Anda di halaman 1dari 19

KELOMPOK 1

PEMAKAIAN HURUF, PENULISAN KATA, DAN


UNSUR SERAPAN
ANGGOTA KELOMPOK :
Silvia Angelina LB / 2014071004

Ramadhan Attallah / 2014071020

Novis Andrian Rega / 2014071022

Jeny Safitri / 2014071048

Khafi Altafirano / 2054071018


PEMAKAIAN HURUF

1. Huruf abjad 5. Gabungan huruf


2. Huruf vokal konsonan
3. Huruf konsonan 6. Huruf kapital
7. Huruf miring
4. Huruf diftong
8. Huruf tebal
PENULISAN KATA
Kata dasar

Kata berimbuhan
Bentuk ulang

Kata serapan
Huruf Abjad

HURUF KAPITAL

huruf nonkapital
Huruf
vokal
HURUF KONSONAN
HURUF DIFTONG
Gabungan Huruf Konsonan
Pemakaian Huruf Kapital

● Huruf kapital atau huruf besar ● Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama
dipakai sebagai huruf pertama nama gelar kehormatan, keturunan, dan
kata pada awal kalimat.
keagamaan yang diikuti nama orang.

● Huruf kapital dipakai sebagai huruf ● Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf
pertama petikan langsung. pertama nama gelar kehormatan, keturunan,
dan keagamaan yang tidak diikuti nama orang.

● Huruf kapital dipakai sebagai huruf ● Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama
pertama dalam ungkapan yang unsur nama jabatan dan pangkat yang diikuti
berhubungan dengan nama, Tuhan nama orang atau yang dipakai sebagai
dan kitab suci, termasuk kata ganti pengganti nama orang tertentu, nama instansi,
untuk Tuhan. atau nama tempat.
● Huruf kapital tidak dipakai sebagai
huruf pertama nama jabatan dan
pangkat yang tidak diikuti nama ● Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf
orang, atau nama tempat. pertama nama bangsa, suku, dan
bahasa yang dipakai sebagai bentuk
● Huruf kapital dipakai sebagai huruf dasar kata turunan.
pertama unsur-unsur nama orang.
● Huruf kapital dipakai sebagai huruf
pertama nama tahun, bulan, hari, hari
● Huruf kapital tidak dipakai sebagai
raya, dan peristiwa sejarah.
huruf pertama nama orang yang
digunakan sebagai nama jenis atau
satuan ukuran. ● Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf
pertama peristiwa sejarah yang tidak
dipakai sebagai nama.
● Huruf kapital dipakasi sebagai huruf
pertama nama bangsa, suku bangsa,
dan bahasa.
Penggunaan Huruf Miring
A.Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk B. Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk
menuliskan nama buku, majalah, dan surat menegaskan atau mengkhususkan huruf,
kabar yang dikutip dalam tulisan. bagian kata, kata, atau kelompok kata.
Misalnya:
Misalnya:
Huruf pertama kata abad ialah a.
majalah Bahasa dan Kesusastraan
Dia bukan menipu, tetapi ditipu.
buku Negarakertagama karangan Prapanca
Bab ini tidak membicarakan penulisan huruf
surat kabar Suara Karya kapital.

C. Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk


menuliskan
kata nama ilmiah atau ungkapan asing kecuali
yang telah disesuaikan ejaannya. Misalnya:
Nama ilmiah buah manggis ialah Garcinia
mangostana.
Huruf tebal

● Huruf tebal dipakai untuk menegaskan bagian tulisan yang


sudah ditulis miring.
Misalnya ;
Kata et dalam ungkapan ora et labora berarti 'dan'.

● Huruf tebal dapat dipakai untuk menegaskan bagian-bagian


karangan, seperti judul buku, bab, atau subbab.
Misalnya ;
1.1 Latar Belakang dan Masalah
1.1.1 Latar Belakang
1.1.2 Masalah
1.2 Tujuan
PENULISAN KATA
Kata dasar

● Kata dasar ditulis sebagai satu kesatuan.


Misalnya: Buku itu sangat tebal.
Kata berimbuhan
● Imbuhan (awalan, sisipan, akhiran, serta gabungan awalan dan akhiran) ditulis serangkai dengan bentuk dasarnya.

Misalnya; berjalan, berkelanjutan, mempermudah, lukisan, perbaikan, dll. (Imbuhan yang diserap dari unsur asing, seperti
-isme, -man, -wan, atau -wi, ditulis serangkai dengan bentuk dasarnya. Misalnya ; sukuisme, seniman, kamerawan, gerejawi,
dll.)
● Bentuk terikat ditulis serangkai dengan kata yang mengikutinya. Misalnya antibiotik, awahama, bikarbonat, biokimia,

dekameter, demoralisas, ekabahasa,ekstrakurikuler

(1) Bentuk terikat yang diikuti oleh kata yang berhuruf awal kapital atau singkatan yang berupa huruf kapital dirangkaikan
dengan tanda hubung (-). Misalnya: non-Indonesia, pan-Afrikanisme, pro-Barat, non-ASEAN, anti-PKI

(2) Bentuk maha yang diikuti kata turunan yang mengacu pada nama atau sifat Tuhan ditulis terpisah dengan huruf awal kapital.
Misalnya: Marilah kita bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Pengasih.

(3) Bentuk maha yang diikuti kata dasar yang mengacu kepada nama atau sifat Tuhan, kecuali kata esa, ditulis serangkai.
Bentuk ulang
Bentuk ulang ditulis dengan menggunakan tanda hubung (-) di antara unsur-unsurnya.

Misalnya:

● anak-anak
● lauk-pauk
● berjalan-jalan
● cumi-cumi
● mondar-mandir
● hati-hati
● kupu-kupu
KATA SERAPAN

Kata serapan merupakan kata yang berasal dari


bahasa daerah, maupun bahasa asing ejaan, ucapan,
dan tulisannya disesuaikan sedemikian rupa.

Contoh :
● Haqiqat hakikat
● Character karakter
● Discount diskon
ANY QUESTIONS?

Anda mungkin juga menyukai