Anda di halaman 1dari 7

Perkembangan Nilai Tukar Petani Provinsi Nusa Tenggara Timur

No. 02/10/5300/Th. XXI, 1 Oktober 2018

BERITA
RESMI
STATISTIK PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI


SEPTEMBER 2018
Nilai Tukar Petani • Nilai Tukar Petani (NTP) bulan September 2018 didasarkan pada
perhitungan NTP dengan tahun dasar 2012 (2012=100).
(NTP) September Penghitungan NTP ini mencakup 5 subsektor, yaitu subsektor
2018 sebesar 107,35 padi & palawija, hortikultura, tanaman perkebunan rakyat,
peternakan dan perikanan.
artinya bahwa daya
• Pada bulan September 2018, NTP Nusa Tenggara Timur sebesar
beli/daya tukar petani 107,35 dengan NTP masing-masing subsektor tercatat sebesar
lebih baik dibandingkan 108,37 untuk subsektor tanaman padi-palawija (NTP-P); 103,95
untuk subsektor hortikultura (NTP-H); 107,61 untuk subsektor
dengan tanaman perkebunan rakyat (NTP-TPR); 108,10 untuk subsektor
peternakan (NTP-Pt) dan 110,26 untuk subsektor perikanan
pengeluarannya. (NTP-Pi).

• Terjadi peningkatan sebesar 0,06 persen pada NTP September


NTP September 2018 2018 jika dibandingkan dengan NTP Agustus 2018. Disimpulkan
naik 0,06 persen jika bahwa tingkat kemampuan/daya beli dan daya tukar (term of
trade) petani di pedesaan meningkat. Hal ini disebabkan
dibandingkan dengan pendapatan petani meningkat lebih besar dibanding pengeluaran
NTP Agustus 2018. petani.

• Di daerah perdesaan terjadi inflasi pada bulan September 2018


sebesar 0,54%. Seluruh subkelompok mengalami inflasi. Faktor
pemicunya adalah adanya peningkatan konsumsi masyarakat
pada subsector bahan makanan, makanan jadi dan kesehatan.

Perkembangan Nilai Tukar Petani Provinsi Nusa Tenggara Timur 1


1. Nilai Tukar Petani (NTP)

Nilai Tukar Petani (NTP) yang diperoleh dari perbandingan indeks harga yang diterima petani terhadap indeks harga
yang dibayar petani (dalam persentase) merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat kemampuan/daya beli petani
di pedesaan. NTP juga menunjukkan daya tukar (term of trade) dari produk pertanian dengan barang dan jasa yang
dikonsumsi maupun untuk biaya produksi. Semakin tinggi NTP secara relatif semakin kuat pula tingkat kemampuan/daya
beli petani.
Tabel 1.
Nilai Tukar Petani NTT Per Subsektor Agustus-September 2018
(2012=100)

Bulan Persentase
Subsektor
Agustus 2018 September 2018 Perubahan
(1) (2) (3) (4)
1. Tanaman Padi-Palawija
a. Indeks yang Diterima 137,31 140,37 2,22
b. Indeks yang Dibayar 128,89 129,52 0,49
c. Nilai Tukar Petani 106,54 108,37 1,72
2. Hortikultura
a. Indeks yang Diterima 133,57 133,71 0,10
b. Indeks yang Dibayar 127,97 128,63 0,51
c. Nilai Tukar Petani 104,38 103,95 -0,41
3. Tanaman Perkebunan Rakyat (TPR)
a. Indeks yang Diterima 142,05 140,90 -0,81
b. Indeks yang Dibayar 130,37 130,93 0,43
c. Nilai Tukar Petani 108,96 107,61 -1,23
4. Peternakan
a. Indeks yang Diterima 135,64 135,97 0,24
b. Indeks yang Dibayar 125,24 125,77 0,42
c. Nilai Tukar Petani 108,30 108,10 -0,18
5. Perikanan
a. Indeks yang Diterima 140,68 139,97 -0,50
b. Indeks yang Dibayar 126,49 126,95 0,36
c. Nilai Tukar Petani 111,22 110,26 -0,86
5.1 Penangkapan Ikan
a. Indeks yang Diterima 147,12 146,35 -0,52
b. Indeks yang Dibayar 126,85 127,35 0,40
c. Nilai Tukar Petani 115,98 114,92 -0,91
5.2 Budidaya Perikanan
a. Indeks yang Diterima 124,61 124,06 -0,44
b. Indeks yang Dibayar 125,61 125,96 0,28
c. Nilai Tukar Petani 99,20 98,49 -0,72
Gabungan/Nusa Tenggara Timur
a. Indeks yang Diterima 137,44 138,16 0,53
b. Indeks yang Dibayar 128,11 128,70 0,46
c. Nilai Tukar Petani 107,28 107,35 0,06

