Anda di halaman 1dari 17

Rangkuman

Modul 1 - Wawasan Seni dan Pendidikan Kesenian di TK

A. Konsep Seni
1. Pengertian seni:
Menurut Sugiharto --- Seni adalah fenomena yang kompleks. Batasan atau
maknanya ditentukan oleh banyak faktor, seperti kurator, kritikus, pasar,
pranata-pranata, paradigma akademis, kosmologi kultural, perubahan zaman,
aliran filsafat, dan sebagainya (Sugiharto, 2004)
Menurut Soedarso Sp. (1988), kata ― seni yang sudah lazim digunakan di
Indonesia mempunyai makna yang dekat dengan istilah l’arte (Italia), l’art
(Perancis), el arte (Spanyol), dan art (Inggris) yang berasal dari kata ars
dalam bahasa Latin (Roma) yang berarti kemahiran, ketangkasan, dan
keahlian.
Menurut Aristoteles, techne berarti kemampuan untuk membuat atau
mengerjakan sesuatu disertai dengan pengertian yang betul tentang prinsip-
prinsipnya (Soedarso, 1988: 18)
Menurut buku Tinjauan Seni,Soedarso Sp. menjelaskan bahwa kata ―seni
berasal dari kata sani dalam bahasa Sansekerta yang berarti pemujaan,
pelayanan, donasi, permintaan, atau pencarian dengan hormat dan jujur.

Pengertian seni berkembang:


(a) seni sebagai karya seni (work of art),
Joganatha--- seni atau keindahan adalah sesuatu yang menghasilkan
kesenangan, tetapi berbeda dengan sekadar rasa gembira karena mempunyai
unsur transendental atau spiritual.
George Dickie ---- seni sebagai artefak berhubungan dengan pemahaman
tentang posisi benda seni dalam budaya material, yakni klasifikasi benda
buatan manusia secara kultural.
Contoh:
(a) Lukisan prasejarah di dinding Gua Leang-leang memiliki nilai religi magis
yang membangkitkan spirit dan sugesti terhadap binatang buruan.
(b) Koreografi yang berjudul ―Meta Ekologi karya Sardono W. Kusumo
menunjukkan kepeduliannya terhadap lingkungan alam.
(c) Karya lukis abstrak Achmad Sadali memiliki nilai keindahan spiritual yang
menggetarkan perasaan penikmat.
(b) seni sebagai kemahiran (skill)
Aristoteles --- seni adalah kemampuan membuat sesuatu dalam
hubungannya dengan upaya mencapai suatu tujuan yang ditentukan oleh
rasio/logika atau gagasan tertentu.
(a) Pematung Bali dan Jepara mahir dan terampil dalam memahat bermacam-
macam bentuk patung dan ukiran kayu yang bernilai seni atau fungsional.
(b) Pemusik Idris Sardi terkenal karena kemahirannya dalam memainkan alat
musik biola dengan improvisasi-improvisasi nada kreatif.
(c) Dalang Ki Manteb Sudarsono mahir dalam menganimasi wayang-
wayangnya secara inovatif sehingga pagelaran wayang kulitnya menjadi
atraktif dan mengesankan

(c) seni sebagai kegiatan manusia (human activity)


Leo Tolstoy ---- seni merupakan kegiatan sadar manusia dengan perantaraan
tanda-tanda lahiriah tertentu untuk menyampaikan perasaan-perasaan yang
telah dihayatinya kepada orang lain sehingga mereka kejangkitan perasaan
yang sama dan juga mengalaminya.
Bambang Sugiarto --- seni dalam arti sempit adalah kegiatan olah bentuk
(dalam arti material), olah teknik penyajian, dan olah pengalaman, pengkajian
ulang, dan eksplorasi kemungkinan baru dalam memandang, merasakan,
serta menghayati sesuatu dan upaya mendiagnosis kondisi zaman dan
sebagainya.
(a) Ekspresi wajah dan gerakan yang lucu dan konyol (Mandra) mengundang
gelak tawa para penonton.
(b) Pelukis Basuki Abdullah melalui sapuan kuasnya yang lembut dan warna-
warni membangkitkan rasa keindahan dan kedamaian dalam diri para
penikmat.
(c) Koreografer dan penari Bagong Kussudiardja mengungkapkan getaran
perasaannya melalui gerakan Tari Bedaya Gendeng yang dipadukan dengan
iringan musik.
(d) Pemain gamelan dari Bali terampil dan lincah memainkan alat-alat musik
pukul sehingga mempesona penonton dan menghasilkan musik yang
menggugah rasa.
Seni dalam arti sempit adalah kegiatan manusia dalam mengekspresikan
pengalaman hidup dan kesadaran artistiknya yang melibatkan kemampuan
intuisi, kepekaan indrawi dan rasa, kemampuan intelektual, kreativitas, serta
keterampilan teknik untuk menciptakan karya yang memiliki fungsi personal
atau sosial dengan menggunakan berbagai media.

Fungsi-fungsi seni:
- Fungsi individual ---- ungkapan pikiran dan pengalaman jiwa terdalam
yang diekspresikan dan dikomunikasikan melalui medium tertentu serta
di dalamnya terkandung nilai estetis, etis, dan kemanusiaan. Sifatnya
subjektif, individual, spiritual, dan kreatif. Contoh: wujud lukisan, patung,
tari, musik, wayang, teater/drama, opera, puisi, prosa, dan sebagainya.
Seni bagi anak-anak merupakan kegiatan bermain, berekspresi, dan
kreatif yang menyenangkan. Tanpa disadari, anak belajar banyak hal
melalui kegiatan seni.

- Fungsi sosial ---- sebagai aktivitas berkesenian yang berakar kuat dalam
kehidupan masyarakat misalnya seni tari dan musik menyertai upacara
kelahiran, perkawinan, ruwatan, bersih desa, khitanan, kematian, dan
sebagainya. Kegiatan seni tidak hanya dilakukan untuk memenuhi
kebutuhan spiritual atau ekspresi, tetapi juga untuk memenuhi
kebutuhan komersial, politik, sosial, dan sebagainya. Selain itu, seni juga
berperan sebagai alat penerangan, propaganda, sarana promosi,
hiburan, pendidikan, terapi, dan sebagainya.

2. Sifat dasar seni ---- Menurut Gie, 1976: 41—46


1.Sifat kreatif . Seni: kegiatan manusia yang selalu mencipta realitas baru,
sesuatu apapun (lukisan, pahatan, lagu, tarian, musik, pementasan teater,
puisi, dan sebagainya) yang tadinya belum ada atau belum pernah muncul
dalam gagasan seseorang.
Contoh:
(1) seorang pemusik menciptakan musik eksperimental dengan alat musik
tradisional (gamelan Bali) yang dipadukan dengan alat musik modern;
(2) seorang pematung memahat bangunan candi dari bongkahan-bongkahan
es;
(3) seorang pelukis mencipta lukisan dari kulit telur
2.Sifat individualitas. Diciptakan oleh seorang seniman merupakan
karya yang berciri personal, subjektif, dan individual.
Contoh: gaya pengekspresian yang khas
(1) Lagu yang diciptakan Iwan Fals terdengar berbeda dari lagu ciptaan Ebiet
G. Ade (memiliki ciri, warna suara, dan gaya tersendiri)
(2) Lukisan Lucia Hartini yang bercorak surealisme menampilkan kekuatan
daya fantasi atau imajinasi alam mimpi.
(3) Puisi Sapardi Djoko Damono terbaca dan terdengar berbeda dari karya
puisi W.S. Rendra.

3.Seni memiliki nilai ekspresi (menghayati, memahami, dan mengapresiasi


karya tersebut dengan perasaannya)
contoh:
(1) Lagu Imagine karya John Lennon (ungkapan kepeduliannya terhadap nilai-
nilai humanisme dan perdamaian).
(2) Karya lukis Affandi menampilkan (emosi yang kuat, bebas, dan spontan,
membangkitkan sensasi emosi dan kesan mendalam pada diri si
pengamat/publik seni).

4.Keabadian (seni dapat hidup sepanjang masa dan diapresiasi


oleh masyarakat tidak terhapuskan oleh waktu.
contoh:
(1) Lagu Indonesia Raya ciptaan W.R. Supratman/lagu Padamu Negeri
ciptaan Kusbini sampai saat ini masih tetap abadi dan diapresiasi masyarakat
walaupun mereka telah wafat dan musik periode klasik karya Wolfgang
Amadeus Mozart.
(2) Karya-karya lukis S. Sudjojono dan Affandi sampai saat ini masih
diapresiasi oleh masyarakat dan sangat diminati oleh para kolektor lukisan
walaupun ia telah wafat.
(3) Taman Gantung Babylonia di Irak, walau sudah musnah, masih dikenang
oleh masyarakat sebagai salah satu karya arsitektur dunia yang indah dan
megah.

5. Semesta atau universal (berkembang di seluruh dunia dan sepanjang


waktu, tidak dapat dipisahkan dari kehidupan masyarakat sejak zaman
prasejarah hingga zaman modern karya seni dengan beragam fungsi dan
wujudnya sesuai dengan perkembangan masyarakatnya).
Contoh:
(1) Desain mode pakaian terus berkembang sesuai trend-mode yang selalu
berubah dari waktu ke waktu dan banyak mempengaruhi gaya hidup
masyarakat metropolitan.
(2) Musik etnik yang berkembang sesuai perkembangan masyarakat
di dunia.

3. Unsur-unsur karya seni


Antara lain:
1. Struktur seni (perpaduan sejumlah unsur dan media yang membentuk
suatu kesatuan karya seni yang utuh).
Unsur-unsur: rupa, musik, dan tari atau gabungan dari unsur-unsur
tersebut.
Karakteristik dan jenis karya seni ditentukan oleh jenis unsur yang
terdapat di dalamnya.
(1) Unsur pembentuk karya seni rupa seperti titik, garis, bentuk, warna,
tekstur, volume, cahaya, dan lain-lain.
(2) Seni musik memiliki unsur pembentuk berupa unsur-unsur musik,
seperti irama, melodi, harmoni, dan ekspresi.
(3) Seni tari memiliki unsur pembentuk berupa unsur-unsur tari, seperti
gerak, ruang, dan waktu.
2. Tema (ide pokok yang dipersoalkan dalam karya seni, dikenali melalui
pemilihan subject matter dan judul karya). Tema dapat berhubungan
dengan nilai estetis atau nilai kehidupan yang berupa objek alam, alam
kebendaan, suasana atau peristiwa, dan metafora atau alegori.
contoh:
(1) tema cinta tanah air dalam lirik lagu Tanah Air karya Ibu Sud
(2) karya instalasi dari perupa kontemporer F.X. Harsono yang berjudul
“Kekuasaan dan Penindasan” (tema persoalan sosial politik)
(3) drama berjudul Edan karya Putu Wijaya (kritik sosial- merefleksikan
rasa tak aman dan rasa ketidakpastian norma dan etika sosial yang
serba kabur yang dirasakan masyarakat).
3. Medium (sarana yang digunakan dalam mewujudkan gagasan menjadi
suatu karya seni melalui pemanfaatan material (bahan dan alat) dan
keterampilan teknik.
-seni rupa dua dimensi (lukisan cat air, sketsa, cukil kayu, dan lain-lain)
atau karya seni tiga dimensi (patung batu, relief logam/ kayu, dan lain-
lain) atau media baru (video-art, instalasi, performance art, digital art,
dan lain-lain)
-seni tari, mediumnya adalah gerakan anggota badan sang penari.
-seni musik, mediumnya bunyi atau susunan nada-nada yang
bersumber dari vokal/suara manusia atau instrumen musik (piano,
keyboard, angklung, gong, calung, batu, dan lain-lain).
4. Gaya atau style dalam karya seni merupakan ciri, kepribadian, atau
gaya personal yang khas dari si seniman. Menurut Soedarso Sp. (1987:
79),gaya adalah ciri bentuk luar yang melekat pada karya seni.
contoh:
(1) Dalam seni tari tradisional Indonesia, dikenal tari gaya Yogyakarta,
tari gaya Melayu, tari gaya Minang, dan sebagainya.
(2) Dalam seni lukis, dikenal bermacam-macam gaya dan aliran, seperti
naturalisme, realisme, ekspresionisme, surealisme, impresionisme,
kubisme, abstraksionisme, minimalisme, dadaisme, pop art, dan
sebagainya.
(3) Dalam seni batik tradisional, dikenal antara lain batik gaya
Yogyakarta dan batik gaya Surakarta. Pada seni musik, dijumpai antara
lain gaya musik abad pertengahan, gaya musik klasik, gaya musik
modern, dan lain-lain

4. Klasifikasi/ragam seni
Berdasarkan bentuk dan mediumnya, seni dapat diklasifikasikan menjadi tiga
kelompok, yaitu
(1) Seni rupa adalah suatu konsep atau bentuk seni yang diciptakan untuk
memenuhi kebutuhan fungsi ekspresi dan fungsi terapan (pakai dan hias)
melalui berbagai medium dalam wujud dua dimensi, tiga dimensi, atau
multidimensi yang dapat direspons secara indrawi oleh publik seni. Contoh:
(1) Karya lukis, patung (seni murni)
(2) Desain grafis, desain tekstil, dan desain perhiasan dapat digolongkan
sebagai karya seni terapan yang diciptakan untuk memenuhi kebutuhan
hidup manusia yang berkaitan dengan fungsi komunikasi, fungsi pakai, dan
fungsi hias.
(2) Seni pertunjukan konsep atau bentuk seni yang diciptakan oleh seorang
seniman dan dipentaskan di hadapan penonton di sebuah panggung atau
daerah pertunjukan oleh seorang atau sekumpulan orang sebagai seniman
pelaku yang didukung oleh media intrinsik (berupa busana, make-up,
properti, dan instrumen musik pengiring) serta media ekstrinsik (berupa bakat
dan keterampilan).
Contoh seni tari, musik, drama, dan film
(1) Pementasan sendratari Ramayana menampilkan sejumlah penari di
sebuah panggung terbuka di pelataran Candi Prambanan. (2) Kelompok
vokal - sekelompok orang yang bergabung menyanyikan nyanyian bersama
sama, baik berupa nyanyian satu suara maupun beberapa suara.
(3) Pementasan drama tragedi ―Domba-domba Revolusi‖ karya B. Sularto
(3) Seni sastra - suatu konsep seni merupakan ekspresi penghayatan dan
pengalaman batin si penutur (atau si pengarang) terhadap masyarakat dalam
suatu situasi dan waktu tertentu. ,dilukiskan keadaan kehidupan sosial suatu
masyarakat, ide-ide, nilai-nilai, dan kejadian-kejadian yang membangun
cerita dan bahasanya mencerminkan kehidupan suatu masyarakat pada
suatu masa sehingga sastra berguna untuk mengenal masyarakat dan
zamannya.
Contoh: lirik-lirik puisi - Hampa - karya Chairil Anwar pendek, singkat, dan
padat kata-katanya, tetapi hidup dan berjiwa sehingga berkesan estetis.

Kegiatan Belajar 2-Konsep Pendidikan Seni

Konsep pendidikan seni di pendidikan formal, khususnya di tk yang mencakup dua


sub pokok materi, yakni seni dalam pendidikan dan aspek pendidikan seni.

A. Seni dalam pendidikan


Konsep education through art yang dikemukakan oleh Herbert Read yang
dikembangkan dari pemikiran Plato (428—347 SM) yang mengatakan bahwa
art should be the basis of education. Lowenfeld dan Brittain (1980)
menjelaskan bahwa kegiatan seni berperan dalam mengembangkan
berbagai kemampuan dasar di dalam dirinya, seperti kemampuan fisik,
perseptual, pikir/intelektual, emosional, kreativitas, sosial, dan estetik.
Seni dalam kurikulum pendidikan nasional bertumpu pada pokok-pokok
pikiran sebagai berikut:
1. Pendekatan multidisiplin dalam pendidikan seni bertujuan
mengembangkan kemampuan mengekspresikan diri dengan berbagai
medium: rupa, bunyi, gerak, bahasa, tulisan, atau perpaduannya. Sementara
itu, multidimensional dalam pendidikan seni digunakan dalam
mengembangkan pemahaman dan kesadaran bahwa kesenian tidak berdiri
sendiri, melainkan terkait dengan banyak aspek dalam kehidupan, seperti
sejarah, sosial budaya, ekonomi, lingkungan, dan sebagainya. Adapun
pendekatan multikultural dalam pendidikan seni digunakan untuk
menumbuhkan pemahaman, kesadaran, dan kemampuan mengapresiasi
keragaman budaya lokal, bahkan juga global sebagai sarana pembentukan
sikap saling menghargai, toleran, dan demokratis dalam masyarakat yang
pluralistis (majemuk).
2. Pendidikan seni berperan dalam pembentukan pribadi yang harmonis
dengan memperhatikan kebutuhan perkembangan kemampuan dasar anak
didik yang meliputi kemampuan fisik, pikir, emosional, persepsi, kreativitas,
sosial, dan estetika melalui pendekatan belajar dengan seni, melalui seni, dan
tentang seni sehingga anak didik memiliki kepekaan indriawi, rasa, intelektual,
keterampilan, dan kreativitas berkesenian sesuai minat dan potensi anak
didik.
3. Pendidikan seni berperan mengaktifkan kemampuan dan fungsi otak kiri
dan otak kanan secara seimbang agar anak didik mampu mengembangkan
berbagai tipe kecerdasan: kecerdasan intelektual (IQ), kecerdasan emosional
(EQ), kecerdasan kreativitas (CQ), kecerdasan spiritual (SQ), dan multi
intelegensi (MI).

1. Tujuan pembelajaran seni


a. Mengembangkan sensitivitas persepsi indrawi (berbagai pengalaman
kreatif berkesenian)
b. Menstimulus pertumbuhan ide-ide imajinatif dan kreatif (melalui proses
eksplorasi, kreasi, presentasi, dan apresiasi sesuai minat)
c. Mengintegrasikan pengetahuan dan keterampilan berkesenian dengan
disiplin ilmu lain yang serumpun atau tak serumpun
d. Mengembangkan kemampuan apresiasi seni dalam konteks sejarah dan
budaya (menghargai keanekaragaman budaya lokal serta global
sebagai sarana pembentukan sikap saling toleran dan demokratis)

2. Fungsi Pembelajaran Seni


Manfaat Langsung:
a. Media ekspresi Peran utama seni bagi anak-anak adalah media ekspresi,
baik pada pendidikan formal maupun nonformal.
b. Media bermain Bermain, menurut Elizabeth Hurlock (1991), merupakan
kegiatan yang dilakukan untuk mendapatkan kesenangan tanpa
memperhitungkan hasil akhirnya,secara sukarela tanpa adanya paksaan.
Dunia anak disebut sebagai dunia bermain serta anak dapat memperoleh
pengetahuan. Melalui kegiatan bermain, penghayatan akan suatu hal lebih
mudah dilakukan dan terjadi secara alamiah karena tanpa penghayatan,
kreativitas sulit dibina (P. Tabrani, 1997: 4).
c. Media komunikasi sebagai sarana atau cara untuk berhubungan dengan
orang lain. Seni sebagai media komunikasi menempatkan orang lain
menjadi unsur yang penting dalam memaknai dan memahami pesan yang
disampaikan dalam seni.
d. Media pengembangan bakat (kemampuan dasar manusia yang tidak
diperoleh melalui latihan, melainkan diwariskan atau diturunkan dari
keluarganya).
Manfaat tidak langsung:
Media pendidikan dalam pengembangan kemampuan dasar (emosi,
fisik, pikir, sosial, persepsi, kreativitas, estetika).

B.Aspek pendidikan seni


Victor Lowenfeld (1982): pentingnya fungsi dan peran pendidikan seni sebagai
sarana ekspresi diri dan pengembangan kreativitas yang terwujud dalam
proses dan hasil pembelajaran seni. Elliot Eisner (1972): menanamkan
kepercayaan diri dan mengembangkan kreativitas tidak dapat tercapai secara
optimal tanpa keterampilan-keterampilan menguasai alat dan media ungkap.

Teori behavior berpandangan bahwa perilaku anak didik dapat diubah melalui
pengalaman yang berkaitan dengan:
(a) belajar mencipta seni,
(b) belajar mempersepsi, melihat, dan menghayati seni,
(c) belajar memahami seni.
Pengalaman mempersepsi, melihat, dan menghayati serta memahami seni
disebut sebagai pembelajaran apresiasi.
Tujuan pembelajaran berkarya seni adalah melatih keterampilan dan
kreativitas.
Di taman kanak-kanak, kompetensi keterampilan lebih difokuskan pada
pengalaman eksplorasi untuk melatih kemampuan sensorik dan motorik,
bukan menjadikan anak mahir atau ahli. Sementara itu, kreativitas di sini
meliputi ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik yang terlihat dari produk/hasil
karya dan proses dalam bersibuk diri secara kreatif (Semiawan, Munandar,
1990: 10).
Pembelajaran apresiasi melibatkan pengalaman mengamati, mengalami,
menghayati, menikmati, dan menghargai secara langsung aktivitas berolah
seni. Pembelajaran apresiasi di sekolah-sekolah dapat dimulai dari lingkungan
terdekat, yaitu mengapresiasi karya teman-teman sekelas.

Donald Jack Davis (1975) merangkum beberapa perilaku yang relevan


dengan pendidikan seni sebagai berikut.
- Perilaku perseptual:
(a) melihat, mengamati, dan mengenali lingkungannya,
(b) melihat, mengamati, dan mengenali karya seni, serta
(c) mengembangkan kepekaan pemahaman.
- Perilaku pemahaman:
(a) memahami bahasa/ungkapan seni serta
(b) memahami si seniman dan dunia seninya.
- Perilaku responsif mencakup sikap
(a) belajar mengalami dan
(b) belajar menghayati.
- Perilaku analitik
(a) mengklasifikasi,
(b) mendeskripsikan,
(c) menjelaskan, dan
(d) menginterpretasi.
- Perilaku mengevaluasi
(a) mengkritik dan
(b) memprediksi.
- Perilaku eksekusi
(a) mengembangkan kreativitas,
(b) mensintesis,
(c) belajar menggunakan alat dan media ungkap,
(d) membuat dan menyajikan karya seni.
Perilaku menilai: berbagai jenis sikap menilai.

Kegiatan Belajar 3 - KONSEP PENDIDIKAN SENI DI TK


A. Konsep pendidikan seni di TK

Tujuan pendidikan di taman kanak-kanak, yaitu mengembangkan kemampuan


fisik, bahasa, sosial, emosional, moral, nilai agama, kognitif, serta seni.
Kemampuan ini tercakup dalam tiga rumpun kemampuan umum, yaitu
rumpun moral dan nilai agama; sosial emosional; dan kemampuan dasar
yang meliputi pengembangan bahasa, kognitif, dan pra akademis.

B.Fokus pendidikan seni di TK

Tujuan pendidikan di taman kanak-kanak bukanlah membuat anak mampu


menghasilkan keterampilan khusus, tetapi lebih pada membantu anak untuk
mampu mengungkapkan yang mereka ketahui dan yang mereka rasakan serta
anak mulai mengungkapkan diri melalui seni.
Fokus pendidikan di TK antara lain:
1. Belajar Melalui Bermain
2. Belajar Melalui Observasi
3. Belajar Melalui Eksplorasi
4. Belajar Melalui Imitasi
5. Belajar Melalui Seni antara lain
a. Kegiatan seni membutuhkan perhatian melalui pengamatan yang hampir
selalu terjadi. Umpamanya, anak mengamati bunga dan kemudian
menggambarkannya.
b. Melalui nyanyian dan puisi, anak mudah mengingat berbagai hal.
c. Melalui mewarnai, anak mengenal berbagai bentuk warna dan dapat
membedakan rasanya menggambar di kertas dan di pasir.
d. Melalui gerak, anak juga mengenal jarak, waktu, arah, serta tubuhnya.
Haskel (1979) berpendapat bahwa pendidikan usia dini amat tidak efektif atau
kurang sempurna tanpa musik, rupa, gerak, dan drama.

C. Fungsi Pendidikan di TK
Fungsi tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Fungsi Ekspresi (menyatakan fikiran dan perasaan dengan bebas dalam
bentuk bunyi, rupa, gerak, dan bahasa atau gabungannya.
2. Fungsi Komunikasi(menyampaikan pesan melalui bunyi rupa, gerak, dan
bahasa)
3. Fungsi Pengembangan Bakat (anak yang lahir memiliki kemampuan yang
dibawa sejak lahir)
Menurut Edwin Gordon, kemampuan musik sebaiknya dikembangkan sebelum
usia 9 tahun agar selanjutnya dapat berkembang dengan baik.
4. Fungsi Kreativitas (membuat adonan tepung, balok-balok kayu, dan berbagai
sumber gerak, anak cenderung bereksplorasi menggunakan media tersebut)
Ciri-ciri anak yang kreatif:
1) mengemukakan gagasan sendiri;
2) memecahkan masalah sendiri;
3) mencipta karya musik, gerak, rupa, atau seni yang lain walaupun amat
sederhana;
4) tidak takut mencoba, gagal, atau takut dimarahi;
5) menceritakan hal yang dirasakan, dilihat, didengar, dicium, dan dirabanya
suatu objek buatan orang lain atau dibuatnya sendiri.

MODUL 2
KEMAMPUAN DASAR DAN KARAKTERISTIK MUSIK ANAK TK
Kegiatan Belajar 1: Kemampuan Dasar Musik Anak Usia TK

Kemampuan Dasar adalah kemampuan yang seyogyanya dimiliki seseorang guru agar
dapat menjadi landasan untuk mencapai kemampuan yang lebih tinggi atau dapat
dikembangkan.
-Contohnya adalah kemampuan mengenal bilangan, membilang sangat perlu digunakan
ketika berbelanja. Dari kemampuan membilang, dapat menghitung, menjumlah,
mengalihkan dan membagi bilangan.

Dari hasil penelitian Edwin E.Gordon tentang belajar musik bagi usia yang amat dini,
disimpulkan bahwa kemampuan yang ada sejak kelahiran anak perlu dipertahankan.
Dengan mendengarkan musik yang tepat, anak akan menangkap pola-pola melodi, pola
ritme, dan berbagai elemen musik yang sebenarnya akan menjadi kemampuan dasar
musikan yang perlu dikembangkan sesuai dengan minat, kebutuhan dan tingkat
perkembangan anak.

Kegiatan bermain musik yang sekaligus akan menjadi kemampuan dasar musikal tersebut
perlu dilakukan sedini mungkin sebelum mereka memasuki usia dasar. Karena peristiwa
bunyi yang mereka alami akan menjadi pengalaman musikal yang baik dan merupakan
kesempatan yang tidak dapat digantikan.

Indikator yang sangat penting dan cukup berpengaruh pada kemampuan musikal anak
adalah kemampuan mendengarkan atau audiasi. Audiasi adalah kemampuan dapat
mendengar musik dan memahami musik pada saat musik tersebut tidak lagi berlangsung
saat itu. Ketika anak memasuki TK, kemungkinan besar audiasi telah terjadi walaupun
tanpa terancang.

Adapun kemampuan dasar dalam pengembangan kemampuan seni musik adalah :


1.Kemampuan dasar intelektual (kemampuan berpikir anak)
Kegiatan yang menunjukkan kemampuan intelektual dalam musik yaitu :
a) Membilang hitungan tetap pada ritme
b) Menyanyikan atau memainkan musik sesuai simbol bunyi
c) Mengubah syair lagu yang dikenal
d) Membedakan birama 2, 4, dan 3 dari pendengaran atau gambar simbolis
2.Kemampuan dasar emosional (pengendalian emosi, antara lain mengenai ketekunan,
kesabaran dan rasa aman dalam kegiatan musik)
a) Sabar dan tekun menyanyi atau memainkan musik sampai tamat dengan cermat
b) Melakukan kegiatan musik dengan rasa gembira
c) Mendengarkan musik dengan tekun, cermat dan sabar
d) Berani bernyanyi atau bermain musik sendiri, tanpa rasa cemas
3.Kemampuan dasar sosial (berhubungan dengan orang lain dan lingkungannya dalam
kegiatan musik)
a) Bernyanyi bersama teman
b) Mengubah syair lagu yang dikenal dengan hal yang dialami dalam dunia sekitar
c) Memainkan alat musik sederhana secara bersama-sama
d) Mengendalikan kekuatan suaranya untuk menjaga keserasian pada nyanyian
bersama dan tidak mengganggu teman
4.Kemampuan dasar perseptual (kemampuan menanggapi hasil pengamatan dalam
kegiatan musik diperoleh dari proses mendengarkan bunyi tertentu dengan penuh
perhatian)
a) Mengelompokkan jenis alat musik yang dilihat
b) Membedakan warna bunyi dan suara orang yang dikenal atau teman
c) Membedakan jenis birama
d) Menunjukkan perbedaan atau perubahan ritme yang didengarnya
e) Membedakan dinamis ketika lagu dinyanyikan dengan suara keras dan suara yang
lembut
f) Membedakan tempo ketika didengarkan karya musik yang dimiliki tempo berbeda
dan lagu yang dinyanyikan oleh anak dengan kecepatan tertentu
g) Membedakan bentuk sederhana, contohnya beda antara bentuk stanza (bait) dan
ulangan (refrain) yang dirasakan secara alamiah
h) Menceritakan bunyi yang didengarkan berupa kesan tentang bunyi serta respons
spontan yang timbul dalam bentuk gerak atau mimik
5. Kemampuan fisikal (kemampuan tubuh, terutama dalam pengendalian gerak
motorik kasar dan motorik halus, kesadaran terhadap tubuh, dramatisasi dan bermain
peran serta kesadaran terhadap ruang adalah bagian dari proses pendidikan yang
mengandalkan unsur fisik dan gerak)
a) Melakukan gerak lokomotor yaitu melangkah di tempat, melompat di tempat dan
gerak oksial, seperti menggaruk, berayun, bergoyang, melipat, menjangkau
dan memukul.
b) Bergerak sesuai ketinggian nada. Misalnya nada tinggi tangan ke atas dan
sebaliknya.
c) Mengungkapkan perasaan dengan jelas dengan ilustrasi musik yang
diperdengarkan.
d) Dramatasi sesuai isi/syair nyanyian atau musik.
e) Bernyanyi dengan mengatur pernapasan serta menghasilkan suara dan ketika anak
bermain musik.

6. Kemampuan dasar estetik (berkaitan dengan rasa keindahan dalam kegiatan musik.
a) Membedakan musik yang rapi, nyaman didengar dengan yang tidak nyaman
didengar. Contohnya karya klasik dengan musik rock.
b) Membedakan musik yang menggembirakan hati dengan musik yang mengganggu
pendengaran anak.
c) Menyanyi atau bermain dengan memperhatikan kualitas bunyi.
7.Kemampuan dasar kreatif dalam musik (mencipta dalam kegiatan musik,mencipta
dapat dalam wujud kecil dan sederhana. Improvisasi termasuk kegiatan kreatif)
a) Melalui eksplor anak menciptakan warna bunyi atau warna suara, seperti
menggeram atau memukul kaleng.
b) menciptakan benda tertentu untuk menghasilkan bunyi tiruan, seperti bunyi
gendang besar diasosiasikan dengan langkah gajah.
c) Melalui mencoba-coba menciptakan ritme baru, seperti bersuara dalam hati
kemudian bersuara hanya tepuk tangan.
d) Membuat improvisasi ritmis.
e) Mengganti syair lagu sesuai kehendak anak.
f) Mengubah nama teman yang terdiri dari dua suku kata dengan nama teman yang
terdiri atas tiga suku kata sehingga harus mengubah ritme musik.
g) Mengubah gambar menjadi bunyi, misalnya anak melihat gambar kumbang, ia
bersuara mendengung.
h) Menyanyi sambil menari. Misalnya lagu anak-anak dengan judul kupu-kupu yang
lucu, bisa menggerakkan tangannya menyerupai kupu-kupu.

