Anda di halaman 1dari 91

ht

tp
s:
//k
al
tim
.b
ps.
go
.id
Katalog BPS : 9202.6400

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO


KALIMANTAN TIMUR
MENURUT LAPANGAN USAHA
GROSS REGIONAL DOMESTIC PRODUCT
OF KALIMANTAN TIMUR BY INDUSTRIAL ORIGIN

1993-1999

id
o.
g
ps.
.b
tim
al
//k
s:
tp
ht

BADAN PUSAT STATISTIK PROPINSI KALIMANTAN TIMUR


PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO
KALIMANTAN TIMUR MENURUT LAPANGAN USAHA
Gross Regional Domestic Product
ofKalimantan Timur by Industrial Origi^.
1993 - 1999

IS IN No. 979.479-582.8
(|mor Publikasi / Publication Number 64.550.200002
finor Katalog / Catalogue Number 9202.6400

Hiasskah /Script :
Bil ang Ncraca Wilayah dan Analisis Statistik

id
Re ionalAccount andStatistic Analysis Divi:sion
g o.
s.
erbitkan
Dilc Olch / Published by :
p

BadIan Pusat Statistik Propinsi Kalimantan Timur


.b

BPS - Statistics ofKalimantan Timur


tim
al
//k
s:
tp
ht

Scm ua isi materi buku ini boleh dikutip dengan menyebut siimbcrnya
All hiaterial ofthis book may be citied with re1ference to the source
TIM PENYUSUN

Pc nangguns Jawab
Banibang Sabarudin, MS.c

Pe (minting/ Editor 1. Ir. Rudiansyah


2. Syahruni, B.St

id
3. Roosmawaty, SE.

go.
Pciulis
1. Syahruni, B.St.
s.
2. Rudy Ramadani S., SST.
p
.b

Pengolah Data / Penyiapan Draft


tim

1. Rudy Ramadani S., SST.


2. Vivi Azwar, SP.
al

3. Mahdalena
//k
s:
tp
ht
KATA PENGANTAR

Buku Produk Domcstik Regional Bjruto Kalimantan Timur Tahun 1993 - 1999
in
mempakan publikasi yang diicrbitkan secara berkala setiap tahun. Sejak tahun 1993 angka
a
ORB ndisajikan bcrdasarkan 9(sembilan) sektor lapangan usaha perekonomian seiring dengan
pc u bahan tahun dasar 1983 menjadi tahun dasa|r 1993.

Data yang digunakan daiam penghilungan PDRB bcrasal dan dinas/inslansi/lcmbaga


pemerintah maupun pihak swasta, juga data yang bcrsumbcr dari hasi! sensus dan survei yang
di
'Mcsanakan olch Badan Pusat Statistik Propinsi Kalimantan Timur. Diharapkan publikasi ini
at bcrguna bagi pihak pcrcncana dan analis, lerutama Badan Perencanaan Pcmbangunan
>P

Da
•ah (&APPEDA) Propinsi Kalimantan Tinlur, Pemerintah Daerah Propinsi Kalimantan

id
Timur - dan lembaga/instansi pemerintah lainnya serta pihak swasta.
go.
s.
Disadari masih banyak penyempurnaan yang perlu dilakukan pada penerbitan yang
p

datang. Saran dan kritik yang membangun sangat kami harapkan. Akhirnya kepada
.b

akan
tim

sen ua
apihak yang telah membantu sehingga publikasi ini dapat diicrbitkan. kami ucapkan
al

ten na kasih.
//k
s:
tp
ht

Samarinda, September 2000

KEPA A BADAN PUSAT STATISTIK


PROPINSI KALIMANTAN TIMUR
DAF TAR I S I

Halaman
KA A PENGANTAR
I
DA TARISI
ii
DA TARTABEI
v
DA I'AR GRAFIK
vi
DAI' IARLAMPIRAN ....
vii

BAB
URAIAN SINGKAT PHNGHITUNGAN PRODUK DOMESTIK
REGIONAL BRUTO (PDRB) KALIMANTAN TIMUR
A. PENDAHULUAN
1•Pengertian Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) 1

id
1
2. Penggunaan Tahun Dasar 1993

o.
2
3. Perubahan Klasifikasi g
s.
3
B. PUBLIKASI
p

4
1. Produk Domestik Regional Bruit, menurut Lapangan Usaha"
.b

4
L1roduk Domestik Regional Bruto menurut Penggijunaan
tim

4
C. KONSEP DAN DLLINISI
al

4
1. Output
//k

4
2. Biaya Antara
s:

5
3. Nilai Tambah
tp

5
4. Penyusutan
5
ht

5. AgregatPDRB
5
6. Klasifikasi Sektor
6
I). METODOLOGI
6
1. Metode Penghitungan PDRB Atak Dasar Harga'Berlaku 7
LI. Pendekatan Produksi
7
1.2. Pendekatan Pendapatan ....
7
1.3. Pendekatan Peimcluaran
7
2. Metode Penghilungan PDRB Alas Dasar Harga Konstan
2.1. Revaluasi
2.2. Ekstrapolasi
2.3. Defiasi

ANALISA DAN KLGUNAAN DAI A PDRB


lalaman

BAB 2. URAIAN SEKTORAL 11

A. SEKTOR PERTANIAN, PETERNAKAN, KEMUTANAN DAN


PERIKANAN
1. Tanaman Bahan Makanan . 12
2. Tanaman Perkebunan 12
a. Tanaman Perkebunan Rakyat. 12
b. Tanaman Perkebunan Besar... 13
3. Petcrnakan dan I lasil-hasilnya 13
4. Kehutanan 14
5. Perikanan 14
6. Jasa Pertanian 15

B. SEKTOR PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN 15


1. Pertambangan Migas (Minyak dan Gas Bumi) 15

id
2. Pertambangan Tanpa Migas 16

o.
3. Penggalian 16
g
s.
C. SEKTOR INDUSTRI PENGOLAHAN 17
1. Industri Migas (Industri Pengilangan Minyak Bumi dan
p
.b

Gas Alam Cair/LNG) 20


tim

2. Industri Tanpa Migas 20


al

D. SEKTOR LISTRIK, GAS DAN AIR BERSIH 21


1. Listrik
//k

21
2. Gas 23
s:

3. AirBersih 23
tp

E. SEKTOR BANGUNAN
ht

24
F SEKTOR PERDAGANGAN, HpTEL DAN RESTORAN 27
1. Perdagangan 27
2. Hotel 29
3. Restoran 29

G. SEKTOR PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI 30


1. Pengangkutan 31
a. Angkutan Rel 31
b. Angkutan Jalan Raya 31
c. Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan 32
d. Angkutan Laut 33
e. Angkutan Udara ! 33
f. Jasa Penunjang Angkutan 34
2. Komunikasi t 36
a. Telekomunikasi dan Pos & Giro 36
b. Jasa Penunjang Komunikas 37

in
Halaman

II. SEKTOR KEUANGAN. PERSEWAAN DAN JASA PERUSAHAAN 37


1. Bank
37
2. Lembaga Keuangan Tanpa Bank
38
3. Jasa Penunjang Keuangan
41
4. Sewa Bangunan
42
5. Jasa Perusahaan
44
I. SEKTOR JASA-JASA
45
1. Pcmerintahan Umum
45
2. Swasta
47
a. Jasa Hiburan dan Rekreasi
47
b. Jasa Sosial Kemasyarakatan J
47
c. Jasa Perorangan dan Rumahtangga 49
BAB
TINJAUAN PEREKONOMIAN KALIMANTAN TIMUR

id
TAHUN 1993-1999 .

o.
51
A. PERKEMBANGAN PDRB DAN LAJU PERTUMBUHAN g
s.
EKONOMI
p
52
1•Pertumbuhan Ekonomi Dengan dan Tanpa Migas
.b

2. Pertumbuhan Ekonomi Sektoral It


tim

52

B. STRUKTUR PEREKONOMIAN DENGAN DAN 1TANPA


al

MIGAS .... 56
//k

C. PDRB PER KAPITA DAN PENDAPATAN REGIONAL


s:

PER KAPITA
tp

D. PRODUKTIVITAS TENAGAKElilA
ht
DAFTAR TABEL

lalaman

abel 1. Perbandingan Klasifikasi Kcgiatan Sekloral 3

abel 2. Perkembangan PDRB dan Laju Pertumbuhan PDRB Dengan


Migas Tahun 1993-1999 (Jutaan Rp) 53

abel 3. Perkembangan PDRB dan Laju Pertumbuhan PDRB Tanpa Mii>as


Tahun 1993-1999 (JutaanRp)
53

abel 4. Laju Pertumbuhan PDRB Sekloral Dengan dan Tanpa Migas Atas
Dasar Harga Konstan 1993 Tahun 1993-1999(%) 55

id
abel 5. Struktur Ekonomi Dengan Migas Atas Dasar Harga Berlaku

o.
Tahun 1993-1999(%)
58
g
s.
label 6. Struktur Ekonomi Tanpa Migas Atas Dasar Harga Berlaku
p

Tahun 1993-1999 ( % )
.b

58
tim

T
bel 7. PDRB Per Kapita dan Pendapatan Regional Per Kapita Dengan Micas
Alas Dasar Harga Berlaku Tahun 1993-1999
al
//k

T
iibcl 8. PDRB Per Kapita dan Pendapatan Regional Per Kapita Tanpa Mig
s:

Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 1993-1999 ..


tp

61
ht

Ti bel 9. Jumlah Tenaga Kerja Sektoral Tahu n 1993-1999 (Orang)


63

label 0. Produktivitas Tenaga Kerja Menurut Lapangan Usaha


Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 1993-1999 (Ribu Rp) 63

v
DAFTAR GRAFIK

Halaman

Grafik 1. PDRB Propinsi Kalimantan Timur Dengan Migas dan Tanpa


Migas Atas Dasar Harga Berlaku, Tahun 1993 - 1999 54
(i
rafik 2. PDRB Propinsi Kalimantan Timur )engan Migas dan Tanpa
Migas Atas Dasar Harga Konstan 1993, Tahun 1993 - 1999 .
54
•afik 3.
Laju Pertumbuhan PDRB Propinsi Kalimantan Timur Atas Dasar
Harga Konstan 1993, Tahun 1993 - 1999
55
Gi afik 4.
Distribusi Persentase PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Dengan
Migas Menurut Lapangan Usaha . T^hun 1993 - 1999
59

id
Distribusi Persentase PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Tanpa
o.
Grafik 5.

g
Migas Menurut Lapangan Usaha, Tahun 1993 - 1999
s.
59
p
Gr.ifik 6. PDRB Per Kapita Propinsi Kalimantan Timur Atas Dasar Harga
.b

Berlaku. Tahun 1993 - 1999 (Rupiai)


tim

62
Grafik 7.
Pendapatan Regional Per Kapita Prooinsi Kalimantan Timur Atas Dasar
al

Harga Berlaku. Tahun 1993 - 1999 (Rifeu Rp)


//k

62
s:
tp
ht

vi
DAFTAR LAMPIRAN

abel 1. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Atas Dasar Harga Berlaku
Menurut Lapangan Usaha Tahun 1^)93-1999 (Jutaan Rupiah)
abel 2. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Atas Dasar Harga Konstan 1993
Menurut Lapangan Usaha Tahun 1993-1999 (Jutaan Rupiah)

abel 3. Laju Pertumbuhan PDRB Atas Dasar Harga Konstan 1993 Menurut
Lapangan Usaha Tahun 1993-1999 (%)

label 4. Distribusi Persentase PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan
Usaha Tahun 1993-1999 (%)

id
abel 5. Distribusi Persentase PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan
o.
Usaha Tahun 1993-1999 (%) (Tanpa Migas)
g
p s.
Tabcl 6. Indeks Perkembangan PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Menurut
.b

Lapangan Usaha Tahun 1993-1999 (Tahun 1993=100)


tim

label 7. Indeks Perkembangan PDRB Atas Dasar Harga Konstan 1993 Menurut
al

Lapangan Usaha Tahun 1993-1999 (Tahun 1993=100)


//k
s:

abel 8. Indeks Implisit PDRB Menurut Lapangan Usaha Tahun 1993-1999


tp
ht

abel 9. Agregat PDRB Per Kapita dan Pendapatan Regional Per Kapita Tahun
1993-1999

T.ibcl 10. Agregat PDRB Per Kapita dan Pendapatan Regional Per Kapita Tahun
1993-1999 (Tanpa Migas)

vn
id
o.
URAIAN SINGKAT
s.
g
p
.b

•Pendahuluan
tim

• Publikasi
al

+ Kttnsep & Definisi


//k

• Metodologi
s:
tp

*Ana/isa & Kegimaan Data


ht

PDRB
Uraian Sing/cat

A. PENDAHULUAN segi konsep, definisi, metodologi, cakupan


dan sumber datanya. Hal ini untuk menjaga
1. Pengertian Produk Domestik
kclayakan dan konsistensi hasil penghi
Regional Bruto (PDRB)
tungan PDRB setiap propinsi, maupun antar
Perencanaan pembangunan ekonomi propinsi dan nasional. Untuk memper-
ilu daerah memerlukan data statistik mudah melakukan studi perbandingan dan
dasar penentuan strategi, analisa-analisa lainnya, maka tahun dasar
ambilan keputusan dan evaluasi hasil- yang dipakai di tingkat nasional telah pula
hasil pcmbangunan yang telah dicapai. diterapkan secara serentak oleh seluruh
Kcb ijaksanaan dan strategi yang telah propinsi.
dill kukan perlu dimonitor dan dilihat
hasi lnya. sehingga data statistik yang Untuk memperoleh seri PDRB yang
lemberikan ukuran kuantitas ekonomi cukup panjang dan up to date, BPS
ira makro. mutlak diperlukan untuk menyarankan agar perbaikan penghitungan

id
memberikan gambaran keadaan masa lalu PDRB dilakukan setiap tahun sesuai dengan
go.
dan masa kini serta sasaran yang hendak perkembangan dan kelengkapan data yang
s.
dicapa i pada masa yang akan datang. tersedia di setiap propinsi. Sesuai dengan
p
.b

penyajian data nasional, PDRB Kalimantan


tim

Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, Timur juga dipisahkan menurut PDRB


di seluruh Indonesia telah dihitung dengan dan tanpa Migas (minyak, gas dan
al

Prdd uk Domestik Regional Bruto hasil-hasilnya meliputi minyak bumi, gas


//k

(Pl)RB) masing-masing propinsi secara bumi, gas alam cair dan hasil pengilangan
s:

minyak). Dengan demikian pengaruh Migas


tp

berkala. Penghitungan dilaksanakan oleh


ht

Bad an Pusat Statistik (BPS) Propinsi dapat terlihat dengan jelas pada perubahan
bek :rjasama dengan berbagai instansi di struktur ekonomi maupun pada laju
dae •ah seperti Badan Perencanaan Pemba- pertumbuhan ekonomi.
ngupan Daerah (BAPPEDA) Propinsi,
Per uruan Tinggi dan instansi pemerintah PDRB merupakan jumlah nilai tam-
lain lva. bah atau jumlah nilai barang dan jasa akhir
yang dihasilkan oleh seluruh unit usaha
Untuk menjaga keseragaman konsep, dalam suatu daerah dalam satu tahun.
definisi dan metode yang dipakai di seluruh PDRB atas dasar harga berlaku menggam-
Indonesia, Badan Pusat Statistik (BPS) barkan nilai tambali barang dan jasa yang
Jakarta secara langsung maupun tidak dihitung menggunakan harga pada tahun
ingsung memberikan bimbingan teknis dan tersebut, sedang PDRB atas dasar harga
pengarahan yang diperlukan. Karena secara konstan menunjukkan nilai tambah barang
teor: PDRB tidak dapat dipisahkan dari dan jasa yang dihitung menggunakan harga
Produk Domestik Bruto (PDB) baik dari pada tahun tertentu sebagai dasar (tahun

Produk Domestik Regional Bruto Kalimantan Timur, 1991 - 1999


fralm Singkat

993). PDRB atas dasar harga berlaku Indonesia menggunakan seri penghitungan
digunakan untuk melihat pergeseran dan PDRB yang baru dengan tahun dasar 1993.
struktur ekonomi, sedang PDRB atas dasar
harga konstan digunakan untuk mengetahui Perubahan tahun dasar di atas, yang
pertumbuhan ekonomi dari tahun ke tahun. berlaku untuk scterusnya dilakukan karena
perekonomian tahun 1983 sebagai tahun
Untuk menghitung PDRB ada tiga dasar, sudah tidak sesuai lagi dengan situasi
pendekatan yang digunakan, yaitu : dan kondisi perekonomian pada saat
sekarang, baik yang menyangkut perkem
Jika ditinjau dari sisi produksi disebul
bangan harga, poia produksi dan konsumsi
Produk Regional, merupakan jumlah
maupun jenis kualitas barang dan jasa yang
nilai tambah (produk) yang dihasilkan
dihasilkan. Penentuan tahun dasar 1993
oleh unit-unit produksi yang dimiliki
sebagai tahun dasar baru juga didasarkan
pcnduduk suatu daerah dalam jangka
pada pengamatan bahwa perekonomian

id
waktu tertentu.
pada tahun 1993 pada skala nasional

o.
Jika ditinjau dari sisi pendapatan disebut
g
maupun regional cukup normal dan
s.
Pendapatan Regional, merupakan jumlah
memadai. Secara khusus alasan yang
p
pendapatan (balas jasa) yang diterima
.b

melatarbelakangi perubahan/pergeseran ta
oleh faktor-faktor produksi berupa upah
tim

hun dasar tersebut ialah :


dan gaji, surplus usaha, penyusutan, dan
al

pajak tak langsung neto yang dimiliki • Struktur ekonomi telah berubah dengan
//k

penduduk suatu daerah dalam jangka drastis sehingga kurang relevan jika
s:

waktu tertentu. prestasi dan perkembangan ekonomi


tp

Jika ditinjau dari segi pengeluaran masih dihitung berdasarkan cerminan


ht

disebut Pengeluaran Regional, merupa lama, karena sudah terjadi perubahan


kan jumlah pengeluaran konsumsi atau atas dominasi yang sebclumnya oleh
komponen permintaan akhir yang sektor Pertanian menjadi sektor Industri
dilakukan oleh rumahtangga, lembaga seperti sekarang ini.
swasta nirlaba, pemerintah, pembentukan • Beberapa sektor mengalami perubahan
modal tetap domestik bruto, perubahan data-data dasar. Penambahan kegiatan ini
stok dan ekspor neto suatu daerah dalam telah diantisipasi sebelumnya tetapi
jangka waktu tertentu. belum diakomodasikan dalam perhitu-
ngan Nilai Tambah Bruto. Perubahan
2. Pcnggunaan Tahun Dasar 1993 tahun dasar merupakan kesempatan yang
baik untuk melakukan beberapa
Untuk keseragaman penghitungan
perbaikan data dasar dan metode
PDRB seluruh propinsi di Indonesia, Badan
penghitungan.
Pusat Statistik menganjurkan agar mulai
tahun 1993 penghitungan PDRB di seluruh

Produk DomestikRegional Bruto Kalimantan Timur, 1993 - 1999


Uraian Singkat

3. Perubahan Klasifikasi • Klasifikasi baru pada umumnya lebih


terinci dengan maksud lebih ber-
Dalam perhilungan PDRB. klasifikasi orientasi pada pengguna data. Data yang
sektor mengalami perubahan dari 11 sektor lebih terinci akan lebih banyak
menjadi 9 sektor. Perubahan klasifikasi ini kegunaannya dibanding dengan data
mempunyai dua landasan : yang terbatas rinciannya.
Klasifikasi baru lebih mengacu pada
klasifikasi rekomcndasi SNA (System of Perbandingan klasifikasi sektoral seri
National Account) 1993 yang dikeluar- lama (konstan 1983) dengan seri baru
kan PBB. Klasifikasi ini menjadi lebih (konstan 1993) ditunjukkan pada tabel
umum dan bermanfaat untuk memper- berikut:

bandingkan data-data PDB negara lain,


secara total maupun secara sekloral.

id
g o.
Tabel 1. PERBANDINGAN KLASIFIKASI KEGIATAN SEKTORAL
p s.
.b

SERI KONSTAN 1983 SERI KONSTAN 1993


tim

1. Pertanian 1. Pertanian, Peternakan, Kehutanan


al

dan Perikanan
//k

2. Pertambangan dan Penggalian 2. Pertambangan dan Penggalian


s:

3. Industri Pengolahan 3. Industri Pengolahan


tp

4. Listrik, Gas dan Air Minum


ht

4. Listrik, Gas dan Air Bersih


5. Bangunan 5. Bangunan
6. Perdagangan. Restoran dan Hotel 6. Perdagangan, Hotel dan Restoran
7. Pengangkutan dan Komunikasi 7. Pengangkutan dan Komunikasi
8. Bank dan Lembaga Keuangan 8. Keuangan, Persewaan dan Jasa
Lainnya Perusahaan
9. Sewa Rumah 9. Jasa-jasa
10. Pemerintahan dan Pertahanan
11. Jasa-jasa

Pro luk Domestik Regional Bruto Kalimantan Timur, 1993 - 1999


atan Singkat

B PUBLIKASI Pemerintah, Pcmbcntukan Modal Tctap


Bruto, Perubahan Stok dan Ekspor Neto
Pencrbitan hasil kompilasi data (Lkspor dikurangi Irnpor).
pc ndapatan regional dilengkapi pula dengan

pt blikasi hasil kompilasi pendapatan


re nonal menurut penggunaan. Dengan C. KONSEP DAN DEFINISI

dem ikian ada dua jenis publikasi setiap


Beberapa konsep dan definisi yang
ta uinnya, yaitu :
melandasi penghitungan PDRB adalah :
1. Produk Domestik Regional Bruto
Menurut Lapangan Usaha I. Output

Publikasi ini berisi tabel-tabel nilai Output adalah nilai barang dan jasa
tajnbah bruto sektoral, laju pertumbuhan, yang dihasilkan dalam suatu periode
distribusi persentase dan PDRB per kapita, tertentu meliputi produksi utama. ikutan dan

id
sampingan. Output perusahaan mencakup

o.
atas dasar harga berlaku dan harga konstan
juga : barang sisa, margin penjualan barang
193. Penyajian dibedakan dengan dan g
s.
tanpa Migas. bekas, margin perdagangan dan biaya
p

lainnya, bunga yang tcrmasuk di dalam nilai


.b

penjualan secara kredit, imputasi biaya atas


tim

Untuk melengkapi tabel-tabel terse-


bdt ditambahkan pula beberapa penjelasan pelayanan bank dan lembaga keuangan
al

singkat tentang ruang lingkup, metodologi, lainnya, imputasi scwa untuk bangunan
//k

konsep dan definisi, serta sumber data tempat tinggal milik sendiri dan barang dan
s:

jasa yang diproduksi untuk digunakan


tp

penghitungan nilai tambah masing-masing


sendiri. Pada umumnya output merupakan
ht

scxlor/subsektor. Ulasan deskriptif juga


disajikan untuk memperoleh gambaran hasil perkalian antara produksi dengan unit
umum tentang keadaan perekonomian harganya.
re nonal.
Output dari produsen jasa pemerintah
2. Produk Domestik Regional Bruto adalah total pengeluaran untuk menghasil-
Menurut Penggunaan kan barang dan jasa pemerintah yang
merupakan jumlah belanja barang dan jasa,
Publikasi ini diterbitkan dalam susunan
upah dan gaji serta penyusutan barang
yahg sama dengan publikasi PDRB menurut
modal pemerintah.
lapangan usaha. Perbedaannya pada rincian,
ya tu lapangan usaha/sektor diganti dengan
Output dari lembaga swasta nirlaba
komponen penggunaan. Komponen
yang melayani rumahtangga adalah jumlah
tersebut adalah : Pengeluaran Konsumsi
pengeluaran untuk menghasilkan jasa
Rumahtangga, Pengeluaran Konsumsi
lembaga swasta nirlaba yaitu biaya antara,

Produk DomestikRegional BrutoKalimantan Timur, 1993 - 1999


Uraian Singkat

upal dan gaji, penyusutan serta pajak tak harga pembeli dan bukan sebagai
langsung. pembentukan modal.

2. Biaya Antara 3. Nilai Tambah

Biaya antara adalah biaya yang Nilai tambah merupakan nilai yang
dike uarkan untuk barang tidak tahan lama ditambahkan pada barang dan jasa yang
dan jasa yang digunakan di dalam proses dipakai oleh unit produksi yang digunakan
pi- od uk si. Barang tidak tahan lama adalah sebagai input antara yang terdiri dari
bara ig yang mempunyai suatu pcrkiraan komponen : pendapatan faktor, penyusutan
umu • kurang dari satu tahun. Perusahaan barang modal tetap dan pajak tak langsung
yang memberikan barang dan jasa kepada neto. Pada umumnya nilai tambah ini sama
pegaw ai tidak dimasukan sebagai biaya dengan balas jasa faktor produksi. Jika
antaia tetapi dimasukan ke dalam balas jasa penyusutan dikeluarkan dari nilai tambah

id
pegaw/ai. bruto diperoleh Nilai Tambah Neto. Pada

o.
umumnya Nilai Tambah Bruto merupakan
'engcluaran untuk barang dan jasa g
s.
pengurangan biaya antara terhadap output.
p
sebagai suatu kevvajiban bcrdasarkan Nilai Tambah Bruto atau disingkat NTB
.b

perjanjian diperlukan sebagai baiaya antara. inilah nantinya yang akan disebut sebagai
tim

Contoh : pembelian peralatan kerja buruh PDRB.


al

tambang dan tani atas dasar suatu kontrak


//k

dipeilakukan sebagai biaya antara. 4. Penyusutan


s:
tp

Penyusutan adalah nilai susut atau


engeluaran pegawai ke dan dari
ht

ausnya barang-barang modal yang terjadi


tempat kerja dimasukkan sebagai penge-
selama barang modal tersebut ikut serta
luaran konsumsi rumahtangga sedang
dalam proses produksi.
peng gantian uang perjalanan, uang makan

dan sejenisnya yang diadakan pegawai


5. Agregat PDRB
dalIan hubungannya dengan tugas dan
peng :1 uaran untuk jasa kesehatan, obat- • Produk Domestik Regional Bruto
obataln dan rekreasi dimasukkan sebagai Atas Dasar Harga Pasar adalah jumlah
biaya antara karena pengeluaran ini adalah nilai tambah bruto dari seluruh sektor
untul kepentingan perusahan dan bukan ekonomi yang ada di suatu wilayah,
kepent ingan pegawai secara individu. jika nilainya dikurangi penyusutan
akan sama dengan :
Penilaian dan waktu pencatatan • Produk Domestik Regional Neto Atas
komediti yang digunakan sebagai biaya Dasar Harga Pasar. Jika nilai ini
a pada prinsipnya adalah atas dasar dikurangi pajak tidak langsung yang

Produk Domestik Regional Bruto Kalimantan Timur, 1993 - 1999


atari Singkat

dipungut oleh pemerintah dan subsidi duksi, sifat dan jenis barang dan jasa yang
yang dibcrikan oleh pemerintah dihasilkan oleh masing-masiug sektor dan
kepada unit-unit produksi (pajak tak penggunaan barang dan jasa bcrsangkutan.
langsung neto) akan sama dengan : Keseragaman konsep/defmisi dan klasifi
• Produk Domestik Regional Neto Atas kasi diperlukan dalam rangka keterban-
Dasar Biaya Faktor. Nilai ini merupa dingan antara data yang dihasilkan sehingga
kan jumlah balas jasa faktor-faktor gambaran mengenai perkem-bangan dan
produksi yang ikut serta dalam proses perbedaan antar wilayah, antar waktu dan
produksi. Jika nilai ini ditambah antar karakleristik tertentu dapat dilakukan.
dengan pendapatan yang masuk dan
dikurangi dengan pendapatan yang Dalam upaya mcmpcroleh kelerban-
mcngalir ke luar wilayah ini akan dingan data yang dihasilkan oleh bcrbagai
diperoleh Produk Regional Neto atau negara, PBB menerbitkan publikasi
biasa disebut Pendapatan Regional. mengenai Klasifikasi Lapangan Usaha yang

id
• Jika Pendapatan Regional tersebut berjudul International Standard Industrial

o.
dibagi dengan jumlah penduduk yang Classification of All Economic Activities
g
s.
tinggal di wilayah tersebut akan (ISIC). Publikasi ini telah dircvisi beberapa
p

diperoleh Pendapatan Regional Per kali sesuai dengan perkembangan yang


.b

terjadi. Pembagian scktor-sektor menjadi


tim

Kapita.
subsektor serta ruang lingkup dan
al

6. Klasifikasi Sektor definisinya disajikan dalam pencrbitan BPS


//k

yang terangkum dalam Klasifikasi Lapa


s:

Kegiatan ekonomi yang terjadi di suatu


ngan Usaha Indonesia (KLUI).
tp

neg|ara/daerah beraneka ragam sifat dan


ht

jen snya. Bcrbagai kegiatan yang bercorak


rag fun ini perlu dikelompokan sesuai D. METODOLOGI
dengan jenis kegiatan yang sama sehingga
dapat ditcntukan apakah suatu kegiatan Metode penghitungan PDRB dibeda-
termasuk dalam kelompok kegiatan kan menjadi dua, yaitu metode penghi
ekdnomi tertentu seperti pertanian, industri, tungan PDRB atas dasar harga berlaku dan
ngan, jasa-jasa dan sebagainya. metode penghitungan PDRB atas dasar
erjgelompokan kegiatan ekonomi ini harga konstan. Kedua metode tersebut dapat
sering pula disebut sebagai Klasifikasi digunakan secara langsung dengan menghi-
Larangan Usaha. tung seluruh produk barang dan jasa yang
dihasilkan di suatu daerah. Namun dalam

Pembagian klasifikasi ekonomi ke praktek juga ditcrapkan cara alokasi (tak


daUm sektor didasarkan pada kesamaan dan langsung) yaitu dengan mengalokir penda
kebiasaan satuan ekonomi dalam berpro- patan nasional menjadi pendapatan regional
dengan menggunakan beberapa indikator
-

Proi fuk Domestik Regional Bruto Kalimantan Timur, 1993 - 1999 6


XJraian Singkat

proc uksi yang cocok digunakan sebagai perkalian antara rasio biaya antara dengan
aloklator. Cara ini diterapkan untuk sektor- output itu sendiri. Hasil pengurangannya
sekt )r tertentu seperti angkutan disebut Nilai Tambah Bruto (NTB). NTB
pener-bangan/pelayaran. pertambangan dan akan dikurang dengan hasil perkalian antara
sega la bentuk cabang usaha yang rasio penyusutan dengan output, hasilnya
me:m punyai kantor pusat di lain daerah. disebut Nilai Tambah Neto (NTN).

1. Metode Penghitungan PDRB 1.2. Pendekatan Pendapatan


Atas Dasar Harga Berlaku
Dalam pendekatan pendapatan maka
Metode penghitungan PDRB atas dasar nilai tambah dari setiap kegiatan ekonomi
harga berlaku dapat dihitung melalui 3 diperkirakan dengan jalan menjumlahkan
(tiga) pendekatan yaitu : pendekatan semua balas jasa faktor produksi yaitu upah
produksi. pendekatan pendapatan dan dan gaji, surplus usaha, penyusutan dan
pencekatan pengeluaran.

id
pajak tidak langsung neto. Penjumlahan

o.
semua komponen ini disebut NTB. Untuk
L 1. Pendekatan Produksi
g
sektor pemerintah dan usaha yang sifatnya
p s.
Pendekatan produksi digunakan untuk tidak mencari untung, surplus usaha tidak
.b

J>hitung nilai tambah barang dan jasa diperhitungkan. Yang dimaksud surplus
tim

men

yang diproduksi oleh seluruh kegiatan usaha di sini adalah bunga neto, sewa tanah
al

ekonomii dengan cara mengurangkan biaya dan keuntungan.


