Anda di halaman 1dari 101

Sxadece

ht
tp
s:
//b
an
du
ngk
ab
.b
ps
.g
o.
id
svrtbvd
ht
tp
s:
//ba
nd
un
gk
ab
.b
ps
.g
o.
id
id
o.
.g
ps
.b
Halaman ini sengaja dikosongkan
ab
gk
un
nd
//ba
s:
tp
ht
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO
KABUPATEN BANDUNG
MENURUT PENGELUARAN 2018 - 2022

Nomor Publikasi : 32040.2304


Katalog : 9302020.3204

Ukuran Buku: 17,6 x 25 cm


Jumlah Halaman: xii + 86 halaman

Naskah:
Badan Pusat Statistik Kabupaten Bandung

id
o.
Penyunting:

.g
ps
Badan Pusat Statistik Kabupaten Bandung .b
Desain Kover:
ab

Badan Pusat Statistik Kabupaten Bandung


gk
un

Diterbitkan oleh:
nd

© Badan Pusat Statistik Kabupaten Bandung


ba

Sumber Ilustrasi:
//
s:

Badan Pusat Statistik Kabupaten Bandung


tp
ht

Dilarang mengumumkan, mendistribusikan, mengomunikasikan dan/atau


menggandakan sebagaian atau seluruh isi buku ini untuk tujuan komersial tanpa izin
tertulis dari Badan Pusat statistik
TIM PENYUSUN

Penanggung Jawab Umum :


Agung Hartadi, S.ST, M.E.

Penanggung Jawab Teknis :


Krido Saptono, S.Si, M.Si

Editor:
Ria Yunita Emkaen, S.Si, M.E

id
o.
.g
Penulis dan Pengolah Data :
ps
.b
Ayu Puspita Wulandana B, SST
ab
gk
un
nd
// ba
s:
tp
ht
id
o.
.g
ps
.b
Halaman ini sengaja dikosongkan
ab
gk
un
nd
//ba
s:
tp
ht
KATA PENG ANTAR

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan salah satu


perangkat data ekonomi yang dapat digunakan untuk mengevaluasi
kinerja pembangunan ekonomi suatu wilayah, dalam hal ini Kabupaten
Bandung. Perangkat data ini dapat pula digunakan untuk kepentingan dan
tujuan lain, seperti sebagai dasar pengembangan model-model ekonomi
dalam rangka menyusun formulasi kebijakan, tingkat percepatan uang
beredar (velocity of money), pendalaman sektor keuangan (financial
deepening), penetapan pajak, kajian ekspor dan impor dan sebagainya.
Publikasi ini secara khusus membahas mengenai PDRB menurut
pendekatan pengeluaran/permintaan akhir. Pendekatan ini dirinci menjadi
beberapa komponen, yaitu: Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga,

id
Pengeluaran Konsumsi Lembaga Non Profit yang Melayani Rumah

o.
.g
Tangga, Pengeluaran Konsumsi Pemerintah, Investasi (Pembentukan

ps
Modal Tetap Bruto dan Perubahan Inventori), serta Net Ekspor/Impor.
.b
Data PDRB dalam publikasi ini mengunakan tahun dasar 2010, serta
ab

sudah menerapkan konsep System of National Accounts 2008 seperti


yang direkomendasikan oleh United Nations.
gk

Kepada seluruh anggota Tim Penyusun Publikasi ini yang telah


un

memberikan kontribusinya dalam mewujudkan publikasi ini disampaikan


nd

penghargaan yang setinggi-tingginya. Demikian pula kepada instansi


ba

pemerintah dan lembaga/ perusahaan swasta yang telah memberikan


//

dukungan data bagi penyusunan publikasi ini diucapkan terima kasih.


s:

Semoga kerjasama yang telah terjalin selama ini dapat terus berlanjut
tp

serta dapat ditingkatkan di masa mendatang.


ht

Terakhir, disadari bahwa data dan informasi yang disajikan dalam


publikasi ini masih memerlukan penyempurnaan. Oleh karena itu, setiap
masukan yang bersifat konstruktif sangat dihargai demi penyempurnaan
isi publikasi ini selanjutnya.
Akhirnya, semoga publikasi ini bermanfaat bagi semua pihak yang
memerlukannya.

Bandung, April 2023


Kepala Badan Pusat Statistik
Kabupaten Bandung,

Agung Hartadi, S.ST, M.E.

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bandung Menurut Pengeluaran 2018-2022 v


DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR v
DAFTAR ISI vi
DAFTAR TABEL vii
DAFTAR GRAFI K ix
DAFTAR TABEL LAMPI RAN x
PENDAHULUAN 1
Pengertian Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) 3
Perubahan Tahun Dasar PDRB 8

id
METODE ESTI MASI DAN SUMBER DATA 15

o.
.g
Pengeluaran Konsumsi Akhir Rumahtangga (PK-RT) 17

ps
Pengeluaran Konsumsi Akhir Lembaga Non Profit Yang
.b
Melayani Rumahtangga (PK-LNPRT) 20
ab

Pengeluaran Konsumsi Akhir Pemerintah (PK-P) 22


gk

Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) 26


un

Perubahan Inventori (PI) 29


nd

Ekspor Impor 33
ba

TINJAUAN PEREKO NO MIAN KABUPATEN 35


//

BANDUNG MENURUT PDRB PENGELUARAN


s:
tp

TAHUN 201 8-2022


ht

Perkembangan PDRB Pengeluaran 37


Perkembangan Komponen PDRB Pengeluaran 44
PERKEMBANGAN AGREGAT PDRB PENG ELUARAN
KABUPATEN BANDUNG 61
PDRB (Nominal) 63
Proporsi Pengeluaran Konsumsi Akhir Terhadap 64
PDRB
Incremental Capital Value Added Ratio (ICVAR) 67
PENUTUP 71
LAMPIRAN 75
DAFTAR PUSTAKA 85

vi Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bandung Menurut Pengeluaran 2018-2022


DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Menurut 38


Pengeluaran Kabupaten Bandung, 2018-2022
(Miliar Rupiah)

Tabel 2. PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2010 39


Menurut Pengeluaran Kabupaten Bandung,
2018-2022 (Miliar Rupiah)

id
Tabel 3. Distribusi PDRB ADHB Menurut Pengeluaran 41

o.
.g
Kabupaten Bandung, 2018-2022 (Persen)

Tabel 4. Laju Pertumbuhan PDRB ADHK 2011 ps 42


.b
ab

Menurut Pengeluaran Kabupaten Bandung,


gk

2018-2022 (Persen)
un

Tabel 5. Perkembangan Penggunaan Konsumsi Akhir 46


nd

Rumah Tangga Kabupaten Bandung, 2018-


ba

2022
//
s:
tp

Tabel 6. Struktur Komponen Konsumsi Rumah Tangga 47


ht

Kabupaten Bandung, 2018 – 2022 (Persen)

Tabel 7. Pertumbuhan implisit (Indeks Harga) 48


Pengeluaran Konsumsi Akhir Rumah Tangga
Kabupaten Bandung, 2018-2022

Tabel 8. Perkembangan Komponen Pengeluaran 49


Konsumsi LNPRT Kabupaten Bandung, 2018-
2022

Tabel 9. Perkembangan Komponen Pengeluaran 51


Konsumsi Pemerintah Kabupaten Bandung,
2018-2022

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bandung Menurut Pengeluaran 2018-2022 vii
Halaman

Tabel 10. Perkembangan Komponen Pembentukan 54


Modal Tetap Bruto Kabupaten Bandung,
2018-2022

Tabel 11. Perkembangan Komponen Perubahan 56


Inventori Kabupaten Bandung, 2018-2022

Tabel 12. Perkembangan Komponen Net Ekspor 58


Kabupaten Bandung, 2018-2022

id
Tabel 13. Produk Domestik Regional Bruto dan PDRB 64

o.
Perkapita Kabupaten Bandung, 2018-2022

.g
Tabel 14.
ps
Proporsi Total Pengeluaran Akhir terhadap 65
.b
ab

PDRB Kabupaten Bandung, 2018-2022


gk

Tabel 15. Incremental Capital Value Added (ICVAR) 68


un

Kabupaten Bandung, 2021-2022


nd
ba
//
s:
tp
ht

viii Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bandung Menurut Pengeluaran 2018-2022
DAFTAR GRAFIK

Halaman
Grafik 1 PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Menurut 40
Pengeluaran Kabupaten Bandung, 2018 –
2022
Grafik 2 Laju Pertumbuhan PDRB Pengeluaran 43
Menurut Komponen, 2018-2022
Grafik 3 Perkembangan Proporsi Konsumsi Akhir 66

id
Terhadap PDRB Kabupaten Bandung,

o.
2018-2022

.g
ps
.b
ab
gk
un
nd
//ba
s:
tp
ht

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bandung Menurut Pengeluaran 2018-2022 ix


DAFTAR TABEL LAMPIRAN

Halaman
Tabel 1 Produk Domestik Regional Bruto Atas 75
Dasar Harga Berlaku Menurut
Pengeluaran, Kabupaten Bandung Tahun
2018 – 2022 (Miliar Rupiah)
Tabel 2 Produk Domestik Regional Bruto Atas 76
Dasar Harga Konstan Menurut
Pengeluaran, Kabupaten Bandung Tahun

id
2018 – 2022 (Miliar Rupiah)

o.
.g
Tabel 3 Disribusi Persentase Produk Domestik 77
ps
Regional Bruto Atas Dasar Harga Berlaku
.b
Menurut Pengeluaran, Kabupaten
ab

Bandung Tahun 2018 – 2022 (Persen)


gk
un

Tabel 4 Disribusi Persentase Produk Domestik 78


nd

Regional Bruto Atas Dasar Harga Konstan


ba

Menurut Pengeluaran, Kabupaten


Bandung Tahun 2018 – 2022 (Persen)
//
s:
tp

Tabel 5 Laju Pertumbuhan Produk Domestik 79


ht

Regional Bruto Atas Dasar Harga Berlaku


Menurut Pengeluaran, Kabupaten
Bandung Tahun 2018 – 2022 (Persen)
Tabel 6 Laju Pertumbuhan Produk Domestik 80
Regional Bruto Atas Dasar Harga Konstan
Menurut Pengeluaran, Kabupaten
Bandung Tahun 2018 – 2022 (Persen)
Tabel 7 Indeks Perkembangan Produk Domestik 81
Regional Bruto Atas Dasar Harga Berlaku
Menurut Pengeluaran, Kabupaten
Bandung Tahun 2018 – 2022

x Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bandung Menurut Pengeluaran 2018-2022


Tabel 8 Indeks Perkembangan Produk Domestik 82
Regional Bruto Atas Dasar Harga Konstan
Menurut Pengeluaran, Kabupaten
Bandung Tahun 2018 – 2022
Tabel 9 Indeks Implisit Produk Domestik Regional 83
Bruto (2010=100) Menurut Pengeluaran,
Kabupaten Bandung Tahun 2018 – 2022
Tabel 10 Laju Indeks Harga Implisit Produk 84
Domestik Regional Bruto (2010=100)
Menurut Pengeluaran, Kabupaten
Bandung Tahun 2018 – 2022 (Persen)

id
o.
.g
ps
.b
ab
gk
un
nd
//ba
s:
tp
ht

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bandung Menurut Pengeluaran 2018-2022 xi


id
o.
.g
ps
.b
Halaman ini sengaja dikosongkan
ab
gk
un
nd
//ba
s:
tp
ht
ht
tp
s:
//b
an
du
ng
ka
b.
bp
s.
go
.id
PENDAHULUAN
BAB I
id
o.
.g
ps
.b
Halaman ini sengaja dikosongkan
ab
gk
un
nd
//ba
s:
tp
ht
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. PENGERTIAN PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO

Produk Domestik Regional Bruto menurut pengeluaran (PDRB


Pengeluaran) merupakan salah satu bentuk tampilan data ekonomi suatu
wilayah, di samping bentuk tampilan lain seperti PDRB menurut lapangan
usaha, Tabel Input-Output, Sistem Neraca Sosial Ekonomi, dan Neraca
Arus Dana.

id
o.
Di dalam sistem kerangka kerja (frame work) data ekonomi suatu

.g
ps
wilayah, PDRB Pengeluaran merupakan ukuran dasar (basic measure)
.b
yang menggambarkan penggunaan atas barang dan jasa (product) yang
ab

dihasilkan melalui aktivitas produksi. Dalam konteks ini, PDRB


gk
un

Pengeluaran menggambarkan hasil “akhir” dari proses produksi yang


nd

berlangsung dalam batas-batas teritori suatu wilayah.


ba
//

Berbagai jenis barang dan jasa akhir tersebut akan digunakan untuk
s:
tp

memenuhi permintaan akhir oleh pelaku ekonomi domestik maupun


ht

pelaku ekonomi dari luar wilayah bahkan dari luar negeri. Beberapa
agregat penting dapat diturunkan dari PDRB Pengeluaran ini seperti
variabel pengeluaran konsumsi akhir, pembentukan modal tetap bruto
atau investasi fisik, serta ekspor dan impor.

Penghitungan PDRB melalui pendekatan pengeluaran


(expenditure) tidak terlepas dari penghitungan PDRB melalui pendekatan
lapangan usaha (production). Sungguhpun demikian, PDRB Pengeluaran
diestimasi secara independen dengan menggunakan data dasar yang
relatif berbeda.

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bandung Menurut Pengeluaran 2018-2022 3


BAB I
PENDAHULUAN

PDRB Produksi menggambarkan aktivitas produksi, serta


pendapatan yang diterima pemilik faktor produksi yang terlibat (balas jasa
faktor produksi)1. Sementara PDRB Pengeluaran menggambarkan
aktivitas pengeluaran yang dilakukan para pelaku ekonomi untuk
mendapatkan barang dan jasa yang diproduksi tersebut.

Melalui PDRB Pengeluaran juga dapat dilihat keterkaitannya


dengan penyediaan barang dan jasa yang berasal dari domestik maupun
dari impor. Melalui hubungan ini terlihat titik keseimbangan makro antara
sisi penyediaan (supply side) dan sisi permintaan (demand side) barang

id
o.
dan jasa.

.g
ps
Secara konsep2 penghitungan PDRB dari sisi yang berbeda di atas
.b
ab

dimaksudkan untuk: i) memastikan konsistensi dan kelengkapan di dalam


gk

membuat estimasi; ii) memberi manfaat lebih di dalam melakukan


un

analisis; dan iii) mengontrol kelayakan hasil estimasi. Secara teoritis,


nd
ba

kedua pendekatan tersebut akan menghasilkan nilai yang sama besar


//

(equivalent). Namun karena pendekatan estimasi dan metoda


s:
tp

pengukuran yang digunakan berbeda, maka akan muncul selisih statistik


ht

(statistical descrepancy).

Dengan demikian PDRB Pengeluaran menjelaskan besarnya nilai


barang dan jasa (output) yang dihasilkan dalam wilayah domestik, yang
digunakan sebagai konsumsi “akhir” oleh masyarakat. Secara spesifik,
yang dimaksud dengan konsumsi akhir adalah penggunaan barang dan
jasa yang tidak dimaksudkan untuk diproses lebih lanjut (dikonsumsi

1 Termasuk di dalamnya penyusutan dan pajak tidak langsung “neto” (pajak tidak langsung dikurangi
subsidi)
2 Handbook of National Accounting. Accounting for Production: Sources and Methods (Series F no 30

United Nations)

4 Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bandung Menurut Pengeluaran 2018-2022


BAB I
PENDAHULUAN

abis). Penggunaan produk akhir tersebut diwujudkan dalam bentuk


“permintaan akhir”.

Permintaan akhir yang dimaksud terdiri dari komponen-komponen


Pengeluaran Konsumsi Akhir Rumahtangga (PK-RT), Pengeluaran
Konsumsi Akhir Lembaga Non Profit Yang Melayani Rumahtangga (PK-
LNPRT), Pengeluaran Konsumsi Akhir Pemerintah (PK-P), Pembentukan
Modal Tetap Bruto (PMTB), Perubahan Inventori (PI), serta komponen
Ekspor barang dan jasa.

id
Dalam menghasilkan barang dan jasa untuk memenuhi permintaan

o.
.g
akhir masyarakat tersebut, tidak terlepas dari ketergantungan pada
ps
produk yang berasal dari dari luar wilayah atau luar negeri (impor).
.b
ab

Berbagai barang dan jasa yang menjadi konsumsi akhir masyarakat di


gk

dalamnya akan terkandung produk impor. Sehingga dalam mengukur


un

besarnya nilai tambah domestik (PDRB), komponen impor barang dan


nd
ba

jasa harus dikeluarkan atau dikurangkan dari penghitungan konsumsi


//

atau permintaan akhir. Tingginya permintaan tidak selalu diimbangi oleh


s:
tp

penyediaan domestik, sehingga kondisi ini menjadi peluang bagi


ht

masuknya produk impor. Data empiris menunjukkan bahwa dari waktu ke


waktu, perdagangan produk impor terus berkembang baik secara
kuantitas, nilai, maupun ragamnya.

Secara konsep, PDRB Produksi (Y) sama besar dengan PDRB


Pengeluaran (E), namun dalam kenyataannya tidaklah demikian. Selain
berbeda dalam struktur atau komposisi, pendekatan pengukuran antar
keduanya juga berbeda. Dalam penyajian data PDRB, perbedaan ini
diletakkan pada sisi PDRB Pengeluaran. Unsur yang menyebabkan
perbedaan tersebut antara lain adalah konsep dan basis pengukuran,
metoda dan cakupan pengukuran, serta data dasar yang digunakan untuk
estimasi. Melalui penjelasan ini para pengguna data PDRB tidak

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bandung Menurut Pengeluaran 2018-2022 5


BAB I
PENDAHULUAN

mempermasalahkan adanya perbedaan (statistical descrepancy)


tersebut.

Penyusunan data PDRB Pengeluaran juga dimaksudkan untuk


menjelaskan bagaimana “pendapatan” (Y) yang tercipta melalui proses
produksi menjadi sumber pendapatan masyarakat3, yang akan digunakan
untuk memenuhi kebutuhan konsumsi akhir.

Dari sudut pandang lain, PDRB Pengeluaran juga menjelaskan


penggunaan dari sebagian besar produk domestik bruto untuk memenuhi

id
kebutuhan konsumsi akhir, atau dengan istilah yang berbeda disebut

o.
.g
sebagai “output akhir (final output)”.
ps
.b
Mengkaitkan antara pendapatan dan pengeluaran untuk pembelian
ab
gk

barang dan jasa dari produk domestik maupun impor (termasuk untuk
un

diekspor) merupakan bentuk analisis yang sederhana dari data PDRB.


nd

Keharusan memiliki jumlah yang sama pada kedua model pendekatan


// ba

PDRB tersebut, secara simultan dapat ditunjukkan melalui model atau


s:
tp

persamaan Keynesian sbb :


ht

Y = C + GFCF + Δ Inventori + X – M

dimana :
Y (Income) : PDRB Produksi
C (Consumption) : Konsumsi Akhir
GFCF (Gross Fixed Capital Formation) : Pembentukan Modal Tetap Bruto
Δ Inventori : Perubahan Inventori
X : Ekspor
M : Impor

3. - Yang dimaksud adalah rumahtangga, pemerintah, lembaga non profit yang melayani rumah tangga serta
sektor produksi (produsen) di wilayah domestik
- Disebut sebagai pendekatan “riil”
- Siklus ekonomi secara umum yang menjelaskan tentang hubungan antara balas jasa faktor produksi
(pendapatan) dengan pengeluaran atas penggunaan berbagai produk barang dan jasa oleh faktor produksi
tersebut

6 Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bandung Menurut Pengeluaran 2018-2022


BAB I
PENDAHULUAN

Persamaan tersebut menunjukkan pendapatan atau nilai tambah


bruto dari hasil penghitungan PDRB Produksi akan “identik” dengan
PDRB Pengeluaran. Jika Y adalah pendapatan, C adalah konsumsi akhir,
dan GFCF serta Δ Inventori merupakan bentuk investasi fisik, maka
selisih antara ekspor dengan impor menggambarkan surplus atau defisit
dari aktivitas perdagangan barang dan jasa antar wilayah, baik dengan
wilayah lain ataupun dengan luar negeri.

Melalui pendekatan ini dapat diketahui perilaku masyarakat dalam


menggunakan pendapatan, apakah hanya untuk tujuan konsumsi (akhir)

id
o.
atau juga untuk tujuan investasi (fisik). Selain itu juga dapat diketahui

.g
ps
besarnya ketergantungan ekonomi wilayah (domestik) terhadap luar
.b
negeri dalam bentuk perdagangan internasional (external transaction).
ab

Selisih antara ekspor dan impor juga disebut sebagai “ekspor neto” .
gk
un

Sebagaimana PDRB Produksi, dari PDRB Pengeluaran juga dapat


nd
ba

diturunkan berbagai data agregat terntang perekonomian wilayah seperti


//

nilai nominal, struktur atau distribusi pengeluaran konsumsi akhir,


s:
tp

pertumbuhan “riil”, serta indeks harga implisit. Data yang dimaksud


ht

tersedia baik untuk masing-masing komponen PDRB Pengeluaran


maupun untuk total perekonomian.

1.2. PERUBAHAN TAHUN DASAR PDRB

MENGAPA TAHUN DASAR PDRB PERLU DIUBAH?

Selama sepuluh tahun terakhir, banyak perubahan yang terjadi


pada kondisi perekonomian global maupun lokal, yang sangat
berpengaruh terhadap perekonomian nasional. Krisis finansial global
yang terjadi tahun 2008, penerapan perdagangan bebas antara China-

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bandung Menurut Pengeluaran 2018-2022 7


BAB I
PENDAHULUAN

ASEAN (CAFTA), perubahan sistem pencatatan perdagangan


internasional, serta semakin meluasnya jasa layanan pasar modal
merupakan beberapa contoh perubahan yang perlu diantisipasi dalam
mekanisme pencatatan data statistik nasional.

Satu bentuk implementasi dari System of National Accounts (SNA)


adalah melakukan perubahan tahun dasar PDB/PDRB. Di Indonesia
kegiatan perubahan tahun dasar dari tahun 2000 ke 2010 dilakukan
bersamaan dengan upaya mengimplementasi rekomendasi Perserikatan
Bangsa-Bangsa (PBB) yang tertuang dalam buku panduan SNA 2008.

id
o.
Kegiatan ini diawali dengan menyusun kerangka kerja dalam bentuk

.g
ps
Supply and Use Tables (SUT) Indonesia untuk tahun data 2010. Dari
.b
kerangka SUT tersebut diperoleh nilai estimasi PDB dan komponen-
ab

komponennya. Selanjutnya nilai PDB maupun komponennya ini dijadikan


gk
un

sebagai acuan (benchmark) ketika BPS Provinsi maupun BPS Kabupaten


nd

Bandung menyusun PDRB-nya. Untuk itu, guna menjaga konsistensi


ba

dengan hasil penghitungan PDB, maka perubahan tahun dasar PDRB


//
s:

dilakukan secara simultan dengan perubahan tahun dasar PDB.


tp
ht

APA YANG DIMAKSUD DENGAN SNA 2008?

SNA 2008 merupakan rekomendasi internasional tentang tata cara


pengukuran aktivitas ekonomi, yang telah sesuai dengan penghitungan
konvensional berdasarkan prinsip-prinsip ekonomi. Rekomendasi
dinyatakan dalam sekumpulan konsep, definisi, cakupan, dan klasifikasi,
serta aturan neraca yang disepakati secara internasional dalam
mengukur indikator ekonomi makro (account) seperti PDB/PDRB.

SNA dirancang guna menyediakan informasi tentang aktivitas yang


dilakukan oleh para pelaku ekonomi, utamanya aktivitas produksi,
konsumsi, dan aktivitas akumulasi aset fisik. SNA dapat dimanfaatkan

8 Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bandung Menurut Pengeluaran 2018-2022


BAB I
PENDAHULUAN

antara lain untuk kepentingan analisis, perencanaan dan penetapan


kebijakan ekonomi. Melalui kerangka SNA, fenomena suatu perekonomi
wilayah dapat dijelaskan dan dipahami dengan lebih baik.

APA MANFAAT PERUBAHAN TAHUN DASAR?

Manfaat perubahan tahun dasar PDRB diantaranya adalah:

a. Menginformasikan kondisi ekonomi terkini, seperti terjadinya


perubahan struktur dan pertumbuhan ekonomi;

id
b. Meningkatkan kualitas PDRB;

o.
.g
c. Menjadikan PDRB dapat diperbandingkan secara nasional.
ps
.b
ab

APA IMPLIKASI PERUBAHAN TAHUN DASAR?


gk
un

Perubahan tahun dasar PDRB antara lain berdampak pada:


nd
ba

a. Meningkatkan nilai PDRB, yang pada gilirannya berpengaruh pada


//
s:

perubahan kelompok pendapatan (dari wilayah berpendapatan


tp

rendah menjadi menengah atau tinggi), serta pergeseran struktur


ht

ekonomi;
b. Perubahan besaran indikator makro seperti rasio pajak, rasio hutang,
rasio investasi dan tabungan, neraca perdagangan, serta struktur dan
pertumbuhan ekonomi;
c. Perubahan input data untuk keperluan modeling dan forecasting.

MENGAPA TAHUN 2010 SEBAGAI TAHUN DASAR?

Terpilihnya tahun 2010 sebagai tahun dasar didasarkan atas


beberapa alasan sbb:

a. Perekonomian Indonesia pada tahun 2010 relatif stabil;

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bandung Menurut Pengeluaran 2018-2022 9


BAB I
PENDAHULUAN

b. Terjadinya perubahan struktur ekonomi Indonesia selama 10


(sepuluh) tahun terakhir, terutama di bidang informasi, teknologi dan
transportasi. Perubahan ini berpengaruh pada pola distribusi dan
munculnya beberapa produk baru;
c. Rekomendasi PBB tentang pergantian tahun dasar, yang harus
dilakukan setiap 5 (lima) atau 10 (sepuluh) tahun4;
d. Adanya pembaharuan konsep, definisi, cakupan, klasifikasi, sumber
data, dan metodologi penghitungan sesuai rekomendasi SNA 2008;
e. Tersedianya data dasar untuk meningkatkan kualitas PDRB seperti

id
hasil Sensus Penduduk 2010 dan Indeks Harga Produsen (Producers

o.
.g
Price Index);
f. Tersedianya kerangka SUT ps
Indonesia tahun 2010, yang
.b
ab

menunjukkan keseimbangan antara produksi, konsumsi serta


gk

pendapatan yang tercipta dari aktivitas tersebut.


un
nd
//ba

IMPLEMENTASI SNA 2008 DALAM PDRB TAHUN DASAR 2010


s:
tp
ht

Terdapat 118 revisi di SNA 2008 dari SNA sebelumnya, dan 44


diantaranya merupakan revisi yang utama. Beberapa revisi yang diadopsi
dalam penghitungan PDB/PDRB tahun dasar 2010 antara lain adalah:

a. Konsep dan Cakupan

 Sumber daya hayati (cultivated biological resources/CBR).


CBR merupakan nilai aset alam hasil budidaya manusia, yang
diperlakukan sebagai bagian dari output pertanian dan PMTB.

4 SNA1993, para 16.76: “constant price series should not be allowed to run for more than five, or at the most,
ten years without rebasing”

10 Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bandung Menurut Pengeluaran 2018-2022


BAB I
PENDAHULUAN

Contoh nilai tegakan padi, kelapa sawit dan karet yang belum
dipanen, serta nilai sapi perah yang belum menghasilkan;
 Sistem persenjataan (military weapon systems/MWS). MWS
merupakan nilai pengeluaran pemerintah untuk pengadaan alat
pertahanan dan keamanan, yang diperlakukan sebagai bagian
dari output industri peralatan militer dan PMTB seperti pesawat
tempur, kendaraan lapis baja, dan peluru kendali;
 Penelitian dan pengembangan (research and
development/RnD). RnD merupakan nilai pengeluaran untuk

id
aktivitas penelitian dan pengembangan, yang diperlakukan

o.
.g
sebagai bagian dari output industri yang melakukannya dan PMTB

ps
seperti RnD tentang varietas padi, produk otomotif, dan riset
.b
ab

pemasaran;
gk

 Eksplorasi dan evaluasi mineral (mineral exploration and


un

evaluation/MEE). MEE merupakan nilai pengeluaran untuk


nd

aktivitas eksplorasi dan evaluasi barang tambang dan mineral,


//ba

tanpa memperhitungkan apakah berhasil atau tidak menemukan


s:
tp

cadangan tambang atau mineral. Biaya eksplorasi dan evaluasi


ht

diperlakukan sebagai bagian dari output industri pertambangan


dan PMTB;
 Bank Sentral (Central Bank/CB). Aktivitas Bank Indonesia yang
terkait dengan penyediaan jasa kebijakan moneter dan
pengawasan dipisahkan dari jasa intermediasi keuangan. Aktivitas
tersebut digabungkan dengan aktivitas penyediaan jasa regulasi
yang dihasilkan pemerintahan;
 Komputer software (computer software and databases/CSD).
CSD merupakan nilai pembelian atau biaya pembangunan
databases, yang diperlakukan sebagai bagian dari output industri
yang melakukannya dan PMTB;

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bandung Menurut Pengeluaran 2018-2022 11


BAB I
PENDAHULUAN

 Produk kekayaan intelektual (entertainment, literary or artistic


originals/ELA). ELA merupakan nilai pembelian atau biaya
pembangunannya, yang diperlakukan sebagai bagian dari output
industri yang melakukannya dan PMTB;
 Pengeluaran untuk aktivitas eksplorasi dan evaluasi barang
tambang dan mineral, tanpa memperhitungkan apakah kegiatan
tersebut berhasil ataupun tidak berhasil menemukan cadangan
tambang atau mineral. Biaya eksplorasi dan evaluasi diperlakukan
sebagai bagian dari output industri pertambangan dan PMTB.

id
o.
b. Metodologi

.g
ps
Output jasa intermediasi keuangan. Output industri ini diestimasi
.b
ab

dengan metoda FISIM (Financial intermediation services indirectly


gk

measured / FISIM). FISIM dihitung berdasarkan tingkat suku bunga


un

simpanan (deposits), bunga pinjaman (loans), dan suku bunga referensi


nd

(reference). Metoda ini menggantikan metoda Imputed Bank Services


ba
//

Charge (IBSC).
s:
tp
ht

c. Valuasi

Nilai tambah bruto lapangan usaha dinilai dengan harga dasar


(Basic Price). Harga dasar merupakan harga keekonomian suatu barang
atau jasa pada tingkat produsen, sebelum ada intervensi pemerintah
dalam bentuk pajak dan subsidi atas produk.

d. Klasifikasi
Klasifikasi yang digunakan adalah Internasional Standard Industrial
Classification (ISIC rev.4) dan Central Product Classification (CPC rev.2).
BPS mengadopsi kedua jenis klasifikasi tersebut menjadi KBLI 2009 dan
KBKI 2010.

12 Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bandung Menurut Pengeluaran 2018-2022


BAB I
PENDAHULUAN

PERUBAHAN KLASIFIKASI PDRB MENURUT PENGELUARAN


TAHUN DASAR 2000 DAN 2010

PDRB Tahun Dasar 2000 PDRB Tahun Dasar 2010


1. Pengeluaran Konsumsi 1. Pengeluaran Konsumsi
Rumahtangga Rumahtangga
2. Pengeluaran Konsumsi 2. Pengeluaran Konsumsi LNPRT
Pemerintah 3. Pengeluaran Konsumsi
3. Pembentukan Modal Tetap Pemerintah
Bruto 4. Pembentukan Modal Tetap Bruto
4. Perubahan Inventori 5. Perubahan Inventori

id
5. Ekspor 6. Ekspor

o.
6. Impor 7. Impor

.g
ps
.b
ab
gk
un
nd
//ba
s:
tp
ht

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bandung Menurut Pengeluaran 2018-2022 13


id
o.
.g
ps
.b
Halaman ini sengaja dikosongkan
ab
gk
un
nd
//ba
s:
tp
ht
.id
go
BAB II
s.
bp
METODE ESTIMASI
b.
ka

DAN SUMBER DATA


ng
du
an
//b
s:
tp
ht
id
o.
.g
ps
.b
Halaman ini sengaja dikosongkan
ab
gk
un
nd
//ba
s:
tp
ht
BAB II
METODE ESTIMASI DAN SUMBER DATA

2.1 PENGELUARAN KONSUMSI AKHIR RUMAH TANGGA (PK-RT)

PENDAHULUAN

Sektor rumahtangga mempunyai peran yang cukup besar dalam


perekonomian. Hal ini tercermin dari besarnya sumbangan komponen
konsumsi rumahtangga dalam pembentukan PDRB pengeluaran1. Di

id
samping berperan sebagai konsumen akhir barang dan jasa,

o.
.g
rumahtangga juga berperan sebagai produsen serta penyedia faktor

ps
produksi untuk aktivitas produksi yang dilakukan oleh sektor institusi
.b
ab

lainnya.
gk
un

KONSEP DAN DEFINISI


nd
ba

Pengeluaran konsumsi akhir rumahtangga (PK-RT) merupakan


//
s:

pengeluaran atas barang dan jasa oleh rumahtangga untuk tujuan


tp

konsumsi. Rumahtangga didefinisikan sebagai individu atau kelompok


ht

individu yang tinggal bersama dalam suatu bangunan tempat tinggal.


Mereka mengumpulkan pendapatan, memiliki harta dan kewajiban, serta
mengkonsumsi barang dan jasa secara bersama-sama utamanya
kelompok makanan dan perumahan.

CAKUPAN

PK-RT mencakup pengeluaran atas barang dan jasa oleh


rumahtangga residen, baik yang dilakukan di dalam maupun di luar

1
Untuk Kabupaten/Kota yang mempunyai hasil tambang/industri/perkebunan dan nilai ekspornya sangat
tinggi, umumnya nilai konsumsi rumahtangganya relatif lebih rendah

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bandung Menurut Pengeluaran 2018-2022 17


BAB II
METODE ESTIMASI DAN SUMBER DATA

wilayah domestik suatu region. Jenis barang dan jasa tersebut


diklasifikasikan menurut Classifications of Individual Consumption by
Purpose (COICOP), sebagai berikut:

a. Makanan dan minuman tidak beralkohol


b. Minuman beralkohol, tembakau dan narkotik
c. Pakaian dan alat kaki
d. Perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar lainnya
e. Furniture, perlengkapan rumahtangga dan pemeliharaan rutin
f. Kesehatan

id
o.
g. Angkutan

.g
ps
h. Komunikasi .b
i. Rekreasi/hiburan dan kebudayaan
ab

j. Pendidikan
gk
un

k. Penyediaan makan minum dan penginapan/hotel


nd

l. Barang dan jasa lainnya


ba
//

Namun dalam publikasi ini, PK-RT hanya diklasifikasi ke dalam 7


s:
tp

COICOP, yaitu:
ht

a. Makanan, Minuman, dan Rokok


b. Pakaian dan Alas Kaki
c. Perumahan, Perkakas, Perelngkapan dan Penyelenggaraan Rumah
Tangga
d. Kesehatan dan Pendidikan
e. Transportasi, Komunikasi, Rekreasi, dan Budaya
f. Hotel dan Restoran
g. Lainnya

18 Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bandung Menurut Pengeluaran 2018-2022


BAB II
METODE ESTIMASI DAN SUMBER DATA

SUMBER DATA

Data dasar yang digunakan untuk mengestimasi komponen PK-RT


bersumber dari :

a. Survei Sosial Ekonomi Nasional/Daerah (Susenas/Suseda), BPS


b. Survei Khusus Konsumsi Rumahtangga Triwulanan (SKKRT), BPS
c. Sensus Penduduk 2010, BPS
d. Data Sekunder (dari dalam maupun luar BPS)
e. Indeks Harga Konsumen (IHK), BPS

id
o.
.g
METODE ESTIMASI
ps
.b
ab

Komponen PK-RT Tahunan diestimasi dengan metode sebagai


gk

berikut:
un

a. Nilai pengeluaran konsumsi perkapita Susenas/Suseda (untuk PK-


nd
ba

RT Tahunan)
//

b. Data poin 1 dikalikan dengan penduduk pertengahan tahun,


s:
tp

dikalikan 12 (PKRT Tahunan)


ht

c. Data poin 2 dikelompokan menjadi 12 kelompok COICOP, dengan


beberapa komoditas dikontrol secara tersendiri;
d. Terhadap data poin 3, dilakukan kontrol/koreksi dengan
menggunakan data sekunder atau data/indikator suplai;
e. Diperoleh nilai PK-RT Tahunan atas dasar harga berlaku (atas
dasar harga Berlaku) ;
f. Susun Indeks implisit PK-RT berdasarkan IHK Kota (provinsi/kota
terdekat);
g. Nilai PK-RT atas dasar harga Konstan diperoleh dengan cara
membagi hasil poin 5 dengan poin 6.

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bandung Menurut Pengeluaran 2018-2022 19


BAB II
METODE ESTIMASI DAN SUMBER DATA

Catatan:
Komponen PK-RT Triwulanan diestimasi dengan menggunakan
indeks perkembangan konsumsi rumahtangga triwulanan yang diperoleh
dari hasil kegiatan SKKRT.

2.2 PENGELUARAN KONSUMSI AKHIR LEMBAGA NON PROFIT


YANG MELAYANI RUMAH TANGGA (PK-LNPRT)

id
PENDAHULUAN

o.
.g
Sektor Lembaga Non-Profit yang Melayani Rumahtangga (LNPRT)
ps
.b
muncul sebagai sektor tersendiri di dalam perekonomian suatu wilayah.
ab

Sektor ini berperan dalam menyediakan barang dan jasa bagi anggota
gk

maupun bagi kelompok rumahtangga tertentu secara gratis atau pada


un
nd

tingkat harga yang tidak berarti secara ekonomi. Harga yang tak berarti
ba

secara ekonomi artinya harga yang ditawarkan di bawah tingkat harga


//
s:

pasar (tidak mengikuti harga pasar yang berlaku).


tp
ht

KONSEP DAN DEFINISI

LNPRT merupakan bagian dari lembaga non profit (LNP). Untuk


diketahui, sesuai dengan fungsinya LNP dapat dibedakan atas LNP yang
melayani rumahtangga (LNPRT) dan LNP yang melayani bukan
rumahtangga.
LNPRT merupakan lembaga yang melayani anggota atau
rumahtangga, serta tidak dikontrol oleh pemerintah. Anggota yang
dimaksud bukan berbentuk badan usaha. LNPRT dibedakan atas 7 jenis
lembaga, yaitu: Organisasi kemasyarakatan, Organisasi sosial,
Organisasi profesi, Perkumpulan sosial/ kebudayaan/olahraga/hobi,

20 Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bandung Menurut Pengeluaran 2018-2022


BAB II
METODE ESTIMASI DAN SUMBER DATA

Lembaga swadaya masyarakat, Lembaga keagamaan, dan Organisasi


bantuan kemanusiaan/beasiswa.

CAKUPAN

Nilai PK-LNPRT merupakan nilai output non-pasar yang dihasilkan


oleh LNPRT. Nilai output non-pasar diestimasi berdasarkan nilai
pengeluaran LNPRT dalam rangka melakukan kegiatan operasional.
Pengeluaran yang dimaksud terdiri dari :
a. Konsumsi antara, contoh : pembelian alat tulis dan barang cetakan;

id
pembayaran rekening listrik, air, telepon, teleks, faksimili; biaya rapat,

o.
.g
seminar, perjamuan; biaya transportasi, bahan bakar, perjalanan
ps
dinas; belanja barang dan jasa lainnya; sewa gedung, sewa
.b
ab

perlengkapan kantor dll.


gk

b. Kompensasi tenaga kerja, contoh : upah, gaji, lembur, honor, bonus


un

dan tunjangan lain


nd
ba

c. Penyusutan
//

d. Pajak lainnya atas produksi (dikurangi subsidi), contoh: PBB, STNK,


s:
tp

BBN dll.
ht

SUMBER DATA

Data dasar yang digunakan untuk mengestimasi komponen PK-


LNPRT bersumber dari :

a. Survei Khusus Lembaga Nonprofit yang melayani Rumahtangga (SK-


LNP), BPS
b. SK-LNP Triwulanan (SK-LNPT), BPS
c. Hasil up-dating direktori LNPRT, BPS
d. Indeks Harga Konsumen, BPS

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bandung Menurut Pengeluaran 2018-2022 21


BAB II
METODE ESTIMASI DAN SUMBER DATA

METODE ESTIMASI

Komponen PK-LNPRT Tahunan diestimasi dengan metode sbb:

a. Nilai pengeluaran konsumsi per jenis lembaga dari hasil SK-LNP;


b. Hasil dari poin 1 dikalikan dengan banyaknya lembaga pada
pertengahan tahun dari Direktori LNPRT;
c. Terhadap hasil poin 2 dilakukan kontrol/koreksi dengan
menggunakan indikator kegiatan hasil SK-LNP seperti jumlah
tenaga kerja, penerima layanan, berbagai even seperti munas,
rakerda, dan penanganan bencana;

id
o.
d. Diperoleh nilai PK-LNPRT tahunan atas dasar harga berlaku (atas

.g
ps
dasar harga Berlaku); .b
e. Susun Indeks implisit PK-LNPRT berdasarkan IHK Kota
ab
gk

(Provinsi/Kota terdekat);
un

f. Nilai PK-LNPRT atas dasar harga Konstan (ADHK) diperoleh


nd

dengan membagi hasil poin 4 dengan poin 5.


ba
//
s:

Catatan :
tp

Komponen PK-LNPRT Triwulanan diestimasi dengan


ht

menggunakan indeks perkembangan pengeluaran konsumsi LNPRT


triwulanan yang diperoleh dari hasil kegiatan SK-LNPT.

2.3 PENGELUARAN KONSUMSI AKHIR PEMERINTAH (PK-P)

PENDAHULUAN

Unit pemerintah merupakan unit institusi yang terbentuk melalui


proses politik, serta mempunyai kekuasaan di bidang legislatif, yudikatif,
dan eksekutif atas unit institusi lain yang berada di dalam batas-batas

22 Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bandung Menurut Pengeluaran 2018-2022


BAB II
METODE ESTIMASI DAN SUMBER DATA

teritori suatu wilayah atau negara. Pemerintah juga berperan sebagai


penyedia barang dan jasa bagi individu atau kelompok rumahtangga
tertentu, pemungut dan pengelola pajak atau pendapatan lainnya, serta
berfungsi untuk mendistribusikan pendapatan melalui aktivitas transfer.
Dari sudut pandang lain, unit pemerintah terlibat dalam produksi non-
pasar.
Dalam suatu perekonomian, unit pemerintah berperan sebagai
konsumen maupun produsen barang dan jasa, serta sebagai regulator
yang menetapkan kebijakan di bidang fiskal maupun moneter. Sebagai

id
konsumen, pemerintah akan melakukan aktivitas konsumsi. Sedangkan

o.
.g
sebagai produsen, pemerintah melakukan aktivitas produksi dan
investasi. ps
.b
ab

KONSEP DAN DEFINISI


gk
un

Nilai PK-P merupakan besarnya nilai barang dan jasa yang


nd
ba

dihasilkan oleh pemerintah untuk dikonsumsi oleh pemerintah itu sendiri.


//

Nilai tersebut diestimasi dengan pendekatan pengeluaran, yakni sebesar


s:
tp

nilai pembelian barang dan jasa yang bersifat rutin, pembayaran


ht

kompensasi pegawai, transfer sosial dalam bentuk barang, perkiraan


penyusutan barang modal, serta nilai output dari unit Bank Indonesia.
Nilai ini masih harus dikurangi nilai penjualan barang dan jasa yang
dihasilkan melalui unit produksi yang tak terpisahkan dari aktivitas
pemerintahan secara keseluruhan.

Aktivitas yang dimaksud mencakup aktivitas:


a. Memproduksi barang yang sejenis dengan barang yang diproduksi
unit perusahaan seperti publikasi, kartu pos, reproduksi karya seni,
dan pembibitan tanaman di kebun percobaan. Aktivitas menghasilkan
barang-barang semacam itu bersifat insidentil dan di luar fungsi
utama dari unit pemerintah.

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bandung Menurut Pengeluaran 2018-2022 23


BAB II
METODE ESTIMASI DAN SUMBER DATA

b. Memproduksi jasa, seperti penyelenggaraan rumah sakit, sekolah,


perguruan tinggi, museum, perpustakaan, tempat rekreasi dan
penyimpanan hasil karya seni yang dibiayai oleh pemerintah. Dalam
parktek, pemerintah akan memungut biaya, namun umumnya biaya
yang dikenakan tidak akan melebihi seluruh biaya yang dikeluarkan
pemerintah. Pendapatan yang diperoleh dari aktivitas semacam ini
disebut sebagai penerimaan non-komoditi atau pendapatan jasa.

CAKUPAN

id
o.
.g
Sektor pemerintah terdiri dari pemerintah pusat dan pemerintah

ps
daerah. Dalam melakukan aktivitasnya, pemerintah Kabupaten Bandung
.b
ab

mengacu pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)


gk

masing-masing.
un
nd

PK-P Kabupaten Bandung mencakup :


ba

a. PK-P desa/kelurahan/nagari yang ada di wilayah Kabupaten


//
s:

Bandung;
tp
ht

b. PK-P Kabupaten Bandung yang bersangkutan;


c. PK-P pusat yang merupakan bagian dari PK-P Kabupaten Bandung .

SUMBER DATA

Data dasar yang digunakan untuk mengestimasi PK-P Kabupaten


Bandung tahunan adalah:
a. Data realisasi APBD Tahunan, Kementrian Keuangan dan Bappeda
b. Statistik Keuangan Daerah, BPS
c. Output Bank Indonesia, Bank Indonesia
d. Gaji Pegawai Negeri Sipil, Kementrian Keuangan dan Bappeda
e. Indeks Harga dan Indeks Upah, BPS

24 Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bandung Menurut Pengeluaran 2018-2022


BAB II
METODE ESTIMASI DAN SUMBER DATA

f. Indeks perkembangan pengeluaran pemerintah daerah triwulanan,


BPS

METODE ESTIMASI

Komponen PK-P Kabupaten Bandung Tahunan diestimasi dengan


menggunakan metode:
Output – Penjualan barang dan
jasa + Social transfer in kind
PK-P atas dasar harga Berlaku =
purchased market production +

id
Output Bank Indonesia

o.
.g
ps
.b
Jenis Belanja Deflator Keterangan
ab
gk

Belanja Pegawai Indeks Upah Sama dengan Nasional


un

IHPB umum tanpa


nd

Belanja Barang Sama dengan Nasional


ekspor
ba
//

Penyusutan Indeks Implisit PMTB


s:
tp

IHPB umum tanpa


ht

Belanja Bansos Sama dengan Nasional


ekspor
Penerimaan barang Prov atau Kab/Kota
IHK umum
dan jasa terdekat
Prov atau Kab/Kota
Social Transfer in kind IHK umum
terdekat

Output BI Neraca Jasa

Output non pasar dihitung melalui pendekatan biaya operasional, seperti


belanja pegawai, belanja barang, belanja bantuan sosial dan belanja lain-
lain.

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bandung Menurut Pengeluaran 2018-2022 25


BAB II
METODE ESTIMASI DAN SUMBER DATA

Catatan :
1. Komponen PK-P Triwulanan diestimasi dengan menggunakan indeks
perkembangan pengeluaran konsumsi pemerintah daerah triwulanan
2. PK-P atas dasar harga Konstan diestimasi dengan men-deflate PK-P
atas dasar harga Berlaku dengan menggunakaan deflator

2.4 PEMBENTUKAN MODAL TETAP BRUTO (PMTB)

id
PENDAHULUAN

o.
.g
ps
Aktivitas investasi merupakan salah satu faktor penentu di dalam
.b
perkembangan atau pertumbuhan ekonomi suatu wilayah. Dalam konteks
ab

PDRB, aktivitas investas yang dimaksud adalah investasi dalam bentuk


gk
un

fisik. Aktivitas investasi akan tercermin melalui komponen Pembentukan


nd

Modal Tetap Bruto (PMTB) dan Perubahan Inventori (PI). Komponen


ba

PMTB terkait dengan keberadaan aset tetap (fixed asset) yang terlibat
//
s:

dalam proses produksi. Aset tetap dapat diklasifikasi menurut jenis


tp
ht

barang modal, yakni dalam bentuk bangunan dan konstruksi lainnya;


mesin dan perlengkapan; kendaraan; tumbuhan dan ternak; serta barang
modal lainnya.

KONSEP DAN DEFINISI

PMTB didefinisikan sebagai penambahan dan pengurangan barang


modal yang ada pada unit produksi dalam kurun waktu tertentu.
Penambahan barang modal mencakup pengadaan, pembuatan,
pembelian, sewa beli (financial leasing) barang modal baru dari dalam
negeri, serta barang modal baru maupun barang modal bekas dari luar
negeri (termasuk perbaikan besar, transfer dan barter), serta
pertumbuhan aset sumberdaya hayati yang dibudidaya (Cultivated

26 Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bandung Menurut Pengeluaran 2018-2022


BAB II
METODE ESTIMASI DAN SUMBER DATA

Biological Resources/CBR). Sedangkan pengurangan barang modal


mencakup penjualan, transfer atau barter, serta sewa beli (financial
leasing) barang modal bekas pada pihak lain. Dalam hal pengurangan
barang modal yang disebabkan oleh bencana alam tidak dicatat sebagai
pengurangan.
Barang modal mempunyai usia pakai lebih dari satu tahun, serta
mengalami penyusutan sepanjang usia pakai-nya. Istilah ”bruto”
mengindikasikan bahwa di dalamnya mengandung unsur penyusutan.
Penyusutan atau konsumsi barang modal (Consumption of Fixed Capital)

id
menggambarkan penurunan nilai barang modal karena digunakan dalam

o.
.g
proses produksi secara normal selama periode tertentu.

ps
.b
CAKUPAN
ab
gk

PMTB mencakup :
un

1. Penambahan dikurangi pengurangan barang modal baik baru


nd
ba

maupun bekas, seperti bangunan tempat tinggal, bangunan bukan


//

tempat tinggal, bangunan dan konstruksi lainnya, mesin &


s:
tp

perlengkapan, alat transportasi, tumbuhan dan hewan yang


ht

dibudidaya (cultivated asset), produk kekayaan intelektual (intellectual


property products);
2. Biaya alih kepemilikan atas aset non-finansial yang tidak diproduksi
seperti lahan dan aset yang dipatenkan;
3. Perbaikan besar barang modal, yang bertujuan untuk meningkatkan
kapasitas produksi dan usia pakai-nya seperti overhaul mesin
produksi, reklamasi pantai, pembukaan, pengeringan dan pengairan
hutan, serta pencegahan banjir dan erosi.

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bandung Menurut Pengeluaran 2018-2022 27


BAB II
METODE ESTIMASI DAN SUMBER DATA

SUMBER DATA

Data dasar yang digunakan untuk mengestimasi PMTB Kabupaten


Bandung tahunan adalah:
a. Output industri konstruksi, BPS
b. Nilai impor 2 digit HS, BPS
c. Indeks Produksi Industri Besar Sedang, BPS
d. Laporan Keuangan Perusahaan, Data Sekunder dari luar BPS
e. Publikasi Statistik Industri Besar dan Sedang, BPS
f. Indeks Harga Perdagangan Besar (IHPB), BPS

id
o.
g. Publikasi Statistik Pertambangan dan Penggalian (migas dan non-

.g
ps
migas), BPS .b
h. Publikasi Statistik Listrik, Gas & Air Minum, BPS
ab

i. Publikasi Statistik Konstruksi, BPS


gk
un

j. Data Eksplorasi Mineral, Kementrian Energi dan Sumber Daya


nd

Mineral
ba

k. Statistik Peternakan, Ditjen Peternakan Kementerian Pertanian.


//
s:
tp

METODE ESTIMASI
ht

Komponen PMTB diestimasi dengan menggunakan metode


langsung ataupun metode tidak langsung tergantung ketersediaan data di
masing-masing daerah.
 Metode Langsung:
Barang Modal Domestik + TTM
PMTB atas dasar harga Berlaku
= + Pajak atas Produk (PPN) +
(Domestik)
Biaya Instalasi

PMTB atas dasar harga Berlaku Barang Modal Impor + TTM +


=
(Impor) Bea Impor + Biaya Instalasi

28 Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bandung Menurut Pengeluaran 2018-2022


BAB II
METODE ESTIMASI DAN SUMBER DATA

PMTB atas dasar harga Konstan diperoleh dengan cara men-


deflate PMTB atas dasar harga Berlaku dengan IHPB sebagai
berikut:
PMTBADHK = 𝑃𝑀𝑇𝐵𝐴𝐷𝐻𝐵
𝐼𝐻𝑃𝐵

Catatan : IHPB yang digunakan adalah IHPB Nasional (2010=100)


sesuai jenis barang modal.

id
 Metode Tidak Langsung:

o.
PMTB atas dasar harga Berlaku = Total

.g
Pendekatan Supply =
ps
Supply Barang x Rasio PMTB
.b
ab

PMTB atas dasar harga Konstan (t) =


gk

Pendekatan
= PMTB atas dasar harga (t-1) x Indeks
un

Ekstrapolasi
Produksi (t)
nd
//ba
s:
tp
ht

2.5 PERUBAHAN INVENTORI (PI)

PENDAHULUAN

Dalam suatu perekonomian, inventori atau persediaan merupakan


salah satu komponen penting yang dibutuhkan untuk kelangsungan suatu
proses produksi, di samping tenaga kerja dan barang modal. Komponen
tersebut menjadi bagian dari pembentukan modal bruto atau investasi
fisik, yang terjadi di suatu wilayah pada kurun waktu tertentu. Komponen
inventori menggambarkan bagian dari investasi yang direalisasikan dalam
bentuk barang jadi, barang setengah jadi, serta bahan baku dan bahan
penolong. Ketersediaan data tentang perubahan inventori pada suatu

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bandung Menurut Pengeluaran 2018-2022 29


BAB II
METODE ESTIMASI DAN SUMBER DATA

periode akuntansi menjadi penting guna memenuhi kebutuhan analisis


tentang aktivitas investasi.

KONSEP DAN DEFINISI

Pengertian sederhana dari inventori adalah barang yang dikuasai


oleh produsen untuk tujuan diolah lebih lanjut (intermediate consumption)
menjadi barang lainnya, yang mempunyai nilai ekonomi atau manfaat
yang lebih tinggi. Termasuk dalam pengertian tersebut adalah barang
yang masih dalam proses pengerjaan (work in progress), serta barang

id
jadi yang belum dipasarkan dan masih dikuasai oleh produsen.

o.
.g
Nilai perubahan inventori merupakan selisih antara nilai inventori di
ps
akhir periode dengan nilai inventori pada awal periode (akuntansi).
.b
ab

Perubahan inventori menjelaskan perubahan posisi barang inventori,


gk

yang dapat bermakna penambahan (bertanda positif) ataupun


un

pengurangan (bertanda negatif).


nd
ba

Bagi produsen, keberadaan inventori diperlukan untuk menjaga


//

kelangsungan dari proses produksi sehingga perlu dicadangkan, baik


s:
tp

dalam bentuk bahan baku ataupun bahan penolong. Faktor


ht

ketidakpastian yang disebabkan oleh pengaruh dari faktor eksternal juga


menjadi pertimbangan bagi pengusaha untuk melakukan pencadangan
(khususnya bahan baku). Bagi pedagang, pengadaan inventori lebih
disebabkan oleh unsur spekulasi, dengan harapan agar mendapatkan
keuntungan yang lebih besar.

Sedangkan bagi pemerintah, pencadangan komoditas yang


strategis dimaksudkan untuk menjaga stabilitas ekonomi, sosial dan
politik. Karena menyangkut kepentingan masyarakat luas, maka
beberapa komoditas bahan pokok seperti beras, tepung terigu, minyak
goreng dan gula pasir perlu dicadangkan oleh pemerintah. Namun bagi

30 Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bandung Menurut Pengeluaran 2018-2022


BAB II
METODE ESTIMASI DAN SUMBER DATA

rumahtangga, pengadaan inventori barang lebih ditujukan untuk


kemudahan dalam mengatur perilaku konsumsi.

CAKUPAN

Inventori dapat diklasifikasikan menurut jenis barang sebagai


berikut :

a. Inventori menurut industri, seperti produk atau hasil perkebunan,


kehutanan, perikanan, pertambangan, industri pengolahan, gas kota,

id
air bersih, serta konstruksi;

o.
b. Inventori menurut jenis bahan baku & penolong (material & supplies),

.g
ps
mencakup semua bahan, komponen atau persediaan untuk diproses
.b
lebih lanjut menjadi barang jadi;
ab
gk

c. Barang jadi, mencakup barang yang telah diproses tetapi belum


un

terjual atau belum digunakan termasuk barang yang dijual dalam


nd

bentuk yang sama seperti pada waktu dibeli;


//ba

d. Barang setengah jadi, yang mencakup barang yang sebagian telah


s:
tp

diolah atau belum selesai (tidak termasuk konstruksi yang belum


ht

selesai);
e. Barang dagangan yang masih dikuasai oleh pedagang untuk tujuan
dijual;
f. Ternak untuk tujuan dipotong;
g. Pengadaan barang oleh pedagang untuk tujuan dijual atau digunakan
sebagai bahan bakar atau persediaan; serta
h. Persediaan pemerintah, yang mencakup barang strategis seperti
beras, kedelai, gula pasir, dan gandum.

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bandung Menurut Pengeluaran 2018-2022 31


BAB II
METODE ESTIMASI DAN SUMBER DATA

SUMBER DATA

Sumber data yang digunakan untuk mengestimasi komponen


perubahan inventori adalah :

a. Laporan keuangan perusahaan hasil kegiatan survei atau website


Bursa Efek Indonesia (www.idx.co.id);
b. Laporan Keuangan Perusahaan BUMN/BUMD, Data Sekunder dari
luar BPS
c. Data komoditas pertambangan, Statistik Pertambangan, dan

id
Penggalian BPS;

o.
.g
d. Data Inventori Publikasi Tahunan Industri Besar Sedang, BPS;
e. Data komoditas perkebunan; ps
.b
ab

f. Indeks harga implisit PDRB industri terpilih;


gk

g. Indeks harga perdagangan besar (IHPB) terpilih;


un

h. Data persediaan beras, Bulog; data semen, Asosiasi Semen


nd
ba

Indonesia; data gula, Dewan Gula Indonesia; dan data ternak,


//

Ditjennak Kementan.
s:
tp
ht

METODE ESTIMASI

Komponen Perubahan Inventori (PI) diestimasi dengan menggunakan


metode revaluasi atau metode deflasi, tergantung jenis komoditasnya.

a. Metode Revaluasi

Metode ini digunakan untuk komoditas pertanian, perkebunan,


peternakan, kehutanan dan pertambangan.
PI Atas Dasar Harga Volume Inventori (t) – Volume inventori (t-1))
=
Berlaku x Harga per unit

PI Atas Dasar Harga


= PI atas dasar harga Berlaku / IHPB
Konstan

32 Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bandung Menurut Pengeluaran 2018-2022


BAB II
METODE ESTIMASI DAN SUMBER DATA

b. Metode Deflasi

Metode ini digunakan untuk komoditas industri pengolahan dan


komoditas lainnya.
Inventori (t) Atas Dasar Harga Berlaku/IHPB (t )
PI Atas Dasar Harga
= - Inventori (t-1) Atas Dasar Harga Berlaku/IHPB
Berlaku
(t-1)

PI Atas Dasar Harga PI Atas Dasar Harga Konstan x IHPB rata-rata


=
Konstan (t)

id
o.
.g
2.6 EKSPOR - IMPOR
ps
.b
ab

PENDAHULUAN
gk
un

Aktivitas ekspor-impor dari dan ke suatu wilayah diyakini telah


nd
ba

terjadi sejak lama, bahkan sebelum wilayah itu ditetapkan sebagai


//

wilayah pemerintahan. Ragam barang dan jasa yang diproduksi maupun


s:
tp

disparitas harganya menjadi faktor utama munculnya aktivitas tersebut.


ht

Wilayah yang tidak dapat memenuhi kebutuhan-nya sendiri


berusaha untuk mendatangkan dari luar wilayah atau bahkan dari luar
negeri. Di sisi lain, wilayah yang memproduksi barang dan jasa melebihi
kebutuhan domestik-nya, terdorong untuk memperluas pasar ke luar
wilayah atau bahkan ke luar negeri.
Seiring perkembangan zaman, aktivitas produksi dan permintaan
masyarakat atas berbagai barang dan jasa semakin meningkat.
Kemajuan di bidang transportasi dan komunikasi juga turut memperlancar
arus dan distribusi barang dan jasa. Kondisi ini semakin mendorong
aktivitas ekspor-impor dari dan ke suatu wilayah.

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bandung Menurut Pengeluaran 2018-2022 33


BAB II
METODE ESTIMASI DAN SUMBER DATA

KONSEP DAN DEFINISI

Ekspor-impor didefiniskan sebagai alih kepemilikan ekonomi


(melalui aktivitas penjualan/ pembelian, barter, pemberian atau hibah)
barang dan jasa antar residen wilayah tersebut dengan non-residen (yang
berada di luar wilayah atau luar negeri).

CAKUPAN

Ekspor-Impor ke dan dari suatu wilayah Kabupaten Bandung terdiri

id
dari:

o.
a. Ekspor ke luar provinsi/Kabupaten Bandung

.g
b. Impor dari luar provinsi/Kabupaten Bandung
ps
.b
ab

Selisih antara ekspor dan impor didefinisikan sebagai Net Ekspor.


gk
un

SUMBER DATA
nd
ba

Nilai ekspor-impor wilayah Kabupaten Bandung didasarkan pada


//
s:

penghitungan Net Ekspor. Namun sering kali untuk mengestimasinya


tp
ht

tidak ada data yang sesuai dengan konsep dan definisi yang ditentukan.
Kondisi inilah yang menyebabkan Net Ekspor Kabupaten Bandung
diperlakukan sebagai item penyeimbang (residual), yakni perbedaan
antara PDRB menurut pengeluaran dengan PDRB menurut lapangan
usaha. Selanjutnya dilakukan pemisahan Net Ekspor menjadi ekspor dan
impor dengan mengunakan metode tidak langsung.

34 Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bandung Menurut Pengeluaran 2018-2022


.id
BAB III
go
s.
TINJAUAN PEREKONOMIAN
bp
b.

KABUPATEN BANDUNG
ka
ng

MENURUT PDRB PENGELUARAN


du

TAHUN 2018-2022
an
//b
s:
tp
ht
id
o.
.g
ps
.b
Halaman ini sengaja dikosongkan
ab
gk
un
nd
//ba
s:
tp
ht
BAB III
TI NJ AU AN PEREKO NOMI AN K ABUP ATEN B ANDUNG
MENURUT PDRB PENGELU AR AN TAH UN 2018-2022

3.1. PERKEMBANGAN PDRB PENGELUARAN

Kondisi perekonomian Kabupaten Bandung terus membaik dari


2018 ke 2022, setelah sempat mengalami kontraksi di tahun 2020
sebagai dampak dari Pandemi Covid-19. Perekonomian Kabupaten
Bandung kembali tumbuh positif pada tahun 2021 dan 2022.

id
Perkembangan ekonomi tersebut dapat digambarkan melalui indikator

o.
.g
PDRB dan turunannya.

ps
Lebih spesifik PDRB menurut pengeluaran menjabarkan perilaku
.b
ab

sektor pelaku ekonomi dalam melakukan pengeluaran konsumsi akhir,


gk

investasi dan perdagangan antar wilayah maupun antar negara.


un

Konsumsi akhir rumah tangga menggambarkan kemampuan daya beli


nd
ba

masyarakat. Peningkatan konsumsi rumah tangga menggambarkan


//
s:

perekonomian rumah tangga yang semakin membaik. Begitu pula


tp

konsumsi LNPRT dan Pemerintah yang meningkat menunjukkan


ht

kemampuan institusi tersebut dalam membiayai keperluan konsumsinya


yang lebih baik. Investasi yang dijabarkan oleh PMTB dan perubahan
inventori menggambarkan bagaimana kekuatan perekonomian berupa
kekayaan aset tetap. Investasi dan ekspor yang meningkat merupakan
implikasi dari peningkatan pendapatan dari kegiatan produksi.

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bandung Menurut Pengeluaran 2018-2022 37


BAB III
TINJAUAN PEREKONOMIAN KABUPATEN BANDUNG MENURUT PENGELUARAN
2018-2022

Tabel 1. PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Pengeluaran


Kabupaten Bandung, 2018-2022 (Miliar Rupiah)

Komponen
2018 2019 2020 2021* 2022**
Pengeluaran
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Konsumsi
1. 90.622,27 98.383,39 99.719,67 102.613,91 112.574,11
Rumah Tangga
Konsumsi
2. 562,42 601,10 589,51 608,36 648,08
LNPRT
Konsumsi

id
3. 5.281,82 5.498,11 5.564,78 5.820,28 5.767,22

o.
Pemerintah

.g
4. PMTB
ps
23.629,45 25.122,73.b 23.516,69 25.161,50 27.035,80

Perubahan
ab

5. 3.149,16 3.203,45 1.267,32 (828,32) 612,37


Inventori
gk
un

6. Net Ekspor (10.263,04) (8.823,02) (7.055,19) (2.898,89) (3.635,52)


nd

Total PDRB 112.982,08 123.985,75 123.602,78 130.476,83 143.002,07


ba
//

* Angka Sementara
s:

** Angka Sangat Sementara


tp
ht

Dalam kurun waktu 5 (lima) tahun terakhir, nilai PDRB Kabupaten


Bandung Atas Dasar Harga berlaku (ADHB) menunjukkan peningkatan
yang cukup signifikan, walaupun sempat mengalami penurunan pada
tahun 2020. Pada tahun 2018, PDRB ADHB tercatat sebesar 112.982,09
miliar rupiah, mengalami fluktuasi di tahun-tahun berikutnya kemudian
meningkat menjadi 143.002,07 miliar rupiah pada tahun 2022. Fluktuasi
nilai tersebut dipengaruhi oleh adanya perubahan harga dan volume
konsumsi, serta terjadinya peristiwa yang mempengaruhi kegiatan
ekonomi pada periode tersebut.

38 Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bandung Menurut Pengeluaran 2018-2022


BAB III
TINJAUAN PEREKONOMIAN KABUPATEN BANDUNG MENURUT PENGELUARAN
2018-2022

Selain dinilai atas dasar harga berlaku (ADHB), PDRB menurut


pengeluaran juga dinilai atas dasar harga konstan (ADHK) 2010. Melalui
pendekatan penghitungan ADHK, PDRB pada masing-masing tahun
dapat memberikan gambaran tentang perubahan PDRB secara volume
atau secara kuantitas saja.

Tabel 2. PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2010 Menurut Pengeluaran


Kabupaten Bandung, 2018-2022 (Miliar Rupiah)

Komponen
2018 2019 2020 2021* 2022**

id
Pengeluaran

o.
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

.g
Konsumsi
1. 61.087,05 64.203,07
ps
63.860,16 65.105,55 68.116,26
.b
Rumah Tangga
ab

Konsumsi
371,89 384,31 369,47 376,79
gk

2. 386,25
LNPRT
un

Konsumsi
nd

3. 3.282,21 3.392,23 3.383,07 3.475,96 3.412,40


Pemerintah
// ba

4. PMTB 16.323,53 16.892,18 15.796,48 16.220,13 16.703,05


s:
tp

Perubahan
ht

5. 1.982,62 1.988,40 784,34 (480,72) 353,88


Inventori

6. Net Ekspor (5.434,07) (4.312,76) (3.132,54) (748,34) (533,88)

Total PDRB 77.613,22 82.547,44 81.060,97 83.949,37 88.437,96


* Angka Sementara
** Angka Sangat Sementara

PDRB atas dasar harga Konstan (ADHK) Kabupaten Bandung


selama kurun waktu 2018-2022 juga mengalami peningkatan. Tahun
2018 nilai PDRB ADHK Kabupaten Bandung sebesar 77.613,22 miliar
rupiah. Angka tersebut mengalami fluktuasi hingga pada tahun 2022
mencapai 88.437,96 miliar rupiah.

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bandung Menurut Pengeluaran 2018-2022 39


BAB III
TINJAUAN PEREKONOMIAN KABUPATEN BANDUNG MENURUT PENGELUARAN
2018-2022

Adanya peningkatan PDRB ADHK ini memberikan gambaran


adanya tarikan yang cukup kuat dari sisi permintaan terhadap
perekonomian secara agregat seiring membaiknya perekonomian paska
Pandemi Covid-19.

id
o.
.g
ps
.b
ab
gk
un
nd

* Angka Sementara
ba

** Angka Sangat Sementara


//
s:

Grafik 1. PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Pengeluaran


tp

Kabupaten Bandung, 2018-2022


ht

Pada grafik 1 terlihat bahwa nilai PDRB atas ADHB selalu lebih
besar dari nilai PDRB ADHK. Perbedaan tersebut disebabkan karena
adanya pengaruh perubahan harga dalam penghitungan PDRB ADHB.
Semakin lama, selisih antara PDRB ADHB dan ADHK semakin besar
karena peningkatan harga dari tahun ke tahun. Dalam PDRB ADHK faktor
harga telah ditiadakan.

Terbentuknya total PDRB pengeluaran tidak terlepas dari kontribusi


seluruh komponen, yang terdiri dari komponen Pengeluaran Konsumsi
Akhir Rumah Tangga (PK-RT), Pengeluaran Konsumsi Akhir Lembaga
Non Profit Yang Melayani Rumah Tangga (PK-LNPRT), Pengeluaran

40 Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bandung Menurut Pengeluaran 2018-2022


BAB III
TINJAUAN PEREKONOMIAN KABUPATEN BANDUNG MENURUT PENGELUARAN
2018-2022

Konsumsi Akhir Pemerintah (PK-P), Pembentukan Modal Tetap Bruto


(PMTB), Perubahan Inventori, Net Ekspor atau ekspor minus impor
barang dan jasa.

Tabel 3. Distribusi PDRB ADHB Menurut Pengeluaran Kabupaten


Bandung, 2018-2022 (Persen)

Komponen Pengeluaran 2018 2019 2020 2021* 2022**

(1) (2) (3) (4) (5) (6)


1. Konsumsi Rumah Tangga 80,21 79,35 80,68 78,65 78,72

id
o.
2. Konsumsi LNPRT 0,50 0,48 0,48 0,47 0,45

.g
3. Konsumsi Pemerintah 4,67 4,43
ps 4,50 4,46 4,03
.b
ab

4. PMTB 20,91 20,26 19,03 19,28 18,91


gk

5. Perubahan Inventori 2,79 2,58 1,03 (0,63) 0,43


un
nd

6. Net Ekspor (9,08) (7,12) (5,71) (2,22) (2,54)


//ba

Total PDRB 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00


s:
tp

* Angka Sementara
ht

** Angka Sangat Sementara

Berdasarkan tabel 3 diatas terlihat bahwa selama periode 2018-


2022, produk yang dikonsumsi di Kabupaten Bandung, paling besar
digunakan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi akhir rumah tangga
(mencapai 80 persen). Besarnya porsi pengeluaran konsumsi rumah
tangga tersebut merupakan faktor pendorong utama besarnya
permintaan barang dan jasa. Pengeluaran untuk investasi fisik (PMTB)
juga mempunyai peran yang cukup besar dengan kontribusi sekitar 18-20
persen. Adapun proporsi konsumsi akhir pemerintah berada pada kisaran
4 persen. Di sisi lain, perdagangan dengan luar wilayah yang
direpresentasi oleh komponen net ekspor, menunjukkan nilai ekspor yang

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bandung Menurut Pengeluaran 2018-2022 41


BAB III
TINJAUAN PEREKONOMIAN KABUPATEN BANDUNG MENURUT PENGELUARAN
2018-2022

lebih rendah dari nilai impor (dalam kondisi “defisit”), artinya Kabupaten
Bandung termasuk dalam kategori net impor. Hal ini menunjukkan
ketergantungan Kabupaten Bandung terhadap barang impor dari luar
wilayah masih sangat tinggi.

Peningkatan peranan di tahun 2022 terjadi pada komponen


konsumsi rumah tangga dan perubahan inventori. Sedangkan
pengeluaran konsumsi LNPRT, Konsumsi Pemerintah, dan PMTB
mengalami sedikit penurunan peranan.

Tabel 4. Laju Pertumbuhan PDRB ADHK Menurut Pengeluaran

id
o.
Kabupaten Bandung, 2018-2022 (Persen)

.g
ps
.b
Komponen Pengeluaran 2018 2019 2020 2021* 2022**
ab
gk

(1) (2) (3) (4) (5) (6)


un

1. Konsumsi Rumah Tangga 5,81 5,10 (0,53) 1,95 4,62


nd
ba

2. Konsumsi LNPRT 12,38 3,34 (3,86) 1,98 2,51


//
s:

3. Konsumsi Pemerintah 3,92 3,35 (0,27) 2,75 (1,83)


tp
ht

4. PMTB 6,19 3,48 (6,49) 2,68 2,98

Total PDRB 6,26 6,36 (1,80) 3,56 5,35


* Angka Sementara
** Angka Sangat Sementara

Agregat makro lain yang dapat diturunkan dari data PDRB adalah
pertumbuhan riil PDRB atau lebih dikenal dengan pertumbuhan ekonomi
(economic growth), yang menggambarkan kinerja pembangunan di
bidang ekonomi. Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Bandung selama
periode tahun 2018-2019 pertumbuhan ekonomi Kabupaten Bandung
mengalami pertumbuhan positif, yakni sebesar 6,26 persen (2018), dan
6,36 persen (2019). Sedangkan pada tahun 2020, Kabupaten Bandung

42 Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bandung Menurut Pengeluaran 2018-2022


BAB III
TINJAUAN PEREKONOMIAN KABUPATEN BANDUNG MENURUT PENGELUARAN
2018-2022

mengalami kontraksi pertumbuhan ekonomi sebesar 1,80 persen.


Kemudian pada tahun 2021 dan 2022, pertumbuhan ekonomi Kabupaten
Bandung kembali mengalami pertumbuhan positif yakni sebesar 3,56
persen (2021), dan 5,35 persen (2022).

id
o.
.g
ps
.b
ab
gk
un
nd

* Angka Sementara
ba

** Angka Sangat Sementara


//
s:

Grafik 2. Laju Pertumbuhan PDRB Pengeluaran Menurut


tp

Komponen, 2018-2022
ht

Berdasarkan grafik 2, selama tahun 2018-2022 diketahui bahwa


pertumbuhan tertinggi terjadi pada tahun 2019. Sementara pertumbuhan
terendah terjadi di tahun 2020. Salah satu penyebab melambatnya
pertumbuhan ekonomi Kabupaten Bandung di tahun 2020 dikarenakan
pandemi Covid-19 melanda yang berdampak ke semua komponen
pembentuk PDRB Pengeluaran. Pandemi Covid-19 yang terjadi
mempengaruhi pola konsumsi rumah tangga, LNPRT, realisasi belanja
pemerintah, realisasi investasi fisik (PMTB), serta berpengaruh terhadap
kinerja ekspor impor di Kabupaten Bandung.

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bandung Menurut Pengeluaran 2018-2022 43


BAB III
TINJAUAN PEREKONOMIAN KABUPATEN BANDUNG MENURUT PENGELUARAN
2018-2022

Dilihat menurut komponennya, seluruh komponen pengeluaran


mengalami pertumbuhan tertinggi di tahun 2018, dengan nilai
pertumbuhan masing masing konsumsi rumah tangga sebesar 5,81
persen; konsumsi LNPRT sebesar 12,38 persen; konsumsi pemerintah
sebesar 3,92 persen; dan PMTB sebesar 6,19 persen. Sementara itu
pertumbuhan terendah terjadi di tahun 2020 dimana komponen
pengeluaran konsumsi rumah tangga, konsumsi LNPRT, konsumsi
pemerintah, dan PMTB mengalami konstraksi.

id
o.
3.2. PERKEMBANGAN KOMPONEN PDRB PENGELUARAN

.g
ps
Perubahan struktur perekonomian suatu wilayah sebagai akibat dari
.b
ab

upaya pembangunan ekonomi yang dilaksanakan pada periode tertentu,


gk

tidak terlepas dari perilaku masing-masing komponen pengguna akhir.


un

Setiap komponen mempunyai perilaku yang berbeda sesuai dengan


nd

tujuan akhir penggunaan barang dan jasa. Data empiris menunjukan


ba
//

bahwa sebagian besar produk atau barang dan jasa yang tersedia pada
s:
tp

periode tertentu digunakan untuk memenuhi permintaan konsumsi akhir


ht

oleh rumah tangga, LNPRT dan pemerintah, sebagian lagi digunakan


untuk investasi fisik dalam bentuk PMTB dan perubahan inventori. Berikut
perilaku masing-masing komponen PDRB pengeluaran Kabupaten
Bandung untuk periode 2018-2022.

3.2.1. KONSUMSI AKHIR RUMAH TANGGA

Komponen Pengeluaran Konsumsi Akhir Rumah Tangga (PK-RT)


merupakan pengeluaran terbesar atas berbagai barang dan jasa yang
tersedia. Data berikut menunjukkan bahwa dari seluruh nilai tambah bruto
(PDRB) yang diciptakan di Kabupaten Bandung, ternyata penggunaan
terbesar untuk memenuhi kebutuhan konsumsi rumah tangga. Dengan
kata lain, sebagian besar produk (domestik) yang dihasilkan di wilayah

44 Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bandung Menurut Pengeluaran 2018-2022


BAB III
TINJAUAN PEREKONOMIAN KABUPATEN BANDUNG MENURUT PENGELUARAN
2018-2022

Kabupaten Bandung maupun produk (impor) yang didatangkan dari luar


wilayah atau luar negeri akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan
konsumsi akhir oleh rumah tangga.

Di tahun 2018 total konsumsi rumah tangga sebesar 90.622,27


miliar rupiah (ADHB) dan 61.087,05 miliar rupiah (ADHK). Nilai ini terus
mengalami peningkatan setiap tahunnya hingga di tahun 2022 total
konsumsi rumah tangga mencapai 112.574,11 miliar rupiah (ADHB) dan
68.116,26 miliar rupiah (ADHK). Sementara dilihat dari sisi
pertumbuhannya, pada periode tahun 2018 – 2022 pengeluaran

id
konsumsi akhir rumah tangga selalu mengalami pertumbuhan positif,

o.
.g
kecuali di tahun 2020 pertumbuhannya mengalami kontraksi pada masa
ps
pandemi Covid-19. Pertumbuhan tertinggi terjadi ditahun 2018 yang
.b
ab

tumbuh sebesar 5,81 persen, sedangkan di tahun 2020 konsumsi rumah


gk

tangga mengalami pertumbuhan terendah yaitu sebesar -0,53 persen.


un
nd

Pandemi Covid-19 yang terjadi semenjak awal tahun 2020


ba

berdampak pada konsumsi rumah tangga. Selama pandemi terjadi,


//
s:

masyarakat cenderung untuk mengutamakan pemenuhan kebutuhan


tp
ht

primer dan menunda konsumsi kebutuhan sekunder ataupun tersier.


Pengurangan konsumsi ini juga didorong adanya indikasi penurunan
pendapatan masyarakat sebagai akibat terhambatnya kinerja ekonomi
serta ruang gerak masyarakat selama pandemi. Dilihat dari pola
konsumsinya, pandemi covid-19 hanya berdampak kecil terhadap
pengeluaran rumah tangga pada kelompok konsumsi makanan. Hal ini
disebabkan karena konsumsi makanan merupakan salah satu kebutuhan
dasar hidup masyarakat yang harus dipenuhi terlebih dahulu sebelum
memenuhi jenis konsumsi non makanan seperti kelompok pakaian dan
alas kaki, transportasi, komunikasi, rekreasi dan budaya, hotel dan
restoran.

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bandung Menurut Pengeluaran 2018-2022 45


BAB III
TINJAUAN PEREKONOMIAN KABUPATEN BANDUNG MENURUT PENGELUARAN
2018-2022

Tabel 5. Perkembangan Komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah


Tangga Kabupaten Bandung, 2018-2022

Uraian 2018 2019 2020 2021* 2022**

(1) (2) (3) (4) (5) (6)


Total Konsumsi Rumah Tangga (Miliar rupiah)

ADHB 90.622,27 98.383,39 99.719,67 102.613,91 112.574,11

ADHK 2010 61.087,05 64.203,07 63.860,16 65.105,55 68.116,26

Proporsi terhadap

id
80,21 79,35 80,68 78,65 78,72
PDRB (persen)

o.
.g
Rata-rata konsumsi per kapita per tahun (juta rupiah)
ps
.b
ADHB 24,38 26,60 27,60 27,99 30,27
ab
gk

ADHK 2010 16,43 17,36 17,67 17,76 18,32


un

Pertumbuhan (persen)
nd
ba

a. Total konsumsi RT 5,81 5,10 (0,53) 1,95 4,62


//
s:

b. Per kapita 4,11 5,65 1,80 0,49 3,15


tp

Jumlah penduduk
ht

3717 3698 3614 3666 3719


(000 org)
* Angka Sementara
** Angka Sangat Sementara

Berdasarkan tabel 5, kontribusi pengeluaran konsumsi rumah


tangga terhadap PDRB pada periode tahun 2018-2022 berada pada
kisaran 78 sampai 80 persen. Kontribusi tertinggi terjadi pada tahun 2020
yaitu 80,68 persen dan terendah terjadi pada tahun 2021 yaitu 78,65
persen.

Secara umum, rata-rata konsumsi per kapita juga menunjukan


kecenderungan yang searah dengan kenaikan jumlah penduduk, dan

46 Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bandung Menurut Pengeluaran 2018-2022


BAB III
TINJAUAN PEREKONOMIAN KABUPATEN BANDUNG MENURUT PENGELUARAN
2018-2022

selalu diikuti pula oleh kenaikan nilai konsumsinya. Rata-rata konsumsi


per kapita menunjukan peningkatan, baik atas dasar harga Berlaku
maupun atas dasar harga Konstan 2010. Kondisi ini menunjukan bahwa
rata-rata konsumsi setiap penduduk di Kabupaten Bandung meningkat,
baik secara kuantitas (volume) maupun secara nilai (termasuk juga
peningkatan kualitas). Rata rata konsumsi perkapita atas dasar harga
berlaku di tahun 2018 terhitung sebesar 24,38 juta rupiah dan terus
meningkat sehingga di tahun 2022 menjadi 30,27 juta rupiah. Di tahun
2022 konsumsi perkapita mengalami pertumbuhan sebesar 3,15 persen.

id
Kenaikan ini seiring dengan berangsur normalnya aktivitas ekonomi

o.
.g
paska pandemi Covid-19 di Kabupaten Bandung.

ps
.b
Tabel 6. Struktur Komponen Konsumsi Rumah Tangga Kabupaten
ab

Bandung, 2018-2022 (persen)


gk
un
nd

Komponen Pengeluaran 2018 2019 2020 2021* 2022**


ba

(1) (2) (3) (4) (5) (6)


//

Makanan, Minuman, dan


s:

1a. 46,99 47,85 49,50 49,80 50,62


Rokok
tp
ht

1b. Pakaian dan Alas Kaki 4,20 4,26 4,05 3,88 3,64
Perumahan, Perkakas,
Perlengkapan dan
1c. 9,46 9,19 9,23 9,22 8,66
Penyelenggaraan Rumah
Tangga
Kesehatan dan
1d. 4,98 4,95 5,12 5,31 5,09
Pendidikan
Transportasi, Komunikasi,
1e. 23,41 22,85 21,22 21,05 21,42
Rekreasi, dan Budaya
1f. Hotel dan Restoran 3,81 3,75 3,66 3,52 3,34

1g. Lainnya 7,15 7,15 7,23 7,23 7,23

Total PDRB 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00


* Angka Sementara
** Angka Sangat Sementara

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bandung Menurut Pengeluaran 2018-2022 47


BAB III
TINJAUAN PEREKONOMIAN KABUPATEN BANDUNG MENURUT PENGELUARAN
2018-2022

Bila diteliti lebih lanjut pada tabel 6, struktur komponen konsumsi


rumah tangga berdasarkan 7 (tujuh) kelompok COICOP (Classification of
Individual Consumption by Purpose), terlihat bahwa kelompok konsumsi
makanan, minuman dan rokok merupakan komponen dengan dengan
share terbesar yaitu hampir setengah dari total konsumsi rumah tangga,
kemudian diikuti dengan kelompok transportasi, komunikasi, rekreasi dan
budaya. Sementara kelompok konsumsi hotel dan restoran merupakan
kelompok konsumsi dengan share terkecil dari total konsumsi rumah
tangga. Sementara itu, tingkat perubahan harga yang secara implisit

id
disajikan dalam tabel 6, menunjukkan peningkatan setiap tahunnya untuk

o.
.g
masing-masing kelompok pengeluaran konsumsi rumah tangga.

ps
.b
Tabel 7. Pertumbuhan Implisit (Indeks Harga) Pengeluaran
ab

Konsumsi Akhir Rumah Tangga Kabupaten Bandung,


gk
un

2018-2022 (persen)
nd
ba

Komponen Pengeluaran 2018 2019 2020 2021* 2022**


//
s:

(1) (2) (3) (4) (5) (6)


tp

Makanan, Minuman, dan 3,85 3,71 2,21 1,39 6,17


1a.
ht

Rokok
1b. Pakaian dan Alas Kaki 5,81 5,97 2,07 0,06 1,01

Perumahan, Perkakas,
Perlengkapan dan 2,09 2,89 1,45 1,22 3,25
1c.
Penyelenggaraan Rumah
Tangga
Kesehatan dan 3,38 3,01 2,42 1,42 0,60
1d.
Pendidikan
Transportasi, Komunikasi, 2,90 1,40 (0,87) (0,67) 4,41
1e.
Rekreasi, dan Budaya
1f. Hotel dan Restoran 5,75 2,41 1,35 0,05 2,15

1,02 4,50 4,21 2,73 5,28


1g. Lainnya

Total PDRB 3,53 3,30 1,90 0,93 4,86


* Angka Sementara ** Angka Sementara

48 Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bandung Menurut Pengeluaran 2018-2022


BAB III
TINJAUAN PEREKONOMIAN KABUPATEN BANDUNG MENURUT PENGELUARAN
2018-2022

3.2.2. KONSUMSI AKHIR LNPRT

Lembaga Non Profit yang melayani Rumah Tangga (LNPRT)


adalah salah satu unit institusi yang melakukan kegiatan produksi,
konsumsi dan akumulasi aset. Keberadaannya diakui oleh hukum atau
masyarakat, terpisah dari orang atau entitas lain yang memiliki atau
mengendalikan. Dalam kegiatannya, LNPRT merupakan mitra
pemerintah dalam mengatasi berbagai masalah sosial seperti kemiskinan
dan lingkungan hidup.

id
Peranan pengeluaran konsumsi akhir LNPRT dalam PDRB

o.
menurut pengeluaran sangat minor dibandingkan dengan komponen

.g
ps
pengeluaran lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa peranan institusi ini
.b
ab

dalam perekonomian suatu wilayah semestinya dapat lebih ditingkatkan


gk

lagi. Data menunjukan proporsi pengeluaran akhir LNPRT terhadap


un

PDRB periode tahun 2018 sampai dengan 2022 berada pada kisaran 0,45
nd

sampai 0,50 persen.


//ba
s:

Tabel 8. Perkembangan Komponen Pengeluaran Konsumsi LNPRT


tp
ht

Kabupaten Bandung, 2018-2022

Uraian 2018 2019 2020 2021* 2022**

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Total Konsumsi LNPRT (Miliar rupiah)

ADHB 562,42 601,10 589,51 608,36 648,08

ADHK 2010 371,89 384,31 369,47 376,79 386,25


Proporsi terhadap
0,50 0,48 0,48 0,47 0,45
PDRB (persen)
Pertumbuhan Total
Konsumsi LNPRT 12,38 3,34 (3,86) 1,98 2,51
(persen)
* Angka Sementara ** Angka sangat Sementara

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bandung Menurut Pengeluaran 2018-2022 49


BAB III
TINJAUAN PEREKONOMIAN KABUPATEN BANDUNG MENURUT PENGELUARAN
2018-2022

Walaupun proporsi konsumsi LNPRT terhadap PDRB relatif kecil,


namun konsumsi LNPRT di Kabupaten Bandung terus meningkat dari
tahun ke tahun, baik menurut ADHB maupun ADHK 2010, terkecuali pada
tahun 2020 dimana konsumsi LNPRT mengalami penurunan dikarenakan
adanya pembatasan kegiatan LNPRT sebagai dampak pandemi Covid-
2019. Kontribusi pengeluaran konsumsi LNPRT terhadap PDRB
cenderung cukup stabil dari tahun ke tahun. Pertumbuhan konsumsi
berada di posisi terendah pada tahun 2020 sebesar -3,86 persen dan
tertinggi sebesar 12,38 persen di tahun 2018. Sementara pertumbuhan di

id
tahun 2022 terhitung sebesar 2,51 persen. Dilihat berdasarkan nilainya,

o.
.g
ditahun 2018, total konsumsi LNPRT atas dasar harga berlaku sebesar

ps
562,42 miliar rupiah dan terus mengalami peningkatan menjadi 648,08
.b
ab

miliar rupiah di tahun 2022.


gk
un
nd

3.2.3. KONSUMSI AKHR PEMERINTAH


ba
//

Konsumsi akhir pemerintah, konsumsi rumah tangga, dan konsumsi


s:
tp

LNPRT merupakan jumlah dari konsumsi akhir dalam perekonomian


ht

suatu wilayah. Peranan konsumsi pemerintah dalam perekonomian


Kabupaten Bandung serta bagaimana perkembangannya akan dilejaskan
dalam uraian dibawah ini.

Pengeluaran Konsumsi Pemerintah terdiri dari Pengeluaran


Konsumsi Individu dan Pengeluaran Konsumsi Kolektif. Perbedaan
keduanya terletak pada pengeluaran terkait jenis barang dan jasa yang di
konsumsi. Barang dan jasa individu merupakan barang dan jasa privat,
dimana ciri-ciri barang privat adalah :

a. Scarcity, yaitu ada kelangkaan/keterbatasan dalam jumlah;

50 Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bandung Menurut Pengeluaran 2018-2022


BAB III
TINJAUAN PEREKONOMIAN KABUPATEN BANDUNG MENURUT PENGELUARAN
2018-2022

b. Excludable consumption, yaitu konsumsi suatu barang dapat


dibatasi hanya pada mereka yang memenuhi persyaratan tertentu
(biasanya harga);
c. Rivalrous competition, yaitu konsumsi oleh satu konsumen akan
mengurangi atau menghilangkan kesempatan pihak lain untuk
melakukan hal serupa.

Contoh barang dan jasa yang dihasilkan pemerintah dan tergolong


sebagai barang dan jasa individu adalah jasa pelayanan kesehatan
pemerintah di rumah sakit/puskesmas dan jasa pendidikan di

id
o.
sekolah/universitas negeri. Sementara barang dan jasa kolektif ekuivalen

.g
ps
dengan barang publik dengan ciri : .b
a. Non rivalry, yaitu pengeluaran satu konsumen terhadap suatu
ab

barang tidak mengurangi kesempatan konsumen lain untuk juga


gk
un

mengkonsumsi barang tersebut;


nd

b. Non excludable, yaitu apabila suatu barang publik tersedia, maka


ba

tidak ada yang dapat menghalangi siapapun untuk memperoleh


//
s:

manfaat dari barang tersebut atau dengan kata lain setiap orang
tp
ht

memiliki akses ke barang tersebut.


Tabel 9. Perkembangan Komponen Pengeluaran Konsumsi
Pemerintah Kabupaten Bandung, 2018-2022

Uraian 2018 2019 2020 2021* 2022**

(1) (2) (3) (4) (5) (6)


Total Konsumsi Pemerintah (Miliar rupiah)

ADHB 5.281,82 5.498,11 5.564,78 5.820,28 5.767,22

ADHK 2010 3.282,21 3.392,23 3.383,07 3.475,96 3.412,40


Proporsi terhadap
4,67 4,43 4,50 4,46 4,03
PDRB (persen)
Konsumsi Pemerintah per kapita per tahun (ribu rupiah)

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bandung Menurut Pengeluaran 2018-2022 51


BAB III
TINJAUAN PEREKONOMIAN KABUPATEN BANDUNG MENURUT PENGELUARAN
2018-2022

Uraian 2018 2019 2020 2021* 2022**

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

ADHB 1.420,88 1486,72 1539,99 1.587,57 1.550,89

ADHK 2010 882,96 917,28 936,22 948,12 917,64

Konsumsi Pemerintah per Pegawai Pemerintah per tahun (juta rupiah)

ADHB 314,58 333,83 353,54 398,24 376,77

ADHK 2010 195,49 205,96 214,93 237,83 222,93

Pertumbuhan (persen)

id
o.
a. Total konsumsi
3,92 3,35 (0,27) 2,75 (1,83)

.g
pemerintah

ps
b. Konsumsi Per
2,25 3,89 2,07 1,27 -3,21
.b
kapita
ab

c Konsumsi Per
9,86 5,36 4,36 10,65 -6,27
gk

Pegawai Pemerintah
un

Jumlah pegawai
16790 16470 15740 14615 15307
nd

pemerintah (org)
Jumlah penduduk (000
ba

3717 3698 3614 3666 3719


org)
//
s:

* Angka Sementara ** Angka Sangat Sementara


tp
ht

Pada tahun 2022 total pengeluaran konsumsi akhir pemerintah


ADHB terhitung sebesar 5,767 miliar rupiah sementara nilai konsumsi
pemerintah ADHK sebesar 3.412 miliar rupiah. Pengeluaran akhir
pemerintah di tahun 2022 memiliki kontribusi sebesar 4,03 persen dari
total PDRB. Kontribusi di tahun 2022 ini sedikit mengalami penurunan
dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang memiliki kontribusi sebesar
4,46 persen. Kondisi ini menempatkan pengeluaran pemerintah pada
urutan ke tiga kontributor di PDRB menurut pengeluaran setelah
komponen pengeluaran konsumsi rumah tangga dan perubahan
inventori.

Salah satu fungsi pemerintah adalah memberikan jasa layanan


pada publik atau masyarakat dalam bentuk jasa kolektif maupun

52 Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bandung Menurut Pengeluaran 2018-2022


BAB III
TINJAUAN PEREKONOMIAN KABUPATEN BANDUNG MENURUT PENGELUARAN
2018-2022

individual. Dalam praktek, pengeluaran pemerintah ini selalu dikaitkan


dengan luasnya cakupan layanan yang diberikan pada masyarakat
(publik), meskipun tidak seluruh masyarakat dapat merasakan
manfaatnya secara langsung. Kondisi tersebut dapat diartikan bahwa
setiap rupiah pengeluaran pemerintah harus ditujukan untuk melayani
penduduk, baik langsung maupun tidak langsung.

Pengeluaran konsumsi pemerintah secara total menunjukkan


pertumbuhan yang cukup baik selama 2018-2019, namun mengalami
konstraksi sebesar 0,27 persen di tahun 2020. Kemudian kembali

id
o.
mengalami peningkatan 2,75 persen di tahun 2021 dan menurun kembali

.g
di tahun 2022 sebesar -1,83 persen. Sementara itu jika dilihat pada
ps
.b
konsumsi pemerintah perkapita, selama 2018-2021 tumbuh positif antara
ab

1,50-3,90 persen namun di tahun 2022 terkonstraksi sebesar 3,21 persen.


gk
un

Dilihat dari sisi pertumbuhannya, total konsumsi pemerintah,


nd

konsumsi pemerintah per kapita dan konsumsi pemerintah per pegawai


//ba

di tahun 2022. Gambaran tentang konsumsi akhir pemerintah selama


s:
tp

periode tahun 2018-2022 secara riil menunjukkan fluktuasi baik untuk nilai
ht

keseluruhan maupun rata-rata (per penduduk/per pegawai). Parameter ini


adalah pendekatan untuk mengukur pemerataan kesempatan
masyarakat atas penggunaan sumber daya finansial oleh pemerintah.

3.2.4. PEMBENTUKAN MODAL TETAP BRUTO

Komponen pembentukan modal tetap bruto (PMTB) pada sajian


PDRB menurut pengeluaran, menjelaskan tentang bagian pendapatan
(income) yang direalisasikan menjadi investasi (fisik). Pada sisi yang
berbeda dapat pula diartikan sebagai gambaran dari berbagai produk
barang dan jasa yang Sebagian digunakan sebagai investasi visik
(kapital). Fungsi kapital adalah sebagai input tidak langsung (indirect

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bandung Menurut Pengeluaran 2018-2022 53


BAB III
TINJAUAN PEREKONOMIAN KABUPATEN BANDUNG MENURUT PENGELUARAN
2018-2022

input) didalam proses produksi pada berbagai lapangan usaha. Kapital ini
dapat berasal dari produk domestik maupun impor.

Kinerja komponen PMTB selama periode 2018-2022


menunjukkan peningkatan baik secara nominal maupun secara riil. Pada
tahun 2018, PMTB ADHB di Kabupaten Bandung tercatat senilai 23.629
miliar rupiah, terus meningkat menjadi 27.035 miliar rupiah di tahun 2022.
Begitu juga dilihat berdasakan harga konstan 2010 (ADHK) nilai PMTB
meningkat dari 16.323 miliar rupiah di tahun 2018 menjadi 16.703 miliar
rupiah di tahun 2022.

id
o.
Di sisi lain, proporsi PMTB terhadap total PDRB cenderung

.g
ps
menunjukkan penurunan selama periode 2018-2022. Proporsi di tahun
.b
2018 sebesar 20,91 persen turun menjadi 18,91 persen di tahun 2022.
ab

Perubahan yang terjadi pada proporsi PMTB tersebut seiring dengan


gk
un

meningkatnya kontribusi komponen ekspor terhadap pembentukan total


nd

PDRB Kabupaten Bandung.


//ba

Tabel 10. Perkembangan Komponen Pembentukan Modal Tetap


s:
tp

Bruto Kabupaten Bandung, 2018-2022


ht

Uraian 2018 2019 2020 2021* 2022**

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Total PMTB (Miliar rupiah)

ADHB 23.629,45 25.122,73 23.516,69 25.161,50 27.035,80

ADHK 2010 16.323,53 16.892,18 15.796,48 16.220,13 16.703,05


Proporsi terhadap
20,91 20,26 19,03 19,28 18,91
PDRB (persen)
Pertumbuhan
Total PMTB 6,19 3,48 (6,49) 2,68 2,98
(persen)
* Angka Sementara
** Angka Sangat Sementara

54 Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bandung Menurut Pengeluaran 2018-2022


BAB III
TINJAUAN PEREKONOMIAN KABUPATEN BANDUNG MENURUT PENGELUARAN
2018-2022

Pertumbuhan PMTB Kabupaten Bandung dalam kurun waktu 2018


sampai dengan 2022 menunjukkan pertumbuhan yang positif, kecuali
pada tahun 2020. Pertumbuhan PMTB tertinggi terjadi ditahun 2018
sebesar 6,19 persen. Konstraksi di tahun 2020, merupakan dampak
pandemi Covid-19 yang menghambat proses pembangunan beberapa
proyek insfrastruktur baik yang dikelola pemerintah maupun swasta. Dari
pemerintah diantaranya adanya realokasi anggaran penambahan barang
modal bangunan dan non bangunan dari pemerintah untuk penanganan
Covid-19. Selain itu juga pelaksanaan pengerjaan konstruksi juga sedikit

id
terhambat karena penyesuaian protokol kesehatan dan prosedur-

o.
.g
prosedur dalam rangka pencegahan penularan Covid-19. Sementara itu

ps
di tahun 2021 dan 2022 PMTB kembali mencatatkan pertumbuhan positif.
.b
ab

Beberapa proyek pembangunan yang mendorong pertumbuhan positif ini


gk

diantaranya pembangunan perumahan-perumahan serta fasilitas


un

pendidikan serta kesehatan.


nd
//ba
s:

3.2.5 PERUBAHAN INVENTORI


tp
ht

Secara konsep, yang dimaksud dengan perubahan inventori


adalah perubahan dalam bentuk “persediaan” berbagai barang yang
belum digunakan lebih lanjut dalam proses produksi, konsumsi ataupun
investasi (kapital). Perubahan yang dimaksud disini bisa berarti
penambahan (bertanda positif) dan atau pengurangan (bertanda negatif).
Terjadinya penumpukan barang inventori mengindikasikan bahwa
distribusi atau pemasaran tidak berjalan dengan sempurna.

Dari sisi penghitungan, komponen perubahan inventori


merupakan salah satu komponen, disamping komponen net ekspor, yang
hasilnya bisa memiliki 2 tanda angka, yaitu positif atau negatif Apabila
perubahan inventori bertanda positif berarti terjadi penambahan

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bandung Menurut Pengeluaran 2018-2022 55


BAB III
TINJAUAN PEREKONOMIAN KABUPATEN BANDUNG MENURUT PENGELUARAN
2018-2022

persediaan barang. Sebaliknya apabila bertanda negatif berarti terjadi


pengurangan persediaan. Secara umum, komponen perubahan inventori
dihitung berdasarkan pengukuran terhadap persediaan barang pada awal
dan akhir tahun dari dua posisi nilai persediaan (konsep stok).

Berbeda dengan komponen pengeluaran lain yang dapat


dianalisis lebih rinci, perubahan inventori baru dapat dialalisis dari sisi
proporsinya saja. Perbedaan dalam pendekatan dan tatacara estimasi
menyebabkan komponen inventori tidak banyak dikaji lebih jauh. Hal
utama yang dapat dilihat dari komponen ini adalah proporsi perubahan

id
inventori dalam PDRB pada umumnya mempunyai besaran atau nilai

o.
.g
yang berfluktuasi baik dalam level maupun tanda (positif atau negatif).
ps
.b
Tabel 11. Perkembangan Komponen Perubahan Inventori Kabupaten
ab

Bandung, 2018-2022
gk
un
nd

Uraian 2018 2019 2020 2021* 2022**


ba

(1) (2) (3) (4) (5) (6)


//
s:

Total Perubahan Inventori (Miliar rupiah)


tp
ht

ADHB 3.149,16 3.203,45 1.267,32 (828,32) 612,37

ADHK 2010 1.982,62 1.988,40 784,34 (480,72) 353,88


Proporsi terhadap
2,79 2,58 1,03 (0,63) 0,43
PDRB (persen)
* Angka Sementara
** Angka Sangat Sementara

Pada tahun 2022 perubahan inventori ADHB tercatat sebesar


612,37 miliar rupiah sementara ADHK sebesar 353,88 miliar rupiah.
Proporsi perubahan inventori terhadap total PDRB Kabupaten Bandung
selama 2018-2022 terbilang sangat kecil, dimana tahun 2018 proporsinya
2,79 persen dan terus menurun menjadi 0,43 persen di tahun 2022.

56 Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bandung Menurut Pengeluaran 2018-2022


BAB III
TINJAUAN PEREKONOMIAN KABUPATEN BANDUNG MENURUT PENGELUARAN
2018-2022

3.2.6. NET EKSPOR

Net ekspor didefinisikan sebagai ekspor dikurangi dengan impor.


Ekspor disini mencakup ekspor luar negeri dan ekspor keluar daerah.
Sedangkan impor mencakup barang dan jasa yang masuk dari luar negeri
maupun dari luar daerah. Ekspor luar negeri menggambarkan berbagai
produk barang dan jasa yang tidak dikonsumsi di wilayah domestik, tetapi
dikonsumsi oleh pihak luar negeri, baik secara langsung maupun tidak
langsung. Berbeda dengan ekspor luar negeri, transaksi impor luar negeri
menjelaskan adanya tambahan penyediaan (supply) produk di wilayah

id
o.
ekonomi domestik yang berasal dari no residen.

.g
ps
Sementara itu net ekspor antar daerah didefinisikan sebagai ekspor
.b
antar daerah di kurangi impor antar daerah. Berbeda dengan
ab
gk

penghitungan ekspor-impor barang dan jasa luar negeri, pada


un

penghitungan ekspor impor antar daerah tidak tersedia sumber data yang
nd

sesuai dengan konsep dan definisi yang ditentukan. Sumber data yang
ba

tersedia selama ini hanya menunjukkan adanya transaksi namun tidak


//
s:

diketahui berapa nilai uang yang terjadi di transaksi tersebut. Keberadaan


tp
ht

data dengan kondisi seperti ini menyebabkan perhitungan ekspor impor


antar wilayah diberlakukan sebagai item penyeimbang perbedaan total
PDRB menurut pengeluaran dan total PDRB menurut lapangan usaha.
Ketersediaan data yang ada lebih sesuai untuk dimanfaatkan sebagai
informasi pendukung.

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bandung Menurut Pengeluaran 2018-2022 57


BAB III
TINJAUAN PEREKONOMIAN KABUPATEN BANDUNG MENURUT PENGELUARAN
2018-2022

Tabel 12. Perkembangan Komponen Net Ekspor Kabupaten


Bandung, 2018-2022

Uraian 2018 2019 2020 2021* 2022**

(1) (2) (3) (4) (5) (6)


Total Net Ekspor (Miliar rupiah)

ADHB (10.263,04) (8.823,02) (7.055,19) (2.898,89) (3.635,52)

ADHK 2010 (5.434,07) (4.312,76) (3.132,54) (748,34) (533,88)

id
Proporsi

o.
terhadap PDRB (9,08) (7,12) (5,71) (2,22) (2,54)

.g
(persen)
ps
.b
* Angka Sementara
ab

** Angka Sangat Sementara


gk
un

Net ekspor yang dibahas disini merupakan gabungan antar net


nd

ekspor antar daerah dan net ekspor luar negeri. Sama halnya dengan
//ba

perubahan inventori, net ekspor juga hasilnya dapat memiliki dua angka
s:
tp

positif atau negatif. Jika komponen ini bertanda positif, berarti nilai ekspor
ht

lebih besar dibandingkan dengan nilai impor. Semikian pula sebaliknya,


jika bernilai negatif artinya nilai impor lebih besar dibandingkan dengan
nilai impor.

Selama tahun 2018-2022, net ekspor Kabupaten Bandung baik


atas dasar harga berlaku maupun harga konstan nilainya selalu negatif,
yang artinya nilai impor selalu lebih besar dari pada nilai ekspornya. Nilai
net ekspor Kabupaten Bandung tahun 2018 atas dasar harga berlaku
sebesar -10.263,04 miliar rupiah dan berkurang menjadi -3.635,52 miliar
rupiah di tahun 2022. Hal yang sama pada nilai net ekspor barang dan
jasa atas dasar harga konstan dimana pada tahun 2018 selisih nilai

58 Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bandung Menurut Pengeluaran 2018-2022


BAB III
TINJAUAN PEREKONOMIAN KABUPATEN BANDUNG MENURUT PENGELUARAN
2018-2022

ekspor dan impor barang dan jasa terhitung sebesar -5.434,07 miliar
rupiah dan berkurang menjadi -533,88 miliar rupiah pada tahun 2022.

id
o.
.g
ps
.b
ab
gk
un
nd
//ba
s:
tp
ht

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bandung Menurut Pengeluaran 2018-2022 59


id
o.
.g
ps
.b
Halaman ini sengaja dikosongkan
ab
gk
un
nd
//ba
s:
tp
ht
.id
BAB IV
go
s.
PERKEMBANGAN AGREGAT
bp
b.

PDRB PENGELUARAN
ka
ng

KABUPATEN BANDUNG
du
an
//b
s:
tp
ht
id
o.
.g
ps
.b
Halaman ini sengaja dikosongkan
ab
gk
un
nd
//ba
s:
tp
ht
BAB IV
PERKEMBANGAN AGREGAT PDRB KABUPATEN BANDUNG
MENURUT PENGELUARAN 2018-2022

Berbagai indikator ekonomi makro yang lazim digunakan dalam


analisis sosial ekonomi dapat diturunkan dari seperangkat data PDRB.
Berikut ini akan disajikan beberapa rasio (perbandingan relatif) guna
melengkapi analisis, di tengah keterbatasan informasi yang tersedia.

4.1. PDRB NOMINAL

id
o.
Agregat ini menjelaskan nilai produk barang dan jasa yang

.g
ps
dihasilkan di dalam suatu wilayah ekonomi domestik, di mana di dalamnya
.b
masih terkandung nilai penyusutan. PDRB dapat digunakan sebagai
ab
gk

ukuran “produktivitas”, karena menjelaskan kemampuan wilayah dalam


un

menghasilkan produk domestik, yang dihitung melalui 3 (tiga)


nd

pendekatan, yaitu pendekatan nilai tambah, pengeluaran, dan


ba

pendapatan.
//
s:
tp

Dari series data PDRB pengeluaran dapat diturunkan beberapa


ht

ukuran yang berkaitan dengan PDRB maupun variabel pendukung lain


(seperti rumah tangga dan tenaga kerja). Sebagai contoh, untuk melihat
perkembangan tingkat pemerataan, misalnya, maka disajikan data PDRB
per kapita

Nilai PDRB per kapita Kabupaten Bandung ADHB sejak tahun 2018
hingga 2022 senantiasa mengalami kenaikan. Pada tahun 2018 PDRB
per kapita atas dasar harga berlaku tercatat sebesar 30,39 juta rupiah.
Angka ini terus mengalami kenaikan hingga tahun 2022 mencapai 38,48
juta rupiah. Hal ini secara tidak langsung menunjukkan bahwa secara
makro kondisi kesejahteraan masyarakat Kabupaten Bandung dari tahun
ke tahun semakin membaik meskipun masih mempertimbangkan faktor

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bandung Menurut Pengeluaran 2018-2022 63


BAB IV
PERKEMBANGAN AGRERAT PDRB KABUPATEN BANDUNG
MENURUT PENGELUARAN 2018-2022

inflasi. Bila menghilangkan faktor inflasi maka terlihat bahwa selama lima
tahun terakhir, PDRB Perkapita atas dasar harga konstan tahun 2018
terhitung sebesar 20,88 juta rupiah, sementara pada tahun 2022
meningkat menjadi 23,78 juta rupiah

Tabel 13. Produk Domestik Reional Bruto dan PDRB Per Kapita
Kabupaten Bandung, 2018-2022

Uraian 2018 2019 2020 2021* 2022**

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

id
Nilai Total PDRB (Miliar rupiah)

o.
.g
ADHB 112.982,08 123.985,75 123.602,78 130.476,83 143.002,07

ps 88.437,96
.b
ADHK 2010 77.613,22 82.547,44 81.060,97 83.949,37
ab

PDRB Perkapita (Juta rupiah)


gk
un

ADHB 30,39 32,84 34,11 35,59 38,46


nd

ADHK 2010 20,88 21,87 22,37 22,90 23,78


ba

Pertumbuhan (persen)
//
s:

Total PDRB 6,26 6,36 (1,80) 3,56 5,35


tp
ht

PDRB
4,56 6,91 0,50 2,08 3,86
Perkapita
Jumlah
penduduk 3717 3698 3614 3666 3719
(000 org)
* Angka Sementara ** Angka Sangat Sementara

4.2. PROPORSI PENGELUARAN KONSUMSI AKHIR TERHADAP


PDRB

Konsumsi akhir adalah penggunaan berbagai produk barang dan


jasa akhir (baik berasal dari produk domestik maupun impor), untuk
menunjang aktivitas ekonomi. Pelaku konsumsi akhir meliputi rumah

64 Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bandung Menurut Pengeluaran 2018-2022


BAB IV
PERKEMBANGAN AGRERAT PDRB KABUPATEN BANDUNG
MENURUT PENGELUARAN 2018-2022

tangga, LNPRT, dan pemerintah. Walaupun ketiga institusi tersebut


mempunyai fungsi yang berbeda dalam sistem ekonomi, tetapi sama-
sama membelanjakan sebagian pendapatannya untuk tujuan konsumsi
akhir.

Aktivitas konsumsi akhir ini tidak termasuk pengeluaran untuk aset


tetap dalam bentuk tempat tinggal atau barang berharga karena
pengeluaran dengan jenis ini digolongkan kedalam Pembentukan Modal
Tetap Bruto. Sementara PDRB (ADHB) menunjukkan seluruh aktivitas

id
ekonomi yang dilakukan oleh residen dalam satu wilayah pada suatu

o.
periode. Perbandingan konsumsi akhir terhadap PDRB menunjukkan

.g
proporsi aktivitas konsumsi pada suatu wilayah.
ps
.b
ab

Tabel 14. Proporsi Total Pengeluaran Akhir Terhadap PDRB


gk

Kabupaten Bandung, 2018-2022


un
nd

Uraian 2018 2019 2020 2021* 2022**


ba

(1) (2) (3) (4) (5) (6)


//
s:
tp

Konsumsi Akhir (ADHB) (Miliar rupiah)


ht

a. Rumah
90.622,27 98.383,39 99.719,67 102.613,91 112.574,11
Tangga
b. LNPRT 562,42 601,10 589,51 608,36 648,08

c. Pemerintah 5.281,82 5.498,11 5.564,78 5.820,28 5.767,22


Total Konsumsi
96.466,51 104.482,60 105.873,95 109.042,55 118.989,42
Akhir
PDRB ADHB
112.982,08 123.985,75 123.602,78 130.476,83 143.002,07
(miliar rupiah)
Proporsi
85,38 84,27 85,66 83,57 83,21
(persen)
* Angka Sementara
** Angka Sangat Sementara

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bandung Menurut Pengeluaran 2018-2022 65


BAB IV
PERKEMBANGAN AGRERAT PDRB KABUPATEN BANDUNG
MENURUT PENGELUARAN 2018-2022

Dari tabel 14 diperoleh gambaran bahwa proporsi total konsumsi


akhir dari rumah tangga, LNPRT dan pemerintah terhadap total PDRB
Kabupaten Bandung tahun 2018-2022 rata-rata sebesar 83-85 persen.
Hal ini berarti bahwa total penggunaan konsumsi akhir telah mencapai
setengah dari PDRB yang tercipta. Perkembangan nilai konsumsi akhir
setiap tahunnya terus mengalami peningkatan. Sebagian besar konsumsi
akhir digunakan untuk konsumsi rumah tangga kemudian diikuti oleh
konsumsi pemerintah dan terakhir konsumsi LNPRT. Hal ini menunjukkan
bahwa pembentukan PDRB yang digunakan untuk PMTB dan ekspor

id
hanya sekitar 15 persen. Optimalisasi masih diperlukan seperti terobosan

o.
.g
untuk meningkatkan investasi dan ekspor Kabupaten Bandung guna
ps
meningkatkan aktivitas ekonomi, terutama sektor-sektor yang menjadi
.b
ab

unggulan di Kabupaten Bandung.


gk
un
nd
//ba
s:
tp
ht

* Angka Sementara
** Angka Sangat Sementara

Grafik 3. Perkembangan Proporsi Konsumsi Akhir Terhadap PDRB


Kabupaten Bandung, 2018-2022

66 Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bandung Menurut Pengeluaran 2018-2022


BAB IV
PERKEMBANGAN AGRERAT PDRB KABUPATEN BANDUNG
MENURUT PENGELUARAN 2018-2022

4.3. INCREMENTAL CAPITAL VALUE ADDED RATIO (ICVAR)

ICVAR atau Incremental Capital Value Added Ratio merupakan


parameter ekonomi makro yang menggambarkan rasio investasi
kapital/modal terhadap hasil yang diperoleh (value added) dengan
menggunakan investasi tersebut. ICVAR juga bisa diartikan sebagai
dampak penambahan kapital terhadap penambahan sejumlah produksi
yang dihasilkan. Pendekatan ICVAR dan ICOR (Incremental Capital
Output Ratio) pada dasarnya sama dalam mengukur besarnya investasi

id
yang terjadi. Jika ada penambahan value added (NTB) menggunakan

o.
.g
ICVAR namun jika penambahan berupa output maka menggunakan
ICOR. ps
.b
ab

Kapital diartikan sebagai barang modal fisik yang dibuat oleh


gk

manusia dari sumber daya alam, untuk digunakan secara terus menerus
un

dan berulang dalam proses produksi. Nilai Tambah dalam hal ini
nd
ba

merupakan aktivitas produksi yang dilakukan oleh residen suatu wilayah


//

pada satu periode, dalam penghitungan ini nilai tambah menggunakan


s:
tp

indikator PDRB atas dasar harga konstan.


ht

ICVAR mampu menjelaskan perbandingan antara penambahan


kapital terhadap nilai tambah atau yang diartikan juga bahwa setiap
penambahan satu unit nilai tambah akan membutuhkan penambahan
kapital sebanyak ”K” unit.

𝜟𝑲 𝑰 𝑰𝒕
𝑰𝑪𝑽𝑨𝑹 = = =
𝜟𝑽𝑨 𝜟𝑽𝑨 𝑽𝑨𝒕 − 𝑽𝑨𝒕−𝟏

dimana :

It = PMTB tahun ke t
VAt = PDRB atas dasar harga konstan tahun ke t
VAt-1 = PDRB atas dasar harga konstan tahun ke t-1

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bandung Menurut Pengeluaran 2018-2022 67


BAB IV
PERKEMBANGAN AGRERAT PDRB KABUPATEN BANDUNG
MENURUT PENGELUARAN 2018-2022

Tabel 15. Incremental Capital Value Added Ratio (ICVAR) Kabupaten


Bandung, 2021-2022

Uraian 2021* 2022**

(1) (2) (3)


PDRB (ADHK 2010) (miliar
83.949,37 88.437,96
rupiah)
Perubahan (miliar rupiah) 2.888,39 4.488,59

PMTB (ADHK 2010) (miliar Rp) 16.220,13 16.703,05

id
ICVAR 5,62 3,72

o.
.g
* Angka Sementara
** Angka Sangat Sementara
ps
.b
ab

Nilai ICVAR yang efisien, secara umum berada di kisaran 3%


gk
un

hingga 5%, yang artinya untuk meningkatkan Produk Domestik Regional


nd

Bruto (PDRB) satu persen di suatu negara, dibutuhkan tambahan


ba

investasi hingga 3% hingga 5%. Nilai ICVAR yang semakin kecil,


//
s:

mengindikasikan terjadinya efisiensi dalam proses investasi, sebaliknya


tp
ht

nilai ICVAR yang membesar menggambarkan tingginya in-efisiensi


investasi.

Dari tabel 15 diketahui bahwa besaran ICVAR di Kabupaten


Bandung selama periode 2021-2022 berada pada kisaran 3-5 persen. Hal
ini dapat diartikan bahwa kegiatan penanaman modal (investasi) yang
dilakukan di Kabupaten Bandung relatif efisien. Nilai ICVAR tahun 2022
telah mencapai 3,72 yang berarti bahwa setiap penambahan 1 unit nilai
tambah diperlukan investasi tambahan sebesar 3,72 unit atau dengan
kata lain setiap penambahan nilai tambah sebesar 1 miliar rupiah,
diperlukan investasi tambahan sebesar 3,72 miliar rupiah.

68 Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bandung Menurut Pengeluaran 2018-2022


ht
tp
s:
//b
an
du
ng
ka
b.
bp
s.
go
.id
PENUTUP
BAB V
id
o.
.g
ps
.b
Halaman ini sengaja dikosongkan
ab
gk
un
nd
//ba
s:
tp
ht
BAB V

PENUTUP

1. PDRB menurut pengeluaran tahun 2018 s.d. 2022 menggambarkan


perubahan struktur dan perkembangan kondisi ekonomi Kabupaten
Bandung pada periode bersangkutan. Analisis ekonomi dari sisi
PDRB pengeluaran akan berbeda dengan analisis dari sisi lapangan
usaha (industri) yang lebih fokus pada perilaku produksi. Analisis
PDRB pengeluaran terfokus pada perilaku penggunaan barang dan

id
o.
jasa akhir, baik untuk tujuan konsumsi akhir, investasi (fisik), maupun

.g
ps
perdagangan luar daerah. Empat kelompok sektor atau pelaku
.b
ekonomi yang menggunakan barang dan jasa akhir dalam suatu
ab

perekonomian adalah rumah tangga, lembaga non-profit yang


gk
un

melayani rumah tangga/LNPRT, pemerintah, dan perusahaan.


nd
ba

2. Publikasi ini menyajikan analisis sederhana tentang perilaku


//

konsumsi, investasi, dan perdagangan luar negeri dan perdagangan


s:
tp

antar daerah yang dimaksud. Analisis didasarkan pada indikator yang


ht

diturunkan dari PDRB pengeluaran. Analisis tersebut juga dilengkapi


dengan indikator sosial demografi (seperti penduduk, rumah tangga,
dan pegawai negeri), sehingga hasil analisis yang disajikan menjadi
lebih informatif.

3. Data dapat disajikan dalam bentuk series data dari tahun 2018 s.d.
2022, sehingga memudahkan dalam menggambarkan perubahan
atau kecenderungan yang terjadi antara waktu. Masing-masing
parameter disajikan dalam satuan yang berbeda (rupiah, indeks,
persentase, rasio, unit, dsb) sesuai dengan tujuan analisis dan
karakteristik masing-masing data.

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bandung Menurut Pengeluaran 2018-202 71


BAB V
PENUTUP

4. Data dan indikator yang diturunkan dari sajian data PDRB menurut
pengeluaran, dapat dijadikan acuan bagi pengembangan dan
perluasan indikator ekonomi makro lain seperti pendapatan
disposabel, tabungan, serta model ekonomi sederhana yang saling
berkaitan antara seluruh variabel ekonomi dan variabel yang tersedia.
Bahkan secara langsung maupun tidak langsung dapat dikaitkan
dengan tampilan data ekonomi makro lain seperti PDRB menurut
lapangan usaha (industri) dan Tabel Input-Output.

id
o.
.g
ps
.b
ab
gk
un
nd
//ba
s:
tp
ht

72 Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bandung Menurut Pengeluaran 2018-202


ht
tp
s:
//b
an
du
ng
ka
b.
bp
s.
go
.id
LAMPIRAN
id
o.
.g
ps
.b
Halaman ini sengaja dikosongkan
ab
gk
un
nd
//ba
s:
tp
ht
LAMPIRAN

Tabel 1. Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Berlaku


Menurut Pengeluaran, Kabupaten Bandung Tahun 2018-2022
(Miliar Rupiah)

Komponen Pengeluaran 2018 2019 2020 2021* 2022**

(1) (2) (3) (4) (5) (6)


Pengeluaran Konsumsi
1. Rumah Tangga (1.a. s/d 90.622,27 98.383,39 99.719,67 102.613,91 112.574,11
1.g.)
1.a. Makanan, Minuman,
42.581,30 47.078,81 49.362,48 51.104,99 56.988,64
dan Rokok
1.b. Pakaian dan Alas Kaki 3.807,32 4.194,37 4.036,35 3.978,60 4.095,88

id
o.
1.c. Perumahan, Perkakas,

.g
Perlengkapan, dan
8.575,60 9.039,73 9.200,35 9.457,42 9.749,77
ps
Penyelenggaraan .b
Rumah Tangga
ab

1.d. Kesehatan dan


4.511,81 4.872,46 5.105,54 5.452,96 5.732,31
gk

Pendidikan
1.e. Transportasi,
un

Komunikasi, Rekreasi, 21.213,48 22.476,91 21.157,81 21.595,66 24.111,58


nd

dan Budaya
ba

1.f. Hotel dan Restoran 3.449,01 3.685,06 3.649,42 3.607,06 3.754,42


//
s:

1.g. Lainnya 6.483,74 7.036,05 7.207,72 7.417,21 8.141,50


tp
ht

2. Konsumsi LNPRT 562,42 601,10 589,51 608,36 648,08

3. Konsumsi Pemerintah 5.281,82 5.498,11 5.564,78 5.820,28 5.767,22

4. PMTB 23.629,45 25.122,73 23.516,69 25.161,50 27.035,80

4.a. Bangunan 17.440,71 19.051,39 19.383,30 20.515,11 21.710,16

4.b. Non Bangunan 6.188,74 6.071,33 4.133,40 4.646,39 5.325,65

5. Perubahan Inventori 3.149,16 3.203,45 1.267,32 (828,32) 612,37

6. Net Ekspor (10.263,04) (8.823,02) (7.055,19) (2.898,89) (3.635,52)

PDRB (1+2+3+4+5+6) 112.982,08 123.985,75 123.602,78 130.476,83 143.002,07

* Angka Sementara
** Angka Sangat Sementara

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bandung Menurut Pengeluaran 2018-2022 75


LAMPIRAN

Tabel 2. Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Konstan


Menurut Pengeluaran, Kabupaten Bandung Tahun 2018-2022
(Miliar Rupiah)

Komponen Pengeluaran 2018 2019 2020 2021* 2022**

(1) (2) (3) (4) (5) (6)


Pengeluaran Konsumsi
1. Rumah Tangga (1.a. s/d 61.087,05 64.203,07 63.860,16 65.105,55 68.116,26
1.g.)
1.a. Makanan, Minuman,
25.438,50 27.118,72 27.820,38 28.406,25 29.835,31
dan Rokok
1.b. Pakaian dan Alas Kaki 3.071,42 3.192,99 3.010,37 2.965,51 3.022,41

id
o.
1.c. Perumahan, Perkakas,

.g
Perlengkapan, dan
6.223,55 6.376,13 6.396,51 6.496,22 6.486,11
ps
Penyelenggaraan .b
Rumah Tangga
ab

1.d. Kesehatan dan


3.513,27 3.683,24 3.768,12 3.968,36 4.146,71
gk

Pendidikan
1.e. Transportasi,
un

Komunikasi, Rekreasi, 15.658,47 16.361,59 15.537,06 15.965,10 17.071,69


nd

dan Budaya
ba

1.f. Hotel dan Restoran 2.570,29 2.681,46 2.620,18 2.588,48 2.637,52


//
s:

1.g. Lainnya 4.611,55 4.788,95 4.707,53 4.715,63 4.916,51


tp
ht

2. Konsumsi LNPRT 371,89 384,31 369,47 376,79 386,25

3. Konsumsi Pemerintah 3.282,21 3.392,23 3.383,07 3.475,96 3.412,40

4. PMTB 16.323,53 16.892,18 15.796,48 16.220,13 16.703,05

4.a. Bangunan 12.201,97 12.962,36 13.146,31 13.312,93 13.454,02

4.b. Non Bangunan 4.121,56 3.929,82 2.650,16 2.907,20 3.249,03

5. Perubahan Inventori 1.982,62 1.988,40 784,34 (480,72) 353,88

6. Net Ekspor (5.434,07) (4.312,76) (3.132,54) (748,34) (533,88)

PDRB (1+2+3+4+5+6) 77.613,22 82.547,44 81.060,97 83.949,37 88.437,96

* Angka Sementara
** Angka Sangat Sementara

76 Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bandung Menurut Pengeluaran 2018-2022


LAMPIRAN

Tabel 3. Distribusi Persentase Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar


Harga Berlaku Menurut Pengeluaran, Kabupaten Bandung Tahun
2018-2022 (Persen)

Komponen Pengeluaran 2018 2019 2020 2021* 2022**

(1) (2) (3) (4) (5) (6)


Pengeluaran Konsumsi
1. Rumah Tangga (1.a. s/d 80,21 79,35 80,68 78,65 78,72
1.g.)
1.a. Makanan, Minuman,
37,69 37,97 39,94 39,17 39,85
dan Rokok
1.b. Pakaian dan Alas Kaki 3,37 3,38 3,27 3,05 2,86

id
o.
1.c. Perumahan, Perkakas,

.g
Perlengkapan, dan
7,59 7,29 7,44 7,25 6,82
ps
Penyelenggaraan .b
Rumah Tangga
ab

1.d. Kesehatan dan


3,99 3,93 4,13 4,18 4,01
gk

Pendidikan
1.e. Transportasi,
un

Komunikasi, Rekreasi, 18,78 18,13 17,12 16,55 16,86


nd

dan Budaya
ba

1.f. Hotel dan Restoran 3,05 2,97 2,95 2,76 2,63


//
s:

1.g. Lainnya 5,74 5,67 5,83 5,68 5,69


tp
ht

2. Konsumsi LNPRT 0,50 0,48 0,48 0,47 0,45

3. Konsumsi Pemerintah 4,67 4,43 4,50 4,46 4,03

4. PMTB 20,91 20,26 19,03 19,28 18,91

4.a. Bangunan 15,44 15,37 15,68 15,72 15,18

4.b. Non Bangunan 5,48 4,90 3,34 3,56 3,72

5. Perubahan Inventori 2,79 2,58 1,03 (0,63) 0,43

6. Net Ekspor (9,08) (7,12) (5,71) (2,22) (2,54)

PDRB (1+2+3+4+5+6) 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00

* Angka Sementara
** Angka Sangat Sementara

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bandung Menurut Pengeluaran 2018-2022 77


LAMPIRAN

Tabel 4. Distribusi Persentase Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar


Harga Konstan Menurut Pengeluaran, Kabupaten Bandung Tahun
2018-2022 (Persen)

Komponen Pengeluaran 2018 2019 2020 2021* 2022**

(1) (2) (3) (4) (5) (6)


Pengeluaran Konsumsi
1. Rumah Tangga (1.a. s/d 78,71 77,78 78,78 77,55 77,02
1.g.)
1.a. Makanan, Minuman,
32,78 32,85 34,32 33,84 33,74
dan Rokok
1.b. Pakaian dan Alas Kaki 3,96 3,87 3,71 3,53 3,42

id
o.
1.c. Perumahan, Perkakas,

.g
Perlengkapan, dan
8,02 7,72 7,89 7,74 7,33
ps
Penyelenggaraan .b
Rumah Tangga
ab

1.d. Kesehatan dan


4,53 4,46 4,65 4,73 4,69
gk

Pendidikan
1.e. Transportasi,
un

Komunikasi, Rekreasi, 20,18 19,82 19,17 19,02 19,30


nd

dan Budaya
ba

1.f. Hotel dan Restoran 3,31 3,25 3,23 3,08 2,98


//
s:

1.g. Lainnya 5,94 5,80 5,81 5,62 5,56


tp
ht

2. Konsumsi LNPRT 0,48 0,47 0,46 0,45 0,44

3. Konsumsi Pemerintah 4,23 4,11 4,17 4,14 3,86

4. PMTB 21,03 20,46 19,49 19,32 18,89

4.a. Bangunan 15,72 15,70 16,22 15,86 15,21

4.b. Non Bangunan 5,31 4,76 3,27 3,46 3,67

5. Perubahan Inventori 2,55 2,41 0,97 (0,57) 0,40

6. Net Ekspor (7,00) (5,22) (3,86) (0,89) (0,60)

PDRB (1+2+3+4+5+6) 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00

* Angka Sementara
** Angka Sangat Sementara

78 Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bandung Menurut Pengeluaran 2018-2022


LAMPIRAN

Tabel 5. Laju Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar


Harga Berlaku Menurut Pengeluaran, Kabupaten Bandung Tahun
2018-2022 (Persen)

Komponen Pengeluaran 2018 2019 2020 2021* 2022**

(1) (2) (3) (4) (5) (6)


Pengeluaran Konsumsi
1. Rumah Tangga (1.a. s/d 9,54 8,56 1,36 2,90 9,71
1.g.)
1.a. Makanan, Minuman,
11,92 10,56 4,85 3,53 11,51
dan Rokok
1.b. Pakaian dan Alas Kaki 12,43 10,17 (3,77) (1,43) 2,95

id
o.
1.c. Perumahan, Perkakas,

.g
Perlengkapan, dan
5,79 5,41 1,78 2,79 3,09
ps
Penyelenggaraan .b
Rumah Tangga
ab

1.d. Kesehatan dan


7,94 7,99 4,78 6,80 5,12
gk

Pendidikan
1.e. Transportasi,
un

Komunikasi, Rekreasi, 7,98 5,96 (5,87) 2,07 11,65


nd

dan Budaya
ba

1.f. Hotel dan Restoran 9,67 6,84 (0,97) (1,16) 4,09


//
s:

1.g. Lainnya 4,29 8,52 2,44 2,91 9,76


tp
ht

2. Konsumsi LNPRT 18,69 6,88 (1,93) 3,20 6,53

3. Konsumsi Pemerintah 6,94 4,09 1,21 4,59 (0,91)

4. PMTB 10,60 6,32 (6,39) 6,99 7,45

4.a. Bangunan 13,13 9,24 1,74 5,84 5,83

4.b. Non Bangunan 4,04 (1,90) (31,92) 12,41 14,62

5. Perubahan Inventori

6. Net Ekspor

PDRB 9,83 9,74 (0,31) 5,56 9,60

* Angka Sementara
** Angka Sangat Sementara

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bandung Menurut Pengeluaran 2018-2022 79


LAMPIRAN

Tabel 6. Laju Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar


Harga Konstan Menurut Pengeluaran, Kabupaten Bandung Tahun
2018-2022 (Persen)

Komponen Pengeluaran 2018 2019 2020 2021* 2022**

(1) (2) (3) (4) (5) (6)


Pengeluaran Konsumsi
1. Rumah Tangga (1.a. s/d 5,81 5,10 (0,53) 1,95 4,62
1.g.)
1.a. Makanan, Minuman,
7,77 6,61 2,59 2,11 5,03
dan Rokok
1.b. Pakaian dan Alas Kaki 6,26 3,96 (5,72) (1,49) 1,92

id
o.
1.c. Perumahan, Perkakas,

.g
Perlengkapan, dan
3,62 2,45 0,32 1,56 (0,16)
ps
Penyelenggaraan .b
Rumah Tangga
ab

1.d. Kesehatan dan


4,41 4,84 2,30 5,31 4,49
gk

Pendidikan
1.e. Transportasi,
un

Komunikasi, Rekreasi, 4,93 4,49 (5,04) 2,75 6,93


nd

dan Budaya
ba

1.f. Hotel dan Restoran 3,71 4,33 (2,29) (1,21) 1,89


//
s:

1.g. Lainnya 3,24 3,85 (1,70) 0,17 4,26


tp
ht

2. Konsumsi LNPRT 12,38 3,34 (3,86) 1,98 2,51

3. Konsumsi Pemerintah 3,92 3,35 (0,27) 2,75 (1,83)

4. PMTB 6,19 3,48 (6,49) 2,68 2,98

4.a. Bangunan 8,19 6,23 1,42 1,27 1,06

4.b. Non Bangunan 0,67 (4,65) (32,56) 9,70 11,76

5. Perubahan Inventori

6. Net Ekspor

PDRB 6,26 6,36 (1,80) 3,56 5,35

* Angka Sementara
** Angka Sangat Sementara

80 Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bandung Menurut Pengeluaran 2018-2022


LAMPIRAN

Tabel 7. Indeks Perkembangan Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar


Harga Berlaku Menurut Pengeluaran, Kabupaten Bandung Tahun
2018-2022

Komponen Pengeluaran 2018 2019 2020 2021* 2022**

(1) (2) (3) (4) (5) (6)


Pengeluaran Konsumsi
1. Rumah Tangga (1.a. s/d 217,33 235,94 239,15 246,09 269,98
1.g.)
1.a. Makanan, Minuman,
283,46 313,40 328,61 340,21 379,37
dan Rokok
1.b. Pakaian dan Alas Kaki 183,58 202,25 194,63 191,84 197,50

id
o.
1.c. Perumahan, Perkakas,

.g
Perlengkapan, dan
170,96 180,21 183,41 188,54 194,36
ps
Penyelenggaraan .b
Rumah Tangga
ab

1.d. Kesehatan dan


170,74 184,39 193,21 206,36 216,93
gk

Pendidikan
1.e. Transportasi,
un

Komunikasi, Rekreasi, 180,15 190,88 179,68 183,40 204,76


nd

dan Budaya
ba

1.f. Hotel dan Restoran 174,92 186,90 185,09 182,94 190,41


//
s:

1.g. Lainnya 202,86 220,14 225,51 232,06 254,72


tp
ht

2. Konsumsi LNPRT 219,26 234,34 229,82 237,17 252,66

3. Konsumsi Pemerintah 210,01 218,61 221,26 231,42 229,31

4. PMTB 220,03 233,94 218,98 234,30 251,75

4.a. Bangunan 252,34 275,64 280,45 296,82 314,11

4.b. Non Bangunan 161,69 158,62 107,99 121,39 139,14

5. Perubahan Inventori

6. Net Ekspor

PDRB 233,28 256,00 255,21 269,40 295,27

* Angka Sementara
** Angka Sangat Sementara

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bandung Menurut Pengeluaran 2018-2022 81


LAMPIRAN

Tabel 8. Indeks Perkembangan Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar


Harga Konstan Menurut Pengeluaran, Kabupaten Bandung Tahun
2018-2022

Komponen Pengeluaran 2018 2019 2020 2021* 2022**

(1) (2) (3) (4) (5) (6)


Pengeluaran Konsumsi
1. Rumah Tangga (1.a. s/d 146,50 153,97 153,15 156,14 163,36
1.g.)
1.a. Makanan, Minuman,
169,34 180,53 185,20 189,10 198,61
dan Rokok
1.b. Pakaian dan Alas Kaki 148,10 153,96 145,16 142,99 145,74

id
o.
1.c. Perumahan, Perkakas,

.g
Perlengkapan, dan
124,07 127,11 127,52 129,50 129,30
ps
Penyelenggaraan .b
Rumah Tangga
ab

1.d. Kesehatan dan


132,96 139,39 142,60 150,18 156,93
gk

Pendidikan
1.e. Transportasi,
un

Komunikasi, Rekreasi, 132,98 138,95 131,95 135,58 144,98


nd

dan Budaya
ba

1.f. Hotel dan Restoran 130,36 136,00 132,89 131,28 133,77


//
s:

1.g. Lainnya 144,28 149,83 147,29 147,54 153,82


tp
ht

2. Konsumsi LNPRT 144,98 149,82 144,04 146,89 150,58

3. Konsumsi Pemerintah 130,51 134,88 134,52 138,21 135,68

4. PMTB 152,00 157,30 147,09 151,04 155,53

4.a. Bangunan 176,54 187,55 190,21 192,62 194,66

4.b. Non Bangunan 107,68 102,67 69,24 75,96 84,89

5. Perubahan Inventori

6. Net Ekspor

PDRB 160,25 170,44 167,37 173,34 182,60

* Angka Sementara
** Angka Sangat Sementara

82 Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bandung Menurut Pengeluaran 2018-2022


LAMPIRAN

Tabel 9. Indeks Implisit Produk Domestik Regional Bruto (2010=100)


Menurut Pengeluaran, Kabupaten Bandung Tahun 2018-2022

Komponen Pengeluaran 2018 2019 2020 2021* 2022**

(1) (2) (3) (4) (5) (6)


Pengeluaran Konsumsi
1. Rumah Tangga (1.a. s/d 148,35 153,24 156,15 157,61 165,27
1.g.)
1.a. Makanan, Minuman,
167,39 173,60 177,43 179,91 191,01
dan Rokok
1.b. Pakaian dan Alas Kaki 123,96 131,36 134,08 134,16 135,52
1.c. Perumahan, Perkakas,

id
Perlengkapan, dan

o.
137,79 141,77 143,83 145,58 150,32
Penyelenggaraan

.g
ps
Rumah Tangga
1.d. Kesehatan dan
.b
128,42 132,29 135,49 137,41 138,24
Pendidikan
ab

1.e. Transportasi,
gk

Komunikasi, Rekreasi, 135,48 137,38 136,18 135,27 141,24


un

dan Budaya
nd

1.f. Hotel dan Restoran 134,19 137,43 139,28 139,35 142,35


ba

1.g. Lainnya 140,60 146,92 153,11 157,29 165,60


//
s:
tp

2. Konsumsi LNPRT 151,23 156,41 159,55 161,46 167,79


ht

3. Konsumsi Pemerintah 160,92 162,08 164,49 167,44 169,01

4. PMTB 144,76 148,72 148,87 155,13 161,86

4.a. Bangunan 142,93 146,97 147,44 154,10 161,37

4.b. Non Bangunan 150,16 154,49 155,97 159,82 163,91

5. Perubahan Inventori 158,84 161,11 161,58 172,31 173,04

6. Net Ekspor 188,86 204,58 225,22 387,37 680,96

PDRB 145,57 150,20 152,48 155,42 161,70

* Angka Sementara
** Angka Sangat Sementara

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bandung Menurut Pengeluaran 2018-2022 83


LAMPIRAN

Tabel 10. Laju Indeks Harga Implisit Produk Domestik Regional Bruto
(2010=100) Menurut Pengeluaran, Kabupaten Bandung Tahun
2018-2022 (Persen)

Komponen Pengeluaran 2018 2019 2020 2021* 2022**

(1) (2) (3) (4) (5) (6)


Pengeluaran Konsumsi
1. Rumah Tangga (1.a. s/d 3,53 3,30 1,90 0,93 4,86
1.g.)
1.a. Makanan, Minuman,
3,85 3,71 2,21 1,39 6,17
dan Rokok
1.b. Pakaian dan Alas Kaki 5,81 5,97 2,07 0,06 1,01

id
o.
1.c. Perumahan, Perkakas,

.g
Perlengkapan, dan
2,09 2,89 1,45 1,22 3,25
ps
Penyelenggaraan .b
Rumah Tangga
ab

1.d. Kesehatan dan


3,38 3,01 2,42 1,42 0,60
gk

Pendidikan
1.e. Transportasi,
un

Komunikasi, Rekreasi, 2,90 1,40 (0,87) (0,67) 4,41


nd

dan Budaya
ba

1.f. Hotel dan Restoran 5,75 2,41 1,35 0,05 2,15


//
s:

1.g. Lainnya 1,02 4,50 4,21 2,73 5,28


tp
ht

2. Konsumsi LNPRT 5,62 3,42 2,01 1,19 3,92

3. Konsumsi Pemerintah 2,90 0,72 1,49 1,80 0,93

4. PMTB 4,15 2,74 0,10 4,20 4,34

4.a. Bangunan 4,56 2,83 0,32 4,51 4,72

4.b. Non Bangunan 3,35 2,89 0,95 2,47 2,56

5. Perubahan Inventori

6. Net Ekspor

PDRB 3,36 3,18 1,52 1,93 4,04

* Angka Sementara
** Angka Sangat Sementara

84 Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bandung Menurut Pengeluaran 2018-2022


DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR PUSTAKA

Badan Pusat Statistik, Tabel Input Output Indonesia, berbagai seri,


Jakarta.

_____________, Pendapatan Nasional Indonesia, berbagai seri,

Jakarta.

_____________, Statistik Matriks Investasi Pemerintah Pusat,

berbagai seri, Jakarta.

id
o.
_____________, Profil Ekonomi Rumahtangga 1998, Jakarta 1999.

.g
ps
Frenken Jim, How To Measure Tangible Capital Stocks, Netherlands,
.b
1992.
ab
gk

Host Poul, Madsen, Macroeconomic Accounts An Overview, Pamphlet


un

Series,
nd

No. 29, Washington DC, 1979.


//ba

Keuning. J. Steven, An Estimate of the Fixed Capital Stock By Industry


s:
tp

andTypes of Capital Goods in Indonesia, Statistical Analysis


ht

Capability Program, Project Working Paper, Series No.4,


Jakarta 1988.

_____________, Input-Output Table and Analysis, Studies in Methods,

Series F No. 14 Rev 1, New York, 1973.

_____________, Handbook of National Accounting for Production,

Sources and Methods, Series F No. 39, New York, 1986.

Verbiest Piet, Investment Matrix, Hasil Kerjasama Asian Development


Bank dengan Badan Pusat Statistik, Jakarta, 1997.

Ward, Michael, The Measurement of Capital: Methodology of Capital


Stock Estimates in OECD Countries, Paris, 1976.

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bandung Menurut Pengeluaran 2018-2022 85


ht
tp
s:
//b
an
du
ng
ka
b.
bp
s.
go
.id
id
o.
.g
ps
.b
Halaman ini sengaja dikosongkan
ab
gk
un
nd
//ba
s:
tp
ht

Anda mungkin juga menyukai