Anda di halaman 1dari 66

ht

tp
s:
//n
tt.
bp
s.
go
.id
.id
go
s.
bp
tt.
//n
s:
tp
ht

vi Statistik Pertanian Nusa Tenggara Timur 2017|


Statistik Pertanian Provinsi Nusa Tenggara Timur 2017

ISSN : 2407-8875
Nomor Publikasi : 53530.1804
Katalog BPS : 5203007.53
Ukuran Buku : 18,2 x 25,07 Cm
Jumlah Halaman : viii+56 halaman
Naskah : Bidang Statistik Produksi
Penyunting : Bidang Statistik Produksi
Gambar Kulit : Bidang Neraca Wilayah dan Analisis Statistik

Diterbitkan Oleh : ©Badan Pusat Statistik Provinsi Nusa Tenggara Timur


Dicetak Oleh : CV Chelsea

.id
Tim Penyusun go
Pengarah : Maritje Pattiwaellapia, SE, M.Si.
s.
Penanggung Jawab : Sofan, S.Si., M.Si.
bp

Editor : I Gede Made Suwartana, SST, M.Si.


tt.

Penulis : Zaragoza I. P. Sedeh, SST


//n
s:
tp
ht

Dilarang mengumumkan, mendistribusikan, mengomunikasikan, dan/atau


menggandakan sebagian atau seluruh isi buku ini untuk tujuan komersil tanpa izin
dari Badan Pusat Statistik.
KATA PENGANTAR

Publikasi Statistik Pertanian Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2017


merupakan publikasi tahunan yang diterbitkan oleh Badan Pusat Statistik
Provinsi Nusa Tenggara Timur dalam usaha memenuhi permintaan data dari
konsumen baik pemerintah, swasta dan masyarakat. Data yang disajikan dalam
publikasi ini adalah data luas panen, produktivitas dan produksi tanaman
pangan, hortikultura, perkebunan, peternakan, perikanan dan kehutanan. Data
tersebut dirinci menurut kabupaten/kota. Data tersebut dikumpulkan dari
survei pertanian, ubinan dan data sektoral dari dinas terkait.

.id
Dengan terbitnya publikasi ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan
go
konsumen terhadap data pertanian. Kami menyadari masih banyak kekurangan
s.
pada penyajian publikasi ini, untuk itu koreksi dan saran yang membangun
bp
tt.

sangat diharapkan guna penyempurnaan penyajian di masa yang akan datang.


//n

Akhirnya, kepada semua pihak yang telah ikut membantu sehingga publikasi ini
s:

tersedia kami ucapkan terima kasih.


tp
ht

Kupang, Agustus 2018


KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK
PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

Maritje Pattiwaellapia, SE, M.Si.

| Statistik Pertanian Provinsi Nusa Tenggara Timur 2017 iii


ht
tp
s:
//n
tt.
bp
s.
go
.id
Daftar Isi

Hal
Kata Pengantar……………………………………………………………………………… v
Daftar Isi……………………………………………………………………………………….. vii
Daftar Tabel………………………………………………………………………………….. ix
BAB I Pendahuluan
A. Latar Belakang……………………………………………………..…. 1
B. Potensi Lahan……………………………………….………………... 2
BAB II Tanaman Pangan
A. Tanaman Padi…………………………………………………………. 5
B. Palawija…………………………………………………………………… 8

.id
C. Hortikultura…………………………………………………………….. 16
BAB III Tanaman Perkebunan go
1. Kelapa……………………………………………………………………… 21
s.
bp

2. Jambu Mete……………………………………………………………. 22
3. Kemiri……………………………………………………………………… 23
tt.

BAB IV Peternakan
//n

1. Ternak Besar……………………………………………………………. 26
s:

2. Ternak Kecil…………………………………………………………….. 27
tp

3. Penyebaran Unggas…………………………………………………. 27
ht

4. Pemotongan Ternak………………………………………………… 29
BAB V Perikanan……………………………………………………………………….. 31
BAB VI Kehutanan……………………………………………………………………… 35
Lampiran………………………………………………………………………………………. 39

| Statistik Pertanian Provinsi Nusa Tenggara Timur 2017 v


ht
tp
s:
//n
tt.
bp
s.
go
.id
Daftar Tabel

Tabel Hal
Kontribusi Sektor Pertanian dalam Pembentukan PDRB Tahun
1.1 1
2012-2016 Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB)…………………………………
Luas Lahan Sawah Dirinci Menurut Pengairan dan Frekuensi
1.2 3
Penanaman Padi dalam Setahun, 2017………………………………………….
Luas Penggunaan Lahan Sawah dan Lahan Kering Menurut
1.3 4
Kabupaten/Kota, 2017……………………………………………………………………
Perkembangan Luas Panen, Rata-Rata Produksi, dan Produksi Padi,
2.1 6
2007-2017………………………………………………………………………………………
Perkembangan Luas Panen, Rata-Rata Produksi, dan Produksi Padi
2.2 7
Sawah, 2007-2017………………………………………………………………………….
Perkembangan Luas Panen, Rata-Rata Produksi, dan Produksi Padi

.id
2.3 7
Ladang, 2007-2017…………………………………………………………………………
go
Perkembangan Luas Panen, Rata-Rata Produksi, dan Produksi
2.4 8
s.
Jagung, 2007-2017…………………………………………………………………………
bp

Perkembangan Luas Panen, Rata-Rata Produksi, dan Produksi


2.5 10
Kedelai, 2007-2017…………………………………………………………………………
tt.

Perkembangan Luas Panen, Rata-Rata Produksi, dan Produksi


//n

2.6 11
Kacang Tanah, 2007-2017………………………………………………………………
s:

Perkembangan Luas Panen, Rata-Rata Produksi, dan Produksi


2.7 12
tp

Kacang Hijau, 2007-2017………………………………………………………………..


ht

Perkembangan Luas Panen, Rata-Rata Produksi, dan Produksi Ubi


2.8 14
Kayu, 2007-2017…………………………………………………………………………….
Perkembangan Luas Panen, Rata-Rata Produksi, dan Produksi Ubi
2.9 15
Jalar, 2007-2017…………………………………………………………………………….
Perkembangan Produksi Sayur-Sayuran Menurut Jenisnya, 2013-
2.10 17
2017……………………………………………………………………………………………….
Perkembangan Produksi Buah-Buahan Menurut Jenisnya, 2013-
2.11 18
2017………………………………………………………………….……………………………
Perkembangan Produksi Tanaman Obat-Obatan Menurut Jenisnya,
2.12 19
2013-2017………………………………………………………………………………………
3.1 Perkembangan Produksi Kelapa, 2013-2017…………………………………. 21
3.2 Perkembangan Produksi Jambu Mete, 2013-2016………………………… 22

| Statistik Pertanian Nusa Tenggara Timur 2017 vii


Tabel Hal
3.3 Perkembangan Produksi Kemiri, 2013-2016 …………………………………. 23
4.1 Persentase Penyebaran Ternak Besar, 2017…………………………………… 26
4.2 Persentase Penyebaran Ternak Kecil, 2017……………………………………. 27
4.3 Persentase Penyebaran Unggas, 2017…………………………………………… 28
4.4 Populasi Ternak Kecil dan Unggas dan Perubahannya, 2016-2017…. 28
4.5 Populasi Ternak Kecil dan Unggas dan Perubahannya, 2016-2017…. 29
Jumlah rumah Tangga Usaha Perikanan Laut Menurut Kategori
5.1 31
Usaha, 2015-2016 ………………………………………………………………………....
5.2 Produksi Perikanan Laut di Nusa Tenggara Timur, 2015-2017 ………. 32
Banyaknya Alat Penangkap Ikan yang Digunakan Nelayan, 2016-
5.3 32
2017 ………………………………………………………………………………………………
5.4 Perkembangan Jumlah Armada, 2014-2017 ………………………………….. 33
5.5 Rumah Tangga dan Jumlah Produksi Perikanan Budidaya, 2017 …… 33

.id
6.1 Produksi Hasil Hutan Kayu Menurut Jenisnya, 2015-2017 …………….. 35
6.2 Produksi Hasil Hutan Non Kayu Menurut Jenisnya, 2015-2017 ………
go 36
6.3 Produksi Hasil Hutan Kayu Menurut Jenisnya, 2015-2017 …………….. 37
s.
bp
tt.
//n
s:
tp
ht

viii Statistik Pertanian Nusa Tenggara Timur 2017|


I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Sektor pertanian sampai saat ini tetap memberikan sumbangan besar


dalam pembangunan nasional maupun regional, baik berupa sumbangan
langsung seperti dalam pembentukan PDRB, penyerapan tenaga kerja,
peningkatan pendapatan masyarakat, perolehan devisa melalui ekspor,
dan penekanan inflasi maupun sumbangan tidak langsung melalui
penciptaan kondisi yang kondusif bagi pelaksanaan pembangunan dan
hubungan sinergis dengan sektor lain. Keberhasilan tersebut tidak lepas

.id
dari peran sektor pertanian dalam melaksanakan koordinasi dan
go
memberikan fasilitas bagi pelaksanaan pembangunan pertanian yang
s.
dilakukan oleh masyarakat.
bp
tt.

Tabel 1.1
Kontribusi Sektor Pertanian dalam Pembentukan PDRB Tahun 2013-2017
//n

Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB)


Tahun
s:

Uraian
tp

2013 2014 2015 2016* 2017**


ht

(1) (2) (3) (4) (5) (6)


I. Sektor Pertanian 29,80 29,86 29,88 28,89 28,72
1. Tanaman Pangan 10,76 10,31 10,08 8,86 8,77
2. Tanaman Hortikultura 2,82 2,73 2,64 2,53 2,53
3. Tanaman Perkebunan 2,51 2,42 2,51 2,50 2,53
4. Peternakan dan Hasil-Hasilnya 8,53 8,99 9,22 9,48 9,26
5. Jasa Pertanian dan Perburuan 0,56 0,55 0,52 0,50 0,48
6. Kehutanan 0,14 0,15 0,15 0,15 0,14
7. Perikanan 4,48 4,72 4,76 4,87 5,01
II. Sektor-Sektor Non-Pertanian 70,20 70,14 70,12 71,11 71,28
Catatan : *Angka Sementara
**Angka Sangat Sementara
Sumber : PDRB Nusa Tenggara Timur Menurut Lapangan Usaha

| Statistik Pertanian Provinsi Nusa Tenggara Timur 2017 1


Nusa Tenggara Timur (NTT) sebagai daerah kepulauan dengan topografi
yang berbukit dan beriklim kering dalam hal struktur perekonomian hingga
saat ini masih bergantung pada sektor pertanian. Pada tahun 2017 kontribusi
sektor pertanian terhadap pembentukan PDRB sebesar 28,72 persen. Nilai
tersebut didominasi subsektor peternakan dan hasil-hasilnya (9,26%) dan
tanaman pangan (8,77%).
Dari Tabel 1.1 terlihat bahwa sumbangan sektor pertanian terhadap PDRB

sejak tahun 2015 cenderung menurun. Secara kuantitatif perannya cukup

berarti dibandingkan sektor lain seperti industri, perdagangan, dan jasa

(sebagian besar rumah tangga di NTT berusaha di sektor pertanian). Hasil

.id
Sakernas (Survei Angkatan Kerja Nasional) Tahun 2017 menunjukkan bahwa
go
54,81 persen penduduk NTT yang berumur 15 tahun ke atas bekerja di sektor
s.
bp

pertanian dan 48,19 persen di sektor non pertanian.


tt.
//n
s:

B. Potensi Lahan
tp
ht

Berdasarkan penggunaannya, lahan pertanian dibedakan menjadi lahan

sawah dan bukan lahan sawah/lahan kering yang terdiri dari Huma, Ladang,

Tegalan/Kebun, Kolam/Tebat/Empang, Tambak, Lahan Perkebunan, Lahan

Hutan, Padang rumput lainnya (Lahan untuk Kandang, Tanaman Hias dan

sebagainya). Luas dan penggunaan lahan di NTT hasil Survei Pertanian (SP

Lahan) Tahun 2017 dapat dilihat pada Tabel 1.2 dan 1.3

2 Statistik Pertanian Provinsi Nusa Tenggara Timur 2017 |


Tabel 1.2
Luas Lahan Sawah Dirinci Menurut Pengairan
dan Frekuensi Penanaman Padi dalam Setahun, 2017
(Hektar)
Frekuensi Penanaman Padi
Jenis Pengairan Tidak
1 Kali 2-3 Kali ditanami Jumlah
Padi
(1) (2) (3) (4) (5)
1. Irigasi 36 594 68 843 17 309 122 746
2. Tadah Hujan 76 518 2 313 14 083 92 914
3. Pasang Surut 6 50 47 103
4. Lebak 7 16 10 33
Total 113 124 71 222 31 450 215 796
Sumber : Hasil Olahan SP Lahan 2017

.id
go
s.
bp
tt.
//n
s:
tp
ht

| Statistik Pertanian Provinsi Nusa Tenggara Timur 2017 3


Tabel 1.3
Luas Penggunaan Lahan Sawah dan Lahan Kering
Menurut Kabupaten/Kota, 2017
(Hektar)
Lahan Sawah Lahan
Ditanami Padi Bukan Total (%)
Tidak Pertanian
Kabupaten/Kota Lahan Lahan Lahan
Setahun Dapat Jumlah Bukan
Pertanian Pertanian Sawah
1 Kali 2-3 Kali Ditanami Sawah
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
01 Sumba Barat 7 850 1 700 40 9 590 54 382 9 770 73 742 13,00
02 Sumba Timur 15 270 3 556 7 698 26 524 548 011 125 515 700 050 3,79
03 Kupang 17 865 1 797 3 201 22 863 364 463 154 999 542 325 4,22
04 Timor Tengah Selatan 2 014 3 445 5 255 10 714 325 538 58 448 394 700 2,71
05 Timor Tengah Utara 6 666 2 614 4 987 14 267 178 727 73 972 266 966 5,34
06 Belu 4 907 1 972 772 7 651 87 427 33 416 128 494 5,95
07 Alor 689 161 2 608 3 458 259 125 23 881 286 464 1,21

.id
08 Lembata 19 34 29 82 117 527 9 029 126 638 0,06
09 Flores Timur 551 577 212 1 340go 162 628 17 317 181 285 0,74
10 Sikka 934 1 708 28 2 670 151 016 19 505 173 191 1,54
s.
11 Ende 3 661 2 430 2 251 8 342 181 678 14 640 204 660 4,08
bp

12 Ngada 977 5 718 0 6 695 90 407 64 990 162 092 4,13


tt.

13 Manggarai 4 456 9 176 205 13 837 109 050 31 710 154 597 8,95
//n

14 Rote Ndao 16 028 3 725 14 19 767 73 368 34 865 128 000 15,44
s:

15 Manggarai Barat 5 283 11 552 0 16 835 209 790 68 125 294 750 5,71
tp

16 Sumba Tengah 6 109 1 492 0 7 601 161 934 17 383 186 918 4,07
ht

17 Sumba Barat Daya 5 461 2 295 1 139 8 895 117 860 17 777 144 532 6,15
18 Nagekeo 1 810 3 967 1 224 7 001 97 329 37 366 141 696 4,94
19 Manggarai Timur 5 842 9 191 100 15 132 224 234 24 927 264 293 5,73
20 Sabu Raijua 1 024 1 048 157 2 229 38 178 7 095 47 501 4,69
21 Malaka 5 370 3 031 1 500 9 901 77 904 28 258 116 063 8,53
71 Kota Kupang 338 34 30 402 7 453 10 172 18 027 2,23
Nusa Tenggara Timur 113 124 71 222 31 450 215 796 3 638 030 883 158 4 736 984 4,56
Sumber : Hasil Olahan SP Lahan 2017

4 Statistik Pertanian Provinsi Nusa Tenggara Timur 2017 |


II TANAMAN PANGAN
Pengusahaan tanaman pangan bertujuan untuk mewujudkan kondisi
terpenuhinya kebutuhan pangan dengan gizi yang cukup bagi penduduk untuk
menjalani hidup yang sehat dan produktif dari hari ke hari. Seiring dengan
bertambahnya penduduk dan perubahan pola makan penduduk di NTT maka
ketersediaan pangan harus ditingkatkan, baik dalam jumlah, kualitas maupun
keragamannya. Terkait dengan hal ini, maka masalah utama pembangunan
pangan di NTT adalah optimalisasi pemanfaatan sumber daya domestik dan
peningkatan kapasitas produksi pangan daerah agar produksi pangan domestik
dapat tumbuh seiring dengan perkembangan kebutuhan pangan yang terus

.id
meningkat. go
s.
Keberhasilan pengusahaan tanaman pangan dapat terwujud jika semua
bp

faktor terkait, baik secara langsung maupun tidak langsung serta aspek
tt.

penunjangnya dalam kondisi yang ideal dan optimal. Selain itu, dibutuhkan
//n
s:

koordinasi pelaksanaan pada setiap tingkatan, dan dukungan dan dorongan


tp

dari kepala wilayah.


ht

A. Tanaman Padi
Komoditi padi/beras merupakan tulang punggung pembangunan sub sektor
tanaman pangan, karena beras merupakan makanan pokok penduduk dan
banyak diusahakan, sehingga padi mempunyai nilai yang sangat strategis. Pada
akhir tahun 2015 jumlah penduduk NTT sekitar 5.120.061 juta jiwa, apabila
kemampuan produksi beras domestik tidak dapat mengikuti peningkatan
kebutuhan akan bahan pangan maka pada waktu yang akan datang NTT akan
semakin bergantung pada impor. Ini berarti ketahanan pangan daerah NTT
akan semakin rentan. Berdasarkan permasalahan tersebut maka tantangan

| Statistik Pertanian Provinsi Nusa Tenggara Timur 2017 5


utama dalam meningkatkan produksi padi di NTT antara lain adalah
meningkatkan produktivitas tanaman dan ekstensifikasi lahan.
Tabel 2.1
Perkembangan Luas Panen, Rata-Rata Produksi, dan Produksi Padi, 2007-2017
Luas Panen Rata-Rata Produksi Produksi (Ton)
Tahun Hektar Perkembangan Ku/Ha Perkembangan GKG Perkembangan
(%) (%) (%)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
2007 166 753 (3,73) 30,32 2,61 505 628 (1,23)
2008 187 907 12,68 30,75 1,41 577 896 14,29
2009 194 219 3,30 31,27 39,70 607 359 5,09
2010 174 674 (10,06) 31,8 1,69 555 493 (8,53)
2011 195 201 11,75 30,3 (4,72) 591 370 6,46
2012 200 094 2,50 34,91 15,21 698 566 18,12

.id
2013 222 469 11,18 32,8 (6,04) 729 667 4,45
2014 246 750 10,91 33,46 2,01 825 728 13,17
2015 266 242 7,90 35,61
go 6,43 948 088 14,82
s.
2016 294 605 10,65 63,36 77,93 1 055 225 11,30
bp

2017 308 156 4,60 63,63 0,43 1 091 679 3,45


tt.

Rata-Rata
Pertumbuhan 8,48 10,99 11,59
//n

(% per tahun)
s:

Sumber : Hasil Olahan SP Lahan 2017


tp

Selama sepuluh tahun terakhir produksi padi di NTT cenderung


ht

meningkat sebesar 11,59 persen per tahun, hal ini diakibatkan


meningkatnya produktivitas sebesar 10,99 persen dan meningkatnya luas
panen sebesar 8,48 persen per tahun. Pada tahun 2017, produksi padi di
NTT sebesar 1.091.679 ton gabah kering giling dengan luas panen 308.156
ha dan produktivitas sebesar 63,63 ku/ha. Dibandingkan tahun sebelumnya
produksi padi naik sebesar 3,45 persen karena didukung peningkatan luas
panen sebesar 4,60 persen.
Dilihat dari lahan tempat pengusahaannya, padi dibedakan menjadi
padi sawah dan padi ladang. Tabel 2.2 dan 2.3 memperlihatkan bahwa
produksi, luas panen, dan produktivitas padi sawah lebih besar

6 Statistik Pertanian Provinsi Nusa Tenggara Timur 2017 |


dibandingkan padi ladang. Hal ini menunjukkan bahwa pengusahaan padi
sawah lebih intensif diusahakan dibanding padi ladang.
Tabel 2.2
Perkembangan Luas Panen, Rata-Rata Produksi, dan Produksi Padi Sawah, 2007-2017
Luas Panen Rata-Rata Produksi Produksi (Ton)
Tahun Hektar Perkembangan Ku/Ha Perkembangan GKG Perkembangan
(%) (%) (%)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
2007 114 769 3,89 34,78 (0,57) 399 124 3,30
2008 124 810 8,75 35,33 1,58 440 999 10,49
2009 127 896 2,47 36,33 2,83 464 703 5,37
2010 113 515 (11,24) 37,69 3,74 427 799 (7,94)
2011 130 325 14,80 35,46 (5,92) 462 194 8,03
2012 136 386 4,65 38,97 9,90 531 460 14,98
2013 157 117 15,20 37,15 (4,67) 583 632 9,82

.id
2014 172 136 9,56 38,48 3,58 662 365 13,49
2015 188 092 9,27 41,41 go 7,61 778 808 17,58
2016 220 623 17,30 39,99 (3,42) 882 351 13,30
s.
2017 220 790 0,08 40,15 0,40 886 560 0,48
bp

Rata-Rata
Pertumbuhan 9,24 1,55 12,21
tt.

(% per tahun)
//n

Sumber : Hasil Olahan SP Lahan 2017


Tabel 2.3
s:

Perkembangan Luas Panen, Rata-Rata Produksi, dan Produksi Padi Ladang, 2007-2017
Luas Panen Rata-Rata Produksi Produksi (Ton)
tp

Tahun Hektar Perkembangan Ku/Ha Perkembangan GKG Perkembangan


ht

(%) (%) (%)


(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
2007 51 984 (17,14) 20,49 2,40 106 504 (15,15)
2008 63 097 21,38 21,7 5,90 136 896 28,54
2009 66 323 5,11 21,51 (0,87) 142 656 4,20
2010 61 159 (7,78) 20,88 (2,92) 127 694 (10,48)
2011 64 876 6,08 19,19 (8,09) 129 176 1,16
2012 63 708 (1,80) 26,23 36,38 167 106 29,36
2013 65 352 2,58 22 (16,13) 146 035 (12,61)
2014 74 614 14,17 21,89 (0,50) 163 364 11,87
2015 78 150 4,74 21,66 (1,05) 169 280 3,62
2016 73 982 (5,33) 23,37 7,88 172 874 2,12
2017 87 366 118,07 23,48 32,00 205 119 118,64
Rata-Rata
Pertumbuhan 6,81 1,46 9,26
(% per tahun)
Sumber : Hasil Olahan SP Lahan 2017

| Statistik Pertanian Provinsi Nusa Tenggara Timur 2017 7


B. Tanaman Palawija
Jenis tanaman palawija yang diusahakan petani NTT diantaranya
jagung, kedelai, kacang tanah, kacang hijau, ubi kayu, dan ubi jalar.
1. Jagung
Jenis tanaman palawija golongan serealia (biji-bijian) yang
banyak diusahakan di NTT adalah jagung, karena jagung cocok
dengan iklim dan kondisi tanah NTT. Dengan demikian jagung
memiliki peranan penting dan strategis dalam menunjang
ketahanan pangan dan perbaikan perekonomian penduduk.
Tabel 2.4
Perkembangan Luas Panen, Rata-Rata Produksi, dan Produksi Jagung, 2007-2017

.id
Luas Panen Rata-Rata Produksi Produksi (Ton)
Tahun Hektar Perkembangan Ku/Ha Perkembangan Pipilan Perkembangan
(%) go (%) Kering (%)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
s.
2007 217 478 (13,84) 23,65 2,38 514 360 (11,77)
bp

2008 270 717 24,48 24,86 5,12 673 112 30,86


tt.

