Anda di halaman 1dari 48

(1)

Pengertian Kebudayaan merupakan segala sesuatu yang berkaitan pada


akal atau perilaku manusia dan pola pikir serta karya fisik untuk
sekelompok manusia.

(2)

Teori keindahan menurut para ahli dan KBBI yaitu;

a. Herbet Read merumuskan bahwa keindahan adalah kesatuan dan


hubungan-hubungan bentuk yang terdapat diantara pencerapan-
pencerapan indrawi manusia.

b. Thomas Amuinos (Filsuf abad pertengahan) mengatakan bahwa


keindahan adalah sesuatu yang menyenangkan bilamana dilihat.

c. Khalil Gibran mengungkapkan bahwa Keindahan adalah sesuatu yang


menarik jiwamu. Keindahan adalah cinta yang tidak memberi namun
menerima.

d. Baumgarten Keindahan adalah keseluruhan yang merupakan


susunan yang teratur dari bagian-bagian yang saling berhubungan satu
sama lain, atau dengan keseluruhan itu sendiri.

e. Kamus Besar Bahasa Indonesia, keindahan diartikan sebagai keadaan


yang enak dipandang, cantik, bagus benar atau elok.

(3)

Pengertian Seni menurut para ahli yaitu;

- Aristoteles: Pengertian seni menurut aristoteles adalah bentuk yang


pengungkapannya dan penampilannya tidak pernah menyimpang dari
kenyataan dan seni itu adalah meniru alam.
- Sudarmaji: Menurut Sudarmaji, pengertian seni adalah segala
manifestasi batin dan pengalaman estetis dengan menggunakan media
bidang, garis, warna, tekstur, volume, dan gelap terang.

- Alexander Baum Garton: Pengertian seni menurut Alexander Baum


Garton bahwa arti seni adalah keindahan dan seni adalah tujuan yang
positif menjadikan penikmat merasa dalam kebahagiaan.

- Ki Hajar Dewantara: Pengertian seni menurut Ki Hajar Dewantara


adalah hasil keindahan sehingga dapat menggerakkan perasaan indah
orang yang melihatnya, oleh karena itu perbuatan manusia yang dapat
mempengaruhi dapat menimbulkan perasaan indah itu seni.

- Immanuel Kant: Pengertian seni menurut Immanuel Kant adalah


sebuah impian karena rumus-rumus tidak dapat mengihtiarkan
kenyataan.

- Hilary Bel: Pengertian seni menurut Hilary Bel bahwa arti seni adalah
istilah yang digunakan untuk semua karya yang dapat menggugah hati
untuk mencari tahu siapa penciptanya.

- Leo Tolstoy: Pengertian seni menurut Leo Tolstoy adalah ungkapan


perasaan pencipta yang disampaikan kepada orang lain agar mereka
dapat merasakan apa yang dirasakan pelukis.

- James Murko: Pengertian seni menurut James Murko adalah


penjelasan rasa indah yang terkandung dalam jiwa setiap manusia,
dilahirkan dengan perantaraan alat komunikasi ke dalam bentuk yang
dapat dianggap oleh indra pendengar (seni suara), penglihatan (seni
lukis), atau dilahirkan dengan perantaraan gerak (seni tari, drama).
- Ira Adriati. M.Sn (Dosen Seni ITB): Pengertian seni menurut Ira Adriati
adalah proses dan produk dari memilih medium, dan suatu set
peraturan untuk penggnaan medium itu, dan suatu set nilai-nilai yang
menentukan apa yang pantas dengan ekspresi lewat medium itu, untuk
menyampaikan baik kepercayaan, gagasan, sensasi atau perasaan
dengan cara seefektif mungkin untuk medium itu.

- Eric Ariyanto: Pengertian seni menurut Eric Aryanto adalah kegiatan


rohani atau aktivitas batin yang direfleksikan dalam bentuk karya yang
dapat membangkitkan perasaan orang lain yang melihat atau
mendengarkannya.

- Drs. Popo Iskandar: Pengertian seni menurut Popo Iskandar adalah


hasil ungkapan emosi yang ingin disampaikan kepada orang lain dalam
kesadaran hidup bermasyarakat/berkelompok.

(4)

Seni rupa murni adalah sebuah cabang seni yang menghasilkan karya
yang lebih menitik beratkan pada keindahan untuk dinikmati saja, atau
ekspresi jiwa seperti lukisan.

Seni rupa terapan adalah suatu hasil karya seni yang dibuat dengan
lebih mengutamakan kegunaan atau fungsi disamping dapat dinikmati
mutu seninya.

(5)

1. Unsur Seni Rupa Titik

Unsur yang pertama adalah sebuah titik. Titik adalah suatu unsur dalam
seni rupa yang paling dasar atau paling kecil. Semua wujud dari suatu
karya seni pasti pada awal pembuatanya di hasilkan atau di buat dari
unsur titik.

2. Unsur Garis

Garis adalah sebuah goresan atau sebuah batasan dari suatu benda,
bidang, tekstur, ruang, dan lainya. Sebuah garis ini juga tercipta karena
penggabungan sebuah titik dengan posisi yang berurutan dengan besar
titik yang sama.

Garis ini juga memiliki sebuah dimensi yang cenderung memiliki arah
tertentu dan memanjang. Bukan hanya itu saja garis juga memiliki
beberapa sifat seperti panjang, pendek, tipis,lurus, vertikal, horizontal,
melengkung, dan masih banyak lagi sifat yang lainya.

Garis dalam sebuah seni rupa dimanfaatkan untuk membuat desain


untuk mendapatkan sebuah kesan dalam hasil karya seni rupa seperti
kesan kaku, kuat, megah, simpel, dan yang lainya.

3. Unsur Seni Rupa Bidang

Pengertian bidang pada unsur seni rupa ini merupakan sebuah unsur
seni rupa yang terbentuk dari penggabungan beberapa unsur garis .
Dalam hal ini bidang memiliki dimensi sendiri yaitu panjang dan lebar
atau juga bisa disebut dengan pipih.

Bidang ini bisa tercipta dengan sederhana hanya dengan


menggabungkan dua buah garis yang saling bertemu atau juga bisa
karena bertemunya dua garis sapuan warna menjadi satu.
Sebuah bidang ini dibatasi dengan sebuah kontur dan juga dengan
bentuknya, bentuk dari bidang ini bisa disebut juga dengan bentuk dua
dimensi. Bentuk dua dimensi yaitu bentuk yang terdiri atas panjang dan
lebar saja, jika menjadi sebuah karya seni hasil yang di buat hanya bisa
dinikmati dari arah tertentu saja.

Bidang ini terdiri dari beberapa macam yang diantaranya seperti bidang
biomorfosis (organis), bidang geometris, bidang tak beraturan, serta
bidang bersudut

Dalam seni rupa ini memiliki beberapa bidang yaitu segitiga, segi empat,
lingkaran, trapesium, dan masih banyak lagi yang lainya.

4. Bentuk

Bentuk merupakan sebuah unsur yang komplek karena mempunyai 3


demensi yaitu panjang, lebar, dan tinggi yang di gabung menjadi satu
hingga membentuk sebuah volume atau isi.

Dalam arti bahasa bentuk bisa diartikan sebagai sebuah bangun (shape)
atau juga sebuah bentuk plastis (form). Shape ialah sebuah bentuk dari
benda polos yang hanya nampak oleh mata, sekedar untuk mengatakan
sifatnya saja. Contohnya kotak, bundar, ornamental, atau juga tak
beraturan.

Berbeda dengan bentuk platis (form) yang dimana bentuk dari benda
ini terlihat dan bisa di rasakan sebab adanya sebuah unsur atau juga
value dari bentuk benda tersbebut. Contoh dari form sendiri misalnya
seperti almari, meja, kursi, dan lain sebagainya.

5. Tekstur
Unsur tekstur merupakan sebuah unsur yang dimana unsur tersebut
adalah sifat dari sebuah benda. Sifat-sifat tersebut bisa terkesan kasar,
halur, mengkilap, licin, dan sebagainya.

Kesan tersebut dapat dirasakan dengan melalui indra penglihatan atau


pun indra peraba. Dalam tekstrur sendiri terbagi menjadi dua macam
yaitu tekstur semu dan nyata.

Tekstur semu merupakan sebuah tekstur dimana bentuk dari sebuah


karya seni tersebut tidak nyata atau bisa dikatakan kesan dari
permukaan bisa berbeda dengan ketika melihat atau menyentuhnya.

Berbeda dengan tekstur nyata yang memiliki sebuah kesan sama dari
permukaan benda yang menunjukan sifat sama apabila dilihat dan
diraba.

6. Warna

Unsur seni rupa yang selanjutnya adalah warna. Ada banyak sekali teori
yang menyebutkan tentang warna. Seperti halnya bersumber dari
Wikipedia.org ” warna merupajan sebuah spektrum tertentu di dalam
sebuah cahaya yang sempurna (warna putih)”.

Bukan itu saja pengertian dari warna dalam seni rupa juga bisa diartikan
sebagai unsur yang membuat suatu karya dari para seniman lebih hidup
dan lebih terkesan ekspresif.

Dalam teori warna senidiri terdapat dua pendekatan yaitu yang


pertama adalah teori spektrum warna salah satunya bisa dilihat
terbentuknya tujuh warna yang dalam ilmu fisika sama halnya dengn
warna pelangi.
Teori yang kedua adalah terciptanya warna berdasar pada pigmen
warna (goethe) atau butiran halus yang terdapat pada warna. Berikut
ini penjelasana terkait teori pigmen warna.

Warna Primer

Apa yang dimaksud dengan warna primer? Warna primer merupakan


sebuah warna dasar atau warna pokok yang tidak bisa diperoleh
dengan mencampurkan warna lain, warna tersebut adalah merah,
kuning, biru.

Warna Sekunder

Pengertian warna sekunder adalah warna yang tercipta atau didapat


dari hasil pencampuran antara dua warna primer Semisal seperti warna
ungu, orange, hijau, dan sebagainya.

Warna Tersier

Yaitu warna yang tercipta dari hasil pencampuran dua warna sekunder
atau lebih yang menjadikan warna baru.

Warna Analogis

Pengertian warna analogis ini bisa dikatakan sebagai warna yang


letaknya berdekatan dengan suatu lingkaran warna. Misalnya deretan
warna ungu dan warna merah, serta deretan warna kuning menuju
hijau.

Warna Komplementer
Warna ini bisa juga disebut dnegan warna kontras, letak dari warna ini
berada saling bersebrangan dalam sebuah lingkaran warna. Contohnya
kuning dengan ungu, hijau dengan merah, dan lain sebagainya.

7. Unsur Seni Gelap Terang

Dalam seni rupa penggunaan unsur gelap terang ini biasanya di


terapkan dalam karya seni 2 dimensi. Tujuan dari unsur gelap terang
sendiri merupakan menjadikan sebuah hasil dari karya seni 2 dimensi
tersebut terkesan nyata atau memiliki volume

Bukan hanya itu saja fungsi lain dari gelap terang adalah menyatakan
kesan keadalaman, serta memberi sebuah perbedaan kontras pada
sebuah karya seni. Gelap terang ini juga dikatakan memiliki 2 wajah
ketika warna ini memiliki intensitas cahaya yang besar atau tinggi maka
menjadi terang, jika intensitas cahayanya rendah maka akan menjadi
gelap.

Dalam penggunaan teknik gelap terang ini memiliki 2 cara yaitu yang
pertama teknik chairoscuro yang dimana penggunaan cahaya untuk
peralihan tahap atau gradasi.

Yang kedua adalah teknik silhouette yang istilahnya menggunakan


bayangan dari cahaya tanpa peralihan gradasi.

8. Unsur Seni Ruang (Kedalaman)

Ruang adalah salah satu unsur penting pada sebuah karya seni rupa.
Ruang ini merupakan sebuah bentuk dari seni rupa itu sendiri, dalam
hal ini ruang di bedakan menjadi 2 sifat yaitu 2 dimensi dan 3 dimensi,
oleh karena itu ruang merupakan sebuah sifat nyata.
Sedikit penjelasan tentang karya seni 2 dimensi yang dimana hanya
mempunyai unsur panjang dan lebar. Dalam karya seni 2 dimensi ini
hanya bersifat maya atau semu, sebab kesan yang di dapat dari
penggambaran bentuk seni ini hanyalah datar, pipih, menjorok, cekung,
cebeng, dan lain sebagainya.

Oleh sebab itu penggunaan unsur-unsur yang lain yang bertujuan


menambah nilai kedalaman dari karya 2 dimensi ini diperlukan beberpa
aspek seperti:

- Penggunaan perspektif warna yang serasi

- Peralihan warna, gelap terang, serta penggunaan tekstur yang tepat

- Pergantian ukuran yang pas

- Penggambaran bidang bertindih

- Pelengkungan atau pembelokan bidang

- penambahan bayang-bayang

- Penggambaran gempal

- Pergantian tampak bidang

Dalam penggunaan beberapa aspek diatas bisa untuk menambah kesan


yang mendalam pada sebuah karya seni 2 dimensi.

Berbeda jauh dengan karya seni 2 dimensi, karya seni 3 dimensi bisa
disebut sebagai bentuk seni yang nyata. Seniman membuat karya seni
ini bisa langsung untuk dinikmati oleh sang penikmat. Banyak contoh
dari karya seni ini seperti sebuah ruangan dalam rumah, sebuah ruang
gedung, dan lain sebagainya.
(6)

1. Teater Tradisional

Teater tradisional sering disebut dengan istilah "Teater Daerah" . Teater


Tradisional ini merupakan salah satu bentuk teater yang berakar,
bersumber dan dirasakan sebagai milik masyarakat di lingkungannya.
Pengolahan teater ini berdasarkan atas cita rasa masyarakat
pendukungnya. Teater tradisional ini memiliki ciri-ciri yang spesifik
kedaerahan dan menggambarkan bentuk kebudayaan dilingkungannya.

Ciri-ciri utama Teater Tradisional adalah;

Menggunakan bahasa daerah,

Ada unsur nyanyian dan tarian,

Diiringi tetabuhan (musik daerah),

Dagelan/ Banyolan selalu mewarnai,

Adanya keakraban antara pemain dan penonton,

Suasana santai.

Jenis teater yang dapat dikategorikan ke dalam teater tradisional


adalah; Teater Rakyat, Teater Klasik, Teater Transisi.

a. Teater Rakyat

Teater rakyat lahir secara spontanitas dalam kehidupan masyarakat,


dihayati dan berkembang sesuai dengan perkembangan masyarakatnya.
Umumnya teater rakyat lahir karena adanya dorongan kebutuhan
masyarakat terhadap suatu hiburan, selanjutnya meningkat digunakan
untuk kepentingan lain seperti kebutuhan untuk mengisi upacara adat.
Jenis-jenis teater rakyat yang ada di wilayah Indonesia, diantaranya;

Riau : Mendu dan Makyong.

Sumatera Barat : Bakaba dan Randai.

Kalimantan : Tatayungan dan Mamanda.

Bali : Topeng Arja, Topeng Cupak, Topeng Prembon.

Sulawesi : Sinrilli.

Jawa Barat :Ujungan, Sempyong (Majalengka); Angklung Sered, Buncis


(Purwakarta); Dodombaan (Garut); Kuda Renggong, Lais, Sisingaan
(Sumedang); Manorek, Ronggeng Gunung, Surak Ibra (Ciamis); Masres,
Kuda Lumping, Akrobat (Indramayu); Uyeg (Sukabumi); Topeng Cisalak
(Bogor); Wayang Bekasi (Bekasi); Topeng Banjet, Odong-odong,
Sisingaan (Karawang dan Subang); Longser, Sandiwara Sunda, Wayang
Golek, Pantun Sunda, Bengbengberokan (Bandung); Topeng Cirebon,
Wayang Kulit, Sintren, Kuda Kepang (Cirebon).

DKI Jakarta : Lenong, Topeng Betawi, dan Samra.

Banten : Debus, Ubrug.

Jawa Tengah : Srandul Ketoprak, Wayang Purwa, Wayang Orang


(Wayang Wong).

Jawa Timur : Teater Ludruk, Teater Arja, Topeng, Topeng Malangan,


Reog Ponorogo, Wayang Kulit, Wayang Gambuh, Gambuh, Ketoprak,
Kentrungan, Calonarang.

b. Teater Klasik
Teater klasik adalah suatu perkembangan seni teater yang telah
mencapai tingkat tinggi baik corak maupun teknisnya. Kemapanan dari
jenis teater klasik ini sebagai akibat dari adanya pembinaan yang terus
menerus dari kalangan atas seperti; Raja, bangsawan atau tingkat sosial
tinggi lainnya. Oleh karena itu jenis kesenian klasik kebanyakan lahir di
lingkungan istana (pusat kerajaan). Teater yang termasuk ke dalam
jenis teater klasik diantaranya; Wayang Golek (Jawa Barat), Wayang
Kulit dan Wayang Orang (Jawa Tengah dan Jawa Timur).

Cara pementasan teater klasik sudah tidak sebatas teater rakyat. Teater
klasik harus sudah menuruti aturan-aturan etis (tata kesopanan) dan
estetis (nilai keindahan) yang telah digariskan.

c. Teater Transisi

Teater transisi pada dasarnya juga bersumber pada teater tradisional,


tetapi gaya pementasannya sudah mendapatkan pengaruh teater barat.
Pengaruh dari teater barat terlihat pada tata cara penyajiannya.
Meskipun pada teater transisi ini masih belum setia terhadap naskah
teater, namun karena tumbuh dan berkembang di masyarakat
perkotaan dan dimainkan oleh para pendatang, teater ini tidak
mencerminkan aspirasi masyarakatnya secara utuh.

Yang termasuk dalam jenis teater transisi pada masa awal, seperti;
Dardanella dan sandiwara komedi Stambul. Teater semacam ini lebih
sering disebut "Sandiwara". Sedangkan teater transisi masa sekarang
adalah; sandiwara Bangsawan (Sumatera Selatan dan Utara), sandiwara
Sunda (Jawa Barat), sandiwara Srimulat (Jawa Timur).

2. Teater Modern (Teater NonTradisional)


Teater modern atau istilah lainnya adalah teater nontradisional
merupakan jenis teater yang tumbuh dan berkembang di lingkungan
masyarakat perkotaan dan mendapatkan pengaruh teori-teori barat,
terutama kaum terpelajar. Sejak abad ke-19 Indonesia sudah mengenal
teater modern ini. Bentuk-bentuk pertunjukannya sangat terakomodir,
antara lain; baca Puisi, Visualisasi Puisi, Musikalisasi Puisi, Deklamasi,
Dramatik Reading, Monolog, Teater Konvensional, Teater Eksperimen,
Teater Alternatif, Teater Jalanan, Jeprut, Happening Art, Pertunjukan
Posmodernisme, Drama Televisi, Sinetron, Dunia Sineas dan Perfilman.

Bentuk pementasan teater modern cenderung lebih tertata. Panggung


atau Stage selalu menjadi pilihan sebagai tempat pertunjukan. Pada
perkembangannya, pertunjukan teater modern terkadang mencoba
kembali lagi ke akar tradisi. Artinya, menyesuaikan tempat pertunjukan
sesuai keinginan sutradara tentang bagaimana cerita itu dipentaskan,
bisa ditempat terbuka bisa juga ditempat tertutup .

Teater modern membutuhkan seorang Sutradara yaitu pengatur


jalannya cerita yang akan disampaikan. Sutradara akan mengatur mulai
dari gerak/ action, percakapan atau dialog di atas pentas sesuai naskah,
tata artistik panggung, dan juga musik pengiring suasana.

Sumber cerita karya teater modern dapat diperoleh dari karya sastra
seperti puisi, cerpen, novel, otobiografi, dan biografi yang ditulis oleh
sastrawan. Selain tulisan para sastrawan, sumber cerita karya teater
modern dapat diperoleh dari pengamatan pola hidup masyarakat
dengan berbagai kegiatan yang dilakukan dan juga budaya remaja.

(7)

(8)
Idiofon, adalah alat musik yang sumber bunyinya berasal dari bahan
dasarnya. Contoh: kolintang, drum, bongo, kabasa, angklung

Aerofon, adalah alat musik yang sumber bunyinya berasal dari


hembusan udara pada rongga. Contoh: suling, trompet, harmonika,
trombon

Kordofon, adalah alat musik yang sumber bunyinya berasal dari dawai.
Contoh: bass, gitar, biola, gitar, sitar, piano, kecapi

Membranofon, adalah alat musik yang sumber bunyinya dari selaput


atau membran. contoh : tifa, drum, kendang, tam-tam, rebana

Elektrofon, adalah alat musik yang sumber bunyinya dibangkitkan oleh


tenaga listrik (elektronik). Contoh : keyboard, gitar listrik, bass listrik,
piano listrik

(9)

Fungsi Kostum dalam pementasan teater adalah:kostum memiliki


fungsi menghidupkan karakter aktor. Kostum juga digunakan sebagai
pembeda setting, artinya kostum dapat membedakan antara aktor satu
dengan aktor lain. Kostum memberikan efek visual gerak dan dapat
menambah keindahan.

(10)

1. Improvisasi solo

Di dalam latihan improvisasi ini aktor tidak mempunyai naskah, tidak


mempunyai sutradara. Ia benar-benar sendiri, bahkan si aktor tidak
mempunyai persiapan apapun, satu-satunya yang ia miliki hanyalah
persiapan mental. Karena ia berimprovisasi sendirian tanpa pasangan,
maka disebut improvisasi solo.

2. Improvisasi dengan perabotan

Yang dimaksud dengan perabotan disini adalah benda apa saja yang
jadikan alat atau perabotan disaat seorang aktor berlakon (berakting).
Dalam permulaan berimprovisasi seorang aktor harus benar-benar
tenang dan kosong, sehingga ketika seorang aktor berada di atas
panggung ia dapat memanfaatkan benda-benda yang ada di atas
panggung sebagai wadah untuk berimprovisasi.

