tp
s:
//k
ap
ua
sh
ul
uk
ab
.b
ps
.g
o.
id
61080.2233
Nomor Katalog
ht
tp
s:
//k
ap
ua
sh
ulu
ka
b.
bp
s.
go.
id
ht
tp
s:
//k
ap
ua
sh
ulu
ka
b.
bp
s.
go.
id
STATISTIK PENDIDIKAN
KABUPATEN KAPUAS HULU
ISBN: -
Nomor Publikasi: 61080.2233
Katalog: 3303002.6108
id
o.
Naskah:
g
s.
Badan Pusat Statistik Kabupaten Kapuas Hulu
bp
b.
Penyunting:
ka
Penerbit:
s:
Sumber Ilustrasi:
Badan Pusat Statistik Kabupaten Kapuas Hulu
Canva
Freepik
ii
TIM PENYUSUN
Pengarah:
Imam Setia Harnomo, SST., M. Stat
Penyunting:
Mohammad Ikhwanuddin, S.Tr.Stat.
id
o.
g
Penulis:
s.
bp
Onesimus Jandri Sitohang, A.Md.Stat.
b.
ka
lu
Desain:
u
sh
iii
ht
tp
s:
//k
ap
ua
sh
ulu
ka
b.
bp
s.
go.
id
Kata Pengantar
id
data perumahan. Publikasi ini memberikan gambaran kondisi fisik bangunan
o.
tempat tinggal, fasilitas perumahan, dan kesehatan lingkungan. Sumber data
g
s.
publikasi berasal dari hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) Maret
bp
2022. b.
ka
v
Daftar Isi
KATA PENGANTAR........................................................................................... v
DAFTAR ISI....................................................................................................... Vi
id
DAFTAR TABEL................................................................................................. vii
g o.
ULASAN SINGKAT……….................................................................................... viii
s.
bp
PENJELASAN.................................................................................................... 1
b.
ka
BAB I PENDAHULUAN............................................................................... 1
u lu
sh
TUJUAN PENELITIAN....................................................................... 5
ua
GAMBARAN DATA.......................................................................................... 24
s:
tp
LAMPIRAN........................................................................................……………. 32
ht
vi
Daftar Tabel
Tabel 5.1. Persentase Rumah Tangga menurut Karakteristik dan Status
Kepemilikan Bangunan Tempat Tinggal yang Ditempati, 2021 24
Tabel 5.3 Persentase Rumah Tangga menurut Karakteristik dan Jenis Kloset yang
Digunakan Rumah Tangga, 2022 26
id
Tabel 5.4 Persentase Rumah Tangga menurut Karakteristik dan Tempat
go.
Pembuangan Akhir Tinja, 2021 27
s.
bp
Tabel 5.5 Persentase Rumah Tangga menurut Karakteristik dan Sumber Air
b.
Utama yang Digunakan Rumah Tangga untuk Mandi/Cuci/dll, 2021 28
ka
lu
Tabel 3 RSE Persentase Rumah Tangga menurut Karakteristik dan Jenis Kloset
s:
32
tp
Tabel 5 RSE Persentase Rumah Tangga menurut Karakteristik dan Sumber Air
Utama yang Digunakan Rumah Tangga untuk Mandi/Cuci/dll, 2021 34
vii
Ulasan Singkat
id
serta memperoleh pelayanan kesehatan”. Selain itu Undang-Undang No.
o.
1/2011 Tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman Pasal 5 Ayat 1
g
s.
bp
menyatakan bahwa “Negara bertanggung jawab atas penyelenggaraan
b.
perumahan dan kawasan permukiman yang pembinaannya dilaksanakan oleh
ka
pemerintah.”
u lu
sh
kabupaten terluas nomor dua di Kalimantan Barat, dengan luas 29.842,03 km2,
dan berkontribusi sebanyak sekitar 20.26% total luas dari luas Provinsi
Kalimantan Barat. Dengan jumlah penduduk sekitar 253.740 jiwa. Dan jika
dihitung, kepadatan penduduk di Kapuas hulu berjumlah sekitar 9 jiwa/km2.
id
go.
s.
bp
b.
ka
u lu
sh
ua
ap
//k
s:
tp
ht
ix
ht
tp
s:
//k
ap
ua
sh
ulu
ka
b.
bp
s.
go.
id
x
ht
tp
s:
//k
ap
ua
sh
ulu
ka
b.
bp
s.
go
.id
BAB I.
