(2)
(3)
- Hilary Bel: Pengertian seni menurut Hilary Bel bahwa arti seni adalah
istilah yang digunakan untuk semua karya yang dapat menggugah hati
untuk mencari tahu siapa penciptanya.
(4)
Seni rupa murni adalah sebuah cabang seni yang menghasilkan karya
yang lebih menitik beratkan pada keindahan untuk dinikmati saja, atau
ekspresi jiwa seperti lukisan.
Seni rupa terapan adalah suatu hasil karya seni yang dibuat dengan
lebih mengutamakan kegunaan atau fungsi disamping dapat dinikmati
mutu seninya.
(5)
Unsur yang pertama adalah sebuah titik. Titik adalah suatu unsur dalam
seni rupa yang paling dasar atau paling kecil. Semua wujud dari suatu
karya seni pasti pada awal pembuatanya di hasilkan atau di buat dari
unsur titik.
2. Unsur Garis
Garis adalah sebuah goresan atau sebuah batasan dari suatu benda,
bidang, tekstur, ruang, dan lainya. Sebuah garis ini juga tercipta karena
penggabungan sebuah titik dengan posisi yang berurutan dengan besar
titik yang sama.
Garis ini juga memiliki sebuah dimensi yang cenderung memiliki arah
tertentu dan memanjang. Bukan hanya itu saja garis juga memiliki
beberapa sifat seperti panjang, pendek, tipis,lurus, vertikal, horizontal,
melengkung, dan masih banyak lagi sifat yang lainya.
Pengertian bidang pada unsur seni rupa ini merupakan sebuah unsur
seni rupa yang terbentuk dari penggabungan beberapa unsur garis .
Dalam hal ini bidang memiliki dimensi sendiri yaitu panjang dan lebar
atau juga bisa disebut dengan pipih.
Bidang ini terdiri dari beberapa macam yang diantaranya seperti bidang
biomorfosis (organis), bidang geometris, bidang tak beraturan, serta
bidang bersudut
Dalam seni rupa ini memiliki beberapa bidang yaitu segitiga, segi empat,
lingkaran, trapesium, dan masih banyak lagi yang lainya.
4. Bentuk
Dalam arti bahasa bentuk bisa diartikan sebagai sebuah bangun (shape)
atau juga sebuah bentuk plastis (form). Shape ialah sebuah bentuk dari
benda polos yang hanya nampak oleh mata, sekedar untuk mengatakan
sifatnya saja. Contohnya kotak, bundar, ornamental, atau juga tak
beraturan.
Berbeda dengan bentuk platis (form) yang dimana bentuk dari benda
ini terlihat dan bisa di rasakan sebab adanya sebuah unsur atau juga
value dari bentuk benda tersbebut. Contoh dari form sendiri misalnya
seperti almari, meja, kursi, dan lain sebagainya.
5. Tekstur
Unsur tekstur merupakan sebuah unsur yang dimana unsur tersebut
adalah sifat dari sebuah benda. Sifat-sifat tersebut bisa terkesan kasar,
halur, mengkilap, licin, dan sebagainya.
Berbeda dengan tekstur nyata yang memiliki sebuah kesan sama dari
permukaan benda yang menunjukan sifat sama apabila dilihat dan
diraba.
6. Warna
Unsur seni rupa yang selanjutnya adalah warna. Ada banyak sekali teori
yang menyebutkan tentang warna. Seperti halnya bersumber dari
Wikipedia.org ” warna merupajan sebuah spektrum tertentu di dalam
sebuah cahaya yang sempurna (warna putih)”.
Bukan itu saja pengertian dari warna dalam seni rupa juga bisa diartikan
sebagai unsur yang membuat suatu karya dari para seniman lebih hidup
dan lebih terkesan ekspresif.
Warna Primer
Warna Sekunder
Warna Tersier
Yaitu warna yang tercipta dari hasil pencampuran dua warna sekunder
atau lebih yang menjadikan warna baru.
Warna Analogis
Warna Komplementer
Warna ini bisa juga disebut dnegan warna kontras, letak dari warna ini
berada saling bersebrangan dalam sebuah lingkaran warna. Contohnya
kuning dengan ungu, hijau dengan merah, dan lain sebagainya.
Bukan hanya itu saja fungsi lain dari gelap terang adalah menyatakan
kesan keadalaman, serta memberi sebuah perbedaan kontras pada
sebuah karya seni. Gelap terang ini juga dikatakan memiliki 2 wajah
ketika warna ini memiliki intensitas cahaya yang besar atau tinggi maka
menjadi terang, jika intensitas cahayanya rendah maka akan menjadi
gelap.
Dalam penggunaan teknik gelap terang ini memiliki 2 cara yaitu yang
pertama teknik chairoscuro yang dimana penggunaan cahaya untuk
peralihan tahap atau gradasi.
Ruang adalah salah satu unsur penting pada sebuah karya seni rupa.
Ruang ini merupakan sebuah bentuk dari seni rupa itu sendiri, dalam
hal ini ruang di bedakan menjadi 2 sifat yaitu 2 dimensi dan 3 dimensi,
oleh karena itu ruang merupakan sebuah sifat nyata.
Sedikit penjelasan tentang karya seni 2 dimensi yang dimana hanya
mempunyai unsur panjang dan lebar. Dalam karya seni 2 dimensi ini
hanya bersifat maya atau semu, sebab kesan yang di dapat dari
penggambaran bentuk seni ini hanyalah datar, pipih, menjorok, cekung,
cebeng, dan lain sebagainya.
- penambahan bayang-bayang
- Penggambaran gempal
Berbeda jauh dengan karya seni 2 dimensi, karya seni 3 dimensi bisa
disebut sebagai bentuk seni yang nyata. Seniman membuat karya seni
ini bisa langsung untuk dinikmati oleh sang penikmat. Banyak contoh
dari karya seni ini seperti sebuah ruangan dalam rumah, sebuah ruang
gedung, dan lain sebagainya.
(6)
1. Teater Tradisional
Suasana santai.
a. Teater Rakyat
Sulawesi : Sinrilli.
b. Teater Klasik
Teater klasik adalah suatu perkembangan seni teater yang telah
mencapai tingkat tinggi baik corak maupun teknisnya. Kemapanan dari
jenis teater klasik ini sebagai akibat dari adanya pembinaan yang terus
menerus dari kalangan atas seperti; Raja, bangsawan atau tingkat sosial
tinggi lainnya. Oleh karena itu jenis kesenian klasik kebanyakan lahir di
lingkungan istana (pusat kerajaan). Teater yang termasuk ke dalam
jenis teater klasik diantaranya; Wayang Golek (Jawa Barat), Wayang
Kulit dan Wayang Orang (Jawa Tengah dan Jawa Timur).
Cara pementasan teater klasik sudah tidak sebatas teater rakyat. Teater
klasik harus sudah menuruti aturan-aturan etis (tata kesopanan) dan
estetis (nilai keindahan) yang telah digariskan.
c. Teater Transisi
Yang termasuk dalam jenis teater transisi pada masa awal, seperti;
Dardanella dan sandiwara komedi Stambul. Teater semacam ini lebih
sering disebut "Sandiwara". Sedangkan teater transisi masa sekarang
adalah; sandiwara Bangsawan (Sumatera Selatan dan Utara), sandiwara
Sunda (Jawa Barat), sandiwara Srimulat (Jawa Timur).
Sumber cerita karya teater modern dapat diperoleh dari karya sastra
seperti puisi, cerpen, novel, otobiografi, dan biografi yang ditulis oleh
sastrawan. Selain tulisan para sastrawan, sumber cerita karya teater
modern dapat diperoleh dari pengamatan pola hidup masyarakat
dengan berbagai kegiatan yang dilakukan dan juga budaya remaja.
(7)
(8)
Idiofon, adalah alat musik yang sumber bunyinya berasal dari bahan
dasarnya. Contoh: kolintang, drum, bongo, kabasa, angklung
Kordofon, adalah alat musik yang sumber bunyinya berasal dari dawai.
Contoh: bass, gitar, biola, gitar, sitar, piano, kecapi
(9)
(10)
1. Improvisasi solo
Yang dimaksud dengan perabotan disini adalah benda apa saja yang
jadikan alat atau perabotan disaat seorang aktor berlakon (berakting).
Dalam permulaan berimprovisasi seorang aktor harus benar-benar
tenang dan kosong, sehingga ketika seorang aktor berada di atas
panggung ia dapat memanfaatkan benda-benda yang ada di atas
panggung sebagai wadah untuk berimprovisasi.
(12)
Silkscreen (Saring)
Screen yang dipakai untuk sablon baju terdiri dari beberapa jenis,
bergantung pada kualitas dan sifat dari kain yang berbeda-beda.
Sementara untuk membedakan screen biasanya memakai huruf T.
Berikut ini beberapa jenis screen yang dipakai untuk sablon.
T 55 : jenis screen ini memiliki serat yang lebih renggang dari screen
lainnya, sehingga bisa meloloskan tinta dan biasanya dipakai untuk
mencetak gambar dikarung gula atau handuk.
Cetak timbul atau tinggi adalah proses cetak dengan acuan membentuk
sebuah gambar di media cetak datar secara timbul atau tinggi. Teknik
mencetak seni grafis ini biasa digunakan untuk membuat stempel atau
cap. Sementara untuk medianya biasa menggunakan hardboard metal,
papan kayu, Linoleum (karet) dan kayu lapis atau triplek.
Teknik dari cetak timbul atau tinggi yang paling banyak digunakan yaitu
seni grafis woodcut (cukilan kayu). Teknik mencetak seni grafis ini
pertama kali adalah Johanes Gutenberg dari Jerman, setelah itu orang
Koptia – Mesir di abad ke 14 M memakainya dan orang Eropa
memakainya untuk memberi hiasan di kain tenun.
Lithography (Datar)
Lithohraphy terdiri dari 2 suku kata yaitu lithos (batu) dan graphien
(menulis) dalam bahasa Yunani. Jadi lithohraphy adalah teknik
mencetak seni grafis yang memakai acuan dari lempengan berupa batu
kapur. Batu kapur di pilih karena memiliki sifat yang menghisap atau
menyerap lemak dan tinta.
Cetak Dalam
Engraving
Etching
Mezzotint
Mezzotint adalah seni grafis yang menggunakan media plat logam dan
permukaannya terlebih dahulu dibuat menjadi kasar secara merata.
Selanjutnya gambar dibuat dengan plat logam yang dikerok hingga
memberikan efek gelap dan terang. Penemu teknik Mezzotint adalah
Ludwig von Siegen yang menggunakan alat yang disebut Rocker.
Drypoint
(13)
1. Melodi
Melodi merupakan tingkatan tinggi-rendah dan panjang-pendeknya
nada dalam musik. Dalam musik melodi akan terdengar layaknya nada
yang seolah-olah bergerak menuju puncak kemudian kembali ke kondisi
sebelumnya. Melodi terdiri dari pitch, durasi, dan tone. Pitch juga biasa
disebut timbre atau warna suara. pitch merupakan suatu hal yang
mengatur serangkaian not, yang dilambangkan dengan alfabet A-G.
Not-not tersebut menjadi melodi dalam selang waktu tertentu yang
dinamakan durasi. Not bisa dihasilkan dari berbagai macam alat musik
dengan warna suara yang berbeda-beda atau dikenal dengan nama
tone.
2. Irama (Ritme)
Irama atau biasa juga disebut ritme merupakan rangkaian gerak yang
beraturan dan menjadi unsur dasar dari musik. Ritme terbentuk dari
pengulangan bunyi, panjang pendek kata dalam sebuah lagu, atau
karena pergantian tekanan kata-kata dalam syair sebuah lagu. secara
sederhana irama atau ritme bisa diartikan sebagai penentu ketukan
dalam musik.
3. Birama
Birama adalah salah satu unsur seni musik yang berupa ketukan atau
ayunan berulang-ulang, datang secara teratur dalam waktu yang sama.
Birama biasanya ditulis dalam angka pecahan seperti 2/4, 3/4, 2/3, dan
seterusnya. Angka diatas tanda “/” (Penyebut) menunjukan nilai nada
dalam satu ketukan. Birama yang nilai penyebutnya genap disesebut
birama bainar, sedangakan biara mang penyebutnya ganjil disebut
birama ternair.
4. Tangga Nada
5. Harmoni
6. Tempo
Tempo menjadi hal pokok dalam bermusik, jika tempo tidak tepat maka
seorang penyanyi bisa saja akan menyanyi lebih cepat dari iringan
musiknya. Ukuran dari tempo sendiri adalah beat. Beat merupakan
ketukan yang menunjukan banyaknya ketukan dalam satu menit.
Sebagai contoh apabila ada sebuah lagu dengan beat MM 60, ini berarti
dalam satu menit terdapat 60 ketukan.
7. Dinamika
Dinamika dalam seni musik dapat diartikan sebagai tanda untuk
memainkan nada dengan volume nyaring atau lembut. Keadaan nyaring
(keras) atau lembut tersebut memiliki istilah tersendiri dalam
permainan seni musik, seperti Piano (p: Lembut), Pianissiomo (pp:
Sangat Lembut), Mezzo Piano (mp: Satengah Lembut), Mezzo Forte (mf:
Setengah Keras), Forte (f: Keras), Fortissimo (ff: Sangat Keras), selain itu
masih ada lagi tanda dinamik lainnya yang digunakan yaitu crescendo
dan decrescendo. Cresendo merupakan penanda agar musik dimainkan
dengan keras, sedangkan decrescendo menandakan agar musik
dimainkan dengan lembut.
