Anda di halaman 1dari 45

ht

tp
s:
// su
m
ba
te
ng
ah
ka
b.
bps
.g
o.id
ht
tp
s:
//s
um
ba
ten
ga
hk
ab
.b
p s.
g o.
id
STATISTIK PERTANIAN
KABUPATEN SUMBA TENGAH 2016

ISBN : 978-602-6597-20-5
No. Publikasi : 53011.0102

id
Katalog BPS : 5101006.5316

o.
g
s.
Ukuran Buku : 21,59 cm x 27,94 cm

p
Jumlah Halaman : v + 38 Halaman

.b
ab
Naskah :

hk
Seksi Statistik Produksi ga
en

Gambar Kulit :
Seksi Statistik Produksi
t
ba
um

Diterbitkan oleh :
BPS Kabupaten Sumba Barat
//s
s:

Dicetak oleh : CV. INHUD


tp
ht

Boleh dikutip dengan menyebut sumbernya


May be cited with reference to the source
STATISTIK PERTANIAN
KABUPATEN SUMBA TENGAH 2016

.id
Anggota Tim Penyusun:

go
s.
Pengarah : Dra. Rambu Anamila

p
.b
Penulis : Tri Ratna N. Arumsari, SST

ab
Pengolah : Tri Ratna N. Arumsari, SST

hk
Penyiapan Draft : Paulus Pakereng
a
ng
te
ba
um
//s
s:
tp
ht
KATA PENGANTAR

Buku Statististik Pertanian Kabupaten Sumba Tengah Tahun 2016 ini merupakan seri
lanjutan dari penerbitan tahun-tahun sebelumnya. Dalam buku ini disajikan data dari seluruh sub
sektor pertanian meliputi :
a. Luas Panen, rata-rata produksi serta produksi padi dan palawija ;

id
b. Luas panen dan produksi tanaman perkebunan ;

o.
c. Populasi ternak dan unggas serta banyaknya ternak besar dan ternak kecil ;

g
s.
d. Banyaknya alat penangkapan ikan produksi perikanan.

p
.b
e. Luas hutan dan produksi hutan.

ab
Diharapkan buku ini dapat memberikan gambaran yang jelas bagi konsumen data

hk
mengenai perkembangan sektor pertanian di Sumba Tengah untuk evaluasi dan perencanaan
ga
pembangunan selanjutnya.
en

Terima kasih disampaikan kepada semua pihak yang telah membantu penyediaan data
t
ba

sehingga memungkinkan terbitnya buku ini.


um

Saran dan kritik yang sifatnya memperbaiki isi buku ini dimasa mendatang sangat kami
//s

harapkan.
s:
tp
ht

Waikabubak, November 2017


Kepala Badan Pusat Statistik
Kabupaten Sumba Barat,

Dra. Rambu Anamila


NIP. 19600607 198203 2 001

iv
DAFTAR ISI

Halaman
Kata Pengantar………………………………………………………………………………. iv
Daftar Isi…………………………………………………………………………………….. v
Pendahuluan…………………………………………………………………………………. 1
BAB I TANAMAN PANGAN…………………………………………………………. 3

.id
Keadaan Produksi Pangan………………………………………………………. 5

go
1 Padi (Padi Sawah dan Padi Ladang)……………………………………… 5

s.
2 Palawija (Jagung, Ubi Kayu, Ubi Jalar, Kacang Tanah dan Kedelai) 6

p
2.1 Jagung…………………………………………………………………

.b
6

ab
2.2 Ubi Kayu……………………………………………………………… 7
2.3 Ubi Jalar……………………………………………………………….

hk
7
2.4 Kacang Tanah ………………………………………………………
a 8
ng
2.5 Kacang Hijau………………………………………………………… 9
te

2.6 Kedelai……………………………………………………………….. 9
ba

3 Hortikultura ( Sayur-sayuran dan Buah-buahan )……………………….….. 10


um

BAB II PERKEBUNAN………………………………………………………………… 18
BAB III PETERNAKAN………………………………………………………………… 27
//s

BAB IV PERIKANAN…………………………………………………………………… 33
s:

KEHUTANAN…………………………………………………………………..
tp

BAB V 37
ht

v
PENDAHULUAN

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015 – 2019 yang


telah ditetapkan melalui Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 mengedepankan
“Kedaulatan Pangan” sebagai salah satu agenda prioritas nasional sebagai amanat
TRISAKTI dan NAWACITA khususnya pada Agenda Prioritas ke-7 yakni Mewujudkan

id
Kemandirian Ekonomi dengan Menggerakkan Sektor-sektor Strategis Ekonomi Domestik.

o.
Dalam RPJMN 2015 – 2019, disebutkan bahwa untuk tetap meningkatkan dan

g
s.
memperkuat kedaulatan pangan, sarana utama prioritas nasional bidang pangan periode

p
.b
2015 – 2019 pada intinya ditempuh untuk memperkuat pilar-pilar ketahanan pangan

ab
melalui:

hk
1. Tercapainya peningkatan ketersediaan pangan yang bersumber dari produksi
ga
dalam negeri
en

2. Terwujudnya peningkatan distribusi dan aksesibilitas pangan


t
ba

3. Tercapainya peningkatan kualitas konsumsi pangan dan gizi masyarakat


um

4. Mitigasi gangguan terhadap ketahanan pangan


//s

5. Peningkatan kesejahteraan pelaku utama penghasil bahan pangan


s:

6. Tersedianya sarana dan prasarana irigasi (ketahanan air)


tp
ht

Publikasi ini memuat data tentang perkembangan produksi pertanian menurut sub
sektor tanaman pangan, perkebunan, peternakan, perikanan dan kehutanan menurut
Kecamatan di Kabupaten Sumba Tengah pada tahun 2016. Sebagai gambaran, tabel
berikut ini memperlihatkan Kontribusi sektor pertanian terhadap pembentukan Produk
Domestik Regional Bruto Kabupaten Sumba Tengah pada tahun-tahun sebelumnya. Dari
Tabel 1 dapat dilihat bahwa perekonomian Kabupaten Sumba Tengah memiliki
ketergantungan yang cukup besar terhadap sektor pertanian.

Perekonomian Kabupaten Sumba Tengah pada dasarnya merupakan perekonomian


agraris yang dicirikan dengan besarnya peranan sektor pertanian. Pada Tahun 2012
Persentase sektor pertanian terhadap PDRB Sumba Tengah sebesar 42,42 persen yang
kemudian menurun menjadi 41,41 persen pada tahun 2013. Kemudian pada tahun 2014
turun lagi menjadi 40,65 persen, tahun 2015 juga turun menjadi 39,95 persen hingga pada

Statistik Pertanian Kabupaten Sumba Tengah 2016 1


tahun 2016 turun menjadi 39,18. Meskipun pada tahun 2012 – 2016 Kontribusi Sektor
Pertanian terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Sumba Tengah terus
mengalami penurunan namun persentasenya masih cukup besar dalam menopang
perekonomian di Sumba Tengah.

Tabel 1
Distribusi Persentase Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Sumba Tengah
Atas Dasar Harga Konstan 2010 menurut Lapangan Usaha

id
2012 - 2016

o.
( Persentase )

g
s.
Lapangan Usaha 2012 2013 2014 2015*) 2016**)

p
.b
(1) (3) (4) (5) (6)

ab
1. Pertanian / Agriculture 42,42 41,41 40,65 39,95 39,18

hk
ga
en

2. Sektor-sektor Non Pertanian 57,58 58,59 59,35 60,05 60,82


t
ba

Catatan :*) Angka Sementara


**) Angka Sangat Sementara
um

Sumber : Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Sumba Tengah Menurut
Lapangan Usaha Tahun 2012 - 2016
//s
s:
tp
ht

Statistik Pertanian Kabupaten Sumba Tengah 2016 2


TANAMAN PANGAN

Hingga Pelita VI produksi pangan (padi dan palawija) di Kabupaten Sumba Tengah
telah memperlihatkan hasil yang menggembirakan. Keberhasilan peningkatan produksi
tersebut tidak lepas dari usaha - usaha diversifikasi. Selain itu hal yang tidak kalah penting
adalah campur tangan pemerintah yang cukup besar dalam hal kebijakan untuk merangsang
produksi seperti kebijakan harga dan subsidi pupuk. Di Kabupaten Sumba Tengah upaya

id
pemerintah dalam meningkatkan produksi pangan untuk memenuhi kebutuhan rakyat

o.
dilakukan melalui program intensifikasi dan diversifikasi serta rehabilitasi tanaman yang

g
s.
dilaksanakan secara terpadu dan berkesinambungan di masing-masing kecamatan.

p
.b
Dalam Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2005-2009 sistem ketahanan pangan

ab
diarahkan untuk menjaga ketahanan dan kemandirian pangan nasional dengan

hk
mengembangkan kemampuan produksi dalam negeri yang didukung kelembagaan ketahanan
ga
pangan yang mampu menjamin pemenuhan kebutuhan pangan yang cukup ditingkat rumah
en

tangga, baik dalam jumlah, mutu, keamanan, maupun harga yang terjangkau, yang didukung
t
ba

oleh sumber-sumber pangan yang beragam sesuai dengan keragaman lokal.


um

Berikut ini ditampilkan tabel yang menyajikan luas panen dari semua komoditas
yang ada di Kabupaten Sumba Tengah dari periode Januari – Desember 2015. Dengan
//s
s:

melihat tabel dibawah akan terlihat penggunaan lahan pertanian dari berbagai komoditas.
tp
ht

TABEL 1.1 LUAS PANEN (LUAS BERSIH) MENURUT KECAMATAN DAN


KOMODITAS PERIODE JANUARI – DESEMBER 2015 DI KABUPATEN SUMBA TENGAH
(Hektar)
Komoditas
Nama Kecamatan Padi Padi Kacang Kacang Ubi Ubi
Jagung Kedelai
Sawah Ladang Tanah Hijau Kayu Jalar
1. Katikutana 1 303 128 290 - - - 50 -
2. Katikutana Selatan 1 003 479 717 - 3 - 153 22
3. U. R. Nggay Barat 1 627 237 918 - 4 - 205 47
4. Umbu Ratu Nggay 945 57 1 105 27 - - 200 35
5. Mamboro 740 - 630 5 30 - 307 139

Sumba Tengah 5 618 901 3 660 32 37 - 915 243


Sumber : Angka Tetap BPS 2015
Catatan : Angka Tetap BPS 2016 Belum Tersedia

Statistik Pertanian Kabupaten Sumba Tengah 2016 3


Pada tabel 1.1. terlihat bahwa pada tahun 2015 Kecamatan Umbu Ratu Nggay Barat
memiliki luas panen yang paling tinggi untuk komoditas padi sawah yaitu 1 627 Ha. Untuk
komoditas padi ladang, Kecamatan Katikutana Selatan memiliki luas panen terbesar yakni 479 Ha.
Untuk komoditas jagung dan kedelai, Kecamatan Umbu Ratu Nggay memiliki luas panen yang
paling luas yaitu sebesar 1 105 Ha dan 27 Ha.
Komoditas kacang tanah di kecamatan Mamboro memiliki luas panen yang paling luas yaitu
sebesar 30 Ha. Untuk kacang hijau, pada tahun 2015 tidak ditanam di Kabupaten Sumba Tengah.
Untuk komoditas ubi kayu dan ubi jalar, luas panen tertinggi terletak di Kecamatan Mamboro yakni

id
307 Ha untuk ubi kayu dan 139 Ha untuk ubi jalar.

g o.
Pada tabel di bawah ini terlihat bahwa dari total lahan sawah seluas 7 601 Ha di Sumba

s.
Tengah, sebagian besar lahan sawah (5 590 Ha) memiliki frekuensi penanaman padi hanya satu kali

p
.b
dalam setahun. Hanya 2 011 Ha saja yang ditanami dua kali setahun. Hal ini dikarenakan banyaknya

ab
lahan yang merupakan sawah tadah hujan, sehingga frekuensi penanaman sangat tergantung pada

hk
tersedianya air hujan. Secara keseluruhan, 4 859 Ha merupakan sawah tadah hujan, sedangkan 2 742
ga
Ha sisanya merupakan sawah irigasi. Data lebih lengkapnya adalah sebagai berikut :
t en

TABEL 1.2. LUAS LAHAN SAWAH ( HA) DIRINCI MENURUT PENGAIRAN DAN
ba

FREKUENSI PENANAMAN PADI DALAM SETAHUN DI SUMBA TENGAH


um

TAHUN 2016 (Hektar)


//s

Frekuensi Penanaman Padi Tahun 2016


s:

Sementara
tp

Jenis Pengairan Satu Kali Dua Kali Tidak Jumlah


diusahakan
ht

(1) (2) (3) (4) (5)

1. Irigasi 731 2 011 - 2 742

2. Tadah Hujan 4 859 - - 4 859

3. Pasang Surut - - - -

4. Lebak - - - -

5. Polder dan lainnya - - - -

Sumba Tengah 5 590 2 011 - 7 601

Sumber : SP Lahan Nusa Tenggara Timur Tahun 2016

Statistik Pertanian Kabupaten Sumba Tengah 2016 4


KEADAAN PRODUKSI PANGAN.

Jenis tanaman pangan yang diusahakan di Sumba Tengah adalah padi (padi ladang dan padi
sawah), palawija (jagung, ubi kayu, ubi jalar, kacang tanah, kacang hijau, kedelai dan shorgum), dan
hortikultura (buah-buahan dan sayur-sayuran).
Produksi maupun produktivitas dari setiap jenis tanaman tersebut berbeda - beda tergantung
dari cara pemeliharaan dan keadaan lahan dimana setiap tanaman dapat tumbuh dan berkembang.

1. P A D I ( Padi Sawah dan Padi Ladang ).

id
g o.
Padi/beras merupakan komoditi pangan yang strategis serta bernilai tinggi. Disamping

s.
merupakan sumber karbohidrat yang utama jika dibandingkan dengan sumber karbohidrat lainnya,

p
.b
beras juga memegang peranan penting di dalam ekonomi masyarakat , karena setiap perubahan yang

ab
dialami komoditi ini, baik jumlah yang dihasilkan maupun yang tersedia, harga serta kebijakan

hk
pemerintah dan lain-lain sangat mempengaruhi aspek-aspek kehidupan yang luas dalam masyarakat.
ga
Dengan demikian tersedianya beras dalam jumlah yang cukup sangat penting memenuhi kebutuhan
en

pangan masyarakat.
t

Pada tahun 2015 produksi padi sawah dan padi ladang di Sumba Tengah masing-masing
ba

tercatat sebanyak 15 845 dan 2 769 ton gabah kering giling. Jumlah produksi ini dihasilkan dari lahan
um

sawah seluas 9 326 hektar dan ladang 901 hektar dengan produktivitas rata-rata 28,20 kw/hektar padi
//s

sawah dan 30,73 kw/hektar padi ladang. Pada tahun 2015, produksi padi sawah meningkat sebesar
s:

9,05 persen, dan produksi padi ladang meningkat sebesar 171,47 persen.
tp

Untuk mengetahui perkembangan produksi padi (padi ladang dan padi sawah ) dapat dilihat
ht

pada tabel 1.3 dan tabel 1.4 berikut ini :

TABEL 1.3. LUAS PANEN, RATA - RATA PRODUKTIVITAS DAN PRODUKSI PADI SAWAH
DI SUMBA TENGAH SERTA PERKEMBANGANNYA TAHUN 2012 – 2015

Luas Panen Rata - Rata Produktivitas Produksi


TAHUN
Perkembangan Perkembangan Perkembangan
Hektar Kw/Ha Ton
% (%) %
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
2012 5 656 38,84 21 967
2013 5 622 -0,60 37,05 -4,61 20 831 -5,17
2014 6 104 8,57 23,80 -35,75 14 530 -30,25
2015 9 326 52,78 28,20 18,49 15 845 9,05
Sumber : Angka Tetap BPS 2015
Catatan : Angka Tetap BPS 2016 Belum Tersedia

Statistik Pertanian Kabupaten Sumba Tengah 2016 5


TABEL 1.4. LUAS PANEN, RATA - RATA PRODUKTIVITAS, DAN PRODUKSI PADI
LADANG DI SUMBA TENGAH SERTA PERKEMBANGANNYA TAHUN 2012 – 2015

Luas Panen Rata - Rata Produktivitas Produksi


TAHUN
Perkembangan Perkembangan Perkembangan
Hektar Kw/Ha Ton
% (%) %
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
2011 457 20,72 947
2012 718 57,11 27,35 31,99 1 964 107,39

id
2013 1 112 54,87 23,85 -12,80 2 653 35,08

o.
2014 474 -57,37 21,53 -9,74 1 020 -61,54

g
2015 901 90,08 30,73 42,73 2 769 171,47

p s.
Sumber : Angka Tetap BPS 2015

.b
Catatan : Angka Tetap BPS 2016 Belum Tersedia

ab
2. PALAWIJA ( JAGUNG, UBI KAYU, UBI JALAR, KACANG TANAH, KACANG

hk
HIJAU, KEDELAI ). ga
2.1. J A G U N G
en

Jagung merupakan salah satu bahan makanan substitusi karbohidrat yang banyak dikonsumsi
t
ba

masyarakat dan dimanfaatkan sebagai pakan ternak di Kabupaten Sumba Tengah. Pada tahun 2015
um

produksi jagung yang dihasilkan sebesar 12 327 ton pipilan kering dari areal panen seluas 3 660
//s

hektar dengan produktivitas 33,68 Kw/hektar. Bila dibandingkan dengan tahun 2014, pada tahun
s:

2015 luas panen jagung meningkat cukup tinggi, yakni sebesar 32,66 persen. Hal ini diikuti dengan
tp

peningkatan jumlah produksi sebesar 65,26 persen dan penurunan produktivitas sebesar 24,56
ht

persen. Perkembangan keadaan produksi, luas panen dan produktivitas komoditas jagung dalam tiga
tahun terakhir dapat dilihat pada tabel 1.5 berikut ini.

TABEL 1.5. LUAS PANEN, RATA - RATA PRODUKTIVITAS DAN PRODUKSI JAGUNG
DI SUMBA TENGAH SERTA PERKEMBANGANNYA TAHUN 2012 – 2015

Luas Panen Rata - Rata Produktivitas Produksi


TAHUN
Perkembangan Perkembangan Perkembangan
Hektar Kw/Ha Ton
(%) (%) (%)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
2012 3 870 32,65 12 636
2013 6 716 73,54 30,33 -7,11 20 368 61,19
2014 2 759 -58,92 27,04 -10,86 7 459 -63,38
2015 3 660 32,66 33,68 24,56 12 327 65,26
Sumber : Angka Tetap BPS 2015
Catatan : Angka Tetap BPS 2016 Belum Tersedia

Statistik Pertanian Kabupaten Sumba Tengah 2016 6


2.2. UBI KAYU

Tanaman ubi kayu merupakan salah satu jenis bahan makanan yang banyak mengandung
karbohidrat disamping jagung dan beras. Pada tahun 2015 tanaman ubi kayu memproduksi umbi
basah sebanyak 9 344 ton dari luas panen 102,11 hektar dengan tingkat produktivitas 101,11
kwintal/hektar. Pada tahun 2015, luas panen ubi kayu meningkat tajam sebesar 79,76 persen bila
dibandingkan dengan tahun 2014. Meskipun demikian, luas panen ini belum sebanding dengan luas

id
o.
panen pada tahun 2013 silam. Peningkatan yang cukup baik pada luas lahan tahun 2015 ini diikuti

g
dengan peningkatan jumlah panen sebesar 69,61 persen. Akan tetapi, peningkatan produksi tidak

p s.
sebanding dengan peningkatan luas panen. Hal ini dapat dilihat dari menurunnya tingkat

.b
produktivitas ubi kayu sebesar 5,66 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Pada tabel 1.6

ab
menggambarkan perkembangan luas panen, produksi, serta produktivitas ubi kayu periode 2012 –

hk
2015. ga
en

TABEL 1.6. LUAS PANEN, RATA - RATA PRODUKTIVITAS DAN PRODUKSI UBI KAYU
t

DI SUMBA TENGAH SERTA PERKEMBANGANNYA TAHUN 2012 – 2015


ba
um

Luas Panen Rata - Rata Produktivitas Produksi


TAHUN
//s

Perkembangan Perkembangan Perkembangan


Hektar Kw/Ha Ton
% (%) %
s:

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)


tp

2012 1 485 98,29 14 596


ht

2013 1 497 0,81 100,38 2,13 15 027 2,95


2014 509 -65,99 108,24 7,83 5 509 -63,34
2015 915 79,76 102,11 -5,66 9 344 69,61
Sumber : Angka Tetap BPS 2015
Catatan : Angka Tetap BPS 2016 Belum Tersedia

2.3. UBI JALAR

Ubi jalar juga merupakan salah satu jenis makanan yang diusahakan masyarakat di Sumba
Tengah. Ubi jalar didaerah ini juga dipakai sebagai bahan substitusi makanan pokok seperti halnya
ubi kayu. Karena sifatnya sebagai bahan makanan substitusi makanan pokok maka biasanya bila
terjadi penurunan produksi pada jenis tanaman padi maupun jagung maka masyarakat cenderung
meningkatkan usaha tanaman ini begitu juga sebaliknya.
Pada tahun 2015 ubi jalar yang diproduksi sebanyak 1 858 ton, meningkat 44,93 persen
dibandingkan hasil panen tahun 2014. Produksi ini dihasilkan dari 243 hektar luas panen dengan rata-

Statistik Pertanian Kabupaten Sumba Tengah 2016 7


rata produktivitas 76,48 Kw/Ha. Jumlah produksi ubi jalar pada tahun 2015 ini mengalami
peningkatan yang cukup baik meskipun belum sebanding dengan produksi pada tahun 2013.

