Anda di halaman 1dari 26

GEOGRAFI SMA KELAS X

LANGKAH-LANGKAH PENELITIAN GEOGRAFI

OLEH:
RUSDI, S.Pd
NIP. 19880408202321 1008

SMA NEGERI 2 PALU


JL. TANJUNG DAKO No. 9 PALU
TELP. /FAX. (0451) 421094
BAB 3
LANGKAH-LANGKAH PENELITIAN
GEOGRAFI
A. SIFAT STUDI GEOGRAFI
Studi kependudukan termasuk objek studi geografi,

studi kependudukan berkaitan dgn segala aspek yg


berhubungan dgn tingkat kemakmuran penduduk, baik
pada suatu wilayah tertentu maupun pada lingkup yg
luas. Masalah kependudukan menyangkut aspek
demografi, mental, tradisi, hubungan antar individu,
keruangan, kemakmuran, dan sebagainya.
 a. Masalah kependudukan

Masalah kependudukan secara umum merupakn masalah yg berkenaan


dgn tingkat kemakmuran penduduk yg sangat rendah. Penyebab utama
kependudukan adalah pertumbuhan penduduk yg pesat tetapi tidak diimbangi
dgn pertumbuhan bahan kebutuhan primer.

b. Penerapan studi kependudukan

Kerangka kerja studi kependudukan meliputi pengumpulan data dsar


kependudukan, interpretasi data, analisis data hingga penarikan kesimpulan
tentang permasalahan dan alternatif pemecahan masalahnya. Aspek
kependudukan ini menyangkut komponen yg luas. Pengumpulan data,
penyusunan model permasalahan, dan pemecahan masalahnya tidak dapat
dilakukan hnya melalui bidang studi kependudukan, melainkan harus melalui
pendekatan lintas bidang studi atau pendekatan sistem
2. Studi lingkungan
 Studi lingkungan menyangkut gejala dan masalah kehidupan
manusia dalam kaitannya dgn lingkungan tempat kehidupan tsb
berlangsung. Studi lingkungan menerapkan konsep dan prinsip
ekologi serta ilmu sosial. Itulah sebabnya, studi lingkunagn
dapat dikatakan sebagai penerapan ekologi manusia.
 a. Masalah lingkungan
Masalah lingkungan seperti erosi, pencemaran, kekeringan,
dan banjir termasuk geografi. Disebut masalah geografi krn
merupakan hasil interaksi keruangan antara faktor manusia dgn
faktor alam. Jdi, suatu masalah dikatakan sbgai maslah geografi
jika asosiasi, interalasi, dan interaksi kerunagan keadaan alam
dgn keadaan penduduk tdk seimbang.
b. Penerapan studi lingkungan untuk meningkatkan
kualitas kehidupan
Ruang muka bumi untuk kehidupan yg layak
sudah sangat terbatas. Sumber daya alam juga tdk
merata di seluruh wilayah.
Prosedur studi lingkungan bertujuan mencari
alternatif pemecahan masalah lingkungan dan
perencanaan sarana kehidupan. Studi lingkungan hampir
sama dgn studi geografi. Perbedaannya trletak pada segi
penekanannya. Studi geografi ditekankan pada relasi
keruangannya, sedangkan studi lingkungan lebih
ditekankan pada kemampuan lingkungan untuk
menampang kehidupan secara serasi dan lestari.
3. Studi sosial
Studi sosial berkaitan dgn interelasi ilmu-ilmu sosial
dlam menelaah gejala dan masalah sosial yg terjadi di
msyarakat. Gejala sosial adalah gejala yg terjadi di
masyarakat yg ditimbulkan oleh kondisi, peristiwa,
tingkah laku, dan sikap manusia sebagai makhluk
sosial. • Gejala-gejal sosial dapat diamati dan ditelaah
sebab- akibatnya. Masalah pengangguran, sampah,
kenakalan remaja, dan kemacetan lalu lintas
merupakan contoh gejala sosial.
a. Pendekatan studi sosial
Pendekatn yg digunakan pada studi sosial adlah
pendekatan multidisipliner dan interdisipliner.
Pendekatan ini merupakan ciri khas studi sosial karena
masalah yang dikaji sangat kompleks sebagai hasil
interelasi dari berbagai aspek kehidupan.
b. Studi Geografi
Melalui studi geogarfi, dapat dikaji masalah sosial
berdasarkan penyebarannya dalam ruang, persamaan dan
perbedaan masalah sosial, dan keunikan masalah sosial di
wilayah yang bersangkutan. Masalah-masalah tersebut
dianalisis berdasarkan relasi keruangan. Relasi keruangan
tidak dapat dilepaskan dari faktor sosial manusianya.
4. Studi Geografi dalam bidang pertanian
