PENYUSUNAN
INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT
(IKM)
i
KATA PENGANTAR
Pembangunan Daerah (RKPD) sebagai salah satu upaya untuk mensinergikan program
Kegiatan dan laporan Survey Kepuasan Masyarakat tahn 2018 ini mengacu pada
Unit Penyelenggara Pelayanan Publik. Beberapa aspek yang dinilai adalah : Persyaratan
Pelayanan, Sistem, Mekanisme dan Prosedur, Waktu Penyelesaian, Biaya / Tarif, Produk
Laporan Hasil pekerjaan Penyusunan Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) pada badan
terhadap pelayanan penyusunan RKPD dan menjadi pedoman dalam perbaikan kualitas
Akhirnya kami mengucapkan terimakasih atas bantuan dan dukungan semua pihak
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
iii
DAFTAR GRAFIK / GAMBAR
iv
DAFTAR TABEL
v
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pelayanan publik merupakan hal yang tidak terlepas dari peran
aparatur Negara dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Setiap
badan publik mempunyai kewajiban membuka akses pelayanan publik
semaksimal mungkin sehingga fungsi utama pemerintah sebagai pelayan
masyarakat harus dapat dirasakan langsung manfaatnya oleh masyarakat.
Dengan demikian, yang dimaksud dengan pelayanan public adalah
pelayanan yang berbentuk barang atau fasilitas public dan jasa public yang
menjadi tanggung jawab pemerintah dan dilaksanakan/diberikan oleh
instansi pemerintah (Pusat, Daerah, BUMN dan BUMD) untuk memenuhi
kebutuhan masyarakat maupun dalam rangka pelaksanaan peraturan
perundang-undangan. Adapun bentuk pelayanan yang disediakan oeleh
pemerintah, setidaknya mencakup lima kebutuhan mendasar, yaitu :
Infrastruktur, Pendidikan, Kesehatan, Keamanan dan Ketertiban, serta
kenyamanan lingkungan hidup
Dalam rangka mewujudkan tujuan dan sasaran pelayanan public, tentu
diperlukan langkah-langkah manajemen yang tepat, antara lain berupa
pembinaan dan pengawasan terhadap organisasi dan aparatur pemerintah
daerah, sehingga kinerja pelayanan publik dapat berjalan lebih efektif,
efisien, dan akuntabel. Dalam hal ini upaya membangun, meningkatkan dan
mendayagunakan kelembagaan (capacity building) daerah beserta
aparaturnya (character building) perlu memperhatikan umpan balik
(feedback) hasil layanan antar lain melalui evaluasi terhadap proses dan
hasil keinerjanya secara berkala dan berkelanjutan.
Dan pemerintah perlu berupaya untuk meningkatkan kualitas berbagai
pelayanan publik, sehingga masyarakat dapat merasakan kehadiran dan
kepedulian pemerintah. Salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas
pelayanan public secara berkelanjutan maka perlu dilakukan evaluasi
terhadap pelayanan publik.
Penilaian Indeks Kepuasan Masyarakat ini bertujuan untuk dapat
mengetahui ekspektasi masyarakat saat melakukan permohonan pelayanan
publik dan mengetahui hal-hal yang perlu diperbaiki, ditingkatkan, serta
D. OUTPUT KELUARAN
Output keluaran dari kegiatan Survey Kepuasan Masyarakat terhadap
penyusunan RKPD ini meliputi :
1. Output Kuantitatif
Output dari pendekatan Kuantitatif adalah angka yang menunjukkan
Indeks Kepuasan Masyarakat terhadap atribut survey
2. Output Kualitatif
Output daru pendeatan Kualitatif adalah deskripsi (narasi) yang
menggambarkan kepuasan atau ketidakpuasan OPD, berikut sumbang
saran terhadap layanan yang telah diterima.
E. DASAR PELAKSANAAN
Dalam kegiatan ini yang menjadi landasan hokum pelaksanaan penyusunan
Indeks Kepuasan Masyarakat pada penyusunan RKPD adalah :
1. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244,
1. Persiapan
Pada tahapan persiapan di lakukan :
a. Penyusunan desain dan instrument survey yang digunakan
sekurang-kurangnya memuat :
o Identitas responden
o Penyusunan indicator survey kepuasan masyarakat yang
disesuaikan dengan entitas yang tertera pada Peraturan Menteri
A. KERANGKA TEORI
1. Pelayanan
Secara sederhana dalam arti konsep pelayanan berarti
membicarakan tentang cara yang dilakukan untuk memberikan servis
atau jasa kepada orang yang membutuhkan. Dalam pengertian secara
etimologis, kata publik berasal dari bahasa Inggris, yakni “public” berarti
masyarakat, umum, rakyat umum, orang banyak, dan keperluan umum.