TABEL 1.7. LUAS PANEN, RATA - RATA PRODUKTIVITAS DAN PRODUKSI UBI JALAR
DI SUMBA TENGAH SERTA PERKEMBANGANNYA TAHUN 2012 – 2015

Luas Panen Rata - Rata Produktivitas Produksi


TAHUN
Perkembangan Perkembangan Perkembangan
Hektar Kw/Ha Ton
% (%) %

id
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
2012 1 105 81,16 8 968

o.
g
2013 503 -54,48 79,72 -1,77 4 010 -55,28

s.
2014 173 -65.61 74,10 -7,06 1 282 -68,03

p
.b
2015 243 40,46 76,48 3,21 1 858 44,93

ab
Sumber : Angka Tetap BPS 2015

hk
Catatan : Angka Tetap BPS 2016 Belum Tersedia
ga
2.4. KACANG TANAH.
en

Kacang tanah merupakan komoditi yang penting dalam menunjang perekonomian Kabupaten
t
ba

Sumba Tengah karena selain dikonsumsi sendiri atau diperdagangkan oleh masyarakat, kacang tanah
um

juga banyak digunakan sebagai bahan baku industri. Pada tahun tahun 2015 kacang tanah yang
//s

diproduksi sebanyak 38 ton biji kering dari luas panen 37 hektar dengan rata - rata produktivitas
s:

10,15 Kw/Ha. Pada tahun 2015, luas panen mengalami penurunan secara drastis sebesar 94,24 persen
tp

dibandingkan tahun sebelumnya. Penurunan luas panen ini berimplikasi terhadap penurunan produksi
ht

sebesar 91,22 persen. Namun pada tahun 2015, tingkat produktivitas justru mengalami peningkatan
yang cukup menggembirakan yakni sebesar 50,37 persen dibanding tahun sebelumnya.

TABEL 1.8. LUAS PANEN, RATA - RATA PRODUKTIVITAS DAN PRODUKSI KACANG
TANAH DI SUMBA TENGAH SERTA PERKEMBANGANNYA TAHUN 2012 – 2015

Luas Panen Rata - Rata Produktivitas Produksi


TAHUN
Perkembangan Perkembangan Perkembangan
Hektar Kw/Ha Ton
% (%) %
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
2012 114 11,05 126
2013 137 20,18 12,13 9,7 166 31,75
2014 642 368,61 6,75 -44,39 433 160,89
2015 37 -94,24 10,15 50,37 38 -91,22
Sumber : Angka Tetap BPS 2015
Catatan : Angka Tetap BPS 2016 Belum Tersedia

Statistik Pertanian Kabupaten Sumba Tengah 2016 8


2.5. KACANG HIJAU

Kacang hijau merupakan salah satu jenis bahan makanan yang mempunyai kandungan
protein yang cukup tinggi. Akan tetapi, pada tahun 2015 di kacang hijau tidak ditanam di Kabupaten
Sumba Tengah sehingga tidak menghasilkan produksi sama sekali.

TABEL 1.9. LUAS PANEN, RATA - RATA PRODUKTIVITAS DAN PRODUKSI


KACANG HIJAU DI SUMBA TENGAH SERTA PERKEMBANGANNYA TAHUN 2012 – 2015

Luas Panen Rata - Rata Produktivitas Produksi

id
TAHUN

o.
Perkembangan Perkembangan Perkembangan
Hektar Kw/Ha Ton

g
% (%) %

s.
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

p
2012 111 9,47 105

.b
2013 18 -83,78 9,44 -0,32 17 -83,81

ab
2014 28 55,56 8,99 -4,81 25 48,01

hk
2015 - -100 - -100 - -100
Sumber : Angka Tetap BPS 2015 ga
Catatan : Angka Tetap BPS 2016 Belum Tersedia
en

2.6. KEDELAI
t
ba

Kedelai merupakan salah satu jenis bahan makanan yang mempunyai kandungan protein
um

yang cukup tinggi. Bagi Kabupaten Sumba Tengah tanaman ini belum banyak diusahakan, hal ini
//s

terlihat dari luas panen dan produktivitas yang masih relatif sedikit dibandingkan dengan tanaman
s:

palawija. Pada Tahun 2015, baik luas panen, jumlah produksi, maupun tingkat produktivitas kacang
tp

tanah seluruhnya mengalami penurunan. Luas panen dan jumlah produksi pada tahun 2015
ht

mengalami penurunan yang cukup drastis yakni menurun sebesar 82,22 persen untuk luas panen
yang kemudian berimplikasi pada menurunnya jumlah produksi sebesar 82,46 persen dibandingkan
dengan produksi tahun 2014.
TABEL 1.10. LUAS PANEN, RATA - RATA PRODUKTIVITAS DAN PRODUKSI KEDELAI
DI SUMBA TENGAH SERTA PERKEMBANGANNYA TAHUN 2012 – 2015

Luas Panen Rata - Rata Produktivitas Produksi


TAHUN
Perkembangan Perkembangan Perkembangan
Hektar Kw/Ha Ton
% (%) %
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
2012 75 10,58 79
2013 97 29,33 10,52 -0,57 102 29,11
2014 180 85,57 9,48 -9,91 171 67,26
2015 32 -82,22 9,34 -1,48 30 -82,46
Sumber : Angka Tetap BPS 2015
Catatan : Angka Tetap BPS 2016 Belum Tersedia

Statistik Pertanian Kabupaten Sumba Tengah 2016 9


3. HORTIKULTURA (SAYUR-SAYURAN DAN BUAH-BUAHAN)
Disamping padi dan palawija, tanaman hortikultura yang terdiri dari sayur-sayuran dan buah-
buahan juga merupakan komoditi yang penting yang diusahakan pada sub sektor tanaman pangan.
Jenis komoditi hortikultura ini mempunyai kandungan bermacam-macam vitamin yang berguna bagi
pertumbuhan serta daya tahan tubuh manusia.
Pada tahun 2016, jenis sayuran yang paling banyak diproduksi di Sumba Tengah adalah
kangkung, yaitu sebesar 36 kwintal, diikuti oleh petsai/sawi dan cabe rawit sebesar 32 kwintal dan
tomat sebesar 26 kwintal. Sedangkan untuk buah-buahan, produksi terbesar adalah Nangka, yaitu 4

id
267 kwintal dan Mangga sebesar 2 981 kwintal. Pada tabel 1.11. dapat dilihat produksi sayur-

o.
sayuran periode 2014 – 2016 dan buah-buahan pada tabel 1.12.

g
s.
p
TABEL 1.11. PRODUKSI SAYUR-SAYURAN DI SUMBA TENGAH

.b
MENURUT JENISNYA TAHUN 2015 – 2016 (Kw)

ab
Jenis Sayuran 2015 2016

hk
(1) ga (2) (3)
1. Bawang Merah 0 6
en

2. Bawang Putih 0 0
t
ba

3. Bawang Daun 0 0
4. Kentang 0 0
um

5. Kubis 0 10
//s

6. Kembang Kol 2 0
s:

7. Petsai/Sawi 60 32
tp

8. Wortel 0 6
ht

9. Lobak 0 0
10. Kacang Merah 30 2
11. Kacang Panjang 24 16
12. Cabe Besar 28 24
13. Cabe Rawit 82 32
14. Tomat 13 26
15. Terung 56 11
16. Kacang buncis 84 13
17. Ketimun 12 1
18. Labu Siam 62 4
19. Kangkung 99 36
20. Bayam 52 22
Sumber : Statistik Tanaman Sayuran dan Buah-buahan Provinsi Nusa Tenggara Timur 2016

Statistik Pertanian Kabupaten Sumba Tengah 2016 10


TABEL 1.12. PRODUKSI BUAH-BUAHAN DI SUMBA TENGAH
MENURUT JENISNYA TAHUN 2016 (Kw)

Jenis Buah-buahan 2016


(1) (3)
1. Alpukat 1 966
2. Mangga 2 981
3. Rambutan 983
4. Jeruk Besar 1 168

id
5. Jambu Biji 721

o.
6. Sirsak 142

g
s.
7. Pepaya 2 262

p
8. Pisang 2 098

.b
ab
9. Nenas 493

hk
10. Salak 198
11. Nangka 4 267
ga
Sumber : Statistik Tanaman Sayuran dan Buah-buahan Provinsi Nusa Tenggara Timur 2016
en
t

TABEL 1.13. PERKEMBANGAN LUAS PANEN TANAMAN PANGAN


ba

DI SUMBA TENGAH TAHUN 2012-2015 ( Hektar )


um

Jenis Tanaman 2012 2013 2014 2015


//s

(1) (2) (3) (4) (5)


s:

1. Padi : 6 374 6 734 6 578 6 519


tp
ht

- Padi Sawah 5 656 5 622 6 104 5 618

- Padi Ladang 718 1 112 474 901

2. Jagung 3 870 6 716 2 759 3 660

3. Ubi Kayu 1 485 1 497 509 915

4. Ubi Jalar 1 105 503 173 243

5. Kacang Tanah 114 137 642 37

6. Kedelai 75 97 180 32

7. Kacang Hijau 111 18 28 0

Sumber : Angka Tetap BPS 2015


Catatan : Angka Tetap BPS 2016 Belum Tersedia

Statistik Pertanian Kabupaten Sumba Tengah 2016 11


TABEL 1.14. PERKEMBANGAN RATA - RATA PRODUKTIVITAS PER HEKTAR
TANAMAN PANGAN DI SUMBA TENGAH TAHUN 2012 – 2015 ( Kw/Ha )

