Anda di halaman 1dari 10

BERITA RESMI STATISTIK

PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN SUMBA BARAT


TAHUN 2017 MENCAPAI 5,03 PERSEN
Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Sumba Barat yang diukur berdasarkan kenaikan
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) pada tahun 2017 mencapai 5,03 persen.
Tiga lapangan usaha yang mengalami pertumbuhan tertinggi adalah lapangan usaha
Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum yaitu 12,48 persen, diikuti oleh lapangan
usaha Jasa Keuangan dan Asuransi sebesar 7,29 persen, dan lapangan usaha
Pertambangan dan Penggalian sebesar 6,56 persen. Sedangkan pertumbuhan
terendah pada lapangan usaha Pengadaan Listrik dan Gas sebesar 1,71 persen.

Besaran PDRB Kabupaten Sumba Barat pada tahun 2017 atas dasar harga berlaku
mencapai Rp 1.997,32 miliar, sedangkan PDRB atas dasar harga konstan (tahun
2010) mencapai Rp 1.304,95 miliar.

Struktur PDRB Kabupaten Sumba Barat tahun 2017 masih didominasi oleh lapangan
usaha Pertanian, kehutanan, dan perikanan 27,43 persen; Administrasi Pemerintahan,
Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib 17,63 persen; dan Perdagangan Besar dan
Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor 16,15 persen. Ketiga lapangan usaha
tersebut juga menjadi pemicu utama pertumbuhan ekonomi Kabupaten Sumba Barat
tahun 2017.

PDRB per-kapita Kabupaten Sumba Barat atas dasar harga berlaku tahun 2017
mencapai Rp 15,88 juta, lebih tinggi dibandingkan dengan tahun 2016 sebesar Rp
14,75 juta dan berada pada peringkat ke-9 dari 22 kabupaten/kota lain di NTT.

Pada tahun 2017, pertumbuhan ekonomi Kabupaten Sumba Barat berada pada
peringkat ke-18 dari 22 kabupaten di NTT dan berkontribusi sekitar 2,15 persen
dalam membentuk Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Nusa Tenggara Timur.

Berita Resmi Statistik Kabupaten Sumba Barat No. 01/01/Th.XXII, 18 Januari 2018 1
1. Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Sumba Barat Tahun 2017
Grafik 1. Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Sumba Barat
Berdasarkan Kategori Lapangan Usaha Tahun 2017
Pertumbuhan ekonomi
yang dihitung dari PDRB
atas dasar harga konstan
merupakan rata-rata
tertimbang dari tingkat
sektoralnya, artinya
apabila sebuah lapangan
usaha mempunyai
peranan paling penting
dan pertumbuhannya
lambat, maka hal ini
dapat mengakibatkan
terhambatnya tingkat
pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan. Sebaliknya, apabila sebuah lapangan usaha
mempunyai peranan penting dan pertumbuhannya tinggi, maka lapangan usaha tersebut dapat
menjadi lokomotif yang menarik pertumbuhan ekonomi suatu daerah sehingga total
pertumbuhan ekonomi menjadi besar. Dengan kata lain, gejolak sekecil apapun pada lapangan
usaha yang memiliki kontribusi terbesar terhadap PDRB akan sangat berpengaruh terhadap
pergerakan pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan.
Perekonomian Kabupaten Sumba Barat tahun 2017 tumbuh sebesar 5,03 persen.
Berdasarkan grafik 1, secara umum terjadi pertumbuhan pada seluruh lapangan usaha.
Pertumbuhan terbesar pada tahun 2016 terjadi pada lapangan usaha Penyediaan Akomodasi
dan Makan Minum (kategori I) yaitu 12,48 persen, diikuti oleh lapangan usaha Jasa Keuangan
dan Asuransi (kategori K) sebesar 7,29 persen, dan lapangan usaha Pertambangan dan
Penggalian (kategori B) sebesar 6,56 persen. Pertumbuhan yang cukup signifikan pada
lapangan usaha Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum dipicu oleh peningkatan sarana
akomodasi seperti hotel dan penginapan di Sumba Barat, serta meningkatnya usaha tempat
makan khususnya di Kecamatan Kota Waikabubak dan Loli. Sedangkan pertumbuhan terendah
pada lapangan usaha Pengadaan Listrik dan Gas (kategori D) sebesar 1,71 persen.

