusahaan tidak mengadopsi sistem waralaba.
id .id
Kemudian, terdapat kategori lapangan usaha yang tidak ditemukan adanya
usaha dengan menerapkan sistem waralaba, yaitu kelompok lapangan usaha:
o. go
kategori B, D, E (Pertambangan dan Penggalian, Pengadaan Listrik, Gas/Uap
.g ps.
Air Panas, dan Udara Dingin, serta Pengelolaan Air, Pengelolaan Air Limbah,
ps .b
Pengelolaan dan Daur Ulang Sampah, dan Kegiatan Remediasi), kategori F
.b ota
(Konstruksi), dan kategori K (Aktivitas Keuangan dan Asuransi). Hal ini wajar
mengingat usaha waralaba adalah seperti menjual merek dagang dan hal ini
ta imk
bukan sesuatu yang wajar terjadi pada kategori lapangan usaha tersebut.
Pola sebaran yang sama juga terlihat pada usaha tanpa menggunakan
ko akt
lapangan Persentase usaha non waralaba terbesar pada kategori lapangan usaha
Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi dan Perawatan Mobil dan Sepeda
kt tps
Motor adalah yang tertinggi, yaitu sebesar 39,40 persen atau sebanyak 104.313
ht
usaha. Tertinggi kedua pada usaha bukan waralaba adalah kategori Penyediaan
Akomodasi dan Penyediaan Makan Minum, yaitu sebesar 26,02 persen atau
sebanyak 68.885 usaha.
ja
Dari sisi skala usaha, sebanyak 1.235 usaha atau sekitar 0,49 persen dengan
sistem waralaba masuk dalam kategori Usaha Mikro Kecil (UMK). Jumlah ini setara
dengan dua pertiga dari total usaha waralaba di Jakarta Timur. Hal ini berbeda
dengan usaha yang tidak menggunakan sistem waralaba, dimana usaha UMK
jumlahnya sangat besar yakni 99,51 persen. Selanjutnya pada usaha berskala
Menengah Besar (UMB), jumlah usaha dengan sistem waralaba lebih banyak
dibandingkan UMK yaitu ada sebanyak 753 usaha atau sebesar 5,95 persen.
Dominasi
Perdagangan
Jakarta Timur
Perekonomian
ja ht
kt tps
im ://j
ko akt
ta imk
.b ota
ps .b
.g ps.
o. go
id .id
ja ht
kt tps
im ://j
ko akt
ta imk
.b ota
ps .b
.g ps.
o. go
id .id
ja ht
kt tps
im ://j
ko akt
ta imk
.b ota
ps .b
.g ps.
o. go
id .id
Perdagangan
Dominasi Perekonomian
Jakarta Timur
Kategori 4.1. Peranan Sektor Perdagangan dalam
lapangan usaha Perekonomian Jakarta Timur
Perdagangan
id .id
Besar dan Sektor perdagangan berperan dalam mendukung
o. go
Eceran; kelancaran penyaluran arus barang dan jasa, memenuhi
.g ps.
Reparasi dan kebutuhan pokok rakyat, serta mendorong pembentukan
Perawatan harga yang wajar. Pembangunan sektor perdagangan
ps .b
Mobil dan sangat penting dalam upaya mempercepat pertumbuhan
.b ota
Sepeda Motor ekonomi dan pemerataan, memberikan kontribusi yang
ta imk
pendapatan.
Jakarta Timur
im ://j
hasil SE2016 merupakan salah satu lapangan usaha dengan cakupan yang
ht
yaitu sebesar cukup luas. Lapangan usaha ini secara umum mencakup 2
39,43 persen sub lapangan usaha, antara lain Perdagangan, Reparasi dan
Perawatan Mobil dan Sepeda Motor; juga Perdagangan
ja
id .id
Jakarta Timur sebagai kota metropolitan mempunyai potensi yang besar di
sektor perdagangan dimana terdapat sentra-sentra perdagangan seperti Kawasan
o. go
Sentra Meubel Klender, Kawasan Pasar Induk Beras Cipinang, Kawasan Jatinegara,
.g ps.
Kawasan Sentra Primer Timur dan Kawasan Cililitan. Selain itu juga didukung
ps .b
dengan tersedianya mall, pasar baik tradisional maupun modern, ditambah lagi
.b ota
dengan begitu menjamurnya mini market yang tersebar hampir di seluruh sudut
Kota Jakarta Timur.
ta imk
Sementara itu, setiap tahun jumlah kendaraan yang ada di Jakarta Timur selalu
bertambah, hal ini bisa dilihat dari kondisi jalan di Jakarta Timur yang semakin
ko akt
hari semakin macet, dengan demikian dapat dibayangkan besarnya nilai tambah
im ://j
yang tercipta oleh sub kategori Reparasi dan Perawatan Mobil dan Sepeda Motor.
Hal tersebut di atas menempatkan kategori lapangan usaha Perdagangan Besar
kt tps
dan Eceran; Reparasi dan Perawatan Mobil dan Sepeda Motor sebagai kegiatan
ht
ekonomi utama dalam penciptaan nilai tambah serta penyerapan tenaga kerja.
Menurut data PDRB tahun 2016, lapangan usaha tersebut mampu
menciptakan nilai tambah sebesar 60 triliun rupiah serta menyumbang 15,76
ja
persen dari total PDRB Jakarta Timur yang mencapai 380,92 triliun rupiah.
Namun dalam pembentukan PDRB, lapangan usaha Perdagangan Besar dan
Eceran; Reparasi dan Perawatan Mobil dan Sepeda Motor berada di posisi kedua
setelah lapangan usaha Industri Pengolahan yang menyumbang 29,97 persen
atau sebesar 114,16 triliun rupiah.
Sejalan dengan hal tersebut, berdasarkan hasil listing SE2016, jumlah usaha
kategori ini mencapai 105.184 usaha atau 39,43 persen dari seluruh usaha yang
disensus. Kemudian, bila dilihat dari skala usahanya, kategori tersebut sangat
didominasi oleh usaha dengan skala mikro dan kecil (UMK).
id .id
o. go
.g ps.
ps .b
.b ota
ta imk
ko akt
im ://j
kt tps
ja ht
UMK terdiri dari usaha mikro dan usaha kecil, jika dipisahkan antara skala
mikro dan kecil, dari 100.680 usaha UMK sekitar 81,50 persen merupakan usaha
mikro dan selebihnya sebesar 18,50 persen merupakan usaha kecil. Sedangkan
untuk usaha menengah dan besar, dari 4.504 usaha UMB di kategori lapangan
usaha Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi dan Perawatan Mobil dan Sepeda
Motor ada sekitar 92,07 persen merupakan usaha menengah dan sisanya sebesar
7,93 persen merupakan usaha besar.
id .id
ini. Disisi lain, banyak juga pedagang yang menawarkan barang melalui media
sosial, ataupun situs-situs e-commerce yang ada.
o. go
Namun pemanfaatan internet di lapangan usaha ini masih sangat sedikit,
.g ps.
dimana dari 105 ribu usaha di lapangan usaha Perdagangan Besar dan Eceran;
ps .b
Reparasi dan Perawatan Mobil dan Sepeda Motor, hanya sekitar 4,46 persen
.b ota
yang memanfaatkan internet dalam menjual atau membeli barang dan jasanya,
sedangkan sekitar 2,25 persen yang memanfaatkan internet selain menjual atau
ta imk
id .id
Usaha dengan cara konvensional sebagian besar tidak mempunyai badan
usaha. Sejalan dengan hal tersebut, sebagian besar usaha/perusahaan di kategori
o. go
lapangan usaha Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi dan Perawatan Mobil dan
.g ps.
Sepeda Motor tidak mempunyai badan usaha yaitu ada sebanyak 95,41 persen
ps .b
atau 100.356 usaha/perusahaan, selebihnya sebanyak 4,59 persen mempunyai
.b ota
badan usaha.