Berdasarkan hasil pemantauan harga-harga pedesaan di 115 kecamatan di NTT pada September 2018, NTP di Nusa
Tenggara Timur mengalami peningkatan dibandingkan Agustus 2018 yaitu sebesar 0,06 persen. Peningkatan ini
disebabkan oleh harga hasil produksi pertanian meningkat lebih besar dibanding dengan indeks harga barang dan jasa
yang dikonsumsi rumah tangga petani. Ditinjau per subsektor dengan membandingkan NTP September dengan NTP
Agustus maka hampir seluruh subsektor mengalami penurunan kecuali subsektor tanaman pangan.

2 Perkembangan Nilai Tukar Petani Provinsi Nusa Tenggara Timur


2. Indeks Harga yang Diterima Petani (It)
Indeks harga yang diterima petani dari ke lima subsektor menunjukkan fluktuasi harga beragam komoditas
pertanian yang dihasilkan petani. Pada September 2018, indeks harga yang diterima petani meningkat 0,53 persen
dibandingkan Agustus 2018 yaitu dari 137,44 menjadi 138,16. Peningkatan It pada September 2018 disebabkan oleh
meningkatnya subsector tanaman pangan, hortikultura, dan peternakan. Lima komoditas utama yang menyebabkan
perubahan indeks It pada bulan September 2018 adalah:
Tabel 2.
Lima Komoditas It yang mengalami perubahan harga bulan Agustus-September 2018
Komoditas yang mengalami penurunan Komoditas yang mengalami
harga peningkatan harga
%
No. Komoditas % perubahan No. Komoditas
perubahan
1 Semangka -15,66 1 Jeruk 15,47
2 Ketimun -15,56 2 Cabai Merah 15,12
3 Ubi kayu -5,72 3 Kentang 12,34
4 Kacang Hijau -5,65 4 Kunyit 12,63
5 Ayam Ras Pedaging -5,21 5 Jagung 5,54

3. Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib)


Melalui indeks harga yang dibayar petani dapat dilihat fluktuasi harga barang dan jasa yang dikonsumsi oleh
masyarakat pedesaan, khususnya petani yang merupakan bagian terbesar di pedesaan serta fluktuasi harga barang dan
jasa yang diperlukan untuk memproduksi hasil pertanian. Pada September 2018 indeks harga yang dibayar petani
dilaporkan mengalami peningkatan dibandingkan Agustus 2018 yaitu dari 128,11 menjadi 128,70 atau naik sebesar 0,46
persen. Peningkatan indeks bayar ini terjadi di seluruh subsektor. Karena It meningkat lebih besar daripada peningkatan
Ib maka NTP September 2018 mengalami peningkatan.
Tabel 3.
Lima Komoditas Ib yang mengalami perubahan harga bulan Agustus-September 2018
Komoditas yang mengalami Komoditas yang mengalami
penurunan harga peningkatan harga
% %
No. Komoditas No. Komoditas
perubahan perubahan
1 Cabai rawit -24,36 1 Tembang 23,66
2 Tomat Sayur -22,91 2 Tenggiri 35,61
3 Buncis -21,55 3 Baronang 30,00
4 Ketimun -19,92 4 Layur 28,09
5 Bawang mErah -19.89 5 Jeruk 15,65

4. NTP Subsektor
a. Subsektor Padi & Palawija
NTP subsektor padi dan palawija di Nusa Tenggara Timur mengalami peningkatan 1,72 persen pada
September 2018. Hal ini disebabkan karena It dan Ib meningkat sebesar 2,22 persen dan 0,49 persen.
Meningkatnya It dipengaruhi oleh perubahan harga pada subkelompok padi (2,91%)dan palawija (1,91%).
Sedangkan Ib dipengaruhi oleh peningkatan konsumsi rumah tangga dan belanja modal.

