Anda di halaman 1dari 7

Proses Terjadinya Gempa Bumi

Tahukah Anda, setiap tahun ada sekitar satu juta gempa bumi yang terjadi di seluruh
dunia. Sebagian besar merupakan getaran kecil, terjadi jauh di bawah tanah. Tetapi, sebagian lagi
berupa getaran besar yang dirasakan hebat oleh semua makhluk dipermukaan bumi. Bahkan,
pada saat materi ini kami buat, dikabarkan telah terjadi gempa bumi di sekitar Cianjur dengan
kekuatan 5,6 SR, sabtu malam (19/12/15), dengan kedalaman pusat gempa sekitar 20 km.
Bagaimana proses terjadi gempa ini? Nah, kiranya topik ini semakin relevan untuk kita bahas
bersama.

Umumnya, gempa bumi terjadi akibat dari aktivitas pergerakan lempeng yang dapat
menimbulkan/melepaskan gelombang seismic yang dipancarkan oleh sumber energi elastic yang
dilepaskan secara tiba-tiba. Gempa bumi itu sendiri adalah berguncangnya suatu tempat di bumi
yang disebabkan oleh tumbukan antar-lempeng bumi (meskipun gempa bumi juga bisa terjadi
akibat patahan aktif aktivitas gunung api atau runtuhan bebatuan dalam volume sangat besar).
Kekuatan gempa bumi yang diakibatkan oleh aktivitas gunung api (gempa bumi vulkanik) dan
runtuhan itu relatif tidak banyak, sehingga kita akan memusatkan pembahasan ini hanya pada
gempa bumi akibat tumbukan antar-lempeng bumi dan patahan aktif, yang sering disebut gempa
bumi tektonik.

Proses Terjadinya Gempa Bumi


Gempa bumi terjadi pada saat batuan di kerak bumi mengalami tekanan yang sangat
hebat oleh pergerakan lempeng-lempeng yang menjadi landasan benua. Sebagian besar terjadi
ketika dua lempengan di kerak bumi saling bergesekan. Lempengan yang dimaksud yaitu
lempeng samudera dan lempeng benua. Ketika lempeng saling bergesek dan bertumbukan, akan
menghasilkan gelombang kejut, yang kita rasakan sebagai gempa bumi. Proses terjadinya gempa
bumi tersebut kira-kira adalah sebagai berikut:
Gambar Proses Terjadinya Gempa Bumi

Lempeng samudera yang rapat massa lebih besar ketika bertumbukan dengan lempeng
benua di area tumbukan (subduksi) akan bergerak menyusup ke bawah. Gerakan lempeng itu
akan mengalami perlambatan akibat bergesekan dengan selubung bumi, yang lebih lanjut
menyebabkan akumulasi energi di area patahan dan area subduksi. Akibatnya, di sekitar area-
area tersebut terjadi tekanan, tarikan, dan geseran. Ketika batas elastisitas lempeng terlampaui,
maka terjadilah patahan batuan yang diikuti oleh lepasnya energi secara tiba-tiba. Proses tersebut
mengakibatkan getaran partikel ke segala arah yang disebut sebagai gelombang gempa bumi
(seismic waves). Nah, di sekitar daerah tumbukan lempeng-lempeng itulah gempa bumi bisa
terjadi.

Dalam setahun, gempa bumi dapat terjadi hingga jutaan kali akibat dari pergerakan lempeng
bumi yang sangat aktif. Akan tetapi, getarannya tidak terasa oleh manusia yang ada di atas
permukaan bumi. Gempa bumi yang dirasakan oleh manusia hanya puluhan kali pada setiap
tahunnya dan akibatnya dapat merusak bangunan yang ada di atasnya. Kekuatan gempa bumi
diukur dengan skala Richter. Skala Richter diukur mulai dari 1 (getaran ringan) sampai dengan 9
(getaran merusak). Gempa terburuk dan terparah terjadi pada akhir tahun 2004, yaitu di lautan
Hindia, Banda Aceh, Indonesia.
Salah satu proses terjadinya gempa bumi adalah lempeng samudera yang rapat massanya
lebih besar ketika bertumbukan dengan lempeng benua di zona tumbukan (subduksi) akan
menyusup ke bawah. Gerakan lempeng tersebut mengalami perlambatan akibat gesekan dari
selubung bumi, perlambatan dari gerakan tersebut dapat menyebabkan penumpukan energi di
zona subduksi dan zona patahan, akibatnya pada zona-zona tersebut akan terjadi tekanan, tarikan
dan gesekan. Pada saat batas elastisitas lempeng terlampaui maka terjadilah patahan batuan yang
diikuti oleh lepasnya energi secara tiba-tiba. Proses ini menimbulkan getaran partikel ke segala
arah yang disebut dengan gelombang gempa bumi seperti yang terdapat pada gambar 2.2
dibawah ini

Penyebab gempa akibat peristiwa vulkanik, jatuhan/runtuhan massa batuan, ledakan


konvensional dan nuklir serta dampak meteorit relativ jarang terjadi serta hanya berdampak pada
daerah yang terbatas (Edy, dkk 2012). Lapisan paling atas bumi atau litosfer merupakan batuan
yang relatif dingin dan bagian paling atas berada pada kondisi padat dan kaku. Di bawah lapisan
ini terdapat batuan yang jauh lebih panas yang disebut dengan mantel. Lempeng tektonik yang
merupakan bagian dari litosfer padat dan terapung di atas mantel ikut bergerak satu sama
lainnya. Berikut ini adalah proses terjadinya gempa bumi seperti yang terdapat pada gambar
lapisan bumi dibawah ini
:

Gambar diatas merupakan bentuk lapisan bumi, dimana terdapat inti dalam bumi, inti luar
bumi, mantel dan kerak bumi, secara alami lapisan bumi ini selalu mencari keseimbangan, jika
tidak terjadinya keseimbangan maka akan terjadi gempa, karena gempa tersebut dipicu oleh
sobekan atau rupture dan mengakibatkan panasnya bumi akibat banyaknya energi yang
terkumpul pada mantel bumi.

Penelitian di bidang mitigasi bencana alam khususnya gempa bumi juga telah banyak
dilakukan sebelumnya, seperti penelitian yang dilakukan oleh Coburn dkk, (2002) dimana
mereka menjelaskan bahwa untuk mengurangi risiko terjadinya korban jiwa dan kerusakan maka
diperlukan respon yang terkoordinasi dengan baik ketika terjadi bencana. Selain itu

perlu dilakukan perluasan sistem dengan membentuk kelompok-kelompok masyarakat


atau organisasi tertentu, dimana masing-masing kelompok masyarakat dan organisasi tersebut
nantinya dapat mengandalkan sumber daya dan kemampuan mereka sendiri pada saat terjadi
bencana. Dan hal ini memerlukan susunan organisasi yang efisien dan sumber daya yang baik,
staf dan prioritas tindakan berhubungan dengan waktu dan pemahaman tentang konsekuensi
kemungkinan terjadinya bencana.
MENGAPA DI INDONESIA SERING TERJADI GEMPA BUMI?

Apa kalian tahu? apa alasan Indonesia sering terjadi gempa. tahukah kalian? Indonesia terletak
pada 3 lempeng dunia yaitu,eurasia,

indo-australia,dan pasifik. itu yang membuat indonesia sering dilanda gempa.

Gempa Bumi adalah getaran atau guncangan yang terjadi di permukaan bumiakibat pelepasan
energi dari dalam secara tiba-tiba yang menciptakan gelombang seismik.Gempa Bumi terbesar
bersejarah besarnya telah lebih dari 9, meskipun tidak ada batasan besarnya. Gempa Bumi besar
terakhir besarnya 9,0 atau lebih besar adalah 9,0 magnitudo gempa di Jepang pada tahun
2011 (per Maret 2011), dan itu adalah gempa Jepang terbesar sejak pencatatan dimulai.
Intensitas getaran diukur pada modifikasi Skala Mercalli.

 Gempa bumi tektonik

Gempa Bumi ini disebabkan oleh adanya aktivitas tektonik, yaitu pergeseran lempeng lempeng
tektonik secara mendadak yang mempunyai kekuatan dari yang sangat kecil hingga yang sangat
besar. Gempa bumi ini banyak menimbulkan kerusakan atau bencana alam di Bumi, getaran
gempa Bumi yang kuat mampu menjalar keseluruh bagian Bumi. Gempa bumi tektonik
disebabkan oleh pelepasan tenaga yang terjadi karena pergeseran lempengan plat tektonik seperti
layaknya gelang karet ditarik dan dilepaskan dengan tiba-tiba.

Gempa bumi vulkanik (gunung api) Gempa Bumi ini terjadi akibat adanya aktivitas magma,
yang biasa terjadi sebelum gunung api meletus. Apabila keaktifannya semakin tinggi maka akan
menyebabkan timbulnya ledakan yang juga akan menimbulkan terjadinya gempabumi. Gempa
bumi tersebut hanya terasa di sekitar gunung api tersebut.

 Gempa bumi tumbukan

Gempa Bumi ini diakibatkan oleh tumbukan meteor atau asteroid yang jatuh ke Bumi, jenis
gempa Bumi ini jarang terjadi

 Gempa bumi runtuhan


Gempa Bumi ini biasanya terjadi pada daerah kapur ataupun pada daerah pertambangan,
gempabumi ini jarang terjadi dan bersifat lokal.

 Gempa bumi buatan

Gempa bumi buatan adalah gempa bumi yang disebabkan oleh aktivitas dari manusia, seperti
peledakan dinamit, nuklir atau palu yang dipukulkan ke permukaan bumi.

Akibat Gempa Bumi :

 Bangunan roboh
 Kebakaran
 Jatuhnya korban jiwa
 Permukaan tanah menjadi merekat dan jalan menjadi putus
 Tanah longsor akibat guncangan
 Banjir akibat rusaknya tanggul
 Gempa di dasar laut yang menyebabkan tsunami

Anda mungkin juga menyukai