Dalam Bahasa Indonesia, publik berarti orang banyak (umum). Dengan
demikian, pelayanan publik merupakan kegiatan membantu masyarakat
(stakeholders) dalam rangka memperoleh servis dan advis yang terkait
dengan kepentingan umum (orang banyak).
Menurut Kotler “A service is any act or performance that one party
can offer to another that is essentially intangible and does not result in
the ownership of anything. It’s production may or may not be tied in
physical produce”. (Pelayanan merupakan setiap tindakan atau
pelaksanaan yang dapat diberikan oleh suatu pihak kepada pihak lain
yang pada dasarnya menunjukkan tidak nyata dan tidak mengakibatkan
kekuasaan atas segala sesuatunya).
Pelayanan pada hakikatnya adalah serangkaian kegiatan, karena
itu proses pelayanan berlangsung secara rutin dan berkesinambungan,
meliputi seluruh kehidupan organisasi dalam masyarakat. Proses yang
dimaksudkan dilakukan sehubungan dengan saling memenuhi
kebutuhan antara penerima dan pemberi pelayanan.
Pelayanan merupakan kegiatan utama pada orang yang bergerak
di bidang jasa, baik itu orang yang bersifat komersial ataupun yang
bersifat non komersial. Namun dalam pelaksanaannya terdapat
perbedaan antara pelayanan yang dilakukan oleh orang yang bersifat
komersial yang biasanya dikelola oleh pihak swasta dengan pelayanan
yang dilaksanakan oleh organisasi non komersial yang biasanya adalah
pemerintah. Kegiatan pelayanan yang bersifat komersial melaksanakan
kegiatan dengan berlandaskan mencari keuntungan, sedangkan
kegiatan pelayanan yang bersifat non-komersial kegiatannya lebih
3. Kepuasan Masyarakat
Kepuasan merupakan fungsi dari perbedaan antara kinerja yang
dirasakan dengan harapan. Apabila kinerja di bawah harapan, maka
masyarakat akan kecewa. Bila kinerja sesuai dengan harapan, maka
masyarakat akan puas. Sedangkan bila kinerja melebihi harapan,
masyarakat akan sangat puas. Harapan masyarakat dapat dibentuk
oleh masyarakat masa lampau, komentar dari kerabatnya serta janji dan
informasi pemasar dan saingannya. Masyarakat yang puas akan setia
lebih lama, kurang sensitif terhadap harga dan memberi komentar yang
baik tentang organisasi publik.
Menurut Supranto (1997: 23), kepuasan adalah tingkat perasaan
seseorang setelah membandingkan kinerja atau hasil yang dirasakan
dengan harapannya. Kepuasan masyarakat merupakan perasaan
senang atau kecewa sebagai hasil dari perbandingan antara prestasi
atau produk yang dirasakan dan diharapkan. Menurut Lupiyoadi (2006:
155), faktor utama penentu kepuasan masyarakat adalah persepsi
terhadap kualitas jasa. Apabila ditinjau lebih jauh, pencapaian kepuasan
masyarakat melalui kualitas pelayanan dapat ditingkatkan dengan
beberapa pendekatan sebagai berikut:
2. Metode Penelitian
Terkait dengan jenis penelitian maupun data yang dibutuhkan, maka
penelitian ini akan menggunakan metode penelitian survey (Umar,
2004). Dengan metode survey, peneliti berusaha untuk memperoleh
fakta atau suatu gejala atau permasalahan yang timbul, tanpa harus
melakukan kajian secara mendalam terhadap berbagai gejala dan tidak
mencari hubungan antar gejala. Dengan metode survey ini, dapat
membantu dalam membandingkan antara kondisi-kondisi yang ada
dengan criteria/indicator yang telah di tentukan
A. SEJARAH BAPELITBANGDA
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
membawa perubahan yang signifikan terhadap pembentukan Perangkat
Daerah, yakni dengan prinsip tepat fungsi dan tepat ukuran (rightsizing)
berdasarkan beban kerja yang sesuai dengan prinsip penataan organisasi
Perangkat Daerah. Hal ini juga sejalan dengan prinsip penataan organisasi
Perangkat Daerah yang rasional, proporsional, efektif, dan efisien.
Badan Perencanaan, Penelitian dan Pembangunan Daerah dibentuk
berdasarkan pertimbangan :
1. Bahwa dalam rangka usaha peningkatan keserasian pembangunan di
daerah diperlukan adanya peningkatan keselarasan antara
pembangunan sektoral dan pembangunan daerah.
2. Bahwa dalam rangka usaha menjamin laju perkembangan,
keseimbangan dan kesinambungan pembangunan didaerah, diperlukan
perencanaan yang lebih menyeluruh, terarah dan terpadu.
Pengelompokan organisasi Perangkat Daerah didasarkan pada
konsepsi pembentukan irganisasi yang terdiri atas 5 (lima) elemen, yaitu
Walikota (Strategic apex), Sekretaris Daerah (middle line), Dinas Daerah
(operating core), badan/fungsi penunjang (technostructure), dan staf
pendukung (supporting staff). Dinas merupakan pelaksana fungsi inti
(operating core) yang melaksanakan tugas dan fungsi sebagai pembantu
Walikota dalam melaksanakan fungsi mengatur dan mengurus sesuai
bidang Urusan pemerintahan yang diserahkan kepada Daerah, baik urusan
wajib maupun urusan pilihan. Badan melaksanakan fungsi penunjang
(technostructure) yang melaksanakan tugas dan fungsi sebagai pembantu
Walikota dalam melaksanakan fungsi mengatur dan mengurus untuk
menunjang kelancaran pelaksanaan fungsi inti (operating core). untuk
Sejarah berdirinya Bapelitbangda didasarkan pada :
1. Keputusan Presiden Nomor 19 Tahun 1964 tentang Pembentukan
Badan Koordinasi Pembangunan Daerah disingkat BAKOPDA.
2. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 51 tahun 1969
3. Keputusan Presiden Nomor 4 tahun 1969
2. Misi
Misi Bapelitbangda Kota Salatiga adalah sebagai sebuah institusi
yang diharapkan mampu menyusun berbagai dokumen perencanaan
pembangunan daerah yang berkualitas dengan melibatkan berbagai
stakeholder dan berpijak pada isu dan permasalahan utama daerah,
sehingga pemerintahan dan pembangunan daerah dapat terlaksana
secara efektif, efesien dan berkelanjutan serta dapat meningkatkan
suatu tata kelola pemerintahan yang baik dan menjamin eksistensi
daerah di masa depan.
D. PENYUSUNAN RKPD
1. Rencana Kerja Pemerintah Daerah
Menurut Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor :
050/200/II/BANGDA/2008 Tentang Pedoman Penyusunan Rencana
Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) “RKPD merupakan penjabaran
RPJMD untuk jangka waktu 1 (satu) tahun, memuat rancangan kerangka
ekonomi daerah, prioritas pembangunan daerah, rencana kerja dan
pendanaannya dengan mengacu kepada Rencana Kerja Pemerintah
(RKP).
RKPD merupakan acuan bagi daerah dalam menyusun Rencana
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD), dengan demikian
Kepala Daerah dan DPRD dalam menentukan Kebijakan Umum APBD
A. Populasi
Dikarenakan objek dari Survey Kepuasan Masyarakat ini adalah Organisasi
Perangkat Daerah (OPD) di Pemerintah Kota Salatiga, maka antara lokus
untuk penyebaran Kuesioner adalah diberikan kepada semua Populasi yang
ada dan tidak menggunakan sampel, yang terdiri :
1. Sekretariat Daerah;
2. Sekretariat DPRD;
3. Inspektorat;
4. Dinas Daerah, terdiri dari :
1. Dinas Pendidikan
2. Dinas Kesehatan
3. Dinas Sosial
4. Satuan Polisi Pamong Praja
5. Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman
6. Dinas Lingkungan Hidup
7. Dinas Administrasi Kependudukan dan Pencatatan Sipil
8. Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan
Pemberdayaan Masyarakat
9. Dinas Perpustakaan dan Kearsipan
10. Dinas Pemuda dan Olahraga
11. Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
12. Dinas Komunikasi dan Informasi
13. Dinas Perdagangan
14. Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
15. Dinas Pangan
16. Dinas Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah
17. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
18. Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana
19. Dinas Perhubungan
20. Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja
21. Dinas Pertanian
B. Analisis Data
Untuk mengetahui indeks Kepuasan Masyarakat, maka dilakukan analisa
data dengan metode analisis kuantitatif dengan konversi angka indeks
berdasarkan PermenPANRB Nomor 14 Tahun 2017 tentang pedoman
Survei Kepuasan Masyarakat Unit Penyelenggara Pelayanan Publik,
dengan proses analisis data sebagai berikut :
1. Skoring
Dalam kuesioner yang dimaksud, kepada responden akan disediakan 4
(empat) alternative jawaban pada tiap-tiap pertanyaan (unsur).