Jenis Tanaman 2012 2013 2014 2015


(1) (3) (3) (3) (4)
1. Padi : 37,54 34,87 23,64 28,55

- Padi Sawah 38,84 37,05 23,80 28,20

- Padi Ladang 27,35 23,85 21,53 30,73

id
2. Jagung 32,65 30,33 27,04 33,68

g o.
3. Ubi Kayu 98,29 100,38 108,24 102,11

s.
p
4. Ubi Jalar 81,16 79,72 74,10 76,48

.b
ab
5. Kacang Tanah 11,05 12,13 6,75 10,15

hk
6. Kedelai 10,59 10,52
ga 9,48 9,34

7. Kacang Hijau 9,47 9,44 8,99 0


en

Sumber : Angka Tetap BPS 2015


t
ba

Catatan : Angka Tetap BPS 2016 Belum Tersedia


um

TABEL 1.15. PERKEMBANGAN PRODUKSI TANAMAN PANGAN


DI KABUPATEN SUMBA TENGAH TAHUN 2011-2014 ( Ton )
//s
s:

Jenis Tanaman 2012 2013 2014 2015


tp

(1) (2) (3) (4) (5)


ht

1. Padi : 23 931 23 484 15 550 18 614

- Padi Sawah 21 967 20 831 14 530 15 845

- Padi Ladang 1 964 2 653 1 020 2 769

2. Jagung 12 636 20 368 7 459 12 327

3. Ubi Kayu 14 596 15 027 5 509 9 344

4. Ubi Jalar 8 968 4 010 1 282 1 858

5. Kacang Tanah 126 166 433 38

6. Kedelai 79 102 171 30

7. Kacang Hijau 105 17 25 0

Sumber : Angka Tetap BPS 2015


Catatan : Angka Tetap BPS 2016 Belum Tersedia

Statistik Pertanian Kabupaten Sumba Tengah 2016 12


TABEL 1.16. LUAS PANEN, RATA - RATA PRODUKTIVITAS DAN PRODUKSI
TANAMAN PADI MENURUT KECAMATAN
TAHUN 2015

Rata - Rata
Luas Panen
Produktivitas Produksi (Ton)
Kecamatan (Ha)
(Kw/Ha)
(1) (2) (3) (4)

id
1. Katikutana 1 431 28,22 4 038,25

o.
2. Katikutana Selatan 1 482 29,66 4 395,87

g
s.
3. U. R. Nggay Barat 1 864 28,71 5 352,02

p
.b
4. Umbu Ratu Nggay 1 002 27,85 2 790,38

ab
hk
5. Mamboro 740 27,53 2 037,04
ga
Sumba Tengah 6 519 28,55 18 614
en

Sumber : Angka Tetap BPS 2015


t
ba

Catatan : Angka Tetap BPS 2016 Belum Tersedia


um

TABEL 1.17. LUAS PANEN, RATA - RATA PRODUKTIVITAS DAN PRODUKSI


TANAMAN PADI SAWAH MENURUT KECAMATAN
//s

TAHUN 2015
s:
tp

Rata - Rata
Luas Panen
ht

Produktivitas Produksi (Ton)


Kecamatan (Ha)
(Kw/Ha)
(1) (2) (3) (4)
1. Katikutana 1 303 28,13 3 664,87

2. Katikutana Selatan 1 003 28,90 2 898,78

3. U. R. Nggay Barat 1 627 28,39 4 618,66

4. Umbu Ratu Nggay 945 27,78 2 625,20

5. Mamboro 740 27,53 2 037,04

Sumba Tengah 5 618 28,20 15 844,55


Sumber : Angka Tetap BPS 2015
Catatan : Angka Tetap BPS 2016 Belum Tersedia

Statistik Pertanian Kabupaten Sumba Tengah 2016 13


TABEL 1.18. LUAS PANEN, RATA - RATA PRODUKTIVITAS DAN PRODUKSI
TANAMAN PADI LADANG MENURUT KECAMATAN
TAHUN 2015

Rata - Rata
Luas Panen
Produktivitas Produksi (Ton)
Kecamatan (Ha)
(Kw/Ha)
(1) (2) (3) (4)
1. Mamboro 128 29,17 373,38

id
2. Katikutana 479 31,25 1 497,09

g o.
3. U. R. Nggay Barat 237 30,94 733,36

p s.
4. Umbu Ratu Nggay 57 28,98 165,18

.b
ab
5. Katikutana Selatan - - -

hk
Sumba Tengah 901 30,73 2 769,00
ga
Sumber : Angka Tetap BPS 2015
en

Catatan : Angka Tetap BPS 2016 Belum Tersedia


t
ba

TABEL 1.19. LUAS PANEN, RATA - RATA PRODUKTIVITAS DAN PRODUKSI


TANAMAN JAGUNG MENURUT KECAMATAN
um

TAHUN 2015
//s

Rata - Rata
s:

Luas Panen
Produktivitas Produksi (Ton)
tp

Kecamatan (Ha)
(Kw/Ha)
ht

(1) (2) (3) (4)


1. Katikutana 290 33,34 966,72

2. Katikutana Selatan 717 33,75 2 419,86

3. U. R. Nggay Barat 918 33,73 3 096,83

4. Umbu Ratu Nggay 1 105 33,77 3 731,65

5. Mamboro 630 33,52 2 111,85

Sumba Tengah 3 660 33,68 12 326,92


Sumber : Angka Tetap BPS 2015
Catatan : Angka Tetap BPS 2016 Belum Tersedia

Statistik Pertanian Kabupaten Sumba Tengah 2016 14


TABEL 1.20. LUAS PANEN, RATA - RATA PRODUKTIVITAS DAN PRODUKSI
TANAMAN UBI KAYU MENURUT KECAMATAN
TAHUN 2015

Rata - Rata
Luas Panen
Kecamatan Produktivitas Produksi (Ton)
(Ha)
(Kw/Ha)
(1) (2) (3) (4)
1. Katikutana 50 102,52 512,60

id
2. Katikutana Selatan 153 102,77 1 572,44

o.
g
3. U. R. Nggay Barat 205 104,07 2 133,46

p s.
4. Umbu Ratu Nggay 200 100,87 2 017,40

.b
ab
5. Mamboro 307 100,82 3 095,09

hk
Sumba Tengah 915 ga 101,98 9 331,00
Sumber : Angka Tetap BPS 2015
en

Catatan : Angka Tetap BPS 2016 Belum Tersedia


t
ba
um

TABEL 1.21. LUAS PANEN, RATA - RATA PRODUKTIVITAS DAN PRODUKSI


TANAMAN UBI JALAR MENURUT KECAMATAN
//s

TAHUN 2015
s:

Rata - Rata
tp

Luas Panen
ht

Produktivitas Produksi (Ton)


Kecamatan (Ha)
(Kw/Ha)
(1) (2) (3) (4)
1. Katikutana - - -

2. Katikutana Selatan 22 76,48 168,25

3. U. R. Nggay Barat 47 77,54 364,44

4. Umbu Ratu Nggay 35 73,62 257,67

5. Mamboro 139 76,84 1 068,03

Sumba Tengah 243 76,48 1 858,39


Sumber : Angka Tetap BPS 2015
Catatan : Angka Tetap BPS 2016 Belum Tersedia

Statistik Pertanian Kabupaten Sumba Tengah 2016 15


TABEL 1.22. LUAS PANEN, RATA - RATA PRODUKTIVITAS DAN PRODUKSI
TANAMAN KACANG TANAH MENURUT KECAMATAN
TAHUN 2015

Rata - Rata
Luas Panen
Produktivitas Produksi (Ton)
Kecamatan (Ha)
(Kw/Ha)
(1) (2) (3) (4)
1. Katikutana - - -

id
2. Katikutana Selatan 3 9,81 2,94

o.
g
3. U. R. Nggay Barat 4 9,65 3,86

p s.
4. Umbu Ratu Nggay - - -

.b
ab
5. Mamboro 30 10,25 30,74

hk
Sumba Tengah 37 ga 10,15 37,54
Sumber : Angka Tetap BPS 2015
en

Catatan : Angka Tetap BPS 2016 Belum Tersedia


t
ba

TABEL 1.23. LUAS PANEN, RATA - RATA PRODUKTIVITAS DAN PRODUKSI


um

TANAMAN KACANG HIJAU MENURUT KECAMATAN


TAHUN 2015
//s

Rata - Rata
s:

Luas Panen
Produktivitas Produksi (Ton)
tp

Kecamatan (Ha)
ht

(Kw/Ha)
(1) (2) (3) (4)
1. Katikutana - - -

2. Katikutana Selatan - - -

3. U. R. Nggay Barat - - -

4. Umbu Ratu Nggay - - -

5. Mamboro - - -

Sumba Tengah - - -
Sumber : Angka Tetap BPS 2015
Catatan : Angka Tetap BPS 2016 Belum Tersedia

Statistik Pertanian Kabupaten Sumba Tengah 2016 16


TABEL 1.24. LUAS PANEN, RATA-RATA PRODUKSI DAN PRODUKSI
TANAMAN KACANG KEDELAI MENURUT KECAMATAN
TAHUN 2015

Rata - Rata
Luas Panen
Produktivitas Produksi (Ton)
Kecamatan (Ha)
(Kw/Ha)
(1) (2) (3) (4)
1. Katikutana - - -

id
2. Katikutana Selatan - - -

o.
g
3. U. R. Nggay Barat - - -

p s.
4. Umbu Ratu Nggay 27 9,71 26,22

.b
ab
5. Mamboro 5 7,34 3,67

hk
Sumba Tengah 32
ga 9,34 29,89
en

Sumber : Angka Tetap BPS 2015


Catatan : Angka Tetap BPS 2016 Belum Tersedia
t
ba
um
//s
s:
tp
ht

Statistik Pertanian Kabupaten Sumba Tengah 2016 17


PERKEBUNAN

Sub sektor Perkebunan merupakan salah satu sub sektor yang dapat menunjang
pendapatan negara disamping komoditi migas atau minyak dan gas bumi. Beberapa komoditi
seperti kopi,kelapa dan coklat adalah komoditi yang diproduksi pada sektor perkebunan. Untuk
melihat produksi dari beberapa komoditi tersebut dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

id
TABEL 2.1. LUAS AREAL DAN PRODUKSI TANAMAN PERKEBUNAN KELAPA
MENURUT KECAMATAN TAHUN 2016

g o.
s.
TBM TSM TT/R JUMLAH PRODUKSI
KECAMATAN

p
(Ha) (Ha) (Ha) (Ha) (Ton)

.b
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

ab
hk
1. Katikutana 210,00 143,00 26,00 379,00 173,00
ga
2. Katikutana Selatan 187,00 155,00 72,00 414,00 106,00
en

3. U. R. Nggay Barat 135,00 216,00 147,00 498,00 124,00


t
ba

4. Umbu Ratu Nggay 705,00 426,00 164,00 1 295,00 133,00


um

5. Mamboro 845,00 1 024,00 74,00 1 943,00 266,00


//s

Sumba Tengah 2 082,00 1 964,00 483,00 4 529,00 802,00


s:
tp

2015 350 896 90 1 336 313,60


ht

2014 2 062 1 964 510 4 509 802


2013 695 747 168 1.610 261
2012 709 747 168 1.624 278
Keterangan : TBM = Tanaman Belum Menghasilkan.
TSM = Tanaman Sudah Menghasilkan
TT/R = Tanaman Tidak Menghasilkan/Rusak.
Sumber data : Dinas Pertanian, Perkebunan & Kehutanan Kab. Sumba Tengah

Berdasarkan tabel 2.1 luas tanaman perkebunan kelapa di Sumba Tengah pada tahun
2016 tercatat sebesar 4 529 Ha dengan produksi sebesar 802 ton. Tanaman perkebunan kelapa
paling banyak terdapat di wilayah kecamatan Mamboro (1 943 Ha) dan paling sedikit di
Kecamatan Katikutana (379 Ha). Sementara untuk produksi tanaman kelapa yang paling besar
adalah di Kecamatan Mamboro yaitu sebesar 266 ton dan yang paling kecil di Kecamatan
Katikutana Selatan yaitu hanya sebesar 106 ton.

