Anda di halaman 1dari 4

TUGAS ESTETIKA DAN FILSAFAT SENI

Menelaah buku Filsafat Seni karya : Jacob Sumardjo

Oleh :

MUTIARA LESTARI BR TARIGAN

(2203141033)

Kelas : C

Dosen Pengampu : Dra.Tuti Rahayu,M.si

UNIVERSITAS NEGRI MEDAN

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

PENDIDIKAN SENI TARI

2023
BAB IV

1. PENGGOLONGAN SENI

Sejak zaman Yunani dan Romawi,orang telah membedakan seni kasar dan seni halus
(liberal arts).Seni kasar atau vulgar arts adalah karya seni kaum buruh,tukang,dan
budak,sedangkan seni halus milik warga yang merdeka.Seni kasar itu bukan seni.
Dalam perkembangannya pembedaan semacam itu terus berlaku di Eropa sampai
abad ke-18.Ada seni halus yang terdiri atas seni lukis,seni pahat,seni musik,seni puisi
dan balet.Ada pula seni pakai yang terdiri atas seni arsitektur,seni mebel,seni
tembikar,seni emas dan perak serta permadani.Yang pertama disebut sebagai seni
besar (majir arts) dan yang kedua seni kecil (minor arts).Seni kasar,seni pakai,seni
minor itu semua menunjukkan bahwa benda seni semacam itu lebih rendah nilainya
daripada seni halus,seni besar,seni kaum yang merdeka.Pendekatan terhadap
penggolongan seni bukan lagi berdasarkan ideologi suatu golongan,tetapi lebih
menitikberatkan segi objektif benda seni itu sendiri.Pendekatan lebih di dekati dari
material seni dan cara senidiindera.
Golongan pertama terdiri atas seni rupa (tanpa gerak)dan seni lihatan bergerak
(film),yang 2 dimensi (matra).Seni visual 3 dimensi terdiri atas seni pahat dan seni
ukir (tanpa gerak),seni tari dan pantomim (bergerak).
Golongan dua matra terdiri atas seni nada yang tunggal dan majemuk,serta seni kata
yang berirama (puisi)tanpa irama (prosa).
Golongan tiga matra terdiri atas seni tari,seni opera,dan seni drama.
Ada pula yang menggolongkannya menjadi seni statis dan seni dinamis.Seni statis
menetap dan tak berubah sejak dilahirkan.Golongan seni dinamis terikat oleh ruang
dan waktu penciptaan.

2.BENDA SENI

Seni bukan benda melainkan nilai yang dilihat oleh penikmat seni,yaitu nikai yang
dikandung oleh benda tersebut.Benda seni itu sendiri merupakan perwujudan nilai
yang dimaksudkan oleh senimannya.Benda seni adalah sesuatu yang mewujud,dan
dengan demikian dapat dilihat atau didengar atau dilihat dan didengar sekaligus oleh
penikmat seni.Kegunaan benda seni justru dalam mengawetkan perwujudan bentuk
nilai.Dalam mewujudkan gagasan dan ide seni itu tergantung pada bahan atau bahan
fisik yang dipakai.

Virgil C Aldrich menyusun bagan mengenai bagaimana benda seni dapat terwujud
dari tangan seniman.Urutannya dapat digambarkan sebagai berikut:
1.Produksi bahan seni,yang dapat dikerjakan soleh tukang,yakni pembuat bahan
cat,pembuat alat musik,pembuat kanvas,penyedia balok kayu,dsb.
2.Pemanfaatan bahan seni oleh seniman
3.Penguraingan medium seni yang diolah dari bahan seni yang dipakai.

4.Perwujudan bentuk seni dengan berbagai aspek medium seni yang ditemukan.
5.Terciptanya bentuk seni berdasarkan kelebihan dan keterbatasan bahan seni.
6.Isi seni yang berupa gagasan seniman terkandung dalam bentuk seni.
7.Seluruh kegiatan mengungkapkan gagasan seni tadi adalah hasil tanggapan seniman
terhadap objek (subject matter).

