Disusun Oleh :
X-E11/06
SIDOARJO
2023
HALAMAN PENGESAHAN
4. Wali Kelas :
Penulis
DAFTAR ISI
A. Latar Belakang
Menurut Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No 13 Tahun 2011, Jalan adalah
prasarana transportasi darat yang meliputi segala bagian jalan, termasuk bangunan
pelengkap dan perlengkapannya yang diperuntukkan bagi lalu lintas, yang berada
pada permukaan tanah, di atas permukaan tanah, di bawah permukaan tanah dan/atau
air, serta di atas permukaan air, kecuali jalan kereta api, jalan lori, dan jalan
kabel.(Itenas.id:4)
Kerusakan jalan menunjukkan suatu kondisi dimana struktural dan fungsional
jalan sudah tidak mampu memberikan pelayanan optimal terhadap lalu lintas yang
melintasi jalan tersebut. Seringkali, kita masih menjumopai rusaknya prasarana jalan
di sekitar kita, seperti jalan umum di lingkungan Dusun Sambibulu RT 09. Hal ini
biasanya dipengeruhi lagi pada musim penghujan seperti yang dialami setiap
tahunnya. Pada berbagai tingkat kerusakannya, kerusakan jalan terkadang
menyebabkan kubangan-kubangan, jalan longsor, banjir, dan sebagainya.
Kondisi tersebut tentunya juga akan mengganggu kenyamanan dan
membahayakan pengguna jalan tersebut, kecelakaan seringkali terjadi karena
pengendara tidak mampu mengontrol dan mengantisipasi jalan yang rusak tersebut,
bahkan banyak juga yang sampai merenggut nyawa pengendara. Kerusakan jalan juga
dapat mempengaruhi laju roda perekonomian. Jalan yang rusak menjadikan arus
transportasi barang dan manusia terhambat, juga dapat mengakibatkan biaya
operasional kendaraan menjadi bertambah karena kerusakan bagian kendaraan akibat
beban dan jalan yang bergelombang dan berlubang.
Jalan yang ada di Desa Sambibulu RT 09 tersebut merupakan jalan kabupaten,
yaitu jalan lokal dalam sistem jaringan jalan primer yang menghubungkan ibukota
kabupaten dengan ibukota kecamatan, antar ibukota kecamatan, ibukota kabupaten
dengan pusat kegiatan lokal, antar pusat kegiatan kota, serta jalan umum dalam sistem
jaringan jalan sekunder dalam wilayah kabupaten dan jalan strategis
kabupaten.(umm.co.id:7)
Alasan saya memilih judul tersebut karena saya ingin melakukan penelitian
lebih lanjut akan kondisi jalan yang ada di Desa Sambibulu RT 09. Sebelum
melakukan penelitian ini jalan yang ada di Desa tersebut berlubang berlangsung
selama kurang lebih 2 – 3 tahun, yang hingga sekarang sudah dilakukan perbaikan.
Maka dari itu harapan saya dengan melakukan pembuatan laporan penelitian ini agar
para pembaca lebih tahu apa saja yang menyebabkan jalan di Desa tersebut bisa
berlubang. Dan apa saja peran masyarakat didesa itu lakukan untuk mengatasi
permasalahan jalan di Desa tersebut.
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja yang menyebabkan kerusakan jalan berlubang di Desa Sambibulu RT
09?
2. Bagaimana peran warga masyarakat RT 09 dalam mengatasi kerusakan jalan
berlubang di Desa Sambibulu RT 09?
C. Tujuan Penelitian
1. Mengetahui penyebab kerusakan jalan berlubang di Desa Sambibulu RT 09.
2. Mengetahui peran warga masyarakat RT 09 dalam mengatasi kerusakan jalan
berlubang.
D. Manfaat Penelitian
1. Dengan penelitian ini, dapat mengetahui penyebab kerusakan jalan berlubang di
Desa Sambibulu RT 09.
2. Dengan penelitian ini, dapat mengetahui peran masyarakat di Desa Sambibulu RT
09 dalam mengatasi kerusakan jalan berlubang
3. Pemenuhan Tugas
4. Agar warga yang melintas di jalan tersebut diharapkan hati-hati dalam berkendara.
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Peran Masyarakat
Peran masyarakat merujuk pada peran dan tanggung jawab individu dan
kelompok dalam menjaga, membangun, dan mengembangkan lingkungan sosial,
ekonomi, dan lingkungan hidup mereka. Peran masyarakat sangat penting dalam
menjaga dan memperbaiki kualitas hidup di lingkungan mereka, termasuk dalam
mempromosikan kesetaraan, keadilan, dan keamanan.
