Anda di halaman 1dari 201

ht

tp
s:
//w
w
w
.b
ps.
go
.id
.id
o
.g
ps
.b
w
w
//w
s:
tp
ht

BADAN PUSAT STATISTIK


Indikator Pasar Tenaga Kerja Indonesia Februari
2022

ISSN: 2088-5679
No. Publikasi: 04100.2205
Katalog: 2302004

Ukuran Buku: 18,2 cm x 25,7 cm


Jumlah Halaman: xxviii + 171 halaman

Naskah:
Direktorat Statistik Kependudukan dan Ketenagakerjaan

.id
Penyunting:

o
Direktorat Statistik Kependudukan dan Ketenagakerjaan
.g
ps
Desain Kover oleh:
.b

Direktorat Diseminasi Statistik


w
w

Penerbit:
//w

© Badan Pusat Statistik


s:

Pencetak:
tp

Badan Pusat Statistik


ht

Dilarang mengumumkan, mendistribusikan, mengkomunikasikan, dan/atau menggandakan


sebagian atau seluruh isi buku ini untuk tujuan komersial tanpa izin tertulis dari Badan Pusat
Statistik

ii KATA PENGANTAR
KATA PENGANTAR
Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) dilaksanakan oleh BPS
secara semesteran (Februari dan Agustus) sejak tahun 2015. Survei ini
mencakup seluruh wilayah Indonesia dan hasilnya diharapkan dapat
memotret dinamika ketenagakerjaan secara berkesinambungan. Sakernas
yang dilaksanakan pada bulan Februari dirancang untuk menghasilkan
estimasi indikator ketenagakerjaan pada tingkat provinsi, sedangkan
Sakernas Agustus mampu menyajikan estimasi indikator hingga tingkat
kabupaten/kota. Untuk meningkatkan akurasi data yang dihasilkan, mulai
tahun 2019, sampel Sakernas Februari bertambah menjadi 75.000 rumah

.id
tangga dan menjadi 300.000 rumah tangga pada bulan Agustus.
Publikasi Indikator Pasar Tenaga Kerja Indonesia Februari 2022

o
.g
menyajikan perkembangan indikator pasar tenaga kerja yang mengacu
ps
pada (Key Indicators of the Labour Market-KILM) edisi 9 tahun 2015 yang
.b

direkomendasikan oleh ILO (International Labour Organization).


w

Sejak Sakernas Agustus 2020, penghitungan indikator tenaga kerja


w

menggunakan penimbang dari hasil proyeksi penduduk Survei Penduduk


//w

Antar Sensus (SUPAS 2015). Penyajian data Februari 2021 dan Agustus
s:

2021 menggunakan penimbang dari proyeksi penduduk hasil SUPAS 2015


tp

dan data Februari 2022 menggunakan penimbang proyeksi penduduk


ht

interim hasil Sensus Penduduk 2020 (SP2020).


Publikasi ini diharapkan dapat menjadi rujukan dalam menjelaskan
kondisi pasar tenaga kerja di Indonesia. Penghargaan yang setinggi-
tingginya dan ucapan terima kasih disampaikan kepada semua pihak yang
telah membantu penyusunan publikasi ini. Kritik dan saran sangat
diharapkan untuk menyempurnakan publikasi edisi berikutnya.

Jakarta, Juni 2022


Kepala Badan Pusat Statistik
Republik Indonesia

Dr. Margo Yuwono S.Si, M.Si

KATA PENGANTAR iii


iv
ht
tp
s:
//w
w
w
.b
ps

KATA PENGANTAR
.g
o.id
DAFTAR ISTILAH DAN SINGKATAN (AKRONIM)
AK Angkatan Kerja

BAK Bukan Angkatan Kerja

BPS Badan Pusat Statistik

EPR Employment-to-Population Ratio

ICLS International Conference of Labour Statisticians


ILO International Labour Organization
ISCED International Standard Classification of Education

.id
ISIC International Standard Industrial Classification

o
KBLI .g
Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia
ps
.b

KBJI Klasifikasi Baku Jabatan Indonesia


w

KILM Key Indicators of the Labour Market


w
//w

SDGs Sustainable Development Goals


s:

OECD Organisation for Economic Co-Operation and


tp

Development
ht

Sakernas Survei Angkatan Kerja Nasional

SP Sensus Penduduk

STP Setengah Penganggur

SUPAS Survei Penduduk Antar Sensus

TPT Tingkat Pengangguran Terbuka

TPAK Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja

DAFTAR ISTILAH DAN SINGKATAN (AKRONIM) v


o .id
.g
ps
.b
w
w
//w
s:
tp
ht

vi DAFTAR ISTILAH DAN SINGKATAN (AKRONIM)


DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................ iii

DAFTAR ISTILAH DAN SINGKATAN (AKRONIM) ...................... v

DAFTAR ISI ..................................................................................... vii

DAFTAR TABEL ................................................................................. ix

DAFTAR GRAFIK ............................................................................ xi

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................ xv

.id
RINGKASAN EKSEKUTIF ............................................................... xxiii

o
.g
BAB 1 PENDAHULUAN .................................................................. 1
ps
1.1. Sakernas dan Analisis Ketenagakerjaan ............................. 1
.b
w

1.2. Sakernas dan KILM ..................................................................... 3


w
//w

1.3. Peran KILM di Bidang Ketenagakerjaan ............................. 7


s:

1.4. Analisis Pasar Tenaga Kerja Menggunakan KILM ........... 11


tp
ht

BAB 2 PARTISIPASI DAN INDIKATOR TENAGA KERJA ............... 15

KILM 1. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) .................. 15

KILM 2. Rasio Penduduk Bekerja Terhadap Jumlah Penduduk


Usia Kerja (Employment to Population Ratio-EPR) .. 20

KILM 3. Penduduk Bekerja Menurut Status Pekerjaan


Utama ..................................................................................... 27

KILM 4. Penduduk Bekerja Menurut Lapangan Pekerjaan


Utama ..................................................................................... 29

KILM 5. Penduduk Bekerja Menurut Jenis Pekerjaan


Utama ..................................................................................... 34

KILM 6. Pekerja Paruh Waktu ........................................................... 37

DAFTAR ISI vii


KILM 7. Penduduk Bekerja Menurut Jumlah Jam Kerja.......... 46

KILM 8. Penduduk Bekerja di Kegiatan Informal ....................... 51

BAB 3 INDIKATOR PENGANGGURAN ........................................... 57

KILM 9. Pengangguran ......................................................................... 57

KILM 10. Pengangguran Pada Kelompok Umur Muda ............ 68

KILM 12. Setengah Pengangguran (Underemployment) ........ 74

BAB 4 INDIKATOR BUKAN ANGKATAN KERJA ............................ 83

KILM 13. Tingkat Ketidakaktifan ....................................................... 83

.id
BAB 5 INDIKATOR PENDIDIKAN DAN MELEK HURUF ................. 87

o
.g
KILM 14. Pencapaian Pendidikan dan Melek Huruf .................. 87
ps
.b

BAB 6 INDIKATOR UPAH DAN BIAYA TENAGA KERJA ............... 93


w

KILM 15. Upah dan Biaya Kompensasi ........................................... 93


w
//w

PENJELASAN TEKNIS ....................................................................... 97


s:

LAMPIRAN ......................................................................................... 119


tp
ht

viii DAFTAR ISI


DAFTAR TABEL
Tabel 1. Persentase Penduduk Bekerja Menurut Status
Pekerjaan Utama, 2021-2022 .................................................. 27

Tabel 2. Persentase Penduduk Bekerja Menurut Lapangan


Pekerjaan Utama (17 Kategori), 2021-2022 ....................... 30

Tabel 3. Persentase Penduduk Bekerja Menurut Jenis Pekerjaan


Utama, 2021-2022 ....................................................................... 34

.id
Tabel 4. Tingkat Pengangguran Terbuka (persen), 2021-2022 ... 57

o
Tabel 5. Tingkat Pengangguran Terbuka Menurut Tingkat
.g
ps
Pendidikan (persen), 2021-2022 ............................................ 62
.b

Tabel 6. Distribusi Penganggur Menurut Tingkat Pendidikan


w

(persen), 2021-2022 .................................................................... 64


w
//w

Tabel 7. Rasio TPT Umur Muda Terhadap TPT Umur Dewasa di


s:

Indonesia, 2021-2022 ................................................................. 72


tp
ht

Tabel 8. Penduduk Bekerja yang Termasuk Setengah


Penganggur (juta), 2021-2022 ................................................ 74

Tabel 9. Indikator Setengah Penganggur, 2021-2022 .................... 77

Tabel 10. Distribusi Setengah Penganggur Menurut Tingkat


Pendidikan, 2021-2022 .............................................................. 81

Tabel 11. Indikator Ketidakaktifan (persen), 2021-2022 ................... 83

Tabel 12. Persentase Angkatan Kerja Menurut Tingkat


Pendidikan, 2021-2022 .............................................................. 89

Tabel 13. Rata-Rata Upah/Gaji Selama Sebulan Buruh/Karyawan/


Pegawai (juta rupiah), 2021-2022 ......................................... 94

DAFTAR TABEL ix
x
ht
tp
s:
//w
w
w
.b
ps

DAFTAR TABEL
.g
o.id
DAFTAR GRAFIK
Grafik 1. Jumlah Angkatan Kerja dan Tingkat Partisipasi
Angkatan Kerja, 2021-2022 ................................................. 15

Grafik 2. TPAK Menurut Jenis Kelamin (persen), 2021-2022 .... 16

Grafik 3. TPAK Menurut Kelompok Umur (persen), Agustus


2021 dan Februari 2022 ........................................................ 17

Grafik 4. TPAK Menurut Provinsi (persen), Agustus 2021 dan

.id
Februari 2022 ............................................................................ 19

o
Grafik 5. Employment to Population Ratio (EPR), 2021-2022 .. 20
.g
ps
Grafik 6. Employment to Population Ratio Menurut Jenis
.b

Kelamin dan Daerah Tempat Tinggal, 2021-2022 ..... 21


w
w

Grafik 7. Employment to Population Ratio Menurut


//w

Kelompok Umur, 2021-2022............................................... 22


s:
tp

Grafik 8. Employment to Population Ratio Menurut


ht

Kelompok Umur, Agustus 2021 dan Februari 2022 .. 24

Grafik 9. Employment to Population Ratio Menurut Provinsi,


Agustus 2021 dan Februari 2022 ...................................... 26

Grafik 10. Persentase Penduduk Bekerja Menurut Jenis


Kelamin dan Lapangan Pekerjaan Utama,
Februari 2022 ............................................................................ 33

Grafik 11. Persentase Penduduk Bekerja Menurut Jenis


Pekerjaan Utama dan Jenis Kelamin, Februari 2022 .. 35

Grafik 12. Persentase Penduduk Bekerja Menurut Jenis


Pekerjaan Utama dan Daerah Tempat Tinggal,
Februari 2022 ............................................................................ 36

DAFTAR GRAFIK xi
Grafik 13. Tingkat Pekerja Paruh Waktu (persen), 2021-2022 .... 38

Grafik 14. Tingkat Pekerja Paruh Waktu Menurut Jenis Kelamin


(persen), 2021-2022................................................................ 39

Grafik 15. Tingkat Pekerja Paruh Waktu Menurut Daerah


Tempat Tinggal (persen), 2021-2022 ............................... 40

Grafik 16. Tingkat Pekerja Paruh Waktu Menurut Provinsi


(persen), Agustus 2021 dan Februari 2022 .................... 42

Grafik 17. Kontribusi Perempuan pada Pekerja Paruh Waktu


(persen), 2021-2022................................................................ 43

o .id
Grafik 18. Kontribusi Perempuan pada Pekerja Paruh Waktu
Menurut Provinsi (persen), Agustus 2021 dan .g
ps
Februari 2022 ............................................................................ 45
.b
w

Grafik 19. Persentase Penduduk Bekerja Menurut Jumlah Jam


w

Kerja, 2021-2022 ...................................................................... 46


//w

Grafik 20. Persentase Penduduk Bekerja Menurut Jumlah Jam


s:
tp

Kerja dan Jenis Kelamin, Februari 2022........................... 47


ht

Grafik 21. Persentase Penduduk Bekerja Menurut Jumlah Jam


Kerja dan Daerah Tempat Tinggal, Februari 2022 ..... 48

Grafik 22. Persentase Penduduk yang Bekerja Menurut


Provinsi dan Jumlah Jam Kerja, Februari 2022 ............. 50

Grafik 23. Persentase Penduduk Bekerja pada Kegiatan


Formal/Informal, 2021-2022 ............................................... 52

Grafik 24. Persentase Penduduk Bekerja Menurut Kegiatan


Formal/Informal dan Jenis Kelamin, 2021-2022 .......... 53

Grafik 25. Persentase Penduduk Bekerja Menurut Kegiatan


Formal/Informal dan Daerah Tempat Tinggal,
2021-2022 .................................................................................. 54

xii DAFTAR GRAFIK


Grafik 26. Persentase Penduduk yang Bekerja Menurut
Kegiatan Formal/Informal dan Provinsi,
Februari 2022 ............................................................................ 55

Grafik 27. TPT Menurut Provinsi (persen), Agustus 2021 dan


Februari 2022 ............................................................................ 59

Grafik 28. TPT Menurut Tingkat Pendidikan (persen),


2021-2022 .................................................................................. 60

Grafik 29. Distribusi Penganggur Menurut Tingkat Pendidikan


dan Provinsi (persen), Februari 2022 .............................. 67

.id
Grafik 30. TPT Penduduk Umur Muda (persen), 2021-2022 ....... 68

o
Grafik 31. TPT Penduduk Umur Muda Menurut Jenis Kelamin .g
ps
(persen), 2021-2022 ............................................................... 69
.b
w

Grafik 32. TPT Penduduk Umur Muda Menurut Daerah


w

Tempat Tinggal (persen), 2021-2022 .............................. 70


//w

Grafik 33. Share Penganggur Umur Muda (persen),


s:
tp

2021-2022 .................................................................................. 73
ht

Grafik 34. Distribusi Setengah Penganggur Menurut Tingkat


Pendidikan, 2021-2022 ......................................................... 78

Grafik 35. Tingkat Ketidakaktifan Menurut Kelompok Umur


dan Jenis Kelamin, Februari 2022 ................................... 85

Grafik 36. Persentase Angkatan Kerja Menurut Tingkat


Pendidikan dan Kelompok Umur, Agustus 2021
dan Februari 2022 ................................................................... 90

Grafik 37. Perbandingan Angkatan Kerja Menurut Tingkat


Pendidikan dan Jenis Kelamin, Februari 2022................ 92

DAFTAR GRAFIK xiii


Grafik 38. Rata-Rata Upah/Gaji Bersih Selama Sebulan
Buruh/Karyawan/Pegawai Menurut Provinsi (juta
rupiah), Agustus 2021 dan Februari 2022 ........................ 96

o .id
.g
ps
.b
w
w
//w
s:
tp
ht

xiv DAFTAR GRAFIK


DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Penduduk Umur 15 Tahun ke Atas Menurut
Provinsi dan Jenis Kelamin (juta), 2021-2022 ........ 121

Lampiran 2. Penduduk Umur 15 Tahun ke Atas Menurut


Kelompok Umur (juta), 2021-2022 ............................ 122

Lampiran 3. Penduduk Umur 15 Tahun ke Atas yang


Termasuk Angkatan Kerja Menurut Provinsi dan
Jenis Kelamin (juta), 2021-2022 .................................. 123

.id
Lampiran 4. Penduduk yang Bekerja Menurut Kelompok

o
.g
Umur (juta), 2021-2022 .................................................. 124
ps
Lampiran 5. Penduduk Umur 15 Tahun ke Atas yang
.b
w

Termasuk Angkatan Kerja Menurut Kelompok


w

Umur (juta), 2021-2022 .................................................. 125


//w

Lampiran 6. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK)


s:

Menurut Kelompok Umur (persen), 2021-2022 ... 126


tp
ht

Lampiran 7. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK)


Menurut Provinsi dan Jenis Kelamin (persen),
2021-2022 ........................................................................... 127

Lampiran 8. Penduduk Umur 15 Tahun ke Atas yang Bekerja


Menurut Provinsi dan Jenis Kelamin (juta), 2021-
2022....................................................................................... 128

Lampiran 9. Rasio Penduduk Umur 15 Tahun ke Atas yang


Bekerja Terhadap Jumlah Penduduk (EPR)
Menurut Provinsi dan Jenis Kelamin,
2021-2022 ........................................................................... 129

DAFTAR LAMPIRAN xv
Lampiran 10. Persentase Penduduk Umur 15 Tahun ke Atas
yang Bekerja Menurut Provinsi dan Status
Pekerjaan Utama, 2021-2022 ....................................... 130

Lampiran 11. Penduduk Umur 15 Tahun ke Atas yang Bekerja


Menurut Lapangan Pekerjaan Utama dan Jenis
Kelamin (juta), 2021-2022 ............................................. 132

Lampiran 12. Penduduk Umur 15 Tahun ke Atas yang Bekerja


Menurut Jenis Pekerjaan Utama dan Jenis
Kelamin/Daerah Tempat Tinggal (juta),
2021-2022 ........................................................................... 134

.id
Lampiran 13. Indikator Penduduk Umur 15 Tahun ke Atas yang

o
Termasuk Pekerja Paruh Waktu Menurut Provinsi .g
ps
(Ribu/Persen), 2021-2022 .............................................. 135
.b

Lampiran 14. Persentase Penduduk Umur 15 Tahun ke Atas


w
w

yang Bekerja Menurut Jenis Kelamin, Daerah


//w

Tempat Tinggal, dan Jumlah Jam Kerja,


s:

2021-2022 ........................................................................... 136


tp

Lampiran 15. Persentase Penduduk Umur 15 Tahun ke Atas


ht

yang Bekerja Menurut Provinsi dan Jumlah Jam


Kerja, 2021-2022 ............................................................... 137

Lampiran 16. Persentase Penduduk Umur 15 Tahun ke Atas


yang Bekerja Menurut Provinsi dan Kegiatan
Formal/Informal, 2021-2022......................................... 139

Lampiran 17. Tingkat Pengangguran Terbuka Menurut Provinsi


dan Jenis Kelamin (persen), 2021-2022 ................... 140

Lampiran 18. Tingkat Pengangguran Terbuka Menurut Provinsi


dan Tingkat Pendidikan (persen), 2021-2022 ........ 141

xvi DAFTAR LAMPIRAN


Lampiran 19. Persentase Pengangguran Menurut Provinsi dan
Tingkat Pendidikan, 2021-2022 .................................. 142

Lampiran 20. Persentase Setengah Penganggur Menurut


Provinsi dan Tingkat Pendidikan, 2021-2022 ........ 143

Lampiran 21. Penduduk Umur 15 Tahun ke Atas yang


Termasuk Bukan Angkatan Kerja Menurut
Provinsi (juta), 2021-2022 ............................................. 144

Lampiran 22. Tingkat Ketidakaktifan Menurut Provinsi dan


Jenis Kelamin (persen), 2021-2022 ............................ 145

.id
Lampiran 23. Persentase Angkatan Kerja Menurut Provinsi dan

o
Tingkat Pendidikan, 2021-2022 .................................. 146
.g
ps
Lampiran 24. Rata-Rata Upah/Gaji Bersih Selama Sebulan
.b

Buruh/Karyawan/Pegawai Menurut Lapangan


w

Pekerjaan Utama dan Jenis Kelamin (rupiah),


w
//w

2021-2022 ........................................................................... 147


s:

Lampiran 25. Rata-Rata Upah/Gaji Bersih Selama Sebulan


tp

Buruh/Karyawan/Pegawai Menurut Lapangan


ht

Pekerjaan Utama dan Daerah Tempat Tinggal


(rupiah), 2021-2022 ......................................................... 148

Lampiran 26. Rata-Rata Upah Buruh/Karyawan/Pegawai


Menurut Provinsi dan Jenis Kelamin (rupiah),
2021-2022 ........................................................................... 149

Lampiran 27. Rata-Rata Upah Buruh/Karyawan/Pegawai


Menurut Provinsi dan Daerah Tempat Tinggal
(rupiah), 2021-2022 ......................................................... 150

Lampiran 28. Kesalahan Baku Relatif (Relative Standard Error-


RSE) Penduduk Umur 15 Tahun ke Atas Menurut
Provinsi, Februari 2022 ................................................... 151

DAFTAR LAMPIRAN xvii


Lampiran 29. Kesalahan Baku Relatif (Relative Standard Error-
RSE) Penduduk Umur 15 Tahun ke Atas Menurut
Kelompok Umur, Februari 2022 .................................. 152

Lampiran 30. Kesalahan Baku Relatif (Relative Standard Error-


RSE) Penduduk Umur 15 Tahun ke Atas yang
Termasuk Angkatan Kerja Menurut Provinsi,
Februari 2022 ..................................................................... 153

Lampiran 31. Kesalahan Baku Relatif (Relative Standard Error-


RSE) Penduduk yang Bekerja Menurut Kelompok
Umur, Februari 2022 ........................................................ 154

.id
Lampiran 32. Kesalahan Baku Relatif (Relative Standard Error-

o
RSE) Penduduk Umur 15 Tahun ke Atas yang .g
ps
Termasuk Angkatan Kerja Menurut Kelompok
.b

Umur, Februari 2022 ........................................................ 154


w
w

Lampiran 33. Kesalahan Baku Relatif (Relative Standard Error-


//w

RSE) Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK)


s:

Menurut Kelompok Umur (persen),


tp

Februari 2022 ..................................................................... 154


ht

Lampiran 34. Kesalahan Baku Relatif (Relative Standard Error-


RSE) Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) Menurut
Provinsi (persen), Februari 2022.................................. 155

Lampiran 35. Kesalahan Baku Relatif (Relative Standard Error-


RSE) Penduduk Umur 15 Tahun ke Atas yang
Bekerja Menurut Provinsi, Februari 2022................. 156

Lampiran 36. Kesalahan Baku Relatif (Relative Standard Error-


RSE) Rasio Penduduk Umur 15 Tahun ke Atas
yang Bekerja Terhadap Jumlah Penduduk (EPR)
Menurut Provinsi, Februari 2022................................. 157

xviii DAFTAR LAMPIRAN


Lampiran 37. Kesalahan Baku Relatif (Relative Standard Error-
RSE) Persentase Penduduk Umur 15 Tahun ke
Atas yang Bekerja Menurut Status Pekerjaan
Utama, Februari 2022 ..................................................... 158

Lampiran 38. Kesalahan Baku Relatif (Relative Standard Error-


RSE) Penduduk Umur 15 Tahun ke Atas yang
Bekerja Menurut Lapangan Pekerjaan,
Februari 2022 ..................................................................... 158

Lampiran 39. Kesalahan Baku Relatif (Relative Standard Error-


RSE) Penduduk Umur 15 Tahun ke Atas yang

.id
Bekerja Menurut Jenis Pekerjaan,

o
Februari 2022 ..................................................................... 159
.g
ps
Lampiran 40. Kesalahan Baku Relatif (Relative Standard Error-
.b

RSE) Indikator Penduduk Umur 15 Tahun ke Atas


w

yang Termasuk Pekerja Paruh Waktu Menurut


w

Provinsi, Februari 2022 ................................................... 160


//w
s:

Lampiran 41. Kesalahan Baku Relatif (Relative Standard Error-


tp

RSE) Indikator Penduduk Umur 15 Tahun ke Atas


ht

yang Termasuk Pekerja Paruh Waktu Menurut


Provinsi, Februari 2022 ................................................... 161

Lampiran 42. Kesalahan Baku Relatif (Relative Standard Error-


RSE) Indikator Kontribusi (Share) Perempuan pada
Pekerja Paruh Waktu Menurut Provinsi, Februari
2022....................................................................................... 162

Lampiran 43. Kesalahan Baku Relatif (Relative Standard Error-


RSE) Persentase Penduduk Umur 15 Tahun ke Atas
yang Bekerja Menurut Jumlah Jam Kerja, Februari
2022....................................................................................... 163

Lampiran 44. Kesalahan Baku Relatif (Relative Standard Error-


RSE) Persentase Penduduk Umur 15 Tahun ke Atas

DAFTAR LAMPIRAN xix


yang Bekerja Menurut Provinsi dan Kegiatan
Formal, Februari 2022 ..................................................... 164

Lampiran 45. Kesalahan Baku Relatif (Relative Standard Error-


RSE) Persentase Penduduk Umur 15 Tahun ke
Atas yang Bekerja Menurut Provinsi dan Kegiatan
Informal, Februari 2022 .................................................. 165

Lampiran 46. Kesalahan Baku Relatif (Relative Standard Error-


RSE) Tingkat Pengangguran Terbuka Menurut
Provinsi (persen), Februari 2022.................................. 166

.id
Lampiran 47. Kesalahan Baku Relatif (Relative Standard Error-
RSE) Tingkat Pengangguran Terbuka Menurut

o
.g
Tingkat Pendidikan (persen), Februari 2022 ........... 167
ps
Lampiran 48. Kesalahan Baku Relatif (Relative Standard Error-
.b

RSE) Persentase Pengangguran Menurut Tingkat


w
w

Pendidikan, Februari 2022............................................. 167


//w

Lampiran 49. Kesalahan Baku Relatif (Relative Standard Error-


s:

RSE) Persentase Setengah Penganggur Menurut


tp

Tingkat Pendidikan, Februari 2022 ............................ 167


ht

Lampiran 50. Kesalahan Baku Relatif (Relative Standard Error-


RSE) Penduduk Umur 15 Tahun ke Atas yang
Termasuk Bukan Angkatan Kerja Menurut
Provinsi, Februari 2022 ................................................... 168

Lampiran 51. Kesalahan Baku Relatif (Relative Standard Error-


RSE) Tingkat Ketidakaktifan Menurut Provinsi
(persen), Februari 2022................................................... 169

Lampiran 52. Kesalahan Baku Relatif (Relative Standard Error-


RSE) Persentase Angkatan Kerja Menurut Tingkat
Pendidikan, Februari 2022............................................. 170

xx DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 53. Kesalahan Baku Relatif (Relative Standard Error-
RSE) Rata-Rata Upah/Gaji Bersih Selama Sebulan
Buruh/Karyawan/Pegawai Menurut Lapangan
Usaha (rupiah), Februari 2022 ..................................... 170

Lampiran 54. Kesalahan Baku Relatif (Relative Standard Error-


RSE) Rata-Rata Upah Buruh/Karyawan/Pegawai
Menurut Provinsi (rupiah), Februari 2022 ............... 171

o .id
.g
ps
.b
w
w
//w
s:
tp
ht

DAFTAR LAMPIRAN xxi


xxii
ht
tp
s:
//w
w
w
.b
ps

DAFTAR LAMPIRAN
.g
o.id
RINGKASAN EKSEKUTIF
Hasil Sakernas Februari 2022 menunjukkan adanya peningkatan

sejumlah 4,20 juta orang penduduk umur 15 tahun ke atas yang termasuk

angkatan kerja dibanding Februari 2021. Begitu pula apabila

dibandingkan dengan Agustus 2021, jumlah angkatan kerja juga

mengalami peningkatan dari 140,15 juta orang menjadi 144,01 juta orang

pada Februari 2022.

Seiring meningkatnya jumlah angkatan kerja selama setahun

.id
terakhir, Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) Februari 2022 juga

o
.g
mengalami peningkatan dibandingkan Februari 2021 dan Agustus 2021
ps
yaitu sebesar 0,98 persen poin dan 1,26 persen poin.
.b
w

Pada Februari 2022, EPR mencapai 65,03 atau dapat


w

diinterpretasikan bahwa dari 100 orang penduduk umur 15 tahun ke atas


//w

terdapat sekitar 65 orang yang bekerja. EPR pada Februari 2022


s:
tp

mengalami kenaikan baik dibandingkan Februari 2021 maupun Agustus


ht

2021. Peningkatan EPR pada Februari 2022 selama setahun terakhir

mengindikasikan adanya peningkatan penyerapan penduduk bekerja

pada Februari 2022.

Distribusi penduduk bekerja jika dirinci berdasarkan status

pekerjaan utama, pada Februari 2022 tidak jauh berbeda jika

dibandingkan pada periode Februari 2021 maupun Agustus 2021. Pada

Februari 2022, penduduk bekerja didominasi oleh mereka yang berstatus

berusaha (39,58 persen). Persentase terbesar berikutnya yaitu

buruh/karyawan/pegawai (36,72 persen), pekerja keluarga (14,54 persen)

dan urutan terakhir adalah pekerja bebas (9,16 persen).

RINGKASAN EKSEKUTIF xxiii


Struktur lapangan pekerjaan utama di Indonesia menunjukkan

pola yang tidak jauh berbeda baik pada Februari 2021, Agustus 2021,

maupun Februari 2022 yang masih didominasi oleh kategori pertanian,

kehutanan, dan perikanan. Kondisi pada Februari 2022 persentase

penduduk bekerja pada kategori pertanian, kehutanan, dan perikanan

mencapai 29,96 persen. Persentase terbesar berikutnya adalah kategori

perdagangan besar dan eceran yaitu sebesar 19,03 persen, dan kategori

industri pengolahan sebesar 13,77 persen.

Kondisi jenis pekerjaan utama di Indonesia pada Februari 2022

.id
masih mempunyai pola yang sama baik pada Agustus 2021 maupun

o
.g
Februari 2021. Sebagai gambaran, pada Februari 2022 penduduk bekerja
ps
didominasi oleh tenaga produksi, operator alat-alat angkutan, dan pekerja
.b
w

kasar dengan persentase sebesar 29,58 persen. Posisi berikutnya pada


w
//w

jenis pekerjaan tenaga usaha pertanian, kehutanan, perburuan, dan


s:

perikanan yang mencapai 29,14 persen, dan posisi ketiga terbesar adalah
tp

tenaga usaha penjualan (19,82 persen).


ht

Tingkat pekerja paruh waktu berdasarkan hasil Sakernas Februari

2022 mencapai 26,94 persen yang dapat diartikan bahwa dari 100 orang

yang bekerja, terdapat sekitar 27 orang yang bekerja kurang dari 35 jam

per minggu dan tidak punya keinginan untuk menambah pekerjaan (jam

kerja). Tingkat pekerja paruh waktu mengalami penurunan apabila

dibandingkan dengan Agustus 2021 maupun Februari 2021 dengan

penurunan masing-masing sebesar 0,05 persen poin dan 0,15 persen

poin.

xxiv RINGKASAN EKSEKUTIF


Sebagian besar penduduk di Indonesia bekerja 35 jam atau lebih

per minggu, dengan persentase sebesar 62,82 persen. Kondisi ini terjadi

juga pada periode sebelumnya baik pada periode Februari 2021 maupun

Agustus 2021. Penduduk dengan jam kerja 35 jam atau lebih perminggu

pada Februari 2022 mengalami peningkatan sebesar 1,46 persen poin jika

dibandingkan dengan kondisi setahun yang lalu (Februari 2021), begitu

pula jika dibandingkan dengan Agustus 2021 mengalami kenaikan

sebesar 1,44 persen poin.

Hasil Sakernas Februari 2022 menunjukkan bahwa dari 135,61 juta

.id
orang yang bekerja, sebanyak 59,97 persen penduduk yang bekerja di

o
.g
kegiatan informal (81,33 juta orang). Persentase ini mengalami
ps
peningkatan baik jika dibandingkan dengan kondisi Februari 2021 dan
.b
w

Agustus 2021.
w
//w

Sementara itu Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Februari 2022


s:

sebesar 5,83 persen, yang berarti bahwa dari 100 orang angkatan kerja di
tp

Indonesia, terdapat sekitar 5 sampai 6 orang penganggur. Apabila


ht

dibandingkan dengan kondisi Februari 2021 dan Agustus 2021, TPT pada

Februari 2022 mengalami penurunan berturut-turut sebesar 0,43 persen

poin dan 0,66 persen poin.

Berdasarkan hasil Sakernas Februari 2022, TPT tertinggi terdapat

pada pendidikan tingkat menengah (SMA Umum dan Kejuruan) yaitu

sebesar 9,16 persen. Dapat dikatakan bahwa terdapat penawaran tenaga

kerja yang tidak terserap terutama pada lulusan pendidikan tingkat

menengah. Sementara mereka yang berpendidikan rendah cenderung

mau menerima pekerjaan apa saja yang dapat dilihat dari TPT penduduk

RINGKASAN EKSEKUTIF xxv


yang tidak pernah sekolah atau tidak pernah mengenyam bangku sekolah

yang relatif lebih rendah (1,11 persen).

Di samping itu, Sakernas Februari 2022 menunjukkan bahwa TPT

penduduk kelompok umur muda mencapai 17,08 persen, yang dapat

diartikan bahwa dari 100 orang penduduk berumur 15-24 tahun yang

termasuk angkatan kerja, terdapat sekitar 17 orang yang menganggur.

Angka tersebut mengalami penurunan sebesar 0,95 persen poin bila

dibandingkan dengan Februari 2021 dan turun 2,47 persen poin

dibandingkan Agustus 2021.

.id
Jumlah setengah penganggur di Indonesia mencapai 10,65 juta

o
.g
orang, yang terdiri dari 6,7 juta orang laki-laki dan sisanya sebanyak 3,89
ps
juta orang perempuan. Jika dilihat berdasarkan daerah tempat tinggal,
.b
w

jumlah setengah penganggur di daerah perdesaan lebih tinggi


w
//w

dibandingkan dengan daerah perkotaan. Pada Februari 2022, jumlah


s:

setengah penganggur di daerah perdesaan mencapai 6,16 juta orang


tp

sementara di perkotaan sebanyak 4,49 juta orang.


ht

Hasil Sakernas Februari 2022 menunjukkan tingkat ketidakaktifan

di Indonesia mencapai 30,94 persen, artinya dari 100 orang penduduk usia

kerja di Indonesia, yang tidak aktif dalam pasar kerja (bukan angkatan

kerja) ada sekitar 31 orang. Tingkat ketidakaktifan pada Februari 2022

mengalami penurunan jika dibandingkan dengan Februari 2021 yaitu

sebesar 0,98 persen poin, sedangkan jika dibandingkan Agustus 2021

turun sebesar 1,26 persen poin.

Hasil Sakernas Februari 2022 menunjukkan bahwa komposisi

angkatan kerja menurut tingkat pendidikan tidak mengalami perubahan

yang berarti jika dibandingkan dua periode sebelumnya (Februari 2021

xxvi RINGKASAN EKSEKUTIF


dan Agustus 2021). Komposisi angkatan kerja pada Februari 2022

didominasi oleh kelompok tingkat pendidikan dasar yang mencapai 54,53

persen. Persentase tertinggi berikutnya terdapat pada mereka yang

berpendidikan tingkat menengah yaitu sebesar 31,28 persen, dan

pendidikan tingkat tinggi sebesar 12,64 persen, serta masih terdapat

sekitar 1,55 persen angkatan kerja yang tidak pernah sekolah.

Sementara itu, rata-rata upah/gaji bersih sebulan

buruh/karyawan/pegawai pada Februari 2022 mencapai 2,89 juta rupiah

yang mengalami peningkatan baik bila dibandingkan dengan keadaan

.id
Februari 2021 maupun Agustus 2021 dengan peningkatan masing-masing

o
.g
sebesar 30 ribu rupiah dan 150 ribu rupiah.
ps
.b
w
w
//w
s:
tp
ht

RINGKASAN EKSEKUTIF xxvii


ht
tp
s:
//w
w
w
.b
ps
.g
o.id
BAB 1 PENDAHULUAN
Data ketenagakerjaan merupakan aspek penting untuk

menggambarkan indikator pasar tenaga kerja di Indonesia. Salah satu

sumber penyajian indikator ini berasal dari Survei Angkatan Kerja Nasional

(Sakernas) yang dilaksanakan oleh Badan Pusat Statistik (BPS), yang

bertujuan untuk memonitor dinamika ketenagakerjaan, agar para

pengambil keputusan dapat lebih cepat dalam mengambil kebijakan

untuk mengatasi dan memperbaiki permasalahan ketenagakerjaan

.id
khususnya di Indonesia. Sejak Triwulan I Februari 2011, BPS menyusun

o
.g
publikasi yang merujuk pada publikasi Organisasi Buruh Internasional
ps
(International Labour Organization-ILO), yaitu Indikator Pasar Tenaga
.b
w

Kerja (Key Indicators of the Labour Market-KILM). ILO telah meluncurkan


w

KILM pada tahun 1999 untuk melengkapi program pengumpulan data


//w

secara rutin dan untuk meningkatkan penyebaran data pada unsur utama
s:
tp

dari pasar tenaga kerja dunia. Sejak tahun 2011, KILM Indonesia merujuk
ht

pada edisi ke-6 yang diterbitkan ILO. Untuk edisi KILM Indonesia tahun

2021 ini, KILM yang digunakan sebagai rujukan adalah edisi ke-9 yang

diterbitkan ILO pada tahun 2015.

1.1. Sakernas dan Analisis Ketenagakerjaan


Data ketenagakerjaan yang dikumpulkan oleh BPS melalui sensus

dan survei antara lain: Sensus Penduduk (SP), Survei Penduduk Antar

Sensus (SUPAS), Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas), dan Survei

Angkatan Kerja Nasional (Sakernas). Diantara survei-survei tersebut,

BAB 1 PENDAHULUAN 1
hanya Sakernas yang dirancang khusus untuk mengumpulkan data yang

dapat menggambarkan keadaan umum ketenagakerjaan antar periode

pencacahan.

Secara umum, tujuan pengumpulan data melalui Sakernas adalah

menyediakan data pokok terkait ketenagakerjaan yang

berkesinambungan. Secara khusus, untuk memperoleh informasi data

jumlah penduduk yang bekerja, pengangguran, dan penduduk yang

pernah berhenti/pindah bekerja serta perkembangannya di tingkat

kabupaten/kota, provinsi, maupun nasional.

.id
Kegiatan pengumpulan data ketenagakerjaan pertama kali

o
.g
dilaksanakan tahun 1976. Sampai dengan saat ini, Sakernas mengalami
ps
berbagai perubahan, baik dalam periode pencacahan maupun cakupan
.b
w

sampel wilayah dan rumah tangga. Tahun 1986 sampai dengan 1993
w
//w

Sakernas dilaksanakan secara triwulanan, tahun 1994 sampai dengan 2001


s:

secara tahunan setiap bulan Agustus, sedangkan tahun 2002 sampai


tp

dengan 2004 selain secara tahunan juga dilaksanakan secara triwulanan.


ht

Mulai tahun 2005 sampai dengan tahun 2010, Sakernas dilakukan secara

semesteran.

Dengan semakin mendesaknya tuntutan data ketenagakerjaan,

baik variasi, kontinuitas, kemutakhiran, dan peningkatan akurasi data yang

dihasilkan, maka pengumpulan data Sakernas mulai tahun 2011 hingga

tahun 2014 dilakukan kembali secara triwulanan yaitu bulan Februari

(Triwulan I), Mei (Triwulan II), Agustus (Triwulan III), dan November

(Triwulan IV), yang penyajian datanya dirancang sampai tingkat provinsi.

Namun demikian, untuk pelaksanaan Sakernas Triwulan III (bulan Agustus)

selain sampel triwulanan juga terdapat sampel tambahan, hal ini dilakukan

2 BAB 1 PENDAHULUAN
untuk kepentingan angka estimasi penyajian data sampai tingkat

kabupaten/kota. Pada November 2014, Sakernas tidak dilaksanakan

karena adanya berbagai alasan. Sejak tahun 2015, Sakernas kembali

dilaksanakan semesteran (dua kali setahun) di seluruh wilayah Republik

Indonesia. Jumlah sampel Sakernas pada Agustus 2015 sekitar 200.000

rumah tangga, sedangkan pada Agustus 2016 sekitar 50.000 rumah

tangga. Pada Sakernas Agustus 2018, jumlah sampel kembali sebanyak

200.000 rumah tangga. Mulai tahun 2019, Sakernas mendapatkan

penambahan sampel pada Februari menjadi 75.000 rumah tangga dan

.id
sampel Agustus berjumlah 300.000 rumah tangga.

o
.g
Pada Sakernas Februari 2022, dari setiap rumah tangga terpilih
ps
dikumpulkan keterangan mengenai keadaan umum setiap anggota
.b
w

rumah tangga (nama, hubungan dengan kepala rumah tangga, jenis


w
//w

kelamin, bulan dan tahun lahir serta umur). Pada anggota rumah tangga
s:

yang berumur 5 tahun ke atas, dikumpulkan informasi Nomor Induk


tp

Kependudukan (NIK), status perkawinan, partisipasi sekolah, pendidikan


ht

dan pelatihan, tempat tinggal 5 tahun yang lalu, disabilitas, kegiatan

bekerja seminggu terakhir, pekerjaan utama, kegiatan mencari

pekerjaan/mempersiapkan usaha baru, pengalaman kerja, kegiatan

lainnya dan Program Kartu Prakerja.

1.2. Sakernas dan KILM


Dengan berbagai macam variabel yang dikumpulkan pada

Sakernas, dapat disusun serangkaian indikator kunci yang merujuk

pada publikasi ILO, yaitu KILM. Akan tetapi, yang perlu menjadi catatan

BAB 1 PENDAHULUAN 3
adalah pada saat melakukan interpretasi data hasil Sakernas dengan

data ketenagakerjaan dari sumber lain (SP, SUPAS, dan Susenas), perlu

memperhatikan beberapa hal karena data-data tersebut tidak dapat

dibandingkan secara langsung.

Beberapa faktor perlu dipertimbangkan oleh para pengguna data

dalam menginterpretasi dan menganalisis data ketenagakerjaan yang

tersedia. Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan tersebut meliputi:

1. Tujuan Survei

Sakernas merupakan survei khusus untuk mengumpulkan data

.id
ketenagakerjaan. Sedangkan SP maupun SUPAS bertujuan untuk

o
.g
mengetahui sifat demografi secara umum. Dengan demikian,
ps
informasi yang dikumpulkan dalam SP dan SUPAS lebih banyak
.b
w

dan beragam, antara lain meliputi data pendidikan, migrasi,


w
//w

Keluarga Berencana, dan ketenagakerjaan. Begitu pula informasi


s:

yang dikumpulkan melalui Susenas lebih beragam sifatnya, seperti


tp

data pengeluaran atau konsumsi, ketenagakerjaan, kesehatan, dan


ht

perumahan. Perbedaan tujuan survei ini menyebabkan kualitas

data ketenagakerjaan antar berbagai survei tersebut relatif

berbeda.

2. Ukuran Sampel

Ukuran sampel dalam Sakernas berbeda dengan ukuran sampel

dalam SP, SUPAS, maupun Susenas. Perbedaan ini menyebabkan

sampling error yang dikandung oleh angka perkiraan dari masing-


masing sumber data juga berbeda. Semakin kecil ukuran sampel,

maka akan semakin besar sampling error-nya.

3. Faktor Pengali/Penimbang

4 BAB 1 PENDAHULUAN
Penimbang adalah faktor pengali sampel suatu survei untuk

menghasilkan estimasi populasi penduduk. Pada Februari 2021

dan Agustus 2021 penghitungan indikator ketenagakerjaan masih

menggunakan penimbang hasil proyeksi Survei Penduduk Antar

Sensus 2015 (SUPAS 2015). Sementara untuk Februari 2022

penghitungan indikator ketenagakerjaan menggunakan

penimbang hasil proyeksi penduduk interim yang merupakan

proyeksi sementara hasil Sensus Penduduk 2020 (SP2020).

4. Kualitas Petugas Lapangan

.id
Petugas lapangan Sakernas Februari 2022 terdiri dari pengawas

o
.g
dan pencacah. Pengawas merupakan pegawai organik BPS
ps
provinsi atau BPS kabupaten/kota (diutamakan lulusan minimal D-
.b
w

III dan berpengalaman dalam pengumpulan data Sakernas).


w
//w

Pencacah adalah pegawai organik BPS kabupaten/kota maupun


s:

nonorganik (mitra statistik) BPS yang ditunjuk dan diutamakan


tp

berpendidikan minimal SLTA dan berpengalaman dalam


ht

pengumpulan data Sakernas.

Secara umum, seorang pencacah lapangan (PCL) akan bertugas

melakukan pencacahan pada 2 sampai 3 Blok Sensus (sebagian

besar PCL akan bertugas pada 3 blok sensus). Seorang

pengawas/pemeriksa lapangan (PML) bertugas mengawasi 2

sampai 3 PCL.

BAB 1 PENDAHULUAN 5
5. Perencanaan Kuesioner

Cara menyusun pertanyaan mengenai ketenagakerjaan dalam

kuesioner dapat berpengaruh terhadap hasil survei maupun

sensus. Ini meliputi bentuk kalimat/pertanyaan yang tertulis,

urutan pertanyaan, pemilihan kata-kata yang tepat dalam

pertanyaan, banyaknya pertanyaan, maupun jenis keterangan

yang ditanyakan. Dalam Sakernas, telah diusahakan bentuknya

ringkas/sederhana, mudah dimengerti, serta pertanyaan pokoknya

tidak berubah-ubah.

.id
Sejak Agustus 2020, dilakukan penyempurnaan kuesioner yaitu

o
.g
menyesuaikan kondisi “new normal” pada masa pandemi COVID-
ps
19 di Indonesia. Perubahan utama kuesioner tersebut diantaranya
.b
w

adalah penggunaan konsep ketenagakerjaan menurut konsep


w
//w

ICLS-13, penambahan pertanyaan terkait dampak COVID-19


s:

terhadap ketenagakerjaan berdasarkan rekomendasi ILO,


tp

penyederhanaan kuesioner serta pengelompokan pertanyaan


ht

menurut masing-masing topik.

Pada Sakernas Februari 2022, kuesioner yang digunakan secara

umum masih mengacu kepada kuesioner Sakernas Agustus 2021,

namun kembali dilakukan penyempurnaan dan penambahan

beberapa pertanyaan.

6. Waktu Pelaksanaan/Pencacahan

Waktu pelaksanaan lapangan antara Sakernas, Susenas, SP, dan

SUPAS berbeda. Hal tersebut dapat menyebabkan perbedaan hasil

yang diperoleh karena pengaruh musiman.

6 BAB 1 PENDAHULUAN
Penyusunan indikator pasar tenaga kerja (KILM) pada awalnya

dirancang dengan dua tujuan utama, yaitu:

1. Menyajikan indikator inti pasar tenaga kerja;

2. Meningkatkan ketersediaan indikator-indikator ketenagakerjaan

untuk memantau perkembangan pasar tenaga kerja terkini.

