tp
s:
//n
tt.
bp
s.
go
.id
.id
go
s.
bp
tt.
//n
s:
tp
ht
ISSN : 2407-8875
Nomor Publikasi : 53530.1804
Katalog BPS : 5203007.53
Ukuran Buku : 18,2 x 25,07 Cm
Jumlah Halaman : viii+56 halaman
Naskah : Bidang Statistik Produksi
Penyunting : Bidang Statistik Produksi
Gambar Kulit : Bidang Neraca Wilayah dan Analisis Statistik
.id
Tim Penyusun go
Pengarah : Maritje Pattiwaellapia, SE, M.Si.
s.
Penanggung Jawab : Sofan, S.Si., M.Si.
bp
.id
Dengan terbitnya publikasi ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan
go
konsumen terhadap data pertanian. Kami menyadari masih banyak kekurangan
s.
pada penyajian publikasi ini, untuk itu koreksi dan saran yang membangun
bp
tt.
Akhirnya, kepada semua pihak yang telah ikut membantu sehingga publikasi ini
s:
Hal
Kata Pengantar……………………………………………………………………………… v
Daftar Isi……………………………………………………………………………………….. vii
Daftar Tabel………………………………………………………………………………….. ix
BAB I Pendahuluan
A. Latar Belakang……………………………………………………..…. 1
B. Potensi Lahan……………………………………….………………... 2
BAB II Tanaman Pangan
A. Tanaman Padi…………………………………………………………. 5
B. Palawija…………………………………………………………………… 8
.id
C. Hortikultura…………………………………………………………….. 16
BAB III Tanaman Perkebunan go
1. Kelapa……………………………………………………………………… 21
s.
bp
2. Jambu Mete……………………………………………………………. 22
3. Kemiri……………………………………………………………………… 23
tt.
BAB IV Peternakan
//n
1. Ternak Besar……………………………………………………………. 26
s:
2. Ternak Kecil…………………………………………………………….. 27
tp
3. Penyebaran Unggas…………………………………………………. 27
ht
4. Pemotongan Ternak………………………………………………… 29
BAB V Perikanan……………………………………………………………………….. 31
BAB VI Kehutanan……………………………………………………………………… 35
Lampiran………………………………………………………………………………………. 39
Tabel Hal
Kontribusi Sektor Pertanian dalam Pembentukan PDRB Tahun
1.1 1
2012-2016 Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB)…………………………………
Luas Lahan Sawah Dirinci Menurut Pengairan dan Frekuensi
1.2 3
Penanaman Padi dalam Setahun, 2017………………………………………….
Luas Penggunaan Lahan Sawah dan Lahan Kering Menurut
1.3 4
Kabupaten/Kota, 2017……………………………………………………………………
Perkembangan Luas Panen, Rata-Rata Produksi, dan Produksi Padi,
2.1 6
2007-2017………………………………………………………………………………………
Perkembangan Luas Panen, Rata-Rata Produksi, dan Produksi Padi
2.2 7
Sawah, 2007-2017………………………………………………………………………….
Perkembangan Luas Panen, Rata-Rata Produksi, dan Produksi Padi
.id
2.3 7
Ladang, 2007-2017…………………………………………………………………………
go
Perkembangan Luas Panen, Rata-Rata Produksi, dan Produksi
2.4 8
s.
Jagung, 2007-2017…………………………………………………………………………
bp
2.6 11
Kacang Tanah, 2007-2017………………………………………………………………
s:
.id
6.1 Produksi Hasil Hutan Kayu Menurut Jenisnya, 2015-2017 …………….. 35
6.2 Produksi Hasil Hutan Non Kayu Menurut Jenisnya, 2015-2017 ………
go 36
6.3 Produksi Hasil Hutan Kayu Menurut Jenisnya, 2015-2017 …………….. 37
s.
bp
tt.
//n
s:
tp
ht
.id
dari peran sektor pertanian dalam melaksanakan koordinasi dan
go
memberikan fasilitas bagi pelaksanaan pembangunan pertanian yang
s.
dilakukan oleh masyarakat.
bp
tt.
Tabel 1.1
Kontribusi Sektor Pertanian dalam Pembentukan PDRB Tahun 2013-2017
//n
Uraian
tp
.id
Sakernas (Survei Angkatan Kerja Nasional) Tahun 2017 menunjukkan bahwa
go
54,81 persen penduduk NTT yang berumur 15 tahun ke atas bekerja di sektor
s.
bp
B. Potensi Lahan
tp
ht
sawah dan bukan lahan sawah/lahan kering yang terdiri dari Huma, Ladang,
Hutan, Padang rumput lainnya (Lahan untuk Kandang, Tanaman Hias dan
sebagainya). Luas dan penggunaan lahan di NTT hasil Survei Pertanian (SP
Lahan) Tahun 2017 dapat dilihat pada Tabel 1.2 dan 1.3
.id
go
s.
bp
tt.
//n
s:
tp
ht
.id
08 Lembata 19 34 29 82 117 527 9 029 126 638 0,06
09 Flores Timur 551 577 212 1 340go 162 628 17 317 181 285 0,74
10 Sikka 934 1 708 28 2 670 151 016 19 505 173 191 1,54
s.
11 Ende 3 661 2 430 2 251 8 342 181 678 14 640 204 660 4,08
bp
13 Manggarai 4 456 9 176 205 13 837 109 050 31 710 154 597 8,95
//n
14 Rote Ndao 16 028 3 725 14 19 767 73 368 34 865 128 000 15,44
s:
15 Manggarai Barat 5 283 11 552 0 16 835 209 790 68 125 294 750 5,71
tp
16 Sumba Tengah 6 109 1 492 0 7 601 161 934 17 383 186 918 4,07
ht
17 Sumba Barat Daya 5 461 2 295 1 139 8 895 117 860 17 777 144 532 6,15
18 Nagekeo 1 810 3 967 1 224 7 001 97 329 37 366 141 696 4,94
19 Manggarai Timur 5 842 9 191 100 15 132 224 234 24 927 264 293 5,73
20 Sabu Raijua 1 024 1 048 157 2 229 38 178 7 095 47 501 4,69
21 Malaka 5 370 3 031 1 500 9 901 77 904 28 258 116 063 8,53
71 Kota Kupang 338 34 30 402 7 453 10 172 18 027 2,23
Nusa Tenggara Timur 113 124 71 222 31 450 215 796 3 638 030 883 158 4 736 984 4,56
Sumber : Hasil Olahan SP Lahan 2017
.id
meningkat. go
s.
Keberhasilan pengusahaan tanaman pangan dapat terwujud jika semua
bp
faktor terkait, baik secara langsung maupun tidak langsung serta aspek
tt.
penunjangnya dalam kondisi yang ideal dan optimal. Selain itu, dibutuhkan
//n
s:
A. Tanaman Padi
Komoditi padi/beras merupakan tulang punggung pembangunan sub sektor
tanaman pangan, karena beras merupakan makanan pokok penduduk dan
banyak diusahakan, sehingga padi mempunyai nilai yang sangat strategis. Pada
akhir tahun 2015 jumlah penduduk NTT sekitar 5.120.061 juta jiwa, apabila
kemampuan produksi beras domestik tidak dapat mengikuti peningkatan
kebutuhan akan bahan pangan maka pada waktu yang akan datang NTT akan
semakin bergantung pada impor. Ini berarti ketahanan pangan daerah NTT
akan semakin rentan. Berdasarkan permasalahan tersebut maka tantangan
.id
2013 222 469 11,18 32,8 (6,04) 729 667 4,45
2014 246 750 10,91 33,46 2,01 825 728 13,17
2015 266 242 7,90 35,61
go 6,43 948 088 14,82
s.
2016 294 605 10,65 63,36 77,93 1 055 225 11,30
bp
Rata-Rata
Pertumbuhan 8,48 10,99 11,59
//n
(% per tahun)
s:
.id
2014 172 136 9,56 38,48 3,58 662 365 13,49
2015 188 092 9,27 41,41 go 7,61 778 808 17,58
2016 220 623 17,30 39,99 (3,42) 882 351 13,30
s.
2017 220 790 0,08 40,15 0,40 886 560 0,48
bp
Rata-Rata
Pertumbuhan 9,24 1,55 12,21
tt.
