Anda di halaman 1dari 14

PROFIL BISNIS

AYAM POK-POK

Dibuat untuk memenuhi tugas PKK yang diampu oleh Ibu Ratna
Disusun oleh :

1. Daniela Dewi P (08)


2. Dea Rizki Z (09)
3. Kharisma Khairunnisa (13)
4. Ayunda Wulan (06)
5. Umidati Aldila (24)
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


1.2 Tujuan
1.3 Potensi Bisnis

BAB II GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA


2.1 Profil Perusahaan

2.2 Produk
2.3 Visi dan Misi
2.4 Struktur Organisasi
BAB III PERENCANAAN BISNIS

3.1 Distribusi Produk


3.2 Pengemasan Produk
3.3 Lokasi Usaha
3.3.1 Jam Operasional

3.4 Upaya Pemasaran


3.5 Analisis SWOT
BAB IV ANALISIS KELAYAKAN USAHA
4.1 Aspek Pemasaran
4.1.1 Strategi Pemasaran
4.1.1.1 Pengembangan Produk
4.1.1.2 Kegiatan Promosi Pemasaran
4.1.1.3 Lokasi
4.1.1.4 Sarana dan Prasarana

4.2 Aspek Produksi


4.2.1 Rencana Pengembangan Produksi
4.2.1.1 Pengembangan Variasi Produk
4.2.2 Analisis Risiko dan Antisipasinya
4.2.3 Proses Produksi
BAB V KESIMPULAN

5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Ayam Pok Pok adalah suatu irisan daging ayam tanpa tulang.
Ketika mendengar Ayam Pok Pok maka akan terbayang jenis fillet

ayam “golongan mahal”. Tapi sebagaimana diketahui, daging ayam adalah


sumber makanan sehat.
Dianalisa dari nilai gizinya, setiap 100 gram daging ayam
mengandung 74 persen air, 22 persen protein, 13 miligram zat kalzium, 190
miligram zat fosfor dan 1,5 miligram zat besi. Daging ayam mengandung

vitamin A yang kaya, lebih-lebih ayam kecil. Selain itu, daging ayam juga
mengandung vitamin C dan E.
Pengolahan ayam Pok Pok menguntungkan banyak pihak dan
meningkatkan efisiensi secara keseluruhan. Konsumen dapat memperoleh

produk yang praktis sehingga waktu yang dibutuhkan untuk memasak


menjadi lebih cepat. Bagi produsen, ayam pok pok merupakan upaya
memperoleh nilai tambah karena hasil dari penjualan ayam pok pok
lebih tinggi daripada daging ayam utuh. Jadinjika dilihat secara keseluruhan dalam usaha
terjadi peningkatan efisiensi karena tidak ada limbah terbuang.
1.2 Tujuan
Adapun tujuan yang ingin dicapai oleh kelompok kami adalah sebagai
berikut :

a. Mendapatkan keuntungan dan meningkatkan nilai jual beli ayam


b. Mengembangkan jiwa kreativitas dan kewirausahaan pada mahasiswa
untuk menciptakan makanan sehat dan bergizi serta meningkatkan
konsumsi daging ayam di kalangan masyarakat.

c. Mendirikan usaha mandiri yang mampu membuka peluang kerja dan


mengangkat perekonomian masyarakat.
d. Meningkatkan daya tarik produk dan Memberikan nilai tambah pada
komoditas dalam negeri

1.3 Potensi Bisnis


Berdasarkan analisa peluang pasar sementara ini, olahan makanan jadi
bisa diterima masyarakat luas terutama bagi para mahasiswa . Olahan
makanan ini dapat menjadi alternatif bagi konsumen yang ingin mencoba

olahan lain dari ayam maupun sebagai olahan makanan cepat saji
BAB II
GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA
2.1 Profil Perusahaan
Umum :
Nama Perusahaan :“AYAM POK-PPOK”
Pemilik Perusahaan : Dea Rizki

Bentuk Perusahaan : Perusahaan Perseorangan


Bidang Usaha : Produksi
Lokasi Usaha : Jalan pinang mas kota bengkulu
Jumlah Tenaga Kerja : 5 Tenaga Kerja (termasuk pimpinan)

2.2 Produk
Bentuk : produk yang kami produksi ialah Ayam Crispy bagian dagingnya saja
yang diris tipis-tipis produk kami merupakan daging ayam asli tanpa
menggunakan bahan pengawet, produk kami akan menggunakan cup

plastic sebagai wadahnya


Rasa : rasa yang kami tawarkan adalah rasa pedas dan rasa original

2.3 Visi dan Misi

Visi : Memperkenalkan dan mempertahankan kualitas produk makanan Ayam


Pok-Pok yang mampu menjadi makanan yang berkualitas, menarik dan
diterima oleh kalangan masyarakat sebagai makanan cepat saji atau
cemilan.