Berikutnya dari 4 alternatif itu ditentukan kategori jawabannya (nilai
persepsi) dengan penentuan skore sebagai berikut : tidak puas diberi
nilai persepsi 1, kurang puas diberi nilai persepsi 2, puas diberi nilai
persepsi 3, dan sangat puas diberi nilai persepsi 4.
C. Pengolahan Data
1. Struktur Kuesioner
Kuesioner di buat dalam 3 (tiga) komponen utama yang meliputi :
a. Data responden
Pada bagian data responden, field isian-isian data harus diisi
dengan benar dan lengkap, dengan isian data responden terdiri dari
data : Unit Kerja dan Alamat
b. Narasi
Narasi disini adalah gambaran awal atau informasi terkait dengan
pokok bahasan dalam kuesioner yang diajukan kepada responden.
Hal ini terkait dengan program Penyusunan Rencana Kerja
Pembangunan Daerah (RKPD) sehingga nantinya menjadi KUA-
PPAS.
4.5
4
3.5
3
2.5
2
1.5
1
0.5
0
1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 31 33
OPD
4. Biaya / tariff
4.5
4
3.5
3
2.5
2
1.5
1
0.5
0
1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 31 33
OPD
6. Kompetensi pelaksana
4.5
4
3.5
3
2.5
2
1.5
1
0.5
0
1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 31 33
OPD
4.5
4
3.5
3
2.5
2
1.5
1
0.5
0
1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 31 33
OPD
8. Penanganan pengaduan
4.5
4
3.5
3
2.5
2
1.5
1
0.5
0
1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 31 33
OPD
3.100 3.029
3.000 3.000
2.971
3.000 2.941
2.900 2.853
2.824
2.800
2.706 2.706
2.700
2.600
2.500
U1 U2 U3 U4 U5 U6 U7 U8 U9
0.310
0.300 0.300
0.300
0.290
0.280
U1 U2 U3 U4 U5 U6 U7 U8 U9
RESPONDEN
72,23 Jumlah
Lokasi
: 34 OPD
: Pemerintah
Kota Salatiga
Periode Survey : Tahun 2018
A. Kesimpulan
Dari serangkaian analisis data yang telah dilakukan dalam pengukuran
Indeks Kepuasan Masyarakat terhadap pelayanan Penyusunan Rencana
Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) secara umum diperoleh nilai 72,23
masuk dalam kategori Kurang Baik.
Nilai Indeks Kepuasan Masyarakat terhadap pelayanan Penyusunan
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) maka dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut :
1. Persyaratan pelayanan dengan Rata-rata nilai adalah 3,02, maka
berdasarkan nilai interval IKM Masuk dalam Kategori C atau Kurang
Baik
Dan dari hasil jawaban Kuesioner dapat dilihat banyak yang menjawab
PUAS berarti hal ini dalam penyusunan RKPD sudah memperhatikan
keterkaitan dan konsistensi.