Pendahuluan
LATAR BELAKANG
.id
Rumah merupakan hunian tempat tinggal yang melindungi dari
go
pengaruh keadaan alam sekitarnya (hujan, matahari, dan lain-lain)
s.
bp
sekaligus tempat beristirahat setelah bertugas untuk memenuhi
b.
ka
2
Menurut Undang-undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang
Perumahan dan Kawasan Permukiman, definisi rumah adalah bangunan
gedung yang berfungsi sebagai tempat tinggal yang layak huni, sarana
pembinaan keluarga, cerminan harkat dan martabat penghuninya, serta
aset bagi pemiliknya. Perumahan adalah kumpulan rumah sebagai
bagian dari permukiman, baik perkotaan maupun perdesaan, yang
dilengkapi dengan prasarana, sarana, dan utilitas umum sebagai hasil
.id
upaya pemenuhan rumah yang layak huni. Salah satu kebutuhan dasar
go
yang ingin dicapai dalam pembangunan adalah tersedianya perumahan
s.
bp
yang baik, sehat serta layak huni dan terjangkau.
b.
Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 28 menjamin bahwa “Setiap
ka
lu
orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal dan
u
sh
3
Dokumen perencanaan nasional maupun agenda global seperti Tujuan
Pembangunan Berkelanjutan (TPB) menempatkan rumah dan
lingkungan sehat sebagai tujuan pembangunan. TPB bahkan
memuatnya dalam 3 (tiga) tujuan, yaitu Tujuan 6 (Air Bersih dan
Sanitasi), Tujuan 7 (Energi Bersih dan Terjangkau), dan Tujuan 11
(Komunitas dan Perkotaan yang Berkelanjutan).
Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN)
.id
2021-2024, ditargetkan pada tahun 2024 persentase rumah tangga
go
yang menempati hunian layak dan terjangkau sebesar 70 persen.
s.
bp
Adapun untuk akses terhadap air minum layak ditargetkan mencapai
b.
100 persen pada tahun yang sama. Upaya ini merupakan salah satu
ka
lu
4
TUJUAN PENELITIAN
Publikasi ini berisi data dan ulasan singkat mengenai berbagai variabel
yang berkaitan dengan perumahan di Kabupaten Kapuas Hulu. Tujuan
penyusunan publikasi ini adalah untuk menyajikan informasi tentang keadaan
perumahan di Kabupaten Kapuas Hulu, sehingga masyarakat bisa mengaskes
data-data yang sebelumnya tidak dapat diketahui secara menyeluruh, dan
nantinya dapat juga dijadikan dasar pengambilan keputusan oleh perancang
.id
kebijakan, serta dapat diperuntukkan sebagai alat bantu dalam penelitian di
go
s.
masa depan.
bp
b.
ka
u lu
sh
ua
ap
//k
s:
tp
ht
5
ht
tp
s:
//k
ap
ua
sh
ulu
ka
b.
bp
s.
go
.id
6
BAB II.
Konsep dan Definisi
1. Tipe Daerah
Berdasarkan Peraturan Kepala Badan Pusat Statistik Nomor 37 Tahun
.id
2010 tentang Klasifikasi Perkotaan dan Perdesaan di Indonesia, yang dimaksud
go
dengan:
s.
bp
Perkotaan adalah status suatu wilayah administrasi setingkat desa/kelurahan
b.
ka
2. Rumah tangga
Rumah tangga (rt) dibedakan menjadi rumah tangga biasa dan rumah
tangga khusus. Rumah tangga yang dicakup dalam Susenas hanya rumah
tangga biasa.
.id
Rumah tangga biasa adalah seseorang atau sekelompok orang yang
go
mendiami sebagian atau seluruh bangunan, dan biasanya tinggal bersama
s.
bp
serta makan dari satu dapur. Yang dimaksud dengan makan dari satu dapur
b.
adalah kebutuhan sehari-hari diurus bersama menjadi satu. Selain rumah
ka
lu
tangga biasa, yang biasanya terdiri dari ibu, bapak dan anak. Yang termasuk
u
sh
8
Rumah tangga yang menerima pondokan dengan makan (indekos) kurang dari
10 orang dianggap satu rumah tangga biasa dengan indekos. Jika yang
mondok dengan makan 10 orang atau lebih, maka rumah tangga yang
menerima pondokan dengan makan merupakan rumah tangga biasa,
sedangkan yang mondok dengan makan dianggap rumah tangga khusus.
.id
go
Rumah tangga khusus mencakup :
s.
bp
b.
Orang-orang yang tinggal di asrama, yaitu suatu tempat tinggal
ka
.id
go
untuk status ekonomi menengah, dan Kuintil 5 untuk status ekonomi tertinggi.
s.
bp
3. Status Kepemilikan Bangunan Tempat Tinggal yang Ditempati
b.
ka
Milik Sendiri, jika tempat tinggal tersebut pada waktu pencacahan betulbetul
lu
sudah milik kepala rumah tangga atau salah seorang anggota rumah tangga.
u
sh
Rumah yang dibeli secara angsuran melalui kredit bank atau rumah dengan
ua
perjanjian kontrak antara pemilik dan pemakai, misalnya 1 atau 2 tahun. Cara
pembayaran biasanya sekaligus di muka atau dapat diangsur menurut
persetujuan kedua belah pihak. Pada akhir masa perjanjian pihak pengontrak
harus meninggalkan tempat tinggal yang didiami dan bila kedua belah pihak
setuju bisa diperpanjang kembali dengan mengadakan perjanjian kontrak baru;
Sewa, jika tempat tinggal tersebut disewa oleh kepala rumah tangga atau
salah seorang anggota rumah tangga dengan pembayaran sewanya secara
teratur dan terus menerus tanpa batasan waktu tertentu;
10
Bebas Sewa, jika tempat tinggal tersebut diperoleh dari pihak lain (bukan
famili/orang tua) dan ditempati/didiami oleh rumah tangga tanpa
mengeluarkan suatu pembayaran apapun;
Dinas, jika tempat tinggal tersebut dimiliki dan disediakan oleh suatu instansi
tempat bekerja salah satu anggota rumah tangga baik dengan membayar sewa
maupun tidak;
Lainnya, jika tempat tinggal tersebut tidak dapat digolongkan ke dalam salah
.id
satu kategori di atas, misalnya tempat tinggal milik bersama, rumah adat.
go
s.
4. Bukti Kepemilikan Tanah Tempat Tinggal Saat ini, ditanyakan kepada
bp
b.
rumah tangga yang tinggal di rumah milik sendiri.
ka
Sertifikat Hak Milik (SHM) adalah jenis sertifikat yang pemiliknya memiliki hak
u lu
penuh atas kepemilikan tanah pada kawasan dengan luas tertentu yang telah
sh
ua
disebutkan dalam sertifikat tersebut. Status SHM adalah status yang paling
ap
kuat untuk kepemilikan lahan karena lahan sudah menjadi milik seseorang
//k
Sertifikat selain SHM adalah jenis-jenis sertifikat selain Sertifikat Hak Milik
(SHM) seperti Sertifikat Hak Guna Bangunan (SHGB) dan SHSRS.
11
di atas tanah itu didirikan bangunan tempat tinggal. Sepanjang bidang tanah
tersebut terdapat bangunan yang dipergunakan untuk rumah tinggal, dapat
ditingkatkan menjadi hak milik.
Sertifikat Hak Sewa Rumah Susun (SHSRS) adalah kepemilikan seseorang atas
rumah vertikal, rumah susun yang dibangun di atas tanah dengan kepemilikan
bersama. Hak milik atas satuan rumah susun bersifat perorangan dan terpisah.
Akan tetapi, selain atas kepemilikan atas satuan rumah susun, hak milik satuan
rumah susun tersebut juga meliputi hak kepemilikan bersama atau yang
.id
go
disebut sebagai bagian bersama, tanah bersama, dan benda bersama, terpisah
s.
dari kepemilikan satu rumah susun. Istilah rumah susun untuk mengacu pada
bp
b.
bangunan vertikal yang digunakan sebagai tempat tinggal.
ka
lu
Surat Bukti Lainnya (Girik, Lettter C, dll.) adalah bukti kepemilikan selain
u
sh
ua
Girik adalah lahan bekas hak milik adat yang belum didaftarkan pada Badan
s:
tanda pembayaran pajak atas lahan, yang merupakan bukti bahwa seseorang
menguasai sebidang tanah. Girik tidak kuat status hukumnya seperti sertifikat,
tetapi girik bisa dijadikan dasar untuk membuat sertifikat tanah. Surat tanda
bukti ini dikeluarkan dari Kepala Desa/Kelurahan yang digunakan untuk
penarikan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB).
