Bumi Athena
Kondisi Atmosfer 21% oksigen 10% oksigen
0.03% karbon dioksida 80% karbon dioksida
78% nitrogen 5% nitrogen
Terdapat lapisan ozon Tidak ada lapisan ozon
Jarak dari matahari 148,640,000 km 103,600,000 km
Rotasi pada sumbunya 1 hari 200 hari
Revolusi terhadap matahari 365 1/4 hari 200 hari
Tuliskan salah satu alas an penting mengapa manusia akan sulit untuk dapat tinggal di Athena!
Jawaban: Jawabannya harus mencakup bahwa itu akan menjadi terlalu panas di Athena karena efek rumah kaca yang disebabkan oleh tingginya persentase
karbon dioksida
2. Panas dari internal bumi akan bergerak ke atas dan akan menimbulkan arus konveksi. Hal ini akan menimbulkan bergeraknya lempeng. Arus ini akan
membentuk simpul raksasa yang akan mengganti kerak lama dengan kerak baru. Keluarnya lava dari punggung laut akan mendingin menghasilkan kerak
samudera yang baru. Oleh sebab itu terbentuklah zona subduksi dimana kerak lama dilipat ke bawah kea rah mantel. Di daerah inilah sering terdapat jalur
gunung api
Perhatikan gambar berikut ini!
A. Menurut anda, dimana sajakah letak gunungapi yang ada di gambar tsb?
B. Tandailah letak gunung api tersebut!
C. Mengapa gunung api dapat terjadi di tempat tersebut?
Jawaban:
A. Terletak di zona pertemuan antar lempeng bumi yang disebut zona subduksi yang mana
lempeng satu menghujam di bawah lempeng lainnya.
B.
C. Karena di zona tersebut terjadi akumulasi magma yang akan dikeluarkan ke permukaan bumi sehingga terbentuklah gunung api
3. Pemanasan gloal merupakan isu lingkungan yang paling banyak mendapat sorotan dalam decade ini. Pengaruh pemanasan global adalah diantaranya
adalah perubahan iklim, naiknya permukaan air laut, serta naiknya suhu permukaan bumi dan lain sebagainya. Salah satu penyebab pemanasan global
adalah efek rumah kaca akibat pencemaran udara.
Perhatikan gambar berikut!
A. Apakah yang dimaksud dengan Efek Rumah Kaca (ERK) dan penyebabnya?
B. Apakah Efek Rumah Kaca merupakan proses alami?
C. Apa buktinya bahwa Efek Rumah Kaca itu benar-benar terjadi ?
D. Apa sajakah yang termasuk dalam kelompok Gas Rumah Kaca?
Jawaban:
A. Efek Rumah Kaca dapat divisualisasikan sebagai sebuah proses. Pada kenyataannya, di lapisan atmosfer terdapat selimut gas. Rumah kaca adalah
analogi atas bumi yang dikelilingi gelas kaca. Nah, panas matahari masuk ke bumi dengan menembus gelas kaca tersebut berupa radiasi gelombang
pendek. Sebagian diserap oleh bumi dan sisanya dipantulkan kembali ke angkasa sebagai radiasi gelombang panjang. Namun, panas yang seharusnya
dapat dipantulkan kembali ke angkasa menyentuh permukaan gelas kaca dan terperangkap di dalam bumi. Layaknya proses dalam rumah kaca di
pertanian dan perkebunan, gelas kaca memang berfungsi menahan panas untuk menghangatkan rumah kaca.
Masalah timbul ketika aktivitas manusia menyebabkan peningkatan konsentrasi selimut gas di atmosfer (Gas Rumah Kaca) sehingga melebihi
konsentrasi yang seharusnya. Maka, panas matahari yang tidak dapat dipantulkan ke angkasa akan meningkat pula. Semua proses itulah yang disebut
Efek Rumah Kaca. Pemanasan global dan perubahan iklim merupakan dampak dari Efek Rumah Kaca.
B. Ya! Efek Rumah Kaca terjadi alami karena memungkinkan kelangsungan hidup semua makhluk di bumi. Tanpa adanya Gas Rumah Kaca, seperti
karbon dioksida (CO2), metana (CH4), atau dinitro oksida (N2O), suhu permukaan bumi akan 33 derajat Celcius lebih dingin. Sejak awal jaman
industrialisasi, awal akhir abad ke-17, konsentrasi Gas Rumah Kaca meningkat drastis. Diperkirakan tahun 1880 temperatur rata-rata bumi meningkat
0.5 – 0.6 derajat Celcius akibat emisi Gas Rumah Kaca yang dihasilkan dari aktivitas manusia.