 Pertanian sbg suatu sistem keruangan merupakan perpaduan
antara subsistem fisis dgn subsistem manusia. Komponen
subsistem fisis mencakup, antara lain; iklim, hidrogarfi, tanah, dan
topografi dgn segala proses alamiahnya. Sementara itu, komponen
subsistem manusia mencakup tenaga kerja, teknologi, tradisi
masyarakat, kemampuan ekonomi, dan kondisi politik setempat.
a. Pengkajian diferensiasi areal pertanian
Analsisi keruangan sektor pertanian dapat pula dilakukan
terhadap areal pertanian yg cukup luas. Dari areal tsb kita dapat
menentukan perbedaan antar area yg lebih kecil berdsarkan
subsistem yg kita soroti. Contoh, kondisi pengairan, jenis tanah,
kemampuan teknologi yang dimiliki petani dan jenis yang
dikembangkan.
b. Faktor pendukung pertanian
Subsitem umum yg dapat mendukung
pengembangan pertanian, misalnya keadaan tanah, relif
permukaan, Subsitem umum yg dapat mendukung
pengembangan pertanian, misalnya keadaan tanah, relif
permukaan, keadaan iklim, tenaga kerja, teknologi
pertanian, transpotasi, pemasaran dan usaha menjaga
kelestarian lingkungan.
5. Studi Geografi dalam bidang Industri
Industri sbg suatu sistem merupakn perpaduan
subsistem fisis dgn subsistem manusia. Subsistem fisis
yg mendukung pertumbuhan dan perkembangan
industri meliputi komponen; lahan, baku, sumber
energi, dan iklim dgn segala alamiahnya. Sementara
itu, subsistem manusia yg memengaruhi pertumbuhan
dan perkembangan industri meliputi komponen; tenaga
kerja, kemampuan teknolgi, tradisi, situasi politik,
keadaan pemerintahan, transportasi, komunikasi,
komponen dan pasar. Perpaduan semua komponen
inilah yang mendukung maju atau mundurnya suatu
industri.
 a. Sorotan geografi
Sorotan geografi pada aspek industri terletak pada interalasi keruangan,
komponen, dan pengoranisasian ruang dalam mengembangkan industri.
Indonesia yang masih pada tahap awal perkembangan perlu
memperhitngkan tata ruang agar tidak terjadi masalah sosial dan
lingkungan.
b. Penerapan teknologi tepat
Dalam kajian geografi, aspek keruangan pembangunan industri terkait
dengan penerapan teknologi tepat, penentuan lokasi dan penyebarannya,
serta diferensiasi areal industri.
Penerapan teknologi adaptif pada sektor industri…
• Tepat sesuai dgn kondisi fisik-geografis wilayah yg akan dikembangkan
sektor industrinya.
• Tepat sesuai dan serasi dgn kondisi ekonomi setempat
• Tepat sesuai dan serasi dgn kondisi demografis setempat
• Dapat memberikan lapangan usaha dan lapangan kerja bagi penduduk
setempat.
6. Studi geografi dalam bidang transportasi
dan komunikasi
 Pengembangan transportasi dan komunikasi dapat digunakan
sebagai sarana prasarana dan untuk memajukan daerah terpencil.
 a. Penerapan teknologi
Kemajuan teknologi dalm bidang transportasi dan komunikasi telah
memperpendek jarak di muka bumi. Daerah yg semula terpencil
bisa menjadi daerah yg utama, daerah yg berpotensi tinggi dapt
dikembangkan mnjdi daerah yg produktif.
b. Manfaat kemajuan teknologi transportasi dan komunikasi
Melalui kemajuan teknologi kita dapat mengetahui diluar jangkauan
kita, dapat menyaksikan peristiwa penting, pertandingan olahraga
yg langsung dari luar negeri, dll. Daerah-daerah yang terpencil dan
sulit dicapai perlu ditingkatkan perkembangan teknologinya.
7. Studi geografi dalam bidang sumber
daya
Sumber daya di bumi banyak sekali ragamnya, antara
lain di bidang pertanian, perkebunan, peternakan, dan
pertambangan. Konsep yg harus di perhatikan dalm
eksploitasi barang tambang serta pengelolaan sumber
daya di bidang pertanian, kehutanan, peternakan, dan
lain-lainnya, sebagai berikut.
• Untung-rugi dari eksploitasi dan cadangan barang
tambang • Dukungan sarana-prasarana dan teknologi
• Faktor keamanan dan kelestarian lingkungan hidup
