tp
s:
// su
m
ba
te
ng
ah
ka
b.
bps
.g
o.id
ht
tp
s:
//s
um
ba
ten
ga
hk
ab
.b
p s.
g o.
id
STATISTIK PERTANIAN
KABUPATEN SUMBA TENGAH 2016
ISBN : 978-602-6597-20-5
No. Publikasi : 53011.0102
id
Katalog BPS : 5101006.5316
o.
g
s.
Ukuran Buku : 21,59 cm x 27,94 cm
p
Jumlah Halaman : v + 38 Halaman
.b
ab
Naskah :
hk
Seksi Statistik Produksi ga
en
Gambar Kulit :
Seksi Statistik Produksi
t
ba
um
Diterbitkan oleh :
BPS Kabupaten Sumba Barat
//s
s:
.id
Anggota Tim Penyusun:
go
s.
Pengarah : Dra. Rambu Anamila
p
.b
Penulis : Tri Ratna N. Arumsari, SST
ab
Pengolah : Tri Ratna N. Arumsari, SST
hk
Penyiapan Draft : Paulus Pakereng
a
ng
te
ba
um
//s
s:
tp
ht
KATA PENGANTAR
Buku Statististik Pertanian Kabupaten Sumba Tengah Tahun 2016 ini merupakan seri
lanjutan dari penerbitan tahun-tahun sebelumnya. Dalam buku ini disajikan data dari seluruh sub
sektor pertanian meliputi :
a. Luas Panen, rata-rata produksi serta produksi padi dan palawija ;
id
b. Luas panen dan produksi tanaman perkebunan ;
o.
c. Populasi ternak dan unggas serta banyaknya ternak besar dan ternak kecil ;
g
s.
d. Banyaknya alat penangkapan ikan produksi perikanan.
p
.b
e. Luas hutan dan produksi hutan.
ab
Diharapkan buku ini dapat memberikan gambaran yang jelas bagi konsumen data
hk
mengenai perkembangan sektor pertanian di Sumba Tengah untuk evaluasi dan perencanaan
ga
pembangunan selanjutnya.
en
Terima kasih disampaikan kepada semua pihak yang telah membantu penyediaan data
t
ba
Saran dan kritik yang sifatnya memperbaiki isi buku ini dimasa mendatang sangat kami
//s
harapkan.
s:
tp
ht
iv
DAFTAR ISI
Halaman
Kata Pengantar………………………………………………………………………………. iv
Daftar Isi…………………………………………………………………………………….. v
Pendahuluan…………………………………………………………………………………. 1
BAB I TANAMAN PANGAN…………………………………………………………. 3
.id
Keadaan Produksi Pangan………………………………………………………. 5
go
1 Padi (Padi Sawah dan Padi Ladang)……………………………………… 5
s.
2 Palawija (Jagung, Ubi Kayu, Ubi Jalar, Kacang Tanah dan Kedelai) 6
p
2.1 Jagung…………………………………………………………………
.b
6
ab
2.2 Ubi Kayu……………………………………………………………… 7
2.3 Ubi Jalar……………………………………………………………….
hk
7
2.4 Kacang Tanah ………………………………………………………
a 8
ng
2.5 Kacang Hijau………………………………………………………… 9
te
2.6 Kedelai……………………………………………………………….. 9
ba
BAB II PERKEBUNAN………………………………………………………………… 18
BAB III PETERNAKAN………………………………………………………………… 27
//s
BAB IV PERIKANAN…………………………………………………………………… 33
s:
KEHUTANAN…………………………………………………………………..
tp
BAB V 37
ht
v
PENDAHULUAN
id
Kemandirian Ekonomi dengan Menggerakkan Sektor-sektor Strategis Ekonomi Domestik.
o.
Dalam RPJMN 2015 – 2019, disebutkan bahwa untuk tetap meningkatkan dan
g
s.
memperkuat kedaulatan pangan, sarana utama prioritas nasional bidang pangan periode
p
.b
2015 – 2019 pada intinya ditempuh untuk memperkuat pilar-pilar ketahanan pangan
ab
melalui:
hk
1. Tercapainya peningkatan ketersediaan pangan yang bersumber dari produksi
ga
dalam negeri
en
Publikasi ini memuat data tentang perkembangan produksi pertanian menurut sub
sektor tanaman pangan, perkebunan, peternakan, perikanan dan kehutanan menurut
Kecamatan di Kabupaten Sumba Tengah pada tahun 2016. Sebagai gambaran, tabel
berikut ini memperlihatkan Kontribusi sektor pertanian terhadap pembentukan Produk
Domestik Regional Bruto Kabupaten Sumba Tengah pada tahun-tahun sebelumnya. Dari
Tabel 1 dapat dilihat bahwa perekonomian Kabupaten Sumba Tengah memiliki
ketergantungan yang cukup besar terhadap sektor pertanian.
Tabel 1
Distribusi Persentase Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Sumba Tengah
Atas Dasar Harga Konstan 2010 menurut Lapangan Usaha
id
2012 - 2016
o.
( Persentase )
g
s.
Lapangan Usaha 2012 2013 2014 2015*) 2016**)
p
.b
(1) (3) (4) (5) (6)
ab
1. Pertanian / Agriculture 42,42 41,41 40,65 39,95 39,18
hk
ga
en
Sumber : Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Sumba Tengah Menurut
Lapangan Usaha Tahun 2012 - 2016
//s
s:
tp
ht
Hingga Pelita VI produksi pangan (padi dan palawija) di Kabupaten Sumba Tengah
telah memperlihatkan hasil yang menggembirakan. Keberhasilan peningkatan produksi
tersebut tidak lepas dari usaha - usaha diversifikasi. Selain itu hal yang tidak kalah penting
adalah campur tangan pemerintah yang cukup besar dalam hal kebijakan untuk merangsang
produksi seperti kebijakan harga dan subsidi pupuk. Di Kabupaten Sumba Tengah upaya
id
pemerintah dalam meningkatkan produksi pangan untuk memenuhi kebutuhan rakyat
o.
dilakukan melalui program intensifikasi dan diversifikasi serta rehabilitasi tanaman yang
g
s.
dilaksanakan secara terpadu dan berkesinambungan di masing-masing kecamatan.
p
.b
Dalam Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2005-2009 sistem ketahanan pangan
ab
diarahkan untuk menjaga ketahanan dan kemandirian pangan nasional dengan
hk
mengembangkan kemampuan produksi dalam negeri yang didukung kelembagaan ketahanan
ga
pangan yang mampu menjamin pemenuhan kebutuhan pangan yang cukup ditingkat rumah
en
tangga, baik dalam jumlah, mutu, keamanan, maupun harga yang terjangkau, yang didukung
t
ba
Berikut ini ditampilkan tabel yang menyajikan luas panen dari semua komoditas
yang ada di Kabupaten Sumba Tengah dari periode Januari – Desember 2015. Dengan
//s
s:
melihat tabel dibawah akan terlihat penggunaan lahan pertanian dari berbagai komoditas.
tp
ht
id
307 Ha untuk ubi kayu dan 139 Ha untuk ubi jalar.
g o.
