tp
s:
//k
al
tim
.b
ps.
go
.id
Katalog BPS : 9202.6400
1993-1999
id
o.
g
ps.
.b
tim
al
//k
s:
tp
ht
IS IN No. 979.479-582.8
(|mor Publikasi / Publication Number 64.550.200002
finor Katalog / Catalogue Number 9202.6400
Hiasskah /Script :
Bil ang Ncraca Wilayah dan Analisis Statistik
id
Re ionalAccount andStatistic Analysis Divi:sion
g o.
s.
erbitkan
Dilc Olch / Published by :
p
Scm ua isi materi buku ini boleh dikutip dengan menyebut siimbcrnya
All hiaterial ofthis book may be citied with re1ference to the source
TIM PENYUSUN
Pc nangguns Jawab
Banibang Sabarudin, MS.c
id
3. Roosmawaty, SE.
go.
Pciulis
1. Syahruni, B.St.
s.
2. Rudy Ramadani S., SST.
p
.b
3. Mahdalena
//k
s:
tp
ht
KATA PENGANTAR
Buku Produk Domcstik Regional Bjruto Kalimantan Timur Tahun 1993 - 1999
in
mempakan publikasi yang diicrbitkan secara berkala setiap tahun. Sejak tahun 1993 angka
a
ORB ndisajikan bcrdasarkan 9(sembilan) sektor lapangan usaha perekonomian seiring dengan
pc u bahan tahun dasar 1983 menjadi tahun dasa|r 1993.
Da
•ah (&APPEDA) Propinsi Kalimantan Tinlur, Pemerintah Daerah Propinsi Kalimantan
id
Timur - dan lembaga/instansi pemerintah lainnya serta pihak swasta.
go.
s.
Disadari masih banyak penyempurnaan yang perlu dilakukan pada penerbitan yang
p
datang. Saran dan kritik yang membangun sangat kami harapkan. Akhirnya kepada
.b
akan
tim
sen ua
apihak yang telah membantu sehingga publikasi ini dapat diicrbitkan. kami ucapkan
al
ten na kasih.
//k
s:
tp
ht
Halaman
KA A PENGANTAR
I
DA TARISI
ii
DA TARTABEI
v
DA I'AR GRAFIK
vi
DAI' IARLAMPIRAN ....
vii
BAB
URAIAN SINGKAT PHNGHITUNGAN PRODUK DOMESTIK
REGIONAL BRUTO (PDRB) KALIMANTAN TIMUR
A. PENDAHULUAN
1•Pengertian Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) 1
id
1
2. Penggunaan Tahun Dasar 1993
o.
2
3. Perubahan Klasifikasi g
s.
3
B. PUBLIKASI
p
4
1. Produk Domestik Regional Bruit, menurut Lapangan Usaha"
.b
4
L1roduk Domestik Regional Bruto menurut Penggijunaan
tim
4
C. KONSEP DAN DLLINISI
al
4
1. Output
//k
4
2. Biaya Antara
s:
5
3. Nilai Tambah
tp
5
4. Penyusutan
5
ht
5. AgregatPDRB
5
6. Klasifikasi Sektor
6
I). METODOLOGI
6
1. Metode Penghitungan PDRB Atak Dasar Harga'Berlaku 7
LI. Pendekatan Produksi
7
1.2. Pendekatan Pendapatan ....
7
1.3. Pendekatan Peimcluaran
7
2. Metode Penghilungan PDRB Alas Dasar Harga Konstan
2.1. Revaluasi
2.2. Ekstrapolasi
2.3. Defiasi
id
2. Pertambangan Tanpa Migas 16
o.
3. Penggalian 16
g
s.
C. SEKTOR INDUSTRI PENGOLAHAN 17
1. Industri Migas (Industri Pengilangan Minyak Bumi dan
p
.b
21
2. Gas 23
s:
3. AirBersih 23
tp
E. SEKTOR BANGUNAN
ht
24
F SEKTOR PERDAGANGAN, HpTEL DAN RESTORAN 27
1. Perdagangan 27
2. Hotel 29
3. Restoran 29
in
Halaman
id
TAHUN 1993-1999 .
o.
51
A. PERKEMBANGAN PDRB DAN LAJU PERTUMBUHAN g
s.
EKONOMI
p
52
1•Pertumbuhan Ekonomi Dengan dan Tanpa Migas
.b
52
MIGAS .... 56
//k
PER KAPITA
tp
D. PRODUKTIVITAS TENAGAKElilA
ht
DAFTAR TABEL
lalaman
abel 4. Laju Pertumbuhan PDRB Sekloral Dengan dan Tanpa Migas Atas
Dasar Harga Konstan 1993 Tahun 1993-1999(%) 55
id
abel 5. Struktur Ekonomi Dengan Migas Atas Dasar Harga Berlaku
o.
Tahun 1993-1999(%)
58
g
s.
label 6. Struktur Ekonomi Tanpa Migas Atas Dasar Harga Berlaku
p
Tahun 1993-1999 ( % )
.b
58
tim
T
bel 7. PDRB Per Kapita dan Pendapatan Regional Per Kapita Dengan Micas
Alas Dasar Harga Berlaku Tahun 1993-1999
al
//k
T
iibcl 8. PDRB Per Kapita dan Pendapatan Regional Per Kapita Tanpa Mig
s:
61
ht
v
DAFTAR GRAFIK
Halaman
id
Distribusi Persentase PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Tanpa
o.
Grafik 5.
g
Migas Menurut Lapangan Usaha, Tahun 1993 - 1999
s.
59
p
Gr.ifik 6. PDRB Per Kapita Propinsi Kalimantan Timur Atas Dasar Harga
.b
62
Grafik 7.
Pendapatan Regional Per Kapita Prooinsi Kalimantan Timur Atas Dasar
al
62
s:
tp
ht
vi
DAFTAR LAMPIRAN
abel 1. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Atas Dasar Harga Berlaku
Menurut Lapangan Usaha Tahun 1^)93-1999 (Jutaan Rupiah)
abel 2. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Atas Dasar Harga Konstan 1993
Menurut Lapangan Usaha Tahun 1993-1999 (Jutaan Rupiah)
abel 3. Laju Pertumbuhan PDRB Atas Dasar Harga Konstan 1993 Menurut
Lapangan Usaha Tahun 1993-1999 (%)
label 4. Distribusi Persentase PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan
Usaha Tahun 1993-1999 (%)
id
abel 5. Distribusi Persentase PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan
o.
Usaha Tahun 1993-1999 (%) (Tanpa Migas)
g
p s.
Tabcl 6. Indeks Perkembangan PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Menurut
.b
label 7. Indeks Perkembangan PDRB Atas Dasar Harga Konstan 1993 Menurut
al
abel 9. Agregat PDRB Per Kapita dan Pendapatan Regional Per Kapita Tahun
1993-1999
T.ibcl 10. Agregat PDRB Per Kapita dan Pendapatan Regional Per Kapita Tahun
1993-1999 (Tanpa Migas)
vn
id
o.
URAIAN SINGKAT
s.
g
p
.b
•Pendahuluan
tim
• Publikasi
al
• Metodologi
s:
tp
PDRB
Uraian Sing/cat
id
memberikan gambaran keadaan masa lalu PDRB dilakukan setiap tahun sesuai dengan
go.
dan masa kini serta sasaran yang hendak perkembangan dan kelengkapan data yang
s.
dicapa i pada masa yang akan datang. tersedia di setiap propinsi. Sesuai dengan
p
.b
(Pl)RB) masing-masing propinsi secara bumi, gas alam cair dan hasil pengilangan
s:
Bad an Pusat Statistik (BPS) Propinsi dapat terlihat dengan jelas pada perubahan
bek :rjasama dengan berbagai instansi di struktur ekonomi maupun pada laju
dae •ah seperti Badan Perencanaan Pemba- pertumbuhan ekonomi.
ngupan Daerah (BAPPEDA) Propinsi,
Per uruan Tinggi dan instansi pemerintah PDRB merupakan jumlah nilai tam-
lain lva. bah atau jumlah nilai barang dan jasa akhir
yang dihasilkan oleh seluruh unit usaha
Untuk menjaga keseragaman konsep, dalam suatu daerah dalam satu tahun.
definisi dan metode yang dipakai di seluruh PDRB atas dasar harga berlaku menggam-
Indonesia, Badan Pusat Statistik (BPS) barkan nilai tambali barang dan jasa yang
Jakarta secara langsung maupun tidak dihitung menggunakan harga pada tahun
ingsung memberikan bimbingan teknis dan tersebut, sedang PDRB atas dasar harga
pengarahan yang diperlukan. Karena secara konstan menunjukkan nilai tambah barang
teor: PDRB tidak dapat dipisahkan dari dan jasa yang dihitung menggunakan harga
Produk Domestik Bruto (PDB) baik dari pada tahun tertentu sebagai dasar (tahun
993). PDRB atas dasar harga berlaku Indonesia menggunakan seri penghitungan
digunakan untuk melihat pergeseran dan PDRB yang baru dengan tahun dasar 1993.
struktur ekonomi, sedang PDRB atas dasar
harga konstan digunakan untuk mengetahui Perubahan tahun dasar di atas, yang
pertumbuhan ekonomi dari tahun ke tahun. berlaku untuk scterusnya dilakukan karena
perekonomian tahun 1983 sebagai tahun
Untuk menghitung PDRB ada tiga dasar, sudah tidak sesuai lagi dengan situasi
pendekatan yang digunakan, yaitu : dan kondisi perekonomian pada saat
sekarang, baik yang menyangkut perkem
Jika ditinjau dari sisi produksi disebul
bangan harga, poia produksi dan konsumsi
Produk Regional, merupakan jumlah
maupun jenis kualitas barang dan jasa yang
nilai tambah (produk) yang dihasilkan
dihasilkan. Penentuan tahun dasar 1993
oleh unit-unit produksi yang dimiliki
sebagai tahun dasar baru juga didasarkan
pcnduduk suatu daerah dalam jangka
pada pengamatan bahwa perekonomian
id
waktu tertentu.
pada tahun 1993 pada skala nasional
o.
Jika ditinjau dari sisi pendapatan disebut
g
maupun regional cukup normal dan
s.
Pendapatan Regional, merupakan jumlah
memadai. Secara khusus alasan yang
p
pendapatan (balas jasa) yang diterima
.b
melatarbelakangi perubahan/pergeseran ta
oleh faktor-faktor produksi berupa upah
tim
pajak tak langsung neto yang dimiliki • Struktur ekonomi telah berubah dengan
//k
penduduk suatu daerah dalam jangka drastis sehingga kurang relevan jika
s:
id
g o.
Tabel 1. PERBANDINGAN KLASIFIKASI KEGIATAN SEKTORAL
p s.
.b
dan Perikanan
//k
Publikasi ini berisi tabel-tabel nilai Output adalah nilai barang dan jasa
tajnbah bruto sektoral, laju pertumbuhan, yang dihasilkan dalam suatu periode
distribusi persentase dan PDRB per kapita, tertentu meliputi produksi utama. ikutan dan
id
sampingan. Output perusahaan mencakup
o.
atas dasar harga berlaku dan harga konstan
juga : barang sisa, margin penjualan barang
193. Penyajian dibedakan dengan dan g
s.
tanpa Migas. bekas, margin perdagangan dan biaya
p
singkat tentang ruang lingkup, metodologi, lainnya, imputasi scwa untuk bangunan
//k
konsep dan definisi, serta sumber data tempat tinggal milik sendiri dan barang dan
s:
upal dan gaji, penyusutan serta pajak tak harga pembeli dan bukan sebagai
langsung. pembentukan modal.
Biaya antara adalah biaya yang Nilai tambah merupakan nilai yang
dike uarkan untuk barang tidak tahan lama ditambahkan pada barang dan jasa yang
dan jasa yang digunakan di dalam proses dipakai oleh unit produksi yang digunakan
pi- od uk si. Barang tidak tahan lama adalah sebagai input antara yang terdiri dari
bara ig yang mempunyai suatu pcrkiraan komponen : pendapatan faktor, penyusutan
umu • kurang dari satu tahun. Perusahaan barang modal tetap dan pajak tak langsung
yang memberikan barang dan jasa kepada neto. Pada umumnya nilai tambah ini sama
pegaw ai tidak dimasukan sebagai biaya dengan balas jasa faktor produksi. Jika
antaia tetapi dimasukan ke dalam balas jasa penyusutan dikeluarkan dari nilai tambah
id
pegaw/ai. bruto diperoleh Nilai Tambah Neto. Pada
o.
umumnya Nilai Tambah Bruto merupakan
'engcluaran untuk barang dan jasa g
s.
pengurangan biaya antara terhadap output.
p
sebagai suatu kevvajiban bcrdasarkan Nilai Tambah Bruto atau disingkat NTB
.b
perjanjian diperlukan sebagai baiaya antara. inilah nantinya yang akan disebut sebagai
tim
dipungut oleh pemerintah dan subsidi duksi, sifat dan jenis barang dan jasa yang
yang dibcrikan oleh pemerintah dihasilkan oleh masing-masiug sektor dan
kepada unit-unit produksi (pajak tak penggunaan barang dan jasa bcrsangkutan.
langsung neto) akan sama dengan : Keseragaman konsep/defmisi dan klasifi
• Produk Domestik Regional Neto Atas kasi diperlukan dalam rangka keterban-
Dasar Biaya Faktor. Nilai ini merupa dingan antara data yang dihasilkan sehingga
kan jumlah balas jasa faktor-faktor gambaran mengenai perkem-bangan dan
produksi yang ikut serta dalam proses perbedaan antar wilayah, antar waktu dan
produksi. Jika nilai ini ditambah antar karakleristik tertentu dapat dilakukan.
dengan pendapatan yang masuk dan
dikurangi dengan pendapatan yang Dalam upaya mcmpcroleh kelerban-
mcngalir ke luar wilayah ini akan dingan data yang dihasilkan oleh bcrbagai
diperoleh Produk Regional Neto atau negara, PBB menerbitkan publikasi
biasa disebut Pendapatan Regional. mengenai Klasifikasi Lapangan Usaha yang
id
• Jika Pendapatan Regional tersebut berjudul International Standard Industrial
o.
dibagi dengan jumlah penduduk yang Classification of All Economic Activities
g
s.
tinggal di wilayah tersebut akan (ISIC). Publikasi ini telah dircvisi beberapa
p
Kapita.
subsektor serta ruang lingkup dan
al
proc uksi yang cocok digunakan sebagai perkalian antara rasio biaya antara dengan
aloklator. Cara ini diterapkan untuk sektor- output itu sendiri. Hasil pengurangannya
sekt )r tertentu seperti angkutan disebut Nilai Tambah Bruto (NTB). NTB
pener-bangan/pelayaran. pertambangan dan akan dikurang dengan hasil perkalian antara
sega la bentuk cabang usaha yang rasio penyusutan dengan output, hasilnya
me:m punyai kantor pusat di lain daerah. disebut Nilai Tambah Neto (NTN).
id
pajak tidak langsung neto. Penjumlahan
o.
semua komponen ini disebut NTB. Untuk
L 1. Pendekatan Produksi
g
sektor pemerintah dan usaha yang sifatnya
p s.
Pendekatan produksi digunakan untuk tidak mencari untung, surplus usaha tidak
.b
J>hitung nilai tambah barang dan jasa diperhitungkan. Yang dimaksud surplus
tim
men
yang diproduksi oleh seluruh kegiatan usaha di sini adalah bunga neto, sewa tanah
al
Pend ekatan ini banyak digunakan pada dipakai pada sektor yang produksinya
ht
perk raaan nilai tambah dari kegiatan- berupa jasa seperti pada subsektor
kegi ^tan produksi yang berbentuk barang. pemerintahan umum. Hal ini disebabkan
sepeft i pertanian, pertambangan, industri tidak tersedianya atau kurang lengkapnya
dan scbagainya. Nilai tambah merupakan data mengenai nilai produksi dan biaya
nilai yang ditambahkan kepada barang dan antara (Production Account).
jasa ^ang dipakai oleh unit produksi dalam
proses produksi sebagai input antara. Nilai
1.3. Pendekatan Pengeluaran
yang ditambahkan ini sama dengan balas Pendekatan dari segi pengeluaran
jasa itas ikut sertanya faktor produksi dalam bertitik tolak pada penggunaan akhir dari
proses produksi.
barang dan jasa. Metode ini khusus untuk
menghitung NTB sektor Bangunan.
Ealam metode ini produksi akan
dikalkan dengan harga. hasil perkaliannya
disebut output yang akan dikurang dengan
id
masing-masing tahun dengan rasio tetap konstan dengan indeks harga tersebut.
o.
biaya antara tahun dasar terhadap output.
g
Dalam metode deflasi dikenal istilah
p s.
2.2. Ekstrapolasi deflasi berganda yaitu yang dideflasi adalah
.b
Nilai tambah masing masing tahun tambah diperoleh dari selisih antara output
atals dasar harga konstan 1993 diperoleh
al
dengan cara mengalikan nilai tambah pada digunakan sebagai deflator untuk penghitu
s:
taliun 1993 dengan indeks produksi. Indeks ngan output atas dasar harga konstan
tp
merupakan indeks dari masing-masing atau indeks harga perdagangan besar sesuai
produksi yang dihasilkan ataupun indeks dengan cakupan komoditinya, sedangkan
dari berbagai indikator produksi seperti indeks harga untuk biaya antara adalah
tenaga kerja, jumlah perusahaan dan indeks harga dari komponen input terbesar.
lainnya, yang dianggap cocok dengan jenis Kenyataannya sangat sulk melakukan
kegiatan yang dihitung. deflasi terhadap biaya antara, disamping
karena komponennya terlalu banyak juga
Ekstrapolasi dapat juga dilakukan indeks harga belum tersedia secara baik.
terhadap perhitungan output atas dasar Oleh karena itu dalam penghitungan harga
harga konstan, kemudian dengan menggu konstan, deflasi berganda ini belum banyak
nakan rasio tetap nilai tambah terhadap digunakan.
output akan diperoleh perkiraan nilai
tambah atas dasar harga konstan.
mmmm
fraian Singkat
id
pens ghitungan PDRB ke dalam bentuk yang Kontribusi atau peranan sektor
o.
rel ktif sederhana dengan menggunakan
ekonomi menunjukkan struktur pereko
letode pendekatan statistik deskriptif. g
s.
nomian yang terbentuk di suatu daerah.
Se ain tujuan di atas. analisa PDRB juga
p
sama.
kemampuan produksi masing-masing
ht
•••
'taian Singkat
siIan pembangunan suatu daerah dalarn dengan PDRB atas dasar harga konstan
pcriode waktu tertentu. Indikator ini atau biasa disebut "PDRB deflator".
dapat pula dipakai untuk mencntukan
arah kebijaksanaan pembangunan yang Elastisitas Kesempatan Kerja dan
akan datang. Untuk mengukur besarnya Produktivitas Tenaga Kerja.
laju pertumbuhan tersebut dapat Apabila data PDRB dan data tenaga
dihitung dari data PDRB atas dasar kerja disajikan secara series, maka
harga konstan. dapat dihitung elastisitas kesempatan
kerja terhadap PDRB. Elastisitas
' PDRB/PDRN Per kapita. kesempatan kerja ini mencerminkan
PDRB per kapita merupakan gambaran pengaruh kenaikan atau pengaruh
nilai tambah yang bisa diciptakan oleh penurunan PDRB terhadap kesempatan
masing-masing penduduk akibat dan kerja. Apabila data mengenai tenaga
adanya aktivitas produksi. Sedang kerja dapat disajikan secara sektoral.
id
PDRN per kapita merupakan gambaran maka produktivitas per sektor dapat
o.
pendapatan yang diterima oleh masing- dihitung. Caranya dengan membagi
masing penduduk sebagai keikutser- g
s.
nilai tambah sektor dengan jumlah
p
taannya dalam proses produksi. Kedua tenaga kerja yang bekerja di sektor
.b
untuk mengukur tingkat kemakmuran kerja sektoral ini sangat berguna untuk
al
Inflasi/Dcflasi.
Inflasi dan deflasi merupakan gambaran
tentang perubahan harga. Fluktuasi
harga yang terjadi akan mempengaruhi
daya beli masyarakat/konsumen sebagai
akibat dari ketidakscimbangan penda
patan. Untuk melihat adanya perubahan
harga barang dan jasa secara
keseluruhan pada tingkat produsen
dapat dilihat dari suatu indeks yang
diturunkan dari perhitungan indeks
implisit yang merupakan perbandingan
antara PDRB atas dasar harga berlaku
• Sektot*Pertanian,Peternakany
id
o.
Kelt
Kehu utan an & Perikanan
• g
Sektoi- Pertambangan &
ps.
Penggalian
.b
r Industri Pengolahan
tim
Bersih
s:
Sektor Bangunan
tp
& Restoran
Sektor Pengangkutan &
Komunikasi
Sektor Keuangan, Persewaan
& Jasa Perusahaan
Sektor Jasa-jasa
Uraian Sektoral
Uraian sektoral yang disajikan dalam data harga untuk masing-masing komoditi
b;lb ini mencakup ruang lingkup dan pertanian.
de finisi dari masing-masing sektor,
subsektor dan komoditinya, sumber datanya Secara umuiii. nilai output setiap
set ta cara-cara penghitungan Nilai Tambah komoditi diperoleh dari hasil perkalian
Bi uto (NTB) baik atas dasar harga berlaku antara produksi yang dihasilkan dengan
m uipun atas dasar harga konstan 1993. harga produsen komoditi bcrsangkutan.
Menurut sifatnya, output dibedakan atas dua
jenis yaitu output utama dan output ikutan.
A SEKTOR PERTANIAN,
Disamping itu diperkirakan melalui besaran
PETERNAKAN, KEHUTANAN
DAN PERIKANAN
persentase pelengkap {mark-up) yang
diperoleh dari bcrbagai survci khusus. Total
Sektor Pertanian, Peternakan, Kehuta- output suatu subsektor merupakan
dan Perikanan mencakup segala penjumlahan dari nilai output utama dan
id
pe-ngusahaan yang didapat dari alam dan ikutan dari seluruh komoditi ditambah
g o.
merupakan barang-barang biologis atau dengan nilai pelengkapnya. NTB suatu
s.
hidup, dimana hasilnya akan digunakan subsektor diperoleh dari penjumlahan NTB
p
.b
untuk incmenuhi hidup sendiri atau dijual tiap-tiap komoditi. NTB ini didapat dari
tim
kepada pihak lain, tidak termasuk kegiatan pengurangan nilai output atas dasar harga
yang tujuannya untuk hobi saja. Kegiatan produsen terhadap seluruh biaya-biaya
al
Perikanan pada umumnya berupa cocok dihitung melalui perkalian antara rasio NTB
s:
ikm, pengambilan hasil laut, penebangan keperluan penyajian data NTB atas dasar
kiiyu dan pengambilan hasil hulan serta harga konstan 1993 (1993=100). digunakan
pcrburuan binatang liar. Sektor Pertanian. metode revaluasi. yaitu metode dimana
itcrnakan, Kchutanan dan Perikanan seluruh produksi dan biaya-biaya antara
mcliputi lima subsektor yaitu : subsektor dinilai berdasarkan harga tahun dasar 1993.
anaman Bahan Makanan, Tanaman Khusus untuk subsektor Peternakan,
Perkebunan, Peternakan dan hasil-hasilnya, penghitungan produksinya tidak dapat
Kchutanan dan Perikanan. dilakukan secara langsung, tetapi diperoleh
melalui suatu rumus pcrsamaan yang
Pendekatan yang digunakan dalam menggunakan tiga peubah, yakni
bmperkirakan NTB sektor Pertanian, banyaknya ternak yang dipotong ditambah
itcrnakan, Kchutanan dan Perikanan selisih populasi ternak dan sclisih antara
adalah melalui pendekatan dari sudut ekspor dan impor ternak.
produksi. Pendekatan ini didasarkan pada
pcrtimbangan tersedianya data produksi dan
Uraian Sektoral
id
Pusat Statistik Propinsi Kalimantan Timur
o.
dan Bagian Statistik Pertanian Tanaman
Tanaman Perkebunan Rakyat menca
g
kup semua jenis kegiatan tanaman
s.
Pang in Badan Pusat Statistik Jakarta.
p
sampingan ; rasio biaya pengangkutan dan (tidak berbadan hukum). Komoditi yang
tim
marg n perdagangan; dan rasio biaya antara dihasilkan meliputi karet, kelapa, kopi, ten,
al
dipcr bleh dari survei khusus. Rasio/persen- tebu, tembakau, cengkeh, pala, kakao, lada,
//k
Timu
Direktorat Jenderal Perkebunan dan Dinas
Perkebunan Propinsi Kalimantan Timur.
>ilai Produksi setiap komoditi dihitung Data harga berupa harga perdagangan besar
baik dari produksi utama maupun dari diperoleh dari Dinas Perkebunan dan Badan
pl od ukcsi ikutan dan sampingan. Biaya
Pusat Statistik Propinsi Kalimantan Timur.
antara yang digolongkan dalam subsektor
ini ac alah semua biaya yang bukan biaya Output atas dasar harga berlaku
faktoi produksi yang dikeluarkan mulai dari diperoleh dengan cara mengalikan produksi
mengtblah tanah. menanam. menyiangi, dengan harga pada tahun yang
memelihara. menuai dan mengangkut hasil bersangkutan, kemudian dikurangi dengan
produ csinya ke tempat penjualan (contoh- biaya pengangkutan dan margin perdaga
nya : f)ibit. obat-obatan. bahan dan alat-alat
ngan. NTB atas dasar harga berlaku
dan biay;/a pengangkutan). Output atas dasar diperoleh dengan cara mengurangi output
harga berlaku diperoleh dengan mengalikan tersebut dengan biaya antaranya (metode
produksi). Sedang output atas dasar harga unggas dan hasil ikutan lainnya serta hewan
konstan diperoleh dengan cara revaluasi. peliharaan lainnya. Contoh : sapi. kerbau.
Tanaman Perkebunan Besar
kambing, babi, kuda, ayam, itik dan hasil-
hasil peternakan seperti tclur ayam. telur
Tanaman Perkebunan Besar mencakup itik, susu sapi termasuk kulit. tulang dan
;nwa jenis kegiatan tanaman perkebunan tanduk.
yajng diusahakan oleh pcrusahaan pcrkebu-
m in yang mempunyai bentuk badan hukum Dala yang digunakan berupa data
d; in dilakukan secara profcsional. Komoditi populasi (yang dianggap sebagai stok awal
y«111!g dicakup meliputi karct, kopi, tch, dan akhir tahun), dapat diperoleh dari
kclapa sawil, rami, sent manila serta Dircktorat Jendcral Peternakan atau Dinas
tanaman perkebunan lainnya. Produk Peternakan. Karena data ckspor dan impor
ikiitannya sama seperti pada Tanaman antar propinsi masih sulit diperoleh maka
'Gikebunan Rakyat. ekspor neto diasumsikan sama dengan nol.
id
Sedang data harga perdagangan besar per
o.
Data produksi dan harga perdagangan
g
komoditi bisa diperoleh dari Dinas
s.
besar diperoleh dari Dinas Perkebunan Peternakan setempat dan Badan Pusat
p
se
Statistik Propinsi Kalimantan Timur.
tim
4. Kchutanan 5. Perikanan
id
bab i hutan. biawak, menjangan dan harimau berkulit keras lainnya, cumi-cumi dan
o.
bai untuk dikonsumsi dagingnya maupun binatang lunak lainnya, rumput laut serta
dia hibil kulit. bulu dan tanduknya (tidak g
s.
tumbuhan laut lainnya.
p
ter riasuk rusa). Termasuk juga hasil buruan
.b
laii nva seperti pengambilan sarang burung. Secara garis besar kegiatan subsektor
tim
tel i ir dan tanduk. Akan tetapi perburuan ini dibedakan menjadi : Penangkapan dan
al
yyang ebih menekankan unsur hobi tidak pengumpulan ikan darat, Penangkapan dan
//k
did asukkan sebagai kegiatan perburuan. pengumpulan ikan laut dan Pengolahan ikan
s:
di icrolch dari Dinas Perikanan atau dari besarnya persentase mark-up untuk liap-tiap
Badan Pusat Statistik Propinsi Kalimantan subsektor pertanian.
imur. Rasio biaya antara dan rasio biaya
pengangkutan dan margin perdagangan
diperoleh dari survei khusus. B. SEKTOR PERTAMBANGAN
DAN PENGGALIAN
id
sebagai jasa-jasa khusus yang diberikan Kegiatan ini dapat dilakukan dibawah tanah
o.
tuk menunjang kegiatan ekonomi pertani-
ill maupun di atas permukaan bumi. Sifat dan
an bcrdasarkan suatu pungutan atau konlrak g
tujuan dari kegiatan tersebut adalah untuk
s.
menciptakan nilai guna dari barang tarnbang
p
tertentu. Termasuk dalam Jasa Pertanian
.b
ad alah penyewaan alat pertanian dengan dan galian sehingga memungkinkan untuk
tim
OJ eratornya dengan syarat pengelolaan dan dimanfaatkan, dijual atau diproses lebih
al
teMiko usaha tersebut dilakukan secara lanjut. Kegiatan lain yang termasuk dalam
//k
terpiisah oleh orang lain (Conlohnya sektor ini adalah pembuatan garam kasar
s:
pc elangan ikan, penyemprolan hama dan dengan cara menguapkan air laut. Sektor ini
tp
lain -lain). Kegiatan ini pada umumnya dikelompokkan dalam tiga subsektor, yaitu
ht
masiih banyak dilakukan oleh rumahtangga Pertambangan Migas (Minyak dan Gas
tan i dan sulit untuk memisahkan datanya Bumi), Pertambangan Tanpa Migas dan
dari kegiatan lain di bidang pertanian. Penggalian.
Dalam penghitungan nilai tambah sektor
pertanian, secara konsep nilai tambah Jasa 1. Pertambangan Migas (Minyak dan
Pert anian ini terdistribusi pada masing- Gas Bumi)
••
id
dila kukan oleh Badan Pusat Statistik. pengambilan dan persiapan untuk pengola
o.
Sed ingkan data mengenai rasio biaya antara han lanjutan dari benda padat, baik di
g
s.
did*ipat dari Tabel Input-Output Indonesia bawah maupun di atas permukaan bumi
p
1990
memanfaatkan bijih logam dan hasil
tim
adaUh melalui pendekatan produksi. Output antara lain batubara, pasir besi, bijih timah,
//k
utanka diperoleh melalui perkalian antara bijih nikel, bijih bauksit, bijih tembaga,
s:
kuai turn barang yang dihasilkan dengan bijih emas dan perak, bijih mangan, fero
tp
harga per unit produksi, ditambah nilai nikel, nikel matters, yodium, belerang,
ht
lian Golongan C. Hasil kegiatan ini dari hasil Scnsus Ekonomi 1996 (SE '96).
an tara lain batu guniing, batu kali, batu Sedangkan data mengenai rata-rata output
k; ipur, koral, kerikil, batu karang, batu dan rasio biaya antara diperoleh dari hasil
m a i mer, pasir bahan bangunan, pasir silika,
Survei Khusus Pendapatan Regional
pas>ir kvvarsa, kaolin, tanah liat dan (SKPR). NTB alas dasar harga berlaku
epagainya. diperoleh setclah mengeluarkan komponen
biaya antara terhadap output subsektor ini.
Kegiatan pengolahan batu yang Sedangkan NTB atas dasar harga konstan
di ikukan secara scderhana dengan palu dapat dihitung dengan cara revaluasi dan
at;hi alat pemukul lainnya di lempat bisa juga dengan metode deflasi
penggalian masih termasuk subsektor menggunakan Indeks Harga Perdagangan
enggalian,
Pe tetapi jika terpisah dari kegiatan Besar (IIIPB) Penggalian sebagai deflator.
dfla 1 lokasi penggalian atau apabila
ke iatannya menggunakan mesin/mekanis Cara lain untuk memperkirakan output
id
ba k dilokasi maupun di tempat khusus subsektor Penggalian adalah dengan cara
o.
dimasukkan pada sektor Industri
g
tidak langsung yaitu memperkirakan
s.
igolahan. Kegiatan pembangunan dan permintaan sektor lain yang menggunakan
p
seperti pembuatan jalan dan jembatan ke batu bata yang menggunakan tanah liat
arc al penambangan, pembuatan konstruksi
sebagai bahan baku, industri batako dan
al
penyaluran yang dilaksanakan atas dasar hasil penggalian. Output yang diperoleh
s:
upalh atau kontrak dimasukkan ke dalam berupa nilai dalam harga pembeli oleh
tp
sektoirBangunan.
ht
Uaim an. baik dibuat di pabrik atau pada adalah perusahaan industri yang
rui lahtangga. termasuk perakitan bagian- menggunakan tenaga kerja dari 20 sampai
has ian suku cadang barang-barang industri dengan 99 orang, (3) Industri Kecil, adalah
di tpabrik seperti perakitan mobil dan alat perusahaan industri yang menggunakan
ele ctronik. tenaga kerja dari 5 sampai 19 orang, dan (4)
Industri Kerajinan Rumah Tangga adalah
Menurut kegiatan utama yang dihasil- perusahaan industri yang menggunakan
kaij kegiatan sektor Industri Pengolahan tenaga kerja kurang dari 5 orang. Tiap
dikjlompokkan menjadi scmbilan kclom- kelompok ini kemudian dirinci lagi menurut
pol> komoditi sebagai berikut : komoditi utama atau kelompok komoditi.
I . Industri Makanan. Minuman dan Pada Penyusunan PDRB, sektor Industri
Tembakau. pengolahan dikelompokkan menjadi
k\. Indusrti Tekstil. Pakaian jadi dan subsektor Industri Migas (dirinci menjadi
Kulit.
Industri Pengilangan Minyak Bumi dan Gas
id
U. Indusrti Kayu. Bambu. Rotan dan
Alam Cair/LNG) dan Industri Tanpa Migas.
o.
Perabot Rumahtangga.
. Industri Kertas dan Barang-Barang g
s.
dari Kertas. Percetakan dan Tidak selamanya barang yang diolah
p
.b
. Industri Kimia dan Barang-Barang waktu singkat. Banyak contoh barang yang
dari Bahan-Bahan Kimia. Minyak
memeiiukan waktu penyelesaian yang
al
Logam. kecuali Minyak Bumi dan membutuhkan waktu tahunan dari mulai
tp
alah sebesar nilai barang pada komoditi misalnya kcuntungan dari perdagangan
Icngan jadi tersebut. Pengolahan bahan (misalnya menjual kembali kelebihan bahan
menial) menjadi makanan dan minimum baku) dan penerimaan dari penyewaan
yang dilakukan oleh rumah tangga dan ruangan milik perusahaan. Rincian yang
ingsung dijual kepada konsumen akhir dicakup dalam output perusahaan industri
dimasukkan ke dalam kegiatan restoran. tcrdiri dari : barang yang dihasilkan: jasa
Misalnya membuat pisang goreng dan industri yang diberikan pada pihak lain;
rcjmpcyck. Tetapi bila makanan tersebut selisih nilai stok barang sctcngah jadi;
ditilipkan ke warung-warung maka kegiatan tenaga listrik yang dijual; kcuntungan dari
tali tetap dimasukkan ke dalam sektor penjualan barang-barang yang dijual dalam
industri. Sedangkan pengolahan bahan bentuk yang sama seperti pada waktu
mentah menjadi bahan makanan dan pcmbclian; dan penerimaan lain dari jasa
minuman walaupun langsung dijual kepada non industri.
konsumen akhir tetap dimasukkan kedalam
id
kegiatan industri, misalnya membuat Biaya antara sektor industri meliputi
g o.
m iinan anak-anak. segala jenis pengeluaran yang bukan
s.
merupakan balas jasa faktor produksi dan
p
.b
tpul dikurangi dengan biaya antara. nilai per unitnya relatif kecil. Seperti halnya
//k
01
0 itput kegiatan industri dapat berbentuk dengan output perusahaan industri maka
s:
barang dan dapat juga berbentuk jasa atau biaya antaranta juga dapat berupa barang
tp
ht
ked uanya. Output berbentuk barang adalah atau jasa. Biaya antara yang berupa barang
barrang jadi dan barang dalam pengerjaan terutama adalah bahan baku, bahan bakar,
atau sctcngah jadi. Output berbentuk jasa dan bahan penolong, sedangkan yang
antara lain adalah industri yang diberikan berbentuk jasa misalnya industri dan bakar
ol eh pihak lain yaitu dengan jalan dan bahan penolong, sedangkan yang
me akukan proses kegiatan industri dengan berbentuk jasa misalnya jasa industri dan
mem;akai alat produksi yang ada dalam penyewaan, ongkos angkutan. listrik dan
pei usahaan sendiri, sedangkan bahan telepon. Rincian biaya antara perusahaan
lentahnya milik perusahaan industri lain, industri antara lain terdiri dari : bahan baku;
sctelah diolah hasilnya akan diserahkan bahan bakar, tenaga listrik dan gas; barang
kdmbali kepada perusahaan pemesan tadi. lainnya (seiain bahan baku/penolong); jasa
camping penerimaan jasa yang ada industri; sewa gedung, mesin dan alal-alat;
kalitannya dengan kegiatan industri ada juga dan jasa non industri lainnya.
penerimaan jasa yang tidak ada kaitannya
dengan kegiatan industri. Jasa seperti ini
19
Uraian Sektoral
Sering juga ditemui pada pembukuan Data produksi maupun harga kilang
pci usahaan industri. pengeluaran-pengelua- minyak diperoleh dari Unit Pengolahan
rail lain yang seharusnya merupakan balas Lima (V) Pertamina, sedang data mengenai
jasa faktor produksi. misalnya upah dan gaji gas alam cair diperoleh dari PT. Badak
ser a pengeluaran oleh perusahaan pada NGL Bontang dan dari Survei Industri
pililak lain yang sifatnya cuma-cuma. Tahunan Badan Pusat Statistik.
mi; alnya sumbangan dimasukkan dalam
kcl |ampok biaya antara. Untuk kedua jenis Output atas dasar harga berlaku
pen geluaran seperti upah dan gaji serta diperoleh dari perkalian antara produksi dan
peril berian cuma-cuma tidak boleh harga masing-masing tahun. Penghitungan
:lompokkan
dikel sebagai biaya antara. akan NTB atas dasar harga berlaku dilakukan
tcta pi merupakan bagian dari nilai tambah dengan mengurangi output atas dasar harga
bi u to . Untuk mendapatkan nilai biaya antara berlaku dengan biaya antara. Biaya antara
kt
sek or industri diperoleh dengan jalan diperoleh dengan menggunakan rasio biaya
id
menga ikan kuantum barang yang
o.
hasil penyusunan Tabel Input-Output
dip ^rgunakan untuk proses produksi dengan g
Indonesia 1990. Output atas dasar harga
s.
hai- a per unit masing-masing barang
konstan diperoleh dengan cara revaluasi,
p
.b
antara.
dibs)
ba\yarkan oleh perusahaan kepada pihak
s:
id
SJCPPR. Sedangkan output dan NTB untuk
o.
misalnya menggunakan data ekspor hasil
kategc;ori industri besar dan sedang atas dasar
g
industri tiap-tiap tahun dan (3) Menghitung
s.
hargia konstan 1993 diperoleh dengan cara output maupun NTB dengan menggunakan
p
.b
kcraji
rajinan rumahtangga menggunakan IHPB D. SEKTOR LISTRIK, GAS DAN
//k
ruhiahtangga.
tp
•aig dijual. dipakai sendiri. hiking dalam listrik yang dijual oleh perusahaan industri)
rinsmisi dan listrik vane dicuri, oleh Badan Pusat Statistik.
id
o.
perusahaan mungkin mempunyai penda
Sering ditemukan adanya kelebihan g
patan lainnya dan kegiatan non operasional
s.
aru b listrik yang dihasilkan sebagai hasil atau kegiatan yang tidak ada hubungannya
p
mis alnya pada perusahaan industri. kan dengan kegiatan utama perlistrikan
per isaliaan gas negara. perusahaan air
tersebut. Misalnya hasil penerimaan dari
al
id
masing-masing jenis produksi tiap tahun dimasukkan dalam sektor Industri
o.
sebagai ekstrapolator. Pengolahan.
g
p s.