//k

antaia dari masing-masing total produksi


s:

bruto tiap-tiap sektor atau subsektor. Metode pendekatan ini banyak


tp

Pend ekatan ini banyak digunakan pada dipakai pada sektor yang produksinya
ht

perk raaan nilai tambah dari kegiatan- berupa jasa seperti pada subsektor
kegi ^tan produksi yang berbentuk barang. pemerintahan umum. Hal ini disebabkan
sepeft i pertanian, pertambangan, industri tidak tersedianya atau kurang lengkapnya
dan scbagainya. Nilai tambah merupakan data mengenai nilai produksi dan biaya
nilai yang ditambahkan kepada barang dan antara (Production Account).
jasa ^ang dipakai oleh unit produksi dalam
proses produksi sebagai input antara. Nilai
1.3. Pendekatan Pengeluaran
yang ditambahkan ini sama dengan balas Pendekatan dari segi pengeluaran
jasa itas ikut sertanya faktor produksi dalam bertitik tolak pada penggunaan akhir dari
proses produksi.
barang dan jasa. Metode ini khusus untuk
menghitung NTB sektor Bangunan.
Ealam metode ini produksi akan
dikalkan dengan harga. hasil perkaliannya
disebut output yang akan dikurang dengan

Produk Domestik Regional Bruto Kalimantan Timur, 1993 \ 1999


aian Singkat

2. Metode Penghitungan PDRB 2.3. Deflasi


Atas Dasar Harga Konstan
Nilai tambah atas dasar harga konstan
Metode penghitungan PDRB atas 1993 untuk masing-masing tahun diperoleh
dasar harga konstan dibedakan menjadi 3 dengan cara membagi nilai tambah atas
(tiga) yaitu : metode revaluasi, ekstrapolasi dasar harga berlaku masing-masing tahun
dan deflasi.
dengan indeks harga. Indeks harga yang
digunakan sebagai deflator biasanya
2.11. Revaluasi
merupakan indeks harga perdagangan besar.
Dilakukan dengan cara menilai
pnbduksi dan biaya antara masing-masing Indeks harga di atas dapat pula dipakai
tahun dengan harga pada tahun dasar. Biaya sebagai inflator, yaitu nilai tambah atas
antara atas dasar harga konstan biasanya dasar harga yang berlaku diperoleh dengan
diperoleh dari perkalian antara output mengalikan nilai tambah atas dasar harga

id
masing-masing tahun dengan rasio tetap konstan dengan indeks harga tersebut.

o.
biaya antara tahun dasar terhadap output.
g
Dalam metode deflasi dikenal istilah
p s.
2.2. Ekstrapolasi deflasi berganda yaitu yang dideflasi adalah
.b

output dan biaya antara, sedangkan nilai


tim

Nilai tambah masing masing tahun tambah diperoleh dari selisih antara output
atals dasar harga konstan 1993 diperoleh
al

dan biaya antara. Indeks harga yang


//k

dengan cara mengalikan nilai tambah pada digunakan sebagai deflator untuk penghitu
s:

taliun 1993 dengan indeks produksi. Indeks ngan output atas dasar harga konstan
tp

produksi sebagai ckstrapolator dapat biasanya merupakan indeks harga produsen


ht

merupakan indeks dari masing-masing atau indeks harga perdagangan besar sesuai
produksi yang dihasilkan ataupun indeks dengan cakupan komoditinya, sedangkan
dari berbagai indikator produksi seperti indeks harga untuk biaya antara adalah
tenaga kerja, jumlah perusahaan dan indeks harga dari komponen input terbesar.
lainnya, yang dianggap cocok dengan jenis Kenyataannya sangat sulk melakukan
kegiatan yang dihitung. deflasi terhadap biaya antara, disamping
karena komponennya terlalu banyak juga
Ekstrapolasi dapat juga dilakukan indeks harga belum tersedia secara baik.
terhadap perhitungan output atas dasar Oleh karena itu dalam penghitungan harga
harga konstan, kemudian dengan menggu konstan, deflasi berganda ini belum banyak
nakan rasio tetap nilai tambah terhadap digunakan.
output akan diperoleh perkiraan nilai
tambah atas dasar harga konstan.

Produk Domestik Regional Bruto Kalimantan Timur, 1993 - 1999

mmmm
fraian Singkat

E ANALISA DAN KEGUNAAN Data PDRB tersebut meng-gambarkan


DATA PDRB
kemampuan suatu daerah dalam
Tabel merupakan suatu metode statistik mengelola sumber daya alam dan
in luk menyajikan data secara kompre- sumber daya manusia yang dimilikinya.
he nsif. Tabel yang merupakan Slumber Nilai nominal PDRB yang dihasilkan
in formasi pcrlu diuraikan untuk dianalisa suatu daerah sangat tergantung pada
seC ara lebih spesifik. Dengan demikian. dua faktor tersebut, sehingga nilainya
dal am analisa data PDRB akan disajikan bervariasi antar daerah. Dari besarnya
tabel dan grafik yang dilengkapi dengan nilai nominal PDRB dapat dilihat nilai
uk ^sannva. Pcnyajian tersebut dimaksudkan tambah masing-masing sektor dan
untu k memudahkan pembaca melakukan peranannya dalam membentuk pereko
e\ jiluasi terhadap data PDRB. Tujuan nomian daerah.

utr ;manya adalah untuk menjabarkan hasil 1 Kontribusi/Pcranan Sektor Ekonomi.

id
pens ghitungan PDRB ke dalam bentuk yang Kontribusi atau peranan sektor

o.
rel ktif sederhana dengan menggunakan
ekonomi menunjukkan struktur pereko
letode pendekatan statistik deskriptif. g
s.
nomian yang terbentuk di suatu daerah.
Se ain tujuan di atas. analisa PDRB juga
p

Struktur ekonomi yang dinyatakan


.b

bei tujuan untuk :


dalam persentase, menunjukkan besar
tim

Mempelajari pola perekonomian daerah. nya peranan masing-masing sektor


al

Menguraikan pengaruh dari suatu ekonomi dalam menciptakan nilai


//k

kcjadian terhadap kejadian lainnya tambah. Hal ini menggambarkan


s:

dalam suatu daerah dan waktu yang ketergantungan daerah terhadap


tp

sama.
kemampuan produksi masing-masing
ht

Melakukan perbandingan antar kompo sektor ekonomi. Apabila struktur


nen dan kepentingan relatiihya.
ekonomi disajikan dari waktu ke waktu,
Dasar evaluasi hasil pembangunan serta
maka dapat dilihat perubahan dan
menentukan penyusunan kebijakan di
pergeseran struktur sebagai indikator
masa yang akan datang.
adanya proses pembangunan. Misalnya
Beberapa indikator pokok ekonomi adanya penurunan peran sektor
makro yang tertuang dalam PDRB sektoral Pertanian yang diikuti dengan kenaikan
peran sektor Industri.
rta kegunaannya antara lain :
Laju Pertumbuhan Ekonomi.
Nilai Nominal PDRB.
PDRB merupakan dasar pengukuran Laju pertumbuhan ekonomi merupakan
atas nilai tambah yang mampu suatu indikator makro yang menggam
diciptakan dari berbagai aktivitas barkan tingkat pertumbuhan ekonomi.
ekonomi dalam suatu wilayah (region). Indikator ini biasanya digunakan untuk
menilai sampai seberapa jauh keberha-

Produk Domestik Regional Bruto Kalimantan Timur, 1993 - 1999

•••
'taian Singkat

siIan pembangunan suatu daerah dalarn dengan PDRB atas dasar harga konstan
pcriode waktu tertentu. Indikator ini atau biasa disebut "PDRB deflator".
dapat pula dipakai untuk mencntukan
arah kebijaksanaan pembangunan yang Elastisitas Kesempatan Kerja dan
akan datang. Untuk mengukur besarnya Produktivitas Tenaga Kerja.
laju pertumbuhan tersebut dapat Apabila data PDRB dan data tenaga
dihitung dari data PDRB atas dasar kerja disajikan secara series, maka
harga konstan. dapat dihitung elastisitas kesempatan
kerja terhadap PDRB. Elastisitas
' PDRB/PDRN Per kapita. kesempatan kerja ini mencerminkan
PDRB per kapita merupakan gambaran pengaruh kenaikan atau pengaruh
nilai tambah yang bisa diciptakan oleh penurunan PDRB terhadap kesempatan
masing-masing penduduk akibat dan kerja. Apabila data mengenai tenaga
adanya aktivitas produksi. Sedang kerja dapat disajikan secara sektoral.

id
PDRN per kapita merupakan gambaran maka produktivitas per sektor dapat

o.
pendapatan yang diterima oleh masing- dihitung. Caranya dengan membagi
masing penduduk sebagai keikutser- g
s.
nilai tambah sektor dengan jumlah
p
taannya dalam proses produksi. Kedua tenaga kerja yang bekerja di sektor
.b

indikator tersebut biasanya digunakan tersebut. Nilai produktivitas tenaga


tim

untuk mengukur tingkat kemakmuran kerja sektoral ini sangat berguna untuk
al

penduduk suatu daerah. Apabila data mempertimbangkan penentuan alokasi


//k

tersebut disajikan secara berkala akan tenaga kerja secara sektoral.


s:

menunjukkan perubahan kemakmuran.


tp

Tingkat Perubahan Harga atau


ht

Inflasi/Dcflasi.
Inflasi dan deflasi merupakan gambaran
tentang perubahan harga. Fluktuasi
harga yang terjadi akan mempengaruhi
daya beli masyarakat/konsumen sebagai
akibat dari ketidakscimbangan penda
patan. Untuk melihat adanya perubahan
harga barang dan jasa secara
keseluruhan pada tingkat produsen
dapat dilihat dari suatu indeks yang
diturunkan dari perhitungan indeks
implisit yang merupakan perbandingan
antara PDRB atas dasar harga berlaku

Proc 'uk Domestik Regional Bruto Kalimantan Timur, 1993 - 1999


URAIAN SEKTORAL

• Sektot*Pertanian,Peternakany

id
o.
Kelt
Kehu utan an & Perikanan
• g
Sektoi- Pertambangan &
ps.
Penggalian
.b

r Industri Pengolahan
tim

Skktor Listrik, Gas & Air


al
//k

Bersih
s:

Sektor Bangunan
tp

Sektor Perdagangan, Hotel


ht

& Restoran
Sektor Pengangkutan &
Komunikasi
Sektor Keuangan, Persewaan
& Jasa Perusahaan
Sektor Jasa-jasa
Uraian Sektoral

Uraian sektoral yang disajikan dalam data harga untuk masing-masing komoditi
b;lb ini mencakup ruang lingkup dan pertanian.
de finisi dari masing-masing sektor,
subsektor dan komoditinya, sumber datanya Secara umuiii. nilai output setiap
set ta cara-cara penghitungan Nilai Tambah komoditi diperoleh dari hasil perkalian
Bi uto (NTB) baik atas dasar harga berlaku antara produksi yang dihasilkan dengan
m uipun atas dasar harga konstan 1993. harga produsen komoditi bcrsangkutan.
Menurut sifatnya, output dibedakan atas dua
jenis yaitu output utama dan output ikutan.
A SEKTOR PERTANIAN,
Disamping itu diperkirakan melalui besaran
PETERNAKAN, KEHUTANAN
DAN PERIKANAN
persentase pelengkap {mark-up) yang
diperoleh dari bcrbagai survci khusus. Total
Sektor Pertanian, Peternakan, Kehuta- output suatu subsektor merupakan
dan Perikanan mencakup segala penjumlahan dari nilai output utama dan

id
pe-ngusahaan yang didapat dari alam dan ikutan dari seluruh komoditi ditambah

g o.
merupakan barang-barang biologis atau dengan nilai pelengkapnya. NTB suatu
s.
hidup, dimana hasilnya akan digunakan subsektor diperoleh dari penjumlahan NTB
p
.b

untuk incmenuhi hidup sendiri atau dijual tiap-tiap komoditi. NTB ini didapat dari
tim

kepada pihak lain, tidak termasuk kegiatan pengurangan nilai output atas dasar harga
yang tujuannya untuk hobi saja. Kegiatan produsen terhadap seluruh biaya-biaya
al

ertanian, Peternakan, Kehulanan dan antara, yang didalam praktcknya biasa


//k

Perikanan pada umumnya berupa cocok dihitung melalui perkalian antara rasio NTB
s:

taham, pemeliharaan ternak, penangkapan terhadap output komoditi tertentu. Untuk


tp
ht

ikm, pengambilan hasil laut, penebangan keperluan penyajian data NTB atas dasar
kiiyu dan pengambilan hasil hulan serta harga konstan 1993 (1993=100). digunakan
pcrburuan binatang liar. Sektor Pertanian. metode revaluasi. yaitu metode dimana
itcrnakan, Kchutanan dan Perikanan seluruh produksi dan biaya-biaya antara
mcliputi lima subsektor yaitu : subsektor dinilai berdasarkan harga tahun dasar 1993.
anaman Bahan Makanan, Tanaman Khusus untuk subsektor Peternakan,
Perkebunan, Peternakan dan hasil-hasilnya, penghitungan produksinya tidak dapat
Kchutanan dan Perikanan. dilakukan secara langsung, tetapi diperoleh
melalui suatu rumus pcrsamaan yang
Pendekatan yang digunakan dalam menggunakan tiga peubah, yakni
bmperkirakan NTB sektor Pertanian, banyaknya ternak yang dipotong ditambah
itcrnakan, Kchutanan dan Perikanan selisih populasi ternak dan sclisih antara
adalah melalui pendekatan dari sudut ekspor dan impor ternak.
produksi. Pendekatan ini didasarkan pada
pcrtimbangan tersedianya data produksi dan
Uraian Sektoral

Panaman Bahan Makanan produksi tahun yang bersangkutan dengan


harga pada tahun yang sama ditambah
Mibscktor ini mencakup komoditi mark-up kemudian dikurangi biaya
tana Ill an bahan makanan seperti padi. pengangkutan dan margin perdagangan
jaguiti g. ketela pohon. kelela rambat. umbi-
(apabila harga yang digunakan bukan harga
umb an. kacang tanah. kacang hijau. kacang produsen). Kemudian output dikurangi
kede e. kacang-kacangan lainnya. sayur-
biaya antara dan akan diperoleh NTB
sayuifan, buah-buahan serta tanaman bahan
subsektor Tanaman Bahan Makanan atas
make nan lainnva.
dasar harga berlaku. Sedang output alas
dasar harga konstan diperoleh dengan cara
Data produksi dan harga dapat revaluasi.
dipei oleh dari Kanwil Departemen Perta-
nian Propinsi. Dinas Pertanian Tanaman 2. Tanaman Perkebunan
Pangkn Propinsi. Bidang Produksi Badan
a. Tanaman Perkebunan Rakyat

id
Pusat Statistik Propinsi Kalimantan Timur

o.
dan Bagian Statistik Pertanian Tanaman
Tanaman Perkebunan Rakyat menca
g
kup semua jenis kegiatan tanaman
s.
Pang in Badan Pusat Statistik Jakarta.
p

SedangI rasio produksi ikutan dan


perkebunan yang diusahakan oleh rakyat
.b

sampingan ; rasio biaya pengangkutan dan (tidak berbadan hukum). Komoditi yang
tim

marg n perdagangan; dan rasio biaya antara dihasilkan meliputi karet, kelapa, kopi, ten,
al

dipcr bleh dari survei khusus. Rasio/persen- tebu, tembakau, cengkeh, pala, kakao, lada,
//k

tasc mark-up bisa diperoleh dari Kanwil


kayu manis, jarak dan kapas.
s:

Depa temen Pertanian dan Dinas Pertanian


tp

Tansim an Pangan Propinsi Kalimantan Data produksi dapat diperoleh dari


ht

Timu
Direktorat Jenderal Perkebunan dan Dinas
Perkebunan Propinsi Kalimantan Timur.
>ilai Produksi setiap komoditi dihitung Data harga berupa harga perdagangan besar
baik dari produksi utama maupun dari diperoleh dari Dinas Perkebunan dan Badan
pl od ukcsi ikutan dan sampingan. Biaya
Pusat Statistik Propinsi Kalimantan Timur.
antara yang digolongkan dalam subsektor
ini ac alah semua biaya yang bukan biaya Output atas dasar harga berlaku
faktoi produksi yang dikeluarkan mulai dari diperoleh dengan cara mengalikan produksi
mengtblah tanah. menanam. menyiangi, dengan harga pada tahun yang
memelihara. menuai dan mengangkut hasil bersangkutan, kemudian dikurangi dengan
produ csinya ke tempat penjualan (contoh- biaya pengangkutan dan margin perdaga
nya : f)ibit. obat-obatan. bahan dan alat-alat
ngan. NTB atas dasar harga berlaku
dan biay;/a pengangkutan). Output atas dasar diperoleh dengan cara mengurangi output
harga berlaku diperoleh dengan mengalikan tersebut dengan biaya antaranya (metode

Produk Domestik Regional Bruto Kalimantan Timur, 1993 - 7999


12
Uraian Sektoral

produksi). Sedang output atas dasar harga unggas dan hasil ikutan lainnya serta hewan
konstan diperoleh dengan cara revaluasi. peliharaan lainnya. Contoh : sapi. kerbau.
Tanaman Perkebunan Besar
kambing, babi, kuda, ayam, itik dan hasil-
hasil peternakan seperti tclur ayam. telur
Tanaman Perkebunan Besar mencakup itik, susu sapi termasuk kulit. tulang dan
;nwa jenis kegiatan tanaman perkebunan tanduk.
yajng diusahakan oleh pcrusahaan pcrkebu-
m in yang mempunyai bentuk badan hukum Dala yang digunakan berupa data
d; in dilakukan secara profcsional. Komoditi populasi (yang dianggap sebagai stok awal
y«111!g dicakup meliputi karct, kopi, tch, dan akhir tahun), dapat diperoleh dari
kclapa sawil, rami, sent manila serta Dircktorat Jendcral Peternakan atau Dinas
tanaman perkebunan lainnya. Produk Peternakan. Karena data ckspor dan impor
ikiitannya sama seperti pada Tanaman antar propinsi masih sulit diperoleh maka
'Gikebunan Rakyat. ekspor neto diasumsikan sama dengan nol.

id
Sedang data harga perdagangan besar per

o.
Data produksi dan harga perdagangan
g
komoditi bisa diperoleh dari Dinas
s.
besar diperoleh dari Dinas Perkebunan Peternakan setempat dan Badan Pusat
p

empat atau dari Badan Pusat Statistik


.b

se
Statistik Propinsi Kalimantan Timur.
tim

Pr ipinsiKalimantan Timur. Rasio biaya


antara dan rasio biaya pengangkutan dan Produksi dihitung dengan tiga peubah
al

m argin perdagangan diperoleh dari survei


//k

yaitu pemotongan, kenaikan stok dan ekspor


kh usus.
neto dengan rumus sebagai berikut :
s:
tp

Penghitungan output dan NTB atas


Banyaknya ternak/unggas yang dipotong
ht

+ (populasi akhir - populasi awal) +


dasar harga berlaku menggunakan pende (ekspor - impor)
katan produksi, sedang penghitungan output
atcs dasar harga konstan menggunakan cara Pada dasarnya daging tidak termasuk
revaluasi. dalam hasil-hasil peternakan karena
kegiatan pemotongan termasuk dalam
3. Peternakan dan Hasil-hasilnya sektor Industri, tetapi dalam hal
pemotongan yang dilakukan oleh petani
Subsektor ini mencakup semua
untuk dikonsumsi sendiri dan sulit
ke iatan pembibitan dan budidaya segala
dipisahkan maka dimasukkan sebagai hasil
jer|iis ternak dan unggas dengan tujuan
peternakan. Untuk penghitungan output dan
im uk dikembangbiakkan, dibesarkan,
NTB sama seperti subsektor sebclumnya.
di gemukkan, dipotong dan diambil
hasilnya, baik yang dilakukan rakyat
nicupun perusahaan peternakan. Jenis
ternak meliputi ternak besar, ternak kecil,

Produk Domestik Regional Bruto Kalimantan Timur, 1993 - 1999 13


Uraian Sektoral

4. Kchutanan 5. Perikanan

Subsektor ini mencakup semua Subsektor ini meliputi semua kegiatan


ke iatan penebangan scgala jenis kayu serta penangkapan, pembenihan, dan budidaya
pe gambilan daun-daunan. getah-getahan segala jenis ikan dan biota air lainnya
dari akar-akaran. termasuk kegiatan (kerang, siput dan udang), baik yang berada
per buruan. Hasil penebangan yang utama di air tawar maupun air asin. Termasuk juga
adi lah kavu gelondongan (baik yang berasal kegiatan pengambilan hasil-hasil binatang
dar hutan rimba maupun hutan budidaya), air seperti telur ikan, telur penyu, sirip ikan,
scd ing hasil penebangan lainnya meliputi : bibit ikan dan rumput laut. Komoditi hasil
ka\ u bakar. arang dan bambu. Peinungutan perikanan antara lain seperti ikan tuna dan
has hutan antara lain berupa damar, kopal jenis ikan laut lainnya, ikan mas dan jenis
dar nipah. Kegiatan perburuan meliputi ikan darat lainnya, ikan bandeng dan jenis
pen angkapan
an binatang liar seperti buaya, ikan payau lainnya, udang dan binatang

id
bab i hutan. biawak, menjangan dan harimau berkulit keras lainnya, cumi-cumi dan

o.
bai untuk dikonsumsi dagingnya maupun binatang lunak lainnya, rumput laut serta
dia hibil kulit. bulu dan tanduknya (tidak g
s.
tumbuhan laut lainnya.
p
ter riasuk rusa). Termasuk juga hasil buruan
.b

laii nva seperti pengambilan sarang burung. Secara garis besar kegiatan subsektor
tim

tel i ir dan tanduk. Akan tetapi perburuan ini dibedakan menjadi : Penangkapan dan
al

yyang ebih menekankan unsur hobi tidak pengumpulan ikan darat, Penangkapan dan
//k

did asukkan sebagai kegiatan perburuan. pengumpulan ikan laut dan Pengolahan ikan
s:

darat dan laut.


tp

Data produksi dan harga perdagangan


ht

besiir diperoleh dari Departemen Kehutanan Pada kegiatan penangkapan dan


dan Dinas Kehutanan Propinsi Kalimantan pengumpulan ikan darat dan laut serta hasil-
in ur. Rasio biaya antara dan rasio biaya hasilnya adalah berupa ikan dan binatang air
pengangkutan dan margin perdagangan dengan kualitas basah dan segar.
dip< roleh dari survci khusus. Sedangkan kegiatan pengolahan meliputi
pengeringan dan penggaraman ikan. Proses
Penghitungan output dan NTB atas penggaraman/pengasinan di sini adalah
das£ r harga berlaku subsektor ini sama yang dilakukan dengan memanaskan atau
dengan penghitungan subsektor sebelumnya pengeringan melalui sinar matahari.
yai t i menggunakan pendekatan produksi.
sed ng penghitungan output atas dasar Data produksi perikanan diperoleh dari
narg a konstan menggunakan cara revaluasi. Direktorat Jendral Perikanan atau Dinas
Perikanan Propinsi Kalimantan Timur.
Sedangkan data harga yang digunakan bisa

Produk Domestik Regional Bruto Kalimantan Timur. 1993 - 1999 14


Uraian Sektoral

di icrolch dari Dinas Perikanan atau dari besarnya persentase mark-up untuk liap-tiap
Badan Pusat Statistik Propinsi Kalimantan subsektor pertanian.
imur. Rasio biaya antara dan rasio biaya
pengangkutan dan margin perdagangan
diperoleh dari survei khusus. B. SEKTOR PERTAMBANGAN
DAN PENGGALIAN

'cnghitungan output dan NTB atas


Kegiatan Pertambangan dan Pengga
cksar harga berlaku maupun atas dasar
lian adalah kegiatan yang mencakup
harga konstan sama seperti penghitungan
penggalian, pengeboran. penyaringan,
subsektor sebelumnya.
pencucian, pcmilihan dan pengambilan
6. Jasa Pertanian
scgala macam barang lambang, mineral dan
barang galian yang tersedia di alam, baik
Kegiatan Jasa Pertanian dikategorikan berupa benda padat, benda cair maupun gas.

id
sebagai jasa-jasa khusus yang diberikan Kegiatan ini dapat dilakukan dibawah tanah

o.
tuk menunjang kegiatan ekonomi pertani-
ill maupun di atas permukaan bumi. Sifat dan
an bcrdasarkan suatu pungutan atau konlrak g
tujuan dari kegiatan tersebut adalah untuk
s.
menciptakan nilai guna dari barang tarnbang
p
tertentu. Termasuk dalam Jasa Pertanian
.b

ad alah penyewaan alat pertanian dengan dan galian sehingga memungkinkan untuk
tim

OJ eratornya dengan syarat pengelolaan dan dimanfaatkan, dijual atau diproses lebih
al

teMiko usaha tersebut dilakukan secara lanjut. Kegiatan lain yang termasuk dalam
//k

terpiisah oleh orang lain (Conlohnya sektor ini adalah pembuatan garam kasar
s:

pc elangan ikan, penyemprolan hama dan dengan cara menguapkan air laut. Sektor ini
tp

lain -lain). Kegiatan ini pada umumnya dikelompokkan dalam tiga subsektor, yaitu
ht

masiih banyak dilakukan oleh rumahtangga Pertambangan Migas (Minyak dan Gas
tan i dan sulit untuk memisahkan datanya Bumi), Pertambangan Tanpa Migas dan
dari kegiatan lain di bidang pertanian. Penggalian.
Dalam penghitungan nilai tambah sektor
pertanian, secara konsep nilai tambah Jasa 1. Pertambangan Migas (Minyak dan
Pert anian ini terdistribusi pada masing- Gas Bumi)

masing sub-sektor (misalnya jasa dokter


Pertambangan Minyak dan Gas Bumi
hewan pada subsektor Peternakan, jasa
meliputi kegiatan pencarian kandungan
etik kopi pada sub sektor Perkebunan).
minyak bumi dan gas bumi, penyiapan
tetapi karena sampai saat ini belum
pengeboran, penambangan, penguapan,
diipapal informasi yang lengkap tentang Jasa
pemisahan serta penampungan untuk dapat
P crttanian,maka untuk alasan praktisnya
dijual atau dipasarkan. Komoditi yang
nil ai Icrsebut dianggap terwakiili dalam
dihasilkan adalah minyak bumi kondensal
dan gas bumi. Berbeda dengan perhitungan

••

Produk Domestik Regional Bruto Kalimantan Timur, I9ty3 - 1999


fratan Sektoral

scbelumnya. pada penghitungan seri 1993. masing-masing tahun (metode produksi).


cakupan komoditi subsektor ini diperluas Sedang-kan output atas dasar harga konstan
dengan nienambahkan komoditi uap panas 1993 diperoleh dengan cara revaluasi, yaitu
bumi. mengalikan kuantum barang yang
dihasilkan pada masing-masing tahun
Data mengenai hasil produksi dan dengan harga per unit produksi pada tahun
hai gaa dapat diperoleh dari Unit Pengolahan 1993. Melalui perkalian antara outrput
I.ini i (V) Peiiamina, Dcparlemen Pertani dengan rasio NTB lerhadap output tahun
ban an. pcrusahaan swasta yang bergcrak
1993 diperoleh NTB atas dasar harga
daleam kegiatan pertambangan, Kantor konstan 1993.
Din is Pekcrjaan Umum. Dinas Pendapatan
Daelrrah. beberapa survei pertambangan 2. Pertambangan Tanpa Migas
mig [is dan non migas serta publikasi
Stat stik Perdagangan Luar Negeri yang Pertambangan Tanpa Migas meliputi

id
dila kukan oleh Badan Pusat Statistik. pengambilan dan persiapan untuk pengola

o.
Sed ingkan data mengenai rasio biaya antara han lanjutan dari benda padat, baik di
g
s.
did*ipat dari Tabel Input-Output Indonesia bawah maupun di atas permukaan bumi
p

serta seluruh kegiatan yang bertujuan untuk


.b

1990
memanfaatkan bijih logam dan hasil
tim

Metode penghitungan yang digunakan tambang lainnya. Hasil-hasil kegiatan ini


al

adaUh melalui pendekatan produksi. Output antara lain batubara, pasir besi, bijih timah,
//k

utanka diperoleh melalui perkalian antara bijih nikel, bijih bauksit, bijih tembaga,
s:

kuai turn barang yang dihasilkan dengan bijih emas dan perak, bijih mangan, fero
tp

harga per unit produksi, ditambah nilai nikel, nikel matters, yodium, belerang,
ht

fosfat serta aspal alam.


baraig dan jasa lainnya yang merupakan
produk sampingan perusahaan pertamba
ngan. Untuk beberapa komoditi tambang, Sumber data mengenai produksi dan
harga produsen dianggap sama dengan harga serta penghitungan output dan NTB
harga ekspor (f.o.b) dengan alasan bahwa atas dasar harga berlaku maupun atas dasar
sebaipan besar barang tambang yang harga konstan sama seperti penghitungan
dihasilkan dipasarkan ke luar negeri (di subsektor Pertambangan Migas.
ekspor). Biaya antara terdiri dari pemakaian
3. Penggalian
bahai bakar dan pelincir untuk mengge-
rakk<m mesin-mesin pertambangan, alat Kegiatan subsektor ini mecakup
lulls kantor, pengeluaran untuk jasa penggalian dan pengambilan segala jenis
lembaga keuangan, asuransi dan jasa barang galian seperti balu-batuan, pasir dan
perusahaan. NTB atas dasar harga berlaku tanah yang pada umumnya berada pada
diperoleh dengan mengalikan output pada permukaan bumi dan biasa disebut dengan

Produk Domestik Regional Bruto Kalimantan Timur. 1993 • 1999


Uraian Sektoral

lian Golongan C. Hasil kegiatan ini dari hasil Scnsus Ekonomi 1996 (SE '96).
an tara lain batu guniing, batu kali, batu Sedangkan data mengenai rata-rata output
k; ipur, koral, kerikil, batu karang, batu dan rasio biaya antara diperoleh dari hasil
m a i mer, pasir bahan bangunan, pasir silika,
Survei Khusus Pendapatan Regional
pas>ir kvvarsa, kaolin, tanah liat dan (SKPR). NTB alas dasar harga berlaku
epagainya. diperoleh setclah mengeluarkan komponen
biaya antara terhadap output subsektor ini.
Kegiatan pengolahan batu yang Sedangkan NTB atas dasar harga konstan
di ikukan secara scderhana dengan palu dapat dihitung dengan cara revaluasi dan
at;hi alat pemukul lainnya di lempat bisa juga dengan metode deflasi
penggalian masih termasuk subsektor menggunakan Indeks Harga Perdagangan
enggalian,
Pe tetapi jika terpisah dari kegiatan Besar (IIIPB) Penggalian sebagai deflator.
dfla 1 lokasi penggalian atau apabila
ke iatannya menggunakan mesin/mekanis Cara lain untuk memperkirakan output

id
ba k dilokasi maupun di tempat khusus subsektor Penggalian adalah dengan cara

o.
dimasukkan pada sektor Industri
g
tidak langsung yaitu memperkirakan
s.
igolahan. Kegiatan pembangunan dan permintaan sektor lain yang menggunakan
p

pci siapan tempat-tempat penampungan


.b

hasil kegiatan penggalian, misalnya industri


tim

seperti pembuatan jalan dan jembatan ke batu bata yang menggunakan tanah liat
arc al penambangan, pembuatan konstruksi
sebagai bahan baku, industri batako dan
al

pengelboran dan pemasangan pi pa sektor bangunan yang membutuhkan hasil-


//k

penyaluran yang dilaksanakan atas dasar hasil penggalian. Output yang diperoleh
s:

upalh atau kontrak dimasukkan ke dalam berupa nilai dalam harga pembeli oleh
tp

sektoirBangunan.
ht

sektor pemakai barang galian hams dinilai


dalam harga produsen dengan cara
Data yang diperlukan untuk penghitu mengurangkan nilai pembeli tersebut
ngan subsektor ini berasal dari Kantor dengan biaya angkutan dan margin
Dinas Pekerjaan Umum, Dinas Pendapatan perdagangan barang tersebut.
Daerah, perusahaan swasta yang bergerak
dalam kegiatan penggalian, Survei Bahan
Galian dan beberapa data dari Badan Pusat C. SEKTOR INDUSTRI
PENGOLAHAN
Statistik Kalimantan Timur.

Kegiatan industri adalah kegiatan


Perkiraan output subsektor ini dihitung merubah bentuk baik secara mekanis
derg.^an pendekatan tenaga kerja, yaitu hasil
maupun kimiawi dari bahan organik atau
perkallian antara jumlah tenaga kerja dengan
anorganik menjadi produk baru yang lebih
i-rata output per tenaga kerja. Data
rate i
tinggi mutunya. Proses tersebut dapat
icigcnai jumlah tenaga kerja diperoleh dilakukan dengan mesin atau dengan

Proiuk Domestik RegionalBruto Kalimantan Timur, 1993 -1999 17


Uraian Sektoral

Uaim an. baik dibuat di pabrik atau pada adalah perusahaan industri yang
rui lahtangga. termasuk perakitan bagian- menggunakan tenaga kerja dari 20 sampai
has ian suku cadang barang-barang industri dengan 99 orang, (3) Industri Kecil, adalah
di tpabrik seperti perakitan mobil dan alat perusahaan industri yang menggunakan
ele ctronik. tenaga kerja dari 5 sampai 19 orang, dan (4)
Industri Kerajinan Rumah Tangga adalah
Menurut kegiatan utama yang dihasil- perusahaan industri yang menggunakan
kaij kegiatan sektor Industri Pengolahan tenaga kerja kurang dari 5 orang. Tiap
dikjlompokkan menjadi scmbilan kclom- kelompok ini kemudian dirinci lagi menurut
pol> komoditi sebagai berikut : komoditi utama atau kelompok komoditi.
I . Industri Makanan. Minuman dan Pada Penyusunan PDRB, sektor Industri
Tembakau. pengolahan dikelompokkan menjadi
k\. Indusrti Tekstil. Pakaian jadi dan subsektor Industri Migas (dirinci menjadi
Kulit.
Industri Pengilangan Minyak Bumi dan Gas

id
U. Indusrti Kayu. Bambu. Rotan dan
Alam Cair/LNG) dan Industri Tanpa Migas.

o.
Perabot Rumahtangga.
. Industri Kertas dan Barang-Barang g
s.
dari Kertas. Percetakan dan Tidak selamanya barang yang diolah
p
.b

Penerbitan. segera menjadi barang yang selesai dalam


tim

. Industri Kimia dan Barang-Barang waktu singkat. Banyak contoh barang yang
dari Bahan-Bahan Kimia. Minyak
memeiiukan waktu penyelesaian yang
al

Bumi. Batu Bara. Karet dan Plastik,


//k

M . Industri Barang-Barang Galian Bukan cukup lama. Pembuatan kapal misalnya,


s:

Logam. kecuali Minyak Bumi dan membutuhkan waktu tahunan dari mulai
tp

Batu Bara. persiapan hingga tahap penyelesaian akhir.


37 . Industri Logam. Mesin dan
ht

Berkaitan dengan contoh diatas, tidak jarang


Perakitan nva.
38 . Industri Barang dari Logam dan
pada akhir periode tahun kapal tersebut
Peralatannya. belum selesai dikerjakan atau dengan kata
39 . Industri Pengolahan lainnya. lain barang tersebut masih dalam proses
pengerjaan {work in process). Dalam
kenyataaan memeng banyak kegiatan
Untuk pengumpulan data Statistik
industri yang memiliki proses pengerjaaan
Ind i:str:i. Badan Pusat Statistik mengelom-
pada akhir periode penghitungan, misalnya
pok can kegiatan industri menurut
industri mobil.
bah 'aknya tenaga kerja yang ikut leiiibat
dakam kegiatan industri pengolahan menjadi
Secara prinsip, pengerjaaan yang
npjat kelompok yaitu : (1) Industri Besar,
dilakukan oleh kegiatan industri, seperti
ad a perusahaan industri yang
pembuatan kapal, perakitan mobil, radio,
menggunakan
nn tenaga kerja lebih atau sama
perabot rumah tangga, dimasukkan sebagai
de nuan 00 orang. (2) Industri Sedang,
output dari kegiatan industri. Penilaiannya

Produk Domestik Regional Bruto Kalimantan Timur. 1993 - 1999


Uraian Sektoral

alah sebesar nilai barang pada komoditi misalnya kcuntungan dari perdagangan
Icngan jadi tersebut. Pengolahan bahan (misalnya menjual kembali kelebihan bahan
menial) menjadi makanan dan minimum baku) dan penerimaan dari penyewaan
yang dilakukan oleh rumah tangga dan ruangan milik perusahaan. Rincian yang
ingsung dijual kepada konsumen akhir dicakup dalam output perusahaan industri
dimasukkan ke dalam kegiatan restoran. tcrdiri dari : barang yang dihasilkan: jasa
Misalnya membuat pisang goreng dan industri yang diberikan pada pihak lain;
rcjmpcyck. Tetapi bila makanan tersebut selisih nilai stok barang sctcngah jadi;
ditilipkan ke warung-warung maka kegiatan tenaga listrik yang dijual; kcuntungan dari
tali tetap dimasukkan ke dalam sektor penjualan barang-barang yang dijual dalam
industri. Sedangkan pengolahan bahan bentuk yang sama seperti pada waktu
mentah menjadi bahan makanan dan pcmbclian; dan penerimaan lain dari jasa
minuman walaupun langsung dijual kepada non industri.
konsumen akhir tetap dimasukkan kedalam

id
kegiatan industri, misalnya membuat Biaya antara sektor industri meliputi
g o.
m iinan anak-anak. segala jenis pengeluaran yang bukan
s.
merupakan balas jasa faktor produksi dan
p
.b

Metode penghitungan yang digunakan penggunaan barang tersebut habis terpakai


tim

di am sektor ini adalah pendekatan dalam suatu proses produksi, usia


pi |oduksi, yaitu nilai tambah diperoleh dari pemakainnya kurang dari satu yahun, dan
al

tpul dikurangi dengan biaya antara. nilai per unitnya relatif kecil. Seperti halnya
//k

01

0 itput kegiatan industri dapat berbentuk dengan output perusahaan industri maka
s:

barang dan dapat juga berbentuk jasa atau biaya antaranta juga dapat berupa barang
tp
ht

ked uanya. Output berbentuk barang adalah atau jasa. Biaya antara yang berupa barang
barrang jadi dan barang dalam pengerjaan terutama adalah bahan baku, bahan bakar,
atau sctcngah jadi. Output berbentuk jasa dan bahan penolong, sedangkan yang
antara lain adalah industri yang diberikan berbentuk jasa misalnya industri dan bakar
ol eh pihak lain yaitu dengan jalan dan bahan penolong, sedangkan yang
me akukan proses kegiatan industri dengan berbentuk jasa misalnya jasa industri dan
mem;akai alat produksi yang ada dalam penyewaan, ongkos angkutan. listrik dan
pei usahaan sendiri, sedangkan bahan telepon. Rincian biaya antara perusahaan
lentahnya milik perusahaan industri lain, industri antara lain terdiri dari : bahan baku;
sctelah diolah hasilnya akan diserahkan bahan bakar, tenaga listrik dan gas; barang
kdmbali kepada perusahaan pemesan tadi. lainnya (seiain bahan baku/penolong); jasa
camping penerimaan jasa yang ada industri; sewa gedung, mesin dan alal-alat;
kalitannya dengan kegiatan industri ada juga dan jasa non industri lainnya.
penerimaan jasa yang tidak ada kaitannya
dengan kegiatan industri. Jasa seperti ini

19
Uraian Sektoral

Sering juga ditemui pada pembukuan Data produksi maupun harga kilang
pci usahaan industri. pengeluaran-pengelua- minyak diperoleh dari Unit Pengolahan
rail lain yang seharusnya merupakan balas Lima (V) Pertamina, sedang data mengenai
jasa faktor produksi. misalnya upah dan gaji gas alam cair diperoleh dari PT. Badak
ser a pengeluaran oleh perusahaan pada NGL Bontang dan dari Survei Industri
pililak lain yang sifatnya cuma-cuma. Tahunan Badan Pusat Statistik.
mi; alnya sumbangan dimasukkan dalam

kcl |ampok biaya antara. Untuk kedua jenis Output atas dasar harga berlaku
pen geluaran seperti upah dan gaji serta diperoleh dari perkalian antara produksi dan
peril berian cuma-cuma tidak boleh harga masing-masing tahun. Penghitungan
:lompokkan
dikel sebagai biaya antara. akan NTB atas dasar harga berlaku dilakukan
tcta pi merupakan bagian dari nilai tambah dengan mengurangi output atas dasar harga
bi u to . Untuk mendapatkan nilai biaya antara berlaku dengan biaya antara. Biaya antara
kt
sek or industri diperoleh dengan jalan diperoleh dengan menggunakan rasio biaya

id
menga ikan kuantum barang yang

o.
hasil penyusunan Tabel Input-Output
dip ^rgunakan untuk proses produksi dengan g
Indonesia 1990. Output atas dasar harga
s.
hai- a per unit masing-masing barang
konstan diperoleh dengan cara revaluasi,
p
.b

tcrsebut. Khusus untuk jasa yang biasanya


sedangkan NTB atas dasar harga konstan
tim

su kar untuk mengukur kuantumnya. maka


tahun dasar 1993 diperoleh dengan
nil aii jasa sebagai biaya antara diperoleh mengurangkan output tersebut dengan biaya
al

Ian gsung dari sejuinlah nilai yang


//k

antara.
dibs)
ba\yarkan oleh perusahaan kepada pihak
s:

2. Industri Tanpa Migas


tp

lain untuk jasa yang dipergunakan tersebut.


ht

1. Industri Migas (Industri Pengilangan Industri Tanpa Migas meliputi industri


Minyak Bumi dan Gas Alain Cair) besar dan sedang, serta industri kecil dan
kerajinan rumahtangga yang dirinci menurut
Komoditi yang dicakup di sini adalah
kode-kode industri yaitu industri makanan,
semua hasil pengilangan minyak yang minuman dan tembakau (kode 31), industri
clihiisilkan oleh perusahaan pengilangan
tekstil, barang kulit dan alas kaki (kode 32),
antakra lain minyak pesawat terbang. bensin,
industri barang kayu dan hasil hutan lain
min iak tanah. minyak solar, minyak diesel, (kode 33), industri kertas dan barang
min yak bakar. Win, naftha dan hasil
cetakan (kode 34), industri pupuk, kimia
peniil
.u'langan gas alam cair {Liquified dan barang dari karet (kode 35), industri
Nat in •al Gas atau biasa disingkat LNG).
semen dan barang lain bukan logam (kode
vang di Indonesia hanya terdapat di Propinsi
36), industri logam dasar, besi dan baja
Daicrah Istimewa Aceh dan Propinsi (kode 38), industri alat angkutan, mesin dan
Kali hiantan Timur.
peralatan dan industri barang lainnya.

Prod ik Domestik Regional Bruto Kalimantan Timur, 1993 - 1999 20


Data yang diperlukan untuk pcnghitu- Ekonomi Nasional), hasil Sensus Ekonomi
ijgan nilai tambah subsektor ini diperoleh 19X6 dan 1996 sella Survei IKKR tahun
ari Dinas Perindustrian, hasil Scnsus 1991. 1993 dan 1994. Sehingga untuk
konomi Tahun 1986 dan 1996, Indeks menghitung oulput setiap tahun harus
larga Perdagangan Besar Sektor Industri, digunakan melode tidak langsung. Adapun
ala ekspor hasil-hasil industri, hasil Survei metode tidak langsung yang dapat
hdustri Besar dan Sedang serta Survei digunakan antara lain : (I) Menghitung
Industri Kccil dan Kcrajinan Rumahtangga output maupun NTB dengan menggunakan
o leh Badan Pusat Statistik.
rala-rala pertumbuhan dari data output
maupun NTB yang sudah ada. (2)
Output maupun NTB atas dasar harga Menghitung output maupun NTB dengan
rlaku diperoleh dari hasil Survei Tahunan menggunakan indikator tertentu, yang
Inchustri Besar dan Sedang Badan Pusat dianggap dapat mewakili/ menccrminkan
istik. Rasio biaya antara diperoleh dari
S'tatis
pertumbuhan sektor yang bersangkutan,

id
SJCPPR. Sedangkan output dan NTB untuk

o.
misalnya menggunakan data ekspor hasil
kategc;ori industri besar dan sedang atas dasar
g
industri tiap-tiap tahun dan (3) Menghitung
s.
hargia konstan 1993 diperoleh dengan cara output maupun NTB dengan menggunakan
p
.b

deflasi menggunakan Indeks Harga gabungan kedua metode dialas.


tim

P(Ti dagangan Besar (IHPB) ekspor non


mi ^gas dan untuk kategori industri kecil dan
al

kcraji
rajinan rumahtangga menggunakan IHPB D. SEKTOR LISTRIK, GAS DAN
//k

bairang-barang industri kayu dan perabot AIR BERSIH


s:

ruhiahtangga.
tp

Sektor ini terdiri dari tiga subsektor,


ht

yaitu subsektor Listrik, subsektor Gas dan


Didalam melakukan penghitungan subsektor Air Bersih.
output. kadang-kadang biaya yang
dil|)utuhkan tidak tersedia setiap tahun, 1* Listrik
sehingga hams digunakan metode
penghiitungan secara tidak langsung. Hal ini Kegiatan ini mencakup pembangkitan
bici anya terjadi untuk penghitungan dan penyaluran tenaga listrik, baik yang
no ustrii Tanpa Migas. Sampai saat ini data diselenggarakan oleh Perusahaan Umum
yang tersedia untuk industri kccil adalah Listrik Negara (PLN) maupun oleh
data tahun 1974/1975 (Sensus Industri), perusahaan non PLN seperti pembangkitan
1979 (Survei Industri) serta hasil Sensus listrik oleh perusahaan Pemerintah Daerah
Ek jmomi 1986 dan 1996. Sedangkan untuk dan listrik yang diusahakan oleh swasta
idustri kerajinan rumahtangga adalah (perorangan maupun perusahaan), dengan
tahun 974/1975 (Sensus Industri), 1979 tujuan untuk dijual. Listrik yang dibangkit-
(Sir vei Industri), 1982 (Survei Sosial kan atau yamg diproduksi meliputi listrik
aian Sektoral

•aig dijual. dipakai sendiri. hiking dalam listrik yang dijual oleh perusahaan industri)
rinsmisi dan listrik vane dicuri, oleh Badan Pusat Statistik.

Kegiatan listrik Non-PLN dapat Metode penghitungan yang dilakukan


di £olongkan menjadi dua yaitu: Listrik
untuk subsektor ini adalah pendekatan
No n-PLNl dan Non-PLN2. Listrik Non- produksi, yaitu NTB diperoleh dari nilai
PI Nl adalah listrik yang dibangkitkan oleh output dikurangi dengan biaya antara. Nilai
pe usahaan listrik Non-PLN yang hasil/ produksi kegiatan perlistrikan ini diperoleh
pr< duksinya dibeli dan disajurkan oleh dari perkalian antara kuantum listrik yang
PI N. Sedangkan Listrik Non-PLN2 adalah dibangkitkan dengan harga per unit listrik
rik yang dibangkitkan oleh perusahaan
lissi I
tersebut. Listrik yang dibangkitkan atau
list rik Non-PLN yang hasilnya dijual dan yang diproduksi meliputi listrik yang dijual,
dis alurkan secara langsung oleh perusahaan dipakai sendiri, hilang dalam transmisi dan
itu sendiri ke konsumen. listrik yang dicuri. Di samping itu,

id
o.
perusahaan mungkin mempunyai penda
Sering ditemukan adanya kelebihan g
patan lainnya dan kegiatan non operasional
s.
aru b listrik yang dihasilkan sebagai hasil atau kegiatan yang tidak ada hubungannya
p

iku tan dari poses produksi barang utama.


.b

dengan perlistrikan dan tidak dapat dipisah


tim

mis alnya pada perusahaan industri. kan dengan kegiatan utama perlistrikan
per isaliaan gas negara. perusahaan air
tersebut. Misalnya hasil penerimaan dari
al

mil urn. dan perusahaan pertambangan.


//k

jasa yang diberikan kepada pihak lain


\pab ila sebagian atau keseluruhan dari
seperti penyewaan ruangan.
s:

kel ^bihan arus listrik ini dijual secara


tp

k omeersial kepada pihak lain, seperti rumah


ht

Biaya antara kegiatan perlistrikan


ga atau perusahaan. maka kegiatan ini
tani
adalah segala pengeluaran atas penggunaan
dim asukkan sebagai kegiatan sektor listrik.
barang dan jasa yang habis terpakai dalam
tetzi -)\ i apabila kelebihan tersebut digunakan sekali proses produksi, usai pemakaiannya
sencH iri. maka tidak dimasukkan kedalam kurang dari setahun dan biaya per unit
sub <e ktor listrik.
relatif kecil. Oleh karena output dihitung
berdasarkan listrik yang dibangkitkan, maka
Data produksi. harga dan biaya antara biaya antara termasuk listrik yang dipakai
subs ektor ini dapat diperoleh dari laporan sendiri dalam proses produksi hilang dalam
sahaan Listrik Negara (PLN) dan
Pci i s a
transmisi dan distribusi, disamping biaya
per usahaan Iain yang mengusahakan listrik operasi dan pemeliharaan mesin dan alat
(N on PLN). Sensus Lkonomi 1986 dan pengeluaran operasional lainnya.
199d (Listrik Non-PLN). Indikator Ekono-
mi jlan Buletin Bulanan (data IIIK) dan Nilai tambah bruto diperoleh dengan
hasil Survei Industri Besar/Sedang (data
mengurangkan output terhadap biaya

Produk Domestik Regional Bruto Kalimantan Timur, 1993


Uraian Sektoral

antara. Pcrhitungan atas dasar harga konstan 3. AirBcrsih


menggunakan metode revaluasi, yaitu
output diperoleh dari perkalian antara Kegiatan subsektor ini mencakup proses
produksi masing-masing tahun dengan pembersihan, pemurnian dan proses
harga pada tahun dasar. Nilai tambah bruto kimiawi lainnya yang menghasilkan air
diperoleh dari perkalian antara output atas milium serta pendistribusian dan
clasar harga konstan untuk masing-masing penyalurannya ke rumahtangga, instansi
tahun dengan nilai tambah bruto pada tahun pemerintah dan instansi swasta baik yang
dasar. Cara lain adalah menggunakan dilakukan oleh Perusahaan Air Minum
metode deflasi dengan indeks tarip listrik (PAM) maupun bukan PAM. Kegiatan ini
gabungan tertimbang dari masing-masing mencakup usaha air bersih melalui sumur
jenis tarip tiap tahun sebagai deflator atau artesis yang dikomersilkan. Pembololan air
bisa juga dengan cara ektrapolasi, dimana mineral dan air yang mengandung karbonat
indeks produksi gabungan tertimbang tidak termasuk dalam subsektor ini tetapi

id
masing-masing jenis produksi tiap tahun dimasukkan dalam sektor Industri

o.
sebagai ekstrapolator. Pengolahan.
g
p s.
Gas Data produksi. harga dan biaya antara
.b

subsektor ini diperoleh dari Perusahaan


tim

Subsektor ini mencakup kegiatan Daerah Air Minum (PDAM) dan


al

;nycdiaan, produksi dan pendistribusian perusahaan lainnya yang mengusahakan air


//k

gis kota oleh Perusahaan Negara (PN) Gas


minum, Indikator Ekonomi dan Bulclin
s:

u ltuk dijual kepada rumahtangga, perusa-


Bulanan (data IHK) yang dikeluarkan oleh
tp

h uin industri atau pengguna komersil


Badan Pusat Statistik.
ht

lainnya dengan menggunakan pipa, dimana


gas tersebut diperoleh dari proses Metode penghitungan yang digunakan
pembbakaran batubara, minyak dan crack
untuk subsektor ini adalah pendekatan
dengjan produknya berupa gas batubara, gas
produksi, yaitu NTB diperoleh dari nilai
mlinyak, gas cracking, kokas, ter dan minyak output dikurangi dengan biaya antara. Nilai
ter.
produksi kegiatan ini diperoleh dari
perkalian antara kuantum air minum yang
Untuk penghitungan PDRB di Propinsi disalurkan dengan harga per unitnya
Kalimantan Timur, subsektor ini belum termasuk output lain yang diterima
depat disajikan karena data mengenai perusahaan yang berasal dari kegiatan Iain
subsektor gas ini tidak tersedia dan belum
seperti pemeriksaan kualilas air tanah clan
aca unit usahanya.
penyewaan ruangan. Biaya antara adalah
pemakaian bahan bakar dan bahan penolong
yang habis dipergunakan dalam proses

Produk Domestik Regional Bruto Kalimantan Timur, 1993 - 1999 23


Uraian Sektoral

pejmbeisihan dan pemurnian. Bahan baku jenis konstruksi seperti bangunan lempat
utama adalah bahan kimia yang banyak tinggal, bangunan bukan tempat linggal,
di xikai untuk menyaring air menjadi bcrsih jalan, jembatan, pelabuhan (laut atau udara),
dan memenuhi syarat higcnis. juga bahan terminal, monumen dan instalasi jaringan
bakar dan pelumas lainnya yang dipaka; listrik, gas, air dan jaringan komunikasi
untuk mesin penggerak termasuk biaya serta bangunan lainnya.
pemeliharaan mesin dan pengeluaran
operasional lainnya. Sub kontraktor yang mengerjakan seba-
gian dari suatu pekerjaan yang lebih besar,
Output atas dasar harga berlaku misalnya pemasangan instalasi listrik dari
diperoleh dari perkalian jumlah produksi suatu gedung, pemasangan saluran telepon,
dengan harga masing-masing tahun, pemasangan pipa minyak dan pembuatan
sedangkan output atas dasar harga konstan pondasi yang diklasifikasikan sebagai sektor
diperoleh dengan cara revaluasi. Cara lair, konstruksi. Demikian juga unit-unit yang

id
o.
adalah menggunakan metode deflasi dengan terutama melakukan kegiatan konstruksi
membagi NTB atas dasar harga berlaku g
untuk perusahaan induknya dan dapat
s.
dengan indeks harga gabungan tertimbang melaporkan data dari semua kegiatannya
p
.b

dari masing-masing jenis tarip dibagi 100 secara terpisah.


tim

dan metode ekstrapolasi. dimana output


atiti NTB tahun dasar dikalikan dengan Untuk menghitung nilai tambah sektor
al

indeks produksi gabungan tertimbang


//k

bangunan, ada tiga pendekatan yang dapat


masing-masing jenis produksi tiap tahun
s:

digunakan yaitu pendekatan produksi,


tp

dibaui 100. pendekatan pendapatan dan pendekatan arus


ht

barang {commodity flow). Untuk pendekatan


arus barang, sumber data yang digunakan
E. SEKTOR BANGUNAN
antara lain : kayu dan bambu dari
Sektor bangunan mencakup kegiatan Kanwil/Dinas Kehutanan, bahan bangunan
ko nstruksi di wilayah domestik disuatu dalam negeri dari publikasi Statistik
da srah yang dilakukan baik oleh kontraktor Tahunan Industri dan untuk bahan

imum. yaitu perusahaan yang melakukan bangunan impor didapat dari Bagian
pc erjaan konstruksi untuk pihak lain, Statistik Impor Badan Pusat Statistik,
miiupuin oleh kontraktor khusus. yaitu unit sedang struktur ongkos biaya lainnya dari
us iha atau individu yang melakukan SKPR. Untuk pendekatan produksi dan
ke feiatan konstruksi untuk dipakai. pendekatan pendapatan, sumber data yang
digunakan adalah hasil sensus atau survei
Kegiatan konstruksi meliputi pembua- perusahaan konstruksi mengenai data rasio
tan pembangunan. pemasangan dan struktur input dan rata-rata nilai produksi
pe baikan (berat maupun ringan) semua (output) per perusahaan atau tenaga kerja.

Produk Domestik Regional Bruto Kalimantan Timur, 1993 - 1999 24


iraian Sektoral

Pendekatan Produksi
bangunan tempat tinggal tahun 1999 adalah
Pendekatan produksi dipakai untuk nilai bangunan tempat tinggal yang
ncmpcrolch nilai tambah sektor bangunan pembuatannya dilaksanakan seluruhnya
dengan cara ouput sektor dikurangi dengan dalam tahun 1999 mulai dari dikerjakan
hi
aya antaranya. Untuk mengestimasi output sampai selesai (A). Nilai bangunan kantor
sc
klor ini ada dua alternatif : (i) meneliii tahun 1999 adalah nilai bangunan kantor
perusahaan bangunan/konstruksi yang yang pembuatannya mulai dari tahun 1998
bcrdomisili di suatu daerah; dan (ii) sampai dengan lahun 1999 dikurangi
meneliti perusahaan bangunan/ konstruksi dengan nilai pekerjaan yang dikerjakan pada
yang membangun/mengerjakan proyek- tahiii 1998 (B). Nilai jalan 1999 adalah
proyek di daerah tersebut. Pada alternatif pekerjaan bangunan jalan yang sudah
pertama output dideflnisikan sebagai jumlah dilaksanakan sampai dengan akhir tahun
nilai pendapatan dari seluruh perusahaan 1999. Output jalan pada tahun 1999 yaitu
konstruksi yang bertempat tinggal didaerah bangunan yang masih dalam proses

id
tersebut tanpa memperhatikan apakah pengerjaan barang setengah jadi (C). Output
o.
kegiatan/proyeknya di dalam atau di luar dari bangunan ingasi tahun 1999 yang
g
s.
daerah itu. Pada alternatif kedua, output pembuatannya dimulai tahun 1998 dan
p

dideflnisikan sebagai jumlah nilai seluruh masih terus dikerjakan untuk diselesaikan
.b

bangunan/konstruksi yang dikerjakan di


tim

sampai jadi pada tahun berikutnya adalah


daerah tersebut, tanpa memperhatikan nilai bangunan dalam keadaan belum selesai
al

" isi perusahaan itu berada. Hasil dari


lok pada akhir lahun dikurangi nilai bangunan
//k

kedu a cara perhitungan tersebut dapat tersebut pada awal tahun (D). Output
s:

bajeda, discbabkan adanya perusahaan kegiatan konstruksi pada tahun 1999


tp

konstruksi di luar daerah yang melakukan meliputi bangunan yang sudah jadi maupun
ht

keg; Han di daerah tersebut atau sebaliknya. yang masih dalam proses pengerjaan.
Dalam contoh diatas output konstruksi
Output dari kegiatan konstruksi pada tahun 1999 meliputi A, B. C dan D pada
satu tahun atas dasar harga berlaku adalah tahun yang bersesuaian.
nilai semua pekerjaan yang telah
diliaksanakan di suatu daerah selama tahun Biaya antara sektor bangunan terdiri
tensebut tanpa memperhatikan bangunan dari nilai pemakaian barang dan jasa yang
yang dikerjakan tersebut sudah selesai atau
telah digunakan dalam melakukan kegiatan
bel um • Jadi dari kegiatan konstruksi yang selama satu tahun kalendcr. Prinsipnya
kada ig-kadang memakan waktu lebih dari biaya antara di sini sama seperti yang
satu tahun, harus dapat ditentukan output dikemukakan pada bab sebelumnya dalam
darisatu tahun tertentu. Sebagai gambaran pendekatan arus barang. Secara umum dapat
dapai dicontohkan sebagai berikut : Nilai juga digolongkan sebagai bahan pokok atau
bahan baku untuk bangunan, bahan
Produ 'it Domestik Regional Bruto Kalimantan Timur, 1993 - 1999
25
Uraian Sektoral

penolong. bahan bakar. bahan-bahan bebas atau pemborong/pengusaha di bidang


lainnya termasuk alat tulis untuk keperluan konstruksi yang biasanya langsung
adininistrasi. jasa-jasa. scwa alat dan bertindak sebagai pekerja lapangan akan
ongkos-ongkos lainnya. sulit memisahkan balas jasa dan surplus
usahanya.
Output dan NTB alas dasar harga
ko stan bisa dipcrkirakan dengan metode Ketiga komponen yaitu sewa tanah,
eksstrrapolasi dengan indeks banyaknya modal dan keuntungan dikenal sebagai
pei usahaan/tenaga kerja sebagai ckstrapo- operating surplus atau surplus usaha.
latorr atau dengan metode deflasi dengan Penyusutan merupakan perkiraan susutnya
ldeks harga perdagangan besar (IHPB) barang modal tetap yang digunakan dalam
set auai deflator. proses produksi. Pajak tidak langsung
merupakan pajak yang dikenakan kepada
b. Pendekatan Pendapatan
produsen atas produksinya, sedang subsidi

id
Menurut pendekatan pendapatan. NTB merupakan bantuan pemerintah untuk

o.
sckt or bangunan merupakan jumlah balas menambahg pendapatan produsen atas
s.
jasa yang diterima oleh faktor produksi kegiatan produksi. Pajak tidak langsung
p

yari g ikut dalam proses produksi. Balas jasa


.b

neto adalah nilai pajak yang dibayarkan


tim

yang dimaksud adalah upah dan gaji. sewa dikurangi dengan subsidi yang diterima.
tanah . bunga modal dan keuntungan. Nilai output dan NTB atas dasar harga
al

Sei)nuanya sebelum dipotong pajak konstan dapat diestimasi dengan metode


//k

pengllasilan dan pajak langsung lainnya. deflasi atau ekstrapolasi.


s:

Da am pengertian NTB, kecuali faktor di


tp

c. Pendekatan Arus Barang


atas> termasuk pula komponen penyusutan
ht

bai ang modal dan pajak tidak langsung Pendekatan ini adalah suatu metode
nctb . Upah dan gaji di sektor ini dapat menghitung nilai output berdasarkan input
dies! imasi dengan jalan mengalikan jumlah yang digunakan dalam sektor tersebut yang
laga
tenag kerja dengan rata-rata jumlah hari diperoleh dari output sektor lain. Input
kei ja dalam setahun dan rata-rata upah/gaji dapat dibedakan menjadi dua yaitu input
seHtor bangunan. Tenaga kerja dapat di rinci primer dan input antara dan jumlah
m i tenaga kerja adininistrasi. tenaga keduanya akan sama dengan output. Input
keijjja lapangan dan pekerja bebas/pemilik/ antara sektor Bangunan dikelompokkan
pciigmsaha. Lapangan usaha bangunan yang menjadi : bahan-bahan dari sektor Pertanian
bei bentuk badan usaha atau perusahaan seperti kayu gelondongan, bambu dan
dapat
at dengan jelas memisahkan tenaga kerja sebagainya; bahan-bahan hasil Penggalian
adm inistrasi dan operasi, sehingga dapat seperti Pasir, tanah uruk dan batu; bahan
dipjerhitungkan dengan ccrmat balas jasa bangunan produksi Industri dalam negeri;
tenaga kerjanya. Lain halnya dengan pekerja bahan bangunan impor, aspal dan bahan

.
• • .-•

Produk Domestik Regional Bruto Kalimantan Timur, 1993 - 1999 26


Uraian Sektoral

Iain-lain. Output clan NTB dihitung sclelah tersebut dilakukan apabila data tersedia
penggunaan masing-masing komoditi clan secara series. Bila data tidak tersedia.

biaya Iain-Iain diperoleh nilainya. Nilai pendugaan dihitung berdasarkan tahun


bahan bangunan impor yang dipakai sebagai dasar. Pendugaan tahun-tahun lain dibuat
input diperoleh dari hasil perkalian antara dengan cara cktrapolasi terhadap nilai bahan
rasio alokasi komoditi ke sektor Bangunan bangunan pada tahun dasar. Pendugaan atas
dengan nilai impor. Nilai komoditi impor dasar harga berlaku diperoleh dengan
merupakan jumlah cost insurance and menginflasikan nilai yang diperoleh dengan
freight (OP), bea masuk, pajak penjualan cara tersebut.
(PPn) dan pajak-pajak lainnya. Penilaian
yang digunakan adalah nilai di lokasi
penggunaan, oleh karena itu nilai perkalian F. SEKTOR PERDAGANGAN,
antara rasio alokasi komoditi impor dengan HOTEL DAN RESTORAN

nilai impor masih harus ditambah dengan

id
Sektor ini terdiri dari tiga subsektor
margin perdagangan clan biaya

o.
yaitu subsektor Perdagangan. subsektor
pengangkutan serta biaya lainnya. Rasio
g
Hotel dan subsektor Restoran. Kegiatan
s.
alokasi dan margin tersebut diperoleh dari
p
yang dicakup meliputi perdagangan.
SKPR. Nilai input menurut harga konstan
.b

penyediaan akomodasi/hotel serta penjualan


tim

diperoleh dengan mendeflasikan nilai


makanan dan minuman seperti restoran,
menurut harga berlaku. Deflator yang
al

waning, kedai, pedagang keliling dan


digunakan adalah rata-rata tertimbang
//k

sejenisnya.
ir deks harga perdagangan besar atau indeks
s:

nilai per unit komoditi impor. Nilai bahan


tp

1. Perdagangan
bangunan produksi dalam negeri yang
ht

dipakai sebagai input diperoleh dari hasil Subsektor perdagangan mencakup


perkalian antara rasio alokasi komoditi kegiatan membeli dan menjual barang, baik
domestik atas dasar harga pembeli. Seperti barang baru maupun bekas, untuk tujuan
halnya bahan bangunan impor, nilai yang penyaluran/pendistribusain tanpa merubah
d gunakan adalah nilai di lokasi penggunaan bentuk barang tersebut. Subsektor
maka masih ditambah dengan margin perdagangan dibagi menjadi dua kelompok,
perdagangan dan biaya pengangkutan serta yaitu: perdagangan besar dan eceran.
biaya lainnya yang diperoleh dari SKPR.
Nilai input menurut harga konstan diperoleh Perdagangan Besar mencakup kegiatan
dengan mendeflasikan nilai menurut harga pembelian dan penjualan kcmbali barang
berlaku. Deflator yang digunakan adalah baru atau bekas oleh pedagang dari
icta-rata tertimbang indeks harga produsen atau importir ke pedagang besar
perdagangan besar bahan bangunan lainnya, pedagang eceran, perusahaan dan
produksi dalam negeri. Kedua pendugaan lembaga yang tidak mencari untung.

oduk Domestik Regional Bruto Kalimantan Timur, 1993 - 1999 27


Uraian Sektoral

Se angkan pedagang eceran mencakup barang-barang yang diperdagangkan dari


ke djatan pedagang yang umumnya melayani sektor pertanian, pertambangan dan
k( viisumen perorangan atau rumah tangga penggalian, industri pengolahan (tidak
tan ia mcrubah bcntuk. baik barang baru termasuk LNG, methanol dan sebagian
mappun barang bekas. hasil pengilangan yaitu bahan bakar avtur)
serta barang-barang dari impor yang
Bila menggunakan metode arus barang, diperdagangkan. Sehingga dalam pendeka
outlput sektoral diperoleh pada saat tan ini dibutuhkan rasio margin
menghitung nilai tambah sektor yang perdagangan, dan rasio jumlah barang yang
bersangkutan. Rasio margin perdagangan diperdagangkan {marketed surplus ratio).
dan rasio barang yang diperdagangkan dapat Sedangkan NTB-nya diperoleh dengan
diperoleh dari SKPR, survei khusus atau mengalikan rasio NTB dengan total
bcrdasarkan Tabel Input-Output, dinas/ outputnya.
istansi terkait. seperti Kanwil Departemen

id
o.
Peidagangan. Secara sistematis perhitungan output
g
dan NTB dengan pendekatan arus barang
s.
Bila menggunakan metode pendekatan adalah sebagai berikut:
p
.b

produksi. banyaknya pcrusahaan/tenaga


1. Menghitung output (baik konstan
tim

kcija diestimasi berdasarkan hasil Sensus


maupun berlaku) untuk sektor pertanian,
Ekonomi atau dari Dinas Perdagangan.
al

pertambangan dan penggalian, industri


//k

Rasio biaya antara dan NTB dapat diperoleh


dan impor.
s:

dari SKPR atau survei khusus.