Misi : 1. Memperkenalkan produk pada masyarakat luas


2. Memberikan kepuasan pada pelanggan
3. Memanfaatkan bahan baku utama ,talas sehingga menjadi makanan
yang berkualitas
4. Mencari keuntungan dari modal yang kecil

5. Selain ingin mendapatkan keuntungan kami ingin mendapatkan


berkah dalam usaha ini. Di balik berbisnis juga beramal

2.4 Struktur Organisasi

• Direktur : Dea Rizki Zhahira


• Manajer Produksi : Ayunda Wulan S
• Manajer Pemasaran : Umidatti Adilla
• Bendahara : Daniela Dewi Puspitaningrum
• Akutansi : Kharisma Khairunnisa
BAB III
PERENCANAAN BISNIS
3.1 Distribusi Produk
Pada awal usaha produk ini strategi distribusi yang digunakan adalah
Bottom Up Strategy, dimana perusahaan focus utamanya menjual produk ini
di Gedung B, SMK Bumantara Muntilan. Promosi iklan dan harga serta

perluasan distribusi juga dilakukan agar membantu pemasarannya.

3.2 Pengemasan Produk

Produk camilan ayam pok pok ini dikemas dengan menggunakan. Kantong food
grade tersebut berukuran 10cm x 4cm x 15cm serta

telah diberi logo dan slogan produk. Tiap paper box dapat memuat 1 porsi

ayam pok pok 100 gram yang saat proses produksi telah ditakar atau

ditimbang sebelumnya.

3.3 Lokasi Usaha


penentuan lokasi mempengaruhi kedudukan usaha dalam persaingan
dan kelangsungan hidup di masa yang akan datang. Oleh karena itu, kami
memilih lokasi di daerah muntilan SMK Bumantara Gedung A.

3.3.1 Jam Operasional


Kegiatan pemasaran produk dilaksanakan pada jam 08.00 sampai dengan 15.00

3.4 Upaya Pemasaran

Kegiatan pemasaran dan promosi produk pada tahap awal akan


dilaksanakan dengan metode attractive presentasi produk kepada kerabat
dekat,teman-teman kampus. Kita akan membangun kepercayaan dari proses
pemasaran ini. Tahap pemasaran juga dilakukan dengan “word to mouth”
(dari mulut ke mulut), dimana setiap anggota kelompok memiliki fungsi
sebagai penguat pasar produk
a. Advertising Iklan

Media pemasaran kedua ini melalui pemasangan pada media iklan.


Iklan yang dipilih merupakan hasil pengembangan pangsa pasar dimana
masyarakat lebih sering mengakses dan terjangkau,yaitu
Internet(Twitter,Facebook dll).

3.5 Analisis SWOT


3.5.1 Faktor Eksternal
a. Peluang (opportunities)

•Kecilnya pesaing yang sama di bidang ini

•Semakin mudahnya akses informasi

•Banyaknya pangsa pasar yang bisa diperoleh

•Masyarakat ingin mencoba hal baru

b. Ancaman (Threats)

•Berhadapan dengan pesaing baru dan lama

•Minat masyarakat menurun

•Munculnya variasi baru


3.5.2 Faktor Internal

a. Kekuatan (strength)

•Menggunakan bumbu racikan pribadi yang berbeda

•Bahan baku mudah di dapat

•Bahan baku yang relatif murah

•Menggunakan bahan-bahan yang berkualitas

•Harga jual relatif murah

b. Kelemahan (weakness)

•Minimnya pengalaman berwirausaha

•Manajemen waktu yang kurang karena terbentur jadwal kuliah


BAB IV
ANALISIS KELAYAKAN USAHA
4.1 Aspek Pemasaran
4.1.1 Strategi Pemasaran

Strategi pemasaran yang akan kami lakukan, antara lain :

4.1.1.1 Pengembangan Produk


Fokus utama saat bisnis ini dimulai ialah untuk penjualan ayam

pok pok agar banyak dibeli dan dikonsumsi konsumen. Selanjutnya saat
bisnis makin berkembang maka variasi rasa dan mungkin daging yang
diolah akan makin beragam. Selain itu jika bisnis makin pesat maka tak
menutup kemungkinan kami juga akan menyediakan menu minuman

di stand kami.