Statistik Pertanian Kabupaten Sumba Tengah 2016 18


TABEL 2.2. LUAS AREAL DAN PRODUKSI TANAMAN PERKEBUNAN KOPI
MENURUT KECAMATAN TAHUN 2016

TBM TSM TT/R JUMLAH PRODUKSI


KECAMATAN
(Ha) (Ha) (Ha) (Ha) (Ton)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1. Katikutana 155,00 99,00 27,00 281,00 47,00
2. Katikutana Selatan 385,00 44,00 18,00 447,00 21,00
3. U. R. Nggay Barat 299,50 67,00 117,00 483,50 36,00

id
4. Umbu Ratu Nggay 279,50 91,00 173,00 543,50 53,00

o.
g
5. Mamboro 161,00 195,00 194,00 550,00 89,00

p s.
Sumba Tengah 1 280,00 496,00 529,00 2 305,00 246,00

.b
ab
2015 610 426 70 1 106 191,70

hk
2014 663 496 529 1 688 246,00
2013 283 355 90 728 159,75
ga
2012 313 355 90 758 102,09
en

Keterangan : TBM = Tanaman Belum Menghasilkan.


t

TSM = Tanaman Sudah Menghasilkan


ba

TT/R = Tanaman Tidak Menghasilkan/Rusak.


um

Sumber data : Dinas Pertanian, Perkebunan & Kehutanan Kab. Sumba Tengah
//s

Berdasarkan tabel 2.2 luas tanaman perkebunan kopi di Sumba Tengah pada tahun 2016
s:

tercatat sebesar 2 305 Ha dengan produksi sebesar 246 ton. Tanaman perkebunan kopi paling
tp

banyak terdapat di wilayah kecamatan Mamboro (550 Ha) dan paling sedikit di Kecamatan
ht

Katikutana (281 Ha). Sementara untuk produksi tanaman kopi yang paling besar adalah di
Kecamatan Mamboro yaitu sebesar 89 ton dan yang paling kecil produksinya di Kecamatan
Katikutana Selatan yaitu hanya sebesar 21 ton.

Statistik Pertanian Kabupaten Sumba Tengah 2016 19


TABEL 2.3. LUAS AREAL DAN PRODUKSI TANAMAN PERKEBUNAN KAKAO
MENURUT KECAMATAN TAHUN 2016

TBM TSM TT/R JUMLAH PRODUKSI


KECAMATAN
(Ha) (Ha) (Ha) (Ha) (Ton)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1. Katikutana 25,00 5,50 27,00 57,50 4,00
2. Katikutana Selatan 65,00 19,00 11,00 127,00 6,00
3. U. R. Nggay Barat 110,00 8,00 4,00 122,00 4,00

id
o.
4. Umbu Ratu Nggay 50,00 8,50 1,00 59,50 1,00

g
5. Mamboro 155,00 24,00 63,00 242,00 12,00

p s.
Sumba Tengah 405,00 65,00 106,00 608,00 27,00

.b
ab
2015 367,00 98,00 48,00 513,00 23,03

hk
2014 106,00 73,55 47,50 296,55 7,61
ga
2013 176,00 73,55 48,00 296,55 17,39
en

2012 248,50 73,55 47,50 369,55 7,61


Keterangan : TBM = Tanaman Belum Menghasilkan.
t
ba

TSM = Tanaman Sudah Menghasilkan


TT/R = Tanaman Tidak Menghasilkan/Rusak.
um

Sumber data : Dinas Pertanian, Perkebunan & kehutanan Kabupaten Sumba Tengah
//s

Pada tabel 2.3 tercatat luas tanaman perkebunan kakao di Sumba Tengah pada tahun
s:

2016 sebesar 608 Ha dengan produksi sebesar 27 ton. Tanaman perkebunan kakao paling banyak
tp

terdapat di wilayah kecamatan Mamboro (242 Ha) dan paling sedikit di Kecamatan Katikutana
ht

(57,50 Ha). Sementara untuk produksi tanaman kakao yang paling besar adalah di Kecamatan
Mamboro yaitu sebesar 12 ton dan yang paling kecil produksinya di Kecamatan Umbu Ratu
Nggay yaitu hanya sebesar 1 ton.

Statistik Pertanian Kabupaten Sumba Tengah 2016 20


TABEL 2.4. LUAS AREAL DAN PRODUKSI TANAMAN PERKEBUNAN JARAK PAGAR
MENURUT KECAMATAN TAHUN 2016

TBM TSM TT/R JUMLAH PRODUKSI


KECAMATAN
(Ha) (Ha) (Ha) (Ha) (Ton)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1. Katikutana 64,00 7,00 46,00 117,00 2,00
2. Katikutana Selatan 53,00 33,00 42,00 128,00 3,00
3. U. R. Nggay Barat 10,00 7,00 17,00 34,00 2,00

id
o.
4. Umbu Ratu Nggay 79,00 20,00 - 99,00 3,00

g
5. Mamboro 315,00 41,00 25,00 381,00 11,00

p s.
Sumba Tengah 521,00 108,00 130,00 759,00 21,00

.b
ab
2015 - 20,00 35,00 55,00 -

hk
2014 521,00 108,00 130,00 759,00 21,00
2013 1,00
ga
72,00 133,00 670,00 14,45
en

2012 538,00 124,00 124,00 786,00 17,48


Keterangan : TBM = Tanaman Belum Menghasilkan.
t
ba

TSM = Tanaman Sudah Menghasilkan


TT/R = Tanaman Tidak Menghasilkan/Rusak.
um

Sumber data : Dinas Pertanian,Perkebunan & Kehutanan Kabupaten Sumba Tengah


//s

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa luas tanaman perkebunan Jarak Pagar di Sumba
s:

Tengah pada tahun 2016 sebesar 759 Ha dengan produksi sebesar 21 ton. Tanaman perkebunan
tp

jarak pagar paling banyak terdapat di wilayah kecamatan Mamboro (381 Ha) dan paling sedikit di
ht

Kecamatan Umbu Ratu Nggay Barat (34 Ha). Sementara untuk produksi tanaman jarak pagar
yang paling besar adalah di Kecamatan Mamboro yaitu sebesar 11 ton dan yang paling kecil
produksinya di Kecamatan Katikutana dan Umbu Ratu Nggay Barat yaitu masing-masing hanya
sebesar 2 ton.

Statistik Pertanian Kabupaten Sumba Tengah 2016 21


TABEL 2.5. LUAS AREAL DAN PRODUKSI TANAMAN PERKEBUNAN CENGKEH
MENURUT KECAMATAN TAHUN 2016

TBM TSM TT/R JUMLAH PRODUKSI


KECAMATAN
(Ha) (Ha) (Ha) (Ha) (Ton)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1. Katikutana - 2,00 4,00 6,00 1,00
2. Katikutana Selatan - - - - -
3. U. R. Nggay Barat 1,00 1,00 8,00 10,00 3,00

id
o.
4. Umbu Ratu Nggay - - - - -

g
5. Mamboro 34,00 33,00 25,00 92,00 3,00

p s.
Sumba Tengah 35,00 36,00 37,00 108,00 7,00

.b
ab
2015 - - 2 2 -

hk
2014 35 36 37 108 7
ga
2013 - - 3 3 -
en

2012 - - 3 3 -
Keterangan : TBM = Tanaman Belum Menghasilkan.
t
ba

TSM = Tanaman Sudah Menghasilkan


TT/R = Tanaman Tidak Menghasilkan/Rusak.
um

Sumber data : Dinas Pertanian,Perkebunan & Kehutanan Kabupaten Sumba Tengah


//s

Berdasarkan tabel 2.5 di atas dapat dilihat bahwa luas tanaman perkebunan Cengkeh di
s:

Sumba Tengah pada tahun 2016 sebesar 108 Ha dengan produksi sebesar 7 ton. Tanaman
tp

perkebunan cengkeh hanya terdapat di tiga Kecamatan saja yaitu Katikutana, Umbu Ratu Nggay
ht

Barat, dan Mamboro. Luas tanaman Cengkeh yang paling besar terdapat di wilayah kecamatan
Mamboro (92 Ha) dan paling sedikit di Kecamatan Katikutana (6 Ha). Sementara untuk produksi
tanaman Cengkeh yang paling besar adalah di Kecamatan Mamboro dan Umbu Ratu Nggay Barat
yaitu masing-masing sebesar 3 ton dan yang paling sedikit produksinya di Kecamatan Katikutana
yaitu hanya sebesar 1 ton.

Statistik Pertanian Kabupaten Sumba Tengah 2016 22


TABEL 2.6. LUAS AREAL DAN PRODUKSI TANAMAN PERKEBUNAN PINANG
MENURUT KECAMATAN TAHUN 2016

TBM TSM TT/R JUMLAH PRODUKSI


KECAMATAN
(Ha) (Ha) (Ha) (Ha) (Ton)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1. Katikutana 82,00 55,00 125,00 262,00 17,00
2. Katikutana Selatan 99,00 65,00 90,00 254,00 20,00
3. U. R. Nggay Barat 687,00 157,00 283,00 1 127,00 95,00

id
o.
4. Umbu Ratu Nggay 673,00 183,00 282,00 1 138,00 57,00

g
5. Mamboro 43,00 137,00 45,00 225,00 99,00

p s.
Sumba Tengah 1 584,00 597,00 825,00 3 006,00 288,00

.b
ab
2015 169,00 438,00 95,00 702,00 197,10

hk
2014 1 157,00 597,00 825,00 2 999,00 288,00
2013 193,00
ga
437,00 136,00 766,00 196,65
en

2012 216,00 437,00 136,00 789,00 164,48


Keterangan : TBM = Tanaman Belum Menghasilkan.
t
ba

TSM = Tanaman Sudah Menghasilkan


TT/R = Tanaman Tidak Menghasilkan/Rusak.
um

Sumber data : Dinas Pertanian, Perkebunan & Kehutanan Kabupaten Sumba Tengah
//s

Pada tabel di atas tercatat bahwa luas tanaman perkebunan Pinang di Sumba Tengah pada
s:

tahun 2016 sebesar 3 006 Ha dengan produksi sebesar 288 ton. Tanaman perkebunan pinang
tp

paling luas terdapat di wilayah kecamatan Umbu Ratu Nggay (1 138 Ha) dan paling sedikit di
ht

Kecamatan Mamboro (225 Ha). Sementara untuk produksi tanaman pinang yang paling besar
adalah di Kecamatan Mamboro sebesar 99 ton dan yang paling sedikit produksinya di Kecamatan
Katikutana yaitu hanya sebesar 17 ton.