2 Berita Resmi Statistik Kabupaten Sumba Barat No. 01/01/Th.XII, 18 Januari 2018
Grafik 2. Sumber Pertumbuhan Ekonomi
Kabupaten Sumba Barat Berdasarkan
Kategori Lapangan Usaha Tahun 2017

Berdasarkan Grafik 2, dari 5,03 persen


pertumbuhan ekonomi Kabupaten Sumba
Barat tahun 2017, lapangan usaha Pertanian,
Kehutanan, dan Perikanan (kategori A)
menjadi pemicu utama pertumbuhan ekonomi
yaitu sebesar 1,30 persen, diikuti oleh
lapangan usaha Administrasi Pemerintahan,
Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib
(kategori O) sebesar 0,89 persen, dan
lapangan usaha Perdagangan Besar dan
Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor
(kategori G) sebesar 0,87 persen.

2. Struktur PDRB Kabupaten Sumba Barat Menurut Kategori Lapangan Usaha


Grafik 3. Struktur PDRB Kabupaten Sumba Barat
Menurut Kategori Lapangan Usaha
Tahun 2016-2017
Berdasarkan grafik 3, dari 1.827,79 miliar rupiah
dan 1.997,32 miliar rupiah total PDRB Kabupaten

1.997,32 Sumba Barat yang terbentuk pada tahun 2016


1.827,79 dan 2017, hampir setengahnya atau sekitar 61
persen merupakan peranan dari lapangan usaha
Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan (kategori
A); Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan
Jaminan Sosial Wajib (kategori O); dan
Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil
dan Sepeda Motor (kategori G). Pada tahun 2017,
lapangan usaha Pertanian, Kehutanan, dan
Perikanan memberi kontribusi sebesar 27,43

Keterangan: *) Angka Sementara persen (547,77 miliar rupiah); Lapangan usaha


**) Angka Sangat Sementara
Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan
Jaminan Sosial Wajib 17,63 persen (352,18 miliar rupiah) dan lapangan usaha Perdagangan
Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor 16,15 persen (322,54 miliar). Tingginya
kontribusi lapangan usaha Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan disebabkan oleh sebagian

Berita Resmi Statistik Kabupaten Sumba Barat No. 01/01/Th.XXII, 18 Januari 2018 3
besar penduduk Sumba Barat bekerja pada aktivitas pertanian, serta dukungan bantuan, baik
bibit tanaman, ternak, maupun alsintan dari Dinas Pertanian dan Peternakan menjadi salah satu
pendorong lapangan usaha ini. Lapangan usaha Administrasi Pemerintahan, Pertahanan, dan
Jaminan Sosial Wajib berkontribusi terbesar ke-2, diakibatkan oleh banyaknya penduduk yang
bekerja di sektor pemerintahan baik sebagai PNS maupun tenaga kontrak, ditambah pada
tahun 2017 dilaksanakan perekrutan sekitar 2000 tenaga kontrak yang berdampak pada belanja
pegawai di Kabupaten Sumba Barat. Besarnya kontribusi lapangan usaha Perdagangan Besar
dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor disebabkan oleh peningkatan jumlah pedagang
baik pedagang besar, menengah, maupun kecil, serta peningkatan jumlah sarana perdagangan
seperti pasar, toko, dan sarana lainnya. Dengan demikian, dapat dapat disimpulkan bahwa
ketiga kategori lapangan usaha tersebut memiliki peranan paling besar pada permbentukan
ekonomi daerah Kabupaten Sumba Barat tahun 2016-2017.
Dibandingkan tahun 2016, pada tahun 2017 terjadi peningkatan dan penurunan peranan
terhadap pembentukan PDRB pada beberapa lapangan usaha. Lapangan usaha yang
kontribusinya paling meningkat adalah Jasa Keuangan dan Asuransi yaitu dari 4,94 persen
pada tahun 2016 menjadi 5,07 persen di tahun 2017. Sebaliknya, lapangan usaha yang
kontribusinya paling menurun adalah Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan yaitu sebesar 27,83
persen pada tahun 2016 menjadi 27,43 persen di tahun 2017. Pergeseran peranan setiap
sektor pada setiap tahun sangat dipengaruhi oleh fluktuasi harga di tahun berjalan serta
perubahan volume produksi dari faktor yang menjadi pembentuknya.