Perkembangan Nilai Tukar Petani Provinsi Nusa Tenggara Timur 3


b. Subsektor Hortikultura
NTP untuk subsektor hortikultura mengalami penurunan -0,41 persen pada September 2018. Hal ini
disebabkan oleh peningkatan Ib (0,51%) lebih besar dari It (0,10%). It dipengaruhi penurunan Buah-buahan (-0,09
%) dan tanaman obat (-1,60%). Sedangkan Ib utamanya dipengaruhi oleh perubahan subkelompok konsumsi
rumah tangga (0,55%) dan BPPBM (0,34%).
c. Subsektor Perkebunan Rakyat
NTP subsektor tanaman perkebunan rakyat September 2018 menurun sebesar -1,23 persen dibandingkan
periode Agustus 2018. Hal ini terjadi karena It menurun sebesar -0,81 persen dan Ib meningkat 0,43 persen. Pada
Ib subkelompok konsumsi rumah tangga meningkat 0,51 persen dan indeks subkelompok BPPBM tidak ada
perubahan dibanding periode sebelumnya.

d. Subsektor Peternakan
NTP subsektor peternakan mengalami penurunan pada September 2018 sebesar -0,18 persen. Hal ini
disebabkan oleh peningkatan It (0,24%) tidak sebanding dengan peningkatan Ib (0,42%). It dipengaruhi oleh
perubahan subkelompok ternak besar (0,29%), subkelompok ternak kecil (0,17%), subkelompok unggas (0,17%).
Untuk Ib subkelompok konsumsi rumah tangga meningkat sebesar 0,59 persen dan subkelompok BPPBM turun -
0,02 persen pada periode September 2018.

Tabel 4.
Indeks Harga Diterima Petani, Indeks Harga Dibayar Petani
per Subkelompok Pengeluaran serta Perubahannya September 2018
(2012=100)

Indeks Gabungan Subsektor Persentase


Kelompok/SubKelompok
Agustus 2018 September 2018 Perubahan

(1) (2) (3) (4)


1. INDEKS HARGA YANG DITERIMA PETANI 137,44 138,16 0,53
2. INDEKS HARGA YANG DIBAYAR PETANI 128,11 128,70 0,46
2.1. KONSUMSI RUMAH TANGGA 130,77 131,48 0,54
2.1.1. Bahan Makanan 134,67 135,77 0,81
2.1.2. Makanan Jadi 132,27 133,09 0,62
2.1.3. Perumahan 123,06 123,31 0,20
2.1.4. Sandang 137,43 137,46 0,02
2.1.5. Kesehatan 124,82 125,16 0,27
2.1.6. Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga 115,81 115,90 0,07
2.1.7. Transportasi dan Komunikasi 127,33 127,35 0,01
2.2. BIAYA PRODUKSI & PENAMBAHAN BARANG MODAL 118,58 118,76 0,15
2.2.1. Bibit 114,12 114,10 -0,02
2.2.2.Obat-obatan dan Pupuk 115,46 116,27 0,71
2.2.3. Sewa Lahan, Pajak dan Lainnya 110,75 110,86 0,10
2.2.4. Transportasi 130,81 131,08 0,20
2.2.5. Penambahan Barang Modal 120,20 120,28 0,07
2.2.6. Upah Buruh Tani 116,05 116,05 0,00
3. NILAI TUKAR PETANI 107,28 107,35 0,06
4. NILAI TUKAR USAHA PERTANIAN 115,91 116,34 0,37

4 Perkembangan Nilai Tukar Petani Provinsi Nusa Tenggara Timur


e. Subsektor Perikanan
NTP subsektor perikanan secara umum mengalami penurunan sebesar -0,86 persen pada September 2018.
Hal ini disebabkan It menurun sebesar -0,50 persen dan Ib meningkat 0,36 persen. Penurunan It disebabkan
oleh menurunnya subkelompok budidaya -0,44 persen dan tangkaop -0,52. Ib dipengaruhi oleh meningkatnya
subkelompok konsumsi rumah tangga sebesar 0,42 persen dan belanja modal 0,23 persen pada September 2018.