Tabel 4.1. Jumlah Usaha/Perusahaan Kategori Lapangan Usaha
ta imk
CV 741 0,70
Firma 27 0,03
ja
Yayasan 30 0,03
id .id
Berdasarkan hasil listing SE2016, kategori lapangan usaha Perdagangan Besar
dan Eceran; Reparasi dan Perawatan Mobil dan Sepeda Motor mendominasi
o. go
perekonomian Jakarta Timur. Proporsi jumlah usaha di kategori tersebut
.g ps.
mencapai 39,43 persen dari total usaha di Jakarta Timur. Sejalan dengan itu,
ps .b
kategori lapangan usaha Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi dan Perawatan
.b ota
Mobil dan Sepeda Motor juga menjadi pencipta lapangan kerja paling besar di
Jakarta Timur, SE2016 mencatat kategori tersebut menyerap 242 ribu orang atau
ta imk
26,75 persen dari tenaga kerja di Jakarta Timur yang tercatat sebesar 903 ribu
orang. Dengan kata lain, satu diantara tiga tenaga kerja pada usaha non pertanian
ko akt
bekerja pada perusahaan kategori lapangan usaha Perdagangan Besar dan Eceran;
im ://j
usaha kategori tersebut paling dominan, namun daya serap tenaga kerja serta
ht
Mikro Kecil
Potensi Usaha
ja ht
kt tps
im ://j
ko akt
ta imk
.b ota
ps .b
.g ps.
o. go
id .id
ja ht
kt tps
im ://j
ko akt
ta imk
.b ota
ps .b
.g ps.
o. go
id .id
ja ht
kt tps
im ://j
ko akt
ta imk
.b ota
ps .b
.g ps.
o. go
id .id
Potensi Usaha
Mikro Kecil
5.1. Peran Usaha Mikro Kecil
Usaha/
perusahaan di Usaha Mikro Kecil (UMK) memainkan peran penting
Jakarta Timur dalam perekonomian Indonesia. Dengan jumlah usaha yang
id .id
didominasi besar, UMK mampu menyediakan lapangan usaha yang
o. go
oleh usaha/ bervariasi dalam jumlah yang besar. Besarnya lapangan
perusahaan
.g ps.
usaha yang tersedia dapat membantu mengurangi
dengan skala pengangguran serta meningkatkan pendapatan sehingga
mikro kecil
ps .b
pada akhirnya UMK diharapkan dapat mempercepat
.b ota
pertumbuhan ekonomi.
(UMK).
UMK memiliki berbagai keunggulan, diantaranya
ta imk
54,37 persen bertahan pada saat krisis disebabkan oleh beberapa hal,
yaitu jenis usaha yang pada umumnya relatif fleksibel
dari total tenaga
serta memiliki ketergantungan yang rendah pada dana
ja
id .id
300 juta rupiah dan antara 300 juta sampai dengan 2,5 miliar rupiah. Kriteria
pendukung lainnya adalah pengelompokan skala usaha berdasarkan jumlah
o. go
tenaga kerja pada kategori Industri Pengolahan. Usaha mikro adalah usaha yang
.g ps.
memiliki jumlah tenaga kerja 1-4 orang, sedangkan usaha kecil bila jumlah tenaga
ps .b
kerjanya berkisar 5-19 orang.
.b ota
Selain pengelompokan berdasarkan omset dan jumlah tenaga kerja,
pengelompokan skala usaha untuk kategori Konstruksi mempertimbangkan
ta imk
Berdasarkan hasil Listing Sensus Ekonomi 2016, jumlah usaha mikro kecil
mendominasi kegiatan ekonomi dengan proporsi sebesar 95,26 persen dari
total usaha/perusahaan. Dari 254 ribu UMK yang ada di Jakarta Timur, sekitar
74 persen didominasi oleh tiga kategori lapangan usaha yaitu: Perdagangan
Besar dan Eceran, Reparasi dan Perawatan Mobil dan Sepeda Motor (Kategori
G); Penyediaan Akomodasi dan Penyediaan Makan Minum (Kategori I); serta Real
Estat (Kategori L).
