Anda di halaman 1dari 60

BAB 3

LANGKAH-LANGKAH PENELITIAN
GEOGRAFI MENGENAI FENOMENA GEOSFER

Tujuan Pembelajaran :
1. Siswa mampu menjelaskan sifat studi geografi
2. Siswa mampu menjelaskan gejala-gejala litosfer,atmosfer,hidrosfer,biosfer
dan antroposfer.
3. Siswa mampu menjelaskan unsur-unsur pokok dalam penelitian dan
penyusunan karya tulis geografi.
4. Siswa mampu mengolah data dgn metode statistik atau telaah
kepustakaan.
5. Siswa mampu menyajikan karya tulis sesuai dgn format kaidah yang
berlaku dgn bahasa yang benar.
6. Siswa mampu Menyajikan penelitian geografi dengan makalah ilmiah
7. Siswa mampu mengaplikasikan hasil penelitian geografi.
1
1. Pengertian Penelitian
Penelitian merupakan penyelidikan dan
pengujian yang kritis dan teliti guna
menanggapi dan memecahkan masalah (Kartini
Kartono : 1983)
geografi merupakan disiplin ilmu yang
mempelajari tentang persamaan dan
perbedaan yang terjadi dalam fenomena
geosfer.

2
2. Jenis-jenis penelitian
a. Berdasarkan tujuan penelitian
1. penelitian dasar (basic research); dilakukan
dengan proses pengumpulan informasi guna
menyusun konsep, hubungan, dan landasan
teoritis. Contoh : penelitian dasar adalah
penelitian untuk mengetahui besarnya curah
hujan.

3
• 2. Penelitian terapan (applied research); dilakukan
dengan cara mengumpulkan informasi untuk
memecahkan persoalan dalam kehidupan sehari-
hari. Contoh penelitian terapan : pemanfaatan data
curah hujan untuk selanjutnya dikembangkan dalam
menganalisis potensi banjir yang mungkin terjadi.

3. Penelitian evaluatif (evaluation research);


difokuskan pada suatu kegiatan dalam unit tertentu.
Kegiatan penelitian berbentuk program, proses, dan
hasil kerja.

4
b. Berdasarkan tempatnya

1. Penelitian laboratorium; penelitian ini menggunakan alat-


alat laboratorium sebagai media penelitian. Contoh
penelitian tentang bentuk permukaan bumi dapat dilakukan
di laboratorium geomorfologi. Analisis peta rupa bumi untuk
memahami geomorfologi.
2. Penelitian kepustakaan; kepustakaan sebagai sumber data
penelitian. Penelitian berusaha mencari data dari berbagai
literatur yang berhubungan dengan subjek yang mereka
teliti, baik melalui perpustakaan maupun tempat lain.
Contoh : penelitian kepadatan penduduk. Data
kependudukan dapat diperoleh dari badan pusat statistika.

5
3. Penelitian lapangan; dilakukan di lapangan dalam arti dapat
berupa wilayah tertentu (desa, kecamatan, dan kabupaten),
lembaga/instansi atau organisasi kemasyarakatan, serta objek
objek alami seperti penelitian tanah dan topografi. Contoh
dalam penelitian geografi adalah observasi wilayah atau
lapangan untuk mengetahui jenis tanah pada wilayah
tertentu.

6
3. Sifat penelitian geografi
a. Aspek fisik; antara lain meliputi tanah, iklim, cuaca, air dan
segala proses alaminya. Aspek fisik dapat mempengaruhi
kehidupan manusia atau keberlangsungan hidup manusia.
Contoh : tes pH tanah untuk mengetahui sumber daya lahan.
b. Aspek manusia; mempelajari segala aktivitas kehidupan
manusia di bumi dan interaksinya dengan lingkungan, baik
dalam lingkungan sosial, ekonomi, maupun budaya. Contoh :
kebiasaan buruk masyarakat membuang sampah
sembarangan di sungai menjadikan aliran sungai tersumbat
oleh sampah dan air meluap ketika musim penghujan datang.