Indikator-indikator ini merupakan hasil kolaborasi yang

melibatkan ILO bersama para ahli dari Organisasi Kerjasama

Ekonomi dan Pembangunan (Organisation for Economic Co-

operation and Development-OECD) dan beberapa perwakilan

.id
nasional dari Departemen Tenaga Kerja dan kantor statistik

o
berbagai negara. .g
ps
.b
w

1.3. Peran KILM di Bidang Ketenagakerjaan


w
//w

Identifikasi dan kuantifikasi inefisiensi dalam pasar tenaga kerja,


s:
tp

seperti underutilization tenaga kerja dan defisit pekerjaan yang layak


ht

(decent work) merupakan langkah pertama dalam merancang kebijakan

ketenagakerjaan, yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan

penduduk yang bekerja, sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi.

Pandangan luas dunia kerja menuntut pengumpulan data yang

lengkap, pengorganisasian, dan analisis informasi pasar tenaga kerja.

Dalam konteks ini, KILM dapat berfungsi sebagai alat dalam memantau

dan menilai banyak hal, yang terkait dengan fungsi pasar tenaga kerja.

Berikut ini adalah beberapa contoh bagaimana KILM dapat digunakan

untuk merumuskan kebijakan di bidang ketenagakerjaan.

BAB 1 PENDAHULUAN 7
Beberapa peran KILM dalam analisis pasar tenaga kerja antara lain:

1. Mempromosikan Agenda ILO: Pekerjaan yang Layak (Decent

Work)
Salah satu tujuan agenda ILO mempromosikan pekerjaan

yang layak adalah untuk memberikan kesempatan yang sama bagi

laki-laki dan perempuan untuk memperoleh pekerjaan produktif

dalam kondisi kebebasan, kesetaraan, dan keamanan.

Menerapkan konsep "layak" untuk segala bentuk kegiatan

ekonomi merupakan sesuatu yang multitafsir. Persepsi mengenai

.id
upah yang layak dapat berbeda secara signifikan dari satu orang

o
ke orang lain. .g
ps
Selain pekerjaan yang layak, permasalahan yang muncul
.b
w

dalam dunia ketenagakerjaan adalah kurangnya kesempatan kerja.


w
//w

Kurangnya kesempatan kerja selain bisa diidentifikasi


s:

menggunakan pendekatan indikator pengangguran (KILM 9, 10,


tp

dan 12), juga bisa menggunakan indikator yang lebih rinci yaitu
ht

tingkat ketidakaktifan dari indikator bukan angkatan kerja (KILM

13). Untuk mengetahui kualitas pekerjaan sehingga disebut

"layak" dapat dilakukan pendekatan, misalnya, dengan

mengidentifikasi individu yang masuk dalam penduduk bekerja

berdasarkan status pekerjaan utama, lapangan pekerjaan utama,

dan jenis pekerjaan utama (KILM 3, KILM 4, dan KILM 5); jam kerja

yang berlebih/exceeds working hours pada indikator penduduk

yang bekerja menurut jumlah jam kerja (KILM 7); penduduk yang

bekerja di kegiatan informal (KILM 8); dan setengah

pengangguran (KILM 12).

8 BAB 1 PENDAHULUAN
2. Pemantauan Pencapaian Tujuan Agenda 2020 Sustainable

Development Goals (SDGs)


Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau dikenal sebagai

Sustainable Development Goals disingkat dengan SDGs adalah


tujuan yang telah ditentukan oleh PBB sebagai agenda

pembangunan secara global, tujuan ini merupakan kelanjutan dari

Millenium Development Goals (MDGs) yang berakhir tahun 2015.


Sakernas sebagai salah satu sumber data penyusun indikator SDGs

.id
diharapkan dapat memenuhi informasi yang diperlukan.

o
.g
Indikator SDGs yang dapat dihasilkan dari Sakernas
ps
diantaranya:
.b
w

• Proporsi wanita yang memegang jabatan manajerial.


w
//w

• Proporsi pekerjaan informal di sektor nonpertanian,


s:

berdasarkan jenis kelamin.


tp

• Pendapatan rata-rata per jam dari pekerja perempuan dan


ht

laki-laki, menurut pekerjaan, kelompok usia, dan penyandang

disabilitas.

• Tingkat pengangguran, berdasarkan jenis kelamin, kelompok

usia, dan penyandang disabilitas.

• Proporsi penduduk muda (15-24 tahun) yang tidak sedang

mengikuti pendidikan, tidak bekerja, dan tidak mengikuti

pelatihan (NEET).

• Persentase jumlah anak usia 5-17 tahun yang terlibat dalam

pekerja anak, menurut kelompok jenis kelamin dan umur.

BAB 1 PENDAHULUAN 9
• Jumlah pekerja pada industri pariwisata dalam proporsi

terhadap total pekerja dan tingkat pertumbuhan pekerja,

menurut jenis kelamin.

• Pekerja sektor manufaktur sebagai proporsi dari total pekerja.

3. Memantau Kesetaraan Gender di Pasar Tenaga Kerja

Wanita menghadapi tantangan khusus dalam mencapai

pekerjaan yang layak. Sebagian besar indikator KILM dipisahkan

menurut jenis kelamin, yang memungkinkan untuk melakukan

.id
perbandingan kesempatan kerja laki-laki dan perempuan.

o
.g
ps
4. Mengkaji Tenaga Kerja di Era Globalisasi
.b
w

Globalisasi memiliki potensi manfaat bagi semua, namun


w
//w

sampai saat ini hal tersebut tidak mencakup orang banyak. Oleh
s:

karena itu, perlu satu cara untuk menghadapi era globalisasi


tp

dengan tetap mendorong penciptaan kesempatan kerja yang


ht

layak untuk semua. Salah satu cara untuk melakukannya adalah

membuat tenaga kerja menjadi tujuan sentral dari kebijakan

ekonomi makro dan sosial. Indikator KILM dapat bermanfaat

dalam hal ini dengan memonitor dinamika ketenagakerjaan yang

terkait dengan globalisasi. Misalnya, adanya penelitian yang

menunjukkan bahwa kehilangan pekerjaan/penciptaan serta

perubahan upah dan produktivitas dipengaruhi oleh globalisasi.

Jika indikator mencerminkan konsekuensi negatif dari globalisasi,

maka pembuat kebijakan memiliki pilihan untuk mengubah

kebijakan ekonomi makro sehingga dapat meminimalkan biaya

10 BAB 1 PENDAHULUAN
penyesuaian (adjustment cost) dan mendistribusikan keuntungan

dari globalisasi secara lebih adil.

1.4. Analisis Pasar Tenaga Kerja Menggunakan KILM


Semakin hari semakin banyak negara yang menghitung statistik

ketenagakerjaan khususnya angka pengangguran. Akan tetapi perlu

kehati-hatian dalam menggunakan angka pengangguran tersebut,

apalagi untuk menganalisis kondisi pasar kerja. Salah satu keuntungan

.id
menggunakan angka pengangguran adalah relatif mudah dalam hal

o
pengumpulan data dan untuk perbandingan antardaerah. Akan tetapi
.g
ps
adalah kekeliruan, jika hanya melihat angka pengangguran saja tanpa
.b

melihat unsur-unsur pasar tenaga kerja yang lain. Penting untuk disadari
w
w

bahwa pengangguran “hanya” salah satu aspek dalam indikator


//w

ketenagakerjaan.
s:

Langkah pertama dalam menganalisis kondisi pasar kerja adalah


tp
ht

membagi penduduk dalam dua kategori, yaitu penduduk usia kerja dan

bukan usia kerja. Batas penduduk usia kerja di Indonesia adalah 15 tahun

ke atas. Penduduk usia kerja terbagi lagi menjadi dua kategori yaitu yang

aktif secara ekonomi (angkatan kerja-KILM 1) dan yang tidak aktif dalam

perekonomian (bukan angkatan kerja-KILM 13). Angkatan kerja terdiri

atas penduduk yang bekerja (KILM 2) dan menganggur (KILM 9). Kualitas

angkatan kerja bisa dilihat dari tingkat pendidikan yang dicapai, semakin

tinggi tingkat pendidikan maka kualitas relatif semakin baik (KILM 14).

Apabila di suatu negara, banyak penduduk yang masuk kategori

pengangguran atau bukan angkatan kerja maupun keduanya,

BAB 1 PENDAHULUAN 11
menunjukkan adanya masalah tenaga kerja yang kurang termanfaatkan

(underutilized). Dalam menghadapi situasi tersebut pemerintah

seharusnya berusaha untuk menganalisis apa alasan penduduk tidak aktif

di pasar kerja, sehingga dapat menentukan kebijakan yang tepat.

Apabila diketahui mayoritas bukan angkatan kerja adalah

perempuan, dan alasannya karena perempuan memiliki tanggung jawab

mengurus rumah tangga, pemerintah mungkin dapat membuat kebijakan

yang dapat mendorong perempuan masuk ke pasar kerja. Misalnya

dengan membangun pusat-pusat penitipan anak, memberikan jam kerja

.id
yang lebih fleksibel terhadap perempuan, dan lain-lain.

o
.g
Untuk mereka yang tidak aktif pada pasar kerja karena
ps
penyandang cacat (disabilitas), pemerintah bisa membuat peraturan agar
.b
w

tiap perusahaan harus mempekerjakan penyandang cacat atau bisa


w
//w

memberikan fasilitas dan aksesibilitas pada bangunan/gedung


s:

perkantoran sehingga memudahkan mereka untuk bekerja.


tp

Masalah yang lebih sulit dipecahkan oleh pemerintah adalah


ht

bagaimana cara mengembalikan orang yang “putus asa” (discourage

worker) masuk kembali ke pasar kerja. Hal tersebut disebabkan karena


orang yang “putus asa” merasa tidak ada pekerjaan yang sesuai, atau

kualifikasi mereka kurang, atau bahkan mereka tidak tahu kemana harus

mencari kerja. Dalam mengatasi masalah tersebut, pemerintah bisa

membuat pelatihan-pelatihan kerja sesuai minat dan kemampuan

mereka, atau membuat lembaga yang dapat memberikan informasi

lowongan pekerjaan bagi mereka.

Pengangguran juga harus dianalisis menurut jenis kelamin, daerah

tempat tinggal (perkotaan-perdesaan), tingkat pendidikan (KILM 9), dan

12 BAB 1 PENDAHULUAN
kelompok umur muda (KILM 10), untuk mendapatkan pemahaman yang

lebih baik dari komposisi pengangguran sehingga bisa menentukan

kebijakan pengangguran yang tepat.

Karakteristik lain dari pengangguran yang tidak ditampilkan dalam

KILM, diantaranya latar belakang sosial-ekonomi dan pengalaman kerja

(bila tersedia). Karakteristik tersebut juga penting untuk dianalisis,

sehingga dapat dicari akar masalahnya dan bisa diberikan solusi kebijakan

yang tepat. Paradoksnya, tingkat pengangguran yang rendah mungkin

menyamarkan kemiskinan yang substansial di suatu negara, sementara

.id
tingkat pengangguran yang tinggi bisa terjadi di negara-negara dengan

o
.g
perkembangan ekonomi yang signifikan dengan tingkat kemiskinan yang
ps
rendah.
.b
w

Di negara-negara berkembang umumnya tidak tersedia jaminan


w
//w

perlindungan sosial (misalnya: asuransi pengangguran dan tunjangan


s:

kesejahteraan). Akibatnya mereka yang relatif “kaya” yang mampu


tp

menganggur. Pengangguran adalah barang mewah, hanya mereka yang


ht

mempunyai tabungan atau pendapatan di luar pekerjaan (non-labor

income) yang bisa menganggur. Sementara mereka yang miskin, tidak


bisa menganggur, mereka harus bekerja apa saja untuk dapat hidup (too

poor to be unemployed).
Sehingga penting untuk menelaah dari total penduduk bekerja di

Indonesia, berapa banyak yang mempunyai pekerjaan yang layak.

Pekerjaan layak adalah pekerjaan yang dilakukan atas kemauan atau

pilihan sendiri, memberikan penghasilan yang cukup untuk membiayai

hidup secara layak dan berharkat, serta menjamin keselamatan fisik

maupun psikologis. Kelayakan pekerjaan dapat dilihat dari status

BAB 1 PENDAHULUAN 13
pekerjaan seseorang (KILM 3), apakah dia sebagai buruh/karyawan yang

cenderung mempunyai penghasilan tetap atau hanya sebagai pekerja

bebas pertanian yang penghasilannya tidak menentu. Lapangan

pekerjaan (KILM 4), jenis pekerjaan (KILM 5), pekerja paruh waktu (KILM

6), jumlah jam kerja (KILM 7), kegiatan informal (KILM 8), dan setengah

penganggur (KILM 12) dapat dijadikan indikator untuk melihat seberapa

layak pekerjaan yang tersedia di Indonesia. Identifikasi lebih lanjut harus

dilakukan untuk menentukan apakah penduduk yang bekerja tersebut

sejahtera atau tidak dapat dilihat dari upah/pendapatannya (KILM 15).

o .id
.g
ps
.b
w
w
//w
s:
tp
ht

14 BAB 1 PENDAHULUAN
BAB 2 PARTISIPASI DAN INDIKATOR TENAGA
KERJA

KILM 1. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK)


“Terjadi peningkatan jumlah angkatan kerja dan TPAK selama
setahun terakhir”

o .id
.g
ps
.b
w
w
//w
s:
tp
ht

Grafik 1. Jumlah Angkatan Kerja dan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja, 2021-2022

Hasil Sakernas Februari 2022 menunjukkan adanya peningkatan

sejumlah 4,20 juta orang penduduk umur 15 tahun ke atas yang termasuk

angkatan kerja dibanding Februari 2021. Begitu pula apabila

dibandingkan dengan Agustus 2021, jumlah angkatan kerja juga

mengalami peningkatan dari 140,15 juta orang menjadi 144,01 juta orang

BAB 2 PARTISIPASI DAN INDIKATOR TENAGA KERJA 15


pada Februari 2022. Seiring meningkatnya jumlah angkatan kerja selama

setahun terakhir, TPAK Februari 2022 juga mengalami peningkatan

dibandingkan Februari 2021 dan Agustus 2021 yaitu masing-masing

sebesar 0,98 persen poin dan 1,26 persen poin (Grafik 1).

“TPAK laki-laki cenderung lebih tinggi daripada TPAK perempuan”

o .id
.g
ps
.b
w
w
//w
s:
tp
ht

Grafik 2. TPAK Menurut Jenis Kelamin (persen), 2021-2022

Secara umum, dari waktu ke waktu, TPAK laki-laki masih jauh lebih

tinggi dibandingkan dengan TPAK perempuan. Kondisi ini selalu sama

baik pada Februari 2021, Agustus 2021, maupun Februari 2022 yang

menunjukkan bahwa TPAK laki-laki lebih tinggi hingga sekitar 1,5 kali

TPAK perempuan. Sebagai gambaran, TPAK laki-laki pada Februari 2022

mencapai 83,65 persen, sedangkan pada perempuan hanya sebesar 54,27

persen. Nilai TPAK Februarai 2022 tersebut dapat diartikan bahwa dari 100

orang penduduk usia kerja laki-laki, sekitar 84 orang yang termasuk

16 BAB 2 PARTISIPASI DAN INDIKATOR TENAGA KERJA


angkatan kerja. Sementara itu, dari 100 perempuan usia kerja, sekitar 54

orang yang termasuk angkatan kerja (Grafik 2).

“Pada hampir semua kelompok umur, TPAK Februari 2022


cenderung lebih tinggi dibanding TPAK Agustus 2021”

o .id
.g
ps
.b
w
w
//w
s:
tp
ht

Grafik 3. TPAK Menurut Kelompok Umur (persen), Agustus 2021 dan Februari 2022

Apabila diamati TPAK yang dikelompokkan berdasarkan kelompok

umur, maka menunjukkan pola seperti huruf “U” terbalik seperti yang

ditunjukkan pada Grafik 3. Pada kondisi Februari 2022, tingkat partisipasi

penduduk pada kelompok umur 15-19 tahun mencapai 26,99 persen.

Rendahnya angka partisipasi kerja pada kelompok umur ini dapat

mengindikasikan masih sedikitnya dari mereka yang berpartisipasi dalam

pasar kerja yang dapat diakibatkan oleh banyaknya penduduk yang

bersekolah. TPAK Februari 2022 semakin meningkat seiring peningkatan

kelompok umur, dan mencapai puncaknya pada kelompok umur 45-49

BAB 2 PARTISIPASI DAN INDIKATOR TENAGA KERJA 17


tahun (81,97 persen), dan kembali menurun pada kelompok umur

berikutnya hingga pada usia yang semakin tua. Pola yang semakin

menurun ini dapat mengindikasikan gambaran tenaga kerja yang semakin

tidak produktif seiring dengan bertambahnya umur.

“Februari 2022: TPAK tertinggi terdapat pada Provinsi Papua, Bali


dan DI Yogyakarta ”

Selanjutnya jika dilihat sebaran berdasarkan provinsi, pada

Februari 2022 terdapat sebanyak 16 provinsi dengan TPAK yang lebih

.id
tinggi dibandingkan nasional (69,06 persen) dan provinsi dengan TPAK

o
.g
tertinggi secara berturut-turut berada pada Provinsi Papua (80,23 persen),
ps
Provinsi Bali (77,14 persen) dan Provinsi DI Yogyakarta (74,68 persen).
.b
w

Sementara pada kondisi Agustus 2021, TPAK secara nasional sebesar


w

67,80 persen dengan tiga provinsi yang memiliki TPAK tertinggi yaitu
//w

Provinsi Papua (78,29 persen), Nusa Tenggara Timur (73,78 persen) dan
s:
tp

Provinsi Bali (73,54 persen).


ht

Sebaliknya, provinsi dengan TPAK terendah pada Februari 2022

adalah Provinsi Sulawesi Utara (61,97 persen), Provinsi DKI Jakarta (62,27

persen), dan Provinsi Maluku (63,08 persen). Berbeda dengan Februari

2022, urutan provinsi dengan TPAK terendah pada Sakernas Agustus 2021

adalah Provinsi Sulawesi Utara (62,15 persen), Provinsi DKI Jakarta (62,63

persen), dan Provinsi Aceh (63,78 persen), informasi selengkapnya dapat

dilihat pada Grafik 4 dan Lampiran 7.

18 BAB 2 PARTISIPASI DAN INDIKATOR TENAGA KERJA


o .id
.g
ps
.b
w
w
//w
s:
tp
ht

Grafik 4. TPAK Menurut Provinsi (persen), Agustus 2021 dan Februari 2022

BAB 2 PARTISIPASI DAN INDIKATOR TENAGA KERJA 19


KILM 2. Rasio Penduduk Bekerja Terhadap Jumlah Penduduk Usia
Kerja (Employment to Population Ratio-EPR)

“Terdapat peningkatan rasio penduduk bekerja terhadap jumlah


penduduk usia kerja (EPR) selama setahun terakhir”

o .id
.g
ps
.b
w
w
//w
s:
tp
ht

Grafik 5. Employment to Population Ratio (EPR), 2021-2022

Pada Februari 2022, EPR mencapai 65,03 atau dapat

diinterpretasikan bahwa dari 100 orang penduduk umur 15 tahun ke atas

terdapat sekitar 65 orang yang bekerja pada Februari 2022. EPR pada

Februari 2022 mengalami kenaikan baik dibandingkan Februari 2021

maupun Agustus 2021. Peningkatan EPR pada Februari 2022 selama

20 BAB 2 PARTISIPASI DAN INDIKATOR TENAGA KERJA


setahun terakhir mengindikasikan adanya peningkatan penyerapan

penduduk bekerja pada Februari 2022.

“EPR laki-laki lebih tinggi daripada EPR perempuan dan EPR di


perdesaan lebih tinggi daripada EPR di perkotaan”

o .id
.g
ps
.b
w
w
//w
s:
tp
ht

Grafik 6. Employment to Population Ratio Menurut Jenis Kelamin dan


Daerah Tempat Tinggal, 2021-2022

Apabila ditinjau berdasarkan jenis kelamin seperti yang terlihat

pada Grafik 6, tampak bahwa EPR laki-laki lebih tinggi sekitar 1,5 kali

dibandingkan dengan EPR perempuan. Kondisi yang sama terjadi baik

pada periode Februari 2021 maupun Agustus 2021. Sebagai gambaran,

EPR laki-laki pada Februari 2022 mencapai 78,37 sedangkan EPR

perempuan hanya sebesar 51,51. Sementara jika dilihat berdasarkan

daerah tempat tinggal pada Februari 2022, EPR daerah perkotaan (61,50)

BAB 2 PARTISIPASI DAN INDIKATOR TENAGA KERJA 21


lebih rendah dibandingkan dengan EPR daerah perdesaan (69,59). Begitu

pula untuk periode Februari 2021 dan Agustus 2021, menunjukkan bahwa

EPR daerah perkotaan lebih rendah sekitar 6 sampai dengan 8 poin

dibandingkan dengan EPR wilayah perdesaan. Hal ini dapat

mengindikasikan wilayah perdesaan sedikit lebih mampu dalam

menyerap tenaga kerja atau menciptakan pekerjaan, terlepas pekerjaan

tersebut layak atau tidak.

“EPR kelompok umur muda lebih rendah dari EPR kelompok umur

.id
dewasa”

o
.g
ps
.b
w
w
//w
s:
tp
ht

Grafik 7. Employment to Population Ratio Menurut Kelompok Umur, 2021-2022

Berdasarkan pengelompokkan umur muda (15-24 tahun) dan

dewasa (25 tahun ke atas) menunjukkan bahwa EPR kelompok umur muda

22 BAB 2 PARTISIPASI DAN INDIKATOR TENAGA KERJA


cenderung lebih rendah daripada kelompok umur dewasa baik pada

Februari 2021, Agustus 2021, maupun Februari 2022. Dalam hal ini, EPR

kelompok umur muda lebih rendah sekitar 31 sampai dengan 32 poin dari

EPR pada kelompok umur dewasa. Pada Februari 2022 terjadi peningkatan

EPR pada penduduk kelompok umur muda sebesar 0,10 poin

dibandingkan Februari 2021. Hal ini mengindikasikan bahwa penyerapan

penduduk muda yang bekerja mengalami peningkatan dalam setahun

terakhir. Apabila dibandingkan dengan Agustus 2021, EPR pada kelompok

umur muda juga naik sebesar 1,53 poin. Selanjutnya, pada penduduk

.id
kelompok umur dewasa (umur 25 tahun ke atas), EPR Februari 2022 juga

o
.g
menunjukkan peningkatan baik dibanding Februari 2021 maupun
ps
Agustus 2021 masing-masing sebesar 1,49 poin dan 1,70 poin.
.b
w
w
//w
s:
tp
ht

BAB 2 PARTISIPASI DAN INDIKATOR TENAGA KERJA 23


“Februari 2022: EPR tertinggi pada kelompok umur 40-44 tahun”

o .id
.g
ps
.b
w

Grafik 8. Employment to Population Ratio Menurut Kelompok Umur,


w

Agustus 2021 dan Februari 2022


//w
s:

Pola EPR berdasarkan kelompok umur seperti yang terlihat pada


tp

Grafik 8 serupa dengan pola TPAK pada Grafik 3 yang sama-sama


ht

mempunyai pola seperti huruf “U” terbalik. Pada Grafik 8 tampak bahwa

EPR kelompok umur 15-19 tahun pada Februari 2022 cenderung rendah

yaitu sebesar 21,88. Kemudian EPR meningkat drastis pada kelompok

umur 20-24 tahun, dan pada keadaan Februari 2022 ini puncak EPR

berada pada kelompok umur 40-44 tahun dengan EPR sebesar 78,76,

kemudian perlahan turun pada kelompok umur berikutnya. Selain itu,

Grafik 8 juga menunjukkan bahwa EPR periode Februari 2022 terlihat

cenderung lebih tinggi dibanding Agustus 2021 pada sebagian besar

24 BAB 2 PARTISIPASI DAN INDIKATOR TENAGA KERJA


kelompok umur kecuali pada kelompok umur 35-39 tahun, 40-44 tahun,

dan 45-49 tahun.

“Februari 2022: EPR tertinggi berada di Provinsi Papua, Bali, dan DI


Yogyakarta”

Pada Februari 2022, Provinsi Papua (77,34), Provinsi Bali (73,41),

dan Provinsi DI Yogyakarta (71,90) merupakan provinsi dengan EPR

tertinggi, yang termasuk pada 19 provinsi dengan EPR di atas angka EPR

nasional (65,03). Sementara pada Agustus 2021, posisi ini diduduki oleh

.id
Provinsi Papua (75,69), Provinsi Nusa Tenggara Timur (71,00), dan Provinsi

o
DI Yogyakarta (70,17). .g
ps
Selanjutnya provinsi dengan EPR terendah pada periode Februari
.b
w

2022 diduduki oleh Provinsi DKI Jakarta (57,29), Provinsi Sulawesi Utara
w

(57,94), dan Provinsi Maluku (59,02). Sementara berdasarkan hasil


//w

Sakernas Agustus 2021 posisi ini diduduki oleh Provinsi DKI Jakarta
s:
tp

(57,31), Provinsi Sulawesi Utara (57,76), dan Provinsi Banten (58,06).


ht

Informasi selengkapnya dapat dilihat pada Grafik 9 dan Lampiran 9.

BAB 2 PARTISIPASI DAN INDIKATOR TENAGA KERJA 25


o .id
.g
ps
.b
w
w
//w
s:
tp
ht

Grafik 9. Employment to Population Ratio Menurut Provinsi,


Agustus 2021 dan Februari 2022

26 BAB 2 PARTISIPASI DAN INDIKATOR TENAGA KERJA


KILM 3. Penduduk Bekerja Menurut Status Pekerjaan Utama
“Penduduk bekerja di Indonesia sebagian besar berstatus
berusaha”

Distribusi penduduk bekerja jika dirinci berdasarkan status

pekerjaan utama, pada Februari 2022 tidak jauh berbeda jika

dibandingkan dengan periode Februari 2021 maupun Agustus 2021.

Seperti pada Februari 2022, penduduk bekerja didominasi oleh mereka

yang berstatus berusaha (39,58 persen). Persentase terbesar berikutnya

.id
yaitu buruh/karyawan/pegawai (36,72 persen), pekerja keluarga (14,54

o
.g
persen) dan urutan terakhir adalah pekerja bebas (9,16 persen).
ps
.b

Tabel 1. Persentase Penduduk Bekerja Menurut Status Pekerjaan Utama, 2021-2022


w
w

Status 2021 2022


//w

Pekerjaan Utama Februari Agustus Februari


s:

(1) (2) (3) (4)


tp

Buruh/Karyawan/Pegawai 37,02 37,46 36,72


ht

Berusaha 39,42 38,57 39,58

Berusaha Dibantu Buruh Tetap 3,36 3,09 3,31

Berusaha Dibantu Buruh Tidak Tetap 16,49 14,70 16,43

Berusaha Sendiri 19,57 20,78 19,84

Pekerja Bebas 8,93 10,29 9,16

Pekerja Keluarga 14,63 13,68 14,54

Total 100,00 100,00 100,00

Selama setahun terakhir (Februari 2021-Februari 2022), terjadi

peningkatan persentase untuk status berusaha sebesar 0,16 persen poin.

Begitu pula untuk status pekerja bebas yang mengalami peningkatan

BAB 2 PARTISIPASI DAN INDIKATOR TENAGA KERJA 27


sebesar 0,23 persen poin. Sedangkan persentase penduduk bekerja

dengan status buruh/karyawan/pegawai, dan pekerja keluarga

mengalami penurunan masing-masing sebesar 0,30 persen poin, dan 0,09

persen poin (lihat Tabel 1).

Pola yang berbeda terjadi selama periode Agustus 2021-Februari

2022, dimana yang mengalami peningkatan persentase adalah status

berusaha dan pekerja keluarga, masing-masing meningkat sebesar 1,01

persen poin dan 0,86 persen poin. Sedangkan untuk status

buruh/karyawan/pegawai dan pekerja bebas mengalami penurunan

.id
masing-masing sebesar 0,74 persen poin dan 1,13 persen poin.

o
.g
Pembahasan mengenai penduduk yang bekerja dengan status
ps
berusaha dapat ditinjau dari tiga kategori yaitu berusaha dibantu buruh
.b
w

tetap; berusaha dibantu buruh tidak tetap; dan berusaha sendiri. Pada
w
//w

Februari 2022, persentase berusaha dibantu buruh tetap mencapai 3,31


s:

persen; berusaha dibantu buruh tidak tetap sebesar 16,43 persen; dan
tp

berusaha sendiri sebesar 19,84 persen.


ht

Jika dibandingkan kondisi setahun yang lalu (Februari 2021),

kenaikan persentase terdapat pada kategori penduduk bekerja berstatus

berusaha sendiri sebesar 0,27 persen poin. Sedangkan penduduk bekerja

berstatus berusaha dibantu buruh tetap dan berusaha dibantu buruh tidak

tetap mengalami penurunan persentase masing-masing sebesar 0,05

persen poin dan 0,06 persen poin.

Sebaliknya jika dibandingkan dengan Agustus 2021, perubahan

persentase menunjukkan pola yang berbeda. Kategori penduduk bekerja

berstatus berusaha sendiri justru mengalami penurunan yaitu sebesar 0,94

persen poin. Sedangkan untuk status berusaha dibantu buruh tetap dan

28 BAB 2 PARTISIPASI DAN INDIKATOR TENAGA KERJA


berusaha dibantu buruh tidak tetap mengalami peningkatan masing-

masing sebesar 0,22 persen poin dan 1,73 persen poin.

KILM 4. Penduduk Bekerja Menurut Lapangan Pekerjaan Utama


“Mayoritas penduduk bekerja di kategori pertanian, kehutanan, dan
perikanan”

Struktur lapangan pekerjaan utama di Indonesia menunjukkan

pola yang tidak jauh berbeda baik pada Februari 2021, Agustus 2021,

.id
maupun Februari 2022 yang masih didominasi oleh kategori pertanian,

o
.g
kehutanan, dan perikanan. Kondisi pada Februari 2022 persentase
ps
penduduk bekerja pada kategori pertanian, kehutanan, dan perikanan
.b

mencapai 29,96 persen. Persentase terbesar berikutnya adalah kategori


w
w

perdagangan besar dan eceran yaitu sebesar 19,03 persen, dan kategori
//w

industri pengolahan sebesar 13,77 persen (Tabel 2).


s:
tp
ht

BAB 2 PARTISIPASI DAN INDIKATOR TENAGA KERJA 29


Tabel 2. Persentase Penduduk Bekerja Menurut Lapangan Pekerjaan Utama
(17 Kategori), 2021-2022
Lapangan 2021 2022
Pekerjaan Utama Februari Agustus Februari
(1) (2) (3) (4)
A. Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 29,59 28,33 29,96
B. Pertambangan dan Penggalian 1,03 1,10 1,17
C. Industri Pengolahan 13,60 14,26 13,77
D. Pengadaan Listrik dan Gas 0,21 0,22 0,23
E. Pengadaan Air 0,38 0,43 0,39
F. Konstruksi 6,05 6,33 6,04

.id
G. Perdagangan Besar dan Eceran 19,20 19,64 19,03

o
H. Transportasi dan Pergudangan 4,05 4,15 4,21
I. Penyediaan Akomodasi dan Makan
.g
6,99 7,01 7,11
ps
Minum
J. Informasi dan Komunikasi 0,83 0,76 0,81
.b
w

K. Jasa Keuangan dan Asuransi 1,16 1,22 1,11


w

L. Real Estat 0,36 0,27 0,33


//w

M,N. Jasa Perusahaan 1,44 1,54 1,43


s:

O. Administrasi Pemerintahan,
3,55 3,70 3,42
Pertahanan dan Jaminan Sosial
tp

P. Jasa Pendidikan 4,95 4,95 4,89


ht

Q. Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 1,76 1,68 1,76


R,S,T,U. Jasa Lainnya 4,85 4,41 4,34

Total 100,00 100,00 100,00

Pada kategori lapangan pekerjaan dapat terjadi baik peningkatan

maupun penurunan dari penduduk yang bekerja. Beberapa lapangan

pekerjaan yang mengalami peningkatan persentase penduduk yang

bekerja selama setahun terakhir (Februari 2021-Februari 2022) adalah

kategori pertanian, kehutanan dan perikanan (0,37 persen poin); industri

pengolahan (0,17 persen poin) dan transportasi dan pergudangan (0,16

30 BAB 2 PARTISIPASI DAN INDIKATOR TENAGA KERJA


persen poin). Sementara lapangan pekerjaan yang mengalami penurunan

terutama pada kategori jasa lainnya (0,51 persen poin), perdagangan

besar dan eceran (0,17 persen poin), dan administrasi pemerintahan,

pertahanan dan jaminan sosial (0,13 persen poin).

Dibandingkan keadaan satu semester yang lalu (kondisi Agustus

2021-Februari 2022), lapangan pekerjaan yang mengalami peningkatan

persentase penduduk yang bekerja terutama terdapat pada kategori

pertanian kehutanan dan perikanan (1,63 persen poin); penyediaan

akomodasi dan makan minum (0,10 persen poin); dan jasa kesehatan dan

.id
kegiatan sosial (0,08 persen poin). Sementara, lapangan pekerjaan yang

o
.g
mengalami penurunan terutama pada kategori perdagangan besar dan
ps
eceran (0,61 persen poin); industri pengolahan (0,49 persen poin); dan
.b
w

konstruksi (0,29 persen poin).


w
//w
s:

“Pada Februari 2022, gap terbesar pada proporsi penduduk bekerja


tp

laki-laki yang lebih tinggi dibandingkan perempuan terdapat pada


ht

kategori konstruksi, sedangkan gap terbesar pada proporsi


penduduk bekerja perempuan yang lebih tinggi dibandingkan laki-
laki berada di kategori perdagangan besar dan eceran”

Pada Februari 2022, terlihat adanya segregasi lapangan pekerjaan

berdasarkan jenis kelamin dalam komposisi penduduk yang bekerja. Pada

kategori lapangan pekerjaan pertanian; administrasi pemerintahan; jasa

perusahaan; transportasi dan pergudangan; konstruksi; pertambangan

dan penggalian; pengadaan air; serta informasi dan komunikasi;

didominasi oleh laki-laki. Sementara pada kategori lapangan pekerjaan

jasa keuangan dan asuransi; pengadaan listrik dan gas serta real estat

BAB 2 PARTISIPASI DAN INDIKATOR TENAGA KERJA 31


tidak terdapat gap yang terlalu besar antara laki-laki dan perempuan yang

bekerja. Gap terbesar dari proporsi laki-laki yang bekerja berada pada

kategori konstruksi sebesar 9,51 persen, kategori transportasi dan

pergudangan sebesar 6,02 persen, dan kategori pertanian, kehutanan, dan

perikanan dengan gap sebesar 3,22 persen.

Kategori lapangan pekerjaan perdagangan; industri pengolahan;

penyediaan akomodasi makan dan minum; jasa pendidikan; jasa lainnya;

serta jasa kesehatan didominasi oleh perempuan. Gap terbesar dari

proporsi perempuan yang bekerja berada pada kategori perdagangan

.id
besar dan eceran yaitu sebesar 7,46 persen, kemudian pada kategori

o
.g
penyediaan akomodasi makan dan minum sebesar 5,59 persen, dan pada
ps
kategori jasa pendidikan sebesar 4,49 persen.
.b
w
w
//w
s:
tp
ht

32 BAB 2 PARTISIPASI DAN INDIKATOR TENAGA KERJA


o .id
.g
ps
.b
w
w
//w
s:
tp
ht

Grafik 10. Persentase Penduduk Bekerja Menurut Jenis Kelamin dan


Lapangan Pekerjaan Utama, Februari 2022

BAB 2 PARTISIPASI DAN INDIKATOR TENAGA KERJA 33


KILM 5. Penduduk Bekerja Menurut Jenis Pekerjaan Utama
“Mayoritas penduduk bekerja sebagai tenaga produksi, operator
alat-alat angkutan, dan pekerja kasar”

Kondisi jenis pekerjaan utama di Indonesia pada Februari 2022

masih mempunyai pola yang sama baik pada Agustus 2021 maupun

Februari 2021. Sebagai gambaran, pada Februari 2022 penduduk bekerja

didominasi oleh tenaga produksi, operator alat-alat angkutan, dan pekerja

kasar dengan persentase sebesar 29,58 persen. Posisi berikutnya pada

.id
jenis pekerjaan tenaga usaha pertanian, kehutanan, perburuan, dan

o
perikanan yang mencapai 29,14 persen, dan posisi ketiga terbesar adalah
.g
ps
tenaga usaha penjualan (19,82 persen), seperti yang dapat dilihat pada
.b

Tabel 3.
w
w

Tabel 3. Persentase Penduduk Bekerja Menurut Jenis Pekerjaan Utama, 2021-2022


//w

Jenis 2021 2022


s:

Pekerjaan Utama Februari Agustus Februari


tp

(1) (2) (3) (4)


ht

Tenaga Profesional, Teknisi, dan yang


7,30 7,31 7,12
Sejenis
Tenaga Kepemimpinan dan
1,26 1,13 1,21
Ketatalaksanaan
Tenaga Tata Usaha dan yang Sejenis 5,56 5,58 5,49

Tenaga Usaha Penjualan 19,96 20,33 19,82

Tenaga Usaha Jasa 5,89 6,04 5,92


Tenaga Usaha Pertanian, Kehutanan,
27,94 27,43 29,14
Perburuan, dan Perikanan
Tenaga Produksi, Operator Alat-Alat
30,30 30,46 29,58
Angkutan, dan Pekerja Kasar
Lainnya 1,79 1,72 1,72

Total 100,00 100,00 100,00

34 BAB 2 PARTISIPASI DAN INDIKATOR TENAGA KERJA


“Pada Februari 2022, laki-laki paling banyak bekerja sebagai tenaga
produksi, operator alat-alat angkutan, dan pekerja kasar; sedangkan
perempuan paling banyak bekerja sebagai tenaga pertanian”

Ditinjau menurut jenis kelamin, pada Sakernas Februari 2022,

persentase tertinggi penduduk laki-laki bekerja pada jenis pekerjaan

tenaga produksi, operator alat-alat angkutan, dan pekerja kasar sebesar

35,75 persen. Sementara itu, persentase tertinggi perempuan bekerja

pada jenis pekerjaan tenaga usaha pertanian, kehutanan, perburuan, dan

perikanan sebesar 27,58 persen.

o .id
.g
ps
.b
w
w
//w
s:
tp
ht

Grafik 11. Persentase Penduduk Bekerja Menurut Jenis Pekerjaan Utama dan Jenis
Kelamin, Februari 2022

BAB 2 PARTISIPASI DAN INDIKATOR TENAGA KERJA 35


“Pada Februari 2022, mayoritas penduduk perdesaan bekerja
sebagai tenaga usaha pertanian, kehutanan, perburuan, dan
perikanan; sedangkan penduduk perkotaan paling banyak bekerja
sebagai tenaga produksi, operator alat-alat angkutan, dan pekerja
kasar”

Berdasarkan daerah tempat tinggal, persentase jenis pekerjaan

terbesar pada Februari 2022 daerah perdesaan adalah tenaga usaha

pertanian, kehutanan, perburuan, dan perikanan yaitu sebesar 50,66

persen. Sementara penduduk di daerah perkotaan paling banyak bekerja

.id
sebagai tenaga produksi, operator alat-alat angkutan, dan pekerja kasar

o
sebesar 35,48 persen (Grafik 12). .g
ps
.b
w
w
//w
s:
tp
ht

Grafik 12. Persentase Penduduk Bekerja Menurut Jenis Pekerjaan Utama dan
Daerah Tempat Tinggal, Februari 2022

36 BAB 2 PARTISIPASI DAN INDIKATOR TENAGA KERJA


KILM 6. Pekerja Paruh Waktu
Banyaknya jumlah jam kerja dapat berdampak pada kesehatan dan

kesejahteraan penduduk yang bekerja, serta tingkat produktivitas dan

biaya tenaga kerja perusahaan. Tingkat dan tren jam kerja di masyarakat

baik untuk berbagai kelompok penduduk bekerja maupun secara individu

menjadi penting untuk diukur ketika melakukan pemantauan kerja dan

kondisi hidup. Salah satu indikator yang digunakan dalam ukuran ini

adalah pekerja paruh waktu, indikator ini berfokus pada individu dengan

.id
jumlah jam kerja kurang dari 35 jam dalam seminggu. Dalam

o
pengukurannya, indikator ini merupakan proporsi dari total penduduk
.g
ps
bekerja. Walaupun jam kerjanya kurang dari 35 jam seminggu, namun
.b

mereka tidak sedang mencari dan mempersiapkan usaha. Selain itu,


w
w

pekerja paruh waktu juga tidak bersedia jika ada yang menawarkan
//w

pekerjaan lain. Hal ini mengindikasikan bahwa pekerja paruh waktu belum
s:

tentu termasuk golongan dari pekerja yang tidak layak.


tp
ht

BAB 2 PARTISIPASI DAN INDIKATOR TENAGA KERJA 37


“Februari 2022: Tingkat pekerja paruh waktu sebesar 26,94 persen”

o .id
.g
ps
.b
w
w

Grafik 13. Tingkat Pekerja Paruh Waktu (persen), 2021-2022


//w

Tingkat pekerja paruh waktu berdasarkan hasil Sakernas Februari


s:
tp

2022 mencapai 26,94 persen. Dapat diartikan dari 100 orang yang bekerja,
ht

terdapat sekitar 27 orang yang bekerja kurang dari 35 jam per minggu

dan tidak punya keinginan untuk menambah pekerjaan (jam kerja).

Tingkat pekerja paruh waktu mengalami penurunan ketika dibandingkan

dengan Agustus 2021 maupun Februari 2021 masing-masing sebesar 0,05

persen poin dan 0,15 persen poin.

38 BAB 2 PARTISIPASI DAN INDIKATOR TENAGA KERJA


“Tingkat pekerja paruh waktu perempuan lebih tinggi daripada
tingkat pekerja paruh waktu laki-laki”

o .id
.g
ps
.b

Grafik 14. Tingkat Pekerja Paruh Waktu Menurut Jenis Kelamin (persen), 2021-2022
w
w
//w

Sakernas Februari 2022 menunjukkan bahwa tingkat pekerja paruh


s:

waktu perempuan lebih tinggi dibandingkan tingkat pekerja paruh waktu


tp

laki-laki, yaitu masing-masing sebesar 37,10 persen dan 20,36 persen. Hal
ht

ini berarti lebih banyak perempuan yang bekerja di bawah jam kerja

normal dan tidak mempunyai keinginan untuk menambah jam kerja.

Tingkat pekerja paruh waktu perempuan mengalami kenaikan bila

dibandingkan dengan keadaan Agustus 2021 sebesar 0,31 persen poin.

Namun jika dibanding Februari 2021, tingkat pekerja paruh waktu

perempuan tidak mengalami perubahan. Sementara itu, tingkat pekerja

paruh waktu laki-laki mengalami penurunan jika dibandingkan Agustus

2021 maupun Februari 2021, masing-masing sebesar sebesar 0,23 persen

poin dan 0,04 persen poin.

BAB 2 PARTISIPASI DAN INDIKATOR TENAGA KERJA 39


“Pada Februari 2022, tingkat pekerja paruh waktu di perdesaan dan
perkotaan mengalami penurunan dibanding kondisi setahun lalu”

o .id
.g
ps
.b

Grafik 15. Tingkat Pekerja Paruh Waktu Menurut Daerah Tempat Tinggal (persen),
w

2021-2022
w
//w

Dari Grafik 15, dapat dilihat tingkat pekerja paruh waktu


s:
tp

berdasarkan daerah tempat tinggal. Tingkat pekerja paruh waktu di


ht

perdesaan lebih tinggi dibanding di perkotaan selama periode 2021-2022.

Hal ini mengindikasikan rata-rata produktivitas pekerjaan di daerah

perdesaan yang lebih rendah dibanding perkotaan sehingga hanya

memerlukan waktu yang lebih sedikit. Dibandingkan dengan kondisi

Agustus 2021, tingkat pekerja paruh waktu di perdesaan mengalami

kenaikan sebesar 0,31 persen poin. Namun, jika dibanding Februari 2021,

mengalami penurunan sebesar 0,17 persen poin. Di perkotaan, tingkat

pekerja paruh waktu mengalami penurunan jika dibandingkan kondisi

Agustus 2021 maupun Februari 2021 yaitu masing-masing sebesar 0,71

persen poin dan 0,33 persen poin.

40 BAB 2 PARTISIPASI DAN INDIKATOR TENAGA KERJA


“Februari 2022: Provinsi Sulawesi Barat merupakan provinsi dengan
tingkat pekerja paruh waktu tertinggi”

Seperti yang disajikan pada Grafik 16, tiga provinsi dengan tingkat

pekerja paruh waktu tertinggi pada Februari 2022 adalah Provinsi Sulawesi

Barat (40,72 persen), Provinsi Bengkulu (37,22 persen), dan Provinsi Nusa

Tenggara Timur (36,45 persen). Persentase pekerja paruh waktu ketiga

provinsi tersebut lebih tinggi dari angka pekerja paruh waktu secara

nasional yang mencapai sebesar 26,94 persen. Tiga provinsi dengan

.id
tingkat pekerja paruh waktu tertinggi pada Agustus 2021 sedikit berbeda

o
dengan Februari 2022, yaitu Provinsi Sulawesi Barat (40,48 persen),
.g
ps
Provinsi Nusa Tenggara Timur (39,66 persen), dan Provinsi Papua (37,01
.b

persen).
w

Tiga provinsi dengan tingkat pekerja paruh waktu terendah pada


w
//w

Februari 2022 adalah Provinsi DKI Jakarta (13,46 persen), Kepulauan Riau
s:

(13,82 persen), dan Banten (17,79 persen). Pada Agustus 2021, tiga
tp

provinsi dengan tingkat pekerja paruh waktu terendah sama dengan


ht

Februari 2022.

BAB 2 PARTISIPASI DAN INDIKATOR TENAGA KERJA 41


o .id
.g
ps
.b
w
w
//w
s:
tp
ht

Grafik 16. Tingkat Pekerja Paruh Waktu Menurut Provinsi (persen),


Agustus 2021 dan Februari 2022

42 BAB 2 PARTISIPASI DAN INDIKATOR TENAGA KERJA


“Terjadi penurunan kontribusi perempuan pada total pekerja paruh
waktu selama setahun terakhir”

o .id
.g
ps
.b
w
w
//w

Grafik 17. Kontribusi Perempuan pada Pekerja Paruh Waktu (persen), 2021-2022
s:

Kontribusi perempuan terhadap total pekerja paruh waktu diukur


tp
ht

dari proporsi perempuan yang termasuk pekerja paruh waktu terhadap

semua pekerja paruh waktu. Hasil Sakernas Februari 2022 menunjukkan

bahwa kontribusi perempuan pada pekerja paruh waktu sebesar 54,17

persen, yang dapat diartikan bahwa dari 100 pekerja paruh waktu, sekitar

54 orang diantaranya adalah perempuan. Kontribusi perempuan pada

pekerja paruh waktu Februari 2022 mengalami kenaikan jika dibanding

Agustus 2021, tetapi mengalami penurunan bila dibandingkan dengan

Februari 2021.