Pada tabel di bawah ini terlihat bahwa dari total lahan sawah seluas 7 601 Ha di Sumba
s.
Tengah, sebagian besar lahan sawah (5 590 Ha) memiliki frekuensi penanaman padi hanya satu kali
p
.b
dalam setahun. Hanya 2 011 Ha saja yang ditanami dua kali setahun. Hal ini dikarenakan banyaknya
ab
lahan yang merupakan sawah tadah hujan, sehingga frekuensi penanaman sangat tergantung pada
hk
tersedianya air hujan. Secara keseluruhan, 4 859 Ha merupakan sawah tadah hujan, sedangkan 2 742
ga
Ha sisanya merupakan sawah irigasi. Data lebih lengkapnya adalah sebagai berikut :
t en
TABEL 1.2. LUAS LAHAN SAWAH ( HA) DIRINCI MENURUT PENGAIRAN DAN
ba
Sementara
tp
3. Pasang Surut - - - -
4. Lebak - - - -
Jenis tanaman pangan yang diusahakan di Sumba Tengah adalah padi (padi ladang dan padi
sawah), palawija (jagung, ubi kayu, ubi jalar, kacang tanah, kacang hijau, kedelai dan shorgum), dan
hortikultura (buah-buahan dan sayur-sayuran).
Produksi maupun produktivitas dari setiap jenis tanaman tersebut berbeda - beda tergantung
dari cara pemeliharaan dan keadaan lahan dimana setiap tanaman dapat tumbuh dan berkembang.
id
g o.
Padi/beras merupakan komoditi pangan yang strategis serta bernilai tinggi. Disamping
s.
merupakan sumber karbohidrat yang utama jika dibandingkan dengan sumber karbohidrat lainnya,
p
.b
beras juga memegang peranan penting di dalam ekonomi masyarakat , karena setiap perubahan yang
ab
dialami komoditi ini, baik jumlah yang dihasilkan maupun yang tersedia, harga serta kebijakan
hk
pemerintah dan lain-lain sangat mempengaruhi aspek-aspek kehidupan yang luas dalam masyarakat.
ga
Dengan demikian tersedianya beras dalam jumlah yang cukup sangat penting memenuhi kebutuhan
en
pangan masyarakat.
t
Pada tahun 2015 produksi padi sawah dan padi ladang di Sumba Tengah masing-masing
ba
tercatat sebanyak 15 845 dan 2 769 ton gabah kering giling. Jumlah produksi ini dihasilkan dari lahan
um
sawah seluas 9 326 hektar dan ladang 901 hektar dengan produktivitas rata-rata 28,20 kw/hektar padi
//s
sawah dan 30,73 kw/hektar padi ladang. Pada tahun 2015, produksi padi sawah meningkat sebesar
s:
9,05 persen, dan produksi padi ladang meningkat sebesar 171,47 persen.
tp
Untuk mengetahui perkembangan produksi padi (padi ladang dan padi sawah ) dapat dilihat
ht
TABEL 1.3. LUAS PANEN, RATA - RATA PRODUKTIVITAS DAN PRODUKSI PADI SAWAH
DI SUMBA TENGAH SERTA PERKEMBANGANNYA TAHUN 2012 – 2015
id
2013 1 112 54,87 23,85 -12,80 2 653 35,08
o.
2014 474 -57,37 21,53 -9,74 1 020 -61,54
g
2015 901 90,08 30,73 42,73 2 769 171,47
p s.
Sumber : Angka Tetap BPS 2015
.b
Catatan : Angka Tetap BPS 2016 Belum Tersedia
ab
2. PALAWIJA ( JAGUNG, UBI KAYU, UBI JALAR, KACANG TANAH, KACANG
hk
HIJAU, KEDELAI ). ga
2.1. J A G U N G
en
Jagung merupakan salah satu bahan makanan substitusi karbohidrat yang banyak dikonsumsi
t
ba
masyarakat dan dimanfaatkan sebagai pakan ternak di Kabupaten Sumba Tengah. Pada tahun 2015
um
produksi jagung yang dihasilkan sebesar 12 327 ton pipilan kering dari areal panen seluas 3 660
//s
hektar dengan produktivitas 33,68 Kw/hektar. Bila dibandingkan dengan tahun 2014, pada tahun
s:
2015 luas panen jagung meningkat cukup tinggi, yakni sebesar 32,66 persen. Hal ini diikuti dengan
tp
peningkatan jumlah produksi sebesar 65,26 persen dan penurunan produktivitas sebesar 24,56
ht
persen. Perkembangan keadaan produksi, luas panen dan produktivitas komoditas jagung dalam tiga
tahun terakhir dapat dilihat pada tabel 1.5 berikut ini.
TABEL 1.5. LUAS PANEN, RATA - RATA PRODUKTIVITAS DAN PRODUKSI JAGUNG
DI SUMBA TENGAH SERTA PERKEMBANGANNYA TAHUN 2012 – 2015
Tanaman ubi kayu merupakan salah satu jenis bahan makanan yang banyak mengandung
karbohidrat disamping jagung dan beras. Pada tahun 2015 tanaman ubi kayu memproduksi umbi
basah sebanyak 9 344 ton dari luas panen 102,11 hektar dengan tingkat produktivitas 101,11
kwintal/hektar. Pada tahun 2015, luas panen ubi kayu meningkat tajam sebesar 79,76 persen bila
dibandingkan dengan tahun 2014. Meskipun demikian, luas panen ini belum sebanding dengan luas
id
o.
panen pada tahun 2013 silam. Peningkatan yang cukup baik pada luas lahan tahun 2015 ini diikuti
g
dengan peningkatan jumlah panen sebesar 69,61 persen. Akan tetapi, peningkatan produksi tidak
p s.
sebanding dengan peningkatan luas panen. Hal ini dapat dilihat dari menurunnya tingkat
.b
produktivitas ubi kayu sebesar 5,66 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Pada tabel 1.6
ab
menggambarkan perkembangan luas panen, produksi, serta produktivitas ubi kayu periode 2012 –
hk
2015. ga
en
TABEL 1.6. LUAS PANEN, RATA - RATA PRODUKTIVITAS DAN PRODUKSI UBI KAYU
t
Ubi jalar juga merupakan salah satu jenis makanan yang diusahakan masyarakat di Sumba
Tengah. Ubi jalar didaerah ini juga dipakai sebagai bahan substitusi makanan pokok seperti halnya
ubi kayu. Karena sifatnya sebagai bahan makanan substitusi makanan pokok maka biasanya bila
terjadi penurunan produksi pada jenis tanaman padi maupun jagung maka masyarakat cenderung
meningkatkan usaha tanaman ini begitu juga sebaliknya.