Statistik Pertanian Kabupaten Sumba Tengah 2016 23


TABEL 2.7. LUAS AREAL DAN PRODUKSI TANAMAN PERKEBUNAN JAMBU MENTE
MENURUT KECAMATAN TAHUN 2016

TBM TSM TT/R JUMLAH PRODUKSI


KECAMATAN
(Ha) (Ha) (Ha) (Ha) (Ton)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1. Katikutana 11,00 5,00 33,00 49,00 4,00
2. Katikutana Selatan - 10,00 451,00 461,00 22,00

id
3. U. R. Nggay Barat 17,00 9,00 95,00 121,00 7,00

o.
4. Umbu Ratu Nggay 640,00 159,00 87,00 886,00 56,00

g
s.
5. Mamboro 542,00 583,00 455,00 1 580,00 451,00

p
.b
Sumba Tengah 1 210,00 766,00 1 121,00 3 097,00 540,00

ab
2015 640,00 606,00 157,00 1 403,00 303,00

hk
2014 910,00 766,00
ga 1 121,00 2 797,00 540,00
2013 522,00 424,00 340,00 1 286,00 212,00
en

2012 371,00 453,50 853,00 1 677,50 196,55


t

Keterangan : TBM = Tanaman Belum Menghasilkan.


ba

TSM = Tanaman Sudah Menghasilkan


um

TT/R = Tanaman Tidak Menghasilkan/Rusak.


Sumber data : Dinas Pertanian, Perkebunan & Kehutanan Kabupaten Sumba Tengah
//s

Pada tabel di atas tercatat bahwa luas tanaman perkebunan Jambu Mente di Sumba
s:
tp

Tengah pada tahun 2016 sebesar 3 097 Ha dengan produksi sebesar 540 ton. Tanaman
ht

perkebunan jambu mente paling luas terdapat di wilayah Kecamatan Mamboro (1 580 Ha) dan
paling sedikit di Kecamatan Katikutana (49 Ha). Sementara untuk produksi tanaman jambu mente
yang paling besar adalah di Kecamatan Mamboro yaitu sebesar 451 ton dan yang paling sedikit
produksinya di Kecamatan Katikutana yaitu hanya sebesar 4 ton.

Statistik Pertanian Kabupaten Sumba Tengah 2016 24


ABEL 2.8. LUAS AREAL DAN PRODUKSI TANAMAN PERKEBUNAN SIRIH
MENURUT KECAMATAN TAHUN 2016

TBM TSM TT/R JUMLAH PRODUKSI


KECAMATAN
(Ha) (Ha) (Ha) (Ha) (Ton)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1. Katikutana 26,00 28,00 15,00 69,00 11,00
2. Katikutana Selatan 48,00 34,00 13,00 95,00 10,00
3. U. R. Nggay Barat 11,00 29,00 12,00 52,00 6,00

id
o.
4. Umbu Ratu Nggay 32,00 67,00 14,00 113,00 30,00

g
5. Mamboro 13,00 21,00 15,00 49,00 6,00

p s.
Sumba Tengah 130,00 179,00 69,00 378,00 63,00

.b
ab
2015 24 45 12 81 20,25

hk
2014 130 ga179 69 378 63,00
2013 25 83 32 140 16,20
en

2012 143 266 100 509 89,31


Keterangan : TBM = Tanaman Belum Menghasilkan.
t
ba

TSM = Tanaman Sudah Menghasilkan


TT/R = Tanaman Tidak Menghasilkan/Rusak.
um

Sumber data : Dinas Pertanian, Perkebunan, & Kehutanan Kabupaten Sumba Tengah
//s

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa luas tanaman perkebunan Sirih di Sumba Tengah
s:

pada tahun 2016 sebesar 378 Ha dengan produksi sebesar 63 ton. Tanaman perkebunan sirih
tp

paling luas terdapat di wilayah Kecamatan Umbu Ratu Nggay (113 Ha) dan paling sedikit di
ht

Kecamatan Mamboro (49 Ha). Sementara untuk produksi tanaman sirih yang paling besar adalah
di Kecamatan Umbu Ratu Nggay yaitu sebesar 30 ton dan yang paling sedikit produksinya di
Kecamatan Umbu Ratu Nggay Barat dan Mamboro yaitu masing-masing hanya sebesar 6 ton.

Statistik Pertanian Kabupaten Sumba Tengah 2016 25


TABEL 2.9. LUAS AREAL DAN PRODUKSI TANAMAN PERKEBUNAN VANILI
MENURUT KECAMATAN TAHUN 2016

TBM TSM TT/R JUMLAH PRODUKSI


KECAMATAN
(Ha) (Ha) (Ha) (Ha) (Ton)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1. Katikutana - - - - -
2. Katikutana Selatan - - - - -
3. U. R. Nggay Barat - - - - -

id
o.
4. Umbu Ratu Nggay - - - - -

g
5. Mamboro 1,00 1,00 1,00 3,00 1,00

p s.
Sumba Tengah 1,00 1,00 1,00 3,00 1,00

.b
ab
2015 1,00 1,00 1,00 3,00 0,03

hk
2014 1,00 1,00
ga 1,00 1,00 1,00
2013 4,50 1,00 1,00 6,50 0,03
en

2012 - - - - -
Keterangan : TBM = Tanaman Belum Menghasilkan.
t
ba

TSM = Tanaman Sudah Menghasilkan


TT/R = Tanaman Tidak Menghasilkan/Rusak.
um

Sumber data : Dinas Pertanian, Perkebunan, & Kehutanan Kabupaten Sumba Tengah
//s

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa luas tanaman perkebunan Vanili di Sumba
s:

Tengah pada tahun 2016 hanya sebesar 3 Ha dengan produksi sebesar 1 ton. Tanaman
tp
ht

perkebunan vanili di Sumba Tengah hanya terdapat di Kecamatan Mamboro.

Statistik Pertanian Kabupaten Sumba Tengah 2016 26


PETERNAKAN

Perkembangan Subsektor Peternakan pada dasarnya diarahkan untuk meningkatkan


populasi dan produksi ternak dalam usaha memperbaiki gizi masyarakat. Untuk itu Pemerintah
Kabupaten Sumba Tengah dengan dana dan daya yang tersedia berusaha melaksanakan dan
diversifikasi ternak dalam rangka menaikkan tingkat pendapatan petani ternak.
Jenis-jenis ternak yang saat ini diusahakan di Kabupaten Sumba Tengah antara lain

id
Sapi, Kerbau, Kuda, Kambing/Domba dan Babi. Selain ternak , masyarakat juga mengusahakan

go.
beberapa jenis unggas yaitu ayam buras dan itik.

s.
Dengan data populasi ternak / unggas tahun 2015 sampai dengan tahun 2016, maka

p
.b
gambaran mengenai perkembangannya dapat dilihat pada tabel 3.1.

ab
hk
TABEL 3.1. POPULASI TERNAK/UNGGAS DAN PERUBAHAN
TAHUN 2015 – 2016 ( Ekor )
ga
en

Jenis Ternak/Unggas 2015 2016 Perubahan (%)


t
ba

(1) (3) (3) (4)


1. S a p i 6 751 7 750 14,80
um

2. Kerbau 8 930 8 933 0,00


//s

3. K u d a 8 720 10 267 17,74


s:

4. Kambing 7 142 10 090 41,28


tp

5. Domba - - -
ht

6. Babi 40 892 41 687 1,94


7. Ayam Buras 69 802 70 378 0,82
8. Ayam Ras 26 900 23 900 -11,15
9. Itik/Itik Manila 8 264 11 357 37,43
Sumber : Dinas Peternakan Kabupaten Sumba Tengah.
Dari tabel 3.1 terlihat bahwa tahun 2016, pada umumnya terjadi peningkatan populasi
ternak dibanding dengan tahun 2015, kecuali untuk jenis unggas ayam ras yang mengalami
penurunan populasi sebesar 11,15 persen. Peningkatan poulasi terna paling banyak adalah jenis
ternak kambing, yaitu naik sebesar 41,28 persen dibanding populasi tahun 2015.

Statistik Pertanian Kabupaten Sumba Tengah 2016 27


TABEL 3.2. PERSENTASE PENYEBARAN TERNAK/UNGGAS DI SUMBA TENGAH
MENURUT KECAMATAN 2016

Jenis Ternak/Unggas Sapi Kerbau Kuda Babi Kambing


(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1. Katikutana 0,93 17,75 21,44 13,67 1,29
2. Katikutana Selatan 9,87 17,66 7,61 17,20 5,64

id
3. U. R. Nggay Barat 10,84 20,59 15,35 11,26 25,96

go.
4. Umbu Ratu Nggay 52,04 25,85 41,76 33,61 43,51

s.
5. Mamboro 26,32 18,15 13,85 24,25 23,61

p
.b
Sumba Tengah 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00

ab
hk
Sumber : Dinas Peternakan Kabupaten Sumba Tengah.
ga
Lanjutan tabel 3.2.
t en

Itik/Itik
ba

Jenis Ternak/Unggas Domba Ayam Buras Ayam Ras Manila


um

(1) (2) (3) (4) (5)


1. Katikutana - 9,01 41,84 46,68
//s

2. Katikutana Selatan - 21,31 4,18 27,30


s:

3. U. R. Nggay Barat - 26,18 41,84 12,27


tp

4. Umbu Ratu Nggay - 13,94 2,09 7,57


ht

5. Mamboro - 29,56 10,04 8,56

Sumba Tengah - 100,00 100 100,00

Sumber : Dinas Peternakan Kabupaten Sumba Tengah.

1. S A P I.
Melalui tabel 3.2 dapat diketahui bahwa pada tahun 2016 ternak sapi paling banyak
terdapat di kecamatan Umbu Ratu Nggay yaitu sebesar 52,04 persen dan paling sedikit di
kecamatan Katikutana yaitu hanya sebesar 0,93 persen dari total seluruh ternak sapi di sumba
tengah tahun 2016.

