Anda di halaman 1dari 39

Kelompok 2

Akhmad Ghajali
Fitratun Nisa
Muhammad Fahri
Muhammad Riduan
Nadia Audina
Norlaila Safitri
Rizky Ahmad Farizi
 Siti Hamnah
BAB 1
KARYA SENI RUPA
PAMERAN MERUPAKAN SALAH SATU
A. PAMERAN KARYA SENI RUPA
KEGIATAN YANG BERTUJUAN UNTUK
MENGENALKAN KARYA SENI YANG
DIBUAT OLEH SENIMAN KEPADA
PENGUNJUNG.KARYA SENI YANG
DIPAJANG HARUS DITAMPILKAN
DENGAN BAIK, AGAR PENGUNJUNG
MENDAPATKAN PEMAHAMAN NILAI
KEINDAHAN (ESTETIS) DAN NILAI
SENI KARYA SENI RUPA.
1. Panitia Pameran

 Penyelenggaraan pameran karya seni rupa memiliki tujuan tertentu. Tujuan


tersebut dapat tercapai apabila ada kerja sama dalam penyelenggaraan pameran.
Untuk itu, diperlukan orang-orang yang bekerja dalam penyelenggaraan pameran
atau disebut panitia Pameran. Kegiatan pameran yang diselenggarakan di
sekolah, struktur panitia yang dibentuk sederhana seperti ketua, sekretaris,
bendahara, dan seksi-seksi yang mengurusi materi pameran.
2. Proposal Pameran

 Isi pokok dalam proposal meliputi latar belakang pameran, tujuan pameran, tema
pameran, hasil yang diperoleh dari kegiatan, serta tempat, dan waktu. Proposal
dalam pameran karya seni, dibuat untuk kepentingan izin, mencari sponsor,
informasi untuk orang tua siswa, dan pihak-pihak lain yang membantu
penyelenggaraan pameran.
3. Materi Pameran

 Pemilihan materi karya seni rupa harus memperhatikan


perkembangan kebudayaan dan teknologi. Tujuannya, agar para
pengunjung tidak akan ketinggalan dengan perkembangan seni rupa
yang ada sesuai zaman.
4. Kurasi Pameran

 Kurasi adalah kegiatan mengelola benda-benda dalam pameran di museum atau


galeri. Kurator adalah orang atau pengurus museum atau gedung pameran seni
rupa. Kurasi Pameran yang diselenggarakan di sekolah dilakukan oleh guru seni
budaya. Tugas kurator seni rupa, yaitu menelaah faktor keunggulan karya seni
yang ditampilkan dan melihat kreativitas peserta pameran.
5. Aktivitas Diskusi

 Tujuan aktivitas diskusi adalah mengembangkan sikap apresiasi dan wawasan


tentang karya seni rupa. Untuk penyelenggara, aktivitas diskusi menjadi tempat
saran dan kritik dari peserta diskusi. Aktivitas diskusi dilaksanakan oleh panitia
pameran Karya seni rupa, dan dicatat dalam bentuk tulisan, atau disimpan dalam
bentuk foto dan video.
6. Nilai Pameran

 Dari pelaksanaan pameran, siswa dilatih untuk bekerja sama dalam tim,
bertanggung jawab, dan bekerja cerdas melaksanakan suatu kegiatan. Dari
kegiatan pameran dapat pula menjadi sarana untuk mendeteksi keunggulan tiap
sekolah di bidang seni rupa.
B.Penyelenggaraan Pameran Karya Seni
Rupa Hasil Modifikasi
1. Perencanaan Pameran
Tahap awal dalam penyelenggaraan suatu karya seni adalah perencanaan. Hal yang perlu dilakukan
dalam tahap awal perencanaan yaitu sebagai berikut.
a. Memilih tema
Pada pameran karya seni hasil modifikasi, sebaiknya memilih tema yang segar dan inovatif. Tema
merupakan konsep dari sebuah kegiatan. Tema akan menjiwai dan mewarnai ragam karya yang
dipamerkan.
b. Memilih tujuan
Penyelenggaraan pameran harus memiliki beberapa tulisan, seperti sosial, kemanusiaan, atau
pendidikan. Dari kegiatan pameran, dapat menjadi pembelajaran bagi siswa.
c. Memilih waktu dan tempat
Pameran yang dilaksanakan di sekolah, waktu dan tempat dapat disesuaikan dengan proses
pembelajaran. Tujuannya, agar melaksanakan pameran tidak mengganggu kegiatan belajar-mengajar.
2. Struktur Panitia Pameran
Salah satu persiapan yang dilakukan adalah membentuk struktur kepanitiaan.
Pemilihan panitia harus dapat menempatkan orang yang tepat dan mampu
menjalankan tiap tugas yang diberikan.
3. Proposal Pameran
Tahapan selanjutnya setelah membentuk struktur kepanitiaan adalah
membuat proposal kegiatan. Fungsi proposal dalam kegiatan pameran,
yaitu merinci tujuan dilaksanakan kegiatan, memberikan penjelasan
kegiatan pameran, pengajuan izin kepada pihak terkait, dan mengajukan
kerja sama.
4. Persiapan Pameran
Perencanaan, struktur kepanitiaan, dan proposal telah dibuat, maka
tahap selanjutnya melaksanakan tugas dari tiap-tiap seksi atau divisi
dalam mempersiapkan sarana dan prasarana yang diperlukan dalam
pameran. Hal yang dilakukan, antara lain:
a. pengumpulan dan seleksi hasil karya siswa.
b. perizinan tempat pameran.
c. penyediaan saran.
d. pengaturan ruang pameran.
e. pembuatan katalog.
f. penyiapan penerangan yang baik.
5. Pelaksanaan Pameran
Semua proses persiapan pameran telah dilakukan, maka saat waktu
yang telah ditentukan pameran dapat dimulai. Pelaksanaan pameran
meliputi hal-hal sebagai berikut.
a. Penentuan berbagai hal dalam upacara pembukaan mengenai waktu, peserta,
undangan, pejabat yang membuka pameran atau kepala sekolah, dan susunan
acara pembukaan.
b. Pelaksanaan pameran dengan mengatur tugas-tugas dan penempatan alat-alat.
c. Dokumentasi pameran dapat dibuat dengan mengumpulkan arsip pameran dan
memotret atau merekam aktivitas pameran
d. Saat upacara penutupan pameran, jika memungkinkan upacara perutupan
diselenggarakan seperti upacara pembukaan yang dihadiri peserta, panitia, dan
undangan para pejabat yang terkait.
e. Setelah upacara penutupan selesat, tugas panitia adalah mengemasi alat-alat yang
digunakan untuk pameran dan menyimpan karya-karya yang dipajang sesuai
dengan kebutuhan dan kepemilikan.
6. Evaluasi

Tahap terakhir yang perlu dilakukan adalah melakukan evaluasi kegiatan


pameran karya seni hasil modifikasi. Evaluasi bertujuan untuk
menperbaiki kesalahan pada tahap perencanaan dan pelaksanaan untuk
kegiatan yang sama di masa yang akan datang. Evaluasi membahas tentang
beberapa hal mengenai hasil penyelenggaraan pameran, baik kekurangan
atau kelebihan pameran.
C. Konsep, Prosedur,
Fungsi, Tokoh, dan Nilai
Estetis dalam Karya Seni
Rupa
1. Konsep

Konsep merupakan ide atau rancangan dalam pemeran seni rupa.


Analisis konsep dalam karya seni rupa meliputi hakikat seni
rupa, aspek-aspek seni rupa, dan ragam seni rupa. Berikut uraian
dari konsep tersebut.
Konsep merupakan ide atau rancangan dalam pemeran seni rupa. Analisis
konsep dalam karya seni rupa meliputi hakikat seni rupa, aspek-aspek seni
rupa, dan ragam seni rupa. Berikut uraian dari Konsep tersebut

a. Hakikat Seni Rupa b. Aspek-aspek seni rupa c. Ragam seni rupa


Hakikat seni rupa Seni rupa menjadi bagian Aspek-aspek seni rupa meliputi Ragam seni rupa dapat dilihat dari
dari kesenian yang membentuk karya seni wujud dan isi. Berikut uraian objek dan wujudnya. Berdasarkan
dengan media tertentu, misalnya kayu dan dari dua aspek tersebut. objeknya, seni rupa dapat berupa
kanvas. Seni rupa dapat berupa seni pahat manusia, alam, tumbuhan, dan
1). Wujud, karya seni rupa yang
dan seni lukis. Seni rupa akan selalu hewan. Dilihat dari wujudnya, seni
dapat direspon alat indra
berkembang dan beragam seninya. rupa berwujud dua dimensi dan tiga
merupakan wujud dari sebuah
Keberagaman seni rupa yang berkembang dimensi. Seni rupa dua dimensi
karya seni.
sesuai dengan kebudayaan nasyarakat. memiliki batas dua sisi (panjang dan
Perbedaan budaya, alam sekitar, dan 2). Isi, karya seni rupa isinya lebar). Seni rupa tiga dimensi
kondisi sosial akan membentuk berupa ide atau gagasan yang memiliki batas ukuran panjang,
keberagaman seni rupa. terdapat dalam karya seni rupa. lebar, dan tinggi
2. Prosedur