2. Sistem, mekanisme dan Prosedur dengan Rata-rata nilai adalah 2,941
maka berdasarkan nilai interval IKM Masuk dalam Kategori C atau
Kurang Baik
3. Waktu penyelesaian pelayanan Rata-rata nilai adalah 2,824 maka
berdasarkan nilai interval IKM Masuk dalam Kategori C atau Kurang
Baik
4. Biaya / tariff dengan Rata-rata nilai adalah 2,706 maka berdasarkan nilai
interval IKM Masuk dalam Kategori C atau Kurang Baik
5. Produk / hasil layanan dengan Rata-rata nilai adalah 2,706 maka
berdasarkan nilai interval IKM Masuk dalam Kategori C atau Kurang
Baik
6. Kompetensi pelaksana dengan Rata-rata nilai adalah 2,853, maka
berdasarkan nilai interval IKM Masuk dalam Kategori C atau Kurang
Baik
7. Perilaku pelaksana dengan Rata-rata nilai adalah 3,00 maka
berdasarkan nilai interval IKM Masuk dalam Kategori C atau Kurang
Baik
B. Rekomendasi
Berdasarkan hasil pengolahan data dan analisa yang dilakukan, beberapa
rekomendasi yang dapat disampaikan sebagai berikut :
1. Peningkatan pelayanan dalam penyusunan RKPD agar bisa di
tingkatkan
2. Usulan melalui musrenbang adalah wewenang Bapelitbangda dalam
Pendistribusian angaran, tetapi perlu dalam penyusunannya melibatkan
OPD yang dilimpahi supaya ada kesepahaman anggaran
3. Prioritas untuk menentukan besaran anggaran agar dipertimbangkan
terhadap usulan OPD
1 Walikota 1
2 Wakil Walikota 2
3 Staf Ahli Walikota 3
4 Sekretariat Daerah 4
5 Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat 5
6 Bagian Pemerintahan 6
7 Bagian Kesejahteraan Rakyat 7
8 Bagian Hukum 8
9 Asisten Perekonomian dan Pembangunan 9
10 Bagian Perekonomian 10
11 Bagian Pembangunan 11
12 Bagian Hubungan Masyarakat dan Protokol 12
13 Asisten Administrasi Umum 13
14 Bagian Organisasi dan Kepegawaian 14
15 Bagian Umum 15
16 Bagian Keuangan 16
17 Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah 17
18 Inspektorat 18
19 Dinas Pendidikan 19
20 Dinas Kesehatan 20
21 Dinas Sosial 21
22 Satuan Polisi Pamong Praja 22
23 Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman 23
24 Dinas Lingkungan Hidup 24
25 Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil 25
26 Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Pelindungan Anak 26
27 Dinas Perpustakaan dan Kearsipan 27
28 Dinas Kepemudaan dan Olahraga 28
29 Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu 29
30 Dinas Komunikasi dan Informatika 30
31 Dinas Perdagangan 31
32 Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang 32
33 Dinas Pangan 33
34 Dinas Koperasi, Usaha Kecil, dan Menengah 34
35 Dinas Kebudayaan dan Pariwisata 35
36 Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana 36
37 Dinas Perhubungan 37
38 Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja 38
39 Dinas Pertanian 39
40 Badan Keuangan Daerah 40
41 Badan Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan Daerah 41
42 Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan Daerah 42
43 Badan Kesatuan Bangsa dan Politik 43
44 Rumah Sakit Umum Daerah 44
45 Kecamatan Argomulyo 45
46 Kelurahan Cebongan 46
47 Kelurahan Kumpulrejo 47
48 Kelurahan Ledok 48
49 Kelurahan Noborejo 49
50 Kelurahan Randuacir 50
51 Kelurahan Tegalrejo 51
52 Kecamatan Sidomukti 52
53 Kelurahan Dukuh 53
54 Kelurahan Kalicacing 54
55 Kelurahan Kecandran 55
56 Kelurahan Mangunsari 56
57 Kecamatan Sidorejo 57
58 Kelurahan Blotongan 58
59 Kelurahan Bugel 59
60 Kelurahan Kauman Kidul 60