- Pertama, berdasarkan ilmu fisika, beberapa gas mempunyai kemampuan untuk menahan panas. Tak ada yang patut diragukan dari pernyataan ini.
- Kedua, pengukuran yang dilakukan sejak tahun 1950-an menunjukkan tingkat konsentrasi Gas Rumah Kaca meningkat secara tetap, dan
peningkatan ini berhubungan dengan emisi Gas Rumah Kaca yang dihasilkan industri dan berbagai aktivitas manusia lainnya.
- Ketiga, penelitian menunjukkan udara yang terperangkap di dalam gunung es telah berusia 250 ribu tahun . Artinya: Konsentrasi Gas Rumah Kaca
di udara berbeda-beda di masa lalu dan masa kini. Perbedaan ini menunjukkan adanya perubahan temperatur. Konsentrasi Gas Rumah Kaca
terbukti meningkat sejak masa pra industri.
D. Yang termasuk dalam kelompok Gas Rumah Kaca adalah karbondioksida (CO2), metana (CH4), dinitro oksida (N2O), hidrofluorokarbon (HFC),
perfluorokarbon (PFC), sampai sulfur heksafluorida (SF6). Jenis GRK yang memberikan sumbangan paling besar bagi emisi gas rumah kaca adalah
karbondioksida, metana, dan dinitro oksida. Sebagian besar dihasilkan dari pembakaran bahan bakar fosil (minyak bumi dan batu bara) di sektor
energy dan transport, penggundulan hutan, dan pertanian. Sementara, untuk gas rumah
kac a lainnya (HFC, PFC, SF6 ) hanya menyumbang kurang dari 1%
Jawaban:
A. Pentingnya asas keterpaduan dalam pengelolaan DAS erat kaitannya dengan pendekatan yang digunakan dalam pengelolaan DAS, yaitu pendekatan
ekosistem. Ekosistem DAS merupakan sistem yang kompleks karena melibatkan berbagai komponen biogeofisik dan sosial ekonomi dan budaya
yang saling berinteraksi satu dengan lainnya. Kompleksitas ekosistem DAS mempersyaratkan suatu pendekatan pengelolaan yang bersifat multi-
sektor, lintas daerah, termasuk kelembagaan dengan kepentingan masing-masing serta mempertim- bangkan prinsipprinsip saling ketergantunga n.
Hal-hal yang penting untuk diperhatikan dalam pengelolaan DAS :
a. Terdapat keterkaitan antara berbagai kegiatan dalam pengelolaan sumberdaya alam dan pembinaan aktivitas manusia dalam pemanfaatan
sumberdaya alam.
b. Melibatkan berbagai disiplin ilmu dan mencakup berbagai kegiatan yang tidak selalu saling mendukung.
c. Meliputi daerah hulu, tengah, dan hilir yang mempunyai keterkaitan biofisik dalam bentuk daur hidrologi
B. Karena DAS merupakan merupakan suatu sistem yang didalamnya terdapat komponen biotik dan abiotik yang saling berinteraksi. Jika salah satu
komponen mengalami gangguan maka akan berakibat pada menurunnya fungsi DAS tersebut. DAS berfungsi sebagai penghasil air baik untuk sungai
maupun air tanah. Indonesia merupakan negara yang di setiap pulau memiliki DAS yang beranekaragam. Saat ini pengelolaan DAS menjadi masalah
yang harus segera diatasi, khususnya di daerah yang padat penduduknya. DAS merupakan salah satu sumber air bagi masyarakat di daerah perkotaan.
Akhir-akhir ini di berita kita sering melihat bencana banjir yang melanda kota-kota di Indonesia yang salah satunya diakibatkan oleh kerusakan
lingkungan DAS baik di daerah hulu maupun hilir.
C. Tahapan pertama : penilaian kerentanan dan analisis risiko iklim untuk menjustifikasi pentingnya mengintegrasikan perubahan iklim ke dalam
pengelolaan sumber daya air terpadu.
Tahapan kedua: berfokus pada pembangunan visi dan tujuan bersama para pemangku kepentingan untuk merancang aksi pengelolaan DAS
Citarum.
Tahapan ketiga: mengembangkan sistem pendukung untuk mendorong inisiatif berbagai pihak melaksanakan kegiatan nyata lapangan.
Tahapan keempat : integrasi berbagai inisiatif dalam pengelolaan kolaboratif berbasis komunitas/masyarakat ke dalam rencana pembangunan
daerah.
Tahap kelima: mengembangkan upaya monitoring dan evaluasi.