KACA UKIR
Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Seni Rupa dengan
Dosen Pengampu Ibu Soekma Yeni Astuti, S.Sn, M.Sn
Disususun oleh :
Kelompok 9
KELAS B
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JEMBER
2017
BAB 1. PENDAHULUAN
2
memasukkan jenis burung, kupu, angsa, bangau, bahkan macan maupun naga.
Sedangkan motif ornament, sering membuat pola dengan unsur ukiran jawa
klasik, ornamen klasik ala eropa, maupun eropa abab pertengahan.
1.3 Tujuan
Dari rumusan masalah diatas, maka dapat tujuan penulisan adalah sebagai
berikut :
1. Dapat mengetahui pengertian dari seni rupa beserta unsur, fungsi dan jenisnya.
2. Dapat mengetahui pengertian dari seni rupa 3 dimensi beserta teknik, unsur dan
jenisnya.
3. Dapat mengetahui hasil observasi dari hasil karya 3 dimensi.
3
BAB 2. PEMBAHASAN
4
batasan dalam sebuah karya seni. Sehingga dalam berkarya seni tidak akan
kehabisan ide dan imajinasi.
5
Ruang adalah unsur seni rupa yang memiliki dua sifat. Dalam karya seni
rupa dua dimensi, ruang dapat bersifat semu sedangkan dalam seni rupa tiga
dimensi, ruang bersifat nyata.
Oleh karena itu dalam karya dua dimensi kesan ruang atau kedalaman
dapat ditempuh melelui beberapa cara, diantaranya: melalui penggambaran
gempal, penggunaan perspektif, peralihan warna, gelap terang, dan tekstur,
pergantian ukuran, penggambaran bidang bertindih, pergantian tampak bidang,
pelengkungan atau pembelokan bidang, penambahan bayang-bayang.
6. Warna
Warna adalah salah satu unsur seni rupa yang membuat suatu ciptaan para
seniman terasa hidup dan lebih eksresif. Warna berdasarkan teori warna terhadap
cahaya terdapat tujuh spektrum warna. Salah satu teori warna dalam seni rupa
adalah teori warna pigmen yaitu:
Warna Primer, terdiri atas merah, kuning, dan biru. Pengertian
warna primer adalah warna dasar atau warna pokok yang tidak dapat
diperoleh dari campuran warna lain.
Warna Sekunder, seperti ungu, oranye dan hijau adalah jenis
pigmen yang dapat diperoleh dari mencampur kedua warna primer dalam
takaran tertentu.
Warna Tersier, yakni warna yang dihasilkan melalui pencampuran
warna sekunder
Warna analogus, yaitu deretan warna yang letaknya berdampingan
dalam lingkaran warna, misalnya deretan dari warna ungu menuju warna
merah, deretan warna hijau menuju warna kuning, dan lain-lain,
Warna komplementer, yakni warna kontras yang letaknya
berseberangan dalam lingkaran warna, misalnya, kuning dengan ungu,
merah dengan hijau, dan lain-lain.
7. Tekstur
Pengertian tekstur sebagai unsur seni rupa adalah sifat dan keadaan suatu
permukaan bidang atau permukaan benda pada sebuah karya seni rupa. Setiap
benda ada yang memiliki tekstur berbeda dan adapun yang sama. Tekstur terdiri
atas dua jenis yaitu nyata dan semu. Pengertian tekstur semu adalah kesan yang
berbeda antara penglihatan dan perabaan terhadap sifat dan keadaan permukaan
6
bidang benda karya seni rupa. Pengertian tekstur nyata adalah nilai raba yang
sama antara penglihatan dan rabaan.
8. Gelap Terang
Gelap terang adalah unsur seni rupa yang bergantung terhadap intensitas
cahaya. Semakin besar intensitas cahaya maka akan semakin terang, semakin
kecil intensitas cahaya, maka akan semakin gelap. Dalam karya seni rupa dua
dimensi, unsur gelap terang dibuat berdasarkan gradiensi dan pemilihan warna
yang ada.