61 Kelurahan Pulutan 61
62 Kelurahan Salatiga 62
63 Kelurahan Sidorejo Lor 63
64 Kecamatan Tingkir 64
65 Kelurahan Gendongan 65
66 Kelurahan Kalibening 66
67 Kelurahan Kutowinangun Lor 67
68 Kelurahan Kutowinangun Kidul 68
69 Kelurahan Sidorejo Kidul 69
70 Kelurahan Tingkir Lor 70
71 Kelurahan Tingkir Tengah 71
TANDA TERIMA SURAT
PENERIMA
NO NAMA OPD
NAMA TANDA TANGAN
1 ASISTEN I 1
2 ASISTEN II 2
3 ASISTEN III 3
4 BKD 4
5 SATPOL PP 5
6 DINAS KOMINFO 5
7 KESBANGPOL 5
8 DPRD 5
9 Inspektorat 1
10 Dinas Pendidikan 2
11 Dinas Kesehatan 3
12 Dinas Sosial 4
20 Dinas Perdagangan 12
22 Dinas Pangan 14
28 Dinas Pertanian 20
32 Kecamatan Argomulyo 24
33 Kecamatan Sidomukti 25
34 Kecamatan Sidorejo 26
35 Kecamatan Tingkir 27
HASIL REKAPITULASI
KUESIONER SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT
BADAN PERENCANAAN, PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAERAH
KOTA SALATIGA TAHUN 2018
JAWABAN QUESIONER
NO NAMA OPD
U1 U2 U3 U4 U5 U6 U7
1 ASISTEN I 3 4 4 3 4 3 4
2 ASISTEN II 3 3 3 3 3 3 3
3 ASISTEN III ( ASISTEN ADMINISTRASI UMUM) 3 3 3 3 3 3 3
4 BKD 3 3 3 3 3 4 4
5 SATPOL PP 3 4 3 3 4 3 4
6 DINAS KOMINFO 2 2 3 2 2 3 3
7 KESBANGPOL 3 3 2 2 2 2 2
8 DPRD 4 4 3 4 4 3 3
9 Inspektorat 3 2 3 2 2 3 3
10 Dinas Pendidikan 3 3 3 3 3 3 3
11 Dinas Kesehatan 2 2 2 3 2 3 3
12 Dinas Sosial 3 2 2 2 2 2 2
13 Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman 3 3 3 2 3 3 3
14 Dinas Lingkungan Hidup 3 2 2 2 2 1 3
15 Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil 3 3 3 3 3 3 3
16 Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Pelindungan Anak 3 3 3 3 3 3 3
17 Dinas Perpustakaan dan Kearsipan 3 4 3 4 3 3 3
18 Dinas Kepemudaan dan Olahraga 3 3 3 2 2 3 3
19 Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu 4 3 3 4 3 3 3
20 Dinas Perdagangan 3 4 3 3 3 3 3
21 Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang 3 3 2 2 2 3 3
22 Dinas Pangan 3 4 4 3 3 3 3
JAWABAN QUESIONER
NO NAMA OPD
U1 U2 U3 U4 U5 U6 U7
23 Dinas Koperasi, Usaha Kecil, dan Menengah 4 3 2 3 3 3 3
24 Dinas Kebudayaan dan Pariwisata 3 3 2 2 2 3 3
25 Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana 3 2 2 3 3 3 3
26 Dinas Perhubungan 3 2 3 2 2 3 3
27 Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja 3 3 3 3 2 2 3
28 Dinas Pertanian 3 3 3 3 3 3 3
29 Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan Daerah 3 2 3 3 3 3 3
30 Rumah Sakit Umum Daerah 3 3 3 2 3 3 3
31 Kecamatan Argomulyo 3 3 3 3 3 3 3
32 Kecamatan Sidomukti 3 3 3 3 3 3 3
33 Kecamatan Sidorejo 3 2 2 3 3 2 2
34 Kecamatan Tingkir 3 4 4 1 1 3 3
JUMLAH 103.00 100.00 96.00 92.00 92.00 97.00 102.00
RATA - RATA 3.029 2.941 2.824 2.706 2.706 2.853 3.000
NILAI RATA - RATA TERTIMBANG 0.336 0.326 0.313 0.300 0.300 0.317 0.333
IKM 72.232
ASIL REKAPITULASI
RVEI KEPUASAN MASYARAKAT
ENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAERAH
SALATIGA TAHUN 2018
JAWABAN QUESIONER
TOTAL
U8 U9
4 4 33
3 3 27
3 3 27
3 4 30
3 3 30
3 3 23
3 3 22
3 4 32
3 3 24
3 3 27
2 2 21
3 2 20
3 3 26
3 3 21
3 3 27
3 3 27
4 3 30
2 2 23
4 4 31
4 3 29
3 4 25
4 3 30
JAWABAN QUESIONER
TOTAL
U8 U9
2 2 25
3 3 24
2 2 23
3 3 24
3 2 24
3 3 27
3 3 26
3 3 26
4 3 28
3 3 27
3 3 23
1 3 23
102.00 101.00
3.000 2.971 2.892
0.333 0.330 2.889
72.232
SARAN DAN MASUKAN
SURVEY KEPUASAN MASYARAKAT
BAPELITBANGDA
NO UNIT KERJA
1 Dinas Lingkungan Hidup
2 DPU dan PR
3 DUKCAPIL