7
c. Aspek regional; mempelajari suatu daerah
atau wilayah tertentu. Geografi regional
merupakan bahasan yang menyeluruh, baik
dari aspek fisik maupun sosial.

8
Studi geografi dalam fenomena geosfer meliputi
studi tentang Litosfer,atmosfer,hidrosfer,biosfer
dan antroposfer.
Ada beberapa tahap dalam penelitian ilmiah geografi antara
lain :
1.Merumuskan masalah,
2. Mengkaji teori atau berpikir rasional untuk menentukan
jawaban sementara (hipotesis)
3. Mencari data di lapangan untuk membuktikan kebenaran
jawaban
4. Mengolah data dan menguji kebenaran jawaban sementara.
5. Menarik kesimpulan,yaitu menetapkan apakah jawaban
sementara pada langkah kedua diterima atau ditolak.

9
A. Sifat studi Geografi
1.Studi Kependudukan, berhubungan dengan tingkat kemakmuran
penduduk,psikologi, sejarah,geografis dan lain-lain.
a. Masalah kependudukan menyangkut aspek
demografi,mental,tradisi,hubungan antar
individu,keruangan,kemakmuran, dll. Penyebab utama masalah
kependudukan adlh pertumbuhan penduduk yang pesat tetapi
tidak diimbangi dengan pertumbuhan bahan kebutuhan primer.
b. Penerapan studi kependudukan kerangka kerja studi
kependudukan meliputi pengumpulan data dasar
kependudukan,interpretasi data,analisis data hingga penarikan
kesimpulan tentang permasalahan dan alternatif pemecahan
masalahnya.

10
2.Studi Lingkungan; menyangkut gejala dan
masalah kehidupan manusia dalam kaitannya
dengan lingkungan tempat kehidupan tersebut
berlangsung.

11
a.Masalah lingkungan; seperti erosi,
pencemaran, kekeringan, banjir, longsor
termasuk masalah geografi,jadi sebagai masalah
jika asosiasi,interelasi,dan interaksi keruangan
alam dengan penduduk tidak seimbang.
b.Penerapan studi lingkungan;ruang muka bumi untuk
kehidupan yang layak sudah sangat terbatas,SDA juga
tidak merata diseluruh wilayah,maka diharapkan
kualitas kehidupan dan kualitas lingkungan dapat
menjadi seimbang.sehingga tingkat kehidupan dpt
ditingkatkan kualitasnya,masalah lingkungan dpt
dihindarkan.
12
3.Studi sosial;berkaitan dgn interelasi ilmu sosial
dalam menelaah gajala dan masalah sosial
yang terjadi di masyarakat. Gejala sosial :
gejala yang terjadi dimasyarakat yang
ditimbulkan oleh kondisi,peristiwa,tingkah
laku,dan sikap manusia sbg mahluk sosial.
Masalah pengangguran,sampah,kenakalan
remaja,kemacetan lalu lintas merupakan
contoh gejala sosial.Jika gejala sosial telah
menjadi persoalan yang berat/sulit diatasi,
maka disebut masalah sosial.

13
a.Pendekatan studi sosial; adalah pendekatan
multidisipliner (berkaitan dgn berbagai ilmu
pengetahuan) dan interdisipliner (antardisiplin
atau bidang studi)
b.Studi geografi; dpt dikaji masalah sosial
berdasarkan penyebarannya dalam ruang,
persamaan dan perbedaan masalah sosial, dan
keunikan masalah sosial diwilayah yang
bersangkutan. Masalah-masalah tsb dianalisis
berdasarkan relasi keruangannya. Relasi
keruangan tdk dpt dilepas dari faktor sosial
manusianya.
14
4.Studi geografi dlm bidang pertanian
• Perpaduan antara subsistem fisis dgn
subsistem manusia. Komponen subsistem fisis
mencakup : iklim, hidrografi, tanah dan
topografi dengan segala proses alamiahnya.
Komponen subsistem manusia mencakup :
tenaga kerja, teknologi, tradisi masyarakat,
kemampuan ekonomi dan kondisi politik
setempat.

15
Masalah atau ancaman terhadap areal dan
produksi pertanian dapat berupa kelebihan air
dalam bentuk banjir, atau kekurangan air pada
musim kemarau. Bencana ini tidak dapat
dipisahkan dari masalah penebangan hutan
yang tidak memperhatikan kelestarian
lingkungan. Saat ini, fungsi hutan untuk
mengatur tata air dan melindungi lingkungan
disekitarnya, telah berkurang. Secara geografi,
masalah yang dialami areal pertanian
berkaitan dengan masalah yang dialami hutan.

16
a.Pengkajian diferensiasi areal pertanian.
Contoh : kondisi pengairan, jenis tanah,
kemampuan teknologi yang dimiliki petani,
dan jenis tanaman yang dikembangkan.
b.Faktor pendukung pertanian. Misalnya :
keadaan tanah, hidrografi, relief permukaan,
keadaan iklim, tenaga kerja, teknologi
pertanian, transportasi, pemasaran, dan usaha
menjaga kelestarian lingkungan.

17
5.Studi geografi dalam bidang Industri; industri
perpaduan subsistem fisis dengan subsistem
manusia. Sub sistem fisis meliputi komponen :
lahan, bahan baku, sumber energi, dan iklim;
subsistem manusia meliputi komponen :
tenaga kerja, kemampuan teknologi, tradisi,
situasi politik, keadaan pemerintahan,
transportasi, komunikasi, konsumen dan
pasar.

18
4. PERIKANAN
1. KAPUR

2. PERKEBUNAN

5. SAPI

3.PABRIK BESI

INDUSTRI YANG COCOK DI WILAYAH 1 (SEMEN)


19
a. Sorotan geografi; Indonesia yang masih pada tahap awal perkembangan industri perlu
memperhitungkan tata ruang agar tidak terjadi masalah sosial dan lingkungan .

b. Penerapan teknologi tepat guna; dalam kaitan ini, penerapan


teknologi adaptif pada sektor industri berarti :
1. Penerapan teknologi tsb tdk menimbulkan
erosi,kekeringan dan pencemaran.
2. Tepat sesuai dan serasi dengan kondisi ekonomi setempat
(harus menunjang dan membantu sektor agraris).
3. Tepat sesuai dan serasi dengan kondisi demografi
setempat (terutama bagi wilayah yg pdt penduduk).
4. Dapat memberikan lapangan usaha dan lapangan kerja
baru bagi penduduk setempat.

20
6.Studi geografi dlm bidang transportasi dan
komunikasi; tujuan utama mengembangkan/
memajukan daerah terpencil.
a. Penerapan teknologi : memperpendek jarak
di ruang muka bumi.
b. Manfaat kemajuan teknologi transportasi dan
komunikasi; berita cepat, aktual, dan
terpercaya. (daerah terpencil perlu
ditingkatkan teknologinya).

21
7. Studi geografi dalam bidang sumber daya;
sumber daya banyak ragamnya : bidang
pertanian, perkebunan, peternakan dan
pertambangan. Konsep yang harus diperhatikan
dalam eksploitasi (pengusahaan;
pendayagunaan) barang tambang yaitu :
a. untung-rugi dari eksploitasi dan cadangan
barang tambang.
b. Dukungan sarana-prasarana dan teknologi
c. Faktor keamanan dan kelestarian lingkungan
hidup.

22
8. Studi geografi dalam bidang permukiman;
ada dua macam permukiman yaitu :
a. Permukiman di daerah pedesaan, (petani).
b. Permukiman di daerah perkotaan, (jenis
pekerjaan,pendapatan,pendidikan, dan sosial
budaya serta gedung biasa,gedung bertingkat
dan gubuk tdk layak huni)

23
B. Pendekatan Analisis Studi Geografi

a. Pendekatan topik; mempelajari masalah


geografi di suatu wilayah dpt mengadakan
pendekatan pd topik tertentu yg menjadi
perhatian utama.Contoh: Kelaparan, diungkap
kan jenis-2nya, penyebab, penyebarannya,
intensitas, interelasi dgn fenomena lain serta
keterkaitannya dgn masalah lain secara
keseluruhan.

