Disusun oleh:
Nama : Ardhy
Nama : M Dwi
1PA16
PSIKOLOGI
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS GUNADARMA
2016
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat
menyelesaikan makalah tentang Kesenian ini untuk memenuhi tugas
antropologi yang ibu Vonny Wijaya berikan.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita mengenai kajian kesenian di dalam ilmu
antropologi. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini
terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap
adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di
masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran
yang membangun.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
BAB II PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN KESENIAN
B. BENTUK – BENTUK KESENIAN
C. KAJIAN ANTROPOLOGI SENI
BAB II PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
1
BAB II PEMBAHASAN
1. PENGERTIAN KESENIAN
Kata seni berasal dari kata ”sani” yang kurang lebih artinya ”jiwa
yang luhur atau ketulusan jiwa”. Menurut kajian ilmu di Eropa, seni disebut
”art” (artivisial) yang artinya kurang lebih adalah barang/ atau karya dari
sebuah kegiatan.
Menurut Suharto Rijoatmojo dalam buku Ethnologie, kesenian adalah
segala sesuatu ciptaan manusia untuk memenuhi atau untuk menunjukkan rasa
keindahan. Keseniaan merupakan hasil dari unsur budaya manusia, yaitu rasa.
Definisi kesenian lainnya adalah menurut Alexander Alland,
sebagaimana yang dituliskan oleh Marvin Harris. Ia menyatakan bahwa
kesenian adalah bermain dengan menghasilkan bentuk transformasi
representatif yang estetik.
Berdasarkan penelitian para ahli, seni atau karya seni sudah ada
kurang lebih sejak 60.000 tahun yang lalu. Bukti ini terdapat pada dinding-
dinding gua di Prancis Selatan. Buktinya berupa lukisan yang berupa torehan-
torehan pada dinding dengan menggunakan warna yang menggambarkan
kehidupan manusia purba. Artefak atau bukti ini mirip lukisan modern yang
penuh ekspresi. Hal ini dapat kita lihat dari kebebasan mengubah bentuk.
2
b. J.J HOGMAN
Kesenian adalah sesuatu yang mempunyai unsur ideas, activities, dan
artifacts
c. KOENTJARANINGRAT
Kesenian adalah suatu kompleks dari ide-ide, gagasan, nilai-nilai,
norma-norma, dan peraturan dimana kompleks aktivitas dan tindakan
berpola dari manusia dalam masyarakat dan biasanya berwujud
benda-benda hasil manusia.
d. WILLIAM A. HAVILAND
Kesenian adalah keseluruhan sistem yang melibatkan proses
penggunaan imajinasi manusia secara kreatif di dalam sebuah
kelompok masyarakat dengan kebudayaan tertentu
3
oleh seni rupa merupakan hasil olahan dari konsep garis, bidang, bentuk,
volume, warna, tekstur, dan pencahayaan dengan acuan estetika.
1) Bidang Seni rupa
Seni Rupa Murni
Seni rupa murni adalah bidang seni rupa yang mengutamakan
cipta, rasa dan karsa manusia pada sesuatu yang indah untuk
mengekspresikan diri. Yang tergolong seni rupa murni antara
lain seni lukis, seni grafis, seni patung, seni instalasi, seni
keramik, seni film, dan seni fotografi.
Seni Rupa Terapan (Seni Kriya)
Seni rupa terapan adalah bidang seni rupa yang menciptakan
karya yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan
manusia. Yang tergolong seni kriya adalah kriya tekstil, kriya
kayu, kriya keramik, dan kriya rotan.
Seni rupa desain
merupakan bidang seni rupa yang mempelajari rancang bangun
atau bentuk suatu karya seni. Yang tergolong dalam seni rupa
desain antara lain arsitektur, desain grafis, desain interior, desain
busana, dan desain produk.
2) Fungsi Seni Rupa
telah dijelaskan bahwa dengan berkesenian, manusia mampu
mengekspresikan pikiran dan suasana lingkungan yang melingkupi dirinya.
Demikian pula dengan seni rupa, bidang seni rupa memiliki beberapa fungsi
atau peranan dalam kehidupan manusia, antara lain:
Media atau sarana komunikasi.