2. KERBAU.
Terna Kerbau di Kabupaten Sumba Tengah merupakan salah satu ternak yang paling
banyak digunakan tidak hanya untuk bertani tapi juga digunakan untuk acara adat. Keberadaan

Statistik Pertanian Kabupaten Sumba Tengah 2016 28


ternak kerbau terbanyak pada tahun 2016 berada di Kecamatan Umbu Ratu Nggay yaitu sebesar
25,85 persen dari seluruh populasi kerbau di Sumba Tengah. Sedangkan populasi kerbau paling
sedikit terdapat di Kecamatan Katikutana Selatan yakni sebesar 17,66 persen dari seluruh
populasi kerbau di Sumba Tengah.

3. KUDA.
Selain Kerbau, ternak Kuda juga merupakan terna yang banyak digunakan dalam

id
acara-acara adat di Kabupaten Sumba Tengah. Selain itu, kuda juga sering digunakan oleh

g o.
masyarakat sebagai alat pengangkutan terutama digunakan bagi masyarakat pedesaan.

s.
Sedangkan di daerah perkotaan ternak ini banyak dipelihara sebagai hobi yaitu sebagai kuda

p
.b
pacu. Pada tahun 2016 persentasi populasi ternak kuda tertinggi adalah Kecamatan Umbu Ratu

ab
Nggay yaitu sebesar 41,76 persen disusul kemudian oleh Kecamatan Katikutana sebesar 21,44

hk
persen sedangkan Kecamatan Katikutana Selatan persentasenya paling rendah yaitu 7,61
ga
persen.
t en
ba

4. KAMBING
um

Persentase populasi ternak kambing terbesar, terdapat di kecamatan Umbu Ratu Nggay
yaitu sebesar 43,51 persen. Sedangkan untuk persentase populasi ternak kambing terendah
//s

terdapat di kecamatan Katikutana, yaitu sebesar 1,29 persen.


s:
tp
ht

5. DOMBA
Penyebaran ternak domba di Sumba Tengah masih menunjukkan kurang
berkembangnya populasi jenis ternak ini. Untuk tahun 2016, tidak ada populasi domba yang
tercatat di Kabupaten Sumba Tengah.

6. B A B I.
Jenis ternak babi sangat potensial untuk dikembangkan karena kemampuannya untuk
beradaptasi dengan kondisi dilingkungan yang beraneka ragam, dan untuk masyarakat Sumba
Tengah pada khususnya, babi memiliki nilai adat yang tinggi. Disamping itu manfaat ternak
potong yang efisien karena pertumbuhannya cepat.
Persentase populasi ternak babi yang terbesar berada di Kecamatan Umbu Ratu Nggay
yaitu 33,61 persen disusul kemudian oleh Kecamatan Mamboro 24,25 persen. Sedangkan yang
terendah terdapat di Kecamatan Umbu Ratu Nggay Barat sebesar 11,26 persen.

Statistik Pertanian Kabupaten Sumba Tengah 2016 29


PENYEBARAN UNGGAS.

Yang termasuk dalam kelompok unggas adalah ayam buras, ayam ras dan itik/itik
manila. Dari ketiga jenis unggas ini, maka populasi ayam buras terlihat lebih dibanding kedua
jenis unggas lainnya disebabkan ayam buras lebih berkembang lama dan merupakan jenis
ternak unggas yang paling lama dikenal masyarakat, serta banyak dipelihara masyarakat di
desa-desa baik sebagai usaha rumah tangga dan usaha sampingan.

id
g o.
7. AYAM BURAS.

s.
Persebaran populasi ayam buras terbesar terdapat di Mamboro yakni sebesar 29,56

p
.b
persen, disusul Kecamatan Katikutana Selatan sebesar 22,92 persen. Sedangkan persentase

ab
populasi ayam buras terendah ada di Kecamatan Katikutana yaitu 9,01 persen.

hk
ga
8. AYAM RAS.
en

Populasi ayam ras tahun 2016, populasi ayam ras terbesar di Kabupaten Sumba Tengah
t
ba

berada di Kecamatan Katikutana dan Umbu Ratu Nggay Barat yakni masing-masing sebesar
um

41,84 persen. Sementara populasi terendah berada di Kecamatan Umbu Ratu Nggay yakni 2,09
persen.
//s
s:

9. ITIK/ITIK MANILA.
tp
ht

Populasi ternak itik/itik manila di Sumba Tengah terbanyak di Kecamatan Katikutana


yaitu 46,68 persen disusul kemudian Kecamatan Katikutana Selatan sebesar 27,30 persen.
Sedangkan persentase populasi itik/itik manila terendah teradapat di Kecamatan Umbu ratu
Nggay yakni sebesar 7,57 persen saja dari total populasi di Kabupaten Sumba Tengah tahun
2016.
Pada tabel-tabel dibawah ini dapat dilihat perbandingan populasi ternak besar, ternak
kecil maupun unggas di setiap kecamatan di Sumba Tengah dan perbandingan populasi ternak
di sumba tengah dengan tahun-tahun sebelumnya.

Statistik Pertanian Kabupaten Sumba Tengah 2016 30


TABEL 3.3. POPULASI TERNAK BESAR MENURUT JENIS TERNAK
DI SETIAP KECAMATAN TAHUN 2016

2016
Kecamatan
Sapi Kerbau Kuda
(1) (2) (3) (4)
1. Katikutana 72 1 586 2 201

id
2. Katikutana Selatan 765 1 578 781

o.
3. U. R. Nggay Barat 840 1 839 1 576

g
s.
4. Umbu Ratu Nggay 4 033 2 309 4 287

p
5. Mamboro 2 040 1 621 1 422

.b
ab
Sumba Tengah 7 750 8 933 10 267

hk
2015 6 751 8 930 8 720
2014
ga7 553 8 604 8 219
en
2013 8 691 8 648 7 881
Sumber : Dinas Peternakan Kabupaten Sumba Tengah.
t
ba
um

TABEL 3.4. POPULASI TERNAK KECIL MENURUT JENIS TERNAK


DI SETIAP KECAMATAN TAHUN 2016
//s
s:

2016
tp
ht

Kecamatan
Kambing Babi Domba
(1) (2) (3) (4)
1. Katikutana 130 5 700 -
2. Katikutana Selatan 569 7 171 -
3. U. R. Nggay Barat 2 619 4 696 -
4. Umbu Ratu Nggay 4 390 14 009 -
5. Mamboro 2 382 10 111 -
Sumba Tengah 10 090 41 687 -
2015 7 142 40 892 -
2014 5 105 47 934 4
2013 4 905 50 562 3
Sumber : Dinas Peternakan Kabupaten Sumba Tengah.

Statistik Pertanian Kabupaten Sumba Tengah 2016 31


TABEL 3.5 POPULASI TERNAK/UNGGAS MENURUT JENIS TERNAK
DI SETIAP KECAMATAN TAHUN 2016

2016
Kecamatan
Ayam Buras Ayam Ras Itik/itik manila
(1) (2) (3) (4)
1. Katikutana 6 341 10 000 5 301

id
2. Katikutana Selatan 15 000 1 000 3 100

o.
3. U. R. Nggay Barat 18 422 10 000 1 394

g
s.
4. Umbu Ratu Nggay 9 813 500 860

p
5. Mamboro 20 802 2 400 972

.b
ab
Sumba Tengah 70 378 23 900 11 357

hk
2015 ga 69 802 26 900 8 264
2014 136 768 2 085 4 556
en

2013 154 423 10 532 8 874


t
ba

Sumber : Dinas Peternakan Kabupaten Sumba Tengah.


um
//s
s:
tp
ht

Statistik Pertanian Kabupaten Sumba Tengah 2016 32


PERIKANAN

Sub sektor Perikanan termasuk salah satu sektor pertanian yang cukup banyak
menyerap tenaga kerja. Sub sektor ini memproduksi kebutuhan masyarakat untuk
meningkatkan kadar gizi. Komoditi perikanan adalah salah satu sumber gizi yang dapat
dijangkau oleh lapisan masyarakat, baik masyarakat berpenghasilan tinggi maupun masyarakat
berpenghasilan rendah dengan demikian maka hasil yang didapatkan dari sub sektor perikanan

id
o.
ini dapat menunjang program pemerintah dalam usaha peningkatan kemampuan sumber daya

g
manusia.

p s.
Pada tabel-tabel di bawah ini disajikan data jumlah rumah tangga perikanan dan

.b
Produksi perikanan menurut subsektor dan kecamatan di Kabupaten Sumba Tengah tahun

ab
2014-2015.

hk
ga
TABEL 4.1. JUMLAH RUMAH TANGGA PERIKANAN TANGKAP MENURUT
KECAMATAN DAN SUBSEKTOR DI KABUPATEN SUMBA TENGAH
en

TAHUN 2014-2015
t
ba

Perikanan Laut Perikanan Umum Jumlah


um

Kecamatan
2014 2015 2014 2015 2014 2015
//s

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)


s:

1. Katikutana - - 80 90 80 90
tp

2. Katikutana Selatan 86 103 145 150 231 253


ht

3. Umbu Ratu Nggay Barat - - 250 260 250 260


4. Umbu Ratu Nggay 244 346 125 130 369 476
5. Mamboro 256 457 90 110 346 567
Sumba Tengah 586 906 690 740 1 276 1 646
Sumber : Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Sumba Tengah.

Pada tabel di atas terlihat bahwa secara keseluruhan jumlah rumah tangga perikanan
tangkap baik itu subsektor perikanan laut maupun perikanan umum meningkat pada tahun
2015. Pada tahun 2015 jumlah rumah tangga perikanan tangkap di kabupaten sumba barat
bertambah sebanyak 370 rumah tangga atau sebesar 28,99 persen dibanding tahun 2014.