8. Studi geografi dalam bidang permukiman
a. Permukiman daerah pedesaan
• Daerah pedesaan umumnya di pengaruhi oleh pertanian yg
bersangkutan. Permukiman yg rapat cenderung berkembang di
daerah yg tanahnya subur.
b. Permukiman di daerah perkotaan
• permukiman di daerah perkotaan mempunyai masalah yg
lebih komplek daripada di daerah pedesaan. Penduduk daerah
perkotaan beraneka ragam. Baik menyangkut jenis pekerjaan,
pendapatan, penddikan, dan kondisi sosial budaya lainnya.
Secara umum, mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
permukiman yaitu faktor fisik, sosial, budaya, ekonomi dan
politik.
B. PENDEKATAN ANALISIS STUDI
GEOGRAFI
Metode yg khas pada geografi yaitu pendekatan
keruangan. Metode pendekatan yg termasuk pendekatn
keruangan yaitu pendekatn topik, pendekatan aktivitas
manusia, dan pendekatan regional. Secara teoretis
pendekatan tsb dapat dipisahkan satu sama lain.
a. Pendekatn topik
Hal yg menjadi pegangan pokok dalam melakukan
pendekatan topik adalah hubungan faktor keruangan dgn
fenomena atau topik yg diteliti. Faktor2 geografis, seperti
manusia dan keadaan lingkungan fisik, tidak boleh di
abaikan.
 b. Pendekatan aktivitas manusia
• Pada pendekatan ini , perhatian utama diarahkan kepada aktivitas
manusia. Pertanyaan utama pada jenis pendekatan ini adalah
bagaimana kegiatan manusia atau penduduk pada suatu daerah atau
wilayah
• Aktivitas pnduduk ini dapat ditinjau dari persebarannya, interasinya
dan deskripsinya dgn fenomena lain yg berkenaan dgn aktivitas itu.
Berdasarka persebaran kegiatan pendudk , dapat diungkapkan
keterkaitannya dgn kesuburan tanah, hidrografi, jaringan komunikasi
dan transportasi, ketinggian wilayah dan faktor2 geografis lainnya.
c. Pendekatn Regional
Pendektan regional berarti mengkaji suatu fenomena atau suatu
masalah berdasarkan region tempat terjadinya fenomena atau
masalah tsb. Penekanan utama pendkatan ini bukan pda topik atau
aktivitas manusia, melainkan pada region yg merupakan ruang atau
lokasinya.
C. METODE ANALISIS
GEOGRAFI
1. Tujuan penelitian Geografi
• Menerapkan hasil penelitian bagi kepentingan pemecahan masalah
sosial, khususnya diwilayah penelitian, dan di seluruh wilayah yg
mengalami masalah yg sama
• Menerapkan hasil penelitian geografi bagi kepentingan hidup
manusia masa kini dan masa yg akan datang
• Menyumbangkan hasil penelitian geografi bagi perencanaan dan
pengembangan daerah, serta bagi kepentingan perencanaan dan
pengembangan kehidupan.
• Menguji kebenaran hipotesis yang diajukam terhadap masalah yg
diteliti
• Menyumbangkan konsep, teori atau prinsip baru yg ditemukan pada
penelitian bagi kepentingan pengembangan ilmu geografi.
2. Unsur-unsur pokok dalam penelitian geografi
a. Rumusan masalah
b. Kajian teori dan pengajuan hipotesis
• Hipoitesis dalam bentuk pertanyaan
• Hipotesis nol
• Hipotesis yg memberikan jawaban ya, tidak, dan mungkin.
c. Pengumpulan data untuk menguji kebenaran hipotesis
• Analisis isi media massa
• Observasi langsung
• Observasi tidak langsung
• Wawancara langsung(tatap muka)
• Wawancara tidak langsung
• Studi dokumenter
d. Penggunaan sampel
• Sampel acak sederhana
• Sampel bertingkat (berstrata)
• Sampel sistemik
• Sampel cluster
• Sampel kuota
• Sampel sebanding
• Sampel bertujuan
e. Teknik analisis data
• Pengelompokan, pengolahan, dan penyajian data dengan statistik
• Pengelompokan, pengolahan data dan penyajian secara deduktif
f. Perumusan kesimpulan dan saran
3. Penyajian Hasil Penelitian Geografi
• Susunan dalam menyajikan karya tulis
1. BAGIAN PEMBUKAAN • Bagian pembukaan meliputi: • Judul karya
tulis/penelitian • Halaman pengesahan (kepala sekolah) • Halaman
persetujuan (guru pembimbing) • Halaman persembahan dan motto