BAB 2 PARTISIPASI DAN INDIKATOR TENAGA KERJA 43


“Februari 2022: Provinsi dengan kontribusi perempuan terhadap
total pekerja paruh waktu tertinggi adalah Provinsi D.I. Yogyakarta”

Kontribusi perempuan terhadap pekerja paruh waktu menurut

provinsi dapat dilihat pada Grafik 18 dan Lampiran 13. Tiga provinsi

dengan kontribusi perempuan pada pekerja paruh waktu tertinggi pada

Februari 2022 yaitu Provinsi D.I Yogyakarta (61,14 persen), DKI Jakarta

(58,07 persen), dan Jawa Tengah (58,01 persen). Sedangkan pada Agustus

2021 urutannya adalah yaitu Provinsi D.I Yogyakarta (58,09 persen), Jawa

.id
Tengah (57,30 persen), dan Jawa Timur (55,93 persen).

o
Berdasarkan hasil Sakernas Februari 2022, tiga provinsi dengan
.g
ps
kontribusi perempuan terhadap pekerja paruh waktu terendah secara
.b

berturut-turut adalah Provinsi Kalimantan Utara (39,72 persen), Riau


w

(43,62 persen), Sulawesi Barat (44,08 persen). Pada Agustus 2021, tiga
w
//w

provinsi dengan kontribusi perempuan terhadap pekerja paruh waktu


s:

terendah sama dengan Februari 2022.


tp
ht

44 BAB 2 PARTISIPASI DAN INDIKATOR TENAGA KERJA


o .id
.g
ps
.b
w
w
//w
s:
tp
ht

Grafik 18. Kontribusi Perempuan pada Pekerja Paruh Waktu Menurut Provinsi (persen),
Agustus 2021 dan Februari 2022

BAB 2 PARTISIPASI DAN INDIKATOR TENAGA KERJA 45


KILM 7. Penduduk Bekerja Menurut Jumlah Jam Kerja
“Mayoritas penduduk bekerja 35 jam atau lebih per minggu”

o .id
.g
ps
.b
w

Grafik 19. Persentase Penduduk Bekerja Menurut Jumlah Jam Kerja, 2021-2022
w
//w

Hasil Sakernas Februari 2022 menunjukkan bahwa sebagian


s:

besar penduduk di Indonesia bekerja 35 jam atau lebih per minggu,


tp
ht

dengan persentase sebesar 62,82 persen. Kondisi ini terjadi juga pada

periode sebelumnya baik pada periode Februari 2021 maupun Agustus

2021. Penduduk dengan jam kerja 35 jam atau lebih perminggu

peningkatan sebesar 1,46 persen poin jika dibandingkan dengan kondisi

setahun yang lalu (Februari 2021), begitu pula jika dibandingkan dengan

Agustus 2021 mengalami kenaikan sebesar 1,45 persen poin. Sementara

penduduk yang bekerja di bawah 35 jam per minggu (1-34 jam) pada

Februari 2022 mencapai 34,80 persen. Persentase ini menunjukkan adanya

penurunan baik jika dibandingkan dengan keadaan Februari 2021

maupun Agustus 2021.

46 BAB 2 PARTISIPASI DAN INDIKATOR TENAGA KERJA


Selain itu, masih merujuk pada Grafik 19, tampak bahwa masih

terdapat cukup banyak penduduk yang bekerja 49 jam ke atas per minggu

(termasuk kategori pekerjaan tidak layak) yaitu sekitar 24,82 persen pada

Februari 2022. Hal ini berarti, hampir seperempat dari penduduk bekerja

yang mengerjakan pekerjaannya dengan jam kerja yang berlebih

(penduduk yang bekerja 49 jam ke atas per minggu), sehingga akan dapat

berimbas pada produktivitas dan kelayakan dari pekerja itu sendiri.

“Laki-laki yang bekerja dengan jam kerja berlebih (bekerja 49 jam ke

.id
atas per minggu) lebih banyak dibandingkan perempuan”

o
.g
ps
.b
w
w
//w
s:
tp
ht

Grafik 20. Persentase Penduduk Bekerja Menurut Jumlah Jam Kerja dan
Jenis Kelamin, Februari 2022

BAB 2 PARTISIPASI DAN INDIKATOR TENAGA KERJA 47


Apabila ditinjau berdasarkan jenis kelamin seperti yang

ditunjukkan pada Grafik 20, terdapat lebih dari 20 persen penduduk yang

bekerja dengan jam kerja berlebih baik pada laki-laki maupun perempuan.

Pada Februari 2022, penduduk laki-laki yang bekerja dengan jam kerja

berlebih mencapai 26,98 persen, lebih tinggi daripada penduduk

perempuan yang bekerja dengan jam kerja berlebih dengan persentase

sebesar 21,49 persen.

“Lebih dari seperempat dari penduduk perkotaan bekerja dengan

.id
jam kerja berlebih”

o
.g
ps
.b
w
w
//w
s:
tp
ht

Grafik 21. Persentase Penduduk Bekerja Menurut Jumlah Jam Kerja dan
Daerah Tempat Tinggal, Februari 2022

Sementara jika diamati berdasarkan wilayah tempat tinggal,

terdapat perbedaan karakteristik menurut jam kerja antara penduduk

48 BAB 2 PARTISIPASI DAN INDIKATOR TENAGA KERJA


yang bekerja di perdesaan dan di perkotaan. Pada periode Februari 2022,

penduduk perkotaan yang bekerja dengan jam kerja berlebih mencapai

28,02 persen dan lebih tinggi daripada persentase penduduk yang bekerja

dengan jam kerja berlebih di wilayah perdesaan yang sebesar 21,17

persen.

“Pada Februari 2022, provinsi dengan persentase penduduk yang


bekerja dengan jam kerja berlebih paling tinggi berada di Provinsi
Kalimantan Timur”

.id
Tiga provinsi dengan persentase penduduk bekerja dengan jam

o
.g
kerja berlebih tertinggi pada Februari 2022 diduduki oleh Provinsi
ps
Kalimantan Timur (33,34 persen), kemudian Provinsi Gorontalo (32,64
.b
w

persen), dan Provinsi Kepulauan Riau (32,52 persen). Sebaliknya, tiga


w

provinsi dengan persentase penduduk bekerja dengan jam kerja berlebih


//w

terendah, yaitu Provinsi Papua (10,50 persen), Provinsi Provinsi Nusa


s:
tp

Tenggara Timur (13,14 persen), dan Sulawesi Utara (16,11 persen).


ht

Informasi selengkapnya dapat dilihat pada Grafik 22 dan Lampiran 15.

BAB 2 PARTISIPASI DAN INDIKATOR TENAGA KERJA 49


o .id
.g
ps
.b
w
w
//w
s:
tp
ht

Grafik 22. Persentase Penduduk yang Bekerja Menurut Provinsi dan


Jumlah Jam Kerja, Februari 2022

50 BAB 2 PARTISIPASI DAN INDIKATOR TENAGA KERJA


KILM 8. Penduduk Bekerja di Kegiatan Informal
Sektor informal merupakan bagian penting dari kehidupan

ekonomi, sosial, dan politik di sebagian besar negara berkembang, serta

beberapa negara maju. Di negara-negara dengan tingkat pertumbuhan

penduduk atau urbanisasi yang tinggi, ekonomi informal cenderung

tumbuh untuk menyerap sebagian besar tenaga kerja. Mengingat

keterbatasan variabel penentuan sektor informal yang belum dapat

diterapkan sepenuhnya dalam Sakernas, maka dari itu, dalam publikasi ini

.id
digunakan pendekatan dengan identifikasi terbatas pada pekerja di

o
kegiatan informal. Secara sederhana kegiatan formal dan informal dari
.g
ps
penduduk bekerja dapat diidentifikasi berdasarkan status pekerjaan
.b

utama. Penduduk bekerja di kegiatan formal mencakup status berusaha


w
w

dengan dibantu buruh tetap dan buruh/karyawan/pegawai, sedangkan


//w

sisanya termasuk penduduk bekerja di kegiatan informal.


s:
tp

“Mayoritas penduduk di Indonesia bekerja di kegiatan informal yaitu


ht

sebesar 59,97 persen”

Hasil Sakernas Februari 2022 menunjukkan bahwa dari 135,61 juta

orang yang bekerja, sebanyak 59,97 persen penduduk yang bekerja di

kegiatan informal (81,33 juta orang). Persentase ini mengalami

peningkatan baik jika dibandingkan dengan kondisi Februari 2021 dan

Agustus 2021 (Grafik 23).

BAB 2 PARTISIPASI DAN INDIKATOR TENAGA KERJA 51


.id
Grafik 23. Persentase Penduduk Bekerja pada Kegiatan Formal/Informal, 2021-2022

o
.g
Pada Februari 2022, persentase penduduk yang bekerja di
ps
kegiatan formal sebesar 40,03, turun dari Agustus 2021 (40,55 persen)
.b
w

maupun dari Februari 2021 (40,38 persen).


w
//w

“Laki-laki masih mendominasi penduduk bekerja pada kegiatan


s:

formal”
tp
ht

Jika diamati berdasarkan perbedaan jenis kelamin, hasil Sakernas

Februari 2022 menunjukkan bahwa terdapat ketimpangan penduduk

bekerja pada kegiatan formal antara laki-laki dan perempuan. Pada

Februari 2022, pekerja formal laki-laki mencapai 66,11 persen (hampir dua

per tiga bagian), sedangkan pada Februari 2021 dan Agustus 2021

masing-masing mencapai 64,90 persen dan 64,72 persen. Sementara pada

kegiatan informal, walaupun juga didominasi oleh laki-laki namun

proporsi perempuan hampir mencapai setengah dari pekerja di kegiatan

informal. Seperti yang ditunjukkan pada Grafik 24, pada Februari 2022,

52 BAB 2 PARTISIPASI DAN INDIKATOR TENAGA KERJA


persentase penduduk perempuan yang bekerja pada kegiatan informal

sebesar 42,98 persen sedangkan pada laki-laki sebesar 57,02 persen.

o .id
.g
ps
.b
w
w
//w

Grafik 24. Persentase Penduduk Bekerja Menurut Kegiatan Formal/Informal


s:

dan Jenis Kelamin, 2021-2022


tp
ht

“Penduduk bekerja di kegiatan informal lebih banyak tinggal di


daerah perdesaan”

Mencermati komposisi penduduk bekerja pada kegiatan formal

berdasarkan wilayah tempat tinggal menunjukkan bahwa penduduk

bekerja pada kegiatan formal mayoritas berada di perkotaan. Hal ini

tampak baik pada periode Februari 2021, Agustus 2021, maupun Februari

2022. Seperti yang dapat dilihat pada Grafik 25 penduduk bekerja pada

kegiatan formal yang tinggal di perkotaan berdasarkan hasil Sakernas

Februari 2022 mencapai 68,76 persen. Angka ini mengalami tren yang

BAB 2 PARTISIPASI DAN INDIKATOR TENAGA KERJA 53


terus menurun sejak Februari 2021. Di sisi lain, persentase penduduk yang

bekerja pada kegiatan informal di perdesaan lebih tinggi dibanding di

perkotaan, masing-masing sebesar 57,05 persen dan 42,95 persen pada

Februari 2022. Persentase penduduk yang bekerja pada kegiatan informal

di perdesaan mengalami peningkatan baik bila dibandingkan Februari

2021 (0,22 persen poin) maupun Agustus 2021 (2,09 persen poin).

o .id
.g
ps
.b
w
w
//w
s:
tp
ht

Grafik 25. Persentase Penduduk Bekerja Menurut Kegiatan Formal/Informal


dan Daerah Tempat Tinggal, 2021-2022

“Provinsi Papua menjadi provinsi dengan persentase tertinggi


penduduk bekerja di kegiatan informal pada Februari 2022”

Sementara apabila ditinjau berdasarkan perbedaan wilayah per

provinsi, tiga provinsi dengan persentase tertinggi penduduk yang

bekerja di kegiatan formal, yaitu Provinsi Kepulauan Riau (66,50 persen),

DKI Jakarta (63,20 persen), dan Kalimantan Timur (55,59 persen). Di sisi

lain, tiga provinsi dengan persentase tertinggi penduduk yang bekerja di

kegiatan informal diduduki oleh Provinsi Papua (86,49 persen), kemudian

54 BAB 2 PARTISIPASI DAN INDIKATOR TENAGA KERJA


disusul oleh Provinsi Nusa Tenggara Timur (76,14 persen), dan Provinsi

Nusa Tenggara Barat (75,67 persen). Informasi selengkapnya dapat dilihat

pada Grafik 26 dan Lampiran 16.

o .id
.g
ps
.b
w
w
//w
s:
tp
ht

Grafik 26. Persentase Penduduk yang Bekerja Menurut Kegiatan Formal/Informal


dan Provinsi, Februari 2022

BAB 2 PARTISIPASI DAN INDIKATOR TENAGA KERJA 55


o .id
.g
ps
.b
w
w
//w
s:
tp
ht

56 BAB 2 PARTISIPASI DAN INDIKATOR TENAGA KERJA


BAB 3 INDIKATOR PENGANGGURAN

KILM 9. Pengangguran
“Tingkat Pengangguran Terbuka di Indonesia sebesar 5,83 persen”

Hasil Sakernas pada periode Februari 2022 menunjukkan Tingkat

Pengangguran Terbuka (TPT) mencapai 5,83 persen, yang berarti bahwa

dari 100 orang angkatan kerja di Indonesia, terdapat sekitar 5 sampai 6

.id
orang penganggur. Apabila dibandingkan dengan kondisi Februari 2021

o
dan Agustus 2021, TPT pada Februari 2022 mengalami penurunan
.g
ps
berturut-turut sebesar 0,43 persen poin dan 0,66 persen poin.
.b
w

Tabel 4. Tingkat Pengangguran Terbuka (persen), 2021-2022


w
//w

Tingkat Pengangguran 2021 2022


s:

Terbuka (TPT) Februari Agustus Februari


tp

(1) (2) (3) (4)


ht

Laki-Laki 6,81 6,74 6,31


Perempuan 5,41 6,11 5,09
Perkotaan 8,00 8,32 7,61

Perdesaan 4,11 4,17 3,72

Total 6,26 6,49 5,83

Apabila ditinjau berdasarkan jenis kelamin baik pada periode

Februari 2021, Agustus 2021, maupun Februari 2022 menunjukkan bahwa

TPT laki-laki cenderung lebih tinggi daripada perempuan. Sebagai

gambaran, pada Februari 2022, TPT laki-laki mencapai 6,31 persen,

sedangkan TPT perempuan hanya sebesar 5,09 persen. Apabila

BAB 3 INDIKATOR PENGANGGURAN 57


dibandingkan dengan kondisi Februari 2021 dan Agustus 2021, TPT baik

pada laki-laki maupun perempuan menunjukkan adanya penurunan

searah dengan pola nasional.

Mencermati TPT berdasarkan daerah tempat tinggal menunjukkan

bahwa TPT di daerah perkotaan cenderung lebih tinggi hampir dua kali

lipat daripada TPT di perdesaan. Seperti pada Sakernas Februari 2022, TPT

di perkotaan mencapai 7,61 persen, sedangkan TPT perdesaan hanya

sebesar 3,72 persen. Apabila dibandingkan dengan kondisi Februari 2021

maupun Agustus 2021, TPT perkotaan maupun perdesaan mengalami

.id
penurunan pada Februari 2022.

o
.g
ps
“Februari 2022: TPT tertinggi terdapat pada Provinsi Banten, Jawa
.b

Barat, dan Kepulauan Riau”


w
w

Berdasarkan hasil Sakernas Februari 2022 menunjukkan bahwa


//w

TPT tertinggi menurut provinsi diduduki oleh Provinsi Banten (8,53


s:
tp

persen), Jawa Barat (8,35 persen), dan Kepulauan Riau (8,02 persen).
ht

Sementara pada Agustus 2021, TPT tertinggi menurut provinsi secara

berturut-turut diduduki oleh Provinsi Kepulauan Riau (9,91 persen),

disusul oleh Provinsi Jawa Barat (9,82 persen), dan Provinsi Banten (8,98

persen).

Provinsi dengan TPT terendah pada Februari 2022 diduduki oleh

Provinsi Sulawesi Barat (3,11 persen), Gorontalo (3,25 persen), dan Nusa

Tenggara Timur (3,30 persen). Sementara tiga provinsi dengan TPT

terendah pada Agustus 2021 adalah Provinsi Gorontalo (3,01 persen),

Provinsi Nusa Tenggara Barat (3,01 persen), dan Provinsi Sulawesi Barat

58 BAB 3 INDIKATOR PENGANGGURAN


(3,13 persen). Informasi selengkapnya dapat dilihat pada Grafik 27 dan

Lampiran 17.

o .id
.g
ps
.b
w
w
//w
s:
tp
ht

Grafik 27. TPT Menurut Provinsi (persen), Agustus 2021 dan Februari 2022

BAB 3 INDIKATOR PENGANGGURAN 59


Pengangguran dan Pendidikan

“TPT tertinggi menurut tingkat pendidikan terdapat pada pendidikan


tingkat menengah”

Mengamati TPT berdasarkan tingkat pendidikan menunjukkan

bahwa pada Februari 2022, TPT tertinggi terdapat pada pendidikan

tingkat menengah (SMA Umum dan Kejuruan) yaitu sebesar 9,16 persen.

Pada kondisi ini, dapat dikatakan bahwa terdapat penawaran tenaga kerja

yang tidak terserap terutama pada lulusan pendidikan tingkat menengah.

.id
Sementara mereka yang berpendidikan rendah cenderung mau menerima

o
.g
pekerjaan apa saja yang dapat dilihat dari TPT penduduk yang tidak
ps
pernah sekolah atau tidak pernah mengenyam bangku sekolah yang
.b
w

relatif lebih rendah (1,11 persen).


w
//w
s:
tp
ht

Grafik 28. TPT Menurut Tingkat Pendidikan (persen), 2021-2022

60 BAB 3 INDIKATOR PENGANGGURAN


“Hanya TPT pendidikan tinggi yang mengalami peningkatan, pada
Februari 2022 terhadap Agustus 2021”

Sejalan dengan turunnya TPT secara umum pada Februari 2022

terhadap Agustus 2021, TPT menurut kelompok pendidikan juga

mengalami penurunan kecuali pada kelompok berpendidikan tinggi.

Namun demikian, jika dibandingkan dengan kondisi setahun terakhir

(Februari 2021), tampak bahwa TPT mengalami penurunan pada semua

kategori pendidikan.

Seperti yang ditunjukkan pada Tabel 5, pada kondisi Agustus 2021

.id
ke Februari 2022, TPT pendidikan tinggi mengalami peningkatan hanya

o
.g
pada perempuan dan di daerah perdesaan. Sedangkan pada kategori
ps
pendidikan lainnya mengalami penurunan di setiap karakteristik jenis
.b
w

kelamin dan daerah tempat tinggal. Namun demikian, terdapat


w
//w

penurunan yang cukup tajam pada TPT di daerah perkotaan untuk mereka
s:

yang tidak pernah sekolah sebesar 2,32 persen poin dan TPT perempuan
tp

untuk lulusan pendidikan dasar sebesar 1,55 persen poin.


ht

BAB 3 INDIKATOR PENGANGGURAN 61


Tabel 5. Tingkat Pengangguran Terbuka
Menurut Tingkat Pendidikan (persen), 2021-2022
Tingkat 2021 2022
Pendidikan Februari Agustus Februari
(1) (2) (3) (4)

Tidak Pernah Sekolah 1,29 1,63 1,11

Laki-Laki 1,69 2,35 1,55

Perempuan 1,03 1,10 0,77

Perkotaan 4,77 4,42 2,10

Perdesaan 0,51 0,88 0,82

Tingkat Dasar 4,11 4,59 3,98

.id
Laki-Laki 4,75 4,63 4,63

o
Perempuan 3,17
.g 4,54 2,99
ps
Perkotaan 5,85 6,73 6,21
.b

Perdesaan 2,78 2,81 2,27


w

Tingkat Menengah 9,72 9,93 9,16


w
//w

Laki-Laki 10,03 10,00 9,25

Perempuan 9,14 9,79 8,98


s:
tp

Perkotaan 10,52 10,86 9,83


ht

Perdesaan 8,00 8,02 7,82

Tingkat Tinggi 6,90 5,96 6,15

Laki-Laki 6,87 6,63 5,87

Perempuan 6,93 5,29 6,44

Perkotaan 7,44 6,52 6,42

Perdesaan 5,26 4,38 5,40

Total 6,26 6,49 5,83

62 BAB 3 INDIKATOR PENGANGGURAN


“Pada periode Februari 2021 hingga Februari 2022, persentase
penganggur terbesar terdapat pada pendidikan tingkat menengah”

Sementara itu, apabila mencermati komposisi penganggur

menurut tingkat pendidikan (Tabel 6) memberikan gambaran bahwa

lulusan pendidikan tingkat menengah mendominasi jumlah

pengangguran. Hal ini tampak baik pada Februari 2021, Agustus 2021,

maupun Februari 2022.

Pada Februari 2022, persentase penganggur pada pendidikan

.id
tingkat menengah mencapai 49,13 persen yang mengalami penurunan

o
sebesar 1,23 persen poin bila dibandingkan Agustus 2021 dan 1,11 persen
.g
ps
poin dibandingkan Februari 2021. Selama periode Agustus 2021-Februari
.b

2022 penurunan persentase penganggur berdasarkan tingkat pendidikan


w
w

terjadi pada jenjang pendidikan dasar dan menengah. Sementara selama


//w

periode Februari 2021-Februari 2022 penurunan persentase penganggur


s:

pada jenjang pendidikan menengah dan tinggi.


tp
ht

BAB 3 INDIKATOR PENGANGGURAN 63


Tabel 6. Distribusi Penganggur Menurut Tingkat Pendidikan (persen), 2021-2022
Tingkat 2021 2022
Pendidikan Februari Agustus Februari
(1) (2) (3) (4)
Tidak Pernah Sekolah 0,23 0,26 0,30

Laki-Laki 0,19 0,25 0,28

Perempuan 0,33 0,28 0,34

Perkotaan 0,23 0,21 0,18

Perdesaan 0,25 0,39 0,58

Tingkat Dasar 35,19 37,68 37,24

.id
Laki-Laki 37,02 36,38 39,69

o
Perempuan 31,67 39,89 32,49
.g
ps
Perkotaan 30,69 35,02 35,62
.b

Perdesaan 46,00 44,41 41,18


w

Tingkat Menengah 50,24 50,36 49,13


w
//w

Laki-Laki 51,90 53,00 50,15

Perempuan 47,07 45,87 47,16


s:
tp

Perkotaan 52,64 51,59 49,68


ht

Perdesaan 44,48 47,25 47,80

Tingkat Tinggi 14,34 11,70 13,33

Laki-Laki 10,89 10,37 9,88

Perempuan 20,93 13,96 20,01

Perkotaan 16,44 13,18 14,52

Perdesaan 9,27 7,95 10,45

64 BAB 3 INDIKATOR PENGANGGURAN


“Februari 2022: Persentase penganggur berpendidikan tingkat
dasar dan menengah pada laki-laki lebih tinggi dibanding
perempuan”

Merujuk pada Tabel 6, terlihat pada kondisi Februari 2022

persentase laki-laki yang menganggur pada pendidikan tingkat dasar dan

menengah lebih tinggi dibandingkan persentase perempuan yang

menganggur pada tingkat pendidikan yang sama. Namun pada kelompok

tidak pernah sekolah dan pendidikan tingkat tinggi persentase laki-laki

yang menganggur lebih rendah dibandingkan perempuan.

.id
Sementara apabila dilihat berdasarkan daerah tempat tinggal,

o
.g
pada Februari 2021-Februari 2022, persentase penduduk perdesaan yang
ps
menganggur dengan jenjang pendidikan tidak pernah sekolah dan
.b
w

tingkat dasar, cenderung lebih tinggi daripada persentase penduduk


w

perkotaan pada jenjang pendidikan yang sama. Seperti yang dapat dilihat
//w

pada Tabel 6, persentase penduduk perdesaan yang menganggur dengan


s:
tp

pendidikan tidak pernah sekolah pada Februari 2022 sebesar 0,58 persen,
ht

sementara di perkotaan sebesar 0,18 persen. Akan tetapi, persentase

penduduk perkotaan yang menganggur dengan pendidikan tingkat

menengah dan tingkat tinggi lebih tinggi dibanding daerah perdesaan.

Sebagai gambaran, pada Februari 2022, persentase penduduk perkotaan

yang menganggur dengan pendidikan tingkat menengah sebesar 49,68

persen, sementara pada perdesaan hanya sebesar 47,80 persen.

BAB 3 INDIKATOR PENGANGGURAN 65


“Februari 2022: Sulawesi Tenggara, Sulawesi Utara, dan Nusa
Tenggara Timur adalah tiga provinsi dengan persentase
pengangguran berpendidikan tinggi paling tinggi”

Seperti yang dapat dilihat pada Grafik 29 dan Lampiran 19, provinsi

dengan persentase pengangguran berpendidikan tinggi paling banyak

pada Februari 2022, yaitu Provinsi Sulawesi Tenggara (36,56 persen),

Sulawesi Utara (31,93 persen), dan Nusa Tenggara Timur (31,62 persen).

Sebaliknya tiga provinsi dengan persentase pengangguran berpendidikan

tinggi paling sedikit secara berturut-turut yaitu Provinsi Banten (6,17

o .id
persen), Lampung (6,42 persen), dan Kalimantan Utara (6,78 persen).
.g
Sementara tiga provinsi dengan persentase pengangguran
ps
berpendidikan menengah paling banyak secara berturut-turut yaitu
.b
w

Provinsi Kalimantan Utara (74,16 persen), Kepulauan Bangka Belitung


w
//w

(72,30 persen), dan DKI Jakarta (67,66 persen). Sebaliknya, persentase


s:

pengangguran berpendidikan menengah paling sedikit berada pada


tp

Provinsi Nusa Tenggara Barat (37,63 persen), Nusa Tenggara Timur (39,00
ht

persen), dan DI Yogyakarta (39,36 persen).

Tiga provinsi dengan persentase paling banyak pengangguran

berpendidikan dasar ke bawah pada Februari 2022 yaitu Provinsi Jawa

Barat (48,48 persen), Jawa Tengah (46,92 persen), dan Kalimantan Selatan

(46,86 persen). Sebaliknya, persentase pengangguran yang paling sedikit

pada kategori yang sama berada pada Provinsi DKI Jakarta (9,75 persen),

Sulawesi Utara (10,76 persen), dan Maluku (12,26 persen).

66 BAB 3 INDIKATOR PENGANGGURAN


o .id
.g
ps
.b
w
w
//w
s:
tp
ht

Grafik 29. Distribusi Penganggur Menurut Tingkat Pendidikan dan Provinsi (persen),
Februari 2022

BAB 3 INDIKATOR PENGANGGURAN 67


KILM 10. Pengangguran Pada Kelompok Umur Muda
Penganggur pada kelompok umur muda merupakan masalah

kebijakan yang penting bagi banyak negara yang tidak dapat dipisahkan

dari proses pembangunan. Untuk tujuan indikator ini, istilah "umur muda"

mencakup orang yang berumur 15 sampai 24 tahun, sedangkan "orang

dewasa" didefinisikan sebagai orang yang berumur 25 tahun ke atas.

Indikator pengangguran kaum muda disajikan dengan rincian sebagai

berikut:

.id
1. Tingkat pengangguran kaum muda;

o
2. Tingkat pengangguran kaum muda sebagai persentase dari tingkat
.g
ps
pengangguran dewasa;
.b

3. Share pengangguran kaum muda terhadap total penganggur; dan


w
w

4. Pengangguran kaum muda sebagai proporsi dari populasi kaum


//w

muda.
s:
tp

“TPT kelompok umur muda pada Februari 2022 mengalami


ht

penurunan baik dibanding Februari 2021 maupun Agustus 2021”

Grafik 30. TPT Penduduk Umur Muda (persen), 2021-2022

68 BAB 3 INDIKATOR PENGANGGURAN


Berdasarkan hasil Sakernas Februari 2022 TPT penduduk

kelompok umur muda mencapai 17,08 persen, yang dapat diartikan

bahwa dari 100 orang penduduk berumur 15-24 tahun yang termasuk

angkatan kerja, terdapat sekitar 17 orang yang menganggur. Angka

tersebut mengalami penurunan sebesar 0,95 persen poin bila

dibandingkan dengan Februari 2021 dan turun 2,47 persen poin

dibandingkan Agustus 2021 (Grafik 30).

.id
“Februari 2021-Februari 2022: TPT kelompok umur muda cenderung

o
.g
lebih tinggi pada laki-laki dibandingkan perempuan”
ps
.b
w
w
//w
s:
tp
ht

Grafik 31. TPT Penduduk Umur Muda Menurut Jenis Kelamin (persen), 2021-2022

Ditinjau berdasarkan jenis kelamin pada Februari 2022, TPT

penduduk umur muda laki-laki sebesar 18,06 persen lebih tinggi daripada

BAB 3 INDIKATOR PENGANGGURAN 69


TPT penduduk umur muda perempuan yang sebesar 15,60 persen. Pola

ini juga tampak pada Februari 2021 dan Agustus 2021.

Mengamati lebih lanjut TPT penduduk umur muda berdasarkan

jenis kelamin, menunjukkan bahwa keadaan TPT umur muda pada

Februari 2022 mengalami penurunan baik pada laki-laki maupun

perempuan jika dibandingkan dengan keadaan Februari 2021 maupun

jika dibandingkan Agustus 2021 (Grafik 31).

“TPT kelompok umur muda lebih tinggi di wilayah perkotaan

.id
dibandingkan dengan perdesaan”

o
.g
ps
.b
w
w
//w
s:
tp
ht

Grafik 32. TPT Penduduk Umur Muda Menurut Daerah Tempat Tinggal (persen),
2021-2022

70 BAB 3 INDIKATOR PENGANGGURAN


Sementara itu, bila ditinjau berdasarkan daerah tempat tinggal

pada kelompok umur muda memperlihatkan bahwa pola TPT daerah

perkotaan lebih tinggi daripada di daerah perdesaan. Seperti pada

Februari 2022, TPT umur muda daerah perkotaan mencapai 20,70 persen,

sementara di daerah perdesaan sebesar 12,96 persen. Hal tersebut bisa

diartikan bahwa dari 100 penduduk usia 15-24 tahun yang termasuk

angkatan kerja pada Februari 2022 untuk daerah perkotaan terdapat

sekitar 21 orang yang menganggur, sementara untuk daerah perdesaan

ada sekitar 13 orang. TPT umur muda pada Februari 2022 di perdesaan

.id
turun jika dibandingkan Agustus 2021 maupun Februari 2021, akan tetapi

o
.g
TPT umur muda di perkotaan turun dibanding Agustus 2021 tetapi sedikit
ps
meningkat jika dibandingkan Februari 2021.
.b
w
w
//w

“TPT kelompok umur muda empat kali lipat lebih tinggi daripada TPT
dewasa”
s:
tp

Apabila dibedakan menurut jenis kelamin, rasio TPT umur muda


ht

terhadap TPT penduduk dewasa pada Februari 2022 cenderung lebih

tinggi pada perempuan yaitu sebesar 4,83 dibandingkan dengan laki-laki

yang sebesar 4,21. Angka 4,83 dapat diartikan bahwa pada kelompok

perempuan, TPT kelompok umur muda hampir lima kali lipat lebih tinggi

daripada TPT dewasa. Kondisi ini serupa dengan keadaan Februari 2021

tetapi berbeda dengan Agustus 2021 yaitu rasio TPT umur muda lebih

tinggi pada laki-laki dibanding perempuan.

Berdasarkan daerah tempat tinggal, rasio TPT umur muda

terhadap TPT dewasa cenderung lebih tinggi di daerah perdesaan

dibandingkan dengan di daerah perkotaan, hal ini terjadi baik pada

BAB 3 INDIKATOR PENGANGGURAN 71


Februari 2021, Agustus 2021, maupun Februari 2022. Sebagai gambaran,

pada Februari 2022 rasio TPT umur muda terhadap TPT penduduk dewasa

di daerah perkotaan sebesar 3,84, sedangkan di daerah perdesaan

mencapai 6,23 (Tabel 7).

Tabel 7. Rasio TPT Umur Muda Terhadap TPT Umur Dewasa di Indonesia, 2021-2022
Rasio TPT Umur Muda 2021 2022
Terhadap TPT Umur Dewasa Februari Agustus Februari
(1) (2) (3) (4)
Laki-Laki 4,13 4,81 4,21

.id
Perempuan 4,85 4,38 4,83
Perkotaan 3,68 3,99 3,84

o
Perdesaan 6,11
.g 6,41 6,23
ps
Total 4,34 4,63 4,40
.b
w

“Februari 2022: share penganggur umur muda terhadap total


w
//w

penganggur 43,30 persen, sedangkan share penganggur umur muda


terhadap total penduduk umur muda 8,14 persen”
s:
tp

Share penganggur umur muda terhadap total penganggur


ht

berdasarkan hasil Sakernas Februari 2022 cukup tinggi yang hampir

mendekati setengah bagian dari total penganggur (43,30 persen). Angka

ini dapat diartikan bahwa pada Februari 2022, dari 100 orang penganggur

terdapat sekitar 43 orang penganggur yang berumur antara 15 sampai 24

tahun. Seperti yang terlihat pada Grafik 33, angka ini mengalami

penurunan baik dibanding Februari 2021 maupun Agustus 2021.

Penurunan tersebut sebesar 0,40 persen poin bila dibandingkan dengan

Februari 2021 dan sebesar 1,38 persen poin dibandingkan Agustus 2021.

72 BAB 3 INDIKATOR PENGANGGURAN


Sementara itu, share penganggur umur muda terhadap total

penduduk umur muda pada Februari 2022 sebesar 8,14 persen, hal ini

dapat diartikan bahwa pada Februari 2022 dari 100 penduduk berumur

15-24 tahun sekitar 8 orang diantaranya merupakan penganggur. Angka

ini turun sebesar 0,53 persen poin jika dibandingkan dengan Februari

2021 dan turun sebesar 1,09 persen poin dibandingkan Agustus 2021.

o .id
.g
ps
.b
w
w
//w
s:
tp
ht

Grafik 33. Share Penganggur Umur Muda (persen), 2021-2022

BAB 3 INDIKATOR PENGANGGURAN 73


KILM 12. Setengah Pengangguran (Underemployment)
Penduduk yang dikategorikan sebagai setengah penganggur

adalah mereka yang jam kerjanya di bawah ambang batas jam kerja

normal (kurang dari 35 jam dalam seminggu), dan masih mencari atau

menerima pekerjaan tambahan.

“Jumlah setengah penganggur Februari 2022 mengalami penurunan


baik jika dibandingkan dengan Februari 2021 maupun Agustus
2021”

o .id
Tabel 8. Penduduk Bekerja yang Termasuk Setengah Penganggur (juta), 2021-2022
.g
ps
Setengah 2021 2022
.b

Penganggur Februari Agustus Februari


w

(1) (2) (3) (4)


w

Laki-Laki 7,35 7,35 6,76


//w

Perempuan 4,07 4,07 3,89


s:
tp

Perkotaan 5,06 5,33 4,49


ht

Perdesaan 6,36 6,09 6,16

Total 11,42 11,42 10,65

Hasil Sakernas Februari 2022 menunjukkan bahwa jumlah

setengah penganggur di Indonesia mencapai 10,65 juta orang, yang

terdiri dari 6,76 juta orang laki-laki dan sisanya sebanyak 3,89 juta orang

perempuan. Jika dilihat berdasarkan daerah tempat tinggal, jumlah

setengah penganggur di daerah perdesaan lebih tinggi dibandingkan

dengan daerah perkotaan. Pada Februari 2022, jumlah setengah

74 BAB 3 INDIKATOR PENGANGGURAN


penganggur di daerah perdesaan mencapai 6,16 juta orang sementara di

perkotaan sebanyak 4,49 juta orang.

Apabila dibandingkan dengan Februari 2021 terdapat penurunan

jumlah setengah penganggur yang cukup besar, yaitu sebanyak 0,77 juta

orang. Pola tersebut juga terjadi baik berdasarkan kelompok jenis kelamin

maupun daerah tempat tinggal. Jumlah setengah penganggur laki-laki

mengalami penurunan (0,59 juta orang) lebih banyak daripada

perempuan (0,18 juta orang). Jumlah setengah penganggur di perkotaan

mengalami penurunan (0,57 juta orang) lebih banyak daripada di

.id
perdesaan (0,20 juta orang).

o
.g
Sementara jika dibanding Agustus 2021, jumlah setengah
ps
penganggur laki-laki turun (0,59 juta orang) lebih banyak dibanding
.b
w

perempuan (0,18 juta orang). Menurut klasifikasi daerah tempat tinggal,


w
//w

jumlah setengah penganggur mengalami penurunan pada perkotaan


s:

yaitu sebesar 0,84 juta orang, akan tetapi di perdesaan meningkat


tp

sebanyak 0,07 juta orang.


ht

“Share setengah penganggur terhadap total angkatan kerja dan


tingkat setengah penganggur Februari 2022 turun bila dibandingkan
dengan Februari 2021 maupun jika dibandingkan dengan Agustus
2021”

Tingkat setengah penganggur merupakan persentase jumlah

setengah penganggur terhadap total penduduk yang bekerja. Selain itu

indikator lain yang bisa dilihat dari setengah penganggur adalah share-

setengah penganggur terhadap total angkatan kerja.

BAB 3 INDIKATOR PENGANGGURAN 75


Share setengah penganggur terhadap total angkatan kerja pada
Februari 2022 sebesar 7,40 persen (Tabel 9), yang berarti dari 100 orang

penduduk yang termasuk dalam angkatan kerja terdapat sekitar 7 orang

yang bekerja kurang dari 35 jam per minggu dan mereka masih mencari

atau menerima pekerjaan.

Trend dari share setengah penganggur terhadap total angkatan


kerja selama periode Februari 2021 sampai dengan Februari 2022

cenderung turun. Seperti yang disajikan pada Tabel 9, dari 8,17 persen

pada Februari 2021, turun menjadi 8,15 persen pada Agustus 2021,

.id
kemudian turun cukup banyak menjadi sebesar 7,40 persen pada Februari

o
2022. .g
ps
Sementara pada tingkat setengah pengangguran (tingkat
.b
w

setengah pengangguran terhadap total penduduk bekerja) memiliki pola


w
//w

sedikit berbeda trend dari share setengah penganggur terhadap total


s:

angkatan kerja. Pada Februari 2021, dari total penduduk bekerja sekitar
tp

8,71 persen diantaranya merupakan setengah penganggur. Kemudian


ht

pada Agustus 2021 tidak mengalami perubahan yaitu tetap sebesar 8,71

persen. Kemudian pada Februari 2022, tingkat setengah penganggur

turun cukup signifikan menjadi sebesar 7,85 persen.

76 BAB 3 INDIKATOR PENGANGGURAN


Tabel 9. Indikator Setengah Penganggur, 2021-2022
Setengah 2021 2022
Penganggur Februari Agustus Februari
(1) (2) (3) (4)
Share Setengah
Penganggur Terhadap Total 8,17 8,15 7,40
Angkatan Kerja
Laki-Laki 8,72 8,64 7,71

Perempuan 7,33 7,38 6,91

Perkotaan 6,55 6,79 5,74

Perdesaan 10,17 9,86 9,37


Tingkat Setengah 8,71 8,71 7,85

.id
Penganggur

o
Laki-Laki 9,36 9,27 8,22

Perempuan 7,75 .g 7,86 7,29


ps
Perkotaan 7,12 7,41 6,21
.b
w

Perdesaan 10,60 10,29 9,73


w
//w

Berdasarkan jenis kelamin, tingkat setengah penganggur laki-laki


s:
tp

cenderung mengalami penurunan selama Februari 2021 hingga Februari


ht

2022. Akan tetapi, tingkat setengah penganggur perempuan berfluktuasi

yaitu mengalami kenaikan di Agustus 2021, kemudian turun di Februari

2022.

Sementara berdasarkan daerah tempat tinggal, tingkat setengah

penganggur di perkotaan berfluktuasi yaitu mengalami kenaikan di

Agustus 2021, kemudian turun di Februari 2022. Akan tetapi, tingkat

setengah penganggur di perdesaan cenderung terus mengalami

penurunan selama Februari 2021 hingga Februari 2022 (Tabel 9).

BAB 3 INDIKATOR PENGANGGURAN 77


“Selama setahun terakhir persentase setengah penganggur
meningkat pada semua jenjang pendidikan kecuali pada tingkat
pendidikan menengah ”

o .id
.g
ps
.b
w
w
//w
s:
tp
ht

Grafik 34. Distribusi Setengah Penganggur Menurut Tingkat Pendidikan, 2021-2022

Apabila ditinjau berdasarkan tingkat pendidikan, selama periode

Februari 2021 hingga Februari 2022, persentase setengah penganggur

masih didominasi oleh mereka yang berada pada tingkat pendidikan

dasar. Sebagai gambaran, pada Februari 2022 angka ini mencapai 58,09

persen. Dengan kata lain, dari 100 orang setengah penganggur 58 orang

diantaranya memiliki pendidikan pada tingkat dasar.

78 BAB 3 INDIKATOR PENGANGGURAN


Persentase setengah penganggur pada mereka yang tidak pernah

sekolah, pendidikan tingkat dasar dan tingkat pendidikan tinggi pada

Februari 2022 mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan kondisi

Februari 2021 yaitu masing-masing sebesar 0,35 persen poin, 0,79 persen

poin dan 0,26 persen poin. Sementara persentase setengah penganggur

pada tingkat pendidikan menengah mengalami penurunan sebesar 1,40

persen poin.

Apabila kondisi Februari 2022 dibandingkan dengan Agustus

2021, terjadi peningkatan persentase setengah penganggur pada mereka

.id
yang tidak pernah sekolah dan pendidikan tingkat dasar. Di sisi lain,

o
.g
persentase setengah penganggur pada pendidikan tingkat menengah
ps
dan pendidikan tingkat tinggi mengalami penurunan (Grafik 34).
.b
w
w

“Selama Februari 2021-Februari 2022, pada jenjang pendidikan tidak


//w

pernah bersekolah dan tingkat pendidikan tinggi persentase


s:

setengah penganggur perempuan selalu lebih tinggi dibanding laki-


tp

laki”
ht

Apabila dicermati lebih lanjut menurut jenis kelamin, pada Februari

2021-Februari 2022 pada jenjang pendidikan tidak pernah bersekolah dan

jenjang pendidikan tinggi, persentase setengah penganggur perempuan

lebih tinggi dibanding laki-laki. Sementara pada jenjang pendidikan

tingkat dasar dan tingkat menengah, persentase setengah penganggur

pada laki-laki lebih tinggi dibanding pada perempuan.

Dilihat berdasarkan klasifikasi daerah tempat tinggal, persentase

setengah pengangguran pada jenjang pendidikan belum pernah

bersekolah dan pendidikan tingkat dasar selalu lebih tinggi di perdesaan

BAB 3 INDIKATOR PENGANGGURAN 79


baik pada Februari 2021, Agustus 2021, maupun Februari 2022. Sementara

pada jenjang pendidikan tingkat menengah dan tingkat tinggi persentase

setengah penganggur di perkotaan lebih tinggi.

Apabila kondisi Februari 2022 dibandingkan Februari 2021,

penurunan setengah penganggur hanya terjadi pada jenjang pendidikan

tingkat menengah yaitu sebesar 1,40 persen poin. Jika dilihat berdasarkan

jenis kelamin, pada pendidikan tingkat menengah penurunan persentase

setengah penganggur hanya terjadi pada perempuan (4,86 persen poin),

sementara laki-laki naik sebesar 0,61 persen poin. Jika dlihat dari daerah

.id
tempat tinggal penurunan lebih tinggi di perkotaan (2,30 persen poin)

o
dibanding di perdesaan (0,28 persen poin) .g
ps
Apabila dibandingkan dengan kondisi Agustus 2021, persentase
.b
w

setengah penganggur turun pada jenjang pendidikan tingkat menengah


w
//w

dan tingkat tinggi. Penurunan persentase setengah penganggur paling


s:

besar pada pendidikan tingkat menengah dan terjadi baik pada laki-laki
tp

maupun perempuan, tetapi penurunan lebih besar terjadi pada


ht

perempuan. Jika dilihat dari daerah tempat tinggal, penurunan lebih besar

di perkotaan dibanding di perdesaan.

80 BAB 3 INDIKATOR PENGANGGURAN


Tabel 10. Distribusi Setengah Penganggur Menurut Tingkat Pendidikan, 2021-2022

Tingkat 2021 2022


Pendidikan Februari Agustus Februari
(1) (2) (3) (4)

Tidak Pernah Sekolah 0,88 0,95 1,23

Laki-Laki 0,55 0,68 1,11

Perempuan 1,50 1,45 1,46

Perkotaan 0,26 0,48 0,27

Perdesaan 1,38 1,37 1,94

.id
Tingkat Dasar 57,30 55,50 58,09

o
Laki-Laki 59,66
.g 57,17 58,12
ps
Perempuan 53,03 52,49 58,03
.b

Perkotaan 47,20 46,97 49,27


w
w

Perdesaan 65,33 62,98 64,51


//w

Tingkat Menengah 32,08 33,36 30,68


s:
tp

Laki-Laki 32,51 34,83 33,12


ht

Perempuan 31,29 30,70 26,43

Perkotaan 38,99 39,29 36,69

Perdesaan 26,58 28,16 26,30

Tingkat Tinggi 9,74 10,19 10,00

Laki-Laki 7,28 7,32 7,65

Perempuan 14,18 15,36 14,08

Perkotaan 13,55 13,26 13,77

Perdesaan 6,71 7,49 7,25

BAB 3 INDIKATOR PENGANGGURAN 81


o .id
.g
ps
.b
w
w
//w
s:
tp
ht

82 BAB 3 INDIKATOR PENGANGGURAN


BAB 4 INDIKATOR BUKAN ANGKATAN KERJA

KILM 13. Tingkat Ketidakaktifan


“Tingkat ketidakaktifan Februari 2022 mencapai 30,94 persen”

Tingkat ketidakaktifan merupakan persentase penduduk yang

termasuk kategori bukan angkatan kerja terhadap total penduduk usia

kerja. Hasil Sakernas Februari 2022 menunjukkan tingkat ketidakaktifan di

.id
Indonesia mencapai 30,94 persen, artinya dari 100 orang penduduk usia

o
kerja di Indonesia, yang tidak aktif dalam pasar kerja (bukan angkatan
.g
ps
kerja) ada sekitar 31 orang.
.b

Tabel 11. Indikator Ketidakaktifan (persen), 2021-2022


w

2021 2022
w

Tingkat
//w

Ketidakaktifan Februari Agustus Februari


(1) (2) (3) (4)
s:
tp

Laki-Laki 17,86 17,73 16,35


ht

Perempuan 45,97 46,66 45,73

Perkotaan 34,31 33,85 33,44

Perdesaan 28,71 29,97 27,72

Total 31,92 32,20 30,94

Tingkat ketidakaktifan pada Februari 2022 mengalami penurunan

jika dibandingkan dengan Februari 2021 yaitu sebesar 0,98 persen poin

sedangkan dibandingkan Agustus 2021 turun sebesar 1,26 persen poin

(Tabel 11). Sejalan dengan pola tingkat ketidakaktifan selama periode

BAB 4 INDIKATOR BUKAN ANGKATAN KERJA 83


Februari 2021-Februari 2022, jumlah penduduk umur 15 tahun ke atas

yang tergolong bukan angkatan kerja juga mengalami penurunan jika

dibandingkan dengan Februari 2021 yaitu sebanyak 1,02 juta orang,

sedangkan dibandingkan Agustus 2021 turun sebanyak 2,03 juta orang

(Lampiran 21).

