Gambar 1
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) NTT, 2012-2016
63,5
63 63.13
62,5 62,67
62,26
62
61,68
61,5
61
60,81
60,5
60
59,5
2012 2013 2014 2015 2016
Gambar 2
Angka Harapan Hidup saat Lahir (AHH) NTT (tahun), 2012-2016
66,1
66,04
66 65,96
65,91
65,9
65,82
65,8
65,7
65,64
65,6
65,5
65,4
2012 2013 2014 2015 2016
B. Dimensi Pengetahuan
Dimensi pengetahuan pada IPM dibentuk oleh dua indikator, yaitu Harapan Lama Sekolah dan Rata-
rata Lama Sekolah. Kedua indikator ini terus meningkat dari tahun ke tahun. Selama periode 2012 hingga
2016, Harapan Lama Sekolah di NTT telah meningkat sebesar 1,24 tahun, sementara Rata-rata Lama
Sekolah meningkat 0,31 tahun.
Selama periode 2012 hingga 2016, Harapan Lama Sekolah secara rata-rata tumbuh sebesar 2,55 persen
per tahun. Meningkatnya Harapan Lama Sekolah menjadi sinyal positif bahwa semakin banyak penduduk
yang bersekolah. Di tahun 2016, Harapan Lama Sekolah di NTT telah mencapai 12,97 yang berarti bahwa
anak-anak usia 7 tahun memiliki peluang untuk menamatkan pendidikan mereka hingga lulus SMA atau D1.
Sementara itu, Rata-rata Lama Sekolah di NTT tumbuh 1,14 persen per tahun selama periode 2012 hingga
2016. Pertumbuhan yang positif ini merupakan modal penting dalam membangun kualitas manusia NTT
yang lebih baik. Hingga tahun 2016, secara rata-rata penduduk NTT usia 25 tahun ke atas telah mengenyam
pendidikan hingga kelas VII (SMP kelas I).
Gambar 4
Pengeluaran per Kapita Disesuaikan di NTT (Rp 000), 2012-2016
7 122
6 934 7 003
6 899
6 785
Gambar 5
IPM NTT Menurut Kabupaten/Kota dan Status Pembangunan Manusia, 2016
Peningkatan IPM di tingkat provinsi juga tercermin pada level kabupaten/kota. Selama periode 2015
hingga 2016, seluruh kabupaten/kota mengalami peningkatan IPM. Pada periode ini, tercatat tiga
kabupaten/kota dengan kemajuan pembangunan manusia paling cepat, yaitu Kabupaten Sabu Raijua
(1,652%), Kabupaten Rote Ndao (1,646%), dan Kabupaten Malaka (1,356%). Kemajuan pembangunan
manusia di ketiga kabupaten didorong oleh pertumbuhan variabel rata-rata lama sekolah dan pengeluaran per
kapita. Sementara itu, kemajuan pembangunan manusia di Kabupaten Kupang (0,564%), Kabupaten Ende
(0,305%), dan Kota Kupang (0,244%) tercatat paling lambat di NTT selama tahun 2015-2016.
Sumba Barat 66,11 66.15 12,40 12,64 6,44 6,45 6.776 6.914 61,36 61,85 0,80
Sumba Timur 63,88 64,00 12,04 12,30 6,31 6,48 8.883 9.004 62,54 63,22 1,09
Kupang 63,17 63,33 13,47 13,48 6,88 6,93 7.085 7.217 62,04 62,39 0,56
Timor Tengah Selatan 65,55 65,60 12,52 12,53 6,26 6,27 6.118 6.360 59,90 60,37 0,78