(apabila perlu) • Kata pengantar • Asbtrak • Daftar isi • Daftar gambar •
Daftar tabel • Daftar lampiran
2. BAGIAN ISI • Bagian isi meliputi: • BAB I: PENDAHULUAN • A.
Latar belakang masalah • B. Rumusan permasalahan • C. Tujuan
penelitian • D. Manfaat penelitian • BAB II: Landasan teori • A. Telaah
pustaka • B. Landasan teoritik • C. Hipotesis
• BAB III: METODOLOGI PENELITIAN • A. Indentifikasi variabel • B.
Populasi dan penentuan sampel penelitian • C. Metode pengumpulan
data • D. Model analisis data dan teknik analisis (apabila mengunakan
statistik) • BAB IV: ANALISA DATA • A. Latar belakang dan objek
penelitian • B. Analisa data
3. BAGIAN PENUTUP • Bagian penutup meliputi: • BAB V:
KESIMPULAN DAN SARAN • A. Kesimpulan • B. Saran • DAFTAR
PUSTAKA • LAMPIRAN
D. PUBLIKASI HASIL PENELITIAN
GEOGRAFI
1. Persyaratan penulisan laporan penelitian geografi
Syara-syaratnya yaitu:
a. Harus tahu betul kpda siapa laporan di tujukan
b. Harus disadari bahwa pembaca laporan tdk ikut dalam
kegiatan penelitian.
c. Mengingat latar belakang pendidikan, pengetahuan,
pengalaman, dan minat pembaca laporan beragam,
maka laporan hasil penelitian harus mudah dicerna
oleh setiap pembaca.
d. Laporan penelitian harus jelas dan meyakinkan
pembaca.
 2. Teknik menulis karya ilmiah
a. Teknik menulis
• Karya ilmiah ditulis 2 spasi • Margin(batas pengetikan) 4,4,3,3
• Alinea baru diketik menjorok k dalam sebanyak 7 ketukan •
Angka sepuluh ke bawah ditulis dgn huruf, kecuali disertai dgn
satuan seperti cm, kg dan lain2 • Singkatan hnya diperkenankan
untuk yg sudah lazim • Setiap halaman harus diberi nomor dgn
angka biasa(arab) • Nomor hal ditempatkan pada bagian bawah
di tengah • Nomor hal unutk bagian awal seperti hal judul, kata
pengantar, daftar isi, dan daftar tabel, mengunakan hurur
romawi kecil, dan ditempatkan di tengah bagian bawah • Judul
bab ditulis dgn huruf besar ditengah bagian atas, nomor bab
mengunakan angka romawi besar
• Subjudul diberi no urut dgn angka biasa, ditulis dgn huruf kecil, dan
bisa bisa diberi garis bawah • Apabila dalm krya tulis terdapat
kutipan dari buku atau majalah ilmiah, isi kutipan harus sama dgn
aslinya, baik bahwa, ejaan, dan tanda bacanya • Kutipan lebih dari 5
baris diketik dgn 1 spasi • Hindari penggunaan bahasa asing
sepanjang ada padanannya dalam bahasa indonesia • Gunakan
bahasa indonesia yang baik dan benar • Apabila ada tabel, berilah
judul dan nomor tabel • Daftar pustaka diurutkan berdasarkan abjad
nama penggarangnya. • Di luar aturan penulisan daftar bacaan atau
daftar pustaka di atas, masih ada aturan lain, terutama susunannya •
Dalam daftar pustaka dimasukkan buku, majalah ilmiah, artikel di
media massa, jurnal penelitian, makalah ilmiah, kamus, dan
ensiklopedia.
 b. Notasi Ilmiah
• Notasi ilmiah digunakan terutama untuk menulis kutipan.
1. Kutipan dengan singkatan dan catatan kaki • Setiap kutipan
diberi no urut di akhir kutipan dan diketik agak ke atas. Setiap
no kutipan diberi catatan kaki di bagian bawah. Catatan kaki
ditulis lengkap: nama pengarang, judul buku, nama penerbit,
tempat diterbitkan, tahun terbit, dan no halaman yg dikutip.
2. Kutipan tanpa catatan kaki tidak selalu kutipam dalam krya
tulis menuntut adanya catatan kaki pada halaman di tempat
kutipan itu. Akan tetapi pada akhir kutipan disertakan
keterangan: nama pengarang, tahun terbit, dan halaman yg
dikutip.
3. Publikasi Penelitian Geografi dalam Bentuk Makalah
• Ada beberapa teknik menyiapkan makalah
a. Isi dan sistematika makalah geografi
• Pendahuluan
• Permasalahan
• Pembahasan masalah
• Kesimpulan dan saran
b. Prosedur penyusunan makalah
• Menentukan tema, permasalahan, dan judul makalah
• Identifikasi pembahasan
• Rancangan kesimpulan dan saran

Anda mungkin juga menyukai