 Subkelompok Penangkapan Ikan


NTP subkelompok penangkapan ikan mengalami penurunan -0,91 persen dari 115,98 pada Agustus 2018
menjadi 114,92 pada September 2018. Hal ini disebabkan menurunnya It dan peningkatan Ib masing-masing
sebesar -0,52 persen dan 0,40 persen.

 Subkelompok Budidaya Perikanan


NTP subkelompok budidaya perikanan mengalami penurunan -0,72 persen dari 99,20 persen pada
Agustus 2018 menjadi 98,49 pada September 2018. Hal ini terjadi karena penurunan It sebesar -0,44 persen
dan peningkatan Ib sebesar 0,28 persen. Pengingkatan Ib dipengaruhi oleh subkelompok Konsumsi rumah
tangga meningkat sebesar 0,42 persen.

5. Inflasi Perdesaan
Perubahan Indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) mencerminkan angka inflasi/deflasi di wilayah perdesaan.
Secara umum di Provinsi Nusa Tenggara Timur pada September 2018 di daerah pedesaan mengalami inflasi sebesar
0,54 persen yang dipengaruhi oleh peningkatan diseluruh kelompok subsektor.
Tabel 5.
Persentase Perubahan Indeks Harga Konsumen Perdesaan September 2018
(2012=100)

Subsektor
Kelompok Padi NTT
Hortikultura TPR Peternakan Perikanan
palawija
Umum/ KRT 0,54 0,55 0,51 0,59 0,42 0,54
Bahan Makanan 0,79 0,82 0,71 0,95 0,67 0,81
Makanan Jadi 0,67 0,59 0,60 0,62 0,38 0,62
Perumahan 0,17 0,18 0,27 0,19 0,16 0,20
Sandang 0,00 0,01 0,07 0,01 -0,04 0,02
Kesehatan 0,27 0,25 0,30 0,24 0,41 0,27
Pendidikan, Rekreasi, dan Olahraga 0,10 0,09 0,03 0,06 0,19 0,07
Transportasi dan Komunikasi 0,01 0,01 0,02 0,00 0,15 0,01

Inflasi year on year (September 2018 dibandingkan dengan September 2017) sebesar 4,22 persen. Sedangkan inflasi
tahun kalender (September 2018 dibandingkan dengan Desember 2017) sebesar 2,43 persen.

Perkembangan Nilai Tukar Petani Provinsi Nusa Tenggara Timur 5


Tabel 6.
Persentase Perubahan Indeks Harga Konsumen Perdesaan
Periode Agustus-September 2018
(2012=100)

Kelompok
Bulan Pendidikan,
Transportasi &
Bahan Makanan Makanan Jadi Perumahan Sandang Kesehatan Rekreasi, & Umum/KRT
Komunikasi
Olahraga
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
2017
Agustus -0,13 0,35 0,21 0,05 0,78 0,27 0,04 0,07
September 0,11 0,27 0,36 0,06 0,40 0,02 0,13 0,17
Oktober -0,73 0,10 0,38 0,50 0,12 0,05 0,01 -0,27
November -0,48 0,39 0,22 0,23 0,42 -0,05 0,39 -0,09
Desember 0,87 -0,06 0,16 0,56 0,00 0,00 0,02 0,47
2018
Januari 0,58 0,20 0,22 0,38 0,43 0,15 1,20 0.48
Februari 1,72 0,07 -0,22 0,04 0,77 0,14 0,07 0,88
Maret -0,15 0,20 0,02 0,13 0,55 0,17 0,80 0,06
April -0,38 0,07 0,12 -0,23 0,00 0,05 0,06 -0,17
Mei -1,03 0,23 0,14 0,2 0,21 0,18 0,01 -0,43
Juni -0,41 0,16 0,02 0,82 0,15 0,84 0,09 -0,08
Juli 0,05 0,63 0,19 0,34 0,11 0,42 0,38 0,23
Agustus -0,85 0,44 0,35 0,30 0,13 0,80 0,16 -0,23
September 0,81 0,62 0,20 0,02 0,27 0,07 0,01 0,54