Pada tahun 2015 ubi jalar yang diproduksi sebanyak 1 858 ton, meningkat 44,93 persen
dibandingkan hasil panen tahun 2014. Produksi ini dihasilkan dari 243 hektar luas panen dengan rata-
TABEL 1.7. LUAS PANEN, RATA - RATA PRODUKTIVITAS DAN PRODUKSI UBI JALAR
DI SUMBA TENGAH SERTA PERKEMBANGANNYA TAHUN 2012 – 2015
id
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
2012 1 105 81,16 8 968
o.
g
2013 503 -54,48 79,72 -1,77 4 010 -55,28
s.
2014 173 -65.61 74,10 -7,06 1 282 -68,03
p
.b
2015 243 40,46 76,48 3,21 1 858 44,93
ab
Sumber : Angka Tetap BPS 2015
hk
Catatan : Angka Tetap BPS 2016 Belum Tersedia
ga
2.4. KACANG TANAH.
en
Kacang tanah merupakan komoditi yang penting dalam menunjang perekonomian Kabupaten
t
ba
Sumba Tengah karena selain dikonsumsi sendiri atau diperdagangkan oleh masyarakat, kacang tanah
um
juga banyak digunakan sebagai bahan baku industri. Pada tahun tahun 2015 kacang tanah yang
//s
diproduksi sebanyak 38 ton biji kering dari luas panen 37 hektar dengan rata - rata produktivitas
s:
10,15 Kw/Ha. Pada tahun 2015, luas panen mengalami penurunan secara drastis sebesar 94,24 persen
tp
dibandingkan tahun sebelumnya. Penurunan luas panen ini berimplikasi terhadap penurunan produksi
ht
sebesar 91,22 persen. Namun pada tahun 2015, tingkat produktivitas justru mengalami peningkatan
yang cukup menggembirakan yakni sebesar 50,37 persen dibanding tahun sebelumnya.
TABEL 1.8. LUAS PANEN, RATA - RATA PRODUKTIVITAS DAN PRODUKSI KACANG
TANAH DI SUMBA TENGAH SERTA PERKEMBANGANNYA TAHUN 2012 – 2015
Kacang hijau merupakan salah satu jenis bahan makanan yang mempunyai kandungan
protein yang cukup tinggi. Akan tetapi, pada tahun 2015 di kacang hijau tidak ditanam di Kabupaten
Sumba Tengah sehingga tidak menghasilkan produksi sama sekali.
id
TAHUN
o.
Perkembangan Perkembangan Perkembangan
Hektar Kw/Ha Ton
g
% (%) %
s.
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
p
2012 111 9,47 105
.b
2013 18 -83,78 9,44 -0,32 17 -83,81
ab
2014 28 55,56 8,99 -4,81 25 48,01
hk
2015 - -100 - -100 - -100
Sumber : Angka Tetap BPS 2015 ga
Catatan : Angka Tetap BPS 2016 Belum Tersedia
en
2.6. KEDELAI
t
ba
Kedelai merupakan salah satu jenis bahan makanan yang mempunyai kandungan protein
um
yang cukup tinggi. Bagi Kabupaten Sumba Tengah tanaman ini belum banyak diusahakan, hal ini
//s
terlihat dari luas panen dan produktivitas yang masih relatif sedikit dibandingkan dengan tanaman
s:
palawija. Pada Tahun 2015, baik luas panen, jumlah produksi, maupun tingkat produktivitas kacang
tp
tanah seluruhnya mengalami penurunan. Luas panen dan jumlah produksi pada tahun 2015
ht
mengalami penurunan yang cukup drastis yakni menurun sebesar 82,22 persen untuk luas panen
yang kemudian berimplikasi pada menurunnya jumlah produksi sebesar 82,46 persen dibandingkan
dengan produksi tahun 2014.
TABEL 1.10. LUAS PANEN, RATA - RATA PRODUKTIVITAS DAN PRODUKSI KEDELAI
DI SUMBA TENGAH SERTA PERKEMBANGANNYA TAHUN 2012 – 2015
id
267 kwintal dan Mangga sebesar 2 981 kwintal. Pada tabel 1.11. dapat dilihat produksi sayur-
o.
sayuran periode 2014 – 2016 dan buah-buahan pada tabel 1.12.
g
s.
p
TABEL 1.11. PRODUKSI SAYUR-SAYURAN DI SUMBA TENGAH
.b
MENURUT JENISNYA TAHUN 2015 – 2016 (Kw)
ab
Jenis Sayuran 2015 2016
hk
(1) ga (2) (3)
1. Bawang Merah 0 6
en
2. Bawang Putih 0 0
t
ba
3. Bawang Daun 0 0
4. Kentang 0 0
um
5. Kubis 0 10
//s
6. Kembang Kol 2 0
s:
7. Petsai/Sawi 60 32
tp
8. Wortel 0 6
ht
9. Lobak 0 0
10. Kacang Merah 30 2
11. Kacang Panjang 24 16
12. Cabe Besar 28 24
13. Cabe Rawit 82 32
14. Tomat 13 26
15. Terung 56 11
16. Kacang buncis 84 13
17. Ketimun 12 1
18. Labu Siam 62 4
19. Kangkung 99 36
20. Bayam 52 22
Sumber : Statistik Tanaman Sayuran dan Buah-buahan Provinsi Nusa Tenggara Timur 2016
id
5. Jambu Biji 721
o.
6. Sirsak 142
g
s.