(% per tahun)
//n
Perkembangan Luas Panen, Rata-Rata Produksi, dan Produksi Padi Ladang, 2007-2017
Luas Panen Rata-Rata Produksi Produksi (Ton)
tp
.id
Luas Panen Rata-Rata Produksi Produksi (Ton)
Tahun Hektar Perkembangan Ku/Ha Perkembangan Pipilan Perkembangan
(%) go (%) Kering (%)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
s.
2007 217 478 (13,84) 23,65 2,38 514 360 (11,77)
bp
.id
dunia. Karena selain sebagai bahan makanan, juga merupakan
go
sebagai bahan baku industri. Pada tahun 2017 produksi kedelai di
s.
NTT sebanyak 6 303 ton dari areal panen seluas 5.006 hektar
bp
.id
2016 6 711 88,35 8,69 (14,36) 5 834 61,37
2017 5 006 (25,40) 12,59 go 44,84 6 303 8,04
Rata-Rata
s.
Pertumbuhan 22,74 2,33 30,38
bp
(% per tahun)
Sumber : Hasil Olahan SP Lahan 2017
tt.
3. Kacang Tanah
//n
s:
.id
sebesar 3,57 persen per tahun dan rata-rata penurunan
produktivitas sebesar 2,39 persen per tahun. go
s.
Tabel 2.6
Perkembangan Luas Panen, Rata-Rata Produksi, dan Produksi Kacang Tanah, 2007-2017
bp
.id
(%) (%) (%)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
2007 24 694 7,56 8,42
go (0,12) 20 802 7,48
s.
2008 28 015 13,45 8,35 (0,83) 23 392 12,45
bp
.id
dan turunnya rata-rata pertumbuhan luas panen sebesar 5,62
persen per tahun. go
s.
bp
5. Ubi Kayu
tt.
berupa ubi kayu segar, gaplek, tapioka, dan tepung ubi kayu.
Pada saat ini NTT belum menempatkan komoditi ubi kayu
sebagai komoditas andalan, karena penggunaannya masih sebatas
sebagai pangan sekunder padahal komoditas ini cukup berpotensi
untuk di kembangkan di NTT karena penyebarannya yang luas dan
kegunaannya yang beragam sehingga memberikan peluang
terhadap peningkatan permintaan baik di dalam maupun di luar
daerah.
.id
2016 51 336 (15,23) 120,44 14,44 618 281 (2,99)
2017 59 226 15,37 138,98 go 15,39 823 114 33,13
Rata-Rata
s.
Pertumbuhan (2,23) 3,34 0,37
bp
(% per tahun)
Sumber : Hasil Olahan SP Lahan 2017
tt.
ton umbi basah dari areal panen seluas 59.226 hektar dengan
s:
6. Ubi Jalar
Ubi jalar merupakan jenis bahan pangan yang mempunyai
berbagai keunggulan antara lain: mudah dibudidayakan, cepat
.id
2012 18 604 17,88 82,63 0,51 151 864 17,06
2013 9 992 (46,29) 79,01 go (4,38) 78 944 (48,02)
2014 8 177 (18,16) 73,42 (7,08) 60 033 (23,95)
s.
2015 8 701 6,41 76,97 (4,92) 60 746 1,19
bp
Rata-Rata
Pertumbuhan (2,69) (0,25) (2,87)
s:
(% per tahun)
tp
.id
menurun produksinya adalah melinjo yaitu sebesar 24,23 persen
go
per tahun. Namun demikian, beberapa jenis sayur-sayuran
s.
meningkat produksinya seperti kubis yang mengalami peningkatan
bp
.id
10. Kacang Merah 26 582 3 978 2 244 2 457 5 429 (19,89)
11. Kacang Panjang 30 129 22 149
go
18 362 23 681 30 365 0,20
s.
12. Cabe Besar 19 162 17 077 12 783 17 679 24 763 7,31
bp
102
18. Labu Siam 56 482 69 952 146 411 253 791 87,33
283
19. Kangkung 50 579 47 115 42 190 60 405 72 052 10,61
20. Bayam 18 989 17 761 20 881 27 215 26 291 9,61
21. Melinjo 4 170 1 580 815 1 905 129 (24,23)
22. Petai 1 494 931 1 032 1 491 1 271 (3,73)
2. Tanaman Buah-Buahan
Produksi buah-buahan di NTT pada periode lima tahun terakhir
ini menunjukkan kenaikan yang cukup memuaskan. Jenis buah-
buahan yang produksinya meningkat relatif tinggi adalah melon
yaitu sebesar 127,34 persen.