Gas Data produksi. harga dan biaya antara
.b
pejmbeisihan dan pemurnian. Bahan baku jenis konstruksi seperti bangunan lempat
utama adalah bahan kimia yang banyak tinggal, bangunan bukan tempat linggal,
di xikai untuk menyaring air menjadi bcrsih jalan, jembatan, pelabuhan (laut atau udara),
dan memenuhi syarat higcnis. juga bahan terminal, monumen dan instalasi jaringan
bakar dan pelumas lainnya yang dipaka; listrik, gas, air dan jaringan komunikasi
untuk mesin penggerak termasuk biaya serta bangunan lainnya.
pemeliharaan mesin dan pengeluaran
operasional lainnya. Sub kontraktor yang mengerjakan seba-
gian dari suatu pekerjaan yang lebih besar,
Output atas dasar harga berlaku misalnya pemasangan instalasi listrik dari
diperoleh dari perkalian jumlah produksi suatu gedung, pemasangan saluran telepon,
dengan harga masing-masing tahun, pemasangan pipa minyak dan pembuatan
sedangkan output atas dasar harga konstan pondasi yang diklasifikasikan sebagai sektor
diperoleh dengan cara revaluasi. Cara lair, konstruksi. Demikian juga unit-unit yang
id
o.
adalah menggunakan metode deflasi dengan terutama melakukan kegiatan konstruksi
membagi NTB atas dasar harga berlaku g
untuk perusahaan induknya dan dapat
s.
dengan indeks harga gabungan tertimbang melaporkan data dari semua kegiatannya
p
.b
imum. yaitu perusahaan yang melakukan bangunan impor didapat dari Bagian
pc erjaan konstruksi untuk pihak lain, Statistik Impor Badan Pusat Statistik,
miiupuin oleh kontraktor khusus. yaitu unit sedang struktur ongkos biaya lainnya dari
us iha atau individu yang melakukan SKPR. Untuk pendekatan produksi dan
ke feiatan konstruksi untuk dipakai. pendekatan pendapatan, sumber data yang
digunakan adalah hasil sensus atau survei
Kegiatan konstruksi meliputi pembua- perusahaan konstruksi mengenai data rasio
tan pembangunan. pemasangan dan struktur input dan rata-rata nilai produksi
pe baikan (berat maupun ringan) semua (output) per perusahaan atau tenaga kerja.
Pendekatan Produksi
bangunan tempat tinggal tahun 1999 adalah
Pendekatan produksi dipakai untuk nilai bangunan tempat tinggal yang
ncmpcrolch nilai tambah sektor bangunan pembuatannya dilaksanakan seluruhnya
dengan cara ouput sektor dikurangi dengan dalam tahun 1999 mulai dari dikerjakan
hi
aya antaranya. Untuk mengestimasi output sampai selesai (A). Nilai bangunan kantor
sc
klor ini ada dua alternatif : (i) meneliii tahun 1999 adalah nilai bangunan kantor
perusahaan bangunan/konstruksi yang yang pembuatannya mulai dari tahun 1998
bcrdomisili di suatu daerah; dan (ii) sampai dengan lahun 1999 dikurangi
meneliti perusahaan bangunan/ konstruksi dengan nilai pekerjaan yang dikerjakan pada
yang membangun/mengerjakan proyek- tahiii 1998 (B). Nilai jalan 1999 adalah
proyek di daerah tersebut. Pada alternatif pekerjaan bangunan jalan yang sudah
pertama output dideflnisikan sebagai jumlah dilaksanakan sampai dengan akhir tahun
nilai pendapatan dari seluruh perusahaan 1999. Output jalan pada tahun 1999 yaitu
konstruksi yang bertempat tinggal didaerah bangunan yang masih dalam proses
id
tersebut tanpa memperhatikan apakah pengerjaan barang setengah jadi (C). Output
o.
kegiatan/proyeknya di dalam atau di luar dari bangunan ingasi tahun 1999 yang
g
s.
daerah itu. Pada alternatif kedua, output pembuatannya dimulai tahun 1998 dan
p
dideflnisikan sebagai jumlah nilai seluruh masih terus dikerjakan untuk diselesaikan
.b
kedu a cara perhitungan tersebut dapat tersebut pada awal tahun (D). Output
s:
konstruksi di luar daerah yang melakukan meliputi bangunan yang sudah jadi maupun
ht
keg; Han di daerah tersebut atau sebaliknya. yang masih dalam proses pengerjaan.
Dalam contoh diatas output konstruksi
Output dari kegiatan konstruksi pada tahun 1999 meliputi A, B. C dan D pada
satu tahun atas dasar harga berlaku adalah tahun yang bersesuaian.
nilai semua pekerjaan yang telah
diliaksanakan di suatu daerah selama tahun Biaya antara sektor bangunan terdiri
tensebut tanpa memperhatikan bangunan dari nilai pemakaian barang dan jasa yang
yang dikerjakan tersebut sudah selesai atau
telah digunakan dalam melakukan kegiatan
bel um • Jadi dari kegiatan konstruksi yang selama satu tahun kalendcr. Prinsipnya
kada ig-kadang memakan waktu lebih dari biaya antara di sini sama seperti yang
satu tahun, harus dapat ditentukan output dikemukakan pada bab sebelumnya dalam
darisatu tahun tertentu. Sebagai gambaran pendekatan arus barang. Secara umum dapat
dapai dicontohkan sebagai berikut : Nilai juga digolongkan sebagai bahan pokok atau
bahan baku untuk bangunan, bahan
Produ 'it Domestik Regional Bruto Kalimantan Timur, 1993 - 1999
25
Uraian Sektoral
id
Menurut pendekatan pendapatan. NTB merupakan bantuan pemerintah untuk
o.
sckt or bangunan merupakan jumlah balas menambahg pendapatan produsen atas
s.
jasa yang diterima oleh faktor produksi kegiatan produksi. Pajak tidak langsung
p
yang dimaksud adalah upah dan gaji. sewa dikurangi dengan subsidi yang diterima.
tanah . bunga modal dan keuntungan. Nilai output dan NTB atas dasar harga
al
bai ang modal dan pajak tidak langsung Pendekatan ini adalah suatu metode
nctb . Upah dan gaji di sektor ini dapat menghitung nilai output berdasarkan input
dies! imasi dengan jalan mengalikan jumlah yang digunakan dalam sektor tersebut yang
laga
tenag kerja dengan rata-rata jumlah hari diperoleh dari output sektor lain. Input
kei ja dalam setahun dan rata-rata upah/gaji dapat dibedakan menjadi dua yaitu input
seHtor bangunan. Tenaga kerja dapat di rinci primer dan input antara dan jumlah
m i tenaga kerja adininistrasi. tenaga keduanya akan sama dengan output. Input
keijjja lapangan dan pekerja bebas/pemilik/ antara sektor Bangunan dikelompokkan
pciigmsaha. Lapangan usaha bangunan yang menjadi : bahan-bahan dari sektor Pertanian
bei bentuk badan usaha atau perusahaan seperti kayu gelondongan, bambu dan
dapat
at dengan jelas memisahkan tenaga kerja sebagainya; bahan-bahan hasil Penggalian
adm inistrasi dan operasi, sehingga dapat seperti Pasir, tanah uruk dan batu; bahan
dipjerhitungkan dengan ccrmat balas jasa bangunan produksi Industri dalam negeri;
tenaga kerjanya. Lain halnya dengan pekerja bahan bangunan impor, aspal dan bahan
.
• • .-•
Iain-lain. Output clan NTB dihitung sclelah tersebut dilakukan apabila data tersedia
penggunaan masing-masing komoditi clan secara series. Bila data tidak tersedia.
id
Sektor ini terdiri dari tiga subsektor
margin perdagangan clan biaya
o.
yaitu subsektor Perdagangan. subsektor
pengangkutan serta biaya lainnya. Rasio
g
Hotel dan subsektor Restoran. Kegiatan
s.
alokasi dan margin tersebut diperoleh dari
p
yang dicakup meliputi perdagangan.
SKPR. Nilai input menurut harga konstan
.b
sejenisnya.
ir deks harga perdagangan besar atau indeks
s:
1. Perdagangan
bangunan produksi dalam negeri yang
ht
id
o.
Peidagangan. Secara sistematis perhitungan output
g
dan NTB dengan pendekatan arus barang
s.
Bila menggunakan metode pendekatan adalah sebagai berikut:
p
.b
id
penyediaan akomodasi yang menggunakan
mengalikan indikator produsi dan indikator
o.
scbagian atau seluruh bangunan sebagai
harganya. NTB diperoleh dengan mengali
g
tempat penginapan. Yang dimaksud
s.
kan output dengan rasio lambahnya.
p
akomodasi di sini adalah hotel berbintang
Sedangkan output dan NTB atas dasar harga
.b
sejauh datanya dapat dipisahkan. masuk rumah. Dalam cara ini konsumsi makanan
da am kategori subsektor ini . dan minuman jadi di luar rumah dianggap
sebagai output dari restoran. Penghilungan
Data mengenai indikator produksi pengeluaran konsumsi makanan dan
darat diperoleh dari sensus atau asosiasi minuman jadi di luar rumah atas dasar harga
,aig tcrkait. sedangkan indikator harga dan berlaku diperkirakan dengan cara
asio NTB dapat diperoleh dari SKPR. mengalikan pengeluaran bahan makanan
survei khusus atau Tabel Input Output. dan minuman per kapita selama sctahun
Untuk konsumsi makanan dan minuman dengan jumlah penduduk pertengahan
jadi di luar rumah dapat diperoleh dari lahun. Atau dengan kata lain jumlah
hasil SUSENAS dan jumlah penduduk penduduk sebagi indikator produksi dan
darat diperoleh dari hasil sensus penduduk. rata-rata pengeluaran makanan dan
minuman per kapita sebagai indikator
NTB dapat diperoleh dengan pendeka- harga. Sedangkan untuk harga konstannya
id
produksi. Indikator produksi yang dapat diperoleh dengan metode deflasi dimana
o.
tan
pe
DAN KOMUNIKASI
tp
ht
Output atas dasar harga berlaku dapat Sektor ini mencakup kegiatan pengang
di ^eroleh berdasarkan perkalian antara kutan barang dan penumpang, jasa
indl ikator produksi dengan indikator harga. penunjang angkutan dan komunikasi.
Seldangkan NTB-nya dihitung berdasarkan Pengangkutan meliputi kegiatan peminda-
'kalian rasio NTB dengan outputnya. han penumpang dan barang dari suatu
Oiktput dan NTB atas dasar harga konstan tempat ke tempat lain dengan menggunakan
da 3at diperoleh dengan metode ekstrapolasi alat angkut atau kendaraan baik bermotor
de igan indeks produksi (sesuai dengan maupun tidak bermotor. Jasa penunjang
ind ikator produksi yang dipakai) sebagai angkutan adalah kegiatan yang menunjang
ekfetrapolatornya. kegiatan pengangkutan seperti terminal/
pelabuhan/stasiun, keagenan, ekspedisi,
Selain cara diatas. output subsektor bongkar muat, pergudangan dan jalan tol.
Rejstoran atas dasar harga berlaku dapat pula Komunikasi meliputi kegiatan pengiriman
diperkirakan berdasarkan indikator konsum- berita/warta dengan menggunakan sarana
makanan dan minuman jadi di luar komunikasi seperti surat, wesel, telepon,
id
Angkutan Udara dan Jasa Penunjang maupun plat hitam (pribadi) yang tujuannya
o.
Angkutan. untuk usaha komersial. Kegiatan
g
penyewaan/c/7c//7er kendaraan baik dengan
s.
a. Angkutan Rel
p
atau tanpa pengemudi juga termasuk dalam
.b
Jenis kegiatan ini meliputi pengang kegiatan ini. Telapi kegiatan kendaraan
tim
kutan barang dan penumpang dengan operasi perusahaan yang diusahakan sebagai
msnggunakan kereta api melalui jalan lintas
al
barang hantaran/pindahan, barang dagangan jasa bongkar muat) tidak termasuk dalam
ht
Output atas dasar harga konstan dapal Data mengenai jumlah armada kapal
diberoleh dengan menggunakan beberapa sungai baik yang bermotor maupun tidak
id
metode. yaitu: bermotor dapat diperoleh dari Dinas Lalu
o.