2.1.3 Fungsi Seni Rupa
Fungsi seni rupa terdiri atas dua yaitu fungsi individual seni rupa dan fungsi sosial
seni rupa.
Fungsi individual
Fungsi seni rupa yang individual ada dua yaitu fisik dan emosional. Fungsi seni
rupa secara fisik adalah pemenuhan kebutuhan fisik manusia baik yang dipakai
langsung ataupun sebagai pelengkap dari aktivitasnya. Fungsi seni rupa secara
emosional bagi individu adalah sebagai efek kerja sama antara pencipta seni atau
seniman yang telah menyampaikan ekspresinya terhadap penikmat karya seni
rupa, atau disebut apresiator.
Fungsi Sosial
Fungsi seni rupa secara sosial ada empat yaitu pendidikan, rekreasi, komunikasi
dan keagamaan. Fungsi seni rupa terhadap pendidikan adalah sebagai sarana
untuk mempermudah dan memperbagus cara pembelajaran dalam dunia
pendidikan sehingga anak didik mampu menerima dan menangkap lebih cepat
pembelajaran yang ada. Fungsi seni rupa terhadap rekreasi berhubungan dengan
penyegaran dan pembaharuan kondisi emosional masyarakat seperti pembuatan
taman rekreasi, dan pusat wisata lainnya oleh pemerintah menggunakan seniman.
Fungsi seni rupa dalam komunikasi adalah mempermudah penyebaran dan
penerimaan informasi kepada para penerima informasi dengan memberikan
sentuhan kreativitas. Fungsi seni rupa dalam keagamaan salah satunya adalah
mempermudah identifikasi kekhasan suatu agama.
7
1. Jenis Seni Rupa Berdasarkan Dimensinya
Seni Rupa Dua Dimensi atau Dwimatra adalah karya seni rupa yang
terbentuk dua ukuran, yaitu panjang dan lebar dan hanya bisa dilihat dari arah
depan. Contoh seni rupa dua dimensi adalah seni lukis, seni batik, sketsa, dan
seni ilustrasi.
Seni Rupa Tiga Dimensi adalah karya seni rupa yang memiliki tiga unsur
yaitu panjang, lebar, dan tinggi serta memiliki unsur kesan ruang, bentuk, dan
volume dan bisa dilihat dari segala arah. Contohnya bonsai, patung, seni keramik,
diorama dan yang lainnya.
2. Jenis Seni Rupa Berdasarkan Masanya
Seni Rupa Tradisional, Seni rupa zaman dahulu yang sudah memiliki
aturan dan pakem tersendiri dan bersifat statis maksudnya baik bentuk maupun
gayanya tidak mengalami perubahan. Aspek seni rupa tradisional ini
dipertahankan secara turun-temurun, dari generasi ke generasi sampai saat ini.
Seni Rupa Modern, merupakan karya seni terbaharui dari seni rupa
tradisional yang mana aturan ataupun pola-pola yang ada sudah di ubah dan
mengandalkan kekreatifitasan pembuat seni rupa atau bersifat individualis.
Contoh seni rupa modern diantaranya adalah lukisan, grafis, patung dan kriya.
Seni Rupa Kontemporer, adalah karya seni yang muncul karena trend atau
kondisi waktu dan bersifat kekinian.
3. Jenis Seni Rupa Berdasarkan Fungsinya
Seni Rupa Murni adalah karya seni rupa yang dibuat hanya untuk nilai
estetika dan ide saja pembuat saja, bukan untuk dipakai.
Seni Rupa Terapan, adalah seni rupa yang lebih bertujuan untuk nilai
pakai. Contohnya keramik, poster, senjata tradisional dan lain-lain.
8
dalam sebuah ruang. Sedangkan seni rupa 2 dimensi hanya memiliki dua batas
pada setiap sisinya, yaitu sisi panjang dan sisi lebar, yang menjadi pembeda antara
seni rupa 3 dimensi dan 2 dimensi ada di unsur ruang tersebut
2.2.2 Teknik Seni Rupa 3D
Berikut ini adalah teknik-teknik yang biasa digunakan dalam pembuatan karya
seni rupa 3 dimensi:
Teknik Aplikasi — merupakan sebuah karya hias yang digunakan
dalam seni menjahit dengan cara menempelkan bermacam-macam kain
yang sudah di gunting yang seperti bunga, bintang, boneka dan bentuk
lainnya di sebuah kain sebagai hiasan untuk mempercantik.
Teknik Mozaik — merupakan sebuah teknik menggambar dengan
menggunakan suatu bentuk geometris tertentu. Bentuk geometris
digunakan untuk mengganti bahan pewarna.
Teknik Merakit — merupakan sebuah karya seni dengan cara
menyambungkan beberapa potongan bahan-bahan. Cara ini bisa disebut
dengan merakit, rakitan adalah hasil karyanya.
Teknik Pahat — merupakan teknik yang membuat karya seni
dengan membuang bahan-bahan yang tidak digunakan. Biasa dibuat
menggunakan alat martil, pahat, kikir dan sebagainya.
Teknik Cor/Menuang — merupakan karya seni yang dilakukan
dengan cara menuang bahan cair ke sebuah alat cetakkan. Bahan cair yang
biasa digunakan terbuat dari semen, karet, logam dan sebagainya.
9
mengutamakan fungsi praktisnya dibandingkan fungsi estetikanya.
Contoh: Meja, Kursi, Lemari, dan sebagainya.
Seni rupa murni termasuk kebalikannya dari seni rupa terapan. Jika
seni rupa terapan lebih penting nilai kegunaannya dibandingkan
keindahannya, maka seni rupa murni lebih mengutamakan keindahannya
dibandingkan fungsi kegunaannya. Karena karya seni rupa murni
bertujuan untuk di pajang atau dijadikan hiasan. Contoh: Lukisan, Hiasan
Dinding, dan sebagainya.
10
Kus, sedangkan karyawan hanya melanjutkan proses pembuatan berikutnya. Tak
jarang pula , desain yang ada tersebut merupakan permintaan dari para konsumen.
Dalam perjalanan karirnya, Pak Kus sudah banyak membuat motif ukiran kaca.
Misalnya berupa ornamen, bunga, hewan, pemandangan dan wayang. Gambar
burung merak merupakan desain yang banyak diminati oleh banyak orang, selain
burung merak sebagai bentuk lambang kecantikan dan keindahan , warna yang
dipadukan pun penuh variasi.
Meskipun Pak Kus sudah menekuni usaha tersebut selama 15 tahun dan
sudah banyak desain motif yang dibuat, tidak dapat dipungkiri beliau juga
mengalami kendala dalam perihal mendesain. Beliau mengatakan bahwa terdapat
kendala jika ada yang memesan desain ukir hewan berkaki empat atau gambar
wayang kulit. Namun sebagai pengrajin yang harus selalu konsisten pada
pekerjaannya, Pak Kus tetap mempertahankan kualitas produk kerajinan yang
dibuat, karena kepuasan konsumen menjadi yang utama dalam menekuni usaha
tersebut.
Banyaknya pesanan serta kepercayaan konsumen terhadap hasil produk
“Kaca Ukir” Pak Kus ini, tak berjalan mudah begitu saja. Pencapaian usaha yang
di jalani beliau hingga sukses seperti sekarang tersebut tidak didapat secara instan.
Selalu ada proses disetiap usaha yang dijalani. Beliau mengatakan bahwa
menjalani usaha tersebut di mulai dari titik bawah. Awal mulanya, beliau hanya
mampu membeli alat seadanya berupa Disel 1pk. Bertahap, produksi kaca ukir
pak Kus banyak diminati dan mulai dipenuhi pesanan. Untuk mengatasi
banyaknya pesanan tersebut , Pak Kus mulai merekrut karyawan yang mau belajar
dan mampu bekerjasama dengan baik. Itupun, awalnya hanya 1 karyawan dan
kemudian bertambah menjadi 4 karyawan, serta beliau juga mampu membeli
Disel sampai 5 pk.
Mengenai penghargaan yang didapat, beliau belum memperolehnya. Hal
tersebut dikarenakan kurangnya publikasi tentang produk usaha yang dimiliki pak
Kus tersebut. Selain itu , beliau juga belum pernah mengikuti pameran tentang
berbagai usaha produksi kreatif. Sehingga wajar, jika belum didapatnya sebuat
penghargaan atas usaha yang ditekuni pak Kus tersebut.
11
2.3.2 Alat dan Bahan
Alat:
1. Diesel
2. Kompresor
3. Penggaris
4. Pemotong Kaca
5. Cutter
6. Bulpoin
Bahan :
1. Kaca Bening/Kaca Hitam (tergantung pesanan)
2. Pasir besi
3. Cat
4. Lakban
5. Kertas kosong
6. Kertas Karbon
a. Pra Produksi
Dalam pembuatan kaca ukir, Pak Kus menggunakan kaca biasa pada
umumnya. Hanya saja dalam pemilihannya, tentu pak Kus selalu memilih kaca
yang berkualitas. Kaca yang digunakan pun yaitu kaca bening, tetapi tak jarang
ada konsumen yang memesan kaca hitam. Jadi sebenarmya, pemilihan kaca
bening atau kaca hitam tergantung dari permintaan konsumennya.
12
Selain warna dasar dari kaca, Pak Kus juga memperhatikan ketebalan
kaca yang akan diukir. Biasanya, beliau memilh kaca yang ketebalannya 5 mm,
hal tersebut agar kaca tidak mudah pecah saat diukir. Selain pemilihan kaca, alat
yang digunakan untuk mengukir merupakan tahap yang penting sebelum pada
proses produksi. Seperti cutter yang digunakan saat mengukir memiliki modifikasi
khusus, sehingga hasil pengukirannya sesuai dengan yang diinginkan.
Dalam pra produksi penyiapan alat dan bahan harus semuanya lengkap.
“ Ya , semuanya harus lengkap, harus ada semua, kalau alat dan bahan nya ndak
lengkap ya nggak bisa buat” seperti itulah kata Pak Kus (11/11)
b. Produksi
Pada tahap produksi inilah kemampuan menggambar dituntut sangat baik.
Sebelum pengukiran , terlebih dahulu mendesain gambar sesuia yang diinginkan
konsumen. Oleh karena , pak Kus tidak main-main saat proses awal pembuatan
Kaca Ukir ini. Beliau langsung turun tangan sediri untuk membuat atau
menggambar desain tersebut. Hal tersebut dilakukan dengan alasan agar
mengurangi ketidak sesuaian gambar, jika proses gambar tidak dilakukan oleh
ahlinya.
Langsung tidaknya cara mendesain tersebut juga disesuaikan dengan
banyaknya pesanan. Jika pesanan hanya satu , Pak Kus biasanya langsung
menggambar pada kaca yang sudah disiapkan. Namun jika pesanan banyak, misal
pemesanan kaca untuk membuat candela, Pak Kus terlebih dahulu menggambar di
kertas. Hal ini bertujuan agar gambar yang dihasilkan simetris antara panjang dan
lebarnya. Dengan kata lain, menggambar pada kertas terlebih dahulu,
memperkecil kesalahan yang dapat berakibat fatal atau mengurangi adanya
kerugian. Oleh karena itu, penggambaran pada kaca secara langsung, jarang
dilakukan oleh Pak Kus, beliau lebih memilih menggambar pada terlebih dahulu
Langkah-langkah pembuatan :
1. Mendesain
sesuai dengan pesanan dapat digambar langsung di kaca atau di kertas
terlebih dahulu.
13
2. Pemotongan kaca
Dilakukan sesuai dengan ukuran yang dipesan. Tentunya pemotongan kaca
ini menggunakan alat khusus agar ukuran kaca sama, beraturan dan halus.
3. Melapisi kaca dengan lakban
pelapisan dengan lakban ini digunakan untuk membatasi bagian kaca
yang tidak digambar
4. Menjiplak gambar menggunakan kertas karbon,
Hasil gambaran pada kertas diletakkan di atas kaca yang sudah ada kertas
karbonnya. Kemudian mengulangi gambaran sesuai dengan goresan yang
ada pada kertas tersebut. Pengulangan gambaran dilakukan dengan sedikit
menekan menggunakan bolpoin , sehingga gambaran tersebut akan timbul
pada kaca.
5. Pengukiran
Sebelum diukir , gambar yang sudah ada pada kaca ditebali menggunakan
bulpoin, kemudian mengarah pada proses pengukiran. Pengukiran ini
menggunakan cutter atau alat pemotong. Pengukiran ini harus dilakukan
secara teliti, agar hasil ukiran sesuai dengan gambar sebelumnya. Selain
itu, juga dilakuakn dengan hati-hati agar pada saat pengukiran kaca tidak
pecah.
6. Pengecatan,
Proses ini adalah langkah terakhir dalam pembuatan Kaca Ukir .
pengecatan dilakukan secara hati-hati, agar warna tidak mengarah kemana-
mana. Variasi dan perpaduan warna juga perlu diperhatikan agar hasilnya
terlihat lebih menarik dan indah. Setelah selesai, kemudian dikeringkan
dibawah panas matahari.
Dari setiap produksi Kaca Ukir yang dibuat Pak Kus, masing-masing
motif mempunyai nama atau sebutan sendiri, seperti bunga tulip, mawar,
matahari,teratai, dan macam-macam bunga lainnya. Jika hewan kebanyakan
konsumen memesan burung merak, cenderawasih , kucing, dll. Tak jarang beliau
juga diminta mendesain gambar pemandangan alam.
14
c. Pasca Produksi
Setiap usaha hasil produksi pasti akan dipasarkan pada konsumen.
Pemasaran yang dilakukan setiap pengusaha akan berbeda-beda. Mereka selalu
mempunyai strategi pemasaran tersendiri, bagaimana menarik komsumen
sebanyak-banyaknya melalui pemasaran yang cepat, efektif dan tentunya tidak
mengeluarkan biaya yang besar.
Semakin berkembangnya teknologi seperti sekarang, banyak yang
menggunakan atau memanfaatkan media sosial untuk mempromosikan suatu
produk. Namun beda dengan Pak Kus, beliau sama sekali tidak menggunakan
media sosial dalam memasarakan hasil karyanya tersebut. “ ya, dari mulut ke
mulut, biasanya mereka datang kesini karena ada yang memberi tahu atau saya
juga bekerja sama dengan pemilik meubel, nanti jika ada yang memesan kaca
ukir, pihak meubel bilang ke saya.” jelas pak Kus. Beliau percaya bahwa rezeki
sudah ada yang mengatur. Meskipun cara pemasaran produk Kaca Ukir pak Kus
tidak melewati media sosial yang jaringannya jauh luas,dan beliau juga tidak
mengikuti pameran atau sponsor pesanan beliau tetap banyak dan hampir setiap
hari selalu membuat Kaca Ukir. Dalam penjualan Kaca Ukir ini, beliau mematok
harga yang cukup terjangkau dikalangan masyarakat. Harga satu Kaca Ukir
kisaran Rp.100.000,- hingga Rp. 250.000,- sesuai dengan besar kaca dan tingkat
kesulitan dalam pembuatannya.
Tidak hanya masyarakat didaerahnya saja yang menjadi langganan Pak
Kus. Namun, produksi kerajinan Kaca Ukir ini sudah dikenal di Jember dan juga
di Lumajang. Untuk pesanan yang diperoleh atas permintaan pihak meubel, pak
Kus tidak mengetahui konsumennya itu dari mana, beliau hanya perlu membuat
Kaca Ukir sesuai pesanan dari pihak meubel tersebut.
Usaha yang dilakukan pak Kus ini mempunyai gaya seni yang tinggi.
Dibutuhkan kreativitas untuk mengubah sebuah kaca yang polos menjadi sangat
menarik dan memiliki nilai estetis. Selain itu, dari kaca yang bernilai rendah bisa
mempunyai nilai jual yang tinggi.
Dalam menekuni usaha tersebut pak Kus sangat berdedikasi tinggi.
Beliau mulai dari bawah dan akhirnya bisa mencapai kesuksesan seperti sekarang.
Perjalanannya memang tidak mudah, ada proses panjang dibaliknya. Tapi jika kita
15
terus berusaha , dan menjadi seseorang yang berjiwa kreativ , mengembangkan
apa yang kita miliki serta yakin dengan yang dijalani , maka hasilnya akan sesuai
dengan apa yang diinginkan.
16
BAB 3. KESIMPULAN
3.1 Seni Rupa adalah salah satu bagian kesenian yang penerapannya
berbentuk dua atau tiga dimensi karena memiliki panjang dan lebar, serta
volume. Unsur seni rupa diantaranya , yaitu : Titik, Garis, Bidang, Bentuk,
Ruang, Warna, Tekstur, dan Gelap terang. Seni rupa memiliki 2 fungsi
yaitu fungsi individual dan fungsi sosial. Jenis-jenis seni rupa dibedakan
menjadi 3 : Seni Rupa berdasarkan Dimensinya, Seni Rupa berdasarkan
Masanya, Seni Rupa berdasarkan fungsinya.
3.2 Seni rupa 3 dimensi, atau biasa kita sebut dengan Seni rupa 3D,
merupakan seni rupa yang dibatasi dengan 3 sisi yaitu sisi panjang, sisi
lebar dan tinggi atau dalam pengertiannya yaitu karya seni yang memilki
volume dan ada di dalam sebuah ruang. Teknik pembuatan seni rupa 3
dimensi terdapat 5 macam, yaitu : teknik mozaik, teknik merakit, teknik
pahat, teknik cor/menuang. Unsur-unsur yang dimiliki oleh seni rupa 3
dimensi, seperti : mempunyai panjang, lebar dan tinggi, menempati ruang,
dan bisa dilihat dari segala sudut pandang. Jenis seni rupa didasarkan atas
fungsi dan tujuannya yang terbagi menjadi dua, seni rupa terapan dan seni
rupa murni.
3.2 Observasi produksi hasil karya 3 dimensi dilakukan di desa Tegalsari,
Kecamatan Ambulu, Kabupaten Jember. Hasil yang didapat , yaitu pada
produk pembuatan “Kaca Ukir Pak Kus”. Produksi tersebut merupakan
usaha yang ditekuni oleh seseorang yang bernama Pak Kusnadi. Beliau
menekuni usaha tersebut selama 15 tahun. Awal mulanya beliau merintis
dari bawah dan mengembangkannya menjadi sukses. Dimana produk Kaca
Ukirnya sudah dikenal di daerah Jember dan Lumajang. Walaupun masih
dalam lingkup wilayah satu provinsi, itu dikarenakan karena kurangnya
strategi pemasaran beliau. Namun , bukan berarti peminat Kaca Ukir Pak
Kus sedikit, justru pak Kus sering menerima permintaan pesanan dan bisa
17
setiap hari membuat Kaca Ukir tersebut. Langkah-langkah pembuatan
kaca ukir diawali dengan menggambar, kemudian memotong kaca,
melapisi kaca dengan lakban, mengeblat gambar pada kaca , setelah itu
menebali dengan menggunkan bulpoin, selanjutnya proses pengukiran
sesuai gambar yang sudah dibuat sebelumnya,terakhir proses pengecatan
dan pengeringan.
18
DAFTAR PUSTAKA
http://www.artikelsiana.com/2015/08/seni-rupa-pengertian-seni-rupa-unsur.html
(Online, 13 November 2017 9:34PM).
https://ruangtanya.com/seni-rupa-3-dimensi/ (Online, 13 November 2017
10:18PM).
https://ilmuseni.com/seni-rupa/seni-rupa-3-dimensi (Online, 13 November 2017
10:20PM).
https://cara.pro/pengertian-unsur-teknik-fungsi-jenis-contoh-karya-seni-rupa-3-
dimensi-dan-keterangannya/# (Online, 13 November 2017 10:22PM).
19
LAMPIRAN
20