.id
7. Jeruk 225 668 230 561 196 471 171 143 214 957 (1,19)
8. Mangga 614 928 638 719 558 697 go
889 759 425 084 (7,72)
s.
9. Manggis 295 199 83 53 54 (20,42)
bp
10. Nangka 226 938 200 383 206 364 209 123 154 750 (7,95)
11. Nenas 67 879 70 998 49 311 52 241 53 536 (5,28)
tt.
12. Pepaya 527 805 563 625 666 863 632 011 514 461 (0,63)
//n
13. Pisang 1 360 493 1 298 782 1 082 978 1 408 250 929 884 (7,91)
s:
.id
3. Kencur 233 292 79 280 93 646 806 880 184 793 (5,20)
4. Kunyit 1 865 225 1 280 384 791 374go 1 743 823 1 699 191 (2,23)
s.
5. Lempuyang 26 987 1 445 19 318 388 1 854 (23,28)
bp
6. Temulawak 288 035 288 937 182 069 61 775 87 575 (17,40)
7. Temuireng 32 197 22 918 16 441 1 170 2 325 (23,19)
tt.
.id
go
bagi sektor Industri seperti komoditi cengkeh, kelapa, kopi, kakao dan
s.
sebagainya. Berikut ini dapat dilihat perkembangan produksi beberapa
bp
1. Kelapa
//n
s:
masyarakat petani di NTT. Pada Tabel 3.1 terlihat bahwa produksi kelapa di
ht
.id
Pemasaran jambu mete adalah dalam negeri dan negara Asia Tenggara, India,
go
dan Jerman. Jambu mete yang diambil adalah biji yang menempel pada buah
s.
bp
Tabel 3.2
Perkembangan Produksi Jambu Mete, 2013-2016
//n
(Ton)
s:
Tahun Rata-Rata
Pulau/Daratan Pertumbuhan
tp
.id
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Sumba 2 568 2 467 go
2 561 2 561 (0,09)
Timor 7 288 6 880 6 834 6 408 (1,82)
s.
Alor 3 416 3 382 3 384 3 312 (1,01)
bp
ton atau 55,33 persen dari total produksi seluruh NTT dan menyebar hampir
ht
.id
go
Populasi dan penyebaran ternak di NTT erat hubungannya dengan
s.
tersedianya lahan untuk penggembalaan, kegiatan pertanian dan penyebaran
bp
dengan iklim dan daya adaptasi dari jenis ternak/unggas yang bersangkutan.
//n
s:
seperti Pulau Sumba bagian timur dan Pulau Timor bagian barat. Iklim
berpengaruh terhadap pertumbuhan dan produksi ternak, karena tiap jenis
ternak menghendaki iklim dan keadaan tempat tertentu, seperti sapi, kuda,
dan kambing yang menghendaki daerah yang sedikit curah hujannya,
sebaliknya kerbau dan itik menghendaki daerah yang banyak curah hujannya.
Gambaran penyebaran ternak dan jenisnya seperti terlihat dalam Tabel 4.1
Pada tahun 2017, populasi seluruh ternak/unggas meningkat dibanding
tahun 2016, seperti sapi, kerbau, kambing, babi, dan itik. Jenis ternak besar
terbanyak yang dipelihara adalah sapi dan ternak kecil adalah babi, sedangkan
untuk kelompok unggas yang terbanyak adalah ayam kampung.
.id
pemeliharaannya sehingga daerah ini populasi kerbaunya sedikit.
Tabel 4.1
go
s.
Persentase Penyebaran Ternak Besar, 2017
bp
.id
memanfaatkan limbah rumah tangga sebagai pakannya. Populasi ternak babi
go
terbanyak di daratan Timor yaitu sebesar 46,82 persen kemudian di daratan
s.
bp
Flores 34,39 persen. Sementara di daratan Sumba 14,27 persen dan di daratan
tt.