Lintas Angkutan Sungai dan Penyeberangan
metode revaluasi (mengalikan jumlah g
s.
(DLLASDP). Data mengenai rata-rata
armada/kendaraan yang beroperasi
p
.b
dasar.
dari hasil survei khusus (SKPR) terhadap
perusahaan/pengusaha angkutan sungai dan
al
ekstrapolator).
Dengan pendekatan produksi, output
tp
te masuk
dengan menggunakan pesawat udara yang
kegiatan pclayaran laut yang
diusahakan oleh perusahaan penerbangan
id
diusahakan oleh perusahaan pclayaran lain
yang beroperasi di daerah tersebut
o.
yang berada dalam satu satuan usaha.
(perusahaan penerbangan nasional).
diimana kegiatan pelayaran ini sifatnya g
s.
Menurut wilayah operasinya dibedakan atas
nya menunjang dari kegiatan induknya
p
hi
penerbangan dalam negeri (domestik) dan
.b
lainnya.
kegiatan lainnya yang diusahakan oleh
tp
id
melalui lembaga/badan usaha yang ditunjuk
bei •at dan jarak tempuhnya. Indikator harga
o.
seperti Perum Angkasa Pura, PD Parkir
ad lah rata-rata output per unit indikator g
Jaya dan BPP Pelabuhan Laut.
s.
produk;
;si dari muatan dan barang.
p
.b
kst
ck rapolasi. NTB diperoleh dengan
pelabuhan udara dari Perum Angkasa Pura
peikali
alian antara rasio NTB dengan
atau dari Pemda, sedang data indikator
Oil putnya.
harga dan rasio struktur input didapat dari
f. Jasa Penunjang Angkutan survei khusus.
id
layanan penerbangan dan penyediaan
o.
filsilitas lain di pelabuhan udara. Data mengenai indikator produksi
g
s.
diperoleh dari kegiatan masing-masing
f. 2. Keagenan
p
Keagenan merupakan kegiatan jasa harga dan rasio struktur input diperoleh dari
tim
jenisnya kegiatan ini dibedakan menjadi Output bisa diperoleh dengan mengali
s:
kiagenan penumpang dan keagenan barang. banyaknya muatan barang yang dilayani
ht
Keagenan barang pada umumnya berkaitan dengan rata-rata output per unit indikator
dengan kegiatan pengangkutan laut dan produksinya.
udara, sedangkan kegiatan (keagenan
f.4. Bongkar Muat
penumpang dan barang) sudah tercakup
peda kegiatan angkutan utamanya masing- Jasa penunjang ini meliputi kegiatan
masing. membongkar dan memuat barang dari/kc
kendaraan angkutannya. Jasa ini adakalanya
Guna memperoleh data berupa laporan dilakukan oleh tenaga manusia ataupun
kcjuangan (rugi laba) perusahaan, perlu dengan menggunakan peralatan khusus dan
dilakukan survei khusus untuk mendapatkan beroperasi di batas wilayah pelabuhan.
in Jikator serta rasio yang diperlukan. Kegiatan ini dipisahkan menjadi bongkar
muat angkutan darat, bongkar muat
angkutan sungai, angkutan laut dan
•-••••••.••. ... . • • •
id
alian jumlah muatan barang yang dilakukan oleh PT. Jasa Marga yang
o.
perrk*l
prodbkcsinya.
tim
2. Komunikasi
f.5. Pergudangan
al
radio clan televisi dan lainnya yang Output kegiatan ini bisa diestimasi
iusahakan oleh Perum Pos dan Giro. dengan metode produksi melalui
pendekatan perusahaan dengan mempc-
Output clan struktur input Pos & Giro rolch laporan keuangannya. Output tersebut
diperoleh dari laporan keuangan tahunan berupa pendapatan dari hasil komisi atas
erum Pos & Giro. Output telekomunikasi pelayanan yang diberikan. NTB diperoleh
mi'rupakan penjumlahan dari penerimaan dari pengurangan output dengan biaya
aths kegiatan telekomunikasi (oleh PT. antaranya. Output clan NTB atas dasar harga
elekomunikasi clan PT. Indosat). konstan diestimasi dengan metode
ekstrapolasi.
Metode estimasi menggunakan metode
pijoduksi melalui pendekatan perusahaan.
utput atas dasar harga berlaku kegiatan ini H. SEKTOR KEUANGAN,
PERSEWAAN DAN JASA
merupakan penjumlahan dari penerimaan
id
PERUSAHAAN
atis kegiatan pos dan giro. NTB diperoleh
g o.
berdasarkan perkalian antara rasio NTB Sektor Bank dan Lembaga Keuangan
s.
dengan outputnya. Sedangkan output dan Lainnya disebut juga sektor finansial,
p
.b
NTB atas dasar harga konstan dihitung karena secara umum kegiatan utamanya
tim
Kegiatan ini mencakup jasa kegiatan klasifikasi baru (seri tahun dasar 1993),
s:
id
finansial terhadap sesuatu barang atau jiwa
tramaksi dengan bank, biaya pengiriman
o.
yang disebabkan terjadinya musibah/kecela-
wes:l dan sebagainya. Dalam output bank g
s.
kaan atas barang atau orang, sehingga
dimisukkan pula imputasi jasa bank yang
p
mengakibatkan hancur/rusaknya barang atau
.b
dari
Asuransi jiwa adalah jasa perasuransian
Imputasi jasa,
yang khusus menanggung resiko kematian,
penerimaan neto dari transaksi devisa,
kecelakaan atau sakit, termasuk juga
provisi dan komisi. dan
jami nan hari tua/masa depan pihak
pendapatan operasional lainnya.
tertanggung. Nilai pertanggungan
NTB atas dasar harga konstan diper
ditentukan dan disetujui oleh kedua belah
kirakan dengan metode deflasi, dimana
pihak yang dicantumkan dalam surat
komponen biaya tenaga kerja deflatornya
perjanjian.
adalah Indeks Harga Konsumen (IIIK)
turn dan komponen biaya lainnya seperti
Asuransi kerugian adalah usaha
surp us usaha. pajak dan penyusutan
perasuransian yang khusus menanggung
menggunakan deflator Indeks Harga
resiko atas dasar kerugian, kehilangan atau
Implisit PDRB subsektor Bank.
kerusakan harta benda/milik termasuk juga
id
>uransi dengan seluruh/segolongan
o.
pemegang polis; untuk asuransi sosial
mtisyarakat untuk tujuan sosial. Pihak g
menggunakan metode ekstrapolasi clan
s.
isuransi ini akan menerima/menampung sebagai ektrapolatornya adalah jumlah
p
.b
mhsyarakat yang menggunakan jasa nakan metode deflasi dan sebagai defla
kesehatan, jasa/pelayanan terhadap pemilik tornya adalah Indeks Harga Perdagangan
al
b. Dana Pensiun
tp
dibcroleh dari asosiasi atau kantor asuransi. Dana pensiun adalah badan hukuni
Dopartemcn Keuangan berupa Laporan yang mengelola program yang menjanjikan
Keuangan Perasuransian Tahunan dan manfaat pensiun. Manfaat pensiun adalah
survei khusus. Jika datanya tidak tersedia, pembayaran berkala yang dibayarkan
dapat digunakan metode alokasi Nasional kepada peserta pada saat peserta pensiun
dengan menggunakan berbagai alokator clan dengan cara yang ditetapkan dalam
seperti jumlah polis, jumlah prcmi yang pcraturan dana pensiun. Manfaat pensiun
dierima, jumlah tenaga kerja dan terdiri dari manfaat pensiun normal,
sebagai nya. manfaat pensiun dipercepat, manfaat
pensiun cacat dan manfaat pensiun tertunda.
Output dari kegiatan asuransi merupa Jenis dana pensiun dibedakan menjadi dua
kan rekapitulasi dari output asuransi jiwa, yaitu dana pensiun pembcri kerja dan dana
Liransi bukan jiwa (asuransi sosial, pensiun lembaga keuangan.
asuransi dan reasuransi kerugian serta
broker asuransi). Biaya antara yang
Uraian Sektoral
id
monopoli dan dibentuk berdasarkan Data dapat diperoleh dari Departemen
o.
ketentuan undang-undang. yang tugasnya Keuangan (Direktorat Perbankan dan Usaha
g
s.
antira lain membina perekonomian rakyat Jasa Pembiayaan). Output dan struktur input
p
kecil dengan menyalurkan kredit atas dasar atas dasar harga berlaku lembaga
.b
sen ua golongan masyarakat dengan dan NTB atas dasar harga konstan diperoleh
s:
Besarnya pinjaman yang diserahkan pihak dan sebagai ektrapolatornya adalah jumlah
ht
Data dapat diperoleh dari Laporan Kegiatan ini hanya meliputi koperasi
Kei angan Perum Pegadaian. Output dan simpan pinjam. Data mengenai pendapatan
NT B atas dasar harga berlaku dari kegiatan koperasi simpan pinjam diperoleh dari
pegadaian diperoleh dari hasil pengolahan Kanwil Departemen Koperasi Propinsi
lapcra n keuangan (Neraca rugi laba) Perum Kalimantan Timur. Sedangkan rasio biaya
Pegiid aian. Outputnya terdiri dari sewa antara diperoleh dari hasil survei khusus
moc al. bunga deposito dan Iain-lain (sewa (SKPR). Output atas dasar harga berlaku
r umah) NTB diperoleh dengan mengu- diperoleh dengan cara menjumlahkan
n ingk an output dengan biaya antara. semua hasil usaha dari kegiatan koperasi
Seda ngkan output dan NTB atas dasar harga simpan pinjam. Sedangkan NTB atas dasar
Ron stan diperoleh dengan menggunakan harga berlaku diperoleh setelah
mengeluarkan biaya antara terhadap output Data pasar modal diperoleh dari
N IB atas dasar harga konstan tahun dasar laporan keuangan perusahaan pasar modal.
1993 dihitung dengan cara deflasi, dengan Output dan NIB atas dasar harga berlaku
indeks harga konsumen (IHK) umum diperoleh dari laporan tahunan perusahaan
sebagai deflatornya. (BEJ, BES clan BPI). Sedangkan output dan
NTB atas dasar harga konstan diperoleh
3 Jasa Penunjang Keuangan dengan menggunakan metode deilasi.
id
menyediakan informasi bagi kepentingan
o.
Pedagang valuta asing adalah suatu para pemodal dan Iain-lain. Yang bertindak
badan usaha/perusahaan yang memberikan g
s.
sebagai perantara perdagangan efek yang
p
izlin Bank Indonesia untuk melakukan dapat dilakukan oleh perorangan atau
.b
b<brsumber dari Bank Indonesia. Output dari bangunan, mesin-mesin dan sarana
pedagang valuta asing merupakan selisih pelengkap lainnya. Disamping itu juga
penjualan valuta asing dengan pemberian meneliti apakah harta kekayaan kekayaan
valuta asing. NTB atas dasar harga berlaku tersebut digunakan sesuai dengan tujuan
peroleh dari perkalian rasio NTB terhadap semula serta mempunyai manfaat secara
outputnya. Sedangkan NTB alas dasar harga teknis dan ckonomis.
konstan diperoleh dengan menggunakan
c. Lembaga Kliring Penyelesaian dan
metode deflasi. Penyimpanan
b. Pasar Modal Lembaga ini adalah suatu lembaga yang
menyelenggarakan kliring dan penyelesaian
Pasar modal adalah tempat atau sisteni
transaksi di bursa efek, serta penyimpanan
yiing mempcrtemukan penjual dan pembeli
efek dalam penitipan untuk kepentingan
modal/dana jangka panjang. Modal yang
pihak lain.
d perjual belikan secara konkrit diwakili
o eh bentuk-bentuk efek (surat berharga).
id
Jenis kegiatan ini mencakup kegiatan
lai i tetapi tidak termasuk : penjamin emisi
o.
usaha persewaan jual beli barang-barang
e fck;. pihak penyelenggara perusahaan yang
g
tidak bergerak (bangunan dan tanah),
s.
ke iatannya bukan dalam bidang efek dan
termasuk agen real estate, broker dan
p
kontrak.
Biro Adininistrasi Efek (BAH) adalah
s:
Rcksa Dana adalah emiten yang Perkiraan output atas dasar harga
kegiatan utamanya melakukan investasi, berlaku dapat menggunakan pendekatan
investasi kembali atau perdagangan efek. produksi, yaitu banyaknya perusahaan atau
tenaga kerja dikalikan dengan rata-rata
Tempat Penitipan Harta
output per perusahaan atau tenaga kerja.
Tempat Penitipan Harta adalah perusa- Sedangka output atas dasar harga konstan
hiian yang menyclenggarakan penyimpanan diperoleh dengan cara ekstrapolasi dimana
ha •ta dalam penitipan untuk kepentingan jumlah perusahaan atau tenaga kerja sebagai
P>lhak lain berdasarkan suatu kontrak. NTB ekstrapolatornya, atau dengan cara deflasi
id
sedangkan biaya perbaikan besar bangunan
o.
pengeluaran konsumsi per kapita untuk
tempat tinggal yang dilakukan oleh
g
sewa, kontrak dan perbaikan dapat
s.
rumahtangga dimasukkan dalam sektor
diperoleh dari Survei Sosial Lkonomi
p
B mgunan.