24
b.Pendekatan aktivitas manusia; contohnya:
aktivitas penduduk di daerah pegunungan, di
dataran rendah, di pinggir sungai dan di
pantai. Persebaran kegiatan penduduk, dpt
diungkapkan keterkaitannya dgn kesuburan
tanah, hidrografi, jaringan komunikasi dan
transportasi, ketinggian wilayah, dll.

25
c. Pendekatan regional; adalah suatu wilayah di
permukaan bumi yang memiliki karakteristik
tertentu yang khas sehingga membedakan
wilayah tersebut dari wilayah-2 lain.
Contoh : apa beda region Tarutung – Balige ?.

26
C. Metode Analisis Geografi
1. Tujuan Penelitian Geografi
a. Menerapkan hasil penelitian bagi kepentingan
pemecahan masalah sosial, khususnya di wilayah
penelitian/wilayah yang mengalami masalah yang sama.
b. Menerapkan hasil penelitian geografi bagi kepentingan
hidup manusia masa kini dan yang akan datang.
c. Menyumbangkan hasil penelitian bagi perencanaan dan
pengembangan daerah, serta bagi kepentingan
perencanaan dan pengembangan kehidupan.
d. Menguji kebenaran hipotesis yang diajukan terhadap
masalah yang diteliti.
e. Menyumbangkan konsep,teori, atau prinsip baru yang
ditemu kan pada penelitian bagi kepentingan
pengembangan ilmu geografi.
27
2. Peta aliran (flow chart) kerangka penelitian.
MULAI

PENGAMATAN FENOMENA

PERUMUSAN MASALAH

PENGUMPULAN INFORMASI

PENGAJUAN HIPOTESIS

PENGUJIAN HIPOTESIS

PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA

PERUMUSAN KESIMPULAN

SELESAI 28
a. Perumusan Masalah
- Masalah adalah hal yang mengandung persoalan,
yang membutuhkan pemecahan. Dengan
demikian tidak semua hal mengandung
persoalan atau tidak semua hal dapat menjadi
masalah. Masalah geografi menyangkut 3 pokok :
(1) apa masalahnya; berkaitan dgn gejalanya, (2)
dimana masalah terjadi;berkaitan dgn lokasi dan
ruang, (3) mengapa masalah terjadi; berkaitan
dgn relasi,interelasi dan interaksi dgn gejala lain.

29
b. Kajian teori dan pengajuan hipotesis
Setelah menemukan masalah dalam bentuk
pertanyaan penelitian, langkah berikutnya adalah
menentukan jawaban sementara;……….
c. Pengumpulan data untuk menguji hipotesis
1. Analisis isi media massa; contoh : didalam media
massa dimuat uraian dan data tentang
kemasyarakatan, perkembangan bank, dan
perkembangan perekonomian.
2. Observasi langsung; pengamatan dan pencatatan
gejala langsung pada objek yang berada di
tempat kejadian (rekaman suara/gambar).

30
3. Observasi tidak langsung; pengumpulan data
melalui pengamatan dan pencatatan gejala
pada objek penelitian secara tidak langsung.
4. Wawancara langsung (tatap muka) contoh :
mendengarkan ceramah atau tanya jawab
langsung.
5. Wawancara tidak langsung; cara
pengumpulan data dgn mengadakan
komunikasi secara tidak langsung misalnya
lewat angket atau kuesioner.
6. Studi dokumenter (bibliografi); misalnya dari
sumber dokumen, buku, koran dan majalah.
31
d. Penggunaan sampel ; adalah bagian dari populasi
(contoh) yang mewakili populasi yang bersangkutan
atau antara 10% sampai 20% dari populasi. Pada
penelitian geografi pemilihan sampel dapat
dilakukan terhadap ruang atau daerah (sampel
area), dapat pula terhadap kasus, individu, atau
gejalanya. Pada penelitian geografi jumlah, jarak,
luas, ketinggian, tingkat kesuburan, dll dapat
dijadikan sifat atau karakter untuk penarikan
sampel.