7. Pepaya 2 262
p
8. Pisang 2 098
.b
ab
9. Nenas 493
hk
10. Salak 198
11. Nangka 4 267
ga
Sumber : Statistik Tanaman Sayuran dan Buah-buahan Provinsi Nusa Tenggara Timur 2016
en
t
6. Kedelai 75 97 180 32
id
2. Jagung 32,65 30,33 27,04 33,68
g o.
3. Ubi Kayu 98,29 100,38 108,24 102,11
s.
p
4. Ubi Jalar 81,16 79,72 74,10 76,48
.b
ab
5. Kacang Tanah 11,05 12,13 6,75 10,15
hk
6. Kedelai 10,59 10,52
ga 9,48 9,34
Rata - Rata
Luas Panen
Produktivitas Produksi (Ton)
Kecamatan (Ha)
(Kw/Ha)
(1) (2) (3) (4)
id
1. Katikutana 1 431 28,22 4 038,25
o.
2. Katikutana Selatan 1 482 29,66 4 395,87
g
s.
3. U. R. Nggay Barat 1 864 28,71 5 352,02
p
.b
4. Umbu Ratu Nggay 1 002 27,85 2 790,38
ab
hk
5. Mamboro 740 27,53 2 037,04
ga
Sumba Tengah 6 519 28,55 18 614
en
TAHUN 2015
s:
tp
Rata - Rata
Luas Panen
ht
Rata - Rata
Luas Panen
Produktivitas Produksi (Ton)
Kecamatan (Ha)
(Kw/Ha)
(1) (2) (3) (4)
1. Mamboro 128 29,17 373,38
id
2. Katikutana 479 31,25 1 497,09
g o.
3. U. R. Nggay Barat 237 30,94 733,36
p s.
4. Umbu Ratu Nggay 57 28,98 165,18
.b
ab
5. Katikutana Selatan - - -
hk
Sumba Tengah 901 30,73 2 769,00
ga
Sumber : Angka Tetap BPS 2015
en
TAHUN 2015
//s
Rata - Rata
s:
Luas Panen
Produktivitas Produksi (Ton)
tp
Kecamatan (Ha)
(Kw/Ha)
ht
Rata - Rata
Luas Panen
Kecamatan Produktivitas Produksi (Ton)
(Ha)
(Kw/Ha)
(1) (2) (3) (4)
1. Katikutana 50 102,52 512,60
id
2. Katikutana Selatan 153 102,77 1 572,44
o.
g
3. U. R. Nggay Barat 205 104,07 2 133,46
p s.
4. Umbu Ratu Nggay 200 100,87 2 017,40
.b
ab
5. Mamboro 307 100,82 3 095,09
hk
Sumba Tengah 915 ga 101,98 9 331,00
Sumber : Angka Tetap BPS 2015
en
TAHUN 2015
s:
Rata - Rata
tp
Luas Panen
ht
Rata - Rata
Luas Panen
Produktivitas Produksi (Ton)
Kecamatan (Ha)
(Kw/Ha)
(1) (2) (3) (4)
1. Katikutana - - -
id
2. Katikutana Selatan 3 9,81 2,94
o.
g
3. U. R. Nggay Barat 4 9,65 3,86
p s.
4. Umbu Ratu Nggay - - -
.b
ab
5. Mamboro 30 10,25 30,74
hk
Sumba Tengah 37 ga 10,15 37,54
Sumber : Angka Tetap BPS 2015
en
Rata - Rata
s:
Luas Panen
Produktivitas Produksi (Ton)
tp
Kecamatan (Ha)
ht
(Kw/Ha)
(1) (2) (3) (4)
1. Katikutana - - -
2. Katikutana Selatan - - -
3. U. R. Nggay Barat - - -
5. Mamboro - - -
Sumba Tengah - - -
Sumber : Angka Tetap BPS 2015
Catatan : Angka Tetap BPS 2016 Belum Tersedia
Rata - Rata
Luas Panen
Produktivitas Produksi (Ton)
Kecamatan (Ha)
(Kw/Ha)
(1) (2) (3) (4)
1. Katikutana - - -
id
2. Katikutana Selatan - - -
o.
g
3. U. R. Nggay Barat - - -
p s.
4. Umbu Ratu Nggay 27 9,71 26,22
.b
ab
5. Mamboro 5 7,34 3,67
hk
Sumba Tengah 32
ga 9,34 29,89
en
Sub sektor Perkebunan merupakan salah satu sub sektor yang dapat menunjang
pendapatan negara disamping komoditi migas atau minyak dan gas bumi. Beberapa komoditi
seperti kopi,kelapa dan coklat adalah komoditi yang diproduksi pada sektor perkebunan. Untuk
melihat produksi dari beberapa komoditi tersebut dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
id
TABEL 2.1. LUAS AREAL DAN PRODUKSI TANAMAN PERKEBUNAN KELAPA
MENURUT KECAMATAN TAHUN 2016
g o.
s.
TBM TSM TT/R JUMLAH PRODUKSI
KECAMATAN
p
(Ha) (Ha) (Ha) (Ha) (Ton)
.b
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
ab
hk
1. Katikutana 210,00 143,00 26,00 379,00 173,00
ga
2. Katikutana Selatan 187,00 155,00 72,00 414,00 106,00
en
Berdasarkan tabel 2.1 luas tanaman perkebunan kelapa di Sumba Tengah pada tahun
2016 tercatat sebesar 4 529 Ha dengan produksi sebesar 802 ton. Tanaman perkebunan kelapa
paling banyak terdapat di wilayah kecamatan Mamboro (1 943 Ha) dan paling sedikit di
Kecamatan Katikutana (379 Ha). Sementara untuk produksi tanaman kelapa yang paling besar
adalah di Kecamatan Mamboro yaitu sebesar 266 ton dan yang paling kecil di Kecamatan
Katikutana Selatan yaitu hanya sebesar 106 ton.
id
4. Umbu Ratu Nggay 279,50 91,00 173,00 543,50 53,00
o.
g
5. Mamboro 161,00 195,00 194,00 550,00 89,00
p s.