2009 250 536 (7,45) 25,50 2,57 638 899 (5,08)


//n

2010 244 583 (2,37) 26,72 4,78 653 620 2,30


s:

2011 246 893 0,94 21,25 (20,47) 524 638 (19,73)


tp

2012 245 323 (0,63) 25,66 20,75 629 386 19,65


ht

2013 270 394 10,22 26,17 1,99 707 643 12,43


2014 257 025 (4,94) 25,18 (3,78) 647 108 (8,55)
2015 273 194 6,29 25,08 (0,40) 685 081 5,87
2016 265 318 (2,88) 25,95 3,46 688 432 0,49
2017 313 150 18,03 25,86 (0,33) 809 830 17,63
Rata-Rata
Pertumbuhan 4,40 0,93 5,74
(% per tahun)
Sumber : Hasil Olahan SP Lahan 2017
Pada tahun 2017 produksi jagung sebanyak 809.803 ton pipilan
kering dari areal panen seluas 313.150 hektar dengan rata-rata
produksi per hektar sebesar 25,86 kuintal. Dibanding tahun 2016,
produksi jagung mengalami peningkatan sebesar 17,63 persen dan
luas panen meningkat sebesar 18,03 persen. Peningkatan produksi

8 Statistik Pertanian Provinsi Nusa Tenggara Timur 2017 |


jagung ini disebabkan meningkatnya luas panen sebesar 18,03
persen, walaupun produktivitas mengalami penurunan sebesar 0,33
persen. Selama sepuluh tahun terakhir produksi jagung di NTT
cenderung berfluktuasi dengan rata-rata pertumbuhan sebesar 5,74
persen per tahun.
2. Kedelai
Kedelai (kadang-kadang ditambah "kacang" di depan namanya)
adalah salah satu tanaman polong-polongan yang menjadi bahan
dasar banyak makanan dari Asia seperti kecap, tahu, dan tempe.
Kedelai merupakan sumber utama protein nabati dan minyak nabati

.id
dunia. Karena selain sebagai bahan makanan, juga merupakan
go
sebagai bahan baku industri. Pada tahun 2017 produksi kedelai di
s.
NTT sebanyak 6 303 ton dari areal panen seluas 5.006 hektar
bp

dengan produktivitas sebesar 12,59 ku/ha. Produksi kedelai pada


tt.

tahun 2017 mengalami peningkatan sebesar 8,04 persen dibanding


//n

tahun 2016 dikarenakan meningkatnya produktivitas 4,53 persen,


s:
tp

walaupun luas panen mengalami penurunan sebesar 25,40 persen.


ht

Selama sepuluh tahun terakhir produksi kedelai mengalami


peningkatan pertumbuhan dengan rata-rata sebesar 30,38 persen
per tahun, akibat dari meningkatnya luas panen sebesar 22,74
persen per tahun dan produktivitas sebesar 2,33 persen per tahun.

| Statistik Pertanian Provinsi Nusa Tenggara Timur 2017 9


Tabel 2.5
Perkembangan Luas Panen, Rata-Rata Produksi, dan Produksi Kedelai, 2007-2017
Luas Panen Rata-Rata Produksi Produksi (Ton)
Tahun Hektar Perkembangan Ku/Ha Perkembangan Biji Kering Perkembangan
(%) (%) (%)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
2007 1 529 (43,24) 10,21 (1,26) 1 561 (43,97)
2008 2 326 52,12 9,87 (3,33) 2 295 47,02
2009 2 010 (13,58) 10,45 5,87 2 101 (8,45)
2010 1 758 (12,54) 10,13 (3,06) 1 780 (15,27)
2011 1 366 (22,30) 10,09 (0,39) 1 379 (22,53)
2012 2 691 96,99 10,33 2,37 2 781 101,66
2013 1 778 (33,93) 9,42 (8,81) 1 675 (39,77)
2014 2 790 56,92 9,71 3,08 2 710 61,79
2015 3 563 27,71 10,15 4,53 3 615 33,39

.id
2016 6 711 88,35 8,69 (14,36) 5 834 61,37
2017 5 006 (25,40) 12,59 go 44,84 6 303 8,04
Rata-Rata
s.
Pertumbuhan 22,74 2,33 30,38
bp

(% per tahun)
Sumber : Hasil Olahan SP Lahan 2017
tt.

3. Kacang Tanah
//n
s:

Di Indonesia kacang tanah (Arachis hypogaea L.) merupakan


tp

tanaman polong-polongan kedua terpenting setelah kedelai. Kacang


ht

tanah merupakan sejenis tanaman tropika. Tanaman kacang tanah


bisa dimanfaatkan untuk makanan ternak, sementara bijinya
dimanfaatkan sebagai sumber protein nabati , minyak dan lain-lain.
Kacang tanah kaya dengan lemak, mengandung protein yang
tinggi, zat besi, vitamin E dan kalsium, vitamin B kompleks dan
fosforus, vitamin A dan K, lesitin, dan kolin. Kandungan protein
dalam kacang tanah jauh lebih tinggi dari daging, telur dan kacang
soya. Kacang tanah juga mengandung bahan yang dapat membina
ketahanan tubuh dalam mencegah beberapa penyakit. Selain itu
kacang tanah mengandung Omega 3, Omega 9, fitosterol dan
arginin.

10 Statistik Pertanian Provinsi Nusa Tenggara Timur 2017 |


Pada tahun 2017 produksi kacang tanah di NTT sebanyak 10.445
ton biji kering dari areal panen seluas 11.899 hektar dengan
produktivitas sebesar 8,78 ku/ha. Bila dibandingkan dengan
keadaan tahun 2016 maka produksi kacang tanah mengalami
peningkatan sebesar 0,13 persen yang disebabkan naiknya luas
panen sebesar 3,71 persen, walaupun produktivitas menurun
sebesar 3,43 persen.
Selama sepuluh tahun terakhir produksi kacang tanah
cenderung berfluktuasi dengan rata-rata penurunan pertumbuhan
sebesar 5,11 persen per tahun, rata-rata penurunan luas panen

.id
sebesar 3,57 persen per tahun dan rata-rata penurunan
produktivitas sebesar 2,39 persen per tahun. go
s.
Tabel 2.6
Perkembangan Luas Panen, Rata-Rata Produksi, dan Produksi Kacang Tanah, 2007-2017
bp

Luas Panen Rata-Rata Produksi Produksi (Ton)


tt.

Tahun Hektar Perkembangan Ku/Ha Perkembangan Biji Kering Perkembangan


(%) (%) (%)
//n

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)


s:

2007 18 517 6,69 11,53 12,27 21 353 19,75


tp

2008 21 894 18,24 11,73 1,73 25 678 20,25


ht

2009 18 396 (15,97) 12,21 4,09 22 465 (12,51)


2010 16 574 (9,90) 12,11 (0,82) 20 069 (10,66)
2011 19 395 17,02 12,21 0,83 23 685 18,02
2012 19 694 1,54 10,95 (10,31) 21 562 (8,95)
2013 13 880 (29,52) 11,57 5,66 16 056 (25,54)
2014 14 046 1,20 10,60 (8,38) 14 886 (7,29)
2015 12 231 (12,92) 8,68 (18,11) 10 620 (28,66)
2016 11 474 (6,19) 9,09 4,72 10 431 (1,78)
2017 11 899 3,71 8,78 (3,43) 10 445 0,13
Rata-Rata
Pertumbuhan (3,57) (2,39) (5,11)
(% per tahun)
Sumber : Hasil Olahan SP Lahan 2017

| Statistik Pertanian Provinsi Nusa Tenggara Timur 2017 11


4. Kacang Hijau
Kacang hijau adalah sejenis tanaman budidaya dan palawija
yang dikenal luas di daerah tropika. Tumbuhan yang termasuk suku
polong-polongan (Fabaceae) ini memiliki banyak manfaat dalam
kehidupan sehari-hari sebagai sumber bahan pangan berprotein
nabati tinggi. Kacang hijau di Indonesia menempati urutan ketiga
terpenting sebagai tanaman pangan legum, setelah kedelai dan
kacang tanah.
Tabel 2.7
Perkembangan Luas Panen, Rata-Rata Produksi, dan Produksi Kacang Hijau, 2007-2017
Luas Panen Rata-Rata Produksi Produksi (Ton)
Tahun Hektar Perkembangan Ku/Ha Perkembangan Biji Kering Perkembangan

.id
(%) (%) (%)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
2007 24 694 7,56 8,42
go (0,12) 20 802 7,48
s.
2008 28 015 13,45 8,35 (0,83) 23 392 12,45
bp

2009 24 277 (13,34) 8,42 0,83 20 447 (12,58)


tt.

2010 15 767 (35,05) 8,54 1,42 13 462 (34,16)


//n

2011 12 307 (21,94) 8,46 (0,94) 10 408 (22,69)


s:

2012 13 183 7,11 8,71 2,95 11 478 10,28


tp

2013 11 869 (9,97) 8,54 (1,95) 10 139 (11,67)


ht

2014 10 548 (11,13) 8,65 1,29 9 121 (10,04)


2015 11 130 5,52 8,73 0,92 9 717 6,53
2016 10 586 (4,89) 5,79 (33,70) 6 128 (36,94)
2017 10 807 2,09 6,69 15,61 7 232 18,02
Rata-Rata
Pertumbuhan (5,62) (2,05) (6,52)
(% per tahun)
Sumber : Hasil Olahan SP Lahan 2017

Bagian paling bernilai ekonomi adalah bijinya. Biji kacang hijau


direbus hingga lunak dan dimakan sebagai bubur atau dimakan
langsung. Kecambah kacang hijau menjadi sayuran yang umum
dimakan di kawasan Asia Timur dan Asia Tenggara, dikenal sebagai
tauge. Kacang hijau bila direbus cukup lama akan pecah dan pati
yang terkandung dalam bijinya akan keluar dan mengental, menjadi

12 Statistik Pertanian Provinsi Nusa Tenggara Timur 2017 |


semacam bubur. Tepung biji kacang hijau, disebut di pasaran
sebagai tepung hunkue, digunakan dalam pembuatan kue-kue dan
cenderung membentuk gel.
Pada tahun 2017 produksi kacang hijau NTT sebanyak 7.232 ton
biji kering dari areal panen seluas 10.807 hektar dengan
produktivitas sebesar 6,69 ku/ha. Produksi kacang hijau pada tahun
2017 meningkat 18,02 persen dibanding tahun 2016. Hal ini
disebabkan oleh meningkatnya luas panen dan produktivitas.
Selama sepuluh tahun terakhir, rata-rata pertumbuhan produksi
kacang hijau cenderung menurun sebesar 6,52 persen per tahun

.id
dan turunnya rata-rata pertumbuhan luas panen sebesar 5,62
persen per tahun. go
s.
bp

5. Ubi Kayu
tt.

Ubi kayu sebagai komoditi tanaman bahan pangan mempunyai


//n

peranan dan prospek sebagai sumber bahan pangan, bahan baku


s:
tp

industri dan pakan. Sebagai bahan pangan, ubi kayu dikonsumsi


ht

berupa ubi kayu segar, gaplek, tapioka, dan tepung ubi kayu.
Pada saat ini NTT belum menempatkan komoditi ubi kayu
sebagai komoditas andalan, karena penggunaannya masih sebatas
sebagai pangan sekunder padahal komoditas ini cukup berpotensi
untuk di kembangkan di NTT karena penyebarannya yang luas dan
kegunaannya yang beragam sehingga memberikan peluang
terhadap peningkatan permintaan baik di dalam maupun di luar
daerah.

| Statistik Pertanian Provinsi Nusa Tenggara Timur 2017 13


Tabel 2.8
Perkembangan Luas Panen, Rata-Rata Produksi, dan Produksi Ubi Kayu, 2007-2017
Luas Panen Rata-Rata Produksi Produksi (Ton)
Tahun Hektar Perkembangan Ku/Ha Perkembangan Umbi Perkembangan
(%) (%) Basah (%)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
2007 76 247 (14,89) 104,15 (0,53) 794 121 (15,34)
2008 87 906 15,29 105,68 1,47 928 974 16,98
2009 89 154 1,41 102,41 (3,09) 913 053 (1,71)
2010 102 460 14,92 100,77 (1,60) 1 032 538 13,08
2011 96 705 (5,62) 99,49 (1,29) 962 129 (6,82)
2012 89 282 (7,67) 99,92 0,43 892 145 (7,27)
2013 79 164 (11,33) 102,47 2,55 811 166 (9,08)
2014 68 836 (13,05) 106,14 3,58 677 578 (16,47)
2015 60 557 (12,03) 105,24 (0,85) 637 315 (5,94)

.id
2016 51 336 (15,23) 120,44 14,44 618 281 (2,99)
2017 59 226 15,37 138,98 go 15,39 823 114 33,13
Rata-Rata
s.
Pertumbuhan (2,23) 3,34 0,37
bp

(% per tahun)
Sumber : Hasil Olahan SP Lahan 2017
tt.

Pada tahun 2017, produksi ubi kayu di NTT sebanyak 823.114


//n

ton umbi basah dari areal panen seluas 59.226 hektar dengan
s:

produktivitas sebesar 138,98 ku/ha. Produksi ubi kayu meningkat


tp
ht

sebesar 33,13 persen dibanding tahun 2016 disebabkan luas panen


dan produktivitas yang peningkatan masing-masing sebesar 15,37
persen dan 15,39 persen.
Selama sepuluh tahun terakhir kecenderungan produksi ubi
kayu meningkat dengan rata-rata sebesar 0,37 persen per tahun,
luas panen menurun 2,23 persen per tahun, dan produktivitas
meningkat 3,34 persen per tahun.

6. Ubi Jalar
Ubi jalar merupakan jenis bahan pangan yang mempunyai
berbagai keunggulan antara lain: mudah dibudidayakan, cepat

14 Statistik Pertanian Provinsi Nusa Tenggara Timur 2017 |


menghasilkan, tahan terhadap kebanjiran, bergizi tinggi dan rasa
enak. Ubi jalar juga mempunyai manfaat yang beragam yaitu
sebagai bahan pangan, pakan ternak dan bahan baku industri.
Tabel 2.9
Perkembangan Luas Panen, Rata-Rata Produksi, dan Produksi Ubi Jalar, 2007-2017
Luas Panen Rata-Rata Produksi Produksi (Ton)
Tahun Hektar Perkembangan Ku/Ha Perkembangan Umbi Perkembangan
(%) (%) Basah (%)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
2007 12 940 (10,64) 79,12 2,95 102 375 (8,00)
2008 13 437 3,84 79,87 0,95 107 316 4,83
2009 12 902 (3,98) 80,32 0,56 103 635 (3,43)
2010 14 963 15,97 81,06 0,92 121 284 17,03
2011 15 781 5,47 82,21 1,42 129 728 6,96

.id
2012 18 604 17,88 82,63 0,51 151 864 17,06
2013 9 992 (46,29) 79,01 go (4,38) 78 944 (48,02)
2014 8 177 (18,16) 73,42 (7,08) 60 033 (23,95)
s.
2015 8 701 6,41 76,97 (4,92) 60 746 1,19
bp

2016 9 453 8,64 76,97 0,00 72 761 19,78


tt.

2017 9 453 0,00 77,18 0,27 72 954 0,27


//n

Rata-Rata
Pertumbuhan (2,69) (0,25) (2,87)
s:

(% per tahun)
tp

Sumber : Hasil Olahan SP Lahan 2017


ht

Meskipun ubi jalar mempunyai peranan yang penting, namun


produksi ubi jalar masih rendah. Pada tahun 2017, produksi ubi jalar
di NTT sebanyak 72.954 ton umbi basah dari areal panen seluas 9
453 hektar dengan produktivitas sebesar 77,18 ku/ha. Produktivitas
ubi jalar pada tahun 2017 meningkat sebesar 0,27 persen dibanding
tahun sebelumnya.
Selama sepuluh tahun terakhir, kecenderungan produksi ubi
jalar berfluktuasi dan secara umum menurun dengan rata-rata
pertumbuhan 2,87 persen per tahun dikarenakan penurunan luas
panen sebesar 2,69 persen dan produktivitas 0,25 persen per tahun.

| Statistik Pertanian Provinsi Nusa Tenggara Timur 2017 15


C. Tanaman Hortikultura
Tanaman hortikultura terdiri dari sayur-sayuran, buah-buahan,
florikultura (tanaman hias), dan biofarmaka (tanaman obat-obatan).
Jenis komoditi ini mempunyai kandungan bermacam-macam vitamin,
serat dan bahan obat yang sangat berguna bagi pertumbuhan,
perkembangan dan pengobatan serta membangun daya tahan tubuh
manusia.
1. Tanaman Sayuran
Perkembangan produksi sayur-sayuran selama periode tahun
2013 – 2017 umumnya menurun. Jenis sayur-sayuran yang paling

.id
menurun produksinya adalah melinjo yaitu sebesar 24,23 persen
go
per tahun. Namun demikian, beberapa jenis sayur-sayuran
s.
meningkat produksinya seperti kubis yang mengalami peningkatan
bp

tertinggi yaitu sebesar 124,34 persen per tahun.


tt.
//n
s:
tp
ht

16 Statistik Pertanian Provinsi Nusa Tenggara Timur 2017 |


Tabel 2.10
Perkembangan Produksi Sayur-Sayuran Menurut Jenisnya, 2013-2017
(Kuintal)
Tahun Rata-Rata
Jenis Sayur-Sayuran 2013 2014 2015 2016 2017 Perubahan
(%)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1. Bawang Merah 31 002 22 286 20 821 23 904 77 721 37,67
2. Bawang Putih 1 037 1 793 2 374 2 733 2 165 27,19
3. Bawang Daun 3 141 2 538 2 894 6 246 6 376 25,75
4. Kentang 3 014 7 451 1 925 6 972 8 271 43,60
5. Kubis 7 234 10 865 12 212 15 284 43 213 124,34
6. Kembang kol 3 249 3 729 3 427 4 354 5 444 16,89
7. Petsay/Sawi 50 418 61 197 48 870 60 424 86 544 17,91
8. Wortel 11 063 18 081 13 101 20 753 27 268 36,62
9. Lobak 775 272 56 0 220 (17,90)

.id
10. Kacang Merah 26 582 3 978 2 244 2 457 5 429 (19,89)
11. Kacang Panjang 30 129 22 149
go
18 362 23 681 30 365 0,20
s.
12. Cabe Besar 19 162 17 077 12 783 17 679 24 763 7,31
bp

13. Cabe Rawit 33 332 26 066 24 353 39 090 52 278 14,21


tt.

14. Tomat 37 296 40 306 44 418 48 748 67 162 20,02


//n

15. Terung 61 809 57 553 57 256 75 393 100 749 15,75


s:

16. Buncis 12 416 16 741 23 876 25 239 27 749 30,87


tp

17. Ketimun 15 139 22 675 22 748 43 357 33 634 30,54


ht

102
18. Labu Siam 56 482 69 952 146 411 253 791 87,33
283
19. Kangkung 50 579 47 115 42 190 60 405 72 052 10,61
20. Bayam 18 989 17 761 20 881 27 215 26 291 9,61
21. Melinjo 4 170 1 580 815 1 905 129 (24,23)
22. Petai 1 494 931 1 032 1 491 1 271 (3,73)

Sumber : Hasil Olahan SPH 2017

2. Tanaman Buah-Buahan
Produksi buah-buahan di NTT pada periode lima tahun terakhir
ini menunjukkan kenaikan yang cukup memuaskan. Jenis buah-
buahan yang produksinya meningkat relatif tinggi adalah melon
yaitu sebesar 127,34 persen.

| Statistik Pertanian Provinsi Nusa Tenggara Timur 2017 17


Pada Tahun 2017, jenis buah-buahan yang terbanyak dihasilkan
adalah pisang dan pepaya seperti terlihat pada Tabel 2.11
Tabel 2.11
Perkembangan Produksi Buah-Buahan Menurut Jenisnya, 2013-2017
(Kuintal)
Tahun Rata-Rata
Jenis Buah-
2013 2014 2015 2016 2017 Perubahan
Buahan
(%)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1. Alpukat 93 121 112 110 104 825 101 782 96 392 0,88
2. Belimbing 10 529 10 682 7 887 7 697 6 110 (10,49)
3. Duku 82 218 148 135 175 28,35
4. Durian 9 678 12 330 18 160 16 898 10 885 3,12
5. Jambu Biji 44 687 52 326 47 528 38 174 32 654 (6,73)
6. Jambu Air 11 700 13 056 12 406 9 554 4 447 (15,50)

.id
7. Jeruk 225 668 230 561 196 471 171 143 214 957 (1,19)
8. Mangga 614 928 638 719 558 697 go
889 759 425 084 (7,72)
s.
9. Manggis 295 199 83 53 54 (20,42)
bp

10. Nangka 226 938 200 383 206 364 209 123 154 750 (7,95)
11. Nenas 67 879 70 998 49 311 52 241 53 536 (5,28)
tt.

12. Pepaya 527 805 563 625 666 863 632 011 514 461 (0,63)
//n

13. Pisang 1 360 493 1 298 782 1 082 978 1 408 250 929 884 (7,91)
s:

14. Rambutan 24 251 24 986 45 884 54 260 21 944 (2,38)


tp

15. Salak 8 578 9 884 11 392 11 068 10 061 4,32


ht

16. Sawo 9 478 6 940 10 513 8 445 5 596 (10,24)


17. Markisa 1 126 536 470 371 256 (19,32)
18. Sirsak 32 779 28 198 22 076 21 528 23 444 (7,12)
19. Sukun 44 830 34 283 26 825 24 617 28 544 (9,08)
20. Melon 310 14 929 845 1 889 127,34
21. Semangka 5 471 7 465 4 466 5 964 7 665 10,03
22. Blewah - - - - 1 544 -

Sumber : Hasil Olahan SPH 2017

18 Statistik Pertanian Provinsi Nusa Tenggara Timur 2017 |


3. Tanaman Obat
Kunyit merupakan komoditi tanaman obat-obatan terbanyak di
Provinsi NTT hasil survei tahun 2017. Produksi tanaman tersebut
sebesar 1.699.191 ton walaupun mengalami penurunan sebesar
2,23 persen.
Tabel 2.12
Perkembangan Produksi Tanaman Obat-Obatan Menurut Jenisnya, 2013-2017
(Kg)
Tahun Rata-Rata
Jenis Tanaman 2013 2014 2015 2016 2017 Perubahan
(%)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1. Jahe 1 578 615 1 322 381 1 978 063 2 060 222 1 446 366 (2,09)
2. Laos/Lengkuas 2 196 912 759 356 681 290 760 559 671 200 (17,36)

.id
3. Kencur 233 292 79 280 93 646 806 880 184 793 (5,20)
4. Kunyit 1 865 225 1 280 384 791 374go 1 743 823 1 699 191 (2,23)
s.
5. Lempuyang 26 987 1 445 19 318 388 1 854 (23,28)
bp

6. Temulawak 288 035 288 937 182 069 61 775 87 575 (17,40)
7. Temuireng 32 197 22 918 16 441 1 170 2 325 (23,19)
tt.

8. Temukunci 818 348 17 015 509 21 (24,36)


//n

9. Dlingo 22 115 37 913 3 050 1 2 583 (22,08)


s:

10. Kapulaga 1 139 140 20 412 117 223 (20,11)


tp

11. Mengkudu 15 287 7 734 14 206 6 834 4 550 (17,56)


ht

12. Mahkota Dewa 22 848 24 222 5 572 12 473 6 435 (17,96)


13. Keji Beling 167 30 6 26 115 (7,78)
14. Sambiloto 9 171 3 335 2 279 146 267 (24,27)
15. Lidah Buaya 32 564 2 202 278 756 239 (24,82)

Sumber : Hasil Olahan SPH 2017

| Statistik Pertanian Provinsi Nusa Tenggara Timur 2017 19


ht
tp
s:
//n
tt.
bp
s.
go
.id
III TANAMAN PERKEBUNAN
Subsektor perkebunan merupakan salah satu subsektor pertanian yang
banyak menyerap tenaga kerja dan penghasil devisa. Hasil subsektor
perkebunan juga sebagai bahan baku untuk industri pengolahan, selain itu
dapat berperan sebagai pelestarian lingkungan hidup.
Kegiatan subsektor perkebunan di NTT yang meliputi perkebunan besar
dan perkebunan rakyat sampai akhir tahun 2015 terhitung masih kecil
kontribusinya terhadap sektor pertanian. Namun demikian hasil dari subsektor
ini diharapkan dapat menunjang pendapatan asli NTT dan penggerak
perekonomian daerah karena komoditi perkebunan merupakan bahan baku

.id
go
bagi sektor Industri seperti komoditi cengkeh, kelapa, kopi, kakao dan
s.
sebagainya. Berikut ini dapat dilihat perkembangan produksi beberapa
bp

komoditi penting yakni kelapa, jambu mete, dan kemiri.


tt.

1. Kelapa
//n
s:

Kelapa merupakan tanaman perkebunan rakyat yang banyak diusahakan


tp

masyarakat petani di NTT. Pada Tabel 3.1 terlihat bahwa produksi kelapa di
ht

NTT selama 5 tahun terakhir yaitu dari tahun 2013-2017 mengalami


peningkatan 0,78 persen per tahun, dari 66.676 ton pada tahun 2013 menjadi
68.762 ton pada tahun 2017.
Tabel 3.1
Perkembangan Produksi Kelapa, 2013-2017
(Ton)
Tahun Rata-Rata
Pulau/Daratan Pertumbuhan
2013 2014 2015 2016 2017 per Tahun (%)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Sumba 7 491 7 532 7 191 7 191 7 290 (0,67)
Timor 20 461 20 557 20 891 20 180 20 612 0,18
Alor 1 166 1 177 1 220 1 359 1 372 4,42
Flores 37 558 38 771 38 915 39 617 39 488 1,28
NTT 66 676 68 037 68 217 68 347 68 762 0,78
Sumber : Dinas Perkebunan Provinsi NTT

| Statistik Pertanian Provinsi Nusa Tenggara Timur 2017 21


2. Jambu Mete
Komoditi jambu mete mempunyai prospek yang cukup cerah, baik sebagai
pendukung peningkatan devisa maupun peningkatan pendapatan masyarakat.
Komoditi ini memiliki kekhususan antara lain sebagai tananaman produktif,
tanaman penghijauan, dan tanaman konservasi dan rehabilitasi lahan kritis.
Dengan demikian tanaman jambu mete merupakan salah satu tanaman yang
dapat membantu memberikan perubahan iklim pada wilayah yang gersang
dengan suhu yang relatif tinggi sekaligus memperbaiki kondisi perekonomian
masyarakat yang kurang baik (miskin) sehingga tanaman jambu mete dapat
membantu proses pengentasan kemiskinan dan pelestarian sumber daya alam.

.id
Pemasaran jambu mete adalah dalam negeri dan negara Asia Tenggara, India,
go
dan Jerman. Jambu mete yang diambil adalah biji yang menempel pada buah
s.
bp

semu, yang setelah diolah menjadi kacang mente/mete.


tt.

Tabel 3.2
Perkembangan Produksi Jambu Mete, 2013-2016
//n

(Ton)
s:

Tahun Rata-Rata
Pulau/Daratan Pertumbuhan
tp

2013 2014 2015 2016 per Tahun


ht

(1) (2) (3) (4) (5) (6)


Sumba 7 743 8 817 10 302 10 302 11,02
Timor 4 280 4 502 4 758 4 376 4,01
Alor 1 968 1 983 2 000 1 997 0,49
Flores 29 194 28 728 30 420 32 320 3,09
NTT 43 185 44 030 47 480 48 995 4,48
Sumber : Dinas Perkebunan Provinsi NTT

Perkembangan produksi jambu mete tahun 2013-2016 meningkat rata-rata


4,48 persen per tahun. Pulau Sumba, Timor, Alor dan Flores mempunyai
potensi yang menjanjikan dimana perkembangan produksinya berjalan positif.
Pada Tahun 2016 komoditi jambu mete terbanyak di Daratan Flores dengan
produksi sebanyak 32.320 ton (65,96%) dari total produksi seluruh NTT dan
menyebar hampir merata di Daratan Flores.

22 Statistik Provinsi Pertanian Nusa Tenggara Timur 2017 |


3. Kemiri
Komoditi kemiri mempunyai banyak khasiat baik sebagai bahan pembuatan
obat-obatan juga sebagai bumbu dapur. Oleh karena itu budidaya komoditi ini
terus meningkat akibat semakin banyaknya permintaan terhadap komoditi
tersebut. Hal ini terlihat dari hasil produksi kemiri yang menempati urutan
ketiga setelah kelapa dan jambu mete. Produksi kemiri di NTT dapat dilihat
pada Tabel 3.3
Tabel 3.3
Perkembangan Produksi Kemiri, 2013-2016
(Ton)
Tahun Rata-Rata
Pulau/Daratan Pertumbuhan
2013 2014 2015 2016 per Tahun

.id
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Sumba 2 568 2 467 go
2 561 2 561 (0,09)
Timor 7 288 6 880 6 834 6 408 (1,82)
s.
Alor 3 416 3 382 3 384 3 312 (1,01)
bp

Flores 11 029 12 396 14 699 15 215 11,19


tt.

NTT 24 301 25 125 27 478 27 496 4,38


//n

Sumber : Dinas Perkebunan Provinsi NTT


s:

Komoditi ini terbanyak di Daratan Flores dengan produksi sebanyak 15.215


tp

ton atau 55,33 persen dari total produksi seluruh NTT dan menyebar hampir
ht

merata di Daratan Flores.


Dari tahun 2013-2016 terjadi peningkatan produksi kemiri dengan rata-rata
sebesar 4,38 persen per tahun. Peningkatan produksi terutama terjadi di
Daratan Flores sebesar 11,19 persen.

| Statistik Pertanian Provinsi Nusa Tenggara Timur 2017 23


ht
tp
s:
//n
tt.
bp
s.
go
.id
IV PETERNAKAN
Salah satu tujuan utama pembangunan subsektor peternakan adalah
meningkatkan produksi ternak dan hasil-hasilnya guna mencukupi permintaan
yang terus meningkat dari tahun ke tahun. Hal ini sejalan dengan laju
pertumbuhan penduduk dan semakin tingginya kesadaran masyarakat akan arti
pentingnya protein hewani dalam peningkatan gizi masyarakat. Pemerintah
Provinsi NTT terus berupaya melakukan diversifikasi ternak dalam rangka
peningkatan populasi dan produksi ternak. Jenis-jenis ternak yang diusahakan
antara lain : sapi, kerbau, kuda, kambing/domba, dan babi. Masyarakat juga
memelihara beberapa jenis unggas, yaitu : ayam ras, ayam buras, dan itik.

.id
go
Populasi dan penyebaran ternak di NTT erat hubungannya dengan
s.
tersedianya lahan untuk penggembalaan, kegiatan pertanian dan penyebaran
bp

penduduk. Selain itu, populasi dan penyebaran ternak sangat bergantung


tt.

dengan iklim dan daya adaptasi dari jenis ternak/unggas yang bersangkutan.
//n
s:

Daerah-daerah yang iklim dan tanahnya tidak/kurang subur untuk usaha


tp

pertanian (biasanya padang rumput) sangat baik untuk usaha peternakan,


ht

seperti Pulau Sumba bagian timur dan Pulau Timor bagian barat. Iklim
berpengaruh terhadap pertumbuhan dan produksi ternak, karena tiap jenis
ternak menghendaki iklim dan keadaan tempat tertentu, seperti sapi, kuda,
dan kambing yang menghendaki daerah yang sedikit curah hujannya,
sebaliknya kerbau dan itik menghendaki daerah yang banyak curah hujannya.
Gambaran penyebaran ternak dan jenisnya seperti terlihat dalam Tabel 4.1
Pada tahun 2017, populasi seluruh ternak/unggas meningkat dibanding
tahun 2016, seperti sapi, kerbau, kambing, babi, dan itik. Jenis ternak besar
terbanyak yang dipelihara adalah sapi dan ternak kecil adalah babi, sedangkan
untuk kelompok unggas yang terbanyak adalah ayam kampung.

| Statistik Pertanian Provinsi Nusa Tenggara Timur 2017 25


1. Ternak Besar
Seperti diurakan sebelumnya bahwa populasi ternak sapi terkonsentrasi di
daratan Timor, yaitu sebesar 74,88 persen. Khusus untuk sapi, populasi
terbanyak di Pulau Timor.
Penyebaran ternak kerbau terkonsentrasi di Pulau Sumba, yaitu 45,94
persen dan Flores sekitar 38,09 persen, sedangkan daratan Timor 15,97 persen.
Bila dicermati populasi kerbau per kabupaten, maka penyebaran relatif tidak
merata, karena ternak ini hanya cocok hidup pada daerah dataran rendah
dengan curah huuan tinggi dan rawa-rawa. Daerah-daerah yang kering atau
curah hujannya seperti Alor, Flores Timur, dan Lembata kurang cocok untuk

.id
pemeliharaannya sehingga daerah ini populasi kerbaunya sedikit.
Tabel 4.1
go
s.
Persentase Penyebaran Ternak Besar, 2017
bp

Pulau/Daratan Sapi Kerbau Kuda


(1) (2) (3) (4)
tt.

Sumba 6,31 45,94 48,70


//n

Timor 74,88 15,97 24,67


s:

Alor 0,00 0,00 0,09


tp

Flores 18,81 38,09 26,54


ht

NTT 100,00 100,00 100,00


Sumber : Dinas Peternakan Provinsi NTT
Kuda adalah jenis ternak yang banyak digunakan oleh masyarakat sebagai
alat pengangkutan terutama bagi masyarakat di perdesaan. Selain itu juga
ternak ini dipelihara hanya sebagai hobi dan juga sebagai mahar (belis) dalam
adat-istiadat. Populasi kuda terbanyak berada di daratan Sumba yaitu sekitar
23,90 persen, kemudian daratan Flores 26,54 persen, dan daratan Timor 24,67
persen.

26 Statistik Pertanian Provinsi Nusa Tenggara Timur 2017 |


2. Ternak Kecil
Ternak kecil yang banyak diusahakan oleh masyarakat NTT adalah babi dan
kambing. Ternak kecil seperti kambing/domba terbanyak di Kabupaten Rote
Ndao dan Flores Timur. Penyebaran ternak kambing di wilayah NTT terbanyak
di daratan Flores dan Timor masing-masing sebanyak 45,02 persen dan 36,13
persen, sementara di daratan Sumba dan Alor hanya 12,85 persen dan 6,00
persen.
Jenis ternak babi sangat potensial untuk dikembangkan, karena
kesanggupannya beradaptasi dalam kondisi lingkungan yang beraneka ragam.
Disamping itu pemeliharaannya juga tidak sulit karena babi dapat

.id
memanfaatkan limbah rumah tangga sebagai pakannya. Populasi ternak babi
go
terbanyak di daratan Timor yaitu sebesar 46,82 persen kemudian di daratan
s.
bp

Flores 34,39 persen. Sementara di daratan Sumba 14,27 persen dan di daratan
tt.

Alor 4,53 persen.


//n

Tabel 4.2
s:

Persentase Penyebaran Ternak Kecil, 2017


tp

Pulau/Daratan Kambing Domba Babi


(1) (2) (3) (4)
ht

Sumba 12,85 1,56 14,27


Timor 36,13 87,09 46,82
Alor 6,00 0,00 4,53
Flores 45,02 11,35 34,39
NTT 100,00 100,00 100,00
Sumber : Dinas Peternakan Provinsi NTT

3. Penyebaran Unggas
Ternak unggas yang dipelihara masyarakat adalah ayam kampung, ayam ras
dan itik. Dari ketiga jenis unggas ini, populasi ayam kampung adalah yang
terbanyak yaitu 10.362.140 ekor. Tingginya populasi ayam kampung dibanding
kedua jenis unggas lainnya disebabkan ayam kampung telah berkembang lama
dan merupakan jenis ternak unggas yang paling lama dikenal masyarakat dan
| Statistik Pertanian Provinsi Nusa Tenggara Timur 2017 27
banyak dipelihara oleh penduduk desa baik sebagai usaha rumah tangga atau
usaha sampingan.
Populasi ayam ras jauh lebih rendah dari ayam kampung, hal ini
dimungkinkan karena dari segi pemeliharaannya ayam ras lebih intensif
dibanding dengan ayam kampung. Dari Tabel 4.3 terlihat bahwa populasi ayam
ras terkonsentrasi di daratan Timor, sedangkan daratan lainnya relatif kecil.
Populasi itik di NTT terbanyak di daratan Flores yaitu 70,45 persen dan
daratan Timor dengan persentase sebesar 13,60 persen, sedangkan daratan
Alor dan Sumba relatif kecil masing-masing 7,72 persen dan 8,22 persen.
Tabel 4.3
Persentase Penyebaran Unggas, 2017

.id
Pulau/Daratan Ayam Kampung Itik Ayam Ras
(1) (2) (3) go (4)
Sumba 13,00 8,22 5,53
s.
bp

Timor 39,61 13,60 67,75


Alor 3,31 7,72 3,51
tt.

Flores 44,08 70,45 23,21


//n

NTT 100,00 100,00 100,00


s:

Sumber : Dinas Peternakan Provinsi NTT


tp

Tabel 4.4
ht

Populasi Ternak Kecil dan Unggas dan Perubahannya, 2016-2017


Pertumbuhan per
Jenis Ternak 2016 2017
Tahun (%)
(1) (2) (3) (4)
1. Kambing/Domba 704 853 741 806 5,24
2. Babi 1 845 408 2 073 446 12,36
3. Ayam Kampung 10 662 627 10 362 140 (2,82)
4. Ayam Ras 5 039 677 6 436 664 27,72
5. Itik/Itik Manila 344 942 345 750 0,23
Sumber : Dinas Peternakan Provinsi NTT

28 Statistik Pertanian Provinsi Nusa Tenggara Timur 2017 |


4. Pemotongan Ternak
Penyediaan daging di NTT berasal dari ternak yang dipotong baik
pemotongan resmi di Rumah Potong Hewan (RPH) maupun pemotongan di luar
RPH yang dilaporkan melalui keurmaster yang bertugas di masing-masing
kecamatan. Sedangkan pemotongan gelap (tidak dicatat) yang dilakukan oleh
rumah tangga dan sebagainya tidak dicakup dalam publikasi ini. Tabel berikut
menyajikan banyaknya pemotongan ternak di NTT.
Tabel 4.5
Populasi Ternak Kecil dan Unggas dan Perubahannya, 2016-2017
(Ekor)
2016 2017
Jenis Ternak Di dalam Di Luar Di dalam Di Luar
Jumlah Jumlah
RPH RPH RPH RPH

.id
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1. Sapi 69 121 13 823 go
82 944 68 252 13 650 81 902
s.
2. Kerbau 6 683 1 337 8 020 6 555 1 313 7 868
bp

3. Kambing/Domba 40 951 119 853 160 804 46 185 138 555 184 740
4. Babi 158 459 633 836 792 295 162 253 649 012 811 265
tt.