3. PDRB Per Kapita Tahun 2017

Tabel 1. PDRB Per-Kapita Kabupaten Sumba Barat


Tahun 2016-2017

Rincian 2016 *) 2017 **)

(1) (2) (3)


PDRB Per Kapita Atas Dasar Harga Berlaku
- Nilai (Juta Rp) 14,75 15,88
- Indeks Peningkatan (persen) 9,59 7,66

Keterangan : *) Angka Sementara


**) Angka Sangat Sementara

PDRB perkapita adalah nilai dari hasil pembagian PDRB dengan jumlah penduduk
pertengahan tahun, dalam arti bahwa semakin tinggi jumlah penduduk akan semakin kecil
besaran PDRB perkapita daerah tersebut. Semakin tinggi PDRB per kapita suatu daerah,
semakin baik tingkat perekonomian daerah tersebut walaupun ukuran ini belum mencakup
faktor kesenjangan pendapatan antar penduduk. Meskipun masih terdapat keterbatasan,

4 Berita Resmi Statistik Kabupaten Sumba Barat No. 01/01/Th.XII, 18 Januari 2018
indikator ini sudah cukup memadai untuk mengetahui tingkat perekonomian suatu daerah
dalam lingkup makro, paling tidak sebagai acuan memantau kemampuan daerah dalam
menghasilkan produk domestik barang dan jasa. Nilai tambah yang bisa diciptakan oleh
penduduk Kabupaten Sumba Barat sebagai akibat adanya aktivitas produksi menurut harga
berlaku, menunjukkan trend yang positif.
Pada tahun 2017 angka PDRB per-kapita Kabupaten Sumba Barat diperkirakan
mencapai Rp 15,88 juta dengan laju peningkatan sebesar 7,66 persen dibandingkan dengan
PDRB per-kapita tahun 2016 sebesar Rp 14,75 juta. Hal ini berarti rata-rata nilai tambah yang
diciptakan oleh setiap penduduk Kabupaten Sumba Barat sebagai akibat aktivitas produksi
adalah sebesar Rp 15,88 juta selama tahun 2017. Dibandingkan kabupaten/kota lain di
Provinsi NTT, PDRB per kapita Kabupaten Sumba Barat berada pada peringkat ke-8 dari 22
kabupaten/kota di NTT.
4. Perbandingan Antar Kabupaten

Grafik 3. Pertumbuhan PDRB Provinsi NTT tahun 2017 sebesar Rp.


Ekonomi 92.914,48 miliar dengan pertumbuhan ekonomi
Kabupaten/Kota di
Provinsi NTT Tahun sekitar 5,16 persen (lebih besar dari pertumbuhan
2017 **
ekonomi Indonesia tahun 2017, yaitu sekitar 5,07
persen).
Berdasarkan grafik 3, kabupaten/kota dengan
pertumbuhan ekonomi tertinggi di Provinsi NTT
tahun 2017 adalah kota Kupang, yaitu sebesar 6,83
persen. Selain itu, Kota Kupang juga menjadi
kabupaten/kota dengan nilai PDRB terbesar di
Provinsi NTT, yaitu sebesar 20.936,75 miliar rupiah.
Sebaliknya kabupaten/kota dengan nilai PDRB
terendah adalah Kabupaten Sumba Tengah yaitu
sebesar 1.001,78 miliar rupiah. Meskipun demikian,
Kabupaten Alor merupakan kabupaten dengan
pertumbuhan ekonomi terendah di Provinsi NTT
pada tahun 2017 yaitu 4,88 persen.
Keterangan : **) Angka Sangat Sementara

