i
C.PENTINGNYA ANGGARAN SEKTOR PUBLIK....................................... 10
D.FUNGSI ANGGARAN SEKTOR PUBLIK.................................................. 10
E.JENIS - JENIS ANGGRAN SEKTOR PUBLIK ........................................... 10
BAB V JENIS – JENIS ANGGARAN SEKTOR PUBLIK ........................................... 12
A.PERKEMBANGAN ANGGARAN SEKTOR PUBLIK ............................... 12
B.ANGGARAN TRADISIONAL...................................................................... 12
C.ANGGARAN PUBLIK DENGAN PENDEKATAN NPM .......................... 12
D.PERUBAHAN PENDEKATAN ANGGARAN............................................ 13
BAB VI ANALISIS INVESTASI PUBLIK .................................................................... 15
A.PROGRAM INVESTASI PUBLIK ............................................................... 15
B.PENENTUAN KEBUTUHAN INVESTASI PUBLIK ................................. 16
C.ASPEK KELAYAKAN INVESTASI............................................................ 16
D.FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INVESTASI PUBLIK. 17
BAB VII PENENTUAN HARGA PELAYANAN PUBLIK ................................................... 19
A.PELAYANAN PUBLIK YANG DAPAT DIJUAL ............................................ 19
B.ARGUMEN TERHADAP PEMBEBANAN TARIF PELAYANAN ................. 20
C.PRINSIP DAN PRAKTIK PEMBEBANAN ....................................................... 20
BAB VIIIPENGUKURAN KINERJA SEKTOR PUBLIK ..................................................... 22
A. PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR PUBLIK ........................ 22
ii
BAB X LAPORAN KEUANGAN SEKTOR PUBLIK ................................................. 30
A.PENDAHULUAN .......................................................................................... 30
B.TUJUAN DAN FUNGSI LAPORAN KEUANGAN SEKTOR PUBLIK .... 30
C.PEMAKAI LAPORAN KEUANGAN SEKTOR PUBLIK DAN
KEPENTINGANNYA.................................................................................... 31
D.HAK DAN KEBUTUHAN PEMAKAI LAPORAN KEUANGAN ............ 31
BAB XI 6 Peran Akuntansi Manajemen Sektor Publik dalam Organisasi...................... 33
A.PERAN AKUNTANSI MANAJEMEN......................................................... 33
1.Perencanaan Strategi ....................................................................................... 33
2.Memberikan Informasi Biaya.......................................................................... 34
3.Penilaian Investasi ........................................................................................... 34
4.Penganggaran .................................................................................................. 34
5.Penentuan Biaya & Tarif Pelayanan ............................................................... 34
6.Penilaian Kinerja ............................................................................................. 35
BAB XII Akuntansi Sektor Publik dan Akuntansi Sektor Swasta..................................... 36
A.Pengertian dan Ruang Lingkup ...................................................................... 36
B.Akuntansi Sektor Publik & Good Governa .................................................... 37
C.Perbedaan dan Persamaan Sektor Publik dan Sektor Swasta ........................ 39
1.Tujuan Organisasi............................................................................................ 39
2.Sumber Pembiayaan ........................................................................................ 39
3.Pola Pertanggung Jawaban .............................................................................. 40
4.Struktur Organisasi.......................................................................................... 40
5.Karekteristik Anggaran Dan Stakeholder........................................................ 41
6.Sistem Akuntansi Yang Digunakan ................................................................ 41
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................... 43
iii
iv
BAB I
KARAKTERISTIK DAN LINGKUNGAN SEKTOR PUBLIK
Dalam waktu yang relatif singkat akuntansi sektor publik telah mengalami perkembangan yang
sangat pesat.
Ekonomi yang mendasar pada umumnya bertitik dan berfokus pada ruang lingkup
akuntansi yang mencolok dibidang ekonomi terutama akuntansi sektor publik.
Akuntansi merupakan dibidang ilmu yang mempengaruhi tingkat kemajuan perusahaan
ataupun pemerintahan yang menjalin keadaan dimana keuntungan akan dicapai dan diperoleh, oleh
sebab itu banyak yang berlomba – lomba untuk mempelajari ilmu yang satu ini.
Keuntungan dari pengetahuan yang dipelajari akan mencapai kemudahan dalam situasi dan
kondisi yang diinginkan.
Akuntansi merupakan suatu aktifitas yang memiliki tujuan (purposive activity) tujuan akuntansi
diarahkan untuk mencapai hasil tertentu.
Organisasi sektor publik bergerak dalam dalam lingkungan yang sangat kompleks dan
turbulance. Komponen lingkungan yang mempengaruhi organisasi sektor publik meliputi faktor
ekonomi, politik, kultur dan demografi
1. Faktor Eonomi
a. Pertumbuhan Ekonomi
b. Tingkat Inflasi
c. Pertumbuhan Pendapatan Perkapita(GNP/GDP)
1
d. Struktur Produksi
e. Tenaga kerja
f. Arus modal dalam negeri
g. Cadangan devisa
h. Nilai tukar mata uang
i. Utang dan bantuan luar negeri
j. Infrastuktur
k. Teknologi
l. Kemiskinan dan kesenjangan ekonomi
m. Sektor informal
2. Faktor Politik
b. Legitimasi pemerintah
d. Ideologi Negara
3. Faktor Kultural
c. Historis
2
d. Sosiologi masyarakat
e. Karakteristik masyarakat
f. Tingkat pendidikan
4. Faktor Demografi
a. Pertumbuhan penduduk
c. Migrasi
d. Tingkat kesehatan
Nilai pada uang berlanjut pada hal yang maksimal pada sasaran yang dituju dan mencapai
tingkat proteksi pada nilai yang berhubungan dengan salah satu sisi yang kearah tujuan.
Sistem yang sangat sempurna dan arah yang kedepan pada puncak yang dilematis dan
mengikuti era globalisasi.
Merupakan konsep pengelolaan organisasi sektor publik yang mendasarkan pada tiga
elemen utama, yaitu:
1. Ekonomi: Pemerolehan input dengan kualitas dan kuantitas tertentu pada harga yang
terendah. Ekonomi merupakan perbandingan input dengan input va;ue yang dinyatakan
dalam satuan moneter
2. Efisiensi: Pencapaian output yang maksimum dengan input tertentu atau penggunaan
input yang terendah untuk mencapai output tertentu.
3. Efektifitas: Tingkat pencapaian hasil program dengan target yang ditetapkan secara
sederhana efektifitas merupakan perbandingan outcome dengan output.
3
D PERBEDAAN DAN PERSAMAAN SEKTOR PUBLIK DAN SEKTOR SWASTA
Perbedaan sifat dan karakteristik sektor public dengan sector swasta dapat dilihat
dengan membandingkan beberapa hal, yaitu:
a. Tujuan organisasi
b. Sumber pembiayaan
d. Struktur organisasi
e. Karakteristik anggaran
4
BAB II
A. PENDAHULUAN
Seiring majunya dibidang perekonomian salah satunya akuntansi manajemen sektor publik
dimana laju perputaran antara akuntansi manajemen dan bidang lainnya saling berhubungan erat
dan memperjelas wawasan yang bidang ini memperluas dengan ilmu lainnya.
Peran utama akuntansi manajemen sektor publik adalah menyediakan informasi akuntansi
yang akan digunakan oleh manajer publik dalam melakukan fungsi perencanaan dan pengendalian
organisasi.
Perencanaan organisasi sangat pnting dilakukan untuk mengantisipasi keadaan dimasa yang akan
datang. Bagi tiap-tiap jenis organisasi, sistem perencanaan berbeda – beda tergantung pada tingkat
ketidak pastian dan kestabilan lingkungan yang mempengaruhi.
5
C. AKUNTANSI SEBAGAI ALAT TUJUAN ORGANISASI
Untuk menjamin bahwa strategi untuk mencapai tujuan organisasi dijalankan secara
ekonomis, efisien, dan efektif maka diperlukan suatu sistem pengendalian yang efektif.
Dalam memehami akuntansi sebagai alat pengendalian perlu dibedakan penggunaan informasi
akuntansi sebagai alat pengendalian keuangan (financial control) dengan akuntansi sebagai alat
pengendalian organisasik. Pengendalian keuangan terkait dengan peraturan atau sistem aliran uang
dalam organisasi, khususnya memastikan bahwa organisasi memiliki likuiditas dan solvabilitas
yang cukup baik.
Perencanaan dan pengendalian pada dasarnya merupakan dua sisi dari mata uang
yang sama, sehinggan keduanya harus dipertimbangkan secara bersama-sama.
2. Perencanaan operasional
3. Penganggaran
6
BAB III
Struktur organisasi harus sesuai dengan desain sistem pengendalian manajemen, karena
sistem pengendalian manajemen berfokus pada unit – unit organisasi sebagai pusat pertanggung
jawaban.
1. Sebagai basis perencanaan, pengendalian, dan penilaian kinerja manajer dan unit
organisasi yang dipimpinnya.
2. Untuk memudahkan mencapai tujuan organisasi
7
3. Memfasilitasi terbentuknyagoal congruence
4. Mendelegasikan tugas dan wewenang ke unit – unit yang memiliki kompetensi sehingga
mengurangi beban tugas manajer pusat
5. Mendorong kreativitas dan daya inovasi bawahan
6. Sebagai alat untuk melaksanakan strategi organisasi secara efektif dan efisien
7. Sebagai alat pengendalian anggaran.
8
BAB IV
PENGANGGARAN SEKTOR PUBLIK
Sasaran dalam bidang perekonomian yang salah satunya tak luput dari konsep anggaran
sektor publik dan anggaran yang mempertemukan adanya titik impas yang terlihat pada satu
perhitungan dan konsep yang sangat matang untuk memperjelas kepersoalan yang diprediksi dan
direncanakan.
Anggaran merupakan pernyataan mengenai estimasi kinerja yang hendak dicapai selama
periode waktu tertentu yang dinyatakan dalam ukuran finansial, sedangkan penganggaran adalah
proses atau metoda untuk mempersiapkan suatu anggaran.
Aspek – aspek yang harus tercakup dalam anggaran sector public meliputi:
1. Aspek perencanaan
2. Aspek pengendalian
3. Aspek akuntabilitas public
Secara singkat dapat dinyatakan bhwa anggaran public merupakan suatu rencana finansial yang
menyatakan:
9
C. PENTINGNYA ANGGARAN SEKTOR PUBLIK
Tidak semua aspek kehidupan masyarakat tercakup oleh anggaran sektor publik.