Tabel 4.2
s:
3. Penyebaran Unggas
Ternak unggas yang dipelihara masyarakat adalah ayam kampung, ayam ras
dan itik. Dari ketiga jenis unggas ini, populasi ayam kampung adalah yang
terbanyak yaitu 10.362.140 ekor. Tingginya populasi ayam kampung dibanding
kedua jenis unggas lainnya disebabkan ayam kampung telah berkembang lama
dan merupakan jenis ternak unggas yang paling lama dikenal masyarakat dan
| Statistik Pertanian Provinsi Nusa Tenggara Timur 2017 27
banyak dipelihara oleh penduduk desa baik sebagai usaha rumah tangga atau
usaha sampingan.
Populasi ayam ras jauh lebih rendah dari ayam kampung, hal ini
dimungkinkan karena dari segi pemeliharaannya ayam ras lebih intensif
dibanding dengan ayam kampung. Dari Tabel 4.3 terlihat bahwa populasi ayam
ras terkonsentrasi di daratan Timor, sedangkan daratan lainnya relatif kecil.
Populasi itik di NTT terbanyak di daratan Flores yaitu 70,45 persen dan
daratan Timor dengan persentase sebesar 13,60 persen, sedangkan daratan
Alor dan Sumba relatif kecil masing-masing 7,72 persen dan 8,22 persen.
Tabel 4.3
Persentase Penyebaran Unggas, 2017
.id
Pulau/Daratan Ayam Kampung Itik Ayam Ras
(1) (2) (3) go (4)
Sumba 13,00 8,22 5,53
s.
bp
Tabel 4.4
ht
.id
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1. Sapi 69 121 13 823 go
82 944 68 252 13 650 81 902
s.
2. Kerbau 6 683 1 337 8 020 6 555 1 313 7 868
bp
3. Kambing/Domba 40 951 119 853 160 804 46 185 138 555 184 740
4. Babi 158 459 633 836 792 295 162 253 649 012 811 265
tt.
NTT 275 214 768 849 1 044 063 283 245 802 530 1 085 775
//n
Dari tabel di atas terlihat bahwa yang terbanyak dipotong adalah ternak
tp
babi yaitu sebanyak 811.265 ekor, diikuti kambing/domba 184.740 ekor, sapi
ht
81.902 ekor dan kerbau 7.868 ekor. Dilihat dari tempat pemotongannya, masih
banyak ternak babi dan kambing/domba yang dipotong diluar RPH. Kondisi ini
kurang baik karena khusus yang diluar RPH kualitas dagingnya kurang terjamin
karena kesehatan dari ternak yang dipotong tidak mendapat pemeriksaan dari
petugas Dinas Peternakan.
.id
Perahu Tanpa Motor 13 302 10 393 (21,87)
Motor Tempel 5 516 go 5 625 1,98
Kapal Motor 7 115 7 619 7,08
s.
< 5 GT 4 291 4 467 4,10
bp
.id
produksi sebesar 11,72 persen. go
s.
Alat penangkap ikan terbanyak yang digunakan nelayan NTT adalah
bp
jaring insang, yaitu sebanyak 6.929 buah dan yang paling sedikit digunakan
tt.
Tabel 5.3
s:
(Unit)
ht
.id
Rumah Tangga dan Jumlah Produksi Perikanan Budidaya, 2017
(Ton)
Tempat Budidaya
go
Rumah Tangga Produksi
(1) (2) (3)
s.
Tambak 2 160 8 531
bp
.id
Jenis Hasil Hutan Satuan
2015 2016 2017
(1) (2) (3)
go (4) (5)
A. Kayu-Kayuan dan Pohon
s.
1. Rimba Campuran m3 5 548,89 5 978,64 2 499,60
bp
3. Kayu Merah m3 - - -
//n
5. Sengon m3 - - -
tp
ht
6. Bayam m3 19,13 - -
8. Pulai m3 - - -
11. Kelapa m3 - - -
.id
4. Kemiri Biji ton - - -
5. Kayu Papi ton 3,68 - 22,01
6. Cendana ton
go
27,02 80,00 595,00
s.
7. Cendana Limbah ton - - 10,61
bp
9. Morolongge ton - - -
//n
.id
go
s.
bp
tt.