Peran masyarakat meliputi berbagai macam aktivitas, seperti partisipasi dalam
kegiatan komunitas, memberikan kontribusi dalam kegiatan amal atau sosial, dan
mempromosikan nilai-nilai positif dan moral dalam masyarakat. Masyarakat juga
dapat berperan dalam mengatasi masalah sosial, seperti kemiskinan, pengangguran,
kriminalitas, dan diskriminasi.
Selain itu, masyarakat juga dapat berperan dalam menjaga lingkungan hidup
mereka dengan mengurangi penggunaan bahan kimia berbahaya, memperkuat
praktik-praktik ramah lingkungan, dan menjaga kebersihan lingkungan. Dalam
konteks politik, masyarakat dapat berperan dalam memilih pemimpin dan
berpartisipasi dalam proses demokrasi, serta menyuarakan hak mereka dalam
mengambil keputusan yang memengaruhi lingkungan mereka.
Dalam banyak kasus, peran masyarakat dapat berperan sebagai agen
perubahan yang penting dalam meningkatkan kualitas hidup di lingkungan mereka.
Oleh karena itu, penting bagi masyarakat untuk memperkuat dan melaksanakan peran
mereka dalam membentuk masyarakat yang lebih baik dan berkelanjutan.
B. Kerusakan
Kerusakan adalah kondisi di mana suatu objek atau sistem tidak berfungsi
secara maksimal atau tidak berfungsi sama sekali. Kerusakan dapat terjadi pada
berbagai jenis benda atau sistem, seperti mesin, kendaraan, bangunan, perangkat
elektronik, dan lingkungan. Kerusakan dapat diakibatkan oleh berbagai faktor seperti
pemakaian berlebihan, keausan, kelelahan material, dan faktor lingkungan seperti
cuaca dan iklim.
Dalam beberapa kasus, kerusakan dapat dianggap sebagai hal yang biasa dan
terjadi secara alami pada objek atau sistem tertentu, seperti kerusakan pada benda atau
material yang terbuat dari kayu atau besi. Namun, kerusakan pada sistem atau
lingkungan yang lebih besar dapat mengancam keselamatan, kesehatan, dan
keamanan manusia, hewan, dan lingkungan sekitarnya. Oleh karena itu, kerusakan
harus segera diidentifikasi dan diperbaiki untuk mencegah dampak yang lebih besar.
Kerusakan juga dapat memiliki dampak sosial dan psikologis pada orang yang
terkena dampaknya. Contohnya, kerusakan pada lingkungan yang berdampak pada
kualitas air dan udara dapat mempengaruhi kesehatan fisik dan mental penduduk di
sekitar lingkungan tersebut.
Secara keseluruhan, kerusakan dapat diartikan sebagai suatu kondisi yang
tidak diinginkan yang dapat mempengaruhi fungsi dan keamanan suatu sistem atau
lingkungan. Oleh karena itu, upaya untuk mencegah dan memperbaiki kerusakan
harus menjadi prioritas bagi individu, perusahaan, dan pemerintah untuk menciptakan
lingkungan yang lebih aman, produktif, dan berkelanjutan.
C. Jalan Berlubang
Jalan berlubang adalah kondisi jalan di mana permukaannya memiliki lubang-
lubang atau retak-retak yang cukup besar dan dalam. Hal ini biasanya terjadi karena
faktor-faktor seperti intensitas lalu lintas yang tinggi, curah hujan yang tinggi,
pemanasan dan pendinginan ekstrem, serta keausan dan kelelahan material jalan yang
digunakan.
Jalan berlubang dapat mengakibatkan banyak masalah dan bahaya bagi
pengguna jalan. Pada kendaraan, jalan berlubang dapat menyebabkan kerusakan pada
sistem suspensi, roda, dan ban. Selain itu, pengemudi dan penumpang juga berisiko
mengalami cidera akibat terguncang dan terlempar saat melewati lubang yang cukup
dalam dan besar. Bahkan, jalan berlubang juga dapat menyebabkan kecelakaan lalu
lintas yang serius jika pengemudi kehilangan kendali atas kendaraannya saat melewati
lubang tersebut.
Jalan berlubang juga dapat mempengaruhi produktivitas dan ekonomi lokal,
karena dapat memperlambat waktu tempuh, mengurangi efisiensi bahan bakar, dan
meningkatkan biaya perawatan dan perbaikan kendaraan. Oleh karena itu, penting
untuk memperbaiki jalan berlubang secepat mungkin untuk mencegah bahaya dan
kerugian yang lebih besar bagi pengguna jalan dan masyarakat sekitarnya.
D. Teori Fungsionalisme Talcott Persons
Prioritas Parsons adalah bagaimana memlakukan suatu teori yang memadai
tentang sistem sosial, yang mampu memberikan seperangkat acuan struktural yang
konsisten untuk analisis (Turner 2012:160). Analisis sistem sosial Parsons
memandang sistem sosial sebagai satu kesatuan, meliputi semua jenis kehidupan
kolektif (Ritzer 2005:127), sehingga ia mengutamakan dominasi sistem sosial atas
bagian-bagian atau subsistem/ individu yang dikatakannya, mengendalikan individu,
dan individu bertindak menurut ekspektasi logis dari sistem masyarakat.
Dengan kata lain, subsistem memang ingin patuh pada sistem. (Ritzer
2011:282). Dalam mengoperasionalkan fungsi sistem sosial yang terkait dengan
subsistem, Parsons mengajukan empat skema fungsi penting untuk semua sistem
tindakan, yang terkenal dengan sebutan “skema AGIL”, yang dipercaya Parsons
diperlukan oleh semua sistem sosial.
Menurut Parsons, suatu sistem sosial agar tetap bertahan (survive), harus
memiliki empat fungsi AGIL ini, yaitu: A (Adaptation, adaptasi) – G (Goal
Attainment, pencapaian tujuan) – I (Integration, integrasi) – L (Latency, latensi,
pemeliharaan pola), yang keempat-empatnya beroperasi dalam relasi input-
output dalam pertemuan yang kompleks, dan didudukkan sebagai konsep analitis,
bukan deskripsi empiris tentang kehidupan sosial (Ritzer 2011:301-302).
A. Lokasi Penelitian
Penelitian “Peran Masyarakat Dalam Mengatasi Kerusakan Jalan Berlubang
Di Desa Sambibulu RT 09” bertempat di Dusun Sambibulu RT 09 RW 01, Desa
Sambibulu, Kecamatan Taman, Kabupaten Sidoarjo, Provinsi Jawa Timur, 61257.
Tampak
Gambar
depan
Gambar 1.
desa
Tampak
Gambar
3.1: 1 3.1
Tampak depan
Depandesa
Desa
B. Waktu Penelitian
Adapun waktu penelitian yang sudah terstruktur dan terencana yang dilakukan
oleh peneliti yaitu:
Tabel 1. Waktu Penelitian
D. Bentuk Penelitian
Bentuk penelitian ini berhubungan dengan judul penelitian yaitu “Peran
Masyarakat Dalam Mengatasi Kerusakan Jalan Berlubang Di Desa Sambibulu RT 09
RW 01” tepatnya di Dusun Sambibulu, Desa Sambibulu, Kecamatan Taman,
Kabupaten Sidoarjo, Provinsi Jawa Timur.
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif karena di dalam
penelitian ini menggunakan hasil pengamatan yang sesuai dengan fakta yang ada
dilapangan atau tempat penelitian. Peneliti menjelaskan dan menggambarkan apa
yang terjadi sebenarnya di jalan Desa Sambibulu RT 09.
Moleong (2007: 6) yang memaknai penelitian kualitatif sebagai penelitian
yang bertujuan untuk memahami fenomena yang dialami oleh subjek penelitian.
Lebih pas dan cocok digunakan untuk meneliti hal-hal yang berkaitan dengan
penelitian perilaku, sikap, motivasi, persepsi dan tindakan subjek. Dengan kata
lain, jenis penelitian tersebut, tidak bisa menggunakan metode kuantitatif.
Dari penjelasan teori tersebut, maka penelitimengumpulkan data, dan
meneliti bagaimana peran masyarakat dala mengatasi jalan berlubang di Desa
Sambibulu RT 09, dan bagaimana solusi kedepannya agar permsalahan tidak terjadi
lagi.
G. Sampel
Sampel adalah wakil atau sebagian dari populasi yang memiliki sifat dan
karakteristik yang sama yang menggambarkan dan dapat mewakili seluruh populasi
yang diteliti. Tujuan peneliti mengambil sampel adalah memperoleh keterangan
mengenai obyek penelitian dengan jalan hanya mengamati sebagian saja dari
populasi. Hal ini dilakukan karena berbagai faktor yang perlu dipertimbangkan.
Dalam penelitian ini menggunakan teknik Sampling Acak Sederhana (Simple
Random Sampling). Teknik Simple random sampling merupakan pengambilan
sampel dari populasi secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi
dan setiap anggota populasi memiliki kesempatan yang sama untuk dijadikan
sampel. Menurut Sugiyono (2001:57) teknik simple random sampling adalah teknik
pengambilan sampel dari anggota populasi yang dilakukan secara acak tanpa
memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu.
Dapat disimpulkan adalah Setiap anggota populasi mempunyai peluang yang
sama untuk menjadi sampel. Cara menentukan siapa saja yang bisa menjadi sampel
adalah dilakukan dengan cara acak tanpa ada stratifikasi, kluster atau teknis secara
sistematis.
A. Gambaran Umum
1. Letak Desa Sambibulu RT 09 RW 02
Desa Sambibulu memiliki 3 dusun yaitu Sambibulu, Sambiroto, dan
Sambisari. Sambibulu adalah sebuah dusun di wilayah Desa Sambibulu
Kecamatan Taman, Kabupaten Sidoarjo, Provinsi Jawa Timur. Dusun Sambibulu
memiliki 12 RT dan 2 RW.
2. Luas Desa Sambibulu RT 09 RW 02
Luas wilayah Keseluruhan Desa Sambibulu kurang lebih 180.850Ha.
Topografi Desa Sambibulu RT 09 RW 02 adalah wilayah dataran rendah. Iklim
adalah kebiasaan dan karakter cuaca yang terjadi di suatu wilayah atau daerah.
iklim di Desa ini mengikuti dengan iklim Indonesia yaitu panas dan hujan. Suhu
di Desa ini rata rata 26’C hingga 33’C.
3. Jumlah Penduduk
Jumlah penduduk keseluruhan di Desa Sambibulu berjumlah kurang lebih
8132 jiwa.
4. Penduduk menurut Kegiatan
Kegiatan yang ada di Desa Sambibulu, bahasa sehari-harinya adalah Jawa.
Contoh kegiatannya adalah pemeriksaan mata, kegiatan PKK, dan prestasi.
\
Gambar 4. Sambibulu Meraih Penghargaan Tingkat Provinsi
Jawa Timur
B. Penyebab Kerusakan Jalan Berlubang Di Desa Sambibulu RT 09 RW 02
Kerusakan jalan berlubang bisa disebabkan oleh beberapa faktor. Berikut
adalah beberapa faktor penyebab umum kerusakan jalan berlubang:
1. Lalu lintas berat: Lalu lintas kendaraan yang berat, seperti truk berat atau
konstruksi berat, dapat menyebabkan tekanan berlebih pada permukaan jalan.
Akibatnya, lapisan aspal atau beton dapat menjadi rapuh dan retak, membentuk
lubang pada jalan.
2. Beban berlebih: Jika jalan dirancang untuk menangani beban tertentu, melebihi
beban tersebut dapat menyebabkan kerusakan jalan. Hal ini dapat terjadi ketika
kendaraan yang melebihi kapasitas maksimum atau alat berat digunakan di atas
jalan yang tidak dirancang untuk menahan beban tersebut.
3. Pergerakan tanah: Aktivitas geologi seperti gempa bumi, pergeseran tanah, atau
penurunan tanah yang tidak merata dapat menyebabkan keretakan dan perubahan
topografi pada jalan. Hal ini bisa menyebabkan lubang dan kerusakan struktural
lainnya.
4. Perubahan suhu: Variasi suhu yang ekstrem, seperti perubahan suhu yang tiba-tiba
antara musim dingin dan musim panas, dapat menyebabkan kontraksi dan
perluasan pada material jalan. Hal ini dapat mengakibatkan retak dan kerusakan
pada permukaan jalan, yang kemudian bisa berkembang menjadi lubang.
5. Air dan kelembaban: Air adalah musuh utama jalan karena dapat merusak struktur
jalan. Kelembaban yang berlebihan dapat merusak lapisan aspal atau beton,
mengikis tanah di bawah jalan, atau membekukan dan memperluas retakan yang
ada. Hal ini menyebabkan kemunculan lubang pada jalan.
6. Kurangnya perawatan dan pemeliharaan: Jalan yang tidak mendapatkan perawatan
dan pemeliharaan yang cukup akan lebih rentan terhadap kerusakan. Rutinnya
memperbaiki dan mengisi retakan serta melakukan perbaikan pada jalan yang
rusak adalah penting untuk mencegah kerusakan lebih lanjut.
Faktor-faktor ini sering kali berinteraksi satu sama lain, sehingga
menyebabkan kerusakan jalan yang lebih serius. Oleh karena itu, perawatan yang
baik, desain jalan yang sesuai dengan lalu lintas dan kondisi lingkungan, serta
pemantauan rutin sangat penting untuk mencegah atau mengurangi kerusakan jalan
berlubang.
Dalam suatu wawancara dengan ketua RT 09 RW 02 dari Desa Sambibulu
yaitu Bapak Ayubi berkaitan dengan penyebab kerusakan jalan berlubang sebagai
berikut:
Wawancara yang kedua dilakukan dengan salah satu warga Desa Sambibulu
RT 09 RW 02 yaitu Bapak Soleh berkaitan dengan penyebab kerusakan jalan
berlubang sebagai berikut:
Wawancara yang ketiga dilakukan dengan salah satu warga Desa Sambibulu
RT 09 RW 02 yaitu Bapak Man berkaitan dengan penyebab kerusakan jalan
berlubang sebagai berikut:
Wawancara yang keempat dilakukan dengan salah satu warga Desa Sambibulu
RT 09 RW 02 yaitu Bapak Said berkaitan dengan penyebab kerusakan jalan berlubang
sebagai berikut:
Wawancara yang kedua dilakukan dengan salah satu warga Desa Sambibulu
RT 09 RW 02 yaitu Bapak Soleh berkaitan dengan peran warga masyarakat dalam
mengatasi kerusakan jalan berlubang sebagai berikut:
“Jalan di RT sini itu merupakan jalan Kabupaten, maka dari itu saya yang
selaku yang melaporkannya, tahapannya itu saya melaporkan
permasalahan ini ke Kelurahan Desa Sambibulu, lalu Kelurahan
melaporkan ke Kecamatan dan Kecamatan melaporkan ke Kabupaten
untuk menindaklanjuti solusi buat jalan disini.”
Wawancara yang ketiga dilakukan dengan salah satu warga Desa Sambibulu
RT 09 RW 02 yaitu Bapak Man berkaitan dengan peran warga masyarakat dalam
mengatasi kerusakan jalan berlubang sebagai berikut:
“Menurut pendapat bapak adalah dengan cara dilakukannya kegiatan
sosial seperti kerjabakti dalam perawatan jalan aspal di RT ini, nah kalau
sering dirawat kemungkinan tidak akan terjadi masalah yang saat ini
warga alami.”
Wawancara yang keempat dilakukan dengan salah satu warga Desa Sambibulu
RT 09 RW 02 yaitu Bapak Said berkaitan dengan peran warga masyarakat dalam
mengatasi kerusakan jalan berlubang sebagai berikut:
“Menurut bapak yang tinggal di Desa sini sejak lama, mungkin dilakukan
dengan cara penambalan sementara. Solusi tadi sudah lama dilakukan oleh
warga untuk menutupi kerusakan jalan berlubang supaya meminimalisir
terjadinya kecelakaan.”
A. Kesimpulan
Untuk mengatasi kerusakan jalan berlubang diperlukan adanya partisipasi
masyarakat. Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan, maka dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut:
1. Melaporkan kerusakan jalan berlubang: Warga dapat melaporkan kerusakan
jalan berlubang kepada pemerintah setempat atau instansi terkait. Hal ini dapat
dilakukan melalui hotline atau aplikasi ponsel resmi yang disediakan oleh
pemerintah daerah.
2. Mengorganisir kampanye kesadaran: Warga dapat mengorganisir kampanye
kesadaran di komunitas mereka untuk meningkatkan pemahaman tentang
pentingnya merawat dan memperbaiki jalan. Ini dapat dilakukan melalui
pertemuan komunitas, pemasangan spanduk, atau menggunakan media sosial
untuk menyebarkan informasi.
3. Perawatan secara berkala. Warga dapat mencegah terjadinya permsalahan lebih
maka dilakukannya perawatan secara berkala. Cara ini dapat meminimalisir
terjadinya kecelakaan.
4. Melakukan perbaikan sementara: Jika warga memiliki kemampuan dan sumber
daya yang cukup, mereka dapat melakukan perbaikan sementara pada jalan
berlubang di sekitar mereka. Misalnya, mereka dapat menggunakan bahan
seperti tanah atau kerikil untuk mengisi lubang secara sementara sehingga
dapat mengurangi risiko kecelakaan atau kerusakan lebih lanjut.
B. Saran
1. Untuk Masyarakat Desa
Terdapat banyak cara untuk masyarakat dalam mengatasi kerusakan jalan
berlubang di penelitian ini. Banyak warga yang tidak peduli atau enggan akan
permasalahan tersebut. Hal ini dikarenakan kurangnya peran masyarakat dalam
mengatasi kerusakan jalan berlubang. Untuk itu perlunya peran masyarakat dalam
mengatasi kerusakan jalan berlubang.
2. Untuk Pemerintah RT
Selain saran untuk masyarakat, Pemerintah RT perlu menindak lanjuti bagaimana
cara perawatan jalan aspal saat musim penghujan. Karena secara keseluruhan
penyebab paling besar karena air hujan yang menggenang.
DAFTAR PUSTAKA
Silvester Jehadus.2019. Analisis Faktor Penyebab Kerusakan Jalan Raya Lintas Labuan Bajo-
Lembor Flores Nusa Tenggara Timur:.Jurnal UNTAG
Admin.2020. Luas Desa Sambibulu: http://sambibulu.desa.id/index.php/first/wilayah
Admin. 2022. Wawancara Adalah: Pengertian, Jenis, Fungsi, Tahap, dan Tips:
https://info.populix.co/articles/wawancara-adalah/
Dr. Rika Ariyani, M.Pd.I. 2022. Pengertian Observasi dan Jenis-jenis Observasi
Penelitian:https://www.rikaariyani.com/2022/12/pengertian-observasi-dan-jenis-jenis.html
Dameria Sinaga.2014.Buku Ajar Statistik Dasar,Jakarta Timur:Uki Press
Rully Desthian Pahlephi.2022. Dokumentasi Adalah: Mengenal Fungsi, Kegiatan, dan
Jenisnya: https://www.detik.com/bali/berita/d-6409573/dokumentasi-adalah-mengenal-
fungsi-kegiatan-dan-jenisnya.
Universitas Negeri Yogyakarta.2013.Menentukan Sumber Data: e-jurnal UNY
LAMPIRAN
A. Pedoman Wawancara
1. Apa saja yang menyebabkan kerusakan jalan berlubang di Desa Sambibulu RT
09?
2. Bagaimana peran warga masyarakat RT 09 dalam mengatasi kerusakan jalan
berlubang di Desa Sambibulu RT 09?
3. Apa yang menjadi penyebab utama kerusakan jalan berlubang di wilayah ini?
4. Bagaimana dampak kerusakan jalan berlubang terhadap pengguna jalan dan
masyarakat sekitar?
5. Apa langkah-langkah yang telah dilakukan untuk memperbaiki kerusakan jalan
berlubang di wilayah ini?
6. Bagaimana masyarakat dapat memberikan masukan atau laporan mengenai
kerusakan jalan berlubang di wilayah ini?
7. Apakah terdapat anggaran yang cukup untuk memperbaiki jalan-jalan yang rusak
di desa ini?
8. Bagaimana masyarakat desa dapat berpartisipasi dalam upaya perbaikan jalan di
desa ini?
9. Apakah terdapat masalah atau kendala tertentu dalam memperbaiki kerusakan
jalan berlubang di desa ini?
B. Foto Wawancara Kepada Narasumber
Gambar 7. Lampiran 1