Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN PROJEK PENGUATAN PROFIL

PANCASILA KEWIRAUSAHAAN

OLEH
KELAS X - 4
KELOMPOK 3

SEKAR ARUM SETYANINGTYAS


FARAH NABILA
KEISYA
MUHAMMAD NAZIM
RISKY SANOVAL
NUR RISKY
ARROYAN HATTA UMAR
ZIA AMELIA
ANDI FAIZ

SMA PATRA DHARMA BALIKPAPAN


2023
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Kewirausahaan adalah kemampuan kreatif dan dijadikan dasar, kiat, dan sumber daya
untuk mencari peluang menuju sukses. Secara seederhana arti wirausahawan adalah
orangyang berjiwa berani mengambil resiko untuk membuka usaha dalam berbagai
kesempatan artinya bermental mandiri dan berani memulai usaha, tanpa diliputi rasa takut
atau cemas dalam kondisi tidak pasti. Berbicara masalah kewirausahaan, seringkali
orang menjadi berhasil.
Ada faktor lain yang tidak kalah pentingnya dibanding faktor modal, yaitu gagasan
tersebut dikembangkan, maka akan mendorong seseorang untuk berusaha mencari jalan
keluar untuk merealisasikan jiwa dan ide enterprenuer dalam mata kuliah kewirausahaan
diadakan praktikum. Praktikum kewirausahaan adalah proses belajar secara aplikatif atas
ilmu (materi) yang telah didapat. Dalam kegiatan P5 ( Projek Penguatan Profil Pelajar
Pancasila ) kali ini adalah melakukan praktikum wirausaha, praktikum ini sangat diharuskan
untuk dilaksanakan agar kita bisa belajar bagaimana menjadi seorang enterprenuer.

I.2 Tujuan
Adapun tujuan dari Projek kewirausahaan ini antara lain:
1. Untuk melatih diri dalam menumbuhkan jiwa enterprenuer
2. Untuk belajar berwirausaha 
3. Untuk memanfaatkan peluang yang ada (team work) yang baik 
4. Untuk memenuhi tugas P5 kewirausahaan

1.3. Pelaksanaan Kegiatan


Pelaksanan kegiatan P5 kewirausahaan ini dilaksanakan dalam waktu 3 hari, yaitu
mulai tanggal 23 Februari 2023 sampai 25 Februari 2023. Tempat pelaksanaan
kewirausahaan ini adalah di SMA Patra Dharma Balikpapan dan Pantai Kilang Mandiri
Balikpapan.
BAB II
PEMBAHASAN

2. Laporan P5 Praktek Kewirausahaan


2.1. Aspek Studi Kelayakan Usaha
Sebelum usaha dimulai atau dikembangkan, harus diadakan penelitian tentang apakah
usaha yang akan dirintis atau dikembangkan menguntungkan atau tidak. Bila
menguntungkan, apakah keuntungan tersebut memadai dan dapat diperoleh secara terus-
menerus dalam waktu yang lama? Secara teknis, mungkin saja usaha tersebut layak
dilakukan, tetapi secara ekonomis dan sosial, kemungkinan kurang memberikan manfaat.
Studi kelayakan usaha atau analisis proyek usaha adalah penelitian tentang layak atau
tidaknya suatu usaha dilaksanakan dengan menguntungkan secara terus-menerus. Studi ini
pada dasarnya membahas berbagai konsep dasar yang berkaitan dengan keputusan dan proses
pemilihan proyek bisnis agar mampu memberikan manfaat ekonomis dan sosial sepanjang
waktu. Dalam studi ini, pertimbangan ekonomis dan teknis sangat penting karena akan
dijadikan dasar implementasi kegiatan usaha.
Hasil studi kelayakan usaha pada prinsipnya bisa digunakan antara lain untuk:
1) Merintis usaha baru, misalnya membuka toko, membangun pabrik, mendirikan
perusahaan jasa, membuka usaha dagang, dan lain sebagainya.
2) Mengembangkan usaha yang sudah ada, misalnya untuk menambah kapasitas pabrik,
memperluas skala usaha, mengganti peralatan/mesin, menambah mesin baru,
memperluas cakupan usaha, dan sebagainya.
3) Memilih jenis usaha yang paling menguntungkan, misalnya pilihan usaha dagang,
pilihan usaha barang atau jasa, pabrikasi atau perakitan, proyek A atau proyek B, dan
lain sebagainya.
Disini kami memlilih pada prinsip yang ketiga yaitu memilih jenis usaha yang
menguntungkan berupa usaha dagang.

2.2. Pemilihan Ide


Ide merupakan suatu faktor yang melatar belakangi munculnya inspspirasi yang dapat
dibuat menjadi suatu peluang usaha. Pemilihan ide dalam melaksanakan praktek
kewirausahaan dipengaruhi berbagai faktor. Adapun berbagai faktor yang jadi pertimbangan
diantaranya: selera konsumen, produk, serta kemampuan yang dimiliki oleh anggota
kelompok (skill menghasilkan produk).
Ide yang kami pilih dalam praktek kewirausahaan ini adalah produk makanan. Produk
makanan/jajanan dipilih karena merupakan kebutuhan sehari-hari pelajar. Alasan kami
memilih produk makanan, karena produk makanan lebih banyak diminati konsumen daripada
produk kewirausahaan lainnya seperti kerjaninan. Selain itu di dari pengamatan kami, banyak
siswa siswi SMA Patra Dharma yang mencari jajanan yang kekinian atau yang berbeda dari
lingkungan di kantin sekolah.
Dari beberapa ide yang dikumpulkan oleh anggota kelompok, Ada beberapa ide yang
menjadi pertimbangan kelompok kami, diantaranya :
1. Risol (tidak dipilih), pertimbangannya sudah ada teman yang berbeda kelas yang
menjual produk yang sama.
2. Brownies (tidak dipilih), sulit menjual produk dengan harga yang tinggi dikalangan
pelajar.
3. Nachoos Cheese dibuat sendiri (dipilih, namun tidak bertahan lama), nachoos
cheese menjadi produk awal yang diproduksi dan dijual kelompok kami, namun
karena respon terhadap produk ini kurang sehingga produksinya tidak dilanjutkan.
Produk ini kurang diminati karena tidak terlalu banyak yang suka dengan nachoos
cheese.
4. Rice bowl dan Rice Chicken Katsu dibuat sendiri (dipilih dan jadi produk yang
dijual sampai akhir praktek kewirausahaan), ide ini dipilih dengan pertimbangan,
rice bowl dan chicken katsu merupakan jajanan sehat dan mengenyangkan serta bebas
dari bahan pengawet, bahan-bahannya mudah diperoleh, cara pembuatannya ternyata
tidak sulit dan langsung dapat kami praktekkan.
Inovasi produk : Yang membuat produk kami berbeda dari biasanya adalah pada
cara penyajiannya yang fresh from the oven dan saus yang disajikan beraneka ragam
yaitu baberque, hot spicy dan blackpapper.
5. Ice Cream Cone (dipilih, namun tidak bertahan lama), banyak kompetitor yang
menjual produk ini. Sehingga perputaran uangnya tidak cepat.
6. Mocca Float (dipilih, namun tidak bertahan lama), banyak kompetitor yang
menjual produk minuman sehingga produk ini penjualannya lama yang pada akhirnya
membuat perputaran uangnya tidak cepat.
7. Bakso, dibuat sendiri ( dipilih dan jadi produk dijual pada saat akhir kegiatan praktek
kewirausahaan ), ide ini dipilih dengan pertimbangan karena makanan ini banyak
disukai dari berbagai kalangan dan produk yang kami buat bebas dari vetsin dan
bahan pengawet, karena home made.
Nama produk : untuk produk Rice Bowl, Rice Chicken Katsu dan Bakso, setelah kami
diskusikan bersama anggota kelompok diputuskan diberi nama / brand Tastyel. Kami
memastikan bahwa produk kami aman dan layak untuk dikonsumsi.

2.3. Manajemen Kelompok


Pada saat melakukan praktikum kewirausahaan kami yang terdiri dari sembilan orang
mendapatkan tugas masing-masing sebagai kerja tim dari kelompok , dalam kelompok kami
juga melakukan tugas secara bergantian.
1. Sekar Arum Setyaningtyas
Bertindak sebagai ketua yang mengkoordinir kegiatan, mengatur keuangan dan
berperan pada bagian dari proses produksi
2. Farah Nabila dan Keisya
Bertindak sebagai kasir disaat penjualan serta berperan dalam proses produksi.
3. Zia Amelia, Nur Risky
Bertindak sebagai Pramusaji
4. M. Nazim, Andi Faiz, Arroyan Hatta Umar, Risky Sanoval
Bertindak sebagai bagian pemasaran produk, serta berperan memberikan masukan
untuk produk yang lebih baik dengan cara mendengar kesan konsumen terhadap
produk kami.

2.4. Proses Produksi


Dalam proses produksi, tata cara pembuatan produk kami pelajari dari internet.
Adapun kegiatan produksi dilakukan oleh anggota kelompok kami, yaitu : Sekar Arum
Setyaningtyas, farah nabila, Zia Amelia, Keisya, Nur Risky, M Nazim, Andi Faiz, Arroyan
Hatta Umar, Risky Sanoval. Modal awal untuk proses produksi berasal dari patungan
anggota kelompok yaitu sebesar Rp. 1.620.000,00 Selanjutnya untuk modal penjualan
berikutnya,kami menggunakan uang hasil penjualan produk yang sudah kami dapat.

a. Produk 1 : Rice Bowl dan Rice Chicken Katsu


Bahan:

1. Ayam fillet bagian paha

2. 8 siung bawang putih, haluskan


3. 1 sdm garam

4. 1 sdm merica bubuk

5. 100 gram tepung roti

6. Air es

7. Minyak goreng

Adonan tepung :

1. 400 gram tepung serbaguna

2. 1,5 sdt baking powder

3. 1,5 sdt bawang putih bubuk

4. 1,5 sdt garam

5. 1 sdt merica bubuk

Cara membuat ayam katsu simple:

1. Rendam ayam dengan bawang putih, garam, dan merica bubuk. Diamkan selama
beberapa menit. Sangat disarankan semalaman agar bumbu lebih meresap

2. Lumuri ayam dengan tepung kanji, celup ke dalam air es

3. Gulingkan ayam ke bahan adonan tepung

4. Celupkan ayam ke air es lagi dan gulingkan ke bahan tepung roti

5. Panaskan minyak di dalam wajan atau panci deep frying

6. Goreng ayam dengan seluruh permukaannya terendam minyak hingga kering dan
berwarna coklat keemasan

7. Angkat dan tiriskan, setelah itu ayam bisa langsung disantap

b. Produk 2 : Bakso
Bahan Utama :
1. 400 gr / 1 Mangkuk Daging Ayam Giling dan 600 gram Daging sapi giling
2. 100 gr / 10 Sdm Tepung Tapioka
3. 50 ml / 0,2 Gelas Air Dingin
4. 1 Butir Telur Ayam
Bahan Bumbu :
1. 4 Siung Bawang Putih (Haluskan)
2. 2 Siung Bawang Merah (Haluskan)
3. 2 Sendok Teh Garam
4. 2 Sendok Teh Kaldu Bubuk
5. 0,5 Sendok Teh Lada Bubuk
6. 0,5 Sendok Teh Baking Powder

Cara membuat bakso


Siapkan wadah, lalu masukan “Semua Bahan”. Aduk selama beberapa menit memakai food
procesor. Siapkan panci, lalu rebus air cukup banyak. Setelah mendidih masukan “Adonan”
sambil dibulatkan kecil-kecil, rebus sekitar 10 menit sampai matang.

2.5. Penjualan dan strategi Pemasaran


Strategi pemasaran yang kami lakukan yaitu dengan cara promosi langsung (face to
face) kepada customer dan memberitahu kepada pembeli  harga yang telah kami tetapkan.
Kebanyakan dari customer kami adalah siswa siswi SMA Patra Dharma dan siswa siswi dari
sekolah lain yang sedang melakukan aktivitas lomba, sehingga penjualan Rice Bowl dan Rice
Chicken Katsu dapat berjalan lancar dan banyak yang membeli.
Selain menawarkan orang-orang yang lagi lewat dan menunggu giliran lomba, kami
juga menawarkan produk yang kami jual kepada beberapa teman-teman yang kami kenal
untuk membeli. Banyak yang tertarik dengan rice bowl dan rice chicken katsu kami karena
rasa serta service yang sopan dan ramah dari kami.
Pada proses pemasaran, semua anggota kelompok ikut berpartisipasi. Kami berusaha
untuk menjual produk harus habis dalam hari itu juga, karena tidak awet sampai esok hari.
Adapun yang dominan berperan dalam kegiatan penjualan adalah Farah Nabila.