Akta Jual Beli (AJB) adalah salah satu tanda bukti kepemilikan tanah oleh
pejabat pembuat akta tanah (PPAT/Notaris) yang berupa akte perjanjian jual
beli antara penjual dan pembeli atas tanah yang dipergunakan sebagai tempat
tinggal responden. AJB tidak dimasukkan didalam jenis sertifikat kepemilikan
12
karena AJB hanya merupakan bukti hukum telah terjadi transaksi jual-beli
antara dua belah pihak.
Letter C adalah buku yang dijadikan catatan penarikan pajak. Kutipan lettter c
terdapat di kantor kelurahan sedangkan induk dari kutipan lettter c terdapat
di kantor palayanan pajak bumi dan bangunan.
Tidak punya, jika responden tidak memiliki bukti kepemilikan tanah apapun.
.id
go
Backlog Kepemilikan Rumah, jika rumah tangga tinggal di rumah bukan
s.
milik sendiri (sewa, kontrak, bebas sewa, dinas, dan lainnya) dan tidak
bp
b.
memiliki rumah lain selain rumah yang ditempati sekarang.
ka
Atap adalah penutup bagian atas suatu bangunan sehingga orang yang
ua
Beton adalah atap yang terbuat dari campuran semen, kerikil, dan pasir
yang dicampur dengan air;
Genteng adalah atap yang terbuat dari tanah liat yang dicetak dan dibakar.
Termasuk pula genteng keramik, metal/logam, tanah liat, atau
fiber/polycarbonate;
Asbes adalah atap yang terbuat dari campuran serat asbes dan semen.
Pada umumnya atap asbes berbentuk gelombang;
13
Seng adalah atap yang terbuat dari bahan seng. Atap seng bisa berbentuk
seng rata, seng gelombang, termasuk genteng seng yang lazim disebut
decrabond (seng yang dilapisi epoxy dan acrylic), dan galvalum;
Kayu/Sirap adalah atap yang terbuat dari kayu/kepingan kayu yang tipis
dan biasanya terbuat dari kayu ulin atau kayu besi;
.id
go
Jerami/Ijuk/daun-daunan/rumbia adalah atap yang terbuat dari serat
s.
pohon aren/enau atau sejenisnya yang umumnya berwarna hitam;
bp
b.
ka
Lainnya adalah atap selain jenis atap di atas, misalnya kardus, kaca, dll.
u lu
Dinding adalah sisi luar/batas dari suatu bangunan atau penyekat dengan
ap
bangunan fisik lain. Bila bangunan tersebut menggunakan lebih dari satu
//k
s:
jenis dinding yang luasnya sama, maka yang dianggap sebagai dinding
tp
ht
Tembok adalah dinding yang terbuat dari susunan bata merah atau batako
biasanya dilapisi plesteran semen. Termasuk dalam kategori ini adalah
dinding yang terbuat dari pasangan batu merah dan diplester namun
dengan tiang kolom berupa kayu balok, biasanya berjarak 1 – 1,5 m;
14
Kayu/papan adalah bagian dari pohon yang sudah berumur tua, biasanya
berumur di atas 5 tahun. Bagian ini bisa berupa batang utama, cabang
atau ranting yang merupakan batang pokok yang keras, yang biasa dipakai
untuk bahan bangunan. Termasuk tripleks.
Batang kayu adalah batang dari pohon langsung (masih bulat), tanpa
.id
dibelah terlebih dahulu.
go
s.
Bambu adalah tanaman jenis rumput-rumputan dengan rongga dan ruas
bp
b.
di batangnya. Bambu memiliki banyak tipe. Nama lain dari bambu adalah
ka
Lainnya adalah jenis dinding selain yang tersebut di atas seperti dari seng,
ua
Luas lantai yang dimaksud adalah luas lantai yang ditempati dan
digunakan untuk keperluan sehari-hari (sebatas atap). Bagian-bagian yang
digunakan bukan untuk keperluan sehari-hari tidak dimasukkan dalam
perhitungan luas lantai seperti lumbung padi, kandang ternak, lantai
jemur (lamparan semen) dan ruangan khusus untuk usaha (misalnya
warung). Untuk bangunan bertingkat, luas lantai adalah jumlah luas dari
semua tingkat yang ditempati. Bila suatu tempat tinggal dihuni oleh lebih
dari satu rumah tangga, maka luas lantai hunian setiap rumah tangga
15
adalah luas lantai dari ruangan yang dipakai bersama dibagi banyaknya
rumah tangga ditambah dengan luas lantai pribadi rumah tangga yang
bersangkutan.
Marmer/granit:
.id
go
2) Granit adalah batuan keras yg keputih-putihan, bila digunakan
s.
sebagai bahan lantai dapat bertahan lebih lama dari
bp
b.
marmer/keramik.
ka
lu
Parket/vinil/karpet:
ap
//k
2) Vinil adalah karpet yang berbahan dasar dari campuran karet dan
plastik, yang di lapis dengan motif pada permukaannya.
Ubin/tegel/teraso:
16
2) Traso adalah jenis lantai yg dibuat dari batu alam kecil-kecil,
diaduk dulu adukan kapur pasir, dituang di atas dasar batu, lalu
digiling.
Semen/bata merah:
.id
go
merah.
s.
bp
Kayu/papan adalah bagian dari pohon yang sudah berumur tua, biasanya
b.
berumur di atas 5 tahun. Bagian ini bisa berupa batang utama, cabang
ka
atau ranting yang merupakan batang pokok yang keras, yang biasa dipakai
u lu
sh
di batangnya
s:
tp
Tanah adalah lantai langsung ke permukaan bumi tanpa ada alas lain
ht
Air dalam kemasan adalah air yang diproduksi dan didistribusikan oleh
suatu perusahaan dalam kemasan botol (330 ml, 600 ml, 750 ml, 1500 ml,
12 liter atau 19 liter) dan kemasan.
17
Air Isi Ulang adalah air yang diproduksi melalui penjernihan dan biasanya
tidak memiliki merek.
.id
BPAM (Badan Pengelola Air Minum), baik dikelola pemerintah maupun
go
s.
swasta;
bp
b.
Leding eceran adalah air yang diproduksi melalui proses penjernihan dan
ka
air keliling/pikulan;
ua
ap
Mata air terlindung adalah sumber air permukaan tanah di mana air
timbul dengan sendirinya. Dikategorikan sebagai terlindung bila mata air
18
tersebut terlindung dari air bekas pakai, bekas mandi, mencuci, atau
lainnya;
Mata air tak terlindung adalah sumber air permukaan tanah di mana air
timbul dengan sendirinya. Dikategorikan sebagai tidak terlindung bila
mata air tersebut tidak terlindung dari air bekas pakai, bekas mandi,
mencuci, atau lainnya;
Air permukaan adalah apabila rumah tangga menggunakan air dari sungai,
.id
danau, waduk, kolam, irigasi sebagai sumber utama air minum.
go
s.
Air hujan adalah apabila rumah tangga menggunakan air hujan sebagai
bp
b.
sumber utama air minum.
ka
lu
Lainnya adalah sumber air selain yang tersebut di atas seperti air laut yang
u
sh
disuling.
ua
ap
19
Fasilitas buang air besar adalah ketersediaan jamban/kakus yang dapat
digunakan oleh rumah tangga responden.
Ada, digunakan hanya ART sendiri, bila rumah tangga memiliki fasilitas
tempat buang air besar dan hanya digunakan oleh rumah tangga
responden saja.
Ada, digunakan bersama ART rumah tangga tertentu, bila rumah tangga
memiliki fasilitas tempat buang air besar dan digunakan oleh rumah
.id
tangga responden bersama dengan beberapa rumah tangga tertentu.
go
s.
Ada, di MCK Komunal, bila rumah tangga menggunakan MCK Komunal.
bp
b.
MCK Komunal merupakan fasilitas pengolahan air limbah domestik
ka
pemanfaat dari MCK Komunal ini adalah kelompok rumah tangga tertentu
//k
s:
20
Tidak ada fasilitas, bila rumah tangga responden tidak mempunyai
fasilitas tempat buang air besar.
.id
Plengsengan adalah jamban/kakus yang di bawah dudukannya terdapat
go
s.
saluran rata yang dimiringkan ke pembuangan kotoran;
bp
b.
Cemplung/cubluk adalah jamban/kakus yang di bawah dudukannya tidak
ka
lu
penampungan akhirnya;
ua
ap
21
Tangki septik tanpa dasar semen adalah tempat pembuangan akhi yang
berupa bak penampungan, biasanya terbuat dari pasangan bata/batu atau
beton di semua sisinya, kecuali bagian dasarnya.
.id
go
cair. Di tempat pengolahan tersebut, limbah cair diolah sedemikian rupa
s.
(dengan teknologi tertentu) sehingga terpilah menjadi 2 bagian yaitu lumpur
bp
b.
dan air. Air hasil pengolahan ini dianggap aman untuk dibuang ke tanah atau
ka
badan air (sungai, danau, laut). Termasuk disini daerah permukiman yang
u lu
Lubang tanah, bila limbahnya dibuang ke dalam lobang tanah yang tidak
diberi pembatas/tembok (tidak kedap air);
.id
Bukan Listrik, sumber penerangan listrik seperti petromak, aladin, pelita,
go
sentir, obor, lilin, karbit, biji jarak, kemiri, dan lain-lain.
s.
bp
b.
15. Akses terhadap air minum layak adalah rumah tangga dengan
ka
lu
dengan air minum dari air kemasan bermerk dan air isi ulang, jika:
ap
//k
23
adalah jenis kloset yang digunakan berupa leher angsa dan tempat
pembuangan akhir tinja menggunakan tangka septik atau Sistem
Pengolahan Air Limbah (SPAL).
17. Durability of Housing. Rumah memiliki daya tahan (durability of
housing) jika jenis atap terluas berupa beton, genteng, seng, dan
kayu/sirap; dinding terluas berupa tembok, plesteran anyaman
bambu/kawat, anyaman bambu, dan batang kayu; dan lantai
.id
terluas berupa marmer/granit, keramik, parket/vinil/karpet,
go
ubin/tegel/teraso, kayu/papan, dan semen/bata merah.
s.
bp
18. Indikator rumah tidak layak huni. Terdapat 7 (tujuh) indikator
b.
penyusun rumah tidak layak huni yaitu:
ka
lu
rumah tidak layak huni apabila luas lantai per kapita kurang dari
//k
.id
6) Kepemilikan akses terhadap sumber air minum layak. Rumah
go
tangga dikategorikan memenuhi salah satu indikator penyusun
s.
bp
rumah tidak layak huni apabila tidak memiliki akses terhadap
b.
sumber air minum layak.
ka
lu
listrik.
s:
tp
19. Rumah Tangga Kumuh. Rumah tangga yang tidak memiliki akses
air minum (air minum layak), akses sanitasi (sanitasi layak),
sufficient living area, dan durability of housing. Rumusan untuk
menentukan rumah tangga kumuh:
25
Rumahtanggakumuh={(a x 15persen)+(b x 15persen)+
(c x 35persen)+(d x 35persen)}
Di mana:
a = air minum layak
b = sanitasi layak
c = sufficient living area
d =durability of housing
.id
go
s.
bp
b.
ka
lu
u
sh
ua
ap
//k
s:
tp
ht
26
Gambaran Data
Persentase Rumah Tangga menurut Karakteristik dan Status
Tabel 5.1
Kepemilikan Bangunan Tempat Tinggal yang Ditempati, 2022
.id
(1) (2) (3) (6)
go
Jenis Kelamin KRT
s.
bp
Laki-laki 92.65 b. 7.35 100.00
ka
Perempuan 88.20 11.80 100.00
lu
Kelompok Pengeluaran
u
sh
27
Persentase Rumah Tangga menurut Karakteristik dan
Tabel 5.2
Penggunaan Fasilitas Tempat Buang Air Besar, 2022
.id
go
Laki-laki 84.41 15.59 100.00
s.
Perempuan 77.83 22.17 100.00
bp
b.
Kelompok Pengeluaran
ka
lu
*Lainnya termasuk fasilitas bersama, MCK Umum, dan tidak ada/tidak menggunakan
fasilitas buang air besar.