Sumba Tengah 1 280,00 496,00 529,00 2 305,00 246,00
.b
ab
2015 610 426 70 1 106 191,70
hk
2014 663 496 529 1 688 246,00
2013 283 355 90 728 159,75
ga
2012 313 355 90 758 102,09
en
Sumber data : Dinas Pertanian, Perkebunan & Kehutanan Kab. Sumba Tengah
//s
Berdasarkan tabel 2.2 luas tanaman perkebunan kopi di Sumba Tengah pada tahun 2016
s:
tercatat sebesar 2 305 Ha dengan produksi sebesar 246 ton. Tanaman perkebunan kopi paling
tp
banyak terdapat di wilayah kecamatan Mamboro (550 Ha) dan paling sedikit di Kecamatan
ht
Katikutana (281 Ha). Sementara untuk produksi tanaman kopi yang paling besar adalah di
Kecamatan Mamboro yaitu sebesar 89 ton dan yang paling kecil produksinya di Kecamatan
Katikutana Selatan yaitu hanya sebesar 21 ton.
id
o.
4. Umbu Ratu Nggay 50,00 8,50 1,00 59,50 1,00
g
5. Mamboro 155,00 24,00 63,00 242,00 12,00
p s.
Sumba Tengah 405,00 65,00 106,00 608,00 27,00
.b
ab
2015 367,00 98,00 48,00 513,00 23,03
hk
2014 106,00 73,55 47,50 296,55 7,61
ga
2013 176,00 73,55 48,00 296,55 17,39
en
Sumber data : Dinas Pertanian, Perkebunan & kehutanan Kabupaten Sumba Tengah
//s
Pada tabel 2.3 tercatat luas tanaman perkebunan kakao di Sumba Tengah pada tahun
s:
2016 sebesar 608 Ha dengan produksi sebesar 27 ton. Tanaman perkebunan kakao paling banyak
tp
terdapat di wilayah kecamatan Mamboro (242 Ha) dan paling sedikit di Kecamatan Katikutana
ht
(57,50 Ha). Sementara untuk produksi tanaman kakao yang paling besar adalah di Kecamatan
Mamboro yaitu sebesar 12 ton dan yang paling kecil produksinya di Kecamatan Umbu Ratu
Nggay yaitu hanya sebesar 1 ton.
id
o.
4. Umbu Ratu Nggay 79,00 20,00 - 99,00 3,00
g
5. Mamboro 315,00 41,00 25,00 381,00 11,00
p s.
Sumba Tengah 521,00 108,00 130,00 759,00 21,00
.b
ab
2015 - 20,00 35,00 55,00 -
hk
2014 521,00 108,00 130,00 759,00 21,00
2013 1,00
ga
72,00 133,00 670,00 14,45
en
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa luas tanaman perkebunan Jarak Pagar di Sumba
s:
Tengah pada tahun 2016 sebesar 759 Ha dengan produksi sebesar 21 ton. Tanaman perkebunan
tp
jarak pagar paling banyak terdapat di wilayah kecamatan Mamboro (381 Ha) dan paling sedikit di
ht
Kecamatan Umbu Ratu Nggay Barat (34 Ha). Sementara untuk produksi tanaman jarak pagar
yang paling besar adalah di Kecamatan Mamboro yaitu sebesar 11 ton dan yang paling kecil
produksinya di Kecamatan Katikutana dan Umbu Ratu Nggay Barat yaitu masing-masing hanya
sebesar 2 ton.
id
o.
4. Umbu Ratu Nggay - - - - -
g
5. Mamboro 34,00 33,00 25,00 92,00 3,00
p s.
Sumba Tengah 35,00 36,00 37,00 108,00 7,00
.b
ab
2015 - - 2 2 -
hk
2014 35 36 37 108 7
ga
2013 - - 3 3 -
en
2012 - - 3 3 -
Keterangan : TBM = Tanaman Belum Menghasilkan.
t
ba
Berdasarkan tabel 2.5 di atas dapat dilihat bahwa luas tanaman perkebunan Cengkeh di
s:
Sumba Tengah pada tahun 2016 sebesar 108 Ha dengan produksi sebesar 7 ton. Tanaman
tp
perkebunan cengkeh hanya terdapat di tiga Kecamatan saja yaitu Katikutana, Umbu Ratu Nggay
ht
Barat, dan Mamboro. Luas tanaman Cengkeh yang paling besar terdapat di wilayah kecamatan
Mamboro (92 Ha) dan paling sedikit di Kecamatan Katikutana (6 Ha). Sementara untuk produksi
tanaman Cengkeh yang paling besar adalah di Kecamatan Mamboro dan Umbu Ratu Nggay Barat
yaitu masing-masing sebesar 3 ton dan yang paling sedikit produksinya di Kecamatan Katikutana
yaitu hanya sebesar 1 ton.
id
o.
4. Umbu Ratu Nggay 673,00 183,00 282,00 1 138,00 57,00
g
5. Mamboro 43,00 137,00 45,00 225,00 99,00
p s.
Sumba Tengah 1 584,00 597,00 825,00 3 006,00 288,00
.b
ab
2015 169,00 438,00 95,00 702,00 197,10
hk
2014 1 157,00 597,00 825,00 2 999,00 288,00
2013 193,00
ga
437,00 136,00 766,00 196,65
en
Sumber data : Dinas Pertanian, Perkebunan & Kehutanan Kabupaten Sumba Tengah
//s
Pada tabel di atas tercatat bahwa luas tanaman perkebunan Pinang di Sumba Tengah pada
s:
tahun 2016 sebesar 3 006 Ha dengan produksi sebesar 288 ton. Tanaman perkebunan pinang
tp
paling luas terdapat di wilayah kecamatan Umbu Ratu Nggay (1 138 Ha) dan paling sedikit di
ht
Kecamatan Mamboro (225 Ha). Sementara untuk produksi tanaman pinang yang paling besar
adalah di Kecamatan Mamboro sebesar 99 ton dan yang paling sedikit produksinya di Kecamatan
Katikutana yaitu hanya sebesar 17 ton.
id
3. U. R. Nggay Barat 17,00 9,00 95,00 121,00 7,00
o.
4. Umbu Ratu Nggay 640,00 159,00 87,00 886,00 56,00
g
s.
5. Mamboro 542,00 583,00 455,00 1 580,00 451,00
p
.b
Sumba Tengah 1 210,00 766,00 1 121,00 3 097,00 540,00
ab
2015 640,00 606,00 157,00 1 403,00 303,00
hk
2014 910,00 766,00
ga 1 121,00 2 797,00 540,00
2013 522,00 424,00 340,00 1 286,00 212,00
en
Pada tabel di atas tercatat bahwa luas tanaman perkebunan Jambu Mente di Sumba
s:
tp
Tengah pada tahun 2016 sebesar 3 097 Ha dengan produksi sebesar 540 ton. Tanaman
ht
perkebunan jambu mente paling luas terdapat di wilayah Kecamatan Mamboro (1 580 Ha) dan
paling sedikit di Kecamatan Katikutana (49 Ha). Sementara untuk produksi tanaman jambu mente
yang paling besar adalah di Kecamatan Mamboro yaitu sebesar 451 ton dan yang paling sedikit
produksinya di Kecamatan Katikutana yaitu hanya sebesar 4 ton.
id
o.