Apabila dilihat berdasarkan perbedaan jenis kelamin, terdapat

kesenjangan yang cukup besar antara laki-laki dan perempuan terkait

tingkat ketidakaktifan. Berdasarkan hasil Sakernas Februari 2022 untuk

laki-laki, dari 100 orang penduduk usia kerja yang tidak aktif dalam pasar

.id
kerja hanya sekitar 16 orang, sementara untuk perempuan mencapai

o
.g
sekitar 46 orang. Apabila dibandingkan dengan keadaan Februari 2021,
ps
terjadi penurunan tingkat ketidakaktifan pada laki-laki dan perempuan
.b
w

masing-masing sebesar 1,51 persen poin dan 0,24 persen poin. Begitupula
w
//w

jika dibandingkan dengan keadaan Agustus 2021, terjadi penurunan


s:

tingkat ketidakaktifan pada laki-laki dan perempuan yaitu masing-masing


tp

sebesar 1,38 persen poin dan 0,93 persen poin.


ht

Sementara itu, jika dilihat berdasarkan daerah tempat tinggal,

tingkat ketidakaktifan lebih tinggi di daerah perkotaan dibandingkan di

perdesaan. Hal ini menunjukkan bahwa peluang bekerja di perdesaan

lebih besar dibandingkan perkotaan sesuai dengan tingginya EPR di

daerah perdesaan. Pada Februari 2022, tingkat ketidakaktifan di daerah

perkotaan mencapai 33,44 persen, sedangkan di daerah perdesaan hanya

sebesar 27,72 persen. Tingkat ketidakaktifan di daerah perkotaan dan

perdesaan Februari 2022 mengalami penurunan bila dibandingkan

dengan Februari 2021 maupun dibandingkan Agustus 2021, dengan

penurunan paling besar di perdesaan (Tabel 11).

84 BAB 4 INDIKATOR BUKAN ANGKATAN KERJA


“Pola tingkat ketidakaktifan berbeda antara laki-laki dan
perempuan”

Pola tingkat ketidakaktifan seperti yang terlihat pada Grafik 35

mengindikasikan tingginya tingkat ketidakaktifan pada penduduk umur

muda, lalu turun pada umur produktif dan kembali meningkat pada umur-

umur tua (pola ini menyerupai bentuk huruf “J”).

o .id
.g
ps
.b
w
w
//w
s:
tp
ht

Grafik 35. Tingkat Ketidakaktifan Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin,
Februari 2022

Seperti yang terlihat pada Grafik 35, secara umum tingkat

ketidakaktifan menurut kelompok umur pada perempuan lebih tinggi

daripada laki-laki. Pada Februari 2022, tingkat ketidakaktifan laki-laki

BAB 4 INDIKATOR BUKAN ANGKATAN KERJA 85


berada pada titik terendah terdapat pada kelompok umur 40-44 tahun,

sedangkan perempuan berada pada kelompok umur 45-49 tahun.

Tingkat ketidakaktifan laki-laki pada kelompok umur 15-19 tahun

mencapai 69,48 persen kemudian mengalami penurunan hingga

mencapai 2,33 persen pada kelompok umur 40-44 tahun dan meningkat

kembali mulai dari kelompok umur 45-49 tahun.

Sementara itu, tingkat ketidakaktifan pada perempuan mencapai

76,77 persen pada kelompok umur 15-19 tahun, mengalami penurunan

menjadi 42,40 persen pada kelompok umur 25-29 tahun kemudian sedikit

.id
meningkat pada kelompok umur 30-34 tahun menjadi 43,96 persen

o
.g
kemudian kembali turun hingga pada kelompok umur 45-49 tahun
ps
menjadi sebesar 33,23 persen, selanjutnya mulai kelompok umur 50-54
.b
w

tahun tingkat ketidakaktifan perempuan terus meningkat.


w
//w
s:
tp
ht

86 BAB 4 INDIKATOR BUKAN ANGKATAN KERJA


BAB 5 INDIKATOR PENDIDIKAN DAN MELEK
HURUF

KILM 14. Pencapaian Pendidikan dan Melek Huruf


Sumber daya manusia adalah salah satu faktor produksi selain

sumber daya alam, modal, dan kewirausahaan untuk menghasilkan

output. Semakin tinggi kualitas sumber daya manusia, maka semakin

.id
meningkat pula efisiensi dan produktivitas suatu negara.

o
Teori human capital menjelaskan bahwa pendidikan sebagai
.g
ps
investasi sumber daya manusia yang memberi banyak manfaat antara lain:
.b

diperolehnya kondisi kerja yang lebih baik, efisiensi produksi, peningkatan


w

kesejahteraan, dan tambahan pendapatan seseorang, apabila mampu


w
//w

menyelesaikan tingkat pendidikan yang lebih tinggi dibandingkan dengan


s:

pendapatan lulusan pendidikan di bawahnya.


tp

Informasi mengenai tingkat pencapaian pendidikan saat ini adalah


ht

indikator terbaik yang tersedia untuk melihat tingkat keahlian tenaga

kerja. Tingkat keahlian tenaga kerja merupakan faktor penentu

kemampuan suatu negara untuk bersaing dengan sukses di pasar dunia

dan membuat efisiensi penggunaan kemajuan teknologi yang cepat.

KILM 14 menyajikan informasi mengenai tingkat pendidikan

angkatan kerja. Kategori yang digunakan dalam indikator ini secara

konseptual berdasarkan tingkat International Standard Classification of

Education (ISCED) yang disesuaikan dengan variabel yang tersedia di


Sakernas. Akan tetapi, Sakernas tidak menyediakan data mengenai

BAB 5 INDIKATOR PENDIDIKAN DAN MELEK HURUF 87


kemampuan baca-tulis (melek huruf) penduduk yang bekerja sehingga

pendekatan yang digunakan untuk mengidentifikasi tingkat literasi (melek

huruf) hanyalah pendidikan saja.

“Angkatan kerja didominasi oleh mereka yang berpendidikan tingkat


dasar sebesar 54,53 persen pada Februari 2022”

Hasil Sakernas Februari 2022 menunjukkan bahwa komposisi

angkatan kerja menurut tingkat pendidikan tidak mengalami perubahan

yang berarti jika dibandingkan dua periode sebelumnya (Februari 2021

.id
dan Agustus 2021). Komposisi angkatan kerja pada Februari 2022

o
.g
didominasi oleh kelompok Pendidikan tingkat dasar yang mencapai 54,53
ps
persen. Persentase tertinggi berikutnya terdapat pada mereka yang
.b
w

berpendidikan tingkat menengah yaitu sebesar 31,28 persen, dan


w

pendidikan tingkat tinggi sebesar 12,64 persen. Sementara itu, masih


//w

terdapat sebesar 1,55 persen angkatan kerja yang tidak pernah sekolah
s:
tp

(Tabel 12).
ht

Apabila dilihat berdasarkan jenis kelamin, menunjukkan adanya

perbedaan kualitas angkatan kerja dilihat dari tingkat pendidikan. Seperti

pada Februari 2022, persentase angkatan kerja perempuan yang tidak

pernah sekolah mencapai hampir dua kali lipat lebih tinggi dibandingkan

persentase angkatan kerja laki-laki (2,23 persen dibandingkan 1,12

persen). Begitu pula pada jenjang pendidikan sekolah tinggi yang

menunjukkan persentase perempuan lebih tinggi dibandingkan laki-laki,

yaitu 15,80 persen dibandingkan 10,62 persen. Hanya pada kategori

pendidikan tingkat menengah yang menunjukkan persentase angkatan

88 BAB 5 INDIKATOR PENDIDIKAN DAN MELEK HURUF


kerja laki-laki lebih tinggi dibanding perempuan (34,20 persen dibanding

26,72 persen).

Tabel 12. Persentase Angkatan Kerja Menurut Tingkat Pendidikan, 2021-2022

Tingkat 2021 2022


Pendidikan Februari Agustus Februari
(1) (2) (3) (4)

Tidak Pernah Sekolah 1,13 1,05 1,55

Laki-Laki 0,75 0,73 1,12

.id
Perempuan 1,71 1,54 2,23

o
Perkotaan 0,38 0,40 0,65

Perdesaan 2,06 .g 1,87 2,63


ps
53,53 53,26 54,53
.b

Pendidikan Tingkat Dasar


w

Laki-Laki 53,17 52,99 54,06


w

Perempuan 54,09 53,68 55,25


//w

Perkotaan 41,93 43,28 43,68


s:

67,85 65,96 67,41


tp

Perdesaan
ht

Pendidikan Tingkat Menengah 32,33 32,94 31,28

Laki-Laki 35,27 35,73 34,20

Perempuan 27,86 28,65 26,72

Perkotaan 40,01 39,51 38,45

Perdesaan 22,84 24,58 22,76

Pendidikan Tingkat Tinggi 13,01 12,75 12,64

Laki-Laki 10,81 10,55 10,62

Perempuan 16,34 16,13 15,80

Perkotaan 17,68 16,81 17,22

Perdesaan 7,25 7,59 7,20

BAB 5 INDIKATOR PENDIDIKAN DAN MELEK HURUF 89


Masih merujuk pada Tabel 12, menunjukkan bahwa persentase

angkatan kerja berdasarkan klasifikasi daerah tempat tinggal di perkotaan

maupun di perdesaan didominasi oleh mereka yang berpendidikan

tingkat dasar yaitu sebesar 43,68 persen di perkotaan dan 67,41 persen di

perdesaan (periode Februari 2022). Sementara angkatan kerja dengan

tingkat pendidikan menengah dan tinggi di perkotaan masing-masing

sebesar 38,45 persen dan 17,22 persen. Sedangkan pada tingkat

pendidikan yang sama, di daerah perdesaan hanya mencapai 22,76 persen

dan 7,20 persen.

o .id
“Masih terdapat kurang dari satu persen angkatan kerja kelompok
umur muda dan pemuda yang tidak pernah sekolah” .g
ps
.b
w
w
//w
s:
tp
ht

Grafik 36. Persentase Angkatan Kerja Menurut Tingkat Pendidikan dan Kelompok Umur,
Agustus 2021 dan Februari 2022

90 BAB 5 INDIKATOR PENDIDIKAN DAN MELEK HURUF


Grafik 36 memperlihatkan angkatan kerja berdasarkan tingkat

pendidikan dan kelompok umur yang menunjukkan pola yang sama

antara angkatan kerja kelompok umur muda dan pemuda yang

didominasi oleh mereka dengan tingkat pendidikan menengah (SMA

umum dan kejuruan), kemudian disusul oleh mereka dengan tingkat

pendidikan dasar (tidak/belum tamat SD, SD, dan SMP). Sebagai

gambaran, pada Februari 2022, persentase tertinggi angkatan kerja pada

umur muda (15-24 tahun) terdapat pada pendidikan tingkat menengah

.id
yaitu 54,53 persen. Kemudian disusul oleh angkatan kerja umur muda

o
.g
pada pendidikan tingkat dasar sebesar 36,83 persen. Begitu pula pada
ps
angkatan kerja pemuda (16-30 tahun), persentase mereka dengan tingkat
.b

pendidikan menengah yaitu sebesar 49,15 persen, disusul pada tingkat


w
w

pendidikan dasar sebesar 35,74 persen. Hal yang cukup menarik adalah
//w

pada kelompok umur muda dan pemuda masih terdapat angkatan kerja
s:
tp

yang tidak pernah mengenyam pendidikan di bangku sekolah, walaupun


ht

persentasenya kurang dari satu persen.

Sementara itu, angkatan kerja pada umur dewasa (25 tahun ke

atas) pada Februari 2022 didominasi oleh mereka pada pendidikan tingkat

dasar yaitu sebesar 57,59 persen. Kemudian diikuti oleh angkatan kerja

umur dewasa dengan pendidikan tingkat menengah sebesar 27,25

persen, dan pada pendidikan tingkat tinggi sebesar 13,46 persen, serta

mereka yang tidak/belum pernah sekolah sebesar 1,70 persen.

BAB 5 INDIKATOR PENDIDIKAN DAN MELEK HURUF 91


“Angkatan kerja perempuan terkonsentrasi pada pendidikan tinggi”

Pada Februari 2022, persentase angkatan kerja perempuan lebih

banyak terkonsentrasi pada jenjang pendidikan tinggi (diploma ke atas),

sementara pada laki-laki lebih mengelompok pada jenjang pendidikan

rendah (SMP ke bawah) dan menengah (SMA/sederajat), hal ini terlihat

pada Grafik 37.

o .id
.g
ps
.b
w
w
//w
s:
tp
ht

Grafik 37. Perbandingan Angkatan Kerja Menurut Tingkat Pendidikan dan


Jenis Kelamin, Februari 2022

92 BAB 5 INDIKATOR PENDIDIKAN DAN MELEK HURUF


BAB 6 INDIKATOR UPAH DAN BIAYA TENAGA
KERJA

KILM 15. Upah dan Biaya Kompensasi


Salah satu indikator yang dapat memberikan gambaran mengenai

tingkat kesejahteraan penduduk bekerja adalah besaran

upah/pendapatan. Akan tetapi, salah satu keterbatasan variabel pada

.id
Sakernas adalah hanya menanyakan upah/pendapatan sebulan terakhir

o
pada status pekerjaan tertentu sehingga pada publikasi ini hanya
.g
ps
menyajikan rata-rata upah/gaji bersih sebulan terakhir buruh/karyawan/
.b

pegawai. Sakernas juga tidak mendata biaya kompensasi sehingga


w

indikator tersebut tidak dapat disajikan pada publikasi ini.


w
//w

Berdasarkan hasil Sakernas Februari 2022, rata-rata upah/gaji


s:

bersih sebulan buruh/karyawan/pegawai mencapai 2,89 juta rupiah yang


tp

mengalami peningkatan baik bila dibandingkan dengan keadaan Februari


ht

2021 maupun Agustus 2021 dengan peningkatan masing-masing sebesar

30 ribu rupiah dan 150 ribu rupiah.

Sementara itu, apabila dilihat berdasarkan jenis kelamin, rata-rata

upah/gaji bersih sebulan buruh/karyawan/pegawai laki-laki terlihat selalu

lebih tinggi daripada perempuan. Seperti pada Februari 2022, rata-rata

upah/gaji bersih sebulan buruh/karyawan/pegawai laki-laki sebesar 3,14

juta rupiah, sedangkan perempuan hanya sebesar 2,43 juta rupiah. Rata-

rata upah/gaji bersih sebulan buruh/karyawan/pegawai laki-laki pada

Februari 2022 mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan kondisi

BAB 6 INDIKATOR UPAH DAN BIAYA TENAGA KERJA 93


Februari 2021 maupun Agustus 2021. Sedangkan rata-rata upah/gaji

perempuan jika dibandingkan dengan kondisi Agustus 2021 mengalami

kenaikan, namun mengalami penurunan sebesar 10 ribu rupiah bila

dibanding Februari 2021.

Apabila dilihat berdasarkan daerah tempat tinggal pada periode

yang sama, rata-rata upah/gaji bersih sebulan buruh/karyawan/pegawai

di daerah perkotaan lebih tinggi dibanding perdesaan. Terjadi kenaikan

rata-rata upah/gaji bersih sebulan di daerah perkotaan, baik jika

dibandingkan dengan kondisi Februari 2021 maupun Agustus 2021

.id
dengan peningkatan masing-masing sebesar 60 ribu rupiah dan 210 ribu

o
.g
rupiah. Begitupula di daerah perdesaan terjadi peningkatan rata-rata
ps
upah/gaji per bulan selama periode Februari dibanding Februari 2021 dan
.b
w

Agustus 2021 yaitu masing-masing meningkat sejumlah 40 ribu rupiah


w
//w

dan 60 ribu rupiah (Tabel 13).


s:
tp

Tabel 13. Rata-Rata Upah/Gaji Selama Sebulan Buruh/Karyawan/Pegawai


ht

(juta rupiah), 2021-2022


2021 2022
Rata-Rata Upah
Februari Agustus Februari
(1) (2) (3) (4)
Laki-Laki 3,10 2,96 3,14
Perempuan 2,44 2,35 2,43
Perkotaan 3,14 2,99 3,20
Perdesaan 2,16 2,14 2,20
Total 2,86 2,74 2,89

94 BAB 6 INDIKATOR UPAH DAN BIAYA TENAGA KERJA


“Februari 2022: Rata-rata upah buruh/karyawan/pegawai tertinggi
terdapat pada Provinsi DKI Jakarta, Papua, dan Kepulauan Riau”

Hasil Sakernas Februari 2022 menunjukkan bahwa rata-rata

upah/gaji bersih sebulan buruh/karyawan/pegawai tertinggi menurut

provinsi secara berturut-turut diduduki oleh Provinsi DKI Jakarta (5,59 juta

rupiah), Papua (4,38 juta rupiah), dan Kepulauan Riau (4,13 juta rupiah).

Rata-rata upah/gaji bersih sebulan buruh/karyawan/pegawai pada ketiga

provinsi tersebut lebih tinggi dari rata-rata upah/gaji bersih sebulan

.id
buruh/karyawan/pegawai secara nasional pada Februari 2022 yang

o
mencapai 2,89 juta rupiah. Sementara itu, pada Agustus 2021, tiga
.g
ps
provinsi tersebut juga merupakan provinsi dengan rata-rata upah/gaji
.b

tertinggi, dengan urutan sebagai berikut: Provinsi Kepulauan Riau (4,06


w

juta rupiah), DKI Jakarta (4,03 juta rupiah), dan Papua (3,95 juta rupiah).
w
//w

Sementara rata-rata upah/gaji bersih sebulan buruh/karyawan/


s:

pegawai terendah pada Februari 2022 diduduki oleh Provinsi Nusa


tp

Tenggara Barat (2,01 juta rupiah), Provinsi Nusa Tenggara Timur (2,13 juta
ht

rupiah), dan Provinsi Jawa Tengah (2,14 juta rupiah). Sedangkan pada

periode Agustus 2021 rata-rata upah/gaji bersih sebulan

buruh/karyawan/ pegawai terendah secara berturut-turut terdapat pada

Provinsi Jawa Tengah (2,07 juta rupiah), kemudian disusul oleh Provinsi

Nusa Tenggara Timur (2,10 juta rupiah), dan Provinsi Nusa Tenggara Barat

(2,13 juta rupiah). Informasi selengkapnya dapat dilihat pada Grafik 38,

Lampiran 26, dan Lampiran 27.

BAB 6 INDIKATOR UPAH DAN BIAYA TENAGA KERJA 95


o .id
.g
ps
.b
w
w
//w
s:
tp
ht

Grafik 38. Rata-Rata Upah/Gaji Bersih Selama Sebulan Buruh/Karyawan/Pegawai Menurut


Provinsi (juta rupiah), Agustus 2021 dan Februari 2022

96 BAB 6 INDIKATOR UPAH DAN BIAYA TENAGA KERJA


PENJELASAN TEKNIS
Konsep definisi ketenagakerjaan yang digunakan BPS merujuk

pada rekomendasi ILO sebagaimana tercantum dalam buku “Surveys of

Economically Active Population, Employment, Unemployment and Under


employment: An ILO Manual on Concepts and Methods”, ILO 1992. Hal ini
dimaksudkan, terutama agar data ketenagakerjaan yang dihasilkan dari

berbagai survei di Indonesia dapat dibandingkan secara internasional,

.id
tanpa mengesampingkan kondisi ketenagakerjaan spesifik Indonesia.

o
Pendekatan teori ketenagakerjaan yang digunakan dalam
.g
ps
Sakernas adalah konsep dasar angkatan kerja (Standard Labor Force
.b

Concept), seperti pada diagram dibawah ini:


w
w

Penduduk
//w

Usia Kerja Bukan Usia Kerja


s:
tp

Angkatan Kerja Bukan Angkatan Kerja


ht

Bekerja Pengangguran Sekolah Mengurus Rumah Tangga Lainnya

Sedang Sementara Mencari Mempersiapkan Putus Asa: Merasa Sudah Punya


Bekerja Tidak Bekerja Pekerjaan Usaha Tidak Mungkin Pekerjaan,
Mendapatkan Tetapi Belum Mulai
Pekerjaan Bekerja

Beberapa konsep umum yang digunakan dalam Sakernas yang

juga diadopsi untuk penyusunan KILM, meliputi konsep dan definisi

mengenai penduduk, umur kerja, angkatan kerja, bukan angkatan kerja,

periode referensi, dan kriteria satu jam.

PENJELASAN TEKNIS 97
Penduduk adalah semua orang yang berdomisili di wilayah

geografis Republik Indonesia selama periode rujukan dan atau mereka

yang berdomisili kurang dari periode rujukan tetapi bertujuan untuk

menetap. Periode rujukan pada Agustus 2021 dan sebelumnya adalah 6

bulan sedangkan mulai Februari 2022 adalah 1 tahun. Berdasarkan konsep

dasar ketenagakerjaan, penduduk dikelompokkan menjadi penduduk

umur kerja dan penduduk bukan umur kerja. Penduduk umur kerja

dibedakan atas dua kelompok, yaitu angkatan kerja dan bukan angkatan

kerja. Pengukurannya didasarkan pada periode rujukan (time reference),

.id
yaitu kegiatan yang dilakukan selama seminggu yang lalu sampai sehari

o
sebelum pencacahan. .g
ps
Umur kerja adalah batas umur yang ditetapkan untuk
.b
w

pengelompokan penduduk yang aktif secara ekonomi. Indonesia


w
//w

menggunakan batas bawah umur kerja (economically active population)


s:

15 tahun (meskipun dalam survei dikumpulkan informasi mulai dari umur


tp

5 tahun). Di negara lain, penentuan batas bawah dan batas atas umur kerja
ht

bervariasi sesuai dengan kebutuhan/situasi masing-masing negara.

Sebagai contoh, beberapa negara yang menggunakan batas bawah

adalah Mesir (6 tahun), Brazil (10 tahun), Swedia, USA (16 tahun), Kanada

(14 dan 15 tahun), India (5 dan 15 tahun), Venezuela (10 dan 15 tahun).

Semantara itu, negara-negara yang menggunakan batas atas adalah

Denmark, Swedia, Norwegia, Finlandia (74 tahun), Mesir, Malaysia, dan

Mexico (65 tahun). Banyak negara seperti Indonesia tidak menggunakan

batas atas.

Angkatan kerja terdiri dari penduduk yang bekerja (termasuk yang

punya pekerjaan namun sementara tidak bekerja) dan pengangguran.

98 PENJELASAN TEKNIS
Sedangkan bukan angkatan kerja terdiri dari penduduk yang pada

periode rujukan tidak mempunyai/melakukan aktivitas ekonomi, baik

karena sekolah, mengurus rumah tangga atau lainnya (olahraga, kursus,

piknik, dan kegiatan sosial (berorganisasi, kerja bakti)).

Yang dimaksud dengan bekerja adalah kegiatan melakukan

pekerjaan dengan maksud memperoleh atau membantu memperoleh

penghasilan atau keuntungan, paling sedikit selama satu jam dalam

seminggu yang lalu. Bekerja selama satu jam tersebut harus dilakukan

berturut-turut dan tidak terputus. Kegiatan bekerja ini mencakup, baik

.id
yang sedang bekerja maupun yang punya pekerjaan tetapi dalam

o
.g
seminggu yang lalu sementara tidak bekerja, misalnya karena cuti, sakit,
ps
dan sejenisnya. Konsep bekerja satu jam selama seminggu yang lalu juga
.b
w

digunakan oleh banyak negara, antara lain Pakistan, Filipina, Bulgaria,


w
//w

Hungaria, Polandia, Romania, Federasi Rusia, dan lainnya. Penghasilan


s:

atau keuntungan mencakup upah/gaji/pendapatan, termasuk semua


tp

tunjangan dan bonus bagi buruh/karyawan/pegawai dan hasil usaha


ht

berupa sewa, bunga, atau keuntungan, baik berupa uang atau barang bagi

pengusaha. Kegiatan bekerja ini mencakup penduduk yang sedang

bekerja maupun yang punya pekerjaan tetapi dalam seminggu yang lalu

sementara tidak aktif bekerja, misal karena sakit, cuti, menunggu panen,

mogok kerja, tugas belajar, dan sejenisnya.

Pengangguran meliputi penduduk yang tidak bekerja atau sedang

mencari pekerjaan, atau mempersiapkan suatu usaha baru, atau merasa

tidak mungkin mendapat pekerjaan (putus asa), atau sudah diterima

bekerja tetapi belum mulai bekerja. Yang dimaksud mencari pekerjaan

adalah upaya yang dilakukan untuk memperoleh pekerjaan pada suatu

PENJELASAN TEKNIS 99
periode rujukan. Mempersiapkan usaha baru adalah suatu kegiatan yang

dilakukan seseorang dalam rangka mempersiapkan suatu usaha yang

‘baru’, yang bertujuan untuk memperoleh penghasilan/keuntungan atas

risiko sendiri, baik dengan atau tanpa memperkerjakan

buruh/karyawan/pegawai dibayar maupun tak dibayar. Mempersiapkan

suatu usaha yang dimaksud adalah apabila ‘tindakannya nyata’, seperti

mengumpulkan modal atau perlengkapan/alat, mencari lokasi/tempat,

mengurus surat izin usaha, dan sebagainya, baik telah maupun sedang

dilakukan. Merasa tidak mungkin mendapatkan pekerjaan (putus asa)

.id
adalah alasan bagi mereka yang berkali-kali mencari pekerjaan tetapi

o
.g
tidak berhasil mendapatkan pekerjaan, sehingga ia merasa tidak mungkin
ps
mendapat pekerjaan yang diinginkan. Atau mereka yang merasa karena
.b
w

keadaan situasi/kondisi/iklim/musim menyebabkan tidak mungkin


w
//w

mendapatkan pekerjaan yang diinginkan. Sudah diterima bekerja tetapi


s:

belum mulai bekerja adalah alasan bagi mereka tidak mencari pekerjaan/
tp

mempersiapkan usaha karena sudah diterima bekerja, tapi pada saat


ht

pencacahan belum mulai bekerja.

Periode referensi merupakan periode waktu yang ditetapkan

untuk membatasi keterangan responden. Dalam survei rumah tangga

atau individu, periode referensi yang pendek (a short recent reference

period) akan meminimumkan kesalahan responden dalam mengingat


(recall) dan juga mengurangi masalah (statistik) yang timbul oleh karena

perpindahan penduduk dan perubahan status aktivitas, pekerjaan, dan

karakteristik penduduk lainnya. Standard internasional untuk periode

referensi yang pendek adalah satu hari atau satu minggu. Periode

referensi satu minggu yang lalu paling banyak diterapkan di negara-

100 PENJELASAN TEKNIS


negara yang melaksanakan survei angkatan kerja nasional, termasuk

Indonesia.

Selain periode referensi seminggu yang lalu, dalam Sakernas juga

dikenal kriteria satu jam. Kriteria satu jam secara berturut-turut digunakan

dengan pertimbangan untuk mencakup semua jenis pekerjaan yang

mungkin ada pada suatu negara, termasuk di dalamnya adalah pekerjaan

dengan waktu singkat (short-time work), pekerja bebas, stand-by work,

dan pekerjaan yang tak beraturan lainnya. Kriteria satu jam juga dikaitkan

dengan definisi bekerja dan penganggur yang digunakan, di mana

.id
penganggur adalah situasi dari ketiadaan pekerjaan secara total (lack of

o
.g
work), di mana apabila batas minimum dari jumlah jam kerja dinaikkan,
ps
maka akan mengubah definisi penganggur, yaitu bukan lagi ketiadaan
.b
w

pekerjaan secara total. Di samping itu, juga untuk memastikan bahwa


w
//w

pada suatu tingkat agregasi tertentu, input tenaga kerja total berkaitan
s:

langsung dengan produksi total. Hal ini diperlukan, terutama ketika


tp

dilakukan analisis gabungan antara statistik ketenagakerjaan dan statistik


ht

produksi.

Berdasarkan argumen teknis, ILO merekomendasikan untuk

memperhatikan the one hour criterion, yaitu digunakannya

konsep/definisi satu jam dalam periode referensi tertentu untuk

menentukan seseorang dikategorikan sebagai bekerja (employed).

BPS menggunakan konsep/definisi “bekerja paling sedikit 1 jam

secara berturut-turut dalam seminggu yang lalu” untuk mengkategorikan

seseorang sebagai bekerja (currently economically active population),

tanpa melihat lapangan pekerjaan, jabatan, maupun status pekerjaannya.

PENJELASAN TEKNIS 101


Indikator Pasar Tenaga Kerja
Organisasi Perburuhan Internasional (International Labour
Organization-ILO) meluncurkan Key Indicator of Labour Market (KILM)
edisi ke-9 pada tahun 2015, untuk melengkapi program pengumpulan

data secara rutin dan untuk meningkatkan penyebaran data pada elemen

kunci dari pasar tenaga kerja dunia.

Terdapat 17 (tujuh belas) indikator yang disusun oleh ILO, yang

dikelompokkan ke dalam 8 (delapan) kelompok, yaitu:

1. Partisipasi di dunia kerja, yang terdiri dari KILM 1, yaitu Tingkat

.id
Partisipasi Angkatan Kerja;

o
.g
2. Indikator penduduk yang bekerja, terdiri dari KILM 2 (Rasio
ps
Penduduk yang Bekerja Terhadap Jumlah Penduduk), KILM 3
.b
w

(Penduduk yang Bekerja Menurut Status Pekerjaan Utama),


w
//w

KILM 4 (Penduduk yang Bekerja Menurut Lapangan Pekerjaan


s:

Utama), KILM 5 (Penduduk yang Bekerja Menurut Jenis Pekerjaan


tp

Utama), KILM 6 (Pekerja Paruh Waktu), KILM 7 (Penduduk yang


ht

Bekerja Menurut Jumlah Jam Kerja), dan KILM 8 (Penduduk yang

Bekerja di Kegiatan Informal);

3. Indikator pengangguran dan setengah penganggur

(underemployment), yang terdiri dari KILM 9 (Pengangguran),

KILM 10 (Pengangguran pada Kelompok Umur Muda), KILM 11

(Pengangguran Jangka Panjang); KILM 12 (Setengah

Pengangguran/ underemployment).

4. Indikator bukan angkatan kerja (ketidakaktifan), yang terdiri dari

KILM 13 (Tingkat Ketidakaktifan);

102 PENJELASAN TEKNIS


5. Indikator pendidikan dan melek huruf, yang terdiri dari KILM 14

(Pencapaian Pendidikan dan Melek Huruf);

6. Indikator upah dan biaya tenaga kerja, yang terdiri dari KILM 15

(Upah dan Biaya Kompensasi);

7. Produktivitas tenaga kerja yang termuat dalam KILM 16

(Produktivitas Tenaga Kerja);

8. Indikator kemiskinan, penduduk bekerja yang miskin, dan

distribusi pendapatan yang tertuang dalam KILM 17 (Indikator

Kemiskinan, Penduduk Bekerja yang Miskin, dan Distribusi

.id
Pendapatan).

o
.g
ps
KILM 1. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK)
.b

Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) adalah ukuran proporsi


w
w

penduduk umur kerja yang terlibat aktif di pasar tenaga kerja, baik dengan
//w

bekerja atau mencari pekerjaan, yang memberikan indikasi ukuran relatif


s:
tp

dari pasokan tenaga kerja yang tersedia untuk terlibat dalam produksi
ht

barang dan jasa. Rincian angkatan kerja menurut jenis kelamin dan

kelompok umur memberikan profil distribusi penduduk yang aktif secara

ekonomi. Secara umum, kegunaan indikator ini adalah untuk

mengindikasikan besarnya penduduk umur kerja (15 tahun ke atas) yang

aktif secara ekonomi di suatu negara atau wilayah, dan menunjukkan

besaran relatif dan pasokan tenaga kerja (labour supply) yang tersedia

untuk produksi barang dan jasa dalam suatu perekonomian. TPAK diukur

sebagai persentase jumlah angkatan kerja terhadap jumlah penduduk

umur kerja.

PENJELASAN TEKNIS 103


Tabel publikasi standar yang dikeluarkan ILO menyajikan estimasi

tingkat partisipasi angkatan kerja menurut jenis kelamin dan kelompok

umur, dengan standard sebagai berikut: 15+, 15-24, 15-64, 25-54, 25-34,

35-54, 55-64, dan 65 tahun ke atas. Penggunaan kelompok umur ini

digunakan pada lebih dari 190 negara selama tahun 1980 sampai 2010.

KILM 2. Rasio Penduduk yang Bekerja Terhadap Jumlah Penduduk


Usia Kerja (Employment to Population Ratio-EPR)
Rasio penduduk yang bekerja terhadap jumlah penduduk usia

.id
kerja (Employment to Population Ratio-EPR) didefinisikan sebagai

o
.g
proporsi penduduk umur kerja suatu negara yang berstatus bekerja
ps
terhadap penduduk umur kerja. Rasio yang tinggi berarti sebagian besar
.b

penduduk suatu negara adalah bekerja, sementara rasio rendah berarti


w
w

bahwa sebagian besar penduduk tidak terlibat langsung dalam kegiatan


//w

yang berhubungan dengan pasar, karena mereka menganggur atau (lebih


s:
tp

mungkin) tidak termasuk dalam angkatan kerja, yang sering disebut


ht

sebagai bukan angkatan kerja (BAK).

Rasio ini memberikan informasi tentang kemampuan ekonomi

untuk menciptakan lapangan kerja, karena di banyak negara indikator ini

menghasilkan analisis yang lebih mendalam dibandingkan dengan tingkat

pengangguran. Meskipun secara keseluruhan rasio tinggi biasanya

dianggap sebagai positif, indikator ini saja tidak cukup untuk menilai

tingkat pekerjaan yang layak atau tingkat defisit pekerjaan yang layak.

Indikator tambahan diperlukan untuk menilai isu-isu seperti upah/gaji,

jam kerja, lapangan kerja sektor informal, setengah pengangguran, dan

kondisi kerja. Bahkan, nilai rasio ini bisa tinggi untuk alasan yang tidak

104 PENJELASAN TEKNIS


selalu positif misalnya, pilihan pendidikan yang terbatas sehingga kaum

muda mengambil pekerjaan yang tersedia daripada tinggal di sekolah

untuk membangun sumber daya mereka (memilih bekerja demi

melanjutkan sekolah/membiayai sekolah). Untuk alasan ini, sangat

disarankan bahwa indikator ini harus ditinjau ulang secara kolektif dalam

setiap evaluasi kebijakan tenaga kerja di suatu negara/wilayah.

KILM 3. Penduduk yang Bekerja Menurut Status Pekerjaan Utama


Kategorisasi menurut status pekerjaan utama dapat membantu

.id
dalam memahami dinamika pasar tenaga kerja dan tingkat pembangunan

o
suatu negara. Selama
.g
bertahun-tahun, dan dengan kemajuan
ps
pembangunan, suatu negara biasanya akan mengharapkan untuk dapat
.b

melihat pergeseran pekerjaan dari sektor pertanian ke sektor industri dan


w
w

jasa, dengan peningkatan pada jumlah penduduk bekerja yang digaji


//w

(buruh/karyawan/pegawai) dan penurunan jumlah pekerja keluarga yang


s:
tp

sebelumnya berkontribusi/bekerja di sektor pertanian.


ht

Status pekerjaan adalah kedudukan seseorang dalam melakukan

pekerjaan di suatu unit usaha/kegiatan. Informasi mengenai status dalam

pekerjaan utama yang dikumpulkan dalam Sakernas adalah:

1. Berusaha sendiri;

2. Berusaha dibantu buruh tidak tetap/buruh tak dibayar;

3. Berusaha dibantu buruh tetap dan dibayar;

4. Buruh/karyawan/pegawai;

5. Pekerja bebas di pertanian;

6. Pekerja bebas di nonpertanian; dan

7. Pekerja keluarga/tak dibayar

PENJELASAN TEKNIS 105


Dalam publikasi ini, pengelompokan status dalam pekerjaan

utama adalah sebagai berikut:

1. Buruh/karyawan/pegawai;

2. Penduduk yang bekerja dengan status berusaha, terdiri dari:

a. Berusaha dibantu buruh tetap dan dibayar;

b. Berusaha sendiri dan berusaha dibantu buruh tidak

tetap/buruh tak dibayar;

c. Berusaha sendiri;

3. Pekerja bebas yang terdiri dari pekerja bebas di pertanian dan

.id
nonpertanian;

o
.g
4. Pekerja keluarga atau pekerja tak dibayar.
ps
.b
w

KILM 4. Penduduk yang Bekerja Menurut Lapangan Pekerjaan Utama


w

Informasi sektoral biasanya berguna untuk mengidentifikasi


//w

pergeseran yang besar dalam ketenagakerjaan dan tingkat


s:
tp

pembangunan. Dalam buku teks pembangunan ekonomi, tenaga kerja


ht

bergeser dari pertanian dan aktivitas tenaga kerja intensif lainnya ke

sektor industri dan akhirnya menuju ke sektor jasa, dalam prosesnya,

penduduk yang bekerja berpindah dari desa ke kota.

Klasifikasi lapangan pekerjaan disajikan dalam 17 kategori yang

mengacu pada Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) 2020.

Tujuh belas (17) kategori yang dimaksud adalah :

A. Pertanian, kehutanan, dan perikanan;

B. Pertambangan dan penggalian;

C. Industri pengolahan;

D. Pengadaan listrik dan gas uap/air panas dan udara dingin;

106 PENJELASAN TEKNIS


E. Pengadaan air;

F. Konstruksi;

G. Perdagangan besar dan eceran; reparasi dan perawatan mobil

dan sepeda motor

H. Pengangkutan dan pergudangan;

I. Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum;

J. Informasi dan komunikasi;

K. Aktivitas keuangan dan asuransi;

L. Real estat;

.id
M,N. Jasa perusahaan;

o
.g
O. Administrasi pemerintahan, pertahanan, dan jaminan sosial
ps
wajib;
.b
w

P. Pendidikan;
w
//w

Q. Aktivitas kesehatan manusia dan aktivitas sosial;


s:

R,S,T,U. Jasa lainnya


tp
ht

KILM 5. Penduduk yang Bekerja Menurut Jenis Pekerjaan Utama


Klasifikasi jenis pekerjaan menggunakan Klasifikasi Baku Jabatan

Indonesia (KBJI) 2014 yang mengacu kepada ISCO 2008 dengan uraian

jenis pekerjaan lebih rinci. Dalam penyajian publikasi ini klasifikasi

tersebut dikonversikan ke Klasifikasi Jabatan Indonesia (KJI) 1982. Dengan

kategori sebagai berikut:

0/1. Tenaga profesional, teknisi, dan yang sejenis;

2. Tenaga kepemimpinan dan ketatalaksanaan;

3. Tenaga tata usaha dan yang sejenis;

4. Tenaga usaha penjualan;

PENJELASAN TEKNIS 107


5. Tenaga usaha jasa;

6. Tenaga usaha pertanian, kehutanan, perburuan, dan

perikanan;

7/8/9. Tenaga produksi, operator alat-alat angkutan, dan pekerja

kasar;

X/00. Lainnya

KILM 6. Pekerja Paruh Waktu


Jumlah jam kerja berdampak pada kesehatan dan kesejahteraan

.id
orang yang bekerja serta tingkat produktivitas dan biaya tenaga kerja

o
.g
yang harus dikeluarkan oleh perusahaan. Mengukur tingkat dan tren di
ps
jam-jam bekerja di masyarakat, untuk berbagai kelompok penduduk
.b

bekerja dan untuk penduduk bekerja secara individu, menjadi penting


w
w

ketika melakukan pemantauan kerja dan kondisi hidup maupun ketika


//w

menganalisis perkembangan ekonomi.


s:
tp

Indikator pekerja paruh waktu berfokus pada individu dengan


ht

jumlah jam kerja kurang dari pekerjaan penuh-waktu (full-time), yang

merupakan proporsi dari total penduduk yang bekerja. Dalam hal ini,

pekerja paruh waktu yang dimaksud adalah mereka yang bekerja di

bawah jam kerja penuh-waktu/normal, tetapi tidak mencari pekerjaan

atau tidak bersedia menerima pekerjaan lain.

Karena tidak ada definisi yang disepakati secara internasional

untuk jumlah minimum jam dalam seminggu yang merupakan pekerjaan

penuh-waktu (full time), biasanya digunakan batas 35 jam seminggu

sebagai jam kerja normal. Beberapa negara yang menggunakan batas 35

108 PENJELASAN TEKNIS


jam adalah Republik Korea, Amerika, dan El Salvador 1 ). Untuk kasus

Indonesia, batas yang digunakan adalah kurang dari 35 jam seminggu dan

mencari pekerjaan.

KILM 7. Penduduk yang Bekerja Menurut Jam Kerja


KILM ini bertujuan untuk menunjukkan jumlah orang yang

dipekerjakan menurut jam bekerja (biasanya atau sebenarnya): 0 jam,

1-34 jam, 35-48 jam, dan 49 jam ke atas.

.id
KILM 8. Penduduk yang Bekerja di Kegiatan Informal

o
Penduduk yang bekerja di sektor informal terkait perkiraan jumlah
.g
ps
orang yang bekerja di sektor informal dibandingkan dengan jumlah orang
.b

bekerja. Dalam hal ukuran dan pertumbuhan, sektor informal merupakan


w
w

bagian penting dari kehidupan ekonomi, sosial, dan politik di sebagian


//w

besar negara berkembang, serta beberapa negara maju. Di negara-negara


s:

dengan tingkat pertumbuhan penduduk atau urbanisasi yang tinggi,


tp
ht

ekonomi informal cenderung tumbuh untuk menyerap sebagian besar

tenaga kerja.

ICLS ke-17 mendefinisikan pekerja sektor informal sebagai

"karyawan dengan hubungan kerja yang tidak tercakup dalam

perundang-undangan atau dalam praktiknya, tidak tunduk pada undang-

undang tenaga kerja, pajak, pendapatan, perlindungan sosial atau hak

tertentu untuk jaminan kerja tertentu (pemberitahuan pemecatan

1) Hussmanns, R., Mehran, F., Verma, V. Surveys of economically active population,


employment, unemployment and underemployment : An ILO manual in concepts
and methods. Geneva, International Labour Office, 1990.

PENJELASAN TEKNIS 109


sebelumnya, pembayaran yang buruk, dibayar tahunan atau izin sakit, dan

sebagainya)". Perlu diketahui bahwa definisi ini dibuat untuk tingkat

pekerjaan dan bukan untuk perorangan karena setiap orang dapat secara

bersamaan memiliki dua pekerjaan atau lebih.

Pekerjaan informal dapat diklasifikasikan lebih lanjut menjadi dua:

usaha sendiri informal dan pekerjaan upahan informal yang mencakup

karyawan tanpa kontrak resmi, jaminan pekerja atau perlindungan sosial

yang dipekerjakan di usaha formal atau informal. Yang termasuk usaha

sendiri informal adalah pengusaha pada sektor informal, berusaha sendiri

.id
pada usaha informal, pekerja keluarga tidak dibayar, dan anggota

o
.g
koperasi produksi informal (Chen, 2006 seperti dikutip dalam Maligalig,
ps
dkk, 2008). Pembedaan ini menyarankan agar pekerja informal dibagi
.b
w

dalam seluruh kategori status pekerja: pengusaha, buruh, berusaha


w
//w

sendiri, pekerja keluarga tidak dibayar, dan anggota koperasi produksi.


s:

Sayangnya, BPS belum dapat menyajikan data pekerja sektor


tp

informal yang mengacu pada ICLS ke-17 karena keterbatasan variabel


ht

yang dikumpulkan dalam Sakernas. Saat ini, BPS menentukan penduduk

yang bekerja di kegiatan formal/informal, yaitu berdasarkan status dalam

pekerjaan utama. Penduduk yang bekerja pada kegiatan formal

mencakup status berusaha dengan dibantu buruh tetap dan

buruh/karyawan/pegawai, sisanya termasuk pekerja informal.

110 PENJELASAN TEKNIS


KILM 9. Pengangguran
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) atau biasanya disebut

sebagai tingkat pengangguran menggambarkan proporsi angkatan kerja

yang tidak memiliki pekerjaan dan secara aktif mencari dan bersedia

untuk bekerja. Ini tidak boleh disalahartikan sebagai kesulitan ekonomi,

meskipun korelasi antara tingkat pengangguran dan kemiskinan sering

ada dan cenderung memiliki korelasi negatif 2 ). Definisi baku untuk

penganggur adalah mereka yang tidak mempunyai pekerjaan, sedang

mencari pekerjaan, dan bersedia untuk bekerja.

.id
Bersama dengan rasio penduduk bekerja terhadap jumlah

o
.g
penduduk (KILM 2), tingkat pengangguran menyediakan indikator situasi
ps
pasar tenaga kerja di negara-negara yang mengumpulkan informasi
.b
w

tentang tenaga kerja.


w
//w

Secara spesifik, penganggur terbuka dalam Sakernas, terdiri atas:


s:

1. Mereka yang tidak bekerja dan mencari pekerjaan;


tp

2. Mereka yang tidak bekerja dan mempersiapkan usaha;


ht

3. Mereka yang tidak bekerja, dan tidak mencari pekerjaan, karena

merasa tidak mungkin mendapatkan pekerjaan;

4. Mereka yang tidak bekerja, dan tidak mencari pekerjaan karena

sudah diterima bekerja, tetapi belum mulai bekerja.

Tingkat pengangguran oleh banyak negara digunakan untuk

mengukur tingkat penawaran tenaga kerja yang tidak digunakan. Jika

bekerja diartikan sebagai situasi yang diinginkan bagi orang-orang dalam

populasi yang secara ekonomi aktif (angkatan kerja), maka pengangguran

2) Tingkat pengangguran relatif rendah pada orang-orang miskin

PENJELASAN TEKNIS 111


menjadi situasi yang tidak diinginkan. Namun ada kalanya pengangguran

jangka pendek menjadi suatu kondisi yang diinginkan dan diperlukan

untuk memastikan penyesuaian (adjustment) terhadap fluktuasi ekonomi.

Tingkat pengangguran pada kelompok tertentu yang diklasifikasikan

berdasarkan umur, jenis kelamin, dan pendidikan berguna dalam

mengidentifikasi kelompok penduduk bekerja dan sektor-sektor yang

paling rentan terhadap pengangguran.

Sementara tingkat pengangguran tenaga kerja, dapat dianggap

sebagai indikator yang paling informatif yang mencerminkan indikasi

.id
pasar umum dan kinerja pasar tenaga kerja dan ekonomi secara

o
.g
keseluruhan, tidak harus ditafsirkan sebagai ukuran kesulitan ekonomi
ps
atau kesejahteraan. Bila didasarkan pada standard internasional yang
.b
w

direkomendasikan, tingkat pengangguran hanya memberikan gambaran


w
//w

proporsi angkatan kerja yang tidak memiliki pekerjaan tapi bersedia dan
s:

secara aktif mencari pekerjaan. Angka ini menggambarkan tentang


tp

sumber daya ekonomi penganggur atau anggota keluarga mereka.


ht

Penggunaannya harus dibatasi sebagai ukuran pemanfaatan tenaga kerja

serta indikasi kegagalan untuk mencari pekerjaan. Tindakan-tindakan lain,

termasuk indikator pendapatan yang terkait, akan diperlukan untuk

mengevaluasi kesulitan ekonomi.

Tingkat pengangguran secara matematis didefinisikan sebagai

hasil bagi dari jumlah pengangguran (untuk negara atau kelompok

penduduk bekerja tertentu) dengan jumlah angkatan kerja. Harus

ditekankan bahwa denominator/faktor pembagi yang berfungsi sebagai

dasar statistik ini adalah tenaga kerja atau penduduk yang aktif secara

ekonomi, bukan jumlah penduduk. Perbedaan ini tidak selalu dipahami

112 PENJELASAN TEKNIS


oleh publik. Memang, istilah "angkatan kerja" dan "bekerja" kadang-

kadang keliru digunakan secara bergantian. Misalnya, tingkat

pengangguran adalah 6 persen, maka dapat dikatakan bahwa terdapat 6

persen dari penduduk yang aktif secara ekonomi (angkatan kerja) yang

saat ini sedang tidak bekerja dan mencari pekerjaan atau bersedia bekerja.

KILM 10. Pengangguran pada Kelompok Umur Muda


Tingkat pengangguran penduduk umur muda memberikan

gambaran kepada kita mengenai proporsi angkatan kerja pada kelompok

.id
umur muda dengan kondisi: (a) tidak memiliki pekerjaan, (b) secara aktif

o
.g
mencari pekerjaan, dan (c) tersedia untuk bekerja dalam pasar tenaga
ps
kerja. Penduduk umur muda yang menganggur merupakan salah satu
.b

masalah yang memerlukan penanganan kebijakan khusus yang penting


w
w

bagi banyak negara, terlepas dari tahap pembangunan. Untuk tujuan


//w

indikator ini, istilah "umur muda" mencakup orang yang berumur 15


s:
tp

sampai 24 tahun, sedangkan "orang dewasa" didefinisikan sebagai orang


ht

yang berumur 25 tahun ke atas.

KILM 11. Pengangguran Jangka Panjang


Pengangguran jangka panjang merupakan stok tenaga kerja yang

tidak dapat dimanfaatkan, merupakan bagian dari angkatan kerja, tetapi

tidak memiliki pekerjaan (menganggur) dalam jangka waktu tertentu.

Sayangnya, Sakernas tidak mengumpulkan informasi secara lengkap

mengenai berapa lama seseorang menganggur. Indikator ini tidak dapat

disajikan karena keterbatasan variabel yang dikumpulkan dalam Sakernas.

PENJELASAN TEKNIS 113


KILM12. Setengah Penganggur (Underemployment)
Mereka yang dikategorikan dalam setengah penganggur adalah

mereka yang jumlah jam kerjanya di bawah ambang batas jam kerja

normal (bekerja kurang dari 35 jam dalam seminggu yang lalu), dengan

kondisi:

1. Mereka yang dengan sukarela mencari pekerjaan tambahan,

meliputi:

a. Mereka yang menginginkan pekerjaan lain untuk

menambah jam kerjanya dari pekerjaannya yang sekarang;

.id
b. Mereka yang menginginkan mendapat ganti dari

o
.g
pekerjaannya yang sekarang dengan pekerjaan lain yang
ps
mempunyai jam kerja lebih banyak.
.b
w

2. Mereka yang bersedia menerima pekerjaan tambahan.


w
//w

KILM 13. Tingkat Ketidakaktifan


s:
tp

Tingkat ketidakaktifan adalah ukuran proporsi penduduk umur


ht

kerja suatu negara yang tidak terlibat aktif dalam pasar tenaga kerja, baik

dengan bekerja atau mencari pekerjaan (bukan angkatan kerja). Tingkat

ketidakaktifan ini jika dijumlahkan dengan Tingkat Partisipasi Angkatan

Kerja (TPAK--lihat KILM 1) maka hasilnya adalah 100 persen, dengan

perkataan lain tingkat ketidakaktifan sama dengan 1 (satu) dikurangi

dengan TPAK (1-TPAK).

Dalam beberapa situasi, tingkat ketidakaktifan tinggi untuk

kelompok populasi tertentu tidak harus selalu dilihat sebagai suatu

kondisi "buruk", misalnya tingkat ketidakaktifan yang relatif tinggi untuk

wanita umur 25-34 tahun mungkin karena mereka meninggalkan pasar

114 PENJELASAN TEKNIS


kerja untuk mengurus keluarga dan melaksanakan tanggung jawab

seperti melahirkan dan mengasuh anak. Dengan menggunakan data

dalam KILM 13, pengguna dapat melihat sejauh mana ibu berkaitan

dengan pola tenaga kerja perempuan. Telah lama diakui bahwa aspek-

aspek struktur rumah tangga terkait dengan aktivitas pasar tenaga kerja,

misalnya kepala rumah tangga perempuan cenderung memiliki tingkat

ketidakaktifan yang relatif rendah. Pada pasangan yang menikah, suami

biasanya memiliki tingkat ketidakaktifan yang rendah, terutama jika ada

anak-anak dalam keluarga. Tingkat ketidakaktifan yang rendah pada

.id
wanita bisa berkorelasi dengan tingginya tingkat ketidakaktifan untuk

o
.g
laki-laki, yaitu suami, jika laki-laki sedang menyelesaikan pendidikan atau
ps
secara fisik tidak mampu bekerja, sehingga membuat istri sebagai pencari
.b
w

nafkah utama.
w
//w

KILM 14. Pencapaian Pendidikan dan Melek Huruf


s:
tp

Informasi tentang tingkat pencapaian pendidikan saat ini adalah


ht

indikator terbaik yang tersedia untuk melihat tingkat keahlian tenaga

kerja. Pendidikan merupakan salah satu faktor penentu penting untuk

menilai kemampuan suatu negara untuk bersaing dengan sukses di pasar

dunia dan membuat efisiensi penggunaan kemajuan teknologi yang

cepat. Tabel KILM 14 menyajikan informasi mengenai tingkat pendidikan

angkatan kerja dengan lima tingkat pendidikan, yaitu tidak pernah

bersekolah, tingkat pra-dasar, tingkat dasar, tingkat menengah, dan

tingkat tinggi (dalam publikasi ini hanya dikategorikan dalam empat

tingkat pendidikan, yaitu tidak pernah bersekolah, tingkat dasar, tingkat

menengah, dan tingkat tinggi).

PENJELASAN TEKNIS 115


Kategori yang digunakan dalam indikator ini secara konseptual

berdasarkan tingkat Standard Internasional Klasifikasi Pendidikan

(International Standard Classification of Education-ISCED-97).


Pengelompokan tingkat pendidikan berdasarkan ISCED-97 adalah

sebagai berikut:

1. Tidak pernah bersekolah adalah mereka yang tidak/belum pernah

bersekolah sama sekali;

2. Pendidikan tingkat dasar, yaitu mereka yang memiliki pendidikan

tidak/belum tamat SD, SD/Ibtidaiyah, Paket A, SMP/Tsanawiyah,

.id
SMP Kejuruan, dan Paket B;

o
.g
3. Pendidikan tingkat menengah, yaitu mereka dengan pendidikan
ps
SMA/Aliyah, SMK, dan Paket C;
.b
w

4. Pendidikan tingkat tinggi, yaitu mereka yang memiliki ijazah


w
//w

Diploma I/II, Diploma III, Diploma IV/S1, dan S2/S3.


s:

Disamping itu, disajikan pula pencapaian pendidikan angkatan


tp

kerja menurut kelompok umur sebagai berikut: umur muda (15-24 tahun),
ht

pemuda (16-30 tahun3)), dan "dewasa" yang didefinisikan sebagai orang

yang berumur 25 tahun ke atas.

KILM 15. Indikator Upah dan Biaya Tenaga Kerja


Indikator ini dapat memberikan gambaran mengenai tingkat

kesejahteraan penduduk bekerja melalui indeks upah pada sektor ini.

Tetapi, terdapat survei khusus (Survei Upah dan Survei Struktur

Upah)yang bukan merupakan bagian dari Sakernasyang dilakukan

3) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2009 Tentang


Kepemudaan

116 PENJELASAN TEKNIS


untuk mengumpulkan data terkait dengan indikator ini. Salah satu

keterbatasan variabel pada Sakernas adalah hanya menanyakan

upah/pendapatan sebulan terakhir pada status pekerjaan tertentu, maka

yang dapat disajikan hanya rata-rata upah/pendapatan sebulan terakhir

buruh/karyawan/pegawai. Biaya kompensasi tidak dapat disajikan pada

publikasi KILM ini.

KILM 16. Produktivitas Tenaga Kerja


Tingkat produktivitas tenaga kerja merupakan ukuran penting

.id
untuk melihat sejauh mana faktor produksi L (Labour/Tenaga Kerja)

o
.g
berperan dalam proses produksi. Tingkat produktivitas tenaga kerja
ps
memberikan gambaran mengenai output yang dihasilkan oleh satu unit
.b
w

tenaga kerja. Semakin tinggi output yang dihasilkan, maka semakin


w

produktif tenaga kerja tersebut, demikian sebaliknya. Indikator ini juga


//w

penting untuk melihat sektor mana saja yang memiliki tenaga kerja
s:
tp

dengan produktivitas tinggi, dan sektor mana yang tidak. Identifikasi ini
ht

memberikan gambaran sektor padat karya (labour intencive) dan sektor

padat modal (capital intencive). Akan tetapi karena keterbatasan variabel

yang dikumpulkan pada Sakernas mengakibatkan indikator ini tidak dapat

disajikan pada publikasi kali ini.

PENJELASAN TEKNIS 117


KILM 17. Indikator Kemiskinan, Penduduk Bekerja yang Miskin, dan
Distribusi Pendapatan
Sebagaimana indikator elastisitas tenaga kerja, indikator

kemiskinan, penduduk bekerja yang miskin, dan distribusi pendapatan

juga memerlukan beberapa variabel tambahan yang tidak ditanyakan

pada Sakernas. Selain itu, data lintas sektor juga penting untuk

melengkapi analisis ini. Indikator ini tidak dapat disajikan karena

keterbatasan variabel yang dikumpulkan dalam Sakernas.

.id
o
.g
ps
.b
w
w
//w
s:
tp
ht

118 PENJELASAN TEKNIS


ht
tp
s:
//w
w
w

LAMPIRAN
.b
ps LAMPIRAN
.g
o .id

119
120
ht
tp
s:
//w
w
w
.b

LAMPIRAN
ps
.g
o.id
Lampiran 1. Penduduk Umur 15 Tahun ke Atas Menurut Provinsi
dan Jenis Kelamin (juta), 2021-2022
Februari 2021 Agustus 2021 Februari 2022
Provinsi Laki- Perem- Laki- Perem- Laki- Perem-
Total Total Total
Laki puan Laki puan Laki puan
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
Aceh 1,95 1,97 3,92 1,96 1,99 3,95 1,95 1,97 3,92
Sumatera Utara 5,35 5,43 10,78 5,39 5,48 10,87 5,47 5,51 10,98
Sumatera Barat 2,00 2,05 4,05 2,02 2,06 4,08 2,11 2,11 4,22
Riau 2,55 2,45 5,00 2,59 2,48 5,07 2,44 2,33 4,77
Jambi 1,38 1,34 2,72 1,39 1,35 2,74 1,37 1,32 2,69
Sumatera Selatan 3,22 3,14 6,36 3,24 3,16 6,40 3,23 3,12 6,35
Bengkulu 0,77 0,74 1,51 0,77 0,75 1,52 0,78 0,75 1,53
Lampung 3,30 3,14 6,44 3,32 3,16 6,48 3,51 3,35 6,86
Kep. Bangka Belitung 0,57 0,54 1,11 0,58 0,54 1,12 0,58 0,55 1,13

.id
Kepulauan Riau 0,89 0,85 1,74 0,90 0,87 1,77 0,81 0,78 1,59
DKI Jakarta 4,08 4,17 8,25 4,08 4,19 8,27 4,13 4,11 8,24

o
Jawa Barat 19,09 18,69 37,78 19,24 18,85 38,09 18,93 18,49 37,42
Jawa Tengah 13,36 13,77 27,13 13,42 .g
13,83 27,25 14,40 14,41 28,81
ps
DI Yogyakarta 1,55 1,61 3,16 1,56 1,62 3,18 1,47 1,52 2,99
.b

Jawa Timur 15,58 16,22 31,80 15,62 16,27 31,89 16,08 16,38 32,46
Banten 4,95 4,77 9,72 4,99 4,82 9,81 4,62 4,46 9,08
w

Bali 1,74 1,74 3,48 1,76 1,75 3,51 1,74 1,74 3,48
w

Nusa Tenggara Barat 1,87 1,98 3,85 1,89 1,99 3,88 1,96 1,99 3,95
//w

Nusa Tenggara Timur 1,93 2,00 3,93 1,94 2,02 3,96 1,90 1,94 3,84
s:

Kalimantan Barat 1,94 1,88 3,82 1,95 1,90 3,85 2,11 2,00 4,11
Kalimantan Tengah 1,07 0,97 2,04 1,07 0,98 2,05 1,07 0,98 2,05
tp

Kalimantan Selatan 1,60 1,58 3,18 1,61 1,59 3,20 1,54 1,52 3,06
ht

Kalimantan Timur 1,46 1,33 2,79 1,47 1,35 2,82 1,51 1,38 2,89
Kalimantan Utara 0,28 0,25 0,53 0,29 0,25 0,54 0,29 0,25 0,54
Sulawesi Utara 0,99 0,95 1,94 0,99 0,96 1,95 1,05 1,00 2,05
Sulawesi Tengah 1,16 1,13 2,29 1,17 1,13 2,30 1,15 1,09 2,24
Sulawesi Selatan 3,28 3,50 6,78 3,30 3,52 6,82 3,43 3,55 6,98
Sulawesi Tenggara 0,97 0,98 1,95 0,98 0,99 1,97 0,98 0,96 1,94
Gorontalo 0,45 0,45 0,90 0,45 0,46 0,91 0,45 0,45 0,90
Sulawesi Barat 0,50 0,50 1,00 0,51 0,50 1,01 0,53 0,51 1,04
Maluku 0,65 0,64 1,29 0,66 0,65 1,31 0,70 0,69 1,39
Maluku Utara 0,46 0,45 0,91 0,47 0,45 0,92 0,49 0,46 0,95
Papua Barat 0,38 0,34 0,72 0,39 0,34 0,73 0,46 0,41 0,87
Papua 1,32 1,17 2,49 1,32 1,17 2,49 1,73 1,49 3,22
Indonesia 102,64 102,72 205,36 103,31 103,40 206,71 104,97 103,57 208,54

LAMPIRAN 121
Lampiran 2. Penduduk Umur 15 Tahun ke Atas Menurut
Kelompok Umur (juta), 2021-2022
2021 2022
Kelompok Umur
Februari Agustus Februari
(1) (2) (3) (4)

15 Tahun ke Atas 205,36 206,71 208,54


Laki-Laki 102,64 103,31 104,97
Perempuan 102,72 103,40 103,57
Perkotaan 117,59 118,60 117,49
Perdesaan 87,77 88,11 91,05
(15-64) 186,59 187,52 190,29
Laki-Laki 93,91 94,38 96,33
Perempuan 92,68 93,14 93,96
Perkotaan 107,57 108,31 107,55
Perdesaan 79,02 79,21 82,74
(15-24) 44,09 44,06 44,70

.id
Laki-Laki 22,26 22,27 23,00
Perempuan 21,83 21,79 21,70

o
Perkotaan 25,87 25,92 24,84
Perdesaan 18,22
.g
18,14 19,86
ps
(25+) 161,27 162,64 163,85
Laki-Laki 80,38 81,04 81,97
.b

Perempuan 80,89 81,60 81,88


Perkotaan 91,73 92,67 92,66
w

Perdesaan 69,54 69,97 71,19


w

(25-54) 118,10 118,65 120,87


//w

Laki-Laki 59,52 59,78 61,04


Perempuan 58,58 58,87 59,83
s:

Perkotaan 68,22 68,64 68,79


Perdesaan 49,88 50,01 52,08
tp

(25-34) 43,04 43,04 44,47


ht

Laki-Laki 21,75 21,74 22,66


Perempuan 21,29 21,30 21,81
Perkotaan 25,25 25,27 25,15
Perdesaan 17,79 17,77 19,32
(35-54) 75,06 75,61 76,39
Laki-Laki 37,76 38,04 38,37
Perempuan 37,30 37,57 38,02
Perkotaan 42,97 43,36 43,63
Perdesaan 32,09 32,25 32,76
(55-64) 24,39 24,81 24,73
Laki-Laki 12,13 12,33 12,29
Perempuan 12,26 12,48 12,44
Perkotaan 13,48 13,76 13,93
Perdesaan 10,91 11,05 10,80
65 Tahun ke Atas 18,77 19,19 18,25
Laki-Laki 8,73 8,93 8,63
Perempuan 10,04 10,26 9,62
Perkotaan 10,02 10,29 9,94
Perdesaan 8,75 8,90 8,31

122 LAMPIRAN
Lampiran 3. Penduduk Umur 15 Tahun ke Atas yang Termasuk Angkatan Kerja Menurut Provinsi dan
Jenis Kelamin (juta), 2021-2022
Februari 2021 Agustus 2021 Februari 2022
Provinsi Laki- Perem- Laki- Perem- Laki- Perem-
Total Total Total
Laki puan Laki puan Laki puan
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
Aceh 1,56 0,99 2,55 1,56 0,96 2,52 1,60 0,92 2,52
Sumatera Utara 4,41 3,07 7,48 4,42 3,10 7,52 4,53 3,21 7,74
Sumatera Barat 1,63 1,14 2,77 1,63 1,13 2,76 1,70 1,17 2,87
Riau 2,12 1,17 3,29 2,13 1,17 3,30 2,08 1,07 3,15
Jambi 1,17 0,66 1,83 1,17 0,67 1,84 1,18 0,67 1,85
Sumatera Selatan 2,65 1,79 4,44 2,68 1,72 4,40 2,73 1,67 4,40
Bengkulu 0,65 0,44 1,09 0,65 0,41 1,06 0,67 0,42 1,09
Lampung 2,85 1,76 4,61 2,84 1,66 4,50 3,06 1,91 4,97

.id
Kep. Bangka Belitung 0,48 0,28 0,76 0,48 0,25 0,73 0,51 0,28 0,79
Kepulauan Riau 0,74 0,41 1,15 0,76 0,45 1,21 0,67 0,39 1,06

o
DKI Jakarta 3,31 2,05 5,36 3,20 1,98 5,18 3,28 1,85 5,13
Jawa Barat 15,57 8,93 24,50 15,72 .g 9,03 24,75 15,71 9,11 24,82
ps
Jawa Tengah 10,84 7,98 18,82 11,00 7,96 18,96 12,17 8,59 20,76
.b

DI Yogyakarta 1,24 1,06 2,30 1,29 1,05 2,34 1,21 1,03 2,24
w

Jawa Timur 13,00 9,18 22,18 13,19 9,13 22,32 13,65 9,39 23,04
w

Banten 3,94 2,32 6,26 4,00 2,26 6,26 3,80 2,11 5,91
//w

Bali 1,38 1,19 2,57 1,40 1,18 2,58 1,46 1,22 2,68
Nusa Tenggara Barat 1,56 1,19 2,75 1,56 1,18 2,74 1,66 1,12 2,78
s:

Nusa Tenggara Timur 1,58 1,30 2,88 1,60 1,32 2,92 1,57 1,26 2,83
tp

Kalimantan Barat 1,62 1,07 2,69 1,62 1,01 2,63 1,76 1,10 2,86
Kalimantan Tengah 0,91 0,50 1,41 0,90 0,48 1,38
ht

0,89 0,52 1,41


Kalimantan Selatan 1,34 0,86 2,20 1,35 0,87 2,22 1,31 0,82 2,13
Kalimantan Timur 1,23 0,66 1,89 1,20 0,65 1,85 1,23 0,68 1,91
Kalimantan Utara 0,23 0,12 0,35 0,23 0,12 0,35 0,23 0,12 0,35
Sulawesi Utara 0,79 0,44 1,23 0,78 0,43 1,21 0,84 0,43 1,27
Sulawesi Tengah 0,97 0,60 1,57 0,99 0,59 1,58 0,99 0,60 1,59
Sulawesi Selatan 2,68 1,75 4,43 2,67 1,74 4,41 2,83 1,76 4,59
Sulawesi Tenggara 0,82 0,56 1,38 0,82 0,56 1,38 0,80 0,48 1,28
Gorontalo 0,37 0,24 0,61 0,37 0,23 0,60 0,38 0,23 0,61
Sulawesi Barat 0,42 0,29 0,71 0,43 0,27 0,70 0,45 0,26 0,71
Maluku 0,50 0,34 0,84 0,51 0,35 0,86 0,54 0,34 0,88
Maluku Utara 0,37 0,22 0,59 0,38 0,22 0,60 0,41 0,23 0,64
Papua Barat 0,30 0,19 0,49 0,31 0,20 0,51 0,38 0,22 0,60
Papua 1,10 0,73 1,83 1,14 0,81 1,95 1,51 1,07 2,58
Indonesia 84,31 55,50 139,81 84,99 55,16 140,15 87,80 56,21 144,01

LAMPIRAN 123
Lampiran 4. Penduduk yang Bekerja Menurut Kelompok Umur (juta), 2021-2022
2021 2022
Kelompok Umur Agustus Februari
Februari
(1) (2) (3) (4)

Umur 15 Tahun ke Atas yang Bekerja 131,06 131,05 135,61


Laki-Laki 78,56 79,26 82,26
Perempuan 52,50 51,79 53,35
Perkotaan 71,06 71,92 72,25
Perdesaan 60,00 59,13 63,36
Umur Muda (15-24) yang Bekerja 17,37 16,73 17,66
Laki-Laki 9,96 9,64 10,54
Perempuan 7,41 7,09 7,12
Perkotaan 9,67 9,37 9,01
Perdesaan 7,70 7,36 8,65

.id
Umur Dewasa (25+) yang Bekerja 113,69 114,32 117,95

o
Laki-Laki 68,60 69,63 71,72
Perempuan 45,09 .g 44,69 46,23
ps
Perkotaan 61,39 62,55 63,24
.b

Perdesaan 52,30 51,77 54,71


w
w
//w
s:
tp
ht

124 LAMPIRAN
Lampiran 5. Penduduk Umur 15 Tahun ke Atas yang Termasuk Angkatan Kerja Menurut
Kelompok Umur (juta), 2021-2022
2021 2022
Kelompok Umur
Februari Agustus Februari
(1) (2) (3) (4)

15 Tahun ke Atas 139,81 140,15 144,01


Laki-Laki 84,31 84,99 87,80
Perempuan 55,50 55,16 56,21
Perkotaan 77,24 78,45 78,20
Perdesaan 62,57 61,70 65,81
(15-64) 131,58 131,79 135,19
Laki-Laki 79,28 79,77 82,38
Perempuan 52,30 52,02 52,81
Perkotaan 73,66 74,56 74,08
Perdesaan 57,92 57,23 61,11
(15-24) 21,20 20,80 21,29

.id
Laki-Laki 12,35 12,20 12,86

o
Perempuan 8,85 8,60 8,43
Perkotaan 12,19
.g 12,12 11,36
ps
Perdesaan 9,01 8,68 9,93
(25-54) 93,42 93,84 95,89
.b

Laki-Laki 56,82 57,27 58,90


Perempuan 36,60 36,57 36,99
w

Perkotaan 53,01 53,67 53,37


w

Perdesaan 40,41 40,17 42,52


//w

(25-34) 32,89 32,84 34,07


Laki-Laki 20,59 20,57 21,68
s:

Perempuan 12,30 12,27 12,39


tp

Perkotaan 19,32 19,38 19,11


Perdesaan 13,57 13,46 14,96
ht

(35-54) 60,52 60,99 61,82


Laki-Laki 36,22 36,69 37,22
Perempuan 24,30 24,30 24,60
Perkotaan 33,69 34,29 34,26
Perdesaan 26,83 26,70 27,56
(55-64) 16,97 17,15 18,00
Laki-Laki 10,12 10,30 10,62
Perempuan 6,85 6,85 7,38
Perkotaan 8,46 8,76 9,35
Perdesaan 8,51 8,39 8,66
65 Tahun ke Atas 8,23 8,36 8,83
Laki-Laki 5,03 5,22 5,42
Perempuan 3,20 3,14 3,40
Perkotaan 3,58 3,89 4,13
Perdesaan 4,65 4,47 4,70

LAMPIRAN 125
Lampiran 6. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK)
Menurut Kelompok Umur (persen), 2021-2022
2021 2022
Kelompok Umur
Februari Agustus Februari
(1) (2) (3) (4)
15 Tahun ke Atas 68,08 67,80 69,06
Laki-Laki 82,14 82,27 83,65
Perempuan 54,03 53,34 54,27
Perkotaan 65,69 66,15 66,56
Perdesaan 71,29 70,03 72,28
(15-64) 70,52 70,28 71,04
Laki-Laki 84,42 84,52 85,52
Perempuan 56,43 55,85 56,20
Perkotaan 68,48 68,84 68,88
Perdesaan 73,30 72,25 73,86

.id
(15-24) 48,07 47,20 47,64
Laki-Laki 55,46 54,77 55,92

o
.g
Perempuan 40,53 39,46 38,87
Perkotaan 47,14 46,76 45,74
ps
Perdesaan 49,40 47,83 50,03
.b

(25-54) 79,10 79,09 79,34


w

Laki-Laki 95,47 95,80 96,49


w

Perempuan 62,47 62,12 61,84


Perkotaan 77,70 78,20 77,59
//w

Perdesaan 81,01 80,31 81,64


s:

(25-34) 76,42 76,32 76,62


Laki-Laki 94,65 94,65 95,67
tp

Perempuan 57,80 57,60 56,83


ht

Perkotaan 76,50 76,68 75,98


Perdesaan 76,31 75,80 77,45
(35-54) 80,63 80,67 80,92
Laki-Laki 95,94 96,45 96,98
Perempuan 65,14 64,69 64,71
Perkotaan 78,41 79,09 78,52
Perdesaan 83,62 82,80 84,12
(55-64) 69,57 69,14 72,80
Laki-Laki 83,41 83,59 86,39
Perempuan 55,89 54,88 59,36
Perkotaan 62,75 63,73 67,11
Perdesaan 78,00 75,88 80,13
65 Tahun ke Atas 43,82 43,58 48,35
Laki-Laki 57,60 58,50 62,79
Perempuan 31,83 30,58 35,38
Perkotaan 35,73 37,81 41,53
Perdesaan 53,09 50,25 56,51

126 LAMPIRAN
Lampiran 7. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK)
Menurut Provinsi dan Jenis Kelamin (persen), 2021-2022
Februari 2021 Agustus 2021 Februari 2022
Provinsi Laki- Perem- Laki- Perem- Laki- Perem-
Total Total Total
Laki puan Laki puan Laki puan
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
Aceh 80,05 50,41 65,14 79,40 48,36 63,78 81,84 46,59 64,15
Sumatera Utara 82,60 56,40 69,39 81,90 56,50 69,10 82,86 58,15 70,45
Sumatera Barat 81,25 55,85 68,41 80,67 55,04 67,72 80,55 55,43 68,00
Riau 82,83 48,04 65,81 82,15 47,14 65,03 85,20 45,85 65,98
Jambi 84,34 49,70 67,30 83,91 49,89 67,17 86,06 51,04 68,86
Sumatera Selatan 82,36 57,23 69,95 82,66 54,54 68,77 84,50 53,63 69,33
Bengkulu 84,26 58,73 71,74 83,54 55,45 69,75 86,07 56,25 71,49
Lampung 86,55 56,17 71,73 85,55 52,36 69,35 87,31 56,99 72,51

.id
Kep. Bangka Belitung 83,70 51,17 67,99 83,68 46,86 65,88 88,03 51,23 70,16
Kepulauan Riau 83,23 48,80 66,39 83,93 51,92 68,27 82,01 50,35 66,48

o
DKI Jakarta 81,24 49,36 65,12 78,31
.g
47,34 62,63 79,46 44,99 62,27
ps
Jawa Barat 81,58 47,73 64,83 81,68 47,88 64,95 83,00 49,23 66,31
Jawa Tengah 81,12 57,99 69,38 81,94 57,58 69,58 84,44 59,64 72,04
.b

DI Yogyakarta 80,12 65,80 72,81 82,83 64,59 73,52 82,04 67,59 74,68
w

Jawa Timur 83,45 56,60 69,75 84,46 56,11 70,00 84,90 57,34 70,99
w

Banten 79,49 48,50 64,28 80,16 46,84 63,79 82,26 47,30 65,08
//w

Bali 78,95 68,45 73,71 79,44 67,61 73,54 83,92 70,37 77,14
s:

Nusa Tenggara Barat 83,24 60,06 71,32 82,58 59,18 70,57 84,36 56,34 70,25
tp

Nusa Tenggara Timur 81,84 65,03 73,29 82,53 65,34 73,78 82,46 65,00 73,66
Kalimantan Barat 83,41 56,94 70,38 83,05 53,43 68,45 83,56 55,13 69,74
ht

Kalimantan Tengah 84,07 53,40 69,44 84,70 51,12 68,67 84,06 48,37 66,94
Kalimantan Selatan 83,80 54,11 69,08 83,55 54,72 69,26 85,04 54,00 69,64
Kalimantan Timur 84,21 49,13 67,46 81,35 48,20 65,49 81,62 49,39 66,22
Kalimantan Utara 80,55 49,65 66,17 81,75 48,44 66,24 81,27 45,49 64,52
Sulawesi Utara 79,97 45,98 63,28 78,98 44,72 62,15 79,88 43,26 61,97
Sulawesi Tengah 83,90 53,46 68,93 84,78 52,17 68,73 85,91 54,96 70,86
Sulawesi Selatan 81,62 50,11 65,36 81,03 49,42 64,73 82,73 49,54 65,85
Sulawesi Tenggara 84,30 57,39 70,76 84,08 56,27 70,09 82,35 49,94 66,31
Gorontalo 83,14 51,70 67,37 81,60 50,41 65,94 83,60 51,79 67,78
Sulawesi Barat 84,81 58,54 71,71 86,10 54,38 70,27 86,10 51,24 68,90
Maluku 76,43 52,23 64,40 77,66 53,71 65,75 76,54 49,40 63,08
Maluku Utara 79,75 48,28 64,31 81,22 47,57 64,70 83,84 48,75 66,71
Papua Barat 79,40 55,33 68,11 80,53 58,78 70,34 82,72 54,72 69,59
Papua 83,58 62,06 73,47 86,41 69,10 78,29 87,48 71,81 80,23
Indonesia 82,14 54,03 68,08 82,27 53,34 67,80 83,65 54,27 69,06

LAMPIRAN 127
Lampiran 8. Penduduk Umur 15 Tahun ke Atas yang Bekerja Menurut Provinsi dan
Jenis Kelamin (juta), 2021-2022
Februari 2021 Agustus 2021 Agustus 2021
Provinsi Laki- Perem- Laki- Perem- Laki- Perem-
Total Total Total
Laki puan Laki puan Laki puan
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
Aceh 1,47 0,92 2,39 1,47 0,89 2,36 1,51 0,85 2,36
Sumatera Utara 4,13 2,90 7,03 4,14 2,89 7,04 4,25 3,06 7,31
Sumatera Barat 1,51 1,08 2,59 1,53 1,05 2,58 1,60 1,09 2,69
Riau 2,01 1,11 3,12 2,03 1,12 3,15 1,99 1,02 3,01
Jambi 1,12 0,62 1,74 1,12 0,63 1,75 1,12 0,64 1,76
Sumatera Selatan 2,51 1,70 4,21 2,55 1,63 4,18 2,61 1,59 4,20
Bengkulu 0,63 0,41 1,04 0,62 0,40 1,02 0,65 0,41 1,06
Lampung 2,73 1,68 4,41 2,71 1,57 4,28 2,94 1,82 4,76
Kep. Bangka Belitung 0,46 0,26 0,72 0,46 0,24 0,70 0,49 0,27 0,76
Kepulauan Riau 0,67 0,37 1,04 0,69 0,40 1,09 0,61 0,36 0,97

.id
DKI Jakarta 3,01 1,90 4,91 2,92 1,82 4,74 2,99 1,73 4,72

o
Jawa Barat 14,03 8,28 22,31 14,12 8,19 22,31 14,28 8,47 22,75
Jawa Tengah
DI Yogyakarta
10,05
1,19
7,65
1,01
17,70
2,20
10,28
1,22
7,55
1,01 .g
17,84
2,23
11,33
1,16
8,24
0,99
19,57
2,15
ps
Jawa Timur 12,23 8,80 21,03 12,37 8,66 21,04 12,90 9,03 21,93
.b

Banten 3,59 2,10 5,69 3,65 2,05 5,70 3,49 1,92 5,41
Bali 1,31 1,12 2,43 1,31 1,13 2,44 1,37 1,18 2,55
w

Nusa Tenggara Barat 1,48 1,16 2,64 1,51 1,15 2,66 1,58 1,09 2,67
w

Nusa Tenggara Timur 1,52 1,26 2,78 1,54 1,26 2,81 1,52 1,22 2,74
//w

Kalimantan Barat 1,51 1,02 2,53 1,52 0,96 2,48 1,67 1,06 2,73
Kalimantan Tengah 0,85 0,50 1,35 0,87 0,48 1,35 0,87 0,45 1,32
s:

Kalimantan Selatan 1,27 0,83 2,10 1,28 0,83 2,11 1,25 0,79 2,04
tp

Kalimantan Timur 1,14 0,62 1,76 1,11 0,61 1,72 1,14 0,64 1,78
ht

Kalimantan Utara 0,22 0,12 0,34 0,22 0,11 0,34 0,22 0,11 0,33
Sulawesi Utara 0,74 0,40 1,14 0,73 0,39 1,13 0,80 0,39 1,19
Sulawesi Tengah 0,93 0,58 1,51 0,95 0,57 1,52 0,95 0,57 1,52
Sulawesi Selatan 2,53 1,65 4,18 2,52 1,64 4,16 2,68 1,65 4,33
Sulawesi Tenggara 0,78 0,54 1,32 0,79 0,54 1,33 0,77 0,46 1,23
Gorontalo 0,36 0,23 0,59 0,36 0,22 0,58 0,36 0,23 0,59
Sulawesi Barat 0,42 0,28 0,70 0,42 0,27 0,69 0,44 0,26 0,70
Maluku 0,47 0,31 0,78 0,47 0,33 0,80 0,51 0,31 0,82
Maluku Utara 0,36 0,20 0,56 0,37 0,20 0,57 0,39 0,21 0,60
Papua Barat 0,28 0,18 0,46 0,29 0,19 0,48 0,36 0,21 0,57
Papua 1,05 0,71 1,76 1,10 0,79 1,89 1,46 1,03 2,49
Indonesia 78,56 52,50 131,06 79,26 51,79 131,05 82,26 53,35 135,61

128 LAMPIRAN
Lampiran 9. Rasio Penduduk Umur 15 Tahun ke Atas yang Bekerja Terhadap Jumlah Penduduk (EPR)
Menurut Provinsi dan Jenis Kelamin, 2021-2022
Februari 2021 Agustus 2021 Februari 2022
Provinsi Laki- Perem- Laki- Perem- Laki- Perem-
Total Total Total
Laki puan Laki puan Laki puan
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
Aceh 75,37 46,88 61,03 74,96 44,76 59,76 77,43 43,33 60,32
Sumatera Utara 77,36 53,29 65,22 76,84 52,81 64,73 77,71 55,57 66,59
Sumatera Barat 75,34 52,61 63,85 75,67 51,20 63,31 75,70 51,89 63,81
Riau 78,84 45,53 62,55 78,54 45,03 62,15 81,40 43,89 63,07
Jambi 81,28 46,34 64,10 80,29 46,68 63,75 82,17 48,47 65,62
Sumatera Selatan 78,13 54,24 66,33 78,66 51,70 65,34 80,69 50,89 66,05
Bengkulu 81,87 55,77 69,07 80,66 53,25 67,20 83,23 54,27 69,07
Lampung 82,63 53,61 68,47 81,75 49,69 66,10 83,64 54,44 69,39

.id
Kep. Bangka Belitung 80,06 47,97 64,56 79,84 44,10 62,57 84,27 49,18 67,23
Kepulauan Riau 75,27 43,38 59,67 76,02 46,35 61,51 75,46 46,29 61,15

o
DKI Jakarta 73,94 45,54 59,58 71,48
.g
43,50 57,31 72,39 42,11 57,29
ps
Jawa Barat 73,50 44,30 59,05 73,40 43,44 58,57 75,43 45,78 60,78
Jawa Tengah 75,20 55,59 65,25 76,58 54,63 65,44 78,63 57,17 67,90
.b

DI Yogyakarta 76,78 62,90 69,70 78,46 62,21 70,17 79,14 64,92 71,90
w

Jawa Timur 78,54 54,24 66,14 79,24 53,25 65,98 80,24 55,14 67,58
w

Banten 72,45 44,00 58,48 73,06 42,52 58,06 75,53 42,97 59,53
//w

Bali 75,06 64,34 69,72 74,44 64,71 69,59 78,78 68,05 73,41
s:

Nusa Tenggara Barat 78,91 58,64 68,49 79,64 57,82 68,45 80,39 54,78 67,50
tp

Nusa Tenggara Timur 78,94 62,97 70,82 79,47 62,83 71,00 80,01 62,60 71,23
Kalimantan Barat 77,86 54,48 66,34 77,90 50,64 64,47 79,14 52,82 66,35
ht

Kalimantan Tengah 80,13 51,52 66,48 80,97 48,69 65,56 80,85 46,00 64,13
Kalimantan Selatan 79,39 52,56 66,09 79,13 52,29 65,83 81,24 51,96 66,71
Kalimantan Timur 78,17 46,13 62,86 75,48 45,25 61,02 76,00 46,15 61,73
Kalimantan Utara 77,14 46,92 63,08 78,13 46,09 63,21 77,94 42,89 61,53
Sulawesi Utara 74,47 42,30 58,68 73,79 41,17 57,76 76,13 38,93 57,94
Sulawesi Tengah 80,35 51,91 66,36 81,60 50,22 66,15 83,03 52,65 68,26
Sulawesi Selatan 77,04 47,08 61,58 76,41 46,59 61,02 78,11 46,55 62,06
Sulawesi Tenggara 80,82 54,89 67,78 80,69 54,16 67,34 79,27 47,92 63,76
Gorontalo 80,13 50,11 65,07 79,11 48,93 63,95 80,75 50,24 65,57
Sulawesi Barat 82,89 55,77 69,36 83,22 52,86 68,07 83,09 49,98 66,76
Maluku 71,82 48,17 60,06 72,19 50,09 61,19 72,19 45,64 59,02
Maluku Utara 77,03 44,46 61,06 77,96 44,73 61,65 80,55 45,40 63,39
Papua Barat 74,40 52,02 63,90 75,63 55,57 66,23 77,77 51,75 65,57
Papua 79,77 60,46 70,70 83,17 67,21 75,69 84,09 69,49 77,34
Indonesia 76,54 51,11 63,82 76,73 50,08 63,40 78,37 51,51 65,03

LAMPIRAN 129
Lampiran 10. Persentase Penduduk Umur 15 Tahun ke Atas yang Bekerja Menurut Provinsi dan
Status Pekerjaan Utama, 2021-2022
Buruh/Karyawan/ Berusaha Dibantu Berusaha Dibantu Buruh
Pegawai Buruh Tetap Tidak Tetap
Provinsi
Februari Agustus Februari Februari Agustus Februari Februari Agustus Februari
2021 2021 2022 2021 2021 2022 2021 2021 2022
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)

Aceh 37,51 35,57 34,99 4,14 3,74 4,13 16,08 12,59 16,03
Sumatera Utara 37,64 37,28 35,95 3,19 3,39 3,18 15,81 14,85 16,96
Sumatera Barat 32,58 31,80 32,90 3,83 3,43 3,87 17,63 16,62 17,94
Riau 41,79 40,28 41,19 6,15 5,15 6,05 12,02 10,65 12,28
Jambi 32,75 33,65 34,46 4,46 4,34 4,49 17,60 14,57 17,01
Sumatera Selatan 32,20 33,46 32,59 2,62 2,38 2,63 17,49 16,84 17,55
Bengkulu 26,34 28,10 26,19 3,32 3,74 3,19 22,14 19,19 21,56
Lampung 25,25 26,15 26,13 2,79 2,54 2,63 21,44 19,04 21,12
Kep. Bangka
43,73 44,11 44,52 5,54 4,96 4,92 11,53 9,90 11,19

.id
Belitung
Kepulauan Riau 61,04 61,80 62,57 3,60 3,00 3,93 6,34 5,81 7,55

o
DKI Jakarta 59,96 58,54 59,26 4,14 3,20 3,94 5,19 5,36 5,28
Jawa Barat 42,36 42,25 41,23 3,28
.g
3,14 3,46 12,15 10,39 12,07
ps
Jawa Tengah 34,77 36,52 35,54 3,41 3,10 3,42 17,61 15,33 17,17
DI Yogyakarta 37,97 41,12 39,07 4,88 3,53 3,63 17,24 16,04 18,28
.b

Jawa Timur 33,47 33,96 33,94 3,53 3,40 3,52 19,14 16,59 18,82
Banten 47,61 49,09 46,71 1,90 2,04 1,85 8,95 8,15 7,32
w

Bali 40,25 39,94 39,27 3,68 2,96 1,85 20,76 18,29 21,57
w

Nusa Tenggara
23,74 24,09 22,75 1,56 2,02 1,58 24,41 22,28 24,22
//w

Barat
Nusa Tenggara
19,78 22,11 22,37 1,49 1,92 1,49 27,27 24,95 26,70
s:

Timur
Kalimantan Barat 34,01 36,00 36,55 3,27 3,13 3,44 18,37 16,07 18,10
tp

Kalimantan Tengah 40,64 41,59 40,43 2,53 2,91 2,53 14,18 13,44 13,50
ht

Kalimantan Selatan 39,88 37,25 40,57 3,14 3,12 3,08 16,28 15,33 15,47
Kalimantan Timur 48,12 49,81 49,97 4,12 3,70 5,61 11,48 11,31 10,62
Kalimantan Utara 46,10 46,11 46,20 4,16 3,15 3,89 12,24 12,11 11,62
Sulawesi Utara 34,43 36,48 34,88 2,75 2,82 2,24 11,73 10,46 11,42
Sulawesi Tengah 33,07 30,25 30,71 2,76 2,44 2,70 18,67 18,02 18,08
Sulawesi Selatan 33,02 33,53 34,61 4,70 3,23 4,57 21,55 19,60 20,96
Sulawesi Tenggara 33,03 33,55 36,28 4,72 3,64 4,72 19,96 18,20 19,75
Gorontalo 34,11 34,59 34,40 3,49 3,02 3,37 18,66 16,90 18,99
Sulawesi Barat 21,95 25,99 23,50 1,33 1,22 1,90 27,41 24,25 24,23
Maluku 31,09 33,62 33,62 1,68 1,96 2,59 18,53 14,55 15,98
Maluku Utara 34,65 33,64 32,89 3,40 2,80 3,46 18,84 15,30 18,27
Papua Barat 41,66 40,11 37,64 1,85 1,97 1,68 16,41 15,87 16,58
Papua 19,33 18,73 13,14 0,97 0,80 0,37 32,13 30,04 31,52
Indonesia 37,02 37,46 36,72 3,36 3,09 3,31 16,49 14,70 16,43

130 LAMPIRAN
Lanjutan Lampiran 10
Berusaha Sendiri Pekerja Bebas Pekerja Keluarga
Provinsi Februari Agustus Februari Februari Agustus Februari Februari Agustus Februari
2021 2021 2022 2021 2021 2022 2021 2021 2022
(11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20)
Aceh 21,54 22,97 22,55 8,35 11,79 8,98 12,38 13,34 13,32
Sumatera Utara 18,29 19,17 18,47 9,06 9,16 8,30 16,01 16,15 17,14
Sumatera Barat 20,74 21,06 20,98 9,66 11,78 9,47 15,56 15,31 14,84
Riau 18,81 20,15 20,44 10,3 12,21 9,41 10,93 11,56 10,63
Jambi 19,65 21,78 19,72 10,62 10,87 9,63 14,92 14,79 14,69
Sumatera Selatan 22,09 21,62 22,32 6,56 7,75 6,31 19,04 17,95 18,60
Bengkulu 18,61 19,96 20,62 10,07 10,52 9,83 19,52 18,49 18,61
Lampung 16,96 19,69 16,95 12,00 13,95 12,09 21,56 18,63 21,08
Kep. Bangka Belitung 21,69 24,93 26,13 6,36 6,44 5,40 11,15 9,66 7,84
Kepulauan Riau 19,06 19,93 15,46 4,22 3,83 3,41 5,74 5,63 7,08

.id
DKI Jakarta 22,67 23,47 22,87 2,76 4,05 2,76 5,28 5,38 5,89

o
Jawa Barat 20,66 22,22 21,03 11,34 13,21 12,39 10,21 8,79 9,82
Jawa Tengah 19,16 19,79 19,06 10,75
.g 12,43 11,44 14,30 12,83 13,37
ps
DI Yogyakarta 19,99 19,17 18,03 5,00 6,74 5,93 14,92 13,4 15,06
Jawa Timur 16,55 18,8 17,71 10,73 11,97 9,83 16,58 15,28 16,18
.b

Banten 23,54 22,46 22,25 8,50 9,80 11,14 9,50 8,46 10,73
w

Bali 15,17 16,16 15,46 4,81 5,89 5,11 15,33 16,76 16,74
w

Nusa Tenggara Barat 19,23 20,8 19,63 12,21 13,84 10,79 18,85 16,97 21,03
//w

Nusa Tenggara Timur 18,33 19,68 18,70 4,41 4,41 3,99 28,72 26,93 26,75
Kalimantan Barat 19,77 20,79 20,18 7,43 7,54 6,90 17,15 16,47 14,83
s:

Kalimantan Tengah 20,97 22,10 25,68 7,12 7,26 6,85 14,56 12,7 11,01
Kalimantan Selatan 23,41 24,12 23,81 3,22 6,06 4,15 14,07 14,12 12,92
tp

Kalimantan Timur 20,71 20,74 19,24 4,33 4,46 4,27 11,24 9,98 10,29
ht

Kalimantan Utara 18,35 19,35 20,15 7,04 7,05 5,36 12,11 12,23 12,78
Sulawesi Utara 30,39 27,47 30,24 10,99 12,54 12,12 9,71 10,23 9,10
Sulawesi Tengah 21,01 22,31 21,87 8,64 9,83 9,74 15,85 17,15 16,90
Sulawesi Selatan 17,86 21,03 18,03 4,81 6,32 5,28 18,06 16,29 16,55
Sulawesi Tenggara 18,19 20,94 19,08 3,83 5,36 5,24 20,27 18,31 14,93
Gorontalo 22,71 24,74 22,34 8,48 9,25 10,54 12,55 11,50 10,36
Sulawesi Barat 19,94 21,75 19,50 6,56 7,23 8,32 22,81 19,56 22,55
Maluku 28,16 30,97 28,81 3,31 3,40 4,30 17,23 15,50 14,70
Maluku Utara 22,87 26,12 24,07 4,80 7,04 6,39 15,44 15,10 14,92
Papua Barat 22,18 21,23 21,64 2,80 2,93 3,05 15,10 17,89 19,41
Papua 18,19 18,05 17,25 0,76 1,10 1,10 28,62 31,28 36,62
Indonesia 19,57 20,78 19,84 8,93 10,29 9,16 14,63 13,68 14,54

LAMPIRAN 131
Lampiran 11. Penduduk Umur 15 Tahun ke Atas yang Bekerja Menurut Lapangan
Pekerjaan Utama dan Jenis Kelamin (juta), 2021-2022
2021 2022
Lapangan Pekerjaan Utama
Februari Agustus Februari
(1) (2) (3) (4)
A. Pertanian, Kehutanan, dan
38,78 37,13 40,64
Perikanan
Laki-Laki 24,59 24,23 25,69
Perempuan 14,19 12,90 14,95
B. Pertambangan dan Penggalian 1,35 1,44 1,59
Laki-Laki 1,26 1,34 1,46
Perempuan 0,09 0,10 0,13
C. Industri Pengolahan 17,82 18,70 18,67
Laki-Laki 10,14 10,51 10,57
Perempuan 7,69 8,19 8,10
D. Pengadaan Listrik dan Gas 0,27 0,28 0,31
Laki-Laki 0,23 0,24 0,26

.id
Perempuan 0,04 0,04 0,05
E. Pengadaan Air 0,50 0,56 0,53

o
Laki-Laki 0,39 0,44 0,43
Perempuan 0,11
.g 0,12 0,10
ps
F. Konstruksi 7,93 8,29 8,19
Laki-Laki 7,83 8,14 8,05
.b

Perempuan 0,10 0,15 0,14


G. Perdagangan Besar dan Eceran;
w

25,16 25,74 25,80


Reparasi dan Perawatan Mobil
w

Laki-Laki 12,63 12,83 13,24


//w

Perempuan 12,53 12,91 12,56


H. Transportasi dan Pergudangan 5,31 5,44 5,71
s:

Laki-Laki 5,06 5,20 5,41


Perempuan 0,25 0,24 0,30
tp

I. Penyediaan Akomodasi dan


9,17 9,18 9,64
ht

Makan Minum
Laki-Laki 3,63 3,65 4,04
Perempuan 5,54 5,53 5,60
J. Informasi dan Komunikasi 1,08 1,00 1,10
Laki-Laki 0,70 0,65 0,77
Perempuan 0,38 0,35 0,33
K. Jasa Keuangan dan Asuransi 1,51 1,60 1,51
Laki-Laki 0,95 0,99 0,96
Perempuan 0,56 0,61 0,55
L. Real Estat 0,47 0,36 0,45
Laki-Laki 0,31 0,25 0,34
Perempuan 0,16 0,11 0,11
M,N. Jasa Perusahaan 1,89 2,02 1,94
Laki-Laki 1,40 1,51 1,48
Perempuan 0,49 0,51 0,46

132 LAMPIRAN
Lanjutan Lampiran 11
2021 2022
Lapangan Pekerjaan Utama
Februari Agustus Februari
(1) (2) (3) (4)

O. Administrasi Pemerintahan, Pertahanan, dan Jaminan Sosial 4,66 4,85 4,63


Laki-Laki 3,27 3,42 3,34
Perempuan 1,39 1,43 1,29
P. Jasa Pendidikan 6,49 6,49 6,63
Laki-Laki 2,43 2,39 2,57
Perempuan 4,07 4,10 4,06
Q. Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 2,31 2,20 2,38
Laki-Laki 0,80 0,69 0,87
Perempuan 1,50 1,51 1,51
R,S,T,U. Jasa Lainnya 6,36 5,77 5,89

.id
Laki-Laki 2,95 2,77 2,79
Perempuan 3,41 3,00 3,10

o
Total 131,06 131,05 135,61
Laki-Laki .g 78,57 79,26 82,26
ps
Perempuan 52,50 51,79 53,35
.b
w
w
//w
s:
tp
ht

LAMPIRAN 133
Lampiran 12. Penduduk Umur 15 Tahun ke Atas yang Bekerja Menurut Jenis Pekerjaan
Utama dan Jenis Kelamin/Daerah Tempat Tinggal (juta), 2021-2022
2021 2022
Jenis Pekerjaan
Februari Agustus Februari
(1) (2) (3) (4)
0/1. Tenaga Profesional, Teknisi, dan yang Sejenis 9,57 9,58 9,66
Laki-Laki 4,26 4,15 4,28
Perempuan 5,31 5,43 5,38
Perkotaan 6,54 6,43 6,73
Perdesaan 3,03 3,15 2,93
2. Tenaga Kepemimpinan dan Ketatalaksanaan 1,65 1,48 1,64
Laki-Laki 1,25 1,12 1,27
Perempuan 0,40 0,36 0,37
Perkotaan 1,21 1,06 1,22
Perdesaan 0,44 0,42 0,42

.id
3. Tenaga Tata Usaha dan yang Sejenis 7,29 7,32 7,44

o
Laki-Laki 3,87 3,92 4,25
Perempuan
.g 3,42 3,40 3,19
ps
Perkotaan 5,66 5,55 5,59
Perdesaan 1,63 1,77 1,85
.b

4. Tenaga Usaha Penjualan 26,16 26,64 26,89


w

Laki-Laki 11,59 11,82 12,37


w

Perempuan 14,57 14,82 14,52


//w

Perkotaan 17,67 17,90 17,03


Perdesaan 8,49 8,74 8,96
s:

5. Tenaga Usaha Jasa 7,71 7,92 8,03


tp

Laki-Laki 3,09 3,44 3,64


Perempuan 4,62 4,48 4,39
ht

Perkotaan 5,88 5,79 5,89


Perdesaan 1,84 2,13 2,14
6. Tenaga Usaha Pertanian, Kehutanan, Perburuan, dan Perikanan 36,62 35,94 39,51
Laki-Laki 23,23 23,32 24,80
Perempuan 13,39 12,62 14,71
Perkotaan 6,35 7,91 7,42
Perdesaan 30,27 28,03 32,10
7/8/9. Tenaga Produksi, Operator Alat-Alat Angkutan, dan Pekerja Kasar 39,71 39,92 40,11
Laki-Laki 29,00 29,30 29,41
Perempuan 10,71 10,62 10,70
Perkotaan 25,87 25,52 25,64
Perdesaan 13,84 14,40 14,47
X/00. Lainnya 2,35 2,26 2,33
Laki-Laki 2,28 2,19 2,24
Perempuan 0,08 0,07 0,09
Perkotaan 1,89 1,78 1,84
Perdesaan 0,46 0,48 0,49

134 LAMPIRAN
Lampiran 13. Indikator Penduduk Umur 15 Tahun ke Atas yang Termasuk Pekerja Paruh
Waktu Menurut Provinsi (Ribu/Persen), 2021-2022
Tingkat Share Perempuan pada
Pekerja Paruh Waktu
Pekerja Paruh Waktu Pekerja Paruh Waktu
(ribu)
Provinsi (persen) (persen)
Februari Agustus Februari Februari Agustus Februari Februari Agustus Februari
2021 2021 2022 2021 2021 2022 2021 2021 2022
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
Aceh 708 750 759 29,63 31,77 32,09 52,72 53,74 51,15
Sumatera Utara 1.755 1915 2083 24,96 27,22 28,48 54,93 53,62 53,03
Sumatera Barat 673 718 807 26,06 27,83 29,96 58,35 53,96 53,68
Riau 838 936 957 26,82 29,74 31,84 45,83 46,43 43,62
Jambi 474 572 611 27,17 32,77 34,67 48,18 49,31 49,40
Sumatera Selatan 1.179 1222 1275 27,96 29,23 30,38 56,15 52,37 51,61
Bengkulu 288 302 393 27,57 29,59 37,22 55,11 51,67 48,02
Lampung 1.468 1350 1563 33,28 31,51 32,86 54,61 52,06 51,32

.id
Kep. Bangka Belitung 179 168 216 24,97 23,92 28,64 50,08 50,43 49,22

o
Kepulauan Riau 175 192 134 16,91 17,62 13,82 47,96 53,77 53,24
DKI Jakarta 783 775 636 15,96
.g
16,35 13,46 55,61 53,58 58,07
ps
Jawa Barat 5.004 4862 5222 22,43 21,79 22,96 56,40 53,69 55,77
.b

Jawa Tengah 4.829 4370 4707 27,28 24,50 24,06 56,02 57,30 58,01
w

DI Yogyakarta 680 639 592 30,87 28,69 27,50 55,99 58,09 61,14
w

Jawa Timur 6.165 6199 6520 29,32 29,47 29,73 56,57 55,93 57,15
//w

Banten 1.088 1131 962 19,13 19,85 17,79 56,58 52,62 55,91
Bali 810 820 700 33,39 33,59 27,43 52,25 55,87 56,09
s:

Nusa Tenggara Barat 828 768 826 31,37 28,89 30,92 58,50 55,78 52,11
tp

Nusa Tenggara Timur 1.080 1114 998 38,80 39,66 36,45 55,36 55,85 55,28
ht

Kalimantan Barat 787 765 803 31,05 30,81 29,45 52,57 52,96 51,50
Kalimantan Tengah 373 391 359 27,55 29,03 27,22 53,74 49,02 47,90
Kalimantan Selatan 671 709 664 31,94 33,61 32,57 55,18 51,84 52,48
Kalimantan Timur 428 393 359 24,33 22,82 20,14 48,66 49,19 55,24
Kalimantan Utara 79 89 76 23,61 26,46 22,81 42,24 44,64 39,72
Sulawesi Utara 271 293 284 23,75 26,01 23,91 48,29 49,45 51,07
Sulawesi Tengah 452 485 425 29,82 31,78 27,83 54,76 52,08 55,15
Sulawesi Selatan 1.391 1353 1320 33,31 32,52 30,49 52,52 50,42 48,20
Sulawesi Tenggara 372 396 374 28,14 29,87 30,32 59,43 55,45 52,95
Gorontalo 161 152 160 27,58 26,28 27,20 50,33 52,29 49,74
Sulawesi Barat 300 278 283 43,30 40,48 40,72 48,94 47,35 44,08
Maluku 217 239 230 27,85 29,82 28,09 52,48 55,41 54,30
Maluku Utara 167 175 169 29,90 30,84 28,07 49,83 51,89 51,16
Papua Barat 115 154 180 24,95 31,88 31,49 54,69 52,83 50,99
Papua 712 699 889 40,38 37,01 35,67 47,86 49,73 47,62
Indonesia 35.502 35.375 36.537 27,09 26,99 26,94 54,86 53,86 54,17

LAMPIRAN 135
Lampiran 14. Persentase Penduduk Umur 15 Tahun ke Atas yang Bekerja Menurut
Jenis Kelamin, Daerah Tempat Tinggal, dan Jumlah Jam Kerja, 2021-2022
2021 2022
Kelompok Umur
Februari Agustus Februari
(1) (2) (3) (4)

Total 100,00 100,00 100,00

0 Jam*) 2,84 2,92 2,38

134 Jam 35,80 35,70 34,80

3548 Jam 36,71 36,59 38,00

49 Jam ke Atas 24,65 24,79 24,82

Laki-Laki 100,00 100,00 100,00

0 Jam*) 2,90 2,92 2,52

.id
134 Jam 29,76 29,86 28,58

o
3548 Jam 40,54
.g 40,56 41,92
ps
49 Jam ke Atas 26,80 26,66 26,98
.b

Perempuan 100,00 100,00 100,00


w

0 Jam*) 2,75 2,91 2,16


w
//w

134 Jam 44,84 44,65 44,39

3548 Jam 30,96 30,52 31,96


s:
tp

49 Jam ke Atas 21,45 21,92 21,49


ht

Perkotaan 100,00 100,00 100,00

0 Jam*) 3,00 2,88 2,52

134 Jam 28,63 29,29 27,38

3548 Jam 41,57 40,58 42,08

49 Jam ke Atas 26,80 27,25 28,02

Perdesaan 100,00 100,00 100,00

0 Jam*) 2,65 2,96 2,22

134 Jam 44,30 43,51 43,26

3548 Jam 30,94 31,75 33,35

49 Jam ke Atas 22,11 21,78 21,17

Keterangan:
*) Sementara tidak bekerja

136 LAMPIRAN
Lampiran 15. Persentase Penduduk Umur 15 Tahun ke Atas yang Bekerja Menurut Provinsi
dan Jumlah Jam Kerja, 2021-2022
0 jam*) 134 Jam
Provinsi Februari Agustus Februari Februari Agustus Februari
2021 2021 2022 2021 2021 2022
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Aceh 2,64 2,47 3,86 43,32 44,93 43,12
Sumatera Utara 2,27 2,77 2,25 33,59 36,89 37,10
Sumatera Barat 3,17 3,14 2,47 35,66 38,11 39,33
Riau 2,70 2,33 2,53 36,84 39,69 40,42
Jambi 2,09 2,44 2,09 36,10 42,52 42,30
Sumatera Selatan 2,31 2,07 1,56 39,33 40,16 40,69
Bengkulu 2,61 3,21 4,30 36,25 40,75 45,17
Lampung 2,83 2,46 2,43 42,88 41,84 41,07
Kep. Bangka Belitung 3,40 3,68 3,22 32,09 29,98 31,36

.id
Kepulauan Riau 2,49 2,82 1,99 22,01 23,79 18,34
DKI Jakarta 1,77 1,57 1,79 22,12 23,11 17,65

o
Jawa Barat 2,76 2,56 1,88 31,02 30,58 30,34
Jawa Tengah 3,72 3,42
.g
2,91 34,86 31,73 30,13
ps
DI Yogyakarta 2,32 3,83 2,90 37,84 35,06 32,99
Jawa Timur 2,60 2,73 2,08 37,86 36,94 37,63
.b

Banten 2,17 2,48 1,92 28,00 27,68 25,57


w

Bali 2,67 2,75 2,54 39,07 42,12 34,00


w

Nusa Tenggara Barat 3,04 4,44 3,25 46,78 43,89 47,39


//w

Nusa Tenggara Timur 3,17 3,6 3,07 52,57 53,86 52,79


Kalimantan Barat 2,83 2,88 2,66 41,17 40,42 39,10
s:

Kalimantan Tengah 3,79 3,72 3,11 33,75 35,04 32,77


tp

Kalimantan Selatan 3,93 3,88 2,20 38,52 41,89 39,87


ht

Kalimantan Timur 3,69 2,81 2,46 31,80 28,79 25,23


Kalimantan Utara 3,25 3,48 4,95 31,14 33,62 25,04
Sulawesi Utara 2,93 3,15 2,92 33,68 34,81 33,52
Sulawesi Tengah 3,05 3,86 4,56 38,13 42,17 37,22
Sulawesi Selatan 2,82 3,72 2,06 41,29 39,93 37,33
Sulawesi Tenggara 3,26 4,42 3,43 36,34 40,32 38,48
Gorontalo 5,11 4,59 3,21 34,25 32,36 31,58
Sulawesi Barat 4,08 6,49 2,92 51,06 51,13 51,46
Maluku 3,24 4,33 2,84 40,44 42,57 41,28
Maluku Utara 5,73 4,54 2,98 39,75 40,6 37,77
Papua Barat 6,09 4,23 3,72 35,68 43,94 43,95
Papua 0,89 1,43 0,95 47,17 45,73 42,82
Indonesia 2,84 2,92 2,38 35,80 35,70 34,80

Keterangan:
*) Sementara tidak bekerja

LAMPIRAN 137
Lanjutan Lampiran 15
3548 Jam 49 Jam ke Atas
Provinsi Februari Agustus Februari Februari Agustus Februari
2021 2021 2022 2021 2021 2022
(1) (8) (9) (10) (11) (12) (13)
Aceh 33,65 32,62 32,31 20,39 19,98 20,71
Sumatera Utara 38,62 37,24 38,56 25,52 23,10 22,09
Sumatera Barat 34,82 34,01 33,83 26,35 24,74 24,37
Riau 34,28 33,32 33,98 26,18 24,66 23,07
Jambi 37,24 35,3 37,51 24,57 19,74 18,10
Sumatera Selatan 34,07 34,97 36,46 24,29 22,80 21,29
Bengkulu 37,23 33,19 29,23 23,91 22,85 21,30
Lampung 28,49 31,91 33,35 25,80 23,79 23,15
Kep. Bangka Belitung 39,20 38,43 36,50 25,31 27,91 28,92

.id
Kepulauan Riau 41,19 45,97 47,15 34,31 27,42 32,52

o
DKI Jakarta 45,56 44,98 52,28 30,55 30,34 28,28
Jawa Barat 40,59 39,7 40,14
.g 25,63 27,16 27,64
ps
Jawa Tengah 37,25 39,42 39,30 24,17 25,43 27,66
.b

DI Yogyakarta 36,81 36,65 34,32 23,03 24,46 29,79


w

Jawa Timur 34,84 34,52 35,31 24,70 25,81 24,98


w

Banten 45,52 44,69 50,70 24,31 25,15 21,81


//w

Bali 34,97 33,15 33,72 23,29 21,98 29,74


Nusa Tenggara Barat 27,94 27,17 24,49 22,24 24,50 24,87
s:

Nusa Tenggara Timur 29,41 28,6 31,00 14,85 13,94 13,14


tp

Kalimantan Barat 33,52 35,07 38,92 22,48 21,63 19,32


ht

Kalimantan Tengah 33,08 34,03 37,33 29,38 27,21 26,79


Kalimantan Selatan 35,05 31,38 33,66 22,50 22,85 24,27
Kalimantan Timur 34,38 35,58 38,97 30,13 32,82 33,34
Kalimantan Utara 32,20 33,04 39,99 33,41 29,86 30,02
Sulawesi Utara 43,54 42,41 47,45 19,85 19,63 16,11
Sulawesi Tengah 33,03 33,35 35,13 25,79 20,62 23,09
Sulawesi Selatan 31,25 30,92 35,22 24,64 25,43 25,39
Sulawesi Tenggara 32,89 29,62 32,16 27,51 25,64 25,93
Gorontalo 32,65 31,7 32,57 27,99 31,35 32,64
Sulawesi Barat 24,41 24,48 26,77 20,45 17,90 18,85
Maluku 32,28 29,31 36,14 24,04 23,79 19,74
Maluku Utara 32,90 32,93 37,37 21,62 21,93 21,88
Papua Barat 32,89 30,13 33,92 25,34 21,70 18,41
Papua 41,44 42,64 45,73 10,50 10,20 10,50
Indonesia 36,71 36,59 38,00 24,65 24,79 24,82

138 LAMPIRAN
Lampiran 16. Persentase Penduduk Umur 15 Tahun ke Atas yang Bekerja Menurut
Provinsi dan Kegiatan Formal/Informal, 2021-2022
Formal Informal
Provinsi Februari Agustus Februari Februari Agustus Februari
2021 2021 2022 2021 2021 2022
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Aceh 41,65 39,31 39,11 58,35 60,69 60,89
Sumatera Utara 40,83 40,67 39,13 59,17 59,33 60,87
Sumatera Barat 36,41 35,23 36,77 63,59 64,77 63,23
Riau 47,94 45,43 47,24 52,06 54,57 52,76
Jambi 37,21 37,99 38,95 62,79 62,01 61,05
Sumatera Selatan 34,82 35,84 35,22 65,18 64,16 64,78
Bengkulu 29,66 31,84 29,38 70,34 68,16 70,62
Lampung 28,04 28,69 28,76 71,96 71,31 71,24
Kep. Bangka Belitung 49,27 49,07 49,44 50,73 50,93 50,56

.id
Kepulauan Riau 64,64 64,80 66,50 35,36 35,20 33,50
DKI Jakarta 64,10 61,74 63,20 35,90 38,26 36,80

o
Jawa Barat 45,64 45,39 44,69 54,36 54,61 55,31
Jawa Tengah 38,19 39,62 38,97
.g 61,81 60,38 61,03
ps
DI Yogyakarta 42,85 44,64 42,69 57,15 55,36 57,31
37,46 62,54
.b

Jawa Timur 37,01 37,36 62,99 62,64


Banten 49,51 51,13 48,57 50,49 48,87 51,43
w

Bali 43,93 42,90 41,11 56,07 57,10 58,89


w

Nusa Tenggara Barat 25,30 26,11 24,33 74,70 73,89 75,67


//w

Nusa Tenggara Timur 21,27 24,03 23,86 78,73 75,97 76,14


Kalimantan Barat 37,28 39,13 39,99 62,72 60,87 60,01
s:

Kalimantan Tengah 43,18 44,50 42,96 56,82 55,50 57,04


tp

Kalimantan Selatan 43,02 40,37 43,65 56,98 59,63 56,35


ht

Kalimantan Timur 52,24 53,51 55,59 47,76 46,49 44,41


Kalimantan Utara 50,26 49,26 50,08 49,74 50,74 49,92
Sulawesi Utara 37,18 39,30 37,12 62,82 60,70 62,88
Sulawesi Tengah 35,83 32,68 33,41 64,17 67,32 66,59
Sulawesi Selatan 37,71 36,76 39,18 62,29 63,24 60,82
Sulawesi Tenggara 37,75 37,19 41,01 62,25 62,81 58,99
Gorontalo 37,60 37,61 37,77 62,40 62,39 62,23
Sulawesi Barat 23,28 27,20 25,40 76,72 72,80 74,60
Maluku 32,77 35,59 36,21 67,23 64,41 63,79
Maluku Utara 38,05 36,44 36,35 61,95 63,56 63,65
Papua Barat 43,51 42,08 39,32 56,49 57,92 60,68
Papua 20,30 19,53 13,51 79,70 80,47 86,49
Indonesia 40,38 40,55 40,03 59,62 59,45 59,97

LAMPIRAN 139
Lampiran 17. Tingkat Pengangguran Terbuka Menurut Provinsi
dan Jenis Kelamin (persen), 2021-2022
Februari 2021 Agustus 2021 Februari 2022
Provinsi Laki- Perem- Laki- Perem- Laki- Perem-
Total Total Total
Laki puan Laki puan Laki puan
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
Aceh 5,85 7,01 6,30 5,59 7,46 6,30 5,39 6,99 5,97
Sumatera Utara 6,35 5,52 6,01 6,18 6,53 6,33 6,20 4,44 5,47
Sumatera Barat 7,28 5,80 6,67 6,20 6,97 6,52 6,02 6,39 6,17
Riau 4,82 5,21 4,96 4,39 4,48 4,42 4,47 4,28 4,40
Jambi 3,63 6,75 4,76 4,32 6,43 5,09 4,52 5,02 4,70
Sumatera Selatan 5,13 5,23 5,17 4,84 5,20 4,98 4,51 5,10 4,74
Bengkulu 2,84 5,04 3,72 3,45 3,97 3,65 3,30 3,52 3,39
Lampung 4,53 4,56 4,54 4,44 5,12 4,69 4,20 4,48 4,31
Kep. Bangka Belitung 4,36 6,25 5,04 4,58 5,89 5,03 4,28 4,00 4,18
Kepulauan Riau 9,56 11,11 10,12 9,42 10,72 9,91 7,99 8,06 8,02
DKI Jakarta 8,98 7,75 8,51 8,73 8,12 8,50 8,89 6,41 8,00

.id
Jawa Barat 9,91 7,19 8,92 10,14 9,27 9,82 9,12 7,02 8,35
Jawa Tengah 7,31 4,14 5,96 6,54 5,14 5,95 6,88 4,14 5,75

o
DI Yogyakarta 4,17 4,41 4,28 5,28 3,67 4,56 3,54 3,95 3,73
Jawa Timur 5,88 4,17 5,17 6,19
.g
5,10 5,74 5,48 3,83 4,81
ps
Banten 8,86 9,27 9,01 8,85 9,21 8,98 8,19 9,15 8,53
Bali 4,92 6,00 5,42 6,29 4,29 5,37 6,13 3,30 4,84
.b

Nusa Tenggara Barat 5,20 2,36 3,97 3,56 2,28 3,01 4,70 2,77 3,92
w

Nusa Tenggara Timur 3,54 3,18 3,38 3,71 3,84 3,77 2,97 3,70 3,30
Kalimantan Barat 6,66 4,32 5,73 6,20 5,21 5,82 5,29 4,19 4,86
w

Kalimantan Tengah 4,68 3,51 4,25 4,40 4,76 4,53 3,83 4,89 4,20
//w

Kalimantan Selatan 5,25 2,87 4,33 5,29 4,44 4,95 4,47 3,78 4,20
Kalimantan Timur 7,18 6,12 6,81 7,22 6,13 6,83 6,89 6,56 6,77
s:

Kalimantan Utara 4,23 5,48 4,67 4,43 4,87 4,58 4,09 5,70 4,62
tp

Sulawesi Utara 6,88 8,01 7,28 6,57 7,95 7,06 4,70 9,99 6,51
Sulawesi Tengah 4,23 2,91 3,73 3,75 3,74 3,75 3,35 4,21 3,67
ht

Sulawesi Selatan 5,62 6,06 5,79 5,71 5,73 5,72 5,58 6,03 5,75
Sulawesi Tenggara 4,13 4,34 4,22 4,04 3,74 3,92 3,75 4,04 3,86
Gorontalo 3,62 3,08 3,41 3,05 2,94 3,01 3,41 3,00 3,25
Sulawesi Barat 2,27 4,74 3,28 3,34 2,80 3,13 3,49 2,44 3,11
Maluku 6,03 7,77 6,73 7,05 6,75 6,93 5,68 7,63 6,44
Maluku Utara 3,40 7,91 5,06 4,00 5,97 4,71 3,93 6,87 4,98
Papua Barat 6,30 6,00 6,18 6,08 5,46 5,84 5,98 5,43 5,78
Papua 4,56 2,58 3,77 3,75 2,74 3,33 3,87 3,22 3,60
Indonesia 6,81 5,41 6,26 6,74 6,11 6,49 6,31 5,09 5,83

140 LAMPIRAN
Lampiran 18. Tingkat Pengangguran Terbuka Menurut Provinsi
dan Tingkat Pendidikan (persen), 2021-2022
Pendidikan Dasar ke
Pendidikan Menengah Pendidikan Tinggi
Bawah
Provinsi
Februari Agustus Februari Februari Agustus Februari Februari Agustus Februari
2021 2021 2022 2021 2021 2022 2021 2021 2022
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
Aceh 3,78 3,69 2,87 9,03 9,12 9,73 6,75 6,70 6,58
Sumatera Utara 3,49 4,31 4,61 8,20 8,23 6,55 7,86 7,17 5,22
Sumatera Barat 4,38 4,85 3,41 7,22 8,10 8,73 11,47 8,15 9,20
Riau 3,02 1,84 2,36 7,13 7,70 7,33 5,84 5,18 4,52
Jambi 2,66 3,21 3,18 8,65 8,26 7,14 4,85 5,41 5,46
Sumatera Selatan 1,84 2,33 1,75 9,98 9,18 9,60 8,64 6,72 6,13
Bengkulu 2,18 2,35 1,83 6,28 5,74 5,62 4,44 3,91 5,44
Lampung 2,93 3,31 2,78 6,75 7,38 7,86 8,07 4,98 3,34
Kep. Bangka Belitung 3,03 3,46 1,51 7,25 7,89 9,84 8,41 4,86 2,44
Kepulauan Riau 6,79 9,32 5,84 11,99 11,00 9,84 10,33 7,50 6,44

.id
DKI Jakarta 6,87 5,92 3,40 10,53 10,77 10,64 6,34 6,76 6,89
Jawa Barat 6,13 7,20 7,17 13,83 15,08 10,97 7,65 7,02 7,05

o
Jawa Tengah 4,43 4,72 4,15 9,43 8,74 9,96 6,51 5,63 5,57
DI Yogyakarta
Jawa Timur
3,04
3,39
5,04
4,17
3,42
2,43
5,50
8,79 .g 4,65
9,15
4,03
9,50
4,67
5,50
3,29
5,16
3,92
6,01
ps
Banten 6,69 6,70 6,63 12,94 13,26 12,22 6,73 5,10 4,96
.b

Bali 2,08 4,14 3,22 6,86 7,10 6,43 9,95 4,84 6,03
Nusa Tenggara Barat 2,41 1,76 2,75 6,31 5,17 5,48 6,13 3,98 6,12
w

Nusa Tenggara Timur 2,24 2,37 1,50 5,29 6,23 5,74 6,07 5,90 8,10
w

Kalimantan Barat 3,20 3,85 3,31 11,66 10,40 8,48 6,61 5,60 5,53
//w

Kalimantan Tengah 3,44 3,47 1,86 5,91 7,02 8,22 3,81 3,38 5,82
Kalimantan Selatan 3,03 3,22 3,41 7,15 8,80 6,22 3,75 4,14 3,07
s:

Kalimantan Timur 5,67 4,28 5,04 7,58 9,77 9,50 8,43 6,34 4,36
Kalimantan Utara 2,38 2,78 1,83 4,80 6,67 9,80 10,09 5,10 1,86
tp

Sulawesi Utara 4,53 4,27 1,52 9,70 10,45 9,94 10,54 7,24 12,68
ht

Sulawesi Tengah 1,67 2,87 2,25 7,34 5,27 5,28 3,54 3,97 6,18
Sulawesi Selatan 3,43 3,22 4,06 9,81 9,42 8,55 6,05 7,27 6,24
Sulawesi Tenggara 1,64 2,04 1,09 7,05 6,24 5,91 5,62 4,66 7,22
Gorontalo 1,56 1,16 1,79 6,88 6,12 6,77 6,05 5,34 2,41
Sulawesi Barat 2,20 1,42 1,72 5,27 6,67 6,13 4,11 4,06 5,40
Maluku 2,32 3,59 1,83 9,80 9,72 9,97 10,06 8,41 9,82
Maluku Utara 2,13 2,73 1,41 9,16 6,96 8,58 4,82 6,29 8,91
Papua Barat 2,18 4,58 3,97 8,27 7,15 8,18 10,63 6,32 6,22
Papua 2,44 1,86 1,53 7,36 6,69 11,08 4,83 5,98 7,74
Indonesia 4,05 4,54 3,91 9,72 9,93 9,16 6,90 5,96 6,15

LAMPIRAN 141
Lampiran 19. Persentase Pengangguran Menurut Provinsi
dan Tingkat Pendidikan, 2021-2022
Pendidikan Dasar ke
Pendidikan Menengah Pendidikan Tinggi
Bawah
Provinsi
Februari Agustus Februari Februari Agustus Februari Februari Agustus Februari
2021 2021 2022 2021 2021 2022 2021 2021 2022
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
Aceh 26,15 25,58 23,33 53,23 54,87 61,66 20,62 19,55 15,01
Sumatera Utara 26,51 30,58 39,52 55,75 54,25 48,47 17,74 15,17 12,01
Sumatera Barat 31,24 36,40 27,38 36,53 42,61 48,50 32,23 20,99 24,12
Riau 29,03 20,68 27,55 52,15 62,75 58,86 18,82 16,57 13,59
Jambi 31,82 35,03 38,19 55,37 51,36 47,56 12,81 13,61 14,25
Sumatera Selatan 20,25 26,89 21,13 58,92 58,35 64,49 20,83 14,76 14,38
Bengkulu 33,01 34,37 31,63 50,75 49,45 48,87 16,24 16,18 19,50
Lampung 39,25 42,93 40,26 44,08 47,45 53,32 16,67 9,62 6,42
Kep. Bangka Belitung 33,56 39,01 20,61 44,59 50,16 72,30 21,85 10,83 7,09
Kepulauan Riau 20,78 27,90 22,80 63,01 59,31 63,75 16,21 12,79 13,45

.id
DKI Jakarta 24,49 20,82 9,75 59,39 62,89 67,66 16,12 16,29 22,59
Jawa Barat 37,12 40,09 48,48 52,55 51,51 41,26 10,33 8,40 10,26

o
Jawa Tengah 47,14 49,23 46,92 41,87 41,81 43,48 10,99 8,96 9,60
DI Yogyakarta 31,40 45,82 41,63 50,91
.g
40,82 39,37 17,69 13,36 19,00
ps
Jawa Timur 39,99 43,43 30,89 49,43 46,94 55,46 10,58 9,63 13,65
Banten 36,60 36,34 40,50 53,33 56,12 53,33 10,07 7,54 6,17
.b

Bali 16,51 34,07 31,56 46,62 49,32 47,32 36,87 16,61 21,12
Nusa Tenggara Barat 36,07 34,42 42,13 42,84 48,29 37,63 21,09 17,29 20,24
w

Nusa Tenggara Timur 43,79 39,42 29,38 33,29 39,56 39,00 22,92 21,02 31,62
w

Kalimantan Barat 36,08 41,72 43,43 53,01 49,08 44,20 10,91 9,20 12,37
//w

Kalimantan Tengah 45,02 43,66 25,96 42,96 46,63 57,61 12,02 9,71 16,43
Kalimantan Selatan 40,50 38,26 46,86 48,34 51,82 43,90 11,16 9,92 9,24
s:

Kalimantan Timur 39,18 26,65 30,82 41,98 57,20 58,16 18,84 16,15 11,02
tp

Kalimantan Utara 24,06 28,29 19,06 34,80 51,87 74,16 41,14 19,84 6,78
Sulawesi Utara 30,66 28,48 10,76 47,49 55,90 57,31 21,85 15,62 31,93
ht

Sulawesi Tengah 24,02 42,63 34,89 61,58 41,88 41,91 14,40 15,49 23,20
Sulawesi Selatan 30,86 30,27 37,56 49,88 47,55 43,51 19,26 22,18 18,93
Sulawesi Tenggara 18,59 25,18 13,60 58,12 53,43 49,85 23,29 21,39 36,55
Gorontalo 28,70 23,33 32,48 44,77 50,46 57,74 26,53 26,21 9,78
Sulawesi Barat 40,63 27,68 36,99 44,71 55,54 43,40 14,66 16,78 19,61
Maluku 14,41 21,47 12,26 53,51 54,70 59,48 32,08 23,83 28,26
Maluku Utara 20,12 29,30 14,36 63,66 49,19 57,50 16,22 21,51 28,14
Papua Barat 15,07 34,96 33,66 46,81 42,54 47,67 38,12 22,50 18,67
Papua 43,90 38,17 32,23 43,97 44,87 51,65 12,13 16,96 16,12
Indonesia 35,42 37,94 37,54 50,24 50,36 49,13 14,34 11,70 13,33

142 LAMPIRAN
Lampiran 20. Persentase Setengah Penganggur Menurut Provinsi
dan Tingkat Pendidikan, 2021-2022
Pendidikan Dasar ke
Pendidikan Menengah Pendidikan Tinggi
Bawah
Provinsi
Februari Agustus Februari Februari Agustus Februari Februari Agustus Februari
2021 2021 2022 2021 2021 2022 2021 2021 2022
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
Aceh 46,11 42,61 42,91 38,77 41,91 45,01 15,12 15,48 12,08
Sumatera Utara 43,71 45,27 43,08 46,00 42,82 44,85 10,29 11,91 12,07
Sumatera Barat 52,20 49,81 49,81 32,75 36,17 37,60 15,05 14,02 12,59
Riau 51,62 52,28 47,19 36,75 35,10 41,08 11,63 12,62 11,73
Jambi 46,51 51,43 48,69 37,00 36,32 40,05 16,49 12,25 11,26
Sumatera Selatan 53,16 54,67 63,32 35,60 34,59 29,47 11,24 10,73 7,21
Bengkulu 52,15 51,37 48,19 34,87 35,39 41,01 12,98 13,24 10,80
Lampung 61,51 60,87 61,65 30,63 31,83 28,97 7,86 7,30 9,38
Kep. Bangka Belitung 58,40 56,77 63,32 29,06 34,02 33,63 12,54 9,22 3,05
Kepulauan Riau 23,70 35,19 35,13 70,77 49,91 45,35 5,53 14,90 19,52
DKI Jakarta 27,77 30,17 26,14 48,16 51,78 42,79 24,07 18,05 31,07

.id
Jawa Barat 65,82 62,77 62,40 27,78 29,39 29,65 6,40 7,84 7,95
Jawa Tengah 68,47 67,28 70,75 25,06 26,53 20,89 6,47 6,19 8,36
DI Yogyakarta 40,36 41,13 55,13 46,12 43,98 32,02 13,52 14,89 12,85

o
Jawa Timur 62,21 59,76 66,72 30,29 31,92 25,35 7,50 8,32 7,93
Banten 67,95 58,68 63,71 26,90
.g
30,56 29,08 5,15 10,76 7,21
ps
Bali 38,57 36,81 37,40 41,89 47,83 49,51 19,54 15,36 13,09
Nusa Tenggara Barat 57,98 60,37 59,41 28,39 29,60 29,14 13,63 10,03 11,45
.b

Nusa Tenggara Timur 64,62 57,21 61,59 25,68 31,80 27,73 9,70 10,99 10,68
Kalimantan Barat 69,20 64,87 63,92 26,63 29,42 24,57 4,17 5,71 11,51
w

Kalimantan Tengah 57,47 59,87 58,40 32,48 30,55 31,12 10,05 9,59 10,48
w

Kalimantan Selatan 51,43 61,33 62,91 37,76 30,52 27,49 10,81 8,15 9,60
Kalimantan Timur 44,80 42,92 56,11 39,77 42,11 32,68 15,43 14,96 11,21
//w

Kalimantan Utara 28,03 45,32 24,51 48,27 40,50 64,34 23,70 14,17 11,15
Sulawesi Utara 52,50 49,09 53,15 37,93 37,30 35,28 9,57 13,61 11,57
s:

Sulawesi Tengah 49,44 59,11 57,60 40,97 32,13 33,18 9,59 8,76 9,22
Sulawesi Selatan 53,84 50,76 52,16 31,67 33,09 34,22 14,49 16,15 13,62
tp

Sulawesi Tenggara 41,70 43,42 42,33 37,38 37,86 42,33 20,92 18,73 15,34
ht

Gorontalo 63,55 62,16 55,91 18,68 27,72 39,11 17,77 10,12 4,98
Sulawesi Barat 64,44 52,35 59,53 25,94 31,81 26,75 9,62 15,84 13,72
Maluku 40,75 39,59 45,50 37,88 45,81 40,30 21,37 14,60 14,20
Maluku Utara 42,42 46,13 46,67 42,23 38,90 41,07 15,35 14,97 12,26
Papua Barat 51,94 44,55 52,93 33,89 35,09 32,18 14,17 20,36 14,89
Papua 67,39 71,37 78,99 26,93 22,24 17,17 5,68 6,39 3,84
Indonesia 58,18 56,46 59,32 32,08 33,36 30,68 9,74 10,18 10,00

LAMPIRAN 143
Lampiran 21. Penduduk Umur 15 Tahun ke Atas yang Termasuk Bukan Angkatan Kerja
Menurut Provinsi (juta), 2021-2022
Februari Agustus Februari
Provinsi
2021 2021 2022
(1) (2) (3) (4)
Aceh 1,36 1,43 1,40
Sumatera Utara 3,30 3,36 3,25
Sumatera Barat 1,28 1,32 1,35
Riau 1,71 1,77 1,62
Jambi 0,89 0,90 0,84
Sumatera Selatan 1,91 2,00 1,95
Bengkulu 0,43 0,46 0,44
Lampung 1,82 1,99 1,88
Kep. Bangka Belitung 0,36 0,38 0,34

.id
Kepulauan Riau 0,58 0,56 0,53

o
DKI Jakarta 2,87 3,09 3,11
Jawa Barat 13,29
.g 13,35 12,61
ps
Jawa Tengah 8,31 8,29 8,06
DI Yogyakarta 0,86 0,84 0,76
.b

Jawa Timur 9,62 9,57 9,42


w

Banten 3,47 3,55 3,17


w

Bali 0,92 0,93 0,79


//w

Nusa Tenggara Barat 1,11 1,14 1,18


s:

Nusa Tenggara Timur 1,05 1,04 1,01


tp

Kalimantan Barat 1,13 1,21 1,24


ht

Kalimantan Tengah 0,62 0,64 0,68


Kalimantan Selatan 0,98 0,99 0,93
Kalimantan Timur 0,91 0,97 0,98
Kalimantan Utara 0,18 0,18 0,19
Sulawesi Utara 0,71 0,74 0,78
Sulawesi Tengah 0,71 0,72 0,65
Sulawesi Selatan 2,35 2,40 2,38
Sulawesi Tenggara 0,57 0,59 0,65
Gorontalo 0,29 0,31 0,29
Sulawesi Barat 0,28 0,30 0,32
Maluku 0,46 0,45 0,51
Maluku Utara 0,33 0,33 0,32
Papua Barat 0,23 0,22 0,27
Papua 0,66 0,54 0,64
Indonesia 65,55 66,56 64,53

144 LAMPIRAN
Lampiran 22. Tingkat Ketidakaktifan Menurut Provinsi
dan Jenis Kelamin (persen), 2021-2022
Februari 2021 Agustus 2021 Februari 2022
Provinsi Laki- Perem- Laki- Perem- Laki- Perem-
Total Total Total
Laki puan Laki puan Laki puan
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
Aceh 19,95 49,59 34,86 20,60 51,64 36,22 18,16 53,41 35,85
Sumatera Utara 17,40 43,60 30,61 18,10 43,50 30,90 17,14 41,85 29,55
Sumatera Barat 18,75 44,15 31,59 19,33 44,96 32,28 19,45 44,57 32,00
Riau 17,17 51,96 34,19 17,85 52,86 34,97 14,80 54,15 34,02
Jambi 15,66 50,30 32,70 16,09 50,11 32,83 13,94 48,96 31,14
Sumatera Selatan 17,64 42,77 30,05 17,34 45,46 31,23 15,50 46,37 30,67
Bengkulu 15,74 41,27 28,26 16,46 44,55 30,25 13,93 43,75 28,51
Lampung 13,45 43,83 28,27 14,45 47,64 30,65 12,69 43,01 27,49
Kep. Bangka Belitung 16,30 48,83 32,01 16,32 53,14 34,12 11,97 48,77 29,84
Kepulauan Riau 16,77 51,20 33,61 16,07 48,08 31,73 17,99 49,65 33,52
DKI Jakarta 18,76 50,64 34,88 21,69 52,66 37,37 20,54 55,01 37,73

.id
Jawa Barat 18,42 52,27 35,17 18,32 52,12 35,05 17,00 50,77 33,69
Jawa Tengah 18,88 42,01 30,62 18,06 42,42 30,42 15,56 40,36 27,96

o
DI Yogyakarta 19,88 34,20 27,19 17,17 35,41 26,48 17,96 32,41 25,32
Jawa Timur 16,55 43,40 30,25 15,54
.g 43,89 30,00 15,10 42,66 29,01
ps
Banten 20,51 51,50 35,72 19,84 53,16 36,21 17,74 52,70 34,92
Bali 21,05 31,55 26,29 20,56 32,39 26,46 16,08 29,63 22,86
.b

Nusa Tenggara Barat 16,76 39,94 28,68 17,42 40,82 29,43 15,64 43,66 29,75
w

Nusa Tenggara Timur 18,16 34,97 26,71 17,47 34,66 26,22 17,54 35,00 26,34
Kalimantan Barat 16,59 43,06 29,62 16,95 46,57 31,55 16,44 44,87 30,26
w

Kalimantan Tengah 15,93 46,60 30,56 15,30 48,88 31,33 15,94 51,63 33,06
//w

Kalimantan Selatan 16,20 45,89 30,92 16,45 45,28 30,74 14,96 46,00 30,36
Kalimantan Timur 15,79 50,87 32,54 18,65 51,80 34,51 18,38 50,61 33,78
s:

Kalimantan Utara 19,45 50,35 33,83 18,25 51,56 33,76 18,73 54,51 35,48
tp

Sulawesi Utara 20,03 54,02 36,72 21,02 55,28 37,85 20,12 56,74 38,03
Sulawesi Tengah 16,10 46,54 31,07 15,22 47,83 31,27 14,09 45,04 29,14
ht

Sulawesi Selatan 18,38 49,89 34,64 18,97 50,58 35,27 17,27 50,46 34,15
Sulawesi Tenggara 15,70 42,61 29,24 15,92 43,73 29,91 17,65 50,06 33,69
Gorontalo 16,86 48,30 32,63 18,40 49,59 34,06 16,40 48,21 32,22
Sulawesi Barat 15,19 41,46 28,29 13,90 45,62 29,73 13,90 48,76 31,10
Maluku 23,57 47,77 35,60 22,34 46,29 34,25 23,46 50,60 36,92
Maluku Utara 20,25 51,72 35,69 18,78 52,43 35,30 16,16 51,25 33,29
Papua Barat 20,60 44,67 31,89 19,47 41,22 29,66 17,28 45,28 30,41
Papua 16,42 37,94 26,53 13,59 30,90 21,71 12,52 28,19 19,77
Indonesia 17,86 45,97 31,92 17,73 46,66 32,20 16,35 45,73 30,94