//n
s:
tp
ht
.id
09 Flores Timur 10 420 10 001
go 51,78 24 755 15 531
10 Sikka 12 279 11 446 60,15 32 997 20 702
s.
11 Ende 9 842 10 785 61,52 34 960 21 934
bp
.id
08 Lembata 105 75 33,63 252
09 Flores Timur 853
go841 27,26 2 293
s.
10 Sikka 4 691 4 857 38,30 18 603
bp
.id
08 Lembata 6 451 6 414 17,46 11 199
09 Flores Timur 9 567
go
9 160 24,52 22 462
s.
10 Sikka 7 589 6 590 21,84 14 394
bp
.id
08 Lembata 14 560 14 008 17,37 24 334
09 Flores Timur 14 528
go
12 034 17,82 21 446
s.
10 Sikka 17 097 13 817 15,56 21 505
bp
.id
08 Lembata 650 272 12,30 334
09 Flores Timur 143
go 99 12,19 121
s.
10 Sikka 25 6 4,01 2
bp
11 Ende 23 1 2,29 0
tt.
.id
08 Lembata 1 426 1 316 9,45 1 244
09 Flores Timur 1 077
go
785 7,90 620
s.
10 Sikka 2 067 1 908 9,16 1 747
bp
11 Ende 94 90 10,58 95
tt.
13 Manggarai 47 23 8,01 18
s:
.id
08 Lembata 246 240 4,17 100
09 Flores Timur 534
go 537 8,10 435
s.
10 Sikka 1 543 1 539 6,73 1 035
bp
11 Ende 26 24 5,98 14
tt.
12 Ngada 38 36 5,82 21
//n
.id
08 Lembata 1 881 2 476 213,50 52 863
09 Flores Timur 2 985
go
4 123 88,82 36 622
s.
10 Sikka 7 338 7 199 150,33 108 221
bp
.id
08 Lembata 112 177 68,41 1 211
09 Flores Timur 24
go 81 77,14 625
s.
10 Sikka 1 277 1 341 72,56 9 734
bp
.id
07 Alor 0 710 0 820
08 Lembata 0 go 764 0 266
09 Flores Timur 0 90 0 700
s.
bp
12 Ngada 21 0 10 19
//n
16 Sumba Tengah 0 16 0 12
17 Sumba Barat Daya 0 64 0 225
18 Nagekeo 0 1 050 0 593
19 Manggarai Timur 0 4 119 99 1 066
20 Sabu Raijua 0 270 0 30
21 Malaka 0 0 0 0
71 Kota Kupang 0 175 0 3 193
Nusa Tenggara Timur 6 376 77 721 2 165 26 291
Sumber : Hasil Olah SPH 2017
.id
07 Alor 2 975 1 300 0 450
08 Lembata 18
go 547 10 410
s.
09 Flores Timur 0 2 002 28 665
bp
12 Ngada 2 54 432 28
s:
Kubis/Kembang Labu
Kabupaten/Kota Kangkung Ketimun
Kol Siam
.id
06 Belu 4 427 1 962 625 0
07 Alor 5 070 go 875 650 10 515
08 Lembata 331 75 544 745
s.
09 Flores Timur 1 307 50 378 0
bp
12 Ngada 23 24 8 102
s:
.id
07 Alor 4 030 5 070 2 550 1 750
08 Lembata 558
go
1 035 179 160
s.
09 Flores Timur 874 541 310 0
bp
12 Ngada 36 59 40 101
s:
.id
08 Lembata 1 980 2 047 4 498 12 694
09 Flores Timur 1 024
go205 373 1 318
s.
10 Sikka 18 212 4 862 6 423 56 927
bp
.id
08 Lembata 6 998 2 387 46 657 42 222
09 Flores Timur 1 214
go 883 2 432 4 274
s.
10 Sikka 22 914 9 649 39 115 224 895
bp
.id
08 Lembata 859 448 344
09 Flores Timur
go
1 064 969 77
s.
10 Sikka 1 408 2 975 1 800
bp
11 Ende 0 0 0
tt.
12 Ngada 0 0 57
//n
13 Manggarai 10 0 45
s:
14 Rote Ndao 0 1 1
tp