4. Umbu Ratu Nggay 32,00 67,00 14,00 113,00 30,00
g
5. Mamboro 13,00 21,00 15,00 49,00 6,00
p s.
Sumba Tengah 130,00 179,00 69,00 378,00 63,00
.b
ab
2015 24 45 12 81 20,25
hk
2014 130 ga179 69 378 63,00
2013 25 83 32 140 16,20
en
Sumber data : Dinas Pertanian, Perkebunan, & Kehutanan Kabupaten Sumba Tengah
//s
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa luas tanaman perkebunan Sirih di Sumba Tengah
s:
pada tahun 2016 sebesar 378 Ha dengan produksi sebesar 63 ton. Tanaman perkebunan sirih
tp
paling luas terdapat di wilayah Kecamatan Umbu Ratu Nggay (113 Ha) dan paling sedikit di
ht
Kecamatan Mamboro (49 Ha). Sementara untuk produksi tanaman sirih yang paling besar adalah
di Kecamatan Umbu Ratu Nggay yaitu sebesar 30 ton dan yang paling sedikit produksinya di
Kecamatan Umbu Ratu Nggay Barat dan Mamboro yaitu masing-masing hanya sebesar 6 ton.
id
o.
4. Umbu Ratu Nggay - - - - -
g
5. Mamboro 1,00 1,00 1,00 3,00 1,00
p s.
Sumba Tengah 1,00 1,00 1,00 3,00 1,00
.b
ab
2015 1,00 1,00 1,00 3,00 0,03
hk
2014 1,00 1,00
ga 1,00 1,00 1,00
2013 4,50 1,00 1,00 6,50 0,03
en
2012 - - - - -
Keterangan : TBM = Tanaman Belum Menghasilkan.
t
ba
Sumber data : Dinas Pertanian, Perkebunan, & Kehutanan Kabupaten Sumba Tengah
//s
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa luas tanaman perkebunan Vanili di Sumba
s:
Tengah pada tahun 2016 hanya sebesar 3 Ha dengan produksi sebesar 1 ton. Tanaman
tp
ht
id
Sapi, Kerbau, Kuda, Kambing/Domba dan Babi. Selain ternak , masyarakat juga mengusahakan
go.
beberapa jenis unggas yaitu ayam buras dan itik.
s.
Dengan data populasi ternak / unggas tahun 2015 sampai dengan tahun 2016, maka
p
.b
gambaran mengenai perkembangannya dapat dilihat pada tabel 3.1.
ab
hk
TABEL 3.1. POPULASI TERNAK/UNGGAS DAN PERUBAHAN
TAHUN 2015 – 2016 ( Ekor )
ga
en
5. Domba - - -
ht
id
3. U. R. Nggay Barat 10,84 20,59 15,35 11,26 25,96
go.
4. Umbu Ratu Nggay 52,04 25,85 41,76 33,61 43,51
s.
5. Mamboro 26,32 18,15 13,85 24,25 23,61
p
.b
Sumba Tengah 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
ab
hk
Sumber : Dinas Peternakan Kabupaten Sumba Tengah.
ga
Lanjutan tabel 3.2.
t en
Itik/Itik
ba
1. S A P I.
Melalui tabel 3.2 dapat diketahui bahwa pada tahun 2016 ternak sapi paling banyak
terdapat di kecamatan Umbu Ratu Nggay yaitu sebesar 52,04 persen dan paling sedikit di
kecamatan Katikutana yaitu hanya sebesar 0,93 persen dari total seluruh ternak sapi di sumba
tengah tahun 2016.
2. KERBAU.
Terna Kerbau di Kabupaten Sumba Tengah merupakan salah satu ternak yang paling
banyak digunakan tidak hanya untuk bertani tapi juga digunakan untuk acara adat. Keberadaan
3. KUDA.
Selain Kerbau, ternak Kuda juga merupakan terna yang banyak digunakan dalam
id
acara-acara adat di Kabupaten Sumba Tengah. Selain itu, kuda juga sering digunakan oleh
g o.
masyarakat sebagai alat pengangkutan terutama digunakan bagi masyarakat pedesaan.
s.
Sedangkan di daerah perkotaan ternak ini banyak dipelihara sebagai hobi yaitu sebagai kuda
p
.b
pacu. Pada tahun 2016 persentasi populasi ternak kuda tertinggi adalah Kecamatan Umbu Ratu
ab
Nggay yaitu sebesar 41,76 persen disusul kemudian oleh Kecamatan Katikutana sebesar 21,44
hk
persen sedangkan Kecamatan Katikutana Selatan persentasenya paling rendah yaitu 7,61
ga
persen.
t en
ba
4. KAMBING
um
Persentase populasi ternak kambing terbesar, terdapat di kecamatan Umbu Ratu Nggay
yaitu sebesar 43,51 persen. Sedangkan untuk persentase populasi ternak kambing terendah
//s
5. DOMBA
Penyebaran ternak domba di Sumba Tengah masih menunjukkan kurang
berkembangnya populasi jenis ternak ini. Untuk tahun 2016, tidak ada populasi domba yang
tercatat di Kabupaten Sumba Tengah.
6. B A B I.
Jenis ternak babi sangat potensial untuk dikembangkan karena kemampuannya untuk
beradaptasi dengan kondisi dilingkungan yang beraneka ragam, dan untuk masyarakat Sumba
Tengah pada khususnya, babi memiliki nilai adat yang tinggi. Disamping itu manfaat ternak
potong yang efisien karena pertumbuhannya cepat.
Persentase populasi ternak babi yang terbesar berada di Kecamatan Umbu Ratu Nggay
yaitu 33,61 persen disusul kemudian oleh Kecamatan Mamboro 24,25 persen. Sedangkan yang
terendah terdapat di Kecamatan Umbu Ratu Nggay Barat sebesar 11,26 persen.