Timor Tengah Utara 66,09 66,14 13,26 13,27 6,87 7,13 5.799 5.930 60,96 61,54 0,95
Belu 63,01 63,21 11,80 12,02 7,05 7,06 7.083 7.199 60,54 61,04 0,83
Alor 60,23 60,35 11,41 11,64 7,75 7,76 6.346 6.468 58,50 58,99 0,84
Lembata 65,85 66,02 11,86 12,23 7,51 7,52 6.888 7.010 62,16 62,81 1,05
Flores Timur 64,28 64,36 11,90 12,38 6,98 6,99 7.150 7.237 61,24 61,90 1,08
Sikka 66,10 66,20 11,54 11,91 6,54 6,55 7.618 7.740 61,81 62,42 0,99
Ende 64,37 64,42 13,73 13,74 7,37 7,38 8.679 8.801 65,54 65,74 0,31
Ngada 67,32 67,34 12,32 12,66 7,60 7,61 8.085 8.195 65,10 65,61 0,78
Manggarai 65,48 65,66 11,60 11,92 6,81 6,97 6.875 7.008 60,87 61,67 1,31
Rote Nda 62,86 63,13 12,22 12,51 6,45 6,67 5.946 6.110 58,32 59,28 1,65
Manggarai Barat 65,98 66,19 10,41 10,67 6,81 6,82 7.012 7.149 60,04 60,63 0,98
Sumba Tengah 67,65 67,73 11,65 11,93 5,12 5,21 5.821 5.907 57,91 58,52 1,05
Sumba Barat Daya 67,08 67,71 12,79 13,02 6,29 6,30 5.933 6.079 60,53 61,31 1,29
Nageko 66,25 66,31 11,61 11,98 7,33 7,34 7.906 8.054 63,33 63,93 0,95
Manggarai Timur 67,27 67,39 10,30 10,58 6,43 6,44 5.246 5.396 56,83 57,50 1,18
Sabu Raijua 58,38 58,69 12,71 13,00 5,56 5,68 4.781 4.923 53,28 54,16 1,65
Malaka 64,15 64,27 12,01 12,28 6,08 6,31 5.563 5.658 57,51 58,29 1,36
Kota Kupang 68,34 68,46 15,75 15,76 11,43 11,44 12.856 12.986 77,95 78,14 0,24
NTT 65,96 66,04 12,84 12.97 6,93 7,02 7.003 7.122 62,67 63,13 0,73
Keterangan :
AHH : Angka Harapan Hidup saat lahir
HLS : Harapan Lama Sekolah
RLS : Rata-rata Lama Sekolah
Sebelum menghitung IPM, setiap komponen IPM harus dihitung indeksnya. Formula yang
digunakan dalam penghitungan indeks komponen IPM adalah sebagai berikut:
Indeks Kesehatan
𝐴𝐻𝐻0 − 𝐴𝐻𝐻0𝑚𝑖𝑛
𝐼𝐾𝑒𝑠𝑒ℎ𝑎𝑡𝑎𝑛 =
𝐴𝐻𝐻0𝑚𝑎𝑘𝑠 − 𝐴𝐻𝐻0𝑚𝑖𝑛
Indeks Pendidikan
𝐻𝐿𝑆 − 𝐻𝐿𝑆𝑚𝑖𝑛
𝐼𝐻𝐿𝑆 =
𝐻𝐿𝑆𝑚𝑎𝑘𝑠 − 𝐻𝐿𝑆𝑚𝑖𝑛
𝑅𝐿𝑆 − 𝑅𝐿𝑆𝑚𝑖𝑛
𝐼𝑅𝐿𝑆 =
𝑅𝐿𝑆𝑚𝑎𝑘𝑠 − 𝑅𝐿𝑆𝑆𝑚𝑖𝑛
𝐼𝐻𝐿𝑆 + 𝐼𝑅𝐿𝑆
𝐼𝑃𝑒𝑛𝑑𝑖𝑑𝑖𝑘𝑎𝑛 =
2
Indeks Pengeluaran
ln 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟𝑎𝑛 − ln 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟𝑎𝑛𝑚𝑖𝑛
𝐼𝑝𝑒𝑛𝑔𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟𝑎𝑛 =
ln 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟𝑎𝑛𝑚𝑎𝑘𝑠 − ln 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟𝑎𝑛𝑚𝑖𝑛
Untuk menghitung indeks masing-masing komponen IPM digunakan batas maksimum dan
minimum seperti terlihat dalam tabel berikut.
3
𝐼𝑃𝑀 = 𝐼𝐾𝑒𝑠𝑒ℎ𝑎𝑡𝑎𝑛 × 𝐼𝑃𝑒𝑛𝑑𝑖𝑑𝑖𝑘𝑎𝑛 × 𝐼𝑃𝑒𝑛𝑔𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟𝑎𝑛
Capaian pembangunan manusia di suatu wilayah pada waktu tertentu dapat dikelompokkan
ke dalam empat kelompok. Pengelompokkan ini bertujuan untuk mengorganisasikan
wilayah-wilayah menjadi kelompok-kelompok yang sama dalam dalam hal pembangunan
manusia.