4.1.1.2 Kegiatan Promosi dan Pemasaran


Pada awal usaha strategi distribusi yang digunakan adalah menguji
cobakan pada masyarakat terutama kalangan mahasiswa dan dosen

Gedund K Universitas Bengkulu. dengan selembaran, memanfaatkan


internet ataupun dari mulut ke mulut agar semakin meningkatkan
penjualan

4.1.1.3 Lokasi
Lokasi penjualan Ayam Fillet terletak di Gedung A,
SMK Bumantara Muntilan. Karena ide bisnis plan kuliner ini didapat dari
teman-teman maka kami pertama kali mempromosikan dan menjual produk kami
pada lingkungan sekolah
4.1.1.4 Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana yang mendukung usaha ini sangat
menunjang keberhasilan usaha ini. Alat-alat yang telah dimiliki oleh

kelompok kami antara lain kompor gas, baskom. Selain itu, alat-alat
maupun bahan baku dalam proses produksi Ayam pok pok ini mudah
didapat dan harganya terjangkau.

4.2 ASPEK PRODUKSI


4.2.1 Rencana Pengembangan Produksi
4.2.1.1 Pengembangan variasi produk
Dalam hal ini, mungkin akan dikembangkan variasi produk yang
dijual, sehingga apa yang tersedia dan dijual di kelompok 10 ini
menjadi lebih lengkap. Variasi produk ini mungkin nantinya akan
dikembangkan antara lain: menyediakan steak beef, fillet ayam burger,
dan lain sebagainya.

4.2.2 Analisis Risiko dan Antisipasinya


Beberapa hal yang berpotensi menjadi risiko perusahaan antara lain :
a. Alat dan kualitas usaha ayam pok pok
Alat usaha ayam pok pok dilakukan dengan tenaga sendiri secara

manual atau tidak menggunakan bantuan mesin. Sehingga akan


memakan banyak waktu, tenaga dan pikiran. Minimnya alat bantu
dikhawatirkan akan mempengaruhi tingkat kepuasan konsumen.
b. Pesaing

Tidak dapat dipungkiri bahwa menjual ayam pok pok tersebut


sudah banyak dijumpai. Hal ini yang mungkin dapat menghambat
proses penjualan dan memperpanjang waktu balik modal dari
kelompok 10 ini.
c. Modal
Modal awal yang dikeluarkan oleh kelompok 10 berasal dari uang
pribadi dari anggotanya. Modal ini digunakan untuk membeli

peralatan secara grosir (dalam partai besar) tetapi peralatan


sementara masih meminjam dari orang tua. Harga ayam pok pok
yang akan dijual.

4.2.3 Proses Produksi


Cara pembuatan:
1. Gulirkan atau masukkan potongan-potongan dada ayam kedalam
adonan tepung bumbu satu persatu hingga semua tersalut tepung

bumbu.
2. Lalu celupkan potongan-potongan dada ayam kedalam adonan
celupan. Lakukan satu persatu, lalu gulirkan kembali kedalam tepung
bumbu sambil potongan-potongan dada ayamnya ditekan-
tekan/dikepal-kepal dengan jari-jari agar tepung lekat menempel dan

tidak rontok. Lakukan semuanya sampai selesai.


3. Goreng potongan dada ayam yang sudah berlumur tepung bumbu
dengan minyak goreng dan api sedang. Bolak balik hingga ayam pok
pok matang kuning kecoklatan. Angkat dan tiriskan. Siap dihidangkan

hangat-hangat.
BAB V
KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
Kelompok 10 merupakan kelompok yang bergerak di bidang kuliner.
Menu makanan disini adalah ayam Pok Pok. Harga jual relative terjangkau
yakni Rp. 8.000 dan dengan kualitas yang sama bagusnya dengan produk di

pasaran umumnya. Pemasaran produk kelompok ini utamanya dilakukan


melalui personal selling.

5.2 Saran

Dalam pendirian suatu bisnis diperlukan suatu kerja keras dan analisis
pasar yang matang, agar produk yang dijual nantinya dapat diterima oleh
konsumen/ pelanggan. Oleh karena itu, diperlukan suatu usaha inovasi dan
variasi agar produk yang ditawarkan dapat semakin menarik minat
konsumen. Selain itu, hal penting yang perlu diperhatikan adalah membuat

usaha yang baru saja dirintis dapat bertahan dan berlanjut sampai ke periode
berikutnya dan dapat berkembang menjadi usaha yang lebih besar.
Bertahannya suatu usaha/ bisnis tertentu juga tergantung dari komitmen dari
masing-masing anggota perintis usaha/ bisnis tersebut

Anda mungkin juga menyukai