Kabupaten Sumba Barat sendiri memiliki PDRB tahun 2017 sebesar 1.997,32 miliar
rupiah (2,19 persen dari PDRB seluruh kabupaten/kota di NTT). Di samping itu, pertumbuhan
ekonomi di Kabupaten Sumba Barat tahun 2017 sebesar 5,03 persen berada pada peringkat
ke-18 dari 22 kabupaten/kota di NTT. Oleh karena itu, peran pemerintah Kabupaten Sumba
Barat dan para stakeholder sangat penting untuk menjaga sekaligus meningkatkan

Berita Resmi Statistik Kabupaten Sumba Barat No. 01/01/Th.XXII, 18 Januari 2018 5
pertumbuhan ekonomi Kabupaten Sumba Barat, terutama mendorong lapangan usaha
Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan sebagai sektor utama agar pertumbuhannya meningkat,
sehingga lapangan usaha tersebut dapat menjadi lokomotif yang menarik pertumbuhan
ekonomi Kabupaten Sumba Barat.

6 Berita Resmi Statistik Kabupaten Sumba Barat No. 01/01/Th.XII, 18 Januari 2018
Lampiran 1.

TABEL 2. Nilai PDRB Kabupaten Sumba Barat Menurut Lapangan Usaha Tahun 2016 –
2017, Laju Pertumbuhan, dan Sumber Laju Pertumbuhan Ekonomi Tahun 2017

Sumbe
Laju
PDRB Atas PDRB Atas r Laju
Pertum
Dasar Harga Dasar Harga Pertum
buhan
Kategori Lapangan Usaha Berlaku (Miliar Konstan 2010 buhan
(Perse
Rupiah) (Miliar Rupiah) (Perse
n)
n)
2016* 2017** 2016* 2017** 2017** 2017**
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
Pertanian, Kehutanan,
A 508,60 547,77 321,884 337,152 4,74
dan Perikanan 1,30
Pertambangan dan
B 19,64 21,06 14,3919 15,3367 6,56
Penggalian 0,06
C Industri Pengolahan 31,11 33,94 21,0606 22,3957 6,34 0,09
PeSumba Baratan
D 1,02 1,15 0,80604 0,81983 1,71
Listrik dan Gas 0,00
PeSumba Baratan Air,
E Pengelolaan Sampah, 0,15 0,16 0,1179 0,12341 4,68
Limbah dan Daur Ulang 0,00
F Konstruksi 116,95 127,50 82,4615 86,8826 5,36 0,33
Perdagangan Besar dan
G Eceran; Reparasi Mobil 296,27 322,54 214,406 225,335 5,10
dan Sepeda Motor 0,87
Transportasi dan
H 36,68 39,40 27,782 29,1707 5,00
Pergudangan 0,11
Penyediaan Akomodasi
I 6,88 7,87 4,45702 5,01339 12,48
dan Makan Minum 0,02
Informasi dan
J 99,97 106,15 78,8471 82,3815 4,48
Komunikasi 0,32
Jasa Keuangan dan
K 90,22 101,21 65,5385 70,3135 7,29
Asuransi 0,27
L Real Estate 50,67 55,39 32,2362 33,819 4,91 0,13
M,N Jasa Perusahaan 3,68 4,05 2,4495 2,51768 2,78 0,01
Administrasi
Pemerintahan,
O 317,66 352,18 221,144 231,034 4,47
Pertahanan dan
Jaminan Sosial Wajib 0,89
P Jasa Pendidikan 188,85 212,66 112,612 118,081 4,86 0,46
Jasa Kesehatan dan
Q 25,02 27,04 17,6547 18,4477 4,49
Kegiatan Sosial 0,07
R,S,T,U Jasa lainnya 34,43 37,26 24,6665 26,1303 5,93 0,10
PDRB 1.827,79 1.997,32 1242,52 1304,95 5,03 5,03

Keterangan : *) Angka Sementara


**) Angka Sangat Sementara

Berita Resmi Statistik Kabupaten Sumba Barat No. 01/01/Th.XXII, 18 Januari 2018 7
Lampiran 2.

TABEL 3. Struktur PDRB Kabupaten Sumba Barat Menurut kategori Lapangan Usaha
Tahun 2016-2017 (Persen)

Kategori Uraian 2016* 2017**

(1) (2) (3) (4)


A Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 27,83 27,43
Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan
O 1,07 1,05
Sosial Wajib
F Konstruksi 1,70 1,70
Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan
G 0,06 0,06
Sepeda Motor
K Jasa Keuangan dan Asuransi 0,01 0,01
H Transportasi dan Pergudangan 6,40 6,38
J Informasi dan Komunikasi 16,21 16,15
L Real Estate 2.01 1,97
B Pertambangan dan Penggalian 0,38 0,39
P Jasa Pendidikan 5,47 5,31
C Industri Pengolahan 4,94 5,07
Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 2,77 2,77
R,S,T,U Jasa lainnya 0,20 0,20
I Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 17,38 17,63
PeSumba Baratan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah
E 10,33 10,65
dan Daur Ulang
M,N Jasa Perusahaan 1,37 1,35
D PeSumba Baratan Listrik dan Gas 1,88 1,87
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 100,00 100,00
Keterangan : *) Angka Sementara
**) Angka Sangat Sementara

8 Berita Resmi Statistik Kabupaten Sumba Barat No. 01/01/Th.XII, 18 Januari 2018
Lampiran 3.

TABEL 4. PDRB, Pertumbuhan Ekonomi, PDRB Per-Kapita, dan Kontribusi terhadap


PDRB NTT menurut Kabupaten/Kota di Provinsi NTT Tahun 2017

Kabupaten/Kota PDRB (Miliar Pertumbuhan Ranking PDRB Per- Kontribusi


Rupiah) Ekonomi Pertumbuhan Kapita Terhadap
ADHB ADHK (Persen) Ekonomi (Juta PDRB
Rupiah) NTT
(Persen)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (9)
Sumba Barat 1 997.32 1 304.95 5.03 18 15,88 2,15
Sumba Timur 5 430.35 3 617.31 5.14 9 21,49 5,84
Kupang 6 581.31 4 374.11 5.13 11 17,65 7,08
Timor Tengah
6 822.20 4 337.37 5.35 6 14,70 7,34
Selatan
Timor Tengah
3 624.40 2 629.84 5.09 2 14,51 3,90
Utara
Belu 3 857.51 2 657.74 5.81 3 18,06 4,15
Alor 2 598 1 811.80 4.88 22 12,80 2,80
Lembata 1 589.01 1 057.21 5.04 16 11,54 1,71
Flores Timur 4 631.05 3 212.69 5.16 8 18,41 4,98
Sikka 4 319.90 3 009.53 5.22 7 13,61 4,65
Ende 5 267.88 3 747.31 5.04 16 19,36 5,67
Ngada 3 022.94 2 090 4.94 20 19,00 3,25
Manggarai 3 998.57 2 736.10 5.12 12 12,15 4,30
Rote Ndao 2 742.72 1 738.15 5.48 5 17,18 2,95
Manggarai Barat 2 894.63 2 021.76 5.11 13 11,00 3,12
Sumba Tengah 1 001.78 680.65 4.92 21 14,17 1,08
Sumba Barat
3 266.53 2 101.30 5.52 4 9,84 3,52
Daya
Nagekeo 1 956.88 1 255.23 4.96 19 13,70 2,11
Manggarai Timur 2 761.22 1 838 5.14 9 9,86 2,97
Sabu Raijua 1 220.67 712.13 5.11 13 13,34 1,31
Malaka 2 392.84 1 687.37 5.11 14 12,84 2,58
Kota Kupang 20 936.75 14 770.64 6.83 1 50,73 22,53

Berita Resmi Statistik Kabupaten Sumba Barat No. 01/01/Th.XXII, 18 Januari 2018 9
DATA
MENCERDASAKAN BANGSA

BPS KABUPATEN SUMBA BARAT


JL. Wee Karou, Waikabubak 87211
Telp. (0387) 21256 Fax. (0387) 21256
Homepage: http://sumbabaratkab.bps.go.id
E-mail: bps5301@bps.go.id

10 Berita Resmi Statistik Kabupaten Sumba Barat No. 01/01/Th.XII, 18 Januari 2018

Anda mungkin juga menyukai