Jumlah UMK di kategori lapangan usaha Perdagangan Besar dan Eceran,
Reparasi dan Perawatan Mobil dan Sepeda Motor mencatat kontribusi terbesar
yaitu 39,62 persen dari seluruh UMK yang ada.
Tabel 5.1. Jumlah Usaha Mikro Kecil (UMK) Hasil Listing SE2016
Jakarta Timur Menurut Lapangan Usaha
Distribusi
id .id
Lapangan Usaha Jumlah
(%)
o. go
(1) (2) (3)
Pertambangan dan Penggalian; Pengadaan Listrik
.g ps.
B, D, E. 1 484 0,58
dan Pengelolaan Air
C. Industri Pengolahan 17 329 6,82
F. Konstruksi
ps .b 1 182 0,47
.b ota
Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi dan
G. 100 680 39,62
ta imk
id .id
UMB. Meskipun satu unit UMK memiliki sedikit tenaga kerja dibanding satu unit
UMB, namun jumlah UMK di Jakarta Timur yang jauh lebih besar dibandingkan
o. go
dengan UMB menjadikan UMK secara keseluruhan mampu menyerap tenaga
.g ps.
kerja yang besar. Sebaliknya meskipun UMB membutuhkan tenaga kerja yang
banyak, tetapi karena jumlah UMB di Jakarta Timur jauh lebih sedikit dibanding
ps .b
UMK menjadikan penyerapan tenaga kerja pada keseluruhan UMB di Jakarta
.b ota
Timur lebih sedikit dibanding penyerapan tenang kerja pada keseluruhan UMB.
ta imk
Persentase UMK di Jakarta Timur mencapai 95,26 persen sedangkan UMB hanya
4,74 persen saja. Kemampuan menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar
ko akt
tersebut menjadikan UMK sebagai salah satu solusi untuk mengatasi masalah
im ://j
id .id
perorangan dengan kekuatan modal yang relatif terbatas dan tidak berbadan
usaha. Sementara pada strata menengah ke atas, suatu usaha yang dioperasikan
o. go
sudah berbentuk badan usaha tertentu.
.g ps.
UMK di Jakarta Timur sebagian besar tidak memiliki badan usaha, yaitu
ps .b
sebanyak 247 ribu UMK atau 97,08 persen yang beroperasi tanpa memiliki badan
.b ota
usaha. Sedangkan UMK yang memiliki badan usaha hanya sebesar 2,92 persen
dari seluruh UMK yang ada. Jika dilihat berdasarkan UMK yang memiliki badan
ta imk
usaha, UMK yang berbadan usaha ijin khusus yang paling banyak yaitu sebesar
1,29 persen, kemudian CV sebesar 0,67 persen dan yayasan sebesar 0,52 persen
ko akt
id .id
menjalankan usahanya dengan memanfaatkan internet dan atau menerapkan
sistem waralaba dalam hal ini disebut sebagai UMK Modern.
o. go
UMK di Jakarta Timur secara kuantitas memiliki jumlah yang sangat besar.
.g ps.
Sebanyak 95,26 persen dari usaha/perusahaan yang ada di Jakarta Timur
ps .b
merupakan usaha berskala mikro kecil. Hal ini membuat UMK memilki peranan
.b ota
penting tidak hanya dalam pembentukan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)
melainkan juga dalam penyerapan tenaga kerja. Oleh karena itu, pengembangan
ta imk
usaha harus dapat mengikuti kemajuan tersebut. Tren yang berkembang saat ini
ht
id .id
para pengusaha atau pedagang online akan memiliki jangkauan konsumen yang
lebih luas. Para konsumen pun akan semakin dimudahkan dalam memperoleh
o. go
produk-produk yang diinginkan, tanpa harus menghabiskan waktu dan tenaga
.g ps.
lebih dalam mencari produk secara langsung.
ps .b
Di Jakarta Timur, jumlah dan persentase UMK yang telah memanfaatkan
.b ota
internet masih sangat rendah. Hasil pendataan Listing SE2016 menunjukkan
hanya sebanyak 10.744 usaha atau 4,23 persen UMK di Jakarta Timur yang telah
ta imk
id .id
dapat mendorong UMK untuk lebih inovatif, profesional, dan berdaya saing
pada skala nasional bahkan dalam lingkup internasional, terutama dalam hal
o. go
mempromosikan produk-produk Jakarta Timur.
.g ps.
Hasil Listing SE2016 menunjukkan bahwa dari 254 ribu UMK yang ada di
ps .b
seluruh Jakarta Timur, hanya 0,49 persen yang menerapkan sistem waralaba.
.b ota
Rendahnya UMK yang menerapkan sistem waralaba kemungkinan disebabkan
oleh masih rendahnya peluang untuk memperoleh kesempatan menjadi penerima
ta imk
Kesimpulan
ja ht
kt tps
im ://j
ko akt
ta imk
.b ota
ps .b
.g ps.
o. go
id .id
Kesimpulan
1. Sensus Ekonomi (SE) merupakan amanat Undang-Undang No. 16 Tahun 1997
tentang Statistik, dimana penyelenggaraan SE dilaksanakan sepuluh tahun
sekali, yaitu tahun yang berakhiran angka 6. SE di Indonesia telah dilaksanakan
sebanyak 4 kali oleh Badan Pusat Statistik, diawali pada tahun 1986, kedua
tahun 1996, dan ke tiga tahun 2006. Sensus Ekonomi merupakan kegiatan
pendataan lengkap atas seluruh unit usaha/perusahaan (kecuali sektor
id .id
pertanian) yang berada dalam batas-batas wilayah suatu negara. Seluruh
o. go
informasi yang dikumpulkan bermanfaat untuk mengetahui gambaran
.g ps.
tentang struktur ekonomi suatu negara baik menurut wilayah, lapangan
usaha, maupun skala usaha.
ps .b
2. Berdasarkan hasil Listing SE2016, jumlah usaha non-pertanian di Jakarta Timur
.b ota
sebanyak 267 ribu usaha yang dikelompokkan dalam 13 kategori lapangan
ta imk
usaha sesuai dengan KBLI tahun 2015. Jumlah usaha ini mencapai 21,59
persen dari jumlah total usaha Provinsi DKI Jakarta yang berjumlah 1,24 juta
ko akt
Besar dan Eceran, Reparasi dan Perawatan Mobil dan Sepeda Motor sebanyak
ht
39,43 persen dari seluruh usaha yang ada di Jakarta Timur. Pada urutan
kedua diikuti oleh lapangan usaha Penyediaan Akomodasi dan Penyediaan
Makan Minum sebesar 25,98 persen. Selanjutnya lapangan usaha Industri
Pengolahan sebesar 6,74 persen dan selebihnya 27,85 persen merupakan
ja
id .id
yang sama pada wilayah yang lebih besar. Berdasarkan hasil LQ, sektor-sektor
o. go
yang menjadi unggulan di Jakarta Timur adalah lapangan usaha Real Estat (LQ
.g ps.
= 1,39); lapangan usaha Pendidikan (LQ = 1,28); lapangan usaha Informasi
dan Komunikasi (LQ = 1,14); lapangan usaha Aktivitas Kesehatan Manusia
ps .b
dan Aktivitas Sosial (LQ = 1,14) dan lapangan usaha Perdagangan Besar dan
.b ota
Eceran; Reparasi dan Perawatan Mobil dan Sepeda Motor (LQ = 1,07).
ta imk
Jakarta Timur, baik dari jumlah usahanya maupun dalam hal penyerapan
im ://j
tenaga kerja. Jumlah usaha di kategori ini ada sebanyak 105.184 usaha/
perusahaan, dimana sebagian besar merupakan usaha mikro kecil yaitu 95,72
kt tps
persen. Kategori ini mampu menyerap tenaga kerja yang cukup besar yaitu
ht
241 ribu atau sekitar 26,75 persen dari total tenaga kerja di Jakarta Timur.