.b
rata-rata pengeluaran untuk sewa rumah per komputcr dan sebagainya yang ada
kepala keluarga. NTB atas dasar harga hubungannya dengan kegiatan komputer.
berlaku diperoleh berdasarkan perkalian
d. Jasa Bangunan, Arsitek dan Teknik
antara rasio NTB dengan outputnya.
Sedangkan output dan NTB atas dasar harga Jasa bangunan, arsitek dan teknik
konstan dapat diperkirakan dengan metode adalah usaha jasa konstruksi bangunan, jasa
revaluasi atau deflasi dengan IHK survei geologi, penyelidikan/pencarian
komponen biaya tempat tinggal sebagai komoditi pertambangan dan jasa penyelidi-
deflator. kan serta sejenisnya.
id
ahli hukum yang berwenang bertindak dalam bentuk pembuatan dan pemasangan
o.
sebagai penasehat atau pembela perkara iklan, yang bertujuan untuk menyampaikan
g
s.
dalam pengadilan. baik perkara pidana informasi, membujuk dan mengingatkan
p
orang yang ditunjuk dan diberi kuasa oleh perusahaan/usaha serta dalam penyampaian-
departemen kehakiman untuk mensyahkan nya dapat melalui berbagai media massa.
al
id
o.
Sektor Jasa-jasa terdiri atas dua
Angkatan Bersenjata.
silibsektor, yaitu subsektor Pemerintahan g
s.
Belanja pegawai guru pemerintah yang
p
L mum dan subsektor Swasta.
.b
P
irtama, pelayanan adininistrasi dari depar-
tp
peg iwai negeri yang ikut dalam kegiatan pada pengeluaran pemerintah untuk belanja
pro} ek yang tidak menghasilkan sesuatu pegawai dan perkiraan penyusutan. Belanja
van I berbentuk fisik). Belanja pegawai Jasa pegawai jasa pendidikan, jasa kesehatan,
e me rintahan Lainnya yang dikeluarkan jasa kemasyarakatan lainnya dan jasa
old pemerintah pusat maupun daerah. baik hiburan dan kebudayaan baik rutin maupun
rati maupun pembangunan adalah untuk pembangunan dipisahkan dari subsektornya
gur -guru sekolah negeri, pekerja rumah kemudian dimasukkan ke Jasa Pemerin
saki pemerintah. pekerja bimbingan tahan Lainnya. Belanja pegawai tersebut
mas yarakat terasing. pekerja perpustakaaan diperoleh dari realisasi anggaran belanja
dan tempat-tempat rekreasi serta musium rutin dan pembangunan menurut sektor dan
subsektor yang kegiatannya untuk melayani
id
pen erintah.
o.
kepentingan masyarakat. Sedangkan belanja
Data yang dipakai untuk penghitungan g
pegawai Jasa Pemerintahan Lainnya untuk
s.
ub:sektor ini dapat diperoleh dari beberapa pemerintah daerah diperoleh dari laporan
p
.b
Realisasi APBD dari Biro Keuangan Pertahanan atas dasar harga berlaku
Pemerintah Daerah. diperoleh dari selisih antara NTB subsektor
Statistik Keuangan Pemerintah Daerah Pemerintahan Umum dengan Jasa Pemerin
(Kl. K2 dan K3) dari Badan Pusat
tahan Lainnya. Perkiraan NTB subsektor
Statistik.
Jumlah Pegawai Negeri Sipil dari Pemerintahan Umum dan Jasa Pemerin
Badan Adininistrasi Kepegawaian tahan Lainnya atas dasar harga konstan
Nasional. 1993 dihitung dengan cara ektrapolasi
menggunakan indeks tertimbang jumlah
Struktur biaya dari subsektor ini tidak pegawai negeri menurut golongan kepang-
meijuiat unsur surplus usaha. sedangkan katan. Penyusutan barang modal untuk
pen erintah tidak melakukan pembayaran subsektor Pemerintahan Umum datanya
pajck tak langsung, maka untuk belum tersedia, sehingga nilai penyusutan
meinperolch NTB diperkirakan dari
id
bei gcrak dalam jasa hiburan, rekreasi dan
o.
sewa film dengan output bioskop,
k^budayaan, seperti produksi dan distribusi g
sedangkan output bioskop diperoleh dari
s.
film komersil clan film dokumenter untuk perkalian antara jumlah penonlon dengan
p
.b
b natang, gcdung olah raga, kolam renang, pemerintah. Output untuk jasa hiburan dan
ub malam, taman hiburan, lapangan golf, rekreasi lainnya pada umumnya didasarkan
s:
m, artis panggung, karaoke, video klip, perusahaan dan jumlah tenaga kerja masing-
studio televisi, stasiun pemancar radio, masing dengan rata-rata output per
pertunjukan sandiwara, tari, musik serta jasa indikatornya. NTB atas dasar harga berlaku
ckreasi lainnya seperti gelanggang pacuan diperoleh dari hasil perkalian antara rasio
termasuk penggubah lagu, penulis buku dan NTB dengan output. Sedangkan output dan
pembuatan lukisan yang semuanya dikekola NTB atas dasar harga konstan menggu
eh swasta. nakan metode deflasi/ckstrapolasi dengan
dcflator/ekslrapolatomya adalah IIIK hibu
Laporan keuangan yang berisi ran dan rekreasi atau indeks indikator
kbterangan mengenai jumlah masing- produksi yang sesuai.
masing indikator diperoleh dengan
melakukan pendekatan langsung ke asosiasi b. Jasa Sosial Kemasyarakatan
dan perusahaan-perusahaan yang melakukan
Jasa Sosial Kemasyarakatan mencakup
inaha seperti yang telah disebutkan di atas
kegiatan jasa pendidikan, jasa kesehatan
a au instansi terkait. Selanjutnya untuk
id
seperti kursus menjahit. menari. montir. adalah lembaga yang dibentuk sebagai
o.
mengemudi dan lain-lainnya yang sejenis. wujud kesadaran dan partisipasi dalam
g
meningkatkan taraf hidup dan kesejah-
s.
teraan masyarakat atas dasar keman-
p
Jasa kesehatan swasta mencakup segala
.b
pol klinik dan sejenisnya termasuk Pesantren, MUI, PGI, Walubi dan
//k
sep rti dokter umum. dokter gigi. dokter Organisasi bantuan kemanusiaan dan
tp
spc ialis. dokter hewam psikiater. bidan. beasiswa adalah organisasi yang
ht
tuHimg gigi. dukun bayi dan lain-lainnya dibentuk masyarakat dengan tujuan
yan g sejenis. memberikan bantuan kepada korban
bencana alam dan beasiswa bagi yang
membutuhkan atas dasar kemanusiaan,
Jasa sosial kemasyarakatan lainnya
cinta sesama dan solidaritas seperti
mene akup :
PMI, Yayasan Kanker Indonesia dan
Organisasi Kemasyarakatan (ORMAS) sebagainya.
yaitu organisasi yang dibenl.uk oleh Perkumpulan sosial, kebudayaan,
anggota masyarakat secara sukarela olahraga dan hobi adalah organisasi
atas dasar kesamaan fungsi seperti yang dibentuk oleh anggota masyarakat
Muhammadiyah, ICMI. HMI, KNPI yang berminat mengembangkan
dan sebagainya. kemampuan dan apresiasi budaya,
Organisasi Sosial (ORSOS) adalah olahraga, hobi dan kegiatan yang
lembaga. organisasi atau perkumpulan bersifat sosial seperti IMI, RAPI,
sosial yang dibentuk oleh anggota ORARI, Rotari Club dan sebagainya.
masyarakat baik berbadan hukum atau
id
auak asuh diperoleh dari Kantor Wilayah
o.
lainnya
Departemen Agama. g
• Jasa pembantu rumah tangga mencakup
s.
koki, tukang kebun. penjaga malam.
p
sejenisnya.
•oduksi seperti jumlah murid swasta
s:
,»«.!«««
id
tenfiga
ten iga kerja dengan rata-rata output per
o.
g
ten iga kerja. Sedangkan output jasa
s.
pei ibantu rumah tangga, pengasuh bayi dan
p
.b
lasa
s:
tp
ht
id
KALIMANTAN TIMUR
g o.
s.
TAHUN 1993-1999
p
.b
Pertumbuhan Ekonomi
al
//k
id
diikuti dengan normalnya kembali kegiatan informasi mengenai angka transfer in dan
o.
proses produksi dari beberapa sektor utama transfer out. Akibatnya. pendapatan per
g
s.
seperti Pertanian, Pertambangan dan kapita Kalimantan Timur tersebut belum
p
Pertumbuhan ekonomi yang cukup pertumbuhan dan PDRB per kapita maupun
tinggi akibat pcrlumbuhan dari kegiatan pendapatan per kapita, dapat dikelahui
yang padat modal belum menjamin masya sejauh mana kondisi perekonomian regional
rakat Kalimantan Timur sejahtera. Kegiatan di Propinsi Kalimantan Timur pada lahun
ekonomi padat modal yang berperan dalam 1999.
id
dimana laju pertumbuhannya sebesar pada tahun 1998 sebesar 8100 rupiah
o.
negatif 0,76 persen. dibanding nilai tengah kurs dollar pada
g
tahun 1999 sebesar 7230 rupiah.
p s.
Dari data PDRB yang tersaji pada
.b
id
o.
Laju Pertumbuhan (%)
Harga Har£a Konstan
Tahun
g
s.
Berlaku 1993 Berlaku Konstan 1993
p
.b
ncgatif (-11,79 persen). Hal ini disebabkan 8,11 persen dan subsektor Tanaman Perke
masih kctatnya sistem perbankan dalam bunan sebesar 7,87 perscn kccuali sub
menyikapi pengucuran kredit yang berskala sektor Peternakan yang masih mengalami
besar. pertumbuhan negatif yang mencapai 22,89
persen. Kenaikan dari pertumbuhan sektor
Tingginya pertumbuhan PDRB sektor Pertanian ini lebih disebabkan oleh
Pertanian pada tahun 1999 dipicu oleh membaiknya musim tanam, stabilnya harga
meningkatnya pertumbuhan subsektor obat-obatan maupun pcrmintaan pasar yanj.
Tanaman Bahan Makanan yang mencapa meningkat akibat stabilnya harga sehinggii
48,54 persen, subsektor Perikanan sebesar petani lebih bergairah dalam meningkatkar
22,48 persen, subsektor Kehutanan sebesar produksinya.
50.000.000
40.000.000
30.000.000
20.000.000
10.000.000
id
Tanpa Migas Atas Dlasar Harga Konstan 1993,
o.
Tahun 1993 - 1999 (Jutaan Rupiah)
25.000.000
g
s.
y ^3
p
20.000.000
.b
tim
15.000.000
al
10.000.000
//k
s:
5.000.000
tp
ht
• Dengan Migas
Migas •B Tanpa Migas
Migas |
Kenaikan yang tinggi juga terjadi pada kegiatan tersebut, sehingga kapasitas
se ktor Listrik. Gas dan Air Bersih produksi dapat ditingkatkan untuk meme-
klu susnya subsektor Air Bersih yang nuhi kebutuhan pelanggan.
pc rtumbuhannya meningkat menjadi 7,12
pc rscn dibanding tahun sebclumnya yang Pertumbuhan ekonomi Kalimantan
he nya 0,21 perscn. Hal ini disebabkan Timur selama ini selalu didukung oleh dua
d mpak dari musim kemarau yang telah sektor besar yaitu Pertambangan dan
Ix rlalu sehingga kapasitas mesin pembang- Industri Migas. Pada tahun 1999 subsektor
ki |t telah dapat bcrfungsi normal, jaringan tanpa Migas cukup besar peranannya tetapi
y an semakin membaik dan semakin masih kalah besar jika dibandingkan
be1 rtambahnya jumlah pelanggan dari kedua sumbangan komoditi Migas. Apabila kedua
id
14,64 14,19 5,86 0,56 3,49
8. Keuangan, Pcrs. & Jasa Penis. 1;l,29
o.
6.87 11,13 3,36 -8,25 11,79
9. Jasa-jasa 10,58 7.88g 12,20 6,35 2,65 3,84
p s.
PDRB i; ,06 4,77 8,29 4,45 -0,76 4,23
.b
1999
mm
Tmjauan Ekonomi
sektor ini goyang atau mengalami 1998 yang mencapai 0,59 perscn.
kenaikan/penurunan secara drastis maka Subsektor yang mempengaruhi meningkat-
akan berdampak langsung terhadap besaran nya pertumbuhan sektor ini adalah
PDRB secara kcseluruhan.
Angkutan Jalan Raya yang tumbuh 7,46
perscn dibanding tahun 1998 sebesar 3,29
Dari data tahun 1999. pertumbuhan
persen. Kemudian subsektor Angkutan
kediua sektor ini cukup besar yaitu mencapai
Laut yang naik mencapai 6,31 persen, Jasa
,08 persen dan 5,06 persen. sebaliknya
Libsektor Pertambangan Migas pada tahun Penunjang Angkutan sebesar 2,72 persen
998 mencatat pertumbuhan -1,67 persen. dan Pos & Komunikasi yang naik 4,89
isi ini pada tahun 1999 disebabkan persen. Walaupun Angkutan Udara masih
klomoditi Minyak dan Gas Bumi meningkat turun pertumbuhannya dari -27,31 persen
roduksinya sehingga nilai tambahnya menjadi -11,92 perscn akibat banyaknya
tilimbuh menjadi 4,40 persen. Sedang dari agen-agen besar seperti travel and lows
id
subsektor Industri Migas. pertumbuhan dari yang tutup dan banyaknya penumpang yang
o.
Industri LNG yang meningkat sangat pesat beralih ke Angkutan Laut akibat melonjak-
encapai 10,72 perscn lebih tinggi dari g
nya harga tiket pesawat udara, tetapi
s.
me
p
u hun sebelumnya. walaupun dari Pengila- penurunan ini diimbangi kenaikan subsektor
.b
B. STRUKTUR PEREKONOMIAN
Sektor Keuangan mengalami pcrtum-
s:
persen, sementara Minyak dan Gas Bumi pengembangan yang peduli terhadap
nenempali urutan kedua dengan kclcstarian sumber kekayaan dan keancka-
sumbangan atau share 21,70 persen. ragaman hayati yang ada.
Tingginya sumbangan kedua komoditi
icrsebut karena umumnya komodiii- Tidak berbeda dengan sektor Pertanian.
comoditi tersebut dipasarkan ke luar negeri sektor Perdagangan selama ini juga menjadi
dan merupakan komoditi ekspor unggulan andalan Kalimantan Timur di luar sektor
Mikan hanya di Kalimantan Timur tetapi Migas. Sumbangan yang diberikan sektor
merupakan andalan ekspor Indonesia. ini pada tahun 1999 sebesar 6,99 perscn.
tesarnya sumbangan komoditi-komoditi scdikit meningkat dibanding tahun 1998.
digas tersebut juga menandakan Pertumbuhan dan peranan sektor ini dapat
Kalimantan Timur memiliki Sumber Daya dipacu dengan jalan meningkatkan output
Alam (SDA) yang sangat kaya tetapi sektor Pertanian, Pertambangan, Industri
beresiko tinggi akan kehabisan/kehilangan dan barang-barang impor yang diperdagang
id
bahan baku karena merupakan SDA yang
o.
kan, dengan memperhatikan bcrbagai sarana
lion Renewable atau tidak dapat g
dan prasarana (infra struktur) guna memper-
s.
iperbaharui. Sehingga eksploitasi yang lancar jalur keluar dan masuknya komoditi
p
.b
id
PDRB 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
g o.
s.
Tabel 6. STRUKTUR EKONOMI TANPA MIGAS ATAS
p
1. Pertanian, Peternakan,
//k
Kehutanan & Perikanan 17,19 16,76 17,43 17,45 17,16 16,83 16,63
s:
2. Pertambangan & Penggalian 9,47 10,59 12,55 13,01 15,08 23,33 21,89
tp
4. Listrik, Gas & Air Bersih 0,57 0,63 0,58 0,57 0,58 0,44 0,47
5. Bangunan 5,45 5,64 5,86 6,22 6,18 5,25 5,24
6. Perdagangan, Hotel & 18,02 17,34 16,37 16,39 15,76 15,81 16,56
Restoran
7. Pengangkutan & Komunikasi 17,07 17,66 17,80 18,71 18,36 14,19 15,13
8. Keuangan, Pers. & Jasa Perus. 6,73 6,77 6,39 6,41 6,31 4,09 3,69
9. lasa-jasa 4,35 jl,32 4,18 4,25 4,35 3,20 3,59
PDRB 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
Sektor-sektor lain yang masih rendah sektor Jasa-jasa (1,52 persen) dan sektor
per;[mannya serta kontribusinya terhadap Listrik, Gas &Air Bersih (0,20 persen).
d:*b Kalimantan Timur tidak sampai 5
D
Pcrtambnngan &
Penggalian
31%
id
o.
Grafik 5. Distribusi Persentase PDRB Atas Dasar Ilarga Berlaku
g
Tanpa Migas Me minit Lapangan Usaha,
s.
Pengangkutan & Tahun 1999
p
Komunikasi Lainnya
.b
15% 29%
tim
al
//k
s:
tp
ht
Pertambangan &
Penggalian
22%
Bila komoditi Minyak, Gas Bumi dengan Migas. Di sini terlihat nyala
ktmudian LNG dan Industri Pengilangan perbedaan peranan atau kontribusi sektor
Minyak Bumi dikeluarkan dari dalam membentuk struktur perekonomian
penghitungan PDRB maka dampak daerah Kalimantan Timur.
terhadap nilai PDRB yang riil dan
islribusinya juga akan berbeda bila
dibandingkan dengan penghitungan PDRB
Timauan Ekonomi
id
tersebut. penghitungan yang dilakukan selama ini.
g o.
s.
Gambaran rinci yang menunjukkan Pada tahun 1999, PDRB per kapita
p
str |uktur perekonomian Kalimantan Timur Kalimantan Timur sebesar 21,57 juta
.b
tal un 1999 dapat dilihat pada Tabel 6 rupiah (dengan Migas) atau jika dihitung
tim
KAPITA
kapita lahun 1999 sebesar 16,17 juta
Nilai PDRB per kapita dan pendapatan rupiah atau 2237 US $ (dengan Migas) dan
reg fonal per kapita Propinsi Kalimantan 6,66 juta rupiah atau 922 US $ (tanpa
Tim ur dari lahun ke tahun selalu meningkat. Migas).
Ni |ii ini cenderung bertambah besar,
ba hkcan lebih besar dibandingkan rata-rata
Nas1tonal. Hal ini semata-mata disebabkan
ni i PDRB per kapita tersebut diperoleh
dari nilai nominal PDRB yang langsung
di bag idengan jumlah penduduk. Karena
juni ah penduduk di Propinsi Kalimantan
Tin ur ini tidak terlalu besar. sedang nilai
"DRB -nya sangat besar. sehingga PDRB
per <apitanva menjadi sangat tinuLii.
id
Tabel 8. PDRB PER KAPITA DAN PENDAPATAN REGIONAL PER KAPITA
o.
TANPA MIGAS TAHUN 1993 - 1999
g
s.
Penduduk
PDRB Pendapatan Regional
Tahun Pertengahan
p
Per Kapita Per Kapita
.b
Tahun
(Rp) (US $)
tim
Rp) (USS)
1993 2.099.700 3.781.331
al
20.000.000
15.000.000
10.000.000
5.000.000
V '*-
id
o.
Grafik 7. Pendapatan Per Kapita Propinsi Kalimantan Timur
g
Atas Dasar Ilarga Berlaku, 1993 - 1999 (Rupiah)
p s.
18.000.000
.b
16.000.000
tim
14.000.000
al
12.000.000
//k
10.000.000
8.000.000
s:
6.000.000 yZZy
tp
ht
4.000.000
2.000.000
0
1993 1994 1995 1996 1997
pei usahaan yang selama ini bahan baku mulai lab terjadi pemulusan hubungan kerja
uta manya selalu berganlung pada komoditi
(IN IK) di bcrbagai pcrusahaan/usaha yang
im por, tidak mampu lagi mempertahankan secara langsung bcrakibat pula semakin
tin gkat produksi seperti pada tahun-tahun
meningkatnya pengangguran di bcrbagai
slumnya, sehingga dcmi cfisiensi dan
se bel
wilayah Indonesia termasuk Propinsi
kel ingsungan kegiatan berusaha maka Kalimantan Timur. Bila kondisi ini
I. 'crtanian, Peternakan,
344064 333648 335500 368911 382573 324647 356724
Kchutanan & Perikanan
2. Pertambangan & Penggalian 41910 29715 27882 41583 30195 34924 42623
3. Industri Pengolahan 78970 88285 113138
id
98334 100855 114620 108142
4. Listrik, Gas & Air Bersih 5512
o.
6 134 9352 9077 7828 2984 5928
5. Hangiinan 62623 58 770 58600
g 60208 73506 71142 57546
s.
6.1 erclagangan, Hold & Restoran 154844 161178 170518 168956 190830 204882 192467
p
id
pad at modal menjadi sektor padat karya, akibat dari tenaga kerja yang bertambah
g o.
dik irenakan tingginya perubahan kurs besar.
s.
rup ah terhadap dollar. Sementara itu
p
di s ^ktor Bangunan dan sektor Perdagangan, bahwa produktivitas tenaga kerja pada
sedanukcan tenaga kerja sektor Industri dan tahun 1999 masih cukup baik walaupun
al
o.
id
Lampiran
Tabel 1. PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) ATAS DASAR HARGA BERLAKU
MENURUT LAPANGAN USAHA TAHUN 1993 -1999 (Jutaan Rupiah)
1. PERTANIAN, PETERNAKAN, KEHUTANAN 1.364,606 1.56i.411 1.940.074 2.171.089 2.389.515 3.745.318 3.855.991
DAN PEf tIKANAN
a. Tanarran Bahan Makanan 255.656 29-1.873 365.409 416 544 388.205 392.825 640 274
b. Tanaman Perkebunan 45.185 63 981 87.509 151.274 244.436 784.074 401 608
c Peternakan dan Hasil-hasilnya 110.468 16C.262 205 576 222063 234 951 452 174 390 781
d KehutE nan 796712 846.924 1.033.599 1.067.664 1.168.033 1.726.515 1 902.517
e Perikanan 156 586 194.372 247 981 313543 353.890 389.730 520 811
2. PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN 4.799.550 6.256.018 7.412.171 7.648.118 8.436.969 15.282.076 16.998.024
a Minyak idan Gas Bumi 4048032 5266.946 6014938 6028672 6 337 485 10 089 652 11 922 463
b Pertarrjbangan Tanpa Migas 637 498 818 941 1 193403 1.397 334 1 844 410 4 740 006 4 607 099
c Penggih; 114 020 168 132 203830 222 112 255074 452 418 468 462
3. INDUSTFI PENGOLAHAN 5.399.868 6.197.494 6.569.532 7.759.442 9.301.517 22.910.160 23.731.185
a. Industrii Migas : 3.720.726 4.305.355 4.471.966 5.644.397 7.043.126 19.157.165 19.842.484
a 1 Pejngilangan Minyak Bumi 1.605.968 1.838 453 1.869056 2.321.439 2338372 4.010639 3212404
32 Gfis Alam Cair (LNG) 2.114 758 2 466 902 2602.910 3322958 4.704.754 15 146 526 16 630 080
b. Industri Tanpa Migas : 1.679.142 1.892.138 2.097.566 2.115.045 2.258.391 3.752.995 3.888.701
b. 1. Mcikanan Minuman dan Tembakau 36 163 68285 79.740 89.162 99.225 172 035 174 378
b.2. Tekstil Barang Kulitdan Alas Kaki 6680 9 188J 14.077 15.005 18.084 29 065 30.172
b.3. Barang Kayu clan Hasil Hutan Lain 1.169 302 1 278 625 1.367.297 1 371 712 1 463 196 2468615 2.585 009
b 4 Kertas dan Barang Cetakan 8 486 9 899 16.116 17.249 22 533 37 669 39288
b.5, Kimia dan Barang dari Karet
id
438 573 500 286 580.047 575354 596833 947 482 960 388
b 6 Sejmen , Barang Lain Bukan Logam 6 900 10 643 14.715 16.583 22.062 31 902 32337
o.
b.7. Lojam Dasar Besi dan Baja
b.8. Angkutan, Mesm dan Peralatan 13 038 15212 25.575 29979 36.458 66227
b.9. Ba|rang Lainnya
g 67.129
s.
4. LISTRIK, GAS DAN AIR BERSIH 45.184 58 744 64.869 71.515 81.283 98.145 109.721
a Listrik
p
39 098 51 854 57.082 62 178 70758 87 209 97927
b Gas
.b
1.209 103 1 370 279 1 532.688 1.731.856 1 851 002 2 936 576 3 227 086
b. Hotel 70.354 69 684 78 128 87.388 109 323 117 974
//k
123 120
c. Restor; 151.493 177.035 211.931 220.617 234.130 465567 490 076
7. PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI 1.355.092 1.646.321 1.981.285 2.328.986 2 557.227
s:
3.157.877 3.508.879
a. Pengangkutan : 1.260.442 1.531.152 1.837.844 2.151.129 2.352.895 2.904.765 3.224.937
a.1. Anijkutan Rel
tp
a.2. An jkiitar Jalan Raya 189615 246499 295822 330466 366 257 439 053 518 207
ht
a.3 Anijkutan Sungai, Danau dan Penyeb. 248 219 309 055 412.877 504.958 539.024 541 821 568 722
a.4 Anijkutan Laut 150.938 194 378 245.091 308.074 339.772 382892 441 525
a.5. Angkutan Udara 62.484 68 189 84.697 98025 105096 150 356 162053
a 6 Jasa Penunjang Angkutan 609.186 713031 799.357 909.606 1 002.747 1 390.643 1 534.429
b. Komunikasi: 94.650 115.169 143.441 177.856 204.332 253.112 283.943
b.1 Pos dan Telekomunikasi 90.777 110.255 137.526 170.980 196.576 243.564 273513
b.2 Jasa Penunjang Komunikasi 3.873 4.314 5.915 6.876 7.756 9548 10429
8. KEUANGAN, PERSEWAAN DAN 534.480 630.378 711.087 797.263 879.004 911.266 856.581
JASA PERUSAHAAN
a. Bank 125.519 186 164 218420 270.771 302731 286 342 118 284
b Lembaga Keuangan Tanpa Bank 20.093 30.268 35818 45.095 51.207 58.172 68 216
c Jasa Penunjang Keuangan 73 81 119 133 510 677 757
d. Sewa B angunan 310.350 327 339 359.034 376.982 408.379 463 357 561 177
e Jasa Perusahaan 78444 87.026 97.695 104.282 116.176 102718 108 147
9. JASA-JASA 345.681 402.976 465.723 528.376 605.140 712.470 832.760
a. Pemerintahan Umum : 250.183 278.954 321.798 364.358 418.214 512.487 616.106
a.1. Adninistrasi Pemerintahan dan Pertah. 250,183 278 954 321.798 364 358 418.214 512487 616 106
a.2. Jasa Pemerintahan Lainnya
b. Swasta 95.497 124.021 143.926 164.018 186.926 199.983 216.654
b 1 Jasa Hiburan dan Rekreasi 5.714 6.719 9.148 9 763 10892 12.567 13 962
b 2 Jasa Sosial Kemasyarakatan 26.075 32.190 37.813 38.568 40 552 41 075 44 720
b.3 Jasa Perorangan dan Rumahtangga 63.709 85 112 96.964 115687 135.482 146.341 157.972
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 15.708.418 18.897.252 21.619.609 24.118.257 27.305.283 51505.145 54.948.998
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 7.939.660 9.322.951 11.132.705 12.445.187 13.924.672 22.258.328 23.184.051
Tabel 2. PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) ATAS DASAR HARGA KONSTAN 1993
MENURUT LAPANGAN USAHA TAHUN 1993 1999 (Jutaan Rupiah)
id
438.573 469.05 ! 531 634 554.143 572.614 574.103 581.361
b 6 Se men. Barang Lain Bukan Logam 6.900 11.51$ 13004 14.268 17.692 17.835 19.434
o.
b7 Lo gam Dasar Besi dan Baja - - - •
b8 AI. t Angkutan. Mesin dan Peralatan 13.038 18.003 27.211 32.126 32.412 32.463
b9 Ba rang Lainnya
g - - -
s.
4. LISTRIK, GAS DAN AIR BERSIH 45.184 48.92 53.188 58.265 64.542 68.981 75.642
a Listrik 39098 42.69 46.185 50.111 55.892 60313 66.357
p
b Gas
.b
- - - .
c Air Ber 5ih 6 086 $.22* 7.002 8.154 8.650 8.668 9.285
tim
- .
a 2 An gkutan Jalan Raya 189 615 229 98( I 253.257 281.778 301.318 311 219 334.436
ht
a 3 An gkutan Sungai. Danau dan Penyeb 248 219 303.36 371.043 430.262 449.266 449960 457.511
a 4 An gkutan Laut 150 938 174.00 237.451 289.502 313.316 335 311 356.469
a 5 An gkutan Udara 62 484 67.28; 75.709 88.469 86.336 62758 55.279
a 6 Ja sa Penunjang Angkutan 609 186 676.42C 721.865 799.870 840.264 841 891 864.818
b. Komu likasi : 94.650 112.364 135.223 159.380 178.904 180.449 189.275
b 1. Po s dan Telekomunikasi 90777 107.77C 129.647 153.104 171.818 173347 181.772
b.2. Ja sa Penunjang Komunikasi 3 873 4.591 5.576 6.276 7.086 7 102 7.503
8. KEUANG AN, PERSEWAAN DAN 534.480 594.84 635.689 706.462 730.212 669.998 590.978
JASA PEI :USAHAAN
a Bank 125 519 172.62E 186.337 225.871 225.558 175319 71.256
b Lemba ja Keuangan Tanpa Bank 20 093 20.22E 30.137 33.327 35.911 38.318 40452
c. Jasa P snunjang Keuangan 73 7* 86 90 340 352 369
d Sewa E angunan 310.350 318.222 329.901 354.332 372.776 385562 407.385
e Jasa P srusahaan 78444 8369 89.228 92.842 95,628 70.447 71.516
PRODUK DC )MESTIK REGIONAL BRUTO 15.708.418 17.445.03' 18.276.580 19.792.193 2 0.672.725 20.514.635 21.383.360
PRODUK D( )MESTIK REGIONAL BRUTO @ 7.939.660 8.611.417 9.705.435 10.720.157 1 1.407.648 11.090.281 11.447.872
id
6.9E 13,34 4,23 3,33 0,26 1,26
b6 Samen, Barang Lain Bukan Logam (56,86 12,95 9,72 23.99 0.81 8,97
o.
b 7 Logam Dasar Besi dan Baja
b.8. A at Angkutan, Mesin dan Peralatan 38,06 27,58 18.48 18,06 0,89 0,16
I) 9. Barang Lainnya
g
s.
4. LISTRIK, GAS DAN AIR E 8,27 8,72 9,55 10,77 6,88 9,66
p
a Listrik 9,2C 8,17 8.50 11,54 7,91 10.02
.b
b. Gas
c Air Bersih 2.26 12,51 16,45 6,08 0,21 7,12
tim
a 1. Aigkutan Rel
8.2. Aigkutan Jalan Raya 21,2£ 10,12 11,26 6,93 3,29 7,46
ht
a.3. Aigkutan Sungai, Danau dan Penyeb. 23,0fe 21,51 15.96 4,42 0,15 1,68
34. Aigkutan Laut 15,26 36,46 21.92 8,23 7,02 6,31
8.5. Aigkutan Udara 7.6f 12.52 16,85 (2,41) (27,31) (11,92)
a.6. Jasa Penunjang Angkutan M.0|1 6,72 10.81 5,05 0.19 2.72
b. Koi ikasi: 18,72 20,34 17,86 12,25 0,86 4,89
b.1. Pbs dan Telekomunikasi 18.72 20,30 18,09 12,22 0,89 4,86
b.2. Jiisa Penunjang Komunikasi 18,72 21,27 12.55 12,91 0,23 5.65
8. KEUANGAN, PERSEWAAN DAN I1.2E 6,87 11,13 3,36 (8,25) (11,79)
JASA PERUSAHAAN
a. Bank 37,5 7,94 21,22 (0.14) (22,27) (59.36)
b. Lembaiga Keuangan Tanpa Bank 0,6 49,01 10,58 7.75 6,70 5,57
c. Jasa Penunjang Keuangan 2.0 15,54 5,74 275.51 3,68 4,83
d. Sewa Bangunan 2.5 3,67 7.41 5.21 3,43 5,66
e Jasa Perusahaan 6.6 6,62 4,05 3,00 (26,33) 1,52
9. JASA-JASA 10,58 7,88 12,20 6,35 2,34 3,84
a. Pemerintahan Umum : 6,80 9,41 13,23 3,47 2,20 3,21
a.1 Aflministrasi Pemerintahan dan Pertah. 6,80 9,41 13.23 3,47 2.20 3.21
a.2 Jiisa Pemerintahan Lainnya
b. Swasta 20,49 4,32 9,71 13,60 2,65 5,29
b.1 Jcisa Hiburan dan Rekreasi 10.40 6.14 1.71 10,76 6,21 9.96
b.2 Jasa Sosial Kemasyarakatan 8,45 4,68 (0.41) 5,32 2,31 5,28
b.3 Jjisa Perorangan dan Rumahtangga 26.32 4,05 13,92 16,36 2,50 4.96
id
2,68 2,39 2,19 1,84 1.75
b6 Se?me n. Barang Lain Bukan Logam 0.04 0,06 0,07 0,07 0,08 0,06 0,06
b 7 Loga| m Dasar Besi dan Baja
o.
b 8 Alat Angkutan. Mesin dan Peralatan 0.08 0.08 0,12 0,12 0,13 0,13 0.12
b 9 Bara|ngg Lainnya
g
s.
4. LISTRIK, G|AS DAN AIR BERSIH 0,29 0,31 0,30 0,30 0,30 0,19 0,20
a Listrik
p
0.25 0.27 0,26 0,26 0,26 0.17 0,18
b Gas
.b
a Perdagargan Besar dan Eceran .7.70 7,25 7,09 7,18 6,78 5.70 5,87
b Hotel 0.45 0,37 0,36
//k
a 1 Angkutan Rel
a.2 Angkutan Jalan Raya 1,21 1.30 1,37
ht
id
4. LISTRIK, ($AS DAN AIR BERSIH 0.57 0,63 0,58
o.
a. Listrik 0,57 0,58 0,44
0,49 0,47
0,56 0,51 0,50
b Gas 0,51 0,39 0,42
c. Air Bersilji 0,08 g
s.
0.07 0,07 0,08 0.08 0.05 0.05
5. BANGUNAY
p
5,45 5,54 5,86 6,22 6,18 5,25 5,24
.b
15,23 14,70
16,56
b. Hotel 13,77 13,92 13,29
0.89 13,19 13,92
0,75 0,70 0,70
c Restoran 0,79 0,53 0.53
1.91 1,90 1.90
al
id
131.19 136,09 216.04 218,98
b.6 Semen. Barang Lain Bukan Logam 100,00 154.25 213,26 240.33 319,73 462,34 468.64
b7 Loc am Dasar Besi dan Baja
o.
b.8 A Angkutan. Mesin dan Peralatan 100,00 116.67J 196,16 229,94 279,63 507.95 514,87
b.9 Baiang Lainnya
g
s.
4. LISTRIK, IAS DAN AIR BERSIH 100,00 130,01 143,57 158,27 179,89 217,21 242,83
p
a Listrik 100,00 132,63 146,00 159,03 180,98 223.05 250.47
b Gas
.b
193,79
5. BANGUNAN 100,00 121,34 150,60 178,66 198,65 269,68 280,73
6. PERDAGANGAN, HOTEL DAN REST 100,00 113,00 127,38 142,55 153,36 246,00 268,37
al
a Perdag£ngan Besar dan Eceran 100.00 113,33 126.76 143,23 153,09 242.87
b Hotel 266.90
100.00
//k
id
126,35 130,56 130,90 132,56
b.6. S( men,, Barang Lain Bukan Logam 100,00 166,86 188,46 206,78 256,39
b.7. Lcgarm Dasar Besi dan Baja 258.47 281,64
o.
b.8 Alit Angkutan, Mesin dan Peralatan
100.00 128,0 176,15 208,71 246,40
b.9. Ba! rang Lainnya
g 248,59 248,99
s.
4. LISTRIK. GAS DAN AIR BERSIH 100.00 108,27 117,71 128,95 142.84
a Listrik 152,67 167,41
p
100,00 109,20 118,13 128,17 142,95 154,26 169,72
b Gas
.b
142,43 152,56
5. BANGUNAN 100,00 111,65 123,65 141,52 153,89 129,05 130,99
6. PERDAGHNGAN. HOTEL DAN REST 100,00 107,56 115,77 128,37 133,42 132,85
al
id
100,00 192.41
106,66 109,11 103.83
b6. Samen. Barang Lain Bukan Logam 130.00 92,4^4
104,23 165,04 165,23
113,16
o.
b 7 Logam Dasar Besi dan Baia 116.22 124,70 178.87 166.33
b.8. Aat Angkutan, Mesin dan Peralatar 100.00 34,5;0
b9. Barang Lainnya 111,36
g 110,17 113.49 204,33 206.79
s.
4. LISTRIK GAS DAN AIR I \-\ v,\ 100,00 120,08 121.96 122,74 125,94
a Listrik 142,28 145.05
p
100.00 121,45 123,59
b Gas 124,08 126.60 144,59 147,58
.b
5. BANGUNAN 127.02
100,00 108,68 121,80 126,24 129,08 208,96 214,31
6. PERDAGANGAN, HOTEL DAN RES' 100,00 105,06 110,03 111,05 114,94
a Perdac angan Besar dan Eceran 185,17 201,48
al
110,41 113,65
a. Pengahgkutan : 100,00
117,88 144,75 155,41
1C5.38 110,76 113,82 118,21
a 1 Angkutan Rel 145,16 155,91
tp
1 PRODUK DOMESTIKR(
(Jutaa i Rupiah) 15708418 18897252 21619609 24.118.257 27 305.283 51505,45 54 948 998
2. PENYJJSUTAN (Jutaan Rupiah) 858 890 1010 517; 1098 992 1333 826 1442 023 2551569 2767 064
3 PROD JK DOMESTIK REGIONAL NETO
ATAS 3ASAR HARGA PASAR 14 849 528 ,7 886 735 20 520 617 22 784.431 25 863 261 48 953 576 52 181934
(Jutaan Rupiah)
id
6. PENDL DUK PERTENGAHAN TAHUN 2 099.700 2,89 450
2283 200 2.361000 2422 550 2484 800 2547.750
o.
(Orang
(Jutaan Rupiah) 15.708 418 17.445.037 18 276.580 19.792.193 20.672 725 20514.635 21 383 360
s:
1 137.061
3 PRODU< DOMESTIK REGIONAL NETO
14.849.528 16.513.846 17.303.627 18.756 081 19.570 703 19430448
ht
id
6 PE NDUDUKPERTENGAHAN TAHUN 2 099 700
2189 450 2.283.200 2361.000 2.422.550 2.484.800 2.547.750
o.
(Oran