32
e. Teknik analisis geografi
1. Pengelompokan, pengolahan, dan penyajian data
dengan statistik. Dalam mengelompok kan data,
perlu dibedakan antara data kualitatif, data
kuantitatif, data pribadi, data primer, data sekunder,
data tertulis, data lisan, dan data relevan yang
selanjutnya diolah dengan menggunakan statistik.
2. Pengelompokan, pengolahan data dan penyajian
secara deduktif. Didasarkan pada berpikir rasional
melalui telaah kepustakaan, data tabel, dan grafik
yang ada. Kemudian kita menerjemahkan isi dan
maksud uraian dalam buku, tabel, dan grafik
tersebut.
33
f. Perumusan kesimpulan dan saran
Untuk melihat ketepatan dan kewajaran suatu kesimpulan,
perlu dijawab pertanyaan berikut :
1. Apakah kesimpulan merupakan jawaban langsung terhadap
masalah dan tujuan penelitian?
2. Apakah perumusan kesimpulan telah jelas dan teliti?
3. Apakah kesimpulan langsung berhubungan dengan
pembuktian mengenai benar atau tidaknya hipotesis?
4. Apakah kesimpulan dapat diperkuat dgn adanya bukti bukti
dalam uraian ?
5. Apakah kesimpulan diperoleh dari hasil pertimbangan yang
tidak memihak terhadap data ?
6. Apakah kesimpulan terlalu luas sehingga melebihi batas
generalisasi?

34
• Sementara itu, beberapa hal yang menjadi
pertimbangan dalam memberikan saran
adalah sebagai berikut :
1. Jangan memberikan saran pada hal-hal yang
sudah terjadi.
2. Jangan memberi saran yang hanya bersifat
menggarisbawahi.
3. Saran yang bersifat membangun.
4. Saran yang rasional.
5. Saran yang objektif.

35
3. Penyajian Hasil Penelitian Geografi
Secara lengkap susunan (format) dalam menyajikan karya tulis adalah
sebagai berikut :
1) BAGIAN PEMBUKAAN
Judul Karya Tulis/Penelitian
Halaman Pengesahan (Kepala Sekolah)
Halaman Persetujuan (Guru Pembimbing)
Halaman Persembahan dan Motto (apabila perlu)
Kata Pengantar
Abstrak
Daftar isi
Daftar gambar
Daftar tabel
Daftar lampiran

36
2) BAGIAN ISI
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Rumusan Permasalahan
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
BAB II : LANDASAN TEORI
A. Telaah Pustaka
B. Landasan Teoritik
C. Hipotesis
BAB III : METODOLOGI PENELITIAN
A. Identifikasi Variabel
B. Populasi dan Penentuan Sampel Penelitian
C. Metode Pengumpulan Data
D. Model Analisis dan Teknik Analisis (apabila menggunakan statistik).

37
BAB IV : ANALISIS DATA
A. Latar Belakang Objek Penelitian
B. Analisis Data
3) BAGIAN PENUTUP
BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

38
D. Publikasi Hasil Penelitian Geografi
1. Persyaratan Penulisan Laporan Penelitian Geografi.
a. Harus tahu betul kepada siapa laporan ditujukan.
b. Harus disadari bahwa pembaca laporan tidak ikut
dalam kegiatan penelitian.
c. Mengingat latar belakang pendidikan,penge
tahuan,pengalaman, maka harus mudah dicerna
oleh setiap pembaca.
d. Laporan penelitian harus jelas dan meyakinkan
pembaca.