4 KEC. SIDOREJO
7 Kec. Tingkir
8 ass II
9 Dinas Pemberdayaan Pr dan Perlin Anak
12 BKD
13 DINAS SOSIAL
14 DISTAN
15 DISDAG
16 PERKIM
17 BUDPAR
18 INSPEKTORAT
SARAN DAN MASUKAN
1. Perlu dilakukan review terhadap RPJMD dan Renstra OPD agar penyusunan RKPD bisa konsisten terhadap Renstra dan RPJM
2. SOP Penyusunan RKPD sering tidak terpenuhi, khususnya dalam hal agihan waktu
3. Rasionalisasi anggaran seyogyanya dilakukan bersama OPD terkait agar tidak mengorbankan kegiatan dan program priorita
4. Petugas yang memfasilitasi penyusunan RKPD harus memiliki kompetensi yang memadai di bidang perencanaan pembangu
1. Selalu komunikasikan dengan OPD-OPD terkait apabila ada perubahan / penyesuaian terhadap usulan yang ada
2. Usulan melalui musrenbang adalah wewenang Bapelitbangda dalam Pendistribusian angaran, tetapi perlu dalam penyusun
Untuk Kegiatan Susulan yang sangat prioritas dan sangat mendesak, aplikasi Renja bisa di buka Kembali
1. Aplikasi hendaknya bisa mengetahui capaian realisasi yang diusulkan lewat Musrenbang
2. Realisasi usulan sebaiknya dapat dilihat secara Realtime/Online
Adanya sinkronisasi output yang sudah di input pada saat penginputan dan sudah di desk oleh Bapelitbangda dengan penyusu
1. Pelaksanaan evaluasi melalui sistem monev hendaknya ada sistem komunikasi secara rutin agar jelas tidak salah pengertian
2. ketepatan waktu jauh sebelum pelaksanaan diadakan penjelasan dan ketegasan waktu adanya suatu reward n punismen
3. sistem informasi aplikasi di laksanakan dan di akses secara lancar untuk menunjang kinerja dan ketepatan waktu pelaksana
aplikasi e-monev belum bisa mewakili output laporan kegiatan di OPD, karena tidak sesuai dengan indikator yang ada di DPA
Hasil desk output indikator di RKA / DPA otomatis tercantum pada penyusunan DPA melalui SIP KD sehingga terjadi sinkronisa
Perencanaan di Bidang seharusnya bisa di sinkronkan dengan Perencanaan di sekretariat sehingga bis amencegah overlapping
dalam melaksanakan program prioritas mengharapkan agar Bapelitbangda sebagai Dinas Pengkoordinasi tupoksi setiap dinas
diharapkan ada sosialisasi bagi ASN non perencanaan untuk mengetahui pengertian rencana kerja yang terukur, pendanaan d
RKPD yang disusun sebagai dasar penyusunan KUA-PPAS telah disesuaikan dengan Prioritas usulan OPD sehingga terwujud ke
tingkatkan pelayanan
di OPD saya batas akhir penyusunan RKPD sehingga mundur sedikit
penyusunan selalu didasarkan dengan kebutuhan dan ketersediaan anggaran, kemudian baru masuk ke prioritas yang harus d
untuk pelayanan di tahun berikutnya semoga lebih ditingkatkan lagi
aplikasi sistem informasi perencanaan pembangunan yang ada dalam penyusunan RKPD sudah sangat membantu, tetapi aplik
Penyusunan RKPD ketika sudah didesk kan oleh OPD seharusnya sesuai hasil pembahasan, tidak berubah tanpa koordinasi de
dengan adanya aplikasi Sistem Informasi Perencanaan Pembangunan dapat membantu dan memudahkan untuk menyusun re
ini sudah baik dan berjalan sesuai dengan peraturan, akan tetapi untuk kedepannya agar lebih ditingkatkan dengan tujuan un
1. agar diperhatikan usulan yang masuk dalam RKPAD tidak berubah-ubah yang membuat kita juga akan mengubah di lapang
2. Tetap pertahankan cara kerja yang sudah baik untuk mencapai tujuan memajukan Kota Salatiga khususnya mengentaskan
1. semakin ditingkatkan sarana pendukug IT
2. Keterpaduan sistem antar OPD Terkait