Yang termasuk dalam kelompok unggas adalah ayam buras, ayam ras dan itik/itik
manila. Dari ketiga jenis unggas ini, maka populasi ayam buras terlihat lebih dibanding kedua
jenis unggas lainnya disebabkan ayam buras lebih berkembang lama dan merupakan jenis
ternak unggas yang paling lama dikenal masyarakat, serta banyak dipelihara masyarakat di
desa-desa baik sebagai usaha rumah tangga dan usaha sampingan.
id
g o.
7. AYAM BURAS.
s.
Persebaran populasi ayam buras terbesar terdapat di Mamboro yakni sebesar 29,56
p
.b
persen, disusul Kecamatan Katikutana Selatan sebesar 22,92 persen. Sedangkan persentase
ab
populasi ayam buras terendah ada di Kecamatan Katikutana yaitu 9,01 persen.
hk
ga
8. AYAM RAS.
en
Populasi ayam ras tahun 2016, populasi ayam ras terbesar di Kabupaten Sumba Tengah
t
ba
berada di Kecamatan Katikutana dan Umbu Ratu Nggay Barat yakni masing-masing sebesar
um
41,84 persen. Sementara populasi terendah berada di Kecamatan Umbu Ratu Nggay yakni 2,09
persen.
//s
s:
9. ITIK/ITIK MANILA.
tp
ht
2016
Kecamatan
Sapi Kerbau Kuda
(1) (2) (3) (4)
1. Katikutana 72 1 586 2 201
id
2. Katikutana Selatan 765 1 578 781
o.
3. U. R. Nggay Barat 840 1 839 1 576
g
s.
4. Umbu Ratu Nggay 4 033 2 309 4 287
p
5. Mamboro 2 040 1 621 1 422
.b
ab
Sumba Tengah 7 750 8 933 10 267
hk
2015 6 751 8 930 8 720
2014
ga7 553 8 604 8 219
en
2013 8 691 8 648 7 881
Sumber : Dinas Peternakan Kabupaten Sumba Tengah.
t
ba
um
2016
tp
ht
Kecamatan
Kambing Babi Domba
(1) (2) (3) (4)
1. Katikutana 130 5 700 -
2. Katikutana Selatan 569 7 171 -
3. U. R. Nggay Barat 2 619 4 696 -
4. Umbu Ratu Nggay 4 390 14 009 -
5. Mamboro 2 382 10 111 -
Sumba Tengah 10 090 41 687 -
2015 7 142 40 892 -
2014 5 105 47 934 4
2013 4 905 50 562 3
Sumber : Dinas Peternakan Kabupaten Sumba Tengah.
2016
Kecamatan
Ayam Buras Ayam Ras Itik/itik manila
(1) (2) (3) (4)
1. Katikutana 6 341 10 000 5 301
id
2. Katikutana Selatan 15 000 1 000 3 100
o.
3. U. R. Nggay Barat 18 422 10 000 1 394
g
s.
4. Umbu Ratu Nggay 9 813 500 860
p
5. Mamboro 20 802 2 400 972
.b
ab
Sumba Tengah 70 378 23 900 11 357
hk
2015 ga 69 802 26 900 8 264
2014 136 768 2 085 4 556
en
Sub sektor Perikanan termasuk salah satu sektor pertanian yang cukup banyak
menyerap tenaga kerja. Sub sektor ini memproduksi kebutuhan masyarakat untuk
meningkatkan kadar gizi. Komoditi perikanan adalah salah satu sumber gizi yang dapat
dijangkau oleh lapisan masyarakat, baik masyarakat berpenghasilan tinggi maupun masyarakat
berpenghasilan rendah dengan demikian maka hasil yang didapatkan dari sub sektor perikanan
id
o.
ini dapat menunjang program pemerintah dalam usaha peningkatan kemampuan sumber daya
g
manusia.
p s.
Pada tabel-tabel di bawah ini disajikan data jumlah rumah tangga perikanan dan
.b
Produksi perikanan menurut subsektor dan kecamatan di Kabupaten Sumba Tengah tahun
ab
2014-2015.
hk
ga
TABEL 4.1. JUMLAH RUMAH TANGGA PERIKANAN TANGKAP MENURUT
KECAMATAN DAN SUBSEKTOR DI KABUPATEN SUMBA TENGAH
en
TAHUN 2014-2015
t
ba
Kecamatan
2014 2015 2014 2015 2014 2015
//s
1. Katikutana - - 80 90 80 90
tp
Pada tabel di atas terlihat bahwa secara keseluruhan jumlah rumah tangga perikanan
tangkap baik itu subsektor perikanan laut maupun perikanan umum meningkat pada tahun
2015. Pada tahun 2015 jumlah rumah tangga perikanan tangkap di kabupaten sumba barat
bertambah sebanyak 370 rumah tangga atau sebesar 28,99 persen dibanding tahun 2014.
Perikanan
Perikanan Laut Jumlah
Kecamatan Umum
2015 2016 2015 2016 2015 2016
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1. Katikutana - - 7,00 8,00 7,00 8,00
id
2. Katikutana Selatan 2 363,07 2 717,53 11,00 12,00 2 374,07 2 729,53
o.
3. Umbu Ratu Nggay Barat - - 17,00 19,00 17,00 19,00
g
s.
4. Umbu Ratu Nggay 2 764,06 3 178,67 14,00 15,00 2 778,06 3 193,67
p
5. Mamboro 4 255,13 4 893,40 9,00 10,00 4 264,13 4 903,40
.b
ab
Sumba Tengah 9 382,26 10 789,60 58,00 64,00 9 440,26 10 853,60
Sumber : Dinas Kelautan & Perikanan Sumba Tengah.
hk
ga
Pada Tabel 4.2 tersaji data produksi perikanan tangkap di Kabupaten Sumba Tengah.
en
Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa pada tahun 2016 terjadi peningkatan produksi perikanan
t
ba
tangkap sebesar 1 413,34 ton atau menurun sebanyak 14,97 persen dibanding produksi tahun
um
2015. Jika dilihat menurut subsektor, pada tahun 2016 di Kabupaten Sumba Tengah produksi
perikanan tangkap untuk perikanan laut meningkat sebesar 1 407,34 atau sebesar 15 persen
//s
sementara produksi perikanan umum meningkat sebesar 6 ton atau 10,34 persen dibanding
s:
tp
Selain Perikanan tangkap di Kabupaten Sumba Tengah juga terdapat rumah tangga
perikanan budidaya. Rumah tangga perikanan budidaya dirinci menjadi 5 (lima) jenis budidaya
yaitu budidaya laut, tambak, kolam, keramba, dan sawah. Berikut disajikan data jumlah rumah
tangga perikanan budidaya dan produksi perikanan budidaya pada tahun 2016 di kabupaten
Sumba Tengah.