2.6. Laporan Keuangan


Laporan keuangan ini menggambarkan jumlah biaya pengeluaran, jumlah penjualan
produk, serta laba hasil penjualan. Dalam praktek kewirausahaan yang berlangsung dari 23
Februari sampai dengan 25 februari 2023 ini, kami melakukan penjualan sebanyak 3 kali ,
ditanggal tertentu. Total laba yang kami peroleh dari praktek kewirausahaan ini sebanyak Rp.
883.000,00,- Berikut ini rincian laporan keuangan atas usaha praktek kewirausahaan kami :
B. Hasil Penjualan
1. Kamis, 23 februari 2023
Penjualan:
21 Rice bowl x Rp 13.000 = Rp. 273.000,00
10 Gelas Moca float x Rp. 10.000 = Rp. 100.000,00
15 Gelas Ice tea × Rp. 3000 = Rp. 45.000,00
25 Cone ice cream × Rp. 5000 = Rp. 125.000,00

Pendapatan Rp. 543.000,00

2. Jum’at, 24 februari 2023


Penjualan:
13 boks chicken katsu× Rp. 15.000 = Rp. 195.000,00
19 boks spagheti × Rp. 10.000 = Rp. 190.000,00
6 cone Ice cream × Rp. 5.000 = Rp. 30.000,00

Pendapatan Rp. 415.000,00

3. Sabtu, 25 februari 2023


Penjualan:
40 bowl bakso × Rp. 15.000= Rp. 600.000,00
36 boks chicken katsu × Rp. 15.000 = Rp. 540.000,00
117 Aqua × Rp. 5.000 = Rp. 585.000,00

Pendapatan Rp. 1.725.000,00

2.7. Kendala Dan Tantangan


2.7.1. Kendala
Kendala yang kami hadapi ketika melakukan praktik kewirausahaan adalah :
1. Dalam produksi kami hanya menghasilkan produk dalam jumlah yang sedikit, akibat
keterbatasan waktu yang dimiliki.

2.7.2. Tantangan
Adapun tantangan yang kami hadapi ketika melakukan praktik kewirausahaan adalah :
1. Perbedaan setiap karakter konsumen yang kami jumpai, membuat kami harus
mengetahui strategi untuk menghadapi berbagai macam karakter jika ingin sukses
dalam menjual produk.
2. Produk yang kami hasilkan harus dijual habis dalam satu hari, karena tidak tahan/awet
untuk keesokan harinya.

Dokumentasi :
Proses Produksi Rice Bowl dan Chicken Katsu
Dokumentasi :
Proses Produksi Bakso
Pemasaran Produk (Produk Rice Bowl , Rice Chicken Katsu dan Bakso)

Hari Pertama ( 23 februari 2023 )


Hari Ke dua ( 24 Februari 2023 )

Hari Ketiga ( 25 februari 2023 )


BAB III
PENUTUP

A.     Kesimpulan
Dari kegiatan ini, kami menarik kesimpulan bahwa para siswa - siswi SMA Patra
Dharma sangat memerlukan proses pembelajaran seperti ini, yang bukan hanya teori saja tapi
langsung praktek kelapangan. Dengan hal ini kita bisa secara langsung merasakan bagaimana
berinteraksi pada konsumen, menawarkan dan menjual produk kepada orang lain.
Pengalaman ini bisa menjadi dasar ketika nanti kami akan membuka suau usaha. Asal ada
kemauan dan keinginan pasti kita bisa melakukannya, karena dalam dunia bisnis modal
bukanlah segalanya tapi skill juga sangat berperang penting. Dari keseluruhan kegiatan yang
kami lakukan maka kami dapat menganalisa usaha yang kami jalankan sebenarnya cocok
untuk dilaksanakan secara continue di dalam Lingkungan sekolah karena pasar yang
potensial dan sangat menerima.

B. Kesan dan Saran

Kesan :
Kesan yang kami dapatkan selama praktik kewirausahaan ini adalah bertemu dengan
banyak orang dan belajar memahami karakter orang lain. Dengan adanya praktik ini,
menambah pengalaman dalam terjun dalam memasarkan produk ke pada konsumen, serta
melatih kami dalam bekerjasama dalam sebuah tim. Selain itu praktik ini mengasah
kreatifitas kami dalam menghasilkan produk yang memiliki inovasi.

Saran :
Saran kami Semoga dalam project kewirausahaan selanjutnya, kegiatan praktek
lapangan ini tetap bisa dilaksanakan dan lebih ditingkatkan lagi. Karena kegiatan seperti ini
sangatlah bermanfaat, agar para siswa - siswi SMA Patra Dharma memiliki bekal
pengalaman ketika ingin terjun langsung kedunia bisnis.

Anda mungkin juga menyukai