LAMPIRAN 145
Lampiran 23. Persentase Angkatan Kerja Menurut Provinsi
dan Tingkat Pendidikan, 2021-2022
Pendidikan Rendah
Pendidikan Menengah Pendidikan Tinggi
(Dasar ke Bawah)
Provinsi
Februari Agustus Februari Februari Agustus Februari Februari Agustus Februari
2021 2021 2022 2021 2021 2022 2021 2021 2022
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
Aceh 43,64 43,67 48,55 37,11 37,93 37,84 19,25 18,40 13,61
Sumatera Utara 45,62 44,94 46,93 40,82 41,68 40,48 13,56 13,38 12,59
Sumatera Barat 47,54 48,95 49,53 33,73 34,27 34,30 18,73 16,78 16,17
Riau 47,74 49,82 51,37 36,28 36,05 35,38 15,98 14,13 13,25
Jambi 56,92 55,50 56,40 30,48 31,69 31,33 12,60 12,81 12,27
Sumatera Selatan 56,98 57,40 57,08 30,55 31,66 31,81 12,47 10,94 11,11
Bengkulu 56,31 53,40 58,43 30,09 31,49 29,44 13,60 15,11 12,13
Lampung 60,94 60,79 62,50 29,68 30,15 29,22 9,38 9,06 8,28
Kep. Bangka Belitung 55,86 56,77 57,15 31,03 32,01 30,68 13,11 11,22 12,17
Kepulauan Riau 30,97 29,65 31,29 53,15 53,44 51,95 15,88 16,91 16,76
DKI Jakarta 30,35 29,89 22,93 48,00 49,63 50,85 21,65 20,48 26,22

.id
Jawa Barat 54,06 54,69 56,45 33,89 33,55 31,41 12,05 11,76 12,14

o
Jawa Tengah 63,44 62,06 65,02 26,50 28,48 25,08 10,06 9,46 9,90

.g
DI Yogyakarta 44,16 41,42 45,45 39,64 40,05 36,45 16,20 18,53 18,10
Jawa Timur 60,95 59,84 61,00 29,09 29,44 28,06 9,96 10,72 10,94
ps
Banten 49,34 48,71 52,14 37,16 38,01 37,24 13,50 13,28 10,62
Bali 43,06 44,23 47,46 36,85 37,32 35,59 20,09 18,45 16,95
.b

Nusa Tenggara Barat 59,39 58,78 60,10 26,96 28,13 26,94 13,65 13,09 12,96
w

Nusa Tenggara Timur 66,02 62,67 64,76 21,24 23,92 22,38 12,74 13,41 12,86
w

Kalimantan Barat 64,51 62,98 63,78 26,04 27,46 25,35 9,45 9,56 10,87
//w

Kalimantan Tengah 55,65 56,92 58,74 30,94 30,07 29,42 13,41 13,01 11,84
Kalimantan Selatan 57,86 58,92 57,73 29,27 29,19 29,65 12,87 11,89 12,62
s:

Kalimantan Timur 47,08 42,56 41,41 37,69 40,02 41,48 15,23 17,42 17,11
Kalimantan Utara 47,12 46,61 48,19 33,84 35,58 34,99 19,04 17,81 16,82
tp

Sulawesi Utara 49,25 47,05 46,10 35,66 37,73 37,51 15,09 15,22 16,39
ht

Sulawesi Tengah 53,58 55,61 57,02 31,28 29,77 29,19 15,14 14,62 13,79
Sulawesi Selatan 52,09 53,68 53,27 29,45 28,87 29,28 18,46 17,45 17,45
Sulawesi Tenggara 47,80 48,48 47,98 34,74 33,53 32,51 17,46 17,99 19,51
Gorontalo 62,82 60,44 59,02 22,21 24,80 27,77 14,97 14,76 13,21
Sulawesi Barat 60,52 60,95 66,69 27,80 26,11 22,02 11,68 12,94 11,29
Maluku 41,76 41,38 43,10 36,77 38,99 38,38 21,47 19,63 18,52
Maluku Utara 47,79 50,57 50,88 35,19 33,32 33,39 17,02 16,11 15,73
Papua Barat 42,84 44,52 48,99 34,98 34,71 33,67 22,18 20,77 17,34
Papua 67,99 68,25 75,72 22,53 22,31 16,79 9,48 9,44 7,49
Indonesia 54,66 54,31 56,08 32,33 32,94 31,28 13,01 12,75 12,64

146 LAMPIRAN
Lampiran 24. Rata-Rata Upah/Gaji Bersih Selama Sebulan Buruh/Karyawan/Pegawai
Menurut Lapangan Pekerjaan Utama dan Jenis Kelamin (rupiah), 2021-2022
Februari 2021 Agustus 2021 Februari 2022
Lapangan
Pekerjaan Laki- Perem- Laki- Perem- Laki- Perem-
Total Total Total
Laki puan Laki puan Laki puan
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)

A 2 085 696 1 355 272 1 931 833 2 095 245 1 411 299 1 971 660 2 085 145 1 332 718 1 937 650

B 4 297 820 4 159 846 4 293 907 4 344 811 4 012 249 4 330 802 4 319 690 4 567 853 4 334 853

C 3 195 577 2 313 935 2 876 185 2 929 444 2 212 881 2 659 274 3 139 653 2 364 499 2 849 199

D 4 079 963 4 778 422 4 158 315 3 559 907 4 550 112 3 668 150 4 465 790 5 633 489 4 606 191

E 2 690 986 2 854 746 2 716 611 2 701 589 2 306 428 2 638 298 2 706 439 2 804 100 2 720 543

F 2 788 657 4 045 137 2 816 178 2 703 881 3 801 766 2 739 263 2 916 916 5 474 008 2 986 501

.id
G 2 583 714 2 157 367 2 433 665 2 448 252 2 042 494 2 301 471 2 712 251 2 142 255 2 516 326

H 3 254 691 3 973 554 3 320 575 2 884 167 3 803 820 2 959 761 3 346 967 4 482 812 3 411 270

o
I 2 464 149 1 557 635 2 059 825 2 133 420 1 548 042
.g1 868 856 2 392 114 1 787 568 2 121 425
ps
J 4 093 827 3 922 807 4 047 396 4 176 944 4 014 732 4 131 229 4 632 669 5 493 269 4 861 050
.b

K 4 146 170 4 141 976 4 144 629 4 209 640 4 013 317 4 135 417 4 841 830 4 402 599 4 680 539
w

L 3 240 852 3 879 888 3 390 567 3 816 447 3 376 053 3 717 246 4 192 617 4 235 514 4 202 230
w

M,N 3 166 921 3 504 611 3 249 741 3 135 183 3 203 538 3 152 934 3 508 165 3 507 466 3 508 000
//w

O 4 196 560 3 623 800 4 026 068 3 976 124 3 336 215 3 786 900 4 176 332 3 384 263 3 955 514
s:

P 3 087 938 2 459 038 2 692 517 3 050 033 2 316 802 2 586 677 3 040 963 2 195 872 2 517 463
tp

Q 3 785 345 3 172 397 3 379 436 3 680 859 3 096 627 3 272 315 3 510 006 3 300 238 3 369 762
ht

R,S,T,U 2 352 508 1 302 304 1 671 870 2 223 765 1 262 365 1 636 824 2 249 120 1 395 801 1 725 514

Total 3 101 907 2 437 727 2 860 630 2 956 626 2 353 815 2 736 463 3 138 223 2 434 881 2 892 537
Keterangan lapangan pekerjaan:
A. Pertanian, kehutanan, dan perikanan;
B. Pertambangan dan penggalian;
C. Industri pengolahan;
D. Pengadaan listrik dan gas;
E. Pengadaan air, pengelolaan sampah, limbah, dan daur ulang;
F. Konstruksi;
G. Perdagangan besar dan eceran; Reparasi mobil dan sepeda motor;
H. Transportasi dan pergudangan;
I. Penyediaan akomodasi dan makan minum;
J. Informasi dan komunikasi;
K. Jasa keuangan dan asuransi;
L. Real estat;
M,N. Jasa perusahaan;
O. Administrasi pemerintahan, pertahanan, dan jaminan sosial wajib;
P. Jasa pendidikan;
Q. Jasa kesehatan dan kegiatan sosial;
R,S,T,U. Jasa lainnya

LAMPIRAN 147
Lampiran 25. Rata-Rata Upah/Gaji Bersih Selama Sebulan Buruh/Karyawan/Pegawai Menurut Lapangan
Pekerjaan Utama dan Daerah Tempat Tinggal (rupiah), 2021-2022
Februari 2021 Agustus 2021 Februari 2022
Lapangan
Pekerjaan Perkota- Perdesa- Perkota- Perdesa- Perkota- Perdesa-
Total Total Total
an an an an an an
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)

A 2 019 670 1 892 169 1 931 833 1 982 205 1 966 838 1 971 660 1 941 843 1 936 113 1 937 650

B 5 786 834 3 093 106 4 293 907 5 626 592 3 150 073 4 330 802 5 389 903 3 186 919 4 334 853

C 3 105 420 2 113 593 2 876 185 2 858 243 2 081 335 2 659 274 3 044 134 2 208 173 2 849 199

D 4 444 572 2 988 392 4 158 315 3 888 184 3 044 749 3 668 150 5 088 903 3 039 442 4 606 191

E 2 821 886 2 268 434 2 716 611 2 806 466 2 029 830 2 638 298 2 912 682 1 970 503 2 720 543

F 3 077 899 2 273 315 2 816 178 3 013 690 2 208 521 2 739 263 3 258 961 2 488 627 2 986 501

.id
G 2 617 925 1 666 088 2 433 665 2 479 693 1 685 452 2 301 471 2 702 304 1 855 011 2 516 326

H 3 550 967 2 571 825 3 320 575 3 180 839 2 266 128 2 959 761 3 659 922 2 698 877 3 411 270

o
I 2 184 305 1 400 077 2 059 825 1 980 203 1 390 965
.g
1 868 856 2 252 372 1 552 826 2 121 425
ps
J 4 288 835 1 869 265 4 047 396 4 393 532 2 017 088 4 131 229 5 222 491 1 938 484 4 861 050
.b

K 4 396 264 2 841 004 4 144 629 4 418 216 2 781 278 4 135 417 5 170 052 2 753 569 4 680 539
w

L 3 408 911 2 903 428 3 390 567 3 826 582 2 336 289 3 717 246 4 207 446 4 142 745 4 202 230
w

M,N 3 459 020 1 891 811 3 249 741 3 357 029 2 025 021 3 152 934 3 772 202 2 124 625 3 508 000
//w

O 4 589 669 2 861 879 4 026 068 4 261 307 2 823 050 3 786 900 4 512 927 2 803 214 3 955 514
s:

P 2 987 337 2 214 588 2 692 517 2 853 243 2 166 358 2 586 677 2 832 454 1 987 825 2 517 463
tp

Q 3 791 502 2 217 581 3 379 436 3 668 369 2 255 676 3 272 315 3 749 728 2 362 005 3 369 762
ht

R,S,T,U 1 751 402 1 324 628 1 671 870 1 733 049 1 243 439 1 636 824 1 772 098 1 522 042 1 725 514

Total 3 142 478 2 160 335 2 860 630 2 994 513 2 137 615 2 736 463 3 199 818 2 197 216 2 892 537
Keterangan lapangan pekerjaan:
A. Pertanian, kehutanan, dan perikanan;
B. Pertambangan dan penggalian;
C. Industri pengolahan;
D. Pengadaan listrik dan gas;
E. Pengadaan air, pengelolaan sampah, limbah, dan daur ulang;
F. Konstruksi;
G. Perdagangan besar dan eceran; Reparasi mobil dan sepeda motor;
H. Transportasi dan pergudangan;
I. Penyediaan akomodasi dan makan minum;
J. Informasi dan komunikasi;
K. Jasa keuangan dan asuransi;
L. Real estat;
M,N. Jasa perusahaan;
O. Administrasi pemerintahan, pertahanan, dan jaminan sosial wajib;
P. Jasa pendidikan;
Q. Jasa kesehatan dan kegiatan sosial;
R,S,T,U. Jasa lainnya

148 LAMPIRAN
Lampiran 26. Rata-Rata Upah Buruh/Karyawan/Pegawai
Menurut Provinsi dan Jenis Kelamin (rupiah), 2021-2022
Februari 2021 Agustus 2021 Februari 2022
Provinsi Laki- Perem- Laki- Perem- Laki- Perem-
Total Total Total
Laki puan Laki puan Laki puan
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)

Aceh 2 496 175 2 013 480 2 317 419 2 514 811 2 055 376 2 341 701 2 395 417 1 882 993 2 224 915

Sumatera Utara 2 580 896 2 069 549 2 402 795 2 568 578 1 950 562 2 347 229 2 701 163 1 873 246 2 405 744

Sumatera Barat 3 106 638 2 396 947 2 831 081 2 819 050 2 382 346 2 644 615 2 718 226 2 263 024 2 536 968

Riau 2 952 786 2 245 515 2 732 853 2 820 577 2 233 029 2 626 889 2 788 517 2 134 862 2 596 299

Jambi 2 429 329 1 798 519 2 219 533 2 454 268 1 899 653 2 268 338 2 582 918 1 937 196 2 393 405

Sumatera Selatan 2 503 189 2 058 105 2 348 034 2 436 080 1 827 023 2 225 264 2 921 232 2 036 598 2 631 668

Bengkulu 2 798 950 2 351 897 2 642 795 2 826 936 2 155 881 2 562 262 2 773 095 1 833 926 2 460 593

Lampung 2 476 475 1 858 812 2 246 936 2 367 879 1 890 841 2 197 346 2 401 740 1 741 803 2 176 017

.id
Kep. Bangka Belitung 3 146 975 2 328 569 2 869 375 2 851 631 2 232 024 2 644 207 3 104 635 2 382 661 2 861 935

Kepulauan Riau 4 647 692 3 625 020 4 302 611 4 351 046 3 531 965 4 056 847 4 255 889 3 892 802 4 134 902

o
DKI Jakarta
.g
4 324 520 3 780 157 4 116 037 4 219 255 3 698 904 4 028 744 5 842 999 5 087 044 5 589 155

Jawa Barat 3 454 600 2 712 824 3 200 132 3 268 826 2 733 214 3 083 829 3 442 509 2 807 003 3 234 922
ps
Jawa Tengah 2 428 107 1 844 300 2 186 275 2 296 349 1 765 799 2 074 451 2 400 547 1 755 668 2 138 972
.b

DI Yogyakarta 2 315 874 2 002 485 2 189 389 2 514 156 1 946 163 2 272 425 2 618 649 2 113 357 2 398 718
w

Jawa Timur 2 821 546 2 113 922 2 552 845 2 605 037 1 966 073 2 368 719 2 698 587 2 017 124 2 460 061
w

Banten 4 151 402 3 585 984 3 959 468 3 915 848 3 519 695 3 782 482 3 738 930 3 451 448 3 646 243
//w

Bali 2 864 053 2 229 485 2 609 873 2 563 640 2 137 936 2 388 382 2 984 664 2 191 882 2 651 430

Nusa Tenggara Barat 2 532 036 1 654 771 2 209 681 2 372 547 1 737 946 2 133 236 2 188 746 1 684 286 2 010 212
s:

Nusa Tenggara Timur 2 346 115 2 139 300 2 267 844 2 219 077 1 931 701 2 104 730 2 220 178 1 977 099 2 126 931
tp

Kalimantan Barat 2 682 567 1 872 489 2 421 429 2 592 272 2 023 426 2 424 267 2 719 123 2 323 090 2 606 900
ht

Kalimantan Tengah 3 365 843 2 472 992 3 090 231 3 047 968 2 536 487 2 888 690 3 267 608 2 614 023 3 073 289

Kalimantan Selatan 3 023 915 2 599 517 2 894 182 2 846 046 2 195 492 2 634 325 2 954 166 2 135 716 2 688 539

Kalimantan Timur 3 789 576 2 796 842 3 525 601 4 081 084 2 784 643 3 695 990 4 232 414 2 860 545 3 808 973

Kalimantan Utara 3 338 532 2 582 566 3 109 418 3 458 633 2 931 695 3 289 079 3 542 898 2 939 326 3 350 644

Sulawesi Utara 3 198 576 3 336 060 3 247 838 3 188 897 3 018 283 3 124 581 3 334 989 3 132 251 3 254 679

Sulawesi Tengah 2 400 398 2 280 861 2 352 948 2 771 325 2 300 908 2 586 329 2 495 968 2 194 242 2 393 355

Sulawesi Selatan 3 292 406 2 619 160 3 040 372 2 993 698 2 382 117 2 760 728 3 249 255 2 477 857 2 965 393

Sulawesi Tenggara 2 753 022 2 212 907 2 544 107 2 822 865 2 152 322 2 573 453 2 937 441 2 166 187 2 673 405

Gorontalo 2 620 702 2 627 958 2 623 953 2 358 876 2 102 005 2 242 813 2 811 584 2 357 807 2 626 602

Sulawesi Barat 2 277 992 1 478 744 1 942 230 2 425 924 1 820 312 2 200 963 2 490 881 1 581 774 2 164 365

Maluku 3 235 916 2 752 065 3 030 049 2 848 537 2 423 382 2 676 833 3 385 948 2 514 907 3 050 845

Maluku Utara 3 141 243 2 580 692 2 954 122 3 297 710 2 409 978 2 996 268 3 197 634 2 294 730 2 868 705

Papua Barat 3 607 118 2 900 996 3 390 202 3 378 026 2 945 174 3 239 125 3 357 975 3 128 391 3 294 389

Papua 4 142 367 3 740 176 4 039 048 4 142 311 3 472 872 3 949 649 4 605 727 3 730 086 4 381 598

Indonesia 3 101 907 2 437 727 2 860 630 2 956 626 2 353 815 2 736 463 3 138 223 2 434 881 2 892 537

LAMPIRAN 149
Lampiran 27. Rata-Rata Upah Buruh/Karyawan/Pegawai
Menurut Provinsi dan Daerah Tempat Tinggal (rupiah), 2021-2022
Februari 2021 Agustus 2021 Februari 2022
Provinsi Perkota- Perdesa- Perkota- Perdesa- Perkota Perdesa
Total Total Total
an an an an -an -an
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
Aceh 2 836 045 1 904 336 2 317 419 2 722 240 2 025 535 2 341 701 2 430 206 2 075 416 2 224 915
Sumatera Utara 2 518 431 2 143 909 2 402 795 2 466 696 2 083 011 2 347 229 2 460 261 2 272 608 2 405 744
Sumatera Barat 3 237 508 2 100 167 2 831 081 2 933 849 2 193 684 2 644 615 2 861 448 2 040 465 2 536 968
Riau 3 069 516 2 384 177 2 732 853 2 850 654 2 400 474 2 626 889 3 002 531 2 256 921 2 596 299
Jambi 2 625 255 1 953 382 2 219 533 2 573 467 2 070 182 2 268 338 2 660 448 2 201 833 2 393 405
Sumatera Selatan 2 742 105 1 968 612 2 348 034 2 505 003 1 929 630 2 225 264 2 957 092 2 218 146 2 631 668
Bengkulu 3 270 289 1 935 692 2 642 795 3 067 843 2 089 562 2 562 262 2 962 673 2 066 061 2 460 593
Lampung 2 649 940 1 781 630 2 246 936 2 421 445 1 998 002 2 197 346 2 321 705 2 047 341 2 176 017
Kep. Bangka Belitung 3 117 877 2 356 567 2 869 375 2 749 020 2 446 704 2 644 207 3 050 583 2 487 034 2 861 935
Kepulauan Riau 4 373 024 2 806 211 4 302 611 4 137 623 2 656 068 4 056 847 4 238 154 2 537 693 4 134 902
DKI Jakarta 4 116 037 - 4 116 037 4 028 744 - 4 028 744 5 589 155 - 5 589 155

.id
Jawa Barat 3 316 533 2 314 270 3 200 132 3 211 390 2 242 627 3 083 829 3 404 671 2 219 382 3 234 922
Jawa Tengah 2 285 245 2 010 052 2 186 275 2 166 276 1 920 542 2 074 451 2 186 243 2 063 342 2 138 972

o
DI Yogyakarta 2 241 129 1 919 065 2 189 389 2 325 222 2 017 025 2 272 425 2 568 735 1 822 858 2 398 718
Jawa Timur
Banten
2 838 131
4 125 198
1 920 010
2 904 672
2 552 845
3 959 468 .g
2 595 266 1 891 441 2 368 719
3 980 879 2 737 409 3 782 482
2 717 077
3 838 176
1 911 905
2 672 340
2 460 061
3 646 243
ps
Bali 2 734 020 2 071 237 2 609 873 2 510 365 1 949 660 2 388 382 2 728 547 2 348 979 2 651 430
.b

Nusa Tenggara Barat 2 371 538 1 946 884 2 209 681 2 289 581 1 891 818 2 133 236 2 064 314 1 919 618 2 010 212
Nusa Tenggara Timur 2 689 370 1 866 226 2 267 844 2 504 217 1 784 418 2 104 730 2 615 102 1 705 166 2 126 931
w

Kalimantan Barat 2 677 941 2 199 578 2 421 429 2 624 969 2 252 097 2 424 267 2 862 562 2 399 482 2 606 900
w

Kalimantan Tengah 3 629 326 2 573 771 3 090 231 3 028 960 2 758 266 2 888 690 3 238 488 2 918 171 3 073 289
//w

Kalimantan Selatan 3 022 468 2 738 823 2 894 182 2 755 575 2 478 371 2 634 325 2 787 698 2 536 429 2 688 539
Kalimantan Timur 3 594 290 3 311 866 3 525 601 3 868 805 3 207 676 3 695 990 3 931 684 3 430 663 3 808 973
s:

Kalimantan Utara 3 106 049 3 116 642 3 109 418 3 343 207 3 169 411 3 289 079 3 570 396 2 851 478 3 350 644
Sulawesi Utara 3 550 932 2 755 147 3 247 838 3 339 286 2 738 346 3 124 581 3 492 405 2 804 042 3 254 679
tp

Sulawesi Tengah 2 570 528 2 183 530 2 352 948 2 965 654 2 236 204 2 586 329 2 723 664 2 144 531 2 393 355
ht

Sulawesi Selatan 3 609 068 2 037 025 3 040 372 3 249 999 2 042 581 2 760 728 3 519 992 2 171 530 2 965 393
Sulawesi Tenggara 2 721 879 2 337 045 2 544 107 2 901 409 2 222 269 2 573 453 2 985 822 2 409 746 2 673 405
Gorontalo 3 146 715 1 866 207 2 623 953 2 503 150 1 961 765 2 242 813 2 940 831 2 182 432 2 626 602
Sulawesi Barat 2 072 117 1 905 635 1 942 230 2 777 725 1 981 102 2 200 963 2 799 453 1 898 891 2 164 365
Maluku 3 513 450 2 303 383 3 030 049 3 048 336 2 191 109 2 676 833 3 443 624 2 543 451 3 050 845
Maluku Utara 3 331 238 2 677 713 2 954 122 3 301 223 2 795 516 2 996 268 3 278 767 2 555 579 2 868 705
Papua Barat 3 475 478 3 304 096 3 390 202 3 370 414 3 113 115 3 239 125 3 537 615 3 020 657 3 294 389
Papua 4 439 997 3 427 589 4 039 048 4 192 129 3 563 492 3 949 649 4 449 842 4 214 226 4 381 598
Indonesia 3 142 478 2 160 335 2 860 630 2 994 513 2 137 615 2 736 463 3 199 818 2 197 216 2 892 537

150 LAMPIRAN
Lampiran 28. Kesalahan Baku Relatif (Relative Standard Error-RSE)
Penduduk Umur 15 Tahun ke Atas Menurut Provinsi, Februari 2022
Kesalahan Selang Kepercayaan 95% Square
Kesalahan Baku Efek Root
Provinsi Jumlah
Baku Relatif Batas Bawah Batas Atas Desain Design
(%) Effect
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
Aceh 3 920 239 155 130 3,96 3 616 140 4 224 338 5,73 2,39
Sumatera Utara 10 983 899 351 433 3,20 10 294 991 11 672 807 10,87 3,30
Sumatera Barat 4 222 987 187 554 4,44 3 855 328 4 590 646 7,79 2,79
Riau 4 766 898 171 437 3,60 4 430 832 5 102 964 5,78 2,40
Jambi 2 684 703 103 145 3,84 2 482 510 2 886 896 3,68 1,92
Sumatera Selatan 6 353 374 247 967 3,90 5 867 288 6 839 460 9,14 3,02
Bengkulu 1 528 549 63 905 4,18 1 403 277 1 653 821 2,47 1,57
Lampung 6 855 555 259 326 3,78 6 347 204 7 363 906 9,29 3,05

.id
Kep. Bangka Belitung 1 124 193 50 963 4,53 1 024 292 1 224 094 2,13 1,46

o
Kepulauan Riau 1 591 408 126 235 7,93 1 343 951 1 838 865 9,24 3,04
DKI Jakarta 8 245 326 334 571 4,06
.g 7 589 472 8 901 180 12,95 3,60
ps
Jawa Barat 37 424 968 947 276 2,53 35 568 038 39 281 898 26,77 5,17
Jawa Tengah 28 815 650 459 408 1,59 27 915 080 29 716 220 7,78 2,79
.b

DI Yogyakarta 2 996 306 140 740 4,70 2 720 416 3 272 196 6,14 2,48
w

Jawa Timur 32 454 801 614 304 1,89 31 250 591 33 659 011 12,61 3,55
w

Banten 9 080 605 423 967 4,67 8 249 510 9 911 700 18,96 4,35
//w

Bali 3 477 736 180 897 5,20 3 123 126 3 832 346 8,77 2,96
s:

Nusa Tenggara Barat 3 959 153 195 765 4,94 3 575 398 4 342 908 9,04 3,01
tp

Nusa Tenggara Timur 3 842 706 120 257 3,13 3 606 968 4 078 444 3,51 1,87
Kalimantan Barat 4 108 133 162 375 3,95 3 789 833 4 426 433 6,00 2,45
ht

Kalimantan Tengah 2 053 481 99 456 4,84 1 858 518 2 248 444 4,46 2,11
Kalimantan Selatan 3 057 630 99 321 3,25 2 862 933 3 252 327 3,00 1,73
Kalimantan Timur 2 887 430 170 734 5,91 2 552 742 3 222 118 9,38 3,06
Kalimantan Utara 542 340 35 640 6,57 472 475 612 205 2,15 1,47
Sulawesi Utara 2 048 883 95 192 4,65 1 862 279 2 235 487 4,09 2,02
Sulawesi Tengah 2 237 781 85 022 3,80 2 071 113 2 404 449 2,99 1,73
Sulawesi Selatan 6 973 638 237 287 3,40 6 508 488 7 438 788 7,65 2,77
Sulawesi Tenggara 1 932 187 78 703 4,07 1 777 906 2 086 468 2,96 1,72
Gorontalo 896 923 52 179 5,82 794 637 999 209 2,79 1,67
Sulawesi Barat 1 040 529 73 680 7,08 896 095 1 184 963 4,80 2,19
Maluku 1 389 989 81 521 5,86 1 230 185 1 549 793 4,41 2,10
Maluku Utara 951 666 63 400 6,66 827 385 1 075 947 3,89 1,97
Papua Barat 872 554 55 260 6,33 764 229 980 879 3,22 1,79
Papua 3 221 866 150 117 4,66 2 927 593 3 516 139 6,51 2,55
Indonesia 208 544 086 1 567 363 0,75 205 471 610 211 616 562 46,81 6,84

LAMPIRAN 151
Lampiran 29. Kesalahan Baku Relatif (Relative Standard Error-RSE)
Penduduk Umur 15 Tahun ke Atas Menurut Kelompok Umur, Februari 2022
Kesalahan Selang Kepercayaan 95% Square
Kesalahan Baku Efek Root
Kelompok Umur Jumlah Batas Batas
Baku Relatif Desain Design
Bawah Atas
(%) Effect
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

15 Tahun ke Atas 208 544 086 1 567 363 0,75 205 471 610 211 616 562 46,81 6,84

15-64 tahun 190 290 545 1 473 877 0,77 187 401 328 193 179 762 119,47 10,93

15-24 tahun 44 696 557 463 144 1,04 43 788 664 45 604 450 5,60 2,37

25+ tahun 163 847 529 1 228 028 0,75 161 440 246 166 254 812 39,34 6,27

25-54 tahun 120 865 086 983 286 0,81 118 937 567 122 792 605 17,43 4,17

.id
25-34 tahun 44 473 685 483 840 1,09 43 525 221 45 422 149 6,13 2,48

o
35-54 tahun 76 391 401 667 431 0,87 75 083 047 77 699 755 8,43 2,90

55-64 tahun 24 728 902 284 633 1,15 .g


24 170 940 25 286 864 3,40 1,85
ps
65 Tahun ke Atas 18 253 541 256 249 1,40 17 751 220 18 755 862 3,61 1,90
.b
w
w
//w
s:
tp
ht

152 LAMPIRAN
Lampiran 30. Kesalahan Baku Relatif (Relative Standard Error-RSE)
Penduduk Umur 15 Tahun ke Atas yang Termasuk Angkatan Kerja Menurut Provinsi, Februari 2022
Selang Kepercayaan 95% Square
Kesalahan
Kesalahan Efek Root
Provinsi Jumlah Baku Relatif
Baku Batas bawah Batas Atas Desain Design
(%)
Effect
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
Aceh 2 514 842 97 494 3,88 2 323 727 2 705 957 3,53 1,88
Sumatera Utara 7 737 953 252 558 3,26 7 242 868 8 233 038 8,00 2,83
Sumatera Barat 2 871 822 125 815 4,38 2 625 189 3 118 455 5,16 2,27
Riau 3 145 097 128 126 4,07 2 893 934 3 396 260 4,90 2,21
Jambi 1 848 593 82 876 4,48 1 686 132 2 011 054 3,46 1,86
Sumatera Selatan 4 404 947 170 896 3,88 4 069 943 4 739 951 6,28 2,51
Bengkulu 1 092 782 50 058 4,58 994 654 1 190 910 2,12 1,46
Lampung 4 971 090 203 027 4,08 4 573 099 5 369 081 7,89 2,81

.id
Kep. Bangka Belitung 788 768 39 135 4,96 712 053 865 483 1,79 1,34

o
Kepulauan Riau 1 057 918 92 721 8,76 876 159 1 239 677 7,52 2,74
DKI Jakarta 5 134 126 211 964 4,13
.g 4 718 617 5 549 635 8,33 2,89
ps
Jawa Barat 24 818 342 659 626 2,66 23 525 288 26 111 396 19,45 4,41
Jawa Tengah 20 758 228 346 138 1,67 20 079 700 21 436 756 6,19 2,49
.b

DI Yogyakarta 2 237 778 122 373 5,47 1 997 893 2 477 663 6,24 2,50
w

Jawa Timur 23 039 148 459 598 1,99 22 138 206 23 940 090 10,02 3,17
w

Banten 5 909 558 295 482 5,00 5 330 330 6 488 786 14,15 3,76
//w

Bali 2 682 836 142 229 5,30 2 404 027 2 961 645 7,05 2,66
s:

Nusa Tenggara Barat 2 781 381 138 928 4,99 2 509 044 3 053 718 6,50 2,55
Nusa Tenggara Timur 2 830 419 95 716 3,38 2 642 789 3 018 049 3,03 1,74
tp

Kalimantan Barat 2 865 071 118 436 4,13 2 632 904 3 097 238 4,59 2,14
ht

Kalimantan Tengah 1 374 695 70 310 5,11 1 236 867 1 512 523 3,33 1,83
Kalimantan Selatan 2 129 301 72 325 3,40 1 987 524 2 271 078 2,29 1,51
Kalimantan Timur 1 911 921 118 106 6,18 1 680 400 2 143 442 6,79 2,61
Kalimantan Utara 349 892 24 262 6,93 302 332 397 452 1,55 1,24
Sulawesi Utara 1 269 673 57 420 4,52 1 157 114 1 382 232 2,41 1,55
Sulawesi Tengah 1 585 681 69 522 4,38 1 449 398 1 721 964 2,83 1,68
Sulawesi Selatan 4 592 327 157 655 3,43 4 283 279 4 901 375 5,13 2,27
Sulawesi Tenggara 1 281 308 50 174 3,92 1 182 953 1 379 663 1,82 1,35
Gorontalo 607 928 39 399 6,48 530 695 685 161 2,35 1,53
Sulawesi Barat 716 897 53 504 7,46 612 013 821 781 3,68 1,92
Maluku 876 813 48 637 5,55 781 470 972 156 2,49 1,58
Maluku Utara 634 856 43 647 6,88 549 295 720 417 2,77 1,66
Papua Barat 607 200 37 956 6,25 532 796 681 604 2,19 1,48
Papua 2 584 857 136 029 5,26 2 318 201 2 851 513 6,69 2,59
Indonesia 144 014 048 1 122 671 0,78 141 813 296 146 214 800 25,91 5,09

LAMPIRAN 153
Lampiran 31. Kesalahan Baku Relatif (Relative Standard Error-RSE)
Penduduk yang Bekerja Menurut Kelompok Umur, Februari 2022
Selang Kepercayaan 95% Square
Kesalahan
Kesalahan Efek Root
Kelompok Umur Jumlah Baku
Baku Batas Bawah Batas Atas Desain Design
Relatif (%)
Effect
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
15 Tahun ke Atas 135 611 895 1 054 013 0,78 133 545 730 137 678 060 824,04 28,71
Umur Muda (15-24 tahun) 17 657 143 249 073 1,41 17 168 890 18 145 396 3,75 1,94
Umur Dewasa (25 ke Atas) 117 954 752 909 033 0,77 116 172 790 119 736 714 49,95 7,07

Lampiran 32. Kesalahan Baku Relatif (Relative Standard Error-RSE)


Penduduk Umur 15 Tahun ke Atas yang Termasuk Angkatan Kerja Menurut Kelompok Umur, Februari 2022
Square

.id
Selang Kepercayaan 95%
Kesalahan
Kesalahan Efek Root
Kelompok Umur Jumlah Baku Batas Batas
Design

o
Baku Desain
Relatif (%) Bawah Atas
Effect
(1) (2) (3) (4)
.g
(5) (6) (7) (8)
ps
15 Tahun ke Atas 144 014 048 1 122 671 0,78 141 813 296 146 214 800 25,91 5,09
.b

15-64 tahun 135 188 447 1 072 583 0,79 133 085 881 137 291 013 127,50 11,29
w

15-24 tahun 21 295 394 285 862 1,34 20 735 023 21 855 765 4,13 2,03
w

25-54 tahun 95 890 934 783 190 0,82 94 355 660 97 426 208 17,58 4,19
//w

25-34 tahun 34 075 630 385 629 1,13 33 319 688 34 831 572 5,25 2,29
35-54 tahun 61 815 304 547 864 0,89 60 741 334 62 889 274 7,81 2,79
s:

55-64 tahun 18 002 119 231 568 1,29 17 548 181 18 456 057 3,13 1,77
tp

65 Tahun ke Atas 8 825 601 163 589 1,85 8 504 920 9 146 282 2,97 1,72
ht

Lampiran 33. Kesalahan Baku Relatif (Relative Standard Error-RSE)


Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) Menurut Kelompok Umur (persen), Februari 2022
Kesalahan Selang Kepercayaan 95% Square Root
Kesalahan Efek
Kelompok Umur TPAK Baku Batas Batas Design
Baku Desain
Relatif (%) Bawah Atas Effect
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
15 Tahun ke Atas 69,06 0,18 0,26 68,71 69,41 2,84 1,68
15-64 tahun 71,04 0,18 0,25 70,69 71,40 2,79 1,67
15-24 tahun 47,64 0,38 0,80 46,89 48,40 2,38 1,54
25-54 tahun 79,34 0,19 0,24 78,96 79,71 2,47 1,57
25-34 tahun 76,62 0,30 0,40 76,02 77,22 1,84 1,36
35-54 tahun 80,92 0,22 0,27 80,49 81,35 2,34 1,53
55-64 tahun 72,80 0,42 0,58 71,98 73,62 2,10 1,45
65 Tahun ke Atas 48,35 0,59 1,21 47,20 49,50 2,10 1,45

154 LAMPIRAN
Lampiran 34. Kesalahan Baku Relatif (Relative Standard Error-RSE)
Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) Menurut Provinsi (persen), Februari 2022
Kesalahan Selang Kepercayaan 95% Square Root
Kesalahan Efek
Provinsi TPAK Baku Batas Batas Design
Baku Desain
Relatif (%) Bawah Atas Effect
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
Aceh 64,15 1,04 1,63 62,10 66,20 1,70 1,30
Sumatera Utara 70,45 0,71 1,01 69,06 71,84 2,43 1,56
Sumatera Barat 68,00 0,92 1,35 66,20 69,81 1,50 1,23
Riau 65,98 0,91 1,38 64,20 67,76 1,61 1,27
Jambi 68,86 1,21 1,76 66,48 71,24 1,69 1,30
Sumatera Selatan 69,33 0,91 1,32 67,54 71,12 2,29 1,51
Bengkulu 71,49 1,21 1,69 69,12 73,86 1,01 1,00
Lampung 72,51 0,96 1,32 70,64 74,39 2,88 1,70

.id
Kep. Bangka Belitung 70,16 1,04 1,48 68,13 72,19 0,53 0,73

o
Kepulauan Riau 66,48 1,53 2,30 63,48 69,47 1,53 1,23
DKI Jakarta 62,27 1,10 1,77
.g 60,11 64,42 3,89 1,97
ps
Jawa Barat 66,31 0,56 0,84 65,22 67,41 4,79 2,19
.b

Jawa Tengah 72,04 0,42 0,58 71,22 72,85 2,26 1,50


DI Yogyakarta 74,68 1,25 1,67 72,23 77,14 2,27 1,51
w
w

Jawa Timur 70,99 0,46 0,65 70,09 71,89 3,06 1,75


//w

Banten 65,08 0,97 1,48 63,19 66,97 3,41 1,85


Bali 77,14 0,93 1,21 75,31 78,98 1,58 1,26
s:

Nusa Tenggara Barat 70,25 1,01 1,44 68,27 72,24 1,78 1,33
tp

Nusa Tenggara Timur 73,66 0,95 1,29 71,80 75,52 1,63 1,28
ht

Kalimantan Barat 69,74 0,94 1,35 67,89 71,59 1,59 1,26


Kalimantan Tengah 66,94 0,99 1,48 65,00 68,89 0,83 0,91
Kalimantan Selatan 69,64 0,89 1,28 67,89 71,38 1,05 1,02
Kalimantan Timur 66,22 1,01 1,53 64,24 68,19 1,21 1,10
Kalimantan Utara 64,52 2,03 3,15 60,54 68,50 0,89 0,95
Sulawesi Utara 61,97 1,13 1,83 59,75 64,19 1,02 1,01
Sulawesi Tengah 70,86 1,05 1,49 68,80 72,92 1,10 1,05
Sulawesi Selatan 65,85 0,82 1,24 64,25 67,45 1,89 1,37
Sulawesi Tenggara 66,31 1,02 1,54 64,31 68,31 0,82 0,91
Gorontalo 67,78 1,50 2,21 64,84 70,72 0,85 0,92
Sulawesi Barat 68,90 1,58 2,29 65,80 72,00 1,11 1,05
Maluku 63,08 1,52 2,41 60,10 66,06 1,27 1,12
Maluku Utara 66,71 1,32 1,98 64,13 69,29 0,68 0,83
Papua Barat 69,59 1,62 2,33 66,41 72,77 0,99 1,00
Papua 80,23 1,23 1,54 77,81 82,65 2,83 1,68
Indonesia 69,06 0,18 0,26 68,71 69,41 2,84 1,68

LAMPIRAN 155
Lampiran 35. Kesalahan Baku Relatif (Relative Standard Error-RSE)
Penduduk Umur 15 Tahun ke Atas yang Bekerja Menurut Provinsi, Februari 2022
Kesalahan Selang Kepercayaan 95% Square
Kesalahan Baku Efek Root
Provinsi Jumlah Batas
Baku Relatif Batas Atas Desain Design
Bawah
(%) Effect
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
Aceh 2 364 666 89 463 3,78 2 189 293 2 540 039 3,20 1,79
Sumatera Utara 7 314 577 240 695 3,29 6 842 747 7 786 407 7,77 2,79
Sumatera Barat 2 694 607 117 320 4,35 2 464 627 2 924 587 4,84 2,20
Riau 3 006 589 124 677 4,15 2 762 187 3 250 991 4,91 2,22
Jambi 1 761 661 80 813 4,59 1 603 244 1 920 078 3,49 1,87
Sumatera Selatan 4 196 311 162 078 3,86 3 878 593 4 514 029 6,00 2,45
Bengkulu 1 055 772 48 725 4,62 960 258 1 151 286 2,10 1,45
Lampung 4 756 822 195 656 4,11 4 373 280 5 140 364 7,74 2,78

.id
Kep. Bangka Belitung 755 814 38 794 5,13 679 766 831 862 1,86 1,36

o
Kepulauan Riau 973 125 86 550 8,89 803 462 1 142 788 7,20 2,68
DKI Jakarta 4 723 541 198 675 4,21
.g
4 334 083 5 112 999 8,04 2,84
ps
Jawa Barat 22 746 226 601 796 2,65 21 566 535 23 925 917 17,76 4,21
Jawa Tengah 19 565 248 326 909 1,67 18 924 415 20 206 081 5,93 2,43
.b

DI Yogyakarta 2 154 297 119 525 5,55 1 919 994 2 388 600 6,26 2,50
w

Jawa Timur 21 931 337 442 903 2,02 21 063 121 22 799 553 9,91 3,15
w

Banten 5 405 301 271 530 5,02 4 873 025 5 937 577 13,19 3,63
//w

Bali 2 553 057 136 525 5,35 2 285 429 2 820 685 6,91 2,63
s:

Nusa Tenggara Barat 2 672 305 135 278 5,06 2 407 122 2 937 488 6,49 2,55
Nusa Tenggara Timur 2 737 127 94 189 3,44 2 552 489 2 921 765 3,07 1,75
tp

Kalimantan Barat 2 725 708 111 850 4,10 2 506 450 2 944 966 4,35 2,09
ht

Kalimantan Tengah 1 317 000 66 568 5,05 1 186 508 1 447 492 3,15 1,78
Kalimantan Selatan 2 039 831 71 034 3,48 1 900 585 2 179 077 2,33 1,53
Kalimantan Timur 1 782 435 113 828 6,39 1 559 301 2 005 569 6,84 2,62
Kalimantan Utara 333 718 23 447 7,03 287 755 379 681 1,53 1,24
Sulawesi Utara 1 187 077 54 392 4,58 1 080 453 1 293 701 2,33 1,53
Sulawesi Tengah 1 527 425 68 258 4,47 1 393 620 1 661 230 2,86 1,69
Sulawesi Selatan 4 328 117 149 441 3,45 4 035 171 4 621 063 4,95 2,22
Sulawesi Tenggara 1 231 910 48 552 3,94 1 136 734 1 327 086 1,79 1,34
Gorontalo 588 147 38 639 6,57 512 403 663 891 2,37 1,54
Sulawesi Barat 694 615 51 315 7,39 594 023 795 207 3,54 1,88
Maluku 820 379 45 993 5,61 730 219 910 539 2,41 1,55
Maluku Utara 603 241 41 088 6,81 522 697 683 785 2,61 1,62
Papua Barat 572 114 34 805 6,08 503 887 640 341 1,97 1,40
Papua 2 491 795 133 476 5,36 2 230 145 2 753 445 6,76 2,60
Indonesia 135 611 895 1 054 013 0,78 133 545 730 137 678 060 21,46 4,63

156 LAMPIRAN
Lampiran 36. Kesalahan Baku Relatif (Relative Standard Error-RSE) Rasio Penduduk Umur 15 Tahun
ke Atas yang Bekerja Terhadap Jumlah Penduduk (EPR) Menurut Provinsi, Februari 2022
Kesalahan Selang Kepercayaan 95% Square Root
Kesalahan Efek
Provinsi EPR Baku Batas Batas Design
Baku Desain
Relatif (%) Bawah Atas Effect
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
Aceh 60,32 1,06 1,76 58,24 62,40 1,69 1,30
Sumatera Utara 66,59 0,76 1,14 65,11 68,08 2,61 1,61
Sumatera Barat 63,81 0,98 1,53 61,90 65,72 1,59 1,26
Riau 63,07 0,95 1,51 61,20 64,94 1,70 1,30
Jambi 65,62 1,24 1,89 63,19 68,05 1,68 1,30
Sumatera Selatan 66,05 0,91 1,38 64,26 67,83 2,15 1,47
Bengkulu 69,07 1,23 1,78 66,67 71,47 0,99 0,99
Lampung 69,39 1,00 1,44 67,43 71,34 2,93 1,71

.id
Kep. Bangka Belitung 67,23 1,15 1,71 64,98 69,48 0,61 0,78
Kepulauan Riau 61,15 1,50 2,46 58,20 64,10 1,39 1,18

o
DKI Jakarta 57,29 1,13 1,98
.g 55,07 59,51 3,96 1,99
ps
Jawa Barat 60,78 0,59 0,97 59,62 61,94 5,02 2,24
Jawa Tengah 67,90 0,45 0,67 67,01 68,79 2,50 1,58
.b

DI Yogyakarta 71,90 1,30 1,80 69,36 74,44 2,28 1,51


w

Jawa Timur 67,58 0,49 0,72 66,61 68,54 3,25 1,80


w

Banten 59,53 1,16 1,94 57,26 61,79 4,61 2,15


//w

Bali 73,41 1,05 1,43 71,36 75,46 1,79 1,34


s:

Nusa Tenggara Barat 67,50 1,07 1,58 65,41 69,59 1,88 1,37
tp

Nusa Tenggara Timur 71,23 0,97 1,36 69,33 73,13 1,62 1,27
Kalimantan Barat 66,35 0,90 1,36 64,58 68,12 1,37 1,17
ht

Kalimantan Tengah 64,13 1,06 1,65 62,07 66,20 0,91 0,95


Kalimantan Selatan 66,71 0,93 1,39 64,89 68,53 1,09 1,04
Kalimantan Timur 61,73 1,18 1,90 59,43 64,03 1,55 1,24
Kalimantan Utara 61,53 2,04 3,32 57,53 65,53 0,87 0,94
Sulawesi Utara 57,94 1,14 1,98 55,69 60,18 1,01 1,00
Sulawesi Tengah 68,26 1,09 1,59 66,12 70,39 1,12 1,06
Sulawesi Selatan 62,06 0,86 1,39 60,37 63,76 2,02 1,42
Sulawesi Tenggara 63,76 1,07 1,67 61,66 65,85 0,87 0,93
Gorontalo 65,57 1,48 2,25 62,68 68,47 0,79 0,89
Sulawesi Barat 66,76 1,68 2,51 63,47 70,04 1,21 1,10
Maluku 59,02 1,51 2,55 56,07 61,97 1,19 1,09
Maluku Utara 63,39 1,57 2,47 60,32 66,46 0,92 0,96
Papua Barat 65,57 1,86 2,84 61,92 69,21 1,22 1,11
Papua 77,34 1,39 1,79 74,62 80,06 3,24 1,80
Indonesia 65,03 0,19 0,29 64,65 65,40 3,08 1,75