9. Jumlah usaha mikro kecil mendominasi kegiatan ekonomi dengan proporsi
sebesar 95,26 persen dari total usaha/perusahaan. Dari 254 ribu UMK yang
ja
ada di Jakarta Timur, sekitar 74 persen didominasi oleh tiga kategori lapangan
usaha yaitu: Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi dan Perawatan Mobil
dan Sepeda Motor (Kategori G); Penyediaan Akomodasi dan Penyediaan
Makan Minum (Kategori I); serta Real Estat (Kategori L).
Lampiran
ja ht
kt tps
im ://j
ko akt
ta imk
.b ota
ps .b
.g ps.
o. go
id .id
Lampiran 1. PDRB Jakarta Timur Atas Dasar Harga Berlaku
Menurut Lapangan Usaha (MIliar Rupiah)
Distribusi
Lapangan Usaha PDRB (%)
(1) (2) (3)
id .id
C. Industri Pengolahan 114 156 29,97
o. go
D. Pengadaan Listrik dan Gas 2 027 0,53
.g ps.
Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah,
E. 205 0,05
Limbah dan Daur Ulang
F. Konstruksi
ps .b 44 538 11,69
.b ota
Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi
ta imk
G. 60 052 15,76
dan Perawatan Mobil dan Sepeda Motor
H. Pengangkutan dan Pergudangan 21 683 5,69
ko akt
I. 17 723 4,65
Makan Minum
kt tps
Persentase
Kabupaten/Kota Jumlah (%)
(1) (2) (3)
id .id
Jakarta Selatan 247 807 20,05
o. go
Jakarta Timur 266 771 21,59
.g ps.
Jakarta Pusat 162 874 13,18
ps .b
.b ota
Jakarta Barat 322 049 26,06
ta imk
id .id
C. Industri Pengolahan 17 329 661 17 990
o. go
F. Konstruksi 1 182 2 242 3 424
.g ps.
Perdagangan Besar dan Eceran;
G. Reparasi dan Perawatan Mobil 100 680 4 504 105 184
ps .b
dan Sepeda Motor
.b ota
H. Pengangkutan dan Pergudangan 14 659 1 169 15 828
ta imk
Persentase
Kategori Omset Jumlah
(%)
(1) (2) (3)
id .id
300 juta rupiah < omset <= 2,5 miliar
o. go
35 583 13,34
rupiah
.g ps.
2,5 miliar rupiah < omset <= 50 miliar
rupiah ps .b 7 905 2,96
.b ota
=> 50 miliar rupiah 1 069 0,40
ta imk
ko akt
id .id
CV 1 705 239 1 944
o. go
Firma 72 8 80
.g ps.
Koperasi/Dana Pensiun 445 53 498
ps .b
.b ota
Yayasan 1 327 646 1 973
ta imk
lembaga asing
im ://j
Memanfaatkan internet
untuk menjual atau membeli 10 744 5 521 16 265
id .id
barang/jasa
o. go
Memanfaatkan internet
.g ps.
selain menjual atau membeli 5 339 2 355 7 694
barang/jasa ps .b
.b ota
Tidak memanfaatkan Internet 238 033 4 779 242 812
ta imk
Tidak
Pemberi Penerima Menerapkan
Lapangan Usaha Jumlah
Waralaba Waralaba Waralaba
id .id
B, Penggalian; Pengadaan
D, - - 1 548 1 548
o. go
Listrik dan Pengelolaan
E. Air
.g ps.
C. Industri Pengolahan 3 9 17 978 17 990
F. Konstruksi ps .b - - 3 424 3 424
.b ota
Perdagangan Besar dan
Eceran; Reparasi dan
G. 295 576 104 313 105 184
ta imk
Pengangkutan dan
H. 59 287 15 482 15 828
Pergudangan
im ://j
Penyediaan Akomodasi
I. dan Penyediaan Makan 114 298 68 885 69 297
kt tps
Minum
ht
Informasi dan
J. 16 19 7 516 7 551
Komunikasi
Aktivitas Keuangan dan
K. - - 1 420 1 420
Asuransi
ja