Kegiatan Belajar 2: Karakteristik Musik Anak TK


Karakteristik musik anak TK biasanya sejalan dengan perkembangan mental dan fisik
anak. Anak perlu fisik yang kuat untuk dapat melakukan berbagai aktivitas. Pada anak
usia dini, anak memerlukan bimbingan dalam proses perkembangan mental, yaitu
dalam perkembangan intelektual atau berpikir.
Anak tidak dapat hidup sendiri tanpa bantuan dalam pertumbuhan fisik dan perlu
komunikasi sosial dalam perkembangan mental maupun lingkungan.

1.Perkembangan Fisik Anak TK


a) Pertumbuhan fisik lambat dibandingkan sebelumnya. Untuk melatih otot besar
diperlukan latihan keterampilan, ketahanan, dan keseimbangan tubuh. Dapat
dilakukan dengan cara kegiatan melompat, berlari dan meloncat. Sedangkan untuk
melatih otot halus dapat dilakukan melalui permainan jari.
b) Fisik bertumbuh dan kuat mampu bernyanyi dan bermain musik dengan baik.
c) Otot-otot besar lebih berkembang maka anak memerlukan berbagai gerakan,seperti
berlari, melompat, menggapai, dan mengelak dalam permainan, bahkan anak dapat
melakukan permainan musik, membuat derap langkah kaki, memukul alat musik
dan berlomba dalam alat musik.
d) Mereka suka bergerak, tetapi juga cepat menjadi lelah. Kegiatan yang melelahkan
jangan dilakukan terlalu lama.
e) Penglihatan anak belum sempurna. Sebaiknya, gambar dan simbol bacaan harus
cukup besar ukurannya dan jelas supaya dapat terbaca dan mata tidak cepat lelah.

2.Perkembangan Sosial Anak


a) Anak suka bermain bersama dalam kelompok. Mereka dapat bernyanyi dan bermain
musik bersama.
b) Penguatan dan gagasan guru amat membantu anak untuk dapat bekerja sama
dengan tertib dan saling berbagi.
c) Permainan kelompok membantu anak bekerjasama dengan teman.
d) Pemilihan teman sering Berdasarkan kesamaan status ekonomi. Anak mulai sadar
adanya perbedaan budaya keluarganya dengan orang lain.

3. Perkembangan Intelektual Anak TK


a) Pemusatan perhatian anak amat singkat dalam belajar. Dalam bermusik ada diberi
tugas kegiatan yang sederhana, seperti bernyanyi sambil bertepuk tangan.
b) Anak suka permainan imajinatif dan permainan yang dramatis. Misalnya, anak
senang berperan sebagai seorang penyanyi sambil menyanyikan lagu “Lihat
Kebunku”.
c) Anak sangat suka pada program yang menantang. Mendengarkan musik yang
memulai atau misterius.
d) Anak mulai membaca simbol musik yang berupa durasi musik dalam bentuk garis
panjang, pendek, zig-zag, atau simbol musik berupa binatang.
e) Anak mulai belajar mengenal jumlah benda atau urutan bilangan.

Karakter suara anak :


1) Warna suara anak biasanya tipis, ringan dan volume lembut
2) Ketinggian suara anak laki-laki dan perempuan hanya terdiri atas dua jenis yaitu
tinggi dan rendah.
3) Batas suara yang paling mudah dicapai anak ada di antara nada ‘d sampai a’.
4) Pencapaian nada kadang belum tepat karena koordinasi pada produksi suara
belum sempurna.
5) Anak lebih mudah menyanyi dengan suara agak lembut daripada kuat.

Karakter musik yang sesuai untuk dimainkan atau untuk dinyanyikan anak sebagai
berikut:
1) Musik pendek dan mudah diingat.
2) Memiliki tema atau derita yang mudah dicerna dan diingat.
3) Memiliki unsur menarik minat anak.
4) Interval nada yang tidak sulit dicapai atau melompat terlampau jauh untuk
dinyanyikan.
5) Ritme tidak banyak berubah-ubah.
6) Anak suka pada perulangan ritme maupun melodi.
7) Memberi kesempatan bagi anak untuk merangsang gerak.
8) Jumlah nada tidak terlalu banyak.
9) Memiliki unsur bermain, komunikatif, dan memberikan kesempatan melakukan

Anda mungkin juga menyukai