Terdapat beberapa aspek kehidupan yang tidak tersentuh oleh anggran sektor publik , baik skala
nasional maupun lokal.
Kebijakan fiscal adalah usaha yang dilakukan pemerintah untuk mempengaruhi keadaan ekonomi
melalui sistem pengeluaran atau sistem perpajakan untuk mencapai tujuan tertentu.
Alat utama kebijakan fiscal adalah anggaran. Anggaran merupakan alat ekonomi terpenting yang dimiliki
pemerintah untuk mengarahkan perkembangan social dan ekonomi, menjamin kesinambungan dan
meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
10
1. Anggaran operasional
2. Anggaran modal
Anggaran operasional digunakan untuk merencanakan kebutuhan sehri – hari dalam menjalankan
pemerintahan. Pengeluaran pemerintah yang dapat dikategorikann dalam anggaran operasional adalah
“Belanja Rutin” (recurrent expenditure) adalah pengeluaran yang amnfaatnyah hanya untuk satu tahun
anggaran dan tidak dapat menambah asset atau kekayaan bagi pemerintah.
Anggaran modal menunjukkan rencana jangka panjang dan pembelanjaan atas aktiva tetap seperti
gedung, peralatan, kendaraan, perabot, dan sebagainya. Pengeluaran modal yang besar biasanya
dilakukan dengan menggunakan pinjaman.
11
BAB V
Sistem anggaran sector public dalam perkembangan telah menjadi instrument kebijakan
multifungsi yang digunakan sebagai alat untuk mencapai tujuan organisasi. Hal tersebut terutama
tercermin pada komposisi dan besarnya anggaran yang secara langsung merefleksikan arah dan
tujuanpelayanan masyarakat yang diharapkan.
B. ANGGARAN TRADISIONAL
Anggaran tradisional merupakan pendekatan yang banyak digunakan di Negara
berkembang dewasa ini.
12
Pemerintah sebaiknya memberikan wewenang kepada masyarakat sehigga mereka
mampu menjadi masyarakat yang dapat menolong dirinya sendiri.
9. Pemerintahan desentralisasi
Dari hierarki menuju partisipatif dan tim kerja
10. Pemerintahan berorientasi pada pasar mengadakan perubahan dengan mekanisme pasar
dan bukan mekanisme administrative prosedur dan pemaksaan
13
3. Proses pengambilan keputusan yang rasional
4. Berjangka pannjajng
5. Spesifikasi tujuan danperangkinan prioritas
6. Analisis total cost dan benefit
7. Berorientasi input, outputdan outcome, bukan sekedar input
8. Adanya pengawasan kinerja
14
BAB VI
15
B. PENENTUAN KEBUTUHAN INVESTASI PUBLIK
Pada prinsipnya banyak kebutuhan yang diperlukan yang dapat dicapai dengan cara
kemudahan dan keringan dengan sistem yang digunakan.
Penentuan kebutuuhan investasi public berkaitan dengan jumlah anggaran yang akan
ditetapkan bagi masing – masing unit organisasi.
Ada beberapa cara dalam menggolongkan usul – usul investasi. Salah satu
penggolongannya adalah:
1. Investasi penggantian
2. Investasi penambahan kapasitas
3. Investasi baru
Aspek – aspek yang pada umumnya memberikan suatu nilai kelayakan pada investasi yang
dipakai dan dijalankan dengan cara dilematis dan cara yang profesioanl yang cukup mahir untuk
menghasilkan skla nilai uang yang diperoleh dn diinginkan.
Dalam perencanaan dan analisis investasi harus dipertimbangkan beberapa aspek yang
secara bersama – sama menunjukkan keuntungan atau manfaat yang diperoleh akibat adanya suatu
investasi tertentu.
Karena aspek – aspek tersebut satu sama lain saling berhubungan dan saling mempengaruhi
1. Aspek Teknis
Aspek teknis merupakan bagian penting dari analisi investasi yang harus diprtimbangkan jika
suatu usulan investasi sudah tidak layak dilihat dari aspek teknisnya, maka usulan tersebut
menduduki prioritas pertama untuk ditolak.
16
2. Aspek Sosial dan Budaya
Untuk melaksanakan suatu proyek maka perlu mempertimbangkan implikasi sosial
yang lebih luas dari investadi yang diusulkan.
3. Aspek Ekonomi dan Finansial
Pertimbangan aspek ekonomi meliputi kegiatan menganalisis apakah suatu proyek
yang diusulkan akan memberikan kontribusi yang nyata terhadap pembangunan
perekonomian secara keseluruhan.
4. Aspek Distribusi
Keputusan investasi merupakan keputusan yang perlu dikitkan dengan masalah
distribusi pelayanan public secara adil dan merata.
Faktor – factor yang harus dipertimbangkan dalam analisis investasi public adalah:
1. Tingkat diskonto yang digunakan
2. Tingkat inflasi
3. Risiko dan ketidak pastian
4. Capital rationing
a. Tingkat Diskonto
Tingkat diskonto merefleksikan tingkat keuntungan yang diperoleh dari suatu proyek dengan
tingkat resiko tertentu.
b. Inflasi
Penilaian investasi akan semakin tinggi jika resiko investasi naik. Ketidak pastian ekonomi
danhikum., kekacauan sosial politik, tidak adanya jaminan keamanan dan kebijakan yang tidak
konsisten dapat menungkatkan resiko investasi.
17
c. Capital Rationing
Capital rationing adalah keadaan ketika organisasi menghadapi masalah ketersediaan dana
untuk melakukan pengeluaran investasi.
Pada organisasi sector public, selain memperhatikan factor – factor diatas penilaiana investasi
public juga harus memperhatikan hal – hal sebagai berikut:
18
BAB VII
Salah satu tugas pokook pemerintah adalah memberikan pelayanan kepada masyarakat
(public service).
Pemberian pelayanan publikm pada dasarnya dapat dibiayai melalui dua sumber yaitu:
1. Pajak
2. Pembebanan langsung kepada masyarakat sebagai konsumen jasa publik.
19
Pembebanan tarif pelayanan publik kepada konsumen dapat dibenarkan karea beberapa
alas an yaitu:
Dalam praktik pembebanan langsung biasanya ditentukan karena alas an- alasn sebagai berikut:
1. Suatu jasa baik merupakan barang public maupun barang privatmungkin tidak dapat
diberikan kepada setipa orang
2. Suatu pelayanan mungkin membutuhkan suber daya yang mahal atau langka sehingga
konsumsi public harus didisiplinkan misalnya pembebanan terhadap penggunaan air dan
obat – obatan medis.
3. Terdapat variasi dalam konsumsi individual yang lebih berhubungan denga pilihan dari
pada kebutuhan misalnya penggunaan fasilitas rekreasi.
4. Suatu jasa mungkin digunakan untuk operasi komersial yang menguntungkan dan untuk
memenuhi kebutuhan domistik secara individual maupun industrial misalnya air, listrik,
jasa pos, dan telepon.
5. Pembebanan dapat digunakan untuk mengetahui arah dan skala permintaan public atas
suatu jasa apabila jenis dan standar pelayanannya tidak dapat ditentukan secara tegas.
Karakter dalam unsur dibidang perekonomian tidak menutup kemungkinan tentang hal
pembebanan dalam melaksanakan praktik dan tidak mengesampingkan prinsip yang digunakan
sesuai dengan ketentuan dalam dibidang perekonomian.
20
Sebagian barang dan jasa yang disediakan pemerintah lebih sesuai dibiayai dengan
pembebanan tarif. Semakin dekat suatu pelayanan terkait dengan barang privat, semakin sesuai
barang tersebut dikenai tarif.
Pada ekonomi biasanya beberapa barang dan jasa yang dikenakan tarif sesuai dengan
pembebanan yang berlaku, dan bukan hal yang tidak mungkin terjadi baik dikala untung dan rugi.
Nilai yang mendasari sesuai dengan apa yang telah ditentukan dan dijalankan dengan
ketentuan undang – undang yang berlaku.
21
BAB VIII
Kinerja pada sektor publik melalui sistem dan pengukuran yang menjembati suatu keadaan
yang dapat mengembangkan suatu pencapaian kinerja dan mengiringi laju perkembangan tolak
ukur keuangan.
Tahap setelah operasionalisasi anggaran adalah pengukuran kinerja untuk menilai prestasi manager
dan unit organisasi yang dipimpinnya.
Landasan mengenai pengukuran kinerja organisasi mencapai batasan yang tak terhingga dan
sesuai dengan target kinerja pada organisasi.
Organisasi sektor publik merupakan suatu landasan yang riil dkean nyata yang kompeten
pada anggota masing – masing yang memiliki ilmu serta wawasan yang luas serta membantu
keadaan serta kelayakan pada situsi tertentu.
Sistem pengukuran kinerja sektor publik adalah suatu sistem yang bertujuan untuk
membantu manajer publik menilai pencapaian suatu strategi melaluui alat ukur finansial dan non
finansial.
Tujuan Sistem Pengukuran Kinerja
SEcara umum, tujuan sistem pengukuran kinerja adalah:
22
Manfaat Pengukuran Kinerja
23
2. Informasi Nonfinansial
Informasi nonfinansial dapat dijadikan sebagai tolak ukur lainnya. Pengukuran dengan
metode Balanced Scorecard melibatkan empat aspek, yaitu:
Untuk melakukan pengukuran kinerja, variable kunci yang sudah teridentifikasi tersebut
kemudian dikembangakkn menjadi indicator kinerja untuk unit kerja yang bersangkutan.
1. Faktor Keberhasilan Utama adalah suatu area yang mengindikasikan kesuksesan kinerja
unit kerja organisasi. Area ini merefleksikan preferensi manajerial dengan memperhatikan
variable – variable kunci finansial dan non finansial pada kondisi waktu tertentu
2. Indikator Kinerja Kunci merupakan sekumpulan indicator yang dapat diianggap sebagai
ukuran kinerja kunci baik yang bersifaft finansial maupun nonfinansial untuk
melaksanakan operasi dan kinerja unit bisnis, indicator ini dapat digunakan dapat
digunakan oleh manajer untuk mendeteksi dan memonitor capaian kinerja.
24
b. Penggunaan (utilization)
c. Kualitas dan standar pelayanan (quality and standards)
d. Cakupan pelayanan (coverage); dan
e. Kepuasan (satisfaction)
Indikator biaya biasanya diukur dalam bentuk biaya unit (unit cost), misalnya biaya
perunit pelayanan (panjang jalaln yang diperbaiki, jumlah ton sampahyang terangkut, biaya
persiswa).