2. Menghitung output (baik konstan
tp

maupun berlaku) dengan cara


ht

Output atau margin perdagangan


mengalikan output sektoral dengan rasio
meirupakan selisih antara nilai jual dan nilai
margin perdagangan dan rasio barang
bel i barang yang diperdagangkan setelah
yang diperdagangkan.
dikur•angi dengan biaya angkutan yang
3. Menghitung NTB (baik konstan maupun
dikel uarkan oleh pedagang. Sedangkan
berlaku) dengan cara mengalikan total
bic a antaranya adalah seluruh biaya yang
output sektoral dengan rasio NTB-nya.
di nakan untuk kepentingan usaha
pel dagangan. seperti perlengkapan tulis
Untuk penghitungan regional, output
menu is. bahan pengepak dan pembungkus,
dan NTB atas dasar harga berlaku dapat
rek ening listrik dan telepon, serta biaya
diestimasi dengan cara lain yaitu
ikl an. Pada umumnya perhitungan output
menggunakan metode/pendekatan produksi.
subs ektor perdagangan (untuk perhitungan
Banyaknya perusahaan/tenaga kerja meru
PDB nasional) dilakukan dengan cara
pakan indikator produksi dan rata-rata
pend ekatan arus barang yaitu dengan
output per indikator produksi sebagai
mengl Titung besarnya margin perdagangan

Prcduk Domestik Regional Bruto Kalimantan Timur, 1993 - 1999 28


aian Sektoral

indikator harganya. Perkalian banyaknya NTB dapat diperoleh dengan


ndiikator produksi dengan rata-rata output pendekatan produksi. Indikator produksi
pe|;r indikator produksi merupakan output yang dapat digunakan adalah jumlah malam
N B diperoleh dengan mengurangkan kamar, jumlah tempal tidur. jumlah hotel
oijitput dengan biaya antaranya. Untuk atau penginapan, jumlah tenaga kerja dan
me mdapatkan nilai alas dasar harga konstan jumlah tamu yang menginap. Indikator
diigunakan cara revaluasi atau deflasi. harganya adalah rata-rata tarif per malam
di mana indeks harga perdagangan besar kamar, rata-rata output per tempat tidur,
al au indeks harga konsumen (II IK) sebagai rata-rata output per hotel, rata-rata output
deflatornya. per tenaga kerja, clan rata-rata output tamu
yang menginap.
2. Hotel

Output atas dasar harga berlaku


Subsektor ini mencakup kegiatan
subsektor hotel dapat diperoleh dengan

id
penyediaan akomodasi yang menggunakan
mengalikan indikator produsi dan indikator

o.
scbagian atau seluruh bangunan sebagai
harganya. NTB diperoleh dengan mengali
g
tempat penginapan. Yang dimaksud
s.
kan output dengan rasio lambahnya.
p
akomodasi di sini adalah hotel berbintang
Sedangkan output dan NTB atas dasar harga
.b

maupun tidak berbintang, serta tempat


tim

konstan dapat diperoleh dengan


tinggal lainnya yang digunakan untuk
menggunakan metode ekstrapolasi atau
al

mengenap seperti losmen, motel dan hostel.


metode deflasi dengan indeks tarif hotel
//k

Termasuk pula penyediaan makanan dan


tertimbang sebagai deflatornya.
s:

minuman serta penyediaan fasilitas lainnya


tp

bagi para tamu yang menginap dimana


3. Restoran
ht

egiatan tersebut berada dalam satu


kesatuan manajemen dengan penginapan Kegiatan subsektor restoran mencakup
ying datanya sulit dipisahkan. Penyediaan usaha penyediaan makanan clan minuman
penginapan yang diusahakan oleh yayasan jadi yang pada umumnya dikonsumsi di
atau pemerintah juga dikelompokan di sini tempat penjualan baik dengan tempat tetap
bila segala macam keterangan dan data maupun tidak tetap, termasuk pedagang
mengenai kergiatan ini dapat dipisahkan makanan/minuman keliling. Kegiatan yang
dengan kegiatan utamanya termasuk dalam subsektor ini adalah rumah
makan, waning nasi, waning sate, waning
Data mengenai indikator produksi dan kopi, katering, kantin, tukang bakso, tukang
harga dapat diperoleh dari instansi/asosiasi rujak dorongan dan tukang es. Peyediaan
yang terkait atau survei khusus. Sedangkan makanan dan minuman jadi serta usaha
rasio NTB dapat diperoleh dari hasil SKPR. katering, pclayanan restoran kereta api dan
>i rvei khusus atau dari Tabel Input-Output. kantin yang merupakan usaha sampingan.

Produk Domestik Regional Bruto Kalimantan Timur, 1993 - 1999 29


Uraian Sektoral

sejauh datanya dapat dipisahkan. masuk rumah. Dalam cara ini konsumsi makanan
da am kategori subsektor ini . dan minuman jadi di luar rumah dianggap
sebagai output dari restoran. Penghilungan
Data mengenai indikator produksi pengeluaran konsumsi makanan dan
darat diperoleh dari sensus atau asosiasi minuman jadi di luar rumah atas dasar harga
,aig tcrkait. sedangkan indikator harga dan berlaku diperkirakan dengan cara
asio NTB dapat diperoleh dari SKPR. mengalikan pengeluaran bahan makanan
survei khusus atau Tabel Input Output. dan minuman per kapita selama sctahun
Untuk konsumsi makanan dan minuman dengan jumlah penduduk pertengahan
jadi di luar rumah dapat diperoleh dari lahun. Atau dengan kata lain jumlah
hasil SUSENAS dan jumlah penduduk penduduk sebagi indikator produksi dan
darat diperoleh dari hasil sensus penduduk. rata-rata pengeluaran makanan dan
minuman per kapita sebagai indikator
NTB dapat diperoleh dengan pendeka- harga. Sedangkan untuk harga konstannya

id
produksi. Indikator produksi yang dapat diperoleh dengan metode deflasi dimana

o.
tan

di j^unakan adalah jumlah tenaga kerja, g


IHK kelompok makanan sebagai deflator
s.
ju m lah restoran atau jumlah pengunjung nya, sedangkan NTB-nya dihitung berdasar
p
.b

va ig datang ke restoran. Sedangkan kan perkalian antara rasio NTB dengan


tim

hid ikator harga yang digunakan adalah rata- output.


rata output per tenaga kerja, rata-rata output
al
//k

per restoran. atau rata-rata output per


G. SEKTOR PENGANGKUTAN
i gunJune,
s:

pe
DAN KOMUNIKASI
tp
ht

Output atas dasar harga berlaku dapat Sektor ini mencakup kegiatan pengang
di ^eroleh berdasarkan perkalian antara kutan barang dan penumpang, jasa
indl ikator produksi dengan indikator harga. penunjang angkutan dan komunikasi.
Seldangkan NTB-nya dihitung berdasarkan Pengangkutan meliputi kegiatan peminda-
'kalian rasio NTB dengan outputnya. han penumpang dan barang dari suatu
Oiktput dan NTB atas dasar harga konstan tempat ke tempat lain dengan menggunakan
da 3at diperoleh dengan metode ekstrapolasi alat angkut atau kendaraan baik bermotor
de igan indeks produksi (sesuai dengan maupun tidak bermotor. Jasa penunjang
ind ikator produksi yang dipakai) sebagai angkutan adalah kegiatan yang menunjang
ekfetrapolatornya. kegiatan pengangkutan seperti terminal/
pelabuhan/stasiun, keagenan, ekspedisi,
Selain cara diatas. output subsektor bongkar muat, pergudangan dan jalan tol.
Rejstoran atas dasar harga berlaku dapat pula Komunikasi meliputi kegiatan pengiriman
diperkirakan berdasarkan indikator konsum- berita/warta dengan menggunakan sarana
makanan dan minuman jadi di luar komunikasi seperti surat, wesel, telepon,

Produk Domestik Regional Bruto Kalimantan Timur, 1993 - 1999 30


Uraian Sektoral

telegram dan teleks. Scbagian besar b. Angkutan Jalan Raya


pelayanan sektor ini ditujukan untuk
Jenis kegiatan ini meliputi kegiatan
ipcnlingan umum seperti Perum Kereta
pengangkutan barang dan penumpang
Ap i, PT, Pclni, Badan Pengelola Pelabuhan,
dengan menggunakan kendaraan umum
:rum Angkasa Pura, PN. Garuda Indone
angkutan jalan raya baik bermotor maupun
si a Airways, PN. Pos dan Giro, Telkom dan
tidak bermotor. Jenis kendaraan bermotor
P' F. Indosat.
antara lain meliputi bus, taksi, truk.
1. Pengangkutan mekrolet, dan sejenisnya, sedangkan
kendaraan tidak bermotor meliputi beeak,
Kegiatan yang dicakup dari subsektor delman/dokar, gerobak/pedati dan
ini terdiri atas Angkutan Rek Angkutan sebagai nya. Kendaraan tersebut dapat
Jalan Raya; Angkutan Laut; Angkutan merupakan kendaraan wajib uji baik yang
Sungai, Danau dan Penyeberangan, memakai plat nomor kuning (umum)

id
Angkutan Udara dan Jasa Penunjang maupun plat hitam (pribadi) yang tujuannya

o.
Angkutan. untuk usaha komersial. Kegiatan
g
penyewaan/c/7c//7er kendaraan baik dengan
s.
a. Angkutan Rel
p
atau tanpa pengemudi juga termasuk dalam
.b

Jenis kegiatan ini meliputi pengang kegiatan ini. Telapi kegiatan kendaraan
tim

kutan barang dan penumpang dengan operasi perusahaan yang diusahakan sebagai
msnggunakan kereta api melalui jalan lintas
al

satu satuan usaha dalam kegiatan


//k

khusus kereta api (rel). Pengangkutan perusahaan tersebut (seperti truk


biirang dipisahkan menurut barang bagasi,
s:

mengangkut pasir dalam usaha penggalian,


tp

barang hantaran/pindahan, barang dagangan jasa bongkar muat) tidak termasuk dalam
ht

clan barang-barang pos. Kegiatan ini kegiatan ini.


sepenuhnya merupakan usaha monopoli
'erusahaan Umum Kereta Api (Perumka) Data mengenai jumlah kendaraan
yajng wilayah operasinya hanya berada di bermotor diperoleh dari Dinas Lalu Lintas
Siimatera dan Jawa sehingga untuk daerah Angkutan Jalan Raya (DLLAJR), Kanwil
lain tidak tersedia datanya. Pengangkutan Perhubungan dan Dinas Pendapatan Daerah.
barang dengan menggunakan kereta yang Sedang rata-rata output per kendaraan dan
dilakukan perusahaan untuk menunjang rasio biaya antara diperoleh dari hasil survei
kegiatan produksinya seperti pengangkutan khusus (SKPR) terhadap perusahaan
tebu dengan lori di pabrik gula dan kegiatan angkutan Jalan Raya (termasuk
pengangkutan batubara tidak termasuk Pengemudi).
dalam kategori kegiatan ini.
Dengan metode produksi, output
angkutan jalan raya atas dasar harga

/v >duk Domestik Regional Bruto Kalimantan Timur, 1993 - 1999 31


Uraian Sektoral

berlakuuntuk kendaraan bermotor atau tidak dengan menggunakan kendaraan/kapal


bermotor merupakan perkalian indikatoi sungai clan danau baik bermotor maupun
pr xluksi (jumlah armada/kendaraan) tidak bermotor. Termasuk juga di sini
dc ngan indikator harga (rata-rata output pei kegiatan penyewaan/e-fo/r/er kapal baik
ar nada) untuk masing-masing jenis dengan maupun tanpa kemudi. Tidak
ailgkutan. Jika data kendaraan tidak termasuk di sini kegiatan lain yang sifatnya
balrmotor tidak tersedia maka outputnya menunjang kegiatan pengangkutan seperti
dap at diperkirakan dengan menggunakan pelabuhan sungai, perbaikan dan
ha si pengolahan SKPR yaitu persentase pemeliharaan kapal, baik yang dilakukan di
oitput kendaraan tidak bermotor terhadap bawah satu satuan usaha dengan angkutan
kendaraan bermotor. sungai maupun secara terpisah.

Output atas dasar harga konstan dapal Data mengenai jumlah armada kapal
diberoleh dengan menggunakan beberapa sungai baik yang bermotor maupun tidak

id
metode. yaitu: bermotor dapat diperoleh dari Dinas Lalu

o.
Lintas Angkutan Sungai dan Penyeberangan
metode revaluasi (mengalikan jumlah g
s.
(DLLASDP). Data mengenai rata-rata
armada/kendaraan yang beroperasi
p
.b

output per kapal dan rasio NTB diperoleh


dengan rata output per armada tahun
tim

dasar.
dari hasil survei khusus (SKPR) terhadap
perusahaan/pengusaha angkutan sungai dan
al

if. metode ekstrapolasi (indeks tertimbang


penyeberangan.
//k

jumlah armada/kendaraan sebagai


s:

ekstrapolator).
Dengan pendekatan produksi, output
tp

i i.metode deflasi (indeks harga konsumen


atas dasar harga berlaku diperoleh dengan
ht

komponen pengangkutan sebagai


cara mengalikan indikator produksi
defltor).
(jumlah armada) dengan indikator harga
(rata-rata output per armada). Untuk
Selanjutnya NTB diperoleh berdasar-
menjaga konsistensi hasil penghitungan
kajn perkalian antara rasio NTB dengan
antar daerah, digunakan data jumlah
outputnya. Jika struktur input tahun
penumpang dan barang yang berangkat dari
perjalanan relatif sama dengan tahun dasar,
maka metode ekstrapolasi ataupun metode
daerah/tempat penyeberangan asal. Output
atas dasar harga konstan dapat diperoleh
deflasi bisa digunakan langsung terhadap
dengan metode revaluasi ataupun metode
N B.
ekstrapolasi. NTB diperoleh dengan
c. Angkutan Sungai, Danau dan perkalian antara rasio NTB dengan
Penyeberangan
outputnya.
Jenis kegiatan ini meliputi kegiatan
pebgangkutan barang dan penumpang

Pr iduk Domestik Regional Bruto Kalimantan Timur, 1993 - 1999 32


Uraian Sektoral

Angkutan Laut antar daerah, digunakan data jumlah


Kegiatan yang dicakup subsektor ini penumpang dan barang yang berangkat dari
peng;angkutanpenumpang barang dengan setiap pelabuhan muat. Output atas dasar
menggunakan kapal laut yang beroperasi di harga konstan dapat diperoleh dengan
am dan keluar daerah. Kegiatan yang metode revaluasi ataupun metode
dikenal dengan nama pclayaran ini hanya ekstrapolasi. NTB diperoleh dengan
me mcakup perusahaan pclayaran nasional. perkalian antara rasio NTB dengan
outputnya.
Menurut daerah operasinya dibedakan atas
pc ayaran samudera (antar region), pelaya- e. Angkutan Udara
ran nusantara (antar pulau/daerah) dan
pel ayaran
Jenis kegiatan ini meliputi kegiatan
khusus, pclayaran perintis,
pengangkutan barang dan penumpang
pe layaran lokal dan pclayaran rakyat. Tidak

te masuk
dengan menggunakan pesawat udara yang
kegiatan pclayaran laut yang
diusahakan oleh perusahaan penerbangan

id
diusahakan oleh perusahaan pclayaran lain
yang beroperasi di daerah tersebut

o.
yang berada dalam satu satuan usaha.
(perusahaan penerbangan nasional).
diimana kegiatan pelayaran ini sifatnya g
s.
Menurut wilayah operasinya dibedakan atas
nya menunjang dari kegiatan induknya
p
hi
penerbangan dalam negeri (domestik) dan
.b

dan data yang tersedia sulit dipisahkan,


tim

luar negeri (internasional). Termasuk juga


in salnya tanker-tanker Pertamina untuk
penggunaan pesawat terbang untuk di-
al

angkutan dalam negeri, kapal milik


charter/discwd baik secara scbagian
//k

perusahaan ikan dan angkutan khusus


maupun keseluruhan. Termasuk di sini
s:

lainnya.
kegiatan lainnya yang diusahakan oleh
tp

perusahaan penerbangan yang datanya sulit


ht

Data mengenai indikator produksi


untuk dipisahkan, seperti Ekspedisi Muatan
di berolchdari laporan setiap pelabuhan,
Kapal Udara (EMKU) baik untuk angkutan
seciangkan data mengenai rata-rata output
penerbangan yang sifatnya tidak komersial,
per indikator produksi dan rasio NTB
yang hanya digunakan untuk kepentingan
di ^eroleh dari survei khusus terhadap
suatu organisasi/perkumpulan seperti
pcru sahaan angkutan laut.
penerbangan milik misionaris dan
perkumpulan terbang layang.
Dengan pendekatan produksi, output
at s dasar harga berlaku diperoleh dengan
Data mengenai indikator produksi dan
cara mengalikan indikator produksi
(juiul;ah barang dan penumpang yang
harga dapat diperoleh dari laporan
pengusaha dan pengclola pelabuhan udara
di ngkut) dengan indikator harga (rata-rata
(di beberapa daerah diusahakan oleh Perum
ou put per indikator produksi). Untuk
Angkasa Pura) atau dari publikasi Statistik
menjaga konsistensi hasil penghitungan
Angkutan Udara yang diterbitkan oleh

Prdduk Domestik Regional Bruto Kalimantan Timur, 1993 - 1999 33


Uraian Sektoral

ha pan Statistik Pcrhubungan Badan Pusat Terminal clan Parkir


Sui tistik. Rasio NTB diperoleh dari survei
Kegiatan ini meliputi jasa pelayanan
kh isus terhadap perusahaan penerbangan.
untuk muatan barang dan penumpang
termasuk pelayanan kendaraannya. Jasa
Dengan pendekatan produksi, output
terminal dan parkir merupakan fasilitas
atass dasar harga berlaku merupakan jumlah
berlabuh untuk menaikkan/menurunkan
peneirimaan perusahaan angkutan udara di
muatan pada : stasiun (untuk angkutan rel
dae|:rah tersebut baik yang mempunyai
clan angkutan darat), pelabuhan (angkutan
Mi sifikasi operasi berjadwal maupun tidak
laut), pelabuhan sungai/laut (angkutan
bei jadwal {charier). Ini bisa diperkirakan
sungai, danau dan penyeberangan dan
de iigan cara mengalikan indikator produksi
angkutan laut) dan pelabuhan udara
de ngan indikator harga. Indikator produksi
(angkutan udara). Jasa Penunjang ini pada
ad a Iah jumlah muatan penumpang dan
umumnya dilaksanakan oleh pemerintah
barangI yang dimuat dan dirinci menurut

id
melalui lembaga/badan usaha yang ditunjuk
bei •at dan jarak tempuhnya. Indikator harga

o.
seperti Perum Angkasa Pura, PD Parkir
ad lah rata-rata output per unit indikator g
Jaya dan BPP Pelabuhan Laut.
s.
produk;
;si dari muatan dan barang.
p
.b

Pc idapatan lain yang diperoleh dari sewa


Data mengenai indikator produksi dan
tim

lan dari usaha lain yang bukan dari kegiatan


pendapatan berupa laporan keuangan (rugi
ami kkutan diestimasi dengan menggunakan
al

laba) didapat dari dinas/badan yang


•asio terhadap pendapatan utama. Output
//k

menangani kegiatan-kegiatan tersebut


dasar harga konstan dapat diperoleh
s:

seperti terminal dan parkir dari DLLA.IR,


deigan metode revaluasi ataupun metode
tp

pelabuhan sungai dari DLLASDP&P,


ht

kst
ck rapolasi. NTB diperoleh dengan
pelabuhan udara dari Perum Angkasa Pura
peikali
alian antara rasio NTB dengan
atau dari Pemda, sedang data indikator
Oil putnya.
harga dan rasio struktur input didapat dari
f. Jasa Penunjang Angkutan survei khusus.

Jenis kegiatan yang dicakup di sini


Pada umumnya output atas dasar harga
adalah kegiatan yang bersifat menunjang
berlaku diperkirakan berdasarkan pendeka
dan memperlancar usaha pengangkutan dan
tan produksi yaitu perkalian antara indikator
jasa penyediaan fasilitas yang berkaitan
produksi dengan indikator harga yang
denegan pengangkutan yang meliputi
pel ayanan
sesuai. Pada terminal dan parkir, output
jasa terminal dan parkir,
diperoleh dengan mengalikan jumlah
ke;|igenan. ckspedisi. bongkar muat,
armada/kendaraan dengan tarip karcis
pci gudangan. jalan tol dan kegiatan lainnya
retribusi yang dikenakan. Pada pelabuhan
yang belum tercakup.
sungai, output diperoleh dengan mengalikan

Prcduk Domestik Regional Bruto Kalimantan Timur, 1993 - 1999 34


mlah kapal yang dilayani dengan rata-rata Output merupakan perkalian antara
uing labuh, tambat clan penyediaan fasilitas jumlah indikator produksi yang berupa
hinnya. Pada pelabuhan laut, output jumlah armada, jumlah penumpang. jumlah
peroleh dari jasa pelayanan kapal laut barang yang dilayani dengan rata-rata
beserla muatannya termasuk penyediaan pendapatan yang diterima (conlohnya
asilitas pelabuhan lainnya, sehingga komisi).
pendapatannya berasal dari uang labuh,
f.3. Ekspedisi
uang tambat, uang dermaga, uang pandu,
angkutan bandar, penjualan air tawar clan Ekspedisi merupakan kegiatan pelaya
fasilitas lain di pelabuhan laut. Pada nan muatan barang yang berhubungan
pelabuhan udara, output cliiperoleh dari jasa dengan pengurusan sural atau dokumen
pelayanan pesawat udara yang berlabuh termasuk jasa pengirimannya. Kegiatan ini
baik datang maupun berangkat, sehingga dikenal dengan nama EMKA untuk muatan
pendapatannya berasal dari bea pendaratan, kereta api, EMKL untuk muatan kapal laut
a penempatan, bea lampu landasan, bea dan EMKU untuk muatan kapal udara.

id
layanan penerbangan dan penyediaan

o.
filsilitas lain di pelabuhan udara. Data mengenai indikator produksi
g
s.
diperoleh dari kegiatan masing-masing
f. 2. Keagenan
p

pelabuhan sedang data mengenai indikator


.b

Keagenan merupakan kegiatan jasa harga dan rasio struktur input diperoleh dari
tim

pjmghubung antara produsen dan survei khusus.


al

konsumen/pemakai angkutan. Menurut


//k

jenisnya kegiatan ini dibedakan menjadi Output bisa diperoleh dengan mengali
s:

>a yaitu keagenan kendaraan/armada, kan indikator produksi yang berupa


tp

kiagenan penumpang dan keagenan barang. banyaknya muatan barang yang dilayani
ht

Keagenan barang pada umumnya berkaitan dengan rata-rata output per unit indikator
dengan kegiatan pengangkutan laut dan produksinya.
udara, sedangkan kegiatan (keagenan
f.4. Bongkar Muat
penumpang dan barang) sudah tercakup
peda kegiatan angkutan utamanya masing- Jasa penunjang ini meliputi kegiatan
masing. membongkar dan memuat barang dari/kc
kendaraan angkutannya. Jasa ini adakalanya
Guna memperoleh data berupa laporan dilakukan oleh tenaga manusia ataupun
kcjuangan (rugi laba) perusahaan, perlu dengan menggunakan peralatan khusus dan
dilakukan survei khusus untuk mendapatkan beroperasi di batas wilayah pelabuhan.
in Jikator serta rasio yang diperlukan. Kegiatan ini dipisahkan menjadi bongkar
muat angkutan darat, bongkar muat
angkutan sungai, angkutan laut dan

•-••••••.••. ... . • • •

/'/ oduk Domestik Regional Bruto Kalimantan Timur, 1993 - 1999 35


—1
anukutan udara. Bila kegiatan ini menjadi rasio struktur input diperoleh dari survei
i dengan kegiatan angkutan utamanyn khusus.

sunt untuk dipisahkan) maka tidak


dimasukkan dalam jenis kegiatan ini. Output bisa diperoleh dengan
mengalikan indikator produksi (jumlah
Data mengenai indikator produksi barang yang digudangkan) dengan indikator
diperoleh dari laporan kegiatan perusahaan harga (rata-rata output per unit indikator
bonsikar muat sedang data mengenai produksinya).
indikator harga (rata-rata output per ton
f.6. Jalan To I
baraig). rasio pengeluaran bongkar muat
oleh angkutan jalan raya dan rasio struktur Kegiatan ini meliputi kegiatan penye
mpuf diperoleh dari survei khusus. diaan jalan bebas hambatan atas dasar suatu
pembayaran. Sampai saat ini, di seluruh
Dutput bisa diestimasi dari hasil Indonesia kegiatan jalan tol masih

id
alian jumlah muatan barang yang dilakukan oleh PT. Jasa Marga yang

o.
perrk*l

dila\ ani (dibongkar clan dimuat) dengan g


kegiatannya mengelola, memelihara dan
s.
rata- fata output per unit indikator menyediakan jalan tol.
p
.b

prodbkcsinya.
tim

2. Komunikasi
f.5. Pergudangan
al

Subsektor ini dibagi menjadi dua kegia


lenis kegiatan ini meliputi kegiatan
//k

tan utama yaitu Telekomunikasi dan Pos &


peny ediaan fasilitas pcnyimpanan dan
s:

Giro; dan Jasa Penunjang Komunikasi.


pen| gudangan yang disewakan kepada
tp

llllltl 11, baik untuk gudang terbuka maupun


ht

a. Telekomunikasi dan Pos & Giro


gud*in tertutup yang berada di wilayah
Jenis kegiatan telekomunikasi meliputi
pela uhan laut dan pelabuhan udara. Usaha
kegiatan pemberian jasa kepada pihak lain
end angan
perg tersebut untuk melayani
dalam hal pengiriman berita melalui
mu at an barang pclayaran dan penerbangan
telepon, telex, telegram dan kegiatan lain
stik maupun asing. Gudang terbuka
do mesti
yang diusahakan oleh PT. Telekomunikasi
mis* nya berupa lapangan terbuka
dan PT. Indosat. PT. Telekomunikasi mela
s cdangk can gudang tertutup adalah gudang
yani kegiatan ini untuk wilayah domestik,
yang dibatasi dinding (dalam suatu
sedangkan PT. Indosat untuk pelayanan
bang man tertutup). misalnya gudang-
internasional. Jenis kegiatan Pos & Giro
guda ig pendingin {coldstorage).
meliputi pemberian jasa kepada pihak lain
dalam hal pengiriman surat, wesel, paket
Data mengenai indikator produksi
pos dan sebagainya. Termasuk di sini
dapat diperoleh dari kegiatan pergudangan
pemberian jasa kepada pihak ketiga seperti
sedarg data mengenai indikator harga dan
jasa giro, jasa tabungan, pemungutan iuran

Produk Domestik Regional Bruto Kalimantan Timur. 1993 - 1999 36


•a ian Sektoral

radio clan televisi dan lainnya yang Output kegiatan ini bisa diestimasi
iusahakan oleh Perum Pos dan Giro. dengan metode produksi melalui
pendekatan perusahaan dengan mempc-
Output clan struktur input Pos & Giro rolch laporan keuangannya. Output tersebut
diperoleh dari laporan keuangan tahunan berupa pendapatan dari hasil komisi atas
erum Pos & Giro. Output telekomunikasi pelayanan yang diberikan. NTB diperoleh
mi'rupakan penjumlahan dari penerimaan dari pengurangan output dengan biaya
aths kegiatan telekomunikasi (oleh PT. antaranya. Output clan NTB atas dasar harga
elekomunikasi clan PT. Indosat). konstan diestimasi dengan metode
ekstrapolasi.
Metode estimasi menggunakan metode
pijoduksi melalui pendekatan perusahaan.
utput atas dasar harga berlaku kegiatan ini H. SEKTOR KEUANGAN,
PERSEWAAN DAN JASA
merupakan penjumlahan dari penerimaan

id
PERUSAHAAN
atis kegiatan pos dan giro. NTB diperoleh
g o.
berdasarkan perkalian antara rasio NTB Sektor Bank dan Lembaga Keuangan
s.
dengan outputnya. Sedangkan output dan Lainnya disebut juga sektor finansial,
p
.b

NTB atas dasar harga konstan dihitung karena secara umum kegiatan utamanya
tim

dengan metode ekstrapolasi. berhubungan dengan kegiatan pengelolaan


keuangan berupa penarikan dana dari
al

b. Jasa Penunjang Komunikasi


masyarakat dan penyalurannya. Dalam
//k

Kegiatan ini mencakup jasa kegiatan klasifikasi baru (seri tahun dasar 1993),
s:

yang menunjang kegiatan teleko


tp

sektor ini berubah menjadi sektor


munikasi dan pos & giro yang belum
ht

Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan


tercakup dari kedua kegiatan tersebut, yang terdiri atas subsektor Bank, Lembaga
antara lain penjualan benda pos dan usaha Keuangan Tanpa Bank, Jasa Penunjang
telekomunikasi yang dilakukan oleh Keuangan, Sewa Bangunan dan Jasa
perorangan/badan usaha tertentu lainnya Perusahaan.
(wartel). Kegiatan tersebut berupa usaha
pcrantara/penghubung antara produsen dan 1. Bank
konsumen/pemakai jasa pos dan tele
komunikasi.
Kegiatan yang dicakup adalah kegiatan
yang memberikan jasa keuangan pada pihak
Data output, indikator produksi, lain seperti : menerima simpanan dalam
indikator harga dan struktur input dapat bentuk giro dan deposito, memberikan
diperoleh dari survei khusus terhadap kredit/pinjaman baik kredit jangka pendek/
pengusaha-pengusaha tersebut.
menengah dan jangka panjang, mengirim
uang, memberi dan menjual surat-surat
Uraian Sektoral

her harga. mendiskonto surat wesel/kertas 2. Lembaga Keuangan Tanpa Bank :


dag mg/surat hutang dan sejenisnya,
me rtyewakan tempat menyimpati barang Subsektor Lembaga Keuangan Tanpa
ber harga dan sebagai nya. Bank mencakup kegiatan Asuransi, Dana
Pensiun, Pegadaian, Koperasi Simpan
Output struktur input dan NTB atas Pinjam dan Lembaga Pembiayaan (Sewa
dasar harga berlaku setiap tahun diperoleh Guna Usaha, Modal Ventura, Anjak
dari laporan Bank Indonesia (BI) dan Piutang, Pembiayaan Konsumen dan Kartu
dibedakan menurut pendekatan produksi Kredit).
dan pendekatan pendapatan. a. Asuransi

Asuransi adalah salah satu jenis usaha


Output adalah jumlah penerimaan atas
keuangan bukan bank yang usaha pokoknya
a pelayanan bank yang diberikan kepada
menanggung resiko atas terjadinya kerugian
pemakainya. seperti biaya adininistrasi atas

id
finansial terhadap sesuatu barang atau jiwa
tramaksi dengan bank, biaya pengiriman

o.
yang disebabkan terjadinya musibah/kecela-
wes:l dan sebagainya. Dalam output bank g
s.
kaan atas barang atau orang, sehingga
dimisukkan pula imputasi jasa bank yang
p
mengakibatkan hancur/rusaknya barang atau
.b

bes£rnya sama dengan selisih antara bunga


mengakibatkan terjadinya kematian. Jasa
tim

yang diterima dengan bunga yang


asuransi ini dapat dibedakan menjadi jasa
dibayarkan karena apabila output hanya
al

asuransi jiwa, asuransi sosial serta asuransi


didasarkan pada jasa pelayanan yang benar-
//k

kerugian (termasuk agen/broker, unit


benur diterima bank maka bank tidak akan
s:

pengatur dana pensiun yang berdiri sendiri,


manfipu menutupi biaya operasionalnya.
tp

adjuster dan sejenisnya).


Dakiin penghitungan BI. output bank terdiri
ht

dari
Asuransi jiwa adalah jasa perasuransian
Imputasi jasa,
yang khusus menanggung resiko kematian,
penerimaan neto dari transaksi devisa,
kecelakaan atau sakit, termasuk juga
provisi dan komisi. dan
jami nan hari tua/masa depan pihak
pendapatan operasional lainnya.
tertanggung. Nilai pertanggungan
NTB atas dasar harga konstan diper
ditentukan dan disetujui oleh kedua belah
kirakan dengan metode deflasi, dimana
pihak yang dicantumkan dalam surat
komponen biaya tenaga kerja deflatornya
perjanjian.
adalah Indeks Harga Konsumen (IIIK)
turn dan komponen biaya lainnya seperti
Asuransi kerugian adalah usaha
surp us usaha. pajak dan penyusutan
perasuransian yang khusus menanggung
menggunakan deflator Indeks Harga
resiko atas dasar kerugian, kehilangan atau
Implisit PDRB subsektor Bank.
kerusakan harta benda/milik termasuk juga

Produk Domestik Regional Bruto Kalimantan Timur. 1993 -1999 38


Uraian Sektoral

ijiggung jawab hukuni pada pihak kctiga


ta dikeluarkan dalam kegiatan asuransi berupa
yj ing mungkin saja terjadi terhadap harta biaya umum (seperti pembelian alat talis
bej nda/milik lertanggung karena sebab- kantor, BBM, rekening listrik dan
scb ab tertentu dengan suatu nilai sebagai nya), biaya pemeliharaan. sewa
pel tanggungan yang besarnya telah gcdung dan biaya adininistrasi.
dii^entukan dan disetujui oleh kedua belah
pi lak yang dicantumkan dalam sural NTB atas dasar harga berlaku diperoleh
pc rjanjian. berdasarkan sclisih antara output dan biaya
antara yang diperoleh dari laporan keuangan
Asuransi sosial adalah usaha perusahaan. Sedangkan untuk NTB alas
pejrasuransian yang mencakup usaha dasar harga konstan diperoleh dengan cara
asuransi jiwa (kerugian) yang dibentuk sebagai berikut : untuk asuransi jiwa
pemerintah berdasarkan peraturan-peraturan menggunakan metode ektrapolasi dan
yang mengatur hubungan antara pihak sebagai cktrapolatornya adalah jumlah

id
>uransi dengan seluruh/segolongan

o.
pemegang polis; untuk asuransi sosial
mtisyarakat untuk tujuan sosial. Pihak g
menggunakan metode ekstrapolasi clan
s.
isuransi ini akan menerima/menampung sebagai ektrapolatornya adalah jumlah
p
.b

ejumlah iuran/sumbangan wajib dari peserta : untuk asuransi kerugian menggu


tim

mhsyarakat yang menggunakan jasa nakan metode deflasi dan sebagai defla
kesehatan, jasa/pelayanan terhadap pemilik tornya adalah Indeks Harga Perdagangan
al

ki ndaraan bermotor dan pelayanan hari tua.