Prosedur dalam karya seni rupa merupakan tahapan berkarya


dari ide atau mendapatkan inspirasi hingga terciptanya suatu
karya seni rupa. Tahapan kerja dimulai dari menemukan ide atau
gagasan, menyediakan media, membuat wujud karya seni, dan
teknik yang digunakan dalam membuat karya seni.
3. Fungsi
Seni rupa memiliki dua fungsi yaitu

 Seni rupa yang menghasilkan  Seni rupa dalam kehidupan sehari-


karya untuk dinikmati nilai estetis hari memiliki nilai fungsional dan
atau keindahan karya seni nilai estetis, untuk memenuhi
kebutuhan benda yang fungsional.
4. Tokoh

Banyak tokoh seni rupa yang berasal dari Indonesia dan luar negeri. Tokoh-
tokoh rtersebut dapat menjadi sumber untuk meningkatkan kemampuan
berapresiasi seni pada siswa. Tokoh seni rupa Indonesia, antara lain Affandi
Koesoema, Basuki Abdullah, Otto Djaya, Barli Sasmitawiyana, dan Delsy
Syamsumar.
5. Nilai Estetis

Nilai estetis memiliki arti nilai keindahan yang dirasakan saat melihat suatu karya
seni rupa. Keindahan dari sebuah karya seni rupa tersusun dari perpaduan warna,
dan penempatan objek yang tepat, sehingga mewujudkan karya seni yang memiliki
nilai estetis atau keindahan bagi orang yang melihat karya tersebut.
Nilai estetis karya seni rupa dibedakan menjadi dua, yaitu nilai
objektif dan nilai subjektif.

a. Objektif, adalah b. Subjektif, adalah


menilai keindahan keindahan karya seni
suatu karya seni rupa rupa yang tidak hanya
dengan melihat melihat secara visual,
keindahan yang tampak namun melalui
dengan mata atau perasaan dalam diri
wujud dari karya seni seseorang yang
rupa mengamati suatu karya
seni rupa.
D. Memamerkan Karya Seni
Hasil Modifikasi

GAMBAR : PAMERAN SENI RUPA DUA


DIMENSI DAN TIGA DIMENSI
1. Pemilihan Materi Pameran

Pemilihan karya dapat berdasarkan jenis seni rupa (dua dimensi dan
tiga dimensi), aliran, karya lukis yang sama, konsep pameran, dan
syarat lain yang telah disepakati.
2. Kurasi Pameran

Kurasi adalah kegiatan memelihara, menjaga, dan mengawasi


jalannya pameran seni rupa. Sedangkan kurator merupakan orang
yang melakukan kurasi. Pada pameran di sekolah, kurasi biasanya
dilakukan oleh guru seni budaya.
3. Menampilkan Karya

Karya yang akan dipamerkan harus memiliki tahap pemikiran terlebih


dahulu. Karya yang telah dipilih selanjutnya mulai ditampilkan dalam
ruang pameran. Kegiatan menampilkan karya dilakukan oleh seksi
yang telah ditentukan.
Karya diletakkan sesuai dengan jenisnya. Karya seni rupa dua
dimensi digantung pada dinding. Karya seni rupa tiga dimensi
ditempatkan di lokasi yang dapat dilihat dari segala sisi, sehingga nilai
seni dan nilai estetis dapat diamati pengunjung dengan baik.
4. Acara Pembukaan Pameran

Acara pembukaan pameran perlu dibuat susunan acara dan orang yang
meresmikan pembukaan pameran tersebut. Peresmian pameran yang
diselenggarakan di sekolah dapat dilakukan oleh kepala sekolah atau
guru seni budaya dengan memberikan sambutan atau pemotongan
pita.
E. Jenis, Fungsi, Tema, dan
Tokoh Karya Seni Rupa
1. Jenis Karya Seni Rupa

a. Jenis seni rupa berdasarkan dimensi B. Jenis seni rupa berdasarkan fungsinya
dibedakan menjadi dua, yaitu seni rupa murni dan
 1) Seni rupa dua dimensi adalah karya seni
terapan
rupa memiliki panjang dan lebar, serta hanya
dapat dilihat dari satu arah (depan). Contoh 1) Seni rupa murni merupakan karya seni yang
seni rupa dua dimensi seperti, seni batik, seni dibuat oleh seniman untuk dinikmati nilai estetis
lukis, dan sketsa. (keindahan).
 2) Seni rupa tiga dimensi adalah karya seni  2) Seni rupa terapan merupakan karya seri
rupa yang memiliki panjang, lebar, dan tinggi, yang memiliki nilai guna dan dibuat untuk
serta memiliki volume, bentuk, dan dapat mementihi kebutuhan sehari-hari. Contoh seni
dilihat dari berbagai arah. Contoh seni rupa rupa terapan, kursi ukir, keramik, dan meja
tiga dimensi, patung dan keramik. hias.
2. Fungsi Karya Seni Rupa

Karya Seni rupa dibuat oleh perupa, dapat berfungsi sebagai media
menyalurkan ekspresi. Bagi pengamat karya seni untuk mendapatkan
pengalaman nilai keindahan dan nilai seni dari sebuah karya. Beda
halnya dengan perupa seni terapan yang membuat karya seni untuk
dimanfaatkan secara fungsional.
3. Tema

Tema merupakan konsep atau ide seorang perupa dalam membuat


karya seni. Tema dapat bersumber dari emosi dan kepribadian perupa,
serta dapat pula berasal dari lingkungan sekitar, religius, nasionalisme,
pendidikan, kemiskinan, dan lain sebagainya
F.Perkembangan Seni Rupa PERKEMBANGAN SENI RUPA
DIBAGI MENJADI TIGA,
YAITU PRAMODERN,
MODERN, DAN POSMODERN.
1. Seni Rupa Framodern

Seni rupa pramodern dapat dikelompokkan menjadi primitivisme, naturalisme, reulisme, dan
dekoratrvisme.
A. Primitivisme merupakan bentuk karya seni yang memiliki sifat sederhana, jujur, dan tidak berlebihan
dalam pengerjaan warna dan bentuk. Seniman mendapatkan kebebasan dalam membuat karya seni tanpa
terikat oleh teknik, tradisi, dan pengalaman dalam membuat karya seni.
B. Naturalisme merupakan bentuk karya seni rupa yang objeknya meniru keadaan alam dalam
menghasilkan karya seni. Teknik pewarnaan hingga perspektifnya meniru dengan objek yang sebenarnya,
agar tampak mirip demgan yang dilihat mata.
E. Realisme adalah aliran perkembangan lebih lanjut dari naturalisme. Realisme lebih melukiskan karya
seni rupa secara nyata dan yang benar-benar terjadi di dunia.
D. Dekorativismie merupakan karya seni yang berhubungan dengan menyederhanakan bentuk dengan
membuat distorsi, ritmis, berpola, pewarnaan yang merata, dan berpola.
2. Seni rupa modern

Seni rupa modern merupakan kelanjutan dari perkembangan seni rupa pramodern. Dalam seni rupa
modern, dibedakan menjadi empat, yaitu seni pop, seni optik, seni konseptual, dan seni kontempoter.
A. Seni pop merupakan salah satu produk perekonomian kapitalis yang menjadi komoditas yang dapat
dijual ke pasar luas. Karya seni Pop dibuat untuk memenuhi kebutuhan pasar, bukan dasar artistik.
B. Seni optik adalah seni yang memanfaatkan unsur visual, seperti bidang, warna, dan garis untuk
mendapatkan kesan optis dan membuat mata yang melihat terkecoh.
C. Seni konseptual adalah karya seni yang berkaitan dengan konsep, gagasan, atau ide. Ide atau
konsep menjadi hal yang penting dalam menciptakan seni.
D. Seni kontemporer yang berkembang pada seni modern tidak mempercayai pusat perkembangan di
mana saja dan lebih percaya perkembangan seni dalam batas kenegaraan.
3. Seni Rupa Postmodern

Postmodern berkembang karena gerakan menolak modernisasi dan


berhentinya birokrasi museum dan akademi, serta berkurangnya
kapitalisme dan individualisme.
A. Karya seni rupa posmodern dipengaruhi oleh masyarakat
konsumen yang memiliki tiga bentuk “ kekuasaan “ yang menentukan
bentuk dan gaya seni.
B. Bahan estetik posmodern meliputi pastiche, parodi, kitch, camp,
dan skizophrenia.

Anda mungkin juga menyukai