39
2. Teknik Menulis Karya Ilmiah Geografi.
a. Teknik Menulis :
1). Karya ilmiah ditulis dua spasi.
2). Batas pengetikan : 4 cm dari pinggir kanan dan atas, dan 3
cm dari pinggir kiri dan bawah.
3). Alinea baru diketik menjorok ke dalam sebanyak tujuh
ketukan.
4). Angka sepuluh kebawah ditulis dengan huruf, kecuali disertai
satuan seperti cm, kg, dan ukuran lainnya.
5). Singkatan hanya diperkenankan untuk yang sudah lazim,
seperti sbb, dst, serta satuan ukuran seperti kg, m dan cm.
6). Setiap halaman harus diberi nomor dengan angka biasa .
7). Nomor halaman ditempatkan pada bagian bawah ditengah.
40
8)Nomor halaman untuk bagian awal seperti halaman judul, kata pengantar,
daftar isi, dan daftar tabel menggunakan huruf romawi kecil, dan
ditempatkan di tengah bagian bawah.
9)Judul bab ditulis dgn huruf besar ditengah bagian atas, nomor bab
menggunakan angka romawi besar.
10) Subjudul diberi nomor urut dengan angka biasa, ditulis dengan huruf kecil,
dan bisa diberi garis bawah.
11) Apabila dalam karya tulis terdapat kutipan dari buku atau majalah ilmiah,
isi kutipan harus sama dengan aslinya, baik bahasa ejaan, maupun tanda
bacanya.
12) Kutipan yang panjangnya lebih dari lima baris diketik satu spasi, sedangkan
yang kurang dari lima baris diketik dua spasi dan dimasukkan dalam teks
biasa dengan memakai tanda petik pada awal dan pada akhir kutipan. Bila
dalam kutipan ada beberapa kata yang akan dihilangkan karena tidak perlu,
maka bagian yang dihilangkan diganti dengan tanda titik sebanyak tiga
buah. Namun bila bagian yang dihilangkan ada satu kalimat, gantilah dengan
tanda titik titik satu baris.

41
13) Hindari penggunaan bahasa asing sepanjang ada
padanannya dalam bahasa Indonesia. Bila terpaksa
tulis kedua-duanya yakni bahasa Indonesia,
kemudian bahasa asingnya didalam kurung dan
tulisan miring (italic), contoh : uji coba (tryout) .
14) Gunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
Perhatikan ejaan, tanda baca, pemenggalan kata,
dan kaidah penggunaan bahasa Indonesia yang
berlaku.
15) Apabila ada tabel, berilah judul tabel dan nomor
tabel, judul tabel diketik dengan huruf kecil.
Nomor tabel dengan angka biasa.

42
16) Daftar Pustaka diurutkan berdasarkan abjad nama
pengarangnya. Penulisannya harus lengkap, yakni
nama pengarang, judul karangan, nama penerbit,
tempat diterbitkan, tahun penerbitan. Nama
pengarang orang Indonesia ditulis sebagaimana
biasa, namun pengarang asing namanya dibalik,
misalnya nama aslinya Harold Albert, ditulis menjadi
Albert, Harold. Nama pengarang yang sama dengan
judul buku yang berbeda tidak usah ditulis dua kali,
cukup satu kali untuk buku yang pertama. Buku yang
kedua penulisan namanya diganti dengan garis.

43
DAFTAR PUSTAKA
Suyoto, Dasar-Dasar Geografi, CV.Sinar Baru, Bogor, 2012.
________, Penilaian Hasil Foto Udara, Remaja Baru, Bogor, 2011.
Vaul, Mary, Child Development, Mc Graw-Hill Book Company,
New York, 2012.
Dst………………………….

44
b. Notasi ilmiah
• Notasi ilmiah digunakan terutama untuk menulis kutipan. Ada
beberapa aturan antara lain :
1) Kutipan dengan singkatan dan catatan kaki.
Setiap kutipan diberi nomor urut di akhir kutipan dan diketik
agak ke atas. Setiap nomor kutipan diberi catatan kaki
(footnotes) di bagian bawah. Catatan kaki ditulis lengkap;
nama pengarang, judul buku, nama penerbit, tempat
diterbitkan, tahun penerbitan, dan nomor halaman yang
dikutip. Sumber kutipan yang telah disebut bila akan
digunakan lagi, tidak perlu ditulis lengkap, tetapi cukup
dengan menggunakan singkatan :

45
• Ibid, digunakan untuk menyatakan sumber
yang sama yang telah disebut sebelumnya,
tanpa diselang oleh sumber lain dan
menunjuk pada halaman yang berbeda.
• Op.cit. digunakan untuk menyatakan sumber
yang sama yang telah disebut sebelumnya,
tetapi telah diselang oleh sumber lain dan
menunjuk pada halaman yang berbeda.
• Loc.cit. digunakan untuk menyatakan sumber
yang sama, yang telah disebut sebelumnya
dan menunjuk kepada halaman yang sama.