Value for Money merupakan inti pengukuran kinerja pada organisasi pemerintah.
Kinerja pemerintah tidak dapat dinilai dari sisi output yang dihasilkan saja, akan tetapi harus
mempertimbangkan input, output dan outcome secara bersama – sama.
25
BAB IX
A. PENDAHULUAN
Sistem akuntansi yang dirancang dan dijalankan secara baik akan menjamin dilakukannya
prinsip stewardship dan accountability dengan baik pula.
Objektifitas
Objektifitas merupakan kendala utama dalam menghasilkan laporan keuangan yang
relevanan. Laporan keuangan disajikan oleh manajemen untuk melaporkan kinerja yang
telah dicapai oleh manajemn selama periode waktu tertentu kepada pihak eksternal yang
menjadi stakeholder organisasi.
Konsistensi
Konsistensi mengacu pada penggunaan metode atau teknik akuntansi yang sama untuk
menghasillalkn laporan keuangan organisasi selama beberapa periode waktu secara
berturut – turut.
26
Tujuannya adalah agar laporan keuangan dapat diperbandingkan kinerjanya dari tahun ke
tahun.
Daya Banding
Laporan keuangan sector public hendaknya dapat diperbandingkan antar periode waktu
dan dengan instansi lain yang sejenis. Dengan demikian, daya banding berarti bahwa
laporan keuangan dapat digunakan untuk membandingkan kinerja organisasi dengan
organisasi lain yang sejenis.
Tepat Waktu
Laporan keuang aharus disajikan tepat wakktu agar dapat digunakan sebagai dasr
pengambilan keputusan ekonomi, social, dan politik serta unuk menghindari tertundanya
pengambilan keputusan tersebut.
Ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan dalam penetapan standar akuntansi, antara
lain:
27
1. Standar memberikan pedoman tentang informasi yang harus disajikan dalam laporan
posisi keuangan, kinerja, dan aktivitas sebuah organisasi bagi seluruh pengguna
informasi.
2. Standar memberikan petunjuk dan aturan tindakan bagi auditor yang memungkinkan
pengujian secara hati – hati dan independen saat menggunakan keahlian dan
integritasnya dalam mengaudit laporan suatu organisasi serta saat membuktikan
kewajarannya.
3. Standar memberikan petunjuk tentang kumpulan data yang perlu disajikan yang
berkaitan dengan berbagai variable yang patut dipertimbangkan dalam bidang
perpajakan, regulasi, perencanaan serta regulasi ekonomi dan peningkatan efisiensi
ekonomi serta tujuan social lainnya.
Terdapat beberapa teknik akuntansi keuangan yang dapat diadopsi oleh sektor publik
yaitu:
1. Akuntansi Anggaran
2. Akuntansi Komitmen
3. Akuntansi Dana
4. Akuntansi kas
5. Akuntansi Akrual
Akuntansi Anggaran
Teknik akuntansi anggran merupakan teknik akuntansi yang menyajikan jumlah yang
dianggarkan dengan jumlah actual dan dicatat secara berpasangan (double entry).
Akuntansi Komitmen
Akuntansi komitmen adalah sistem akuntansi yang mengakui transaksi dan mencatatnya
pada saat order dikeluarkan.
28
Tujuan utama akuntansi komitmen adalah:
Untuk pengendalian anggaran. Agar manajer dapat mengendalikan anggaran, ia perlu
mengetahui berapa besar anggaran yang telah dilaksanakan atau digunakan jika dihitung
berdasarakan order yang telah dikeluarkan.
Akuntansi Kas
Penerapan akuntansi kas pendapatan dicatat pada saat kas diterima dan pengeluaran
dicatat ketika kas dikeluarkan
Akuntansi Akrual
Akuntansi akruar dianggap lebih baik daripada akuntansi kas. Teknik akuntansi berbasis
akruar diyakini dapat menghasilkan laporan keuangan yang lebih dapat dipercaya, lebih
akurat, komprehensif, dan relevan untuk pengambilan keputusan ekonomi, social, dan
politik.
Perbedaan antara akuntansi berbasis kas dengan akuntansi berbasis akrual dapat dilihat
sebagai berikut:
1. Basis Kas: Penerimaan kas – Pengeluaran kas = Perubahan kas.
2. Basis Akrual: Pendapatan (income) – Biaya – biaya = Rugi/laba (surplus/defisit)
3. Pendapatan (income): Penerimaan kas selama satu periode akuntansi – saldo awal
piutang + saldo akhir piutang
4. Biaya: Kas yang dibayarkan selama satu periode akuntansi – saldo awal utang + saldo
akhir utang.
29
BAB X
A. PENDAHULUAN
Sektor public merupakan organsasi yang kompleks dan heterogen. Kompleksitas sector
tersebut menyebabkan kebutuhan informasi untuk perencanaan dan pengendalian manajemen
lebih bervariasi.
30
3. Perencanaan dan Informasi otorisasi (planning and authorization information):
Laporan keuangan berfungsi untuk memberikan dasar perencanaan kebijakan dan aktivitas
dimasa yang akakn datang.
4. Kelangsungan organissi (viability):
Laporan keuangan berfungsi untuk membantu pembaca dalam menentukan apakah suatau
organisasi atau unit kerrja dapat meneruskan menyediakan barang dan jasa dimasa yang
akan datang.