//k

Besar (IHPB) umum.


s:

b. Dana Pensiun
tp

Data mengenai output dan NTB dapat


ht

dibcroleh dari asosiasi atau kantor asuransi. Dana pensiun adalah badan hukuni
Dopartemcn Keuangan berupa Laporan yang mengelola program yang menjanjikan
Keuangan Perasuransian Tahunan dan manfaat pensiun. Manfaat pensiun adalah
survei khusus. Jika datanya tidak tersedia, pembayaran berkala yang dibayarkan
dapat digunakan metode alokasi Nasional kepada peserta pada saat peserta pensiun
dengan menggunakan berbagai alokator clan dengan cara yang ditetapkan dalam
seperti jumlah polis, jumlah prcmi yang pcraturan dana pensiun. Manfaat pensiun
dierima, jumlah tenaga kerja dan terdiri dari manfaat pensiun normal,
sebagai nya. manfaat pensiun dipercepat, manfaat
pensiun cacat dan manfaat pensiun tertunda.
Output dari kegiatan asuransi merupa Jenis dana pensiun dibedakan menjadi dua
kan rekapitulasi dari output asuransi jiwa, yaitu dana pensiun pembcri kerja dan dana
Liransi bukan jiwa (asuransi sosial, pensiun lembaga keuangan.
asuransi dan reasuransi kerugian serta
broker asuransi). Biaya antara yang

Produk Domestik Regional Bruto Kalimantan Timur. 1993 - 1999


-»*,

Uraian Sektoral

Data dapat diperoleh dari Departenien metode ektrapolasi dan sebagai


Keji angan (Dirjen Lembaga Keuangan ektrapolatornya adalah jumlah nasabah.
Bukcan Bank). Output dan NTB dari
d. Lembaga Pembiayaan
key iatan Dana Pensiun diperoleh dari hasil
pe n zolahan
so laporan keuangan kegiatan Lembaga Pembiayaan adalah badan
tense "but. Sedangkan estimasi output dan usaha yang bergerak di sektor keuangan
NT |B atas dasar harga konstan diperoleh dengan melakukan kegiatan pembiayaan
de ng an menggunakan cara deflasi/ektrapo- dalam bentuk penyediaan dana atau barang
lasi dan sebagai deflatomya/ektrapDlatornya modal dengan tidak menarik dana langsung
ada lah II IK umum atau jumlah peserta. dari masyarakat. Lembaga kegiatan ini
mencakup kegiatan sewa guna usaha, modal
c. Pegadaian
ventura, anjak piutang, kartu kredit dan
Pegadaian mencakup usaha lembaga pembiayaan konsumen.
perkreditan pemerintah yang bersifat

id
monopoli dan dibentuk berdasarkan Data dapat diperoleh dari Departemen

o.
ketentuan undang-undang. yang tugasnya Keuangan (Direktorat Perbankan dan Usaha
g
s.
antira lain membina perekonomian rakyat Jasa Pembiayaan). Output dan struktur input
p

kecil dengan menyalurkan kredit atas dasar atas dasar harga berlaku lembaga
.b

huk um gadai dengan cara yang mudah,


tim

pembiayaan diperoleh dari Direktorat


c epat . aman dan hemat. Kegiatan utamanya Perbankan dan Usaha Jasa Pembiayaan
al

ada ah memberikan pinjaman uang kepada Departemen Keuangan. Sedangkan Output


//k

sen ua golongan masyarakat dengan dan NTB atas dasar harga konstan diperoleh
s:

meifierima jami nan barang bcrgerak. dengan menggunakan metode ektrapolasi


tp

Besarnya pinjaman yang diserahkan pihak dan sebagai ektrapolatornya adalah jumlah
ht

pentinjam tanpa syarat apapun mengenai perusahaan.


pen igunaan dananya.
e. Koperasi

Data dapat diperoleh dari Laporan Kegiatan ini hanya meliputi koperasi
Kei angan Perum Pegadaian. Output dan simpan pinjam. Data mengenai pendapatan
NT B atas dasar harga berlaku dari kegiatan koperasi simpan pinjam diperoleh dari
pegadaian diperoleh dari hasil pengolahan Kanwil Departemen Koperasi Propinsi
lapcra n keuangan (Neraca rugi laba) Perum Kalimantan Timur. Sedangkan rasio biaya
Pegiid aian. Outputnya terdiri dari sewa antara diperoleh dari hasil survei khusus
moc al. bunga deposito dan Iain-lain (sewa (SKPR). Output atas dasar harga berlaku
r umah) NTB diperoleh dengan mengu- diperoleh dengan cara menjumlahkan
n ingk an output dengan biaya antara. semua hasil usaha dari kegiatan koperasi
Seda ngkan output dan NTB atas dasar harga simpan pinjam. Sedangkan NTB atas dasar
Ron stan diperoleh dengan menggunakan harga berlaku diperoleh setelah

Produk Domestik Regional Bruto Kalimantan Timur. 1993 - 1999 40


Uraian Sektoral

mengeluarkan biaya antara terhadap output Data pasar modal diperoleh dari
N IB atas dasar harga konstan tahun dasar laporan keuangan perusahaan pasar modal.
1993 dihitung dengan cara deflasi, dengan Output dan NIB atas dasar harga berlaku
indeks harga konsumen (IHK) umum diperoleh dari laporan tahunan perusahaan
sebagai deflatornya. (BEJ, BES clan BPI). Sedangkan output dan
NTB atas dasar harga konstan diperoleh
3 Jasa Penunjang Keuangan dengan menggunakan metode deilasi.

Subsektor ini mencakup kegiatan c. Perantara Perdagangan Efek/Pialang/


Broker
pctdagang valuta asing, pasar modal dan jasa
penunjangnya, manajer investasi, penasehat Perantara perdagangan efek/pialang/
investasi, reksa dana, biro adininistrasi efek, broker adalah perusahaan perantara
tempat penitipan harta dan sejenisnya. perdagangan efek yang berperan memper-
tcmukan antara penjual clan pembeli efek,
Pedagang Valuta asing

id
menyediakan informasi bagi kepentingan

o.
Pedagang valuta asing adalah suatu para pemodal dan Iain-lain. Yang bertindak
badan usaha/perusahaan yang memberikan g
s.
sebagai perantara perdagangan efek yang
p
izlin Bank Indonesia untuk melakukan dapat dilakukan oleh perorangan atau
.b

trinsaksi valuta asing dan membeli travel institusi badan hukum.


tim

check dan perusahaan tersebut tidak boleh


d. Underwriter (Penjamin Emisi)
al

melakukan pengiriman uang clan menagih


//k

sendiri ke luar negeri. Adalah suatu lembaga yang berfungsi


s:

menilai kewajaran harta kckayaan emiten.


tp

Data mengenai pedagang valuta asing Penilaian khususnya meliputi tanah,


ht

b<brsumber dari Bank Indonesia. Output dari bangunan, mesin-mesin dan sarana
pedagang valuta asing merupakan selisih pelengkap lainnya. Disamping itu juga
penjualan valuta asing dengan pemberian meneliti apakah harta kekayaan kekayaan
valuta asing. NTB atas dasar harga berlaku tersebut digunakan sesuai dengan tujuan
peroleh dari perkalian rasio NTB terhadap semula serta mempunyai manfaat secara
outputnya. Sedangkan NTB alas dasar harga teknis dan ckonomis.
konstan diperoleh dengan menggunakan
c. Lembaga Kliring Penyelesaian dan
metode deflasi. Penyimpanan
b. Pasar Modal Lembaga ini adalah suatu lembaga yang
menyelenggarakan kliring dan penyelesaian
Pasar modal adalah tempat atau sisteni
transaksi di bursa efek, serta penyimpanan
yiing mempcrtemukan penjual dan pembeli
efek dalam penitipan untuk kepentingan
modal/dana jangka panjang. Modal yang
pihak lain.
d perjual belikan secara konkrit diwakili
o eh bentuk-bentuk efek (surat berharga).

•oduk Domestik Regional Bruto Kalimantan Timur, 1993 - 1999 41


dan Sektoral

untuk jasa penunjang keuangan ini belum


Manajer Invcstasi
dihitung secara terpisah, dikarcnakan belum
Manajer inveslasi adalah pihak yang tersedia datanya. NTB dianggap dicakup di
keiiatan usahanya incngelola porto folio dalam mark-up sektor ini
efek untuk nasabah. termasuk perusahaan
asi ransi. dana pensiun atau bank 4. Sewa Bangunan
b cid asarkan izin yang diperoleh dari bank.
Subsektor ini meliputi usaha persewaan
g- Penasehat Investasi bangunan dan tanah, baik yang menyangkut
Penasehat investasi adalah pihak yang bangunan tempat tinggal maupun bukan
ke uatan usahanya memberi nasehat, tempat tinggal seperti perkantoran,
mcj mbuat analisa. dan membuat laporan pertokoan, usaha persewaaan tanah persil.
me ngenai efek tak terkecuali kepada a. Sewa Bangunan Bukan Tempat Tinggal
selturang-kurangnya 15 (lima betas) pihak

id
Jenis kegiatan ini mencakup kegiatan
lai i tetapi tidak termasuk : penjamin emisi

o.
usaha persewaan jual beli barang-barang
e fck;. pihak penyelenggara perusahaan yang
g
tidak bergerak (bangunan dan tanah),
s.
ke iatannya bukan dalam bidang efek dan
termasuk agen real estate, broker dan
p

setliap profesi yang tidak memerlukan izin


.b

marker yang mengurus persewaan,


tim

usaha sebagai penasehat investasi.


pembelian, penjualan dan penaksiran nilai
al

h. Biro Adininistrasi Efek tanah/bangunan atas dasar balas jasa atau


//k

kontrak.
Biro Adininistrasi Efek (BAH) adalah
s:

ak yang berdasarkan kontrak dengan


pihak
tp

Data mengenai perusahaan yang


rriiten secara teratur menyediakan jasa-jasa
ht

bergerak dalam persewaan bangunan bukan


laksanakan pembukuan, transfer dan
tempat tinggal dapat diperoleh dari asosiasi
peficatatan. pembayaran deviden. pemba-
atau instansi terkait. Rata-rata output per
gun hak opsi. emisi sertifikat atau laporan
perusahaan dan rasio nilai tambah diperoleh
tali unan untuk emiten.
dari survei khusus (SKPR).
Reksa Dana

Rcksa Dana adalah emiten yang Perkiraan output atas dasar harga
kegiatan utamanya melakukan investasi, berlaku dapat menggunakan pendekatan
investasi kembali atau perdagangan efek. produksi, yaitu banyaknya perusahaan atau
tenaga kerja dikalikan dengan rata-rata
Tempat Penitipan Harta
output per perusahaan atau tenaga kerja.
Tempat Penitipan Harta adalah perusa- Sedangka output atas dasar harga konstan
hiian yang menyclenggarakan penyimpanan diperoleh dengan cara ekstrapolasi dimana
ha •ta dalam penitipan untuk kepentingan jumlah perusahaan atau tenaga kerja sebagai
P>lhak lain berdasarkan suatu kontrak. NTB ekstrapolatornya, atau dengan cara deflasi

Produk Domestik Regional Bruto Kalimantan Timur. 1993 - 1999 42


dimana II IK sebagai deflatornya. NTB tinggal tersebut pada mulanya bcrstatus
diperoleh berdasarkan perkalian antara sewa, tetapi setclah jangka waktu tertentu
output dengan rasio NTB. menjadi milik sendiri. Rumah dinas adalah
jika tempat tinggal tersebut disediakan oleh
a. Sewa Bangunan Tempat Tinggal
instansi pemerintah atau swasta. baik
Sewa bangunan tempat tinggal menca
dengan membayar sewa, sewa bcli maupun
kup semua kegiatan atas penggunaan
tanpa membayar sewa.
rumah/bangunan sebagai tempat tinggal
oleh rumahtangga tanpa memperhatikan Data mengenai jumlah penduduk dan
apakah rumah itu milik sendiri atau clisewa,
rumah tangga atau kcpala keluarga setiap
di kontrak, sewa beli atau rumah dinas. Oleh
tahunnya diperoleh dari Badan Pusat
scbab itu, output sewa rumah adalah
Statistik Propinsi Kalimantan Timur yang
besarnya nilai sewa suatu rumah (termasuk
dapat diperkirakan dari hasil Sensus Pendu
biaya pemeliharaan dan perbaikan kecil),
duk, sedangkan data mengenai rata-rata

id
sedangkan biaya perbaikan besar bangunan

o.
pengeluaran konsumsi per kapita untuk
tempat tinggal yang dilakukan oleh
g
sewa, kontrak dan perbaikan dapat
s.
rumahtangga dimasukkan dalam sektor
diperoleh dari Survei Sosial Lkonomi
p

B mgunan.
.b

Nasional (SUSENAS) yang kemudian di-


tim

inflate dengan Indeks Harga Konsumen


Kontrak adalah jika tempat tinggal
(IHK) komponen biaya tempat tinggal untuk
al

tersebut clisewa rumahtangga atau salah


//k

memperkirakan rata-rata pengeluaran sewa


scorang anggota rumahtangga dalam jangka
s:

rumah untuk tahun yang bersangkutan Data


waktu tertentu berdasarkan perjanjian
tp

rata-rata tarip sewa rumah dan Rasio NTB


kontrak antara pemilik dengan pemakai,
ht

diperoleh melalui hasil survei sewa rumah


misalnya satu atau dua tahun. Cara
atau survei khusus.
pembayaran sewa biasanya sekaligus
dimuka atau diangsur menurut persetujuan
Output untuk persewaan bangunan
kedua belah pihak. Pada akhir masa
tempat tinggal atas dasar harga berlaku
perjanjian pihak pcngonlrak harus
diperkirakan berdasarkan data pengeluaran
meninggalkan tempat tinggal yang didiami,
konsumsi rumahtangga untuk sewa rumah.
tetapi bila kedua belah pihak setiiju bisa
kontrak rumah serta ongkos pemeliharaan
diperpanjang dengan mengadakan perjan
dan perbaikan rumah. Output tersebut
jian kontrak baru. Sewa adalah jika tempat.
dihitung dengan cara mengalikan pengelua
tinggal tersebut disewa oleh rumahtangga
ran konsumsi rumahtangga per kapita untuk
atau salah seorang anggota rumahtangga
sewa, kontrak dan perbaikan dengan jumlah
dengan pembayaran sewanya secara teratur
penduduk daerah tersebut. Output atas dasar
dan terus menerus tanpa batas waktu
harga berlaku dapat pula diperkirakan
tertentu. Sewa bcli adalah jika tempat dengan perkalian jumlah rumahtangga clan

Produk Domestik Regional Bruto Kalimantan Timur. 1993 - 1999


Uraian Sektoral

rata-rata pengeluaran untuk sewa rumah per komputcr dan sebagainya yang ada
kepala keluarga. NTB atas dasar harga hubungannya dengan kegiatan komputer.
berlaku diperoleh berdasarkan perkalian
d. Jasa Bangunan, Arsitek dan Teknik
antara rasio NTB dengan outputnya.
Sedangkan output dan NTB atas dasar harga Jasa bangunan, arsitek dan teknik
konstan dapat diperkirakan dengan metode adalah usaha jasa konstruksi bangunan, jasa
revaluasi atau deflasi dengan IHK survei geologi, penyelidikan/pencarian
komponen biaya tempat tinggal sebagai komoditi pertambangan dan jasa penyelidi-
deflator. kan serta sejenisnya.

5. Jasa Perusahaan e. Jasa Perikanan dan Riset Pemasaran

a, Jasa hukum (Advokat/pengacara. Jasa perikanan dan riset pemasaran


notaris) adalah suatu kegiatan usaha yang
Yang dimaksud dengan advokat adalah memberikan pelayanan kepada pihak lain

id
ahli hukum yang berwenang bertindak dalam bentuk pembuatan dan pemasangan

o.
sebagai penasehat atau pembela perkara iklan, yang bertujuan untuk menyampaikan
g
s.
dalam pengadilan. baik perkara pidana informasi, membujuk dan mengingatkan
p

kepada konsumen tentang produk dari suatu


.b

maupun pcrdata. Sedangkan notaris adalah


tim

orang yang ditunjuk dan diberi kuasa oleh perusahaan/usaha serta dalam penyampaian-
departemen kehakiman untuk mensyahkan nya dapat melalui berbagai media massa.
al

dan menyaksikan bcrbagai surat perjanjian.


//k

f. Jasa Persewaan Mesin dan Peralatan


akte dan sebagai nya.
s:

Jasa persewaan mesin dan peralatan


tp

b. Jasa Akuntansi dan Pembukuan


adalah usaha persewaan mesin dan
ht

Jasa akuntansi dan pembukuan adalah peralatannya untuk keperluan pertanian,


usaha jasa pengurusan tata buku dan pertambangan dan ladang minyak, industri
pemcriksaan pembukuan termasuk juga jasa pengolahan, konstruksi, dan mesin-mesin
pengolahan data dan tabulasi yang keperluan kantor.
meiupakan bagian dari jasa akuntansi dan
pembukuan. Output jasa perusahaan diperoleh dari
perkalian antar indikator produksi (jumlah
Jasa Peneolahan dan Penyajian data
perusahaan atau tenaga kerja) dengan
Jasa pengolahan dan penyajian data indikator harga (rata-rata output per
ada ah.usaha jasa pengolahan dan penyajian perusahaan atau per tenaga kerja).
data yang bersifat umum baik secara
elektronik. komputcr maupun manual atas Subsektor ini mencakup kegiatan jasa
das ir balas jasa atau kontrak. Termasuk di pengacara, jasa angkutan, notaris, jasa
dalamnya adalah jasa pembuatan program

Produk Domestik Regional Bruto Kalimantan Timur, 1991 - 1999 44


Uraian Sektoral

aisitektur, jasa pengolahan data, jasa pemerintah, universitas pemerintah. rumah


periklanan dan sebagai nya. sakit pemerintah. bimbingan masyarakat
terasing, musium, perpustakaan, tempat-
Perkiraan output clan NTB didasarkan tempat rckreasi yang dibiayai dari keuangan
pkla jumlah tenaga kerja serta rata-rata pemerintah, dimana pemerintah memungut
output dan rasio biaya antara yang pembayaran yang pada umumnya tidak
bersumber dari Survei Khusus Pendapatan mencapai besarnya biaya yang dikeluarkan
Regional. Perkiraan NTB atas dasar harga untuk kegiatan tersebut. Unit-unit usaha
konstan tahun dasar 1993 dihitung dengan semacam ini menyediakan pelayanan jasa
cara deflasi menggunakan II IK umum untuk masyarakat. Kegiatan-kcgiatan ini
cbagai deflatornya. meliputi semua tingkat pemerintahan, baik
pemerintah pusat maupun pemerintah
daerah yang terdiri dari Pemerintah Daerah
I. SEKTOR JASA-JASA
Propinsi, Kabupatc/Kota dan desa termasuk

id
o.
Sektor Jasa-jasa terdiri atas dua
Angkatan Bersenjata.
silibsektor, yaitu subsektor Pemerintahan g
s.
Belanja pegawai guru pemerintah yang
p
L mum dan subsektor Swasta.
.b

memegang tata usaha dikategorikan sebagai


tim

1 Pemerintahan Umum Adininistrasi Pemerintahan, sedangkan


belanja pegawai guru pemerintah yang
al

Subsektor Pemerintahan Umum pada


//k

tugasnya mengajar dikategorikan sebagai


•insipnya tcrbagi dua : jasa pendidikan. Begitu juga dokter
s:

P
irtama, pelayanan adininistrasi dari depar-
tp

V pemerintah yang tidak melayani masyarakat


ht

w men pemerintahan dan pertahanan, dan dikelompokkan sebagai adininistrasi peme


k'dua. pelayanan yang diberikan oleh rintahan sedangkan dokter pemerintah yang
bkdan-badan di bawah departemen tersebut. melayani masyarakat dikelompokkan seba
clayanan kedua ini disebut Jasa Pemerin- gai jasa kesehatan. Aparat pemerintah yang
tc han Lainnya. Subsektor Pemerintahan melayani penyuluhan KB atau memberikan
I mum mencakup semua departemen dan penyuluhan kepada masyarakat terasing
non departemen, badan/Iembaga tinggi dikategorikan sebagai Jasa Kcmasyarakatan
negara, kantor-kantor dan badan-badan yang Lainnya. Pegawai pemerintah yang
rhubungan dengan adininistrasi pemerin- melakukan penjualan karcis masuk taman
Uhan dan pertahanan. Termasuk juga hiburan, musium atau melayani masyarakat
giatan yang menyediakan pelayanan jasa di perpustakaan dikategorikan sebagai jasa
uituk masyarakat yang terdiri dari jasa hiburan dan kebudayaan.
mclidikan, jasa kesehatan, jasa kemasya-
rdkatan lainnya dan jasa hiburan dan Belanja pegawai terdiri dari gaji pokok
kzbudayaan seperti sekolah-sekolah ditambah tunjangan-tunjangan; honorarium

Produk Domestik Regional Bruto Kalimantan Timur, 1)93 - 1999



dan belanja pegawai dari belanja penjumlahan belanja pegawai serta
pen) bangunan yang ditransfer ke belanja perkiraaan penyusutan. Estimasi NTB
ruli i (contohnya pembayaran honor subsektor Pemerintah Umum didasarkan

peg iwai negeri yang ikut dalam kegiatan pada pengeluaran pemerintah untuk belanja
pro} ek yang tidak menghasilkan sesuatu pegawai dan perkiraan penyusutan. Belanja
van I berbentuk fisik). Belanja pegawai Jasa pegawai jasa pendidikan, jasa kesehatan,
e me rintahan Lainnya yang dikeluarkan jasa kemasyarakatan lainnya dan jasa
old pemerintah pusat maupun daerah. baik hiburan dan kebudayaan baik rutin maupun
rati maupun pembangunan adalah untuk pembangunan dipisahkan dari subsektornya
gur -guru sekolah negeri, pekerja rumah kemudian dimasukkan ke Jasa Pemerin
saki pemerintah. pekerja bimbingan tahan Lainnya. Belanja pegawai tersebut
mas yarakat terasing. pekerja perpustakaaan diperoleh dari realisasi anggaran belanja
dan tempat-tempat rekreasi serta musium rutin dan pembangunan menurut sektor dan
subsektor yang kegiatannya untuk melayani

id
pen erintah.

o.
kepentingan masyarakat. Sedangkan belanja
Data yang dipakai untuk penghitungan g
pegawai Jasa Pemerintahan Lainnya untuk
s.
ub:sektor ini dapat diperoleh dari beberapa pemerintah daerah diperoleh dari laporan
p
.b

ruber, antara lain : belanja pegawai menurut jenis pengeluaran.


tim

Di samping belanja pegawai di atas


Realisasi APBN dari Direktorat
penyusutan juga termasuk dalam
al

Jenderal Anggaran Departemen


//k

Keuangan. penghitungan NTB jasa pemerintah lainnya.


Realisasi anggaran belanja rutin dan Dimana nilai penyusutan diperkirakan
s:

belanja pembangunan; data kepega-


tp

sekitar 5 persen dari nilai belanja pegawai.


waian dan data gaji dan tunjangan dari
ht

Pusat Pengolahan Data dan Informasi


Anggaran (PPDIA) Bandung. NTB Adininistrasi Pemerintahan dan

Realisasi APBD dari Biro Keuangan Pertahanan atas dasar harga berlaku
Pemerintah Daerah. diperoleh dari selisih antara NTB subsektor
Statistik Keuangan Pemerintah Daerah Pemerintahan Umum dengan Jasa Pemerin
(Kl. K2 dan K3) dari Badan Pusat
tahan Lainnya. Perkiraan NTB subsektor
Statistik.
Jumlah Pegawai Negeri Sipil dari Pemerintahan Umum dan Jasa Pemerin
Badan Adininistrasi Kepegawaian tahan Lainnya atas dasar harga konstan
Nasional. 1993 dihitung dengan cara ektrapolasi
menggunakan indeks tertimbang jumlah
Struktur biaya dari subsektor ini tidak pegawai negeri menurut golongan kepang-
meijuiat unsur surplus usaha. sedangkan katan. Penyusutan barang modal untuk
pen erintah tidak melakukan pembayaran subsektor Pemerintahan Umum datanya
pajck tak langsung, maka untuk belum tersedia, sehingga nilai penyusutan
meinperolch NTB diperkirakan dari

Produk Domestik Regional Bruto Kalimantan Timur, 1993 - 1999 46


Uraian Sektoral

diestimasi berdasarkan rasio terhadap mcmpcroleh informasi mengenai rata-rata


belanja pegawai output per indikator produksi dan rasio
biaya antara per indikator didapat melalui
Swasta SKPR atau survei khusus lainnya.

Subsektor ini terdiri alas liga jenis


Output atas dasar harga berlaku
bgiatan yaitu Jasa Hiburan dan Rekreasi,
diperoleh dengan menggunakan metode
isa Sosial Kemasyarakatan serta Jasa
pendekatan produksi, yaitu hasil perkalian
rorangan dan Rumahtangga.
antara indikator produksi dengan indikator
harga. Output kegiatan produksi film
a. Jasa Hiburan clan Rekreasi
diperoleh dari perkalian antara jumlah film
Kegiatan yang dicakup dalam Jasa yang diproduksi dengan rata-rata output per
II iburan dan Rekreasi meliputi seluruh film. Output kegiatan distribusi film
kegiiatan perusahaan/lembaga swasta yang diperoleh dari perkalian antara rasio biaya

id
bei gcrak dalam jasa hiburan, rekreasi dan

o.
sewa film dengan output bioskop,
k^budayaan, seperti produksi dan distribusi g
sedangkan output bioskop diperoleh dari
s.
film komersil clan film dokumenter untuk perkalian antara jumlah penonlon dengan
p
.b

k. (menlingan pemerintah serta repoduksi rata-rata output per penonton. Output


tim

II Im video, jasa bioskop dan panggung panggung hiburan/kesenian dihitung


h buran, perpustakaan, musium, kebun berdasarkan pajak tontonan yang diterima
al
//k

b natang, gcdung olah raga, kolam renang, pemerintah. Output untuk jasa hiburan dan
ub malam, taman hiburan, lapangan golf, rekreasi lainnya pada umumnya didasarkan
s:

jpangan tenis, bilyar, klub galatama, artis


tp

pada hasil perkalian antara jumlah


ht

m, artis panggung, karaoke, video klip, perusahaan dan jumlah tenaga kerja masing-
studio televisi, stasiun pemancar radio, masing dengan rata-rata output per
pertunjukan sandiwara, tari, musik serta jasa indikatornya. NTB atas dasar harga berlaku
ckreasi lainnya seperti gelanggang pacuan diperoleh dari hasil perkalian antara rasio
termasuk penggubah lagu, penulis buku dan NTB dengan output. Sedangkan output dan
pembuatan lukisan yang semuanya dikekola NTB atas dasar harga konstan menggu
eh swasta. nakan metode deflasi/ckstrapolasi dengan
dcflator/ekslrapolatomya adalah IIIK hibu
Laporan keuangan yang berisi ran dan rekreasi atau indeks indikator
kbterangan mengenai jumlah masing- produksi yang sesuai.
masing indikator diperoleh dengan
melakukan pendekatan langsung ke asosiasi b. Jasa Sosial Kemasyarakatan
dan perusahaan-perusahaan yang melakukan
Jasa Sosial Kemasyarakatan mencakup
inaha seperti yang telah disebutkan di atas
kegiatan jasa pendidikan, jasa kesehatan
a au instansi terkait. Selanjutnya untuk

Produk Domestik Regional Bruto Kalimantan Timur, 1993 - 1999 47


Uraian Sektoral

dan jasa sosial kemasyarakatan lainnya. tidak sebagai sarana partisipasi


seperti panli asuhan, panti vvreda, yayasan masyarakat dalam usaha kesejahlcraan
pemeliharaan anak caeat (YPAC), rumah sosial. Contohnya : panti asuhan, panti
ibacah dan sebagainya yang dikelola oleh wreda, panti rehabilitasi caeat baik
cacat mental maupun caeat flsik dan
lembaga swasta. Kegiatan sejenis yang
sebagainya.
dikelola oleh pemerintah tidak lermasuk
Organisasi profesi adalah organisasi
dale m kategori ini tapi dimasukkan dalam
yang dibentuk oleh anggota masyarakat
subsektor Pemerintahan Umum.
dari disiplin ilmu yang sama atau
sejenis sebagai sarana meningkatkan
Jasa pendidikan swasta niencakup pengetahuan dan keterampilan anggota
segala maeam lembaga pendidikan swasta seperti IDI, PWI, PGRI, ISI dan
mulai dari tanian kanak-kanak sampai sebagainya.
dengan perguruan tinggi termasuk kursus Lembaga Swadaya Mastarakat (LSM)

id
seperti kursus menjahit. menari. montir. adalah lembaga yang dibentuk sebagai

o.
mengemudi dan lain-lainnya yang sejenis. wujud kesadaran dan partisipasi dalam
g
meningkatkan taraf hidup dan kesejah-
s.
teraan masyarakat atas dasar keman-
p
Jasa kesehatan swasta mencakup segala
.b

dirian dan swadaya seperti YLKI,


macan lembaga kesehatan swasta baik
tim

YLBHI, WALHI dan sebagainya.


berb entuk rumah sakit. rumah bersalin.
Lembaga keagamaan seperti Pondok
al

pol klinik dan sejenisnya termasuk Pesantren, MUI, PGI, Walubi dan
//k

pelsa\ anan kesehatan alas usaha sendiri sebagainya.


s:

sep rti dokter umum. dokter gigi. dokter Organisasi bantuan kemanusiaan dan
tp

spc ialis. dokter hewam psikiater. bidan. beasiswa adalah organisasi yang
ht

tuHimg gigi. dukun bayi dan lain-lainnya dibentuk masyarakat dengan tujuan
yan g sejenis. memberikan bantuan kepada korban
bencana alam dan beasiswa bagi yang
membutuhkan atas dasar kemanusiaan,
Jasa sosial kemasyarakatan lainnya
cinta sesama dan solidaritas seperti
mene akup :
PMI, Yayasan Kanker Indonesia dan
Organisasi Kemasyarakatan (ORMAS) sebagainya.
yaitu organisasi yang dibenl.uk oleh Perkumpulan sosial, kebudayaan,
anggota masyarakat secara sukarela olahraga dan hobi adalah organisasi
atas dasar kesamaan fungsi seperti yang dibentuk oleh anggota masyarakat
Muhammadiyah, ICMI. HMI, KNPI yang berminat mengembangkan
dan sebagainya. kemampuan dan apresiasi budaya,
Organisasi Sosial (ORSOS) adalah olahraga, hobi dan kegiatan yang
lembaga. organisasi atau perkumpulan bersifat sosial seperti IMI, RAPI,
sosial yang dibentuk oleh anggota ORARI, Rotari Club dan sebagainya.
masyarakat baik berbadan hukum atau

Produk Domestik Regional Bruto Kalimantan Timur. 1993 - 1999


Uraian Sektoral

*ada umumnya seluruh indikator harga c. Jasa Perorangan dan Rumahtangga


din rasio nilai tambah dapat diperoleh dari
Subsektor ini meliputi segala jenis
SI(PR atau survei khusus lainnya. sedang
kegiatan jasa yang pada umumnya melayani
ind ikator produksi diperoleh melalui
perorangan dan rumahtangga. seperti :
stansi/lembaga terkait, seperti data
insti
mengenai jumlah niuricl diperoleh dari • Jasa perbengkelan/reparasi kendaraan
K antor Wilayah Departemen Pendidikan bermotor mencakup perbaikan kecil-
d an Kebudayaan, dan data mengenai jumlah kecilan dari kendaraan roda empat,
in ahasiswa diperoleh dari masing-masing rodatiga dan dua seperti mobil pribadi,
mobil umum, bemo, sepedamotor dan
peirguruan tinggi swasta. Data mengenai
sebagainya.
jt mlah tempat tidur rumah sakit, jumlah • Jasa perbengkelan/reparasi lainnya
dlikter praktek dan jumlah dukun/bidan bayi
seperti perbaikan/reparasi jam televisi,
didapat dari Dinas Kesehatan Propinsi radio, lemari es, mesin jahit. sepeda
Kalimantan Timur. Data mengenai jumlah dan barang-barang rumah tangga

id
auak asuh diperoleh dari Kantor Wilayah

o.
lainnya
Departemen Agama. g
• Jasa pembantu rumah tangga mencakup
s.
koki, tukang kebun. penjaga malam.
p

pengasuh bayi dan anak dan sejenisnya.


.b

Output Jasa Sosial Kemasyarakatan


• Jasa Perorangan lainnya. mencakup
tim

atas dasar harga berlaku dapat dihitung


ngan pendekatan produksi yaitu dari hasil tukang binatu, tukang cukur, tukang
al

jahit, tukang semir scpatu, dan


porkaliian antara masing-masing, indikator
//k

sejenisnya.
•oduksi seperti jumlah murid swasta
s:

menurut jenjang pendidikan, jumlah


tp

Berhubung adanya kesulitan dalam


n ahasiswa, jumlah tempat tidur rumah
ht

mcmperoleh data mengenai kegialan-


sakcit, jumlah dokter, jumlah anak yang
kegiatan tersebut. maka penghitungan
d asuh, jumlah orang lanjut usia yang
output dilakukan dengan menggunakan
d rawat, jumlah rumah ibadah, jumlah anak
pendekatan pendapatan dan juga pendekatan
caeat yang dirawat dengan indikator
produksi tcrgantung pada tcrsedianya data,
hugeanya (rata-rata output per indikator).
yaitu output merupakan hasil perkalian
N IB atas dasar harga berlaku dihitung
antara jumlah tenaga kerja dengan rata-rata
d perolah berdasarkan perkalian rasio NTB
output per tenaga kerja. Data mengenai
dmgcan output. Sedangkan NTB atas dasar
jumlah tenaga kerja diperoleh dari Sensus
h uga konstan dihitung dengan cara
Penduduk 1990, sedangkan data mengenai
ekstrapolasi menggunakan indeks dari
rata-rata output per tenaga kerja dan rasio
asing-masing indikator produksi sebagai
biaya antara diperoleh dari hasil SKPR.
cstrapolator atau dengan metode deflasi
Rasio NTB diperoleh dari hasil Survei
sngan menggunakan IIIK aneka komponen
Khusus Input-Output (SKIO).
te rkait sebagai deflatornya.

,»«.!«««

roduk Domestik Regional Bruto Kalimantan Timur, 1993 - 1999


Uraian Sektoral

Perkiraan NTB atas dasar harga berlaku


didapat setelah mengcluarkan komponen
biay •a antara terhadap output atau dari hasil
per kalian antara rasio NTB dengan output,
Selanjijutnya untuk memperkirakan NTB atas
deasiar harga konstan dihitung dengan cara
eks!trapolasi menggunakan indeks jumlah
miga kerja atau metode deflasi dengan
me iggunakan IUK aneka komponen
s ebag>ai deflator. Output atas dasar harga
hel aku untuk jasa perbengkelan seperti jasa
perprangan dan rumah tangga diperoleh dari
alian
per kal antara masing-masing jumlah

id
tenfiga
ten iga kerja dengan rata-rata output per

o.
g
ten iga kerja. Sedangkan output jasa
s.
pei ibantu rumah tangga, pengasuh bayi dan
p
.b

yenisnya diperoleh dari perkalian antara


sej'
tim

pei geluaran perkapita rumah tangga dengan


iunfi lah penduduk pertengahan tahun untuk
al

perorangan yang belum dicakup.


//k

lasa
s:
tp
ht

,. r..i,,.., „ „ _ . , _ , . '••-.->*- -,...--•

Pro •luk Domestik Regional Bruto Kalimantan Timur. '993 - 1999 50


TINJ A UAN
PEREKONOMIAN

id
KALIMANTAN TIMUR
g o.
s.
TAHUN 1993-1999
p
.b

Perkembangan PDRB dan Laju


tim

Pertumbuhan Ekonomi
al
//k

Struktur Ekonomi Dengan


s:

dan Tanpa Migas


tp

PDRB Per Kapita dan Penda


ht

patan Regional Per Kapita


Produktivitas Tenaga Kerja
Tlnjauan Ekonomi

Perkembangan perekonomian Kaliman mcncnlukan laju pertumbuhan ekonomi


tan Timur pada lahun 1999 memperlihat- Kalimantan Timur lebih banyak dimiliki
kan kinerja yang cukup baik, bila oleh perusahaan/usaha dari luar Kalimantan
dibandingkan dengan tahun 1998 yang Timur, sehingga surplus usaha dari
bahkan sempat terpuruk pada litik terendah, kegiatan ekonomi padat modal tersebut
sehingga mcngalami pertumbuhan negajtif hampir seluruhnya keluar Kalimantan
sebagai akibat dari krisis yang melanda Timur, karena faktor produksi clan
Indonesia. Membaiknya perekonomian modalnya tidak dimiliki oleh Kalimantan
Kalimantan Timur tahun 1999 disebabkan Timur.
kcadaan yang stabil pasca krisis seperti
pergerakan kurs dollar yang terus menuriin Dalam penghilungan pendapatan per
seiring dengan menurunnya angka inflasi kapita Kalimantan Timur, faktor Pendapa
(kumulatif angka inflasi Kalimantan Timur
tan Neto dari luar Kalimantan Timur belum
tahun 1999 sebesar 3,38 person sedang tahun
tercakup/dihitung karena kcterbatasan data/
1998 sebesar 71,7 pcrsen). Kemudian

id
diikuti dengan normalnya kembali kegiatan informasi mengenai angka transfer in dan

o.
proses produksi dari beberapa sektor utama transfer out. Akibatnya. pendapatan per
g
s.
seperti Pertanian, Pertambangan dan kapita Kalimantan Timur tersebut belum
p

Industri yang merupakan sektor-sektor mencerminkan nilai yang sesungguhnya.


.b

andalan di Propinsi Kalimantan Timur. Namun bila Pendapatan Neto (pendapatan


tim

yang masuk dikurangi dengan pendapatan


al

Pertumbuhan ekonomi Kalimantan


yang keluar) tersebut dihitung. maka
//k

Timur sangat dipengaruhi oleh kegiatan-,


kemungkinan besar akan didapat pendapa
s:

kegiatan atau sektor yang padat modal,


tan per kapita yang lebih rendah lagi karena
tp

seperti kehutanan, pertambangan migas,;


diduga pendapatan dari surplus usaha yang
ht

batu bara, cmas & perak dan industri migas.


Kontribusi nilai tambah sektor-sektor keluar Kalimantan Timur sangat besar bila
tersebut mencapai 65 persen lebih dari dibandingkan dengan pendapatan yang
pembentukan angka PDRB Kalimantan masuk.
Timur. Produksi dari kegiatan-kegiatan
ekonomi tersebut sebagian besar diekspor Dengan kenyataan-kenyataan tersebut
kc manca negara, sehingga menempatkan
dan mclihat beberapa indikator pokok
Kalimantan Timur sebagai pengekspor
ekonomi makro yang tertuang dalam PDRB
Migas pertama di Indonesia.
sektoral seperti struktur PDRB, laju

Pertumbuhan ekonomi yang cukup pertumbuhan dan PDRB per kapita maupun
tinggi akibat pcrlumbuhan dari kegiatan pendapatan per kapita, dapat dikelahui
yang padat modal belum menjamin masya sejauh mana kondisi perekonomian regional
rakat Kalimantan Timur sejahtera. Kegiatan di Propinsi Kalimantan Timur pada lahun
ekonomi padat modal yang berperan dalam 1999.

Produk Domestik Regional Bruto Kalimantan Timur 1993- 1999 51


Tinjauan Ekonomi

A. PERKEMBANGAN PDRB DAN perekonomian Kalimantan Timur pasca


LAJU ERTUMBUHAN krisis menunjukkan kinerja yang membaik.
EKONOMI

Meningkatnya nilai PDRB atas dasar


Pertumbuhan Ekonomi Dengan dan
Tanpa Migas
harga berlaku disebabkan antara lain
dominasi sektor Migas, yaitu Pertambangan
Pertumbuhan ekonomi Kalimantan Migas (Minyak & Gas) dan Industri LNG
imur dengan Migas pada tahun 1999 (Gas Alam Cair), yang merupakan komoditi
nkencapai pertumbuhan yang positifsebesar ckspor utama Kalimantan Timur. Pada
,23 perscn. Ini menunjukkan bahvva komoditi utama tersebut terjadi peningkatan
kondisi perekonomian Kalimantan Timur produksi walaupun harganya mengalami
secara makro telah memasuki tahap penurunan (dalam rupiah) akibat fluktuasi
pcniulihan. terbukli dari pertumbuhannya nilai tukar rupiah terhadap kurs dollar
yang lebih baik dibandingkan tahun 1998. Amerika. Nilai tengah kurs dollar Amerika

id
dimana laju pertumbuhannya sebesar pada tahun 1998 sebesar 8100 rupiah

o.
negatif 0,76 persen. dibanding nilai tengah kurs dollar pada
g
tahun 1999 sebesar 7230 rupiah.
p s.
Dari data PDRB yang tersaji pada
.b

tabel 2 dan 3 dapat dilihat perkembangan


tim

2. Pertumbuhan Ekonomi Sektoral


pertumbuhan ekonomi Kalimantan Timur
Mama tahun 1993 sampai tahun 1999.
al

Secara umum hampir seluruh sektor


//k

FDRB tahun 1999 sebesar 54,95 trilyun


mengalami kenaikan kecuali sektor
rupiah. lebih rendah dibanding nilai tahun
s:

Keuangan khususnya subsektor Bank.


tp

998 yang sebesar 51,51 trilyun rupiah.


Sektor yang paling tinggi kenaikannya
ht

ebaliknya. berdasarkan harga konstan


adalah sektor Pertanian (di atas 10 persen).
nlilainya meningkat dari 20,51 trilyun
rupiah tahun 1998 menjadi 21,38 trilyun
Selain sektor Pertanian, sektor-sektor
rupiah tahun 1999 atau naik sebesar 4,23
yang laju pertumbuhannya di atas 5 persen
person.
adalah sektor Pertambangan & Penggalian,
Industri Pengolahan dan Listrik, Gas & Air
Apabila komoditi Migas dikcluarkan
Bersih.
dari PDRB, terlihat suatu pola yang sama
pada PDRB atas dasar harga berlaku dan
Sementara sektor-sektor yang laju
arga konstan. dimana pada tahun 1999
pertumbuhannya di bawah 5 persen antara
IfDRB tanpa Migas mencapai pertumbuhan
lain sektor Bangunan; sektor Perdagangan,
,22 perscn, lebih baik dibanding lahun
Hotel & Restoran; sektor Pengangkutan &
1998 yang terpuruk pertumbuhannya hingga
Komunikasi dan sektor Jasa-jasa. Sedang
egatif 2,78 persen. Ini menandakan bahvva
sektor Keuangan, Persewaan & Jasa Perusa
haan masih mengalami pertumbuhan yang

Produk Domestik Regional Bruto Kalimantan Timur, 1993 - 1999 52


Tiniauan Ekdnoml

Tabel 2. PERKEMBANGAN PDRB DAN LAJU PERTUMBUHAN PDRB


DENGAN MIGAS TAHUN 1993-1999 (Jutaan Rp)

„ Laju Pertumbuhan (%)


Tahun
Harga Harga Konstan ___
Berlaku 71993 Berlaku Konstan 1993

1993 15.708.418 1^.708.418


1994 18.897.252 17.445.037 20,30 11,06
1995 21.619.609 18l.276.580 14,41 4,77
1996 24.118.257 19.792.193 11,56 8,29
1997 27.305.283 20.672.725 13,21 4,45
1998 .) 51.505.145 20.514.635 88,63 - 0,76
1999 *) 54.948.998 21 .383.360 6,69 4,23

Tabel 3. PERKEMBANGAN PDRB DAN LAJU PERTUMBUHAN PDRB


TANPA MIGAS TAHUN 1993 - 1999 (Jutaan Rp)

id
o.
Laju Pertumbuhan (%)
Harga Har£a Konstan
Tahun
g
s.
Berlaku 1993 Berlaku Konstan 1993
p
.b

1993 7.939.660 7.939.660


tim

1994 9.322.951 8.611.417 17,42 8,46


1995 11.132.705 9.705.436 19,41 12,70
al

1996 12.445.187 101.720.157 11,79 10,46


//k

1997 13.924.672 11.407.648 11,89 6,41


-2,78
s:

1998 r) 22.258.328 11.090.281 59,85


tp

1999*) 23.184.051 11 .447.872 4,16 3,22


ht

Keterangan : r) Angka Revisi *) Angka Semerjtara

ncgatif (-11,79 persen). Hal ini disebabkan 8,11 persen dan subsektor Tanaman Perke
masih kctatnya sistem perbankan dalam bunan sebesar 7,87 perscn kccuali sub
menyikapi pengucuran kredit yang berskala sektor Peternakan yang masih mengalami
besar. pertumbuhan negatif yang mencapai 22,89
persen. Kenaikan dari pertumbuhan sektor
Tingginya pertumbuhan PDRB sektor Pertanian ini lebih disebabkan oleh
Pertanian pada tahun 1999 dipicu oleh membaiknya musim tanam, stabilnya harga
meningkatnya pertumbuhan subsektor obat-obatan maupun pcrmintaan pasar yanj.
Tanaman Bahan Makanan yang mencapa meningkat akibat stabilnya harga sehinggii
48,54 persen, subsektor Perikanan sebesar petani lebih bergairah dalam meningkatkar
22,48 persen, subsektor Kehutanan sebesar produksinya.

Produk Domestik Regional Bruto Kalimantan Timui 1993 - 1999 5:


Tiniauan Ekonomi

Grafik 1. PDRB Propinsi Kal mnntnn Timur Dcngnn Migas dan


Tanpa Migas Atas Dasar Harga Berlaku,
lahun 1993 - 1999 (Jutaan Rupiah)
60.000.000

50.000.000

40.000.000

30.000.000

20.000.000

10.000.000

• Dengan Migas Q Tanpa Migas

Grafik 2. PDRB Propinsi Kalimantan Timur Dengan Migas dan

id
Tanpa Migas Atas Dlasar Harga Konstan 1993,

o.
Tahun 1993 - 1999 (Jutaan Rupiah)
25.000.000
g
s.
y ^3
p
20.000.000
.b
tim

15.000.000
al

10.000.000
//k
s:

5.000.000
tp
ht

1993 1994 1995 1996 1997 1998 1999

• Dengan Migas
Migas •B Tanpa Migas
Migas |

Kenaikan yang tinggi juga terjadi pada kegiatan tersebut, sehingga kapasitas
se ktor Listrik. Gas dan Air Bersih produksi dapat ditingkatkan untuk meme-
klu susnya subsektor Air Bersih yang nuhi kebutuhan pelanggan.
pc rtumbuhannya meningkat menjadi 7,12
pc rscn dibanding tahun sebclumnya yang Pertumbuhan ekonomi Kalimantan
he nya 0,21 perscn. Hal ini disebabkan Timur selama ini selalu didukung oleh dua
d mpak dari musim kemarau yang telah sektor besar yaitu Pertambangan dan
Ix rlalu sehingga kapasitas mesin pembang- Industri Migas. Pada tahun 1999 subsektor
ki |t telah dapat bcrfungsi normal, jaringan tanpa Migas cukup besar peranannya tetapi
y an semakin membaik dan semakin masih kalah besar jika dibandingkan
be1 rtambahnya jumlah pelanggan dari kedua sumbangan komoditi Migas. Apabila kedua

Pi oduk Domestik Regional Bruto Kalimantan Timur, 54


Tiniauan Ekonomi

Tabel 4. LAJU PERTUMBUHAN PDRIJ SEKTORAL DENGAN DAN TANPA MIGAS


ATAS DASAR HARGA KONSTAN 1993 TAHUN 1994- 1999 (%)

Lapangan Usaha 1994 1995 1996 1997 1998 1999

1. Pertanian, Peternakan, 3,90 17,06 8,10 3,29 -17,23 10,99


Kchutanan & Perikanan
2. Pertambangan & Penggalian 11,36 6,83 5,00 7,20 -1,02 5,08
Pertambangan & Pcngalian @) 5,74 31,35 12,78 17,15 10,72 7,24
3. Industri Pengolahan 12,38 -4,11 9,12 1,41 3,79 5,06
Industri Pengolahan @) 6,31 7,23 5,66 5,99 0,08 1,96
4. Listrik, Gas & Air Bersih 8,27 8,72 9,54 10,77 6,88 9,66
5. Bangunan 11,65 10,75 14,46 8,74 -16,14 1,50
6. Perdagangan, Hotel & 7,56 7,64 10,88 3,94 -0,42 0,26
Restoran
7. Pengangkutan & Komunikasi 15,52

id
14,64 14,19 5,86 0,56 3,49
8. Keuangan, Pcrs. & Jasa Penis. 1;l,29

o.
6.87 11,13 3,36 -8,25 11,79
9. Jasa-jasa 10,58 7.88g 12,20 6,35 2,65 3,84
p s.
PDRB i; ,06 4,77 8,29 4,45 -0,76 4,23
.b

PDRB @) 8,45 12,70 10,46 6,41 -2,78 3,22


tim

Keterangan : @) Tanpa Migas


al
//k

Grafik 3. Laju Pertiimbiilian PDRB Propinsi Kalimantan Tiimu


s:

Dengan Migas dan Tanpa Migas Atas Dasar


tp

Harga Konstan 1993, Tahun 1993 - 1999


ht

1999

Dengan Migas * Tanpa Migas

Produk Domestik Regional Bruto Kalimantan Timur, 1993 - 1999 55

mm
Tmjauan Ekonomi

sektor ini goyang atau mengalami 1998 yang mencapai 0,59 perscn.
kenaikan/penurunan secara drastis maka Subsektor yang mempengaruhi meningkat-
akan berdampak langsung terhadap besaran nya pertumbuhan sektor ini adalah
PDRB secara kcseluruhan.
Angkutan Jalan Raya yang tumbuh 7,46
perscn dibanding tahun 1998 sebesar 3,29
Dari data tahun 1999. pertumbuhan
persen. Kemudian subsektor Angkutan
kediua sektor ini cukup besar yaitu mencapai
Laut yang naik mencapai 6,31 persen, Jasa
,08 persen dan 5,06 persen. sebaliknya
Libsektor Pertambangan Migas pada tahun Penunjang Angkutan sebesar 2,72 persen
998 mencatat pertumbuhan -1,67 persen. dan Pos & Komunikasi yang naik 4,89
isi ini pada tahun 1999 disebabkan persen. Walaupun Angkutan Udara masih
klomoditi Minyak dan Gas Bumi meningkat turun pertumbuhannya dari -27,31 persen
roduksinya sehingga nilai tambahnya menjadi -11,92 perscn akibat banyaknya
tilimbuh menjadi 4,40 persen. Sedang dari agen-agen besar seperti travel and lows

id
subsektor Industri Migas. pertumbuhan dari yang tutup dan banyaknya penumpang yang

o.
Industri LNG yang meningkat sangat pesat beralih ke Angkutan Laut akibat melonjak-
encapai 10,72 perscn lebih tinggi dari g
nya harga tiket pesawat udara, tetapi
s.
me
p
u hun sebelumnya. walaupun dari Pengila- penurunan ini diimbangi kenaikan subsektor
.b

n zan Minyak Bumi mencatat pertumbuhan angkutan lainnya


tim

n inus 0,96 persen akibat dari menurunnya


pj-oduksi minyak yang diolah.
al
//k

B. STRUKTUR PEREKONOMIAN
Sektor Keuangan mengalami pcrtum-
s:

DENGAN DAN TANPA MIGAS


tp

bilihan yang negatif disebabkan penurunan


ht

nilai tambah subsektor Bank hingga 59,36 Sebagaimana pertumbuhan ekonomi,


persen. Penurunan yang tajam ini struktur ekonomi Kalimantan Timur yang
disebabkan perbankan di Kalimantan Timur tercermin dari distribusi persentase PDRB
masih dalam tahap pembenahan sislem
juga sangat dipengaruhi kedua sektor yang
manajemen Bank akibat dari krisis moneter.
sangat dominan yaitu Pertambangan dan
kasus kredit macet dan kredit bermasalah
Industri. Jika kedua sektor ini mengalami
lingga Bank-bank komersial yang ada
kenaikan atau penurunan maka akan terjadi
mblakukan tindak kehati-hatian dalam
perubahan yang besar terhadap nilai PDRB
memberikan kredit kepada nasabah yang
be rakibat produksi jasa Bank menurun Kalimantan Timur. Pada tahun 1999,
se ara drastis. gabungan kedua sektor tersebut kontribusi-
nya mencapai 70 persen lebih.
Pertumbuhan sektor Pengangkutan dan
Komunikasi pada tahun 1999 meningkat Dari sektor Migas tersebut, komoditi
hingga 3,49 perscn bila dibandingkan tahun sektor yang memiliki kontribusi tertinggi
adalah LNG (Gas Alam Cair) sebesar 30,26

Produk Domestik Regional Bruto Kalimantan Timur, 19')3 - 1999


Tinlauan Ekonomi

persen, sementara Minyak dan Gas Bumi pengembangan yang peduli terhadap
nenempali urutan kedua dengan kclcstarian sumber kekayaan dan keancka-
sumbangan atau share 21,70 persen. ragaman hayati yang ada.
Tingginya sumbangan kedua komoditi
icrsebut karena umumnya komodiii- Tidak berbeda dengan sektor Pertanian.
comoditi tersebut dipasarkan ke luar negeri sektor Perdagangan selama ini juga menjadi
dan merupakan komoditi ekspor unggulan andalan Kalimantan Timur di luar sektor
Mikan hanya di Kalimantan Timur tetapi Migas. Sumbangan yang diberikan sektor
merupakan andalan ekspor Indonesia. ini pada tahun 1999 sebesar 6,99 perscn.
tesarnya sumbangan komoditi-komoditi scdikit meningkat dibanding tahun 1998.
digas tersebut juga menandakan Pertumbuhan dan peranan sektor ini dapat
Kalimantan Timur memiliki Sumber Daya dipacu dengan jalan meningkatkan output
Alam (SDA) yang sangat kaya tetapi sektor Pertanian, Pertambangan, Industri
beresiko tinggi akan kehabisan/kehilangan dan barang-barang impor yang diperdagang

id
bahan baku karena merupakan SDA yang

o.
kan, dengan memperhatikan bcrbagai sarana
lion Renewable atau tidak dapat g
dan prasarana (infra struktur) guna memper-
s.
iperbaharui. Sehingga eksploitasi yang lancar jalur keluar dan masuknya komoditi
p
.b

ilakukan terhadap SDA tersebut perlu tersebut.


tim

iadakan keseimbangan dengan SDA yang


apat diperbaharui (Renewable), dengan Sektor utama di luar Migas yang juga
al

emikian potensi SDA Kalimantan Timur


//k

menunjang perekonomian Kalimantan


di masa depan tetap terjaga.
s:

Timur adalah Pengangkutan dan Komuni


tp

kasi. Sektor ini menyumbang 6,39 persen


ht

Sektor-sektor besar lainnya ci terhadap nilai PDRB Kalimantan Timur


Kalimantan Timur adalah sektor Pertanian, tahun 1999. Sektor ini umumnya didukung
Perdagangan dan Angkutan. Sektor oleh Jasa Penunjang Angkutan berupa
Pertanian memiliki kontribusi sebesar 7,02 perusahaan-perusahaan keagenan, biro
perscn. Komoditi yang menjadi unggulan perjalanan, EMKU/EMKL, bongkar muat.
sektor ini adalah Kehutanan, Tanaman parkir, pergudangan dan usaha sejenis di
Bahan Makanan dan Perikanan. Sejak tahun bidang Jasa Penunjang Angkutan. Kegiatan
)93 sumbangan sektor ini selalu di atas lainnya yang juga mendukung sektor ini
persen bahkan pernah mencapai 9 persen berasal dari Angkutan Darat dan Angkutan
pkda tahun 1996. Hal ini menunjukkan Sungai, Danau & Penyeberangan. Sedang
daerah ini memiliki kekayaan hutan hayati kan Pos & Komunikasi terlihat belum
serta flora dan fauna yang tinggi, dan terlalu berperan dan kontribusinya masih
ncrupakan sektor yang memiliki prospek dibawah 1 persen.
cerah di masa depan untuk dikeimbangkan.
Dengan demikian perlu diwujudkan konsep

Pkodlik Domestik Regional Bruto Kalimantan Timur, 1993 - 1999 57


inlauan Ekonomi

Tabel 5. STRUKTUR EKONOMI DENGAN MIGAS ATAS


DASAR HARGA BERLAKU TAHUN 1993 - 1999 (%)

Lapangan Usaha 1993 j1994 1995 1996 1997 1998 1999


1. Pertanian, Peternakan,
Kehutanan & Perikanan
8,69 8,27 8,97 9,00 8,75 7,27 7,02
2. Pertambangan & Penggalian 30,55 33,11 34,28 31,71 30,90 29,67 30,39
3. Industri Pengolahan 34,38 32,80 30,39 32,17 34,06 44,48 43,19
4. Listrik, Gas & Air Bersih 0,29 0,31 0,30 0,30 0,30 0,19 0,20
5. Bangunan 2,76 2,78 3,02 3,21 3,15 2,27 2,21
Perdagangan, Hotel & 9,11 8,56 8,43 8,46 8,04 6,83 6,99
Restoran
7 Pengangkutan & Komunikasi 8,63 8,71 9,16 9,66 9,37 6,13 6,39
I Keuangan, Pcrs. & Jasa Perus 3,40 3,34 3,29 3,31 3,22 1,77 1,56
Jasa-jasa 2,20 2,13 2,15 2,19 2,22 1,38 1,52

id
PDRB 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
g o.
s.
Tabel 6. STRUKTUR EKONOMI TANPA MIGAS ATAS
p

DASAR HARGA BERLAKU TAHUN 1993 - 1999 (%)


.b
tim

Lapangan Usaha 1993 11994 1995 1996 1997 1998 1999


al

1. Pertanian, Peternakan,
//k

Kehutanan & Perikanan 17,19 16,76 17,43 17,45 17,16 16,83 16,63
s:

2. Pertambangan & Penggalian 9,47 10,59 12,55 13,01 15,08 23,33 21,89
tp

3. Industri Pengolahan 21,15 20,30 18,84 16,99 16,22 16,86 16,77


ht

4. Listrik, Gas & Air Bersih 0,57 0,63 0,58 0,57 0,58 0,44 0,47
5. Bangunan 5,45 5,64 5,86 6,22 6,18 5,25 5,24
6. Perdagangan, Hotel & 18,02 17,34 16,37 16,39 15,76 15,81 16,56
Restoran
7. Pengangkutan & Komunikasi 17,07 17,66 17,80 18,71 18,36 14,19 15,13
8. Keuangan, Pers. & Jasa Perus. 6,73 6,77 6,39 6,41 6,31 4,09 3,69
9. lasa-jasa 4,35 jl,32 4,18 4,25 4,35 3,20 3,59
PDRB 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00

Sektor-sektor lain yang masih rendah sektor Jasa-jasa (1,52 persen) dan sektor
per;[mannya serta kontribusinya terhadap Listrik, Gas &Air Bersih (0,20 persen).
d:*b Kalimantan Timur tidak sampai 5
D

per ten adalah sektor Bangunan (2,21


persen). sektor Keuangan (1,56 persen),

Produk Domestik Regional Bruto Kalimantan Timur, 199. - 1999


Tmiauan Ekonomi

Grafik 4. Distribusi Persentase PDRB Atas Dasar Harga Berlaku


Dengan Migas Menurut Lapangan Usaha,
•cgangkiitan & TallUll 1999
komunikasi Pcrlanian
6% 7%

Pcrtambnngan &
Penggalian
31%

id
o.
Grafik 5. Distribusi Persentase PDRB Atas Dasar Ilarga Berlaku
g
Tanpa Migas Me minit Lapangan Usaha,
s.
Pengangkutan & Tahun 1999
p
Komunikasi Lainnya
.b

15% 29%
tim
al
//k
s:
tp
ht

Pertambangan &
Penggalian
22%

Bila komoditi Minyak, Gas Bumi dengan Migas. Di sini terlihat nyala
ktmudian LNG dan Industri Pengilangan perbedaan peranan atau kontribusi sektor
Minyak Bumi dikeluarkan dari dalam membentuk struktur perekonomian
penghitungan PDRB maka dampak daerah Kalimantan Timur.
terhadap nilai PDRB yang riil dan
islribusinya juga akan berbeda bila
dibandingkan dengan penghitungan PDRB
Timauan Ekonomi

Terlihat bahwa. komoditi-komoditi Untuk mencntukan besarnya PDRB per


pirtambangan dan Industri masih lebih kapita dan pendapatan per kapita rill yang
b- sar peranannya bila dibanding sektor-
dinikmati oleh penduduk Kalimantan
sei k! or lainnya. Sumbangan sektor Timur, maka nilai PDRB tersebut haruslah
P 01rtambangan & Penggalian pada tahun dikurangi dengan pendapatan yang masuk
999 sebesar 21,89 perscn. sektor Industri dan ditambah dengan pendapatan yang
P ngolahan sebesar 16,77 persen, sektor mengalir ke luar wilayah ini (berdasar
P rtanian sebesar 16,63 perscn, sektor transfer in dan transfer out atau dikenal
Pc rdagangan sebesar 16,56 perscn serta dengan istilah pendapatan neto). Karena
se ctor Pengangkutan sebesar 15,13 perscn.
disinyalir pendapatan yang keluar
iii il ini menandakan bahwa dominasi Kalimantan Timur lebih besar dari
se aor-sektor ekonomi di luar Migas pendapatan yang masuk, maka kemung-
teihaclap perekonomian Kalimantan Timur kinan besar nilai pendapatan neto tersebut
se icnarnya cukup merata pada sektor-sektor akan lebih rendah lagi dari hasil

id
tersebut. penghitungan yang dilakukan selama ini.

g o.
s.
Gambaran rinci yang menunjukkan Pada tahun 1999, PDRB per kapita
p
str |uktur perekonomian Kalimantan Timur Kalimantan Timur sebesar 21,57 juta
.b

tal un 1999 dapat dilihat pada Tabel 6 rupiah (dengan Migas) atau jika dihitung
tim

i i 7. dalam kurs tengah dollar Amerika sebesar


al

2983 US $ dan sebesar 9,10 juta rupiah


//k

atau 1259 US $ (tanpa Migas).


s:

C. PDRB PER KAPITA DAN


tp

PENDAPATAN REGIONAL PER


Sementara pendapatan regional per
ht

KAPITA
kapita lahun 1999 sebesar 16,17 juta
Nilai PDRB per kapita dan pendapatan rupiah atau 2237 US $ (dengan Migas) dan
reg fonal per kapita Propinsi Kalimantan 6,66 juta rupiah atau 922 US $ (tanpa
Tim ur dari lahun ke tahun selalu meningkat. Migas).
Ni |ii ini cenderung bertambah besar,
ba hkcan lebih besar dibandingkan rata-rata
Nas1tonal. Hal ini semata-mata disebabkan
ni i PDRB per kapita tersebut diperoleh
dari nilai nominal PDRB yang langsung
di bag idengan jumlah penduduk. Karena
juni ah penduduk di Propinsi Kalimantan
Tin ur ini tidak terlalu besar. sedang nilai
"DRB -nya sangat besar. sehingga PDRB
per <apitanva menjadi sangat tinuLii.

Proa uk Domestik Regional Bruto Kalimantan Timur, I99.\ - 1999


Tmjauan Ekonomi

Tabel 7. PDRB PER KAPITA DAN PENDAPATAN REGIONAL PER KAPITA


DENGAN MIGAS TAHUN 1993 - 1999

Penduduk PDRB Pendapatan Regional


Tahun Pertengahan Per Kapita Per Kapita
Tahun
(Rp) (US $) (Rp) (US $)
1993 2.099.700 7.481.{268 3586 5.576.709 2673
1994 2.189.450 8.631.1)50 3996 6.444.164 2983
1995 2.283.200 9.468.995 4212 7.094.804 3156
1996 2.361.000 10.215.272 4225 7.608.298 3147
1997 2.422.550 11.271.£98 3930 8.422.916 2936
1998 r) 2.484.800 20.728.^85 2559 15.557.670 1921
1999*) 2.547.750 21.567.657 2983 16.170.201 2237

id
Tabel 8. PDRB PER KAPITA DAN PENDAPATAN REGIONAL PER KAPITA

o.
TANPA MIGAS TAHUN 1993 - 1999
g
s.
Penduduk
PDRB Pendapatan Regional
Tahun Pertengahan
p
Per Kapita Per Kapita
.b

Tahun
(Rp) (US $)
tim

Rp) (USS)
1993 2.099.700 3.781.331
al

1813 2.767.380 1327


1994
//k

2.189.450 4.258.12 1971 3.113.452 1441


1995 2.283.200 4.875.92
s:

2169 3.584.376 1594


1996 2.361.000
tp

5.271.15 2180 3.862.020 1597


1997 2.422.550
ht

5.747.940 2003 4.212.454 1468


1998 r) 2.484.800 8.957.795 1106 6.601.426 815
1999*) 2.547.750 9.099.814 1259 6.664.013 922
Keterangan : r) Angka Revisi *) Angka Sementara

Pengaruh komoditi Migas jelas terlihal secara umum penduduk di Kalimantan


pi da PDRB per kapita dengan Migas. Timur mampu menciptakan nilai tambah
di mana nilainya meningkat dibanding tahun sebesar 21,57 juta rupiah per orangnya dan
19^'98karena secara besaran juga meningkat, mempunyai pendapatan rata-rata 16,17 juta
daimpak dari perbedaan kurs rupiah terhadap rupiah per tahun, dari polensi ekonomi
do| ar Amerika antara tahun 1998 sampai yang dimiliki Propinsi Kalimantan Timur.
^99 dan meningkatnya produksi Migas
19
Gambaran rinci mengenai PDRB per kapita
tal un 1999 dibanding tahun 1998, sedang dan pendapatan per kapita dapat dilihat
lc u[ipa Migas juga naik. Nilai ini bermakna,
pada Tabel 7 dan 8.
Tinjauan Ekonomi

Grafik 6. PDRB Per Kapita Propinsi Kalimantan Timur


Atas Dasar Harga KcHaku, 1993 - 1999 (Rupiah)
25.000.000

20.000.000

15.000.000

10.000.000

5.000.000

V '*-

1993 1994 1995 1996 1997 1998 1999

El Dengan Migas Q Tanpa Migas

id
o.
Grafik 7. Pendapatan Per Kapita Propinsi Kalimantan Timur
g
Atas Dasar Ilarga Berlaku, 1993 - 1999 (Rupiah)
p s.
18.000.000
.b

16.000.000
tim

14.000.000
al

12.000.000
//k

10.000.000

8.000.000
s:

6.000.000 yZZy
tp
ht

4.000.000

2.000.000

0
1993 1994 1995 1996 1997

• Dengan Migas • Tanpa Migas

D. PRODUKTIVITAS TENAGA dengan cepat, guna mencapai sasaran


KERJA pertumbuhan ekonomi yang optimal.

Untuk mencapai tingkat pertumbuhan Sejak krisis moneter melanda Indonesia


ekonom i yang tinggi guna menunjang pertengahan tahun 1998, gejala-gejala
kenajajuan dan kemandirian ekonomi, perekonomian yang melemah sudah terlihat
sur ibcr daya ekonomi seperti produktivitas
dengan meningkatnya harga-harga, terutama
ten iga kerja diupayakan bcrkembang terhadap barang impor . Akibatnya banyak

Pro luk Domestik Regional Bruto Kalimantan Timur,


Tiniauan Ekonomi

pei usahaan yang selama ini bahan baku mulai lab terjadi pemulusan hubungan kerja
uta manya selalu berganlung pada komoditi
(IN IK) di bcrbagai pcrusahaan/usaha yang
im por, tidak mampu lagi mempertahankan secara langsung bcrakibat pula semakin
tin gkat produksi seperti pada tahun-tahun
meningkatnya pengangguran di bcrbagai
slumnya, sehingga dcmi cfisiensi dan
se bel
wilayah Indonesia termasuk Propinsi
kel ingsungan kegiatan berusaha maka Kalimantan Timur. Bila kondisi ini

Tabel 9. JUMLAH T ENAGA KERJA SEKTORAL


TAHUN 1993- 1999 (Orang)

Lapangan Usaha 1993 1994 1995 1996 1997 1998 1999

I. 'crtanian, Peternakan,
344064 333648 335500 368911 382573 324647 356724
Kchutanan & Perikanan
2. Pertambangan & Penggalian 41910 29715 27882 41583 30195 34924 42623
3. Industri Pengolahan 78970 88285 113138

id
98334 100855 114620 108142
4. Listrik, Gas & Air Bersih 5512

o.
6 134 9352 9077 7828 2984 5928
5. Hangiinan 62623 58 770 58600
g 60208 73506 71142 57546
s.
6.1 erclagangan, Hold & Restoran 154844 161178 170518 168956 190830 204882 192467
p

7. Pengangkutan & Komunikasi 36273 40024


.b

39634 42920 49308 53777 51311


8. Keuangan, Pers. & Jasa Perus.
tim

8374 6358 6940 6436 9048 11071 15639


9. Jasa-jasa 122336 155251 148979 175029 170395 171938 190934
al
//k

TOTAL 854906 879963 913062 968454 1014538 989985 1021314


s:
tp

Tabel 10. PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA MENURUT


LAPANGAN USAHA Ta|i-IUN 1993 -1999 (Juta Rp)
ht

Lapangan Usaha 1993 1994 1995 1996 1997 1998 1999


1.1 crtanian, Peternakan,
Kchutanan & Perikanan 3,97 468 5,78 5,89 6,26 11,54 10,81
2. P crtambangan & Penggalian 114,52 210,53 265,84 186,29 277,00 437,58 398,80
3. Ii idustri Pengolahan 68,38 70,20 58,07 87,96 92,23 199,88 219,44
4. L istrik, Gas & Air Bersih 8,20 9,58 6,94 7,88 10,38 32,89 18,51
5. \Ulugunan 6,92 8,94 11,13 12,85 11,70 16,41 21,12
6. Perdagangan, Hotel & Restoran 9,24 10,03 10,69 12,07 11,53 17,18 19,95
7. P mgangkutan & Komunikasi 37,36 40,53 49,99 54,26 51,86 58,72 68,38
8. K ciiangan, Pcrs. & Jasa Perus. 63,83 99,j27 102,47 123,88 97,15 82,31 54,77
9. J i sa-jasa
sa- 2,83 2,60 3,13 3,20 3,55 4,14 4,36

TOTAL 18,21 21,(79 23,84 26,17 26,85 52,03 53,80

Produk Domestik Regional Bruto Kalimantan Timur, 1993 - 1999


63
Tmjauan Ekonomi

he i kcpanjangan maka akan mengganggii Sementara sektor Bangunan, Perdagangan


pei cepatan laju pertumbuhan ekonomi yang dan Angkutan walaupun secara jumlah
tad inya cukup baik. nilainya turun tetapi produktivitasnya justru
meningkat.
Jumlah tenaga kerja di Kalimantan
In itir pada tahun 1999 sebesar 1.021.314 Pada sektor Pertambangan terjadi hal
on ng meningkat dari 989.985 orang pada yang berlawanan, dimana nilai tambah
tali [.in 1998. Peningkatan yang besar terjadi meningkat namun produktivitas menurun,
di s cktor Pertanian sebesar 32,1 ribu orang hal ini scmata-mata disebabkan naiknya
dari sektor Jasa-jasa sebesar 18,9 ribu jumlah tenaga kerja yang cukup significan
ora ng. Tinggi nya daya scrap tenaga kerja di dari 34,92 ribu orang menjadi 42,62 ribu
sek 'or ini disebabkan banyaknya orang sehingga walau kontribusi sektor ini
per isahaan/usaha yang beralih dari sektor meningkat tetapi produktivitas menurun

id
pad at modal menjadi sektor padat karya, akibat dari tenaga kerja yang bertambah
g o.
dik irenakan tingginya perubahan kurs besar.
s.
rup ah terhadap dollar. Sementara itu
p

pe nutrunan tenaga kerja paling besar terjadi


.b

Dari kondisi di atas, dapat disimpulkan


tim

di s ^ktor Bangunan dan sektor Perdagangan, bahwa produktivitas tenaga kerja pada
sedanukcan tenaga kerja sektor Industri dan tahun 1999 masih cukup baik walaupun
al

sektoir Angkutan cenderung menurun.


//k

secara keseluruhan tidak sebesar tahun


sebelumnya. Ini menunjukkan pengaruh
s:

Dari data jumlah tenaga kerja yang


tp

Migas masih dominan dalam mempenga-


tcrb lgi secara sekloral. dapat diperoleh
ht

ruhi tingkat produktivitas dan kenaikan/


ting sat produktivitas tenaga kerja secara penurunan pada nilai tambah tidak selalu
sektbiral pula. Jumlah tenaga kerja di sektor diikuti oleh kenaikan tenaga kerja.
Per'tin ian paling besar kenaikannya, tetapi
proc uktivitasnya menurun dari 11,54 juta
rupi ah menjadi 10,81 juta rupiah,
sebai liknya sektor Industri Pengolahan
jum lah tenaga kerjanya menurun dari 11,46
ribu orang tahun 1998 dan hanya 10,81
ribu orang lahun 1999. tingkat
<tivitashya meningkat dari 199,88
produkt

juta rupiah menjadi 219,44 juta rupiah.

Prodi kDomestik Regional Bruto Kalimantan Timur, 1993 -1999


64
ht
tp
s:
//k
al
tim
.b
ps.
g
LAMPIRAN

o.
id
Lampiran

Tabel 1. PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) ATAS DASAR HARGA BERLAKU
MENURUT LAPANGAN USAHA TAHUN 1993 -1999 (Jutaan Rupiah)

LAPANGAN USAHA 1993 1994 1995 1996 1997 1998 1999

1. PERTANIAN, PETERNAKAN, KEHUTANAN 1.364,606 1.56i.411 1.940.074 2.171.089 2.389.515 3.745.318 3.855.991
DAN PEf tIKANAN
a. Tanarran Bahan Makanan 255.656 29-1.873 365.409 416 544 388.205 392.825 640 274
b. Tanaman Perkebunan 45.185 63 981 87.509 151.274 244.436 784.074 401 608
c Peternakan dan Hasil-hasilnya 110.468 16C.262 205 576 222063 234 951 452 174 390 781
d KehutE nan 796712 846.924 1.033.599 1.067.664 1.168.033 1.726.515 1 902.517
e Perikanan 156 586 194.372 247 981 313543 353.890 389.730 520 811
2. PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN 4.799.550 6.256.018 7.412.171 7.648.118 8.436.969 15.282.076 16.998.024
a Minyak idan Gas Bumi 4048032 5266.946 6014938 6028672 6 337 485 10 089 652 11 922 463
b Pertarrjbangan Tanpa Migas 637 498 818 941 1 193403 1.397 334 1 844 410 4 740 006 4 607 099
c Penggih; 114 020 168 132 203830 222 112 255074 452 418 468 462
3. INDUSTFI PENGOLAHAN 5.399.868 6.197.494 6.569.532 7.759.442 9.301.517 22.910.160 23.731.185
a. Industrii Migas : 3.720.726 4.305.355 4.471.966 5.644.397 7.043.126 19.157.165 19.842.484
a 1 Pejngilangan Minyak Bumi 1.605.968 1.838 453 1.869056 2.321.439 2338372 4.010639 3212404
32 Gfis Alam Cair (LNG) 2.114 758 2 466 902 2602.910 3322958 4.704.754 15 146 526 16 630 080
b. Industri Tanpa Migas : 1.679.142 1.892.138 2.097.566 2.115.045 2.258.391 3.752.995 3.888.701
b. 1. Mcikanan Minuman dan Tembakau 36 163 68285 79.740 89.162 99.225 172 035 174 378
b.2. Tekstil Barang Kulitdan Alas Kaki 6680 9 188J 14.077 15.005 18.084 29 065 30.172
b.3. Barang Kayu clan Hasil Hutan Lain 1.169 302 1 278 625 1.367.297 1 371 712 1 463 196 2468615 2.585 009
b 4 Kertas dan Barang Cetakan 8 486 9 899 16.116 17.249 22 533 37 669 39288
b.5, Kimia dan Barang dari Karet

id
438 573 500 286 580.047 575354 596833 947 482 960 388
b 6 Sejmen , Barang Lain Bukan Logam 6 900 10 643 14.715 16.583 22.062 31 902 32337

o.
b.7. Lojam Dasar Besi dan Baja
b.8. Angkutan, Mesm dan Peralatan 13 038 15212 25.575 29979 36.458 66227
b.9. Ba|rang Lainnya
g 67.129
s.
4. LISTRIK, GAS DAN AIR BERSIH 45.184 58 744 64.869 71.515 81.283 98.145 109.721
a Listrik
p
39 098 51 854 57.082 62 178 70758 87 209 97927
b Gas
.b

c. Air Beriih 6.086 6 889 7.787 9.337 10.524 10 936 11.794


tim

5. BANGUNUN 433.008 525412 652.120 773.608 860.174 1.167.716 1.215.573


6. PERDAGANGAN, HOTEL DAN RESTORAN 1.430.950 1.616.999 1.822.747 2.039.861 2.194.455 3.520.117 3.840.282
a Perdagangan Besar dan Eceran
al

1.209 103 1 370 279 1 532.688 1.731.856 1 851 002 2 936 576 3 227 086
b. Hotel 70.354 69 684 78 128 87.388 109 323 117 974
//k

123 120
c. Restor; 151.493 177.035 211.931 220.617 234.130 465567 490 076
7. PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI 1.355.092 1.646.321 1.981.285 2.328.986 2 557.227
s:

3.157.877 3.508.879
a. Pengangkutan : 1.260.442 1.531.152 1.837.844 2.151.129 2.352.895 2.904.765 3.224.937
a.1. Anijkutan Rel
tp

a.2. An jkiitar Jalan Raya 189615 246499 295822 330466 366 257 439 053 518 207
ht

a.3 Anijkutan Sungai, Danau dan Penyeb. 248 219 309 055 412.877 504.958 539.024 541 821 568 722
a.4 Anijkutan Laut 150.938 194 378 245.091 308.074 339.772 382892 441 525
a.5. Angkutan Udara 62.484 68 189 84.697 98025 105096 150 356 162053
a 6 Jasa Penunjang Angkutan 609.186 713031 799.357 909.606 1 002.747 1 390.643 1 534.429
b. Komunikasi: 94.650 115.169 143.441 177.856 204.332 253.112 283.943
b.1 Pos dan Telekomunikasi 90.777 110.255 137.526 170.980 196.576 243.564 273513
b.2 Jasa Penunjang Komunikasi 3.873 4.314 5.915 6.876 7.756 9548 10429
8. KEUANGAN, PERSEWAAN DAN 534.480 630.378 711.087 797.263 879.004 911.266 856.581
JASA PERUSAHAAN
a. Bank 125.519 186 164 218420 270.771 302731 286 342 118 284
b Lembaga Keuangan Tanpa Bank 20.093 30.268 35818 45.095 51.207 58.172 68 216
c Jasa Penunjang Keuangan 73 81 119 133 510 677 757
d. Sewa B angunan 310.350 327 339 359.034 376.982 408.379 463 357 561 177
e Jasa Perusahaan 78444 87.026 97.695 104.282 116.176 102718 108 147
9. JASA-JASA 345.681 402.976 465.723 528.376 605.140 712.470 832.760
a. Pemerintahan Umum : 250.183 278.954 321.798 364.358 418.214 512.487 616.106
a.1. Adninistrasi Pemerintahan dan Pertah. 250,183 278 954 321.798 364 358 418.214 512487 616 106
a.2. Jasa Pemerintahan Lainnya
b. Swasta 95.497 124.021 143.926 164.018 186.926 199.983 216.654
b 1 Jasa Hiburan dan Rekreasi 5.714 6.719 9.148 9 763 10892 12.567 13 962
b 2 Jasa Sosial Kemasyarakatan 26.075 32.190 37.813 38.568 40 552 41 075 44 720
b.3 Jasa Perorangan dan Rumahtangga 63.709 85 112 96.964 115687 135.482 146.341 157.972
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 15.708.418 18.897.252 21.619.609 24.118.257 27.305.283 51505.145 54.948.998
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 7.939.660 9.322.951 11.132.705 12.445.187 13.924.672 22.258.328 23.184.051

iTanpa Migas(tyinyak dan Gas Bumi + Industri Migas)


)Angka Revisi ) Angka Sementara
Lampiran

Tabel 2. PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) ATAS DASAR HARGA KONSTAN 1993
MENURUT LAPANGAN USAHA TAHUN 1993 1999 (Jutaan Rupiah)

LAPANGAN USAHA 1993 1994 1995 1996 1997 1998 » 1999'J


1. PERTAN AN, PETERNAKAN, KEHUTANAN 1.3G4.606 1.417.812 1.659.717 1.794.162 1.853.156 1.533.919 1.702.427
DAN PEF IKANAN
a Tanam an Bahan Makanan 255 656 272.95 308.481 343.414 314.820 190.585 283.094
b Tanam an Perkebunan 45 185 57.17< I 78565 88.105 97.231 88.475 95.433
c Peterni jkan dan Hasil-hasilnya 110 468 151.62 ! 192264 260.580 241.438 212.779 164.076
d Kehuta nan 796 712 765.04C I 879771 866.463 934.467 810.613 876.334
e Penkar an 156 586 171.OK I 200636 235.600 265.201 231.467 283.49C
2. PERTAM BANGAN DAN PENGGALIAN 4.799.550 5.34-3.763 5.709.904 5.921.899 6.348.291 6.413.052 6.738.547
a Minyak dan Gas Bumi 4048.032 4.550.12< I 4.666.180 4.744.769 4.969.267 4.886.188 5.101.16C
b Pertarr bangan Tanpa Migas 637.498 63E'.93 i 859 760 972.387 1.157.248 1.299.987 1.402.558
c Pengg; lian 114 020 15*. 699 183 965 204.744 221.776 226.877 234.829

3. INDUSTF IPENGOLAHAN 5.399.868 6.06S.51 5.819.098 6.349.795 6.439.542 6.683.649 7.021.855


a. Indust ri Migas : 3.720.726 4.283.49 3.904.966 4.327.267 4.295.810 4.538.166 4.834.328
a i Pe ngilangan
Minyak Bumi 1 605 968 1 742 93$ 1 523 980 1.731.851 1.577.269 1 632311 1.616.826
a 2 G; s Alam Cair (LNG) 2 114 758 2 540 55 5 2 380 985 2.595.416 2.718.541 2.905.855 3.217.501
b. Indust ri Tanpa Migas 1.679.142 1.785.02 ) 1.914.132 2.022.528 2.143.731 2.145.483 2.187.527
b 1 M; kanan. Minuman dan Tembakau 36.163 5*161. I 65912 75.649 79.507 75.858 75.175
b2 Te kstil. Barang Kulit dan Alas Kaki 6 680 11.13 12.474 12.773 15.056 14.815 15.176
b.3 Barang Kayu dan Hasil Hutan Lain 1 169 302 1.2.01.20 i 1.253 851 1.323.572 1.407.383 1.410.761 1.443.500
b4 Kf rtas dan Barang Cetakan 8 486 1294 1 14289 14.912 19.354 19.699 20.419
b.5 Pi puk, Kimia dan Barang dari Karet

id
438.573 469.05 ! 531 634 554.143 572.614 574.103 581.361
b 6 Se men. Barang Lain Bukan Logam 6.900 11.51$ 13004 14.268 17.692 17.835 19.434

o.
b7 Lo gam Dasar Besi dan Baja - - - •

b8 AI. t Angkutan. Mesin dan Peralatan 13.038 18.003 27.211 32.126 32.412 32.463
b9 Ba rang Lainnya
g - - -
s.
4. LISTRIK, GAS DAN AIR BERSIH 45.184 48.92 53.188 58.265 64.542 68.981 75.642
a Listrik 39098 42.69 46.185 50.111 55.892 60313 66.357
p
b Gas
.b

- - - .

c Air Ber 5ih 6 086 $.22* 7.002 8.154 8.650 8.668 9.285
tim

5. BANGUr AN 433.008 482.45. 535.411 612.804 666.363 558.811 567.193


6. PERDAG ANGAN, HOTEL DAN RESTORAN 1.430.950 1.539.06 ) 1.656.650 1.836.855 1.909.139 1.901.067 1.906.007
a Perdac angan Besar dan Eceran 1.209.103 1 318.20 1.422 212 1.583.813 1.631.766 1.614.959 1.615.269
al

b Hotel 70 354 6642' 71 582 79.983 99.458 103.738 104.911


//k

c Restor; jn 151 493 154.43 162.856 173.058 177.916 182370 185.827


7. PENGAN GKUTAN DAN KOMUNIKASI 1.355.092 1.565.4N i 1.794.548 2.049.261 2.169.404 2.181.588 2.257.788
s:

a. Penga rtgkutan : 1.260.442 1.452.04* 1.659.325 1.889.881 1.990.500 2.001.139 2.068.513


a 1 Ar gkutan Rel
tp

- .

a 2 An gkutan Jalan Raya 189 615 229 98( I 253.257 281.778 301.318 311 219 334.436
ht

a 3 An gkutan Sungai. Danau dan Penyeb 248 219 303.36 371.043 430.262 449.266 449960 457.511
a 4 An gkutan Laut 150 938 174.00 237.451 289.502 313.316 335 311 356.469
a 5 An gkutan Udara 62 484 67.28; 75.709 88.469 86.336 62758 55.279
a 6 Ja sa Penunjang Angkutan 609 186 676.42C 721.865 799.870 840.264 841 891 864.818
b. Komu likasi : 94.650 112.364 135.223 159.380 178.904 180.449 189.275
b 1. Po s dan Telekomunikasi 90777 107.77C 129.647 153.104 171.818 173347 181.772
b.2. Ja sa Penunjang Komunikasi 3 873 4.591 5.576 6.276 7.086 7 102 7.503
8. KEUANG AN, PERSEWAAN DAN 534.480 594.84 635.689 706.462 730.212 669.998 590.978
JASA PEI :USAHAAN
a Bank 125 519 172.62E 186.337 225.871 225.558 175319 71.256
b Lemba ja Keuangan Tanpa Bank 20 093 20.22E 30.137 33.327 35.911 38.318 40452
c. Jasa P snunjang Keuangan 73 7* 86 90 340 352 369
d Sewa E angunan 310.350 318.222 329.901 354.332 372.776 385562 407.385
e Jasa P srusahaan 78444 8369 89.228 92.842 95,628 70.447 71.516

9. JASA-JA 5A 345.681 382.25-) 412.375 462.689 492.075 503.570 522.923


a. Pemer ntahan Umum : 250.183 267.19e 292.342 331.007 342.484 350.019 361.254
a 1 Ad ministrasi Pemerintahan dan Pertah. 250.183 267.19€ 292.342 331.007 342.484 350.019 361.254
a 2 Ja 5a Pemerintahan Lainnya - . . . .

b. Swast i: 95.497 115.062 120.033 131.683 149.591 153.551 161.669


b.1 Ja >a Hiburan dan Rekreasi 5 714 6.30E 6.695 6.810 7.543 8.011 8.809
b.2. Ja >a Sosial Kemasyarakatan 26.075 28276 29.602 29.481 31.051 31.768 33.445
b.3 Ja sa Perorangan dan Rumahtangga 63.709 80.476 83.736 95.392 110.997 113.772 119.415

PRODUK DC )MESTIK REGIONAL BRUTO 15.708.418 17.445.03' 18.276.580 19.792.193 2 0.672.725 20.514.635 21.383.360

PRODUK D( )MESTIK REGIONAL BRUTO @ 7.939.660 8.611.417 9.705.435 10.720.157 1 1.407.648 11.090.281 11.447.872

Tanpa Migas (Minyak dan Gas Bumi + Industri Migas


i Angka Revisi ") Angka Sementara
Lampiran

Tabol 3. LAJU PERTUMBUHAN PDRB ATAS DASAR HARGA KONSTAN 1993


MENURUT LAPANGAN USAHA TAHUN 1993 -1999 (%)

LAPANGAN USAHA 1993 1994 1995 1996 1997 1998 1999

1. PERTAMAN, PETERNAKAN, KEHUTANAN 3,93 17,06 8,10 3,29 (17,23) 10,99


DAN PE RIKANAN
a. Tanaman Bahan Makanan 6,77 13.02 11,32 (8,33) (39.46) 48.54
b Tanaman Perkebunan 26.54 37,40 12,14 10.36 (9,01) 7.87
c Peterrakan dan Hasil-hasilnya 37.25 26,80 35,53 (7,35) (11.87) (22,89)
d Kehutanan (3.97) 15,00 (1.51) 7,85 (13,25) 8,11
e. Perikanan 9,21 17.32 17,43 12.56 (12,72) 22,48
2. PERTAMBANGAN DAN PI i • 11,35 6,83 3,71 7,20 1,02 5,08
a Minya ( dan Gas Bumi 12,40 2.55 1,68 4,73 (1,67) 4.40
b Pertanbangan Tanpa Migas 0,3(5 34.35 13,10 19.01 12,33 7,89
c Penggalian 35.66 18,92 11,29 8,32 2.30 3.50
3. INDUST *l PENGOLAI!.-. 12,38 (4,11) 9,12 1,41 3,79 5,06
a. Industri Migas : IS.lf (8,84) 10,81 (0,73) 5,64 6,53
a 1. Pangilangan Minyak Bumi 8.5C (12.56) 13.64 (8,93) 3,49 (0,95)
a 2. Gas Alam Cair (LNG) 20,1 (6,28) 9.01 4,74 6,89 10,72
b. Industri Tanpa Migas : 6.31 7,23 5,66 5,99 0,08 1,96
b 1 Makanan, Minuman dan Tembakau 49.7D 21.70 14.77 5,10 (4,59) (0,90)
b 2. Tjkstil, Barang Kulit dan Alas Kaki I36.7M 11,99 2.39 17,87 (1,60) 2.44
b 3. B arang Kayu dan Hasil Hutan Lain 3.3E 3,78 5,56 6,33 0,24 2.32
b.4. Karias dan Barang Cetakan 52,59 10,35 4,35 29,79 1,78 3,66
b 5 Pjpuk, Kimia dan Barang dan Karet

id
6.9E 13,34 4,23 3,33 0,26 1,26
b6 Samen, Barang Lain Bukan Logam (56,86 12,95 9,72 23.99 0.81 8,97

o.
b 7 Logam Dasar Besi dan Baja
b.8. A at Angkutan, Mesin dan Peralatan 38,06 27,58 18.48 18,06 0,89 0,16
I) 9. Barang Lainnya
g
s.
4. LISTRIK, GAS DAN AIR E 8,27 8,72 9,55 10,77 6,88 9,66
p
a Listrik 9,2C 8,17 8.50 11,54 7,91 10.02
.b

b. Gas
c Air Bersih 2.26 12,51 16,45 6,08 0,21 7,12
tim

5. BANGUNAN 11.6B 10,75 14,46 8,74 (16,14) 1,50


6. PERDAGANGAN, HOTEL DAN REST 7,56 7,64 10,88 3,94 (0,42) 0,26
a Perdagangan Besar dan Eceran
al

9.02 7,89 11,36 3,03 (1,03) 0.02


Hotel (5,5fe 7,76 11,74 24,35 4,30 1.13
//k

Resto an 1.9M 5.45 6.26 2,81 2,50 1.90


7. PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI 15,52 14,64 14,19 5,86 0,56 3,49
s:

a. Pengangkutan : 15,21 14,20 13,89 5,32 0,53 3,37


tp

a 1. Aigkutan Rel
8.2. Aigkutan Jalan Raya 21,2£ 10,12 11,26 6,93 3,29 7,46
ht

a.3. Aigkutan Sungai, Danau dan Penyeb. 23,0fe 21,51 15.96 4,42 0,15 1,68
34. Aigkutan Laut 15,26 36,46 21.92 8,23 7,02 6,31
8.5. Aigkutan Udara 7.6f 12.52 16,85 (2,41) (27,31) (11,92)
a.6. Jasa Penunjang Angkutan M.0|1 6,72 10.81 5,05 0.19 2.72
b. Koi ikasi: 18,72 20,34 17,86 12,25 0,86 4,89
b.1. Pbs dan Telekomunikasi 18.72 20,30 18,09 12,22 0,89 4,86
b.2. Jiisa Penunjang Komunikasi 18,72 21,27 12.55 12,91 0,23 5.65
8. KEUANGAN, PERSEWAAN DAN I1.2E 6,87 11,13 3,36 (8,25) (11,79)
JASA PERUSAHAAN
a. Bank 37,5 7,94 21,22 (0.14) (22,27) (59.36)
b. Lembaiga Keuangan Tanpa Bank 0,6 49,01 10,58 7.75 6,70 5,57
c. Jasa Penunjang Keuangan 2.0 15,54 5,74 275.51 3,68 4,83
d. Sewa Bangunan 2.5 3,67 7.41 5.21 3,43 5,66
e Jasa Perusahaan 6.6 6,62 4,05 3,00 (26,33) 1,52
9. JASA-JASA 10,58 7,88 12,20 6,35 2,34 3,84
a. Pemerintahan Umum : 6,80 9,41 13,23 3,47 2,20 3,21
a.1 Aflministrasi Pemerintahan dan Pertah. 6,80 9,41 13.23 3,47 2.20 3.21
a.2 Jiisa Pemerintahan Lainnya
b. Swasta 20,49 4,32 9,71 13,60 2,65 5,29
b.1 Jcisa Hiburan dan Rekreasi 10.40 6.14 1.71 10,76 6,21 9.96
b.2 Jasa Sosial Kemasyarakatan 8,45 4,68 (0.41) 5,32 2,31 5,28
b.3 Jjisa Perorangan dan Rumahtangga 26.32 4,05 13,92 16,36 2,50 4.96

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 4,77 8,29 4,45 (0,76) 4,23


PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO | 12,70 10,46 6,41 (2,78) 3,22

}) Tanpa Migas (Minyak dan Gas Bumi + Industri Migas)


r) Angka Revisi *) Angka Sementara
Lampiran

Tabol 4. DISTRIBUSI PERSENTASE PDRB ATAS DASAR HARGA BERLAKU L/


MENURUT LAPANGAN USAHA TAHUN 1993-1999 (%)

LAPANGAN USAHA 1993 1994 1995 1996 1997 19S8 1999


PERTANIAN, PETERNAKAN, KEHUTANAN 8,69 8,27 8,97 9,00 8,75 7,27 7,02
DAN PERI <ANAN
a Tanama'i Bahan Makanan 1.63 1.56 1.69 1,73 1,42 0.76 1.17
b Tanama't Perkebunan 0.29 0,34 0,40 0,63 0,90 1,52 0,73
c Peternalian dan Hasil-hasilnya 0.70 0,85 0,95 0,92 0,86 0.88 0,71
Kehutanan 5 07 4.49 4,78 4.43 4,28 3,35 3,46
Perikanen 1.00 1.03 1,15 1,30 1,30 0,76 0,95
2. PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN 30,55 33,11 34,28 31,71 30,90 29.67 30,93
. a Minyak can Gas Bumi 25.77 27.88 27,82 25,00 23,21 19,59 21.70
b Pertambangan Tanpa Migas 4.06 4,33 5,52 5.79 6.75 9,20 8,38
c Pengga ian 0 73 0,89 0,94 0,92 0,93 0,88 0,85
3. INDUSTRI PENGOLAHAN 3438 32,80 30,39 32,17 34,06 44,48 43,19
a. Industri Migas : 23,69 2278 20,68 23,40 25,79 37,19 36,11
a 1 Pen^j langan Minyak Bumi 10,22 9 73 8,65 9,63 8,56 7,79 5,85
a 2 Gas Alam Cair (LNG) 13.46 13 05 12,04 13,78 17,23 29.41 30,26
b. Industri Tanpa Migas : 10,69 10 01 9,70 8,77 8,27 7,29 7,08
b 1 Makhn an. Minuman dan Tembakau 0.23 0 36 0,37 0,37 0,36 0,33 0,32
b 2 Tek'til Barang Kuht dan Alas Kaki 0.04 0 05 0,07 0,06 0,07 0,06 0,05
b 3 Bare g Kayu dan Hasil Hutan Lain 7.44 6 77 6.32 5,69 5,36 4,79 4,70
b4 Kertis dan Barang Cetakan 0.05 0.05 0,07 0.07 0,08 0.07 0,07
b.5 Pupuk Kimiadan Barang dan Karet 2.79 2,65

id
2,68 2,39 2,19 1,84 1.75
b6 Se?me n. Barang Lain Bukan Logam 0.04 0,06 0,07 0,07 0,08 0,06 0,06
b 7 Loga| m Dasar Besi dan Baja

o.
b 8 Alat Angkutan. Mesin dan Peralatan 0.08 0.08 0,12 0,12 0,13 0,13 0.12
b 9 Bara|ngg Lainnya
g
s.
4. LISTRIK, G|AS DAN AIR BERSIH 0,29 0,31 0,30 0,30 0,30 0,19 0,20
a Listrik
p
0.25 0.27 0,26 0,26 0,26 0.17 0,18
b Gas
.b

c Air Bersih1 0,34 0.04 0,04 0,04 0.04 0,02 0,02


tim

5. BANGUNAN 2,76 2,78 3,02 3,21 3,15 2,27 2,21


6. PERDAGANGAN, HOTEL DAN RESTORAN 9,11 8,56 8,43 8,46 8,04 6,83 6,99
al

a Perdagargan Besar dan Eceran .7.70 7,25 7,09 7,18 6,78 5.70 5,87
b Hotel 0.45 0,37 0,36
//k

0.36 0.40 0,23 0,22


c. Restoran 0.96 0.94 0,98 0,91 0,86 0,90 0,89
7. PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI
s:

8,63 8,71 9,16 9,66 9,37 6,13 6,39


a. Pengangkutan 8,02 8,10 8,50 8,92 8,62 5,64 5,87
tp

a 1 Angkutan Rel
a.2 Angkutan Jalan Raya 1,21 1.30 1,37
ht

1.37 1.34 0.85 0.94


a.3 Angkutan Sungai. Danau dan Penyeb 1.58 1.64 1,91 2,09 1.97 1.05 1,04
a 4 Angkutan Laut 0.96 1,03 1.13 1,28 1,24 0.74 0,80
a 5 Angkutan Udara 0,40 0,36 0,39 0,41 0,38 0.29 0,29
a 6 Jasa Penunjang Angkutan 3.88 3.'77 3,70 3,77 3,67 2,70 2.79
b. Komunikasi : 0,60 0,61 0,66 0,74 0,75 0,49 0,52
b 1 Pos can Telekomunikasi 0.58 0.58 0.64 0.71 0,72 0,47 0,50
b 2 Jasa Penunjang Komunikasi 0,02 0.03 0,03 0,03 0,03 0.02 0,02
8. KEUANGAN, PERSEWAAN DAN 3,40 3,34 3,29 3,31 3,22 1,77 1,56
JASA PERU5AHAAN
a Bank o.eo 0,99 1,01 1.12 1.11 0.56
b Lembaga keuangan Tanpa Bank 0.22
0 13 0,16 0.17 0,19 0.19 0,11 0.12
c Jasa Penunjang Keuangan o.co 0.00 0.00 0,00 0,00 0.00 0.00
d Sewa Bangunan 1.98 1.73 1,66 1,56 1.50 0.90 1.02
e Jasa Perusahaan 0.50 0.46 0,45 0,43 0,43 0,20 0,20
). JASA-JASA 2,20 2,13 2,15 2,19 2,22 1,38 1,52
a. Pemerintiihan Umum 1.59 1,48 1,49 1,51 1,53 1,00 1,12
a 1. Administrasi Pemerintahan dan Pertah 1.59 1,48 1.49 1,51 1.53 1,00 1,12
a.2 Jasa Pemerintahan Lainnya
b. Swasta : 0,61 0,66 0,67 0,68 0,68 0,39 0,39
b.1. Jasa iftiburan dan Rekreasi 0.04 0.04 0.04 0,04 0,04 0,02 0,03
b.2. Jasa Sosial Kemasyarakatan 0,17 0,17 0,17 0,16 0.15 0,08 0,08
b.3. Jasa Perorangan dan Rumahtangga 0,41 0,45 0,45 0,48 0,50 0,28 0,29

TOTAL 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00

Angka Revisi Angka Sementara


Lampiran

Tabel 5. DISTRIBUSI PERSENTASE PDRB ATAS DASAR HARGA BE RI AKU


MENURUT LAPANGAN USAHA TAHUN 1993 -1999 (%) <®

LAPANGAN USAHA 1993 1994 1995 1996 1997 1998r) 1999


1. PERTANI AN, PETERNAKAN, KEHUTANAN 17.19 16,76 17.43
DAN PERIKANAN 17,45 17,16 16,83 16,63
a Tanamjin Bahan Makanan
3.22 3.16 3,28
b Tanam;in Perkebunan 3,35 2,79 1.76
0,57 0.69 2.76
c Peterna kan dan Hasil-hasilnya 0.79 1,22 1,76 3,52 1,73
1,39 1.72 1.85
d Kehutanan 1,78 1,69 2,03
10,03 1.69
9.11 9,28 8,58
e. Perikan an 8,39 7,76 8.21
1.97 2,08 2,23 2.52 2.54 1,75 2.25
2. PERTAMEIANGAN DANPENGGALIAN 9,47 10,59 12,55 13,01
b Pertambangan Tanpa Migas 8,03 8,78!
15,08 23.33 21,89
c Penggalian 10,72 11,23 13.25
1,44 21,30 19.87
1.80 1.83 1,78 1,83 2,03
3. INDUSTRI 2.02
PENGOLAHAN (Tanpa Migas) 21,15 20,30 18,84 16,99 16,22
1 Makanai , Minuman dan Tembakau 16,86 16,77
0.46 0,73 0,72
2 Tekstil, Barang Kulit dan Alas Kaki 0,72 0,71 0,77
0,08 0,75
0.10 0,13 0.12
3 Barang Kayu dan Hasil Hutan Lain 0,13 0,13 0,13
14,73 13.71 12,28
4. Kertas Barang Cetakan 11,02 10,51 11,09
0.11 0,11 11.15
0,14 0.14
5 Pupuk, fcimia dan Barang dari Karet 5.52 5,37
0,16 0,17 0,17
6. Semen, 5,21 4,62
Barang Lain Bukan Logam 009 011
4,29 4,26 4,14
7 Logam 0.13 0,13
Dasarir Besi dan Baja 0,16 0,14 0.14
8 AlatAngfuitan . Mesin dan Peralatan
0,16 0 16 0,23
9 Barang liainnya 0.24 0,26 0,30 0,29

id
4. LISTRIK, ($AS DAN AIR BERSIH 0.57 0,63 0,58

o.
a. Listrik 0,57 0,58 0,44
0,49 0,47
0,56 0,51 0,50
b Gas 0,51 0,39 0,42
c. Air Bersilji 0,08 g
s.
0.07 0,07 0,08 0.08 0.05 0.05
5. BANGUNAY
p
5,45 5,54 5,86 6,22 6,18 5,25 5,24
.b

6. PERDAGANGAN, HOTEL DAN REST 18,02 17,34 16,37 16,39 15,76


a Perdagangan Besar dan Eceran 15,81
tim

15,23 14,70
16,56
b. Hotel 13,77 13,92 13,29
0.89 13,19 13,92
0,75 0,70 0,70
c Restoran 0,79 0,53 0.53
1.91 1,90 1.90
al

1,77 1,68 2.09 2,11


7. PENGANGlkuTAN DAN KOMUNIKASI 17,07 17,66
//k

17,80 18,71 18,36


a. Pengangkutan 15,88
14,19 15,13
16,42 16,51 17,28
a.1. Angkutan Rel 16,90 13,05 13,91
s:

a.2. Angkjtan Jalan Raya


2,39 2,64 2,66
a.3. Angkutan Sungai, Danau dan Penyeb 2,66 2.63
tp

3.13 1,97 2,24


a,4. Angk Otan Laut
3,31 3,71 4,06 3.87 2,43 2,45
1,90 2.C8 2,20 2.48
ht

a.5. Angk itan Udara 2,44 1,72 1,90


0,79 0,73 0,76
a.6. Jasa °enun)ang Angkutan 0,79 0,75 0,68
7.67 0,70
7,65 7,18 7.31
b. Komuni k isi : 7,20 6.25 6,62
1,19 1,24 1,29
b.1. Pos dan Telekomunikasi 1,43 1,47 1,14
1,14 1.18
1,22
b.2. Jasa Penunjang Komunikasi 1.24 1,37 1.41 1.09 1,18
0.05 0,05 0.05 0,06 0.06 0.04 0,04
8. KEUANGAN PERSEWAAN DAN
6,73 6,77 6,39
JASA PERUSAHAAN 6,41 6,31 4,09 3,69
a. Bank
1.58 2,00 1,96
b. Lembaga Keuangan Tanpa Bank 2,18 2,17 1.29
0,25 0,51
0.32 0,32 0,36
c. Jasa Penuijang Keuangan 0.00
0,37 0,26 0,29
0,00 0,00 0,00
d. Sewa Bangunan 0,00 0,00 0,00
3,91 3,5' 3,23
e Jasa Perusahaan 3,03 2.93 2.08
0,99 0,93 2,42
0,88 0,84 0,83 0,46 0,47
JASA-JASA
4,35 4,32 4,18
a. Pemerintahan Umum : 4,25 4,35 3,20
3,15 3,59
2,9S 2,89 2,93
a.1. AdministrasJ Pemerintahan dan Pertah. 3,00 2,30 2,66
3.15 2.9S 2,89
a.2. Jasa PemerintahanLainnya 2.93 3,00 2,30 2,66
b. Swasta :
1,20 1,33 1,29
b. 1. Jasa Hiburan dan Rekreasi 1,32 1,34 0,90
0,07 0,07 0,93
b.2 Jasa Sk 0,08 0,08 0.08
Kemasyarakatan 0.33 0.35
0.06 0,06
0.34 0,31
b.3. Jasa farorangan danRumahtangga 0.80 0,91
0,29 0,18 0.19
0,87 0,93 0,97 0,66 0,68

TOTAL 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00

npa Migas (Min)yak dan Gas Bumi + Industri Migas)


igka Revisi Angka Sementara
Lampiran

Tabel 6. INDEKS PERKEMBANGAN PDRB ATAS DASAR HARGA BERLAKU


MENURUT LAPANGAN USAHA TAHUN 1993 -1999 (TAHUN 1993=100,00)

LAPANGAN USAHA 1993 1994 1995 1996 1997 1998 1999


1. PERTAN AN, PETERNAKAN, KEHUTANAN 100,00 114,50 142,17 159.10 175,11 274,46 282,57
DAN PERlK/i
a Tanama n Bahan Makanan 100.00 115,34 142.93 162,93 151.85 153.65
b Tanaim ) n Perkebunan
250,44
100.00 141.60 193,67 334.79 540.97
c Petern ak an
1.735,26 888,81
dan Hasil-hasilnya 100,00 145,041 186,10 201,02 212,69 409,33 353,75
d Kehutah an 100.00 tCJB.SSi 129,73 134,01 146,61 216,71 238,80
e Penka 100,00 124,1 o 158,37 200.24 226,00 248,89 332,60
2. PERTAM3ANGAN DAN PENGGALIAN 100,00 130,35 154,43 159,35 175,79 318,41 354,16
a Minyak dan Gas Bumi 100.00 130,16 148,59 148,93 156,56 249.25 294.52
b Pertambangan Tanpa Migas 100,00 128,46 187,20 219,19 289,32 743,53
c Penggaj lian 100,00 147,46 178.77 194,80 223.71
722.68
396,79 410.86
INDUSTRI PENGOLAHAN 100,00 114,77 121.66 143,70 172,25 424,27 439,48
a. Indust i Migas : 100,00 115.71 120,19 151,70 189,29 514,88 533,30
a 1 Pe hgilanganMinyak Bumi 100,00 114,48 116,38 144,55 145,61 249,73 200,03
a2 Gas Alam Cair (LNG) 100,00 113,65 123,08 157.13 222,47 716,23
b, Indust i Tanpa Migas :
786,38
100,00 112,68 124,92 125,96 134,50 223,51 231.59
b 1 Makanan. Minuman dan Tembakau 100,00 183,83 220,50 246,56 274.38 475,73 482,20
b2 Tehstil. Barang Kulit dan Alas Kaki 100,00 137.54 210,73 224.62 270.72 435,10 451,67
b.3 Ba lang Kayu dan Hasil Hutan Lain 100.00 109,35 116,93 117.31 125,13 211.12 221,07
b4 KeiHas dan Barang Cetakan 100.00 116,65 189,91 203.26 265.53 443.89 462.97
b5 Puibuk, Kimia dan Barang dan Karet 100,00 114,07 132,26

id
131.19 136,09 216.04 218,98
b.6 Semen. Barang Lain Bukan Logam 100,00 154.25 213,26 240.33 319,73 462,34 468.64
b7 Loc am Dasar Besi dan Baja

o.
b.8 A Angkutan. Mesin dan Peralatan 100,00 116.67J 196,16 229,94 279,63 507.95 514,87
b.9 Baiang Lainnya
g
s.
4. LISTRIK, IAS DAN AIR BERSIH 100,00 130,01 143,57 158,27 179,89 217,21 242,83
p
a Listrik 100,00 132,63 146,00 159,03 180,98 223.05 250.47
b Gas
.b

c Air Bers 100,00 113.20 127,95 153,41 172,92 179,69


tim

193,79
5. BANGUNAN 100,00 121,34 150,60 178,66 198,65 269,68 280,73
6. PERDAGANGAN, HOTEL DAN REST 100,00 113,00 127,38 142,55 153,36 246,00 268,37
al

a Perdag£ngan Besar dan Eceran 100.00 113,33 126.76 143,23 153,09 242.87
b Hotel 266.90
100.00
//k

99,05 111,05 124,21 155.39


c Restorafi 167,69 175,00
100,00 116,86 139,89 145,63 154,55 307,32 323,50
7. PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI
s:

100,00 121,49 146,21 171,87 188,71 233,04 258,94


a. Penganbkuta n :
100,00 121,48 145,81 170,66 186,67 230,46
tp

a.1. Angkuta nRel 255,86


a.2 utan Jalan Raya 100,00 13C.00 156,01 174,28
ht

193,16 231,55 273,30


a 3 Angjkuta n Sungai, Danau dan Penyeb 100,00 124.51 166,34 203.43 217,16 218.28 229,12
a 4. Angk utan Laut 100.00 128.78 162,38 204,11 225.11 253.67 292,52
a 5 Angkutan Udara 100,00 109,13 135,55 156,88 168,20 240,63 259,35
a 6 Ja Penunjang Angkutan 100.00 117.05 131,22 149.32 164,60 228,28 251,88
b. Kornuni kasi : 100,00 121,68 151,55 187,91 215.88
b 1 Pos dan Telekomunikasi
267,42 299,99
100 00 121,46 151,50 188.35 216,55 268,31 301,30
b 2 Jasj Penunjang Komunikasi 100 00 126,88 152,72 177,54 200,25 246,53 269,28
KEUANGAN , PERSEWAAN DAN 10000 118,04 133,04 149,17 164,46 170,50 160,26
JASAPERUSAH
a Bank 100,00 148 31 174,01 215,72 241,18
b Lembagd Keuangan Tanpa Bank 228,13 94,24
100,00 150 64 178,26 224,43 254.85 289.51 339.50
c Jasa Perunj ang Keuangan 100.00 111,98 164,59 183.44 702,50 933.28 1.043,22
d Sewa Bang unan 100,00 105,47 115,69 121.47 131,59
e Jasa Perj sahaan
149.30 180,82
100,00 110,94 124,54 132,94 148,10 130,94 137,86
9. JASA-JASA 100,00 116,57 134,73 152,85 175,06 206,11
a. Pemerin ahan Umum : 240,90
100,00 111,50 128,62 145,64 167,16 204,84 246,26
a.1 Adm nistrasi Pemerintahan dan Pertah 100.00 111,50 128,62 145,64 167,16 204,84 246,26
a 2. Jasa Pemerintahan Lainnya
b. Swasta 100,00 129,87 150,71 171,75 195,74 209,41
b.1. Jasa Hiburan dan Rekreasi
226,87
100,00 117,50 160,11 170,88 190,64 219.95 244.37
b.2. Jasa Sosial Kemasyarakatan 100,00 123,45 145,02 147,91 155.52 157,53 171.51
b.3 Jasa Perorangan dan Rumahtangga 100.00 133,30 152,20 181,59 212.66 229,70 247,96
PRODUK DOMjESTIK REGIONAL BRUTO 100,00 120,30 137,63 153,54 173,83 327,88 349,81
PRODUK DOMESTIr REGIONAL BRUTO 100,00 117,42 140,22 156,75 175,38 280,34 292,00

anpa Migas (Mi yak dan Gas Bumi + Industri Migas)


\ngka Revisi *] Angka Sementara
Lampiran

Tabol 7. INDEKS PERKEMBANGAN PDRB ATAS DASAR HARGA KONSTAN 1993


MENURUT LAPANGAN USAHA TAHUN 1993 -1999 (TAHUN 1993=100,00)

LAPANGAN USAHA 1993 1994 1995 1996 1997 1998 1999


1. PERTANIAN, PETERNAKAN, KEHUTANAN 100,00 103,90 121,63 131,48
DAN PEjRIKANAN 135,80 112,41 124,76
a. Tananan Bahan Makanan
100,00 106.77 120.66 134,33 123,14 74,55 110.73
b Tananan Perkebunan 100,00 126,54 173,87 194,99
c Peternakan 215,19 195,81 211,21
dan Hasil-hasilnya 100.00 137.25 174,04 235,89 218.56 192,62
d Kehutanan 148.53
100.00 96,q3 110,43 108.75 117.29 101,74
e. Perikj nan 109.99
100.00 139,21 128,13 150.46 169,36 147,82 181,04
2. PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN 100,00 111,36 118,97 123,38 132,27 133,62
a Minya; dan Gas Bumi 140,40
100,00 112,4p 115,27 117,21 122.76 120.71
b Pertar|ibangan TanpaMigas 100,00 100,38 134,86
126,02
152,53 181,53 203,92
c Pengdalian 100,00 135,68
220,01
161,34 179.57 194.51 198,98 205,96
3. INDUST *l PENGOLAHAN
100,00 112,38 107,76 117,59
a. Indus rii Migas :
119,25 123,77 130,04
100,00 115,13 104,95 116,30 115,46 121,97 129,93
P sngilangan Minyak Bumi
a 1
100,00 108,53 94,89 107.84 98.21 101,64
8.2 Gas,Alam Cair (LNG) 100,68
100,00 120.13 112,59 122,73 128.55 137.41 152,15
b. Indus rii Tanpa Migas :
100,00 106,3|l 113,99 120,45 127.67 127.77
b.1 Mik?anan. Minuman dan Tembakau 130,28
100.00 149.77 182,27 209,19
b.2 Te|kstil, Barang Kuht dan Alas Kaki 100,00 166,74 186,74 191,20
219,86 209,77 207,88
b.3 Barang Kayu dan Hasil Hutan Lain 225,38 221.78 227,18
100.00 103,33 107,23 113,19 120,36 120,65 123,45
b.4 Krrtas dan Barang Cetakan 100,00 152,59 168,39 175,72 228,07 232,13
b.5. Pi puk,. Kimia dan Barang dari Karet 100,00
240,62
106,95 121,22

id
126,35 130,56 130,90 132,56
b.6. S( men,, Barang Lain Bukan Logam 100,00 166,86 188,46 206,78 256,39
b.7. Lcgarm Dasar Besi dan Baja 258.47 281,64

o.
b.8 Alit Angkutan, Mesin dan Peralatan
100.00 128,0 176,15 208,71 246,40
b.9. Ba! rang Lainnya
g 248,59 248,99
s.
4. LISTRIK. GAS DAN AIR BERSIH 100.00 108,27 117,71 128,95 142.84
a Listrik 152,67 167,41
p
100,00 109,20 118,13 128,17 142,95 154,26 169,72
b Gas
.b

c Air Berfeih 100,00 102.26 115,06 133,99 142.13


tim

142,43 152,56
5. BANGUNAN 100,00 111,65 123,65 141,52 153,89 129,05 130,99
6. PERDAGHNGAN. HOTEL DAN REST 100,00 107,56 115,77 128,37 133,42 132,85
al

a. Perdagangan Besar dan Eceran 133,20


100.00 103,02 117,63 130,99
b. Hotel 134,96 133,57 133.59
//k

100,00 94.41 101,75 113,69


c Restoran 141,37 147,45 149,12
100.00 101,94 107.50 114,23 117.44 120,38 122.66
7. PENGAN3KUTAN DAN KOMUNIKASI
s:

100,00 115,52 132,43 151,23 160,09 160,99 166,62


a. Pengangkutan : 100,00 115,28 131,65 149,94
tp

a 1 An jkutan Rel 157,92 158,76 164,11


a2 utan Jalan Raya 100,00 121.29 133,56
ht

148.61 158.91 164.13


8.3 Andkutan Sungai, Danau dan Penyeb. 100,00 123,02 149,48 173,34
176.38
181,00 181,28 184,32
a.4 Angkutan Laut 100.00 115.28 157,32 191,80 207.58
a.5 Angkutan Udara 222,15 236.17
100.00 107,68 121.16 141,59 138,17 100.44 88,47
a.6 Jasa Penunjang Angkutan 100.00 111.04 118,50 131,30
b. Komunji kasi :
100,00 118,72 142,87
137.93 138.20 141,96
168,39 189,02 190,65 199,97
b.1 Pos dan Telekomunikasi 100,00 116,72 142,82 168,66 189,28
b.2 Jasa Penunjang Komunikasi 190.96 200,24
100,00 118.72 143,97 162,04 182,95 183.37 193,73
KEUANGAN, PERSEWAAN DAN 100,00 111,29 118,94 132,18 136,62 125,36
JASA PER JSAHAAN 110,57
a Bank
100,00 137.53 148,45 179,95 179,70
b Lembag^i Keuangan Tanpa Bank 100,00 100,66
139,67 56,77
149,99 165,86 178,72
c. Jasa Pefiunjang Keuangan 190,70 201,32
100,00 102,01 117,87 124,63
d Sewa Bingunan 468,02 485,25 508,68
100.00 102.54 106,30 114.17 120,11 124,23 131,27
e. Jasa Pe usahaan 100 00 106 69 113,75 118,35 121,91 89,80 91,17
9. JASA-JAS*
100,00 110,58 119,29 133,85
a. Pemerirtaha n Umum: 142,35 145,67 151,27
100,00 10680 116,85 132,31
a.1. Adninistrasi Pemerintahan dan Pertah
136,89 139,91 144,40
100,00 106 80 116,85 132.31 136,89 139.91
a.2. Jas; Pemerintahan Lainnya 144,40
b. Swasta
100,00 120,49 125,69 137,89
b.1 Jasa| 156,64 160,79 169,29
Hiburan dan Rekreasi 100,00 110,40 117,18 119.18 132.01 140,21
b.2. Jasj Sosial Kemasyarakatan 154,18
100,00 108,45 113,53 113,06 119,08 121,83 128,26
b.3. Jas£ Perorangan dan Rumahtangga 100,00 126,32 131,44 149,73 174,23 178,58 187,44
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 100,00 111,06 116,35 126,00 131,60 130,60 136,13
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO | 100,00 108,46 122,24 135,02 143,68 139,68 144,19

Tanpa Migas (M nyak dan Gas Bumi Industri Migas)


^ngka Revisi * Angka Sementara
Lampiran

Tabel 8. INDEKS IMPLISIT PDRB


MENURUT LAPANGAN USAHA TAHUN 1993 -1999 (TAHUN 1993=100,00)
LAPANGAN USAHA 1993 1994 1995 1996 1997 1998 1999
PERTANIAN, PETERNAKAN, KEHUTANAN 100.00 110J20
DAN PERIKANAN 116,89 121,01 128,94 244,17 226,50
a Tanaman Bahan Makanan 100,00 108.03 118,45 121,30
b Tanaman Perkebunan 123.31 206,12 226.17
100.00 111,90 111,38 171.70 251,40
c Peternakan dan Hasil-hasilnya 100.00 105.J70 106,92
886,21 420,33
d Kehutanan 85.22 97.31 212,51
100.00
238,17
110,96 117.49 123.22 124,99
e Perikanan 212,99 217,10
100.00 113,66 123,60 133,08 133,44 168,37
2. PERTAVIBANGAN DAN PENGGALIAN 183,71
100,00 117,05 129,81
a Minyjik dan Gas Bumi 129,15 132,90 238,30 252,25
115,80 128.90 127,06 127,53
b Pertanbangan Tanpa Migas 127,97
206.49 233.72
138,81 143,70 159,38
c Penggalian 364,62 328,48
100.00 08.68 110,80 108,48 115,01 199,41 199.49
3. INDUSTRI PENGOLAHAN 100,00 102,13 112,90 122,20 144,44
a. Industri Migas : 100,00 342,78 337,96
•00,51 114,52 130,44
a 1 Pengilangan Minyak Bumi 163.95 422,13 410,4.5
100.00 05,48 122,64 134,04 148,25 245,70
a 2 Gas Alam Cair (LNG) 100,00 97,10
198.69
109,32 128.03 173.06
b. Industri Tanpa Migas 100,00 106,00
521,24 516,86
109,58 104,57 105,35
b 1 Makanan Minumandan Tembakau 174,93 177,77
100,00 126.08 120,98 117,86 124,80 226,79
b 2 Tskstil. Barang Kulit dan Alas Kaki 100.00 82.^9 231.96
112.85 117,48 120,12 196.19
b 3 Barang Kayu dan Hasil Hutan Lain 100,00 105,83
198.81
109,05 103.64 103.97
b 4 Kartasdan Barang Cetakan 100.00 76.45
174.98 179,08
112.78 115,68 116.42
b 5 Pupuk. Kimia dan Barang dan Karet 191.22

id
100,00 192.41
106,66 109,11 103.83
b6. Samen. Barang Lain Bukan Logam 130.00 92,4^4
104,23 165,04 165,23
113,16

o.
b 7 Logam Dasar Besi dan Baia 116.22 124,70 178.87 166.33
b.8. Aat Angkutan, Mesin dan Peralatar 100.00 34,5;0
b9. Barang Lainnya 111,36
g 110,17 113.49 204,33 206.79
s.
4. LISTRIK GAS DAN AIR I \-\ v,\ 100,00 120,08 121.96 122,74 125,94
a Listrik 142,28 145.05
p
100.00 121,45 123,59
b Gas 124,08 126.60 144,59 147,58
.b

c Air Beijsih 100.00 110,60 111,21 114,50 121.67 126.17


tim

5. BANGUNAN 127.02
100,00 108,68 121,80 126,24 129,08 208,96 214,31
6. PERDAGANGAN, HOTEL DAN RES' 100,00 105,06 110,03 111,05 114,94
a Perdac angan Besar dan Eceran 185,17 201,48
al

100,00 103,95 107,77


b Hotel 109.35 113.44 181,84
100,00 199.79
104.91
//k

109,15 109.26 109,92


c Restori 113.72 117.361
100.00 114,63 130,13 127,48 131.60 255,29 263,73
7. PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI 100,00 105.17
s:

110,41 113,65
a. Pengahgkutan : 100,00
117,88 144,75 155,41
1C5.38 110,76 113,82 118,21
a 1 Angkutan Rel 145,16 155,91
tp

8.2 utan Jalan Raya 100,00 10(7.1 116.81 117.28


ht

a3 Anbkutan Sungai. Danau dan Penyeb 100,00 101,2 111.27


121.55 141.08 154,95
a.4 An 3kutan Laut 117,36 119,98 120,42
100,00 124,31
111,71 103,22 106,42
a5 Anijkutan Udara 108.44 114,19 123,86
103,00 101,34 111.87
a 6 Ja : a Penunjang Angkutan 110.80 121,73 239.58
100,00 293.15
105,411 110.73
b. Komuij ikasi : 100,00
113,72 119.34 165.18 177,43
102,49 106,08 111,59 114,21
b.1, Pos dan Telekomunikasi 140,27 150,02
100,00 10.2.31 106,08
b.2 Jassa 111.68 114.41 140,51
Penunjang Komunikasi 100,00 106.87
150,47
106,08 109,57 109,46
I. KEUANGAN , PERSEWAAN DAN 134,44 139.00
100,00 106,06 111,86
JASA PERUSAHAAN 112,85 120,38 136,01 144,94
a Bank
100,00 10:',84 117,22
b Lembagla Keuangan Tanpa Bank 119,88 134.21 163,33
100,00 166,00
149,66 118,85 135.31
c Jasa Pe hunjang Keuangan 142,60 151,81 168,63
100.00 109,77 139,64
d Sewa Bangunan 147,19 150,10 192,33
100,00 205,08
1021,86 108,83 106,39
e. Jasa Pe-usahaan 109,55 120,18 137,75
10C.00 103.99 109,49 112.32 121,49
9. JASA-JASlA 145,81 151.22
100,00 105,42 112,94
a. Pemeri tahan Umum : 114,20 122,98 141,48
100,00 159,25
104,40 110,08 110,08 122,11
a.1. Adni nistrasi Pemerintahan dan Pertah 146,42 170,55
100.00 104,40 110,08
a 2 Jasa Pemerintahan Lainnya 110,08 122.11 146,42 170,55
b. Swasta
100,00 107,79 119,91
b 1 Jasa| 124,56 124,96 130.24
Hiburan dan Rekreasi 100 00 134,01
106,52 136,64 143,38
b2 Jasc Sosial Kemasyarakatan 144,41 156,87 158,50
100 00 113,83 127,74 130.82
b.3 Jas£ Perorangan dan Rumahtangga 100 00 105,76
130,60 129,30 133.71
115,80 121,28 122,06 128,63 132.29
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO
100,00 10832 118,29
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 121,86 132,08 251,07
100,00 256,97
108 26 114,71 116,09 122,06 200,70 202,52

anpa Migas (M nyak dan Gas Bumi ♦ Industri Migas)


\ngka Revisi *' Angka Sementara
Lampiran

TABEL 9. AGREGAT PDR3 PER KAPITA DAN PENDAPATAN


REGIONAL PER KAPITA TAHUN 1993 - 1999

AGREGAT 1993 1994 1995 1996 1997 1998 1999

I. ATAS DASAR HARGA BERLAKU :

1 PRODUK DOMESTIKR(
(Jutaa i Rupiah) 15708418 18897252 21619609 24.118.257 27 305.283 51505,45 54 948 998
2. PENYJJSUTAN (Jutaan Rupiah) 858 890 1010 517; 1098 992 1333 826 1442 023 2551569 2767 064
3 PROD JK DOMESTIK REGIONAL NETO
ATAS 3ASAR HARGA PASAR 14 849 528 ,7 886 735 20 520 617 22 784.431 25 863 261 48 953 576 52 181934
(Jutaan Rupiah)

1 PAJAKJ TIDAK LANGSUNG NETO


(Jutaar Rupiah) 3140 113 3777 561 4321.760 4.821240 5458 326 10 295 879 ,0 984 305
5 PRODlbK DOMESTIK REGIONAL NETO
ATAS DASAR BIAYA FAKTOR 11709.415 14 109.174 16.198.857 17963.191 20.404.934 38 657 698 41197629
(Jutaan Rupiah)

id
6. PENDL DUK PERTENGAHAN TAHUN 2 099.700 2,89 450
2283 200 2.361000 2422 550 2484 800 2547.750

o.
(Orang

7 PDRB PER KAPITA (Rupiah) 7.481.268 8.631.050


9.468.995 g
10.215.272 11.271.298 20.728.085 21.567.657
p s.
8 PENDAPATAN REGIONAL PER KAPITA 5.576.709 6.444.164
(Rupiah) 7.094.804 7.608.298 8.422.916 15.557.670 16.170.201
.b
tim

I. ATAS DASAR HARGA KONSTAN 1993:


al

1 PRODU < DOMESTIK REGIONAL BRUTO


//k

(Jutaan Rupiah) 15.708 418 17.445.037 18 276.580 19.792.193 20.672 725 20514.635 21 383 360
s:

2. PENYUSUTAN (Jutaan Rup.ah)


858.890 931.191 972.953 1036.112 ,102022 ,084 187
tp

1 137.061
3 PRODU< DOMESTIK REGIONAL NETO
14.849.528 16.513.846 17.303.627 18.756 081 19.570 703 19430448
ht

ATASDASA HARGA PASAR 20.246 299


(Jutaan Rupiah)

4 PAJAK 1IDAK LANGSUNG NETO


(Jutaan Rupiah) 3140.113 3.487263 3653.488 3.956.459 4.132.478 4 100.875 4 274 534

5 PRODUK DOMESTIKREGIONAL NETO


ATAS DASA BIAYA FAKTOR 11709.415 13.026.5*3 13.650.139 14.799.621 15.438.226 15 329.572 15.971 765
(Jutaan Rupiah)

6. PENDUCUK PERTENGAHAN TAHUN 2.099.700 2.189.450


(Orang) 2.283.200 2.361000 2.422.550 2.484.800 2.547.750
7 PDRB PEP KAPITA (Rupiah) 7.481.268 7.967.771
8.004.809 8.382.970 8533.457 8.256.051 8.393.037
PENDAPATAN REGIONAL PER KAPITA
(Rupiah) 5.576.709 5.949.706 5.978.512 6.268.370 6.372.717 6.169.338 6.268.969

Angka Revisi *I Angka Sementara


Lampiran

TABEL 10 AGREGATPDRB PER KAPITA DAN PENDAPATAN


REGIONAL PER KA PITA TAHUN 1993-1999 (5)

AGREGAT 1993 1994 1995 1996 1997 1998 1999

I. ATAS DASAR HARGA BERLAKU :

1 PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO


7 939 660 9 322.95
(Jutas n Rupiah) 1 11132.705 12.445.187 13.924.672 22.258.328 23.184.05'
2 PE NYUSUTAN (Jutaan Rupiah) 541 855 642 546
723.431 839.166 936.250 1.405.665 1.571.321
3 PROCUK DOMESTIK REGIONAL NETO 7 397 806 8 680.405
ATAS DASAR HARGA PASAR 10 409 274 11.606.021 12.988.422 20.852.663 21.612.73C
(Jutaan Rupiah)

4 PAJAK TIDAK LANGSUNG NETO


(Jutaa l Rupiah) 1587,38 ,863653 2225.428 2.487.793 2.783.542 4.449 440 4.634.492
5 PRODJK DOMESTIK REGIONAL NETO
ATAS DASAR BIAYA FAKTOR 58,0668 6816747 8183.847 9.118.228 10.204.880 ,6.403.224 16.978.238
(Jutaan Rupiah)

id
6 PE NDUDUKPERTENGAHAN TAHUN 2 099 700
2189 450 2.283.200 2361.000 2.422.550 2.484.800 2.547.750

o.
(Oran

7 PDRB ER KAPITA (Rupiah) 3.781.331 4.258.125


4.875.922 g 5.271.151 5.747.940 8.957.795 9.099.814
s.
PENDAPATAN REGIONAL PER KAPITA
p
2.767.380 3.113.452
(Rupiah) 3.584.376 3.862.020 4.212.454 6.601.426 6.664.013
.b
tim

ATAS DA« AR HARGA KONSTAN 1993 :


al

1 PRODL K DOMESTIK REGIONAL BRUTO


//k

(Jutaan Rupiah) 7939660 8611417 9.705435 10.720.157 ,1.407.648 11.090.281 11.447.872


s:

2 PENYUSUTAN (Jutaan Rupiah)


541855 574.519, 636.331 701.908 738.534 710.359 744.741
tp

3 PRODUK DOMESTIK REGIONAL NETO


7397 606 8.036.897. 9.069.104 10.018.249 ,0.669.114 10.379.922 10.703.131
ht

ATAS CASAR HARGA PASAR


(Jutaan Rupiah)

4 PAJAK IDAK LANGSUNG NETO 1587 138 1721-122


(Jutaan Rupiah) 1940.116 2.142.959 2.280.389 2.216.947 2 288.430

5 PRODUK DOMESTIK REGIONAL NETO


5 810 668 6 315 475
ATAS DASA BIAYA FAKTOR 7.128.987 7.875.290 8.388.725 8.162.974 8.414.702
(Jutaan Rupiah)

PENDUDUK PERTENGAHAN TAHUN 2 099 700 2.189.450


(Orang) 2283.200 2.361.000 2.422.550 2.484.800 2.547.750
7 PDRB :R KAPITA (Rupiah) 3.781.331 3.933.142
4.250.804 4.540.516 4.708.942 4.463.249 4.493.326
PENDAPATAN REGIONAL PER KAPITA
(Rupiah) 2.884.503 3.122.367 3.335.574 3.462.767 3.285.164 3.302.797

anpa Migas (Min yak dan Gas Bumi + Industri Migas)


'ngka Revisi *) Angka Sementara
ht
tp
s:
//k
al
tim
.b
ps.
go.
id
ht
tp
s:
//k
al
tim
.b
ps.
go.
id

Anda mungkin juga menyukai