3. Peningkatan SPM untuk Operator
1. Prosedur penyusunan RKPD agar di permudah
2. Prioritas usulan RKPD OPD khususnya besaran anggaran agar di pertimbangkan
perencanaan pembangunan. Masih ada petugas yang pola pikirnya masih berputar di anggaran bukan Kinerja. Selain itu masih ada petuga
amencegah overlapping data - selain itu antara Bapelitbang dan OPD hasu mempunyai kesamaan persepsi dalam penyusunan RKPD dan K
asi tupoksi setiap dinas sehingga jelas rencana dan tanggung jawab setiap Dinas. Tidak ada lagi pekerjaan yang sama lebih bersifat meren
D sehingga terwujud keterkaitan dan Konsistensi antara Perencanaan, Penganggaran, Pelaksanaan maupun Pengawasan pada masing-ma
e prioritas yang harus dilaksanakan, tetapi terkadang terkendala berbagai kepentingan. Diharapkan para yudikatif dan eksekutif harus sal
bah tanpa koordinasi dengan OPD lebih dulu, jadi harus konsisten dengan hasil desk sampai ke tahap penyusunan RKA/DPA
a yudikatif dan eksekutif harus saling bekerjasama dalam satu visi dan misi untuk pembangunan Kota Salatiga tanpa ada ego masing-masin
atiga tanpa ada ego masing-masing
INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM)
BADAN PERENCANAAN, PENELITIAN, DAN PENGEMBANGAN DAERAH
(BAPELITBANGDA)
KOTA SALATIGA
72.23
TERIMAKASIH ATAS PENILAIAN YANG ANDA BERIKAN MASUKAN ANDA SANGAT
BERMANFAAT UNTUK KEMAJUAN UNIT KAMI AGAR TERUS MEMPERBAIKI DAN
MENINGKATKAN KUALITAS PELAYANAN BAGI MASYARAKAT
PEMERINTAH KOTA SALATIGA
BADAN PERENCANAAN, PENELITIAN DAN
PENGEMBANGAN DAERAH
(BAPELITBANGDA)
Jl. Letjend. Sukowati No. 51 Salatiga, Kode Pos 50724, Telp (0298) 325332,
Fax (0298) 325332 Website www.bapelitbangda.go.id
Email : bapelitbangda@salatiga.go.id
A. DATA RESPONDEN
UNIT KERJA : ................................................................................................
................................................................................................
ALAMAT : ................................................................................................
B. NARASI
RKPD adalah Rencana Kerja Pembangunan Daerah, yaitu dokumen
perencanaan daerah untuk periode 1 tahun. RKPD disusun untuk menjamin
keterkaitan dan konsistensi antara Perencanaan, Penganggaran,
Pelaksanaan dan Pengawasan.
RKPD ditetapkan dengan Peraturan Kepala Daerah dan harus menjadi
dasar penyusunan KUA - PPAS
Dalam penyusunan RKPD harus memuat :
1. Rancangan kerangka ekonomi daerah
2. Program prioritas pembangunan daerah yang berorientasi pada :
pemenuhan hak-hak dasar masyarakat dan pencapaian keadilan yang
berkesinambungan dan berkelanjutan
3. Rencana kerja yang terukur, pendanaan dan prakiraan maju.
C. PENILAIAN RESPONDEN
(Lingkari jawaban yang baik dengan pendapat anda)
1. Persyaratan dalam penyusunan RKPD sudah memperhatikan keterkaitan
dan konsistensin
a. Tidak puas
b. Kurang puas
c. puas
d. Sangat puas
21. Apakah dalam menyusun program Rencana Kerja (renja) OPD sudah
baik terhadap RPJMD
a. Tidak Baik
b. Kurang Baik
c. Baik
d. Sangat Baik
22. Apakah dalam Desk SKPD sudah berjalan baik dengan yang di harapkan
a. Tidak Baik
b. Kurang Baik
c. Baik
d. Sangat Baik
27. Apakah Apikasi e-Monev untuk SKPD sudah baik dengan yang di
harapkan dan sangat membantu
a. Tidak Baik
b. Kurang Baik
c. Baik
d. Sangat Baik
E. SARAN
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................