5. Hubungan Masyarakat (public relation):
Laporan keuangan berfungsi untuk memberikan kesempatan kepada organisasi untuk
mengemukakan pernyataan atas prestasi yang telah dicapai kepada pemakai yang
dipengaruhi, karyawan, dan masyarakat. Laporan keuangan berfungsi sebagai alat
komunikasi dengan public dan pihak – pihak lain yang berkepentingan.
6. Sumber fakta dan gambaran (source of facts and figures):
Laporan keuangan bertujuan untuk memberikan informasi kepada berbagai kelompok
kepentingan yang ingin mengetahui organisasi secara lebih dalam.
31
1. Hak untuk mengetahui (right to know), yaitu:
a. Mengetahui kebijakan pemerintah
b. Mengetahui keputusan yang diambil pemerintah
c. Mengetahui alasan dilakukannya suatu kebijakan dan keputusan tertentu
2. Hak untuk diberi informasi (right to be informed) yang meliputi hak untuk diberi
penjelasan secara terbuka atas permasalahan- permaslah tertentu yang menjadi
perdebatan public.
32
BAB XI
Akuntansi manajemen sektor publik merupakan salah satu cabang dalam akuntansi. Lebih
tepatnya akuntansi manajemen sektor publik adalah turunan dari akuntansi manajemen. Secara
definisi akuntansi manajemen adalah suatu proses pengidentifikasian, pengukuran, pengalisaan,
pengakumulasian, pengkomunikasian informasi keuangan yang digunakan oleh manajemen
perencanaan untuk pengambilan keputusan. Akuntansi manajemen sektor publik sebenarnya tidak
berbeda dengan akuntansi manajemen sektor swasta. Hanya terdapat perbedaan dari karakteristik
nya saja dalam lingkup sektor publik. Sehingga untuk menerapkannya diperlukan beberapa
penyesuaian.
Manajemen sektor publik akan memberikan informasi akuntansi yang dapat dipakai oleh
manajer sektor publik untuk melakukan fungsi perencanaan dan pengendalian suatu entitas,
lembaga, atau perusahaan. Akuntansi manajemen sektor publik dapat memberikan informasi yang
kredibel, relevan, handal, dan dapat dipercaya.
Adapun peran akuntansi manajemen sektor publik dalam organisasi ada 6 (enam), yaitu.
1. Perencanaan Strategis
Pada tahap perencanaan strategis, manajer membuat perencanaan dan alternatif-alternatif
program untuk mendukung strategi organisasi agar berjalan dengan efektif. Akuntansi
33
manajemen memberikan peran dalam menyediakan data dan informasi, seperti cost of
activity dan cost program. Perencanaan dimulai dari perencanaan strategis sampai
pengendalian berupa task control.
2. Memberikan Informasi Biaya
Peran kedua dari akuntansi manajemen sektor publik adalah memberikan informasi biaya.
Adapun biaya yang dimaksud adalah biaya input, biaya proses, dan biaya output. Informasi
biaya tersebut wajib diberikan karena berhubungan dengan transparansi dana. Sehingga
manajemen dapat mengevaluasi biaya apakah berlebih dan kurang. Oleh karena itu,
sebaiknya informasi yang diberikan rinci dan detail.
3. Penilaian Investasi
Jika dibandingkan dengan sektor swasta, sektor publik memiliki karakteristik yang lebih
rumit, baik didalam hal kegiatan, peraturan, pengambilan kebijakan, manajemen, dan
termasuk diantaranya juga mengenai penilaian investasi. Untuk melakukan penilaian,
teknik yang digunakan dalam sektor publik dan swasta juga berbeda. Hal ini karena tujuan
organisasinya juga berbeda. Pada sektor swasta tujuannya adalah mendapatkan keuntungan
sebesar-besarnya, sementara sektor publik bertujuan untuk memberikan pelayanan yang
terbaik. Maka dari itu, Anda dapat menggunakan analisis efektivitas biaya (cost
effectiveness analysis).
4. Penganggaran (Budgeting)
Tiga fungsi anggaran yaitu stabilitas, distribusi, dan alokasi sumber daya publik. Akuntansi
manajemen sektor publik berperan memberikan fasilitas untuk menciptakan anggaran yang
efektif dan efisien dan tentu saja sesuai dengan tiga fungsi anggaran. Peran akuntansi
manajemen adalah menjadi alat untuk melakukan pengalokasian dan pendistribusian
sumber dana publik kepada masyarakat secara tepat, adil, dan efisien.
5. Penentuan Biaya & Tarif Pelayanan
Akuntansi manajemen dapat digunakan untuk menghitung pengeluaran yang digunakan
untuk memberikan layanan. Termasuk juga pengeluaran subsidi yang diberikan untuk
kepentingan publik.
34
6. Penilaian Kinerja
Akuntansi manajemen juga dapat digunakan untuk menilai kinerja. Seperti mengukur
seberapa besar tingkat efektivitas dan efisiensi organisasi dalam mencapai tujuan yang
sudah direncanakan. Dengan kata lain, akuntansi manajemen dapat digunakan sebagai
sistem pengendalian suatu organisasi.