Budidaya
Kecamatan Tambak Kolam Keramba Sawah Jumlah
Laut
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1. Katikutana - - 42 - - 42
id
2. Katikutana Selatan - - 65 - - 65
o.
3. Umbu Ratu Nggay Barat - - 165 10 - 175
g
s.
4. Umbu Ratu Nggay 65 - 64 - - 129
p
.b
5. Mamboro 12 - 57 20 - 89
ab
Sumba Tengah 77 - 393 30 - 500
hk
Sumber : Dinas Kelautan & Perikanan Kabupaten Sumba Tengah.
ga
en
Budidaya
Kecamatan Tambak Kolam Keramba Sawah Jumlah
Laut
//s
Berdasarkan tabel 4.3 di atas tercatat bahwa pada tahun 2016 terdapat 500 rumah
tangga perikanan budidaya di Sumba Tengah yang hanya terbagi menjadi 3 (tiga) jenis
budidaya yaitu budidaya laut, kolam dan keramba. Di antara tiga jenis budidaya perikanan yang
dilakukan masyarakat paling banyak adalah budidaya kolam yaitu sebanyak 393 rumah tangga,
kemudian budidaya laut sebanyak 77 rumah tangga, sedangkan budidaya keramba hanya ada
sekitar 30 rumah tangga saja.
Selain jumlah rumah tangga perikanan dan produksi, yang juga penting untuk disajikan
adalah jumlah perahu/kapal yang ada di Kabupaten Sumba Tengah. Tabel berikut menunjukkan
id
jumlah perahu/kapal yang ada di Kabupaten Sumba Tengah pada tahun 2016. Jenis
o.
perahu/kapal dirinci mejadi 3 (tiga) yaitu Perahu tanpa motor, Perahu motor tempel, dan Kapal
g
s.
motor.
p
.b
TABEL 4.5. JUMLAH PERAHU/KAPAL MENURUT KECAMATAN DAN JENIS KAPAL
ab
DI KABUPATEN SUMBA TENGAH TAHUN 2016
hk
Perahu Tanpa ga Perahu Motor
Kecamatan Kapal Motor Jumlah
Motor Tempel
en
1. Katikutana - - - -
um
2. Katikutana Selatan 23 11 4 38
3. Umbu Ratu Nggay Barat 96 25 14 135
//s
s:
Berdasarkan tabel diatas, jumlah perahu/kapal di Kabupaten Sumba Tengah tahun 2016
ada sebanyak 536 perahu/kapal. Jumlah ini meningkat sebanyak 15 perahu/kapal atau sebesar
2,88 persen dibandingkan dengan tahun 2015. Dari 536 perahu/kapal ini sebanyak 387
diantaranya merupakan jenis perahu tanpa motor, 89 merupakan jenis perahu motor tempel, dan
sisanya sebanyak 60 perahu/kapal merupakan jenis kapal motor. Kemudian jika dilihat
berdasarkan jumlah perahu/kapal setiap kecamatan, maka perahu/kapal paling banyak terdapat
di Kecamatan Mamboro yaitu sebanyak 363 perahu/kapal dan yang paling sedikit terdapat di
Kecamatan Katikutana Selatan yaitu sebanyak 38 perahu/kapal. Sementara untuk 2 kecamatan
yaitu Katikutana dan Umbu Ratu Nggay tercatat tidak memiliki kapal.
Hutan merupakan sumber daya alam yang sangat penting baik dari sisi ekonomi maupun
ekologi . Berdasarkan fungsinya hutan dibedakan menjadi hutan lindung, hutan produksi, cagar
alam, suaka marga satwa, taman buru, taman wisata,taman nasional dan hutan bakau.
Sub sektor kehutanan di Sumba Tengah masih terhitung kecil kontribusinya terhadap
sektor pertanian. Pada tabel 5.1. dapat dilihat luas hutan dan peairan di Sumba Tengah sebesar 67
id
517,94 Ha. Dari jumlah tersebut penyumbang terluas adalah jenis hutan suaka alam dan
o.
g
pelestarian alam yaitu sebesar 33 598,42 Ha (49,76 persen). Kemudian penyumbang kedua adalah
s.
jenis hutan produksi yaitu seluas 23 166,34 Ha (34,31 persen). Hutan produksi ini terbagi menjadi
p
.b
dua jenis lagi yaitu hutan produksi terbatas (19 372,58 Ha) dan hutan produksi tetap (3 793,76
ab
Ha). Sementar hutan lindung hanya memiliki luas kawasan sebesar 4 749,18 Ha (7,03 persen).
hk
Pada tabel 5.2. disajikan hasil produksi kayu tahun 2015 menurut jenis produksi di
ga
antaranya rimba campuran, mahoni, dan nangka. Produksi kayu yang paling besar pada tahun
en
2015 adalah jenis rimba campuran yaitu sebesar 125,31 sementara untuk produksi mahoni
t
ba
dan nangka pada tahun 2015 tercatat masing-masing hanya sebesar 2,25 dan 0,10 saja.
um
Hutan dan
Kecamatan Dapat Luas Hutan
Lindung Pelestarian Terbatas Tetap
Dikonversi dan Perairan
Alam
1. Katikutana - - - - - -
2. Katikutana Selatan - - - - - -
3. Umbu Ratu Nggay
- - - - - -
Barat
4. Umbu Ratu Nggay - - - - - -
5. Mamboro - - - - - -
Sumba Tengah 4 749,18 33 598,42 19 372,58 3 793,76 - 67 517,94
Catatan : Sebagian hutan lintas kecamatan. Kawasan hutan Manupeu Tanadaru merupakan hutan
konservasi/suaka alam dan pelestarian alam. Belum termasuk luas perairan
Sumber : UPT Kesatuan Pengelolaan Hutan Wilayah Kab. Sumba Tengah
id
o.
Mei 2,76 - -
g
Juni - - -
s.
Juli 15,20 - -
p
.b
Agustus 7,21 - -
ab
September 45,55 - -
hk
Oktober 12,23
ga - -
November 33,06 2,25 0,10
en
Desember 9,30 - -
t
ba
Catatan : Data Januari- Maret 2015 tidak ada. Data 2016 tidak tersedia.
Sumber : Dinas Pertanian, Perkebunan, & Kehutanan Kabupaten Sumba Tengah.
//s
s:
tp
ht