28
Persentase Rumah Tangga* menurut Karakteristik dan Jenis
Tabel 5.3
Kloset yang Digunakan Rumah Tangga, 2022
Jenis Kloset
Karakteristik Jumlah
Leher Angsa Lainnya
.id
Perempuan 91.40 8.60 100.00
go
s.
Kelompok Pengeluaran
SMP ke atas
//k
* Rumah tangga yang memiliki fasilitas tempat buang air besar dengan penggunaan
sendiri atau bersama.
29
Persentase Rumah Tangga* menurut Karakteristik dan Tempat
Tabel 5.4
Pembuangan Akhir Tinja, 2022
.id
Perempuan 4.82 95.18 100.00
go
Kelompok Pengeluaran
s.
40 Persen Terbawah 4.21 95.79 100.00
bp
40 Persen Tengah 2.89 b. 97.11 100.00
20 Persen Teratas 3.66 96.34 100.00
ka
lu
* Rumah tangga yang memiliki fasilitas tempat buang air besar dengan penggunaan
s:
30
Persentase Rumah Tangga menurut Karakteristik dan Sumber
Tabel 5.5 Air Utama yang Digunakan Rumah Tangga untuk
Mandi/Cuci/dll, 2022
.id
Laki-laki 1.70 26.77 3.23 24.89 7.12 36.28 100.00
go
Perempuan 7.12 42.44 2.11 23.97 3.95 20.41 100.00
s.
Kuintil Pengeluaran
bp
40PersenTerbawah 2.37 23.78 4.85
b. 26.41 12.30 30.29 100.00
ka
Kabupaten
2.50 29.07 3.07 24.76 6.65 33.95 100.00
s:
Kapuas Hulu
tp
*Lainnya termasuk air permukaan (sungai, danau, waduk, kolam, irigasi), air hujan, dll
ht
31
32
ht
tp
s:
//k
ap
ua
sh
ulu
ka
b.
bp
s.
go
.id
6
RSE Persentase Rumah Tangga menurut Karakteristik dan
Tabel 1 Status Kepemilikan Bangunan Tempat Tinggal yang Ditempati,
2021
.id
(1) (2) (3) (4)
go
Jenis Kelamin KRT
s.
bp
Laki-laki 0.81 b. 26.99 -
Perempuan 0.00 0.00
ka
-
lu
Kelompok Pengeluaran
u
sh
-
//k
33
RSE Persentase Rumah Tangga menurut Karakteristik dan
Tabel 2
Penggunaan Fasilitas Tempat Buang Air Besar, 2021
.id
Laki-laki 2.61 10.46 -
go
Perempuan 7.16 25.59 -
s.
bp
Kelompok Pengeluaran b.
ka
SMP ke atas
tp
3.64 23.68 -
ht
34
RSE Persentase Rumah Tangga menurut Karakteristik dan
Tabel 3
Jenis Kloset yang Digunakan Rumah Tangga, 2021
Jenis Kloset
Karakteristik Jumlah
Leher Angsa Lainnya
.id
Laki-laki 1.20 28.66 -
go
Perempuan 2.28 99.43 -
s.
bp
Kelompok Pengeluaran b.
ka
40 Persen Terbawah 1.63 50.94 -
lu
-
ht
35
RSE Persentase Rumah Tangga menurut Karakteristik dan
Tabel 4
Tempat Pembuangan Akhir Tinja, 2021
.id
Laki-laki 40.73 1.62 -
go
Perempuan 99.33 2.27 -
s.
bp
Kelompok Pengeluaran b.
ka
40 Persen Terbawah 71.74 0.97 -
lu
-
ht
36
RSE Persentase Rumah Tangga menurut Karakteristik dan Sumber Air Utam
Tabel 5
yang Digunakan Rumah Tangga untukMandi/Cuci/dll, 2021
.id
Jenis Kelamin KRT
go
Laki-laki 0.00 12.46 31.74 6.68 16.38 7.02 -
s.
Perempuan 0.00
bp
35.15 68.47 21.67 70.20 18.33 -
b.
Kelompok Pengeluaran
ka
lu
37
ht
tp
s:
//k
ap
ua
sh
ulu
ka
b.
bp
s.
go
.id