Untuk memudahkan melakukan pencatatan transaksi dan pengelolaan keuangan, maka Anda dapat
menggunakan Jurnal software akuntansi online. Dengan Jurnal, Anda bisa mendapatkan
kemudahan pencatatan untuk keperluan bisnis kapan dan di mana pun. Tidak hanya pencatatan
transaksi, Jurnal juga menyediakan fitur pembuatan faktur secara otomatis, pelacakan ketersediaan
barang, dan manajemen aset yang akan membantu mengembangakan nilai aset bianis Anda di
masa depan.
35
BAB XII
Akuntansi sektor publik pada awalnya merupakan aktivitas yang terspesialisasi dari suatu
profesi yang relatif kecil. Namun demikian, saat ini akuntansi sektor publik sedang dalam proses
untuk menjadi sebuah disiplin ilmu.
Istilah ”sektor publik” memiliki pengertian yang beragam akibat dari luasnya wilayah
publik, sehingga setiap disiplin ilmu (ekonomi, politik, hukum dan sosial) memiliki cara pandang
dan definisi yang berbeda-beda. Dari sudut pandang ilmu ekonomi, sektor publik dapat dipahami
sebagai suatu entitas yang memiliki aktivitas berhubungan dengan usaha untuk menghasilkan
barang dan layanan publik dalam rangka memenuhi kebutuhan dan hak publik.
Report this ad
Menurut American Accounting Association (1970) dalam Glynn (1993), akuntansi sektor
publik mempunyai tujuan, antara lain:
1. Memberikan informasi yang diperlukan untuk mengelola secara tepat, efisien, dan
ekonomis atas suatu operasi dan alokasi sumber daya yang dipercayakan kepada
organisasi. Tujuan ini terkait dengan pengendalian manajemen (management control).
2. Memberikan informasi yang memungkinkan bagi manajer untuk melaporkan pelaksanaan
tanggung jawab mengelola secara tepat dan efektif program dan penggunaan sumber daya
yang menjadi wewenangnya; dan memungkinkan bagi pegawai pemerintah untuk
36
melaporkan kepada publik atas hasil operasi pemerintah dan penggunaan dana publik.
Tujuan ini terkait dengan akuntabilitas (accountability).
Akuntansi sektor publik terkait dengan tiga hal pokok, yaitu penyediaan informasi,
pengendalian manajemen, dan akuntabilitas.
Informasi akuntansi dapat digunakan untuk membantu dalam pemilihan program yang
efektif dan ekonomis serta untuk penilaian investasi. Pemilihan program yang tepat sasaran,
efektif, dan ekonomis akan sangat membantu dalam proses penganggaran.
37
Jika mengacu pada program World Bank dan UNDP, orientasi pembangunan sektor publik
adalah untuk menciptakan good governance. Pengertian good governance sering diartikan sebagai
kepemerintahan yang baik. Sementara itu, World Bank mendefinisikan good governance sebagai
suatu penyelenggaraan manajemen pembangunan yang solid dan bertanggung jawab yang sejalan
dengan prinsip demokrasi dan pasar yang efisien, penghindaran salah alokasi dana investasi, dan
pencegahan korupsi baik secara politik maupun administratif, menjalankan disiplin anggaran serta
penciptaan legal and political framework bagi tumbuhnya aktivitas usaha.
38
C. Perbedaan dan Persamaan Sektor Publik dan Sektor Swasta
Beberapa tugas dan fungsi sektor publik sebenarnya dapat juga dilakukan oleh sektor
swasta, misalnya tugas untuk mengahsilkan beberapa jenis pelayanan publik, seperti layanan
komunikasi, penarikan pajak, pendidikan, transportasi publik, dan sebagainya. Namun, untuk
tugas tertentu keberadaan sektor publik tidak dapat digantikan oleh sektor swasta, misalnya fungsi
birokrasi pemerintahan. Sebagai konsekuensinya, akuntansi sektor publik dalam beberapa hal
berbeda dengan akuntansi sektor swasta.
Perbedaan sifat dan karakteristiksektor publik dengan sektor swasta dapat dilihat dengan
membandingkan beberapa hal, yaitu: tujuan organisasi, sumber pembiayaan, pola
pertanggungjawaban, struktur organisasi, karakteristik anggaran, stakeholder yang dipengaruhi,
dan sistem akuntansi yang digunakan.
1. Tujuan organisasi
Dilihat dari tujuannya, organisasi sektor publik berbeda dengan sektor swasta. Perbedaan
menonjol terletak pada tujuan memperoleh laba. Pada sektor swasta terdapat tujuan untuk
memaksimumkan laba (profit motive), sedangkan pada sektor publik adalah pemberian
pelayanan publik, dan penyediaan pelayanan publik. Tetapi meskipun tujuan utama sektor
publik adalah pemberian pelayanan publik, tidak berarti organisasi sektor publik sama
sekali tidak memiliki tujuan yang bersifat finansial. Organisasi sektor publik juga memiliki
tujuan finansial, akan tetapi hal tersebut berbeda baik secara filosofis, konseptual, dan
operasionalnya dengan tujuan profitabilitas sektor swasta.
