tp
s:
//d
om
pu
ka
b.
vi
bp
s .g
o.id
ht
tp
s:
//d
om
v
pu
ka
b.
bps
.g
o .id
KATALOG DALAM PENERBITAN
.id
MENURUT PENGELUARAN 2018 - 2022
o
.g
ps
ISSN : -
b
Nomor Publikasi : 52050.2306 b.
ka
Katalog BPS : 9302020.5205
pu
Ukuran Buku : 18 x 25 cm
m
Naskah:
tp
Diterbitkan Oleh:
Badan Pusat Statistik Kabupaten Dompu
Dicetak oleh :
CV Maharani, Mataram
Pengarah
Isa, SE, M.M.
Editor
Wayan Delva Budi Darmika, A.Md.Stat
.id
Penulis Naskah
Nurfitriati, S.S.T.
o
.g
ps
Pengolah data
b
b.
Nurfitriati, S.S.T.
ka
pu
Desain Sampul
m
KATA PENGANTAR
.id
pendekatan, yaitu : pendekatan produksi/penyediaan (PDRB menurut
go
Lapangan Usaha/industry), pendekatan pengeluaran/permintaan akhir
s.
(PDRB menurut Pengeluaran /expenditure) serta pendekatan
bp
pendapatan (PDRB menurut pendapatan/income). Ketiga pendekatan
b.
penghitungan tersebut secara teori akan menghasilkan angka PDRB
ka
yang sama.
pu
om
i
PDRB Menururt Pengeluaran Kabupaten Dompu,
Tahun 2018- 2022
.id
mendatang.
go
Terakhir, disadari bahwa data dan informasi yang disajikan
s.
dalam publikasi ini masih memerlukan penyempurnaan. Oleh karena
bp
itu, setiap masukan yang bersifat konstruktif sangat dihargai demi
b.
penyempurnaan isi publikasi ini selanjutnya. Semoga publikasi ini
ka
pu
Kabupaten Dompu
ht
ii
PDRB Menururt Pengeluaran Kabupaten Dompu,
Tahun 2018 - 2022
DAFTAR ISI
Halaman
Kata Pengantar ………………………………………………………………….............. i
Daftar Isi ..……………………………………………………………………………….. iii
Daftar Tabel ...…………………………………………………………………………… v
.id
Daftar Grafik..…………………………………………………………………….…... vii
o
.g
Daftar Lampiran..…………………………………………………………………….…... viii
b ps
BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………….............
b. 1
ka
1.1. Pengertian Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)................... 3
pu
13
2.1 Pengeluaran Konsumsi Akhir Rumah Tangga ………….………
s:
15
tp
iii
PDRB Menururt Pengeluaran Kabupaten Dompu,
Tahun 2018- 2022
o .id
.g
BAB IV PERKEMBANGAN AGREGAT PRDB MENURUT PENGELUARAN
ps
KABUPATEN DOMPU TAHUN 2018 - 2022 …………………………... 61
b
4.1 PDRB (Nominal) ……………………………………………...…….…..
b. 63
ka
4.2 Perbandingan Konsumsi Akhir Rumah Tangga Terhadap PMTB… 65
pu
PENUTUP …………………………………………………………………... 71
s:
tp
ht
LAMPIRAN ………………………………………………………………… 75
iv
Produk Domestik Bruto Indonesia Menurut Penggunaan
Tahun 2018—2022
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1 PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Pengeluaran 42
Kabupaten Dompu Tahun 2018 - 2022
Tabel 2 PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2010 Menurut Pengeluaran 43
.id
Kabupaten Dompu Tahun 2018 - 2022
o
Tabel 3 Distribusi PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Menurut 45
.g
Pengeluaran Kabupaten Dompu Tahun 2018 - 2022
ps
Tabel 4 Laju Pertumbuhan PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2010 47
b
Menurut Pengeluaran Kabupaten Dompu Tahun 2018 - 2022
b.
ka
Tabel 5 Perkembangan Pengeluaran Konsumsi Akhir Rumah Tangga 50
Kabupaten Dompu Tahun 2018 - 2022
pu
2018 - 2022
v
PDRB Menururt Pengeluaran Kabupaten Dompu,
Tahun 2018- 2022
o .id
.g
b ps
b.
ka
pu
om
//d
s:
tp
ht
vi
Produk Domestik Bruto Indonesia Menurut Penggunaan
Tahun 2018—2022
DAFTAR GRAFIK
Grafik 1 Perbandingan PDRB atas dasar harga Berlaku dan atas dasar 44
harga Konstan 2010 Menurut Pengeluaran Kabupaten Dompu
Tahun 2016 - 2020
.id
o
.g
b ps
b.
ka
pu
o m
//d
s:
tp
ht
vii
PDRB Menururt Pengeluaran Kabupaten Dompu,
Tahun 2018- 2022
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Berlaku 77
Menurut Pengeluaran, Kabupaten Dompu 2016–2020 (Juta
Rupiah)
.id
Lampiran 2 Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Konstan 78
o
.g
Menurut Pengeluaran, Kabupaten Dompu 2016 - 2020 (Juta
ps
Rupiah)
b
Lampiran 3 Distribusi Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga
b. 79
ka
Berlaku Menurut Pengeluaran, Kabupaten Dompu 2016 - 2020
pu
(persen)
m
2020 (persen)
tp
ht
viii
BAB I
PENDAHULUAN
. id
go
p s.
b .b
ka
pu
om
//d
s:
tp
ht
. id
menggambarkan penggunaan atas barang dan jasa (product) yang dihasilkan
go
melalui aktivitas produksi. Dalam konteks ini, PDRB Pengeluaran itu
p s.
menggambarkan hasil “akhir” dari proses produksi yang berlangsung dalam
.b
batas-batas teritori suatu wilayah. Berbagai jenis barang dan jasa akhir tersebut
b
ka
domestik maupun pelaku ekonomi dari luar wilayah bahkan dari luar negeri.
om
Beberapa agregat penting dapat diturunkan dari PDRB Pengeluaran ini seperti
//d
1 Termasuk di dalamnya penyusutan dan pajak tidak langsung “neto” (pajak tidak langsung dikurangi subsidi)
PDRB Menurut Pengeluaran Kabupaten Dompu Tahun 2018-2022 3
Melalui hubungan ini terlihat titik keseimbangan makro antara sisi penyediaan
(supply side) dan sisi permintaan (demand side) barang dan jasa.
. id
pendekatan estimasi dan metoda pengukuran yang digunakan berbeda, maka
go
akan muncul selisih statistik (statistical descrepancy).
p s.
.b
Dengan demikian PDRB Pengeluaran menjelaskan besarnya nilai barang
b
dan jasa (output) yang dihasilkan dalam wilayah domestik, yang digunakan
ka
dengan konsumsi akhir adalah penggunaan barang dan jasa yang tidak
om
2Handbook of National Accounting. Accounting for Production: Sources and Methods (Series F no 30 United
Nations)
4 PDRB Menurut Pengeluaran Kabupaten Dompu Tahun 2018-2022
produk impor. Sehingga dalam mengukur besarnya nilai tambah domestik
(PDRB), komponen impor barang dan jasa harus dikeluarkan atau dikurangkan
dari penghitungan konsumsi atau permintaan akhir. Tingginya permintaan
tidak selalu diimbangi oleh penyediaan domestik, sehingga kondisi ini menjadi
peluang bagi masuknya produk impor. Data empiris menunjukkan bahwa dari
waktu ke waktu, perdagangan produk impor terus berkembang baik secara
kuantitas, nilai, maupun ragamnya.
. id
Secara konsep, PDRB Produksi (Y) sama besar dengan PDRB Pengeluaran
go
(E), namun dalam kenyataannya tidaklah demikian. Selain berbeda dalam
p s.
struktur atau komposisi, pendekatan pengukuran antar keduanya juga berbeda.
b .b
Dalam penyajian data PDRB, perbedaan ini diletakkan pada sisi PDRB
ka
konsep dan basis pengukuran, metoda dan cakupan pengukuran, serta data
om
dasar yang digunakan untuk estimasi. Melalui penjelasan ini para pengguna
//d
tersebut.
tp
ht
3. - Yang dimaksud adalah rumahtangga, pemerintah, lembaga non profit yang melayani rumah tangga serta sektor
produksi (produsen) di wilayah domestik
- Disebut sebagai pendekatan “riil”
- Siklus ekonomi secara umum yang menjelaskan tentang hubungan antara balas jasa faktor produksi (pendapatan)
dengan pengeluaran atas penggunaan berbagai produk barang dan jasa oleh faktor produksi tersebut
PDRB Menurut Pengeluaran Kabupaten Dompu Tahun 2018-2022 5
“output akhir (final output)”. Mengkaitkan antara pendapatan dan
pengeluaran untuk pembelian barang dan jasa dari produk domestik maupun
impor (termasuk untuk diekspor) merupakan bentuk analisis yang sederhana
dari data PDRB. Keharusan memiliki jumlah yang sama pada kedua model
pendekatan PDRB tersebut, secara simultan dapat ditunjukkan melalui model
atau persamaan Keynesian sbb :
.id
Y = C + GFCF + Δ Inventori + X – M
go
p s.
Y (Income) = b .b
PDRB Produksi
ka
C (Consumption) = Konsumsi Akhir
pu
M = Impor
s:
tp
. id
perekonomian.
go
p s.
.b
1.2 PERUBAHAN TAHUN DASAR PDRB b
ka
Mengapa Tahun Dasar PDRB Perlu Diubah?
pu
id
pengukuran aktivitas ekonomi, yang telah sesuai dengan penghitungan
.
go
konvensional berdasarkan prinsip-prinsip ekonomi. Rekomendasi dinyatakan
s.
dalam sekumpulan konsep, definisi, cakupan, dan klasifikasi, serta aturan
p
.b
neraca yang disepakati secara internasional dalam mengukur indikator
b
ka
ekonomi makro (account) seperti PDB/PDRB.
pu
dan aktivitas akumulasi aset fisik. SNA dapat dimanfaatkan antara lain untuk
s:
id
rasio investasi dan tabungan, neraca perdagangan, serta struktur dan
.
go
pertumbuhan ekonomi;
s.
c. Perubahan input data untuk keperluan modeling dan forecasting.
p
Mengapa Tahun 2010 sebagai tahun dasar?
b .b
ka
pu
alasan sbb:
//d
4SNA1993, para 16.76: “constant price series should not be allowed to run for more than five, or at the most, ten years
without rebasing”
PDRB Menurut Pengeluaran Kabupaten Dompu Tahun 2018-2022 9
• Tersedianya kerangka SUT Indonesia tahun 2010, yang menunjukkan
keseimbangan antara produksi, konsumsi serta pendapatan yang
tercipta dari aktivitas tersebut.
id
dalam penghitungan PDB/PDRB tahun dasar 2010 antara lain adalah:
.
go
• Konsep dan Cakupan
p s.
.b
a. Sumber daya hayati (cultivated biological resources/CBR). CBR
b
merupakan nilai aset alam hasil budidaya manusia, yang
ka
nilai tegakan padi, kelapa sawit dan karet yang belum dipanen, serta
om
id
dihasilkan pemerintahan.
.
go
f. Komputer software (computer software and databases/CSD). CSD
s.
merupakan nilai pembelian atau biaya pembangunan databases, yang
p
.b
diperlakukan sebagai bagian dari output industri yang melakukannya
b
ka
dan PMTB.
pu
• Metodologi
Nilai tambah bruto lapangan usaha dinilai dengan harga dasar (Basic
Price). Harga dasar merupakan harga keekonomian suatu barang atau jasa
pada tingkat produsen, sebelum ada intervensi pemerintah dalam bentuk
pajak dan subsidi atas produk.
• Klasifikasi
id
Klasifikasi yang digunakan adalah Internasional Standard Industrial
.
go
Classification (ISIC rev.4) dan Central Product Classification (CPC rev.2).
ps.
BPS mengadopsi kedua jenis klasifikasi tersebut menjadi KBLI 2009 dan
KBKI 2010.
b .b
ka
Perubahan Klasifikasi PDRB Menurut Pengeluaran Tahun Dasar 2000 dan 2010
pu
om
. id
go
p s.
b .b
ka
pu
om
//d
s:
tp
ht
i. Pendahuluan
id
dan penyedia faktor produksi untuk aktivitas produksi yang dilakukan oleh
.
go
sektor institusi lain.
s.
ii. Konsep dan definisi
p
.b
Pengeluaran konsumsi rumah tangga (PKRT) adalah pengeluaran atas
b
ka
barang dan jasa oleh rumah tangga untuk tujuan konsumsi. Rumah tangga
pu
dapat memiliki harta dan kewajiban, serta mengkonsumsi barang dan jasa
s:
iii. Cakupan
ht
PKRT mencakup seluruh pengeluaran atas barang dan jasa oleh residen
suatu wilayah, baik yang dilakukan di dalam maupun di luar wilayah domestik
suatu region. Jenis-jenis barang dan jasa yang dikonsumsi, adalah:
• barang lain, seperti bahan kebersihan (sabun mandi, sampo, dsj.), bahan
kecantikan (kosmetik, bedak, lipstik, dsj.), obat-obatan, vitamin, buku,
alat tulis, surat kabar;
id
• jasa-jasa, seperti kesehatan (biaya rumah sakit, dokter, imunisasi, dsj.),
.
go
pendidikan (biaya sekolah, kursus, dsj.), ongkos transportasi, perbaikan
s.
kendaraan, biaya hotel, dan ongkos pembantu rumah tangga;
p
.b
• barang yang diproduksi dan digunakan sendiri;
b
ka
• barang dan jasa yang dibeli langsung (direct purchase) oleh residen luar
wilayah atau luar negeri termasuk dalam konsumsi rumah tangga dan
//d
s:
. id
go
1. Sumber data
s.
Sumber data yang digunakan untuk mengestimasi PKRT adalah :
p
• .b
Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) BPS, dalam bentuk
b
ka
pengeluaran konsumsi per-kapita seminggu untuk makanan, dan
pu
• Data Sekunder (dari BPS maupun dari luar BPS), dalam bentuk data
s:
tp
2. Metode penghitungan
id
2.2 PENGELUARAN KONSUMSI AKHIR LNPRT
.
go
i Pendahuluan
p s.
Sektor Lembaga Non-Profit yang Melayani Rumah Tangga (LNPRT)
b .b
muncul sebagai sektor tersendiri dalam suatu perekonomian wilayah. Sektor ini
ka
berperan dalam menyediakan barang dan jasa bagi anggotanya maupun bagi
pu
rumahtangga secara gratis atau pada tingkat harga yang tidak berarti secara
om
ekonomi. Harga yang tak berarti secara ekonomi artinya harga tersebut
//d
biasanya dibawah harga pasar (tidak mengikuti harga pasar yang berlaku).
s:
LNPRT merupakan bagian dari lembaga non profit (LNP). Sesuai dengan
fungsinya, LNP dibedakan atas LNP yang melayani rumah tangga dan LNP
yang melayani bukan rumahtangga.
id
• istilah nonprofit tidak berarti bahwa lembaga ini tidak dapat
.
go
menciptakan surplus melalui kegiatan produktifnya, namun surplus
s.
yang diperoleh biasanya diinvestasikan kembali pada aktivitas
p
.b
sejenis. b
ka
LNPRT merupakan lembaga yang melayani anggotanya atau
pu
yang dimaksud disini adalah yang bukan berbentuk badan usaha. LNPRT
dibedakan atas 7 jenis lembaga, yaitu: Organisasi kemasyarakatan, Organisasi
//d
s:
kemanusiaan/beasiswa.
iii. Cakupan
. id
go
iv. Penghitungan PK-LNPRT Tahunan
p s.
1. Sumber data
b .b
➢ Hasil Survei Khusus Lembaga Non-profit (SK-LNP).
ka
2. Metode penghitungan
xij
xij =
id
ni
.
go
s.
x ij :
Rata-rata pengeluaran menurut jenis lembaga dan jenis
p
pengeluaran
.b
xij : PK-LNPRT hasil survei menurut jenis lembaga dan jenis
b
ka
pengeluaran
ni : Jumlah sampel LNPRT menurut jenis lembaga
pu
7 19
X = x ij N i
ht
i =1 j =1
i. Pendahuluan
id
dan fungsi lainnya, seperti sebagai penyedia barang dan jasa bagi kelompok
.
go
atau individu rumah tangga, sebagai pemungut dan pengelola pajak atau
s.
pendapatan lain-nya, berfungsi mendistribusikan pendapatan atau
p
.b
kesejahteraan melalui aktivitas transfer, serta terlibat di dalam produksi non-
b
pasar.
ka
pu
pemerintah akan melakukan aktivitas konsumsi atas barang dan jasa akhir.
s:
tp
. id
2. memproduksi jasa. Contoh, aktivitas penyelenggaraan rumah sakit,
go
sekolah, perguruan tinggi, museum, perpustakaan, tempat rekreasi dan
p s.
penyimpanan hasil karya seni yang dibiayai oleh pemerintah. Dala hal ini
b .b
pemerintah memungut biaya yang umumnya tidak lebih dari seluruh
ka
iii. Cakupan
s:
id
d. Output Bank Indonesia (BI)
.
go
e. Gaji Pegawai Negeri Sipil (PNS) dari Kementrian Keuangan serta
s.
Indeks Harga dari BPS.
p
b .b
ka
2. Metode Penghitungan
pu
id
dihitung dengan menggunakan metode deflasi. Deflator yang
.
go
digunakan adalah Indeks Harga Perdagangan Besar (IHPB) umum
s.
tanpa ekspor, Indeks Upah, Indeks Implisit dari Produk Domestik
p
.b
Bruto komponen Pembentukan Modal Tetap Bruto, Indeks Harga
b
ka
Konsumen (IHK) umum.
pu
om
ekspor
i Pendahuluan
id
Tetap Bruto (PMTB) dan Perubahan Inventori.
.
go
PMTB erat kaitannya dengan keberadaan aset tetap (fixed asset) yang
s.
dilibatkan dalam proses produksi. Secara garis besar aset tetap dapat
p
.b
diklasifikasi menurut jenis barang modal seperti: bangunan dan konstruksi lain,
b
ka
mesin dan perlengkapan, kendaraan, tumbuhan, ternak, dan barang modal
pu
lainnya.
om
pada suatu unit produksi, dalam kurun waktu tertentu. Penambahan barang
tp
ht
Barang modal mempunyai usia pakai lebih dari satu tahun, serta akan
mengalami penyusutan sepanjang usia pakai-nya. Istilah ”bruto”
mengindikasikan bahwa di dalamnya masih mengandung unsur penyusutan.
iii Cakupan
id
maupun barang bekas, seperti bangunan tempat tinggal, bangunan
.
go
bukan tempat tinggal, bangunan lainnya, mesin & perlengkapan, alat
s.
transportasi, aset tumbuhan dan hewan yang dibudidaya (cultivated
p
.b
asset), produk kekayaan intelektual (intellectual property products), dan
b
ka
sebagai-nya;
pu
1. Sumber data
a. Output industri konstruksi hasil penghitungan PDRB menurut
industri konstruksi dari BPS Prov/Kab/Kota.
b. Nilai impor 2 digit HS, yang merupakan barang modal impor dari
KPPBC (Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea Cukai) setempat.
. id
go
i. Publikasi Statistik Konstruksi.
s.
j. Data Eksplorasi Mineral dari Kementrian Energi dan Sumber Daya
p
Mineral (ESDM). b .b
ka
k. Statistik Peternakan, Ditjen Peternakan.
pu
3. Metode penghitungan
om
Pendekatan Langsung
. id
informasi/data tentang perubahan atas aset tetap (PMTB) yang dinilai atas
go
dasar harga berlaku atau harga pembelian (perolehan). Untuk memperoleh nilai
p s.
PMTB atas dasar harga Konstan, maka PMTB atas dasar harga Berlaku tersebut
b .b
di “deflate” (dibagi) dengan indeks harga perdagangan besar (IHPB) yang sesuai
ka
✓ Metoda Langsung:
om
𝑃𝑀𝑇𝐵𝐴𝐷𝐻𝐵
𝑃𝑀𝑇𝐵𝐴𝐷𝐻𝐾 =
𝐼𝐻𝑃𝐵
. id
angkutan dan barang modal lain yang menjadi pembentukan modal. Nilai
go
tersebut masih harus ditambah dengan biaya angkut dan margin perdagangan,
s.
p
sehingga diperoleh PMTB atas dasar harga Berlaku. Untuk memperoleh nilai
b .b
atas dasar harga Konstan adalah dengan men-deflate PMTB (atas dasar harga
ka
Pendekatan ke dua, yang harus dilakukan bila data output tidak tersedia
om
adalah dengan cara “ekstrapolasi” atau mengalikan PMTB atas dasar harga
//d
Konstan dengan indeks produksi jenis barang modal yang sesuai. Untuk itu
s:
Pertama, PMTB atas dasar harga Berlaku diperoleh dari total nilai barang
impor. Selanjutnya, barang modal tersebut dirinci menurut kelompok utama
seperti mesin-mesin, alat angkutan dan barang modal lain. Apabila rician
PMTB atas dasar harga Berlaku untuk barang modal tak-berwujud seperti
eksplorasi mineral, dihitung dengan cara mengumpulkan data laporan
keuangan perusahaan terbuka di bidang industri pertambangan. Dengan
. id
menggunakan data panel, pertumbuhan atas dasar harga Berlaku dari aktivitas
go
pertambangan itu menjadi pengali nilai eksplorasi mineral pada periode
p s.
sebelumnya. Sedangkan PMTB atas dasar harga Konstan-nya diperoleh dengan
b .b
men-deflate nilai atas dasar harga Berlaku dengan indeks implisit dari PDRB
ka
industri pertambangan. Selain itu, data dari ESDM dan BP Migas diharapkan
pu
Untuk perangkat lunak, PMTB atas dasar harga Berlaku diperoleh dengan
//d
software. Untuk atas dasar harga Konstan diperoleh dengan men-deflate nilai
tp
ht
atas dasar harga Berlaku dengan indeks implisit industri jasa perusahaan.
id
b. Nilai margin perdagangan dan angkutan (Trade and Transport Margin) sulit
.
go
diperoleh.
p s.
c. Selang (Lag) waktu antara data tahun pengukuran (referensi) dengan data
.b
publikasi yang diperoleh dari sumber data tertentu, terlalu lama.
b
ka
pu
i Pendahuluan
//d
. id
go
Perubahan inventori adalah selisih antara nilai inventori pada akhir
s.
periode akuntansi dengan nilai inventori pada awal periode akuntansi.
p
.b
Perubahan inventori menjelaskan tentang perubahan posisi barang inventori,
b
yang dapat bermakna pertambahan (tanda positif) atau pengurangan (bertanda
ka
negatif).
pu
om
b. Berbagai jenis bahan baku & penolong (material & supplies), yaitu
id
semua bahan, komponen atau persediaan untuk diproses lebih
.
go
lanjut menjadi barang jadi;
p s.
c. Barang jadi, yaitu barang yang telah diproses tetapi belum terjual
.b
atau belum digunakan, termasuk barang yang dijual dalam bentuk
b
ka
yang sama seperti pada waktu dibeli;
pu
selesai).
s:
tp
id
BPS
.
go
• Data komoditas pertambangan, Statistik Pertambangan dan Penggalian
s.
BPS;
p
.b
• Data Inventori Publikasi Tahunan Industri Besar Sedang, BPS;
b
• Data komoditas perkebunan;
ka
•
pu
data gula, Dewan Gula Indonesia ; dan data ternak, Ditjennak Kementan.
s:
tp
v Metoda Estimasi
ht
a. Metoda Revaluasi
Metoda ini digunakan untuk komoditas pertanian, perkebunan,
peternakan, kehutanan dan pertambangan.
. id
go
PI atas dasar harga Berlaku = PI atas dasar harga Konstan x IHPB
s.
rata-rata (t)
p
2.6. EKSPOR dan IMPOR
b .b
ka
i Pendahuluan
pu
om
Ragam barang dan jasa yang diproduksi serta disparitas harga, menjadi faktor
s:
tp
utama munculnya aktivitas ekspor impor. Daerah yang tidak dapat memenuhi
ht
iii Cakupan
id
Ekspor-Impor pada suatu wilayah terdiri dari:
.
go
a. Ekspor/impor barang dari/ke Luar Negeri ke/dari provinsi
s.
p
tersebut
b. .b
Ekspor/impor jasa dari/ke Luar Negeri ke/dari provinsi tersebut
b
ka
Cakupan jasa meliputi jasa pengangkutan, asuransi, komunikasi,
pu
1. Sumber data
2. Metode Penghitungan
Ekspor-Impor barang luar negeri dinilai menurut harga free on board (fob)
dalam US$. Penghitungan ekspor barang luar negeri dilakukan dengan
mengalikan nilai barang (sesuai PEB) dengan kurs transaksi beli rata-rata
tertimbang. Sedangkan Impor barang luar negeri dilakukan dengan mengalikan
id
nilai barang (sesuai PIB) dengan kurs transaksi jual rata-rata tertimbang. Nilai
.
go
ekspor-impor jasa berasal dari Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) yang
s.
dikeluarkan oleh Bank Indonesia. Disamping itu nilai ekspor-impor tersebut
p
.b
masih ditambah/dikurangi dengan nilai pembelian langsung (direct purchase)
b
dan transaski yang tidak terdokumentasi (undocumented trasnsaction) baik oleh
ka
data yang sesuai dengan konsep dan definisi yang ditentukan. Kondisi inilah
s:
tp
. id
go
p s.
b .b
ka
pu
om
//d
s:
tp
ht
. id
Selanjutnya, pada tahun 2021 ekonomi Kabupaten Dompu kembali mengalami
go
pertumbuhan ke arah positif setelah pandemi Covid-19 mulai mereda.
p s.
Pemanfaatan nilai tambah yang ditimbulkan dari berbagai aktifitas ekonomi
b .b
dapat dilihat dari PDRB menurut Pengeluaran.
ka
sebesar 7,82 triliun rupiah. Jika dibandingkan dengan tahun 2021, angka ini
om
meningkat sebesar 2,95 persen, dimana nilai PDRB tahun 2021 adalah 7,34
//d
lainnya, yakni mencapai 5,34 triliun rupiah pada tahun 2022 atau sekitar 68,20
persen dari total PDRB Kabupaten Dompu.
id
3. Konsumsi Pemerintah 1.667,48 1.706,90 1.740,46 1.774,12 1.854,03
.
go
4. PMTB 2.611,93 2.814,46 2.707,54 2.857,58 3.025,31
s.
5. Perubahan Inventori 28,36 29,36 29,75 15,35 16,65
p
6. Net Ekspor Barang Jasa (2.370,71) b .b
(2.118,85) (2.322,44) (2.380,57) (2.531,90)
ka
*) Angka Sementara
om
Selain dinilai atas dasar harga yang berlaku, PDRB pengeluaran juga
s:
dapat dinilai atas dasar harga Konstan 2010 atau atas dasar harga dari berbagai
tp
jenis produk yang divaluasi dengan harga tahun 2010. Melalui pendekatan ini,
ht
.id
4. PMTB 1.699,23 1.776,31 1.703,53 1.747,10 1.768,72
go
s.
5. Perubahan Inventori 16,25 16,37 16,33 8,20 8,69
p
6. Net Ekspor Barang Jasa (1.239,83) (1.047,39) 1.226,00 1.250,96 (1.289,26)
b .b
ka
Total PDRB 4.843,38 5.059,30 4.896,65 4.978,99 5.125,83
pu
*) Angka Sementara
**) Angka Sangat Sementara
om
Dari tabel diatas, terlihat bahwa nilai PDRB Kabupaten Dompu atas
//d
dasar harga Konstan juga meningkat dari tahun ke tahun. Nilai PDRB Atas
s:
tp
Dasar Harga Konstan tahun 2018 adalah sebesar 4,84 triliun rupiah, meningkat
ht
di tahun 2019 menjadi 5,06 triliun rupiah. Akan tetapi, dampak dari pandemi
tahun 2020 menyebabkan penurunan dalam segi pengeluaran, utamanya
pengeluaran rumah tangga dan Pembentukan Modal Tetap Bruto sehingga
berdampak pada penurunan nilai PDRB menjadi 4,90 triliun rupiah di tahun
berjalan. Sementara di tahun 2021 efek pandemi mulai mereda, nilai PDRB
kembali meningkat menjadi 4,98 triliun di tahun 2021 dan 5,12 triliun di tahun
2022.
7.341
6.670 7.165 7.065
6.145
id
4.979
.
4.640 4.843 5.059 4.897
go
p s.
b.b
ka
Berlaku Konstan
om
//d
harga Berlaku lebih cepat dibandingkan dengan PDRB atas dasar harga
tp
Konstan. Hal ini disebabkan karena pada nilai PDRB adh berlaku dipengaruhi
ht
oleh faktor perubahan harga atau inflasi, sedangakn dalam PDRB adh Konstan
tidak dipengaruhi oleh perubahan harga tersebut. Semakin besar gap
(kesenjangan) antara nilai adh Berlaku dan adh Konstan menunjukkan semakin
besar pengaruh inflasi terhadap harga barang dan jasa di Kabupaten Dompu.
Dari grafik di atas, terlihat bahwa pada umumnya nilai PDRB atas dasar
harga Berlaku selalu lebih besar dari nilai PDRB atas dasar harga Konstan. Sama
halnya dengan PDRB atas dasar harga berlaku, seluruh komponen pengeluaran
akhir PDRB atas dasar harga Konstan juga menunjukkan peningkatan dari
tahun ke tahun.
id
Tabel 3. Distribusi PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Pengeluaran
.
go
Kabupaten Dompu Tahun 2018 – 2022
(Persen)
p s.
Komponen Pengeluaran 2018 2018 2020 2021* 2022**
(1)
1. Konsumsi Rumah Tangga
(2)
69,46
b.b
(3)
68,06
(4)
67,94
(5)
67,58
(6)
68,20
ka
pu
. id
perekonomian Kabupaten Dompu. Nilai net ekspor yang negatif
go
mengindikasikan nilai impor barang dan jasa melebihi nilai ekspornya. Hal ini
s.
p
berarti bahwa dalam memenuhi kebutuhan domestik wilayah Kabupaten
b .b
Dompu terpenuhi oleh produk barang dan jasa yang berasal dari luar wilayah.
ka
dari kategori pertanian seperti padi, jagung, rumput laut, ikan dll yang
tp
ht
. id
go
4. PMTB 4,44 4,54 (4,10) 2,56 1,24
s.
5. Perubahan Inventori - - - - -
p
.b
6. Net Ekspor Barang Jasa - b - - - -
ka
Total PDRB 4,38 4,46 (3,21) 1,68 2,95
pu
*) Angka Sementara
**) Angka Sangat Sementara
om
tahun terakhir mengalami peningkatan yang agresif, kecuali pada tahun 2020.
s:
Pandemi yang melanda seluruh dunia pada tahun 2020 tidak mengecualikan
tp
ht
id
masyarakat selama tahun tersebut yang turut meningkatkan nilai konsumsi
.
go
rumah tangga, dan juga pembangunan-pembangunan infrastruktur baik dari
s.
pemrintah maupun swasta agresif dilakukan pada tahun 2021 setelah terhenti
p
di saat pandemi. b .b
ka
Sementara itu, di tahun 2022 nilai laju PDRB Kabupaten DOmpu
pu
Konsumsi LNPRT (5,47 persen) dan Konsumsi Rumah Tangga (4,06 persen).
//d
masing – masing sebesar 2,13 persen untuk laju Konsumsi Pemerintah dan 1,24
tp
. id
go
kontribusi komponen ini pada tahun 2018 adalah sebesar 69,46 persen. Tren
menunjukkan penurunan hingga 67,58 persen di tahun 2017, kemudian naik di
p s.
tahun 2022 menjadi 68,20 persen.
b .b
ka
Selain proporsi, menarik untuk meninjau laju pertumbuhan pengeluaran
pu
konsumsi rumah tangga dalam kurun waktu 2018 sampai dengan 2022. Laju
om
pertumbuhan komponen ini pada tahun 2022 mencapai angka 4,06 persen
cukup tinggi dibandingkan tahun sebelumnya 2,09 persen. Pertumbuhan
//d
s:
komponen ini dua tahun terakhir cukup baik pasca kontraksi yang sebesar 3,21
tp
persen pada masa pandemi. Pertumbuhan yang agresif ini umumnya karena
ht
Secara umum, rata-rata konsumsi per rumah tangga terus meningkat dari
tahun ke tahun, baik menurut atas dasar harga berlaku maupun atas dasar harga
konstan 2010. Pada tahun 2018, total konsumsi rumah tangga di Kabupaten
Dompu sebesar 4,63 triliun rupiah, meningkat hingga 5,34 triliun rupiah di
tahun 2022. Komponen pengeluaran rumah tangga ini meliputi pengeluaran
untuk makan dan minum, pakaian, perumahan, perabotan, kesehatan,
transportasi, komunikasi, rekreasi, pendidikan, penginapan, hotel dan restoran
serta pengeluarna untuk barang pribadi dan jasa perorangan.
PDRB Menurut Pengeluaran Kabupaten Dompu Tahun 2018-2022 49
Tabel 5. Perkembangan Pengeluaran Konsumsi Akhir Rumah Tangga
Kabupaten Dompu, Tahun 2018 – 2022
id
b. ADH Konstan (Miliar Rp) 3.310,26 3.393,76 3.314,71 3.383,95 3.521,31
.
go
Proporsi terhadap PDRB 69,46 68,06 67,94 67,58 68,20
s.
(% ADH. Berlaku)
p
Rata-rata konsumsi perkapita/tahun (Juta Rp)
Pertumbuhan
om
*) Angka Sementara
**) Angka Sangat Sementara
Sementara itu, dilihat dari nilai PDRB perkapita adh berlaku tahun 2018
senilai 18,62 juta rupiah/kapita/tahun, yang berarti pengeluaran rata-rata
seorang penduduk Kabupaten Dompu sebanyak 18,62 juta rupiah untuk
memenuhi seluruh kebutuhan hidupnya dalam setahun. Nilai ini terus
mengalami peningkatan setiap tahunnya, hingga mencapai 22,26 juta
rupiah/kapita/tahun. Peningkatan pada nilai ini selain disebabkan oleh
peningkatan jumlah konsumsi masyarakat, juga disebabkan oleh kenaikan
harga yang dibayarkan oleh masyarakat sebagai akibat dari inflasi.
id
.
Non Profit seperti Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), Partai Politik, Yayasan
go
dan perkumpulan lainnya yang tidak bertujuan untuk mendapatkan
p s.
keuntungan. Proporsi Konsumsi akhir LNPRT dalam PDRB menurut
.b
pengeluaran sangat kecil dibandingkan dengan komponen pengeluaran
b
ka
Kabupaten Dompu adalah sebesar 1,59 persen. Nilai ini meningkat dari 1,50
s:
id
tahun 2020.
.
go
s.
3.2.3. Konsumsi Akhir Pemerintah
p
Konsumsi akhir pemerintah memiliki peran yang cukup signifikan
.b
terhadap perekonomian Kabupaten Dompu. Dilihat dari PDRB menurut
b
ka
id
Uraian 2018 2019 2020 2021* 2022**
.
go
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
s.
Konsumsi Pemerintah
p
a. ADH. Berlaku (Miliar Rp) 1.667,48 b .b
1.706,90 1.740,46 1.774,12 1.854,03
ka
b. ADH Konstan (Miliar Rp) 988,72 1.004,21 1.015,25 1.017,19 1.038,84
pu
Pertumbuhan
. id
Kondisi tersebut dapat diartikan bahwa setiap rupiah pengeluaran pemerintah
go
harus ditujukan untuk melayani penduduk, baik langsung maupun tidak
p s.
langsung. Pengeluaran konsumsi pemerintah secara total menunjukkan
b .b
peningkatan, hal ini diikuti oleh adanya peningkatan pada rata-rata konsumsi
ka
pemerintah per-kapita.
pu
Berlaku sebesar 6,70 juta rupiah, dan terus meningkat pada tahun-tahun
//d
berikutnya hingga mencapai 7,73 juta rupiah pada thaun 2022. Sedangkan laju
s:
0,36 persen di tahun 2018; -1,47 persen di tahun 2019; 9,64 persen di tahun 2020,
-0,50 persen di tahun 2021 dan 1,46 persen di tahun 2022.
id
Uraian 2018 2019 2020 2021* 2022**
.
go
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
s.
Total PMTB
p
a. ADH. Berlaku (Miliar Rp) 2.611,93 b .b
2.814,46 2.707,54 2.857,58 3.025,31
ka
b. ADH Konstan (Miliar Rp) 1.699,23 1.776,31 1.703,53 1.747,10 1.768,72
pu
*) Angka Sementara
**) Angka Sangat Sementara
s:
tp
5 Selain bagian lain yang menjadi konsumsi antara, konsumsi akhir, ataupun diekspor
PDRB Menurut Pengeluaran Kabupaten Dompu Tahun 2018-2022 55
maupun non bangunan terhenti. Kemudian kembali naik dengna pertumbuhan
mencapai 2, 56 persen di tahun 2021 dan 1,24 persen di tahun 2022.
id
3.2.5. Perkembangan Perubahan Inventori
.
go
Secara konsep, yang dimaksud dengan perubahan inventori adalah
p s.
perubahan dalam bentuk “persediaan” berbagai barang yang belum digunakan
.b
lebih lanjut dalam proses produksi, konsumsi ataupun investasi (kapital).
b
ka
Perubahan yang dimaksud disini bisa berarti penambahan (bertanda positif)
pu
salah satu komponen yang hasilnya bisa memiliki 2 (dua) tanda angka, positif
s:
id
.
Proporsi terhadap PDRB 0,43 0,41 0,42 0,21 0,21
go
(% ADH. Berlaku)
*) Angka Sementara
s.
**) Angka Sangat Sementara
p
.b
Berbeda dengan komponen pengeluaran lain yang dapat dianalisis agak
b
ka
rinci, perubahan inventori baru dapat dianalisis dari sisi proporsinya saja.
pu
inventori tidak banyak dikaji lebih. Hal utama yang dapat dilihat dari
//d
mempunyai besaran atau nilai yang berfluktuasi baik dalam level maupun
tp
. id
terkandung produk yang berasal dari impor. PDRB menggambarkan produk
go
yang benar-benar dihasilkan oleh ekonomi domestik Kabupaten Dompu.
p s.
Sehingga untuk mengukur potensi dan besaran produk domestik, maka
b .b
komponen impor tersebut harus dikeluarkan dari penghitungan yaitu dengan
ka
cara mengurangkan nilai PDRB (E) dengan nilai impornya. Hasil pengurangan
pu
inilah yang secara konsep harus sama dengan nilai PDRB menurut lapangan
om
usaha (sektor).
//d
berasal dari non residen. Impor terdiri dari produk barang maupun jasa,
meskipun rincian penggolongan-nya bisa berbeda dengan ekspor. Komponen
impor termasuk pembelian berbagai produk barang dan jasa secara langsung
(direct purchase) oleh penduduk (resident) Kabupaten Dompu di luar domestik,
baik yang berupa makanan maupun bukan makanan (termasuk jasa).
id
Proporsi terhadap PDRB -35,54 -33,07 -32,88 -32,44 -32,35
.
(% ADH. Berlaku)
go
* ) Angka Sementara
s.
**) Angka Sangat Sementara
p
Selama tahun 2018-2022 proporsi net ekspor barang & jasa (ekspor
b.b
dikurangi impor) terhadap PDRB cenderung menunjukkan peningkatan
ka
meskipun nilainya masih negatif. Pada tahun 2018 proporsinya sebesar -35,54
pu
persen, terus meningkat hingga -32,35 persen pada tahun 2022. Peningkatan
om
pada nilai ini menunjukkan kondisi impor barang dan jasa yang menurun dan
//d
sebaliknya, apabila nilai net ekspor ini menurun mengindikasikan nilai impor
s:
barang dan jasa meningkat di tahun berjalan. Sedangkan dari sisi pertumbuhan
tp
ht
net ekspor barang & jasa mengalami pertumbuhan yang fluktuatif meskipun
nilainya negatif.
. id
go
p s.
b .b
ka
pu
om
//d
s:
tp
ht
id
Agregat ini menjelaskan nilai produk barang dan jasa yang dihasilkan di
.
go
dalam suatu wilayah ekonomi domestik, di mana di dalamnya masih
s.
terkandung nilai penyusutan. PDRB dapat digunakan sebagai ukuran
p
“produktivitas”, karena menjelaskan kemampuan wilayah dalam
b .b
menghasilkan produk domestik, yang dihitung melalui 3 (tiga) pendekatan,
ka
. id
go
PDRB Perkapita (Juta Rupiah)
s.
a. ADH. Berlaku 26,80 27,93 29,86 30,81 32,64
p
.b
b. ADH. Konstan 19,46 19,72
b 20,70 20,90 21,38
ka
Pertumbuhan PDRB Perkapita 2,91 1,34 4,96 0,98 2,27
ADH. Konstan
pu
PDRB yang bisa dinikmati oleh setiap individu dalam suatu wilayah. Nilai
PDRB per kapita diperoleh dari membagi jumlah total PDRB dengan jumlah
penduduk pertengahan tahun di tahun yang bersesuaian. Walaupun angkanya
masih sangat kasar, namun PDRB per kapira kerap digunakan untuk
mengetahui potensiekonomi yang bisa dinikmati oleh setiap penduduk dalam
suatu wilayah tertentu sehingga digunakan untuk mengkaji keberhasilan
pembangunan dan evaluasi program pemerintah.
id
fisik (pembentukan modal tetap). Sekilas nampak bahwa sebagian besar
.
go
penggunaan produk yang tersedia di wilayah domestik Dompu digunakan
s.
untuk konsumsi akhir rumah tangga.
p
Tahun 2018 – 2022 .b
Tabel 12. Perbandingan Konsumsi Akhir Rumah Tangga terhadap PMTB
b
ka
pu
(Miliar Rupiah)
tp
*) Angka Sementara
**) Angka Sangat Sementara
. id
go
Tabel 13. Proporsi Total Pengeluaran Konsumsi Akhir terhadap PDRB
Kabupaten Dompu, Tahun 2018 – 2022
s.
p
Uraian 2018 2019
b .b2020 2021* 2022**
ka
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Konsumsi Akhir (ADHB)
pu
(Miliar Rupiah)
a. Rumah Tangga 4.633,12 4.876,07 4.799,42 4.959,76 5.337,52
om
id
”ICOR” merupakan parameter ekonomi makro yang menggambarkan
.
go
rasio investasi kapital/modal terhadap hasil yang diperoleh (output) dengan
s.
menggunakan investasi tersebut. ICOR juga bisa diartikan sebagai dampak
p
.b
penambahan kapital terhadap penambahan sejumlah output (keluaran).
b
ka
Kapital diartikan sebagai barang modal fisik yang dibuat oleh manusia
pu
dari sumber daya alam, untuk digunakan secara terus menerus dan berulang
om
dalam proses produksi. Sedangkan output adalah besarnya nilai keluaran dari
//d
suatu proses ekonomi (produksi) yang dalam hal ini digambarkan melalui
s:
id
K
.
I It
go
ICOR = = =
Y Y Yt − Yt −1
s.
p
Di mana: I t = PMTB tahun ke t
b .b
ka
Yt = Output tahun ke t
pu
id
dampak pandemi dan juga pembangunan fasilitas oleh swasta meningkat
.
go
cukup tinggi di tahun 2021. Kemudian setelah meningkat cukup drastis di tahun
s.
2021, nilai ICOR ini kembali melemah di tahun 2022 namun masih bernilai
p
.b
positif, yakni sebesar 12,04 yang disebabkan karena aktivitas pembangunan
b
ka
fasilitas-fasilitas publik baik oleh pemerintah maupun swasta menurun di tahun
pu
. id
go
p s.
b .b
ka
pu
om
//d
s:
tp
ht
id
perdagangan internasional dan antar daerah. Empat kelompok sektor
.
go
atau pelaku ekonomi yang menggunakan barang dan jasa akhir dalam
s.
suatu perekonomian adalah rumah tangga, lembaga non-profit yang
p
.b
melayani rumah tangga/LNPRT, pemerintah, dan perusahaan.
b
ka
informatif.
3. Data dapat disajikan dalam bentuk series data dari tahun 2018 - 2022,
sehingga mudah di dalam menggambarkan perubahan atau
kecenderungan yang terjadi antara waktu. Masing-masing parameter
disajikan dalam satuan yang berbeda (rupiah, indeks, persentase, rasio,
unit, dsb) sesuai dengan tujuan analisis dan karakteristik masing-masing
data.
4. Data dan indikator yang diturunkan dari sajian data PDRB menurut
pengeluaran, dapat dijadikan acuan bagi pengembangan dan perluasan
indikator ekonomi makro lain seperti pendapatan disposabel, tabungan,
. id
secara agregat disajikan di sini, seperti ekspor dan impor, dan transfer
go
berjalan (current tranfer) neto. Transaksi eksternal ini menggambarkan
s.
p
seberapa jauh ketergantungan ekonomi Kabupaten Dompu terhadap
b
ekonomi negara lain (rest of the world). .b
ka
pu
om
//d
s:
tp
ht
. id
go
p s.
b .b
ka
pu
om
//d
s:
tp
ht
(Miliar Rupiah)
Komponen Pengeluaran 2018 2019 2020 2021* 2022**
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Pengeluaran
Konsumsi Rumah 4.633,12 4.876,07 4.799,42 4.959,76 5.337,52
Tangga
id
Pengeluaran
.
100,20 107,56 109,62 112,82 124,39
go
Konsumsi LNPRT
s.
Pengeluaran
p
1.667,48 1.706,90 1.740,46 1.774,12 1.854,03
Konsumsi Pemerintah b .b
ka
Pembentukan Modal
2.611,93 2.814,46 2.707,54 2.857,58 3.025,31
pu
Tetap Bruto
om
Jasa
tp
* Angka Sementara
** Angka Sangat Sementara
(Miliar Rupiah)
Komponen Pengeluaran 2018 2019 2020 2021* 2022**
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Pengeluaran
Konsumsi Rumah 3.310,26 3.393,76 3.314,71 3.383,95 3.521,31
Tangga
id
Pengeluaran
.
go
Konsumsi LNPRT 68,75 71,97 72,83 73,50 77,53
s.
Pengeluaran
p
988,72 1.004,21 1.015,25 1.017,19 1.038,84
Konsumsi Pemerintah b .b
ka
Pembentukan Modal
pu
Jasa
tp
* Angka Sementara
** Angka Sangat Sementara
(Persen)
Komponen Pengeluaran 2018 2019 2020 2021* 2022**
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Pengeluaran
Konsumsi Rumah 69,46 68,06 67,94 67,58 68,20
Tangga
id
Pengeluaran
.
go
Konsumsi LNPRT 1,50 1,50 1,55 1,54 1,59
s.
Pengeluaran
p
25,00 23,82 24,64 24,17 23,69
Konsumsi Pemerintah b.b
ka
Pembentukan Modal
pu
Jasa
tp
* Angka Sementara
** Angka Sangat Sementara
(Persen)
Komponen Pengeluaran 2018 2019 2020 2021* 2022**
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Pengeluaran
Konsumsi Rumah 1,93 2,52 (2,33) 2,09 4,06
Tangga
id
Pengeluaran
.
7,13 4,70 1,19 0,93 5,47
go
Konsumsi LNPRT
s.
Pengeluaran 1,06 1,57 1,10 0,19 2,13
p
Konsumsi Pemerintah b .b
ka
Tetap Bruto
om
Perubahan Inventori - - - - -
//d
Jasa
tp
vii
ka
b.
bps
.g
o .id