Sebagai pelengkap kebutuhan hidup.
Sebagai suatu kebanggaan pribadi atau individu.
4
b. Seni Sastra
sastra adalah bahasa (kata-kata, gaya bahasa). Istilah sastra sendiri,
berasal dari bahasa Sansekerta yang berarti ”tulisan” atau ”karangan”. Sastra
biasanya diartikan sebagai karangan dengan bahasa yang indah dan isi yang
baik. Bahasa yang indah artinya bisa menimbulkan kesan dan menghibur
pembacanya. Isi yang baik artinya berguna dan mengandung nilai pendidikan.
Bentuk fisik dari sastra disebut karya sastra. Penulis karya sastra disebut
sastrawan.
Seni sastra tidak hanya berhubungan dengan tulisan tetapi dengan
bahasa yang dijadikan wahana untuk mengekspresikan pengalaman atau
pemikiran tertentu. Oleh karena itu, seni sastra bisa dibagi menjadi dua, yaitu:
1) Seni Sastra Tulis.
Seni sastra tulis merupakan bentuk karya sastra yang dituangkan
dalam bentuk tulisan, yaitu kombinasi huruf yang mempunyai
makna atau arti. Contohnya dalam bentuk prosa, puisi, cerita fiksi,
dan essai.
2) Seni Sastra Lisan.
Seni sastra lisan disampaikan dengan bahasa lisan , yaitu dengan
dituturkan secara langsung kepada pendengar, dengan atau tanpa
iringan musik tertentu.
c. Seni Pertunjukan
5
Seni pertunjukan dibagi dua yaitu seni pertunjukan tradisional dan
seni pertunjukan modern .
Seni Pertunjukan Tradisional
Di dalam setiap pementasannya, beberapa bentuk kesenian tradisional
selalu membawa misi yang ingin disampaikan kepada penonton. Misi atau
pesan itu dapat bersifat sosial, politik, moral dan sebagainya. Sebenarnya
dalam setiap pertunjukan seni tradisional ada beberapa nilai tertentu yang
dikandungnya.
Seni Pertunjukan Modern
Contoh pertunjukan modern antara lain drama, opera, fragmen, teater,
dan film. Seni pertunjukan modern banyak ditampilkan di media elektronik
seperti televisi.
d.Seni Musik
Di dalam antropologi ada cabang ilmu khusus yang mempelajari
musik yaitu etnomusikologi. Musik memiliki beberapa fungsi, yaitu:
Komunikasi secara merata melalui perasaan atau pengalaman
hidup
Menyampaikan nilai sebagai fungsi sosial
Memberi inspirasi
Menyampaikan nilai religius.
6
3. Kajian Antropologi Seni
Konteks
7
b. Publik seni
Sekumpulan orang yang, baik secara khusus ataupun tidak,
‘mengkonsumsi’ karya seni. Unsur ini merupakan bagian kajian
utama dari sosiologi (seni). Tetapi bagaimanapun unsur publik
juga secara tak langsung menjadi aspek lain yang diperhatikan
para antropolog dalam penelitiannya. Publik seni, adalah unsur
yang kemudian menerima, mengapresiasi bahkan memesan suatu
karya yang diciptakan oleh seniman. Dengan demikian ia
sedikit-banyak memberi pengaruh bagi seniman dalam mencipta
karya, sehingga menjadi relevan pula dalam kajian antropologi
seni.
c. seniman
8
4. Pendekatan Antropologi Terhadap Seni
a. Pendekatan Evolusionisme
b. Pendekatan difusi
9
c. Pendekatan Fungsionalisme
10
BAB III
PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
1. http://www.meigirahman.com/2011/08/antropologi-pengertian-
kesenian-materi.html
2. http://www.gurusejarah.com/2015/08/konsep-kesenian.html
3. https://hstaryanto.wordpress.com/2010/05/08/kesenian-dalam-
konteks-kebudayaan/
4. http://www.academia.edu/3851454/Seni_Berdasarkan_Perspektif_Ant
ropologi
5. http://ikagurumanci.blogspot.co.id/2012/08/antropologi-xi-pengertian-
seni.html
11