2. Sumber pembiayaan
Perbedaan sektor publik dengan sektor swasta dapat dilihat dari sumber pendanaan
organisasi atau dalam istilah manajemen keuangan disebut struktur modal atau sumber
pembiayaan. Sumber pembiayaan sektor publik berbeda dengan sektor swasta dalam hal
bentuk, jenis dan tingkat risiko. Pada sektor publik sumber pendanaan berasal dari pajak
39
dan retribusi, charging for service, laba perusahaan milik negara, pinjaman pemerintah
berupa utang luar negeri dan obligasi pemerintah, dan pendapatan lain-lain yang sah dan
tidak bertentangan dengan peraturan perundangan yang ditetapkan. Sedangkan untuk
sektor swasta sumber pembiayaan dipisahkan menjadi dua yaitu internal dan eksternal.
Sumber pembiayaan internal terdiri atas bagian laba yang diinvestasikan kembali ke
perusahaan (retained earnings) dan modal pemilik. Sumber pembiayaan eksternal
misalnya utang bank, penerbitan obligasi, dan penerbitan saham baru untuk mendapatkan
dana dari publik.
3. Pola pertanggungjawaban
4. Struktur organisasi
Secara kelembagaan, organisasi sektor publik juga berbeda dengan sektor swasta. Struktur
organisasi pada sektor publik bersifat birokratis, kaku, dan hirarkis, sedangkan struktur
organisasi pada sektor swasta lebih fleksibel. Salah satu faktor utama yang membedakan
sektor publik dengan sektor swasta adalah adanya pengaruh politik yang sangat tinggi pada
organisasi sektor publik. Tipologi pemimpin, termasuk pilihan dan orientasi kebijakan
politik, akan sangat berpengaruh terhadap pilihan struktur birokrasi pada sektor publik.
Sektor publik memiliki fungsi yang lebih kompleks dibandingkan
40
dengan sektor swasta. Kompleksitas organisasi akan berpengaruh terhadap struktur
organisasi.
Jika dilihat dari karakteristik anggaran, pada sektor publik rencana anggaran dipublkasikan
kepada masyarakat secara terbuka untuk dikritisi dan didiskusikan. Anggaran bukan
sebagai rahasia negara. Sementara itu, anggaran pada sektor swasta bersifat tertutup bagi
publik karena anggaran merupakan rahasia perusahaan. Dari sisi stakeholder, pada sektor
publik stakeholder dibagi menjadi dua yaitu internal dan eksternal, pada stakeholder
internal antara lain adalah lembaga negara (kabinet, MPR, DPR, dan sebagainya),
Kelompok politik (partai politik), manajer publik (gubernur BUMN, BUMD), pegawai
pemerintah. Stakeholder eksternal pada sektor publik seperti masyarakat pengguna jasa
publik, masyarakat pembayar pajak, perusahaan dan organisasi sosial ekonomi yang
menggunakan pelayanan publik sebagai input atas aktivitas organisasi, Bank sebagai
kreditor pemerintah, Badan-badan internasional (IMF, ADB, PBB, dan sebagainya),
investor asing, dan generasi yang akan datang. Pada sektor swasta, stakeholder internal
terdiri dari manajemen, karyawan, dan pemegang saham. Sedangkan stakeholder eksternal
terdiri dari bank, serikat buruh, pemerintah, pemasok, distributor, pelanggan, masyarakat,
serikat dagang dan pasar modal.
Perbedaan yang lain adalah sistem akuntansi yang digunakan. Pada sektor swasta sistem
akuntansi yang biasa digunakan adalah akuntansi yang berbasis akrual (accrual
accounting). Sedangkan pada sektor publik lebih banyak menggunakan sistem akuntansi
berbasis kas (cash basis accounting).
Meskipun sektor publik memiliki sifat dan karakteristik yang berbeda dengan sektor
swasta, akan tetapi dalam beberapa hal terdapat persamaan, yaitu:
41
1. Kedua sektor tersebut, yaitu sektor publik dan sektor swasta merupakan bagian dari
sistem ekonomi di suatu negara dan keduanya menggunakan sumber daya yang sama
untuk mencapai tujuan organisasi.
2. Keduanya menghadapi masalah yang sama, yaitu masalah kelangkaan sumber daya
sehingga baik sektor publik maupun sektor swasta dituntut untuk menggunakan sumber
daya organisasi secara ekonomis, efektif dan efisien.
4. Pada beberapa hal, kedua sektor menghasilkan produk yang sama, misalnya: baik
pemerintah maupun swasta sama-sama bergerak di bidang transportasi massa,
pendidikan, kesehatan, penyediaan energi, dan sebagainya.
5. Kedua sektor terikat pada peraturan perundangan dan ketentuan hukum lain yang
disyaratkan.
42
DAFTAR PUSTAKA
Anthony dan Govindarajan. 2009. Manajemen Control System. Edisi 11, buku 2, Jakarta .
Salemba Empat
Yogyakarta.BPFE-Yogyakarta
Bastian, Indra. 2009. Akuntansi Sektor Publik Suatu Pengantar. Jakarta: Erlangga.
Blocher, Edward J chen, Kung H. Cokins, Gary dan Thomas W. Lin, 2009. Cost
manajemen Manajemen Biaya. Jakarta. Salemba Empat.
Diana, Ilfi Nur. 2009. Hadis-hadis Ekonomi. Malang : Penerbit Universitas Islam Negeri-
Malang Press.
Efferin, Sujoko dkk. 2009. Metode Penelitian Akuntansi :Mengungkap Fenomena dengan
Pendekatan Kuantitatif dan Kualitatif. Yogjakarta: Graha Ilmu.
43
Ghozali, I. 2009. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang:
Badan Penerbit-UNDIP
44