Anda di halaman 1dari 43

1. Menurut teori asam-basa Bronsted-Lowry, asam didefinisikan sebagai zat yang . . . .

a. Meningkatkan [H+] bila dimasukkan kedalam H2O


b. Menurunkan [H+] bila dimaasukkan kedalam H2O
c. Meningkatkan [OH–] bila dimasukkan kedalam H2O
d. Menerima 1 H+ dari pasangan reaksinya
e. Memberi 1 H+ dari pasangan reaksinya

Pembahasan:

Teori asam Brosnted-Lowry :

Asam : zat yang memberikan 1 H+ pada pasangan reaksinya.


Basa : zat yang menerima 1 H+ dari pasangan reaksinya
Jawaban : D

2. Kertas lakmus biru akan berubah menjadi


merah, bila dimasukkan ke dalam larutan…
a. Kalium hidroksida
b. Natrium klorida
c. Barium sulfat
d. Asam klorida
e. Natrium nitrat

Pembahasan:

Kertas lakmus adalah kertas yang diberi suatu senyawa kimia sehingga akan menunjukkan
warna yang berbeda setelah dimasukkan pada larutan asam maupun basa.

Warna kertas lakmus akan berubah sesuai dengan larutannya. Kertas lakmus biru akan
berubah menjadi merah bila dimasukkan kedalam larutan asam klorida, karena asam klorida
merupakan asam kuat.
Jawaban : D

3. Untuk mengukur derajat keasaman asam atau basa yang akurat, paling tepat
menggunakan. . . .
a. Fenolftalein
b. Metil jingga
c. pH meter
d. Bromtimol biru
e. Universal

Pembahasan :
pH meter adalah alat pengukur pH dengan ketelitian yang sangat tinggi. pH meter dapat
menyatakan pH larutan sampai dua angka desimal pada suhu tertentu.
Jawaban : C

4. Reaksi yang tidak menghasilkan gas adalah…


a. Logam magnesium dengan asam klorida encer
b. Natrium karbonat padat dengan asam sulfat encer
c. Logam besi dengan asam sulfat encer
d. Amonium klorida dengan natrium hidroksida
e. Logam tembaga dengan asam klorida encer

Pembahasan:

Cu tidak bereaksi dengan HCl karena Cu terletak disebelah kanan H dalam deret volta.
Logam-logam yang terletak disebelah kanan H dalam deret volta bersifat mulia atau
setengah mulia.

Logam setengah mulia seperti Cu hanya larut dalam asam oksidator( asam sulfat pekat,
asam nitrat pekat dan asam nitrat encer ) sedangkan logam mulia seperti emas dan platina
hanya larut dalam campuran HCl pekat dan asam nitrat pekat.
Jawaban : E

5. Derajat keasaman dari larutan 100 ml H2SO4 0,02 M adalah . . . .


a. 2 – log 4
b. 2 + log 4
c. 2 + log 2
d. 12 + log 4
e. 12

Pembahasan :

H2SO4 merupakan asam kuat, bervalensi 2


[H+] = Ma x Val
= 0,02 x 2 = 4 x 10-2
pH = -log 4 X 10-2
= 2-log 4
Jawaban : A

6. Berapakah konsentrasi ion [OH–] dalam larutan jika konsentrasi H+ = 2 X 10-4 M


(Diketahui Kw= 10-14)…
a. 5 X 10-¹⁰
b. 5 X 10-¹⁸
c. 0,2 X 10-¹⁰
d. 0,2 X 10-⁸
e. 2 X 10-¹⁰

Pembahasan :

Jawaban : A

7. Larutan yang mempunyai pH lebih besar dari 7 adalah…


a. Gula
b. Alkohol
c. Amoniak
d. Asam nitrat
e. Asam klorida

Pembahasan :

pH gula adalah netral(pH=7), sedangkan asam memiliki pH<7, pH alkohol adalah hampir
netral 7,33.

Amoniak merupakan basa, yang memiliki pH=12. Sehingga larutan yang mempunya pH lebih
besar dari 7 adalah amoniak
Jawaban : C

8. Larutan asam lemah NH4OH 0,1 M,dan Kb = 10-5,nilai pH larutan tersebut adalah…
a. 11 c. 9 e. 6
b. 3 d. 14

Pembahasan :

Jawaban : A

9. Dari senyawa-senyawa dibawah berikut yang berperan sebagai asam Bronsted dan basa
Bronsted adalah…..
a. Cl–
b. H2O
c. CO2
d. CO32-
e. NO3–

Pembahasan :

H2O dapat berperan sebagai asam Bronsted karena mengandung atom hydrogen dengan
bilangan oksidasi +1.

Dan dapat juga berperan sebagai basa Bronsted karena mengandung paling sedikit satu
pasang elektron bebas. Hal ini dapat ditinjau dari struktur Lewis H2O
Jawaban : B

10. Diantara zat-zat berikut yang memiliki keasaman paling kuat adalah….
a. HCN (Ka = 6,0 x 10-10)
b. CH3COOH (Ka = 1,8 x 10-5)
c. HCl (Ka = 1 x 106 )
d. NH3 (Ka = 10-33)
e. H2O (Ka = 1,8 x 10-16)

Pembahasan :
Berdasarkan nilai Ka urutan keasaman adalah sebagai berikut :
NH3< H2O <HCN <CH3COOH <HCl
Jadi, HCl adalah zat yang memiliki keasaman paling kuat
Jawaban : C

11. Diantara spesi berikut manakah yang tidak berlaku sebagai asam Bronsted-Lowry…
a. NH4+
b. H2O
c. HCO3–
d. CO32-
e. H2CO3

Pembahasan:

Berdasarkan teori Bronsted-Lowry, asam didefinisikan sebagai pendonor 1 ion H+ pada


basa, dan basa didefinisikan sebagai penerima 1 ion H+ dari asam.

Spesi yang tidak memiliki atom H tidak dapat berperan sebagai pendonor H+, oleh karena
itu spesi yang tidak berlaku sebagai asam Bronsted-Lowry ialah CO32-
Jawaban: D
12. Larutan CH3COOH 0,01 M,Harga Ka = 1,8 x 10-5,nilai kosentrasi ion H+ larutan tersebut
adalah…
a. 8 x 10-⁷
b. 4,2 x 10-⁴
c. 4,2 x 10-⁶
d. 2,4 x 10-⁴
e. 2,4 x 10-⁶

Pembahasan :
Pembahasan Soal Nomor 13

13. Berapa harga Ka asam asetat jika 0,1 mol CH3COOH dalam 1 liter laerutan mengandung
0,001 M ion H+?

a. 1 x 10‐⁷
b. 1 x 10‐⁶
c. 1 x 105
d. 1 x 10‐⁵
e. 1 x 106
Jawaban : D

14. Hitunglah pH larutan jika 17,1 gram Ba(OH)2dilarutkan dalam air sehingga volume
larutan menjadi 500 mL.(Ar Ba = 137; O = 16; H = 1)
a. 13,60 d. 9,70
b. 16,30 e. 11
c. 8

Pembahasan :
Jawaban : A

15.
Perhatikan data pengujian pH beberapa sampel air limbah di atas! Air limbah yang tercemar

asam adalah . . . .
a. P dan Q
b. Q dan T
c. R dan S
d. S dan T
e. T dan R

Pembahasan:

Nilai pH untuk asam <7 sehingga berdasarkan data diatas dapat diketahui air limbah yang
tercemar asam adalah Q dan T
Jawaban : B

16. Menurut konsep asam-basa Bronsted-Lowry dalam reaksi


NH3 + H2O → NH4+ + OH–

Dapat ditarik kesimpulan…


a. Air adalah asam karena dapat menerima sebuah proton
b. Amonia dan air adalah pasangan asam-basa konjugat
c. NH3 dan NH4+ adalah pasangan asam-basa konjugat
d. NH3 adalah asam karena memberi sebuah proton
e. NH4+ dan OH– adalah basa kuat
Jawaban : C

17. Senyawa aktif dalam aspirin adalah asam asetilsalisilat, HC9H7O4, yang mempunyai
nilai tetapan kesetimbangan asam, Ka 3,3 × 10-4. Agar larutan mempunyai pH 3,0,
maka perbandingan konsentrasi ion asetilsalisilat terhadap asam asetilsalisilat dalam
larutan haruslah sama dengan ....
a. 0,03
b. 0,13
c. 0,23
d. 0,33
e. 0,43

Pembahasan :

Bahasan tentang pH larutan penyangga asam.


pH = pKa – log (asam/basa konjugasi)
3 = 4 – log 3,3 – log ([HC9H7O4]/[C9H7O4–])
3 – 4 = –log 3,3 – log ([HC9H7O4]/[C9H7O4–])–1 = –log 3,3 – log ([HC9H7O4]/[C9H7O4–])1 =
log 3,3 + log ([HC9H7O4]/[C9H7O4–])log ([HC9H7O4]/[C9H7O4–]) = 1 – log 3,3log
([HC9H7O4]/[C9H7O4–]) = log 10 – log 3,3log ([HC9H7O4]/[C9H7O4–]) = log 10/3,3log
([HC9H7O4]/[C9H7O4–]) = log (3/1)
[HC9H7O4]/[C9H7O4–] = 3/1
Jadi perbandingan [C9H7O4–] : [HC9H7O4] = 1 : 3 atau 0,33

Jawaban : D
18. Asam sulfat sebanyak 20 ml dititrasi dengan larutan NaOH 0,1 M. Jika ternyata
diperlukan 30 ml NaOH, kemolaran larutan asam sulfat tersebut adalah…..
a. 0,075 M d. 0,20 M
b. 0,10 M e. 0,30 M
c. 0,15 M

Pembahasan:

V1M1 = V2M2
M1 = V2M2 / V1
M1 = 0,15 M
Jawaban : C

19. Asam HA mempunyai pKa = 3,2. Sebanyak x mol NaA ditambahkan ke dalam 500 mL
larutan 0,2 M HA dan ternyata pH larutan adalah 3,5. Maka x adalah…
a. 0,025 d. 0,20
b. 0,05 e. 0,25
c. 0,10

Pembahasan :
Mol HA = 0,5 L x 0,2 M = 0,1 mol
pH = 3,5 jadi [H+] = 10-3,5
pKa = 3,2 jadi Ka = 10-3,2
Jawaban : D

20. Jika 50 ml larutan CH3COOH 0,1 M dicampurkan dengan 100 ml CH3COONa 0,2 M
(Ka CH3COOH = 1,8 x 10-5), maka pH campuran adalah…
a. 5,35 d. 5
b. 5,05 e. 3,5
c. 4,5

Pembahasan :

Jumlah mmol CH3COOH = 50 ml x 0,1 M = 5 mol


Jumlah mmol CH3COONa = 100 ml x 0,2 M = 20 mol
pH = -log [H+]
= 6 – log 4,5
= 6 – 0,65
= 5,35
Jawaban : A

21. Larutan penyangga dibuat dengan mencampurkan larutan NH3 dengan NH4Cl dengan
perbandingan mol 1 : 9. Jika Kb = 1,8 x 10-5, pH campuran tersebut adalah…
a. 6 – log 2
b. 6 + log 2
c. 8 – log 2
d. 8 + log 2
e. 9 + log 2

Pembahasan :

NH3 + NH4Cl = 1 : 9
pOH = 6 – log 2
pH = 14 – (6 – log 2)
= 8 + log 2
Jawaban : D

22. Sebanyak 0,28 gram kristal KOH ditambahkan ke dalam 50 ml larutan CH3COOH 0,1 M
(Ka = 10-5). pH larutan yang terjadi jika diketahui Ar K = 39, O = 16, dan H =1 adalah…
a. 3 d. 9
b. 6 e. 12
c. 7

Pembahasan :

CH3COOH = 0,1 x 50 = 5 mmol


KOH = 0.28/56 = 0,005 mol = 5 mmol
pH = 14 – 5 = 9
Jawaban : D

23. Tersedia beberapa campuran sebagai berikut :


• 1) HNO3 dan NaNO3

• 2) CH3COOH dan CH3COONa

• 3) CH3COONa dan NaOH

• 4) NH3 dan NH4Cl

Larutan buffer dihasilkan oleh campuran nomor...


a. 1 dan 2 d. 2 dan 3
b. 1 dan 3 e. 2 dan 4
c. 1 dan 4
Pembahasan :
Larutan buffer dapat dibentuk melalui bebrapa cara, yaitu campuran :
• Asam lemah + garamnya
CH3COOH dan CH3COONa
• Basa lemah + garamnya
NH3 dan NH4Cl
Jawaban: E

24. Diantara campuran berikut, yang dapat membentuk larutan penyangga adalah…
a. HCl dan NH4Cl
b. NaOH dan CH3COONa
c. HBr dan NaBr
d. KOH dan KCl
e. NH4OH dan NH4Cl

Pembahasan :

Campuran yang dapat membentuk larutan penyangga yaitu:


• Basa kuat dan asam lemah
• Asam kuat dan basa lemah
Berdasarkan soal tersebut yang termasuk dalam campuran yang membentuk larutan
penyangga pada basa kuat dan asam lemah yaitu NaOH dan CH3COONa
Jawaban : B

24. Larutan buffer dapat di buat dengan mencampurkan larutan – larutan….


a. asam sulfat dan natrium sulfat
b. natrium hidroksida dan natrium nitrat
c. ammonium hidroksida dan ammonium sianida
d. asam asetat dan ammonium asetat
e. asam sianida dan kalium sianida

Pembahasan :

Larutan penyagga dapat dibuat dengan cara yaitu mencampurkan asam lemah dengan
garamnya atau mencampurkan asam lemah dan basa lemah dengan basa kuat atau basa
kuat.
Jawaban: A

25. Pernyataan yang benar tentang larutan penyagga adalah…


a. mempertahankan ph system agar tetap
b. memiliki komponen asam dan basa yang selalu berupa pasangan konjugasi
c. mampu mengatasi penambahan asam dan basa dalam jumlah yang banyak
d. memiliki kapasitas tertentu
e. pengenceran tidak mengubah konsentrasi ion H+ dan OH-

Pembahasan :

Larutan penyangga adalah larutan yang mampu mempertahan kan (penyagga) ph pada pada
kisarannya apabila terjadi penambahan sedikit asam, sedikit basa atau terjadi pengenceran.
Jawaban : A

26. Pernyataan tentang larutan penyangga yang paling tepat adalah…


a. pH larutan penyangga tidak mungkin berubah oleh penambahan asam dan basa.
b. larutan penyangga dapat dibuat dari campuran garam dengan basa kuat berlebih.
c. larutan penyangga dapat dibuat dari larutan basa dengan asam kuat berlebihan
d. larutan penyangga dapat dibuat dari campuran larutan asam lemah dengan basa
konjugasinya
e. larutan penyangga dapat dibuat dari cmpuran asam kuat berlebih dengan basa lemah.

Pembahasan :

Larutan penyangga merupakan larutan yang pH nya relatif tetap (tidak berubah) dan juga
mempertahankan nilai pH nya meskipun terjadi penambahan sedikit asam dan atau sedikit
basa. Ditinjau dari komposisi zat penyusunan, terdapat dua sistem larutan penyangga, yaitu
sistem penyangga asam lemah dengan basa dan sistem penyangga basa lemah dengan asam
konjugasinya.
Jawaban : D

27. Larutan yang mempunyai sifat penyangga adalah…


a. I dan II
b. II dan III
c. III dan IV
d. III dan V
e. IV dan V

Pembahasan :

Larutan dikatakan bersifat penyangga jika pada larutan ditambahkan sedikit asam basa
atau air ph nya cenderung tidak atau sedikit mengalami perubahan.

Berdasarkan data percobaan II dan III merupakan larutan penyagga karena mengalami
sedikit perubahan pH. Larutan dikatakan bukan penyangga jika pada larutan itambah sedikit
asam, basa, atau air terjadi perubahan pH yang cukup besar, larutan yang bukan penyangga
yaitu larutan I, IV dan V.
Jawaban : B

28. Gelas kimia I berisi larutan HCOOH 0,2 M dan gelas kimia II berisi larutan (HCOO)2Ba 0,3
M. Perbandingan volume gelas kimia I dan gelas kimia II untuk meghasilkan pH larutan
penyangga = 5 adalah…
(Ka HCOOH = 2 x 10-4)
a. 3 : 20
b. 3 : 3
c. 4 : 3
d. 20 : 5
e. 5 : 20

Pembahasan :

pH = 5 sehingga [H+] = 10-5


jumlah mmol HCOOH = V1 x 0,2 M = 0,2 V1 mmol

jumlah mmol (HCOO)2Ba = V2 x 0,3 M = 0,3 V2mmol

Jumlah anion atau basa konjugasi, yaitu HCOO–yang diikat adalah 2 sehingga perbandingan
volume gelas kimia I : gelas kimia II adalah 3 : 20
Jawaban : A

29. Jika suatu asam kuat dicampur dengan basa lemah, maka akan terbentuk larutan garam
yang bersifat...
a. Asam jika Ka > Kb
b. Basa jika Ka<Kb
c. Netral
d. Asam
e. Basa

Pembahasan

Sifat larutan garam yang terhidrolisis dapat dikelompokan berdasarkan jenis asam dan basa
pembentuknya :

• Garam dari asam kuat dan basa lemah terhidrolisis mebentuk larutan garam yang
bersifat asam (pH < 7)

• Garam dari asam lemah dan basa kuat terhidrolisis mebentuk larutan garam yang
bersifat basa (pH > 7)

• Garam dari asam lemah dan basa lemah terhidrolisis membentuk larutan garam yang
dapat bersifat asam, basa, atau netral.
• Larutan garam bersifat asam (pH < 7 ) jika Ka>Kb

• Larutan garam bersifat basa (pH > 7 ) jika Ka<Kb

• Larutan garam bersifat netral (pH = 7) jika Ka = Kb


Jawaban : D

30. Larutan KCN dalam air akan bersifat basa, reaksi yang menunjukkan terjadinya sifat basa
tersebut adalah…
a. K+ + OH–→ KOH
b. CN– + H+ → HCN
c. K+ + H2O → KOH + H+
d. CN– + KOH → KCN + OH–
e. CN– + H2O → HCN + OH–

Pembahasan :

Karena Hidrolisis yang berasal dari asam lemah menghasilkan ion OH– . akibatnya
kosentrasi ion OH– menjadi lebih tinggi dibandingkan konsentrasi ion H+. Dengan demikian,
larutan garam tersebut bersifat basa dan memiliki pH > 7.
Jawaban : E

31. Diantara garam-garam berikut yang mengalami hidrolisis total dalam air adalah…
a. NH4Cl
b. NH4CN
c. KCN
d. CuSO4
e. MgSO4

Pembahasan :

Hidrolisis yang berasal dari asam lemah dan basa lemah merupakan hidrolisis total, sebab
kedua ion garam mengalami reaksi hidrolisis dengan air.

Dari soal diatas penyusun dari garam NH4CN adalah NH4OH ( basa lemah ) dan HCN ( asam
lemah ) Dan akan terjadi hidrolisis total. Maka NH4CN akan terionisasi menjadi NH4+ dan
CN–

NH4CN → NH4+ + CN–

kedua ion tersebut dapat terhidrolisis dengan reaksi berikut :

NH4+ + H2O → NH4OH + H+


CN– + H2O → HCN + OH–
Oleh karena dihasilkan ion H+ dan OH– maka sifat larutan ditentukan oleh nilai tetapan
kesetimbangan dari kedua reaksi tersebut.
Jawaban : B

32. Garam yang mengalami hidrolisis sebagian dan bersifat asam adalah..
a. CH3COONa
b. HCOOK
c. NH4Cl
d. KCl
e. CH3COONH4

Pembahasan :
Garam yang berasal dari asam kuat dan basa lemah yaitu contohnya NH4Cl jika dilarutkan
dalam air akan menghasilkan kation yang berasal dari basa lemah, kation tersebut bereaksi
dengan air dan menghasilkan ion H+ yang menyebabkan larutan bersifat asam.
NH4Cl → NH4+ + Cl–
Ion NH4+ bereaksi dengan air membentuk reaksi kesetimbangan :
NH4+ + H2O ↔ NH4OH + H+

Adanya ion H+ yang dihasilkan reaksi tersebut mengakibatkan konsentrasi ion H+ didalam
air lebih banyak dibandingkan dengan konsentrasi ion OH– sehingga larutan bersifat asam.
Dari kedua ion yang dihasilkan oleh garam tersebut hanya ion NH4+ yang mengalami
hidrolisis, sedangkan Cl– tidak bereaksi dengan air. Jika dianggap bereaksi maka HCl yang
terbentuk akan segera terionisasi menghasilkan ion Cl–kembali.

Oleh karena itu hidrolisis ini disebut hidrolisis sebagian karena hanya sebagian ion yang
mengalami hidrolisis. Jadi garam yang berasal dari asam lemah dan basa lemah akan
terhidrolisis sebagian.
Jawaban : B

33. Larutan garam yang mempunyai pH > 7 adalah…


a. KCl
b. NaCN
c. CuSO4
d. NH4Cl
e. K2SO4

Pembahasan :

Garam yang berasal dari asam lemah dan basa kuat maka larutan akan bersifat basa, pH nya
> 7. NaOH (basa kuat) sedangkan HCN (asam lemah).
Jawaban : B

34. Perhatikan persamaan reaksi berikut!


• (1) CH3COO− + H2O ⇌ CH3COOH + OH−

• (2) CN− + H2O ⇌ HCN + OH−

• (3) Al3+ + 3H2O ⇌ Al(OH)3 + 3H+

• (4) NH4+ + H2O ⇌ NH4OH + H+

• (5) S2− + 2H2O ⇌ H2S + 2OH−


Pasangan reaksi hidrolisis untuk garam yang bersifat asam adalah ….
a. 1 dan 2
b. 1 dan 3
c. 2 dan 3
d. 3 dan 4
e. 4 dan 5

Pembahasan :

Reaksi hidrolisis yang bersifat asam pada reaksi di atas ditandai dengan dihasilkannya ion
H+. Sedangkan reaksi hidrolisis yang bersifat basa ditandai dengan dihasilkannya ion OH−.
Dengan demikian, reaksi nomor 1, 2, dan 4 adalah reaksi hidrolisis untuk garam yang
bersifat basa. Sedangkan reaksi nomor 3 dan 4 merupakan reaksi hidrolisis yang garamnya
bersifat asam.
Jawaban : D

35. Dari beberapa larutan berikut ini yang terhidrolisis sempurna adalah….
a. CH3COONa
b. CH3COONH4
c. NaCl
d. NH4Cl
e. NaCN

Penyelesaian :

Hidrolisis sempurna terjadi pada garam yang berasal asam lemah dan basa lemah.
CH3COONH4 berasal dari CH3COOH (asam lemah) dan NH4OH(basa lemah)
Jawaban : B

36. Garam yang mengalami hidrolisis dan sesuai dengan hasil uji lakmusnya adalah ….
a. (1), (2) dan (3)
b. (1), (2) dan (4)
c. (2), (3) dan (4)
d. (2), (3) dan (5)
e. (3), (4) dan (5)

Pembahasan :

• NaCl terbentuk atas basa kuat dan asam kuat. Larutan garam ini bersifat netral dan ketika
uji lakmus, maka lakmus merah tetap merah dan lakmus biru tetap biru

• CH3COONa terbentuk atas basa kuat dan asam lemah. Larutan ini garam bersifat basa dan
ketika uji lakmus maka lakmus merah menjadi biru dan lakmus biru tetap biru
• NH4Cl terbentuk atas basa lemah dan asam kuat. Larutan garam ini bersifat asam dan
ketika uji lakmus maka lakmus merah tetap merah dan lakmus biru menjadi merah
Jawaban : A

37. Kelompok garam yang mengalami hidrolisis anionnya adalah …


a. NaCN, CH3COONa, NaHCO3
b. NaCl, NH4Cl, ZnCl2
c. NaHCO3, ZnCl2, NH4Cl
d. NH4Cl, MgCl2, NaCN
e. CH3COONa, NaCl, NH4Cl

Pembahasan :

Garam merupakan senyawa ion yang terdiri dari kation logam dan anion sisa asam. Kation
garam dapat dianggap berasal dari suatu basa, sedangkan anionnya berasal dari suatu asam.

Jadi setiap garam mempunyai komponen basa (kation) dan asam (anion).

• NaCl → Na+ kation (aq) + Cl-anion(aq)

• NH4Cl → NH4+ (aq) + Cl–


• ZnCl2 → Zn + 2Cl–
Jawaban : B

38. Air akan berubah pHnya menjadi lebih kecil dari 7, jika kedalam air di larutkan garam …
a. NaCN
b. NH4Cl
c. CH3COONa
d. NaCl
e. K2SO4

Pembahasan :

Air akan berubah pHnya menjadi lebih kecil dari 7, jika kedalam air di larutkan garam NH4Cl
karena garam ini terbentuk dari basa lemah dan asam kuat. Dalam air garam akan
terionisasi sbb:

NH4Cl(aq) → NH4+(aq) + Cl–(aq)

H2O(l) ⇌ H+(aq) + OH–(aq)

10-7 10-7
Karena NH3(aq)basa lemah maka maka ion NH4+dari garam bereaksi dengan ion OH– dari
air, reaksi sbb:

NH4+(aq) + OH–(aq)⇌ NH3(aq) + NH3(aq)

Karena HCl asam kuat maka ion H+ tidak bereaksi dengan ion Cl–. Berarti garam NH4Cl
hanya mengalami hidrolisis sebagian atau terhidrolisis parsial. Akibatnya:

• [OH–] berkurang, lebih kecil dari 10-7 karena diikat ion NH4+

• [H+] bertambah, lebih besar dari 10-7 karena kesetimbangan bergeser ke kanan (bergeser
kearah yang berkurang)

• pH larutan lebih kecil dari 7

• larutan bersifat asam


Jawaban : B

39. Senyawa yang larutannya dalam air yang tidak mengalami hidrolisis adalah …
a. NH4Cl
b. K2SO4
c. CH3COOK
d. (NH4)2SO4
e. CH3COONH4

Pembahasan :

Yang tidak mengalami peristiwa hidrolisis adalah garam yang berasal dari asam
kuat dan basa kuat. K2SO4 berasal dari KOH dan H2SO4 yang masing-masing berturut-turut
merupakan basa kuat dan asam kuat.

K2SO4tidak mengalami hidrolisis


K2SO4 → 2K+ + SO4–

K+ + H2O → tidak ada reaksi (basa kuat)

SO42- + H2O → tidak ada reaksi (asam kuat)


Jawaban : B

40. Garam dibawah ini yang dilarutkan ke dalam air mengalami hidrolisis, kecuali …
a. CH3COOK
b. (NH4)2SO4
c. CH3COONH4
d. NaCl
e. Al2S3

Pembahasan :

NaOH (aq) + HCl (aq) → NaCl (aq) + H2O (l)


NaCl (aq) → Na+ (aq) + Cl– (aq)
ion Na+ berasal dari basa kuat dan ion Cl- juga berasal dari asam kuat, jadi kedua ion
tersebut merupakan asam dan basa Bronsted-Lowry lemah sehinga keduanya tidak bereaksi
dalam air (tidak terhidrolisis).
Oleh karena itu larutan bersifat netral atau pH = 7
Jawaban : D

41. Pada suatu larutan tertentu yang mengandung M ion OH− 10-2,konsentrasi ion
H+ larutan tersebut adalah…..
a. 10‐⁹
b. 10‐¹⁰
c. 10‐¹¹
d. 10‐¹²
e. 10‐¹³

Pembahasan :

[H+] = Kw / [OH-] = 10‐¹⁴M / 10‐²M


= 10‐¹²M
Jawaban : D

42. Jika 100 mL larutan BOH 0,1 M memiliki konsentrasi ion OH− yang sama dengan
konsentrasi ion OH− dalam 50 mL larutan NaOH 0,001 M, nilai Kb BOH nya adalah…
a. 10‐⁵
b. 10‐⁴
c. 10‐³
d. 10‐²
e. 10‐¹

Pembahasan :

OH‐] dari NaOH = [OH‐]= 0,001 = 10‐³ M


[OH‐] dari BOH = [OH‐] dari NaOH = 10‐³ M
[OH‐] =√Kb × Mb
10‐³ M =√K, × 0,1 M
10‐⁶ M = Kb × 0,1 M
= 10‐⁶M / 0,1 M
= 10‐⁵
Jawaban : A

43. Pada suatu larutan tertentu yang mengandung M ion OH− 10-2,konsentrasi ion
H+ larutan tersebut adalah…
a. 10‐⁹
b. 10‐¹⁰
c. 10‐¹¹
d. 10‐¹²
e. 10‐¹³

Pembahasan :

[H+] = Kw / [OH‐] = 10‐¹⁴ / 10‐² M


= 10‐¹²
Jawaban : D

44. Jika larutan Ca(OH)2 0,02 M , maka konsentrasi ion OH− dalam larutan tersebut adalah…
a. 0,01 d. 0,04
b. 0,02 e. 0,05
c. 0,03

Pembahasan :

Ca (OH)2(aq) + OH- (aq)


Jadi, [OH‐] = (valensi basa) [Ca(OH)2]
= (2) × 0,02
= 0,04
Jawaban : D

45. Terdapat 100 mL larutan CH3COOH 0,1 M yang memiliki Ka = , nilai [H+] dan α adalah…
a. 1,34 x 10‐³ M dan 1,34 x 10‐²
b. 1,34 x 10‐³ M dan 1,34 x 10‐³
c. 1,43 x 10‐³ M dan 1,34 x 10‐²
d. 1,34 x 10‐³ M dan 1,43 x 10‐²
e. 1,34 x 10‐³ M dan 1,34 x 10‐³

Pembahasan :
[H+]= √Ka × Ma
=√1,8 × 10‐⁵ x0,1
= 1,34 × 10‐³
a = [H+] / Ma = 1,34 x 10‐³ / 0,1
= 1,34 x 10‐²
Jadi, [H+] = 1,34 × 10‐³ dan a = 1,34 × 10‐²
Jawaban : A

46. Diantara kelompok asam berikut yang tergolong asam kuat adalah …….
a. Asam klorida, asam sulfat dan asam asetat
b. Asam sulfat ,asam nitrat ,dan asam klorida
c. Asan karbonat, asam asetat, dan asam fosfat
d. Asam sulfide, asam flourida, dan asam sianida
e. Asam asetat ,asam klorida,dan asam fosfat

Pembahasan :

Asam kuat merupakan senyawa elektrolit kuat.Di dalam air, senyawa ini dapat
menghasilakan ion H+ secara sempurna, yaitu seluruh molekul asam membentuk ion. Dalam
penulisan reaksi ionisasi asam kuat digunakan satu anak panah yang menyatakan bahwa
seluruh senyawa asam kuat terionisasi.
Jawaban : A

47. Jika 3,7 gram Ca(OH)2 dilarutkan dalam air hingga volume 50 mL, konsentrasi OH–…..
a. 0,5 M d. 4 M
b. 1 M e. 6 M
c. 2 M

Pembahasan :

Mol = gr / Mr
= 3,7/ 74
= 0,05 mol

[H+] = n × mol / v
= 2 × 0,05 / 0,05
=2
Jawaban : C

48. Jika 100 mL larutan HCl 0,1 M dan 100 mL larutan NaOH 0,2 M dicampurkan maka pH
campuran adalah….
a. 12 + log 5
b. 10 – log 5
c. 15 + log 5
d. 13 – log 5
e. 11 + log 5
Pembahasan :
HCl dan NaOH memiliki koefisien reaksi yang sama besar. Tetapi jumlah mmol NaOH lebih
besar daripada jumlah mmol HCl. Dalam hal ini senyawa yang habis bereaksi senyawa yang
memiliki jumlah mmol lebih kecil (HCl).

Jadi setelah reaksi, bersisa 10 mmol OH– dalam volume larutan 200 mL, maka :
[OH‐] = 10 / 200 = 0, 05 M
pOH = ‐log 5 × 10‐²
pOH = 2 - log 5
pH = 14 - pOH
pH = 14 - (2-loh 5)
pH = 12 + log 5
Jawaban : A

49. Untuk menetralkan 100 mL larutan KOH 0,1 M diperlukan larutan H2SO4 0,1 M
sebenyak…
a. 10 mL
b. 50 mL
c. 100 mL
d. 150 mL
e. 200 mL

Pembahasan :

V1M1 = V2M2
V1 = V2M2 / M2
= 100 × 0,1 / 0,1
= 100 mL
Jawaban : C

50. pH larutan yang dibuat dari 0,001 mol KOH dalam 10 L larutannya adalah …..
a. 11 d. 7
b. 13 e. 10
c. 12

Pembahasan :

M=n/v
= 0,001 / 10 = 0,0001
[OH‐] = 10‐⁴
pOH = ‐log 10‐⁴
pOH = 14
pH = 14 ‐ pOH
pH = 14 - 4
= 10
Jawaban : E

51. Terdapat 100 mL larutan NH4OH 0,1 M, Kb NH4OH = 10-5. Maka konsentrasi ion
OH– adalah…
a. 10‐³ M
b. 10‐¹ M
c. 10‐¹ M
d. 10‐⁶ M
e. 10‐⁵ M

Pembahasan :

[OH‐] = √Kb × Mb
= √10‐⁵ × 0,1
= √10‐⁶
= 10‐³
Jawaban : A

52. Larutan Fe(NO3)3 dielektrolisis dengan elektroda platina hingga diperoleh endapan
besi seberat 24,2 gram. Pada elektrolisis ini, volume gas yang dihasilkan pada suhu 0
°C dan tekanan 1 atmosfer adalah ....
a. 1,68 L
b. 2,24 L
c. 3,36 L
d. 4,48 L
e. 7,26 L

Pembahasan :

Reaksi pada elektrolsis larutan Fe(NO3)3


Reduksi: 4Fe3+ + 12e– → 4Fe
Oksidasi: 6H2O → 12H+
(aq) + 3O2 (g) + 13e–
Redoks: 4Fe3+(aq) + 6H2O → 4Fe(s) + 12H+
(aq) + 3O2(g)
n(Fe) = 24,2 g / 55,85 g/mol
n(Fe) = 0,4333 mol
n(O2) = 3 × 0,4333 mol/4
n(O2) = 0,325 mol
V(O2) = 0,325 mol × 22,4 L/mol
V(O2) = 7,28 L
Jawaban yang mendekati : E

53. Elektrolisis umum digunakan untuk mendapatkan logam murni dari ion-ionnya. Suatu
percobaan dilakukan dengan memberikan arus sebesar 3 A selama 2 jam terhadap
larutan ion logam X yang memiliki muatan +2. Di akhir percobaan, diperoleh logam X
sebanyak 7,11 g. Logam X tersebut adalah ....
a. Ba d. Cu
b. Ni e. Zn
c. Sr

Pembahasan :

n = (i × t )/96500
n = (3 × 2 × 3600)/96500
n = 21600/96500
n = 0,224 mol
Karena elektron yang terlibat sama dengan 2 maka n logam = ½ n = 0,114 mol
M = m/n
M = 7,11 g/0,114 mol
M = 63,48 g/mol
Logam dengan M mendekati 63,48 adalah Cu 63,55
Jawaban : D

54. Kelarutan molar magnesium hidroksida (Ksp = 8 × 10–12) dalam suatu larutan
penyangga dengan pH = 11 adalah ....
a. 1,7 × 10–4 M
b. 1,0 × 10–11 M
c. 8,0 × 10–12 M
d. 8,0 × 10–9 M
e. 8,0 × 10–6 M

Pembahasan Soal Nomor 6


pH = 11 → pOH = 14–11 = 3 → [OH‐] = 10‐³M
Mg(OH)2 ⇌ Mg²+ + 2OH‐
Ksp Mg(OH)2 = [Mg²+][OH‐]²
8 × 10‐¹² = [Mg²+][10‐³]²
8 × 10–12 = [Mg²+] 10‐⁶
[Mg²+] = 8 × 10‐¹² /10‐⁶
[Mg²+] = 8 × 10‐⁶ M
Jawaban : E

55. Toluena dapat mengalami reaksi substitusi elektrofilik. Di antara kelima pereaksi di
bawah ini yang akan menghasilkan produk pada posisi orto dan para toluena adalah ....
A. CH3MgBr
B. CH3COCl, FeCl3
C. Zn(Hg), HCl, H2O
D. H2N-NH2
E. KMnO4, H2O

Pembahasan :

Gugus pengarah orto dan para adalah gugus pendonor elektron; gugus pengarah meta
adalah kelompok penarik elektron. Kecuali ion halida, yang merupakan penarik elektron
tetapi merupakan gugus pengarah orto/para.

Subtitutuen elektrofilik adalah substituen yang suka/menyukai/menyerang bagian yang


bermuatan parsial negatif karena dirinya cenderung bermuatan parsial positif. Sering
juga disebut spesi yang merupakan asam lewis. Pilihan reagen yang mungkin
menghasilkan substituen bermuatan positif hanya ada pada CH3COCl yang melepaskan
Cl– menjadi CH3CO+. CH3CO+
inilah yang merupakan substituen elektrofilik.

CH3MgBr → reagen yang cenderung nukleofil (dirinya memerankan sebagai basa lewis)
H2N-NH2 → donor elektron juga nukleofil
KMnO4 → dapat mengoksidasi lebih lanjut.
Jawaban : B

56. Di antara pereaksi di bawah ini yang dapat digunakan untuk membedakan antara
fenol dan asam benzoat adalah ....
A. CH3Cl, FeCl3
B. HNO3, H2SO4
C. CH3COCl, FeCl3
D. Cl2, FeCl3
E. NaHCO3

Pembahasan :

Fenol yang bersifat kurang asam dibandingkan asam karboksilat, maka fenol tidak
bereaksi dengan NaHCO3 (yang bersifat basa) tidak dapat membentuk air, sementara
itu asam karboksilat dapat bereaksi dengan NaHCO3 membentuk garam, air dan
menghasilkan gelembung gas CO2.
Jawaban : E

57. Dalam suasana basa, logam kobalt (Co) dapat mengalami reaksi oksidasi menjadi
Co(OH)3 sementara natrium hipoklorit, NaOCl, dapat direduksi menjadi NaCl. Apabila
reaksi tersebut disetarakan maka koefisien reaksi kobalt dan NaOCl masing-masing
adalah .....
A. 2 dan 3
B. 1 dan 3
C. 3 dan 2
D. 1 dan 2
E. 3 dan 1

Pembahasan :

Oksidasi: 2Co + 6OH– → 2Co(OH)3 + 6e–


Reduksi: 3NaOCl + 3H2O + 6e– → 3NaCl +6OH–
Reaksi redoks: 2Co + 3NaOCl + 3H2O → 2Co(OH)3 + 3NaCl
Jawaban : A

58. Massa CaCl2 yang dibutuhkan untuk membuat 500 mL larutan CaCl2 yang
konsentrasinya 0,200 M adalah .....
A. 0,100 g
B. 0,200 g
C. 5,550 g
D. 11,100 g
E. 22,20 g

Pembahasan :

[CaCl2] = 0,2 M atau 0,2 mol/L; V(CaCl2) = 0,5 L


n(CaCl2) = [CaCl2] × V(CaCl2)
n(CaCl2) = 0,2 mol/L × 0,5 L
n(CaCl2) = 0,1 mol
m(CaCl2) = n(CaCl2) × M(CaCl2)
m(CaCl2) = 0,1 mol × (40,08 + 35,45×2) g/mol
m(CaCl2) = 11,098 g
Jawaban yang paling mendekati D

60. Di antara kelompok senyawa berikut ini, yang merupakan senyawa ionik adalah .....
A. N2O4 , NH3, NH4Cl
B. NH4Cl, NaCl, Na2O2
C. NF3, (NH4)2SO4 , PCl3
D. AsH3, AlCl3, PCl3
E. NCl3, NaCl, CaC2
Pembahasan :

Senyawa ionik adalah senyawa yang tersusun dari ion positif (kation) dan ion negatif
(anion). Biasanya senyawa ionik merupakan kombinasi unsur logam dan non logam,
kecuali kation NH4 + dalam NH4Cl tersusun dari unsur non logam namun bermuatan
positif.
Jawaban : B

61. Bila nilai ∆Ho untuk reaksi: Mg(s) + Cl2 (g) → 2MgCl2 (s) adalah –1283,6 kJ, maka entalpi
pembentukan standar, ∆Hfo, magnesium klorida adalah .....
A. 0 kJ/mol
B. –321 kJ/mol
C. –641,8 kJ/mol
D. 1283,6 kJ/mol
E. –1283,6 kJ/mol

Pembahasan :

∆Hfo adalah entalpi setiap pembentukan 1 mol senyawa dari unsur-unsur penyusunnya
pada keadaan standar. Pada reaksi yang disajikan adalah ∆Ho pembentukan 2 mol
MgCl2.∆Hfo MgCl2 = ½ (–1283,6 kJ/mol) = –641,8 kJ/mol
Jawaban : C

62. Berdasarkan data kalor pembentukan H2O(g) = –241,8 kJ/mol, kalor disosiasi H2(g)
= +436 kJ/mol, dan kalor disosiasi O2(g) = +498 kJ/mol, maka energi ikatan O–H adalah...
A. 221,6 kJ/mol
B. 443,2 kJ/mol
C. 463,4 kJ/mol
D. 587,9 kJ/mol
E. 926,8 kJ/mol

Pembahasan :

H2(g) + ½ O2(g) → H2O(g)


∆H = 436 kJ/mol + ½ (498 kJ/mol) – (–241,8 kJ/mol)
∆H = 436 kJ/mol + 249 kJ/mol) + 241,8 kJ/mol)
∆H = 926,8 kJ/mol
Dalam setiap molekul H2O atau H–O–H terdapat 2 ikatan O–H,
jadi energi ikatan O–H = 926,8 kJ/mol ÷ 2 = 463,4 kJ/mol
Jawaban : C

63. Di antara serial bilangan kuantum berikut, yang menjelaskan orbital 4f adalah .....
A. n = 2, l = 0, ml = 0
B. n = 3, l = 1, ml = –1
C. n = 3, l = 2, ml = –1
D. n = 4, l = 2, ml = +1
E. n = 4, l = 3, ml = +2

Pembahasan :

Orbital 4f memiliki bilangan kuntum utama n = 4; orbital f → l = 3. Bilangan kuantum


azimuth l = 3 memberikan kemungkinan nilai bilangan kuantum magnetik mulai dari –3,
–2, –1, 0, +1, +2, +3
Jawaban : E

64. Di antara unsur berikut, yang dapat membentuk ion bermuatan +2 dengan
konfigurasi elektron 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d10 adalah ....
A. K
B. Si
C. Zn
D. Ca
E. Ge

Pembahasan :

Konfigurasi elektron X2+ = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d10 jumlah elektron = 28, ketika dalam
keadaan dasar (netral, bukan ion, elektron dikembalikan dengan menambah 2) maka
jumlah elektron menjadi 28+2 = 30. Unsur yang bernomor atom 30 adalah Zn.
Jawaban : C

65. Di antara molekul atau ion berikut ini: SO3, CO2, NO2+, dan ClO2–, yang isoelektronik
adalah ....
A. SO3 dan CO2
B. NO2+ dan ClO2–
C. CO2 dan NO2+
D. NO2+ dan SO3
E. CO2 dan ClO2–

Pembahasan :

Spesi isoelektronik adalah spesi (boleh molekul atau ion) yang memiliki jumlah elektron
sama. Jumlah elektron setiap atom = nomor atom, bila bermuatan positif jumlah
elektronnya berkurang sebanyak muatan positif, bila bermuatan negatif jumlah
elektronnya bertambah sebanyak muatan negatifnya. Analisis jumlah elektron setiap spesi:
SO3 = 16 + (8×3) = 40 elektron
CO2 = 6 + (8×2) = 22 elektron
NO2 + = 7 + (8×2) – 1 = 22 elektron
ClO2– = 17 + (8×2) + 1 = 34 elektron
Jawaban : C
66. Urutan yang benar mengenai peningkatan ukuran radius ion Na+, Mg2+, dan Al3+
adalah ....
A. Na+ < Mg2+ < Al3+
B. Mg2+ < Al3+ < Na+
C. Al3+ < Na+ < Mg2+
D. Al3+ < Mg2+ < Na+
E. Na+ < Al3+ < Mg2+

Pembahasan :

Umumnya jari-jari kation dari unsur seperiode dari kiri ke kanan semakin kecil. Na, Mg,
Al adalah unsur seperiode dari kiri ke kanan. Dengan demikian urutan jari-jari ion Al3+ <
Mg2+ < Na+
Jawaban : B

67. Di antara senyawa ion berikut, yang mempunyai energi kisi paling kecil adalah ....
A. NaI d. NaCI
B. LiF e. Csl
C. KBr
D. NaCl

Pembahasan :
Energi kisi ditentukan oleh besarnya jari-jari ion dan jumlah muatan sesuai Hukum
Coulomb mMn+ (g) + nXm–(g) ⟶ MmXn (s) + Energi kisi.
E = k(Q1×Q2)/d
Q adalah jumlah muatan
d jarak antarion.

Semakin besar muatan ion-ion dan semakin kecil jari-jari ion maka menghasilkan energi
kisi semakin besar, sebaliknya semakin kecil jumlah muatan ion-ion dan semakin besar
jari-jari ion-ion menghasilkan energi kisi semakin kecil.

Dalam soal ini semuanya memiliki muatan yang sama yaitu +1 dan –1, dengan demikian
yang menentukan energi kisi hanya jarak antarion, semakin besar jari-jari ion semakin
kecil energi kisinya.

Jari-jari ion Cs+ terbesar, demikian pula jari-jari I– juga terbedar dibanding ion yang ada
dalam perbandingan soal ini, maka CsI diperkirakan mempunyai energi kisi terkecil.
Jawaban : E

68. Pada 298 K, perubahan entalpi pembentukan standar dan perubahan entropi
standar dari reaksi berikut : C(s) + ½O2(g) + 2H2(g) ⇌ CH3OH(g) berturut-turut adalah –
205 kJ/mol dan 240 J/mol.K. Maka nilai ln Kp untuk reaksi tersebut adalah ....
A. 28,9
B. 53,9
C. 111,6
D. 133,5
E. 2931,6

Pembahasan :

ΔG° = –RT ln Kp
ΔG° = ΔH° – TΔS°
–RT ln Kp = ΔH° – TΔS°
ln Kp = (ΔH° – TΔS°)/(–RT)
ln Kp = (–205.000 – (298 × 240))/(–8,314 × 298)
ln Kp = (–276.520)/(– 2477,572)
ln Kp = 111,6
Jawaban : C
69. Di antara unsur berikut yang memiliki ion dengan muatan +2 dengan konfigurasi
elektron 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d10 adalah
A. K D. Ca
B. Si E. Ge
C. Zn

Pembahasan :

X bermuatan +2 = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d10 ,total elektron = 28, jadi elektron sebelumnya X
= 28+2 = 30
Berdasar sistem periodik unsur, unsur yang bernomor atom 30 adalah Zn
Jawaban : C

70. Rumus molekul suatu garam adalah XCl2. Ion X dalam garam ini mempunyai 27
elektron, maka logam X adalah
A. Ni D. Cu
B. Co E. Zn
C. Fe

Pembahasan :
XCl2 → X2+ + 2Cl–X bermuatan +2 = 27 elektron, jadi elektron sebelumnya X = 27+2 = 29
Berdasar sistem periodik unsur, unsur yang bernomor atom 29 adalah Cu
Jawaban : D

71. Larutan natrium sulfat dapat bereaksi dengan larutan barium klorida sesuai
persamaan reaksi yang setara berikut:
Na2SO4(aq) + BaCl2(aq) → 2NaCl(aq) + BaSO4(s)
Seorang siswa mencampurkan larutan yang mengandung 10,0 g Na2SO4 dicampurkan
dengan larutan yang mengandung 10,0 g BaCl2, dan diperoleh 12,0 g BaSO4. Persen
hasil (rendemen) dari reaksi ini adalah
A. 60,0%
B. 73,1%
C. >100%, karena endapan barium sulfat yang diperoleh masih basah
D. 82,4%
E. 93,3%

Pembahasan :

Persamaan yang seimbang untuk reaksi di atas adalah sebagai berikut;


Na2SO4 + BaCl2 → BaSO4 + 2NaCl

Na2SO4 bereaksi dengan BaCl2 dalam rasio molar 1: 1


Jumlah mol Na2SO4 = 10,0 g / (142,1 g/mol) = 0,0704 mol

Jumlah mol BaCl2 = 10,0 g / (208,2 g/mol) = 0,0480 mol

Ini berarti bahwa 0,0480 mol dari masing-masing reaktan digunakan, BaCl2 adalah
reaktan pembatas dan Na2SO4 telah diberikan secara berlebihan.

Perbandingan stoikiometri BaCl2 ke BaSO4 adalah 1: 1


Jumlah mol BaSO4 yang terbentuk = 0,0480 mol
Massa BaSO4 = 0,0480 mol × (233,2 g/mol) = 11,2 g
Hasil teoritis adalah 11,2 g tetapi hasil aktual adalah 12,0 g

Produk yang sebenarnya mungkin lebih dari hasil teoritis produk karena massa yang
diukur dari hasil aktual mungkin mengandung kotoran.

Persen rendemen (hasil) = (hasil aktual / hasil teoritis) × 100%


Persen rendemen (hasil) = (12,0 g)/(11,2 g) × 100%
Persen rendemen (hasil) = 107%

Hal ini disebabkan kotoran yang ada dalam produk atau produk masih basah.
Jawaban : C

72. Di antara larutan dalam air berikut ini yang mempunyai titik didih paling tinggi adalah
A. 1,0 m asam sulfat, H2SO4
B. 1,0 m asam klorida, HCl
C. 1,0 m asam asetat, CH3COOH
D. 1,0 m asam fosfat, H3PO4
E. 1,0 m glukosa, C6H12O6

Pembahasan :

Dengan konsentrasi molal sama maka titik didih paling tinggi biasa dimiliki oleh larutan
elektrolit kuat yang hasil ionisasinya lebih banyak. ∆Tb = m.Kb.i (m = molalitas,
Kb tetapan titik didih air, i = faktor van Hoff)
Larutan elektrolit kuat yang tersedia adalah HCl yang terurai menjadi 2 ion.
H2SO4 terurai menjadi 3 ion. H3PO4 adalah asam lemah, bukan masuk kategori zat yang
dapat terurai sempurna.
Jadi dalam soal ini alternatif jawaban yang tepat adalah H2SO4
Jawaban : A

73. Kalor pembentukan timbal (II) karbonat adalah 699 kJ/mol. Persamaan reaksi yang
paling tepat untuk proses tersebut adalah
A. Pb(s) + C(s) + O2 (g) → PbCO3 (s)
B. PbCO3 (s) → Pb(s) + C(s) + 3/2 O2 (g)
C. Pb(s) + 2C(s) + 3O2 (g) → 2PbCO3 (s)
D. Pb(s) + C(s) + 3/2 O2 (g) → PbCO3 (s)
E. 2PbCO3 (s) → 2Pb(s) + 2C(s) + 3O2 (g)

Pembahasan :

Persamaan reaksi pembentukan itu adalah pembentukan dari unsur-unsur


penyusunnya. Dalam soal dinyatakan kalor pembentukan 699 kJ/mol artinya akan
terbentuk 1 mol PbCO3 saja. 1 mol dapat diwakili dengan koefisien reaksinya juga 1.
Jadi persamaan reaksi yang tepat adalah Pb(s) + C(s) + 3/2 O2 (g) → PbCO3 (s)
Jawaban : D

74. Di antara larutan garam dengan konsentrasi 0,1 M berikut yang memberikan nilai pH
paling tinggi adalah
A. NaCl
B. NaNO3
C. NaClO4
D. NaHSO4
E. NaHCO3

Pembahasan :

pH yang paling tinggi dimiliki oleh larutan yang bersifat basa. Kalau larutan itu garam
yang memiliki pH tinggi biasanya adalah garam-garam dari basa kuat dengan asam
lemah.
NaCl → dari basa kuat + asam kuat
NaNO3 → dari basa kuat + asam kuat
NaClO4 → dari basa kuat + asam kuat
NaHSO4 → dari basa kuat + asam kuat
NaHCO3 → dari basa kuat + asam lemah
Jawaban : E

75. Di antara larutan dalam air berikut:


i. 0,2 M HF
ii. 1,5 M CH3COONa
iii. 3,0 M NH4Br
iv. 0,5 M NH3
v. 0,85 M FeCl3
yang mempunyai pH di bawah 7,0 adalah
A. i, iii, v
B. ii, iv
C. i, ii, iii
D. hanya i
E. tidak ada, semua bersifat basa

Pembahasan :

pH larutan di bawah 7 dimiliki oleh larutan yang bersifat asam, atau kalau larutan itu
garam biasa garam asam kuat dengan basa lemah.
0,2 M HF → asam lemah, pH < 7
1,5 M CH3COONa → dari basa kuat + asam lemah, pH > 73,0 M NH4Br → dari basa lemah +
asam kuat, pH < 70,5 M NH3 → basa lemah, pH > 70,85 M FeCl3 → dari basa lemah + asam
kuat, pH < 7
Jawaban : A

76. Ke dalam alr HCl 4 M ditambahkan padatan berikut:


i. Zn
ii. Cu
iii. Na2SO3
iv. Na2SO4
Padatan yang akan menghasilkan gas ketika ditambaghkan ke dalam larutan HCl 4 M
adalah
A. hanya i
B. hanya ii
C. Hanya i dan iii
D. i, ii, dan iii
E. Tidak ada reaksi yang menghasilkan gas

Pembahasan :
Zn(s) + 2HCl(aq) → ZnCl2(aq) + H2(g)
Cu(s) + 2HCl(aq) → Tidak dapat berlangsung, daya reduksi Cu lebih kecil dibanding H.
Na2SO3(s) + 2HCl(aq) → H2O(l) + 2NaCl(aq) + SO2(g)
Na2SO4(s) + 2HCl(aq) → 2NaCl(aq) + H2SO4(aq)
Jawaban : C

77. Panjang ikatan O–O yang paling pendek terdapat dalam molekul :
A. H2O2
B. O3
C. O2
D. O2F2
E. H2S2O8

Pembahasan :

Maksud soal ini adalah membandingkan manakah ikatan yang paling pendek bila atom
O membentuk ikatan. Jadi bukan hanya ikatan tunggal O–O, tetapi boleh ikatan rangkap
(dobel), intinya manakah ikatan antara O dengan O yang paling pendek.
Di antara pilihan yang tersedia hanya O2 (O=O) yang memiliki ikatan rangkap yang
murni tanpa pengaruh dari atom lain. Jadi ikatan O dengan O paling pendek diprediksi
dimiliki oleh O2.
Jawaban : C

78. Proses hidrometalurgi untuk pemurnian emas melibatkan pembentukan selektif


senyawa komples emas yang larut dalam air. Spesi yang direduksi dan dioksidasi dalam
reaksi berikut adalah
4Au(s) + CN–(aq) + O2(g) + 2H2O(l) → 4 Au(CN)2–
(aq) + 4 OH–(aq)
A. CN– mengalami oskidasi dan Au(s) mengalami reduksi
B. Au(s) mengalami oskidasi dan CN– mengalami reduksi
C. O2 mengalami oskidasi dan Au(s) mengalami reduksi
D. Au(s) mengalami oskidasi dan O2 mengalami reduksi
E. Reaksi ini bukan reaksi reduksi-oskidasi

Pembahasan :

Au + 2CN– → Au(CN)2– + 1e–


(Au mengalami okaidasi)
O2 + 2H2O + 4e– → 4OH–(O mengalami reduksi)
Jawaban : D

79. Perhatikan reaksi kesetimbangan berikut:


2NOBr(g) ⇌ 2NO(g) + Br2 (g) Keq = 0,064
Pada kesetimbangan, wadah tertutup yang volumenya 1,00 L mengandung 0,030 mol
NOBr dan 0,030 mol NO. Jumlah mol Br2 dalam wadah tersebut adalah
A. 0,0019
B. 0,030
C. 0,090
D. 0,470
E. 0,064

Pembahasan :

Keq=[NO]2×[Br2][NOBr]2
0,064=0,032×[Br2]0,032
0,064=[Br2]
Jawaban : E

80. Berdasarkan teori VSEPR, pasangan molekul/ion yang memiliki geometri segiempat
planar adalah
A. NH4+ dan S2O32–
B. CCl4 dan SiF4
C. SO42– dan BF4–
D. ICl4– dan XeO4
E. POF3 dan SF4

Pembahasan :

Molekul atau ion akan memiliki geometri segiempat plnar bila memiliki rumus umua
AX4E2 pada teori VSEPR.
Terdapat 4 ikatan dan 2 PEB.
Analisis:
NH4+→ N memiliki 5 ev (anggaplah dilepas 1 elektron) sisa 4 elektron, kemudian
digunakan berikatan dengan 4 atom H. Tanpa sisa elektron bebas → AX4
S2O32–→ S dan O masing-masing memiliki 6 ev, total elektron valensi dan muatan =
(6×5) + 2 = 32 elektron
Jumlah ikatan = 32/8 = 4 ikatan, tanpa sisa atau tanpa PEB → AX4
CCl4→ C memiliki 4 ev dan setiap Cl memiliki 7 ev, total ev = 4+(7×4) = 32 elektron
Jumlah ikatan = 32/8 = 4 ikatan, tanpa sisa atau tanpa PEB → AX4

SiF4→ Si memiliki 4 ev dan setiap F memiliki 7 ev, total ev = 4+(7×4) = 32 elektron


Jumlah ikatan = 32/8 = 4 ikatan, tanpa sisa atau tanpa PEB → AX4
SO42–→ S dan O masing-masing memiliki 6 ev, total elektron valensi dan muatan =
(6×5) + 2 = 32 elektron
Jumlah ikatan = 32/8 = 4 ikatan, tanpa sisa atau tanpa PEB → AX4
BF4–→ B memiliki 3 ev dan setiap F memiliki 7 ev, terdapat 1 muatan negatif, total ev =
3+(7×4)+1= 32 elektron
Jumlah ikatan = 32/8 = 4 ikatan, tanpa sisa atau tanpa PEB → AX4
ICl4–→ I memiliki 7 ev ; setiap Cl memiliki 7 ev, terdapat 1 muatan negatif, total elektron
= 7+(7×4)+1= 36 elektron; 36/8 = 4 PEI, sisa 4 elektron, 4/2 = 2 PEB,→ AX4E2
XeO4→ Xe memiliki 8 ev, O masing-masing memiliki 6 ev, total elektron valensi =
8+(6×4) = 32 elektron
32/8 = 4 ikatan, tanpa sisa, → AX4.
POF3→ P memiliki 5 ev, O memiliki 6 ev, setiap F memiliki 7 ev, total ev = 5+6+(7×3) =
32 elektron
32/8 = 4 ikatan, tanpa sisa, → AX4.
SF4→ S memiliki 6 ev dan setiap F memiliki 7 ev, total ev = 6+(7×4) = 34 elektron
Jumlah ikatan = 34/8 = 4 ikatan, sisa 2 elektron atau 1 PEB → AX4E.
Tidak ada pilihan yang tepat untuk soal ini.

81. Di antara pernyataan di bawah ini yang benar adalah


A. Energi kisi MgF2 lebih kecil dibandingkan MgCl2
B. Energi kisi NaCl lebih kecil dibandingkan KCl
C. Energi kisi KCl lebih kecil dibandingkan MgCl2
D. Energi kisi MgO lebih kecil dibandingkan CaS
E. Energi kisi NaF lebih kecil dibandingkan NaCl

Pembahasan :

Energi kisi ditentukan oleh ukuran jari-jari ion dan banyaknya muatan sesuai dengan
hukum Coulomb.
Perkiraan energi kisi = (hasil kali jumlah muatan) : (jumlah jari-jari ion). Energi kisi
berbanding lurus dengan hasil kali jumlah muatan, dan berbanding terbalik dengan
jumlah jari-jari ion.
Jadi energi kisi:
MgF2 > MgCl2 → hasil kali jumlah muatan keduanya sama, kationnnya sama dan jari-jari
ion F lebih kecil dari ion Cl lebih besar.
NaCl > KCl → hasil kali jumlah muatan keduanya sama, anionnya sama dan jari-jari ion
Na lebih kecil dari ion K.
KCl < MgCl2 → hasil kali jumlah muatan KCl < MgCl2 dan meskipun ukuran ion jari-jari K
> ion Mg2+ namun faktor hasil kali muatan jauh lebih besar pengaruhnya.
MgO > CaS → hasil kali jumlah muatan sama namun jumlah jari-jari ion CaS lebih besar
dibanding MgO. NaF > NaCl → hasil kali jumlah muatan keduanya sama, kationnya sama dan
jari-jari ion F lebih kecil dari ion Cl.
Jawaban : C

82. 1. Menurut Bronsted-Lowry, basa adalah...


a. Penerima proton
b. Penerima pasangan elektron
c. Donor pasangan elektron
d. Pemberi proton
e. Pemberi ion H+
Pembahasan :

Definisi asam dan basa menurut Bronsted-Lowry :


- Asam : pendonor proton (H+)
- Basa : akseptor / penerima proton (H+)
Jawaban : A

83. Pasangan basa konjugasi dari HCO3- adalah...


a. H2CO3
b. H2O
c. H3O+
d. CO 2-
e. CO2

Pembahasan :

Pasangan basa konjugasi dari suatu asam adalah senyawa yang sama tapi
memiliki jumlah atom H lebih sedikit. Maka basa konjugasi untuk HCO3
adalah COg2-
Jawaban : D
84. Campuran yang menghasilkan larutan penyangga
adalah...
a. 100 mL HCI 0,1 M dan 100 mL NaOH 0,1 M
b. 100 mL HCI 0,1 M dan 100 mL NH4OH 0,2 M
c. 400 mL KOH 0,01 M dan 100 mL HCI 0,1 M
d. 50 mL CH3COOH 0,1 M dan 100 mL KOH 0,1M
e. 100 mL CH3COOH 0,1 M dan 100 mL NaOH 0,2 M

Pembahasan :

Campuran yang dapat membentuk larutan penyangga adalah campuran yang


memiliki mol senyawa lemah lebih banyak dari senyawa kuatnya.
a. Mol HC1 (asam kuat) = M. V = 0,1 . 100 = 10 mmol
Mol NaOH (basa kuat) = M. V = 0,1 . 100 = 10 mmol
b. Mol HC1 (asam kuat) = M. V = 0.1 . 100 = 10 mmol
Mol NH,OH (basa lemah) = M. V = 0,2 . 100 = 20 mmol
c. Mol KOH (basa kuat) = M . V = 0.01 . 400 = 4 mmol
Mol HC1 (asam kuat) = M. V = 0.1 . 100 = 10mmol
d. Mol CH:COOH (asam lemah) = M. V = 0.1 . 50 = 5 mmol
Mol KOH (basa kuat) = M. V = 0,1 . 100 = 10 mmol
e. Mol CH:COOH (asam lemah) = M.V = 0.1 . 100 = 10mmol
Mol NaOH (basa kuat) = M . V = 0,2 . 100 = 20 mmol
Maka campuran yang dapat membentuk larutan penyangga adalah campuran
100 mL HC1 0.1 M dan 100 mL NH,OH 0.2 M
Jawaban : B

85. Penyangga yang terdapat di dalam tubuh dan


merupakan zat warna darah adalah...
a. Fosfat
b. Karbonat
c. Hemoglobin
d. Asam sitrat
e. Natrium sitrat
Pembahasan :

Zat yang merupakan larutan penyangga sekaligus zat warna pada darah
adalah Hemoglobin
Jawaban : C

86. Larutan penyangga adalah larutan yang...


a. Berisi campuran asam kuat dengan garamnya
b. Berisi campuran asam lemah dengan basa kuat
c. Berisi campuran asam kuat dengan basa kuat
d. pH nya tidak berubah dengan penambahan asamatau basa
e. pH nya tidak berubah dengan penambahan sedikit air asam basa atau air

Pembahasan :

Larutan penyangga adalah larutan yang pH nya tidak berubah dengan


penambahan sedikit asam basa atau air. Sekalipun terdapat perubahan,
perubahannya akan sangat kecil sekali.
Jawaban : E

87. Jika kelarutan garam binner dalam air adalah s mol/L, maka Ksp dari garam tersebut
adalah...
a. s2
b. 4s2
c. 9s3
d. 27s4
e. 108s5

Pembahasan :
Garam biner adalah garam yang hanya terdiri dari dua ion, contohnya NaCN
NaCN > Na* + CN
Ksp = [Na-][CN]
= S. S
= S2
Jawaban : A

88. Garam berikut yang memiliki pH >7 jika dilarutkan kedalam air adalah...
a.K2S04
b. KCI
c. NaCl
d.(NH4)2S04
e. NaCN

Pembahasan :

Garam yang memiliki pH > 7 adalah garam yang bersifat basa (tersusun atas
asam lemah dan basa kuat)
a. KSO4 > KOH (basa kuat) dan H.SO, (asam kuat)
b. KC1 > KOH (basa kuat) dan HCI (asam kuat)
c. NaCl > NaOH (basa kuat) dan HC1 (asam kuat)
d.(NHA) SOA >NH; (basa lemah) dan H SO, (asam kuat)
e. NaCN > NaOH (basa kuat) dan HCN (asam lemah)
Jawaban : E

89. Peristiwa hidrolisis tidak terjadi pada larutan...


a. CH3COOK
b.(NH4)2S04
c. NH4CI
d. CH3COONH4
e. K2SO4

Pembahasan :

Garam yang tidak mengalami hidrolisis adalah garam yang terbentuk dari
campuran asam kuat dan basa kuat
a. CH3COOK CH;COOH (asam lemah) dan KOH (basa kuat)
b. (NH4)2SO4 > NHs (basa lemah) dan H.SO4 (asam kuat)
c. NH4C1 > NH: (basa lemah) dan HC1 (asam kuat)
d. CH3COONH4 CH3COOH (asam lemah) dan NHs (basa lemah)
e. K2SO4 → KOH (basa kuat) dan H2S04 (asam kuat)
Jawaban : E
90. Garam berikut yang mengalami hidrolisis total dalam
air adalah...
a. Natrium klorida
b. Natrium sulfat
c. Natrium asetat
d. Amonium asetat
e. Natrium sianida

Pembahasan :

Garam yang dapat terhidrolisis total adalah garam yang terbentuk dari
campuran asam lemah dan basa lemah
a. Natrium klorida (NaC1) > NaOH (basa kuat) dan HC1 (asam kuat)
b. Natrium sulfat (Na,S04) → NaOH (basa kuat) dan H.SO4 (asam kuat)
c. Natrium asetat (CH;COONa) > CH:COOH (asam lemah) dan NaOH
(basa kuat)
d. Amonium asetat (CH;COONH4) > CH;COOH (asam lemah) dan NH;
(basa lemah)
e. Natrium sianida > NaOH (basa kuat) dan HCN (asam lemah)
Jawaban : D

91. . Perhatikan campuran berikut!


1. NH3 dan NH4CI
2. H3PO4 dan NaHPO4
3. CH3COONa dan NaOH
4. HNO3 dan NaNO3
Campuran yang menghasilkan larutan penyangga
adalah...
a. 1 dan 2
b. 1 dan 3
c. 1 dan 4
d. 2 dan 4
e. 3 dan 4

Pembahasan :

Campuran yang menghasilkan larutan penyangga adalah :


- Asam lemah dan basa konjugasinya
- Basa lemah dan asam konjugasinya
• NHs (basa lemah) dan NH.C1 (asam konjugasi)
• H;PO4 (asam lemah) dan NaHPO4 (basa konjugasi)
• CH3COONa (asam konjugasi) dan NaOH (basa kuat)
• HNO3 (asam kuat) dan NaNO; (basa konjugasi)
Maka campuran yang dapat membentuk larutan penyangga adalah 1 dan 2
Jawaban : A

92. Diketahui harga Ksp beberapa garam sebagai berikut


1. CaCO3 = 5.10-
2. BaCO3 = 2.10-10
3. CaSO4 = 2.10-4
4. BaSO4 = 1.10-9
5. CaCr04 = 7.10-4
Dari garam tersebut yang paling mudah larut dalam air adalah..
a. 1
b. 2
c. 3
d. 4
e. 5
Pembahasan :

Garam yang paling mudah larut dalam air adalah garam yang memiliki nilai
Ksp paling besar yaitu CasO,
Jawaban : D

93. Sistem koloid yang fase terdispersinya gas dan medium pendispersinya cair adalah...
a. Aerosol
b. Sol
c. Emulsi
d. Buih
e. Gel

Pembahasan :

Sistem koloid yang fase terdispersinya gas dalam medium pendispersi cair
adalah Buih
Jawaban : D

94. Aerosol merupakan jenis koloid yang fase


terdispersinya adalah..
a. Padat dalam medium
b. Padat padat dalam medium cair
c. Padat dalam medium gas
d. Cair dalam medium cair
e. Cair dalam medium padat
Pembahasan :

Mungkin Aerosol yang dimaksud adalah aerosol padat yang fase terdispersinya padat dalam
medium pendispersi gas. Karena aerosol yang
sebenarnya mempunyai fase terdisbersi cair dalam medium pendispersi gas.
Jawaban : C

95. Larutan dinyatakan tepat jenuh jika...


a. Ksp > Qsp
b. Ksp < Qsp
c. Ksp = Qsp
d. Ksp s Qsp
e. Ksp z Qsp

Pembahasan :

Larutan dapat dinyatakan tepat jenuh apabila nilai Ksp = Qsp


Jawaban : C

96. Pengaruh penambahan ion senama terhadap


kelarutan adalah ..
a. memperbesar kelarutan
b. memperkecil kelarutan
c. tidak mempengaruhi kelarutan
d. mempercepat kelarutan
e. memperbesar harga Ksp

Pembahasan :

Penambahan ion senama terhadap larutan akan memperkecil kelarutan


Jawaban : B

97. Jika kelarutan garam binner dalam air adalah s mol/L,


maka Ksp dari garam tersebut adalah...
a. s²
b. 4s²
c. 9 s³
d. 27s⁴
e. 108s⁵
Pembahasan
Garam biner adalah garam yang hanya terdiri dari dua ion, contohnya NaCN
NaCN —> Na+ + CN‐
Ksp = [Na+][CN‐]
= S. S
= S²
Jawaban : A

98. Pada suhu tertentu kelarutan Pbl2 dalam air adalah 1,5.10-3 mol/lL. Nilai Ksp dari Pbl2
adalah...
a. 4,50.10‐⁹
b. 3,37.10‐⁹
C.6,75.10‐⁸
d. 4,50.10‐⁸
e. 1,35.10‐⁸

Pembahasan :

PbI2 —> Pb2+ + 2I‐


1,5.10‐³ 1,5.10‐³ 3.10‐³
Ksp PbI2 =[Pb²+][1‐]²
= 1,5.10‐³.(3.10‐³)²
= 1,5.103.9.10‐⁶
= 13,5.10‐⁹
= 1,35.10‐⁸
Jawaban : E

99. HCN adalah gas yang larut dalam air dan bersifat asam lemah dengan nilai tetapan
kesetimbangan Ka = , pH dari 1 liter larutan HCN 0,1 N adalah…….
a. 5,16 d. 5,13
b. 5,15 e. 5,12
c. 5,14

Pembahasan :

HCN(aq) H(aq) + CN‐ (aq) Ka ÷ 4,9.10‐¹⁰


[H+] = √Ka [HCN] = √4,9.10‐¹⁰.0,1 = 7.10‐6
pH = - log [H+]
pH = - log [7.10‐⁶] = 5,16
Jawaban : A

100. Jelaskan pengertian asam basa menurut Arrhenius dan contohnya!

Pembahasan :
a. Asam adalah zat yang jika dilarutkan dalam air akan menghasilkan ion H+
Contoh : HCI -> H+ CI‐
HI -> H+ + I‐
H2SO4 -> 2H+ + SO4²

b. Basa adalah zat yang jika dilarutkan dalam air akan menghasilkan ion OH‐
Contoh : NaOH -Na+ + OH
KOH - K+ + OH‐
Ba(OH)2 Ba² + 2OH‐

Anda mungkin juga menyukai