Anda di halaman 1dari 11

SENI SEBAGAI BENDA

LAILATUL FITRIAH
MILANIA
EVA ALVIANI
MAULIDA DWI SUSANTI
HOLIPATUN NISA
ERSHA AMALIA L
SIFANIAR HARYA
Penggolongan Seni
Zaman Yunani dan Romawi
pada zaman yunani dan romawi penggolongan seni
dibagi menjadi dua yaita seni kasar dan seni halus
Eropa Sampai Abad ke-18
penggolongan seni terbagi menjadi 4 yaitu seni halus,
seni pakai, seni besar dan seni kecil
Setelah Abad 20
setelah abad ke 20 terbagi menjadi 3 seni yaitu seni
visual, seni audio dan seni audio-visual
Penggolongan Seni
Adapula yang menggolongkannya menjadi seni statis
dan seni dinamis.
Seni statis menetap dan tidak berubah sejak dilahirkan
(tidak terikat oleh ruang dan waktu penciptaan) sedangkan
seni dinamis terikat oleh ruang dan waktu penciptaan dan
berubah-rubah seiring perkembangan zaman dan penemuan
terhadap estetika maupun isi seni.
Benda Seni
Benda seni merupakan Benda seni adalah titik
perwujudan nilai yang pertemuan komunikasi
dimaksudkaan oleh antara seniman dan
senimannya, seni tidak akan publiknya.
muncul dari benda seni yang Benda seni merupakan
tidak mengandung dan benda yang mewujud, dapat
menawarkan nilai seni dilihat atau didengar maupun
dilihat dan didengar
sekaligus oleh penikmat seni
Benda Seni
Kegunaan benda seni justru dalam mengawetkan
perwujudan bentuk nilai
Gagasan atau ide dapat dituangkan terhadap benda
seni tersebut
Bentuk dan Isi
sebuah benda seni harus memiliki wujud agar dapat
diterima secara indrawi oleh orang lain. Tetapi wujud fisik itu
sendiri tidak serta merta menjadi karya seni. Bersenii dan
tidaknya suatu wujud fisik ditentukan oleh nilai yang ada di
dalamnya.
nilai yang biasa ditemukan dalam sebuah karya seni
ada dua, yaitu :
1. Nilai bentuk
2. Nilai isi
Pemuja Bentuk dan Isi
Pemuja Bentuk Pemuja Isi
 Kaum pemuja bentuk  Kaum pemuja isi disebut
sering disebut sebagai sebagai philistin
formalis
 Seorang philistin akan
 Bagaimana si seniman mencari seni sesuai denga
dapat menghadirkan bentuk
seni baru yang menarik dan minat praktisnya dan apa
mengagumkan dan tidak yang dibicarakan dalam
memntingkan apa yang seni tersebut
dibicarakan dalam seni
tersebut.
Seni Sebagai Bentuk Bermakna
 Bentuk bermakna dalam seni itu berupa wujud pernyataan
seni seorang seniman
 Sebuah karya seni selalu harus bersifat sensoris, yakni
terindra oleh mata dan telinga dan daeri pegindraan akan
timbul sebuah emosi tertentu dalam diri penerima seni.
 Sebuah benda seni baru memiiki bentuk bermakna kalau
emosi yang dibangkitkannya benar-benar emosi baru, segar,
unik dan khas yang hanya dapat muncul kalau seseorang
menyatu dalam pengalaman seni daalam karya seni
tersebut.
Seni Sebagai Bentuk Bermakna
Seni yang baik mampu memberikan pengalaman, baik
pengalaman emosi atau kognisi. Emosi dan kognisi seni
adalah sesuatu yang kita kenal, tetapi sekaligus tidak kita
kenal sebelumnya. Sei itu objektif dan sekaligus subjektif. Seni
itu logis dan sekligus intuitif. Seni itu konkret tetapi juga
abstrak. Sebab seni berangkat dari pengalaman hidup sehari-
sehari.
Mimesis dan Imajinasi
 Mimesis merupakan peniruan terhadap benda yang ada .
Ekspresi bentuk esensial dari kebaikan dan keindahan alam
yang ada
 Imajiner merupakan seni yang berasal dari kenyataan yang
tak sebenarnya atau kenyataan dalam seni itu berbeda
dengan kenyataan alamiah.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai