Anda di halaman 1dari 12

“ Seni Rupa dan Kerajinan ”

[SENI SEBAGAI BENDA]


Dosen Pengampu
N u r u l I f t i t a h A b r a r, S . P d . ,
M.Pd.
Kelompok 2
Ika Sri Wahyuni
Nany Khadijah
Sri Rahayu
Nurmianti
A. Irham
Hidayat Junaid
Secara etimologi, seni berasal dari bahasa Sansekerta, yaitu “Sani” yang
artinya pemujaan, persembahan, dan pelayanan. Dengan kata lain, seni sang

Definis
at erat hubungannya dengan upacara keagamaan yang disebut juga dengan
“kesenian”. Seni adalah suatu ekspresi perasaan manusia yang memiliki unsur
keindahan di dalamnya dan diungkapkan melalui suatu media yang sifatnya

i Seni
nyata, baik itu dalam bentuk nada, rupa, gerak, dan syair, serta dapat dirasakan
oleh panca indera manusia. Ada juga yang berpendapat bahwa pengertian seni
adalah semua hal yang diciptakan oleh manusia yang mengandung unsur keindahan
dan dapat mempengaruhi perasaan orang lain. Pada intinya, seni merupakan
hasil akivitas batin seseorang yang dinyatakan dalam bentuk karya yang bisa
mempengaruhi perasaan manusia.
03
Benda adalah segala sesuatu yang berada
di alam dan mempunyai wujud. Berdasarkan Kelenturannya
Benda disebut juga barang. Benda merupakan
makhluk tak hidup.  Menurut Sifatnya benda-benda
dapat dikelompokkan menurut sifatnya, yaitu :
Definisi
Benda 01 Berdasarkan Kekerasannya

02 Berdasarkan Beratnya
Seni memang bukan benda, melainkan nilai yang dilihat oleh penikmat seni, yaitu nilai yang
dikandung oleh benda tersebut, atau benda seni itu sendiri merupakan perwujudan nilai yang d
imaksudkan oleh senimanya, yang terpenting dalam seni bukan lah benda seninya, melaikan i
de dibalik benda tersebut, karena tampa ide benda seni itu takkan terwujud dan tidak memiliki

Benda Seni makna atau pesan dalam sebuah benda tersebut.

Benda seni adalah titik pertemuan komunikasi antara seniman dan publiknyaatau masyarakat,
dalam arti lain di dimana  pesan yag disampaikan oleh seniman itu dapattersalurkan kepada
masyarakan atau penikmatnya melalui karya seninya. Benda seni adalah sesuatu yang
mewujud, dan dengan demikiandapat dilihat atau didengarsekaligus olehpenikmat seni.
Benda seni inderawi, harus dapat diindera oleh publik seni.
Penggolongan seni lebih didekati dari material seni dan cara seni di indrra. Maka, ada pembagian
seni visual (seni lihatan), seni audio (seni dengaran) dan seni audio-visual (seni lihatan dan dengaran).
Golongan yang pertama terdiri atas seni rupa (tanpa gerak) dan seni lihatan bergerak (film), yang 2
Penggolonga dimensi (matra). Seni visual 3 dimensi terdiri atas seni pahat dan seni ukir (tanpa gerak), seni dan

n Seni pantomim (bergerak). Golongan dua matra terdiri atas seni nada yang tunggal dan mejemuk,
serta seni kata yang berirama (puisi) dan tanpa irama (prosa). Golongan tiga matra terdiri atas
seni tari, seni opera, dan seni drama. Ada pula yang menggolongkan menjadi seni statis dan seni
dinamis. Seni statis merupakan seni yang menatap dan tak berubah sejak  dilahirkan, contohnya
patung yang dipahat pada zaman raja balitung tahun 900 sampai sekarang bentuknya tak berubah,
sedangkan seni dinamis terikat oleh ruang dan waktu penciptaan, contohnya seperti seni tari pada
zaman mataram abad ke-19 tak mungkin lagi kita nikmati saat sekarang ini.
Sebuah benda seni bisa juga berwujud ide atau gagasan, pengalaman atau tindakan dan hasil karya
Bentuk dan manusia atau artefak. Sebuah benda seni  harus memiliki wujud agar dapat diterima secara inderawi
( dilihat, didengar, atau didengar dan dilihat) oleh orang lain. Benda seni itu suatu wujud fisik. Tetapi,
Isi wujud fisik itu sendiri tidak serta-merta menjadi karya seni dan tidaknya suatu wujud fisik ditentukan
oleh nilai yang ada didalamnya, benda seni hanyalah suatu objek yang dapat di berikan nilai-nilai oleh
subjek penerima seni.
Pemuja Benda seni dapat dibedakan antara bentuk perwujudan seninya (bagaiman di wujudkan) dan isi jiwa yang i
ngin diwujudkannya apa yang di wujudkan. Perbedaan kedua aspek ini akan melahirkan dua sikap dalam
Bentuk, penghayatan seni. Di lain pihak, kaum pemuja isi seni lebih menekankan pada tanggapan stimulus dunia
luar mana yang di anggap signipikan atau bermakna, yang penting, dalam pandangan seseorang.
Pemuja Isi Persoalan penting bermasyarakat menjadi soal penting kesenian. Seni itu harus berguna dalam kehidupan
nyata (pragmatis).
Seni sebagai Dalam seni, kita mengisi suatu bentuk bermakna, suatu pengalaman khas yang

Bentuk tak terjelaskan secara empiris maupun secara logis. Itulah misteri karya- karya seni
besar, karya seni yang mengandung bentuk bermakna pada tiap zaman dan pada
Bermakna tiap tempat dan juga pada tiap diri individu.
Mimesis dan seorang seniman dapat meyakini adanya hubungan antara benda seni dengan realitas di luar diri senimannya.
Tetapi, terdapat perbedaan mengenai cara melihat dan kemudian mempresentasikannya. Seni tidak dapat di

Imajinasi pisahkan dengan realitas hidup lingkungan senimannya. Di suatu pihak, realitas itu di lihat secara subjektif
melalui struktur mental senimannya, dan di lain pihak realitas itu dapat mungkin di hadirkan secara objektif
tanpa campur tangan subjek seniman. Artinya seorang seniman dapat bertindak refresentatif dan sekaligus
ekspresif, objektif dan subjektif dalam melahirkan karya-karya seninya.
1. Pengalaman pembelajaran seni di sekolah dasar. Pada saat guru meminta siswa untuk mewarnai sebuah gamb
pemandangan, maka anaknya akan mewarnai sesuai dengan imajinasi mereka sendiri tanpa memperhatikan
unsur-unsur seni sebagai benda-benda tersebut. Anak-anak hanya mengutamakan apa yang mereka lihat dan
mereka ketahui sehingga mereka hanya condong ke unsur ekstrinsik dari gambar tersebut. Seperti anak-anak di
sekolah dasar cenderung akan lebih condong dengan warna yang ada pada gambar pemandangan tersebut dan
mengabaikan makna yang terkandung di dalamnya. Misalnya warna hitam atau gelap yang dimaknai dengan
Contoh Kasus atau suasana mengerikan dan menegangkan serta warna cerah menandakan keceriaan. Sepeti pada gambar sebuah
Permasalahan Seni pemandangan anak-anak memberikan warna sesuka hati mereka seperti matahari berwarna merah.
sebagai Benda
2. Kasus lainnya seni sebagai benda ialah pada saat anak-anak di sekolah dasar diminta untuk mengamati sebuah
patung mereka akan lebih memperhatikan bentuk dari patung tersebut. Mereka bahkan biasanya tidak akan terlalu
tertarik dengan sebuah patung yang memiliki bentuk tidak jelas (abstrak). Hal ini dapat terjadi dikarenakan oleh an
pada usia sekolah dasar belum dapat memaknai makna dari sebuah karya tersebut. Mereka hanya akan
memperhatikan keindahan yang terdapat pada patung atau karya seni lainnya. Sehingga pesan yag disampaikan
oleh seniman itu tidak dapat tersalurkan dengan baik kepada siswa atau penikmatnya melalui karya seninya. Pera
guru di sini sangat penting agar pesan tersebut bisa ditangkap dengan baik oleh siswa.
Thank you

Anda mungkin juga menyukai