46
Contoh :
1) Nata Suhana, Proses Pembuatan Peta,
CV.Sinar Solo, Surakarta, 2012, hal.70
2) Ibid., hal. 88
3) Emil Salim, Perencanaan Pembangunan dan
Pemerataan, Yayasan Idayu, Jakarta, 1990,
hal.78.
4) Sarsito Hendro, Teori-Teori Pemetaan,
CV.Sinar Solo, Surakarta, 2012, hal. 62.
5) Emil Salim, op.cit., hal. 80.
6) Sarsito Hendro, loc.cit.,
47
2) Kutipan tanpa catatan kaki; tidak selalu kutipan
dalam karya tulis menuntut adanya catatan kaki
pada halaman di tempat kutipan itu. Akan tetapi,
pada akhir kutipan disertakan keterangan : nama
pengarang, tahun penerbitan, dan halaman yang
dikutip. Contoh Pendidikan dapat diartikan sebagai
usaha manusia dalam memanusiakan manusia,
(Haryanto, 2012:12). Artinya “Pendidikan adalah
usaha manusia dalam memanusiakan manusia”,
dikutip dari Haryanto yang diterbitkan tahun 2012
pada halaman 12. Nama buku dan penerbitnya
dicantumkan pada akhir bab tulisan, tidak dibuat
catatan kaki. Cara ini lebih praktis.

48
3. Publikasi Penelitian Geografi dalam Bentuk Makalah.
• Seperti karya tulis lainnya, makalah harus mengandung
permasalahan yang menuntut pemecahan, metode
pemecahan masalah, hasil pemecahan masalah, dan
kesimpulan. Aturan penulisan makalah ssama dengan
penulisan karya ilmiah. Berdasarkan metode pemecahan
masalah, dibedakan dua jenis makalah, yakni makalah
deduktif (makalah yang pemecahan masalahnya
didasarkan atas pemikiran rasional atau melalui telaah
kepustakaan) dan makalah induktif (makalah yang
pemecahan masalahnya didasarkan atas pemikiran
empiris melalui data dan fakta yang diperoleh dari
lapangan).
49
Dalam uraian ini akan dijelaskan isi dan sistematika
makalah, prosedur penyusunan makalah, dan
beberapa teknik menyiapkan makalah.
a. Isi dan sistematika makalah geografi
setiap makalah harus diberi judul. Judul makalah
hendaknya singkat, namun jelas mencerminkan isi
yang terkandung di dalamnya. Judul yang jelas
adalah judul yang mengacu kepada permasalahan.
Isi keseluruhan makalah terdiri atas pendahuluan,
permasalahan, pembahasan masalah, kesimpulan,
dan saran-saran.

50
1) Pendahuluan
Pendahuluan digunakan sebagai pengantar agar pembaca
mempunyai gambaran tentang isi makalah tersebut. Pada
bagian ini, diberikan juga latar belakang penulissan, maksud
dan tujuan penulisan, metode dan prosedur penulisan, isi
keseluruhan makalah, dan sumber-sumber yang digunakan.
2) Permasalahan
pada bab ini, dijelaskan pentingnya tema atau judul
makalah, perumusan masalah dalam bentuk pertanyaan
yang mendasar (apa, mengapa, bagaimana), dan
pembatasan lingkup permasalahan. Beberapa istilah
penting yang digunakan dalam permasalahan juga dapat
dijelaskan pada bagian ini.

51
3) Pembahasan masalah
dalam bagian ini dibahas dan diuraikan secara
sistematis beberapa alternatif pemecahan masalah.
Juga diberikan argumentasi jawaban dari setiap
pertanyaan yang diajukan. Pada makalah deduktif,
alternatif jawaban didukung dengan jawaban dari
beberapa teori ilmiah dan pendapat para ahli. Oleh
karena itu, perlu disertakan kutipan-kutipan dari
berbagai literatur yang dijadikan sumber penulisan.
Pada makalah induktif, jawaban didasarkan pada bukti
empiris yang diperoleh dari lapangan, baik dari hasil
penelitian sendiri maupun hasil penelitian orang lain.

52
4) Kesimpulan dan saran
kesimpulan adalah sintesis dari semua alternatif
jawaban yang telah dibahas. Kesimpulan bukanlah
ringkasan jawaban melainkan generalisasi dari semua
alternatif jawaban. Kesimpulan harus konsepsional
dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan ilmiah. Ketajaman
penyusun makalah dalam melihat hakikat permasalahan
sangat diperlukan dalam menarik kesimpulan.
saran yang diajukan harus didasarkan pada hasil
pembahasan dan kesimpulan bahasan. Saran yang
diajukan harus konsepsional, bukan teknis operasional,
dan memperhatikan kepada siapa saran itu ditujukan.

53
Penutup makalah adalah daftar pustaka. Jika ada
lampiran, tempatkan setelah daftar pustaka. Di
bagian awal isi makalah dikemukakan abstrak, kata
pengantar, dan daftar isi. Abstrak diketik satu spasi;
sebanyak kurang lebih setengah halaman. Isinya
menjelaskan masalah, prosedur penulisan dan
kesimpulan bahasan.

54
b. Prosedur penyusunan makalah
ada dua langkah yang harus ditempuh dalam
penyusunan makalah, yaitu merancang isi makalah dan
menulis makalah berdasarkan rancangan yang telah
dibuat. Beberapa tahapan dalam merancang isi
makalah adalah sebagai berikut.
1) Menentukan tema, permasalahan, dan judul makalah.
Tema makalah adalah bidang kajian makalah, misalnya
bidang geografi fisis, geografi kependudukan, atau geografi
ekonomi. Permasalahan adalah pertanyaan mendasar yang
berkisar pada tema tersebut, sedangkan judul adalah
refleksi dari permasalahan sehubungan dengan tema yang
dipilih.

55
Contoh :
Tema : Proses belajar menggambar peta
Masalah : (1) bagaimana cara siswa menggambar
peta? (2) bagaimana upaya guru menumbuhkan
motivasi agar siswa melaksanakan kegiatan
menggambar peta secara optimal?
2) Identifikasi pembahasan
Tahap identifikasi pembahasan adalah merancang
alternatif pembahasan untuk setiap masalah yang
diajukan. Dalam contoh diatas, alternatif
pembahasan menggunakan pendekatan deduktif,
melalui kajian teori atau tinjauan kepustakaan.
56
Alternatif jawaban pertanyaan (1)
- Menggambar peta dengan sistem grid
- Menggambar peta dengan alat pantograf
- Menggambar peta dengan sistem proyeksi
Alternatif jawaban pertanyaan (2)
- Memberi tugas yang menantang siswa
- Memberi penghargaan dan teguran
- Mengondisikan agar belajar kelompok berjalan
lancar.

57
3) Rancangan kesimpulan dan saran
Pada contoh diatas, rancangan isi kesimpulan dan
saran-saran adalah sbb :
Kesimpulan berkenaan dengan :
- Cara siswa dalam mengerjakan tugas menggambar
peta sesuai aturan kartografi.
- Cara guru memberi contoh dalam menggambar
peta.
saran dapat ditujukan untuk :
- Guru geografi dan siswa
- Lembaga pendidikan geografi
58
Keterampilan menulis menjadi prasyarat utama
dalam penyusunan makalah, karena bagaimana pun
baiknya rancangan makalah jika tidak ditulis secara
lengkap, tidak akan memberikan hasil optimal.
Hal yang diperlukan dalam keterampilan menulis
adalah alur berpikir mengenai materi yang akan
ditulis dan bahasa tulisan yang mengekspresikan
buah pikiran tersebut. Kedua keterampilan tersebut
bisa dilatih melalui kebiasaan menulis.

59
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai