ht
tp
s:
//b
an
du
ngk
ab
.b
ps
.g
o.
id
svrtbvd
ht
tp
s:
//ba
nd
un
gk
ab
.b
ps
.g
o.
id
id
o.
.g
ps
.b
Halaman ini sengaja dikosongkan
ab
gk
un
nd
//ba
s:
tp
ht
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO
KABUPATEN BANDUNG
MENURUT PENGELUARAN 2018 - 2022
Naskah:
Badan Pusat Statistik Kabupaten Bandung
id
o.
Penyunting:
.g
ps
Badan Pusat Statistik Kabupaten Bandung .b
Desain Kover:
ab
Diterbitkan oleh:
nd
Sumber Ilustrasi:
//
s:
Editor:
Ria Yunita Emkaen, S.Si, M.E
id
o.
.g
Penulis dan Pengolah Data :
ps
.b
Ayu Puspita Wulandana B, SST
ab
gk
un
nd
// ba
s:
tp
ht
id
o.
.g
ps
.b
Halaman ini sengaja dikosongkan
ab
gk
un
nd
//ba
s:
tp
ht
KATA PENG ANTAR
id
Pengeluaran Konsumsi Lembaga Non Profit yang Melayani Rumah
o.
.g
Tangga, Pengeluaran Konsumsi Pemerintah, Investasi (Pembentukan
ps
Modal Tetap Bruto dan Perubahan Inventori), serta Net Ekspor/Impor.
.b
Data PDRB dalam publikasi ini mengunakan tahun dasar 2010, serta
ab
Semoga kerjasama yang telah terjalin selama ini dapat terus berlanjut
tp
Halaman
KATA PENGANTAR v
DAFTAR ISI vi
DAFTAR TABEL vii
DAFTAR GRAFI K ix
DAFTAR TABEL LAMPI RAN x
PENDAHULUAN 1
Pengertian Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) 3
Perubahan Tahun Dasar PDRB 8
id
METODE ESTI MASI DAN SUMBER DATA 15
o.
.g
Pengeluaran Konsumsi Akhir Rumahtangga (PK-RT) 17
ps
Pengeluaran Konsumsi Akhir Lembaga Non Profit Yang
.b
Melayani Rumahtangga (PK-LNPRT) 20
ab
Ekspor Impor 33
ba
Halaman
id
Tabel 3. Distribusi PDRB ADHB Menurut Pengeluaran 41
o.
.g
Kabupaten Bandung, 2018-2022 (Persen)
2018-2022 (Persen)
un
2022
//
s:
tp
Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bandung Menurut Pengeluaran 2018-2022 vii
Halaman
id
Tabel 13. Produk Domestik Regional Bruto dan PDRB 64
o.
Perkapita Kabupaten Bandung, 2018-2022
.g
Tabel 14.
ps
Proporsi Total Pengeluaran Akhir terhadap 65
.b
ab
viii Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bandung Menurut Pengeluaran 2018-2022
DAFTAR GRAFIK
Halaman
Grafik 1 PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Menurut 40
Pengeluaran Kabupaten Bandung, 2018 –
2022
Grafik 2 Laju Pertumbuhan PDRB Pengeluaran 43
Menurut Komponen, 2018-2022
Grafik 3 Perkembangan Proporsi Konsumsi Akhir 66
id
Terhadap PDRB Kabupaten Bandung,
o.
2018-2022
.g
ps
.b
ab
gk
un
nd
//ba
s:
tp
ht
Halaman
Tabel 1 Produk Domestik Regional Bruto Atas 75
Dasar Harga Berlaku Menurut
Pengeluaran, Kabupaten Bandung Tahun
2018 – 2022 (Miliar Rupiah)
Tabel 2 Produk Domestik Regional Bruto Atas 76
Dasar Harga Konstan Menurut
Pengeluaran, Kabupaten Bandung Tahun
id
2018 – 2022 (Miliar Rupiah)
o.
.g
Tabel 3 Disribusi Persentase Produk Domestik 77
ps
Regional Bruto Atas Dasar Harga Berlaku
.b
Menurut Pengeluaran, Kabupaten
ab
id
o.
.g
ps
.b
ab
gk
un
nd
//ba
s:
tp
ht
id
o.
Di dalam sistem kerangka kerja (frame work) data ekonomi suatu
.g
ps
wilayah, PDRB Pengeluaran merupakan ukuran dasar (basic measure)
.b
yang menggambarkan penggunaan atas barang dan jasa (product) yang
ab
Berbagai jenis barang dan jasa akhir tersebut akan digunakan untuk
s:
tp
pelaku ekonomi dari luar wilayah bahkan dari luar negeri. Beberapa
agregat penting dapat diturunkan dari PDRB Pengeluaran ini seperti
variabel pengeluaran konsumsi akhir, pembentukan modal tetap bruto
atau investasi fisik, serta ekspor dan impor.
id
o.
dan jasa.
.g
ps
Secara konsep2 penghitungan PDRB dari sisi yang berbeda di atas
.b
ab
(statistical descrepancy).
1 Termasuk di dalamnya penyusutan dan pajak tidak langsung “neto” (pajak tidak langsung dikurangi
subsidi)
2 Handbook of National Accounting. Accounting for Production: Sources and Methods (Series F no 30
United Nations)
id
Dalam menghasilkan barang dan jasa untuk memenuhi permintaan
o.
.g
akhir masyarakat tersebut, tidak terlepas dari ketergantungan pada
ps
produk yang berasal dari dari luar wilayah atau luar negeri (impor).
.b
ab
id
kebutuhan konsumsi akhir, atau dengan istilah yang berbeda disebut
o.
.g
sebagai “output akhir (final output)”.
ps
.b
Mengkaitkan antara pendapatan dan pengeluaran untuk pembelian
ab
gk
barang dan jasa dari produk domestik maupun impor (termasuk untuk
un
Y = C + GFCF + Δ Inventori + X – M
dimana :
Y (Income) : PDRB Produksi
C (Consumption) : Konsumsi Akhir
GFCF (Gross Fixed Capital Formation) : Pembentukan Modal Tetap Bruto
Δ Inventori : Perubahan Inventori
X : Ekspor
M : Impor
3. - Yang dimaksud adalah rumahtangga, pemerintah, lembaga non profit yang melayani rumah tangga serta
sektor produksi (produsen) di wilayah domestik
- Disebut sebagai pendekatan “riil”
- Siklus ekonomi secara umum yang menjelaskan tentang hubungan antara balas jasa faktor produksi
(pendapatan) dengan pengeluaran atas penggunaan berbagai produk barang dan jasa oleh faktor produksi
tersebut
id
o.
atau juga untuk tujuan investasi (fisik). Selain itu juga dapat diketahui
.g
ps
besarnya ketergantungan ekonomi wilayah (domestik) terhadap luar
.b
negeri dalam bentuk perdagangan internasional (external transaction).
ab
Selisih antara ekspor dan impor juga disebut sebagai “ekspor neto” .
gk
un
id
o.
Kegiatan ini diawali dengan menyusun kerangka kerja dalam bentuk
.g
ps
Supply and Use Tables (SUT) Indonesia untuk tahun data 2010. Dari
.b
kerangka SUT tersebut diperoleh nilai estimasi PDB dan komponen-
ab
id
b. Meningkatkan kualitas PDRB;
o.
.g
c. Menjadikan PDRB dapat diperbandingkan secara nasional.
ps
.b
ab
ekonomi;
b. Perubahan besaran indikator makro seperti rasio pajak, rasio hutang,
rasio investasi dan tabungan, neraca perdagangan, serta struktur dan
pertumbuhan ekonomi;
c. Perubahan input data untuk keperluan modeling dan forecasting.
id
hasil Sensus Penduduk 2010 dan Indeks Harga Produsen (Producers
o.
.g
Price Index);
f. Tersedianya kerangka SUT ps
Indonesia tahun 2010, yang
.b
ab
4 SNA1993, para 16.76: “constant price series should not be allowed to run for more than five, or at the most,
ten years without rebasing”
Contoh nilai tegakan padi, kelapa sawit dan karet yang belum
dipanen, serta nilai sapi perah yang belum menghasilkan;
Sistem persenjataan (military weapon systems/MWS). MWS
merupakan nilai pengeluaran pemerintah untuk pengadaan alat
pertahanan dan keamanan, yang diperlakukan sebagai bagian
dari output industri peralatan militer dan PMTB seperti pesawat
tempur, kendaraan lapis baja, dan peluru kendali;
Penelitian dan pengembangan (research and
development/RnD). RnD merupakan nilai pengeluaran untuk
id
aktivitas penelitian dan pengembangan, yang diperlakukan
o.
.g
sebagai bagian dari output industri yang melakukannya dan PMTB
ps
seperti RnD tentang varietas padi, produk otomotif, dan riset
.b
ab
pemasaran;
gk
id
o.
b. Metodologi
.g
ps
Output jasa intermediasi keuangan. Output industri ini diestimasi
.b
ab
Charge (IBSC).
s:
tp
ht
c. Valuasi
d. Klasifikasi
Klasifikasi yang digunakan adalah Internasional Standard Industrial
Classification (ISIC rev.4) dan Central Product Classification (CPC rev.2).
BPS mengadopsi kedua jenis klasifikasi tersebut menjadi KBLI 2009 dan
KBKI 2010.
id
5. Ekspor 6. Ekspor
o.
6. Impor 7. Impor
.g
ps
.b
ab
gk
un
nd
//ba
s:
tp
ht
PENDAHULUAN
id
samping berperan sebagai konsumen akhir barang dan jasa,
o.
.g
rumahtangga juga berperan sebagai produsen serta penyedia faktor
ps
produksi untuk aktivitas produksi yang dilakukan oleh sektor institusi
.b
ab
lainnya.
gk
un
CAKUPAN
1
Untuk Kabupaten/Kota yang mempunyai hasil tambang/industri/perkebunan dan nilai ekspornya sangat
tinggi, umumnya nilai konsumsi rumahtangganya relatif lebih rendah
id
o.
g. Angkutan
.g
ps
h. Komunikasi .b
i. Rekreasi/hiburan dan kebudayaan
ab
j. Pendidikan
gk
un
COICOP, yaitu:
ht
SUMBER DATA
id
o.
.g
METODE ESTIMASI
ps
.b
ab
berikut:
un
RT Tahunan)
//
Catatan:
Komponen PK-RT Triwulanan diestimasi dengan menggunakan
indeks perkembangan konsumsi rumahtangga triwulanan yang diperoleh
dari hasil kegiatan SKKRT.
id
PENDAHULUAN
o.
.g
Sektor Lembaga Non-Profit yang Melayani Rumahtangga (LNPRT)
ps
.b
muncul sebagai sektor tersendiri di dalam perekonomian suatu wilayah.
ab
Sektor ini berperan dalam menyediakan barang dan jasa bagi anggota
gk
tingkat harga yang tidak berarti secara ekonomi. Harga yang tak berarti
ba
CAKUPAN
id
pembayaran rekening listrik, air, telepon, teleks, faksimili; biaya rapat,
o.
.g
seminar, perjamuan; biaya transportasi, bahan bakar, perjalanan
ps
dinas; belanja barang dan jasa lainnya; sewa gedung, sewa
.b
ab
c. Penyusutan
//
BBN dll.
ht
SUMBER DATA
METODE ESTIMASI
id
o.
d. Diperoleh nilai PK-LNPRT tahunan atas dasar harga berlaku (atas
.g
ps
dasar harga Berlaku); .b
e. Susun Indeks implisit PK-LNPRT berdasarkan IHK Kota
ab
gk
(Provinsi/Kota terdekat);
un
Catatan :
tp
PENDAHULUAN
id
konsumen, pemerintah akan melakukan aktivitas konsumsi. Sedangkan
o.
.g
sebagai produsen, pemerintah melakukan aktivitas produksi dan
investasi. ps
.b
ab
CAKUPAN
id
o.
.g
Sektor pemerintah terdiri dari pemerintah pusat dan pemerintah
ps
daerah. Dalam melakukan aktivitasnya, pemerintah Kabupaten Bandung
.b
ab
masing-masing.
un
nd
Bandung;
tp
ht
SUMBER DATA
METODE ESTIMASI
id
Output Bank Indonesia
o.
.g
ps
.b
Jenis Belanja Deflator Keterangan
ab
gk
Catatan :
1. Komponen PK-P Triwulanan diestimasi dengan menggunakan indeks
perkembangan pengeluaran konsumsi pemerintah daerah triwulanan
2. PK-P atas dasar harga Konstan diestimasi dengan men-deflate PK-P
atas dasar harga Berlaku dengan menggunakaan deflator
id
PENDAHULUAN
o.
.g
ps
Aktivitas investasi merupakan salah satu faktor penentu di dalam
.b
perkembangan atau pertumbuhan ekonomi suatu wilayah. Dalam konteks
ab
PMTB terkait dengan keberadaan aset tetap (fixed asset) yang terlibat
//
s:
id
menggambarkan penurunan nilai barang modal karena digunakan dalam
o.
.g
proses produksi secara normal selama periode tertentu.
ps
.b
CAKUPAN
ab
gk
PMTB mencakup :
un
SUMBER DATA
id
o.
g. Publikasi Statistik Pertambangan dan Penggalian (migas dan non-
.g
ps
migas), BPS .b
h. Publikasi Statistik Listrik, Gas & Air Minum, BPS
ab
Mineral
ba
METODE ESTIMASI
ht
id
Metode Tidak Langsung:
o.
PMTB atas dasar harga Berlaku = Total
.g
Pendekatan Supply =
ps
Supply Barang x Rasio PMTB
.b
ab
Pendekatan
= PMTB atas dasar harga (t-1) x Indeks
un
Ekstrapolasi
Produksi (t)
nd
//ba
s:
tp
ht
PENDAHULUAN
id
jadi yang belum dipasarkan dan masih dikuasai oleh produsen.
o.
.g
Nilai perubahan inventori merupakan selisih antara nilai inventori di
ps
akhir periode dengan nilai inventori pada awal periode (akuntansi).
.b
ab
CAKUPAN
id
air bersih, serta konstruksi;
o.
b. Inventori menurut jenis bahan baku & penolong (material & supplies),
.g
ps
mencakup semua bahan, komponen atau persediaan untuk diproses
.b
lebih lanjut menjadi barang jadi;
ab
gk
selesai);
e. Barang dagangan yang masih dikuasai oleh pedagang untuk tujuan
dijual;
f. Ternak untuk tujuan dipotong;
g. Pengadaan barang oleh pedagang untuk tujuan dijual atau digunakan
sebagai bahan bakar atau persediaan; serta
h. Persediaan pemerintah, yang mencakup barang strategis seperti
beras, kedelai, gula pasir, dan gandum.
SUMBER DATA
id
Penggalian BPS;
o.
.g
d. Data Inventori Publikasi Tahunan Industri Besar Sedang, BPS;
e. Data komoditas perkebunan; ps
.b
ab
Ditjennak Kementan.
s:
tp
ht
METODE ESTIMASI
a. Metode Revaluasi
b. Metode Deflasi
id
o.
.g
2.6 EKSPOR - IMPOR
ps
.b
ab
PENDAHULUAN
gk
un
CAKUPAN
id
dari:
o.
a. Ekspor ke luar provinsi/Kabupaten Bandung
.g
b. Impor dari luar provinsi/Kabupaten Bandung
ps
.b
ab
SUMBER DATA
nd
ba
tidak ada data yang sesuai dengan konsep dan definisi yang ditentukan.
Kondisi inilah yang menyebabkan Net Ekspor Kabupaten Bandung
diperlakukan sebagai item penyeimbang (residual), yakni perbedaan
antara PDRB menurut pengeluaran dengan PDRB menurut lapangan
usaha. Selanjutnya dilakukan pemisahan Net Ekspor menjadi ekspor dan
impor dengan mengunakan metode tidak langsung.
KABUPATEN BANDUNG
ka
ng
TAHUN 2018-2022
an
//b
s:
tp
ht
id
o.
.g
ps
.b
Halaman ini sengaja dikosongkan
ab
gk
un
nd
//ba
s:
tp
ht
BAB III
TI NJ AU AN PEREKO NOMI AN K ABUP ATEN B ANDUNG
MENURUT PDRB PENGELU AR AN TAH UN 2018-2022
id
Perkembangan ekonomi tersebut dapat digambarkan melalui indikator
o.
.g
PDRB dan turunannya.
ps
Lebih spesifik PDRB menurut pengeluaran menjabarkan perilaku
.b
ab
Komponen
2018 2019 2020 2021* 2022**
Pengeluaran
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Konsumsi
1. 90.622,27 98.383,39 99.719,67 102.613,91 112.574,11
Rumah Tangga
Konsumsi
2. 562,42 601,10 589,51 608,36 648,08
LNPRT
Konsumsi
id
3. 5.281,82 5.498,11 5.564,78 5.820,28 5.767,22
o.
Pemerintah
.g
4. PMTB
ps
23.629,45 25.122,73.b 23.516,69 25.161,50 27.035,80
Perubahan
ab
* Angka Sementara
s:
Komponen
2018 2019 2020 2021* 2022**
id
Pengeluaran
o.
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
.g
Konsumsi
1. 61.087,05 64.203,07
ps
63.860,16 65.105,55 68.116,26
.b
Rumah Tangga
ab
Konsumsi
371,89 384,31 369,47 376,79
gk
2. 386,25
LNPRT
un
Konsumsi
nd
Perubahan
ht
id
o.
.g
ps
.b
ab
gk
un
nd
* Angka Sementara
ba
Pada grafik 1 terlihat bahwa nilai PDRB atas ADHB selalu lebih
besar dari nilai PDRB ADHK. Perbedaan tersebut disebabkan karena
adanya pengaruh perubahan harga dalam penghitungan PDRB ADHB.
Semakin lama, selisih antara PDRB ADHB dan ADHK semakin besar
karena peningkatan harga dari tahun ke tahun. Dalam PDRB ADHK faktor
harga telah ditiadakan.
id
o.
2. Konsumsi LNPRT 0,50 0,48 0,48 0,47 0,45
.g
3. Konsumsi Pemerintah 4,67 4,43
ps 4,50 4,46 4,03
.b
ab
* Angka Sementara
ht
lebih rendah dari nilai impor (dalam kondisi “defisit”), artinya Kabupaten
Bandung termasuk dalam kategori net impor. Hal ini menunjukkan
ketergantungan Kabupaten Bandung terhadap barang impor dari luar
wilayah masih sangat tinggi.
id
o.
Kabupaten Bandung, 2018-2022 (Persen)
.g
ps
.b
Komponen Pengeluaran 2018 2019 2020 2021* 2022**
ab
gk
Agregat makro lain yang dapat diturunkan dari data PDRB adalah
pertumbuhan riil PDRB atau lebih dikenal dengan pertumbuhan ekonomi
(economic growth), yang menggambarkan kinerja pembangunan di
bidang ekonomi. Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Bandung selama
periode tahun 2018-2019 pertumbuhan ekonomi Kabupaten Bandung
mengalami pertumbuhan positif, yakni sebesar 6,26 persen (2018), dan
6,36 persen (2019). Sedangkan pada tahun 2020, Kabupaten Bandung
id
o.
.g
ps
.b
ab
gk
un
nd
* Angka Sementara
ba
Komponen, 2018-2022
ht
id
o.
3.2. PERKEMBANGAN KOMPONEN PDRB PENGELUARAN
.g
ps
Perubahan struktur perekonomian suatu wilayah sebagai akibat dari
.b
ab
bahwa sebagian besar produk atau barang dan jasa yang tersedia pada
s:
tp
id
konsumsi akhir rumah tangga selalu mengalami pertumbuhan positif,
o.
.g
kecuali di tahun 2020 pertumbuhannya mengalami kontraksi pada masa
ps
pandemi Covid-19. Pertumbuhan tertinggi terjadi ditahun 2018 yang
.b
ab
Proporsi terhadap
id
80,21 79,35 80,68 78,65 78,72
PDRB (persen)
o.
.g
Rata-rata konsumsi per kapita per tahun (juta rupiah)
ps
.b
ADHB 24,38 26,60 27,60 27,99 30,27
ab
gk
Pertumbuhan (persen)
nd
ba
Jumlah penduduk
ht
id
Kenaikan ini seiring dengan berangsur normalnya aktivitas ekonomi
o.
.g
paska pandemi Covid-19 di Kabupaten Bandung.
ps
.b
Tabel 6. Struktur Komponen Konsumsi Rumah Tangga Kabupaten
ab
1b. Pakaian dan Alas Kaki 4,20 4,26 4,05 3,88 3,64
Perumahan, Perkakas,
Perlengkapan dan
1c. 9,46 9,19 9,23 9,22 8,66
Penyelenggaraan Rumah
Tangga
Kesehatan dan
1d. 4,98 4,95 5,12 5,31 5,09
Pendidikan
Transportasi, Komunikasi,
1e. 23,41 22,85 21,22 21,05 21,42
Rekreasi, dan Budaya
1f. Hotel dan Restoran 3,81 3,75 3,66 3,52 3,34
id
disajikan dalam tabel 6, menunjukkan peningkatan setiap tahunnya untuk
o.
.g
masing-masing kelompok pengeluaran konsumsi rumah tangga.
ps
.b
Tabel 7. Pertumbuhan Implisit (Indeks Harga) Pengeluaran
ab
2018-2022 (persen)
nd
ba
Rokok
1b. Pakaian dan Alas Kaki 5,81 5,97 2,07 0,06 1,01
Perumahan, Perkakas,
Perlengkapan dan 2,09 2,89 1,45 1,22 3,25
1c.
Penyelenggaraan Rumah
Tangga
Kesehatan dan 3,38 3,01 2,42 1,42 0,60
1d.
Pendidikan
Transportasi, Komunikasi, 2,90 1,40 (0,87) (0,67) 4,41
1e.
Rekreasi, dan Budaya
1f. Hotel dan Restoran 5,75 2,41 1,35 0,05 2,15
id
Peranan pengeluaran konsumsi akhir LNPRT dalam PDRB
o.
menurut pengeluaran sangat minor dibandingkan dengan komponen
.g
ps
pengeluaran lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa peranan institusi ini
.b
ab
PDRB periode tahun 2018 sampai dengan 2022 berada pada kisaran 0,45
nd
id
tahun 2022 terhitung sebesar 2,51 persen. Dilihat berdasarkan nilainya,
o.
.g
ditahun 2018, total konsumsi LNPRT atas dasar harga berlaku sebesar
ps
562,42 miliar rupiah dan terus mengalami peningkatan menjadi 648,08
.b
ab
id
o.
sekolah/universitas negeri. Sementara barang dan jasa kolektif ekuivalen
.g
ps
dengan barang publik dengan ciri : .b
a. Non rivalry, yaitu pengeluaran satu konsumen terhadap suatu
ab
manfaat dari barang tersebut atau dengan kata lain setiap orang
tp
ht
Pertumbuhan (persen)
id
o.
a. Total konsumsi
3,92 3,35 (0,27) 2,75 (1,83)
.g
pemerintah
ps
b. Konsumsi Per
2,25 3,89 2,07 1,27 -3,21
.b
kapita
ab
c Konsumsi Per
9,86 5,36 4,36 10,65 -6,27
gk
Pegawai Pemerintah
un
Jumlah pegawai
16790 16470 15740 14615 15307
nd
pemerintah (org)
Jumlah penduduk (000
ba
id
o.
mengalami peningkatan 2,75 persen di tahun 2021 dan menurun kembali
.g
di tahun 2022 sebesar -1,83 persen. Sementara itu jika dilihat pada
ps
.b
konsumsi pemerintah perkapita, selama 2018-2021 tumbuh positif antara
ab
periode tahun 2018-2022 secara riil menunjukkan fluktuasi baik untuk nilai
ht
input) didalam proses produksi pada berbagai lapangan usaha. Kapital ini
dapat berasal dari produk domestik maupun impor.
id
o.
Di sisi lain, proporsi PMTB terhadap total PDRB cenderung
.g
ps
menunjukkan penurunan selama periode 2018-2022. Proporsi di tahun
.b
2018 sebesar 20,91 persen turun menjadi 18,91 persen di tahun 2022.
ab
id
terhambat karena penyesuaian protokol kesehatan dan prosedur-
o.
.g
prosedur dalam rangka pencegahan penularan Covid-19. Sementara itu
ps
di tahun 2021 dan 2022 PMTB kembali mencatatkan pertumbuhan positif.
.b
ab
id
inventori dalam PDRB pada umumnya mempunyai besaran atau nilai
o.
.g
yang berfluktuasi baik dalam level maupun tanda (positif atau negatif).
ps
.b
Tabel 11. Perkembangan Komponen Perubahan Inventori Kabupaten
ab
Bandung, 2018-2022
gk
un
nd
id
o.
ekonomi domestik yang berasal dari no residen.
.g
ps
Sementara itu net ekspor antar daerah didefinisikan sebagai ekspor
.b
antar daerah di kurangi impor antar daerah. Berbeda dengan
ab
gk
penghitungan ekspor impor antar daerah tidak tersedia sumber data yang
nd
sesuai dengan konsep dan definisi yang ditentukan. Sumber data yang
ba
id
Proporsi
o.
terhadap PDRB (9,08) (7,12) (5,71) (2,22) (2,54)
.g
(persen)
ps
.b
* Angka Sementara
ab
ekspor antar daerah dan net ekspor luar negeri. Sama halnya dengan
//ba
perubahan inventori, net ekspor juga hasilnya dapat memiliki dua angka
s:
tp
positif atau negatif. Jika komponen ini bertanda positif, berarti nilai ekspor
ht
ekspor dan impor barang dan jasa terhitung sebesar -5.434,07 miliar
rupiah dan berkurang menjadi -533,88 miliar rupiah pada tahun 2022.
id
o.
.g
ps
.b
ab
gk
un
nd
//ba
s:
tp
ht
PDRB PENGELUARAN
ka
ng
KABUPATEN BANDUNG
du
an
//b
s:
tp
ht
id
o.
.g
ps
.b
Halaman ini sengaja dikosongkan
ab
gk
un
nd
//ba
s:
tp
ht
BAB IV
PERKEMBANGAN AGREGAT PDRB KABUPATEN BANDUNG
MENURUT PENGELUARAN 2018-2022
id
o.
Agregat ini menjelaskan nilai produk barang dan jasa yang
.g
ps
dihasilkan di dalam suatu wilayah ekonomi domestik, di mana di dalamnya
.b
masih terkandung nilai penyusutan. PDRB dapat digunakan sebagai
ab
gk
pendapatan.
//
s:
tp
Nilai PDRB per kapita Kabupaten Bandung ADHB sejak tahun 2018
hingga 2022 senantiasa mengalami kenaikan. Pada tahun 2018 PDRB
per kapita atas dasar harga berlaku tercatat sebesar 30,39 juta rupiah.
Angka ini terus mengalami kenaikan hingga tahun 2022 mencapai 38,48
juta rupiah. Hal ini secara tidak langsung menunjukkan bahwa secara
makro kondisi kesejahteraan masyarakat Kabupaten Bandung dari tahun
ke tahun semakin membaik meskipun masih mempertimbangkan faktor
inflasi. Bila menghilangkan faktor inflasi maka terlihat bahwa selama lima
tahun terakhir, PDRB Perkapita atas dasar harga konstan tahun 2018
terhitung sebesar 20,88 juta rupiah, sementara pada tahun 2022
meningkat menjadi 23,78 juta rupiah
Tabel 13. Produk Domestik Reional Bruto dan PDRB Per Kapita
Kabupaten Bandung, 2018-2022
id
Nilai Total PDRB (Miliar rupiah)
o.
.g
ADHB 112.982,08 123.985,75 123.602,78 130.476,83 143.002,07
ps 88.437,96
.b
ADHK 2010 77.613,22 82.547,44 81.060,97 83.949,37
ab
Pertumbuhan (persen)
//
s:
PDRB
4,56 6,91 0,50 2,08 3,86
Perkapita
Jumlah
penduduk 3717 3698 3614 3666 3719
(000 org)
* Angka Sementara ** Angka Sangat Sementara
id
ekonomi yang dilakukan oleh residen dalam satu wilayah pada suatu
o.
periode. Perbandingan konsumsi akhir terhadap PDRB menunjukkan
.g
proporsi aktivitas konsumsi pada suatu wilayah.
ps
.b
ab
a. Rumah
90.622,27 98.383,39 99.719,67 102.613,91 112.574,11
Tangga
b. LNPRT 562,42 601,10 589,51 608,36 648,08
id
hanya sekitar 15 persen. Optimalisasi masih diperlukan seperti terobosan
o.
.g
untuk meningkatkan investasi dan ekspor Kabupaten Bandung guna
ps
meningkatkan aktivitas ekonomi, terutama sektor-sektor yang menjadi
.b
ab
* Angka Sementara
** Angka Sangat Sementara
id
yang terjadi. Jika ada penambahan value added (NTB) menggunakan
o.
.g
ICVAR namun jika penambahan berupa output maka menggunakan
ICOR. ps
.b
ab
manusia dari sumber daya alam, untuk digunakan secara terus menerus
un
dan berulang dalam proses produksi. Nilai Tambah dalam hal ini
nd
ba
𝜟𝑲 𝑰 𝑰𝒕
𝑰𝑪𝑽𝑨𝑹 = = =
𝜟𝑽𝑨 𝜟𝑽𝑨 𝑽𝑨𝒕 − 𝑽𝑨𝒕−𝟏
dimana :
It = PMTB tahun ke t
VAt = PDRB atas dasar harga konstan tahun ke t
VAt-1 = PDRB atas dasar harga konstan tahun ke t-1
id
ICVAR 5,62 3,72
o.
.g
* Angka Sementara
** Angka Sangat Sementara
ps
.b
ab
PENUTUP
id
o.
jasa akhir, baik untuk tujuan konsumsi akhir, investasi (fisik), maupun
.g
ps
perdagangan luar daerah. Empat kelompok sektor atau pelaku
.b
ekonomi yang menggunakan barang dan jasa akhir dalam suatu
ab
3. Data dapat disajikan dalam bentuk series data dari tahun 2018 s.d.
2022, sehingga memudahkan dalam menggambarkan perubahan
atau kecenderungan yang terjadi antara waktu. Masing-masing
parameter disajikan dalam satuan yang berbeda (rupiah, indeks,
persentase, rasio, unit, dsb) sesuai dengan tujuan analisis dan
karakteristik masing-masing data.
4. Data dan indikator yang diturunkan dari sajian data PDRB menurut
pengeluaran, dapat dijadikan acuan bagi pengembangan dan
perluasan indikator ekonomi makro lain seperti pendapatan
disposabel, tabungan, serta model ekonomi sederhana yang saling
berkaitan antara seluruh variabel ekonomi dan variabel yang tersedia.
Bahkan secara langsung maupun tidak langsung dapat dikaitkan
dengan tampilan data ekonomi makro lain seperti PDRB menurut
lapangan usaha (industri) dan Tabel Input-Output.
id
o.
.g
ps
.b
ab
gk
un
nd
//ba
s:
tp
ht
id
o.
1.c. Perumahan, Perkakas,
.g
Perlengkapan, dan
8.575,60 9.039,73 9.200,35 9.457,42 9.749,77
ps
Penyelenggaraan .b
Rumah Tangga
ab
Pendidikan
1.e. Transportasi,
un
dan Budaya
ba
* Angka Sementara
** Angka Sangat Sementara
id
o.
1.c. Perumahan, Perkakas,
.g
Perlengkapan, dan
6.223,55 6.376,13 6.396,51 6.496,22 6.486,11
ps
Penyelenggaraan .b
Rumah Tangga
ab
Pendidikan
1.e. Transportasi,
un
dan Budaya
ba
* Angka Sementara
** Angka Sangat Sementara
id
o.
1.c. Perumahan, Perkakas,
.g
Perlengkapan, dan
7,59 7,29 7,44 7,25 6,82
ps
Penyelenggaraan .b
Rumah Tangga
ab
Pendidikan
1.e. Transportasi,
un
dan Budaya
ba
* Angka Sementara
** Angka Sangat Sementara
id
o.
1.c. Perumahan, Perkakas,
.g
Perlengkapan, dan
8,02 7,72 7,89 7,74 7,33
ps
Penyelenggaraan .b
Rumah Tangga
ab
Pendidikan
1.e. Transportasi,
un
dan Budaya
ba
* Angka Sementara
** Angka Sangat Sementara
id
o.
1.c. Perumahan, Perkakas,
.g
Perlengkapan, dan
5,79 5,41 1,78 2,79 3,09
ps
Penyelenggaraan .b
Rumah Tangga
ab
Pendidikan
1.e. Transportasi,
un
dan Budaya
ba
5. Perubahan Inventori
6. Net Ekspor
* Angka Sementara
** Angka Sangat Sementara
id
o.
1.c. Perumahan, Perkakas,
.g
Perlengkapan, dan
3,62 2,45 0,32 1,56 (0,16)
ps
Penyelenggaraan .b
Rumah Tangga
ab
Pendidikan
1.e. Transportasi,
un
dan Budaya
ba
5. Perubahan Inventori
6. Net Ekspor
* Angka Sementara
** Angka Sangat Sementara
id
o.
1.c. Perumahan, Perkakas,
.g
Perlengkapan, dan
170,96 180,21 183,41 188,54 194,36
ps
Penyelenggaraan .b
Rumah Tangga
ab
Pendidikan
1.e. Transportasi,
un
dan Budaya
ba
5. Perubahan Inventori
6. Net Ekspor
* Angka Sementara
** Angka Sangat Sementara
id
o.
1.c. Perumahan, Perkakas,
.g
Perlengkapan, dan
124,07 127,11 127,52 129,50 129,30
ps
Penyelenggaraan .b
Rumah Tangga
ab
Pendidikan
1.e. Transportasi,
un
dan Budaya
ba
5. Perubahan Inventori
6. Net Ekspor
* Angka Sementara
** Angka Sangat Sementara
id
Perlengkapan, dan
o.
137,79 141,77 143,83 145,58 150,32
Penyelenggaraan
.g
ps
Rumah Tangga
1.d. Kesehatan dan
.b
128,42 132,29 135,49 137,41 138,24
Pendidikan
ab
1.e. Transportasi,
gk
dan Budaya
nd
* Angka Sementara
** Angka Sangat Sementara
Tabel 10. Laju Indeks Harga Implisit Produk Domestik Regional Bruto
(2010=100) Menurut Pengeluaran, Kabupaten Bandung Tahun
2018-2022 (Persen)
id
o.
1.c. Perumahan, Perkakas,
.g
Perlengkapan, dan
2,09 2,89 1,45 1,22 3,25
ps
Penyelenggaraan .b
Rumah Tangga
ab
Pendidikan
1.e. Transportasi,
un
dan Budaya
ba
5. Perubahan Inventori
6. Net Ekspor
* Angka Sementara
** Angka Sangat Sementara
DAFTAR PUSTAKA
Jakarta.
id
o.
_____________, Profil Ekonomi Rumahtangga 1998, Jakarta 1999.
.g
ps
Frenken Jim, How To Measure Tangible Capital Stocks, Netherlands,
.b
1992.
ab
gk
Series,
nd