3. Improvisasi dengan pasangan

Tampaknya memang sulit menyatukan dua orang mempunyai


“karangan” sendiri-sendiri bertemu dalam satu lakon dan berpasangan.
Bagaimana dua karangan bisa bertemu begitu saja tanpa dirancang
bersama terlebih dahulu. Hal ini bisa saja terjadi asalkan karangan
tersebut bukan merupakan karangan yang sudah seratus persen siap.
Masing-masing “karangan” harus sekedar berada pada tahap
permulaan saja. Ketika kedua permulaan karangan tersebut bertemu
barulah keduanya berkembang bersama menjadi satu karangan.

4. Improvisasi dengan rangka cerita

Dalam bahasa inggris rangka cerita disebut “plot”. Adapun yang


dimaksud dengan rangka cerita ialah garis besar cerita atau inti cerita.

Ketika aktor ludruk, ketoprak, lenong atau kesenian tradisional lainnya


hendak mementaskan suatu lakon, maka hal yang akan mereka lakukan
pertama kali adalah berkumpul bersama kemudian menentukan lakon
yang akan dipilih. Setelah memilih lakon langkah berikutnya yang
dilakukan adalah menguraikan rangka cerita, cukup untuk sekedar
mengetahui inti cerita terutama bagian awal dan akhir cerita yang akan
dipentaskan lalu kemudian berbagi peran, setelah semua mendapatkan
peran, para aktor mulai memikirkan apa yang akan dilakukan diatas
pentas dengan terlebih dahulu berkoordinasi dengan lawan main.

5. Improvisasi dengan menanggapi bunyi dan musik

Kegunaan dari latihan improvisasi ini adalah untuk mempersiapkan agar


akting seorang aktor di atas panggung tidak hanya jelas dan tepat,
tetapi juga mengandung daya khayal yang mampu membuat penonton
terpesona, dengan memanfaatkan irama musik yang mengiringi
permainan sang aktor.

(11) Unsur seni diatas

(12)

Silkscreen (Saring)

Teknik mencetak seni grafis dengan silkscreen atau lebih di kenal


dengan sebutan sablon adalah teknik cetak yang menggunakan Screen
(kasa) yang di pasang rangka. Kasa sendiri bersifat lentur, halus dan
elastis. Teknik ini biasanya dipakai untuk membuat spanduk, kaos dan
poster.

Screen yang dipakai untuk sablon baju terdiri dari beberapa jenis,
bergantung pada kualitas dan sifat dari kain yang berbeda-beda.
Sementara untuk membedakan screen biasanya memakai huruf T.
Berikut ini beberapa jenis screen yang dipakai untuk sablon.

T 150 : jenis screen ini biasa digunakan untuk mencetak di permukaan


dengan bahan serat fiber, firmika, dan imitasi.
T 120 : jenis screen yang memiliki pori serat yang lebih rapat, dimana
screen biasa dipakai untuk mencetak pada media kayu lapus, kulit dan
kertas karton.

T 90 : jenis screen yang biasa digunakan untuk mencetak spanduk dan


kaos ini memiliki pori-pori kain yang rapat.

T 55 : jenis screen ini memiliki serat yang lebih renggang dari screen
lainnya, sehingga bisa meloloskan tinta dan biasanya dipakai untuk
mencetak gambar dikarung gula atau handuk.

Teknik mencetak seni grafis dengan silkscreen menciptakan beberapa


seniman yang cukup terkenal seperti Ralston Crawford, Josef Albers,
Robert Indiana, Roy Lichtenstein, Chuck Close, Julian Opie, Edward
Ruscha, Robert Rauschenberg, Bridget Riley, dan Andy Warhol.

Cetak Timbul / Tinggi

Cetak timbul atau tinggi adalah proses cetak dengan acuan membentuk
sebuah gambar di media cetak datar secara timbul atau tinggi. Teknik
mencetak seni grafis ini biasa digunakan untuk membuat stempel atau
cap. Sementara untuk medianya biasa menggunakan hardboard metal,
papan kayu, Linoleum (karet) dan kayu lapis atau triplek.

Teknik dari cetak timbul atau tinggi yang paling banyak digunakan yaitu
seni grafis woodcut (cukilan kayu). Teknik mencetak seni grafis ini
pertama kali adalah Johanes Gutenberg dari Jerman, setelah itu orang
Koptia – Mesir di abad ke 14 M memakainya dan orang Eropa
memakainya untuk memberi hiasan di kain tenun.

Seniman grafikus yang menggunakan teknik cetak tinggi atau timbul


dan cuku terkenal diantaranya ialah L Granach, Albrecht Durer, HB
Grien (Jerman), H Holbein, Ando Hirosige (Jepang) dan Kastuhista
Hokusai. Sementara di Indonesia sendiri adalah Kaboel Suadi, Andang
Supriadi dan Edi Sunaryo.

Lithography (Datar)

Lithohraphy terdiri dari 2 suku kata yaitu lithos (batu) dan graphien
(menulis) dalam bahasa Yunani. Jadi lithohraphy adalah teknik
mencetak seni grafis yang memakai acuan dari lempengan berupa batu
kapur. Batu kapur di pilih karena memiliki sifat yang menghisap atau
menyerap lemak dan tinta.

Beberapa seniman yang terkenal dengan teknik ini adalah George


Bellows, Pierre Bonnard, M.C. Escher, Ellsworth Kelly, Honoré Daumier,
Willem de Kooning, Joan Miró, Emil Nolde, Edvard Munch, Pablo
Picasso, Henri de Toulouse-Lautrec, Odilon Redon dan Stow
Wengenroth.

Cetak Dalam

Cetak dalam biasanya menggunakan media dengan bahan logam


tembaga, teknik ini dengan cara digores atau di toreh secara langsung.
Meski ada juga yang memakai senyawa kimia nitrit yang bersifat korosit
terhadap logam tembaga. Teknik mencetak seni grafis cetak dalam
dibagi menjadi 4 yaitu :

Engraving

Engraving adalah teknik yang sangat rumit, terutama untuk memakai


alatnya yaitu burin sebagai pengukir logam dan logam di siram tinta
kemudian dibersihkan kembali. Jadi tinta yang tertinggal hanya yang
ada digaris ukiran. Alat yang digunakan bernama burin dan umumnya
hanya orang yang memiliki keterampilan lebih yang dapat
menggunakan teknik Engraving.

Etching

Etching adalah seni grafis dengan media tembaga, sebagai pembuat


klise memakai asam nitrat yang bersifat korosit. Dimana logam akan
dilapisi lilin, selanjutnya logam di ukir dengan etsa dan dicelupkan ke
asam nitrat

Demikian beberapa teknik mencetak grafis yang banyak digunakan,


serta beberapa seniman yang cukup terkenal dalam spesialis masing-
masing. Teknik-teknik ini disesuaikan dengan seni grafis yang diinginkan.

Mezzotint

Mezzotint adalah seni grafis yang menggunakan media plat logam dan
permukaannya terlebih dahulu dibuat menjadi kasar secara merata.
Selanjutnya gambar dibuat dengan plat logam yang dikerok hingga
memberikan efek gelap dan terang. Penemu teknik Mezzotint adalah
Ludwig von Siegen yang menggunakan alat yang disebut Rocker.

Drypoint

Drypoint adalah teknik yang hampir mirip dengan Engraving, yaitu


menggunakan alat runcing untuk mengukir goresan drypoint dengan
hasil pada tepi garis menjadi terkesan lebih kasar. Teknik ini ditemukan
oleh Housebook Master.

(13)

1. Melodi
Melodi merupakan tingkatan tinggi-rendah dan panjang-pendeknya
nada dalam musik. Dalam musik melodi akan terdengar layaknya nada
yang seolah-olah bergerak menuju puncak kemudian kembali ke kondisi
sebelumnya. Melodi terdiri dari pitch, durasi, dan tone. Pitch juga biasa
disebut timbre atau warna suara. pitch merupakan suatu hal yang
mengatur serangkaian not, yang dilambangkan dengan alfabet A-G.
Not-not tersebut menjadi melodi dalam selang waktu tertentu yang
dinamakan durasi. Not bisa dihasilkan dari berbagai macam alat musik
dengan warna suara yang berbeda-beda atau dikenal dengan nama
tone.

Jika seniman musik ingin mengungkapkan sebagian atau penuh nada-


nada, maka melodi menjadi media penting untuk dipelajari. Lain kata,
melodi merupakan bentuk penuh atau sepenggal ungkapan nada yang
ingin disampaikan kepada penikmat musik. Tingkatan melodi yang baik
adalah melodi yang memiliki interval yang terjangkau oleh alat musik
maupun oleh suara manusia. Tidak terlalu tinggi dan juga tidak teralu
rendah.

2. Irama (Ritme)

Irama atau biasa juga disebut ritme merupakan rangkaian gerak yang
beraturan dan menjadi unsur dasar dari musik. Ritme terbentuk dari
pengulangan bunyi, panjang pendek kata dalam sebuah lagu, atau
karena pergantian tekanan kata-kata dalam syair sebuah lagu. secara
sederhana irama atau ritme bisa diartikan sebagai penentu ketukan
dalam musik.

Cara merasakan sebuah ritme yaitu dengan mendengarkan lagu secara


berulang-ulang. Ritme akan melekat di benak penikmat musik jika
selalu dilatih. Seperti misalnya ketika kita mendengarkan sebuah lagu
dan dengan tanpa sadar mengangguk-angguk mengikuti irama lagunya.
Pola irama akan memberikan perasaan ritmis, karena irama sendiri
akan menggerakkan perasaan seseorang seirama dengan gerakan fisik.

3. Birama

Birama adalah salah satu unsur seni musik yang berupa ketukan atau
ayunan berulang-ulang, datang secara teratur dalam waktu yang sama.
Birama biasanya ditulis dalam angka pecahan seperti 2/4, 3/4, 2/3, dan
seterusnya. Angka diatas tanda “/” (Penyebut) menunjukan nilai nada
dalam satu ketukan. Birama yang nilai penyebutnya genap disesebut
birama bainar, sedangakan biara mang penyebutnya ganjil disebut
birama ternair.

4. Tangga Nada

Tangga nada merupakan urutan dari suatu nada yang disusun


membentuk tangga. Tangga nada dibagi menjadi dua, yaitu tangga nada
diatonik dan tangga nada pentatonik. tangga nada diatonik adala
tangga nada yang terdiri dari 7 buah nada dengan 2 jenis jarak (1/2 dan
1), sedangkan tangga nada penatatonik adalah tangga nada yang hanya
terdiri dari 5 nada pokok. Suatu tangga nada, pasti memiliki satu nada
dasar yang diikuti oleh nada-nada lainnya yang bisa lebih rendah atau
lebih tinggi dengan pola interval tertentu, sehinga membentuk ciri khas
tertentu.

5. Harmoni

Harmonis merupakan keselarasan paduan bunyi. Secara teknis,


harmoni meliputi susunan, peranan, dan hubungan dari sebuah paduan
bunyi dengan bentuk keseluruhan. harmoni memiliki elemen interval
dan akor. interval merupakan susunan tiga nada apabila dibunyikan
secara serentak akan terdengar harmonis, sedangkan akor akan
mengiringi melodi. tanpa akor akan kehilangan separuh nyawa dan
tidak akan terdengar harmonis.

Bisa diibaratkan bahwa melodi akan memenuhi komposisi seni musik


secara horizontal, sedangkan harmoni akan memenuhi aspek yang
berhubungan dengan nada-nada secara vertikal. peranan harmoni akan
terlihat ketika seorang penyanyi membawakan sebuah lagu yang
diiringi menggunakan instrumen musik. Jika terdengar indah maka
dapat diartikan lagu tersebut berhasil dibawakan dengan baik, karena
memiliki paduan bunyi yang selaras antara penyanyi dan instrumen
musik yang digunakan.

6. Tempo

tempo merupakan ukuran kecepatan birama lagu. semakin cepat suatu


lagu dimainkan, maka semakin besar juga nilai tempo dari lagu tersebut.
unsur tempo dalam seni musik digolongkan menjadi 8, yaitu Largo
(Lambat Sekali), Lento (Lebih Lambat), Adagio (Lambat), Andante
(Sedang), Moderato (sedang Agak Cepat), Allegro (Cepat), Vivace (Lebih
Cepat), dan Presto (Cepat Sekali).

Tempo menjadi hal pokok dalam bermusik, jika tempo tidak tepat maka
seorang penyanyi bisa saja akan menyanyi lebih cepat dari iringan
musiknya. Ukuran dari tempo sendiri adalah beat. Beat merupakan
ketukan yang menunjukan banyaknya ketukan dalam satu menit.
Sebagai contoh apabila ada sebuah lagu dengan beat MM 60, ini berarti
dalam satu menit terdapat 60 ketukan.

7. Dinamika
Dinamika dalam seni musik dapat diartikan sebagai tanda untuk
memainkan nada dengan volume nyaring atau lembut. Keadaan nyaring
(keras) atau lembut tersebut memiliki istilah tersendiri dalam
permainan seni musik, seperti Piano (p: Lembut), Pianissiomo (pp:
Sangat Lembut), Mezzo Piano (mp: Satengah Lembut), Mezzo Forte (mf:
Setengah Keras), Forte (f: Keras), Fortissimo (ff: Sangat Keras), selain itu
masih ada lagi tanda dinamik lainnya yang digunakan yaitu crescendo
dan decrescendo. Cresendo merupakan penanda agar musik dimainkan
dengan keras, sedangkan decrescendo menandakan agar musik
dimainkan dengan lembut.

Dinamika merupakan unsur yang paling kuat menunjukan emosi atau


perasaan yang terkandung dalam sebuah karya seni musik jika
dibandingkan dengan unsur-unsur seni musik lainnya. Dinamika dapat
menujukan sebuah karya seni musik memiliki nuansa sedih, riang,
agresif, atau datar. Dinamika akan memainkan perasaan seniman
maupun pendengarnya sehingga akan masuk kedalam musik yang
didengarkan.

8. Timbre

Timbre merupakan kualitas atau warna bunyi dalam seni musik. Timbre
sangat dipengaruhi oleh sumber bunyi dan cara bergetarnya, biasa
dikatakan timbre akan bregantung dri instrumen musik yang dibunyikan,
timbre yang dihasilkan alat musik tiup tentu saja akan berbeda dengan
timbre yang dihasilkan dari alat musik petik, meskipun keduanya
dimainkan dalam nada yang sama.

(14)
Apresiasi seni rupa adalah kegiatan mengenali atau memahami nilai
yang terkandung dalam suatu karya seni rupa sehingga dapat
menghargai karya seni rupa tersebut. Yang menjadi sasaran dalam
kegiatan apresiasi adalah nilai suatu karya seni.

(15)

Tujuan pokok dari apresiasi pada seni berupa memperkenalkan atau


mempublikasi karya seni tersebut agar karya seni lebih dapat dinikmati
oleh publik atau masyarakat juga maksud serta tujuannya tersampaikan.

(16)

Pagelaran promosi adalah sebuah ajang unjuk gigi yang biasanya


ditampilkan untuk mengadakan sebuah pertunjukan guna
mempromosikan sebuah produk yang baru yang perlu dikenalin ke
khalayak umum melalui ajak pertunjukan yang sengaja dibuat

(17)

wujud kebudayaan dalam kehidupan manusia :

- Gagasan (Wujud ideal) yaitu kebudayaan yang berupa ide-ide, gagasan,


nilai-nilai, norma-norma, peraturan, dan sebagainya yang sifatnya
abstrak

- Aktivitas (tindakan) yaitu kebudayaan yang berkaitan dengan aktifitas


manusia meliputi interaksi sesama manusia sebagai mahluk sosial.

- Artefak (karya) yaitu kebudayaan yang di ciptakan oleh manusia dalam


bentuk nyata seprti bangunan.

(18)
Musik daerah merupakan musik yang menjadi ciri khas daerah tersebut,
nama lain musik daerah adalah musil tradisional.

(19)

musik tradisional adalah musik yang bersifat khas dan mencerminkan


kebudayaan suatu etnis atau masyarakat.

(20)

Teater tradisional atau yang juga dikenal dengan istilah “Teater daerah”
adalah merupakan suatu bentuk pertunjukan dimana para pemainnya
berasal dari daerah setempat dengan membawakan cerita yang
bersumber dari kisah-kisah yang sejak dulu telah berakar dan dirasakan
sebagai milik sendiri oleh setiap masyarakat yang hidup di lingkungan
tersebut, misalnya mitos atau legenda dari daerah itu.

21. Bentuk teater tradisional

 Ubrug
 Lenong
 Ludruk
 Longser
 Mamanda
 Wayang
 Makyong
 Drama Gong
 Randai
 Ketoprak
22. Properti tari

Berikut ini adalah tabel yang berisi daftar tarian tradisional


indonesia beserta asal daerah dan properti yang digunakannya.
Silakan disimak.

No. Nama Tarian Asal Daerah Properti Tari

1. Tari Reog Ponorogo Reog

2. Tari Pendet Bali Bokor

Tari Kipas Sulawesi


3. Kipas
Pakarena Selatan

Tari Topeng
4. Cirebon Topeng
Cirebon

Tari Kuda
5. Jawa Tengah Kuda Lumping
Lumping

Sumatera
6. Tari Piring Piring
Barat
7. Tari Remong Jawa Timur Selendang

Tari Baksa Kalimantan Rangkaian


8.
Kembang Selatan Bunga

Tari Golek
9. Jawa Tengah Boneka
Manis

Sumatera
10. Tari Payung Payung
Barat

11. Tari Legong Bali Kipas

12. Tari Lengger Jawa Tengah Selendang

13. Tari Jaipong Jawa Barat Selendang

Tari
14. Serampang Riau Sapu tangan
Dua Belas

Payung,
15. Tari Bondan Jawa Tengah
Boneka Bayi,
Kendi

23. Kelengkapan karya 3 dimensi

1. Meja adalah benda pertama yang kita temui saat masuk


ruang pameran, meja ini bisa saya temukan saat masuk
ruang pameran yang difungsikan untuk meletakkan buku
tamu, katalog, dan brosur.
2. Kursi adalah kelengkapan meja, penunggu buku tamu dan
penyambut tamu akan duduk dikursi dekat dengan meja.
3. Buku Tamu, Buku tamu biasa diletakkan diatas meja dekat
pintu masuk.
4. Buku katalog, buku ini biasa diletakkan di meja masuk.
Terkadang katalog juga berbentuk seperti brosur yang terdiri
dari beberapa lembar. Walaupun bentuknya berbeda-beda
namun fungsinya sama yaitu mengetahui gambaran tentang
karya yang dipamerkan diruang pameran. Isi Buku
Katalog harus lengkap, biar pengunjung saat melihat isinya
sudah memiliki gambaran umum sebelum melihat karya
yang asli.
5. Sketsel atau Papan panil adalah papan yang dipasang di
ruang pameran. Fungsinya selain sebagai skat, sketsel ini
difungsikan untuk memajang karya 2 dimensi.
6. Level, adalah benda berbentuk seperti meja dengan ukuran
yang biasa disesuaikan dengan karya 3 dimensi yang akan
dipasang. Level ini memang difungsikan untuk meletakkan
karya seni rupa 3 dimensi.
7. Lampu adalah kelengkapan pokok apalagi ruang pameran
tadi tertutup yang jauh dari cahaya, maka lampu menjadi
kelengkapan penting.

24. Perlengkapan teater

Berikut ini kebutuhan-kebutuhan pertunjukan yang harus


dipersiapkan.

1. Kebutuhan Pemeran

a. Kostum

Hal-hal yang dibutuhkan dalam kostum atau tata busana terdiri


atas pakaian dan aksesoris yang sesuai dengan karakter tokoh.
Misalnya, untuk karakter perempuan desa dari Jawa dibutuhkan
pakaian lusuh berwarna biru tua, pakaian dalam memakai suroso
(pakai dalam yang sering dipakai oleh ibu-ibu zaman dahulu),
tanpa menggunakan alas kaki. Bawahan memakai kain panjang
serta menggunakan selendang di bahu.

b. Alat Rias

Kebutuhan-kebutuhan dasar untuk rias pertunjukan teater adalah


foundation (alas bedak) dan bedak untuk memberi warna pada
kulit; pensil alis untuk menggambar karakter wajah, blush on
untuk menambah rona yang dapat memperkuat perwatakan, dan
lipstik.

c. Properti

Penggambaran karakter suatu tokoh biasanya diperkuat dengan


benda-benda yang dapat menghubungkannya dengan pekerjaan
atau kehidupannya sehari-hari.

2. Kebutuhan Pentas

Ada tiga hal yang menjadi kebutuhan pokok sebuah pertunjukan


teater.

a. Peralatan Musik dan Efek Bunyi

Untuk mendukung pertunjukan drama tradisi, peralatan musik


yang dibutuhkan adalah alat-alat musik tradisional, misalnya:
kendang, ketipung, beberapa alat-alat gamelan, kentungan, dan
seruling. Fungsi alat-alat musik tersebut tidak selalu sekadar
untuk menciptakan ilustrasi musik.

b. Tata Cahaya

Penataan cahaya dipergunakan untuk menerangi panggung serta


memunculkan suasana tertentu dalam pertunjukan. Ada tiga
macam peralatan tata cahaya yang utama diperlukan,
yaitu striplight(lampu berderet), spotlight (lampu memusat),
dan floodlight (lampu tanpa filter).

c. Dekorasi atau Setting

Dekorasi yang terpenting pada pertunjukan adalah background.


Untuk memberikan nuansa netral, biasanya background yang
digunakan berwarna hitam sebab warna ini tidak memantulkan
sinar lampu. Tetapi untuk keperluan pertunjukan khusus
digunakan pula background berwarna putih.

3. Kebutuhan Produksi

Kebutuhan produksi lebih kepada hal-hal di luar pemanggungan


dan pertunjukan karena produksi bertugas dalam penggalangan
dana, mencukupi kebutuhan dan keperluan pemanggungan,
berhubungan dengan sponsorship, ticketting, publikasi, sampai
menentukan agenda dan jadwal pertunjukan.
25. Jenis musik daerah

Berikut merupakan beberapa jenis musik tradisional yang ada di


Indonesia:

1. Musik Sasando Gong

Musik sasando gong merupakan musik yang berasal dari Nusa


Tenggara Timur, tepatnya adalah musik khas di Pulau Rote.

2. Musik rambi Muna

Musik rambi muna merupakan seni musik yang berasal dari


Sulawesi Tenggara.

3. Musik Melayu asli

Musik melayu asli merupakan kesenian musik yang berasal dari


daerah riau.

4. Musik Joget

Musik joget merupakan salah satu jenis musik masyarakat riau


pesisir.

5. Musik Huda

Musik huda merupakan musik yang ebrasal dari Minangkabau.


6. Musik Gamelan - Gong Luang

Musik gamelan gong luang merupakan musik yang berasal dari


daerah Bali, Instrumen utamanya ada seperangkat gemelan.

7. Musik Tingkilan

Musik Tingkilan merupakan musik tradisional yang hidup didaerah


pesisir Kalimantan Timur.

8. Musik CILOKAQ

Musik CILOKAQ merupakan salah satu jenis musik tradisional


Lombok.

9.Musik Gambang Kromong

Musik tradisional ini berkembang di daerah Batavia (Jakarta).

26. Persiapan pergelaran

Langkah yang harus ditempuh untuk melaksanakan persiapan


pergelaran musik adalah berikut.

a. Menentukan Tema Pergelaran

b. Menentukan Rencana Kegiatan

c. Menyusun Program Pergelaran.


d. Menentukan Tempat Pergelaran.

e. Membentuk Organisasi

f. Menyusun kepanitiaan

27. Kegiatan penyajian karya seni

Penyajian Karya Seni

1. Jenis

a. Penyajian musik tunggal, yakni bentuk penyajian music yang


menampilkan seorang musikusdalam memainkan alat music
tertentu.

b. Penyajian kelompok music terbatas. Yang dimaksud adalah


penyajian kelompok musicseriosa dalam bentuk duet alat music,
bentuk-bentuk trio, kuartet, atau kuintet alat musicsampai
dengan bentuk ensambel terbatas

c. Penyajian music orchestra yang dihadiri oleh penikmat yang


jumlahnya jauh lebih besar
d. Penyajian music elektrik, yakni penyajian kelompok music
dengan menggunakanperlengkapan atau alat-alat music elektrik
berkekuatan tinggi.

Bentuk penyajian karya musik dapat berupa :

1. Vokal yaitu bentuk penyajian karya musik yang menggunakan


suara manusia saja.

2. Instrumen/alat musik yaitu bentuk penyajian karya musik yang


menggunakan instrument/alat musik saja.

3. Campuran yaitu bentuk penyajian karya musik yang merupakan


gabungan antara vokal dengan instrument.

Contoh bentuk penyajian karya musik antara lain :

1. Vokal : acapella, nasyid, dan lain-lain.

2. Instrumen : drum band, musik instrumental, dan lain-lain.

3. Campuran : musik band, musik dangdut, dan lain-lain

1. Lagu/nyanyian yaitu hasil karya cipta musik yang berupa


rangkaian nada yang dinyanyikan baik dengan atau tanpa syair.

2. Aransemen/iringan yaitu hasil karya cipta musik yang berupa


iringan musik yang digunakan untuk memperindah lagu
3. Campuran yaitu hasil karya cipta musik yang berupa gabungan
dari lagu dengan aransemennya.

2. Konsep

a. Perencanaan (planning)

Proses perencanaan merupakan kunci dasar berjalan atau


tidaknya sebuahorganisasi.

b. Pengorganisasian (organizing)Pengorganisasian pertunjukan


music pada prinsipnya merupakan proses kerja dankreasi, yang
diarahkan untuk mencapai tujuan utama, yaitu penampilan karya-
karya musicpara siswa.

c. Pelaksanaan kegiatan (actuating)Proses pelaksanaan


pergelaran sesungguhnya telah dimulai ketika panitia
mulaimemberikan arahan untuk memulai kegiatan kepanitiaan

d. Pengawasan (controlling)Pengawasan kegiatan secara ideal


dilakukan oleh pimpinan organisasi.

3. Teknik

a. Teknik Frasering
Frasering adalah aturan pemenggalan kalimat bahasa atau
kalimat musik menjadi bagian-bagian yang lebih pendek, tetapi
tetap mempunyai kesatuan arti.

b. Teknik Penguasaan Isi Lagu

Penguasaan isi lagu berarti pembawaan dengan baik suatu lagu


sesuai dengan jiwa dan makna lagu tersebut, misalnya lagu yang
bersifat sedih, gembira, sehingga mampu menciptakan emosional
dan daya imajinasi yang tepat.

c. Penguasaan tempat penyajian lagu

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penguasaan tempat


penyajian lagu adalah, Posisi tubuh waktu berdiri.

28. Unsur pementasan teater

a. Naskah

b. Pemain

c. Sutradara

d. Tata rias
e. Tata biarama

f. Tata panggung

g. Tata lampu

h. Tata Suara

i. Pentonton

29. Jenis pameran

Jenis-Jenis Pameran Seni Rupa

1. Menurut Jumlah Pesertanya

a. Pameran tunggal, Merupakan pameran seni rupa yang hanya


diselenggarakan secara individual (perorangan).

b. Pamoran kelompok/bersama, Marupakan pameran seni rupa


yang diselenggarakan oleh baberapa saniman/pengrajin. Materi
yang dipamerkan pada pameran bersama marupakan karya-karya
lebih dari satu seniman. Biaya Pameran ditanggung oleh seniman
yang bersangkutan.

2. Menurut Sifatnya
a. Pameran Insidental, yaitu pameran seni rupa yang
diselenggarakan secara berkala yang didasarkan atas kebutuhan
yang ada, misalnya: pameran kaligrafi guna menyongsong
perayaan Isro' Mi'raj.

b. Pameran rutin, yaitu pameran seni rupa yang diselenggarakan


pada periode tertentu secara tetap dan berkelanjutan, misalnya:
pentas seni yang dilakukan setiap akhir semester.

c. Pameran permanen, yaitu pameran seni rupa yang


diselenggarakan secara terbuka, tetap dan terus menerus.

3. Menurut Ragam Jenis Karya yang Digelar

a. Pameran homogen, yaitu pameran seni rupa yang


memamerkan berbagai jenis karya seni rupa.

b. Pameran heterogen, yaitu pameran seni rupa yang


memamerkan satu jenis karya seni rupa yang seragam.

4. Menurut Tempat Berlangsungnya

a. Pamaran terbuka, yaitu pameran seni rupa yang berlangsung


di luar ruangan secara tarbuka.

b. Pameran tertutup, yaitu pameran seni rupa yang berlangsung


di dalam ruangan suatu gedung.
c. Pameran bergerak, yaitu pameran seni rupa yang
diselenggarakan menggunakan alat yang bergerak, seperti
kendaraan/ mobil.

5. Menurut Jenis Dimensi Karya Seni Rupa

a. Pameran karya seni rupa dua dimensi

Pameran yang hanya menyajikan karya seni rupa pada bidang


datar seperti gambar, lukisan, seni grafis. Karya ini hanya dapat
dinikmati dari satu arah.

b. Pameran karya seni rupa tiga dimensi

Pameran yang hanya menyajikan karya seni yang memiliki


volume/kesan ruang yang sebenarnya, yaitu memiliki ukuran
Panjang x lebar x tinggi. Karya seni ini dapat diamati dari
berbagai arah.

30. Jenis tarian

Baca dinomor 22

31. Kritik seni


Kritik seni merupakan kegiatan menanggapi karya seni untuk
menunjukan kelebihan dan kekurangan suatu karya seni. Tujuan
kritik seni yaitu untuk menilai kualitas dari suatu karya.

32. Fungsi Kritik

Adapun fungsi utama kritik seni yaitu untuk menjembatani


persepsi dan apresiasi karya seni rupa antara seni, karya dan
penikmat seni.

Fungsi lain

1. mengenalkan pada pembaca/pemirsa kritik mengenai karya


yang dikritik

2. mengenalkan juga tentang siapa pembuat karyanya

3. menjaga/menentukan standard dan kualitas dari karya-karya


seni yang akan dibuat seanjutnya

4. melestarikan tradisi kritik seni sendiri

5. mengetahui kualitas karya seni

6. menambah wawasan pembaca tentang nilai sebuah karya seni


33. Jenis kritik

1. kritik populer, jenis kritik seni yang ditujukan untuk


konsumsimassa/umum.

2. kritik jurnalis, jenis kritik seni yang hasil tanggapan atau


penilaiannyadisampaikan secara terbuka kepada publik melaui
media massa khususnya surat kabar.

3. kritik keilmuan, merupakan jenis kritik yang bersifat akademis


denganwawasan pengetahuan, kemampuan dan kepekaan yang
tinggi untuk menilai /menanggapi sebuahkarya seni.

4. Kritik Kependidikan/pedagogik, merupakan kegiatan kritik yang


bertujuanmengangkat atau meningkatkan kepekaan artistik serta
estetika subjek belajar seni. Jenis kritik iniumumnya digunakan di
lembaga-lembaga pendidikan seni terutama untuk meningkatkan
kualitaskarya seni yang dihasilkan peserta didiknya.

34. Susunan kritik seni

1. Deskripsi

Deskripsi adalah tahapan dalam kritik untuk menemukan,


mencatat dan mendeskripsikan segala sesuatu yang dilihat apa
adanya dan tidak berusaha melakukan analisis atau mengambil
kesimpulan.

2. Analisis formal

Analisis formal adalah tahapan dalam kritik karya seni untuk


menelusuri sebuah karya seni berdasarkan struktur formal atau
unsur-unsur pembentuknya. Pada tahap ini seorang kritikus harus
memahami unsur-unsur seni rupa dan prinsip-prinsip penataan
atau penempatannya dalam sebuah karya seni.

3. Interpretasi

Interpretasi yaitu tahapan penafsiran makna sebuah karya seni


meliputi tema yang digarap, simbol yang dihadirkan dan masalah-
masalah yang dikedepankan. Penafsiran ini sangat terbuka
sifatnya, dipengaruhi sudut pandang dan wawasan pekritiknya.
Semakin luas wawasan seorang pekritik biasanya semakin kaya
interpretasi karya yang dikritisinya.

4. Evaluasi atau penilaian

Apabila tahap 1 sampai 3 ini merupakan tahapan yang juga


umum digunakan dalam apresiasi karya seni, maka tahap ke 4
atau tahap evaluasi merupakan tahapan yang menjadi ciri dari
kritik karya seni. Evaluasi atau penilaian adalah tahapan dalam
kritik untuk menentukan kualitas suatu karya seni bila
dibandingkan dengan karya lain yang sejenis.

35. Kritik teater

Jenis Kritik
Kritik dalam karya Teater tidak dapat lepas dari sifat subjektif
seorang penulis kritik, sehingga tidak mustahil kritik yang terjadi
akan berkembang sikap menerima atau menolak. Kritik dalam
karya seni dapat dibedakan:

 Kritik konstruktif, artinya kritik dilakukan oleh kritikus teater


berisi ulasan dan tanggapan tentang karya Teater dengan
kecenderung bersifat optimis dan positif tidak menjatuhkan
seniman dan membingungkan pembacanya.
 Kritik destruktif, artinya kritik dilakukan oleh kritikus teater
berisi ulasan dan tanggapan tajam tentang karya Teater dengan
kecenderung bersifat pesimis dan negative, kadangkala
melemahkan semangat kreator seni.

36. Aspek dalam kritik


-kritik ekstern di gunakan utk memperoleh keabsahan ttg
keaslian sumber (otentitas).

-kritik ekstern di gunakan utk memperbedakan suatu tipuan atau


suatu misrepresentasi dari sebuah dokumen yg sejati, karena
pemalsuan dokumen dalam keseluruhan dokumen atau sebagian.

-kritik ekstern di gunakan utk menetapkan suatu teks yg akurat.

37. Jenis kritik seni

Jenis Penilaian Kritik

1) Kritik Formalistik

Melalui pendekatan formalistik, kajian kritik terutama ditujukan


terhadap karya seni sebagai konfigurasi aspek-aspek formalnya
atau berkaitan dengan unsur-unsur pembentukannya. Pada
sebuah karya lukisan, maka sasaran kritik lebih tertuju kepada
kualitas penyusunan (komposisi) unsur-unsur visual seperti warna,
garis, tekstur, dan sebagainya yang terdapat dalam karya
tersebut. Kritik formalistik berkaitan juga dengan kualitas teknik
dan bahan yang digunakan dalam berkarya seni.

2) Kritik Ekspresivistik
Melalui pendekatan ekspresivistik dalam kritik seni, kritikus
cenderung menilai dan menanggapi kualitas gagasan dan
perasaan yang ingin dikomunikasikan oleh seniman melalui
sebuah karya seni. Kegiatan kritik ini umumnya menanggapi
kesesuaian atau keterkaitan antara judul, tema, isi dan visualisasi
objek-objek yang ditampilkan dalam sebuah karya.

3) Kritik Instrumentalistik

Melalui pendekatan instrumentalistik sebuah karya seni


cenderung dikritisi berdasarkan kemampuananya dalam upaya
mencapai tujuan, moral, religius, politik atau psikologi.
Pendekatan kritik ini tidak terlalu mempersoalkan kualitas formal
dari sebuah karya seni tetapi lebih melihat aspek konteksnya baik
saat ini maupun masa lalu.

38. Makna kritik

Kritik adalah masalah penganalisaan dan pengevaluasian


sesuatu dengan tujuan untuk meningkatkan pemahaman,
memperluas apresiasi, atau membantu memperbaiki pekerjaan.
39. Gaya kritik

Gaya Kritik Seni

Menurut Sudarmaji (1985) ada 3 gaya kritik yaitu:

1) Kontekstual : tidak hanya berpedoman pada unsur-unsur seni


rupa melainkan juga pada tema atau norma yang berlaku (moral,
sosiologi, dan religi)

2) Interinstik : menonjolkan penilaian pada aspek-aspek fisik,


murni untuk kepentingan keindahan, tanpa mempertimbangkan
keahlian seniman.

3) Komparatif : membandingkan karya seseorang dengan karya


orang lain.

40. Fungsi kurator

Kurator sering menjadi sebutan untuk pengurus atau pengawas


institusi warisan budaya atau seni, misalnya museum, pameran
seni, galeri foto, dan perpustakaan. Kurator bertugas untuk
memilih dan mengurus objek museum atau karya seni yang
dipamerkan.

Anda mungkin juga menyukai