NTT 275 214 768 849 1 044 063 283 245 802 530 1 085 775
//n

Sumber : Dinas Peternakan Provinsi NTT


s:

Dari tabel di atas terlihat bahwa yang terbanyak dipotong adalah ternak
tp

babi yaitu sebanyak 811.265 ekor, diikuti kambing/domba 184.740 ekor, sapi
ht

81.902 ekor dan kerbau 7.868 ekor. Dilihat dari tempat pemotongannya, masih
banyak ternak babi dan kambing/domba yang dipotong diluar RPH. Kondisi ini
kurang baik karena khusus yang diluar RPH kualitas dagingnya kurang terjamin
karena kesehatan dari ternak yang dipotong tidak mendapat pemeriksaan dari
petugas Dinas Peternakan.

| Statistik Pertanian Provinsi Nusa Tenggara Timur 2017 29


ht
tp
s:
//n
tt.
bp
s.
go
.id
V PERIKANAN
Daerah NTT merupakan salah satu daerah di Indonesia yang memiliki
potensi sumber daya kelautan cukup banyak dan bervariasi. Namun selama ini
potensi tersebut belum dimanfaatkan secara maksimal. Kondisi ini Nampak dari
kontribusi subsektor perikanan terhadap perekonomian masyarakat (baca :
PDRB) dan juga penyerapan tenaga kerjanya.
Tabel 5.1
Jumlah Rumah Tangga Usaha Perikanan Laut
Menurut Kategori Usaha, 2015-2016
Kategori Usaha 2015 2016 Perubahan
(1) (2) (3) (4)
Tanpa Perahu 4 828 1 365 (71,73)

.id
Perahu Tanpa Motor 13 302 10 393 (21,87)
Motor Tempel 5 516 go 5 625 1,98
Kapal Motor 7 115 7 619 7,08
s.
< 5 GT 4 291 4 467 4,10
bp

5 GT ke atas 2 824 3 152 11,61


tt.

Jumlah 30 761 25 002 (18,72)


//n

Sumber : Dinas Perikanan Provinsi NTT


Usaha perikanan mencakup kegiatan penangkapan ikan dan budidaya
s:
tp

perikanan. Kedua kegiatan tersebut umumnya dilakukan secara simultan oleh


ht

nelayan/rumah tangga. Melihat kondisi ini dapat disimpulkan bahwa kegiatan


perikanan belum banyak diminati oleh masyarakat.
Sementara itu, permintaan terhadap hasil perikanan diperkirakan terus
meningkat secara linier seiring dengan pertambahan jumlah penduduk dan
kesadaran masyarakat terhadap kebutuhan protein hewani yang berasal dari
ikan, serta meningkatkan volume ekspor hasil perikanan.
Dari Tabel 5.1 diketahui bahwa usaha perikanan laut masih lebih banyak
dilakukan dengan menggunakan perahu tanpa motor, yaitu sebanyak 10.392
rumah tangga, walaupun jumlah ini mengalami penurunan 21,87 persen
dibanding tahun sebelumnya, diikuti oleh rumah tangga yang berusaha motor
tempel sebanyak 5.625 rumah tangga atau meningkat 1,98 persen, sedangkan
| Statistik Pertanian Provinsi Nusa Tenggara Timur 2017 31
yang paling sedikit adalah rumah tangga yang berusaha tanpa perahu sebanyak
1.365 rumah tangga.
Tabel 5.2
Produksi Perikanan Laut di Nusa Tenggara Timur, 2016-2017
(Ton)
Pulau/Daratan 2016 2017 Perubahan
(1) (2) (3) (4)
Sumba 17 455 4 412 (74,72)
Timor 22 595 32 329 43,08
Alor 23 831 9 298 (60,98)
Flores 59 885 92 229 54,01
NTT 123 766 138 268 11,72
Sumber : Dinas Perikanan Provinsi NTT
Pada tahun 2016 produksi perikanan laut tercatat sebesar 123.766 ton
meningkat menjadi 138.268 ton pada tahun 2017 atau mengalami peningkatan

.id
produksi sebesar 11,72 persen. go
s.
Alat penangkap ikan terbanyak yang digunakan nelayan NTT adalah
bp

jaring insang, yaitu sebanyak 6.929 buah dan yang paling sedikit digunakan
tt.

adalah bagan perahu/rakit tancap/kelong.


//n

Tabel 5.3
s:

Banyaknya Alat Penangkap Ikan yang Digunakan Nelayan, 2016-2017


tp

(Unit)
ht

Pulau/Daratan 2016 2017 Perubahan (%)


(1) (2) (3) (4)
Payang/Lampara 1 428 767 (46,29)
Pukat Cincin 6 929 770 (88,89)
Pukat Pantai 467 1 073 129,76
Jaring Insang 6 490 13 427 106,89
Bagan perahu/Rakit Tancap/kelong 650 135 (79,23)
Pancing Tonda 825 2 875 248,48
Huhate 176 345 96,02

Sumber : Dinas Perikanan Provinsi NTT


Jumlah armada perikanan di NTT selama 3 tahun terakhir rata-rata
mengalami fluktuasi. Di tahun 2016-2017 jumlah armada perahu tanpa motor
mengalami penurunan sebesar 7,82 persen namun ada penambahan armada
kapal motor lebih dari 5 GT sebanyak 20,59 persen.

32 Statistik Pertanian Provinsi Nusa Tenggara Timur 2017 |


Tabel 5.4
Perkembangan Jumlah Armada, 2015-2017
(Unit)
Jenis Armada 2015 2016 2017 Perubahan (%)
(1) (2) (3) (4) (5)
Perahu Tanpa Motor 15 770 10 484 13 302 (7,82)
Motor Tempel 6 752 5 625 6 734 (0,13)
Kapal Motor 8 380 7 624 7 283 (6,55)
< 5 GT 4 730 4 467 4 458 (2,88)
> 5 GT 2 001 3 157 2 825 20,59
Sumber : Dinas Perikanan Provinsi NTT
Jumlah rumah tangga budidaya perikanan tahun 2017 sebanyak 37.657
rumah tangga dengan total produksi selama tahun tersebut sebanyak
1.953.518 ton.
Tabel 5.5

.id
Rumah Tangga dan Jumlah Produksi Perikanan Budidaya, 2017
(Ton)
Tempat Budidaya
go
Rumah Tangga Produksi
(1) (2) (3)
s.
Tambak 2 160 8 531
bp

Kolam 4 738 2 894


tt.

Laut 30 138 1 941 708


//n

Sawah 621 386


s:

Jumlah 37 657 1 953 518


tp

Sumber : Dinas Perikanan Provinsi NTT


ht

| Statistik Pertanian Provinsi Nusa Tenggara Timur 2017 33


ht
tp
s:
//n
tt.
bp
s.
go
.id
VI KEHUTANAN
Hutan adalah salah satu sumber daya alam yang mempunyai peranan
penting dalam ekosistem dan peningkatan pendapatan masyarakat disekitar
maupun di luar kawasan hutan tersebut. Hutan mempunyai fungsi ganda, yaitu
sebagai pengatur dan penyeimbang kelestarian lingkungan hidup, serta
merupakan sumber devisa negara. Pemerintah selalu berusaha menjaga
kelestarian lingkungan hutan serta memperbaiki kerusakannya, melalui
konservasi, rehabilitasi, reboisasi, dan inventarisasi hutan.
Tabel 6.1
Produksi Hasil Hutan Kayu Menurut Jenisnya, 2015-2017
Jumlah Produksi

.id
Jenis Hasil Hutan Satuan
2015 2016 2017
(1) (2) (3)
go (4) (5)
A. Kayu-Kayuan dan Pohon
s.
1. Rimba Campuran m3 5 548,89 5 978,64 2 499,60
bp

2. Jati m3 7 856,85 5 690,17 1 986,78


tt.

3. Kayu Merah m3 - - -
//n

4. Mahoni m3 556,44 237,40 179,70


s:

5. Sengon m3 - - -
tp
ht

6. Bayam m3 19,13 - -

7. Kemiri m3 98,90 384,37 328,31

8. Pulai m3 - - -

9. Gamelina m3 104,26 19,67 977,88

10. Randu m3 - - 17,03

11. Kelapa m3 - - -

14 184,47 12 310,25 5 989,29


Sumber : Dinas Kehutanan Provinsi NTT
Kontribusi subsektor kehutanan di NTT masih relatif kecil terhadap
PDRB, yaitu sebesar 0,15 persen. Hasil hutan lainnya dari jenis kayu-kayuan,
arang, dan pohon untuk tahun 2017 (Tabel 6.1) didominasi kayu rimba
campuran (2.499,60 m3).

| Statistik Pertanian Provinsi Nusa Tenggara Timur 2017 35


Hasil hutan lainnya berupa non kayu, kulit, dan daun seperti : asam isi,
asam biji, kemiri, kayu papi, rotan, dan cendana. Tahun 2017 produksi
kehutanan mengalami penurunan hampir di seluruh komoditi. Hal tersebut
perlu mendapat perhatian dari pemerintah.
Tabel 6.2
Produksi Hasil Hutan Non Kayu Menurut Jenisnya, 2015-2017
Jumlah Produksi
Jenis Hasil Hutan Satuan
2015 2016 2017
(1) (2) (3) (4) (5)
B. Non Kayu, Kulit, dan Daun
1. Asam Isi ton 3,00 - 0,08
2. Asam Biji ton 777,00 - 0,25
3. Kemiri Isi ton 1 894,32 1 262,38 0,11

.id
4. Kemiri Biji ton - - -
5. Kayu Papi ton 3,68 - 22,01
6. Cendana ton
go
27,02 80,00 595,00
s.
7. Cendana Limbah ton - - 10,61
bp

8. Cendana putih ton - - -


tt.

9. Morolongge ton - - -
//n

10. Werek ton - - -


s:

11. Kayu Kuning ton - - -


tp

12. Kula'a ton - - -


ht

13. Gaharu ton - - -


14. Sarang Burung Walet ton 0,00 - -
15. Strip Bambu ton 94,00 24,00 -
16. Kayu Manis ton - 14,75 -
17. Ijuk ton - 5,00 -
Sumber : Dinas Kehutanan Provinsi NTT

36 Statistik Pertanian Provinsi Nusa Tenggara Timur 2017 |


Tabel 6.3
Produksi Hasil Hutan Kayu Menurut Jenisnya, 2015-2017
Jumlah Produksi
Jenis Hasil Hutan Satuan
2015 2016 2017
(1) (2) (3) (4) (5)
C. Pemburuan
1. Madu Liter 133,00 - -
Sumber : Dinas Kehutanan Provinsi NTT

.id
go
s.
bp
tt.
//n
s:
tp
ht

| Statistik Pertanian Provinsi Nusa Tenggara Timur 2017 37


ht
tp
s:
//n
tt.
bp
s.
go
.id
ht
tp
s:
//n
tt.
bp
s.
go
.id
LAMPIRAN
ht
tp
s:
//n
tt.
bp
s.
go
.id
Tabel 1.
Luas Tanam, Luas Panen, Rata-Rata Hasil Dan Produksi Padi
Menurut Kabupaten/Kota, 2017
Luas Luas Rata-Rata
Produksi (Ton)
Kabupaten/Kota Tanam Panen Hasil
(Ha) (Ha) (Ku/Ha) GKG Beras
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
01 Sumba Barat 13 169 13 853 57,40 45 516 28 557
02 Sumba Timur 23 081 17 979 51,68 51 132 32 080
03 Kupang 22 826 22 392 70,55 86 050 53 988
04 Timor Tengah Selatan 5 356 5 345 57,22 18 913 11 866
05 Timor Tengah Utara 12 580 12 035 59,09 40 269 25 265
06 Belu 7 156 6 633 59,35 22 458 14 090
07 Alor 8 665 7 876 53,27 17 246 10 820
08 Lembata 6 556 6 489 51,09 11 450 7 184

.id
09 Flores Timur 10 420 10 001
go 51,78 24 755 15 531
10 Sikka 12 279 11 446 60,15 32 997 20 702
s.
11 Ende 9 842 10 785 61,52 34 960 21 934
bp

12 Ngada 17 258 16 776 78,71 84 814 53 212


tt.

13 Manggarai 24 552 22 064 78,03 98 034 61 507


//n

14 Rote Ndao 21 288 20 902 76,74 89 216 55 974


s:

15 Manggarai Barat 51 333 47 671 64,39 178 869 112 223


tp

16 Sumba Tengah 6 950 7 113 48,92 19 049 11 951


ht

17 Sumba Barat Daya 28 185 26 846 55,38 71 540 44 884


18 Nagekeo 10 642 10 176 57,69 37 172 23 321
19 Manggarai Timur 21 074 22 466 90,70 95 517 59 927
20 Sabu Raijua 1 332 1 231 99,27 5 689 3 569
21 Malaka 7 744 7 659 60,95 23 784 14 922
71 Kota Kupang 422 419 89,65 2 250 1 412
Nusa Tenggara Timur 322 709 308 156 63,63 1 091 679 684 920
Sumber : Hasil Olah SP Lahan 2017

| Statistik Pertanian Provinsi Nusa Tenggara Timur 2017 41


Tabel 2.
Luas Tanam, Luas Panen, Rata-Rata Hasil Dan Produksi Padi Sawah
Menurut Kabupaten/Kota, 2017
Luas Luas Rata-Rata
GKG
Kabupaten/Kota Tanam Panen Hasil
(Ha) (Ha) (Ku/Ha) (Ton)
(1) (2) (3) (4) (5)
01 Sumba Barat 8 365 10 652 36,43 38 805
02 Sumba Timur 17 404 14 079 30,43 42 846
03 Kupang 15 563 15 182 44,13 66 998
04 Timor Tengah Selatan 5 307 5 295 35,51 18 804
05 Timor Tengah Utara 8 639 8 321 39,77 33 092
06 Belu 7 136 6 616 33,88 22 414
07 Alor 705 748 32,48 2 428

.id
08 Lembata 105 75 33,63 252
09 Flores Timur 853
go841 27,26 2 293
s.
10 Sikka 4 691 4 857 38,30 18 603
bp

11 Ende 6 264 6 713 37,52 25 186


tt.

12 Ngada 16 254 15 916 51,84 82 503


//n

13 Manggarai 23 055 20 302 45,46 92 296


s:

14 Rote Ndao 21 288 20 877 42,69 89 131


tp

15 Manggarai Barat 40 972 36 478 42,24 154 067


ht

16 Sumba Tengah 6 020 6 116 27,68 16 932


17 Sumba Barat Daya 8 904 8 492 30,53 25 927
18 Nagekeo 10 093 9 473 37,76 35 771
19 Manggarai Timur 19 389 20 916 42,06 87 978
20 Sabu Raijua 1 332 1 196 46,01 5 502
21 Malaka 7 181 7 277 31,12 22 645
71 Kota Kupang 374 370 56,36 2 087
Nusa Tenggara Timur 229 893 220 790 40,15 886 560
Sumber : Hasil Olah SP Lahan 2017

42 Statistik Pertanian Provinsi Nusa Tenggara Timur 2017 |


Tabel 3.
Luas Tanam, Luas Panen, Rata-Rata Hasil Dan Produksi Padi Ladang
Menurut Kabupaten/Kota, 2017
Luas Luas Rata-Rata
GKG
Kabupaten/Kota Tanam Panen Hasil
(Ha) (Ha) (Ku/Ha) (Ton)
(1) (2) (3) (4) (5)
01 Sumba Barat 4 804 3 201 20,97 6 712
02 Sumba Timur 5 677 3 900 21,25 8 286
03 Kupang 7 263 7 210 26,42 19 052
04 Timor Tengah Selatan 49 50 21,71 109
05 Timor Tengah Utara 3 941 3 714 19,32 7 177
06 Belu 20 17 25,47 43
07 Alor 7 960 7 128 20,79 14 818

.id
08 Lembata 6 451 6 414 17,46 11 199
09 Flores Timur 9 567
go
9 160 24,52 22 462
s.
10 Sikka 7 589 6 590 21,84 14 394
bp

11 Ende 3 578 4 072 24,00 9 774


tt.

12 Ngada 1 004 860 26,87 2 311


//n

13 Manggarai 1 497 1 762 32,57 5 739


s:

14 Rote Ndao 0 25 34,05 85


tp

15 Manggarai Barat 10 361 11 193 22,16 24 802


ht

16 Sumba Tengah 930 997 21,23 2 117


17 Sumba Barat Daya 19 281 18 354 24,85 45 612
18 Nagekeo 549 703 19,93 1 401
19 Manggarai Timur 1 685 1 550 48,64 7 538
20 Sabu Raijua 0 35 53,26 186
21 Malaka 563 382 29,83 1 139
71 Kota Kupang 48 49 33,28 163
Nusa Tenggara Timur 92 816 87 366 23,48 205 119
Sumber : Hasil Olah SP Lahan 2017

| Statistik Pertanian Provinsi Nusa Tenggara Timur 2017 43


Tabel 4.
Luas Tanam, Luas Panen, Rata-Rata Hasil Dan Produksi Jagung
Menurut Kabupaten/Kota, 2017
Luas Luas Rata-Rata
Produksi
Kabupaten/Kota Tanam Panen Hasil
(Ha) (Ha) (Ku/Ha) (Ton)
(1) (2) (3) (4) (5)
01 Sumba Barat 8 804 8 769 35,92 31 502
02 Sumba Timur 21 228 13 576 26,47 35 936
03 Kupang 32 319 23 852 25,40 60 589
04 Timor Tengah Selatan 84 351 59 607 19,27 114 866
05 Timor Tengah Utara 21 498 24 828 26,35 65 427
06 Belu 15 974 14 670 29,37 43 084
07 Alor 10 139 9 116 27,58 25 143

.id
08 Lembata 14 560 14 008 17,37 24 334
09 Flores Timur 14 528
go
12 034 17,82 21 446
s.
10 Sikka 17 097 13 817 15,56 21 505
bp

11 Ende 5 542 6 256 29,21 18 275


tt.

12 Ngada 19 149 18 160 39,18 71 152


//n

13 Manggarai 5 187 5 291 28,58 15 123


s:

14 Rote Ndao 6 810 4 368 30,71 13 414


tp

15 Manggarai Barat 12 581 5 868 36,12 21 193


ht

16 Sumba Tengah 7 548 6 547 30,62 20 050


17 Sumba Barat Daya 34 917 34 389 24,39 83 870
18 Nagekeo 6 366 5 644 30,49 17 208
19 Manggarai Timur 6 456 6 535 46,25 30 220
20 Sabu Raijua 1 917 2 437 67,26 16 391
21 Malaka 32 612 22 843 25,49 58 222
71 Kota Kupang 386 538 16,37 880
Nusa Tenggara Timur 379 968 313 150 25,86 809 830
Sumber : Hasil Olah SP Lahan 2017

44 Statistik Pertanian Provinsi Nusa Tenggara Timur 2017 |


Tabel 5.
Luas Tanam, Luas Panen, Rata-Rata Hasil Dan Produksi Kedelai
Menurut Kabupaten/Kota, 2017
Luas Luas Rata-Rata
Produksi
Kabupaten/Kota Tanam Panen Hasil
(Ha) (Ha) (Ku/Ha) (Ton)
(1) (2) (3) (4) (5)
01 Sumba Barat 112 425 13,30 565
02 Sumba Timur 243 245 8,22 201
03 Kupang 1 251 0 - 0
04 Timor Tengah Selatan 151 144 8,74 126
05 Timor Tengah Utara 167 2 3,42 1
06 Belu 2 2 3,42 1
07 Alor 85 102 8,92 91

.id
08 Lembata 650 272 12,30 334
09 Flores Timur 143
go 99 12,19 121
s.
10 Sikka 25 6 4,01 2
bp

11 Ende 23 1 2,29 0
tt.

12 Ngada 2 730 1 613 15,17 2 447


//n

13 Manggarai 1 043 443 14,26 632


s:

14 Rote Ndao 279 5 9,89 5


tp

15 Manggarai Barat 1 779 651 14,94 973


ht

16 Sumba Tengah 419 395 7,95 314


17 Sumba Barat Daya 64 63 8,61 54
18 Nagekeo 186 201 8,57 172
19 Manggarai Timur 519 323 7,69 249
20 Sabu Raijua 13 15 10,40 15
21 Malaka 127 0 - 0
71 Kota Kupang 0 0 - 0
Nusa Tenggara Timur 10 010 5 006 12,59 6 303
Sumber : Hasil Olah SP Lahan 2017

| Statistik Pertanian Provinsi Nusa Tenggara Timur 2017 45


Tabel 6.
Luas Tanam, Luas Panen, Rata-Rata Hasil Dan Produksi Kacang Tanah
Menurut Kabupaten/Kota, 2017
Luas Luas Rata-Rata
Produksi
Kabupaten/Kota Tanam Panen Hasil
(Ha) (Ha) (Ku/Ha) (Ton)
(1) (2) (3) (4) (5)
01 Sumba Barat 10 22 8,85 19
02 Sumba Timur 1 483 1 240 7,98 990
03 Kupang 2 048 2 465 8,19 2 019
04 Timor Tengah Selatan 1 290 1 186 7,54 894
05 Timor Tengah Utara 502 421 6,54 275
06 Belu 396 530 8,61 456
07 Alor 12 7 8,78 6

.id
08 Lembata 1 426 1 316 9,45 1 244
09 Flores Timur 1 077
go
785 7,90 620
s.
10 Sikka 2 067 1 908 9,16 1 747
bp

11 Ende 94 90 10,58 95
tt.

12 Ngada 70 76 13,33 101


//n

13 Manggarai 47 23 8,01 18
s:

14 Rote Ndao 409 320 11,66 373


tp

15 Manggarai Barat 100 360 16,17 582


ht

16 Sumba Tengah 2 20 8,55 17


17 Sumba Barat Daya 304 297 9,80 291
18 Nagekeo 59 53 12,54 66
19 Manggarai Timur 43 54 8,82 48
20 Sabu Raijua 338 508 8,66 440
21 Malaka 134 140 7,50 105
71 Kota Kupang 54 80 4,64 37
Nusa Tenggara Timur 11 963 11 899 8,78 10 445
Sumber : Hasil Olah SP Lahan 2017

46 Statistik Pertanian Provinsi Nusa Tenggara Timur 2017 |


Tabel 7.
Luas Tanam, Luas Panen, Rata-Rata Hasil Dan Produksi Kacang Hijau
Menurut Kabupaten/Kota, 2017
Luas Luas Rata-Rata
Produksi
Kabupaten/Kota Tanam Panen Hasil
(Ha) (Ha) (Ku/Ha) (Ton)
(1) (2) (3) (4) (5)
01 Sumba Barat 40 43 6,02 26
02 Sumba Timur 472 344 4,18 144
03 Kupang 236 207 2,75 57
04 Timor Tengah Selatan 1 077 934 10,12 945
05 Timor Tengah Utara 249 337 7,50 253
06 Belu 1 163 1 176 5,83 685
07 Alor 202 192 8,08 155

.id
08 Lembata 246 240 4,17 100
09 Flores Timur 534
go 537 8,10 435
s.
10 Sikka 1 543 1 539 6,73 1 035
bp

11 Ende 26 24 5,98 14
tt.

12 Ngada 38 36 5,82 21
//n

13 Manggarai 207 139 4,63 64


s:

14 Rote Ndao 135 117 5,23 61


tp

15 Manggarai Barat 85 248 11,22 278


ht

16 Sumba Tengah 281 281 3,67 103


17 Sumba Barat Daya 85 85 7,06 60
18 Nagekeo 23 20 7,63 15
19 Manggarai Timur 307 294 3,61 106
20 Sabu Raijua 1 095 1 310 4,20 550
21 Malaka 2 852 2 694 7,86 2 117
71 Kota Kupang 10 10 6,20 6
Nusa Tenggara Timur 10 906 10 807 6,69 7 232
Sumber : Hasil Olah SP Lahan 2017

| Statistik Pertanian Provinsi Nusa Tenggara Timur 2017 47


Tabel 8.
Luas Tanam, Luas Panen, Rata-Rata Hasil Dan Produksi Ubi Kayu
Menurut Kabupaten/Kota, 2017
Luas Luas Rata-Rata
Produksi
Kabupaten/Kota Tanam Panen Hasil
(Ha) (Ha) (Ku/Ha) (Ton)
(1) (2) (3) (4) (5)
01 Sumba Barat 1 179 886 269,12 23 844
02 Sumba Timur 2 847 2 219 126,50 28 070
03 Kupang 4 007 3 836 74,19 28 458
04 Timor Tengah Selatan 10 862 11 854 72,78 86 278
05 Timor Tengah Utara 4 255 3 767 96,08 36 191
06 Belu 3 842 3 122 192,55 60 119
07 Alor 3 672 3 871 146,76 56 810

.id
08 Lembata 1 881 2 476 213,50 52 863
09 Flores Timur 2 985
go
4 123 88,82 36 622
s.
10 Sikka 7 338 7 199 150,33 108 221
bp

11 Ende 2 400 1 421 216,80 30 807


tt.

12 Ngada 1 217 1 331 200,97 26 749


//n

13 Manggarai 822 700 201,29 14 090


s:

14 Rote Ndao 347 229 249,04 5 703


tp

15 Manggarai Barat 134 3 476 158,79 55 195


ht

16 Sumba Tengah 439 659 189,12 12 463


17 Sumba Barat Daya 2 925 2 934 193,85 56 875
18 Nagekeo 619 869 109,79 9 540
19 Manggarai Timur 1 749 1 599 171,04 27 351
20 Sabu Raijua 57 64 102,70 657
21 Malaka 2 848 2 486 258,36 64 229
71 Kota Kupang 38 105 188,48 1 979
Nusa Tenggara Timur 56 463 59 226 138,98 823 114
Sumber : Hasil Olah SP Lahan 2017

48 Statistik Pertanian Provinsi Nusa Tenggara Timur 2017 |


Tabel 9.
Luas Tanam, Luas Panen, Rata-Rata Hasil Dan Produksi Ubi Jalar
Menurut Kabupaten/Kota, 2017
Luas Luas Rata-Rata
Produksi
Kabupaten/Kota Tanam Panen Hasil
(Ha) (Ha) (Ku/Ha) (Ton)
(1) (2) (3) (4) (5)
01 Sumba Barat 118 73 65,85 481
02 Sumba Timur 605 633 66,06 4 182
03 Kupang 303 315 87,90 2 769
04 Timor Tengah Selatan 727 1 614 133,89 21 609
05 Timor Tengah Utara 148 344 82,03 2 822
06 Belu 139 167 70,04 1 166
07 Alor 210 120 61,08 733

.id
08 Lembata 112 177 68,41 1 211
09 Flores Timur 24
go 81 77,14 625
s.
10 Sikka 1 277 1 341 72,56 9 734
bp

11 Ende 246 172 90,18 1 551


tt.

12 Ngada 147 129 83,95 1 083


//n

13 Manggarai 500 492 40,12 1 974


s:

14 Rote Ndao 177 174 64,65 1 125


tp

15 Manggarai Barat 20 2 106 51,55 10 856


ht

16 Sumba Tengah 138 98 76,63 751


17 Sumba Barat Daya 131 198 33,06 655
18 Nagekeo 257 303 65,52 1 985
19 Manggarai Timur 544 531 80,85 4 293
20 Sabu Raijua 6 227 82,08 1 863
21 Malaka 406 158 94,18 1 488
71 Kota Kupang 0 0 #DIV/0! 0
Nusa Tenggara Timur 6 234 9 453 77,18 72 954
Sumber : Hasil Olah SP Lahan 2017

| Statistik Pertanian Provinsi Nusa Tenggara Timur 2017 49


Tabel 10.
Produksi Komoditas Sayur-Sayuran Tahunan, 2017
(Kuintal)

Bawang Bawang Bawang


Kabupaten/Kota Bayam
Daun Merah Putih

(1) (2) (3) (4) (5)


01 Sumba Barat 1 254 227 35 4 476
02 Sumba Timur 10 400 51 2 076
03 Kupang 24 26 518 94 1 458
04 Timor Tengah Selatan 3 900 10 320 1 220 470
05 Timor Tengah Utara 18 804 15 37
06 Belu 0 2 169 435 707

.id
07 Alor 0 710 0 820
08 Lembata 0 go 764 0 266
09 Flores Timur 0 90 0 700
s.
bp

10 Sikka 0 672 2 5 506


11 Ende 945 505 40 770
tt.

12 Ngada 21 0 10 19
//n

13 Manggarai 204 762 0 28


s:

14 Rote Ndao 0 24 356 164 664


tp

15 Manggarai Barat 0 3 730 0 3 175


ht

16 Sumba Tengah 0 16 0 12
17 Sumba Barat Daya 0 64 0 225
18 Nagekeo 0 1 050 0 593
19 Manggarai Timur 0 4 119 99 1 066
20 Sabu Raijua 0 270 0 30
21 Malaka 0 0 0 0
71 Kota Kupang 0 175 0 3 193
Nusa Tenggara Timur 6 376 77 721 2 165 26 291
Sumber : Hasil Olah SPH 2017

50 Statistik Pertanian Provinsi Nusa Tenggara Timur 2017 |


Tabel 10. (lanjutan)
Produksi Komoditas Sayur-Sayuran Tahunan, 2017
(Kuintal)

Cabe Kacang Kacang


Kabupaten/Kota Buncis
Besar/Kecil Merah Panjang

(1) (6) (7) (8) (9)


01 Sumba Barat 2 564 7 176 78 5 896
02 Sumba Timur 351 2 791 34 1 603
03 Kupang 1 060 2 959 0 1 922
04 Timor Tengah Selatan 6 700 15 830 2 280 1 530
05 Timor Tengah Utara 171 446 158 40
06 Belu 2 280 4 229 0 906

.id
07 Alor 2 975 1 300 0 450
08 Lembata 18
go 547 10 410
s.
09 Flores Timur 0 2 002 28 665
bp

10 Sikka 2 442 17 402 684 5 333


tt.

11 Ende 2 655 4 013 765 1 535


//n

12 Ngada 2 54 432 28
s:

13 Manggarai 335 1 355 170 376


tp

14 Rote Ndao 1 099 1 965 0 1 254


ht

15 Manggarai Barat 1 030 11 170 120 3 650


16 Sumba Tengah 9 120 0 20
17 Sumba Barat Daya 418 875 0 626
18 Nagekeo 0 1 210 0 50
19 Manggarai Timur 2 441 1 138 670 2 774
20 Sabu Raijua 0 72 0 127
21 Malaka 0 0 0 0
71 Kota Kupang 1 199 387 0 1 170
Nusa Tenggara Timur 27 749 77 041 5 429 30 365
Sumber : Hasil Olah SPH 2017

| Statistik Pertanian Provinsi Nusa Tenggara Timur 2017 51


Tabel 10. (lanjutan)
Produksi Komoditas Sayur-Sayuran Tahunan, 2017
(Kuintal)

Kubis/Kembang Labu
Kabupaten/Kota Kangkung Ketimun
Kol Siam

(1) (10) (11) (12) (13)


01 Sumba Barat 4 714 2 500 3 354 745
02 Sumba Timur 2 542 73 225 1 160
03 Kupang 3 380 1 989 2 392 3 423
Timor Tengah
04 11 000 29 190 5 000 23 850
Selatan
05 Timor Tengah Utara 132 516 14 34

.id
06 Belu 4 427 1 962 625 0
07 Alor 5 070 go 875 650 10 515
08 Lembata 331 75 544 745
s.
09 Flores Timur 1 307 50 378 0
bp

10 Sikka 15 676 268 11 484 181 942


tt.

11 Ende 5 305 3 950 1 600 4 885


//n

12 Ngada 23 24 8 102
s:

13 Manggarai 73 925 180 25


tp

14 Rote Ndao 2 122 1 663 1 607 20


ht

15 Manggarai Barat 5 365 60 1 360 5 805


16 Sumba Tengah 26 6 0 0
17 Sumba Barat Daya 468 10 106 290
18 Nagekeo 3 210 0 200 62
19 Manggarai Timur 1 864 4 370 3 557 20 088
20 Sabu Raijua 100 11 8 100
21 Malaka 0 0 0 0
71 Kota Kupang 4 917 140 342 0
Nusa Tenggara Timur 72 052 48 657 33 634 253 791
Sumber : Hasil Olah SPH 2017

52 Statistik Pertanian Provinsi Nusa Tenggara Timur 2017 |


Tabel 10. (lanjutan)
Produksi Komoditas Sayur-Sayuran Tahunan, 2017
(Kuintal)

Kabupaten/Kota Petsai/Sawi Terung Tomat Wortel

(1) (14) (15) (16) (17)


01 Sumba Barat 3 702 4 919 2 592 304
02 Sumba Timur 1 217 2 206 1 370 117
03 Kupang 2 936 2 644 4 110 15
04 Timor Tengah Selatan 32 850 9 331 11 702 19 950
05 Timor Tengah Utara 1 017 27 2 686 9
06 Belu 2 862 2 448 5 228 0

.id
07 Alor 4 030 5 070 2 550 1 750
08 Lembata 558
go
1 035 179 160
s.
09 Flores Timur 874 541 310 0
bp

10 Sikka 18 011 44 209 18 634 1 429


tt.

11 Ende 4 160 9 180 6 665 1 800


//n

12 Ngada 36 59 40 101
s:

13 Manggarai 861 448 948 475


tp

14 Rote Ndao 1 784 1 872 1 731 31


ht

15 Manggarai Barat 1 710 9 345 1 895 0


16 Sumba Tengah 28 13 7 6
17 Sumba Barat Daya 317 547 648 25
18 Nagekeo 1 683 144 243 0
19 Manggarai Timur 5 022 6 698 3 549 995
20 Sabu Raijua 293 11 22 0
21 Malaka 5 2 6 0
71 Kota Kupang 2 588 0 2 047 101
Nusa Tenggara Timur 86 544 100 749 67 162 27 268
Sumber : Hasil Olah SPH 2017

| Statistik Pertanian Provinsi Nusa Tenggara Timur 2017 53


Tabel 11.
Produksi Komoditas Buah-Buahan Tahunan, 2017
(Kuintal)
Jambu
Kabupaten/Kota Alpukat Jeruk Mangga
Biji
(1) (2) (3) (4) (5)
01 Sumba Barat 5 485 114 24 934 16 060
02 Sumba Timur 2 940 4 664 4 754 22 367
03 Kupang 8 483 2 117 7 172 39 821
04 Timor Tengah Selatan 37 303 10 614 128 550 68 441
05 Timor Tengah Utara 1 480 35 21 531 51 480
06 Belu 387 3 071 306 0
07 Alor 766 923 4 834 36 748

.id
08 Lembata 1 980 2 047 4 498 12 694
09 Flores Timur 1 024
go205 373 1 318
s.
10 Sikka 18 212 4 862 6 423 56 927
bp

11 Ende 75 150 0 330


tt.

12 Ngada 200 40 38 2 500


//n

13 Manggarai 238 10 15 1 368


s:

14 Rote Ndao 82 11 28 1 052


tp

15 Manggarai Barat 3 390 889 3 933 9 120


ht

16 Sumba Tengah 1 613 742 1 569 3 146


17 Sumba Barat Daya 4 058 826 3 170 12 754
18 Nagekeo 1 648 325 1 397 67 187
19 Manggarai Timur 6 978 926 1 132 19 382
20 Sabu Raijua 0 2 0 1 097
21 Malaka 42 0 0 0
71 Kota Kupang 8 81 0 1 292
Nusa Tenggara Timur 96 392 32 654 214 657 425 084
Sumber : Hasil Olah SPH 2017

54 Statistik Pertanian Provinsi Nusa Tenggara Timur 2017 |


Tabel 11. (lanjutan)
Produksi Komoditas Buah-Buahan Tahunan, 2017
(Kuintal)

Kabupaten/Kota Nangka Nenas Pepaya Pisang

(1) (6) (7) (8) (9)


01 Sumba Barat 11 363 1 369 17 763 93 264
02 Sumba Timur 5 278 1 993 12 647 10 523
03 Kupang 10 398 408 40 959 45 678
04 Timor Tengah Selatan 30 922 2 442 168 632 86 082
05 Timor Tengah Utara 6 458 4 206 36 504 16 325
06 Belu 5 446 562 5 008 13 942
07 Alor 7 552 812 30 777 55 551

.id
08 Lembata 6 998 2 387 46 657 42 222
09 Flores Timur 1 214
go 883 2 432 4 274
s.
10 Sikka 22 914 9 649 39 115 224 895
bp

11 Ende 212 43 577 2 299


tt.

12 Ngada 239 2 210 70


//n

13 Manggarai 190 119 116 6 905


s:

14 Rote Ndao 474 0 817 4 856


tp

15 Manggarai Barat 3 041 4 618 27 129 180 890


ht

16 Sumba Tengah 3 140 390 1 185 1 894


17 Sumba Barat Daya 17 009 3 896 7 940 7 204
18 Nagekeo 11 219 16 534 58 495 43 579
19 Manggarai Timur 10 414 3 223 16 360 87 513
20 Sabu Raijua 24 0 250 369
21 Malaka 0 154 129
71 Kota Kupang 245 0 734 1 420
Nusa Tenggara Timur 154 750 53 536 514 461 929 884
Sumber : Hasil Olah SPH 2017

| Statistik Pertanian Provinsi Nusa Tenggara Timur 2017 55


Tabel 11. (lanjutan)
Produksi Komoditas Buah-Buahan Tahunan, 2017
(Kuintal)

Kabupaten/Kota Rambutan Salak Sirsak

(1) (10) (11) (12)


01 Sumba Barat 368 818 3 803
02 Sumba Timur 292 90 2 274
03 Kupang 0 73 2 733
04 Timor Tengah Selatan 0 274 3 491
05 Timor Tengah Utara 0 217 1 846
06 Belu 0 316 1 308
07 Alor 1 306 205 506

.id
08 Lembata 859 448 344
09 Flores Timur
go
1 064 969 77
s.
10 Sikka 1 408 2 975 1 800
bp

11 Ende 0 0 0
tt.

12 Ngada 0 0 57
//n

13 Manggarai 10 0 45
s:

14 Rote Ndao 0 1 1
tp

15 Manggarai Barat 9 845 963 285


ht

16 Sumba Tengah 996 225 264


17 Sumba Barat Daya 1 867 2 031 1 216
18 Nagekeo 2 581 226 819
19 Manggarai Timur 1 347 230 2 488
20 Sabu Raijua 0 0 13
21 Malaka 0 0 0
71 Kota Kupang 1 0 74
Nusa Tenggara Timur 21 944 10 061 23 444
Sumber : Hasil Olah SPH 2017

56 Statistik Pertanian Provinsi Nusa Tenggara Timur 2017 |


ht
tp
s:
//n
tt.
bp
s.
go
.id

Anda mungkin juga menyukai