LAMPIRAN 157
Lampiran 37. Kesalahan Baku Relatif (Relative Standard Error-RSE)
Persentase Penduduk Umur 15 Tahun ke Atas yang Bekerja Menurut Status Pekerjaan Utama,
Februari 2022
Kesalahan Selang Kepercayaan 95%
Square Root
Kesalahan Baku Efek
Status Pekerjaan Utama Persentase Batas Batas Design
Baku Relatif Desain
Bawah Atas Effect
(%)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
Berusaha Sendiri 19,85 0,21 1,07 19,43 20,26 3,56 1,89
Berusaha Dibantu Buruh Tidak Tetap 16,43 0,18 1,11 16,07 16,79 3,06 1,75
Berusaha Dibantu Buruh Tetap 3,31 0,08 2,43 3,15 3,46 2,53 1,59
Buruh/Karyawan/Pegawai 36,72 0,31 0,84 36,12 37,33 5,18 2,28
Pekerja Bebas 9,16 0,18 1,91 8,82 9,51 4,65 2,16
Pekerja Keluarga 14,54 0,18 1,25 14,18 14,89 3,37 1,83

.id
o
Lampiran 38. Kesalahan Baku Relatif (Relative Standard Error-RSE)
.g
Penduduk Umur 15 Tahun ke Atas yang Bekerja Menurut Lapangan Pekerjaan, Februari 2022
ps
Kesalahan Selang Kepercayaan 95% Square
.b

Lapangan Pekerjaan Kesalahan Baku Efek Root


Jumlah Batas Batas
Utama Baku Relatif Desain Design
w

Bawah Atas
(%) Effect
w

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)


//w

A. Pertanian, Kehutanan, dan


40 635 997 498 999 1,23 39 657 818 41 614 176 8,12 2,85
Perikanan
s:

B. Pertambangan dan Penggalian 1 587 978 80 680 5,08 1 429 822 1 746 134 3,85 1,96
C. Industri Pengolahan 18 671 926 368 424 1,97 17 949 711 19 394 141 7,83 2,80
tp

D. Pengadaan Listrik dan Gas 309 484 27 001 8,72 256 555 362 413 2,19 1,48
ht

E. Treatment air, treatment air limbah,


534 247 53 662 10,04 429 054 639 440 5,02 2,24
dan aktivasi remidiasi
F. Konstruksi 8 188 425 173 568 2,12 7 848 183 8 528 667 3,64 1,91
G. Perdagangan Besar dan Eceran;
25 800 553 359 048 1,39 25 096 718 26 504 388 5,73 2,39
Reparasi dan Perawatan Mobil
H. Transportasi dan Pergudangan 5 710 510 130 335 2,28 5 455 016 5 966 004 2,88 1,70
I. Penyediaan Akomodasi &
9 635 433 211 838 2,20 9 220 171 10 050 695 4,65 2,16
Makan Minum
J. Informasi dan Komunikasi 1 097 558 58 999 5,38 981 904 1 213 212 2,97 1,72
K. Jasa Keuangan dan Asuransi 1 512 007 69 179 4,58 1 376 396 1 647 618 2,97 1,72
L. Real Estat 450 519 43 824 9,73 364 612 536 426 3,97 1,99
M, N. Jasa Perusahaan 1 940 203 80 594 4,15 1 782 215 2 098 191 3,15 1,78
O. Administrasi Pemerintahan,
4 633 405 115 022 2,48 4 407 930 4 858 880 2,74 1,66
Pertahanan, dan Jaminan Sosial
P. Jasa Pendidikan 6 626 638 145 923 2,20 6 340 587 6 912 689 3,14 1,77
Q. Jasa Kesehatan dan
2 384 745 75 588 3,17 2 236 570 2 532 920 2,26 1,50
Kegiatan Sosial
R, S, T, U. Jasa Lainnya 5 892 267 136 931 2,32 5 623 843 6 160 691 3,09 1,76

158 LAMPIRAN
Lampiran 39. Kesalahan Baku Relatif (Relative Standard Error-RSE)
Penduduk Umur 15 Tahun ke Atas yang Bekerja Menurut Jenis Pekerjaan, Februari 2022
Selang Kepercayaan 95% Square
Kesalahan
Kesalahan Efek Root
Jenis Pekerjaan Utama Jumlah Baku Batas Batas
Baku Desain Design
Relatif (%) Bawah Atas
Effect
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

0/1. Tenaga Profesional, Teknisi,


9 663 071 189 554 1,96 9 291 492 10 034 650 3,72 1,93
dan yang Sejenis

2. Tenaga Kepemimpinan dan


1 637 161 67 056 4,10 1 505 713 1 768 609 2,58 1,61
Ketatalaksanaan

3. Tenaga Tata Usaha dan yang


7 441 782 161 118 2,17 7 125 945 7 757 619 3,43 1,85
Sejenis

4. Tenaga Usaha Penjualan 26 887 640 378 596 1,41 26 145 485 27 629 795 6,17 2,48

.id
5. Tenaga Usaha Jasa 8 029 815 170 756 2,13 7 695 085 8 364 545 3,58 1,89

o
6. Tenaga Usaha Pertanian,
.g
ps
Kehutanan, Perburuan, & 39 514 590 490 474 1,24 38 553 122 40 476 058 7,98 2,82
Perikanan
.b

7/8/9. Tenaga Produksi, Operator


w

Alat-Alat Angkutan, & 40 110 268 510 018 1,27 39 110 489 41 110 047 8,55 2,92
w

Pekerja Kasar
//w

X/00. Lainnya 2 327 568 82 764 3,56 2 165 328 2 489 808 2,78 1,67
s:

Total 135 611 895 1 054 013 0,78 133 545 730 137 678 060 21,46 4,63
tp
ht

LAMPIRAN 159
Lampiran 40. Kesalahan Baku Relatif (Relative Standard Error-RSE) Indikator Penduduk
Umur 15 Tahun ke Atas yang Termasuk Pekerja Paruh Waktu Menurut Provinsi, Februari 2022
Selang Kepercayaan 95% Square
Kesalah Kesalahan
Efek Root
Provinsi Jumlah an Baku Batas Batas Desain Design
Baku Relatif (%) Bawah Atas Effect
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

Aceh 758 704 45 504 6,00 669 502 847 906 2,88 1,70
Sumatera Utara 2 083 172 83 137 3,99 1 920 198 2 246 146 3,64 1,91
Sumatera Barat 807 321 45 712 5,66 717 712 896 930 2,73 1,65
Riau 957 264 50 382 5,26 858 500 1 056 028 2,81 1,68
Jambi 610 794 40 722 6,67 530 967 690 621 2,85 1,69
Sumatera Selatan 1 274 773 68 948 5,41 1 139 615 1 409 931 3,99 2,00
Bengkulu 392 972 33 412 8,50 327 474 458 470 2,97 1,72
Lampung 1 562 871 74 038 4,74 1 417 733 1 708 009 3,79 1,95

.id
Kep. Bangka Belitung 216 485 22 026 10,17 173 307 259 663 2,33 1,53

o
Kepulauan Riau 134 440 14 442 10,74 106 130 162 750 1,61 1,27
DKI Jakarta 635 886 59 855 9,41
.g
518 552 753 220 5,92 2,43
ps
Jawa Barat 5 222 374 231 489 4,43 4 768 584 5 676 164 12,37 3,52
.b

Jawa Tengah 4 707 329 140 802 2,99 4 431 314 4 983 344 5,00 2,24
DI Yogyakarta 592 435 42 400 7,16 509 319 675 551 3,19 1,79
w

Jawa Timur 6 520 067 191 463 2,94 6 144 741 6 895 393 7,07 2,66
w
//w

Banten 961 817 68 382 7,11 827 767 1 095 867 5,16 2,27
Bali 700 233 51 338 7,33 599 595 800 871 3,97 1,99
s:

Nusa Tenggara Barat 826 389 61 549 7,45 705 734 947 044 4,85 2,20
tp

Nusa Tenggara Timur 997 584 52 672 5,28 894 331 1 100 837 2,95 1,72
ht

Kalimantan Barat 802 707 55 887 6,96 693 152 912 262 4,11 2,03
Kalimantan Tengah 358 553 26 203 7,31 307 187 409 919 2,00 1,41
Kalimantan Selatan 664 388 39 464 5,94 587 026 741 750 2,47 1,57
Kalimantan Timur 359 071 27 961 7,79 304 259 413 883 2,27 1,51
Kalimantan Utara 76 117 8 210 10,79 60 023 92 211 0,92 0,96
Sulawesi Utara 283 853 19 078 6,72 246 453 321 253 1,34 1,16
Sulawesi Tengah 425 081 30 735 7,23 364 830 485 332 2,32 1,52
Sulawesi Selatan 1 319 573 65 285 4,95 1 191 594 1 447 552 3,46 1,86
Sulawesi Tenggara 373 531 22 445 6,01 329 533 417 529 1,41 1,19
Gorontalo 159 988 17 447 10,91 125 787 194 189 1,97 1,41
Sulawesi Barat 282 863 33 152 11,72 217 874 347 852 4,05 2,01
Maluku 230 462 21 121 9,16 189 058 271 866 2,01 1,42
Maluku Utara 169 341 16 665 9,84 136 673 202 009 1,70 1,30
Papua Barat 180 177 18 605 10,33 143 706 216 648 1,99 1,41
Papua 888 707 68 834 7,75 753 772 1 023 642 5,65 2,38
Indonesia 36 537 322 437 865 1,20 35 678 983 37 395 661 23,81 4,88

160 LAMPIRAN
Lampiran 41. Kesalahan Baku Relatif (Relative Standard Error-RSE) Indikator Penduduk
Umur 15 Tahun ke Atas yang Termasuk Pekerja Paruh Waktu Menurut Provinsi, Februari 2022
Kesalahan Selang Kepercayaan 95% Square Root
Tingkat Pekerja Kesalahan Efek
Provinsi Baku Batas Batas Design
Paruh Waktu Baku Desain
Relatif (%) Bawah Atas Effect
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
Aceh 32,09 1,42 4,42 29,31 34,87 2,03 1,42
Sumatera Utara 28,48 0,92 3,22 26,68 30,27 2,80 1,67
Sumatera Barat 29,96 1,30 4,33 27,42 32,50 2,00 1,42
Riau 31,84 1,39 4,35 29,12 34,55 2,47 1,57
Jambi 34,67 1,81 5,21 31,13 38,22 2,36 1,54
Sumatera Selatan 30,38 1,32 4,33 27,80 32,96 3,19 1,79
Bengkulu 37,22 2,30 6,17 32,72 41,72 2,21 1,49
Lampung 32,86 1,42 4,32 30,07 35,64 4,03 2,01

.id
Kep. Bangka Belitung 28,64 2,19 7,63 24,36 32,93 1,64 1,28
Kepulauan Riau 13,82 1,33 9,61 11,21 16,42 1,34 1,16

o
DKI Jakarta 13,46 1,35 10,05
.g10,81 16,12 6,90 2,63
ps
Jawa Barat 22,96 0,85 3,68 21,30 24,62 8,53 2,92
Jawa Tengah 24,06 0,65 2,71 22,78 25,34 4,23 2,06
.b

DI Yogyakarta 27,50 1,62 5,88 24,33 30,67 2,62 1,62


w

Jawa Timur 29,73 0,73 2,45 28,30 31,16 5,16 2,27


w

Banten 17,79 1,15 6,45 15,54 20,04 4,52 2,13


//w

Bali 27,43 1,45 5,27 24,59 30,26 2,49 1,58


s:

Nusa Tenggara Barat 30,92 1,58 5,11 27,83 34,02 2,90 1,70
tp

Nusa Tenggara Timur 36,45 1,49 4,08 33,53 39,36 2,43 1,56
Kalimantan Barat 29,45 1,57 5,33 26,37 32,52 3,00 1,73
ht

Kalimantan Tengah 27,22 1,61 5,92 24,07 30,38 1,60 1,27


Kalimantan Selatan 32,57 1,55 4,76 29,53 35,61 2,07 1,44
Kalimantan Timur 20,14 1,51 7,50 17,18 23,11 2,35 1,53
Kalimantan Utara 22,81 2,60 11,39 17,72 27,90 1,19 1,09
Sulawesi Utara 23,91 1,44 6,00 21,10 26,73 1,25 1,12
Sulawesi Tengah 27,83 1,45 5,21 24,99 30,67 1,49 1,22
Sulawesi Selatan 30,49 1,19 3,92 28,15 32,83 2,70 1,64
Sulawesi Tenggara 30,32 1,47 4,84 27,45 33,20 1,16 1,08
Gorontalo 27,20 2,05 7,55 23,17 31,23 1,16 1,08
Sulawesi Barat 40,72 2,94 7,23 34,95 46,49 2,31 1,52
Maluku 28,09 2,06 7,35 24,05 32,14 1,61 1,27
Maluku Utara 28,07 1,85 6,61 24,44 31,71 0,95 0,98
Papua Barat 31,49 2,40 7,61 26,80 36,19 1,41 1,19
Papua 35,67 2,07 5,81 31,60 39,73 4,33 2,08
Indonesia 26,94 0,26 0,97 26,43 27,45 4,34 2,08

LAMPIRAN 161
Lampiran 42. Kesalahan Baku Relatif (Relative Standard Error-RSE) Indikator Kontribusi
(Share) Perempuan pada Pekerja Paruh Waktu Menurut Provinsi, Februari 2022
Kesalahan Selang Kepercayaan 95% Square
Share Perempuan
Kesalahan Baku Efek Root
Provinsi pada Pekerja Batas Batas
Baku Relatif Desain Design
Paruh Waktu Bawah Atas
(%) Effect
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
Aceh 51,15 1,75 3,42 47,72 54,57 0,96 0,98
Sumatera Utara 53,03 1,17 2,20 50,74 55,32 1,18 1,09
Sumatera Barat 53,68 1,49 2,77 50,76 56,60 0,74 0,86
Riau 43,62 1,99 4,57 39,72 47,53 1,60 1,26
Jambi 49,40 2,33 4,72 44,83 53,97 1,37 1,17
Sumatera Selatan 51,61 1,71 3,31 48,26 54,97 1,54 1,24
Bengkulu 48,02 2,07 4,32 43,95 52,08 0,70 0,84
Lampung 51,32 1,61 3,13 48,17 54,47 1,67 1,29

.id
Kep. Bangka Belitung 49,22 2,19 4,46 44,92 53,53 0,43 0,66

o
Kepulauan Riau 53,24 5,00 9,39 43,44 63,05 1,40 1,18
DKI Jakarta 58,07 3,81 6,55
.g
50,61 65,53 3,91 1,98
ps
Jawa Barat 55,77 1,16 2,08 53,49 58,05 2,95 1,72
Jawa Tengah 58,01 1,00 1,73 56,04 59,98 2,01 1,42
.b

DI Yogyakarta 61,14 2,50 4,09 56,24 66,04 1,61 1,27


w

Jawa Timur 57,15 0,91 1,58 55,38 58,93 2,26 1,50


w

Banten 55,91 2,93 5,25 50,15 61,66 3,47 1,86


//w

Bali 56,09 1,72 3,06 52,72 59,46 0,87 0,93


s:

Nusa Tenggara Barat 52,11 1,93 3,71 48,31 55,90 1,28 1,13
Nusa Tenggara Timur 55,28 1,12 2,02 53,08 57,47 0,52 0,72
tp

Kalimantan Barat 51,50 1,84 3,58 47,88 55,11 1,13 1,06


ht

Kalimantan Tengah 47,90 2,14 4,46 43,71 52,08 0,68 0,82


Kalimantan Selatan 52,48 1,73 3,29 49,10 55,87 0,82 0,91
Kalimantan Timur 55,24 2,87 5,19 49,62 60,86 1,23 1,11
Kalimantan Utara 39,72 5,17 13,01 29,59 49,85 0,88 0,94
Sulawesi Utara 51,07 2,76 5,40 45,66 56,47 0,89 0,94
Sulawesi Tengah 55,15 2,18 3,96 50,87 59,43 0,85 0,92
Sulawesi Selatan 48,20 1,35 2,80 45,55 50,84 1,00 1,00
Sulawesi Tenggara 52,95 1,99 3,77 49,04 56,86 0,62 0,78
Gorontalo 49,74 2,53 5,10 44,77 54,71 0,42 0,65
Sulawesi Barat 44,08 3,18 7,22 37,84 50,32 1,20 1,10
Maluku 54,30 2,55 4,70 49,30 59,30 0,62 0,79
Maluku Utara 51,16 2,77 5,41 45,74 56,58 0,54 0,73
Papua Barat 50,99 2,16 4,23 46,75 55,22 0,35 0,59
Papua 47,62 2,00 4,19 43,71 51,53 1,47 1,21
Indonesia 54,17 0,35 0,64 53,49 54,85 1,82 1,35

162 LAMPIRAN
Lampiran 43. Kesalahan Baku Relatif (Relative Standard Error-RSE)
Persentase Penduduk Umur 15 Tahun ke Atas yang Bekerja Menurut Jumlah Jam Kerja,
Februari 2022
Selang Kepercayaan 95% Square
Kesalahan
Kesalahan Efek Root
Kategori Jam Kerja Persentase Baku Batas Batas
Baku Desain Design
Relatif (%) Bawah Atas
Effect
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

0 Jam*) 2,38 0,07 3,04 2,24 2,52 2,84 1,69

1-34 Jam 34,80 0,29 0,83 34,23 35,36 4,62 2,15

35-48 Jam 38,00 0,28 0,73 37,46 38,54 4,06 2,02

.id
49 Jam ke Atas 24,82 0,26 1,05 24,31 25,33 4,59 2,14

o
Keterangan:
*) Termasuk sementara tidak bekerja
.g
ps
.b
w
w
//w
s:
tp
ht

LAMPIRAN 163
Lampiran 44. Kesalahan Baku Relatif (Relative Standard Error-RSE) Persentase Penduduk
Umur 15 Tahun ke Atas yang Bekerja Menurut Provinsi dan Kegiatan Formal, Februari 2022
Persentase Kesalahan Selang Kepercayaan 95% Square
Kesalahan Efek
Provinsi Penduduk Bekerja Baku Batas Batas Root Design
Baku Desain
di Kegiatan Formal Relatif (%) Bawah Atas Effect
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
Aceh 39,11 1,33 3,39 36,51 41,72 1,62 1,27
Sumatera Utara 39,13 1,19 3,03 36,80 41,45 4,01 2,00
Sumatera Barat 36,77 1,46 3,96 33,91 39,62 2,28 1,51
Riau 47,24 1,64 3,47 44,02 50,45 3,01 1,74
Jambi 38,95 1,81 4,64 35,41 42,49 2,24 1,50
Sumatera Selatan 35,22 1,64 4,64 32,01 38,42 4,57 2,14
Bengkulu 29,38 1,94 6,62 25,57 33,20 1,79 1,34
Lampung 28,76 1,65 5,73 25,53 31,99 5,85 2,42

.id
Kep. Bangka Belitung 49,44 2,16 4,37 45,20 53,68 1,31 1,15
Kepulauan Riau 66,50 2,23 3,36 62,12 70,88 2,02 1,42

o
DKI Jakarta 63,20 1,72 2,72
.g
59,83 66,57 5,57 2,36
ps
Jawa Barat 44,69 1,03 2,30 42,68 46,71 9,02 3,00
Jawa Tengah 38,97 0,78 2,00 37,44 40,50 4,65 2,16
.b

DI Yogyakarta 42,69 2,00 4,68 38,78 46,61 3,26 1,81


w

Jawa Timur 37,46 0,84 2,24 35,82 39,10 6,10 2,47


w

Banten 48,57 2,04 4,19 44,57 52,56 8,33 2,89


//w

Bali 41,11 1,68 4,08 37,83 44,40 2,75 1,66


s:

Nusa Tenggara Barat 24,33 1,41 5,80 21,57 27,10 2,68 1,64
tp

Nusa Tenggara Timur 23,86 1,14 4,79 21,61 26,10 1,83 1,35
Kalimantan Barat 39,99 1,53 3,84 36,99 43,00 2,48 1,58
ht

Kalimantan Tengah 42,96 2,03 4,72 38,98 46,94 2,06 1,43


Kalimantan Selatan 43,65 1,54 3,52 40,64 46,66 1,81 1,35
Kalimantan Timur 55,59 1,44 2,59 52,76 58,41 1,39 1,18
Kalimantan Utara 50,08 3,26 6,51 43,69 56,48 1,32 1,15
Sulawesi Utara 37,12 1,61 4,33 33,97 40,26 1,22 1,10
Sulawesi Tengah 33,41 1,79 5,36 29,90 36,93 2,05 1,43
Sulawesi Selatan 39,18 1,44 3,68 36,35 42,00 3,51 1,87
Sulawesi Tenggara 41,01 1,79 4,37 37,50 44,52 1,52 1,23
Gorontalo 37,77 2,34 6,21 33,17 42,37 1,28 1,13
Sulawesi Barat 25,40 2,16 8,52 21,16 29,64 1,59 1,26
Maluku 36,21 2,23 6,16 31,83 40,58 1,64 1,28
Maluku Utara 36,35 2,69 7,40 31,07 41,62 1,75 1,32
Papua Barat 39,32 2,21 5,61 34,99 43,64 1,08 1,04
Papua 13,51 1,32 9,80 10,92 16,11 3,47 1,86
Indonesia 40,03 0,31 0,78 39,41 40,64 5,18 2,28

164 LAMPIRAN
Lampiran 45. Kesalahan Baku Relatif (Relative Standard Error-RSE) Persentase Penduduk
Umur 15 Tahun ke Atas yang Bekerja Menurut Provinsi dan Kegiatan Informal,
Februari 2022
Persentase Kesalahan Selang Kepercayaan 95% Square Root
Kesalahan Efek
Provinsi Penduduk Bekerja Baku Batas Batas Design
Baku Desain
di Kegiatan Informal Relatif (%) Bawah Atas Effect
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
Aceh 60,89 1,33 2,18 58,28 63,49 1,62 1,27
Sumatera Utara 60,87 1,19 1,95 58,55 63,20 4,01 2,00
Sumatera Barat 63,23 1,46 2,30 60,38 66,09 2,28 1,51
Riau 52,76 1,64 3,11 49,55 55,98 3,01 1,74
Jambi 61,05 1,81 2,96 57,51 64,59 2,24 1,50
Sumatera Selatan 64,78 1,64 2,53 61,58 67,99 4,57 2,14
Bengkulu 70,62 1,94 2,75 66,80 74,43 1,79 1,34
Lampung 71,24 1,65 2,31 68,01 74,47 5,85 2,42

.id
Kep. Bangka Belitung 50,56 2,16 4,27 46,32 54,80 1,31 1,15

o
Kepulauan Riau 33,50 2,23 6,67 29,12 37,88 2,02 1,42
DKI Jakarta 36,80 1,72 .g
4,67 33,43 40,17 5,57 2,36
ps
Jawa Barat 55,31 1,03 1,86 53,29 57,32 9,02 3,00
.b

Jawa Tengah 61,03 0,78 1,28 59,50 62,56 4,65 2,16


w

DI Yogyakarta 57,31 2,00 3,49 53,39 61,22 3,26 1,81


w

Jawa Timur 62,54 0,84 1,34 60,90 64,18 6,10 2,47


//w

Banten 51,43 2,04 3,96 47,44 55,43 8,33 2,89


Bali 58,89 1,68 2,85 55,60 62,17 2,75 1,66
s:

Nusa Tenggara Barat 75,67 1,41 1,86 72,90 78,43 2,68 1,64
tp

Nusa Tenggara Timur 76,14 1,14 1,50 73,90 78,39 1,83 1,35
ht

Kalimantan Barat 60,01 1,53 2,56 57,00 63,01 2,48 1,58


Kalimantan Tengah 57,04 2,03 3,56 53,06 61,02 2,06 1,43
Kalimantan Selatan 56,35 1,54 2,72 53,34 59,36 1,81 1,35
Kalimantan Timur 44,41 1,44 3,25 41,59 47,24 1,39 1,18
Kalimantan Utara 49,92 3,26 6,53 43,52 56,31 1,32 1,15
Sulawesi Utara 62,88 1,61 2,55 59,74 66,03 1,22 1,10
Sulawesi Tengah 66,59 1,79 2,69 63,07 70,10 2,05 1,43
Sulawesi Selatan 60,82 1,44 2,37 58,00 63,65 3,51 1,87
Sulawesi Tenggara 58,99 1,79 3,04 55,48 62,50 1,52 1,23
Gorontalo 62,23 2,34 3,77 57,63 66,83 1,28 1,13
Sulawesi Barat 74,60 2,16 2,90 70,36 78,84 1,59 1,26
Maluku 63,79 2,23 3,50 59,42 68,17 1,64 1,28
Maluku Utara 63,65 2,69 4,23 58,38 68,93 1,75 1,32
Papua Barat 60,68 2,21 3,64 56,36 65,01 1,08 1,04
Papua 86,49 1,32 1,53 83,89 89,08 3,47 1,86
Indonesia 59,97 0,31 0,52 59,36 60,59 5,18 2,28

LAMPIRAN 165
Lampiran 46. Kesalahan Baku Relatif (Relative Standard Error-RSE)
Tingkat Pengangguran Terbuka Menurut Provinsi (persen), Februari 2022
Kesalahan Selang Kepercayaan 95% Square Root
Kesalahan Efek
Provinsi TPT Baku Batas Batas Design
Baku Desain
Relatif (%) Bawah Atas Effect
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
Aceh 5,97 0,53 8,93 4,93 7,02 1,17 1,08
Sumatera Utara 5,47 0,36 6,66 4,76 6,19 1,83 1,35
Sumatera Barat 6,17 0,54 8,68 5,12 7,22 1,31 1,14
Riau 4,40 0,46 10,46 3,50 5,31 1,46 1,21
Jambi 4,70 0,49 10,45 3,74 5,67 0,91 0,96
Sumatera Selatan 4,74 0,41 8,73 3,93 5,55 1,53 1,24
Bengkulu 3,39 0,42 12,43 2,56 4,21 0,54 0,74
Lampung 4,31 0,41 9,54 3,50 5,12 1,87 1,37

.id
Kep. Bangka Belitung 4,18 0,64 15,33 2,92 5,43 0,74 0,86
Kepulauan Riau 8,02 0,81 10,07 6,43 9,60 0,86 0,93

o
DKI Jakarta 8,00 0,78 9,74
.g
6,47 9,52 3,89 1,97
ps
Jawa Barat 8,35 0,41 4,93 7,54 9,16 5,05 2,25
Jawa Tengah 5,75 0,29 5,04 5,18 6,32 2,95 1,72
.b

DI Yogyakarta 3,73 0,51 13,70 2,73 4,73 1,49 1,22


w

Jawa Timur 4,81 0,22 4,64 4,37 5,25 2,30 1,52


w

Banten 8,53 0,91 10,72 6,74 10,33 5,82 2,41


//w

Bali 4,84 0,47 9,70 3,92 5,76 1,18 1,09


s:

Nusa Tenggara Barat 3,92 0,51 12,89 2,93 4,91 1,73 1,32
tp

Nusa Tenggara Timur 3,30 0,30 9,16 2,70 3,89 0,74 0,86
Kalimantan Barat 4,86 0,51 10,39 3,87 5,85 1,45 1,20
ht

Kalimantan Tengah 4,20 0,59 13,99 3,05 5,35 1,08 1,04


Kalimantan Selatan 4,20 0,44 10,51 3,34 5,07 0,95 0,97
Kalimantan Timur 6,77 0,74 10,99 5,31 8,23 1,54 1,24
Kalimantan Utara 4,62 0,98 21,24 2,70 6,55 0,70 0,84
Sulawesi Utara 6,51 0,75 11,54 5,03 7,98 1,08 1,04
Sulawesi Tengah 3,67 0,55 14,99 2,59 4,75 1,25 1,12
Sulawesi Selatan 5,75 0,48 8,41 4,80 6,70 1,82 1,35
Sulawesi Tenggara 3,86 0,64 16,53 2,61 5,10 1,29 1,14
Gorontalo 3,25 0,58 17,95 2,11 4,40 0,60 0,78
Sulawesi Barat 3,11 0,74 23,96 1,65 4,57 1,21 1,10
Maluku 6,44 0,62 9,62 5,22 7,65 0,51 0,72
Maluku Utara 4,98 1,00 20,08 3,02 6,94 1,23 1,11
Papua Barat 5,78 1,05 18,16 3,72 7,84 1,13 1,06
Papua 3,60 0,50 13,96 2,62 4,59 1,73 1,31
Indonesia 5,83 0,11 1,95 5,61 6,06 3,10 1,76

166 LAMPIRAN
Lampiran 47. Kesalahan Baku Relatif (Relative Standard Error-RSE)
Tingkat Pengangguran Terbuka Menurut Tingkat Pendidikan (persen), Februari 2022
Kesalahan Selang Kepercayaan 95% Square Root
Kategori Tingkat Kesalahan Efek
TPT Baku Batas Batas Design
Pendidikan Baku Desain
Relatif (%) Bawah Atas Effect
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

Pendidikan Dasar Ke Bawah 3,91 0,13 3,25 3,66 4,15 3,26 1,81

Pendidikan Menengah 9,16 0,23 2,55 8,70 9,62 2,59 1,61

Pendidikan Tinggi 6,15 0,27 4,41 5,62 6,68 2,16 1,47

Total 5,83 0,11 1,95 5,61 6,06 3,10 1,76

.id
Lampiran 48. Kesalahan Baku Relatif (Relative Standard Error-RSE)

o
Persentase Pengangguran Menurut Tingkat Pendidikan, Februari 2022
Kesalahan
.g Selang Kepercayaan 95% Square
ps
Kategori Tingkat Persentase Kesalahan Baku Efek Root
Batas Batas
Pendidikan Pengangguran Baku Relatif Desain Design
.b

Bawah Atas
(%) Effect
w

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)


w

Pendidikan Dasar Ke Bawah 37,54 0,94 2,51 35,69 39,39 2,40 1,55
//w

Pendidikan Menengah 49,13 0,91 1,85 47,35 50,92 2,10 1,45


s:

Pendidikan Tinggi 13,33 0,64 4,77 12,08 14,58 2,22 1,49


tp
ht

Lampiran 49. Kesalahan Baku Relatif (Relative Standard Error-RSE)


Persentase Setengah Penganggur Menurut Tingkat Pendidikan, Februari 2022
Persentase Kesalahan Selang Kepercayaan 95% Square
Kategori Tingkat Kesalahan Efek
Setengah Baku Batas Batas Root Design
Pendidikan Baku Desain
Penganggur Relatif (%) Bawah Atas Effect
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

Pendidikan Dasar Ke Bawah 59,33 0,78 1,31 57,80 60,85 2,64 1,62

Pendidikan Menengah 30,68 0,70 2,27 29,31 32,04 2,40 1,55

Pendidikan Tinggi 10,00 0,44 4,39 9,14 10,86 2,26 1,50

LAMPIRAN 167
Lampiran 50. Kesalahan Baku Relatif (Relative Standard Error-RSE)
Penduduk Umur 15 Tahun ke Atas yang Termasuk Bukan Angkatan Kerja Menurut Provinsi,
Februari 2022
Kesalahan Selang Kepercayaan 95% Square Root
Kesalahan Efek
Provinsi Jumlah Baku Batas Batas Design
Baku Desain
Relatif (%) Bawah Atas Effect
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
Aceh 1 405 397 76 836 5,47 1 254 776 1 556 018 3,91 1,98
Sumatera Utara 3 245 946 135 023 4,16 2 981 263 3 510 629 5,39 2,32
Sumatera Barat 1 351 165 77 609 5,74 1 199 029 1 503 301 4,15 2,04
Riau 1 621 801 66 188 4,08 1 492 054 1 751 548 2,52 1,59
Jambi 836 110 41 527 4,97 754 705 917 515 1,90 1,38
Sumatera Selatan 1 948 427 103 946 5,33 1 744 663 2 152 191 5,21 2,28
Bengkulu 435 767 25 163 5,77 386 440 485 094 1,33 1,15

.id
Lampung 1 884 465 93 765 4,98 1 700 659 2 068 271 4,38 2,09

o
Kep. Bangka Belitung 335 425 17 520 5,22 301 081 369 769 0,84 0,92
Kepulauan Riau 533 490 43 531 8,16
.g
448 157 618 823 3,26 1,81
ps
DKI Jakarta 3 111 200 168 012 5,40 2 781 849 3 440 551 8,69 2,95
Jawa Barat 12 606 626 383 697 3,04 11 854 470 13 358 782 13,22 3,64
.b

Jawa Tengah 8 057 422 179 291 2,23 7 705 959 8 408 885 4,15 2,04
w

DI Yogyakarta 758 528 42 628 5,62 674 965 842 091 2,21 1,49
w

Jawa Timur 9 415 653 231 283 2,46 8 962 271 9 869 035 6,06 2,46
//w

Banten 3 171 047 166 551 5,25 2 844 559 3 497 535 8,38 2,90
s:

Bali 794 900 52 718 6,63 691 558 898 242 3,23 1,80
Nusa Tenggara Barat 1 177 772 74 279 6,31 1 032 164 1 323 380 4,35 2,09
tp

Nusa Tenggara Timur 1 012 287 47 414 4,68 919 343 1 105 231 2,06 1,43
ht

Kalimantan Barat 1 243 062 63 181 5,08 1 119 210 1 366 914 2,98 1,73
Kalimantan Tengah 678 786 37 885 5,58 604 521 753 051 1,95 1,40
Kalimantan Selatan 928 329 42 170 4,54 845 663 1 010 995 1,77 1,33
Kalimantan Timur 975 509 63 367 6,50 851 292 1 099 726 3,81 1,95
Kalimantan Utara 192 448 17 582 9,14 157 981 226 915 1,47 1,21
Sulawesi Utara 779 210 47 662 6,12 685 779 872 641 2,69 1,64
Sulawesi Tengah 652 100 30 027 4,60 593 238 710 962 1,27 1,13
Sulawesi Selatan 2 381 311 105 308 4,42 2 174 876 2 587 746 4,41 2,10
Sulawesi Tenggara 650 879 36 992 5,68 578 364 723 394 1,93 1,39
Gorontalo 288 995 20 155 6,97 249 486 328 504 1,29 1,13
Sulawesi Barat 323 632 28 089 8,68 268 569 378 695 2,23 1,49
Maluku 513 176 41 839 8,15 431 159 595 193 3,13 1,77
Maluku Utara 316 810 24 963 7,88 267 875 365 745 1,80 1,34
Papua Barat 265 354 23 879 9,00 218 544 312 164 1,97 1,40
Papua 637 009 41 332 6,49 555 987 718 031 2,47 1,57
Indonesia 64 530 038 628 588 0,97 63 297 827 65 762 249 8,12 2,85

168 LAMPIRAN
Lampiran 51. Kesalahan Baku Relatif (Relative Standard Error-RSE)
Tingkat Ketidakaktifan Menurut Provinsi (persen), Februari 2022
Kesalahan Selang Kepercayaan 95% Square
Tingkat Kesalahan Efek
Provinsi Baku Batas Batas Root Design
Ketidakaktifan Baku Desain
Relatif (%) Bawah Atas Effect
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
Aceh 35,85 1,04 2,91 33,80 37,90 1,70 1,30
Sumatera Utara 29,55 0,71 2,40 28,16 30,94 2,43 1,56
Sumatera Barat 32,00 0,92 2,87 30,19 33,80 1,50 1,23
Riau 34,02 0,91 2,67 32,24 35,80 1,61 1,27
Jambi 31,14 1,21 3,90 28,76 33,52 1,69 1,30
Sumatera Selatan 30,67 0,91 2,98 28,88 32,46 2,29 1,51
Bengkulu 28,51 1,21 4,24 26,14 30,88 1,01 1,00
Lampung 27,49 0,96 3,48 25,61 29,36 2,88 1,70

.id
Kep. Bangka Belitung 29,84 1,04 3,47 27,81 31,87 0,53 0,73
Kepulauan Riau 33,52 1,53 4,56 30,53 36,52 1,53 1,23

o
DKI Jakarta 37,73 1,10 2,92
.g 35,58 39,89 3,89 1,97
ps
Jawa Barat 33,69 0,56 1,66 32,59 34,78 4,79 2,19
Jawa Tengah 27,96 0,42 1,49 27,15 28,78 2,26 1,50
.b

DI Yogyakarta 25,32 1,25 4,94 22,86 27,77 2,27 1,51


w

Jawa Timur 29,01 0,46 1,59 28,11 29,91 3,06 1,75


w

Banten 34,92 0,97 2,77 33,03 36,81 3,41 1,85


//w

Bali 22,86 0,93 4,09 21,02 24,69 1,58 1,26


s:

Nusa Tenggara Barat 29,75 1,01 3,41 27,76 31,73 1,78 1,33
tp

Nusa Tenggara Timur 26,34 0,95 3,60 24,48 28,20 1,63 1,28
Kalimantan Barat 30,26 0,94 3,12 28,41 32,11 1,59 1,26
ht

Kalimantan Tengah 33,06 0,99 2,99 31,11 35,00 0,83 0,91


Kalimantan Selatan 30,36 0,89 2,93 28,62 32,11 1,05 1,02
Kalimantan Timur 33,78 1,01 2,99 31,81 35,76 1,21 1,10
Kalimantan Utara 35,48 2,03 5,72 31,50 39,46 0,89 0,95
Sulawesi Utara 38,03 1,13 2,98 35,81 40,25 1,02 1,01
Sulawesi Tengah 29,14 1,05 3,61 27,08 31,20 1,10 1,05
Sulawesi Selatan 34,15 0,82 2,39 32,55 35,75 1,89 1,37
Sulawesi Tenggara 33,69 1,02 3,03 31,69 35,69 0,82 0,91
Gorontalo 32,22 1,50 4,65 29,28 35,16 0,85 0,92
Sulawesi Barat 31,10 1,58 5,08 28,00 34,20 1,11 1,05
Maluku 36,92 1,52 4,12 33,94 39,90 1,27 1,12
Maluku Utara 33,29 1,32 3,96 30,71 35,87 0,68 0,83
Papua Barat 30,41 1,62 5,34 27,23 33,59 0,99 1,00
Papua 19,77 1,23 6,24 17,35 22,19 2,83 1,68
Indonesia 30,94 0,18 0,58 30,59 31,29 2,84 1,68

LAMPIRAN 169
Lampiran 52. Kesalahan Baku Relatif (Relative Standard Error-RSE)
Persentase Angkatan Kerja Menurut Tingkat Pendidikan, Februari 2022
Selang Kepercayaan 95% Square
Kesalahan
Kategori Tingkat Kesalahan Efek Root
Persentase Baku Batas Batas
Pendidikan Baku Desain Design
Relatif (%) Bawah Atas
Effect
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

Pendidikan Dasar Ke Bawah 56,08 0,34 0,61 55,40 56,75 6,34 2,52

Pendidikan Menengah 31,28 0,26 0,82 30,78 31,78 4,02 2,01

Pendidikan Tinggi 12,64 0,22 1,77 12,20 13,08 6,01 2,45

Lampiran 53. Kesalahan Baku Relatif (Relative Standard Error-RSE) Rata-Rata Upah/Gaji
Bersih Selama Sebulan Buruh/Karyawan/Pegawai Menurut Lapangan Usaha (rupiah), Februari 2022

.id
Rata-rata Selang Kepercayaan 95% Square
Kesalahan
Lapangan Pekerjaan Upah/ Kesalahan Efek Root
Baku Batas Batas

o
Utama Gaji Bersih Baku Desain Design
Relatif (%) Bawah Atas
(1)
Sebulan
(2) (3) (4) .g (5) (6) (7)
Effect
(8)
ps
A. Pertanian, Kehutanan, dan
1 937 650 25 774 1,33 1 887 125 1 988 176 2,04 1,43
Perikanan
.b

B. Pertambangan dan Penggalian 4 334 853 210 372 4,85 3 922 459 4 747 247 2,08 1,44
w

C. Industri Pengolahan 2 849 199 56 735 1,99 2 737 980 2 960 418 5,62 2,37
w

D. Pengadaan Listrik dan Gas 4 606 191 306 456 6,65 4 005 443 5 206 938 2,06 1,44
//w

E. Treatment air, Treatment air


2 720 543 231 816 8,52 2 266 114 3 174 973 4,09 2,02
limbah, dan Aktivitas Remediasi
s:

F. Konstruksi 2 986 501 131 427 4,40 2 728 864 3 244 137 4,00 2,00
tp

G. Perdagangan Besar dan Eceran;


2 516 326 61 272 2,43 2 396 215 2 636 438 2,67 1,63
ht

Reparasi dan Perawatan Mobil


H. Transportasi dan Pergudangan 3 411 270 132 319 3,88 3 151 885 3 670 656 1,92 1,39
I. Penyediaan Akomodasi &
2 121 425 64 700 3,05 1 994 594 2 248 256 2,73 1,65
Makan Minum
J. Informasi dan Komunikasi 4 861 050 558 049 11,48 3 767 104 5 954 996 3,43 1,85
K. Jasa Keuangan dan Asuransi 4 680 539 235 026 5,02 4 219 817 5 141 261 3,23 1,80
L. Real Estat 4 202 230 323 047 7,69 3 568 960 4 835 500 2,41 1,55
M, N. Jasa Perusahaan 3 508 000 144 505 4,12 3 224 728 3 791 273 2,74 1,66
O. Administrasi Pemerintahan,
3 955 514 79 046 2,00 3 800 559 4 110 469 1,86 1,36
Pertahanan, dan Jaminan Sosial
P. Jasa Pendidikan 2 517 463 59 809 2,38 2 400 219 2 634 708 2,32 1,52
Q. Jasa Kesehatan dan
3 369 762 115 219 3,42 3 143 899 3 595 626 2,18 1,48
Kegiatan Sosial
R, S, T, U. Jasa Lainnya 1 725 514 61 361 3,56 1 605 229 1 845 800 2,21 1,49
Total 2 892 537 46 915 1,62 2 800 570 2 984 505 9,99 3,16

170 LAMPIRAN
Lampiran 54. Kesalahan Baku Relatif (Relative Standard Error-RSE)
Rata-Rata Upah Buruh/Karyawan/Pegawai Menurut Provinsi (rupiah), Februari 2022
Rata-rata Upah/ Kesalahan Selang Kepercayaan 95% Square Root
Kesalahan Efek
Provinsi Gaji Bersih Baku Batas Batas Design
Baku Desain
Sebulan Relatif (%) Bawah Atas Effect
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
Aceh 2 224 915 64 423 2,90 2 098 627 2 351 203 0,89 0,94
Sumatera Utara 2 405 744 65 502 2,72 2 277 340 2 534 147 2,97 1,72
Sumatera Barat 2 536 968 93 990 3,70 2 352 718 2 721 218 1,65 1,29
Riau 2 596 299 73 038 2,81 2 453 121 2 739 476 1,79 1,34
Jambi 2 393 405 79 670 3,33 2 237 227 2 549 583 1,45 1,20
Sumatera Selatan 2 631 668 102 135 3,88 2 431 452 2 831 884 2,87 1,69
Bengkulu 2 460 593 122 711 4,99 2 220 042 2 701 145 0,68 0,83
Lampung 2 176 017 77 965 3,58 2 023 181 2 328 852 2,56 1,60
Kep. Bangka Belitung 2 861 935 114 316 3,99 2 637 840 3 086 030 1,01 1,01
Kepulauan Riau 4 134 902 209 165 5,06 3 724 876 4 544 927 1,77 1,33

.id
DKI Jakarta 5 589 155 653 809 11,70 4 307 492 6 870 818 17,70 4,21
Jawa Barat 3 234 922 105 132 3,25 3 028 831 3 441 013 9,75 3,12

o
Jawa Tengah 2 138 972 39 103 1,83 2 062 317 2 215 626 3,06 1,75
DI Yogyakarta 2 398 718 101 742 4,24
.g 2 199 272 2 598 163 1,78 1,33
ps
Jawa Timur 2 460 061 72 526 2,95 2 317 887 2 602 234 6,06 2,46
Banten 3 646 243 161 717 4,44 3 329 229 3 963 257 6,68 2,59
.b

Bali 2 651 430 114 637 4,32 2 426 706 2 876 153 2,37 1,54
w

Nusa Tenggara Barat 2 010 212 120 224 5,98 1 774 536 2 245 888 2,06 1,44
w

Nusa Tenggara Timur 2 126 931 78 371 3,68 1 973 301 2 280 561 1,06 1,03
Kalimantan Barat 2 606 900 97 815 3,75 2 415 154 2 798 647 2,17 1,47
//w

Kalimantan Tengah 3 073 289 86 128 2,80 2 904 452 3 242 127 0,88 0,94
Kalimantan Selatan 2 688 539 99 433 3,70 2 493 620 2 883 458 1,76 1,33
s:

Kalimantan Timur 3 808 973 167 112 4,39 3 481 383 4 136 563 2,52 1,59
tp

Kalimantan Utara 3 350 644 167 941 5,01 3 021 428 3 679 860 0,57 0,76
ht

Sulawesi Utara 3 254 679 98 824 3,04 3 060 954 3 448 405 0,78 0,88
Sulawesi Tengah 2 393 355 142 209 5,94 2 114 583 2 672 127 2,12 1,45
Sulawesi Selatan 2 965 393 161 620 5,45 2 648 569 3 282 217 3,34 1,83
Sulawesi Tenggara 2 673 405 129 645 4,85 2 419 261 2 927 549 1,64 1,28
Gorontalo 2 626 602 197 779 7,53 2 238 895 3 014 309 1,29 1,14
Sulawesi Barat 2 164 365 139 712 6,46 1 890 488 2 438 243 0,81 0,90
Maluku 3 050 845 155 623 5,10 2 745 777 3 355 913 0,77 0,88
Maluku Utara 2 868 705 220 733 7,69 2 436 001 3 301 409 1,13 1,06
Papua Barat 3 294 389 105 870 3,21 3 086 852 3 501 927 0,41 0,64
Papua 4 381 598 259 763 5,93 3 872 383 4 890 812 1,12 1,06
Indonesia 2 892 537 46 915 1,62 2 800 570 2 984 505 9,99 3,16

LAMPIRAN 171
172
ht
tp
s:
//w
w
w
.b

LAMPIRAN
ps
.g
o.id

Anda mungkin juga menyukai