3.BENTUK DAN ISI

Sebuah benda seni harus memiliki wujud agar dapat diterima secara inderawi
(dilihat,didengar atau dilihat dan didengar) oleh orang lain.Nilai yang biasa ditemukan
dalam sebuah karya seni ada dua,yakni nilai bentuk (inderawi) dan nilai isi (dibalik
yang inderawi).Dilihat dari sudut senimannya,benda seni bermula dari ‘isi’ budi
seniman dalam menanggapi lingkungannya.Tanggapan atau respons inilah yang
kemudian diwujudkan dalam suatu ‘bentuk’.Tinjauan ‘isi’ dan ‘bentuk’ seni dapat
dijadikan pegangan untuk menganalisis sejauh mana sebuah karya seni menekankan
kedua aspek tersebut.

4.PEMUJA BENTUK,PEMUJA ISI

Benda seni dapat dibedakan antara bentuk perwujudan seninya (bagaimana


diwujudkan) dan isi jiwa yang ingin diwujudkannya (apa yang
diwujudkan).Pembedaan kedua aspek ini akan melahirkan dua sikap dalam
penghayatan seni.Kaum pemuja isi dalam seni sering dinamai sebagai kaum
philistin,sedangkan kaum pemuja bentuk (estetik) dinamai kaum formalis.

5.SENI SEBAGAI BENTUK BERMAKNA

Bentuk bermakna dalam seni itu berupa wujud pernyataan seni seorang
seniman.Sebuah benda seni baru memiliki bentuk bermakna kalau emosi yang
dibangkitkannya benar-benar emosi baru,segar,unik,dan khas,yang hanya dapat
muncul kalau seseorang menyatu dalam pengalaman seni dengan karya tersebut.

6.MIMESIS DAN IMAJINASI

Plato dengan filsafat ide menganggap bahwa seniman itu meniru kenyataan
tiruan.Seorang pelukis yang melukis meja sebenarnya meniru (mimesis)meja tiruan
(kenyataan) dari ide meja yang ada di dunia keabadian mutlak-universial.Tugas
seniman adalah menciptakan kesadaran sosial atas realitas itu sendiri.Seniman
dituntut menciptakan dunia khayal atau fiksi tertinggi.Pandangan kaum mimesis yang
ekstrem dalam aliran realisme dan naturalisme abad ke-19 ini kemudian dibelokkan
kembali pada gagasan mimesis semula,yakni pentingnya struktur mental seniman
dalam melihat dan menghadapi kenyataan objektif.Kubu mimesis terakhir
menyebutkan bahwa apa yang disebut kenyataan objektif itu tidak ada.Dua kubu ini
tidak perlu dikategorikan secara bertentangan,yang satu sebagai pandangan ‘kuno’
(realisme,mimesis,representasi) dan yang lain sebagai ‘lebih
maju’(idelisme,imajinasi,ekspresi,mythopoeic),karena masing masing terus
mengembangkan titik tolak pandangannya sampai zaman mutakhir ini.Kedua kubu itu
tetap terus hidup sebagai dua pandangan yang saling berseberangan sampai saat-saat
sekarang ini.
BAB V

“seni sebagai nilai”

Hal : 133 – 154

SENI SEBAGAI NILAI

Nilai lain dalam karya seni adalah nilai kognitif atau pengetahuan, nilai in terbatas
atasbeberapa cabang seni saja. Cabang seni yang kurang mengandung nilai kognitif.
Musik,misalnya musik bermaterial bunyi, dan bunyi ini dimanapun sama
kedengarannya.Nilai seni yang terakhir adalah nilai hidup. Karya seni bukan semata
mata demi artistic,meskipun ada aliran yang demikian. Musik itu bunyi dan tak perlu
mewakili kognisi dan nilaiapapun kecuali murni harmoni komposisinya warna, irama,
dan nada bunyi-bunyian itu sendiri.

SEDIKIT TENTANG NILAI SENI

Nilai dasar dalam seni apapun dapat disimak sebagai berikut:1. Seni adalah nilai
penampilan (appearatnce) atau nilai wujud yang melahirkan benda seni2. Nilai isi
(konten) yang dapat terdiri atas pengetahuan (kognisi), nilai rasa, intuisis ataubawa
sadar manusia, nilai gagasan, dan nilai pesan atau nilai hidup (values) yang
dapatterdiri atas nilai moral, nilai sosial, nilai religi, dsb3. Nilai
pengungkapan (presentation) yang dapat menunjukkan adanya nilai bakat
pribadiseseorang, nilai keterampilan, dan nilai medium yang dipakainya.Semua dasar-
dasar nilai itu menyatu padu dalam wujud seni yang tak terpisahkan, hanyadapat
dibedakan bagi kepentingan analisis seni oleh para kritikus.

Anda mungkin juga menyukai