8. Timbre
Timbre merupakan kualitas atau warna bunyi dalam seni musik. Timbre
sangat dipengaruhi oleh sumber bunyi dan cara bergetarnya, biasa
dikatakan timbre akan bregantung dri instrumen musik yang dibunyikan,
timbre yang dihasilkan alat musik tiup tentu saja akan berbeda dengan
timbre yang dihasilkan dari alat musik petik, meskipun keduanya
dimainkan dalam nada yang sama.
(14)
Apresiasi seni rupa adalah kegiatan mengenali atau memahami nilai
yang terkandung dalam suatu karya seni rupa sehingga dapat
menghargai karya seni rupa tersebut. Yang menjadi sasaran dalam
kegiatan apresiasi adalah nilai suatu karya seni.
(15)
(16)
(17)
(18)
Musik daerah merupakan musik yang menjadi ciri khas daerah tersebut,
nama lain musik daerah adalah musil tradisional.
(19)
(20)
Teater tradisional atau yang juga dikenal dengan istilah “Teater daerah”
adalah merupakan suatu bentuk pertunjukan dimana para pemainnya
berasal dari daerah setempat dengan membawakan cerita yang
bersumber dari kisah-kisah yang sejak dulu telah berakar dan dirasakan
sebagai milik sendiri oleh setiap masyarakat yang hidup di lingkungan
tersebut, misalnya mitos atau legenda dari daerah itu.
Ubrug
Lenong
Ludruk
Longser
Mamanda
Wayang
Makyong
Drama Gong
Randai
Ketoprak
22. Properti tari
Tari Topeng
4. Cirebon Topeng
Cirebon
Tari Kuda
5. Jawa Tengah Kuda Lumping
Lumping
Sumatera
6. Tari Piring Piring
Barat
7. Tari Remong Jawa Timur Selendang
Tari Golek
9. Jawa Tengah Boneka
Manis
Sumatera
10. Tari Payung Payung
Barat
Tari
14. Serampang Riau Sapu tangan
Dua Belas
Payung,
15. Tari Bondan Jawa Tengah
Boneka Bayi,
Kendi
1. Kebutuhan Pemeran
a. Kostum
b. Alat Rias
c. Properti
2. Kebutuhan Pentas
b. Tata Cahaya
3. Kebutuhan Produksi
4. Musik Joget
5. Musik Huda
7. Musik Tingkilan
8. Musik CILOKAQ
e. Membentuk Organisasi
f. Menyusun kepanitiaan
1. Jenis
2. Konsep
a. Perencanaan (planning)
3. Teknik
a. Teknik Frasering
Frasering adalah aturan pemenggalan kalimat bahasa atau
kalimat musik menjadi bagian-bagian yang lebih pendek, tetapi
tetap mempunyai kesatuan arti.
a. Naskah
b. Pemain
c. Sutradara
d. Tata rias
e. Tata biarama
f. Tata panggung
g. Tata lampu
h. Tata Suara
i. Pentonton
2. Menurut Sifatnya
a. Pameran Insidental, yaitu pameran seni rupa yang
diselenggarakan secara berkala yang didasarkan atas kebutuhan
yang ada, misalnya: pameran kaligrafi guna menyongsong
perayaan Isro' Mi'raj.
Baca dinomor 22
Fungsi lain
1. Deskripsi
2. Analisis formal
3. Interpretasi
Jenis Kritik
Kritik dalam karya Teater tidak dapat lepas dari sifat subjektif
seorang penulis kritik, sehingga tidak mustahil kritik yang terjadi
akan berkembang sikap menerima atau menolak. Kritik dalam
karya seni dapat dibedakan:
1) Kritik Formalistik
2) Kritik Ekspresivistik
Melalui pendekatan ekspresivistik dalam kritik seni, kritikus
cenderung menilai dan menanggapi kualitas gagasan dan
perasaan yang ingin dikomunikasikan oleh seniman melalui
sebuah karya seni. Kegiatan kritik ini umumnya menanggapi
kesesuaian atau keterkaitan antara judul, tema, isi dan visualisasi
objek-objek yang ditampilkan dalam sebuah karya.
3) Kritik Instrumentalistik