6. Kebutuhan Petani untuk Biaya Produksi


Kebutuhan petani untuk biaya produksi terdiri dari Bibit, obat-obatan dan pupuk, sewa lahan, pajak dan lainnya,
transportasi, penambahan barang modal, upah buruh tani. Kebutuhan biaya produksi ini dihitung dalam bentuk Indeks Harga
Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal (BPPBM). Secara rata-rata mengalami peningkatan 0,15 persen dibanding
Agustus 2018. Jika dirinci menurut kelompok pengeluaran seperti yang terlihat pada tabel 7, maka terjadi peningkatan
indeks harga Pupuk, obat-obatan dan pakan (0,71%), transportasi (0,20%) dan biaya sewa (0,10%).
Tabel 7
Indeks Harga BPPBM pada Agustus-September 2018

BPPBM Agustus September % Perubahan


(1) (2) (3) (4)
BPPBM 118,58 118,76 0,15
Bibit 114,12 114,10 -0,02
Pupuk, Obat-obatan, dan Pakan 115,46 116,27 0,71
Biaya Sewa dan Pengeluaran Lain 110,75 110,86 0,10
Transportasi 130,81 131,08 0,20
Penambahan Barang Modal 120,20 120,28 0,07
Upah Buruh 116,05 116,05 0,00

6 Perkembangan Nilai Tukar Petani Provinsi Nusa Tenggara Timur


7. Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) per subsektor
NTUP diperoleh dari perbandingan indeks harga uang dierima petani (It) terhadap indeks harga yang dibayar petani
(Ib), dimana komponen Ib hanya terdiri dari Biaya produksi dan penambahan barang modal (BPPBM). Dengan
dikeluarkannya konsumsi dari komponen indeks harga yang dibaya petani (Ib), NTUP dapat lebih mencerminkan
kemampuan produksi petani, karena yang dibandingkan hanya produksi dengan biaya produksinya. Data pada tabel 8
menunjukan bahwa NTUP NTT pada September 2018 mengalami peningkatan 0,37 persen dibanding Agustus 2018 yaitu
dari 115,91 menjadi 116,34. Hal ini terjadi karena It mengalami peningkatan sebesar 0,53 persen, dan indeks BPPBM 0,15
persen.
Peningkatan NTUP pada September 2018 disebabkan oleh meningkatnya NTUP pada subsektor tanaman pangan
(1,92%) dan peternakan (0,26%).
Tabel 8
Nilai tukar usaha pertanian (NTUP) NTT pada Agustus-September 2018 (2012=100)

Subsektor Juli Agustus % Perubahan


(1) (2) (3) (4)
Tanaman Pangan 111,98 114,13 1,92
Hortikultura 113,92 113,65 -0,24
Perkebunan Rakyat 119,41 118,46 -0,80
Peternakan 118,53 118,84 0,26
Perikanan 118,77 117,90 -0,73
Perikanan Tangkap 123,30 122,25 -0,86
Perikanan Budidaya 107,17 106,74 -0,41
Gabungan 115,91 116,34 0,37

Diterbitkan oleh:

Badan Pusat Statistik Konten Berita Resmi Statistik dilindungi oleh


Provinsi Nusa Tenggara Timur
Jl. Soeprapto No. 5, Kupang Undang-Undang, hak cipta melekat pada
NTT - 85111 Badan Pusat Statistik. Dilarang mengumumkan,
mendistribusikan, mengomunikasikan, dan/atau
menggandakan sebagian atau seluruh isi tulisan ini
Maritje Pattiwaellapia untuk tujuan komersial tanpa izin tertulis dari Badan
Kepala BPS Provinsi NTT
Telepon: (0380) 826289 Pusat Statistik.
E-mail: maritje@bps.go.id
Website : www.ntt.bps.go.id

Perkembangan Nilai Tukar Petani Provinsi Nusa Tenggara Timur 7

Anda mungkin juga menyukai