Statistik Pertanian Kabupaten Sumba Tengah 2016 33


TABEL 4.2. PRODUKSI PERIKANAN TANGKAP MENURUT KECAMATAN DAN
SUBSEKTOR DI KABUPATEN SUMBA TENGAH TAHUN 2015-2016 (Ton)

Perikanan
Perikanan Laut Jumlah
Kecamatan Umum
2015 2016 2015 2016 2015 2016
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1. Katikutana - - 7,00 8,00 7,00 8,00

id
2. Katikutana Selatan 2 363,07 2 717,53 11,00 12,00 2 374,07 2 729,53

o.
3. Umbu Ratu Nggay Barat - - 17,00 19,00 17,00 19,00

g
s.
4. Umbu Ratu Nggay 2 764,06 3 178,67 14,00 15,00 2 778,06 3 193,67

p
5. Mamboro 4 255,13 4 893,40 9,00 10,00 4 264,13 4 903,40

.b
ab
Sumba Tengah 9 382,26 10 789,60 58,00 64,00 9 440,26 10 853,60
Sumber : Dinas Kelautan & Perikanan Sumba Tengah.

hk
ga
Pada Tabel 4.2 tersaji data produksi perikanan tangkap di Kabupaten Sumba Tengah.
en

Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa pada tahun 2016 terjadi peningkatan produksi perikanan
t
ba

tangkap sebesar 1 413,34 ton atau menurun sebanyak 14,97 persen dibanding produksi tahun
um

2015. Jika dilihat menurut subsektor, pada tahun 2016 di Kabupaten Sumba Tengah produksi
perikanan tangkap untuk perikanan laut meningkat sebesar 1 407,34 atau sebesar 15 persen
//s

sementara produksi perikanan umum meningkat sebesar 6 ton atau 10,34 persen dibanding
s:
tp

produksi masing-masing subsektor pada tahun 2015.


ht

Selain Perikanan tangkap di Kabupaten Sumba Tengah juga terdapat rumah tangga
perikanan budidaya. Rumah tangga perikanan budidaya dirinci menjadi 5 (lima) jenis budidaya
yaitu budidaya laut, tambak, kolam, keramba, dan sawah. Berikut disajikan data jumlah rumah
tangga perikanan budidaya dan produksi perikanan budidaya pada tahun 2016 di kabupaten
Sumba Tengah.

Statistik Pertanian Kabupaten Sumba Tengah 2016 34


TABEL 4.3. JUMLAH RUMAH TANGGA PERIKANAN BUDIDAYA MENURUT
KECAMATAN DAN JENIS BUDIDAYA DI KABUPATEN SUMBA TENGAH
TAHUN 2016

Budidaya
Kecamatan Tambak Kolam Keramba Sawah Jumlah
Laut
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1. Katikutana - - 42 - - 42

id
2. Katikutana Selatan - - 65 - - 65

o.
3. Umbu Ratu Nggay Barat - - 165 10 - 175

g
s.
4. Umbu Ratu Nggay 65 - 64 - - 129

p
.b
5. Mamboro 12 - 57 20 - 89

ab
Sumba Tengah 77 - 393 30 - 500

hk
Sumber : Dinas Kelautan & Perikanan Kabupaten Sumba Tengah.
ga
en

TABEL 4.4. PRODUKSI PERIKANAN BUDIDAYA MENURUT KECAMATAN DAN


t

JENIS BUDIDAYA DI KABUPATEN SUMBA TENGAH TAHUN 2016 (Ton)


ba
um

Budidaya
Kecamatan Tambak Kolam Keramba Sawah Jumlah
Laut
//s

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)


s:
tp

1. Katikutana - - 10,00 - - 10,00


ht

2. Katikutana Selatan - - 13,00 - - 13,00


3. Umbu Ratu Nggay Barat - - 18,00 0,50 - 18,50
4. Umbu Ratu Nggay 50,00 - 16,00 - - 66,00
5. Mamboro - 0,50 14,00 0,60 - 15,10
Sumba Tengah 50,00 0,50 71,00 1,10 - 122,60
Sumber : Dinas Kelautan & Perikanan Kabupaten Sumba Tengah.

Berdasarkan tabel 4.3 di atas tercatat bahwa pada tahun 2016 terdapat 500 rumah
tangga perikanan budidaya di Sumba Tengah yang hanya terbagi menjadi 3 (tiga) jenis
budidaya yaitu budidaya laut, kolam dan keramba. Di antara tiga jenis budidaya perikanan yang
dilakukan masyarakat paling banyak adalah budidaya kolam yaitu sebanyak 393 rumah tangga,
kemudian budidaya laut sebanyak 77 rumah tangga, sedangkan budidaya keramba hanya ada
sekitar 30 rumah tangga saja.

Statistik Pertanian Kabupaten Sumba Tengah 2016 35


Pada tabel 4.4 disajikan data produksi perikanan budidaya. Pada tahun 2016 total
produksi perikanan budidaya di Kabupaten Sumba Tengah sebesar 122,60 ton. Jumlah produksi
perikanan terbesar adalah produksi perikanan budidaya kolam yaitu sebesar 71,00 ton dan yang
paling sedikit produksinya adalah jenis budidaya keramba yaitu sebesar 1,10 ton.

Selain jumlah rumah tangga perikanan dan produksi, yang juga penting untuk disajikan
adalah jumlah perahu/kapal yang ada di Kabupaten Sumba Tengah. Tabel berikut menunjukkan

id
jumlah perahu/kapal yang ada di Kabupaten Sumba Tengah pada tahun 2016. Jenis

o.
perahu/kapal dirinci mejadi 3 (tiga) yaitu Perahu tanpa motor, Perahu motor tempel, dan Kapal

g
s.
motor.

p
.b
TABEL 4.5. JUMLAH PERAHU/KAPAL MENURUT KECAMATAN DAN JENIS KAPAL

ab
DI KABUPATEN SUMBA TENGAH TAHUN 2016

hk
Perahu Tanpa ga Perahu Motor
Kecamatan Kapal Motor Jumlah
Motor Tempel
en

(1) (2) (3) (4) (5)


t
ba

1. Katikutana - - - -
um

2. Katikutana Selatan 23 11 4 38
3. Umbu Ratu Nggay Barat 96 25 14 135
//s
s:

4. Umbu Ratu Nggay - - - -


tp

5. Mamboro 268 53 42 363


ht

Sumba Tengah 387 89 60 536


2015 397 58 66 521
Sumber : Dinas Kelautan & Perikanan Kabupaten Sumba Tengah.

Berdasarkan tabel diatas, jumlah perahu/kapal di Kabupaten Sumba Tengah tahun 2016
ada sebanyak 536 perahu/kapal. Jumlah ini meningkat sebanyak 15 perahu/kapal atau sebesar
2,88 persen dibandingkan dengan tahun 2015. Dari 536 perahu/kapal ini sebanyak 387
diantaranya merupakan jenis perahu tanpa motor, 89 merupakan jenis perahu motor tempel, dan
sisanya sebanyak 60 perahu/kapal merupakan jenis kapal motor. Kemudian jika dilihat
berdasarkan jumlah perahu/kapal setiap kecamatan, maka perahu/kapal paling banyak terdapat
di Kecamatan Mamboro yaitu sebanyak 363 perahu/kapal dan yang paling sedikit terdapat di
Kecamatan Katikutana Selatan yaitu sebanyak 38 perahu/kapal. Sementara untuk 2 kecamatan
yaitu Katikutana dan Umbu Ratu Nggay tercatat tidak memiliki kapal.

Statistik Pertanian Kabupaten Sumba Tengah 2016 36


KEHUTANAN

Hutan merupakan sumber daya alam yang sangat penting baik dari sisi ekonomi maupun
ekologi . Berdasarkan fungsinya hutan dibedakan menjadi hutan lindung, hutan produksi, cagar
alam, suaka marga satwa, taman buru, taman wisata,taman nasional dan hutan bakau.
Sub sektor kehutanan di Sumba Tengah masih terhitung kecil kontribusinya terhadap
sektor pertanian. Pada tabel 5.1. dapat dilihat luas hutan dan peairan di Sumba Tengah sebesar 67

id
517,94 Ha. Dari jumlah tersebut penyumbang terluas adalah jenis hutan suaka alam dan

o.
g
pelestarian alam yaitu sebesar 33 598,42 Ha (49,76 persen). Kemudian penyumbang kedua adalah

s.
jenis hutan produksi yaitu seluas 23 166,34 Ha (34,31 persen). Hutan produksi ini terbagi menjadi

p
.b
dua jenis lagi yaitu hutan produksi terbatas (19 372,58 Ha) dan hutan produksi tetap (3 793,76

ab
Ha). Sementar hutan lindung hanya memiliki luas kawasan sebesar 4 749,18 Ha (7,03 persen).

hk
Pada tabel 5.2. disajikan hasil produksi kayu tahun 2015 menurut jenis produksi di
ga
antaranya rimba campuran, mahoni, dan nangka. Produksi kayu yang paling besar pada tahun
en

2015 adalah jenis rimba campuran yaitu sebesar 125,31 sementara untuk produksi mahoni
t
ba

dan nangka pada tahun 2015 tercatat masing-masing hanya sebesar 2,25 dan 0,10 saja.
um

TABEL 5.1. LUAS KAWASAN HUTAN DAN PERAIRAN MENURUT KECAMATAN DI


//s

KABUPATEN SUMBA TENGAH (Hektar)


s:
tp

Suaka Alam Hutan Produksi


Jumlah
ht

Hutan dan
Kecamatan Dapat Luas Hutan
Lindung Pelestarian Terbatas Tetap
Dikonversi dan Perairan
Alam
1. Katikutana - - - - - -
2. Katikutana Selatan - - - - - -
3. Umbu Ratu Nggay
- - - - - -
Barat
4. Umbu Ratu Nggay - - - - - -
5. Mamboro - - - - - -
Sumba Tengah 4 749,18 33 598,42 19 372,58 3 793,76 - 67 517,94
Catatan : Sebagian hutan lintas kecamatan. Kawasan hutan Manupeu Tanadaru merupakan hutan
konservasi/suaka alam dan pelestarian alam. Belum termasuk luas perairan
Sumber : UPT Kesatuan Pengelolaan Hutan Wilayah Kab. Sumba Tengah

Statistik Pertanian Kabupaten Sumba Tengah 2016 37


TABEL 5.2. PRODUKSI KAYU HUTAN MENURUT JENIS PRODUKSI DI KABUPATEN
SUMBA TENGAH TAHUN 2015 ( )

Bulan Rimba Campuran Mahoni Nangka


Januari - - -
Februari - - -
Maret - - -
April - - -

id
o.
Mei 2,76 - -

g
Juni - - -

s.
Juli 15,20 - -

p
.b
Agustus 7,21 - -

ab
September 45,55 - -

hk
Oktober 12,23
ga - -
November 33,06 2,25 0,10
en

Desember 9,30 - -
t
ba

2015 125,31 2,25 0,10


um

Catatan : Data Januari- Maret 2015 tidak ada. Data 2016 tidak tersedia.
Sumber : Dinas Pertanian, Perkebunan, & Kehutanan Kabupaten Sumba Tengah.
//s
s:
tp
ht

Statistik Pertanian Kabupaten Sumba Tengah 2016 38


ht
tp
s:
//s
um
ba
ten
ga
hk
ab
.b
p s.
g o.
id

Anda mungkin juga menyukai